www..bpkp.go.id
PER RATUR RAN PRE ESIDEN N REPUB BLIK IN NDONESIA NOM MOR 3 T TAHUN 2012 TENT TANG REN NCANA A TATA RUANG G PULA AU KAL LIMANT TAN DE ENGAN N RAHM MAT TUH HAN YA ANG M MAHA ES SA PRE ESIDEN N REPUB BLIK IN NDONES SIA, M Menimbaang : bbahwa unntuk melaksanakkan keteentuan Pasal 21 ayat (1) Undangg-Undanng Nomo or 26 Tahhun 20007 teentang P Penataann Ruang danketeentuan Paasal 1233 ayat (4) Peraturran Pem merintah Nomor 26 2 Tahuun 22008 tenntang R Rencana Tata Ruuang W Wilayah Nasionaal,perlu menetappkan Peeraturan Presideen teentang R Rencana Tata Ruuang Pullau Kalim mantan; M Menginggat : 11. Pasal 4 ayat (11) Undanng-Undaang Dasaar Negarra Repubblik Indoonesia T Tahun 19 945; 22. Undanng-Undaang Nom mor 32 Tahun 22004 tenntang Pemerintaahan Daaerah (L Lembarann Negarra Repubblik IndoonesiaTaahun 20004 Nomoor 125, T Tambahaan Lembbaran Neegara Reepublik Indonesi I ia Nomoor 4437)), sebaggaimana telah bbeberapa kali diiubah, teerakhir dengan Undangg-Undanng Nomoor 12 T Tahun 20008 (Leembaran Negaraa Repubblik Indoonesia T Tahun 2008 2 Noomor 599, Tambahan LeembaranN Negara R Republikk Indoneesia Nom mor 48444); 33. Undanng-Undaang Nom mor 26 T Tahun 20007 tentaang PenaataanRuuang (Lem mbaran Negara Republiik Indonnesia Tahhun 20007Nomoor 68, Tambahann Lembbaran Neegara Reepublik IndonessiaNomoor 4725); 44. Peratuuran Pem merintahh Nomorr 26 Tahhun 20088 tentanggRencanna Tata R Ruang Wilayah W Nasionaal (Lembbaran N NegaraReepublik IIndonesiia Tahunn 2008 Nomor 48, Tam mbahanL Lembarann Negarra Repubblik Indoonesia N Nomor 48833); 55. Peratuuran Peemerintaah Nomoor 15 T Tahun 22010 tenntangPeenyelengggaraan Penataaan Ruanng (Lembbaran N NegaraReepublik IIndonesiia Tahunn 2010 Nomor 21, Tam mbahanL Lembarann Negarra Repubblik Inddonesia Nomorr 5103));6. Perraturan Pemerinntah N Nomor 68 6 Tahuun 2010 tentanngBentukk dan T Tata Carra Peran Masyarrakat daalam PennataanR Ruang (L Lembarann Negarra Repubblik Indoonesia T Tahun 20010Nom mor 118, Tambahhan Lem mbaran N Negara RepublikI R Indonesiia Nomoor 5160);; M MEMUT TUSKAN N: M Menetapkan : P PERATU URAN P PRESIDE EN TEN NTANG RENCA ANA TA ATA RUA ANGPU ULAU KALIMA K ANTAN. BA AB I KET TENTUA AN UM MUM Bagiann Kesatu Pengertian Passal 1 D Dalam Peeraturann Presideen ini yanng dimakksud denngan: 1. Renncana T Tata Ruaang Wilaayah Naasional yyang sellanjutnyaa disebuut RTRW WNadalaah arahaan kebbijakan ddan strattegi pem manfaatann ruang w wilayah negara. 22. Renncana T Tata Ruaang Pullau adalah rencana rincci yang disusunn sebagaaipenjabbaran daan perrangkat ooperasioonal dari RTRWN N. 33. Pullau Kallimantann adalahh kesatuuan funggsional wilayahh geogrrafis dan nekosistem yanng meencakup wilayahh darat, laut, daan udaraa termassuk ruanng didallam bum mi yang melipuuti seluuruh w wilayah Provinssi Kalim mantan Barat,P Provinsi Kalimaantan Tengah, T Provinssi Kaalimantann Selaatan, ddan PrrovinsiK Kalimantaan Tim mur m menurut undanng-undanng pem mbentukkannya. 44. Kaawasan lindung adalahh wilayaah yangg ditetaapkan ddengan ffungsi utamam u elindunggi kellestariann lingkunngan hiduup yang mencakkup sumbber dayaaalam daan sumbeer daya buatan. b 55. Kaawasan budi ddaya addalah w wilayah yang dditetapkaan denggan fun ngsi utaamauntuuk dibbudidayaakan atass dasar kkondisi ddan potensi sumbber dayaa alam,suumber daya d mannusia, daan sum mber dayya buataan.
www..bpkp.go.id
66.
77.
88.
99.
10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
19.
220.
221.
222.
Kooridor ekkosistem m yang daalam RT TRWN ddisebut ssebagai kawasann korido or bagijenis satw wa ataau biota laut yaang diliindungi adalah wilayahh yang merupakkanbagiaan dari kawasaan linddung daan/atau kkawasan budi daaya yangg berfunngsisebaggai alur migrasi satwa atau a biotta lauut, yang m menghubbungkannantarkaw wasan kkonservasi. Parru-paru D Dunia aadalah kaawasan bbervegettasi hutaan tropiss basah ddalam saatuhampparan luaas yanng mem miliki fungsi sebagaii penyeerap kaarbondiooksida,ppenghasill oksiggen, daan pennyeimbaang iklim m global.. Kaawasan JJantung Kalimanntan (Heeart of B Borneo) adalah sebagiann darikaawasan paru-par p ru dunnia yangg terletaak di baagian wiilayah P Pulau Kaalimantaanyang ttelah dissepakati bersam ma anttara Indoonesia, Malaysiia, dan B BruneiD Darussalaam, untuuk dikellola berd dasarkann prinsippprinnsip konnservasi danpem mbangunaan berkeelanjutann. Kaawasan aandalan aadalah bbagian daari kawaasan buddi daya, bbaik di rruangdarrat mauppun ruanng lauut yang pengem mbangannnya diaarahkan untukm mendoronng pertuumbuhan n ekonoomi baggi kaw wasan teersebut ddan kawaasan diseekitarnyaa. Kaawasan pperkotaaan adalaah wilayyah yanng mem mpunyai kegiatann utamaa bukannpertaniaan denngan sussunan fu fungsi kaawasan sebagai tempatt permukkimanpeerkotaan n, pemussatan daan distribusi ppelayanaan jasa peemerintaahan,pelayanan ssosial, ddan kegiaatan ekon nomi. Aluur Laut Kepulaauan Inndonesia adalah alur laaut yangg ditetaapkan seebagai aluruntu a uk pellaksanaaan hak linntas alurr laut keppulauan berdasaarkan konnvensihuukum lau ut internnasional. Pussat Kegiiatan Naasional yang seelanjutnyya disebuut PKN N adalah kawasaanperkottaan yanng berrfungsi uuntuk meelayani kkegiatann skala innternasioonal,nasiional, ataau beberrapa provvinsi. Pussat Kegiiatan W Wilayah yyang sellanjutnya disebuut PKW W adalah kawasaanperkottaan yanng berrfungsi uuntuk meelayani kkegiatann skala prrovinsi aataubebeerapa kabbupaten//kota. Pussat Keggiatan S Strategiss Nasionnal yanng selannjutnya disebutt PKSN N adalahhkawasaan perrkotaan yyang diteetapkan untuk m mendoronng pengeembangaankawassan perbatasan negara. n Wiilayah pesisir addalah daaerah peeralihan antara eekosistem m darat daneko osistem laut l yanng dippengaruhhi oleh perubahaan di daraat dan laaut. Pullau keciil adalahh pulau dengan luas lebbih kecill atau saama denngan 2.000km2 (dua ribbu kiloometer ppersegi) beserta kkesatuann ekosisttemnya. Pullau kecill terluar adalah ppulau deengan luuas area kkurang aatau sam ma dengaan2.000 km2 k (duua ribuu kilom meter ppersegi) yang memiliiki titikk-titik ddasarkooordinat geograffis yanng meenghubunngkan ggaris paangkal laaut kepuulauanseesuai deengan hhukum internasi i ional daan nassional. Pellabuhan utama yyang daalam RT TRWN ddisebut ssebagai pelabuhhanintern nasional hub daan pellabuhan internaasional adalah pelabuhhan yanngfungsii pokokknya meelayani kegiataan anggkutan llaut dalaam negeeri daninnternasioonal, alihh muat angkutaan laut dalam d neegeri daan inteernasionnaldalam m jumlaah besaar, dann sebaggai tem mpat assal tuju uan peenumpanng dann/ataubaarang, serrta angkkutan pennyeberanngan denngan jangkauan ppelayanaanantarpprovinsi. Pellabuhan pengum mpul yanng dalam m RTR RWN dissebut seebagai ppelabuhaannasionaal adalaah pellabuhan yang fuungsi pokkoknya m melayanni kegiattanangkuutan lautt dalam negeri, alih a muaat anggkutan llaut dallam neggeri dalaamjumlaah meneengah, ddan sebagai tem mpat asal tujuaan pennumpangg dan//ataubaraang, seerta anngkutan penyeeberangaan den ngan jaangkauaan pellayananaantarprovvinsi. Banndar uddara penngumpul dengann skala pelayanan prim mer yangg dalamR RTRWN N disebuut sebbagai baandar udara pusaat penyeebaran skkala pelayananpprimer addalah baandar uddara yanng meerupakann salah satu praasaranappenunjanng pelayyanan PKN yanng melaayani peenumpanng denngan jum mlah lebiihbesar aatau sam ma dengaan 5.000.000 (lim ma juta) orang peer tahunn. Banndar udara penggumpul dengan skala pelayanann sekundder yangg dalam mRTRWN N disebuut sebbagai banndar udaara pusatt penyebbaran skaala pelayyanansekkunder aadalah bandar uddara yanng meerupakann salah satu praasaranappenunjanng pelayyanan PKN yanng melaayani peenumpanng denngan jum mlah lebbihbesarr dari attau samaa dengaan 1.0000.000 (saatu juta)) dan leebih keccil darri5.000.0000 (lima juta) oorang perr tahun. Banndar uddara penngumpul dengann skala pelayannan tersiier yangg dalamR RTRWN N disebuut sebbagai baandar uddara pusaat penyeebaran skala pellayananttersier addalah baandar uddara yanng meerupakann salah satu prrasaranap apenunjang pelaayanan P PKN daan PKW W terdekkat yanng meelayani ppenumpaangdengaan jumlaah lebih besar daari atau ssama deengan 50 00.000 (llima ratuus ribuu)dan leebih keciil dari 1.000.0000 (satu juuta) oranng per tahhun.
www..bpkp.go.id
223. Pem merintahh pusat yyang selanjutnyaa disebut Pemeriintah addalah PreesidenReepublik Indonesi I ia yanng mem megang kekuassaan peemerintaahan neegaraReppublik Indonessia sebaagaimanna dim maksud ddalam U Undang-U Undang D DasarNeegara Reepublik IIndonesiia Tahun n 1945. 224. Pem merintahh daerahh adalahh gubernnur, bupati atau walikotta, dan perangk katdaerahh sebagaai unssur penyyelenggaara pemeerintahann daerah di PulauuKalimaantan. 225. Meenteri aadalah m menteri yang m menyeleenggarakkan urussan pem merintah handalam m bidanng pennataan ruuang. Bagiann Kedua Liingkup P Pengaturran Passal 2 L Lingkup pengatuuran Peraaturan Prresiden iini melipputi: aa. peran ddan funggsi Renccana Tataa Ruang Pulau K Kalimanttan; bb. tujuann, kebijakkan, dann strategii penataaan ruangg Pulau K Kalimanntan; cc. rencanna strukttur ruangg dan poola ruangg Pulau K Kalimanntan; dd. strateggi operassionalisaasi perwuujudan sstruktur rruang daan pola rruang PuulauKalimantan;; ee. arahann pemannfaatan ruuang Puulau Kaliimantan;; ff. arahann pengenndalian ppemanfaaatan ruaang Pulauu Kalim mantan; gg. koorddinasi dann pengaw wasan; ddan hh. peran masyaarakat dalam penyeleenggaraaan pennataan ruang PulauKaalimantaan.Bagiaan KetigaaPeran ddan Funggsi Renccana Tataa Ruang Pulau K Kalimanttan Passal 3 (1) Renccana Taata Ruaang Pullau Kallimantann berperran sebbagai peerangkattoperasioonal dari RTR RWN seerta alatt koorddinasi daan sinkkronisasi prograampembaangunan n wilayaah Pulaau Kalim mantan. (2) Renccana Tatta Ruangg Pulau Kalimanntan tidaak dapatt digunaakan sebagai dassarpembeerian iziin pemanfaatann ruang. Passal 4 R Rencana Tata Ruuang Pullau Kalim mantan bberfungssi sebagaai pedom man untuuk: aa. penyuusunan reencana ppembanggunan di Pulau K Kalimanttan; bb. perwuujudan kketerpaduuan, keteerkaitan,, dan kesseimbanngan perkkembangganantarrwilayahh provinssi dan kaabupatenn/kota, serta keseerasian aantarsekktor diPuulau Kaliimantan;; cc. pemannfaatan rruang daan pengeendalian pemanffaatan ruuang di P PulauKallimantan n; dd. penenntuan lokkasi dan fungsi ruuang unttuk inveestasi di P Pulau K Kalimantaan; dan ee. penataaan ruanng wilayaah proviinsi dan kkabupateen/kota di Pulauu Kalimaantan. BA AB II TU UJUAN,, KEBIJAKAN, DAN STRATE EGI PEN NATAAN N RUAN NG PULAU KALIMAN NTAN Bagiann Kesatu mantan Tujuaan Penattaan Ruaang Pulaau Kalim Passal 5 P Penataann ruang P Pulau Kaalimantaan bertujuuan untuuk mewuujudkan:: aa. kelesttarian kaawasan kkonservaasi keannekaragam man hayyati dan kawasaanberfun ngsi linduung yanng berveggetasi huutan troppis basaah palingg sedikitt 45%(em mpat puuluh limaa persen n) dari luuas Pulaau Kalim mantan seebagai P Paru-paruuDunia; bb. kemanndirian eenergi daan lumbuung enerrgi nasioonal untuuk ketennagalistriikan; cc. pusat pertambbangan m mineral, bbatubaraa, serta m minyak ddan gas bbumi di PulauKaalimantaan; dd. pusat perkebuunan kelaapa sawiit, karet, dan hassil hutan secara bberkelanj njutan; ee. kawassan perbbatasan nnegara seebagai bberanda depan ddan pintuu gerbanngnegaraa yang berbatasaan dengaan Negarra Malayysia denngan mem mperhattikankehharmonissan aspekk kedau ulatan, peertahanaan dan keeamanann negaraa,kesejahhteraan m masyarakkat, dan kelestariian lingkkungan hidup; h ff. pusat pengem mbangan kawasann perkotaaan nasional yanng berbaasis padaa air;
www..bpkp.go.id
gg. kawassan ekow wisata beerbasis hhutan troopis basaah dan w wisata budayaKallimantan n; hh. jaringan transsportasi antarmooda yangg dapat meningkkatkan kketerkaittanantarw wilayah,, efisienssi ekonoomi, sertaa membuuka keteerisolasiaan wilayyah; dan i. swaseembada ppangan ddan lumbbung panngan nassional. Bagiann Kedua Kebijjakan daan Strateegi Penattaan Ruaang Pulaau Kalim mantan Passal 6 (1) Kebiijakan uuntuk meewujudkkan keleestarian kawasann konserrvasikeaanekarag gaman haayati daan kawaasan berrfungsi llindung yang beervegetaasihutan tropis bbasah paaling sed dikit 45% % (empaat puluuh lima persen)) dari lluasPulaau Kalim mantan sebagai Paru-paru Dun nia sebaagaimanna dimaaksud daalamPasaal 5 huruuf a meliiputi: a. peelestariaan kawassan yangg memiliiki keannekaragam man hayyati tumbbuhandaan satwaa endemiik kaawasan; b. peengembaangan kooridor ekkosistem m antarkaawasan kkonservaasi; c. peemantappan kawaasan berrfungsi llindung dan rehhabilitasii kawasaanberfun ngsi linduung yanng teerdegraddasi; dan d. peengendaalian keegiatan budi daya yanng berppotensi menggaanggukaw wasan berfungssi lindung. (2) Strattegi unttuk pellestariann kawassan yanng mem miliki keeanekaraagaman hayatittumbuhaan danssatwa enndemik kkawasan sebagaim mana dim maksud pada ayyat(1) huuruf a meeliputi: a. m mempertaahankan dan merehaabilitasi luasann kawaasan koonservassi yanggmemilikki keeanekaraagaman hayati tuumbuhann dan saatwa enddemikkaw wasan; b. m melindunngi dan melestarrikan keeanekaraagaman hayati ttumbuhaan dansaatwa enndemik di d kaawasan kkonservasi dan kkawasann hutan liindung; dan c. m mempertaahankan kelestaarian keanekaraagaman hayati tumbuuhan dan nsatwa endemiik kaawasan dengan m meningkkatkan fuungsi ekkologis ddikawasaan hutan produkssi. m antarkkawasann konserrvasisebaagaimanna (3) Strattegi unttuk penngembanngan koridor ekkosistem dimaaksud paada ayat (1) huruuf b meliiputi: a. m menetapkkan koriddor ekossistem anntarkawaasan suakka alam danpeleestarian alam; a b. m mengendalikan ppemanfaatan ruaang kaw wasan buudi dayaa yang bberfungssisebagaai koridoor ekkosistem m; c. m membatassi perkeembangaan kawaasan perrmukimaan pada wilayahh yangb berfungsi sebagaai kooridor ekkosistem m; dan d. m mengembbangkan prasaranna yang ramah lingkunggan sebaggai penddukungko oridor ekkosistem m. wasan berfunggsi linddung ddan reh (4) Strattegi unntuk peemantappan kaw habilitassikawasaan berfuungsilinddung yanng terdeegradasi sebagaim mana dim maksud padaayaat (1) hurruf c meeliputi: a. m mempertaahankan luasan dan menningkatkkan funggsi kawasan berffungsilin ndung beervegetassi huutan tetaap yang m memberrikan perrlindungganterhaddap kawasan baw wahanny ya; b. m memulihkan kaw wasan bberfungsi lindunng yangg terdegrradasi ddalam raangkameemeliharra kkeseimbaangan ekkosistem pulau; ddan c. m mempertaahankan luasan dan mellestarikaan kawassan berggambut uuntukmeenjaga siistem tatta aiir alami dan ekosistem kkawasan. (5) Strattegi unttuk penggendaliaan kegiaatan buddi daya yang bberpotennsimengganggu kawasaan berfuungsi linndung seebagaimaana dimaaksud paada ayat((1) huruuf d melipputi: a. m mempertaahankan permukkiman m masyarakkat adat dan mennyediakan aksessbagi masyarakaat addat yangg tidak m menggangggu kaw wasan berfungsiliindung; dan b. m mengendaalikan kegiatan ppemanfaaatan ruaang di baagian huulu wilayyahsungaai (WS),, kawasaan huutan linddung, kaawasan resapan aair, dan kkawasannkonservvasi. Passal 7 mewujuddkan kem mandiriaan enerrgi dan lumbunng energ (1) Kebiijakan uuntuk m ginasionnal untuuk ketennagalistrrikan sebbagaimaana dimaaksud dalam Pasal 5huruuf b meliiputi: a. peengembaangan ennergi barru dan teerbarukaan; dan b. peengembaangan innterkoneksi jarinngan trannsmisi teenaga listrik.
www..bpkp.go.id
(2) Strattegi untuuk pengembangaan energgi baru ddan terbbarukan sebagaim manadim maksud pada p ayaat (1) hhuruf a m meliputi: a. m mengembbangkan pembaangkit liistrik beerbasis energi baru beerupaPem mbangkiit Listriik T Tenaga U Uap (PLT TU), Pem mbangkiit Listrikk Tenagaa Gas(PL LTG), Peembangk kit Listriik Tenagga G Gas Uap (PLTGU U), Pem mbangkittListrik Tenaga Mesin Gas (PL LTMG), dan Pembangkkit L Listrik Teenaga GaasBatubara (PLT TGB); b. m mengembbangkan pembanngkit listtrik berbbasis eneergi terbaarukan bberupaPeembangkkit Listriik T Tenaga A Air (PLT TA), Pem mbangkiit Listrikk TenagaaMinihiddro (PLT TM), Peembangkkit Listriik T Tenaga B Bayu (PL LTB), daanPembaangkit Liistrik Teenaga Suurya (PLT TS); dan n c. m mendoronng penngembanngan peembangkkit listrrik padda muluut tamb bang dikawasa d an peertambangan battubara. (3) Strattegi unttuk penggembanggan inteerkonekssi jaringgan trannsmisi teenaga listriksebaagaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf b meliiputi: a. m mengembbangkan interkonneksi jarringan trransmisii tenaga listrik seluruhPu ulau Kalimantann; daan b. m mengembbangkan interkoneksi jaaringan ttransmissi tenagaa listrik antaraP Pulau Kaalimantaan daan wilayyah lainn di luar Pulau K Kalimanntan untuukmenduukung sistem peenyediaaan tenagga listrik nassional. Passal 8 mbangann mineral, batubaara, serttaminyakk dan gaas (1) Kebiijakan uuntuk meewujudkkan pusaat pertam bum mi di Pulaau Kalim mantan seebagaim mana dim maksud ddalamPassal 5 hurruf c melliputi: a. peengembaangan kaawasan pperkotaaan nasionnal sebaggai pusaat industrripengolahan dann industri jaasa hasil pertambbangan m mineral, batubarra,serta m minyak ddan gas bbumi; daan b. peengembaangan kkawasan pertam mbangan minerall, batubbara, serrtaminyaak dan gas g bum mi deengan m memperhhatikan ddaya dukkung dann dayatam mpung liingkungan hidup p. dustri peengolahaan (2) Strattegi untuuk pengeembangaan kawasan perkkotaan nnasional sebagai pusatind dan industrri jasa hasil peertambaangan m mineral,bbatubara,, serta minyak k dan gas g bum mi sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1)huruf a meliputti: a. m mengembbangkan kawasaan induustri penngolahann hasil pertambbanganm mineral, batubaraa, seerta minyyak dan gas bum mi yang ddidukunng olehpeengelolaaan limbaah indusstri terpaadu; dan b. m mengembbangkan prasaraana dan sarana untuk kkelancarran distrribusihassil pertaambangaan m mineral, bbatubaraa, serta m minyak ddan gas bbumi. (3) Strattegi untuuk penggembanggan kawaasan perrtambanngan minneral, baatubara,sserta minnyak daan gas bumi ddengan mempeerhatikann daya dukungg dan ddayatamppung liingkungaan hiduup sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf bbmeliputti: a. m mengendaalikan perkembbangan kawasaan perttambanggan yanngmengg ganggu kawasaan beerfungsii lindungg; b. m mengembbangkan sentra--sentra produkssi komooditas uunggulannpertam mbangan mineraal, baatubara, serta m minyak dan gass bumi denganm memperrhatikan daya dukung d d dayya dan taampung lingkunggan hiduup; dan c. m melakukaan reklam masi dann kegiataan pascattambangg pada kaawasanpperuntuk kan pertaambangaan unntuk memulihkaan kualitas lingkuungan danekosisstem. Passal 9 (1) Kebiijakan uuntuk meewujudkkan pusaat perkebbunan keelapa saawit, karret, danh hasil hutan secarra berkkelanjutaan sebagaaimana ddimaksuud dalam m Pasal 5huruf d meliputii: a. pengembangan ssentra-seentra peerkebunaan kelappa sawitt, karet, dan haasilhutann dengaan prrinsip peembanguunan berrkelanjuttan; dan b. peengembaangan kaawasan pperkotaaan nasionnal sebaggai pusaat industrripengollahan dann industri jaasa hasil perkebuunan kelapa saw wit, karet,, danhasil hutan.. wit, kareet,dan haasil hutaan (2) Strattegi untuuk pengembangan sentrra-sentraa perkebuunan keelapa saw denggan prinnsip pem mbangunnan berkkelanjutaan sebaggaimanaddimaksuud pada ayat (1)) huruf a meliiputi: a. m mengembbangkan kawasaan budi daya peerkebunaan kelappa sawitt dankarret serta kawasaan peeruntukaan hutann; dan
www..bpkp.go.id
b. m mengendaalikan peerkembaangan kaawasan bbudi dayaa perkebbunan keelapasaw wit dan karet k yanng m menggangggu kaw wasan berrfungsi llindung. (3) Strattegi untuuk pengeembangaan kawasan perkkotaan nnasional sebagai pusatind dustri peengolahaan wit, kareet,dan haasil hutaan sebagaaimana dimaksu dan iindustri jasa hassil perkebbunan kelapa saw d ud padaa ayat (1) huruf b melipuuti: a. m mengembbangkan industrri pengoolahan laanjut keelapa saawit, karret, danh hasil huutan yanng beerdaya ssaing dann ramah lingkunngan; dann b. m mengembbangkan prasaranna dan saarana unntuk kelaancaran ddistribussihasil peerkebunan kelappa saawit, karret, dan/aatau hasil hutan.. Pasaal 10 d pinttu (1) Kebiijakan uuntuk meewujudkkan kawaasan perrbatasan negara sebagai berandaadepan dan gerbbang neegara yyang beerbatasaan denggan Neegara M Malaysiaadengan mempperhatikaan kehaarmonisaan aspeek keddaulatan, pertaahanan dankeaamanan negaraa, keseejahteraaan masyyarakat, dan kellestarian lingkunnganhiduup sebaggaimana dimaksuud dalam m Pasal 5 huruf e meliiputi: a. peercepataan pengeembangaan kawassan perbbatasan nnegara deenganpeendekataan pertahhanan daan keeamanann negaraa, kesejahhteraanm masyarakkat, dan kelestarrian lingkkungan hidup; h d dan b. peemertahanan eksistensi 4 (empaat) pulauu kecil teerluar yaang meliiputiPulaau Sebattik, Pulaau G Gosong M Makassaar, Pulauu Marattua, dann PulauS Sambit sebagai titik-titik gariss pangkaal keepulauann Indoneesia mbangan kawasaan perbaatasan nnegaraden ngan peendekataan (2) Strattegi unttuk perccepatan pengem pertaahanan dan keaamanan negara,, kesejahhteraanm masyarakkat, dann kelestaarian linngkungaan hiduup sebagaaimana ddimaksuud padaaayat (1) hhuruf a m meliputi:: a. m mengembbangkan dan meeningkatkkan funggsi PKS SN sebaggai pusattkegiatan n pertahhanan daan keeamanann negarra, pertuumbuhann ekonoomi,pinttu gerbaang inteernasion nal, sertaa simpuul trransportaasi di kawasanpeerbatasann negaraa dengann Negaraa Malayssia; b. m mengembbangkan kawasaan sentraa produkksi di kaw wasan perbatasaannegaraa berbasiis sumbeer daaya alam m yangg produkktif dennganmem mperhatiikan dayya dukuung dan n daya tampunng lingkungaan hidupp; mengembbangkan prasaraana dan sarana transporrtasi unttukmeninngkatkan n aksesiibilitas di d c. m kaawasan pperbatassan; dan d. m mengintegrasikann pengeelolaan kawasann pertaahanan dan keaamanand dengan kawasaan beerfungsii lindungg sebagai bagiann dari KaawasanJaantung K Kalimanttan. (3) Strattegi untuuk pemeertahanaan eksisttensi 4 (empat) pulau kkecil terrluar yan ngmeliputi Pulaau Sebaatik, Pullau Gosoong Makkassar, P Pulau M Maratua, dan PulaauSambit sebagai titik-ttitik gariis panggkal kepuulauan IIndonesia sebagaaimanadimaksudd pada ayyat (1) hhuruf b meliputi: m a. m membanggun merccusuar ddan infraastrukturr penandda pulauu terluarllainnya di Pulauu Sebatikk, Pulau Gosong Maakassar, Pulau M Maratua, danPulaau Sambbit; b. m mengembbangkan prasaraana dan sarana transporrtasi pennyeberannganuntu uk meniingkatkaan akkses darii dan ke Pulau S Sebatik, P Pulau M Maratua,ddan Pulauu Sambiit; c. m mengembbangkan prasaranna sumbber daya air untuuk memeenuhikebbutuhan air bakuu di Pulaau Sebatik, P Pulau M Maratua, ddan Pulaau Sambiit; d. m mengembbangkann jaringaan telekkomunikkasi untuuk mem menuhi kkebutuhankomuunikasi di d Pulau Sebbatik, Puulau Marratua, daan Pulau Sambit;; dan e. m mengembbangkan PLTB ddan PLTS di Pulau Sebattik, Pulaau Marattua, danP Pulau Saambit. Pasaal 11 mewujuddkan puusat penngembanngan kaawasan perkotaaannasionnal yanng (1) Kebiijakan uuntuk m berbbasis padda air sebbagaimanna dimakksud dallam Pasaal 5 huruuff melipputi: a. peengembaangan kaawasan pperkotaaan nasionnal sebaggai kotaa tepi air((waterfro ont city)); dan b. peengembaangan prrasaranaa dan sarrana perkkotaan berbasis m mitigasibbencanaa banjir. (2) Strattegi untuuk pengembangan kawaasan perrkotaan nnasionall sebagai kota teepiair (w waterfronnt city)) sebagaiimana diimaksudd pada ayyat (1) hhuruf a m meliputi: a. m mengembbangkan pussat kkegiatan ekoonomi di kawassan p perkotaa an yaangberddekatan/m menghaddap badaan air;
www..bpkp.go.id
b. m mengendaalikan pperkembangan kkawasan terbanggun yangg menggganggud dan/atau merusaak fuungsi sem mpadan sungai; dan c. m mengembbangkan jaringann transpoortasi suungai yanng didukkung dennganprassarana dan d saranna yaang mem madai. (3) Strattegi unttuk penggembanggan prassarana ddan saraana perkkotaan bberbasism mitigasi bencanna banjir sebagaaimana ddimaksuud pada aayat (1) huruf bm meliputi: mengembbangkan jaringann drainasse yang tterintegrrasi denggan sunggai;dan a. m b. m menata kaawasan pperkotaaan yang adaptif tterhadapp ancamaan bencaana banjiir. Pasaal 12 (1) Kebiijakan uuntuk m mewujudkkan kaw wasan ekkowisataa berbasis hutann tropisb basah daan wisatta budaaya Kalim mantan sebagaim mana dim maksud dalam P Pasal 5huuruf g m meliputi: a. peengembaangan kkawasan ekowisaata berbbasis ekoosistem kehiduppanorang g utan, bekantan b n, meraanti, angggrek, seerta satw wa dan tuumbuhannendemikk kawasaan lainnyya; dan b. peengembaangan kaawasan w wisata beerbasis bbudaya K Kalimanttan. (2) Strattegi unttuk penngembanngan dann pemaanfaatan kawasaan ekow wisata berbasise b ekosistem m kehidupan oorang uutan, bekkantan, merantii, anggreek, serta satwaadan tum mbuhan endemiik kawaasan lainnnya sebbagaimanna dimakksud padda ayat(11) huruff a melipuuti: a. m mengembbangkan prasarrana daan saranna penddukung kegiataan ekow wisatapaada zonna peemanfaaatan di kkawasan konservvasi denggan prinssip-prinssipberkellanjutan; dan b. m mengembbangkan prasaranna dan ssarana trransportaasi yanggmenghuubungkan n antaraa kawasaan ekkowisataa dan obbyek wisata lainnnyadan aantara kaawasan eekowisatta dan kaawasan perkotaa p an naasional. wasan w wisata beerbasis budaya Kalimaantansebaagaimanna (3) Strattegi unttuk penggembanggan kaw dimaaksud paada ayat (1) huruuf b meliiputi: a. m melestarikkan kaw wasan perrmukimaan berbaasis budaaya Kalimantan; dan b. m mengembbangkan sarana ddan prassarana trransportaasi yanggmenghuubungkan n antaraa kawasaan w wisata buudaya dan kawassanperkootaan nassional. Pasaal 13 mewujudkkan jariingan transportaasi antarrmoda yyang daapatmeniingkatkaan (1) Kebiijakan uuntuk m keterrkaitan antarw wilayah, efisiennsi ekonnomi, serta m membukkaketerisolasian wilayaah sebaagaimanaa dimakksud dalam Pasaal 5 hurruf hdilaakukan dengan pengem mbangann jaringaan transsportasi antarmooda yanggterpaduu dan effisien unntuk meenghubunngkan kawasan k produkssi kom moditasunnggulan menujuu bandar udara ddan/atau pelabuhhan, dann antarkaawasanpperkotaann, sertaa membuuka keterrisolasiaan wilayaah. (2) Strattegi untuuk pengeembangaan jaringgan transsportasi aantarmoda yangtterpadu dan efisien untuuk menghubunggkan kaawasan produkssi komooditasungggulan menuju bandarr udara dan/ataau pelabbuhan, ddan antaarkawasaanperkottaan, sertta membbuka ketterisolasiian wilaayah sebaagaimanna dimaaksudpadda ayat ((1) melipputi: a. m mengembbangkan jaringgan jalaan dan//atau jaalur keereta appi secaraterpaddu untuuk m menghubuungkan kawasann perkottaan sebbagai puusatpertuumbuhann dengan n sentra produkssi koomoditaas ungguulan danppelabuhaan dan/attau banddar udaraa; b. m mengembbangkan pelabuuhan daan bandaar udarra yang terpaduu dengaanjaringan jalann, trransportaasi sungaai dan peenyeberaangan; c. m mengembbangkan alur-aluur pelayyaran unntuk meenjangkaau pusattpertumb buhan dan d pusaat peermukim man di w wilayah ppedalamaan; dan d. m meningkaatkan funngsi teruusan yanng menghhubungkkan antarralurpelaayaran su ungai. Pasaal 14 (1) Kebiijakan untuk mewujuudkan sswasembbada ppangan dan luumbung pangannnasionaal sebaagaimanaa dimakssud dalam m Pasal 5 huruff i melipuuti: a. ppelestariaan dan pengem mbangan kawasaan perunntukan ppertaniaan sawah hberirigaasi, raw wa p paasang suurut, dann sawahh non iriigasi, terrmasuk yangmeerupakann lahan pertania n pangaan beerkelanjutan; b. peengembaangan jaaringan prasaranna sumbber dayaa air unntuk pem menuhan nkebutuhhan lahaan peertaniann; dan
www..bpkp.go.id
c. peengembaangan ssentra peertanian tanamaan pangan dan sentrapeerikanan n yang didukunng deengan iindustri pengolaahan daan indusstrijasa untuk m mewujudkan keetahanann pangaan naasional. (2) Strateegi untukk pelestaarian dann pengem mbangann kawasan perunntukanpeertanian sawah beririgas b si, rawaa pasangg surut, ddan sawaah non iirigasi,teermasuk yang merupakann lahan pertaniaan pangaan berkkelanjutaansebagaaimana ddimaksudd pada ayyat (1) hhuruf a m meliputi:: a. m mempertaahankann luasan kawasaan perunntukan ppertaniann sawahhberirigaasi, raw wa pasanng suurut, daan sawaah non irigasi, termaasuk yangmeruppakan llahan pertanian p n pangaan beerkelanjutan; b. m mengembbangkann kawasaan perunntukan pertaniaan sesuaai dengaankesesu uaian lahhan sertta keelayakann rawa ddan lahann kering//tadah huujan;dann c. mengendaalikan aliih fungsi lahan kkawasann peruntuukan perrtaniansaawah meenjadi noon sawahh. mber dayya air untukpeemenuhaan (3) Strategi unntuk penngembanngan jaaringan prasaranna sum kebuutuhan laahan perrtanian seebagaim mana dim maksud ppada ayatt(1) huruuf b meliputi: a. m memelihaara dan mengeembangkkan benddungan besertaa wadukknya daanjaringaan irigassi teeknis; daan b. m memelihaara dan m mengem mbangkann jaringaan irigasii pasangg surut. (4) Strattegi untuuk penggembanggan sentrra pertannian tannaman paangan ddan sentrraperikannan yanng diduukung deengan inddustri peengolahaan dan inndustri jasauntukk mewujjudkan ketahana k an pangaan nasioonal sebagaimanna dimakksudpadaa ayat (11) huruf c melipuuti: a. m mengembbangkan sentra pertaniaan tanam man panngan di kawasaanandalaan dengaan sektoor unnggulann pertaniaan untukk ketahannan panggan; b. m mengembbangkan sentra pproduksi perikannan denggan mem mperhatikkanpoten nsi lestarri; dan c. m mendoronng pengeembangaan kawaasan perkkotaan nnasional sebagai pusatind dustri peengolahaan daan indusstri jasa hhasil perrtanian taanaman panganddan perikkanan. Pasaal 15 D Dalam rrangka melakssanakan kebijakkan dann strateegi pennataan rruang PulauKa P alimantann, P Pemerinttah dan pemeriintah daaerah waajib meelaksanakkan KajjianLinggkungan Hidup Strategiis teerhadap penyussunan ddan evaaluasi kkebijakann,rencanna, dan//atau prrogram yang berpotens b si m menimbuulkan daampak dan/atauurisiko lingkunggan hiddup sesuuai denggan keteentuan peraturaan pperundanngundangan. BAB B III REN NCANA A STRUK KTUR R RUANG G DAN R RENCAN NA POL LA RUA ANG PULAU KALIMAN NTAN Pasaal 16 Kalimanntanmeru (1) Renccana strruktur ruuang daan rencaana polaa ruang Pulau K upakan perangka p at operrasional RTRWN N di Pullau Kalim mantan yyang berupastraategi opeerasionallisasi perwujudaan strukktur ruanng dan pola ruanng. (2) Renccana strruktur rruang diigambarrkan dallam petta dengaan skalaa 1:500 0.000sebaagaimanna tercaantum ddalam L Lampirann I yanng meruupakan bbagian tidakterppisahkan n dari Peratura P an Presiden ini.. (3) Renccana polla ruang digambarkan daalam petta dengann skala 11:500.0000sebagaaimana tercantum t m dalam m Lamppiran II yyang merrupakan bagian ttidakterppisahkann dari Peeraturan Presidenn ini. (4) Peta sebagaaimana dimaksuud padaa ayat ((2) dan ayat (33) meruupakangaambarann sebaraan indikkatif lokkasi pem manfaataan ruangg untuk rencanaastrukturr ruang dan ren ncana poola ruanng nasioonal di P Pulau Kaalimantaan. BAB B IV ST TRATEG GI OPER RASION NALISAS SI PERW WUJUDA AN STR RUKTUR R RUAN NG DAN N POLA A RUAN NG PULA AU KAL LIMANT TAN Bagiann Kesatu Um mum
www..bpkp.go.id
Pasaal 17 (1) Strattegi opeerasionalisasi perwujuddan strukktur ruaang terddiri atass strateg gioperasionalisassi perw wujudan:: a. siistem peerkotaan nasional; b. siistem jarringan trransportaasi nasioonal; c. siistem jarringan ennergi nasional; d. siistem jarringan teelekomunnikasi naasional; dan e. siistem jarringan suumber daya air. (2) Straategi opperasionaalisasi pperwujuudan poola ruanng terdiiri atas strateg gioperasionalisassi perw wujudan:: a. kaawasan llindung nasional; dan b. kaawasan bbudi dayya yang memilikki nilai sttrategis nnasionall. Bagiann Kedua Strrategi Opperasionnalisasi P Perwujuddan Struuktur Ruaang Paraggraf 1 Sistem m Perkootaan Nasional Pasaal 18 (1) Strattegi opeerasionaalisasi pperwujuddan sisttem perrkotaan nasionaal sebag gaimanaddimaksuud dalam m Pasal 17 ayat (1) huruuf a meliiputi: a. m mengembbangkan dan/ataau meninngkatkann fungsii PKN dan PK KWsebag gai pusatt industri peengolahaan hasill pertam mbangann mineraal,batubaara, sertta minyyak dan gas buumi yanng diidukungg oleh peengelolaaanlimbahh industrri terpaddu; b. m mengembbangkan dan/ataau meninngkatkann fungsii PKN dan PK KWsebag gai pusatt industri peengolahaan lanjuut dan inddustri jaasa hasilpperkebunnan kelaapa sawiit dan kaaret yangg berdayya saaing dann ramahliingkunggan; c. m mengembbangkan dan/ataau meninngkatkann fungsii PKN dan PK KWsebag gai pusatt industri peengolahaan dan inndustri jasa hasiil hutan yyangberddaya saing dan rramah lin ngkungaan; d. m mengembbangkan dan/ataau meninngkatkann fungsii PKN dan PK KWsebag gai pusatt industri peengolahaan dan inndustri jasa hasiil pertaniiantanam man panggan; e. m mengembbangkan dan/ataau meninngkatkann fungsii PKN dan PK KWsebag gai pusatt industri peengolahaan dan inndustri jasa hasiil perikannanyangg ramah llingkunggan; f. m mengembbangkan dan/ataau meninngkatkann fungsii PKN, PKW, dan PK KSNsebaggai pusaat peengembaangan ekkowisataa dan wisata buddaya; g. m mengembbangkan dan meeningkatkkan funggsi PKS SN sebaggai pusattkegiatan n pertahhanan daan keeamanann negarra, pertuumbuhann ekonoomi,pinttu gerbaang inteernasion nal, sertaa simpuul trransportaasi di kawasanpeerbatasann negaraa dengann Negaraa Malayssia; h. m mengembbangkan dan/ataau meniingkatkaan fungssi pusat kegiataanekonomi di PKN P daan PKW yanng berdekatan/m menghadaap badann air; i. m mengembbangkan dan/atauu meninngkatkann fungsi jjaringann drainasse di PK KNdan PK KW yanng teerintegraasi dengaan sungaai; j. m menata PK KN dan PKW yang adapptif terhaadap anccaman bencana bbanjir; dan d k. m mengendaalikan pperkembbangan ffisik PK KN dan PKW uuntuk keelestariaanlahan pertaniaan paangan beerkelanjuutan dann kawasaan berfunngsi linddung. N dan PKW ssebagai pusat industri pengollahan haasilpertaambangaan (2) Penggembanggan PKN mineeral, battubara, serta m minyak ddan gas bumi yyang diddukungooleh pen ngelolaann limbaah induustri terpaadu sebaagaimanna dimakksud pada ayat(1) huruf a melipuuti: a. puusat inddustri hillir pengoolahan hhasil perrtambanngan minneral, baatubara,sserta minnyak daan gaas bumii di PKN N Kawasan Perkkotaan B Balikpappan-Tengggarong-Samarin nda-Bonntang daan PKN Taraakan; daan b. puusat inddustri peengolahaan hasil pertambbangan mineral,, batubaara, sertaaminyakk dan gaas buumi di PKW Muara Teweh, PKW Tanjunng Reddeb,PKW W Sangaata, PK KW/PKSN N N Nunukan,, PKW T Tanjung Selor, P PKWMalinau, daan PKW W Tanah G Grogot.
