i
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR TAHUN 2016
DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016
PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tim Penyusun: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan 3. Direktorat Pembinaan Guru dan Tendik PAUD dan Dikmas 4. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa 5. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata 6. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling 7. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian 8. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA 9. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB 10. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri 11. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika 12. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya 13. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PKn/IPS 14. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika 15. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan Listrik 16. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi 17. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 18. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan 19. Badan Kepegawaian Negara Perangkat 1. Kebijakan a. Pedoman Pelaksanaan b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar 1) Modalitas Tatap Muka 2) Modalitas Daring dan Kombinasi 3) Modalitas Mandiri c. Panduan Kegiatan 1) Panduan Kegiatan Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar i
2) Draft Panduan Kegiatan Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 3) Draft Panduan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 2. Implementasi a. Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 1) Buku Pegangan Narasumber Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 2) Buku Pegangan Peserta Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar b. Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 1) Buku Pegangan Narasumber Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 2) Buku Pegangan Peserta Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar c. Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 1) Buku Pegangan Fasilitator Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 2) Modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 3. Evaluasi a. Panduan Monitoring dan Evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar b. Instrumen: 1) Instrumen Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan 2) Instrumen Evaluasi Pembelajaran 4. Sertifikat a. Narasumber dan Peserta Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar b. Narasumber dan Peserta Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar c. Pengampu, Peserta, Supervisor Program, dan Fasilitator Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar
Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2016 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan pribadi dan/ atau komersial tanpa izin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
iii
iv
DAFTAR ISI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DANTENAGA KEPENDIDIKAN ........... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii BAB I ........................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1 B. Dasar Hukum .............................................................................................................. 2 C. Tujuan ......................................................................................................................... 3 D. Sasaran ...................................................................................................................... 3 E. Perangkat Program Kepala Sekolah Pembelajar ....................................................... 3 F. Ruang Lingkup dan Sistematika ................................................................................. 4 BAB II .......................................................................................................................... 5 PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR ........................................................ 5 A. Program Kepala Sekolah Pembelajar ........................................................................ 5 B. Tujuan Program Kepala Sekolah Pembelajar ........................................................... 6 C. Sasaran Program Kepala Sekolah Pembelajar ......................................................... 7 D. Prinsip Dasar Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar ............................ 7 E. Manfaat Program Kepala Sekolah Pembelajar .......................................................... 8 F. Tahapan dan Mekanisme Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar ......... 9 G. Penilaian Terhadap Peserta Bimtek dan Pelatihan .................................................. 16 H. Penilaian terhadap Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar ............................................................................................................... 17 I. Sertifikat .................................................................................................................... 17 J. Pembiayaan .............................................................................................................. 18 K. Manajemen Risiko .................................................................................................... 18 BAB III ....................................................................................................................... 19 PENYIAPAN NARASUMBER, PENGAMPU, FASILITATOR, ADMIN, OPERATOR, TIM ME, DAN PESERTA PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR ..... 19 A. Rapat Koordinasi Program Kepala Sekolah Pembelajar .......................................... 19 B. Bimbingan Teknis (Bimtek) Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar ............................................................................................................... 21 C. Pelatihan Fasilitator, Operator, serta Tim Monitoring dan Evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar ..................................................................................... 24 BAB IV ....................................................................................................................... 28 MONITORING DAN EVALUASI, PENJAMINAN MUTU, PENGELOLAAN DATA, DAN PELAPORAN PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR .............. 28 A. Monitoring dan Evaluasi ........................................................................................... 28 B. Penjaminan Mutu ...................................................................................................... 29 C. Pengelolaan Data ..................................................................................................... 30 D. Pelaporan ................................................................................................................. 31 BAB V ........................................................................................................................ 32 PENUTUP ................................................................................................................. 32 v
DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Tabel 14. Tabel 15. Tabel 16. Tabel 17. Tabel 18. Tabel 19.
Target Rerata Kepala Sekolah Peserta UKKS Kelompok dan Judul Modul Kepala Sekolah Pembelajar Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Kombinasi Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Mandiri Rakornas Program Kepala Sekolah Pembelajar Rakortek Sosialisasi Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Bimtek Narasumber Nasional dan Pengampu Program Kepala Sekolah Pembelajar Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Bimtek Narasumber Nasional ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Lokakarya Analisis dan Pelaporan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar Struktur Program Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan Operator Program Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Rincian Dokumen yang Perlu Diarsipkan
1 5 10 11 13 14 19 20 20 21 22 23 24 24 25 26 27 27 31
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6.
Desain Program Kepala Sekolah Pembelajar Desain Tahapan dan Mekanisme Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Kombinasi Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Mandiri
6 9 11 12 14 15
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan regulasi yang berlaku, kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin satuan pendidikan formal. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menetapkan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. Baseline kompetensi pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperoleh pada Uji Kompetensi tahun 2014 adalah 4,7. Berdasarkan data pokok pendidikan, pada bulan Maret 2016, jumlah kepala sekolah (TK, SD, SMP, SMA, dan SMK) adalah 265.635 orang. Uji kompetensi kepala sekolah (UKKS) yang dilaksanakan pada tahun 2015 diikuti oleh 166.334 orang (62,62%). Hasil UKKS 2015 menunjukkan rerata nasional 56,37. Skor setiap dimensi kompetensi adalah sebagai berikut: manajerial sebesar 58,05; supervisi sebesar 51,10; dan kewirausahaan sebesar 57,93. Rencana Strategis Kemdikbud 2015-2019 mengamanatkan capaian kompetensi meningkat sebagaimana tertera dalam Indikator Kinerja Program Tahun 2015-2019 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sebagaimana tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Target Rerata Kompetensi Kepala Sekolah Peserta UKKS Indikator Kinerja Program IKP 7.2.3. Peningkatan nilai rata-rata kompetensi pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dikdasmen mencapai 8.0
Target Kinerja
Baseline 2014
2015
2016
2017
2018
2019
4.7
5.5
6.5
7.0
7.5
8.0
Seiring dengan amanat Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, strategi yang digunakan untuk dapat mencapai target IKP 7.2.3. adalah dengan diselenggarakannya sistem penjaminan dan peningkatan mutu kepala sekolah berkelanjutan. Untuk merealisasikan amanat tersebut, Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mendesain Program Kepala Sekolah Pembelajar sebagai upaya mengembangkan kompetensi kepala sekolah sesuai dengan kebutuhan peningkatan kompetensi yang bersifat individual, spesifik, dan dapat dilakukan melalui berbagai modalitas. Program ini juga mendorong kepala sekolah menjadi individu pembelajar yang berdampak positif dalam membangun sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar.
1
Program Kepala Sekolah Pembelajar ini yang dilengkapi dengan perangkat pendukung berupa: Pedoman Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar, Buku Pegangan Narasumber Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar, Buku Pegangan Peserta Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar, Buku Pegangan Narasumber Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar, Buku Pegangan Peserta Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar, Buku Pegangan Fasilitator Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar, Modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar, Perangkat Evaluasi, dan Sertifikat. B. Dasar Hukum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
9. 10. 11.
12.
13.
14.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019; Rencana Strategis Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 20152019.
2
C. Tujuan Buku Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kerja bagi semua instansi yang akan melaksanakan Program Kepala Sekolah Pembelajar dengan modalitas pembelajaran tatap muka, pembelajaran dalam jejaring (daring), pembelajaran kombinasi antara tatap muka dan dalam jejaring (kombinasi), dan pembelajaran mandiri. D. Sasaran 1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK); 2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah [Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen]; 3. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK); 4. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS); 5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan dan Perikanan, Teknologi dan Komunikasi (LPPPTK-KPTK); 6. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. 7. Asosiasi Profesi dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah. E. Perangkat Program Kepala Sekolah Pembelajar 1. Kebijakan a. Pedoman Pelaksanaan b. Petunjuk Teknis Program Kepala Sekolah Pembelajar 1) Modalitas Tatap Muka 2) Modalitas Daring dan Kombinasi 3) Modalitas Mandiri c. Panduan Kegiatan 1) Panduan Kegiatan Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 2) Panduan Kegiatan Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 3) Panduan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 2. Implementasi a. Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 1) Buku Pegangan Narasumber Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 2) Buku Pegangan Peserta Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar b. Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 1) Buku Pegangan Narasumber Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar 2) Buku Pegangan Peserta Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar c. Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 1) Buku Pegangan Fasilitator Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 2) Modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 3. Evaluasi a. Panduan Monitoring dan Evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar b. Instrumen: 1) Instrumen Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan 2) Instrumen Evaluasi Pembelajaran
3
4. Sertifikat a. Narasumber dan Peserta Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar b. Narasumber dan Peserta Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar c. Narasumber dan Peserta Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar F.