www..bpkp.go.id
(3) Penggembanggan PKN N dan P PKW sebbagai puusat inddustri pengolahaan lanjutt daninddustri jassa hasill perkebbunan kkelapa sawit ddan kareet yangg berdayya sainggdan raamah linngkungaan sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf bbmeliputti: a. puusat inddustri hhilir penngolahann hasil perkebbunan kkelapa ssawit daankaret di PKN N Palangkarraya, PK KN Banjjarmasinn, dan PK KN Kaw wasanPerrkotaan Balikpaapan-TennggaronggSamarindda-Bontaang; dan b. puusat inddustri penngolahann hasil pperkebunnan kelaapa sawiit dan kaaret diPK KW Singgkawangg, PKW Sam mbas, PK KW Kettapang, P PKW Puutussibauu,PKW/P PKSN E Entikong g, PKW Sanggauu, PKW Sinntang, PKW Kuuala Kappuas,PKW W Panggkalan B Bun, PKW W Bunttok, PKW W Muarra T Teweh, PKW S Sampit,P PKW A Amuntai,, PKW Martappura, PKW Marabaha M an, PKW W K Kotabaruu,PKW Sangataa, PKW W/PKSN N Nunuukan, PKW Tanjung g Selorr, PKW W T TanahGroogot, PK KW Senddawar, P PKW Maalinau, P PKSN Siimanggaaris, PKS SN LonggMidangg, daan PKSN N Long P Pahangaai. N dan PK KW sebbagai pussat industri penggolahan hasil hu utanyangg berdayya (4) Penggembanggan PKN saingg dan ram mah linggkungann sebagaiimana diimaksudd padaayyat (1) huuruf c meeliputi: a. puusat inddustri hiilir penggolahan hasil hhutan di PKN P Palangkaaraya daanPKN Kawasaan Perkotaann Balikpapan-Teenggaronng-Samaarinda-Bontang;ddan b. puusat penngolahann hasil huutan di P PKW Keetapang, PKW P Putussibaau,PKW//PKSN Entikong E g, PKW Sannggau, P PKW Sinntang, PK KW Kuala Kapuuas,PKW W Pangkkalan Bu un, PKW W Buntokk, PKW Muuara Tew weh, PK KW Sam mpit,PKW W Tanjuung Reddeb, PKW W Sang gata, PK KW/PKSN N N Nunukan,, PKWT Tanjung S Selor, PK KW Malinau, PK KW Tannlumbis, dan PK KW Senddawar. N dan P PKW seebagai ppusat inddustri peengolahaan danin ndustri jasa j hassil (5) Penggembanggan PKN pertaanian tannaman ppangan ssebagaim mana dim maksud padaayaat (1) huuruf d dilakukann di PKN N Ponttianak, P PKN Paalangkaraya, PK KNBanjaarmasin, PKW M Mempaw wah, PK KW Singgkawangg, PKW W Sambaas, PKW WKetapang, PKW W/PKSN N Entikoong, PKW W Sangggau, PKW W Sintaang, PKW W KuallaKapuaas, PKW W Pangkaalan Bunn, PKW B Buntok, PKW M Muara Teeweh, PK KWSamppit, PKW W Amuuntai, PK KW Marrtapura, P PKW M Marabahaan, dan P PKWKottabaru. N dan P PKW seebagai ppusat inddustri peengolahaan danin ndustri jasa j hassil (6) Penggembanggan PKN perikkanan yaang ramaah lingkkungan ssebagaim mana dim maksudpada ayatt (1) hurruf e dilaakukan di d PKN N Pontiianak, PKN P Palangkaaraya, P PKNBannjarmasiin, PKN N Kaw wasan Perkotaa P an Balikkpapan-Tenggarrong-Sam marinda--Bontangg, PKN N Tarakkan, PK KW Meempawah, PKW W Singgkawangg, PKW S Sambas,,PKW K Ketapangg, PKW S Sanggauu, PKW S Sintang, PKW Pangkala P an Bun,, PKW WKuala Kapuass, PKW W Marttapura, PKW Marabaahan, PKW P K Kotabaru u, PKW WTanjunng Redebb, PKW//PKSN N Nunukann, PKW Tanjungg Selor, ddan PKW WSangatta. N, PKW W, dan PK KSN sebbagai puusat pengembangganekow wisata daan wisatta (7) Penggembanggan PKN budaaya sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf ffmeliputti: a. puusat peengembaangan ekowisaata di PKN Pontiannak, PKN Paalangkarraya,PKN N B Banjarmaasin, PK KN Kaw wasan P Perkotaaan Balikkpapan-T Tenggarrong-Sam marinda--Bontangg, PKW Puttussibauu, PKW Pangkalan Bunn, PKWB Buntok, PKW K Kotabaru u, PKW W Tanjunng R Redeb, PKW Tannjung Selor, PK KWMalinnau, PK KW Tanaah Grogot, PKS SN Nangga Badauu, PKSN Loong Midaang,PKS SN Longg Pahanggai, dan P PKSN L Long Naw wang; dan b. puusat peengembaangan w wisata bbudaya di PKN N Pontiianak, P PKNPalaangkarayya, PKN N B Banjarmaasin, PK KN Kaw wasan P Perkotaaan Balikkpapan-T Tenggarrong-Sam marinda--Bontangg, PKW Mempawaah, PKW W Putusssibau,PKW Sinntang, P PKW A Amuntai,, PKW Sangataa, PKW/PK KSN Nunnukan, daanPKW Sendaw war. (8) Penggembanggan dann peninggkatan fungsi PKSN sebagai pusat kegiatan npertahaanan daan keam manan negara, pertum mbuhan ekonom mi, pinttu gerbbanginterrnasionaal, sertaa simpuul transsportasi di kawaasan perrbatasan negaraddengan N Negara M Malaysiaa sebagaaimana dimaksu d ud padaa ayat (1) huruf ggmeliputti: a. peengembaangan bbaru PKS SN dilakkukan di PKSN N Paloh-A Aruk, PK KSNJag goibabanng, PKSN N N Nanga B Badau, P PKSN JJasa, PK KSN Simanggaaris, PK KSNLongg Midan ng, PKS SN Lonng Pahangai,, dan PK KSN Lonng Nawaang; dan b. peeningkattan funggsi PKSN N dilakukkan di P PKSN Enntikong ddan PKS SNNunu ukan. KW yanngberdek (9) Penggembanggan pusat kegiaatan ekoonomi ddi PKN dan PK katan/meenghadaap badaan air seebagaimaana dim maksud ppada ayaat (1)huruuf h dilaakukan di PKN Pontiannak, PKN N Palanngkarayya, PKN N Banjjarmasinn,PKN Kawasaan Perkkotaan Balikpaapan-TennggaronggSam marinda-B Bontang,, PKWM Mempaw wah, PK KW Sam mbas, PK KW Ketaapang, PKW P Puutussibauu,
www..bpkp.go.id
PKW W Sangggau,PKW W Sintanng, PKW W Kualaa Kapuaas, PKW W Pangkaalan Bun n, PKW W Buntokk, PKW WMuara Tewehh, PKW W Sampit, PKW W Martaapura, P PKW M Marabahaan, PKW WTanjunng Redeeb, PKW W Sangatta, PKW W Tanjunng Selor, dan PK KW Tanaah Grogoot. (10) Penngembanngan jarringan ddrainasee di PK KN dan PKW yang teerintegraasi denggansungaai sebbagaimanna dimakksud padda ayat ((1) huruff i melipputi penggembangganjaring gan drainnase di: a. PKN Poontianak yang terrintegrassi dengaan Sungaai Kapuaas; b. PKN Paalangkaraaya yangg terintegrasi denngan Suungai Kaahayan; c. PKN Baanjarmassin yangg terinteggrasi denngan Sunngai Bariito; Tenggaroong-Sam marinda-B Bontang gyang terintegrassi d. PKN Kaawasan Perkotaaan Balikkpapan-T dengan Sungai M Mahakam m; Mempawaah yang terinteggrasi denngan Sunngai Mem mpawah; e. PKW M f. PKW Saambas yyang terinntegrasi dengan Sungai Sambas;; Ketapang yang terintegrassi dengaan Sungaai Pawann; g. PKW K KW Sannggau yaang terinttegrasi ddengan S SungaiK Kapuas; h. PKW Puutussibaau dan PK Melawi;; i. PKW Siintang yang terinntegrasi dengan Sungai M Kuala Kappuas yanng terinttegrasi dengan Sungai K Kapuas daan SungaiKahayyan; j. PKW K Sungai L Lamandaau; k. PKW Paangkalann Bun yaang terinntegrasi ddengan S Buntok, PKW Muara Teweh, PKW Martapuura, dann PKW Marabaahanyanng l. PKW B terintegrrasi denggan Sunggai Barito; Sungai M Mentayaa; m. PKW Sampit yaang terinntegrasi ddengan S Redeb yaang terinntegrasi dengan Sungai B Berau; n. PKW Taanjung R o. PKW Saangata yyang terinntegrasi dengan Sungai Sangataa; Selor yanng terinttegrasi ddengan S Sungai K Kayan; daan p. PKW Taanjung S Mahakam m. q. PKW Taanah Grogot yanng terintegrasi deengan Suungai M (11) Pennataan kkawasan perkotaaan yangg adaptif terhaddap ancaaman benncanabaanjir sebaagaimanna dim maksud pada ayyat (1) hhuruf j ddilakukaan di PK KNPontiianak, P PKN Pallangkaraaya, PKN N Bannjarmasiin, PKN N Kawasaan PerkootaanBallikpapann-Tenggaarong-Saamarind da-Bontaang, PKW W Meempawahh, PKW WSambass, PKW W Ketapang, PK KW Puttussibau,, PKW Sanggaau, PKW W Sinntang,PK KW Kuuala Kappuas, P PKW Pangkalann Bun, PKW Buntok k, PKW W Muarra Tew weh,PKW W Sam mpit, PK KW Maartapuraa, PKW W Marabbahan, PKW Tanjungg Redebb, PK KWSangaata, PKW W Tanjuung Selorr, dan PK KW Tannah Groggot. npertaniaan pangaan (12) Penngendaliian perkeembangaan fisik PKN daan PKW untuk kkelestariaan lahan berrkelanjuttan dan kawasann berfunngsi linduungsebagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf k dilaakukan di PKN N Pontiianak,PK KN Palaangkarayya, PKN N Banjaarmasin, PKN Kawasaan Perrkotaan Balikpaapan-Teenggaronng-Samaarinda-Boontang, PKW Putussiibau, daan PKW W Maalinau. m perkootaan nassional dii PulauK (13) Strrategi opperasionaalisasi peerwujuddan sistem Kalimanttan secarra lebbih rinci tercantuum dalaam Lamppiran IIII yangm merupakaan bagiaan tidak terpisahhkan dari Perraturan P Presidenn ini. Paraggraf 2 Sistem Jariingan Transportaasi Nasioonal Pasaal 19 (1) Strattegi opeerasionaalisasi pperwujuddan sistem jariingan trransportaasi nasiionalsebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 17 ayyat (1) huuruf b teerdiri ataas strateggioperasiionalisassi perwuj ujudan: a. siistem jarringan trransportaasi daratt; b. siistem jarringan trransportaasi laut; dan c. siistem jarringan trransportaasi udaraa. d (2) Strattegi opperasionaalisasi perwujuudan sistem jaaringan transpoortasi daratseba agaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf a terdiiri atas strategiopperasionnalisasi pperwujud dan: a. jaaringan jjalan nassional; b. jaaringan jjalur kerreta api nnasional;; dan c. jaaringan ttransporttasi sunggai dan ppenyeberrangan. m jaringann transportasi laautsebagaaimana dimaksu (3) Strattegi operrasionaliisasi perrwujudann sistem d ud padaa ayat (1) huruf b terdiri atas straategioperrasionaliisasi perrwujudann: a. taatanan keepelabuhhanan; ddan
www..bpkp.go.id
b. allur pelayyaran. (4) Straategi opperasionaalisasi perwujuudan sistem jaaringan transpoortasi udaraseba u agaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf c terdiiri atas strategiopperasionnalisasi pperwujud dan: a. taatanan keebandaruudaraan;; dan b. ruuang udaara untukk penerbbangan. Pasaal 20 m (1) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan jaringgan jalann nasionnal sebagaimanaadimaksuud dalam Pasaal 19 ayaat (2) hurruf a meeliputi: a. m mengembbangkan dan meemantappkan jariingan jalan arterri primeer,jaringaan jalann kolektoor prrimer, ddan jarinngan jalan strategis nassionalpada Jarinngan Jallan Lintaas Selattan Pulaau K Kalimantan, Jarinngan JalanLintass Tengahh Pulau Kalimanntan, Jarringan Jaalan Linntas Utarra PulauKalimantann, dan jarringan jaalan penggumpan Pulau K Kalimanttan secarrabertahhap, untuuk m meningkaatkan ketterkaitann antarkaawasan pperkotaaannasionnal dan m mendoron ng perekkonomiaan dii Pulau K Kalimanntan; b. m mengembbangkann jaringaan jalan strategiis nasioonal untuuk meningkatkaanaksesiibilitas di d kaawasan perbattasan nnegara yang bberbatassan dennganNeggara Malaysia M dengaan m memperhhatikan kkeberadaaan kawaasanberfu fungsi linndung; c. m mengembbangkan jaringann jalan nnasional yang meenghubuungkanpeerkotaan n nasionaal sebagaai puusat perttumbuhaan dengaan pelabbuhan daanbandarr udara uuntuk meendukun ng pemassaran daan diistribusi produkuunggulann; d. m mengembbangkann jaringaan jalann bebas hambattan untuuk melaayani PK KNsebaggai pusaat peertumbuuhan utam ma; dan e. m mengembbangkan jaringann jalan nasionall yang tterpadu denganjjaringan jalur keereta appi, peelabuhann, bandaar udaraa, serta transporrtasisunggai dan penyebeerangan untuk membuk m ka keeterisolaasian willayah. (2) Penggembanggan dan pemantaapan jarringan jaalan arteeri primeer, jaringgan jalan nkolektoor primer, dan jaringann jalan sstrategis nasionaal pada Jaringann JalanL Lintas Seelatan Pu ulau Kaalimantann, Jarinngan Jaalan Linntas Tenngah P PulauKallimantann, Jaringgan Jalan Linttas Utarra Pulaau Kalim mantan, dan jaaringanjalan peengumpaan Pulaau Kalim mantan secara bertahaap, untuuk meningkatkaanketerkkaitan anntarkawaasan perkkotaan nnasional dan menndorong gperekonnomian di d Pulaau Kalim mantan seebagaimana dimaksud paada ayatt (1)huruuf a meliputi: a. jaaringan jjalan artteri prim mer padaa Jaringan Jalann Lintas Selatann PulauK Kalimanttan, yanng m merupakaan bagiann dari Jaaringan JJalan TraansKalim mantan, yang meenghubu ungkan: 1. Sei Pinnyuh - P Pontianaak - Tayaan - Nannga Tayyap - Kuudangan –Penopa- Nangga Bulik Pangkaalan Bunn - Samppit - Kotabesi - Kasongan -Palaangkarayya - Pulaang Pisauu - Kualla Kapuaas - Banjarmasinn – LianggAngganng; 2. Kuaro--Kademaan-Penajjam-Baliikpapan--Loa Jannan-Sam marinda; b. jaaringan jjalan kollektor prrimer paada Jarinngan Jalaan Lintas Selatann PulauK Kalimanntan, yanng m merupakaan bagiann dari Jaaringan JJalan TraansKalim mantan, yang meenghubu ungkan: 1. Tanah Hitam - Sambbas - Peemangkaat - Singgkawangg - Sei Duri -M Mempaw wah - Seei Pinyuhh; 2. Liang Angganng - Pelaiihari - Pagatan - Batuliciin - Batuuaji – TaanahGrogot - Kuuaro; 3. Samarrinda - B Bontang - Sangatta - Simppang Perrdau - M Muara Wahau -Laabanan - Tanjunng Redeb - Tanjuung Selorr - Malinnau – Meensalongg- Simannggaris; c. jaaringan jjalan straategis naasional ppada Jariingan Jallan Lintaas SelataanPulau Kalimanntan yanng m menghubuungkan Tanah H Hitam-Teemajuk; d. jaaringan jjalan artteri prim mer padaa Jaringgan Jalann Lintass Tengahh PulauK Kalimanntan yanng m menghubuungkan Sei Pinyyuh-Sosook-Tanjuung; e. jaaringan jjalan kollektor prrimer paada Jarinngan Jalaan Lintaas Tengaah Pulau uKalimanntan yanng m menghubuungkan: 1. Tanjunng-Sangggau-Sekkadau-Teebelian-N Nanga Pinoh; 2. Tumbaang Sam mba - Rabbambang - Tum mbang Juutuh - Kuuala Kurrun -Purruk Cahuu - Muarra Laung - Muaraa Tewehh - Damaai – Sim mpangBluusuh - R Resak - K Kotabang gun - Tenggaronng - Loa JJanan -S Samarindda;
www..bpkp.go.id
f. jaaringan jjalan strrategis nnasionall pada JJaringann Jalan L Lintas T Tengah PulauKaalimantaan yaang meenghubunngkan N Nanga P Pinoh-T Tumbangg Nangaa-Tumbaang Sen namang-T Tumbanng Samba; g. jaaringan jjalan koolektor pprimer ppada Jariingan Jaalan Linttas Utarra PulauK Kalimanntan yanng m menghubuungkan Nanga B Badau-Puutussibaau; h. jaaringan jjalan strategis naasional ppada Jarringan Jaalan Linntas Utarra Pulau uKalimanntan yanng m menghubuungkan: 1. Temajuuk-Arukk-Jagoibaabang-Enntikong--Jasa-Naanga Baddau; 2. Putussiibau-Lonng Pahanngai-Lonng Nawaang-Mallinau-Loong Midaang; i. jaaringan jalan arrteri priimer paada jarinngan jallan penngumpann PulauK Kalimanntan yanng m menghubuungkan: 1. Tanjunng-Balai Karangaan-Entikkong; 2. Tayan--Sosok; 3. Liang Angganng - Marrtapura - Rantauu - Kanddangan – PantaiiHambaw wang - Barabai B Paringgin - Tanj njung - M Muara Kooman -B Batu Soppang-Kuaaro; j. jaaringan jjalan koolektor pprimer ppada jarringan jaalan penngumpann PulauK Kalimanntan yanng m menghubuungkan: 1. Tanah Hitam-G Galing; 2. Tebeliaan-Sintang-Putussibau; 3. Ketapaang-Nangga Tayapp; 4. Rabam mbang-Tuumbang Talekenn-Takaraas-Simpaang Sunggai Asem m; 5. Muara Teweh-Ampah--Tamianng Layanng-Keluaa; 6. Barabaai-Mabuuun; 7. Simpanng Serappat-Benuua Anyarr; 8. Simpanng Perdaau-Maloii; 9. Simpanng Damaai-Sendaawar-Lonng Banggun-Longg Pahanggai; 100. Anjunngan-Bengkayanng-Sangggauledo;; k. jaaringan jjalan strrategis nnasional pada jaaringan jjalan penngumpann PulauK Kalimanntan yanng m menghubuungkan: 1. Mensallong-Tannlumbis; Bukitliti-Buntokk-Ampahh; 2. Palangkaraya-B 3. Galing-Aruk; 4. Sampitt-Bagenddang-Ujuung Panndaran. (3) Penggembanggan jarinngan jalaan strateggis nasioonal untuuk meninngkatkannaksesib bilitas dii kawasaan perbbatasan negara yang berbatassan denngan NeegaraMaalaysia dengan mempperhatikaan kebeeradaan kawasaan berfuungsi linndungseebagaimaana dim maksud pada ay yat (1) huruf b dilakkukan ppada Jaaringan JalanLinntas Uttara Pullau Kallimantann yang menghuubungkaan Tem majuk - Aruk -JJagoibabbang - E Entikongg - Jasaa - Nannga Badau - Pu utussibauu - Lonng Pahaangai -Loong Naw wang - M Malinau - Long M Midang. (4) Penggembanggan jarinngan jallan nasioonal yanng mengghubunggkan kaw wasanpeerkotaan nasionaal sebaagai pussat perttumbuhaan denggan pellabuhan danbanndar uddara un ntuk meendukunng pemasaran ddan disttribusi pproduk uunggulannsebagaiimana ddimaksudd pada ayat (1)) huruf c meliiputi jaringan jallan arteriiprimer yyang meenghubunngkan: a. PKN Ponntianak ddengan P Pelabuhaan Pontiaanak (Koota Pontiianak) ddanBandaar Udaraa Supadiio (K Kabupatten Kubuu Raya); b. PKN Palaangkarayya dengaan Bandaar Udaraa Tjilik R Riwut (K KotaPalaangkaray ya); c. PKN Bannjarmasinn dengann Pelabuuhan Baanjarmasin (Kotaa Banjarrmasin)d dan Banddar Udarra Syamsudddin Noor (Kota B Banjarm masin); d. PKN Kaw wasan Perkotaann Balikppapan-Teenggaronng-Samaarinda-Bontangd dengan Pelabuha P an B Balikpapaan (Kotta Balikkpapan),, PelabuuhanSam marinda (Kota Samariinda), Pelabuha P an T Tanjung Santan (KotaB Bontang)), dan Bandar Udara Sepingggan (Ko ota Ballikpapann), B BandarUddara Samarindaa Baru (Kota S Samarindda), sertta Banddar Udarra Bonttang(Kotta B Bontang); e. PKN Taraakan denngan Pellabuhan Tarakann (Kota T Tarakann) dan BaandarUd dara Juw wata (Kotta T Tarakan);; f. PKW Keetapang dengan Pelabuhhan Ketaapang (K Kabupatten Ketaapang) danBand d dar Udarra R Rahadi U Usman (K Kabupateen Ketappang);
www..bpkp.go.id
g. PKW Paangkalann Bun ddengan P Pelabuhaan Kum mai (KabbupatenK Kotawariingin Barat) daan B Bandar U Udara Iskkandar (K KabupattenKotaw waringinn Barat); h. PKW Kootabaru dengan Pelabuuhan Baatulicin (Kabupaaten Tannah Bum mbu)dann Bandaar U Udara Staagen (Kaabupatenn Kotabaaru); i. PKW Tannjung R Redeb deengan Peelabuhann Tanjunng Redebb (Kabuupaten Berau)da B an Bandaar U Udara Kaalimarauu-Berau ((Kabupaaten Beraau); j. PKW Sanngata denngan Pellabuhan Tanjungg Sangatta (Kabuupaten K KutaiTim mur); PKW Nuunukan dengan Pelabuhhan Nunnukan (K Kabupatten Nunnukan) danBand d dar Udarra k. P N Nunukan (Kabupaten Nunnukan); dan l. PKW Tannah Groggot denggan Pelabbuhan T Tanah Grrogot (K Kabupatenn Paser). (5) Penggembanggan jarringan jjalan bbebas hambatann untukk melayyani PK KN sebagaipusaat pertuumbuhann utamaa sebagaaimana ddimaksuud pada ayat (1)) huruf dmelipu uti jaringgan jalaan bebaas hambaatan antaarkota yaang mennghubunggkan: a. B Banjarmaasin-Lianng Angggang; b. Simpang Penajam m-Balikppapan; c. B Balikpapaan-Samaarinda; d. Samarindda-Tengggarong; e. Sei Pinyuuh-Pontiaanak; f. Pontianakk-Tayan; g. L Liang Annggang-P Pelaiharii; h. Singkawaang-Mem mpawah; Mempaw wah-Sei P Pinyuh; i. M j. K Kuala Kaapuas-Baanjarmassin; k. M Marabahaan-Banjaarmasin;; l. L Liang Annggang-M Martapurra; m. P Pelaihari--Pagatann; n. Pagatan-B Batulicinn; o. B Batulicin--Tanah G Grogot ((Kuaro); p. T Tanah Grrogot-Peenajam; q. Samarindda-Bontaang; dan Bontang-Sangata. r. B (6) Penggembanggan jariingan jaalan nassional yyang terrpadu dengan jjaringan jalurkeereta appi, pelabbuhan, bandar udara, serta trransportaasi sunggai danppenyeberangan untuk membuk m ka keterrisolasiaan wilayaah sebaggaimanaddimaksuud pada aayat (1) huruf e m meliputii: a. Jaaringan Jalan L Lintas U Utara Puulau Kaalimantaan, Jarinngan Jallan LinttasTengaah Pulaau K Kalimantan, dan Jaringaan Jalan Lintas Selatan PulauK Kalimanttan yang g terpaduu dengaan Jaaringan Jalur K Kereta Appi LintaasSelatann Pulau Kalimaantan Baagian Baarat dan Jaringaan Jaalur Kereta ApiL Lintas Seelatan Puulau Kallimantann Bagiann Timur; b. Jaaringan Jalan Lintas Selatan Pulau Kalimantan yyang teerpadu denganP d Pelabuhaan Pontianakk (Kotaa Pontiaanak), P Pelabuhaan Ketappang(Kaabupatenn Ketap pang), Pelabuha P an K Kumai (K Kabupatten KotaawaringiinBarat)), Pelabuuhan Baanjarmasin (Ko ota Banjarmasinn), PelabuhannBatuliccin (Kabbupaten Tanah Bumbuu), Pelabbuhan T Tanah Grogot(K G Kabupateen Paser), Pelabuhhan Baalikpapann (Kotta Baliikpapan)),Pelabuhhan Saamarinda (Kotta Samarindda), Pelaabuhan Tanjungg Santann(Kota Bontangg), Pelaabuhan Tanjung T g Sangatta (K Kabupatten Kutaai Timuur),Pelabbuhan T Tanjung Redeb (Kabuppaten Beerau), Pelabuha P an T Tanjung S Selor(Kaabupatenn Bulunggan), Peelabuhann Tarakaan (Kotaa Tarakan n), danP Pelabuhaan N Nunukan (Kabupaten Nunnukan); c. Jaaringan Jalan Liintas Utaara Pulaau Kalim mantan yyang terppadu dennganBan ndar Udaara Palooh (K Kabupatten Sambbas) dan Bandar Udara P Pangsum ma(Kabuppaten Kapuas Hulu); H d. Jaaringan JJalan Linntas Tenngah Pullau Kalim mantan yyang terppadu dennganBan ndar Udaara Susillo (K Kabupatten Sintaang) dan Bandar UdaraSamarindda Baru ((Kota Saamarindaa); e. Jaaringan Jalan L Lintas S Selatan P Pulau K Kalimanttan yangg terpaddu deng ganBandar Udarra Supadio (Kabupaten Kuubu Rayya), Baandar Uddara TjilikRiwuut (Kotaa Palanngkarayaa), B Bandar U Udara Syyamsudddin Nooor (KotaaBanjarm masin), B Bandar Udara Sepingggan (Kotta B Balikpapaan), BaandarUddara Saamarindaa Baruu (Kotaa Samaarinda), Bandaar Udarra Paloh(Kaabupatenn Sambass), Banddar Udarra Rahaddi Usmaan (KabuupatenK Ketapang)), Bandaar U Udara Isskandar (Kabuppaten Kotawarinngin Baarat),Banndar Uddara Staagen (K Kabupateen
www..bpkp.go.id
K Kotabaruu), Bandaar Udaraa Kalimarau-Berrau (Kabbupaten Berau),, Bandarr Udara Nunukaan (K KabupattenNunukkan), daan Bandaar Udaraa Bontanng (Kota Bontangg); f. Jaaringan Jalan Liintas Uttara yangg terpaddu dengaan jaringgan trannsportasisungai di d Sungaai Sambas, S Sungai K Kapuas, dan Sunngai Kayyan; mantan yyang terrpadu dennganjariingan traansportassi g. Jaaringan JJalan Linntas Tenngah Pullau Kalim suungai dii Sungaii Mempaawah, Sungai L Landak,S Sungai K Kapuas, Sungai Kahayann, Sungaai Sebangauu, Sungai Barito,, danSunngai Mahhakam; mantan yyang terppadu dennganjariingan traansportassi h. Jaaringan JJalan Linntas Selatan Pullau Kalim suungai dii Sungaai Sambbas, Sunngai Kappuas, SuungaiBaarito, Suungai Mahakam M m, Sungaai K Kapuas, Sungai Mentayya, SunggaiLamaandau, S Sungai K Kelay, Sungai Kandiloo, Sungaai K Kahayan,, SungaaiSembaakung, Sungai Sebukku, Sunngai Seesayap, Sungai Kayann, SungaiSeebangau, Sungai Katingaan, Sungai Arut, Sungai Pawan, dan Sun ngaiMelaawi; dan i. Jaaringan Jalan Lintas Selatann Pulauu Kalim mantan yang terpadu dengaanjaringaan peenyeberaangan sabuk utara, jjaringann penyeeberangaan sabuuktengah h, dan jaringaan peenyeberaangan peenghubuung sabuuk. (7) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan jarinngan jalaan nasioonal di PulauKalimantaan secarra lebihh rinci ttercantum m dalam m Lamppiran IV V yangm merupakaan bagiaan tidak terpisahhkan daari Peraaturan Prresiden inni. Pasaal 21 (1) Strateegi operaasionalissasi perw wujudann jaringann jalur kkereta appi nasionnalsebagaaimana dimaksu d ud dalam m Pasal 19 ayat (2) huruuf b meliiputi: a. m mengembbangkann jaringaan jalur kereta api unttuk mennghubunngkankaw wasan perkotaa p an naasional, sentra produkssi komooditas unnggulann,jaringann jalan, pelabuhan, daan bandaar uddara; dann b. m mengembbangkan jaringann jalur kkereta aapi untukk meninngkatkannaksesibiilitas di kawasaan peerbatasaan negaraa. wasanpeerkotaan nasionaal, (2) Penggembanggan jarinngan jaluur keretaa api unttuk mengghubunggkan kaw sentrra prodduksi kkomoditaas ungggulan, jjaringann jalan,ppelabuhaan, dan n bandaar udarra sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf aameliputti: a. Jaaringan JJalur Keereta Apii Lintas Selatan Pulau K Kalimantaan Bagiaan Barattyang meelalui: 1. Palangkaraya-S Sampit-N Nanga B Bulik-Naanga Tayyap-Sangggau; 2. Sanggaau-Pontianak; 3. Pontiannak-Mem mpawah-Singkaw wang-Saambas-bbatas neggara; 4. Sambas-Bengkkayang-N Ngabangg-Sanggaau-Sintanng-Putussibau; 5. Pontiannak-Ngaabang; Kalimantaan BagiaanTimurr yang melalui: b. Jaaringan JJalur Keereta Apii Lintas Selatan Pulau K m 1. Batas nnegara - Simangggaris - M Malinau - Tanjunng Selorr – TanjuungRedeeb - Sanggkuliranng - Sanggata - Boontang; 2. Bontanng-Samaarinda-Baalikpapaan; 3. Balikpaapan-Taanah Groogot-Tannjung-Am mpah; 4. Ampahh-Muara Teweh;; 5. Muara Teweh-Puruk C Cahu; kuang; 6. Ampahh-Bangku 7. Ampahh-Buntokk-Palanggkaraya; 8. Batuliccin - Pelaaihari - B Banjarm masin - K Kuala Kap apuas - P Pulang Piisau- Pallangkaraaya; 9. Samariinda-Tennggarongg-Kotabangun. (3) Penggembanggan jariingan jaalur kerreta api untuk meninggkatkan aksesib bilitas dikawasa d an perbbatasan nnegara seebagaim mana dim maksud pada ayatt (1) hurruf bmeliiputi jariingan jallur keretta api aantarkotaa di kaw wasan perrbatasann negarayyang menghubunngkan: a. M Malinau-S Simangggaris-bataas negarra; dan b. Saambas-bbatas neggara. (4) Strattegi opeerasionallisasi peerwujuddan sisteem jarinngan jallur kereeta apinaasional di Pulaau Kalim mantan secara llebih rinnci tercaantum dalam LaampiranV V yang merupaakan baggian tidaak terpiisahkan ddari Peraaturan P Presiden ini.