Ruang Lingkup dan Sistematika Buku ini memuat pedoman dalam melaksanaan persiapan, pelaksanaan, penjaminan mutu, monitoring, evaluasi, dan pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar. Muatan disajikan dalam sistematika berikut: BAB I. Pendahuluan BAB II. Program Kepala Sekolah Pembelajar BAB III. Penyiapan Narasumber, Pengampu, Fasilitator, Admin, Operator, Tim ME, dan Peserta Program Kepala Sekolah Pembelajar BAB IV. Moniitoring dan Evaluasi, Penjaminan Mutu, Pengelolaan Data, dan Pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar BAB V. Penutup
4
BAB II PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR A. Program Kepala Sekolah Pembelajar Program Kepala Sekolah Pembelajar dirancang sebagai salah satu strategi dalam penyelenggaraan sistem penjaminan dan peningkatan mutu kepala sekolah. Perancangan diawali dengan disusunnya Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) berdasarkan pada standar kompetensi kepala sekolah yang tertera pada Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007. Setelah tersusun dan diuji validitasnya, IPK dikelompokkan sesuai dengan kedekatan lingkup maupun karakteristik. Kelompok indikator kompetensi tersebut menjadi dasar perumusan kisi-kisi soal Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS). Pada ranah kebijakan, hasil dari UKKS digunakan sebagai dasar penyusunan program peningkatan kompetensi pengetahuan dan keterampilan guru yang sedang memperoleh tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Pada ranah implementasi, Program Kepala Sekolah Pembelajar memiliki kekhasan tersendiri karena hasil UKKS yang berupa peta kompetensi dapat menjadi self assessment bagi kepala sekolah dalam memilih modalitas yang dapat dimanfaatkan maupun modul yang digunakan. Empat modalitas yang telah disediakan dalam sistem Kepala Sekolah Pembelajar terdiri dari Modalitas Tatap Muka, Mandiri, Daring, dan Kombinasi. Pemilihan modalitas dilaksanakan dengan memperhatikan kriteria tertentu dan mudah dikelola. Modul Kepala Sekolah Pembelajar dikembangkan berdasarkan standar kompetensi kepala sekolah, yang menggambarkan level kompetensi, sebagai berikut: Tabel 2. Kelompok dan Judul Modul Kepala Sekolah Pembelajar Kelompok Modul Pengelolaan Peserta Didik
Modul A (2016 – 2017) Pengelolaan Peserta Didik Baru
Modul B (2017 – 2018) Pengelolaan Peserta Didik yang fokus pada Perlindungan Anak
Modul C (2018 – 2019) Pengelolaan Peserta Didik yang fokus pada Pendidikan Inklusif
2
Pengelolaan Administrasi Sekolah
Pengelolaan Administrasi Sekolah
SIM Sekolah
Pengembangan SIM Sekolah
3
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kepemimpinan dalam Mengelola Sumberdaya Sekolah
Penelitian Tindakan
4
Rencana Kerja Sekolah
RKJM dan RKAS
Pengelolaan Keuangan*
Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah*
5
Pengembangan Sekolah
Perencanaan dan Pengembangan Sekolah
Kepemimpinan Pembelajaran
Pemberdayaan Organisasi
6
Pengelolaan Kurikulum Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Pengelolaan Kurikulum Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Kurikulum Muatan Lokal Pengembangan Model Pembelajaran
Sekolah Berbasis Lingkungan Pengembangan Bahan Ajar
No 1
7
5
No 8
9 10
Kelompok Modul Pengelolaan Sarana Prasarana
Modul A (2016 – 2017) Pengelolaan Sarana Prasarana
Modul B (2017 – 2018) Pengelolaan Sarana Prasarana
Modul C (2018 – 2019) Pengelolaan Sarana Prasarana
Kewirausahaan Supervisi Akademik
Kewirausahaan Supervisi Akademik
Kewirausahaan* Pengembangan Supervisi Akademik*
Kewirausahaan* Inovasi Supervisi Akademik*
Catatan: * masih dalam pengembangan Diagram berikut memberikan gambaran implementasi Program Kepala Sekolah Pembelajar.
Gambar 1. Desain Program Kepala Sekolah Pembelajar
B. Tujuan Program Kepala Sekolah Pembelajar 1. Tujuan Umum Secara umum Program Kepala Sekolah Pembelajar bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,dan keterampilan kepala sekolah. 2. Tujuan Khusus Secara khusus tujuan Program Kepala Sekolah Pembelajar meningkatkan kompetensi kepala sekolah pada kemampuan dalam: a. memimpin pengembangan sekolah, b. memimpin peningkatan pembelajaran yang berkualitas,
adalah
untuk
6
c. d. e. f. g. h. i. j.
mengelolapengembangan dan implementasi kurikulum, mengelola administrasi sekolah, mengelola peserta didik, mengelola sarana dan prasarana sekolah, mengelola supervisi akademik, mengelola kewirausahaan, menyusun Rencana Kerja Sekolah, dan mengelola keuangan.
C. Sasaran Program Kepala Sekolah Pembelajar Sasaran Program Kepala Sekolah Pembelajaradalah guru pada semua jenjang satuan pendidikan mulai dari TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK,dan SMKLB yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. D. Prinsip Dasar Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Secara umum, Program Kepala Sekolah Pembelajar mengacu pada Prinsip Dasar Program Peningkatan Kepala Sekolah Pembelajar, yaitu: 1. Taat Azas Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik yang diselenggarakan di Pusat, Provinsi maupun di Kabupaten/Kota. 2. Berbasis Kompetensi Program Kepala Sekolah Pembelajar merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan oleh karenanya program ini berpedoman pada Standar Kompetensi Kepala Sekolah. 3. Terstandar Pengelolaan Program Kepala Sekolah Pembelajar harus memenuhi standar mekanisme kegiatan, kompetensi narasumber/ pengampu/ fasilitator/ supervisor program, modul yang digunakan, bahan/ alat, tempat pelaksanaan, kepanitiaan, dan kelulusan. 4. Profesional Hasil UKKS untuk kepala sekolah tahun 2015 digunakan sebagai acuan pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar. Pemetaan data hasil UKKS digunakan untuk penentuan modul yang akan dipelajari, modalitas yang akan dilaksanakan, dan target waktu penyelesaian. 5. Transparan Proses perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dilakukan secara terbuka dan transparan serta dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan. 6. Akuntabel Proses dan hasil dari Program Kepala Sekolah Pembelajar dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan hasil program dapat dipercaya semua pihak. 7. Berkeadilan Semua kepala sekolah memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti Program Kepala Sekolah Pembelajar, baik yang didanai oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
7
Secara khusus, Program Kepala Sekolah Pembelajar juga menerapkan beberapa prinsip berikut ini: 1. Terencana, bukan terjadi secara kebetulan, disusun berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan serta dituangkan dalam skenario pembimbingan secara jelas,sistematis, dan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: a. keterjangkauan waktu, tempat, sarana prasarana, biaya, dan hal lain yang terkait dengan pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; b. keberterimaan sebagai program peningkatan kompetensi kepala sekolah; c. fokus pada kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas; d. keluasan jejaring mitra sehingga memungkinkan kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan maupun para pemangku kepentingan dapat belajar bersama; e. kredibilitas hasil akhir. 2. Berkelanjutan sepanjang bertugas sebagai kepala sekolah. 3. Sistemik dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Pusat sebagai bagian dari upaya penjaminan mutu kepala sekolah. 4. Fokus pada pembelajaran siswa sehingga salah satu dampak yang dapat diukur adalah meningkatnya kualitas pembelajaran dan keberhasilan belajarnya. 5. Fokus pada pada perubahan individu dalam bentuk transformasi profesional dan perubahan sekolah/madrasah sebagai sistem peningkatan kualitas sekolah. 6. Mengarah pada visi sekolah melalui serangkaian langkah-langkah nyata. 7. Melekat pada kegiatan rutin, termasuk di antaranya adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi. E. Manfaat Program Kepala Sekolah Pembelajar 1. Bagi Siswa Siswa memperoleh pelayanan dan pengalaman belajar yang lebih efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iImu pengetahuan dan teknologi serta memiliki karakter berbudaya bangsa Indonesia. 2. Bagi Guru Guru mendapat pelayanan yang baik untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan potensinya dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik. 3. Bagi Kepala Sekolah Program Kepala Sekolah Pembelajar memberikan jaminan terwujudnya sekolah sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian kepala sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada warga sekolah. 4. Bagi Orang Tua/Masyarakat Program Kepala Sekolah Pembelajarmemberikan jaminan kepada orang tua/masyarakat bahwa masing-masing peserta didik memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas sesuai kemampuan dan kebutuhan orang tua/masyarakat. 5. Bagi Pemerintah Pemerintah dapat menjamin upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja kepala sekolah dalam rangka mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas.