www..bpkp.go.id
Pasaal 22 (1) Straategi opperasionaalisasi perwujuudan jarringan transporrtasi suungai danpenyeeberangaan sebaagaimanaa dimakssud dalam m Pasal 19 ayat (2) huruuf cmelipputi: a. m mengembbangkan jaringann transpportasi suungai unntuk meelayani P PKN,PK KW, dan kawasaan peermukim man padaa bagiann hulu suungai; b. m mengembbangkan jaringann transpportasi sungai yaang terppadu dennganjarin ngan traansportassi daarat lainnnya; c. m mengembbangkan jaringaan transpportasi sungai untuk m melayanipengangkutan batubaraa, haasil hutaan, dan kkomoditaas ungguulan lainnnya; d. m meningkaatkan funngsi teruusan yanng menghhubungkkan antarralurpelaayaran su ungai; dan e. m mengembbangkan jaringaan transsportasi penyebberangann untukm membuk ka keterrisolasiaan w wilayah pulau-pulau keecil terlluar,menningkatkan keteerkaitan antarprrovinsi di Pulaau K Kalimantan denganprovinnsi di luaar Pulauu Kalimaantan, daan antarnnegara. KN, PK KW, dannkawasaan (2) Penggembanggan jaringan trransportaasi sunggai untuuk melaayani PK perm mukimann pada baagian huulu sungaai sebagaimana dimaksuud padaaayat (1) huruf h a dilakuka d an di: Kapuas yang m menghubungkan PKWP Putussibaau, PKW W a. jaaringan transpoortasi Suungai K Sintang, ddan PKW W Sangggau, denggan PKN N Pontiaanak; b. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Bariito yangg menghuubungkaan PKW W MuaraT Teweh dan d PKW W B Buntok, ddengan P PKN Bannjarmasiin; c. jaaringan ttransporttasi Sunggai Kapuuas yangg melayaani PKW W KualaK Kapuas; d. jaaringan transporrtasi Sunngai Maahakam yang m menghubbungkann PKWS Sendawaar dengaan PKN Kaw wasan Peerkotaann Balikpaapan-Tennggaronng-Samarrinda-Boontang; e. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Naggara yanng mengghubunggkan PK KWAmun ntai denggan PKN N B Banjarmaasin; f. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Menntaya yaang mennghubunggkan PK KW Sam mpitdenggan pusatpuusat pem mukimann di bagian hulu Sungai M Mentayaa; g. jaaringan transpoortasi Suungai L Lamandaau yang menghhubungkaan PKW WPangkaalan Buun deengan puusat-pussat pemuukiman ddi bagiann hulu SuungaiLam mandau; h. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Kellay yangg menghhubungkkan PKW WTanjun ng Redebb dengaan puusat-pussat pemuukiman ddi bagiann hulu SuungaiKeelay; i. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Kanndilo yaang mengghubunggkan PK KW TanaahGrogoot dengaan puusat-pussat pemuukiman ddi bagiann hulu Suungai Kaandilo; j. jaaringan ttransporttasi Sunngai Sem mbakung yang m menghubuungkan pusatpu usatpemuukiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S SungaiSeembakunng; k. jaaringan transportasi Suungai Seebuku yyang meenghubuungkan ppusatpussatpemukkiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S Sungai S Sebuku; l. jaaringan transporrtasi Sunngai Sessayap yyang menghubunngkan ppusat-pussatpemuukiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S Sungai S Sesayap; m. jaringan transportasi Suungai Kaayan yanng mengghubunggkan PK KWTanju ung Seloor dengaan puusat-pussat pemuukiman ddi bagiann hulu SuungaiKaayan; n. jaaringan transporrtasi Suungai Saambas yyang meenghubuungkan ppusatpussatpemukkiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S Sungai S Sambas; o. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Kahhayan yyang mennghubunngkan PKNPalangkarayya dengaan puusat-pussat pemuukiman ddi bagiann hulu SuungaiKaahayan; p. jaaringan transporrtasi Sunngai Sebbangau yyang menghubuungkan ppusatpussatpemuukiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S Sungai S Sebangauu; q. jaaringan ttransporrtasi Sunngai Kattingan yyang meenghubunngkan ppusatpusatpermuukiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S SungaiK Katingan; r. jaaringan ttransporttasi Sunggai Arutt yang m menghubuungkan pusat-puusatpemu ukiman di bagiaan huulu denggan denggan bagiaan hilir S Sungai A Arut; s. jaaringan transporrtasi Sunngai Paawan yaang mennghubunggkan puusat-pusaatpermukkiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S Sungai P Pawan; ddan t. jaaringan transporrtasi Sunngai Meelawi yaang mennghubunngkan puusat-pusaatpermuukiman di d baagian huulu dengan bagiaan hilir S Sungai M Melawi.
www..bpkp.go.id
(3) Penggembanggan jarinngan trannsportassi sungaii yang teerpadu ddengan jjaringanttransporrtasi daraat lainnnya sebaagaimana dimakksud padda ayat (1) huruuf bdilakkukan pada jarin ngan traansportassi sunggai yang terpaduu dengann JaringaanJalan L Lintas S Selatan P Pulau Kaalimantaan, Jaringgan Jalaan Lintaas Tenggah PulaauKalim mantan, dan Jarringan JJalur Keereta Appi Lintaas Selatan Pulaau Kalim mantanB Bagian B Barat. (4) Penggembanggan jarinngan traansportassi sungaai untukk melayaani penggangkutaanbatubaara, hassil hutann, dan komodiitas ungggulan llainnya sebagaiimanadim maksud pada ayat a (1) huruf c dilakkukan pada jariingan traansportaasi SunggaiKapuaas, Sunggai Mahhakam, Sungai S K Kahayan n, Sunggai Bariito, Sunngai Jelaai,Sungaai Pawann, Sungaai Lamaandau, S Sungai Mentaya M a, Sungaai Kayaan, SunggaiSembbakung, S Sungai S Sesayap,, dan Sunngai Kellay. menghubbungkan antaraluur pelayyaransun ngai sebaagaimanna (5) Peniingkatann fungsi terusan yang m dimaaksud paada ayat (1) huruuf d meliiputi: a. T Terusan K Kelampaan yang m menghuubungkann Sungaii Kapuass dengannSungai Kahayann; b. T Terusan S Serapat yyang meenghubunngkan Suungai K Kapuas deengan SuungaiBaarito; c. T Terusan H Hantipann yang m menghubbungkan Sungai K Kapuas denganS Sungai Barito; B d. T Terusan R Raya yanng mengghubungkkan Sunngai Kapuas denggan SunggaiKahaayan; e. T Terusan T Tamban yang meenghubuungkan S Sungai K Kapuas ddengan S SungaiBaarito; daan f. T Terusan B Basarangg yang m menghubbungkan Sungai Kapuas dengan SungaiK Kahayann. (6) Penggembanggan jarinngan trannsportassi penyebberangann untuk membuukaketeriisolasiann wilayaah pulauu-pulau kecil tterluar, meninggkatkan keterkaaitanantaarprovinssi di Pu ulau Kaalimantaan denggan provvinsi di luar PulaauKalimantan, ddan antarrnegara ssebagaim mana dim maksud pada p ayaat (1) hhuruf em meliputi: a. lintas pennyeberanngan untuuk mem mbuka ketterisolassian wilaayah pulaupulauk kecil terrluar yanng m menghubuungkan: 1. Nunukkan-Pulaau Sebatiik; 2. Tanjunng Redebb-Pulau M Maratuaa; 3. Tanjunng Redebb-Pulau S Sambit; b. lintas pennyeberanngan antaarprovinnsi yang menghuubungkann: 1. Balikpaapan-Maamuju (P Pulau Suulawesi);; 2. Sampitt-Semaraang (Pulau Jawaa); 3. Batuliccin-Garoongkong (Pulau S Sulawessi); 4. Bahaurr-Lamonngan (Puulau Jawaa); 5. Kumai-Kendall (Pulau Jawa); 6. Pontiaanak-Battam (P Pulau Sumaterra) yanng meerupakann bagian darrijaringaan penyebberangann sabuk utara; 7. Nunukkan-Taraakan-Tolli-Toli ((Pulau S Sulawesii) yang merupaakanbagiian dari jaringaan penyebberangann sabuk utara; 8. Ketapaang-Mannggar (Pulau Sumateera) yaang merupakann bagiian darrijaringaan penyebberangann sabuk tengah; 9. Batuliccin-Barrru (Pulauu Sulaweesi) yangg meruppakan baagian darrijaringaan penyeeberangaan sabuk tengah; 100. Balikkpapan-T Taipa (Pulau Sulaweesi) yaang meerupakann bagiian darrijaringaan penyeberangan sabukk tengahh; 11. Pontiianak-Taanjung P Pandan (Pulau S Sumaterra) yangg merupaakanbag gian darii jaringaan penyeberangan penghhubung sabuk; 122. Banjaarmasin--Semaraang (Puulau Jaawa) yyang m merupakaan bagiiandari jaringaan penyeberangan penghhubung sabuk; 133. Pontiianak-Seemarangg (Pulaau Jaw wa) yanng meerupakann bagian darrijaringaan penyeberangan penghhubung sabuk; 144. Banjaarmasin--Lamonggan (P Pulau Jaawa) yyang m merupakaan bagiiandari jaringaan penyeberangan penghhubung sabuk; 155. Balikkpapan-L Lamongaan (Puulau Jaawa) yaang m merupakaan bagiian darrijaringaan penyeberangan penghhubung sabuk; c. lintas pennyeberanngan antaarnegaraa yang m menghubuungkan N Nunukan-Tawau u (Malayysia). (7) Strattegi opeerasionallisasi peerwujuddan jarinngan traansportasi sungaai danpenyeberrangan di d Pulaau Kalim mantan seecara lebbih rinci tercanttum dalaamLamppiran VII yang merupaka m an bagiaan tidakk terpisaahkan darri PeratuuranPressiden ini..
www..bpkp.go.id
Pasaal 23 (1) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan tatanaan kepelabuhanan sebagaimanaadimaksuud dalam m Pasaal 19 ayaat (3) hurruf a meeliputi: a. m mengembbangkan dan m memantaapkan pelabuhhan yanng melaayanikaw wasan perkotaa p an naasional sebagaii pusat pengem mbangann kawasanandalaan mennuju passar nasional daan innternasioonal; b. m mengembbangkan akses dan jassa kepeelabuhannan di sepanjanng Alurr LautK Kepulauaan Inndonesiaa I dan A Alur Lautt Kepulaauan Inddonesia III; c. m mengembbangkan pelabuhhan yanng terpaadu denggan penngembannganjarin ngan traansportassi laainnya; ddan d. m memanfaatkan beersama ppelabuhaan guna kkepentinngan perttahanan dankeam manan negara. n wasanperkotaan nasionaal (2) Penggembanggan dann pemanntapan ppelabuhaan yangg melayyani kaw sebaagai pussat penggembanggan kaw wasan anndalan m menujuppasar naasional dan d inteernasionaal sebaagaimanaa dimakssud ayat (1) huruuf adilakkukan di: a. Pelabuhann Pontiaanak (K Kota Ponntianak) sebagaii pelabuuhan utaama untu ukmelayyani PKN N Pontianakk dan PKW Meempawaah sebaggai pusattpengem mbangan Kawasaan Andaalan Lauut Pontianakk dan Seekitarnyaa,Kawasaan Andaalan Ponntianak ddan Sekittarnya, PKW P Sam mbas daan PKWSinggkawangg sebaggai pusaat pengeembangaan Kaw wasan A AndalanS Singkaw wang daan Sekitarnyya, PKW W Putussibau seebagai ppusatpenngembanngan Kaawasan Andalann Kapuaas H Hulu dann Sekitaarnya, PK KWSangggau daan PKW W Sintanng sebaggai pusaat pengeembangaan K KawasanA Andalann Sanggaau; b. P Pelabuhaan Banjaarmasin (Kota B Banjarm masin) seebagai ppelabuhaan utam mauntuk melayanni PKN Bannjarmasin, PKW W Marabaahan, daan PKW WMartapuura sebaagai pusaat pengeembangaan K Kawasan AndallanBanjaarmasin Raya dan Sekitarnnya, PK KW Amuntai A sebagaai puusatpenggembanggan Kaw wasan A Andalan Kandanngan dann Sekitaarnya, PKNPala P angkarayya daan PKW W Kuala K Kapuas sebagai pusat peengembaanganKaawasan A Andalan Kuala Kapuas; K c. Pelabuhann Balikppapan (K Kota Ballikpapann) sebagaai pelabuuhan utaamauntu uk melayyani PKN N K Kawasan Perkootaan Balikpaapan-Tennggarongg-Samarrinda-Boontang sebagaai pusaat peengembaangan K Kawasann AndallanBontaang-Sam marinda-T Tenggaroong-Balikpapan-Penajam m daan Sekkitarnya((Bonsam mtebajam m) dan Kawasan Anndalan Laut Bontang B g-Tarakaan daanSekitaarnya, daan PKW W Buntokk sebagaii pusat ppengembbangan K Kawasan nAndalann Buntokk; d. P Pelabuhaan Tarakkan (Koota Taraakan) sebagai pelabuhhan utam ma untu ukmelayaani PKN N T Tarakan, PKW M Malinauu, dan P PKW Taanlumbiss sebagaaipusat ppengemb bangan Kawasaan A Andalan Tarakann-Tanjunng Salaas-Nunukkan-Pulaau Bunyyu-Malinnau (Taatapanbuuma) daan Sekitarnyya sertaK Kawasann Andalann Laut B Bontang--Tarakann dan Seekitarnyaa; e. Pelabuhann Ketaapang ((Kabupatten Keetapang) sebagaai pelaabuhanpeengumpuul untuuk m melayani PKW K Ketapangg sebagaai pusatppengembbangan K Kawasann Andalan Ketaapang daan Sekitarnyya sertaK Kawasann Andalann Laut K Ketapangg dan Seekitarnyaa; f. Pelabuhann Kum mai, term masuk T Terminal Bumiiharjo (Kabupatten KottawaringginBaratt), seebagai ppelabuhaan penggumpul untuk melayanni PKW W PangkkalanBu un sebaggai pusaat peengembaangan K Kawasann Andalaan Sam mpit-PanggkalanBuun dan Kawasaan Andaalan Lauut K Kuala Pem mbuang; g. P Pelabuhaan Batullicin (K Kabupatenn Tanahh Bumbbu) sebaagai pelaabuhanp pengumppul untuuk m melayani PKW K Kotabaruu sebagaai pusatppengembbangan K Kawasann Andallan Batuulicin daan K Kawasan Andalann LautPuulau Lauut; h. P Pelabuhaan Samppit, term masuk T Terminall Bagenndang (K KabupattenKotaw waringinn Timurr), seebagai ppelabuhaan penguumpul unntuk mellayaniPK KW Sam mpit sebaagai pusaat pengeembangaan K Kawasan Andalann Sampiit-Pangkkalan Bunn; i. Pelabuhann Nunukkan (Kabbupaten Nunukaan) sebaggai pelabbuhan peengumpu uluntuk melayanni PKW/PK KSN Nunnukan, PKW Maalinau, daan PKW WTanlum mbis sebaagai pusaat pengeembangaan K Kawasan AndalaanTatapaanbuma dan Sekkitarnya,, serta K Kawasann Andalaan Laut BontanggT Tarakan ddan Sekiitarnya; j. Pelabuhann Samarrinda (K Kota Sam marinda)) sebagaai pelabuhan peengumpu uluntuk melayanni marindaa-Bontan PKN Kaawasan Perkotaaan Baliikpapan--Tenggarrong-Sam ng sebaggai pusaat peengembaangan K Kawasann AndaalanSanggkulirangg-Sangaata-Muarra Wah hau (Sasamawaa), K Kawasan AndalannBonsam mtebajam m dan Seekitarnya, serta K Kawasann Andalaan Laut BontanggT Tarakan ddan Sekiitarnya;
www..bpkp.go.id
(3)
(4)
(5)
(6)
k. P Pelabuhaan Tanjuung Sanngata (K Kabupateen Kutaai Timurr) sebaggaipelabu uhan peengumpuul unntuk meelayani P PKW Sanngata seebagai puusatpenggembanggan Kaw wasan An ndalan Sasamaw S wa daan Kawaasan AnddalanLauut Bontaang-Taraakan dann Sekitarrnya; l. Pelabuhann Tanjuung Reddeb (Kaabupatenn Berauu) sebaggai pelaabuhanpengumppul untuuk m melayani PKW T Tanjung Redeb ssebagai pusatpenngembanngan Kaawasan Andalan A n Tanjunng R Redeb daan Sekitaarnya serrtaKawaasan Anddalan Lauut Bontaang-Taraakan dan n Sekitarrnya; m. Pelabuhann Tanaah Groggot (Kaabupatenn Paser)) sebaggai pelaabuhanpeengumpuul untuuk m melayani PKW Tanahh Groggot sebaagai puusatpenggembanggan Kaawasan Andalaan B Bonsamteebajam dan Sekkitarnya,PKW B Buntok sebagai pusat ppengemb bangan Kawasaan A Andalan Buntok,dan PKW Amuntaai sebaagai puusat peengembaangan Kawasaan A AndalanK Kandanggan; n. P Pelabuhaan Tanjuung Seloor (Kabuupaten Bulungaan) sebaagai pelaabuhanp pengumppul untuuk m melayani PKW Tanjungg Selor, PKW Malinaau, danP PKW T Tanlumbiis sebaggai pusaat peengembaangan K Kawasann AndalaanTatapaanbuma dan Sekkitarnya serta Kawasan K Andalaan L Laut Bonntang-Tarrakan daan Sekitaarnya; o. Pelabuhann Tanjuung Santtan, term masuk T Terminal Lhok T Tuan dannTermin nal Tanjung Lauut Kota Boontang) ssebagai ppelabuhan penggumpulunntuk meelayani P PKN Kaawasan Perkotaa P an (K B Balikpapaan-Tengggarong-Samarinnda-Bonttang seebagai ppusat ppengemb bangan Kawasaan A AndalanB Bonsamttebajam dan Sekkitarnya serta K Kawasan Andalaan Laut Bontang B g-Tarakaan daan Sekittarnya; ddan p. Pelabuhann Maloi (Kabuppaten Kuutai Timuur) sebaggai pelabbuhanpeengumpu ul untuk melayanni wasan A Andalan Sasamaw wa dan Kawasaan PKW Sanngata seebagai puusatpenggembanggan Kaw A AndalanL Laut Bonntang-Taarakan dan Sekittarnya. Penggembanggan aksees dan jaasa kepellabuhanaan di seppanjang Alur LaautKepulauan Inndonesia I dan Alur Laaut Kepuulauan Inndonesiaa II sebaagaimanaadimakssud ayat (1) huru uf b dilaakukan di d Pelabbuhan Pontianak (KootaPontiaanak), P Pelabuhhan Bannjarmasiin (Kotta Banjarmasinn), PelabbuhanBaalikpapaan (Kotaa Balikppapan), Pelabuhhan Tarrakan (K Kota Tarakan),P Pelabuhaan Ketaapang ((Kabupaaten Keetapang)), Pelabbuhan Batuliciin (KabbupatenTanah Bumbuu), Pelabbuhan Nunukaan (Kabbupaten Nunukkan), PeelabuhannSamarinnda (K Kota Sam marindaa), Pelabbuhan T Tanjung Sangataa (Kabuppaten K KutaiTim mur), Pelaabuhan Maloi (Kabupatten Kutaai Timuur), Pelaabuhan T TanjungR Redeb (K Kabupatten Beraau), Pelaabuhan T Tanah Grrogot (K Kabupateen Paseer),Pelabbuhan T Tanjung Selor ((Kabupatten Bullungan), dan Peelabuhan n TanjuungSantaan (Kotta Bontaang). Penggembanggan pelaabuhan yyang terppadu denngan penngembanngan jaringantraansportassi lainnyya sebaagaimanaa dimakksud padda ayatt (1) huuruf c m meliputippengembbangan pelabuhhan yanng terpaadu denggan: a. Jaaringan Jalan L Lintas U Utara Puulau Kaalimantaan, Jarinngan Jallan LinttasTengaah Pulaau K Kalimantan, Jaringan JJalan L Lintas S Selatan PulauK Kalimantaan, dan n jaringgan jalaan peengumpan Pulauu Kalimaantan; b. Jaaringan Jalur K Kereta Appi Lintaas Selataan Pulauu Kalim mantan B Bagian Baratdan B Jaringaan Jaalur Kereta Api L Lintas S Selatan P Pulau Kaalimantann BagiannTimur; dan c. jaaringan ppenyebeerangan sabuk utara, jaringan peenyeberaangan saabukteng gah, dann jaringaan peenyeberaangan peenghubuung sabuuk. Pem manfaatann bersaama pellabuhan guna kepentinngan peertahanaan dank keamanann negarra sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf d dilakuukandi seekitar Peelabuhan n Pontiannak (Kotta Ponttianak), Pelabuhhan Baanjarmassin(Kotaa Banjarrmasin), Pelabuuhan Balikpapaan (Kotta Balikkpapan), PelabbuhanTaarakan (Kota Tarakaan), Pelabuhann Kum mai (K Kabupateen Kotaawaringiin Barat),Pelabuuhan K Ketapangg (Kabuupaten K Ketapangg), Pelaabuhan Batuliciin (KabbupatenT Tanah Bumbbu), Pelabuhhan N Nunukann (K Kabupateen N Nunukan n), PelabbuhanSaamarindaa (Kotta Sam marinda),, Pelabbuhan Tanjungg Sang gata (K Kabupateen KutaaiTimur)), Pelabbuhan M Maloi ((Kabupaaten Kuutai Tim mur), Peelabuhan n TanjuungRedeeb (Kabbupaten Berau), Pelabuhhan Tannah Groggot (Kabbupaten Paser),P Pelabuhaan Tanjuung Seloor (Kabbupaten Bulungaan), dan Pelabuhhan TanjuungSanttan (Kotaa Bontanng). Strattegi opeerasionallisasi peerwujudan tatannan kepelabuhannan di PulauKaalimantaan secarra lebihh rinci ttercantum m dalam m Lampiiran VIII yangm merupakaan bagiaan tidak terpisahhkan dari Peraaturan Prresiden inni.
www..bpkp.go.id
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pasaal 24 Strattegi opeerasionallisasi perrwujudaan alur ppelayarann sebagaaimana ddimaksu uddalam Pasal 19 ayat (3) huruuf b meliiputi: a. m mengoptiimalkan pemanfa faatan Allur Laut Kepulauuan Indoonesia I danAlurr Laut Kepulaua K an Inndonesiaa II sebaggai alur pelayaraan internnasional;; b. m mengembbangkan alur pellayaran yyang meenghubunngkananntarpelabbuhan; c. m mengembbangkan sarana bbantu naavigasi ppelayarann pada kkawasannkonserv vasi perairan yanng m memiliki keanekaaragamaan hayatii tinggi; dan d. m memanfaatkan bbersama alur ppelayarann guna kepentiingan ppertahanaandan keamana k an neegara. Penggoptimallan pem manfaatann Alur Laut Keepulauann Indonesia I ddan Alurr LautK Kepulauaan Indoonesia II sebagaii alur peelayaran internassional seebagaimaanadimaaksud paada ayat (1) huruuf a dillakukan di Alur L Laut Keepulauann IndonessiaI yangg melinttasi Selatt Karimaata dan Alur A Lauut Kepuulauan Indonesiaa II yanggmelintaasi Selat Makasssar. Penggembanggan alur pelayarran yangg menghuubungkaan antarppelabuhaansebagaaimana dimaksu d ud padaa ayat (11) huruff b meliiputi aluur pelayaaran yanngmenghhubungkkan Pelaabuhan Pontiana P ak (Kotta Pontiaanak), PelabuhannBanjarm masin (K Kota Bannjarmasin), Pelaabuhan Balikpap B pan (Kotta Balikkpapan),Pelabuhhan Tarakann (K Kota Tarakaan), Pelabuh han K Ketapan ng (KabbupatenK Ketapangg), P Pelabuhaan Kuumai (Kabuppaten Kotawaaringin Baratt), PelabbuhanBaatulicin (Kabupaaten Tannah Bum mbu), Peelabuhann Nunukaan (Kab bupatenN Nunukann), Pelabbuhan S Samarinnda (Kotta Samaarinda), Pelabuhhan TannjungSanngata (K Kabupatten Kutaai Timuur), Pelaabuhan M Maloi (K Kabupatten KutaaiTimur)), Pelabuuhan Tannjung Redeb R (K Kabupateen Beraau), Pelaabuhan T TanahGrrogot (K Kabupateen Paserr), Pelabbuhan Taanjung Selor S (K Kabupateen Buluungan),ddan Pelabbuhan Taanjung S Santan (K Kota Boontang). Penggembanggan saraana banttu naviggasi pelayaran pada kaawasan konserv vasiperairan yanng mem miliki keeanekaraagaman hayati tinggi sebagaim manadim maksud pada ayat a (1) huruf c dilakkukan dii: a. Suaka Allam Lauut Sambbas (Kabbupaten Sambas) dan Suaka A Alam LaautPulauu Sebatiik (K Kabupatten Nunuukan); b. C Cagar Alaam Lautt Kepulaauan Karrimata (K Kabupateen Ketappang); daan c. T Taman W Wisata A Alam Laaut Benggkayang (Kabuppaten Beengkayanng), Tam manWisata Alam m L Laut Beraau (Kabbupaten B Berau), dan Tam man Wissata AlaamLaut P Pulau Laaut Baraat-Selataan daan Pulauu Sembillan (Kabbupaten K Kotabaruu). Pem manfaatann bersam ma alur pelayarran gunaa kepenttingan ppertahannan dank keamanaan negarra sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruff d dilakuukandi A Alur Lauut Kepullauan Inndonesia I dan A Alur Lauut Kepullauan Inndonesia II.
Pasaal 25 (1) Strattegi operrasionaliisasi perrwujudann tatanann kebanddarudaraaan sebaagaimanaadimakssud dalam m Pasaal 19 ayaat (4) hurruf a meeliputi: a. m mengembbangkan dan meemantappkan banndar udaara yangg terpaddudengan n sistem m jaringaan trransportaasi daratt untuk m meningkaatkanketterkaitann antarw wilayah; b. m mengembbangkan bandar udara uuntuk meelayani kkawasann perkotaaannasio onal sebaagai pinttu geerbang iinternasiional daalam rangkamendukung kegiatann ekowiisata, wiisata buddaya, daan inndustri; c. m mengembbangkan bandar udara yyang menndukungg pelayaanan anggkutanud dara periintis gunna m meningkaatkan akksesibilittas di kkawasan perbataasannegaara sertaa kawasaan tertinnggal daan teerisolasi;; dan d. m memanfaatkan beersama bbandar uddara gunna kepenntingan ppertahannandan keamanann negaraa. (2) Penggembanggan dann pemaantapan bandar udara yang terpadu dengan n sistem mjaringaan transsportasi darat unntuk menningkatkkan keterrkaitan aantarwilaayahsebaagaiman na dimakksud padda ayat (1) huruuf a dilakkukan dii: a. B Bandar U Udara Suupadio (K Kabupatten Kubuu Raya) sebagaii bandar udarapeengumpuul dengaan skkala pellayanan sekundder yangg terpaddu dengaanpengembangaan Jaring gan Jalaan Lintaas Selatan P Pulau Kaalimantann danJarringan Jaalur Kerreta Api Lintas S Selatan Pulau P Kaalimantaan B Bagian Barat;
www..bpkp.go.id
b. B Bandar U Udara Tjiilik Riw wut (Kotaa Palanggkaraya) sebagaii bandar udarapeengumpuul dengaan skkala pelaayanan ttersier yaang terppadu dennganpenggembanggan Jarinngan Jalan Lintaas Selataan Pulau Kaalimantann danJarringan Jaalur Kereta Api Lintas S Selatan P Pulau Kaalimantaan Bagiaan B Barat; c. U Udara Syyamsudddin Noorr (Kota Banjarm masin) ssebagai bandaruudara peengumpuul dengaan skkala pellayanan sekundder yangg terpaddudengann pengembangaan Jaring gan Jalaan Lintaas Selatan P Pulau Kaalimantanndan Jarringan Jaalur Kerreta Api Lintas S Selatan Pulau P Kaalimantaan B BagianTimur; d. B Bandar U Udara Sepinggaan (Kotaa Balikppapan) ssebagai bbandar udarapengumpuul dengaan skkala pelaayanan pprimer yyang terppadu dennganpenggembanggan Jarinngan Jalan Lintaas Selataan Pulau Kaalimantaan danJaringan Jalur K Kereta Api Linntas Sellatan Pu ulau Kaalimantaan B BagianTimur; e. B Bandar U Udara Sam marindaa Baru (K Kota Sam marinda)) sebagaii bandarr udarapeengumpuul dengaan skkala pellayanan sekundder yangg terpaddu dengaanpengembangaan Jaring gan Jalaan Lintaas Selatan P Pulau Kaalimantann danJarringan Jaalur Kerreta Api Lintas S Selatan Pulau P Kaalimantaan B BagianTimur; f. B Bandar U Udara Paaloh (Kaabupatenn Sambass) sebaggai bandaar udaraa pengum mpuldenggan skalla peelayanann tersier yang terrpadu deengan peengembaanganJarringan Jaalan Lin ntas Selaatan Pulaau K Kalimantan dan JJaringan JalurKeereta Apii Lintas Selatan Pulau K Kalimantaan Bagiaan Baratt; g. B Bandar U Udara P Pangsuma (Kabuupaten K Kapuas Hulu) ssebagai bandaru udara peengumpuul deengan skkala pelaayanan ttersier yang terppadu dennganpenggembanggan Jarin ngan Jallan Lintaas U Utara Pullau Kaliimantan danJarinngan Jallur Kereeta Api L Lintas S Selatan Pulau P Kaalimantaan B Bagian Barat; h. B Bandar U Udara Suusilo (Kaabupatenn Sintangg) sebaggai bandaar udaraapengum mpul denggan skalla peelayanann tersierr yang teerpadu ddenganpeengembaangan Jaaringan Jalan Liintas Utaara Pulaau K Kalimantan danJaaringan JJalur Keereta Apii Lintas Selatan Pulau K Kalimantaan Bagiaan Baratt; i. B Bandar U Udara R Rahadi U Usman (Kabupatten Ketaapang) ssebagai bandar udarapeengumpuul deengan skkala pelaayanan ttersier yang terppadu dennganpenggembanggan Jarin ngan Jallan Lintaas Selatan dan Jaringgan Jaluur KeretaaApi Linntas Selaatan Pulaau Kalim mantan Bagian B Tiimur; j. B Bandar U Udara Iskkandar (K Kabupatten Kotaawaringinn Barat)) sebagaii bandaru udara peengumpuul deengan skkala pelaayanan ttersier yang terppadu dennganpenggembanggan Jarin ngan Jallan Lintaas Selatan P Pulau Kalimantann; k. B Bandar U Udara Sttagen (K Kabupatten Kotaabaru) ssebagai bbandar udarapengumpuul dengaan skkala pelaayanan ttersier yaang terppadu dennganpenggembanggan Jarinngan Jalan Lintaas Selataan Pulau Kallimantann; l. B Bandar U Udara Juuwata (K Kota Taarakan) sebagai bandarr udara pengum mpuldenggan skalla peelayanann tersier yang terrpadu deengan peengembaanganjarringan jaalan lokaal; m. B Bandar U Udara K Kalimaraau-Berauu (Kabuupaten B Berau) ssebagai bandaru udara peengumpuul deengan skkala pelaayanan ttersier yang terppadu dennganpenggembanggan Jarin ngan Jallan Lintaas Selatan P Pulau Kaalimantann danJarringan Jaalur Kerreta Api Lintas S Selatan Pulau P Kaalimantaan B BagianTimur; n. B Bandar U Udara Nuunukan (Kabupaaten Nuunukan) sebagai bandar udarapeengumpuul dengaan skkala pelaayanan tersier yaang terpaadu dengganpenggembanggan jaringgan jalan n lokal; dan o. B Bandar U Udara Bontang (Kota B Bontang)) sebagaai bandarr udarappengump pul denggan skalla peelayanann tersier yang terrpadu deenganpengembangan Jarringan Jaalan Lin ntas Selaatan Pulaau K Kalimantan danJaaringan JJalur Keereta Apii Lintas Selatan Pulau K Kalimantaan BagiaanTimurr. (3) Penggembanggan banndar udaara untuuk melayyani kaw wasan pperkotaaan nasio onalsebaggai pinttu gerbbang inteernasionnal dalam m rangkka menddukung kegiatannekowisata, wissata buddaya, daan induustri sebaagaimanna dimakksud padda ayat (1)huruff b dilakkukan ddi Bandaar Udaraa Supadiio (Kabbupaten Kubu R Raya), B BandarU Udara Tjilik Riw wut (Kotta Palanngkarayaa), Banddar Udarra Syam msuddinn Noor(K Kota Bannjarmasinn), dan B Bandar U Udara Seepinggann (Kota Balikpap B pan). (4) Penggembanggan banndar udaara yangg menduukung ppelayanaan angkkutan ud daraperinntis gunna meningkatkaan aksesibilitas di kaw wasan pperbatasaan negaara sertaakawasan n tertinnggal daan terisolasi sebbagaimaana dimaaksud pada ayatt (1) huurufc dilakukan di PKW W Malinaau, PKW W Bunttok, PKW W Muarra Tewehh, LongA Apung, Datah D Dawai, M Melak, L Long Baw wan, Loong Layuu, Nangga Pinohh, KualaaPembuaang, Kuaala Kurunn, dan T Tumbangg Samba..