8
F. Tahapan dan Mekanisme Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar
Gambar 2. Desain Tahapan dan Mekanisme Program Kepala Sekolah Pembelajar 1. Persiapan a. Penyiapan Perangkat, diselenggarakan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen 1) Lokakarya Penulisan: a) Modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar, b) Buku Pegangan Fasilitator Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar, c) Buku Pegangan Narasumber Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar, d) Buku Pegangan Peserta Bimbingan Teknis Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar, e) Buku Pegangan Narasumber Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar, dan f) Buku Pegangan Peserta Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar. 2) Lokakarya Uji Keterbacaan Modul Program Kepala Sekolah Pembelajar. 3) Lokakarya Penulisan Pedoman, Petunjuk Teknis, dan Panduan Kegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar. b. Penyiapan Calon Narasumber, Fasilitator, Pengampu, Admin, Operator, dan Petugas ME 1) Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar, diselenggarakan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen • Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar • Bimtek Narasumber Nasional Monitoring, Evaluasi, dan Penjaminan Mutu Program Kepala Sekolah Pembelajar • Bimtek Narasumber Nasional Admin Program Kepala Sekolah Pembelajar
9
Pelatihan Tim Nasional Monitoring, Evaluasi, dan Penjaminan MutuProgram Kepala Sekolah Pembelajar • Lokakarya Analisis Data serta Pelaporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 2) Pelatihan Fasilitator, Operator, dan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar, diselenggarakan oleh UPT (PPPPTK, LPPPTK-KPTK, LPPKS); • Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar • Pelatihan Operator Program Kepala Sekolah Pembelajar • Pelatihan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar c. Penyiapan Calon Peserta dan Fasilitator 1) Penyiapan Daftar Calon Peserta dan Fasilitator via Sistem Informasi Program Kepala Sekolah Pembelajar dilakukan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen. 2) Penyiapan Daftar Calon Peserta dan Fasilitator dilakukan secara manual oleh Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota. 3) Penetapan Daftar Calon Peserta dan Fasilitator yang dilakukan oleh UPT dan Dinas Pendidikan tingkat Kabupaten/Kota. •
2. Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar dikembangkan atas dasar peta kompetensi kepala sekolah yang disusun dari hasil UKKS, kebutuhan pengembangan sekolah, dan kebutuhan diri pengembangan profesional kepala sekolah. Program Kepala Sekolah Pembelajar dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kinerja profesional kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didiknya. Program Kepala Sekolah Pembelajar dilakukan melalui empat modalitas, yaitu Tatap Muka, Daring, Kombinasi, dan Mandiri. a. Modalitas Tatap Muka Pada Modalitas Tatap Muka dilakukan melalui interaksi langsung antara fasilitator dengan peserta. Modalitas tatap muka diprioritaskan bagi kepala sekolah yang memerlukan peningkatan kompetensi 8-10 modul. Pelaksanaan Modalitas Tatap Muka dilakukan dalam kegiatan kolektif kepala sekolah, yaitu Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar. Pembelajaran dengan modalitas ini berupa serangkaian aktivitas belajar di mana kepala sekolah berlatih meningkatkan kompetensi di lokasi yang telah ditentukan dengan dibimbing oleh fasilitator yang berkompeten. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka tertera pada tabel berikut: Tabel 3. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Tatap Muka AGENDA/MATERI UMUM 1 Kebijakan Pendidikan Wilayah 2 Penjelasan Umum & Teknis Pelaksanaan Modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar POKOK
Alokasi Waktu (JP) 1 1
10
3
Pendalaman Materi Modul 1 Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar 4 Pendalaman Materi Modul 2 Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar PENUNJANG 5 Evaluasi TOTAL
30 30 2 64
Kegiatan dilakukan melalui proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan terdiri atas kegiatan pemilihan dan penetapan peserta, pengorganisasian pelatih dan panitia penyelenggara, mempersiapkan penjadwalan, mempersiapkan prasarana dan sarana (tempat, alat, dan bahan). Tahap pelaksanaan meliputi pengelolaan pembelajaran dan administrasi, pembukaan dan penutupan, serta pengelolaan SIM. Tahap evaluasi meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi penyelenggaraan. Interaksi yang terjadi pada modalitas tatap muka dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3. Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah PembelajarModalitas Tatap Muka b.
Modalitas Daring Modalitas Daring diprioritaskan bagi kepala sekolah yang memerlukan peningkatan kompetensi 3-5 modul. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring tertera pada tabel berikut:
11
Tabel 4. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring No. 1
2 3 Total
Materi Materi Umum a. Kebijakan Pengembangan dan Pembinaan Karier Kepala Sekolah b. Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah Pembelajar Materi Inti Tes Akhir
Alokasi Waktu (JP) 2 2 54 2 60
Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Dalam Jejaring (Daring) dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer dan internet secara penuh tanpa ada tatap muka. Kepala Sekolah Pembelajar berinteraksi dengan pengampu secara synchronous – interaksi belajar pada waktu yang bersamaan seperti dengan menggunakan video converence, telepon atau live chat, maupun asynchronous – interaksi belajar pada waktu yang tidak bersamaan melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara elektronik. Pembelajaran pada modalitas ini hanya melibatkan pengampu dan kepala sekolah sebagai peserta. Dengan memanfaatkan TIK, peserta secara penuh melakukan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari bahan ajar, mengerjakan latihan-latihan (tugas), berdiskusi dan berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan peserta Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar lainnya. Selama proses pembelajaran, peserta dibimbing dan difasilitasi secara daring oleh pengampu. Peserta yang akan mengikuti Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar modalitas daring adalah kepala sekolah yang: 1) Peta kompetensi dari hasil UKKS menunjukkan nilai 3 (tiga) hingga 5 (lima) kelompok modul berada di bawah KCM. 2) Berada di wilayah yang tersedia akses/jaringan internet 3) Bersedia melaksanakan pembelajaran menggunakan modalitas daring dengan kemauan dan komitmen yang tinggi tanpa didampingi oleh fasilitator Interaksi yang terjadi pada modalitas daring dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring
12
c. Modalitas Kombinasi Modalitas kombinasi adalah gabungan antara daring dan tatap muka dengan komposisi 44 JP untuk interaksi daring dan 16 JP untuk interaksi tatap muka di Pusat Belajar. Interaksi antara pengampu, fasilitator, dan peserta secara daring dilakukan secara synchronous maupun asynchronous. Interaksi secara synchronous wajib dilakukan di PB menggunakan video call selama proses pembelajaran, sesuai dengan kesepakatan waktu antara peserta, fasilitator dengan pengampu. Interaksi tatap muka di PB antara peserta dengan fasilitator yang difasilitasi oleh satu operator PB1, dilakukan sebanyak 4 pertemuan, yaitu di Minggu I, III, IV, dan VI dengan alokasi waktu minimal 4 JP/pertemuan atau lebih, disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan. Pada setiap pertemuan tatap muka, fasilitator harus menyiapkan berkas administrasi berupa daftar hadir, resume tatap muka, instrumen evaluasi smiley face dan berita acara, yang harus dilaporkan ke UPT dan akan menjadi lampiran pada pelaporan pertanggungjawaban kegiatan. Kegiatan pembelajaran di PB dilaksanakan selama total 16 JP, dengan struktur program dan penjelasan aktivitas pada setiap pertemuan tatap muka seperti pada table berikut ini. Tabel 5. No
Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring Kombinasi
Materi
UMUM 1. Kebijakan Program Kepala Sekolah Pembelajar POKOK 2. Literasi TIK 3. Pengenalan dan Demonstrasi sistem Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Kombinasi 4. Pendalaman Materi Kelompok Modul 5. Presentasi Hasil Peserta PENUNJANG 6. Rencana Tindak Lanjut (Rencana pengembangan diri) 7. Evaluasi Penyelenggaraan Program Kepala Sekolah Pembelajar Kombinasi Total
JP
Keterangan
1
TM-1
1 2
TM-1 TM-1
8 2
TM-2, TM-3 TM-4
1 1
TM-4 TM-4
16
Pada modalitas kombinasi ini, peserta melakukan interaksi belajar secara daring dan tatap muka. Peserta yang akan mengikuti Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajarmodalitaskombinasi adalah kepala sekolah yang: 1) Peta kompetensi dari hasil UKKS menunjukkan terdapat nilai di bawah KCM pada 6 (enam) hingga 7 (tujuh) kelompok modul.