www..bpkp.go.id
(5) Pem manfaatann bersam ma banddar udarra gunaa kepenttingan ppertahanaan dank keamanaan negarra sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf e dilakukkan diBaandar Uddara Sup padio (K Kabupateen Kubuu Raya)), Bandaar Udaraa Tjilik Riwut(K Kota Pallangkaraaya), Baandar Ud dara Syaamsuddiin Noorr (Kotaa Banjarrmasin),B Bandar Udara Sepingggan (Koota Baliikpapan)), Bandaar Udarra Sam marinda Baru(Koota Sam marinda), Bandaar Udarra Palohh (Kabuupaten Sambas) S , Bandaar Udarra(Kabuupaten K Kapuas H Hulu), B Bandar U Udara Suusilo (KaabupatennSintang g), Banddar Udarra Rahaadi Usm man (Kaabupatenn Ketapaang), Baandar U UdaraIskaandar (K Kabupatten Kotaawaringiin Baraat), Banddar Udarra Stageen (KabuupatenK Kotabaru)), Bandaar Udaraa Juwataa (Kota Tarakan T n), Banddar Udaara Kalim marau-B Berau (K Kabupateen Berauu), Banddar Udaara Nunu ukan (K Kabupateen Nunuukan),daan Bandar Udaraa Bontanng (Kotaa Bontanng). Kalimantaan secarra (6) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan tatanaan kebaandarudaaraan di PulauK lebihh rinci ttercantum m dalam m Lampiiran VIIII yangm merupakaan bagiaan tidak terpisahhkan dari Peraaturan Prresiden inni. Pasaal 26 d ud (1) Strattegi operrasionaliisasi perrwujudann ruang udara unntuk pennerbangaansebagaaimana dimaksu dalam m Pasal 19 ayat (4) huruuf b meliiputi: a. m mengendalikan kkegiatan budi ddaya agaar tidak mengganggu rruangudaara untuuk sistem m opperasionnal penerrbangan;; dan b. m memanfaatkan beersama rruang uddara untuuk penerrbangan gunakeppentingaan pertahhanan daan keeamanann negaraa. menggannggu ruuang ud darauntuuk sistem m (2) Penggendaliaan kegiaatan buudi dayaa agar tidak m operrasional penerbaangan sebagaimaana dimaaksud paada ayatt (1)huruuf a dilaakukan di d Bandaar Udarra Supaddio (Kabbupaten Kubu R Raya), B BandarU Udara Tjilik Riw wut (Kotta Palanngkarayaa), Banddar Udaara Syaamsuddinn Noor((Kota B Banjarmaasin), B Bandar U Udara Sepingga S an (Kotta Balikkpapan), BandaarUdara Samarrinda Baru (Koota Sam marinda)), Band dar Udara Palooh (KabbupatenS Sambas), Banddar Udaara Panngsuma (Kabuppaten K Kapuas Hulu), Bandaar UdarraSusiloo (Kabuppaten Sintang), Bandarr Udaraa Rahaddi Usmann (Kabu upatenK Ketapangg), Banddar Udaara Iskanndar (Kaabupatenn Kotawaaringin B Barat), B BandarU Udara Sttagen (K Kabupateen Kotaabaru), Bandarr Udaraa Juwaata (Koota Taraakan),Baandar U Udara Kalimarrau-Beraau (Kabbupaten Berau),, Bandaar Udaraa Nunuukan(Kabbupaten Nunukkan), dan n Bandaar Udarra Bonttang (Koota Bonttang). ma ruanng udaraa untuk penerbaangan gguna keppentingaanpertahaanan daan (3) Pemanfaatann bersam keam manan negara seebagaimaana dim maksud ppada ayat (1)huruuf b dilaakukan pada p ruaang udarra di B Bandar U Udara S Supadio (KabuppatenKuubu Rayya), Banndar Uddara Tjilik Riw wut (Kotta Palanngkarayya), Banndar UddaraSyaamsuddinn Noor (Kota Banjarrmasin), Bandaar Udarra Sepiinggan (KotaB Balikpapaan), Baandar U Udara Samarinnda Baaru (Ko ota Sam marindaa), BanddarUdara Palohh (Kabuupaten S Sambas),, Bandaar Udaraa Pangssuma (K KabupateenKapuaas Huluu), Banddar Udarra Susiloo (Kabuppaten Sinntang), B Bandar U UdaraRaahadi Ussman (K Kabupateen Ketaapang), B Bandar Udara Iskandar (KabuppatenKottawaringgin Baraat), Band dar Udarra Stageen (Kabbupaten Kotabaru), BanndarUdaara Juwaata (Kotta Tarakkan), Baandar Udara U KaalimarauuBeraau (KabbupatenB Berau), Bandar Udara Nunukaan (Kabbupaten Nunukaan), dann Bandaar UdarraBontanng (Kotaa Bontanng). Paraggraf 3 Sistem JJaringan Energi N Nasionaal Pasaal 27 S Strategi operasioonalisasii perwuujudan ssistem jaringan energi nasionaal sebag gaimanaddimaksuud ddalam Paasal 17 aayat (1) hhuruf c tterdiri atas strateegi operaasionalisasiperwuujudan: aa. jaringan pipa minyak dan gas bumi; bb. pembaangkit teenaga lisstrik; dann cc. jaringan transm misi tennaga listrrik. Pasaal 28 (1) Strattegi opeerasionalisasi perwujuddan jarinngan pipa minyyak dann gas bumiseba b agaimanna dimaaksud daalam Passal 27 huuruf a meeliputi:
www..bpkp.go.id
a. m mengembbangkan jaringaan pipa transm misi dan distribuusi minnyak dan ngas buumi yanng m mengintegrasikann fasilitaas prodduksi, peengolahaandan/attau penyyimpanaan, hinggga aksees m menuju kkawasan perkotaannasionnal dalam m menddukung ssistem paasokan energi e naasional di d PulauKalimantann; dan mengembbangkan jaringaan pipa transmiisi dan distribuusi minyyak dan ngas bum mi untuuk b. m m melayani kawasann andalaan. (2) Penggembanggan jarringan ppipa traansmisi dan ddistribusi minyak dan gas bumiyan b ng mengintegraasikan ffasilitas produkksi, penngolahann dan/attaupenyimpanan n, hinggga aksees menuuju kaw wasan peerkotaann nasionaal dalam mmendukkung sisstem passokan en nergi naasional di d Pulaau Kalim mantansebbagaimaana dimaaksud paada ayat (1) huruuf a dilakkukan di: a. jaaringan ppipa trannsmisi m minyak dan gas bbumi Tannjung Saantan-KuutaiKartaanegara--Bontangg, jaaringan distribussi Samaarinda dan jarinngandistrribusi Balikpapaan untuk k melayyani PKN N K Kawasan PerkotaaanBalikkpapan-T Tenggaroong-Sam marinda-B Bontangg; b. jaaringan ppipa trannsmisi m minyak dan gas bbumi Kuttai Timuur – PenaajamPasser Utaraa - Paserr K Kotabaruu - Tanaah Bumbbu - Taanah Lauut, jarinngandistrribusi B Banjarmaasin dann jaringaan diistribusi Balikpaapan unttukmelayyani PKN KN Kawaasan Perrkotaan B Balikpap pan - Tenggaronng -S Samarindda - Bonntang, PK KW Tannah Groggot, dan PKW K Kotabaru;; c. jaaringan pipa traansmisi m minyak dan gass bumi Tanah L Laut-Baanjar Barru-Banjaarmasin B Barito - Kuala K Kapuas - Pulanng Pisau - Katinngan -K Kotawarinngin Tim mur - Seruyan S K Kotawaringin Baarat - Lam mandau -Ketapaang - Poontianak,, jaringann distrib busi Bannjarmasinn, jaaringanddistribusii Pontiannak, dann jaringaan distriibusi Paalangkaraaya untu ukmelayyani PKN N Pontianakk, PKN P Palangkaaraya, PK KN Bannjarmasinn, PKWK Kuala K Kapuas, PKW P Maarahabann, PKW Maartapura; dan d. jaaringan pipa ttransmissi minyyak dann gas bumi Natuna--Pontianak-PalanngkarayaaB Banjarmaasin, jariingan distribusi Banjarm masin, jaaringanddistribusii Pontian nak, dann jaringaan diistribusi Palanggkaraya untukm melayanii PKN Pontiannak, PK KN Palaangkarayya, PKN N B Banjarmaasin, dannPKW K Kuala Kaapuas. (3) Penggembanggan jarinngan pippa transm misi dann distribuusi minyyak dan gas bum miuntuk melayanni kawaasan anddalan sebbagaimaana dimaaksud padda ayat ((1)huruff b melipputi: aa. jaringan pipa transm misi minyyak dann gas buumi Tannjung Saantan-KuutaiKartaanegara--Bontangg, jaringan distrribusi Saamarinda dan jaaringanddistribussi Balikppapan uuntuk meelayani Kawasaan AndallanBonsaamtebajaam dan Sekitarnnya; bb. jaringan pipa transmissi minyaak dan gaas bumi Kutai - Penajam m PaserU Utara - Paser P - Kotabaru K uTanahh Bumbbu - T Tanah L Laut, jarringandiistribusi Banjarrmasin dan jarringan distribussi Balikppapan unntukmellayani K Kawasan Andalann Bonsaamtebajaam dan S Sekitarn nya sertaaKawasaan Andallan Batuulicin; cc. jaringan pipa transmissi minyaak dan gas bumi Tanah L Laut - Banjar Baaru- Ban njarmasinn - Baritto Kualaa - Kapuuas - Puulang Pissau - Kaatingan --Kotawaaringin T Timur - Seruyan n - Kotaawaringiin Barat - Lamanndau -K Ketapangg - Pontianak, jaaringan ddistribussi Banjarrmasin, jaringan j ndistribussi Pontiaanak, ddan jarringan distribussi Palaangkarayya untuukmelayaani Kaawasan Andalaan Banjaarmasin Raya ddan Sekkitarnya,K Kawasann Andaalan Kuaala Kappuas, Kawasan Andalaan Sampiit-PangkkalanBunn, serta K Kawasann Andalaan Pontiaanak dann Sekitarrnya; daan dd. jaringan pipa transmisi dan ddistribusii minyakk dan gaas bumi Natuna--Pontianak-PalanngkarayaaBanjaarmasin, jaringaan distribusi Baanjarmassin,jaringgan disttribusi P Pontianaak, dan jaringaan distribbusi Paalangkaraayauntukk melayyani K Kawasan Andalaan Ponntianak dan Seekitarnyaa, KawaasanAndaalan Sam mpit-Panngkalan Bun, K Kawasann Andallan Kuala Kapu uas, dannKawasaan Andallan Banjarmasinn Raya daan Sekitarnya. Pasaal 29 (1) Strattegi operrasionaliisasi perrwujudann pembaangkit tennaga listtrik sebaagaimanaadimakssud dalam m Pasaal 27 hurruf b melliputi: a. m mengembbangkan pembanngkit listrik berbbasis energi barru berupa PLTU U,PLTG, PLTGU U, PLTMG, dan PLT TGB unttuk mem menuhi kkebutuhaan energiiPulau K Kalimanttan; b. m mengembbangkann pembaangkit listrik beerbasis eenergi teerbarukaan berup paPLTA A, PLTM M, PLTB, daan PLTS S; dan c. m mengembbangkann pembaangkit llistrik ppada muulut tam mbang ddi kawasanpertaambangaan baatubara.
www..bpkp.go.id
(2) Penggembanggan pem mbangkitt listrik berbasis energgi baru berupa PLTU,, PLTG G,PLTGU U, PLT TMG, daan PLTG GB untuuk memeenuhi kebutuhann energi PulauK Kaliman ntan sebaagaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf a dilakkukan paada: a. PLTU T Tanah G Grogot (Kabupaten Paaser), P PLTU K Kota Bangun (KabupaatenKutaai K Kartanegaara), PL LTU Muuara Jaw wa/Telukk Balikppapan (K KabupateenKutai Kartaneegara daan K Kota Ballikpapann), PLTU U Kaltim Baruu (KotaB Balikpappan), PL LTU Pettung (K Kabupateen Penajam Paser Utara), PLTU UMelak (Kabuppaten K Kutai B Barat), PLTU P Nunukaan Kabupatten Nunnukan),P PLTU Berau (Kabuppaten B Berau), PLTU Tanjunng Seloor (K (K KabupattenBulunngan), PLTU Kaltim m (Kotta Baliikpapan)), PLT TU Parrit Barru (K KabupattenPontiaanak), PLTU Pontiannak (K Kabupateen Ponntianak), PLTU U Pantaai K KurakuraaSingkaw wang (K Kota Sinngkawangg), PLT TU Asam m-asam (KabupaatenTanah Lautt), PLTU Sinngkawanng Baru (Kota S Singkawaang), PL LTU IKaalteng (K Kabupateen Pulanng Pisauu), PLTU S Sampit (KabupaatenKotaawaringin Tim mur) dann PLTU U Gam mbut (K Kabupateen M Mempaw wah); b. PLTG Kaaltim-Peeaking, P PLTG S Senipah (Kabupaaten Kuutai Karttanegara)),PLTG Samberra (K Kota Sam marinda)), dan PL LTG Tannjung Baatu (KabbupatenK Kutai Kaartanegarra); c. PLTGB S Sangata (Kabuppaten Kuutai Tim mur), PLT TGB Taanjung R Redeb(Kabupatenn Berauu), PLTGB Tanjungg Selorr (Kabuupaten Bulungaan), daanPLTGB B Maliinau (K Kabupateen M Malinau); d. PLTMG B Bontangg (Kota B Bontang)); dan e. PL LTGU B Bangkanaai (Kabuupaten B Barito Uttara) dann PLTGU U Tanjunng Batu((Kabupaaten Kutaai K Kartanegaara). mbangkit listrik bberbasis energi terbarukkan beruupa PLTA,PLTM M, PLTB B, (3) Penggembanggan pem PLT TS sebagaaimana ddimaksuud pada aayat (1) huruf b dilakukaanpada: a. PLTA Paade Kem mbayung (Kabuppaten Laandak), P PLTA N Nanga Pinnoh(Kab bupaten Melawi), PLTA K Kusan (K Kabupateen Kotaabaru), P PLTA T Telake(K Kabupatten Paseer), PLT TA Riam m K Kanan ((Kabupaaten Baanjar), P PLTASeebakung (Kabuupaten P Paser), PLTA Sesayaap (K Kabupatten Tannah Tiddung),PL LTA K Kayan ((Kabupaaten Buulungan)), PLTA A Kelaai (K Kabupatten Beraau),PLTA A Boh I dan Boh II (Kabuppaten M Malinau), dan PLTA P M N Noor(Kabbupaten Banjar);; b. PLTM M Merasap 1 (Kabuppaten Beengkayanng); dan c. PLTB dann PLTS di Pulauu Sebatikk, Pulau Maratuaa, dan Puulau Sam mbit. mulut taambang kawasaanpertam mbangann batubaara sebaagaimanna (4) pembbangkit listrik pada m dimaaksud ppada ayyat (1) huruf ccdilakukkan padaa kawaasan perrtambang gan battubara di d Kabuupaten S Sintang,K Kabupatten Kappuas Hullu, Kabuupaten M Murung Raya, Kabupate K en Baritto Utarra,Kabuppaten Baarito Tim mur, Kaabupatenn Gununng Mas,, Kabuppaten Maalinau,K Kabupateen Nunuukan, Kabupatenn Bulunggan, Kabbupaten Berau, K KabupattenKutaii Timur, Kabupaaten Kutaai Karttanegara, Kabuppaten Kuutai Barrat,Kabuupaten P Penajam Paser U Utara, Kabupate K en Paser, Kabuupaten Tabalonng,Kabuupaten Balangaan, Kabbupaten Kotabaru, Kaabupatenn Tanaah Bum mbu,Kabuupaten T Tanah Laaut, Kabbupaten H Hulu Sunngai Tenngah, daan Kabup patenTappin. Pasaal 30 misi tenaaga listrriksebagaaimana dimaksu (1) Strattegi operrasionaliisasi perrwujudann jaringaan transm d ud dalam m Pasal 27 huruuf c melipputi: a. m mengembbangkann dan m merehabiilitasi jaaringan transmisi tenagga listrik kuntuk melayanni kaawasan perkotaan naasional, kawasaan andaalan,kaw wasan teerisolasii, dan kawasaan peerbatasaan negaraa; dan b. m mengembbangkan interkoneksi jaaringan ttransmissi tenagaa listrik antaraP Pulau Kaalimantaan daan wilayyah lainn di luar Pulau K Kalimanntan untuukmenduukung sistem peenyediaaan tenagga listrik nassional. (2) Penggembanggan dan rehabillitasi jarringan trransmisii tenagaa listrik untukm melayani kawasaan perkkotaan nnasional, kawasaan andallan, kaw wasan teerisolasi,,dan kaw wasan perbatasa p an negarra sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) hurufaa meliputti: a. reehabilitaasi Jaringgan Trannsmisi Paantai Tim mur Kalimantann dilakukkanpada: 1. jaringan transmisi uutama teenaga liistrik Saaluran U Udara T Tegangan nTinggi (SUTT T) Tanjunng Selor -Tanjunng Redebb - Sanggata - Bontang -T Tenggaroong;
www..bpkp.go.id
2. jaringan transmisi uutama teenaga liistrik Saaluran U Udara T Tegangan nTinggi (SUTT T) Samarrinda-Baalikpapann-Tanah Grogot;; misi utam ma tenagga listrikk Saluraan Udaraa TegangganTinggi (SUT TT) Kualla 3. jaringaan transm Kapuaas-Palanggkaraya--Sampit--Pangkallan Bun;; misi penngumpann tenagaa listrik Saluran UdaraT Tegangan n Tinggii (SUTT T) 4. jaringaan transm Kuala Kapuas--Buntokk-Muara Teweh; misi penngumpann tenagaa listrik Saluran UdaraT Tegangan n Tinggii (SUTT T) 5. jaringaan transm Martappura-Am muntai; misi penngumpann tenagaa listrik Saluran UdaraT Tegangan n Tinggii (SUTT T) 6. jaringaan transm Palanggkaraya-Kuala K Kurun; mantan dilakukaan padajaringan transmissi b. reehabilitaasi Jaringgan Trannsmisi Paantai Baarat Kalim uttama teenaga liistrik S Saluran Udara Tegangan EkstraTingggi (SUT TET) PontianakkM Mempaw wah-Singkawang--Sambass-Entikoong-Sangggau-Sekkadau-Siintang-P Putussibaau; c. peengembaangan Jaaringan T Transmiisi Pedalaman Kalimantaan dilakuukanpad da: 1. jaringaan transm misi untuuk melaayani pussat kegiaatan kaw wasanperrbatasan n negara di PKSN N Paloh--Aruk, P PKSN Jaagoibabaang, PKSNNangga Badauu, PKSN N Entiko ong, PK KSN Jasaa, PKSN Nunukaan, PKSN NSimannggaris, P PKSN L Long Middang, PK KSN Long Pahaangai, daan PKSNLong Naawang; 2. jaringaan transm misi unttuk melaayani puulau-pulaau kecil di PulauuMaratu ua, Pulauu Sambiit, Pulau Miang B Besar, K Kepulauaan Laut K Kecil,Puulau Gelam, Pulaau Bawaa, dan Kepulaua K an Karim mata. (3) Penggembanggan interrkoneksii jaringaan transm misi tennaga listtrik antaara Pulau uKalimaantan daan wilayyah lainn di luarr Pulau Kalimanntan unttuk menndukungsistem ppenyediaaan tenaaga listriik nasioonal sebbagaimanna dimakksud padda ayat((1) huruff b meliiputi inteerkonekssi antaraa jaringaan transsmisi teenaga liistrikPullau Kallimantann dan P Pulau JJawa seerta inteerkonekssi antarra jarinngantranssmisi tennaga listtrik Pulaau Kalim mantan daan Pulauu Sulaweesi. Pasaal 31 S Strategi ooperasioonalisasi perwujuudan sisstem jariingan ennergi nassional dii PulauK Kalimanttan secarra leebih rinnci tercantum ddalam L Lampiraan IX yyang m merupakaanbagian tidak terpisahhkan dari P Peraturann Presideen ini. Paraggraf 4 Sistem Jaringgan Teleekomunikkasi Nassional Pasaal 32 S Strategi operasiionalisassi perwuujudan sistem jaringann telekoomunikaasi nasiionalsebaagaimanna ddimaksudd dalam Pasal 177 ayat (11) huruf d terdirii atas straategiopeerasionallisasi perrwujudaan: aa. jaringaan terestrrial; dann bb. jaringaan satelitt. Pasaal 33 (1) Strattegi opeerasionallisasi perrwujudaan jaringgan teresstrial sebbagaimannadimak ksud dallam Pasaal 32 hhuruf a dilakukkan denngan meengembaangkanjaaringan terestriaal yang menghuubungkaan antarrpusat peerkotaann nasionaal danmeelayani kkawasann andalann. (2) Penggembanggan jarinngan terrestrial yyang meenghubunngkan aantarpusaatperkotaaan nasiional daan melaayani kaw wasan anndalan ssebagaim mana dim maksudpada ayatt (1) melliputi: a. Jaaringan Pelayaanan P Pusat P Pertumbbuhan di Panntai Seelatan Kalimaantanyanng m menghubuungkan PKN Poontianakk, PKN P Palangkkaraya, P PKNBanj njarmasin n, PKN Kawasaan Perkotaann Balikppapan-Teenggarong-Samaarinda-B Bontang,, PKN T Tarakan n, PKW Sambas, PKW Sinngkawanng,PKW W Memppawah, P PKW K Ketapangg, PKW W Pangk kalan Buun, PKW W Sampit,PK KW Kuaala Kapuuas, PKW W Buntook, PKW W Muaraa Tewehh, PKWM Marabahhan, PKW W M Martapurra, PKW W Amunttai, PKW W Kotabaru, PKW WTanahh Grogott, PKW Sendaw war, PKW W Sangata, PKW T Tanjung Redeb,P PKW Tanjung Selor, P PKW M Malinau, dan PK KW/PKSN N N Nunukan,, sertam melayani Kawasaan Andallan Ponttianak ddan Sekittarnya, Kawasan K nAndalaan Sampit-Pangkalann Bun, Kawasaan Andaalan Buuntok, K KawasannAndalan n Muaraa Tewehh, K Kawasan Andalann Kuala Kapuas, KawassanAndaalan Kandangan dan Sek kitarnya, Kawasaan A Andalan Banjarm masinRaaya dann Sekitaarnya, K Kawasann Andallan Battulicin, Kawasaan
www..bpkp.go.id
A AndalanT Tanjung Redeb ddan Sekiitarnya, Kawasaan Andallan Sasaamawa, Kawasan K nAndalaan T Tatapanbuma dann Sekitaarnya, serta Kaw wasan A AndalanB Bonsam mtebajam m dan Seekitarnyaa; daan b. Jaaringan P Pelayanaan Pusatt Pertum mbuhan ddi Wilayah Utaraa Kalimaantanyan ng melayyani PKN N Pontianakk, PKW Sanggauu, PKW W Sintangg, PKWP Putussibbau, PKS SN Long g Nawanng, PKSN N L Long Middang, PK KW/PKS SNNunuukan, PK KW/PKS SN Entikkong, PK KSN Paaloh-Aruuk, PKSN N Jaagoibabaang,PKS SN Jasaa, dan PKSN N Nangga Baddau serrta mellayani Kawasaan A AndalanP Pontianaak dan Sekitarrnya, K Kawasan Andalaan Singgkawang g danSeekitarnyaa, K Kawasan Andalaan Sangggau dann Sekitarrnya, seerta Kaw wasanAnndalan Tatapanb T buma daan Sekitarnyya. Pasaal 34 (1) Strattegi operrasionalisasi perrwujudann jaringan sateliit sebagaaimana dimaksu uddalam Pasal 32 3 huruuf b dillakukan dengann menggembanggkan jarringan ssatelitunntuk meembuka kawasaan perbbatasan nnegara, kkawasan tertingggal danteerisolasi, termasuuk pulauu-pulau kecil. k (2) Penggembanggan jariingan ssatelit uuntuk m membukaa kawassan perrbatasan negaraa,kawasaan tertinnggal daan terisoolasi, terrmasuk pulau-puulau keccil, sebaagaimanaadimaksud padaa ayat (11) dilakkukan deengan peengembaangan jaaringanteelekomuunikasi bberbasis satelit di d Pulau Maratuaa, Pulaau Sambbit, Pulauu MianggBesar, K Kepulauuan Lautt Kecil, Pulau G Gelam, Pulau P B Bawa, daan KepuulauanK Karimata. Pasaal 35 S Strategi operasiionalisassi perw wujudan sistem m jaringgan teleekomunnikasi nasional n diPulaau K Kalimanttan secaara lebih rinci tercantuum dalaam Lam mpiran X yangm merupak kan bagiian tidaak teerpisahkkan dari Peraturaan Presidden ini. Paraggraf 5 S Sistem Jaaringan S Sumber Daya A Air Pasaal 36 S Strategi operasioonalisasii perwujjudan siistem jaaringan sumber daya aiirsebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 17 aayat (1) hhuruf e tterdiri atas strateegioperassionalisaasi perwuujudan: aa. sumbeer air; dann bb. prasaraana sum mber dayaa air. Pasaal 37 (1) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan sumbber air ssebagaim mana dimaksud dalam Pasal 36 3 huruuf a melipputi: a. m mendayaggunakann sumberr air berbbasis padda WS; b. m merehabilitasi daerah alirran sungai (DAS S) kritis; dan c. m mengendaalikan ppemanfaaatan ruaang padaa kawassan imbuuhan airr tanahd dan peleppasan air taanahpadaa daerahh cekunggan air taanah (CA AT). (2) Penddayagunaan sum mber air bberbasiss pada w wilayah ssungai (W WS) sebbagaiman nadimakksud padda ayat (1) huruuf a dilakkukan dii: a. W WS lintaas negaraa melipuuti WS Sesayapp yang melayanni PKN Tarakan n, PKW WMalinauu, PKW Taanlumbiss, PKW//PKSN Nunukaan, PKSN N Longg Midanng danK Kawasan Andalaan T Tatapanbuma dann Sekitarrnya; b. W WS strateegis nasiional yanng terdirri atas: 1. WS K Kapuas yang mellayani PK KN Ponntianak, PKW Puutussibaau,PKW//PKSN Entikong E g, PKW Sanggaau, PKW W Sintanng, dan Kawasaan Anddalan Poontianak dan Seekitarnyaa, Kawassan Andaalan Kappuas Hullu dan S Sekitarnyya, Kawaasan Anddalan Saanggau; 2. WS P Pawan yyang meelayani P PKW K Ketapangg dan K Kawasan Andalaan Ketappang daan Sekitarrnya; 3. WS Seeruyan yyang mellayani K Kawasan Andalann Sampitt-Pangkaalan Bun n; 4. WS Kaahayan yyang meelayani P PKN Palangkarayya dan K KawasannAndalan n Kuala Kapuas;;
www..bpkp.go.id
5. WS M Mahakam m yang melayaani PKN N Kawassan Perrkotaan Balikpaapan-TennggaronggSamarrinda-Boontang, PKW S Sendawaar dan KawasaanAndalaan Bon nsamtebaajam daan Sekitarrnya; WS lintass provinssi yang tterdiri attas: c. W 1. WS Jeelai-Kenndawangaan yangg melayaani PKW W Pangkkalan Buun danK Kawasan Andalaan Sampit-Pangkaalan Bunn; dan 2. WS B Barito K Kapuas yyang meelayani PKN B Banjarmaasin, PK KW KuaalaKapuaas, PKW W Buntokk, PKW W Muara Teweeh, PKW W Martapura, P PKWMaarabahan n, dan Kawasaan Andalaan Buntok, Kaw wasan A AndalanM Muara Teeweh, K Kawasan Andalaan Kualaa Kapuas, Kawassan AnddalanKanndangann dan Seekitarnyaa, Kawaasan Anddalan Banjarma B asin Rayya danSekkitarnyaa. (3) Rehaabilitasi DAS krritis sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf bbdilakuk kan di: a. D DAS Mem mpawahh-Sambas; b. D DAS Mellawi; c. D DAS Lanndak padda WS K Kapuas; d. D DAS Kappuas padda WS K Kapuas; e. D DAS Paw wan padaa WS Paw wan; f. D DAS Sebangau; g. D DAS Kahhayan paada WS K Kahayann; h. D DAS Bariito pada WS Barrito-Kappuas; i. D DAS Sesaayap padda WS S Sesayap; j. D DAS Kayyan; k. D DAS Berau-Kelaii; l. D DAS Karrangan; ddan m. D DAS Mahhakam ppada WS S Mahakkam. (4) Penggendaliann pemannfaatan ruang pada kaw wasan im mbuhan aair tanahh danpelepasan air tanaah padaa daerahh cekunngan air tanah (CAT) sebagaiimanadim maksud pada ayat a (1) huruf c dilakkukan paada: a. C CAT lintaas negarra di: 1. CAT P Paloh (Kaabupatenn Sambaas dan N Negara M Malaysia)); Tanjungsselor (K Kabupateen Kutai Timur, Kabupaaten Berrau,Kabu upaten Bulungan B n, 2. CAT T Kabuppaten Nuunukan, dan N Negara M Malaysiaa)yang m melayanni PKW W Tanjunng Selor, TarakannKawassan Anddalan TaanjungReedeb daan Sekitarnya, ddan Kaw wasan Andalan A TanjunngSalas--Nunukaan-Pulauu Bunyu--Malinauu dan Sekitarnyaa; CAT Linttas Provinsi di: b. C 1. CAT Palangkkaraya-B Banjarmasin (K Kabupateen Ketaapang, KabupaatenKotaawaringiin Kabupatten KottawaringginTimurr, Kabup Barat, Kabupaaten Seruyan, K paten Sukamara S a, Kabuppaten Kaatingan, KabupaatenPulanng Pisauu, Kabuppaten K Kapuas, Kabupate K en Baritto Selatann,Kabuppaten Guunung M Mas, Kaabupatenn Barito Utara, KabupaatenBaritto Timuur, Kota Palangkkaraya, K Kabupatten Tannah Lautt,Kabupaten Baanjar, Kabupate K en Tapinn, Kabuppaten Baarito Kuuala,Kabbupaten Hulu Suungai S Selatan, Kabupatten Hulu Sungaai Tengahh,Kabuppaten Huulu Sunngai Utaara, Kabbupaten Tabalonng, Kab bupatenB Balangann, Kota Banjarm masin, K Kota B Banjarbaaru) yanng melaayani P PKNPalaangkarayya, PKN N Banjarrmasin PKW P Pangkalan Bunn, PKW WSampit,, PKW Kuala Kapuaas, PKW W Marabbahan, PK KW Marrtapura,P PKW Buuntok, K Kawasan Andalann Sampit-Pangkaalan Bunn, KawassanAndaalan Bunntok, Kaawasan A Andalann Muara Teweh, KawasaanAndallan Kualla Kapuaas, dan K Kawasan Andalann Kandaangan daanSekitarrnya; 2. CAT M Muarapayyang (K Kabupatenn Barito Utara ddan Kabuupaten P Paser);daan MurungR 3. CAT Muara Lahai ((Kabupaaten Kuttai Baraat, Kabuupaten M Raya, Kabupate K en Barito Utara) yyang meelayani P PKW Muuara Tew wehdan K Kawasann Andalaan Muarra Tewehh. Pasaal 38 (1) Strattegi opeerasionalisasi perwujuddan prassarana ssumber daya aiirsebagaaimana dimaksu d ud dalam m Pasal 36 huruuf b melipputi: a. m memelihaara dan mengem mbangkaan benduungan beserta w waduknyya untuk kmemperrtahankaan daaya tamppung airr;
www..bpkp.go.id
(2)
(3)
(4)
(5)
b. m memelihaara dan mengem mbangkaan jaringgan irigaasi tekniis pada daerahirrigasi (D DI) untuuk m meningkaatkan luaasan lahaan pertannian panngan; c. m memelihaara dan m mengem mbangkann jaringaan irigasii pasangg surut; ddan d. m mengembbangkann prasarrana dann saranna air bbaku unntuk kaw wasanpeerbatasann negaraa, kaawasan ttertinggaal dan teerisolasi,, termasuuk pulauupulaukeecil yangg berpeng ghuni. Pem meliharaaan dan peengembaangan beendungaan besertta wadukknya unttukmemp pertahannkan dayya tamppung air sebagaim mana dimaksud pada ayyat (1)huuruf a dillakukan di: a. W Waduk K Kelian (K Kabupateen Kutaii Barat) yang m melayani PKW Sendawarrdan PK KSN Lonng Pahangai; b. W Waduk R Riam K Kanan (K Kabupatten Banjjar dan Kota B Banjarbaaru) yan ngmelayani PKN N B Banjarmaasin, PKW W Martaapura daan Kawaasan AnddalanBannjarmasiin Raya dan d Sekitarnya; c. W Waduk L Lambakann (Kabuupaten Paaser) yanng melayyani PKW W TanahhGrogott; d. W Waduk M Manggar (Kota B Balikpapan) yangg melayaani PKN N KawasanPerko otaan BaalikpapannT Tenggaroong-Sam marinda-B Bontang dan Kaw wasanAnndalan B Bonsamttebajam dan Sekkitarnya; e. W Waduk B Benanga (Kota S Samarindda) yangg melayaani PKN N KawasanPerko otaan BaalikpapannT Tenggaroong-Sam marinda-B Bontang dan Kaw wasanAnndalan B Bonsamttebajam dan Sekkitarnya; f. W Waduk W Wain (K Kota Ballikpapann) yang melayanni PKN Kawasaan Perko otaanBalikpapannT Tenggaroong-Sam marinda-B Bontang dan Kaw wasan A AndalanB Bonsamttebajam dan Sekkitarnya; g. W Waduk M Merancanng (Kabuupaten B Berau) yaang melayani PK KW TannjungRed deb dan Kawasaan A Andalan T Tanjungg Redeb ddan Sekitarnya; dan h. W Waduk T Tumbangg Jutuh ((Kabupaaten Gunnung Maas) yang melayanni PKNP Palangkaaraya daan K Kawasan Andalann Kuala Kapuas. Pem meliharaaan dan ppeningkaatan jarinngan iriigasi tekknis padda DI unntukmen ningkatkaan luasaan lahann pertannian pangan sebaagaimanna dimakksud paddaayat (1) huruff b dilak kukan dii jaringaan irigaasi pada DI Riam m Kanann(Kabupaten Bannjar dan Kota Banjarbarru), DI Tapin T (K Kabupateen Tapiin), DITelaga Laangsat (K Kabupatten Huluu Sungaii Selatann), DI Suungai Bu ungur(K Kabupateen Kotaa Baru), dan DI B Batulicinn (Kabuppaten Taanah Bum mbu). Pem meliharaaan dan pengembangan jaaringan irigasi ppasang ssurut sebbagaiman nadimakksud padda ayat (1) huuruf c ddilakukaan pada DI passang suurut diK Kabupaten Ketap pang, Kabupate K en Lam mandau, Kabupaaten Kottawaringgin Baraat,Kabuppaten K Kotawariingin Tiimur, Kabupate K en Seruuyan, dann Kabuppaten PullangPisaau. Penggembanggan prassarana ddan saranna air bbaku unttuk kaw wasan perbatasan nnegara, kawasaan tertinnggal ddan teriisolasi, termasuuk pulaau-pulauu kecil yangbeerpenghu uni sebaagaimanna dimaaksud paada ayatt (1) huuruf d diilakukann diPulaau Marattua, Pulaau Samb bit, Pulaau Mianng Besaar, Kepuulauan Laaut Keciil,Pulau Gelam, P Pulau Bawa, dann Kepulaauan Kaarimata.