1Operator
PB adalah staf yang ditunjuk oleh sekolah yang dijadikan sebagai PB dan memiliki
peran seperti yang tertuang pada Bab IV subbab D.
13
2) Berada di wilayah yang tersedia akses/jaringan internet 3) Bersedia melaksanakan pembelajaran menggunakan modalitas daring dengan kemauan dan komitmen yang tinggi dan didampingi oleh fasilitator
Gambar 5. Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah PembelajarModalitasKombinasi Gambar di atas menunjukkan: • • •
Interaksi Pengampu – Peserta : Pengampu memantau aktivitas peserta secara daring, namun tidak terlibat langsung dalam proses fasilitasi Pengampu memfasilitasi fasilitator secara daring Fasilitator memfasilitasi dan berkomunikasi dengan peserta secara daring dan luring
d. Modalitas Mandiri Pembelajaran mandiri adalah salah satu cara meningkatkan kompetensi tanpa bergantung pada pengajar, pembimbing, teman, atau orang lain. Semua aktivitas pembelajaran telah diatur oleh program instruksional di dalam modul Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar yang dikirimkan kepada peserta secara elektronik (digital); tidak ada interaksi langsung antara peserta dengan pengajar. Seluruh inisiatif aktivitas belajar dan berlatih ada sepenuhnya pada kepala sekolah sebagai peserta. Penyelenggara program mengatur urusan administrasi mulai dari proses registrasi peserta, monitoring dan evaluasi pembelajaran, sampai dengan evaluasi akhir. Penyelenggara program juga menyediakan pengampu untuk memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran. Modalitas Mandiri diprioritaskan bagi kepala sekolah yang memerlukan peningkatan kompetensi 0 – 2 modul. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Mandiri adalah sebagai berikut.
14
Tabel 6. Struktur Program Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Mandiri Pembelajaran Mandiri (1,5 Bulan) 2 JP Kebijakan Kepala Pembelajar
Program Sekolah
30 JP
30 JP
2 JP
Pendalaman Materi Modul 1
Pendalaman Materi Modul 2
Tes Akhir Modul di TUK
Dalam modalitas pembelajaran mandiri penyelenggara mengirimkan modul dan dokumen yang diperlukan kepada peserta, sedangkan seluruh proses belajar diatur dan ditentukan sendiri oleh peserta. Penyelenggara memiliki daftar semua peserta yang mengikuti modalitas pembelajaran mandiri yang berisi antara lain identitas peserta, modul apa yang dipelajari, kapan mulai dan kapan berakhir.Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran penyelenggara dapat menunjuk petugas agar memantau jadwal aktivitas belajar dalam setiap modul yang dipelajari oleh peserta, dan mengingatkan kepada peserta secara periodik terhadap kewajiban yang harus dipenuhi selama proses pembelajaran berlangsung. Penyelenggara juga wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kepada peserta, minimal di akhir periode pada saat post test. Kepada peserta yang memenuhi kriteria kelulusan dapat diberikan sertifikat.
Gambar 6. Pola Interaksi Pelatihan Kepala Sekolah PembelajarModalitas Mandiri Khusus bagi kepala sekolah dengan peta kompetensi setelah UKKS menunjukan jumlah modul di bawah KCM-nya 0 hingga 2, atau memiliki nilai rata-rata ≥ 71, akan diberikan kesempatan untuk menjadi fasilitator bagi kepala sekolah lain yang memerlukan. Jika yang bersangkutan juga dapat membuktikan kemampuan dan
15
literasinya dalam teknologi informasi dan komunikasi maka kepala sekolah tersebut dapat diberi kesempatan untuk menjadi fasilitator pada modalitasdaring maupun kombinasi. G. Penilaian Terhadap Peserta Bimtek dan Pelatihan 1. Tujuan Penilaian Penilaian terhadap peserta Bimtek, Pelatihan Fasilitator, dan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar bertujuan untuk mengukur kompetensi melalui ketercapaian indikator kompetensi dan keberhasilan tujuan program. Peserta dinyatakan kompeten jika kompetensi yang diujikannya mencapai batas kelulusan yang ditetapkan. Khusus untuk Kepala Sekolah Pembelajar, penilaian dilaksanakan untuk mengukur tingkat penguasaan kompetensi sesuai dengan modul yang dipelajari. 2. Aspek Penilaian Aspek yang dinilai mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penilaian dilakukan melalui tes untuk aspek pengetahuan, sedangkan untuk aspek sikap dan keterampilan menggunakan instrumen nontes melalui pengamatan selama proses Bimtek/Pelatihan Fasilitator/Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar berlangsung. 3. Jenis Instrumen dan Lingkup Penilaian Peserta a. Tes 1. Bimtek Narasumber dan Pelatihan Fasilitator Pada Bimtek Narasumber dan Pelatihan Fasilitator, materi tes terdiri dari 2 bagian, yaitu Materi Umum dan Materi Daring. Tes dilaksanakan dalam bentuk tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal, sedangkan tes akhir untuk mengukur pengetahuan secara menyeluruh setelah mengikuti proses pembelajaran. Penilaian menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan (PAP). 2. Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Pada Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar, tes untuk mengukur ketercapaian hasil belajar pada ranah pengetahuan. Tes disusun berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dari setiap modul sebagaimana yang tercantum dalam struktur program. Pada semua modalitas, tes pengetahuan disebut dengan Tes Akhir (TA). Tes akhir dilakukan segera setelah peserta menyelesaikan kegiatan pembelajaran, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bentuk soal adalah pilihan ganda dengan jumlah antara 20-40, sesuai jumlah indikator kompetensi pada modul tersebut. Alokasi waktu pengerjaannya, 45 menit jika jumlah soal kurang dari atau sama dengan 30, atau 60 menit jika jumlah soal lebih dari 30. Tes akhir modul dilaksanakan di TUK. Hasil tes akhir modul yang dilaksanakan pada semua modalitas ini akan muncul pada peta kompetensi peserta untuk memperbaiki nilai hasil UKKS sebelumnya. Selain TA, pada Modalitas Daring, Kombinasi, dan Mandiri juga terdapat Tes Sumatif Sesi (TS). Tes Sumatif Sesi dilakukan oleh peserta di setiap akhir sesi. Peserta diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal tes sumatif di setiap sesi sebanyak dua kali. Nilai tes sesi merupakan nilai tertinggi dari keseluruhan nilai di setiap sesi.