Pasaal 39 S Strategi ooperasioonalisasi perwujuudan sisttem jarinngan sum mber dayya air dii PulauK Kalimanttan secarra leebih rinnci tercanntum daalam Lam mpiran XI yangg meruppakanbaggian yanng tidak terpisahhkan daari P Peraturann Presideen ini. Bagiann Ketiga S Strategi O Operasioonalisasii Perwujudan Poola Ruanng Paraggraf 1 Kawaasan Linddung Naasional Pasaal 40 S Strategi operasioonalisasii perwujjudan kkawasan lindungg nasionnal sebaggaimanaadimaksuud dalam m P Pasal 17 ayat (2) huruf a terdiri aatas strattegi operrasionaliisasiperw wujudan: aa. yang m memberikan perrlindungaan terhaddap kaw wasan baw wahannyya; bb. kawassan perliindungann setemppat; cc. kawassan suakka alam, ppelestariian alam m, dan caagar budaaya; dd. kawassan rawaan bencaana alam m; ee. kawassan linduung geollogi; dann ff. kawassan linduung lainnnya.
www..bpkp.go.id
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pasaal 41 Kaw wasan yang meemberikaan perliindungann terhadap kaw wasan bbawahan nnyasebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 40 huuruf a terrdiri atass: a. kaawasan hhutan linndung; b. kaawasan bbergambbut; dan c. kaawasan rresapan air. Strattegi opeerasionaalisasi pperwujuddan kaw wasan yyang meemberikaanperlind dungan terhadaap kawaasan baw wahannyya sebagaimana ddimaksuud padaaayat (1) m meliputi: a. m melindunngi dan melestaarikan kkeanekarragamann hayatii tumbuuhan daansatwa endemiik kaawasan di kawassan hutaan lindunng; b. m mempertaahankan luasan kawasann berveggetasi huutan tetapp yangm memberik kan perllindungaan teerhadap kkawasann bawahaannya; c. m mengendaalikan kegiatan ppemanfaaatan ruaang di kaawasan hhutanlindung; d. m merehabilitasi kaawasan berfungssi lindunng yangg terdeggradasi ddalamran ngka meemeliharra keeseimbaangan ekkosistem pulau; e. m mempertaahankan permukkiman m masyarakkat adat dan mennyediakanakses bagi masyarakaat addat yangg tidak m menggangggu kaw wasan berfungsiliindung; f. m mempertaahankan luasan dan mellestarikaan kawassan berggambut uuntukmeenjaga siistem tatta aiir alami dan ekosistem kkawasan;; g. m mempertaahankan dan m meningkaatkan funngsi kaw wasan reesapan air,khusu usnya pada p hullu suungai; daan h. m mengendaalikan keegiatan ppemanfaaatan ruaang di kaawasan rresapan aair. Perliindungann dan peelestariann keanekkaragam man hayaati tumbuuhan dann satwaeendemikk kawasaan di kkawasan hutan llindung sebagaiimana ddimaksudd padaayyat (2) huruf a dilakukkan padda kawaasan huttan linduung di K KabupateenKapuaas Hulu, Kabupaaten Sinttang, Kaabupatenn Melaw wi, Kabuupaten K Ketapanng,Kabuppaten L Landak, Kabupatten Murrung Raaya, Kaabupatenn Gununng Mas,Kabupaaten Kattingan, K Kabupatten Pulaang Pisauu, Kabuupaten K Kapuas,K Kabupateen Baritto Selattan, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Kotaabaru,Kaabupatenn Tapin,, Kabupaaten Hullu Sungaai Tenggah, Kaabupatenn Hulu SungaiiSelatan,, Kabuppaten T Tabalongg, Kabu upaten Balangan B n, Kabuupaten TanahB Bumbu, Kabupaaten Maalinau, K Kabupaten Nunnukan, Kabupat K en Kutaai Baraat,Kabuppaten Beerau, Kabbupaten Bulungaan, dan K Kabupatten Kutai Kartan negara. Pem mertahanaan luasaan kawaasan beervegetassi hutann tetap yang m memberiikanperllindungaan terhaadap kaw wasan baawahannnya sebaagaimanaa dimakksud padaayat (22) huruf b dilakuukan padda kawaasan huttan linduung di K KabupateenKapuaas Hulu, Kabupaaten Sinttang, Kaabupatenn Melaw wi, Kabuupaten K Ketapanng,Kabuppaten L Landak, Kabupatten Murrung Raaya, Kaabupatenn Gununng Mas,Kabupaaten Kattingan, K Kabupatten Pulaang Pisauu, Kabuupaten K Kapuas,K Kabupateen Baritto Selattan, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Kotaabaru,Kaabupatenn Tapin,, Kabupaaten Hullu Sungaai Tenggah, Kaabupatenn Hulu SungaiiSelatan,, Kabuppaten T Tabalongg, Kabu upaten Balangan B n, Kabuupaten TanahB Bumbu, Kabupaaten Maalinau, K Kabupaten Nunnukan, Kabupat K en Kutaai Baraat,Kabuppaten Beerau, Kabbupaten Bulungaan, dan K Kabupatten Kutai Kartan negara. Penggendaliann kegiattan pemaanfaatann ruang ddi kawassan hutaan lindunngsebagaaimana dimaksu d ud padaa ayat (22) huruff c dilakkukan paada kaw wasanhuttan linduung di K Kabupateen Kapuuas Huluu, Kabuupaten Sintangg, KabbupatenM Melawi, Kabuppaten K Ketapangg, Kab bupaten Landakk, Kabuupaten M Murung Raya,Kaabupatenn Gununng Mas, Kabupaaten Katiingan, Kabupate K en Pulanng Pisauu,Kabuppaten Kapuass, Kaabupatenn Barrito S Selatan, Kabu upaten Banjaar, KabuupatenK Kotabaru, Kabuppaten Taapin, Kaabupatenn Hulu Sungai Tengah,, KabuppatenHullu Sunggai Selaatan, Kaabupatenn Taballong, K Kabupatenn Balanngan, K KabupateenTanah Bumbuu, Kabuupaten Malinauu, Kabuupaten Nunukaan, Kabupaten KutaiBaarat, Kabupatenn Berauu, Kabuupaten B Bulungann, dan K Kabupateen KutaiK Kartaneggara. Rehhabilitasii kawassan berffungsi lindung yang terdegraadasi dalam raangkameemeliharra keseeimbangaan ekosiistem puulau sebaagaimana dimakksud paddaayat (22) huruf d dilakuukan padda kawaasan huttan linduung di K KabupateenKapuaas Hulu, Kabupaaten Sinttang, Kaabupatenn Melaw wi, Kabuupaten K Ketapanng,Kabuppaten L Landak, Kabupatten Murrung Raaya, Kaabupatenn Gununng Mas,Kabupaaten Kattingan, K Kabupatten Pulaang Pisauu, Kabuupaten K Kapuas,K Kabupateen Baritto Selattan, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Kotaabaru,Kaabupatenn Tapin,, Kabupaaten Hullu Sungaai Tenggah, Kaabupatenn Hulu SungaiiSelatan,, Kabuppaten T Tabalongg, Kabu upaten Balangan B n,
www..bpkp.go.id
en Kutaai Kabuupaten TanahB Bumbu, Kabupaaten Maalinau, K Kabupaten Nunnukan, Kabupat K Baraat,Kabuppaten Beerau, Kabbupaten Bulungaan, dan K Kabupatten Kutai Kartan negara. (7) Pem mertahanaan perm mukiman masyarrakat addat dan penyediiaan aksses bagiimasyaraakat adaat yangg tidak m menggannggu kaawasan bberfungssi lindunngsebagaimana dimaksu ud padaa ayat (22) huruuf e dilakkukan ppada kaw wasanberrfungsi lindung di Kabuupaten K Kapuas Hulu, Kabupate K en Sintaang,Kabbupaten Melawi,, Kabuppaten Keetapang, Kabupaaten Lanndak, Kabupate K enMurunng Rayaa, Kabuppaten Guunung M Mas, Kabbupaten K Katingann, Kabuppaten Pulaang Pisauu, Kabuppaten K Kapuas, K Kabupatten Baritto Selataan, KabuupatenBanjar, Kabupate K en Kotaabaru, K Kabupateen Tapiin, Kabuupaten Hulu S SungaiTeengah, K Kabupatten Huluu Sungaai Selattan, Kabbupaten Tabalonng, KabuupatenBaalangan,, Kabupaaten Kottabaru, Kabupat K ten Tanaah Bum mbu, KaabupatennMalinauu, Kabuupaten N Nunukann, Kabuupaten K Kutai Barat, B K Kabupate en Beraau,Kabuppaten Buulungan,, dan Kaabupatenn Kutai K Kartaneggara. mertahanaan luasann dan peelestariann kawasaan bergaambut unntuk mennjagasisttem tata air alam mi (8) Pem dan ekosistem kawasan sebaagaimanaa dimaksud padaaayat (2)) huruf f dilakuk kan padaa kawasaan berggambut ddi Kabuppaten Saambas,K Kabupaten Pontiaanak, Kaabupatenn Kubu Raya, Kabupate K en Kayoong U Utara,Kaabupatenn Kettapang, Kabuupaten Kapuaas Hu ulu, K Kabupate en KotaawaringiinBarat, Kabbupaten Kotawaaringin Timuur, Seruuyan, Kabupaaten KabuupatenK Katingan,, Kabuppaten Pullang Pissau, Kabbupaten Barito S Selatan, KabupaatenBaritto Timuur, Kabuupaten H Hulu Suungai Uttara, Kabbupaten Kutai T Timur,K Kabupateen Bulunngan, daan Kabuupaten N Nunukann. (9) Pem mertahanaan dan peningkkatan funngsi kaw wasan resapan air, khuususnyap pada hullu sungaai sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (22) huruf g dilakukkanpadaa hulu Suungai Baarito, hullu Sungaai Kahaayan, huulu Sunngai Katingan, hhuluSunggai Kappuas, hulu Sunggai Melaawi, hullu Sungaai Seruuyan, huulu SunggaiSesayyap, huluu Sungaai Sembaakung, hhulu Sunngai Berau, hullu Sungaai Kayaandan huulu Sunggai Mahaakam. (10) Penngendaliian kegiatan pem manfaataan ruangg di kaw wasan reesapan aairsebagaaimana dimaksu d ud padda ayat (2) hurruf h dilakukann pada hhulu SunngaiBariito, huluu Sungaai Kahayyan, hullu Sunngai Kaatingan, hulu Suungai Kaapuas,huulu Sunggai Melawi, hullu Sung gai Seruyyan, hullu Sunngai Sessayap, huuluSunggai Sembbakung, hhulu Sunngai Berrau, huluu Sungaii Kayan, dan hullu SunngaiMahhakam.
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasaal 42 Kaw wasan perrlindunggan setem mpat sebbagaimanna dimakksud dallam Pasaal 40huru uf b terddiri atas: a. seempadann pantai;; b. seempadann sungai; dan c. kaawasan sekitar ddanau ataau waduuk. Strattegi opeerasionaalisasi perwujuddan kaw wasan yaang meemberikaanperlind dungan setempaat sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) melipuuti: a. m mengendaalikan ppemanfaaatan ruaang padaa sempaadan panntai yanggberpoteensi mennggangggu daan/atau m merusakk fungsi sempadaan pantaai; b. m mengendaalikan pperkembangan kkawasan terbanggun yangg menggganggud dan/atau merusaak fuungsi sem mpadan sungai; dan c. m mengendaalikan ppemanfaaatan ruuang paada kaw wasan ssekitar danau atauwad a duk yanng m menggangggu dan//atau berrpotensi merusakk fungsiikawasann sekitarr danau atau a wadduk. Penggendaliann pemaanfaatan ruang pada ssempadaan pantaai yangg berpottensimennggangggu dan/atau meerusak ffungsi sempadann pantaii sebagaaimanaddimaksudd pada ayat (2)) huruf a dilakkukan pada sem mpadan ppantai ddi pesisiirbarat, ppesisir sselatan, dan pessisir tim mur Pulaau Kalim mantan. Penggendaliann perkem mbangann kawasaan terbaangun yaang mengggangguudan/atau u merusak fungssi semppadan suungai sebbagaimaana dimaaksud paadaayat ((2) huruff b dilakuukan di: a. seempadann Sungaai Kapuuas, sem mpadan Sungaii Ambaawang, sempad danSungaai Kubuu, seempadann Sungaii Landakk, sempaadan Sunngai Nippah,semppadan S Sungai Paduan, sempada s an Sungai P Peniti, seempadann SungaaiTayan, sempaddan Sunngai Sekkadau, sempada s an Sungaai mpadan S Sungai M Melawi, sempad Sepauk, ssempadaanSungaii Tempuunak, sem dan Sunggai Silat, seempadann Sungaai Palin, sempaadan Suungai Siibau, seempadann SungaaiMendallam, daan seempadann Sungaii Keriyauu di WS Kapuass;
www..bpkp.go.id
b. seempadann Sungaii Pawann, sempadan Sunngai Sim mpang, seempadann SungaiSemanddang, daan seempadann Sungaii Semanaai di WS S Pawann; c. seempadann Sungaii Seruyann di WS S Seruyann; d. seempadann Sungaii Kahayaan dan seempadann Sungaii Sebanggau di W WSKahay yan; e. seempadann Sungaii Mahakkam, sem mpadan Sungai Sembojaa, sempaadanSun ngai Sennipah, daan seempadann Sungaii Semoi di WS M Mahakam m; f. seempadann Sungaai Sesayyap, sem mpadan Sungaii Sebakkung, seempadan n SungaaiSebakis, seempadann Sungaii Sebukuu, sempadan Suungai Seembaleunn,sempaddan Sun ngai Sim manggaris, seempadann Sungaai Notehh, sempaadanSunngai Sinuualan, seempadann Sungaai Itai, sempada s an Sungai Seekata,sem mpadan Sungai Linuangg Kayan,, sempaddan Sunggai Ansaam, danssempadaan Sungai Belayau ddi WS Seesayap; Sungai K Kendawaangan dii WSJelaai-Kendaawangann; g. seempadann Sungai Jelai ddan semppadan S daan h. seempadann Sungaii Kapuass, sempaadan Sunngai Barrito, sem mpadan S SungaiM Murung, sempada s an Sungai M Martapurra, sem mpadan Sungai Riam Kanan,ssempadaan Sung gai Riam m Kiwaa, seempadann Sungaii Nagaraa, dan sem mpadanSungai T Tapin di WS Barrito-Kap puas. (5) Penggendaliann pemannfaatan ruang ppada kaw wasan seekitar daanau ataau waduk kyang berpotens b si menggangguu dan/attau merrusak fuungsi kaawasan sekitarddanau attau wad duk sebaagaimanna dimaaksud paada ayat (2) huruuf c dilakkukanpaada: a. kaawasan sekitar D Danau S Sentarum m (Kabuupaten K Kapuas H Hulu), D DanauBek kuan (K Kabupateen K Kapuas H Hulu), D Danau Belida (Kabupaaten KaapuasHuulu), Daanau Geenali (K Kabupateen K Kapuas H Hulu), Danau Taang(Kabuupaten K Kapuas H Hulu), D Danau Bangkau (Kabupaaten Hullu SungaiSeelatan daan Kabuupaten Hulu S Sungai T Tengah),, Danauu Bitin (KabuppatenHullu Sungai U Utara), D Danau Ceembulu ((Kabupaaten Seruuyan), D DanauGaanting (K Kabupatten Baritto Selatan), Danau B Bambennan (KabbupatenB Barito Seelatan), Danau L Limut (K Kabupaten Baritto Selatan), DanauuMeparaa (Kabuupaten Barito Selatann), Daanau Raaya (K Kabupateen B BaritoSellatan), Danau Gatel (Kabuppaten K Kotawaringin B Barat), DanauK Kenamfuui (K Kabupatten Kotaw waringinn Barat),, Danau Terusann (KabuppatenKottawaring gin Baraat), Danaau Jeempang (Kabuppaten Kuutai Barrat), DaanauMelintang ((Kabupaaten Kuttai Karttanegaraa), D Danau Seemayangg(Kabupaten Kuutai Kartaanegara)), Danauu Sembuuluh (Kab bupatenS Seruyann), daan Danaau Tete ((Kabupatten Baritto Utaraa); dan b. kaawasan sekitar W Waduk K Kelian (K Kabupatten Kutaai Barat),, Wadukk RiamK Kanan (K Kabupateen B Banjar daan Kotaa Banjarrbaru), W Waduk Lambakkan(Kabuupaten P Paser), Waduk W Manggaar (K Kota Balikpapann), Waduuk Wainn(Kota B Balikpappan), Waaduk Bennanga (K Kota Sam marindaa), W WadukM Merancang (Kabuupaten B Berau), ddan Wadduk Tum mbang JJutuh(Kaabupatenn Gununng M Mas). Pasaal 43 (1) Kaw wasan suuaka alaam, peleestarian alam, ddan cagaar budayya sebaggaimanaadimaksuud dalam m Pasaal 40 hurruf c terddiri atas:: a. suuaka maargasatw wa; b. caagar alam m; c. kkawasan pantai bberhutan bakau; d. taaman nasional daan tamann nasionnal laut; e. taaman huutan rayaa; f. taaman wisata alam m dan taaman wissata alam m laut; ddan g. kkawasan cagar buudaya daan ilmu ppengetahhuan. (2) Strattegi opeerasionaalisasi peerwujuddan kaw wasan suuaka alam m, peleestarian alam, dan d cagaar budaaya sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) melipuuti: a. m mempertaahankann dan m merehabiilitasi luuasan ssuaka m margasatw wa, cag gar alam m, tamaan nasional, taman hhutan rayya, dan ttaman wiisata alaam; b. m melindunngi dan melestaarikan kkeanekarragamann hayati tumbuhhan dan n satwa endemiik kkawasan pada suaaka marggasatwa,, cagar aalam, dann taman nasionaal; mengembbangkan pengeloolaan teerhadap kawasann suaka alam laaut, cagaar alam laut, daan c. m taaman wisata alam m laut; d. m melestarikkan kaw wasan caggar budaaya dan iilmu penngetahuaan; dan
www..bpkp.go.id
e. m mempertaahankann kawasaan pantaai berhuttan bakaau di willayah peesisir un ntuk perllindungaan pantai dann kelestaarian bioota laut. (3) Pem mertahanaan dan rrehabilitaasi luasaan suakaa margassatwa, caagar alam m, taman n nasionnal, tamaan hutaan raya, dan tam man wisaata alam sebagaiimana diimaksudd pada ayyat (2) huruf h a dilakuka d an padaa: a. Suaka M Margasattwa Laamandauu (Kabuupaten Kotawaaringin Barat dan Kabupate K en nah Lautt), Suakka Sukamaraa), Suakka Marggasatwa Pelaihaari Marttapura (K Kabupatten Tan M Margasattwa Kualla Lupakk (Kabuppaten Baarito Kuaala); b. C Cagar A Alam Maandor (K Kabupatten Lanndak), C Cagar A Alam Guunung Raya R Paasi (Kotta Singkawaang dan Kabupaaten Benggkayangg), Cagarr Alam M Muara K Kendawaangan (K Kabupateen K Ketapangg), Cagaar Alam Niyut-P Penrissenn (Kabuupaten B Bengkayang, Kaabupatenn Landakk, dan Kabuupaten S Sanggau)), Cagarr Alam B Bukit Saapat Hawung (K Kabupaten Muruung Rayya dan Kabuupaten G Gunung M Mas), Caagar Alaam Bukiit Tangkiling (Kota Palaangkarayya), Cagaar A Alam Parrarawenn I/II (K Kabupateen Baritoo Utara)), Cagarr Alam Muara Kaman K Sedulanng (K Kabupatten Kutaai Kartannegara), Cagar Alam P Padang L Luwai (K Kabupatten Kutaai Baratt), C Cagar Allam Telluk Apaar (Kabuupaten P Paser), Cagar A Alam Teluk Ad dang (K Kabupateen P Paser), C Cagar A Alam Teeluk Keelumpanng – Seelat Lauut – Seelat Seb buku (K Kabupateen K Kotabaruu), Cagarr Alam T Teluk Paamukan (Kabuppaten Kootabaru), dan Caagar Alam m Sungaai L Lulan dann Sungaii Bulan ((Kabupaaten Kotabaru); c. T Taman N Nasional Betungg Kerihuun (Kabbupaten Kapuas Hulu), Taman Nasional Danaau Sentarum m (Kabuupaten K Kapuas Hulu), Taman Nasionnal Gunuung Pallung (K Kabupateen K Kayong Utara ddan Kabbupaten Ketapanng), Tam man Naasional Bukit Baka-Bu B ukit Rayya (K Kabupatten Melaawi, Kaabupatenn Sintanng, dan Kabupatten Katingan), Taman Nasionaal T Tanjung Putting (Kabuppaten K Kotawariingin Barat dann Kabuupaten Seruyan) S ), Tamaan N Nasional Sebanngau (K Kabupateen Katiingan, Kabupatten Pullang Piisau, dan d Kotta P Palangkarraya, T Taman N Nasionall Kayann Mentaarang (K Kabupaten Malinau, Kabupate K en N Nunukan, dan K Kabupateen Buluungan), dan Tam man Naasional K Kutai (K Kabupatten Kutaai T Timur, K Kabupatenn Kutai Kartaneegara, daan Kota B Bontangg); d. T Taman H Hutan Raaya Sulttan Adam m (Kabuupaten B Banjar ddan Kabbupaten Tanah Laut) L daan T Taman H Hutan R Raya Buukit Suhharto (K Kabupatten Kutai Kartaanegara dan Kabupate K en P Penajam Paser Uttara); daan e. T Taman W Wisata A Alam Beelimbing (Kabuppaten Saambas), Taman W Wisata Alam A A Asuansan ng (K Kabupatten Sambbas), Taaman Wiisata Alaam Dunggan (Kabbupaten Sambass), Tamaan Wisatta A Alam Guunung M Melintanng (Kabbupaten Sambass), Tam man Wissata Alaam Bukiit Kelam m K Komplekk (Kabuppaten Siintang), Taman Wisata Alam T Tanjung Keluan ng/Teluk Keluanng (K Kabupatten Kotawaringgin Baraat), dan Tamann Wisatta Alam m Pelaih hari Tannah Lauut (K Kabupatten Tanaah Laut). (4) Perlindungaan dan peelestariann keanekkaragam man hayaati tumbuuhan dann satwa endemik e k kawasaan padaa suaka margasaatwa, caggar alam m, dan taaman naasional ssebagaim mana dim maksud pada p ayaat (2) hhuruf b ddilakukaan pada: a. Suaka M Margasattwa Laamandauu (Kabuupaten Kotawaaringin Barat dan Kabupate K en Sukamaraa), Suakka Marggasatwa Pelaihaari Marttapura (K Kabupatten Tan nah Lautt), Suakka M Margasattwa Kualla Lupakk (Kabuppaten Baarito Kuaala); b. C Cagar A Alam Maandor (K Kabupatten Lanndak), C Cagar A Alam Guunung Raya R Paasi (Kotta Singkawaang dan Kabupaaten Benggkayangg), Cagarr Alam M Muara K Kendawaangan (K Kabupateen K Ketapangg), Cagaar Alam Niyut-P Penrissenn (Kabuupaten B Bengkayang, Kaabupatenn Landakk, dan Kabuupaten S Sanggau)), Cagarr Alam B Bukit Saapat Hawung (K Kabupaten Muruung Rayya dan Kabuupaten G Gunung M Mas), Caagar Alaam Bukiit Tangkiling (Kota Palaangkarayya), Cagaar A Alam Parrarawenn I/II (K Kabupateen Baritoo Utara)), Cagarr Alam Muara Kaman K Sedulanng (K Kabupatten Kutaai Kartannegara), Cagar Alam P Padang L Luwai (K Kabupatten Kutaai Baratt), C Cagar Allam Telluk Apaar (Kabuupaten P Paser), Cagar A Alam Teluk Ad dang (K Kabupateen P Paser), C Cagar A Alam Teeluk Keelumpanng – Seelat Lauut – Seelat Seb buku (K Kabupateen K Kotabaruu), Cagaar Alam Teluk Pamukaan (Kabbupaten Kotabarru), Cag gar Alam m Sungaai L Lulan daan Sungai Bulann (Kabuupaten K Kotabaruu), dan Cagar A Alam Gunung G Sebatunng (K Kabupatten Kotaabaru); dan c. T Taman N Nasional Betungg Kerihuun (Kabbupaten Kapuas Hulu), Taman Nasional Danaau Sentarum m (Kabuupaten K Kapuas Hulu), Taman Nasionnal Gunuung Pallung (K Kabupateen
www..bpkp.go.id
K Kayong Utara-K Kabupaten Kettapang), Tamann Nasional B Bukit Baka-Bukkit Rayya (K Kabupatten Melaawi-Kabbupaten S Sintang--Kabupaaten Katiingan), T Taman Nasional N l Tanjunng P Putting ((Kabupaaten Kottawaringgin Baraat dan Kabupaaten Serruyan), Taman Nasionaal Sebangauu (Kabuupaten K Katingann, Kabuupaten P Pulang P Pisau ddan Kotaa Palanngkarayaa), T Taman N Nasionall Kayann Mentaarang (K Kabupaten Malinau, K Kabupateen Nunuukan daan K Kabupateen Bulunngan), ddan Tamaan Nasioonal Kuutai (Kabbupaten Kutai Timur, T K Kabupate en K Kutai Karrtanegarra, dan K Kota Bonntang). (5) Penggembanggan penggelolaann terhadaap kawasan suakka alam laut, cagar alam m laut, dan d tamaan wisaata alam laut sebbagaimanna dimakksud padda ayat ((2) huruff c dilakuukan pad da: a. Suaka Allam Lauut Sambbas (Kabbupaten Sambass) dan S Suaka A Alam Lau ut Pulauu Sebatiik (K Kabupatten Nunuukan); b. C Cagar Alaam Lautt Kepulaauan Karrimata (K Kabupateen Kayoong Utara); dan c. T Taman W Wisata A Alam Lauut Benggkayang (Kabupaaten Benngkayanng), Tam man Wisata Alam m L Laut Beraau (Kabuupaten B Berau), sserta Tam man Wissata Alaam Laut Pulau Laut Baraat-Selataan dan Pulauu Sembillan (Kabbupaten K Kotabarru). (6) Peleestarian kkawasann cagar bbudaya ddan ilmuu pengettahuan ssebagaim mana dim maksud pada p ayaat (2) hhuruf d ddilakukaan di: a. G Gereja T Tua Sejirram (Kaabupatenn Kapuaas Hulu)), Keratton Keraajaan Taayan (K Kabupateen Sanggau)), Rumaah Adat Betang Panjangg (Kabuupaten K Kapuas H Hulu), Keraton K Sanggaau (K Kabupatten Sannggau), Keratoon Kerrajaan Sintang (Kabuupaten Sintangg), Tuggu K Khatulistiwa (K Kota Ponntianak),, Loksaado (Kaabupatenn Hulu Sungai Selatann), Pasaar T Terapungg Dayakk Merattus (Koota Banj njarmasinn), Bukkit Batuu Kason ngan (K Kabupateen K Katingan), Keraaton Kuutai Karrtanegara (Kabuupaten Kutai Kartanegara), Kampun K ng M Masyarakkat Sukku Dayaak Benuuaq Ohoong (Kaabupatenn Kutaii Barat), dan Kampun K ng M Masyarakkat Sukuu Dayak Kenyah (Kota S Samarindda); dan b. bbenda, baangunann, struktuur atau situs laiinnya yaang diteetapkan sesuai dengan d k ketentua an peraturann perundaang-unddangan. (7) Pem mertahanaan kawaasan panntai berhuutan bakkau di w wilayah ppesisir uuntuk perrlindunggan pantaai dan kelestarrian biota laut sebagaim mana diimaksudd pada aayat (2) huruf e dilakukkan padda kaw wasan panntai berhhutan baakau di wilayahh pesisir Kabupaaten Ponntianak, Kabupatten Kubbu Raya, Kabuupaten K Kayong Utara, Kabupaten Kettapang, Kabupatten Kottawaringgin Baraat, Kabbupaten S Seruyan, Kabuppaten Kootawaringin Tim mur, Kabbupaten P Pulang Pisau, P K Kabupate en Kappuas, Kabbupaten Tanah L Laut, Kaabupatenn Kotabaaru, Kabuupaten T Tanah Bu umbu, Kabupate K en Banjjar, Kabbupaten Barito Kuala, Kabuppaten Paaser, Kaabupatenn Penajaam Paseer Utaraa, Kabbupaten K Kutai Tim mur, Kaabupatenn Berau, Kabupatten Buluungan, ddan Kabu upaten Nunukan. N . Pasaal 44 (1) Kaw wasan raawan benncana allam sebaagaimanna dimakksud dallam Pasaal 40 hu uruf d teerdiri ataas kaw wasan raw wan banjjir. (2) Strattegi opeerasionallisasi perrwujudaan kawassan rawaan bencaana alam m sebagaaimana dimaksu d ud padaa ayat (11) dilakuukan denngan menngembanngkan jaaringan ddrainase yang terintegrassi dengaan sunggai pada kawasann perkottaan yanng rawann banjir. (3) Penggembanggan jarinngan draainase yang terinntegrasi dengann sungai pada kaawasan perkotaa p an yangg rawan banjir seebagaim mana dim maksud ppada ayatt (2) dilaakukan ddi: a. K Kota Poontianak,, Kota Palanggkaraya, Kota Banjarm masin, K Kota Balikpapa B an, Kotta T Tenggaroong, Kota Samarrinda, Koota Bonttang; dann b. K Kota Mem mpawahh, Kota K Ketapanng, Kotaa Putussiibau, Koota Sangggau, Ko ota Sintaang, Kotta K Kuala Kaapuas, K Kota Panngkalan Bun, K Kota Bunntok, Koota Muaara Teweeh, Kotaa Sampiit, K Kota Maartapura, Kota M Marabahaan, Kotaa Tanjunng Redeeb, Kotaa Sangatta, Kotaa Tanjunng Selor, dann Kota T Tanah Grrogot. Pasaal 45 (1) Kaw wasan linndung geeologi seebagaimaana dimaaksud daalam Passal 40 huuruf e terdiri atas: a. kkawasan cagar alam geologi; b. kkawasan rawan bbencana aalam geoologi; daan c. kkawasan yang meemberikaan perlinndungann terhadaap air tannah. (2) Kaw wasan caagar alam m geologgi sebagaaimana ddimaksudd pada aayat (1) hhuruf a terdiri t atas:
www..bpkp.go.id
a. kkawasan keunikaan batuann dan fossil; dan b. kkawasan keunikaan bentanng alam. (3) Kaw wasan raw wan benncana alaam geollogi sebaagaimanna dimakksud padda ayat (1) ( huruff b terdiri atas: a. kkawasan rawan ggempa buumi; b. kkawasan rawan ggerakan ttanah; daan c. kkawasan rawan tssunami. wasan yaang mem mberikann perlinddungan tterhadapp air tannah sebaagaimanaa dimakksud padda (4) kaw ayatt (1) huruuf c terddiri atas kkawasann imbuhaan air tannah. (5) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan kawaasan linddung geoologi beerupa cag gar alam m geologgi sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf a melipuuti: a. m merehabiilitasi daan melesstarikan kawasaan cagarr alam ggeologi yang memiliki keunikaan batuan daan fosil; dan b. m mempertaahankann fungsi kawasann cagar alam geologi yyang meemiliki keunikan k n bentanng allam. (6) Strattegi opperasionaalisasi pperwujudan kaw wasan lindung geologgi berup pa penggendaliaan kaw wasan raawan beencana aalam geeologi sebagaim mana dim maksud pada ayat a (1) huruf b meliiputi: a. m mengendalikan pperkembbangan kegiatann budi daya teerbangunn pada kawasaan rawaan bencana aalam geoologi; daan b. m menyelennggarakaan upaya mitigaasi dan adaptasii bencanna melallui peneetapan lookasi daan jaalur evakkuasi beencana, ppembangunan pprasaranaa dan saarana peemantauaan bencaana, sertta penetapann standaar banguunan geedung unntuk meenguranggi damppak akib bat bencana alam m geologi. wasan liindung geologii berupaa kawassan yanng (7) Strattegi operasionaalisasi pperwujuddan kaw mem mberikann perlinddungan tterhadapp air tanaah sebaggaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf c dilakkukan ddengan mengenndalikan perkem mbangann kegiattan buddi daya terbanggun padda kaw wasan imbbuhan aiir tanah. (8) Rehabilitasi dan pelestariann kawasan cagar alam ggeologi yang m memiliki keunikaan batuaan dan fosil sebbagaimanna dimakksud padda ayat ((5) huruff a dilakkukan di Kabupaaten Kutaai Timurr. (9) Pem mertahanaan fungssi kawassan cagaar alam geologii yang m memilikii keunik kan bentang alam m beruupa karstt sebagaaimana ddimaksudd pada aayat (5) hhuruf b dilakukaan pada kawasann karst di d Kabbupaten Kutai T Timur, K Kabupatten Beraau, Kabbupaten Malinauu, Kabu upaten Bulungan B n, Kabbupaten Nunukaan, Kabbupaten Barito Utara, Kabupaaten Guunung Mas, M K Kabupate en Tabaalong, dan Kabuupaten Tapin. (10) Penggendaliaan perkeembangaan kegiattan budii daya tterbanguun pada kawasan n rawann bencanna alam m geologgi sebagaaimana ddimaksudd pada aayat (6) hhuruf a ddilakukaan pada: a. kkawasan rawan ggempa bbumi di Kota Taarakan, K Kabupatten Beraau, Kabu upaten Bulungan B n, K Kabupateen Tana Tidung, dan Kabbupaten Nunukaan; b. kkawasan rawan gerakann tanah di Kabuupaten M Melawi, Kabupaaten Sin ntang, Kabupate K en K Kapuas H Hulu, K Kabupateen Katinngan, Kaabupatenn Seruyaan, Kabbupaten Lamanddau, Kotta B Balikpapaan, Kabuupaten K Kutai Baarat, Kota Bontanng, Kabuupaten S Sangata, Kota Saamarindaa, K Kabupateen Baritto Utaraa, Kabuppaten M Murung R Raya, K Kabupateen Balan ngan, Kabupate K en H Hulu Sunngai Seelatan, K Kabupateen Tapinn, Kabuupaten B Banjar, Kabupaaten Tannah Lauut, K Kabupateen Kotabbaru, dann Kabupaten Tannah Bum mbu; dann c. kkawasan rawan tssunami di pesisiir timur Kabupaaten Kutaai Kartaanegara, Kabupaaten Kutaai T Timur, K Kabupateen Berauu, Kabuupaten B Bulungann, Kabuupaten T Tana Tid dung, Kabupate K en N Nunukan, Kota B Bontang, dan Kotta Tarakkan. (11) Penyyelenggaaraan uppaya mittigasi daan adapttasi benccana meelalui peenetapan n lokasi dan jaluur evakkuasi benncana, ppembanggunan praasarana dan saraana pemaantauan bencanaa, serta penetapa p an standar banngunan gedungg untuk menguurangi ddampak akibat bencan na alam m geologgi sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (66) huruf b dilakuukan padda: a. kkawasan rawan ggempa bbumi di Kota Taarakan, K Kabupatten Beraau, Kabu upaten Bulungan B n, K Kabupateen Tana Tidung, dan Kabbupaten Nunukaan; b. kkawasan rawan gerakann tanah di Kabuupaten M Melawi, Kabupaaten Sin ntang, Kabupate K en K Kapuas H Hulu, K Kabupateen Katinngan, Kaabupatenn Seruyaan, Kabbupaten Lamanddau, Kotta B Balikpapaan, Kabuupaten K Kutai Baarat, Kota Bontanng, Kabuupaten S Sangata, Kota Saamarindaa,