16
b. Non Test Non test dilakukan untuk menilai proses selama kegiatanberlangsung. Penilaian proses dilakukan di setiap rangkaian dalam topik dalam modul. Penilaian proses menggunakan instrumen dilengkapi dengan kriteria penilaian. 1. Penilaian Aspek Keterampilan Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh narasumber. 2. Penilaian Aspek Sikap Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta dalam berbagai aspek antara lain: sikap pada saat menerima materi; sikap pada saat melaksanakan tugas individu dan kelompok; sikap terhadap fasilitator; sikap terhadap teman sejawat; dan sikap pada saat mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab. Pengukuran terhadap aspek sikap ini dapat dilakukan melalui pengamatan sikap. Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. 3. Penilaian Diri Penilaian ini dilakukan oleh peserta Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring, Kombinasi, dan Mandiri. Penilaian diri ini dilakukan oleh peserta dengan menggunakan rubrik yang telah disediakan di LMS. 4. Rekapitulasi Nilai Akhir Untuk menjamin kualitas pelaksanaan pembelajaran, hasil penilaian akan direkap dalam bentuk nilai akhir. H. Penilaian terhadap Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Penilaian terhadap pelaksanaanKegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajaradalah pengukuran dan penilaian kepada penyelenggara kegiatan yang dilakukan oleh peserta pada saat mengikuti kegiatan. Penilaian kinerja penyelenggara Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar dilakukan terhadap pencapaian sasaran mutu penyelenggara. Adapun unsur-unsur yang dinilai meliputi: • Penyiapan alat dan bahan; • Penyiapan materi; • Penyiapan sarana dan prasarana; • Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar dan • Pelayanan terhadap peserta Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar I. Sertifikat -
-
Peserta Bimtek Narasumber Nasional yang memenuhi syarat akan diberi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Peserta Pelatihan Fasilitator, ME UPT, dan Operator yang memenuhi syarat akan diberi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani
17
-
-
Kepala PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS atas nama Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kepala Sekolah yang telah menjadi peserta pada Program Kepala Sekolah Pembelajar dan memenuhi syarat akan diberi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani Kepala PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS atas nama Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Bagi semua peserta dan narasumber yang tidak memenuhi persyaratan penguasaan kompetensi akan menerima surat keterangan mengikuti kegiatan yang ditandatangani Kepala PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS.
J. Pembiayaan Program Kepala Sekolah Pembelajar dapat dibiayai melalui APBN, APBD, atau partisipasi dari masyarakat/lembaga pendidikan. Penggunaan danamenganutprinsip efisiensi dan efektivitas. K. Manajemen Risiko Manajemen risiko dimaksudkan agar setiap UPT mampu mengantisipasi kemungkinan risiko yang akan terjadi dan menemukan solusinya. Beberapa risiko yang mungkin dijumpai terkait dengan tempat kegiatan, jadwal kegiatan, ketersediaan fasilitator yang berkualitas, dan kepastian status kepesertaan kepala sekolah yang mengalami mutasi, promosi, atau bahkan demosi selama Program Kepala Sekolah Pembelajar berlangsung. Semua risiko ini diatur pada Juknis Program Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Tatap Muka, Juknis Program Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi, maupun Juknis Program Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Mandiri.
18
BAB III PENYIAPAN NARASUMBER, PENGAMPU, FASILITATOR, ADMIN, OPERATOR, TIM ME, DAN PESERTA PROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR a) Rapat Koordinasi Program Kepala Sekolah Pembelajar 1. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)Program Kepala Sekolah Pembelajar RakornasProgram Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen dengan peserta dari UPT pelaksana. Koordinasi ini dilaksanakan selama 22 JP (3 hari 2 malam) untuk mensosialisasikan Program Kepala Sekolah Pembelajar pada UPT agar diperoleh persamaan persepsi dan pemahaman dalam melaksanakan Program Kepala Sekolah Pembelajar. Tabel 7. Rakornas Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta
Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber
Agenda
Rakornas Program Kepala Sekolah Pembelajar Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen • Kepala PPPPTK, LPPPTK-KPTK dan LPPKS • Penanggungjawab Program(Penjab) Kepala Sekolah Pembelajar di PPPPTK, LPPPTK-KPTK dan LPPKS • Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen dan pihak lain yang relevan (Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar) Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan 22 JP (3 hari2malam) • Pengarah • Narasumber teknis Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen dan pihak lain yang relevan (Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar) • Sosialisasi mengenai Program Kepala Sekolah Pembelajar - Desain, - Sasaran, - Tahapan • Penyusunan jadwal kegiatan indikatif • Penjelasan strategi pencapaian target keuangan dan data • Penjelasan teknis masing masing kegiatan • Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
2. Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Program Kepala Sekolah Pembelajar a. Rakortek Sosialisasi PelaksanaanProgram Kepala Sekolah Pembelajar Rakortek Sosialisasi Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan selama 22 JP (3 hari 2 malam) oleh PPPPTK, LPPPTK-KPTK, dan LPPKS. Tujuan Rakortek Sosialisasi adalah untuk mensosialisasikan Program Kepala Sekolah Pembelajar kepada penanggung jawab di Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
19
Tabel 8. Rakortek Sosialisasi Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta
Lokasi Kegiatan Waktu Nara sumber
Output Kegiatan Agenda
Rakortek Sosialisasi Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS • Kepala Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sasaran masing-masing PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS. • Penjab Program Kepala Sekolah Pembelajar di Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan 22JP (3 hari 2 malam) • Kepala PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS • Penjab Program Kepala Sekolah Pembelajar di PPPPTK/LPPPTKKPTK/LPPKS. • Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen dan pihak lain yang relevan (Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar) • Jadwal kegiatan • Rencana Tindak Lanjut • Kebijakan Program Kepala Sekolah Pembelajar • Sosialisasi Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar - Pedoman Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar - Petunjuk Teknis Program Kepala Sekolah Modalitas Tatap Muka - Petunjuk Teknis Program Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi - Petunjuk Teknis Program Kepala Sekolah Modalitas Mandiri • Penjelasan teknis: - Pemilihan peserta program: - Laporan dan Evaluasi • Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar: - Pelatihan Fasilitator, Operator, dan ME Program Kepala Sekolah Pembelajar. - Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar • Rencana Tindak Lanjut
b. Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Rapat Koordinasi Teknis Persiapan Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan selama 22 JP (3 hari 2 malam) oleh PPPPTK, LPPPTK-KPTK, dan LPPKS. Tujuan Rakortek adalah untuk sinkronisasi persiapan pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar kepada Ketua Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar. Tabel 9. Rakortek Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Nara sumber
Persiapan
Pelaksanaan
Program
Kepala
Sekolah
Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS Ketua Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan 22 JP (3 hari 2 malam) • Kepala PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS • Penjab Program Kepala Sekolah Pembelajar di PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS.
20
• Output Kegiatan Agenda
• • • • • • • • • •
Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen dan pihak lain yang relevan (Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar) Jadwal kegiatan Rencana Tindak Lanjut Kebijakan Program Kepala Sekolah Pembelajar Penetapan Daftar Calon Peserta dan Fasilitator Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar Pembahasan mengenai manajemen resiko Penetapan peserta program Penjelasan Teknis Laporan dan Evaluasi Penandatanganan MoU antara UPT dengan Ketua Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar Rencana Tindak Lanjut
b) Bimbingan Teknis (Bimtek) Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar 1. Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan selama 100 JP (11 hari 10 malam) dan menjadi tanggungjawab Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen. Peserta Bimtek ini adalah widyaiswara, pengembang teknologi pendidikan, dan/atau dosen yang ditugaskan oleh PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS. Peserta yang lulus dalam Bimtek ini akan menjadi Narasumber Nasional pada Pelatihan Fasilitator Program Pelatihan Kepala Sekolah di UPT masing-masing. Peserta yang lulus dan terbukti memiliki kemampuan dalam teknologi informasi dan komunikasi berpeluang diikutsertakan menjadi Pengampu Program Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring, Kombinasi, dan Mandiri di UPT masing-masing. Khusus pada tahun 2016, peserta yang lulus pada Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar dapat berperan sebagai Narasumber Nasional pada Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar maupun sebagai Pengampu pada Modalitas Kombinasi Program kepala Sekolah Pembelajar. Narasumber kegiatan ini adalah Narasumber Inti yang terdiri dari Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar dan Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar yang menguasai konsep maupun teknis pelaksanaan Modalitas Tatap Muka, Daring, Kombinasi, maupun Mandiri. Tabel 10. Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output
Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen • Widyaiswara, dosen atau pengembang teknologi pendidikan yang ditugaskan oleh PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS. • Jumlah peserta maksimal 35 orang masing-masing kelas Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan 100JP (11 hari 10 malam) Narasumber Inti (Tim Pengembang dan Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar). Masing-masing kelas diampu oleh 3 (tiga) orang Narasumber Inti. • Narasumber Nasional pada Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar
21
• Agenda
• • • • • • • • •
Pengampu Program Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi Kebijakan Pendidikan Program Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Program Kepala Sekolah Pembelajar Modul Kepala Sekolah Pembelajar Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi Monitoring dan Evaluasi(M&E) Rencana Tindak Lanjut Pre/Post- test Kegiatan evaluasi peserta pelatihan
Tabel 11. Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar TOPIK UMUM 1. Kebijakan Pendidikan POKOK – BAGIAN 1 2. Program Kepala Sekolah Pembelajar 3. Mekanisme Program Kepala Sekolah Pembelajar 4. 5.