www..bpkp.go.id
K Kabupateen Baritto Utaraa, Kabuppaten M Murung R Raya, K Kabupateen Balan ngan, Kabupate K en H Hulu Sunngai Seelatan, K Kabupateen Tapinn, Kabuupaten B Banjar, Kabupaaten Tannah Lauut, K Kabupateen Kotabbaru, dann Kabupaten Tannah Bum mbu; dann c. kkawasan rawan tssunami di pesisiir timur Kabupaaten Kutaai Kartaanegara, Kabupaaten Kutaai T Timur, K Kabupateen Berauu, Kabuupaten B Bulungann, Kabuupaten T Tana Tid dung, Kabupate K en N Nunukan, Kota B Bontang, dan Kotta Tarakkan. (12) Penggendaliaan perkem mbangann kegiattan budi daya terrbangun pada kaawasan im mbuhann air tanaah sebaagaimanaa dimakksud padda ayat ((7) dilakkukan paada kaw wasan im mbuhan air a tanahh di CAT Palooh (Kabuupaten S Sambas dan Negara Maalaysia),, CAT T Tanjung Selor (Kabupatten Kutaai Tim mur, Kabbupaten Berau,, Kabuppaten B Bulungann, Kabupaten Nunukaan, dann Negarra Malaysia), C CAT Pallangkaraaya-Banjarmasinn (Kabuppaten Keetapang, Kabupatten Kotaawaringiin paten Sukamara S a, Baraat, Kabbupaten Seruyaan, Kabbupaten Kotawaaringin Timur, Kabup Kabbupaten Katingaan, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaaten Kappuas, Kabupate K en Baritto Selaatan, Kabbupaten Gunungg Mas, K Kabupatten Baritto Utaraa, Kabuppaten Baarito Tim mur, Kotta Palaangkarayya, Kabuupaten T Tanah L Laut, Kaabupatenn Banjarr, Kabuupaten Tapin, T K Kabupate en Bariito Kualaa, Kabuppaten Huulu Sunggai Selattan, Kabbupaten Hulu Suungai Teengah, Kabupate K en Huluu Sungaii Utara, Kabupaaten Tabaalong, K Kabupateen Balanngan, Koota Banjaarmasin dan Kotta Banjjar Baruu), CAT Muarapayang (K Kabupatten Baritto Utara dan Kabbupaten Paser), dan CAT Muaara Lahaai (Kabuupaten K Kutai B Barat, Kaabupatenn Murunng Rayaa, dan Kabupate K en Baritto Utarra). Pasaal 46 wasan linndung laiinnya seebagaimaana dimaaksud daalam Passal 40 huuruf f terrdiri atass: (1) Kaw a. raamsar; b. teerumbu kkarang; dan c. kkoridor ekkosistem m. (2) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan penggelolaan kawasaan linduung lainn nya sebaagaimanna dimaaksud ayyat (1) m meliputi: a. m mempertaahankann dan meelestarikkan sistem m tata aair dan eekosistem m alamiah pada kawasaan raamsar; b. m mempertaahankann, melesstarikan, dan m mengembbangkann kawassan lautt yang memilikki ekkosistem m terumbbu karanng; c. m menetapkkan koriddor ekossistem anntarkawaasan suaaka alam dan pelestarian alam; d. m mengendalikan ppemanfaaatan ruanng kegiaatan budii daya dengan prrinsip beerkelanjuutan padda kkawasan yang meerupakann kawasaan koriddor ekosiistem; daan e. m mengembbangkan prasarrana yaang ram mah linngkungann sebaggai pen ndukung koridoor ekkosistem m. mertahanaan dan ppelestariian sistem m tata aair dan eekosistem m alamiiah padaa kawasaan ramsaar (3) Pem sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (22) huruf a dilakuukan di kkawasan Ramsarr Danau Sentarum m (Kabbupaten Kapuas Hulu). mertahanaan, peleestarian, dan peengembaangan kkawasan laut yaang memiliki ekosistem (4) Pem e m terum mbu karrang sebbagaimaana dimaaksud ppada ayaat (2) huuruf b ddilakukaan pada terumbbu karaang di w wilayah pperairan Pulau P Panjang, Pulau D Derawann, Pulau Kakaban n, Gosonng Alingg, Gosong Aruuba, Gosong Aw wing, Gossong Barras Basaah, dan K Karang A Anyir Saabon. m antarkkawasann suaka alam daan pelesttarian allam sebaagaimanna (5) Peneetapan kkoridor eekosistem dimaaksud paada ayat (2) huruuf c meliiputi: a. kkoridor ekkosistem m bekanttan dan oorang uttan yangg menghuubungkaan antareekosistem m dataraan tiinggi, yaaitu korridor sattwa yanng mengghubungkan Caggar Alam m Bukiit Sapat Hawunng (K Kabupatten Murrung Raaya dann Kabuppaten Guunung M Mas), T Taman Nasiona N l Betunng K Kerihun (Kabuppaten Kaapuas H Hulu), T Taman N Nasionaal Danauu Sentaarum (K Kabupateen K Kapuas H Hulu), Taman N Nasional Bukit B Baka-Bukkit Rayaa (Kabuppaten Meelawi, Kabupate K en Sintang, dan Kabbupaten Katingaan), dan Taman Nasionaal Kayann Mentaarang (K Kabupateen M Malinau, Kabupaaten Nunnukan, daan Kabuupaten Buulungann); b. kkoridor eekosistem bekaantan, ggabon, ggajah, ddan oranng utann yang menghuubungkaan anntarekossistem daataran reendah, yaitu: 1. koridoor ekosisstem yanng mengghubunggkan Suuaka Margasatwaa Laman ndau (K Kabupateen Kotaw waringin Barat daan Kabuupaten Suukamaraa), Cagaar Alam Gunung g Raya Pasi P (Kotta
www..bpkp.go.id
Singkaawang dan K Kabupatenn Benggkayang), Tam man Nasional Gunungg Palunng (Kabuppaten Kaayong U Utara dann Kabupaten Kettapang), Taman Nasionaal Tanjunng Putinng (Kabuppaten K Kotawarinngin Baarat dan Kabupaaten Seruuyan), ddan Tam man Wisata Alam m Tanjunng Keluaang (Kabbupaten Kotawaaringin B Barat); 2. koridoor ekosisstem yaang mennghubunngkan C Cagar Allam Parrarawen I/II (K Kabupateen Barito Utara), Cagarr Alam Bukit Tangkilling (Koota Palaangkaray ya), dann Tamaan P d dan Kotta Nasionnal Sebbangau (Kabupaaten Kaatingan, Kabuppaten Puulang Pisau, Palanggkaraya); 3. koridoor ekosisstem yanng mengghubunggkan Caggar Alam m Manddor (Kab bupaten Landakk), Cagar Alam Muara Kendaw wangan (Kabuppaten K Ketapangg), Cagaar Alam m NiyutPenrisssen (Kaabupatenn Bengkkayang, Kabupaaten Lanndak, daan Kabu upaten Sanggau S u), Tamann Wisataa Alam B Belimbinng (Kabuupaten S Sambas),, Taman Wisata Alam Asuansan A ng (Kabuppaten Saambas), ddan Tam man Wisaata Alam m Dungaan (Kabuupaten Sambas); Sedulanng Cagar A Alam M Muara Kaman K 4. koridoor ekosistem yaang meenghubunngkan C (Kabuppaten Kuutai Karrtanegaraa), Cagaar Alam Padang Luwai ((Kabupaaten Kutai Baratt), dan Taaman Nasional Kutai (K Kabupatten Kutaai Timurr, Kabuppaten Ku utai Karrtanegaraa, dan Koota Bonttang); m burungg endem mik yang menghuubungkann antarekkosistem m pesisir, yaitu: c. kkoridor ekkosistem m Teluk Apar (K Kabupateen Paserr), 1. koridoor ekosisstem yanng mengghubungkkan Caggar Alam Cagar Alam T Teluk A Adang (K Kabupateen Paserr), Cagaar Alam Teluk Kelump K ang-Selaat Laut-S Selat Sebbuku (K Kabupateen Kotaabaru), C Cagar A Alam Suungai Lu ulan dann Sungaai Bulan (Kabupaaten Kottabaru), Cagar A Alam Telluk Pam mukan (K Kabupaten Kotabbaru); dann man Hutaan Raya S Sultan Adam A (K Kabupateen 2. koridoor ekosisttem yanng menghhubungkkan Tam Banjarr dan Kaabupatenn Tanahh Laut) dan Tam man Wissata Alaam Pelaiihari Taanah Lauut (Kabuppaten Taanah Lauut). (6) Penggendaliaan pemaanfaatan ruang kkegiatann budi ddaya denngan priinsip beerkelanjuutan padda kaw wasan yanng meruupakan kkawasan koridor ekosisteem sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (22) huruuf d dilakkukan paada: a. kkoridor eekosistem m bekanntan dann orang utan yaang mennghubungkan Caagar Alaam Bukkit Sapat Haw wung (K Kabupateen Muruung Rayaa dan Kaabupatenn Gununng Mas),, Taman Nasionaal B Betung Kerihunn (Kabuupaten Kapuas Hulu)), Tamaan Nasional Danau D Sentarum m (K Kabupatten Kapuuas Huluu), Tamaan Nasioonal Bukkit Baka--Bukit R Raya (Kaabupatenn Melaw wi, K Kabupateen Sintanng, dan Kabupaaten Kattingan), dan Tam man Nasional Kayan K M Mentaran ng (K Kabupatten Malinnau, Kabbupaten Nunukaan, dan K Kabupateen Bulunngan); b. kkoridor ekkosistem m bekanttan, gaboon, gajahh, dan orrang utann yang m menghub bungkan: 1. Suaka Margaasatwa L Lamanddau (Kaabupatenn Kotaw waringin Barat dan Kabupate K en mara), C Cagar A Alam Guunung R Raya Paasi (Kotta Singkkawang dan Kabupate Sukam K en Bengkkayang), Tamann Nasional Gunnung Palung ((Kabupaaten Kay yong Utara U daan Kabuppaten Keetapang)), Tamaan Nasioonal Tannjung Puting (K Kabupaten Kotaawaringiin Barat dan K Kabupateen Seruuyan), ddan Tam man W Wisata A Alam Tanjung T Keluanng (Kabuppaten Kootawarinngin Barrat); 2. Cagar Alam Pararaw wen I/II (Kabuppaten B Barito U Utara), ddan Cag gar Alaam Bukkit Tangkkiling (K Kota Palangkarraya), ddan Taaman N Nasional Sebangau (K Kabupateen Katinggan, Kabbupaten P Pulang P Pisau, daan Kota P Palangkaraya); 3. Cagar Alam Mandor (Kabuupaten Landakk), Cagaar Alam m Muarra Kenddawangaan (Kabuppaten K Ketapangg), Caggar Alaam Niyut-Penriissen (K Kabupaten Benngkayangg, Kabuppaten Laandak, dan Kaabupatenn Sangggau), Taaman W Wisata Alam A B Belimbin ng (Kabuppaten S Sambas), Tamann Wisataa Alam m Asuansang (K Kabupateen Sambbas), daan Tamann Wisataa Alam D Dungan ((Kabupaaten Sam mbas); 4. Cagar Alam M Muara K Kaman S Sedulangg (Kabuupaten K Kutai Kaartanegaara), Caggar Alam m Padangg Luwaii (Kabuppaten Kuutai Baraat) dan T Taman N Nasionall Kutai (Kabupa ( aten Kutaai Timur--Kabupaaten Kuttai Kartaanegara-K Kota Boontang); c. K Koridor eekosistem m burung endem mik yangg menghuubungkaan: 1. Cagar Alam T Teluk A Apar (Kaabupatenn Paser),, Cagar Alam T Teluk Ad dang (K Kabupateen Paser), Cagar A Alam Teeluk Kellumpangg-Selat L Laut-Selaat Sebukku (Kabu upaten Kotabaru K u), Cagar Alam S Sungai Lulan ddan Sunggai Bulaan (Kabbupaten Kotabarru), Caggar Alam m Teluk Pamukaan (Kabuupaten K Kotabaru)); dan
www..bpkp.go.id
2. Tamann Hutan Raya Suultan Addam (Kaabupatenn Banjar dan Kabbupaten Tanah Laut) L daan Tamann Wisataa Alam P Pelaihari Tanah L Laut (Kaabupatenn Tanah Laut). (7) Penggembanggan prassarana yyang ram mah linggkungann sebagaai penduukung koridor k e ekosistem m sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (22) huruf e dilakukkan padaa: a. kkoridor eekosistem m bekanntan dann orang utan yaang mennghubungkan Caagar Alaam Bukkit Sapat Haw wung (K Kabupateen Muruung Rayaa dan Kaabupatenn Gununng Mas),, Taman Nasionaal B Betung Kerihunn (Kabuupaten Kapuas Hulu)), Tamaan Nasional Danau D Sentarum m (K Kabupatten Kapuuas Huluu), Tamaan Nasioonal Bukkit Baka--Bukit R Raya (Kaabupatenn Melaw wi, K Kabupateen Sintanng, dan Kabupaaten Kattingan), dan Tam man Nasional Kayan K M Mentaran ng (K Kabupatten Malinnau, Kabbupaten Nunukaan, dan K Kabupateen Bulunngan); b. kkoridor ekkosistem m bekanttan, gaboon, gajahh, dan orrang utann yang m menghub bungkan: paten Suukamaraa), 1. Suaka Margasatwa Laamandauu (Kabuppaten Kootawarinngin Baraat-Kabup Cagar Alam G Gunung Raya P Pasi (K Kota Singgkawangg dan K Kabupateen Benggkayangg), Tamann Nasionnal Gunuung Paluung (Kabbupaten K Kayong Utara daan Kabu upaten Ketapang K g), Tamann Nasionnal Tannjung Puuting (K Kabupateen Kotaawaringin Baratt dan Kabupate K en Seruyaan), dann Tamann Wisatta Alam m Tanjuung Keluuang (K Kabupateen Kotaawaringiin Barat); wen I/II (Kabuppaten B Barito U Utara), ddan Cag gar Alaam Bukkit 2. Cagar Alam Pararaw Tangkkiling (K Kota Palangkarraya), ddan Taaman N Nasional Sebangau (K Kabupateen Katinggan, Kabbupaten P Pulang P Pisau, daan Kota P Palangkaraya); 3. Cagar Alam Mandor (Kabuupaten Landakk), Cagaar Alam m Muarra Kenddawangaan Ketapangg), Caggar Alaam Niyut-Penriissen (K Kabupaten Benngkayangg, (Kabuppaten K Kabuppaten Laandak, dan Kaabupatenn Sangggau), Taaman W Wisata Alam A B Belimbin ng (Kabuppaten S Sambas), Tamann Wisataa Alam m Asuansang (K Kabupateen Sambbas), daan Tamann Wisataa Alam D Dungan ((Kabupaaten Sam mbas); 4. Cagar Alam M Muara K Kaman S Sedulangg (Kabuupaten K Kutai Kaartanegaara), Caggar Alam m Taman N Nasionall Kutai (Kabupa ( aten Kutaai Padangg Luwaii (Kabuppaten Kuutai Baraat) dan T Timur,, Kabupaaten Kuttai Kartaanegara, dan Kotta Bontaang); Koridor eekosistem m burung endem mik yangg menghuubungkaan: c. K 1. Cagar Alam T Teluk A Apar (Kaabupatenn Paser),, Cagar Alam T Teluk Ad dang (K Kabupateen Alam Teeluk Kellumpangg-Selat L Laut-Selaat Sebukku (Kabu upaten Kotabaru K u), Paser), Cagar A Sungai Lulan ddan Sunggai Bulaan (Kabbupaten Kotabarru), Caggar Alam m Cagar Alam S Kotabaru)); dan Teluk Pamukaan (Kabuupaten K L daan 2. Tamann Hutan Raya Suultan Addam (Kaabupatenn Banjar dan Kabbupaten Tanah Laut) Tamann Wisataa Alam P Pelaihari Tanah L Laut (Kaabupatenn Tanah Laut). Pasaal 47 S Strategi ooperasioonalisasi perwujuudan kaw wasan linndung nnasional di Pulauu Kalimaantan seccara lebiih rrinci terccantum dalam Lampiraan XII yang m merupakaan bagiaan yangg tidak terpisahhkan dari P Peraturann Presideen ini. Paraggraf 2 Kawassan Budii Daya yyang Meemiliki N Nilai Straategis Naasional Pasaal 48 S Strategi operasioonalisasi perwujuudan kaawasan bbudi dayya yang memilikki nilai strategis s s nasionaal ssebagaim mana dim maksud dalam P Pasal 177 ayat ((2) huruf b terddiri atas strategii operasionalisassi pperwujuddan: aa. kawassan perunntukan hhutan; bb. kawassan perunntukan ppertaniann; cc. kawassan perunntukan pperikanann; dd. kawassan perunntukan ppertambaangan; ee. kawassan perunntukan industri; ff. kawassan perunntukan ppariwisatta; dan gg. kawassan perunntukan ppermukim man.
www..bpkp.go.id
(1)
(2)
(3)
(3)
Pasaal 49 Strattegi opeerasionaalisasi peerwujuddan kawasan peeruntukann hutann sebagaaimana dimaksu d ud dalaam Pasal 48 huruuf a meliiputi: a. m mengembbangkan kawasaan perunntukan huutan yanng didukkung denngan ind dustri peengolahaan dengan prrinsip beerkelanjuutan; b. m mempertaahankann kelestaarian keeanekaraagaman hayati tumbuhhan dan satwa endemiik kkawasan dengan m meningkkatkan fuungsi ekkologis ddi kawasan perunntukan hutan; h daan mengendalikan perubahaan perunttukan daan/atau fu fungsi kaawasan pperuntuk kan hutann. c. m Penggembanggan kaw wasan pperuntukaan hutaan yang didukuung denggan industri peengolahaan denggan prinnsip berkkelanjutaan sebaggaimana dimaksuud pada ayat (1)) huruf a dilakuukan padda Bengkay kaw wasan peeruntukaan hutann di Kaabupatenn Sambaas, Kabuupaten B yang, Kabupate K en Landdak, Kaabupatenn Pontiaanak, K Kabupateen Sangggau, Kabupatenn Ketap pang, Kabupate K en Sekaadau, K Kabupateen Sintanng, Kabbupaten Kapuass Hulu, Kabupaaten Meelawi, Kabupate K en Kayyong Uttara, Kaabupatenn Kubu Raya, Kabupaaten Laamandau, Kabup paten Sukamara S a, Kabbupaten Kotawaaringin B Barat, K Kabupatten Seruuyan, K Kabupateen Kotaawaringinn Timuur, Kabbupaten Katingaan, Kabbupaten Pulang Pisau, Kabuppaten Guunung Mas, M K Kabupate en Kappuas, Kaabupatenn Murunng Rayaa, Kabuppaten B Barito Uttara, Kaabupaten n Baritoo Selatann, Kabbupaten Tabalonng, Kabuupaten B Balangann, Kabuupaten H Hulu Sunngai Ten ngah, Kabupate K en Huluu Sungaii Selatann, Kabuppaten Taapin, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Kotaabaru, Kabupate K en Tanaah Bumbbu, Kabbupaten T Tanah L Laut, Kabbupaten Paser, K Kabupatten Penaajam Passer Utaraa, Kabbupaten K Kutai Baarat, Kabbupaten Kutai K Kartaneggara, Kabbupaten Kutai Timur, T K Kabupate en Bulungann, Kabuppaten Nuunukan, ddan Kabbupaten M Malinau u. Beraau, Kabuupaten B Pem mertahanaan kelesstarian kkeanekarragamann hayati tumbuhhan dan satwa endemik e kawasaan denggan menningkatkaan fungssi ekologgis di kaawasan pperuntukkan hutann sebagaaimana dimaksu d ud padaa ayat (1) huruff b dilakkukan ppada kaw wasan peruntukaan hutann di Kab bupaten Sambas, Kabbupaten Bengkayyang, K Kabupateen Landaak, Kabbupaten Pontianaak, Kab bupaten Sanggauu, Ketapangg, Kabuppaten Seekadau, K Kabupatten Sintaang, Kabbupaten Kabbupaten K Kayong Utara, Kabupaten Kubbu Rayaa, Kappuas Huulu, Kabbupaten Melawii, Kabuppaten K B K Kabupate en Kabbupaten Lamanddau, Kabbupaten Sukamaara, Kabbupaten Kotawaaringin Barat, Seruuyan, Kaabupatenn Kotaw waringin Timur, Kabupaaten Kattingan, K Kabupatten Pulanng Pisauu, Kabbupaten G Gunung Mas, K Kabupateen Kapuuas, Kabuupaten M Murung Raya, Kabupat K en Baritto Utarra, Kabuupaten B Barito S Selatan, K Kabupatten Tabalong, K Kabupateen Balan ngan, Kabupate K en Huluu Sungaii Tengahh, Kabuppaten Huulu Sunggai Selattan, Kabupaten T Tapin, Kabupate K en Banjaar, Kabbupaten K Kotabaruu, Kabuupaten Tanah Buumbu, K Kabupateen Tanahh Laut, Kabupat K ten Paser, Kabbupaten P Penajam m Paser Utara, K Kabupatten Kutaai Baratt, Kabuppaten Ku utai Karrtanegaraa, Kabbupaten K Kutai Tiimur, Kaabupatenn Berau, Kabupaaten Bullungan, K Kabupatten Nunuukan, daan Malinau. Kabbupaten M Penggendaliaan peruubahan peruntuukan daan/atau fungsi kawasaan peru untukan hutaan sebaagaimanaa dimakksud padda ayat (1) huruff c dilakkukan paada kawaasan perruntukann hutan di d Kabbupaten Sambas, Kabuppaten Beengkayaang, Kabbupaten Landakk, Kabu upaten Pontianak P k, Kabbupaten Sanggaau, Kabuupaten Ketapanng, Kabbupaten Sekadaau, Kab bupaten Sintangg, Kapuas Hulu, K Kabupateen Melawi, Kabbupaten Kayong Utara, Kabupatten Kubbu Kabbupaten K Raya, Kabuupaten Lamanddau, Kaabupatenn Sukam mara, K Kabupateen Kotaawaringiin Baraat, Kotawariingin Timur, K Kabupateen Katin Kabbupaten Seruyann, Kabuupaten K ngan, Kabupate K en Pulaang Pisaau, Kabuupaten Gunungg Mas, Kabupatten Kappuas, Kaabupaten n Murunng Rayaa, Kabbupaten Barito Utara, Kabupaaten Barrito Selaatan, K Kabupaten Taballong, Kabupate K en Balaangan, K Kabupateen Huluu Sungaii Tengahh, Kabuupaten H Hulu Sunngai Selatan, Kabupate K en Tapiin, Kabupaten Banjar, Kabupaaten Kootabaru, Kabupaaten Taanah Bu umbu, Kabupate K en Tanaah Laut, Kabuppaten Paaser, Kabbupaten Penajam m Paserr Utara, Kabupaaten Kuttai Baraat, Kabbupaten Kutai K Kartaneggara, Kaabupatenn Kutai Timur,, Kabuppaten Berau, Kabupate K en Buluungan, K Kabupateen Nunuukan, dann Kabupaten Maalinau.
Pasaal 50 (1) Strattegi opeerasionallisasi perrwujudaan kawassan peruuntukan ppertaniann sebagaaimana dimaksu d ud dalaam Pasal 48 huruuf b meliiputi: a. m mempertaahankann luasan kawasann peruntuukan pertanian bberirigassi, rawa pasang surut daan saawah noon irigasii, termassuk yangg merupaakan lahan pertaanian panngan berrkelanjuttan;
www..bpkp.go.id
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
b. m mengendalikan aalih funngsi lahaan kawaasan perruntukann pertannian saw wah mennjadi noon saawah; c. m mengembbangkan kawasaan perunntukan ppertaniann sesuaii dengann kesesu uaian lahhan sertta kkelayakann rawa ddan lahann kering//tadah huujan; mengembbangkan kawasaan budi ddaya perrkebunann kelapaa sawit ddengan prinsip p taata kelolla d. m perkebunnan kelappa sawit yang beerkelanjuutan; mengembbangkan kawasaan budi ddaya perkkebunann karet deengan prrinsip beerkelanjuutan; dann e. m f. m mengendalikan pperkembbangan kkawasan budi ddaya perkkebunann kelapaa sawit dan d kareet yang menngganggu kawassan berfuungsi linndung. Pem mertahanaan luasaan kawassan perunntukan ppertaniann beririgasi, rawaa pasang g surut dan d sawaah non irigasi, termasuuk yang merupaakan lahaan pertaanian panngan beerkelanju utan sebaagaimanna wasan peeruntukann pertan nian di Kabupate K en dimaaksud paada ayatt (1) huruuf a dilaakukan ppada kaw Sam mbas, Kaabupatenn Pontiaanak, Kaabupatenn Bengkkayang, Kabupaaten Lan ndak, Kabupate K en Ketaapang, K Kabupateen Sanggau, Kaabupatenn Singkaawang, K Kabupateen Sukamara, Kabupate K en Kappuas, Kabbupaten Barito Timur, K Kabupatten Pulaang Pisauu, Kabuupaten Banjar, Kabupate K en Bariito Kuala, Kabuupaten T Tapin, Kaabupatenn Hulu S Sungai S Selatan, Kabupaaten Hullu Sungaai Tenggah, Kaabupatenn Hulu Sungai Utara, Kabupaaten Tabbalong, Kabupaaten Tannah Lauut, Kabbupaten T Tanah B Bumbu, Kabupaaten Kottabaru, K Kota Saamarindaa, Kota Tenggarrong, daan Kabbupaten M Malinau. Penggendaliaan alih fu fungsi laahan kaw wasan peertanian sawah m menjadi non saw wah sebaagaimanna dimaaksud paada ayatt (1) huruuf b dilaakukan ppada kaw wasan peeruntukann pertan nian di Kabupate K en Sam mbas, Kaabupatenn Pontiaanak, Kaabupatenn Bengkkayang, Kabupaaten Lan ndak, Kabupate K en Ketaapang, K Kabupateen Sanggau, Kaabupatenn Singkaawang, K Kabupateen Sukamara, Kabupate K en Kappuas, Kabbupaten Barito Timur, K Kabupatten Pulaang Pisauu, Kabuupaten Banjar, Kabupate K en Bariito Kuala, Kabuupaten T Tapin, Kaabupatenn Hulu S Sungai S Selatan, Kabupaaten Hullu Sungaai Tenggah, Kaabupatenn Hulu Sungai Utara, Kabupaaten Tabbalong, Kabupaaten Tannah Lauut, Kabbupaten T Tanah B Bumbu, Kabupaaten Kottabaru, K Kota Saamarindaa, Kota Tenggarrong, daan Kabbupaten M Malinau. Penggembanggan kaw wasan pperuntukkan perttanian ssesuai ddengan kesesuaaian lahhan sertta kelaayakan raawa dann lahan kkering/taadah hujan sebaggaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf c dilakkukan paada kaw wasan perruntukann pertaniian di K Kabupaten Sambaas, Kabu upaten Pontianak P k, Kabbupaten B Bengkayyang, Kaabupatenn Landakk, Kabuppaten Keetapang, Kabupaaten Sangggau, Kabbupaten Singkaw wang, K Kabupateen Sukaamara, Kabupaaten Kappuas, Kabupate K en Baritto Tim mur, Kabbupaten P Pulang P Pisau, K Kabupateen Banjaar, Kabuupaten B Barito Kuala, K K Kabupate en Tapiin, Kabuupaten H Hulu Sunngai Sellatan, Kaabupatenn Hulu S Sungai T Tengah, Kabupaaten Hullu Sunggai Utarra, Kabuupaten T Tabalonng, Kabuupaten T Tanah L Laut, Kaabupaten n Tanahh Bumbuu, Kabbupaten K Kotabaruu, Kota S Samarinnda, Kotaa Tenggaarong, dan Kabuupaten Malinau. M Penggembanggan kaw wasan buudi dayaa perkebbunan kkelapa ssawit deengan prrinsip taata kelolla perkkebunan kelapa sawit yaang berkkelanjutaan sebaggaimana dimaksuud padaa ayat (1) huruf d dilakkukan dii Kabuppaten Passer, Kabbupaten B Berau, K Kabupateen Kutaii Barat, Kabupaaten Kutaai Tim mur, Kabupaten K Kutai K Kartanegaara, Kabbupaten Penajam m Paser Utara, Kota K Baalikpapann, Kotaa Samaarinda, Kabupaaten Kootawarinngin Baarat, Kaabupatenn Kotaw waringinn Timuur, Kabbupaten B Barito S Selatan, Kabupatten Bariito Utaraa, Kota Palangkkaraya, Kabupat K en Tanaah Lautt, Kabuppaten Kootabaru, Kabupaaten Hullu Sungaai Selataan, Kabuupaten Tapin, T K Kabupate en Banjjar, Kabbupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Taabalong, Kabupaaten Sam mbas, Kabupate K en Ponttianak, Kabupaaten Sannggau, K Kabupatten Ketaapang, Kabupaaten Sin ntang, Kabupate K en Kappuas Huluu, Kabuppaten Beengkayaang, dan Kabupatten Landdak. Penggembanggan kaw wasan bbudi daaya perrkebunann karet dengann prinsip berkkelanjutaan sebaagaimanaa dimakksud padda ayat ((1) huruff e dilakkukan dii Kabuppaten Sam mbas, Kabupate K en Sangggau, K Kabupatenn Ketappang, Kaabupatenn Sintanng, Kabuupaten K Kapuas Hulu, H K Kabupate en Bengkayangg, Kabuppaten Seekadau, Kabupaaten Kubbu Raya, Kabuppaten Laandak, Kabupate K en Ponttianak, K Kabupatten Kottawaringgin Baraat, Kabuupaten K Kotawariingin Tiimur, Kabupate K en Kappuas, Kabbupaten Barito S Selatan, Kabupaaten Bariito Utaraa, Kota P Palangkaaraya, Kabupate K en Kabupaten Banjaar, Kabuupaten T Tanah Bu Tanaah Laut,, Kabupaaten Kottabaru, K umbu, Kabupate K en Tapiin, Kabuupaten H Hulu Sunngai Sellatan, Kaabupatenn Hulu S Sungai T Tengah, Kabupaaten Hullu Sunggai Utarra, Kabuupaten T Tabalongg, Kabuppaten Paaser, Kabbupaten Berau, Kabupatten Kutaai
www..bpkp.go.id
Baraat, Kabuupaten K Kutai Tim mur, Kaabupatenn Kutai Kartaneegara, K Kabupaten Penajam Paseer Utarra, Kota Balikpaapan, dann Kota S Samarindda. (7) Penggendaliaan perkeembangaan kawassan budii daya pperkebunnan kelaapa sawiit dan kaaret yanng mennggangguu kawassan berffungsi lindung sebagaim mana dimaksudd pada ayat (1)) huruf f dilakkukan ppada kaawasan pperkebunnan kellapa saw wit dan karet ddi Kabu upaten Nunukan N n, Kabbupaten Bulunggan, Kabbupaten Berau,, Kabuppaten K Kutai Timur, Kabupate K en Kutaai Barito U Utara, K Kabupaten n Baritoo Selatann, Karttanegaraa, Kabuppaten Kuutai Barrat, Kabuupaten B Kabbupaten B Banjar, Kabupaaten Tappin, Kabbupaten H Hulu Suungai Seelatan, Kabupate K en Tanaah Lautt, Kabuupaten T Tanah B Bumbu, Kabupaaten Kotabaru, Kabupaaten Kap puas, Kabupate K en Katiingan, K Kabupateen Kotaawaringiin Timuur, Kabuupaten K Kotawarringin Barat, B K Kabupate en Ketaapang, K Kabupatten Ponntianak, Kabupaaten Kuubu Raaya, Kabbupaten Kayonng Utaraa, Kabbupaten B Bengkayyang, Kaabupatenn Sambass, dan K Kota Palaangkarayya.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pasaal 51 Strattegi opeerasionallisasi perrwujudann kawassan perunntukan pperikanaan sebagaaimana dimaksu d ud dalaam Pasal 48 huruuf c meliiputi: a. m mengembbangkan sentra pproduksii perikannan denggan mem mperhatikkan poten nsi lestaari; b. m mengembbangkan kawasaan minappolitan beerbasis m masyarakkat; c. m mengembbangkan kegiataan perikaanan buddi daya ddengan m memperhhatikan daya duukung daan daya tamppung linngkungann hidup; dan d. m mengendalikan kkegiatan perikannan tanggkap padda kawaasan perruntukan n perikannan yanng m memiliki terumbuu karangg. Penggembanggan senntra prroduksi perikannan deengan m memperhhatikan potenssi lestaari sebaagaimanaa dimakksud padda ayat (1) hurruf a ddilakukann di willayah pesisir Kabupate K en Ponttianak, K Kabupatten Sam mbas, Kaabupatenn Bengkaayang, K Kabupateen Ketaapang, Kabupate K en Kubbu Rayaa, Kabuupaten K Kayong Utara, Kota Tanah Grogott, Kabu upaten Kotabaru K u, Kabbupaten T Tanah B Bumbu, K Kabupateen Tanahh Laut, K Kabupatten Banjjar, Kabu upaten Bulungan B n, dan Kota Saamarindaa. Penggembanggan kaw wasan miinapolitaan berbassis masyyarakat ssebagaim mana dim maksud pada p ayaat (1) huruf b dilakuukan dii Kabuppaten S Sambas, Kabupaaten Kaapuas Hulu, H K Kabupate en Kayong Utara, Kabuppaten Poontianakk, Kabu upaten Ketapang K g, Bengkayangg, Kabuupaten K Palangkaaraya, Kabupate K en Baritto Kabbupaten Pulang Pisau, Kabupaaten Kaatingan, Kota P Barat, Kaabupatenn Banjarr, Kabuppaten Hu ulu Sunggai Utaraa, Selaatan, Kabbupaten Kotawaaringin B Kabbupaten Tabalonng, Kabbupaten Kotabarru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupate K en Tanaah Bum mbu, Kaabupatenn Malinnau, Kabbupaten Nunukkan, Kaabupatenn Penajaam Paseer Utaraa, Kabbupaten Kutai K Kartaneggara, Kabbupaten Bulunggan, Kabbupaten Kutai Timur, T d Kotta dan Baliikpapan. Penggembanggan kegiiatan perrikanan bbudi dayya dengaan mempperhatikaan daya dukung dan dayya tamppung linngkungann hidup sebagaiimana ddimaksudd pada aayat (1) huruf c dilakuukan padda kaw wasan peeruntukaan perikkanan ddi Kabuupaten Sambass, Kabuupaten Pontianaak, Kotta Singgkawangg, Kabuupaten K Ketapangg, Kabuupaten Kayongg Utara,, Kabup paten Sukamara S a, Kabbupaten K Kotawarringin Baarat, Kabbupaten Seruyann, Kabuppaten Kaapuas, Kota K Bannjarmasinn, Kabbupaten Tanah Laut, K Kabupatten Tannah Bum mbu, K Kabupatenn Kotab baru, Kabupate K en Penaajam Passer Utaraa, Kota S Samarinnda, Kabuupaten K Kutai Tim mur, dann Kabup paten Bullungan. Penggendaliaan kegiaatan perrikanan tangkapp pada kawasaan peruuntukan perikannan yanng mem miliki terrumbu karang seebagaimaana dimaaksud paada ayatt (1) huruuf d dilaakukan di d wilayaah peraairan Kaabupatenn Sambaas, Kabuupaten K Kayong U Utara, K Kabupateen Pontiianak, Kabupate K en Ketaapang, K Kota Tannah Groggot, Kabbupaten Kotabarru, Kabuupaten T Tanah Bu umbu, Kabupate K en Tanaah Laut, Kabupaaten Bannjar, Kabbupaten B Bulungaan, dan K Kabupateen Kutaii Kartaneegara.