6.
Modalitas Program Kepala Sekolah Pembelajar Modul Kepala Sekolah Pembelajar
Monitoring dan Evaluasi POKOK – BAGIAN 2 7. Teknis Pelaksanaan KegiatanProgram Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi PENUNJANG 8. Rencana Tindak Lanjut 9. Evaluasi JUMLAH
KEGIATAN Paparan tentang Kebijakan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kepala Sekolah melalui Program Kepala Sekolah Pembelajar Paparan tentang Program Kepala Sekolah Pembelajaran Paparan tentang Pemetaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Paparan mengenai Tahapan dan Mekanisme Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Diskusi dan Presentasi Kelompok tentang ‘Karakteristik berbagai Modalitas Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar’ Diskusi Kelas tentang ‘Penggunaan modul’ Bedah Modul Kepala Sekolah Pembelajar Diskusi tentang Teknik Fasilitasi dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Simulasi sebagai fasilitator Diskusi tentang Penilaian dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Simulasi Penilaian dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Diskusi tentang M&E Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Literasi TIK Pendukung Pembelajaran Daring Fitur-fitur Moodle Sistem Pembelajaran Program Kepala Sekolah Pembelajar Daring dan Kombinasi
Menyusun RTL Pre- post Tes
ALOKASI WAKTU 2
2 1 1 4 2 43 1 6 1 2 2 6 14 10
1 1 100
22
2.
Bimtek Narasumber Nasional Monitoring dan Evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar Bimtek Narasumber Nasional Monitoring dan Evaluasi (ME) Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan selama 42 JP (5 hari 4 malam). Penyelenggaraan Bimtek ini menjadi tanggungjawab Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen. Tabel 12. Bimtek Narasumber Nasional ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output Agenda
3.
Bimtek Narasumber Nasional ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen • Widyaiswara, pengembang teknologi pendidikan,atau dosen pada lingkup Kemdikbud yang ditugaskan oleh PPPPTK/LPPPTKKPTK/LPPKS • Jumlah peserta maksimal 35 orang masing-masing kelas Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan. 42 JP (5 hari 4 malam) Tim Pengembang ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar. Masing-masing kelas diampu oleh 2 orang narasumber. Narasumber Nasional Pelatihan ME Program Kepala Sekolah Pembelajar. • Kebijakan Pendidikan • Desain Program Kepala Sekolah Pembelajar • Monitoring dan Evaluasi: • Konsep ME dan Kirkpatrick Model • Penjaminan Mutu • Pengelolaan Data: • Penyusunan RTL • Pre/Post-test • Kegiatan evaluasi peserta pelatihan
Pelatihan Tim ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan Tim ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen selama 42 JP (5 hari 4 malam). Peserta pelatihan ini adalah calon petugas ME Nasional yang ditugaskan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen. Tabel 13. Pelatihan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output Agenda
Pelatihan Tim ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Calon petugas ME Nasional yang ditugaskan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan. 42 JP (5 hari 4 malam) Tim Pengembang ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Tim ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar. • Kebijakan Pendidikan • Desain Program Kepala Sekolah Pembelajar • Monitoring dan Evaluasi: • Konsep ME dan Kirkpatrick Model • Penjaminan Mutu • Pengelolaan Data: • Penyusunan RTL
23
• •
Pre/Post-test Kegiatan evaluasi peserta pelatihan
2. Lokakarya Analisis Data dan Pelaporan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Lokakarya Analisis dan Pelaporan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan oleh Dit. Pembinaan Tendik Dikdasmen selama 42 JP (6 hari 5 malam). Tabel 14. Lokakarya Analisis dan Pelaporan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output Agenda
Lokakarya Analisis dan Pelaporan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Tim Pengembang ME Nasional dan Petugas ME Nasional Program Fasilitas Pemerintah atau lokasi lain sesuai dengan ketentuan. 52 JP (6 hari 5 malam) Tim Pengembang ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Hasil Analisis dan Laporan ME Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar • Pengolahan data hasil ME • Pengelolaan data keterlaksanaan program • Penyusunan Laporan
c) Pelatihan Fasilitator, Operator, serta Tim Monitoring dan EvaluasiProgram Kepala Sekolah Pembelajar 1. Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah dilaksanakan selama 100 JP (11 hari 10 malam). Penyelenggaraan pelatihan menjadi tanggungjawab UPT, yaitu PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS. Peserta pelatihan ini adalah Kepala Sekolah dan/atau Pengawas Sekolah: a. yang hasil Uji Kompetensi-nya pada minimal 8 kelompok kompetensi telah melewati batas KCM, atau b. yang nilai rerata hasil Uji Kompetensi-nya ≥ 71, atau c. yang terbaik hasil UKKS atau UKPS-nya di wilayah kerja Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar, dan/atau d. yang telah membuktikan kompetensi maupun kinerjanya melalui berbagai kegiatan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peserta yang lulus dari Pelatihan Fasilitator akan menjadi fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar pada Modalitas Tatap Muka. Jika yang bersangkutan juga dapat membuktikan kemampuan dan literasinya dalam teknologi informasi dan komunikasi maka Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah tersebut dapat diberi kesempatan untuk menjadi fasilitator pada modalitas daring maupun kombinasi. Narasumber kegiatan ini adalah Narasumber Nasional, yaitu widyaiswara, pengembang teknologi pendidikan, dan/atau dosen yang dinyatakan lulus dari Bimtek Narasumber Nasional Pelatihan Fasilitator dan ditugaskan oleh PPPPTK/LPPPTKKPTK/LPPKS. Narasumber Nasional wajib menguasai konsep maupun teknis pelaksanaan Modalitas Tatap Muka, Daring, Kombinasi, maupun Mandiri.
24
Jika dalam kondisi tertentu, ketersediaan Narasumber Nasional tidak memadai, maka UPT (PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS) bertanggung jawab untuk menyediakan narasumber pengganti. Urutan Narasumber Inti yang menjadi prioritas pengganti adalah sebagai berikut: 1) Penulis Modul Kepala Sekolah Pembelajar 2) Tim Pengembang Program Kepala Sekolah Pembelajar Tabel 15. Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output Agenda
Pelatihan Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS Kepala Sekolah dan/atau Pengawas yang ditugaskan oleh dinas pendidikan prov/kab/kota PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS, hotel, atau tempat lain yang ditetapkan. 100 JP (11 hari 10 malam) Narasumber Nasional Program Kepala Sekolah Pembelajar, Penulis Modul Program Kepala Sekolah Pembelajar, dan/ atau Tim Pengembang Program Program Kepala Sekolah Pembelajar Fasilitator Program Kepala Sekolah Pembelajar di UPT. • Kebijakan Pendidikan • Program Kepala Sekolah Pembelajar • Modalitas Program Kepala Sekolah Pembelajar • Modul Program Kepala Sekolah Pembelajar • Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Modalitas Daring dan Kombinasi • Monitoring dan Evaluasi (M&E) • Penyusunan RTL • Pre/Post- test • Kegiatan evaluasi peserta pelatihan
Tabel 16. Struktur Program Pelatihan Fasilitator Kepala Sekolah Pembelajar TOPIK UMUM 1. Kebijakan Pendidikan POKOK – BAGIAN 1 2. Program Kepala Sekolah Pembelajar 3. Mekanisme Program Kepala Sekolah Pembelajar 4. 5.