Pasaal 52 wasan pperuntukkan perttambang (1) Strattegi operasionaalisasi pperwujuddan kaw gan sebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 48 huuruf d m meliputi: a. m mengembbangkan kawasaan perunttukan peertambanngan minneral, baatubara, serta miinyak daan gas bumi dengan memperrhatikann daya duukung daan daya tampungg lingkun ngan hiddup; b. m mengendalikan pperkembbangan kawasaan pertaambangaan yangg mengg ganggu kawasaan berfungsii lindungg; dan
www..bpkp.go.id
c. m melakukaan rekllamasi dan keegiatan pasca tambanng padaa kawaasan peeruntukaan pertambaangan unntuk mem mulihkann kualitaas lingkuungan daan ekosisstem. (2) Penggembanggan kaw wasan perruntukann pertam mbangan minerall, batubaara, sertaa minyakk dan gaas bum mi denggan mem mperhatiikan daaya dukkung ddan dayya tamppung lin ngkungaan hiduup sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf a melipuuti: a. kkawasan peruntukkan perttambanggan mineeral di K Kabupateen Pontiaanak, Kaabupatenn Landakk, K Kabupateen Bengkkayang, Kabupaaten Sannggau, K Kabupateen Sintanng, Kabu upaten Ketapang K g, K Kabupateen Sambas, Kabuupaten S Sekadau,, Kabupaaten Mellawi, Kaabupaten n Kayongg Utara, K Kabupateen Kubuu Raya, Kabupaten Baanjar, K Kabupateen Banjaarbaru, Kota Martapura M a, K Kabupateen Huluu Sungai Selaatan, Kaabupatenn Taballong, K Kabupateen Tanaah Lauut, K Kabupateen Tanaah Bum mbu, Kabbupaten Hulu Sungai Tengahh, Kabu upaten Kotabaru K u, K Kabupateen Kapuuas Huulu, Kabbupaten Lamanndau, K Kabupateen Kotaawaringiin Baraat, K Kabupateen Kotaw waringinn Timurr, Kabuppaten Kaatingan, Kabupaaten Serruyan, Kabupate K en Sukamaraa, Kota P Palangkkaraya, K Kabupateen Gunuung Mas, Kota M Muara Teeweh, Kabupate K en B Barito Seelatan, K Kabupateen Baritoo Timurr, Kabuppaten Muurung R Raya, Kaabupatenn Kapuas, K Kabupateen Paserr, Kabuppaten B Berau, K Kota Sam marinda,, Kabuppaten Ku utai Karrtanegaraa, K Kabupateen Kutaai Timurr, Kabuupaten K Kutai B Barat, K Kabupatenn Bulun ngan, Kabupate K en M Malinau, dan Kotta Balikppapan; b. kkawasan peruntuukan perrtambanggan batuubara di Kabupaaten Sinntang, Kaabupatenn Kapuaas H Hulu, Kaabupatenn Melaw wi, Kabbupaten Sambas, Kabuupaten B Bengkay yang, Kabupate K en L Landak, Kabupaten Poontianakk, Kabuupaten Sanggaau, Kabbupaten Murunng Rayaa, K Kabupateen Baritoo Utara, Kabupaaten Barrito Tim mur, Kabupaten G Gunung Mas, Kabupate K en Sukamaraa, Kabuppaten K Kotawarinngin Barrat, Kabbupaten Kotawarringin Timur, T K Kabupate en Seruyan, Kabupaaten Katiingan, K Kota Palaangkarayya, Kabuupaten K Kapuas, Kabupat K ten Baritto K Kuala, K Kabupateen Maliinau, Kabupatenn Nunuukan, Kaabupatenn Bulun ngan, Kabupate K en B Berau, K Kabupaten Kutai Timur, Kabupaaten Kuttai Kartaanegara, Kabupaaten Kuttai Baraat, K Kabupateen Penajjam Paseer Utaraa, Kabuppaten Paaser, Kabbupaten Tarakan n, Kota Bontangg, K Kota Sam marindaa, Kabuppaten T Tabalongg, Kabuupaten B Balangann, Kabu upaten Kotabaru K u, K Kabupateen Tanahh Bumbbu, Kabuupaten T Tanah Laaut, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Hullu Sungai T Tengah, Kabupaaten Tappin, Kaabupatenn Hulu Sungai Utara, Kabupatten Hullu Sungai Seelatan, ddan Kotaa Banjarbbaru; dann minyak ddan gass bumi di Kab bupaten Sintangg, c. kkawasan perunttukan pertambaangan m K Kabupateen Muruung Rayaa, Kabuppaten Baarito Utaara, Kabbupaten B Barito Timur, T K Kabupate en B Barito S Selatan, Kabupaaten Kaapuas, K Kabupatten Gunnung M Mas, Kaabupatenn Banjaar, K Kabupateen Taballong, Kaabupatenn Kotabaru, Kabbupaten Tapin, Kabupaaten Hullu Sungaai Selatan, Kabupatten Hulu Sungaai Utaraa, Kabuppaten H Hulu Sunngai Ten ngah, Kabupate K en T Tanah L Laut, Kabupatenn Tanaah Bum mbu, Kaabupatenn Balanggan, Kaabupatenn Berauu, K Kabupateen Nunuukan, Kaabupatenn Bulunggan, Kaabupatenn Kutai Timur, Kabupat K ten Kutaai B Barat, Kaabupatenn Kutai Kartaneegara, K Kabupatenn Samarrinda, K Kabupateen Penajam Paseer U Utara, dann Kabuppaten Paser. mbangann kawassan pertaambangaan yang menggaanggu kaawasan berfungssi (3) Penggendaliaan perkem linduung sebaagaimanna dimakksud pada ayat (11) huruf b melipuuti: a. kkawasan peruntukkan perttambanggan mineeral di K Kabupateen Pontiaanak, Kaabupatenn Landakk, K Kabupateen Bengkkayang, Kabupaaten Sannggau, K Kabupateen Sintanng, Kabu upaten Ketapang K g, K Kabupateen Sambbas, Kabupaten S Sekadauu, Kabuppaten Meelawi, K Kabupateen Kayonng Utaraa, K Kabupateen Kubuu Raya, Kabupaten Baanjar, K Kabupateen Banjaarbaru, Kota Martapura M a, K Kabupateen Huluu Sungai Selaatan, Kaabupatenn Taballong, K Kabupateen Tanaah Lauut, K Kabupateen Tanaah Bum mbu, Kabbupaten Hulu Sungai Tengahh, Kabu upaten Kotabaru K u, K Kabupateen Kapuuas Huulu, Kabbupaten Lamanndau, K Kabupateen Kotaawaringiin Baraat, K Kabupateen Kotaw waringinn Timurr, Kabuppaten Kaatingan, Kabupaaten Serruyan, Kabupate K en Sukamaraa, Kota P Palangkkaraya, K Kabupateen Gunuung Mas, Kota M Muara Teeweh, Kabupate K en B Barito Seelatan, K Kabupateen Baritoo Timurr, Kabuppaten Muurung R Raya, Kaabupatenn Kapuas, K Kabupateen Paserr,Kabupaten Beerau, Koota Sam marinda, Kabupaaten Ku utai Karrtanegaraa, K Kabupateen Kutaai Timurr, Kabuupaten K Kutai B Barat, K Kabupatenn Bulun ngan, Kabupate K en M Malinau, dan Kotta Balikppapan; b. kkawasan peruntuukan perrtambanggan batuubara di Kabupaaten Sinntang, Kaabupatenn Kapuaas H Hulu, Kaabupatenn Melaw wi, Kabbupaten Sambas, Kabuupaten B Bengkay yang, Kabupate K en
www..bpkp.go.id
L Landak, Kabupaten Poontianakk, Kabuupaten Sanggaau, Kabbupaten Murunng Rayaa, K Kabupateen Baritoo Utara, Kabupaaten Barrito Tim mur, Kabupaten G Gunung Mas, Kabupate K en Sukamaraa, Kabuppaten K Kotawarinngin Barrat, Kabbupaten Kotawarringin Timur, T K Kabupate en Seruyan, Kabupaaten Katiingan, K Kota Palaangkarayya, Kabuupaten K Kapuas, Kabupat K ten Baritto K Kuala, K Kabupateen Maliinau, Kabupatenn Nunuukan, Kaabupatenn Bulun ngan, Kabupate K en B Berau, K Kabupaten Kutai Timur, Kabupaaten Kuttai Kartaanegara, Kabupaaten Kuttai Baraat, K Kabupateen Penajjam Paseer Utaraa, Kabuppaten Paaser, Kabbupaten Tarakan n, Kota Bontangg, K Kota Sam marindaa, Kabuppaten T Tabalongg, Kabuupaten B Balangann, Kabu upaten Kotabaru K u, K Kabupateen Tanahh Bumbbu, Kabuupaten T Tanah Laaut, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Hullu Sungai T Tengah, Kabupaaten Tappin, Kaabupatenn Hulu Sungai Utara, Kabupatten Hullu Sungai Seelatan, ddan Kotaa Banjarbbaru; dann minyak ddan gass bumi di Kab bupaten Sintangg, c. kkawasan peruntuukan peertambanngan m K Kabupateen Muruung Rayaa, Kabuppaten Baarito Utaara, Kabbupaten B Barito Timur, T K Kabupate en B Barito S Selatan, Kabupaaten Kaapuas, K Kabupatten Gunnung M Mas, Kaabupatenn Banjaar, K Kabupateen Taballong, Kaabupatenn Kotabaru, Kabbupaten Tapin, Kabupaaten Hullu Sungaai Selatan, Kabupatten Hulu Sungaai Utaraa, Kabuppaten H Hulu Sunngai Ten ngah, Kabupate K en T Tanah L Laut, Kabupatenn Tanaah Bum mbu, Kaabupatenn Balanggan, Kaabupatenn Berauu, K Kabupateen Nunuukan, Kaabupatenn Bulunggan, Kaabupatenn Kutai Timur, Kabupat K ten Kutaai B Barat, Kaabupatenn Kutai Kartaneegara, K Kabupatenn Samarrinda, K Kabupateen Penajam Paseer U Utara, dann Kabuppaten Paser. (4) Pelaaksanaann reklam masi dan kkegiatann pasca taambang pada kaawasan pperuntuk kan pertaambangaan untuuk memuulihkan kkualitas lingkunngan dann ekosistem sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruuf c dilakkukan paada: a. kkawasan peruntukkan perttambanggan mineeral di K Kabupateen Pontiaanak, Kaabupatenn Landakk, K Kota Taayan, K Kabupateen Benngkayangg, Kabuupaten Sanggaau, Kab bupaten Sintangg, K Kabupateen Ketappang, K Kabupateen Samb mbas, Kaabupatenn Sekaddau, Kab bupaten Melaw wi, K Kabupateen Kayoong Utaara, Kaabupatenn Kubu Raya, Kabupaaten Baanjar, Kabupate K en B Banjarbarru, Kotaa Martaapura, K Kabupateen Hulu Sungaii Selatann, Kabu upaten Tabalong T g, K Kabupateen Tanaah Laut, Kabupaaten Taanah Buumbu, K Kabupateen Hulu Sungai Tengahh, K Kabupateen Kotaabaru, K Kabupateen Kappuas Huulu, Kabbupaten Laman ndau, Kabupate K en K Kotawariingin Baarat, Kabbupaten Kotawaaringin T Timur, K Kabupatten Katingan, Kabupate K en Seruyan, Kabupaaten Suukamara,, Kota Palangkkaraya, Kabupatten Gun nung Mas, M Kotta M Muara Teeweh, K Kabupateen Baritoo Selatann, Kabuupaten B Barito Timur, Kaabupatenn Murunng R Raya, K Kabupateen Kapuuas, Kaabupatenn Paser,, Kabuppaten B Berau, Kota K Saamarindaa, K Kabupateen Kutaai Kertaanegara, Kabuppaten K Kutai Tiimur, K Kabupateen Kutaai Baraat, K Kabupateen Bulunngan, Kaabupatenn Malinaau, dan K Kota Baliikpapan; dan b. kkawasan peruntuukan perrtambanggan batuubara di Kabupaaten Sinntang, Kaabupatenn Kapuaas H Hulu, Kaabupatenn Melaw wi, Kabbupaten Sambas, Kabuupaten B Bengkay yang, Kabupate K en L Landak, Kabupaten Poontianakk, Kabuupaten Sanggaau, Kabbupaten Murunng Rayaa, K Kabupateen Baritoo Utara, Kabupaaten Barrito Tim mur, Kabupaten G Gunung Mas, Kabupate K en Sukamaraa, Kabuppaten K Kotawarinngin Barrat, Kabbupaten Kotawarringin Timur, T K Kabupate en Seruyan, Kabupaaten Katiingan, K Kota Palaangkarayya, Kabuupaten K Kapuas, Kabupat K ten Baritto K Kuala, K Kabupateen Maliinau, Kabupatenn Nunuukan, Kaabupatenn Bulun ngan, Kabupate K en B Berau, K Kabupaten Kutai Timur, Kabupaaten Kuttai Kartaanegara, Kabupaaten Kuttai Baraat, K Kabupateen Penajjam Paseer Utaraa, Kabuppaten Paaser, Kabbupaten Tarakan n, Kota Bontangg, K Kota Sam marindaa, Kabuppaten T Tabalongg, Kabuupaten B Balangann, Kabu upaten Kotabaru K u, K Kabupateen Tanahh Bumbbu, Kabuupaten T Tanah Laaut, Kabbupaten Banjar, Kabupaaten Hullu Sungai T Tengah, Kabupaaten Tappin, Kaabupatenn Hulu Sungai Utara, Kabupatten Hullu Sungai Seelatan, ddan Kotaa Banjarbbaru. Pasaal 53 (1) Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan kawaasan peruuntukan industri sebagaaimana dimaksu d ud dalaam Pasal 48 huruuf e meliiputi: a. m mengembbangkan kawasaan perunntukan inndustri ppengolahhan hasiil pertam mbangann mineraal, batubara, serta m minyak ddan gas bumi yang diduukung ooleh penngelolaan n limbahh industri teerpadu;
www..bpkp.go.id
b. m mengembbangkan kawasaan perunntukan inndustri ppengolahhan kelappa sawitt, karet, dan hassil huutan yanng berdaaya saingg dan ram mah linggkungan;; dan c. m mengembbangkan kawasan peruuntukan industrri pengoolahan dan ind dustri jaasa hassil pertaniann tanamaan pangann dan peerikanann. (2) Penggembanggan kaw wasan pperuntukkan induustri pengolahann hasil pertam mbangan mineraal, batuubara, seerta minnyak dann gas bbumi yanng diduukung olleh penggelolaan n limbahh industri terpaadu sebaagaimanna dimakksud padda ayat ((1) huruuf a dilakkukan ppada kaw wasan peeruntukaan induustri di K Kota Baalikpapann, Kota Samarinnda, Koota Bontaang, Koota Tarak kan, Koota Muarra Tew weh, Kotaa Martappura, Koota Tanjuung Reddeb, Kotaa Sangatta, Kota Nunukaan, Kota Malinauu, Kotaa Tanjunng Selor,, dan Koota Tanahh Grogoot. (3) Penggembanggan kaw wasan perruntukann industrri pengollahan keelapa saw wit, kareet, dan haasil hutaan yangg berdayya saingg dan ram mah linngkungann sebagaaimana ddimaksuud pada ayat (1)) huruf b meliiputi: a. ppengembangan industri pengolaahan kellapa saw wit dan karet paada kaw wasan peeruntukaan inndustri ddi Kota Palangkkaraya, K Kota Baanjarmassin, Kotaa Balikppapan, Kota K Tennggarongg, K Kota Sam marinda, Kota Boontang, K Kota Meempawaah, Kota Singkaw wang, Ko ota Sambbas, Kotta K Ketapangg, Kota Putussibbau, Koota Sangggau, Koota Sinttang, Koota Kuaala Kapuuas, Kotta P Pangkalann Bun, Kota Buuntok, K Kota Muuara Tew weh, Koota Samppit, Kota Amunntai, Kotta M Martapurra, Kotaa Marabbahan, K Kota K Kotabaru,, Kota Sangataa, Kota Nunukan, Kotta T Tanjung Selor, K Kota Maalinau, K Kota Tannah Groogot, Kota Sendawar, Kota K Sim manggaris, K Kota Lonng Midanng, dan K Kota Lonng Pahaangai; daan b. pengembangan inndustri ppengolahhan hasill hutan ppada kaw wasan peeruntukan n industrri di Kotta P Palangkarraya, Koota Banjjarmasinn, Kota B Balikpappan, Kotta Tengggarong, Kota Saamarindaa, K Kota Kettapang, Kota P Putussibaau, Kotaa Sangggau, Kota Sintaang, Kota Bunttok, Kotta Sampit, Kota S Sangata, Kota N Nunukann, Kotaa Tanjunng Seloor, Kotaa Malinau, Kotta T Tanlumbiis, dan K Kota Senndawar. wasan peeruntukaan industtri penggolahan dan induustri jassa hasil pertaniaan (4) Penggembanggan kaw tanaaman panngan dann perikannan sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf c melipuuti: a. pengembangan inndustri pengolaahan dann industtri jasa hhasil peertanian tanamann pangaan pada kaw wasan peruntukkan inddustri ddi Kota Pontiaanak, K Kota Baanjarmasin, Kotta M Mempaw wah, Kotta Singkkawang, Kota S Sambas, Kota K Ketapangg, Kota Putussib P bau, Kotta Sanggau, Kota S Sintang, Kota K Kuala Kaapuas, K Kota Buuntok, K Kota Muaara Tew weh, Kotta Sampit, K Kota Am muntai, K Kota Marrabahan,, dan Koota Kotabbaru; dann b. pengembangan iindustri pengolaahan dann indusstri jasa hasil pperikanan pada kawasaan peruntukaan indusstri di K Kota Poontianak, Kota Banjarm masin, K Kota Kaw wasan Perkotaa P an B Balikpapaan-Tengggarong-Samarinnda-Bonttang, K Kota Tarrakan, K Kota Mempawa M ah, Kotta Singkawaang, Koota Sam mbas, K Kota Keetapang, Kota Sanggauu, Kotaa Sintanng, Kotta P Pangkalann Bun, Kota K Kuala Kaapuas, K Kota Maarabahann, Kota Kotabarru, Kota Tanjunng R Redeb, K Kota Sanggata, dann Kota N Nunukann. Pasaal 54 (1) Strattegi operasionalisasi perrwujudann kawasan perunntukan ppariwisatta sebagaaimana dimaksu d ud dalaam Pasal 48 huruuf f melipputi: a. m mengembbangkan kawasaan ekowiisata berrbasis ekkosistem kehiduppan oran ng utan, bekantan b n, m meranti, aanggrek,, serta saatwa dann tumbuhhan endeemik kaw wasan laainnya; b. m mengembbangkan prasarana dann saranna penduukung kkegiatann ekowiisata paada zonna pemanfaaatan di kkawasan konservvasi denggan prinssip-prinssip berkeelanjutan n; c. m melestarikkan kaw wasan perrmukiman berbaasis budaaya Kaliimantan;; d. m mengembbangkan prasaranna dan ssarana trransportaasi yang menghuubungkaan antaraa kawasaan ekkowisataa, wisataa budayaa, obyek wisata llainnya, dan kaw wasan peerkotaan;; dan e. m mengembbangkan pusat jasa pariw wisata di kawasann perkottaan. (2) Penggembanggan dan pemanffaatan kkawasan ekowisaata berbbasis ekoosistem kehiduppan oranng utann, bekanntan, meeranti, annggrek, serta saatwa daan tumbuhan enndemik kawasann lainnyya sebaagaimanaa dimakksud padda ayat ((1) huruff a dilakkukan paada kaw wasan ekowisata di Suakka Marrgasatwaa Lamanndau (Kaabupatenn Kotawaaringin B Barat daan Kabuppaten Su ukamaraa), Tamaan Nasiional Beetung K Kerihun (Kabupaaten Kaapuas Huulu), Taaman Naasional Danau Sentarum m (Kabbupaten Kapuas Hulu), Taman N Nasionaal Gununng Palunng (Kabuupaten Kayong K U Utara daan
www..bpkp.go.id
Kabbupaten Ketapanng), Tam man Naasional Bukit B Baka-Buukit Rayya (Kab bupaten Melaw wi, Sintang, dan Kabbupaten Katingaan), Tam man Nasiional Taanjung Pu uting (K Kabupateen Kabbupaten S Kabupatten Seruuyan), T Taman N Nasionaal Seban ngau (K Kabupateen Kotaawaringiin Baraat dan K Katiingan, K Kabupateen Pulaang Pisaau, dan Kota P Palangkaaraya), Taman Nasionaal Kayaan Menntarang ((Kabupaaten Maalinau, K Kabupateen Nunuukan, dan Kabuppaten Bu ulungann), Tamaan Nasiional Kuutai (Kabbupaten Kutai T Timur, Kabupatenn Kutai Kartanegara, dan Kota Bontang B g), Tam man Hutaan Rayaa Sultan Adam ((Kabupaaten Bannjar dan Kabupaaten Tan nah Lautt), Tamaan Hutaan Rayaa Bukit Suharto (Kabuppaten Kuutai Karrtanegaraa dan K Kabupaten Penajam Paseer Utarra), Tam man Wiisata Alam Beelimbingg (Kabuupaten S Sambas)), Tamaan Wisaata Alam m Asuansang ((Kabupaaten Sam mbas), Taaman W Wisata Alaam Dunggan (Kabbupaten Sambass), Tamaan Wisata Alam m Gununng Meliintang (K Kabupatten Samb mbas), Taaman W Wisata Allam Bukkit Kelam m mplek (K Kabupatten Sinttang), T Taman W Wisata A Alam T Tanjung Keluang g/Teluk Keluanng Kom (Kabbupaten Kotaw waringin Barat),, dan Taman Wisataa Alam Pelaihari Tannah Lauut (Kabbupaten Tanah L Laut). (3) Penggembanggan prassarana daan saranna pendukung keegiatan eekowisata pada zona z pem manfaataan di kkawasan konservvasi denngan prinnsip-prinnsip berrkelanjuttan sebaagaimanaa dimakksud padda ayatt (1) huuruf b ddilakukann pada kawasaan ekow wisata dii Suaka Margassatwa Lamanda L au (Kabbupaten Kotaw waringin Barat dan Kaabupatenn Sukam mara), T Taman Nasional N l Betunng Keriihun (Kaabupatenn Kapuaas Hulu), Tamann Nasionnal Danaau Sentaarum (K Kabupatenn Kapuaas Huluu), Tam man Nasional G Gunung Palungg (Kabuupaten Kayong Utara dan Kabupate K en Ketaapang), Taman Nasionnal Bukkit Bakaa-Bukit Raya ((Kabupatten Melawi, Kabupate K en Sintang, daan Kabbupaten Katinggan), Taaman N Nasionall Tanjuung Putting (K Kabupateen Kotaawaringiin Baraat dan K Kabupatten Seruuyan), T Taman N Nasionaal Seban ngau (K Kabupateen Katiingan, K Kabupateen Pulaang Pisaau, dan Kota P Palangkaaraya), Taman Nasionaal Kayaan Menntarang ((Kabupaaten Maalinau, K Kabupateen Nunuukan, dan Kabuppaten Bu ulungann), Tamaan Nasiional Kuutai (Kabbupaten Kutai T Timur, Kabupatenn Kutai Kartanegara, dan Kota Bontang B g), Tam man Hutaan Rayaa Sultan Adam ((Kabupaaten Bannjar dan Kabupaaten Tan nah Lautt), Tamaan Hutaan Rayaa Bukit Suharto (Kabuppaten Kuutai Karrtanegaraa dan K Kabupaten Penajam Paseer Utarra), Tam man Wiisata Alam Beelimbingg (Kabuupaten S Sambas)), Tamaan Wisaata Alam m Asuansang ((Kabupaaten Sam mbas), Taaman W Wisata Alaam Dunggan (Kabbupaten Sambass), Tamaan m Gununng Meliintang (K Kabupatten Samb mbas), Taaman W Wisata Allam Bukkit Kelam m Wisata Alam mplek (K Kabupatten Sinttang), T Taman W Wisata A Alam T Tanjung Keluang g/Teluk Keluanng Kom (Kabbupaten Kotaw waringin Barat),, dan Taman Wisataa Alam Pelaihari Tannah Lauut (Kabbupaten Tanah L Laut). (4) Peleestarian kkawasann permukkiman berbasis bbudaya K Kalimanntan sebaagaiman na dimakksud padda ayatt (1) huruuf c dilaakukan ddi Kampuung Massyarakatt Suku D Dayak Beenuaq Ohong (K Kabupateen Kutaai Barat)), Kamppung Maasyarakatt Suku D Dayak K Kenyah ((Kota Saamarindaa), dan Kampun K ng Massyarakat Suku Dayak Meeratus (K Kabupateen Hulu Sungai Selatan)). (5) Penggembanggan prassarana ddan saraana trannsportasi yang m menghubbungkan n antara kawasaan ekow wisata, wisata bbudaya, obyek wisata lainnyaa, dan kkawasan perkotaaan sebaagaimanna dimaaksud ppada ayyat (1) huruf d melipputi praasarana dan saarana trransportasi yanng mennghubunggkan: a. kkawasan ekowisaata Tamaan Nasioonal Bettung Kerrihun (K Kabupateen Kapu uas Huluu), Tamaan N Nasional Danau Sentarum m (Kabuupaten K Kapuas Hulu), T Taman N Nasionall Gununng Palunng (K Kabupatten Kayoong Utarra dan K Kabupateen Ketappang), Taaman Naasional Bukit B Baaka-Bukkit R Raya (Kaabupatenn Melaw wi, Kabuppaten Siintang, ddan Kabuupaten K Katingan n), Tamaan Wisatta A Alam Beelimbingg (Kabuupaten S Sambas),, Tamann Wisataa Alam Asuanssang (K Kabupateen Sambas), Tamann Wisataa Alam m Dungaan (Kabupaten Sambas), Tamaan Wisaata Alam m G Gunung M Melintanng (Kabbupaten Sambass), Tamaan Wisata Alam m Bukit Kelam Kompleek (K Kabupatten Sintaang), wissata budaaya, dann obyek w wisata laainnya ddengan Kota K Ponntianak; b. kkawasan ekowisaata Tamaan Nasioonal Kayyan Menntarang (Kabupaaten Maalinau, Kabupate K en N Nunukan, dan K Kabupatenn Bulunngan), T Taman N Nasional Kutai ((Kabupatten Kutaai Timuur, K Kabupateen Kutaii Kartannegara, ddan Kotaa Bontanng), Kam mpung M Masyaraakat Sukku Dayaak B Benuaq O Ohong ((Kabupaaten Kuttai Baraat), Kam mpung M Masyarakkat Suku u Dayakk Kenyaah (K Kota Sam marinda)), obyekk wisata llainnya dengan K Kota Baalikpapann dan Ko ota Samaarinda; c. kkawasan ekowisaata Suakka Marggasatwa Lamanddau (Kabbupaten Kotawaaringin Barat B daan K Kabupateen Sukam mara), Taman Nasional
www..bpkp.go.id
T Tanjung Puting (Kabuppaten K Kotawarinngin Baarat dann Kabuupaten Seruyan) S ), Tamaan N Nasional Sebanngau (K Kabupateen Katiingan, Kabupatten Pullang Piisau, dan d Kotta P Palangkarraya), ddan Tam man Wisaata Alam m Tanjuung Keluuang/Telluk Kelu uang (K Kabupateen K Kotawariingin B Barat), w wisata budaya,, dan obyek wisata lainnyaa denggan Kotta P Palangkarraya; daan d. kkawasan ekowisaata Tamaan Wisaata Alam m Pelaihaari Tanaah Laut ((Kabupaaten Tannah Lautt), K Kampungg Masyaarakat Suku Dayyak Merratus (K Kabupateen Hulu Sungai Selatann), wisatta buudaya, ddan obyeek wisataa lainnyaa dengann Kota B Banjarmaasin. (6) Penggembanggan pusat jasa pariwisaata di kawasan perkotaaan sebaagaimanaa dimakksud padda ayatt (1) hurruf e dilaakukan ddi Kota Pontiannak, Kotaa Palanggkaraya, Kota Banjarmaasin, Kotta Baliikpapan, dan Kota Samaarinda. Pasaal 55 man sebaagaimanna (1) Strattegi opperasionaalisasi pperwujuudan kaawasan peruntuukan peermukim dimaaksud daalam Passal 48 huuruf g m meliputi: a. m mengembbangkan kawasaan perunttukan peermukim man di kaawasan pperkotaaan yang didukunng oleh prasaarana daan saranaa perkotaaan yangg adaptiff terhadaap ancam man benccana bannjir; dan b. m mengembbangkan kawasan peruuntukan permukkiman di kawasan peerbatasann negarra teermasuk pulau--pulau kkecil teerluar dengan ddukungaan prasaarana dan d saraana yanng m memadai. (2) Penggembanggan kaw wasan perruntukann permukkiman ddi kawasaan perkootaan yan ng didukkung oleeh prassarana daan sarana perkottaan yanng adaptiif terhaddap ancam man benncana baanjir sebaagaimanna dimaaksud ppada ayaat (1) huuruf a ddilakukann di Koota Ponttianak, K Kota Pallangkaraaya, Kotta Banjjarmasinn, Kota Tarakann Kota Balikpaapan, Koota Tengggarong, Kota Samarinnda, Kotta Bonntang, K Kota Meempawaah, Kotaa Singkkawang, Kota S Sambas,, Kota Ketapanng, Kotta Putuussibau, Kota Saanggau, Kota Siintang, K Kota Kuuala Kappuas, Koota Pang gkalan Bun, B Kotta Bunntok, Koota Muuara Tew weh, K Kota Sam mpit, K Kota Am muntai, Kota Martapu M ura, Kotta Marrabahan, Kota K Kotabaruu, Kota Tanjunng Redebb, Kota Sangatta, Kotaa Nunukkan, Kotta Tanjjung Sellor, Kotaa Malinaau, Kota Tanlum mbis, Kotta Tanahh Grogot, dan Ko ota Senddawar. (3) Penggembanggan kaw wasan peeruntukaan permuukiman di kawaasan perrbatasan negara termasuuk pulaau-pulau kecil terluar dengann dukuungan pprasaranaa dan sarana yang memadaai sebaagaimanaa dimakksud paada ayatt (1) hhuruf b dilakukkan di Kota Paloh-Aruuk, Kotta Jagooibabangg, Kota Nangaa Badauu, Kota Entikoong, Koota Jasa, Kota Nunukaan, Kotta Simanggariss, Kota L Long Miidang, K Kota Lonng Pahanngai, Koota Longg Nawan ng, Pulauu Sebatikk, Pulaau Sambit, dan P Pulau Maaratua. Pasaal 56 S Strategi ooperasioonalisasi perwujuudan kaw wasan buudi dayaa yang m memiliki nilai strategis naasional di d P Pulau Kaalimantaan secara lebih rinci terrcantum m dalam Lampiraan XIII yang merupaka m an bagiaan tiidak terppisahkann dari Peeraturan P Presidenn ini. Pasaal 57 (1) Kaw wasan buudi dayaa yang m memilikki nilai sstrategis nasionaal sebaggaimana dimaksuud dalam m Pasaal 48 yanng mam mpu mem macu perrtumbuhan ekonnomi kaw wasan daan wilay yah di seekitarnyaa, sertaa mendoorong pem merataann perkem mbangann wilayahh ditetappkan sebbagai kaw wasan anndalan. (2) Kaw wasan anndalan seebagaimana dim maksud pada ayatt (1) terddiri atas kawasan n andalaan dengaan sektor ungguulan kehhutanan, pertaniaan, perkeebunan, pperikanann, pertaambangaan, industri, dann pariwisata. (33) Strateegi operrasionaliisasi perwujudaan kkawasan andalann sebaggaimana dimaksud padaa ayat ((2) terdiiri atas strategii operasionalisassi pperwujuddan: aa. kawasan andaalan denngan sekttor ungggulan kehhutanan;; bb. awasan andallan denggan sektoor ungguulan perttanian; cc. kawaasan andaalan denngan sekktor ungggulan perrkebunann; dd. kawaasan andaalan denngan sekktor ungggulan perrikanan; ee. kawaasan andaalan denngan sekktor ungggulan perrtambanngan; ff. kawaasan andaalan denngan sekktor ungggulan inddustri; daan gg. kawaasan andaalan denngan sekktor ungggulan parriwisata.