Modalitas Program Kepala Sekolah Pembelajar Modul Kepala Sekolah Pembelajar
KEGIATAN Paparan tentang Kebijakan Penjaminan dan Peningkatan Mutu Kepala Sekolah melalui Program Kepala Sekolah Pembelajar Paparan tentang Program Kepala Sekolah Pembelajaran Paparan tentang Pemetaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Paparan mengenai Tahapan dan Mekanisme Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar Diskusi dan Presentasi Kelompok tentang ‘Karakteristik berbagai Modalitas Pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar’ Diskusi Kelas tentang ‘Penggunaan modul’ Bedah Modul Kepala Sekolah Pembelajar Diskusi tentang Teknik Fasilitasi dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Simulasi sebagai fasilitator
ALOKASI WAKTU 2
2 1 1 4 2 43 1 6
25
6.
Monitoring dan Evaluasi POKOK – BAGIAN 2 7. Teknis Pelaksanaan Kegiatan Program Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi PENUNJANG 8. Rencana Tindak Lanjut 9. Evaluasi JUMLAH
Diskusi tentang Penilaian dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Simulasi Penilaian dalam Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Diskusi tentang M&E Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar Literasi TIK Pendukung Pembelajaran Daring Fitur-fitur Moodle Sistem Pembelajaran Program Kepala Sekolah Pembelajar Daring dan Kombinasi
Menyusun RTL Pre- post Tes
1 2 2 6 14 10
1 1 100
2. Pelatihan Operator Program Kepala Sekolah Pembelajar Pelatihan Operator Program Kepala Sekolah Pembelajar dilaksanakan selama 42 JP (5 hari 4 malam). Penyelenggaraan pelatihan menjadi tanggungjawab instansi pelaksana, yaitu PPPPTK/PPPTK-KPTK/LPPKS. Peserta pelatihan ini adalah operator sekolah inti yang ditugaskan oleh dinas pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Peserta yang lulus akan menjadi operator pada Program Kepala Sekolah Pembelajar. Narasumber Pelatihan ini adalah pengembang sistem pengelolaan data Program Kepala Sekolah Pembelajar. Tabel 17. Pelatihan Operator Program Kepala Sekolah Pembelajar Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output Agenda
Pelatihan Operator Program Pendidikan dan Pelatihan Program Kepala Sekolah Pembelajar PPPPTK/PPPTK-KPTK/LPPKS Operator sekolah inti PPPPTK/PPPTK-KPTK/LPPKS, hotel, atau tempat lain yang ditetapkan 42 JP (5 hari 4 malam) Pengembang sistem pengelolaan data Program Kepala Sekolah Pembelajar Operator Program Pelatihan Program Kepala Sekolah Pembelajar • Kebijakan Pendidikan • Desain Program Kepala Sekolah Pembelajar • Desain dan proses Sistem Informasi Program Kepala Sekolah Pembelajar • Pengelolaan dan pengendalian dokumen maupun rekaman pelaksanaan kegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar • Pelaporan kegiatan berbasis data • Penyusunan RTL • Pre/Post-test • Kegiatan evaluasi peserta pelatihan
3. Pelatihan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Tingkat UPT Pelatihan Tim ME Program Kepala Sekolah PembelajarTingkat UPT dilaksanakan oleh UPT selama 42 JP (5 hari 4 malam). Penyelenggaraan pelatihan menjadi tanggungjawab UPT, yaitu PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS.
26
Tabel 18. Pelatihan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Tingkat UPT Nama Kegiatan Penyelenggara Peserta Lokasi Kegiatan Waktu Narasumber Output Agenda
Pelatihan Tim MEProgram Kepala Sekolah Pembelajar PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS Widyaiswara, PTP, dan/ataudosen PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS, hotel, atau tempat lain yang ditetapkan. 42 JP (5 hari 4 malam) Narasumber Nasional Pelatihan ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Tingkat UPT • Kebijakan Pendidikan • Desain Program Kepala Sekolah Pembelajar • Monitoring dan Evaluasi: • Konsep ME dan Kirkpatrick Model • Penjaminan Mutu • Pengelolaan Data: • Penyusunan RTL • Pre/Post-test • Kegiatan evaluasi peserta pelatihan
Khusus pada tahun 2016, kegiatan monitoring dan evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar tidak dilaksanakan oleh UPT. Sehubungan dengan hal ini maka Pelatihan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar Tingkat UPT tidak perlu dilakukan pada tahun 2016.
27
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI, PENJAMINAN MUTU, PENGELOLAAN DATA, DAN PELAPORANPROGRAM KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR A. Monitoring dan Evaluasi 1. Definisi Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi (ME) adalah bagian dari fungsi manajemen dalam sebuah organisasi dan pelaksanaan program. Monitoring adalah kegiatan dan proses sistematis untuk mengumpulkan data mengenai input (masukan) program, kegiatan, output (keluaran) program, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk meninjau kemajuan pelaksanaan dan pencapaian program yang dilakukan selama program tersebut berjalan. Monitoring program juga dikenal sebagai evaluasi formatif kinerja program. Evaluasi program merupakan suatu usaha penilaian program yang sistematis untuk mengukur relevansi, efisiensi, efektivitas, hasil akhir (outcome), dampak serta keberlanjutan dari suatu program atau kebijakan. Evaluasi dapat dilakukan di awal program; pertengahan program atau di akhir program. Evaluasi program biasanya dikenal sebagai evaluasi sumatif program/kebijakan. 2. Kerangka Monitoring dan Evaluasi Program Kepala Sekolah Pembelajar Pada dasarnya ME disusun untuk menjawab tigapertanyaan berikut ini: a. Sejauh mana partisipasi/keikutsertaan kepala sekolah pada Program Kepala Sekolah Pembelajar? b. Sejauh mana tingkat kompetensi kepala sekolahtelah meningkat sebagai dampak keikutsertaan mereka padaProgram Kepala Sekolah Pembelajar? c. Seperti apa kualitas pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar? 3. Pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar Pada Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Tatap Muka dan Modalitas Kombinasi, Kelompok Kepala Sekolah Pembelajar sebagai pelaksana Program Kepala Sekolah Pembelajar memberikan laporan ke UPT, yaitu PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS. Pada Pelatihan Kepala Sekolah Modalitas Daring dan Kombinasi, sebagaimana halnya Pelatihan Fasilitator, Operator, dan Tim ME Program Kepala Sekolah Pembelajar, UPT melaporkan pelaksanaan program secara keseluruhan di akhir program ke penanggungjawab Program Kepala Sekolah Pembelajar pada tingkat nasional, yaitu Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah. 4. Peran dan Tanggung Jawab di UPT UPT berkewajiban untuk: (a) mengumpulkan danmenginputdata dari setiap kegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar; (b) mengelola data yang telah dikumpulkan; (c) melakukan pengelolaan dokumentasi data dan informasi yang diperlukan bagi monitoring Program Kepala Sekolah Pembelajar; dan (d) menyampaikan laporan kemajuan program. Kepala UPT bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar, termasuk dalam hal memastikan ketentuan monitoring dan pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar. Kepala UPT akan dibantu oleh Penanggung jawab Program Kepala Sekolah Pembelajar.
28
B. Penjaminan Mutu 1. Pengantar Sistem Penjaminan Mutu dikembangkan untuk menjamin mutu Program Kepala Sekolah Pembelajar oleh UPT.Sistem Penjaminan Mutu dirancang untuk membantu UPT untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program-program pelatihan, dan untuk melakukan perbaikan program pelatihan mereka secara berkelanjutan. Sistem Penjaminan Mutu juga dirancang untuk menyediakan bukti yang absah dan bisa dihandalkan terkait dengan keputusan untuk perencanaan dan pengembangan program . Konsep-konsep berikut ini yang menjadi dasar Sistem Penjaminan Mutu: a. Pengendalian Mutu/Kepatuhan, untuk memastikan bahwa aturan, ketentuan, standar dan prosedur yang ada dilaksanakan/diikuti. b. Penjaminan Mutu adalah serangkaian sistem dan proses yang terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data pada waktu yang sebenarnya (real-time) terkait dengan relevansi, keabsahan, kehandalan, efisiensi, keefektifan dan dampak dari kegiatan, proses dan sistem. 2. Proses Penjaminan Mutu a. Menyediakan data dan informasi secara real-time untuk perencanaan dan pengambilan keputusan berbasiskan bukti; b. Mengidentifikasi pencapaian-pencapaian yang didapatkan dan prioritasprioritas perbaikan; c. Mengidentifikasi bidang yang perlu diperbaiki, alasan mengapa terdapat kinerja yang buruk, dan menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi perbaikan; d. Membantu membangun budaya pengembangan yang berkesinambungan; e. Bisa digunakan untuk memvalidasi data ME, dan data lainnya yang dikumpulkan oleh UPT. 3. Manfaat Penjaminan Mutu a. Terdapat standar kinerja yang telah disepakati. Bukti dikumpulkan berdasarkan serangkaian indikator kinerja spesifik yang telah disepakati untuk masing-masing program kegiatan. b. Fokus pada pencapaian keluaran mutu yang baik dan ketaatan/kepatuhan. Bukti dikumpulkan terkait indikator kepatuhan yang mengacu kepada Pedomandan Juknis, dan hasil analisis data yang yang menggambarkan dampak dari pelaksanaan program. c. Kinerja berbasiskan bukti (keabsahan). Pencapaian indikator dibuktikan melalui bukti nyata yang diperoleh oleh petugas penjaminan mutu. d. Fokus pada usaha melakukan peningkatan kualitas program. Analisis data berfokus pada pengidentifikasian alasan-alasan yang menyebabkan munculnya hasil positif dan negatif pada pelaksanaan program. e. Fokus pada bukti saat pengamatan. Data/bukti dikumpulkan sepanjang program pelatihan yang telah dijadwalkan (real-time). f. Data/bukti absah dan bisa dihandalkan. Data/bukti divalidasi oleh petugas penjaminan mutu. g. Peningkatan bisa dilakukan dengan cepat oleh lembaga pelatihan. Data/bukti yang dikumpulkan dianalisa secara real time untuk bisa memberikan umpan balik perbaikan secara segera kepada pelatih dan lembaga pelaksana program. h. Peningkatan bisa dilakukan segera oleh UPT, Kabupaten/Kota dan Pusat.
29
i.
j.
k.
Pengelolaan (pengumpulan/analisa/umpan balik) data digunakan untuk segera mengidentifikasi kinerja UPT untuk membantu mereka segera melakukan perbaikan yang diperlukan. Penjaminan mutu cepat dan murah dengan menggunakan teknologi terkini. Data/bukti yang dikumpulkan direkam dan dikirimkan melalui perangkat elektronik secara real time oleh petugas penjaminan mutu. Peningkatan mutu adalah sebuah kemitraan real time antara petugas Penjaminan Mutu dan UPT. Petugas penjaminan mutu memberikan rekomendasi kepada UPT secara real-time untuk melakukan perbaikan, berdasarkan analisa atas data/bukti yang telah dikumpulkan. UPT mendapatkan laporan kinerja penjaminan mutu pelaksanaan program. UPT didorong untuk menggunakan laporan penjaminan mutu untuk meningkatkan kegiatan perencanaan, pengambilan keputusan, kinerja, dan keluaran kerja mereka.
C. Pengelolaan Data Pengendalian dokumen dan rekaman Program Kepala Sekolah Pembelajarpada UPT dilakukan pada setiap kegiatan. Pendokumentasian dilakukan oleh panitia dan narasumber pada masing– masing kegiatan. Penanggung jawab kegiatan memastikan bahwa seluruh dokumentasi dan rekaman dikendalikan, dikompilasi, dan diarsipkan oleh panitia kegiatan. Data dan dokumen yang diarsipkan akan menjadi sumber data dalam pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar. Arsip data dan rekaman dokumen kegiatan pelatihan disimpan hingga 5 (lima) tahun sejak dilakukannya kegiatan. Pendokumentasian sebaiknya dibuat secara utuh dengan menggabungkan penyimpanan dokumen penyelenggaraan, dokumen keuangan, dan dokumen pengadaan barang dan jasa dalam satu folder. Masing– masing kumpulan dokumen disimpan dalam bentuk hardcopy dan softcopy di dalam satu folder dengan mencantumkan nama kegiatan, gelombang/angkatan, tanggal kegiatan berlangsung, penanggung jawab kegiatan, lokasi, maupun nama narasumber/fasilitator pada sampul masing-masing folder penyimpanan. Tabel 19.Rincian Dokumen yang Perlu Diarsipkan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Dokumen SK Penetapan Pelatih, Panitia, Peserta oleh Kepala Instansi Surat Undangan Peserta Surat Tugas Narasumber, Pengampu, Fasilitator, Admin, ME, Operator, dan Panitia Surat Tugas Peserta Panduan Kegiatan Daftar Hadir (Pelatih, Panitia, Peserta) Biodata Pelatih dan Peserta Bukti Serah Terima ATK Bukti Serah Terima Bahan Ajar Smiley face (instrumen dan hasil analisis) Bull’seye (instrumen dan hasil analisis) Instrumen Evaluasi Pelatihan Instrumen Penilaian Narasumber Instrumen Monitoring Mandiri Penilaian pembelajaran peserta (Pre/Post-test) RTL
30
No 17 18 19 20
Dokumen Foto Kegiatan SPPD Kwitansi pembayaran Dokumen pengadaan barang/jasa (jika ada)
D. Pelaporan Pada akhir pelaksanaan kegiatan, masing-masing UPT diwajibkan membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan pertanggungjawaban dan arsip pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab kegiatan dibantu olehpanitiapada kegiatan. Laporan ini meliputi kegiatan pelatihan yang dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan. Sistematika laporan pelaksanaan kegiatan mengikuti sistematika laporan seperti yang biasa dibuat di UPT. Laporan kegiatan diharapkan dapat menunjukkan pencapaian keluaran program pada masingmasing kegiatan, seperti jumlah peserta pelatihan, hasil pembelajaran peserta, dan perkembangan pelaksanaan implementasi oleh fasilitator. Laporankegiatan Program Kepala Sekolah Pembelajar dilakukan oleh UPT mencakup Pelatihan Fasilitator, Pelatihan M&E, Pelatihan Operator, dan Pelatihan Kepala Sekolah Pembelajar. Pelaporan Program Kepala Sekolah Pembelajar sedikitnya memuat hal-hal berikut ini: b. Pendahuluan, yang terdiri dari rasional, dasar hukum, maksud dan tujuan, serta ruang lingkup c. Pelaksanaan Program, yang terdiri dari hasil kegiatan, hambatan, dan solusi. Pada deskripsi hasil kegiatan harus disampaikan: a. Jawaban dari pertanyaan evaluasi berikut ini: 1) Sejauh manapartisipasi/keikutsertaan kepala sekolah dan pengawas pada Program Kepala Sekolah Pembelajar? 2) Sejauh mana tingkat kompetensi kepala sekolah dan pengawas telah meningkat sebagai dampak keikutsertaan mereka pada Program Kepala Sekolah Pembelajar? 3) Seperti apa kualitas pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar? b. Ringkasan materi, c. Tempat dan waktu kegiatan d. Para pihak yang terlibat e. Pertanggungjawaban keuangan d. Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran e. Lampiran, yang terdiri dari: a. Daftar hadir b. Surat tugas c. Biodata d. Rekap hasil pelatihan (post test dan evaluasi pelatihan) e. Dokumen pertanggungjawaban keuangan
31
BAB V PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan Program Kepala Sekolah Pembelajar ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakannya. Program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah secara berkelanjutan sehingga dapat melakukan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Program Kepala Sekolah Pembelajar belum sepenuhnya menjangkau semua kepala sekolahdikarenakan terbatasnya anggaran. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainnya hendaknya terlibat dalam rangka meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah.
32