www..bpkp.go.id
Pasaal 58 (1) Strattegi operasionaalisasi pperwujuddan penngembanngan kaawasan andalan n dengaan sektoor ungggulan keehutanann sebagaiimana diimaksudd pada Paasal 57 aayat (3) hhuruf a meliputi m i: a. m mengembbangkan kawasaan untuk kegiataan sektorr unggulan kehuutanan, teermasukk kegiataan inndustri ppengolahhan hasill hutan, ppermukiman, serrta jaringgan prassarana daan saranaa; b. m mengendalikan pperkembbangan kkegiatan sektor unggulaan kehuttanan yaang mennggangggu fuungsi ekkologis hhutan; daan c. m meningkaatkan keeterkaitaan pusat kegiataan sektoor ungguulan kehhutanan dengan kawasaan perkotaann nasionnal sebagai puusat penngembanngan kaawasan andalan n dengaan sektoor unnggulann kehutannan, yanng terlayaani teruttama olehh pelabuuhan. wasan unntuk keegiatan ssektor uunggulann kehutaanan, teermasuk kegiataan (2) Penggembanggan kaw induustri penngolahann hasil hutan, permuukiman, serta jjaringann prasarrana dann saranna sebaagaimanaa dimakksud pada ayat (11) huruff a dilakuukan di Kawasaan Andallan Ketaapang daan Sekiitarnya, Kawasaan Andaalan Kappuas Huulu dan S Sekitarnnya, Kaw wasan Andalan A Sanggauu, Kaw wasan A Andalan Sampit--Pangkalan Bunn, Kawaasan Anndalan M Muara Teweh, T Kawasaan Anddalan Buuntok, K Kawasan Andalann Kuala Kapuass, Kawassan Anddalan Baatulicin, Kawasaan Anddalan Taanjung R Redeb daan Sekitaarnya, K Kawasann Andalaan Sasam mawa, Kawasan K n Andalaan Tataapanbum ma dan Sekitarnyya, serta Kawasann Andalan Bonssamtebajam dan Sekitarnnya. mbangann kegiattan sektoor ungguulan kehhutanan yyang meenggangggu fungssi (3) Penggendaliaan perkem ekollogis huttan sebaggaimanaa dimakssud padaa ayat (1) huruf b dilakuukan di Kawasan K n Andalaan Ketaapang daan Sekitaarnya, K Kawasan ndalann Kapuass Hulu dan Sekittarnya, Kawasan K n Andalaan Sangggau, K Kawasan Andalaan Samppit-Panggkalan B Bun, Kaawasan Andalan n Muaraa Tewehh, Kaw wasan Anndalan B Buntok, Kawasaan Andaalan Kuaala Kapuuas, Kaw wasan Andalan A B Batulicin n, Kaw wasan A Andalan Kandanngan daan sekitaarnya, K Kawasann Andallan Tanjjung Reedeb daan Sekiitarnya, Kawasaan Andallan Sasaamawa, K Kawasann Andalan Tatappanbumaa dan Seekitarnyaa, sertaa Kawassan Andaalan Bonnsamtebaajam dann Sekitarrnya. (4) Peniingkatann keterkkaitan ppusat keegiatan sektor unggulaan kehuutanan dengan d kawasaan perkkotaan nasional sebagai pusat peengembaangan kkawasan andalann dengan n sektor unggulaan kehuutanan, yyang terrlayani tterutamaa oleh ppelabuhaan sebaggaimana dimaksu ud padaa ayat (11) huruuf c dilakkukan dii: a. K Kawasan Andalaan Ketappang dann Sekitarrnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKW Ketapang K g, yang terlaayani terrutama ooleh Pelaabuhan K Ketapangg; b. K Kawasan Andalaan Kapuuas Hulu dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaan PKW W P Putussibaau, yang terlayanni oleh P Pelabuhaan Pontiaanak; c. K Kawasan Andalaan Sangggau denngan kaw wasan peerkotaann PKW Sanggau u, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Pontiannak; d. K Kawasan Andalann Sampitt-Pangkaalan Bunn dengann kawasaan perkootaan PK KW Samppit, PKW W Pangkalann Bun, yyang terllayani terutama ooleh Pelaabuhan K Kumai; e. K Kawasan Andalann Muaraa Tewehh dengann kawasaan perkootaan PK KW Mu uara Tew weh, yanng teerlayani terutamaa oleh Peelabuhann Banjarrmasin ddan Pelabbuhan Saamarind da; f. K Kawasan Andalaan Bunttok denggan kaw wasan perkotaann PKW Buntok k, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Banjarm masin; g. K Kawasan Andalaan Kualaa Kapuaas dengan kawaasan perrkotaan PKN Palangka P araya daan PKW Kuala Kapuuas, yang terlayaani terutama olehh Pelabuuhan Bannjarmasiin; h. K Kawasan Andalaan Batuliicin denngan kaw wasan peerkotaann PKW K Kotabarru, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Batuliciin; i. K Kawasan Andalaan Tanjuung Reddeb dann Sekitaarnya deengan kaawasan perkotaaan PKW W T Tanjung R Redeb, yyang terllayani teerutama ooleh Pelabuhan Tanjungg Redeb; j. Kaawasan Andalann Sasam mawa denngan kaawasan pperkotaaan PKW W Sangata, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Tanjungg Sangatta dan Peelabuhann Maloi; k. K Kawasan Andalaan Tataapanbum ma dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaaan PKN N T Tarakan, PKW Malinauu, dan PKW/PK KSN N Nunukan,, yang terlayan ni terutaama oleeh Pelabuhann Tarakaan dan P Pelabuhaan Nunukkan; dann l. K Kawasan Andalaan Bonssamtebajjam dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N K Kawasan Perkootaan B Balikpappan-Tennggarongg-Samariinda-Bonntang, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Balikpaapan dan Pelabuhhan Sam marinda.
www..bpkp.go.id
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasaal 59 Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan kawaasan anddalan deengan seektor un nggulan pertaniaan sebaagaimanaa dimakssud Pasaal 57 ayaat (3) huuruf b meeliputi: a. m mengembbangkan kawasaan untukk kegiataan sektorr unggulan pertaanian, teermasukk kegiataan inndustri ppengolahhan hasill pertaniaan, perm mukimann, serta jaaringan pprasaran na dan saarana; b. m mengendalikan aalih funngsi lahhan padda kawaasan anndalan ddengan sektor unggulaan pertaniann; dan meningkkatkan kketerkaittan pusaat kegiaatan perrtanian pada kaawasan andalann dengaan c. m kkawasan perkotaaan nasiional seebagai ppusat peengembaangan kkawasan andalann dengaan seektor unnggulan ppertaniann, yang tterlayanii terutam ma oleh ppelabuhaan. Penggembanggan kaw wasan uuntuk keegiatan sektor uunggulaan pertannian, teermasuk kegiataan induustri penngolahann hasil pertaniaan, perm mukimann, serta jaringaan prasaarana daan saranna sebaagaimanaa dimaksud padaa ayat (11) huruff a dilakuukan di K Kawasann Andalan Pontiianak daan Sekiitarnya, K Kawasann Andalan Singkkawang dan Sekkitarnya, Kawasaan Andallan Ketaapang daan Sekiitarnya, K Kawasann Andalan Kapuuas Huluu dan Sekkitarnya, Kawasan Andaalan Sanggau, Andalaan Kaw wasan A Andalan Sampit-P Pangkalan Bun,, Kawassan Anddalan Buuntok, Kawasan K Muaara Tew weh, Kaawasan Andalann Kualaa Kapuaas, Kaw wasan A Andalan Kandanngan daan Sekiitarnya, Kawasaan Andaalan Banj njarmasinn Raya dan Sekkitarnya, serta Kawasan K n Andalaan Batuulicin. Penggendaliaan alih ffungsi laahan padda kawaasan anddalan deengan seektor un nggulan pertaniaan sebaagaimanaa dimakksud padaa ayat (11) huruff b dilakuukan di Kawasaan Andallan Ketaapang daan Sekiitarnya, Kawasaan Andaalan Sam mpit-Panngkalan Bun, Kawasan Andalan n Kualaa Kapuas, Kaw wasan Anndalan K Kandanggan dan S Sekitarnyya, Kaw wasan Anndalan B Banjarmaasin Rayaa dan Sekiitarnya, serta Kaawasan A Andalan Batuliciin. perttanian, yyang terrlayani tterutamaa oleh ppelabuhann sebaggaimana dimaksu ud padaa ayat (11) huruuf c dilakkukan dii: a. K Kawasan Andalaan Pontiaanak dann Sekitarrnya denngan kaw wasan pperkotaan n PKN Pontiana P ak dan PKW W Mempaawah, yaang terlaayani terrutama ooleh Pelaabuhan P Pontianak k; b. K Kawasan Andalan Singgkawangg dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaaan PKW W Singkawaang dan PKW Saambas, yyang terllayani teerutama ooleh Pellabuhan Pontianaak; Kawasan Andalaan Ketappang dann Sekitarrnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKW Ketapang K g, c. K yang terlaayani terrutama ooleh Pelaabuhan K Ketapangg; d. K Kawasan Andalaan Kapuuas Hulu dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaan PKW W P Putussibaau, yang terlayanni terutam ma oleh Pelabuhhan Ponttianak; e. K Kawasan Andalaan Sangggau denngan kaw wasan peerkotaann PKW Sanggau u, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Pontiannak; f. K Kawasan Andalaan Sampit-Pangkkalan Buun dengaan kawaasan perkkotaan PKW P Saampit daan P PKW Panngkalan Bun, yanng terlayyani teruutama oleh Pelabbuhan Kuumai; g. K Kawasann Andalaan Bunttok dengan kaw wasan pperkotaann PKW Buntok k, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Banjarm masin; h. K Kawasan Andalaan Muara Tewehh dengann kawassan perkkotaan P PKW Mu uara Tew weh yanng teerlayani terutamaa oleh Pelabuhann Banjarrmasin ddan Pelabbuhan Samarind da; i. K Kawasan Andalaan Kuala Kapuaas dengan kawaasan perrkotaan PKN Palangka P araya daan P PKW Kuuala Kapuuas, yanng terlayaani teruttama olehh Pelabuuhan Bannjarmasiin; j. K Kawasan Andalann Kandaangan daan Sekitaarnya deengan kaawasan pperkotaan n PKW Amuntaai, yang terlaayani terrutama ooleh Pelaabuhan B Banjarmasin dann Pelabuhhan Tanah Groggot; k. K Kawasan Andalaan Banjaarmasin Raya ddan Sekittarnya ddengan kkawasan n perkotaan PKN N B Banjarmaasin, PK KW Marrabahan, dan P PKW M Martapuraa, yang terlayan ni terutaama oleeh P Pelabuhann Banjarrmasin; dan l. K Kawasan Andalaan Batuliicin denngan kaw wasan peerkotaann PKW K Kotabarru, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Batuliciin.
Pasaal 60 (1) Strattegi opeerasionallisasi perrwujudaan kawassan andaalan denngan sekttor ungg gulan peerkebunaan sebaagaimanaa dimakssud pasaal 57 ayaat (3) hurruf c meeliputi:
www..bpkp.go.id
a. m mengem mbangkann kawaasan unttuk keggiatan sektor uunggulann perkeb bunan, termasuuk kkegiatann industrri pengoolahan hhasil perkkebunann, permuukiman, serta jaaringan prasaran p na ddan saraana; dan b. m meningkkatkan kketerkaittan pussat kegiiatan peerkebunaan denggan kaw wasan perkotaa p an nnasionall sebagaai pusatt pengeembangaan kawaasan anndalan ddengan sektor unggulaan pperkebunnan, yanng terlayani teruttama oleeh pelabuuhan. (2) Penggembanggan kaw wasan unntuk keggiatan sektor unnggulan perkebuunan, teermasuk kegiataan induustri penngolahann hasil pperkebunnan, perrmukimaan, sertaa jaringaan prasaarana daan saranna sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf a melipuuti: a. pperkebunnan kelaapa saw wit di Kaawasan A Andalann Singkaawang ddan Sekiitarnya, Kawasaan A Andalann Ketapaang dann Sekitarrnya, Kaawasan Andalann Kapuaas Hulu dan Seekitarnyaa, K Kawasann Andaalan Sannggau, Kawasaan Andaalan Sam mpit-Panngkalan Bun, Kawasaan A Andalann Buntokk, Kawaasan Anddalan M Muara Teeweh, K Kawasan Andalan Kualaa Kapuas, K Kawasann Andalaan Kanddangan ddan Sekittarnya, K Kawasann Andalaan Banjaarmasin Raya daan S Sekitarnnya, Kaw wasan A Andalann Sasam mawa, K Kawasann Andallan Battulicin, Kawasaan A Andalann Bonsam mtebajam m dan Sekitarnnya, sertta Kawaasan Anndalan Tatapanb T buma daan S Sekitarnnya; dan b. pperkebunnan kareet di Kaawasan A Andalan Singkaw wang daan Sekitaarnya, Kawasan K n Andalaan K Ketapanng dan S Sekitarnyya, Kaw wasan A Andalan Kapuas Hulu ddan Sekiitarnya, Kawasaan A Andalann Sangggau, Kaawasan Andalann Samppit-Pangkkalan B Bun, Kaawasan Andalaan B Buntok, Kawasaan Andaalan Muara Tew weh, Kaw wasan A Andalan Kuala Kapuas, K Kawasaan A Andalann Kandanngan daan Sekitarnya, K Kawasann Andalan Banjjarmasin n dan Seekitarnyaa, K Kawasann Andaalan Saasamawaa, Kaw wasan A Andalan Batuliccin, Kaawasan Andalaan B Bonsamttebajam dan Sekkitarnya,, serta K Kawasan Andalann Tatapaanbuma dan d Sekiitarnya. wasan peerkotaan nasionaal (3) Peniingkatann keterkaitan puusat keggiatan peerkebunaan denggan kaw sebaagai pusat pengeembangaan kawaasan anddalan denngan sekktor ungggulan perkebun p nan, yanng terlaayani terrutama ooleh pelaabuhan ssebagaim mana dim maksud pada ayyat (1) huruf h b dilakuka d an di: aa. Kaw wasan A Andalan Singkawang dan Sekitarnyya denggan kaw wasan perkotaa p an PKW W Singgkawangg dan PK KW Sambbas, yanng terlayaani teruttama oleeh Pelabuuhan Pon ntianak; bb. Kaw wasan A Andalan K Ketapanng dan S Sekitarnyya denggan kawaasan perrkotaan PKW Ketapang K g, yangg terlayaani terutaama olehh Pelabuuhan Kettapang; cc. Kaw wasan Anndalan K Kapuas H Hulu denngan kaw wasan peerkotaann PKW P Putussibaau, yangg terlayanni teruttama oleeh Pelabuuhan Poontianak;; dd. Kaw wasan Anndalan S Sanggauu dengann kawasaan perkootaan PK KW Sangggau yaang terlayyani oleeh teruttama Pellabuhan Pontiannak; ee. Kaw wasan Anndalan S Sampit-P Pangkalaan Bun dengan kawasann perkottaan PKW W Samppit, PKW W Panggkalan B Bun, yanng terlayaani teruttama oleh Pelabuuhan Kuumai; ff. Kaw wasan A Andalan Buntokk dengaan kawaasan perrkotaan PKW Buntok,, yang terlayanni teruttama oleeh Pelabuuhan Baanjarmassin; gg. Kaw wasan A Andalan Muara T Teweh ddengan kawasann perkotaan PK KW Muaara Tew weh, yanng terlaayani terrutama oleh Pelaabuhan B Banjarmaasin dan Pelabuhhan Sam marinda; hh. Kaw wasan Anndalan K Kuala Kaapuas deengan kaawasan pperkotaaan PKW W Kuala Kapuas K dan PKN N Palaangkarayya, yang terlayanni terutam ma oleh Pelabuhhan Banjarmasinn; i. Kaw wasan Anndalan K Kandanggan dan Sekitarnnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKW Amuntaai, yangg terlayaani terutaama olehh Pelabuuhan Bannjarmasinn dan Peelabuhann Tanah Grogot; j. Kaw wasan A Andalan Banjarm masin R Raya dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N Banjjarmasinn, PKW W Marabbahan, dan PK KW Maartapura, yang terlayan ni terutaama oleeh Pelaabuhan B Banjarmaasin; kk. Kaw wasan A Andalan Batuliciin dengaan kawaasan perrkotaan PKW K Kotabaru u, yang terlayanni teruttama oleeh Pelabuuhan Baatulicin; l. awasan Anddalan S Sasamaw wa dengaan kawaasan peerkotaan PKW Sangataa, yang terlayanni teruttama oleeh Pelabuuhan Taanjung Saangata ddan Pelabbuhan M Maloi; m m. Kaw wasan A Andalan Bonsam mtebajam m dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaaan PKN N Kaw wasan Peerkotaann Balikpaapan-Teenggaronng- Samaarinda-B Bontang,, yang teerlayani terutam ma olehh Pelabuhhan Baliikpapan dan Pelaabuhan S Samarinda; dan
www..bpkp.go.id
nn.
(1)
(2)
(3)
(4)
Kaw wasan Anndalan T Tatapanbbuma daan Sekitaarnya deengan kaawasan pperkotaaan PKN Tarakann, PKW W Malinnau, dan PKW/PKSN Nuunukan, yang terrlayani tterutamaa oleh Peelabuhann Tarakaan dan Pelabuhhan Nunuukan. Pasaal 61 Strattegi opeerasionallisasi peerwujudaan kawaasan anddalan dengan sektor ung ggulan perikana p an sebaagaimanaa dimakssud padaa pasal 557 ayat (3) huruff d melipputi: a. m mengembbangkan kawasaan untukk kegiataan sektorr unggullan perikkanan, teermasukk kegiataan inndustri ppengolahhan hasill perikannan, perm mukimann, serta jaringan prasaran na dan saarana; b. m mengendalikan pperkembaangan kkegiatan perikanaan pada kawasaan andalaan denggan sektoor unnggulann perikannan yangg berpottensi meerusak kkawasan pantai bberhutan n bakau,, terumbbu kkarang, kkawasan pesisir, dan alurr pelayarran; dan c. m meningkaatkan keeterkaitann pusat kegiatann perikaanan denngan kaw wasan peerkotaann nasionaal seebagai ppusat penngembanngan kaawasan aandalan dengan sektor uunggulan n perikaanan yanng teerlayani terutamaa oleh baandar uddara atauu pelabuhhan. Penggembanggan kaw wasan uuntuk keegiatan sektor uunggulann perikaanan, teermasuk kegiataan induustri penngolahann hasil perikanaan, perm mukimann, serta jaringaan prasaarana daan saranna sebaagaimanaa dimaksud padaa ayat (11) huruf a dilakuukan padda kawassan peru untukan perikana p an di K Kawasann Andallan Ponntianak dan Seekitarnyaa, Kawaasan Anndalan Singkaw S wang daan Sekiitarnya, Kawasaan Anddalan Keetapang dan Seekitarnya, Kaw wasan An ndalan Sanggauu, Kaw wasan Anndalan B Banjarmaasin Rayya dan Sekitarnyya, Kawaasan Anddalan Baatulicin, Kawasaan Anddalan Saasamawaa, Kawasan Anddalan Taatapanbuuma dann Sekitaarnya, Kawasan K Andalaan Bonnsamtebaajam daan Sekittarnya, Kawasaan Andaalan Saampit-Paangkalan n Bun, Kawasaan Anddalan Kuuala Kaapuas, K Kawasann Andallan Lauut Pontiaanak daan Sekittarnya, Kawasaan Anddalan Lauut Ketappang dann Sekitarrnya, Kaawasan A Andalan Laut Kuuala Pem mbuang, Kawasaan Anddalan Lauut Pulauu Laut, seerta Kaw wasan Anndalan L Laut Bonntang-Taarakan daan Sekittarnya. Penggendaliaan perkeembangaan kegiaatan perrikanan pada kkawasan andalan n dengaan sektoor ungggulan peerikanann yang bberpotennsi meruusak kaawasan ppantai bberhutan bakau, terumbbu karaang, kaw wasan peesisir, daan alur ppelayaraan sebaggaimana dimaksuud pada ayat (1) huruf b dilakkukan ddi Kawaasan Anddalan Laaut Ponntianak ddan Sekkitarnya, Kawasaan Andaalan Lauut Ketaapang daan Sekitaarnya, K Kawasan Andalann Laut K Kuala Peembuangg, Kawassan Anddalan Lauut Pulaau Laut, Kawasaan Andallan Laut Bontangg-Tarakaan dan S Sekitarnyya. Peniingkatann keterkkaitan puusat keggiatan pperikanaan dengaan kawaasan peerkotaan nasionaal sebaagai pussat penggembanggan kaw wasan anndalan ddengan ssektor uunggulan n perikannan yanng terlaayani terrutama ooleh banndar udarra dan/aatau pelaabuhan ssebagaim mana dim maksud pada p ayaat (1) hhuruf c ddilakukaan di: a. K Kawasan Andalaan Pontiaanak dann Sekitarrnya denngan kaw wasan pperkotaan n PKN Pontiana P ak dan PKW W Mem mpawah, yang tterlayanni terutaama olehh Banddar Udarra Supaadio ataau P Pelabuhann Pontiaanak; b. K Kawasan Andalan Singgkawangg dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaaan PKW W Singkawaang dan PKW Sambas, yyang terrlayani teerutama oleh Baandar Ud dara Suppadio ataau P Pelabuhann Pontiaanak; c. K Kawasan Andalaan Ketappang dann Sekitarrnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKW Ketapang K g, yang terlaayani terrutama ooleh Banndar Udaara Rahaadi Usmaan atau P Pelabuhaan Ketappang; d. K Kawasan Andalaan Sangggau denggan kaw wasan perrkotaan PKW S Sanggau dan PK KW/PKSN N E Entikong, yang teerlayani terutama oleh B Bandar U Udara Suusilo atauu Pelabu uhan Ponntianak; e. K Kawasan Andalaan Banjaarmasin Raya ddan Sekittarnya ddengan kkawasan n perkotaan PKN N B Banjarmaasin, PK KW Marrabahan, dan P PKW M Martapuraa, yang terlayan ni terutaama oleeh B Bandar U Udara Syyamsuddin Noor atau Pellabuhan Banjarm masin; f. K Kawasan Andalaan Batuliicin denngan kaw wasan peerkotaann PKW K Kotabarru, yang terlayanni oleh Banddar Udarra Stagen atau P Pelabuhan Banjarrmasin; g. K Kawasan Andalaan Sasam mawa deengan kaawasan pperkotaaan PKW W Sangatta, yang terlayanni teerutama oleh Bandar U Udara Boontang aatau Pellabuhan anjung Sangataa dan Pelabuha P an M Maloi; h. K Kawasan Andalaan Tataapanbum ma dan Sekitarrnya denngan kaawasan perkotaaan PKN N T Tarakan, PKW M Malinau, dan PKW W/PKSN N Nunukkan, yanng terlayani teruttama oleeh Bandaar U Udara Nuunukan, Bandar U Udara Juuwata, P Pelabuhaan Tarakkan, atau Pelabuh han Nunuukan;
www..bpkp.go.id
i. K Kawasan Andalaan Bonssamtebajjam dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N K Kawasan Perkootaan B Balikpappan-Tennggarongg-Samariinda-Bonntang, yang terlayanni teerutama oleh B Bandar U Udara S Sepinggaan, Banddar Udaara Sam marinda Baru, Pelabuha P an B Balikpapaan, atau Pelabuhhan Samarinda; j. K Kawasan Andalaan Sampit-Pangkkalan Buun dengaan kawaasan perkkotaan PKW P Saampit daan P PKW Paangkalann Bun, yyang terrlayani tterutamaa oleh B Bandar Udara Iskandar I r, Bandaar U Udara Tjiilik Riwuut, atau Pelabuhhan Kum mai; k. K Kawasan Andalaan Kuala Kapuaas dengan kawaasan perrkotaan PKN Palangka P araya daan P PKW Kuuala Kappuas, yaang terllayani teerutama oleh B Bandar U Udara Tjilik T Riiwut ataau P Pelabuhann Banjarrmasin; l. K Kawasan Andalaan Lautt Pontiannak dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N P Pontianakk, yangg terlayaani teruutama ooleh Baandar U Udara S Supadio atau Pelabuha P an P Pontianakk; m. K Kawasan Andalaan Lautt Ketapaang dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N K Ketapangg, yang terlayaani teruttama olleh Banndar Uddara Keetapang atau Pelabuha P an K Ketapangg; n. K Kawasan Andalaan Laut Kuala P Pembuanng denggan kawaasan perrkotaan PKW Pangkala P an B Bun dann PKW Sampit,, yang terlayanni terutaama oleh Banddar Udarra Iskanndar ataau P Pelabuhann Kumaai; o. K Kawasan Andalaan Laut Pulau L Laut denngan kaawasan pperkotaaan PKW W Kotabaaru, yanng teerlayani terutamaa oleh B Bandar U Udara Staagen atauu Pelabuuhan Battulicin; dan d p. K Kawasan Andalaan Laut Bontanng-Tarakkan dan Sekitarrnya denngan kawasan perkotaa p an P PKN Tarrakan, P PKN Kaawasan Perkotaaan Balikkpapan-B Bontangg-Tenggaarong-Saamarindaa, P PKW/PK KSN Nunnukan, P PKW Taanjung S Selor, PK KW Tannjung Reedeb, daan PKW Sangataa, yang terlaayani terutama ooleh Banndar Uddara Sepinggan, Bandar Udara Nunukan N n, Bandaar U Udara Juuwata, B Bandar U Udara Kalimarauu-Berau,, Bandarr Udara Bontan ng, Banddar Udarra Samarindda Baru,, Pelabuuhan Nuunukan, Pelabuhhan Taraakan, Peelabuhan n Tanjunng Seloor, P Pelabuhann Tanjunng Redeeb, Pelabbuhan Taanjung S Sangata, atau Pellabuhan Samarinnda.
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasaal 62 Strattegi operasionaalisasi pperwujuddan penngembanngan kaawasan andalan n dengaan sektoor ungggulan peertambanngan sebbagaimanna dimakksud dalam Pasaal 57 ayaat (3) hurruf e meeliputi: a. m mengembbangkan kawasaan untuuk kegiaatan sekktor ungggulan ppertambangan, termasuuk kkegiatan industrri penggolahan pertam mbangan, lokasii pembbuangan tailingg dengaan m memperhhatikan ddaya dukkung daan daya tampunng lingkuungan hhidup, peermukim man, sertta jaaringan pprasaranna dan saarana; b. m merehabiilitasi kaawasan pperuntukan pertaambangann; dan c. m meningkkatkan kketerkaitaan pusaat kegiaatan perttambanggan denngan kaw wasan perkotaa p an nasional sebagaii pusat pengem mbangann kawaasan anddalan ddengan sektor unggulaan pertambaangan yaang terlayyani teruutama oleh pelabbuhan. Penggembanggan kaw wasan unntuk kegiatan sekktor ungggulan ppertambaangan, teermasukk kegiataan induustri penngolahann pertambbangan, lokasi ppembuanngan tailling denggan mem mperhatiikan dayya dukuung dann daya tampungg lingkunngan hiddup, perrmukimaan, sertaa jaringaan prasaarana daan saranna sebaggaimana dimaksuud pada ayat (1)) huruf a dilakukkan di Kaawasan Andalan A n Tanjunng Redeb dan S Sekitarnnya, Kaw wasan Anndalan S Sasamaw wa, Kaw wasan Anndalan Tatapanb T buma daan Sekiitarnya, Kawasaan Andaalan Bonnsamtebaajam daan Sekitaarnya, K Kawasan n Andalaan Muarra Tew weh, Kaw wasan Anndalan L Laut Kuaala Pem mbuang, K Kawasann Andalaan Laut Pulau Laut, L sertta Kaw wasan Anndalan L Laut Bonntang-Taarakan daan Sekitarnya. Rehabilitasi kawasaan perunttukan peertambanngan sebbagaimaana dimaaksud paada ayat (1) huruuf b diilakukann di Kaawasan Andalann Tanjuung Reddeb dan Sekitarrnya, Kawasan K Andalaan Sasaamawa, Kawassan Anndalan Tatapannbuma dan S Sekitarnyya, Kaawasan Andalaan Bonnsamtebaajam dann Sekitarrnya, Kaawasan Andalann Muaraa Teweh,, Kawassan Andaalan Lauut Kuaala Pembbuang, Kawasaan Andaalan Lauut Pulauu Laut, serta Kawasan n Andaalan Lauut Bonntang-Tarrakan daan Sekitaarnya. Peniingkatann keterkaaitan pusat kegiiatan perrtambanggan denngan kaw wasan peerkotaann nasionaal sebaagai pusaat pengeembangaan kawassan andaalan denngan sekttor ungggulan pertambanngan yanng
www..bpkp.go.id
terlaayani terrutama ooleh pelaabuhan sebagaim mana dim maksud pada ayyat (1) huruf h c dilakuka d an di: a. K Kawasan Andalaan Tanjuung Reddeb dann Sekitaarnya deengan kaawasan perkotaaan PKW W T Tanjung R Redeb, yyang terllayani teerutama ooleh Pellabuhan Tanjungg Redeb;; b. K Kawasan Andalaan Sasam mawa deengan kaawasan pperkotaaan PKW W Sangatta, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Tanjungg Sangatta dan Peelabuhann Maloi; c. K Kawasan Andalaan Tataapanbum ma dan Sekitarrnya denngan kaawasan perkotaaan PKN N T Tarakan, PKW Malinauu, dan PKW/PK KSN N Nunukan,, yang terlayan ni terutaama oleeh P Pelabuhann Tarakaan dan P Pelabuhaan Nunukkan; d. K Kawasan Andalaan Bonssamtebajjam dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N K Kawasan Perkootaan B Balikpappan-Tennggarongg-Samariinda-Bonntang, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Balikpaapan dann Pelabuhhan Sam marinda; e. K Kawasan Andalaan Muaraa Tewehh dengann kawassan perkootaan PK KW Mu uara Tew weh, yanng teerlayani terutamaa oleh Pelabuhann Banjarrmasin ddan Pelabbuhan Samarind da; f. K Kawasan Andalaan Laut Kuala P Pembuanng dengaan kawaasan perkkotaan PKW P Saampit daan P PKW Panngkalan Bun, yanng terlayyani teruutama oleh Pelabbuhan Kuumai; g. K Kawasan Andalaan Laut Bontanng-Tarakkan dan Sekitarrnya denngan kawasan perkotaa p an P PKN Kaw wasan P Perkotaaan Balikkpapan-T Tenggaroong-Sam marinda-B Bontang g, PKN Tarakann, P PKW Sanngata, P PKW Taanjung R Redeb, P PKW Taanjung S Selor dann PKW//PKSN Nunukan N n, yang terlaayani terutama ooleh Banndar Uddara Sepinggan, Bandar Udara Nunukan N n, Bandaar U Udara Juuwata, B Bandar U Udara Kalimarauu-Berau,, Bandarr Udara Bontan ng, Banddar Udarra Samarindda Baru,, Pelabuuhan Nuunukan, Pelabuhhan Taraakan, Peelabuhan n Tanjunng Seloor, P Pelabuhann Tanjunng Redeeb, Pelabbuhan Taanjung S Sangata, dan Pelaabuhan Samarind S da; dan h. K Kawasann Andalaan Laut Pulau L Laut denngan kaawasan pperkotaaan PKW W Kotabaaru, yanng teerlayani terutamaa oleh Pelabuhann Batulicin. Pasaal 63 (1) Strattegi opeerasionaalisasi peerwujuddan kawasan anndalan ddengan ssektor unggulan u n industtri sebaagaimanaa dimakssud padaa Pasal 557 ayat ((3) huruff f melipputi: a. m mengembbangkan kawasaan untuuk kegiaatan inddustri dan perm mukiman n, serta jaringaan prrasaranaa dan sarrana; dann b. m meningkaatkan keeterkaitaan antarppusat keegiatan industri dan keeterkaitan pusat kegiataan inndustri dengan kawasaan perkootaan naasional sebagai pusat pengem mbangan kawasaan anndalan ddengan ssektor unnggulannindustri yang teerlayani terutamaa oleh bandar b u udara ataau pelabuhann. (2) Penggembanggan kaw wasan unntuk kegiatan inddustri daan perm mukiman,, serta jaaringan prasaran p na dan sarana sebagaim mana diimaksud pada ayyat (1) huruf a dilakukkan di Kawasan K Andalaan Ponttianak ddan Sekkitarnya, Kawaasan Anndalan S Singkaw wang daan Sekittarnya, Kawasaan Anddalan Keetapang dan Sekitarnyaa, Kawaasan Anddalan Saampit-Paangkalan n Bun, Kawasaan Anddalan Bannjarmasin Raya dan Sekkitarnya,, Kawasan Andaalan Battulicin, Kawasan K n Tanjunng Redeb dan S Sekitarnnya, Kaw wasan Anndalan S Sasamaw wa, Kaw wasan Anndalan Tatapanb T buma daan Sekiitarnya, dan Kaw wasan Anndalan B Bonsamttebajam dan Sekkitarnya. (3) Peniingkatann keterkaaitan anttarpusat kegiatann industrri dan keeterkaitaan pusat kegiatann industtri denggan kaw wasan perrkotaan nasional sebagaai pusat pengemb mbangan kawasan n andalaan dengaan sektor ungggulan inndustri yang teerlayani terutam ma oleh bandarr udara atau pelabuha p an sebaagaimanaa dimakssud padaa ayat (11) huruf b dilakuukan di: a. K Kawasan Andalaan Pontiaanak dann Sekitarrnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKN Pontianak P k, yang terlaayani terrutama ooleh Banndar Udaara Supaddio atau Pelabuhhan Ponttianak; Kawasan Andalan Singgkawangg dan Sekitarnnya denngan kaawasan perkotaaan PKW b. K W Singkawaang dan PKW Sambas, yyang terrlayani teerutama oleh Baandar Ud dara Suppadio ataau P Pelabuhann Pontiaanak; c. K Kawasan Andalaan Ketappang dann Sekitarrnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKW Ketapang K g, yang terlaayani terrutama ooleh Banndar Udaara Rahaadi Usmaan atau P Pelabuhaan Ketappang; Kawasan Andalaan Samppit-Panggkalan B Bun denngan kaw wasan pperkotaaan PKW d. K W Sampiit, P PKW Panngkalan Bun, yanng terlayyani teruutama oleh Pelabbuhan Kuumai;
www..bpkp.go.id
e. K Kawasan Andalaan Banjaarmasin Raya ddan Sekittarnya ddengan kkawasan n perkotaan PKN N B Banjarmaasin, PK KW Maraabahan, PKW A Amuntai, yang teerlayani terutama oleh Pelabuha P an B Banjarmaasin; f. K Kawasan Andalaan Batuliicin denngan kaw wasan peerkotaann PKW K Kotabarru, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Batuliciin; g. K Kawasan Andalaan Tanjuung Reddeb dann Sekitaarnya deengan kaawasan perkotaaan PKW W T Tanjung R Redeb, yyang terllayani teerutama ooleh Pellabuhan Tanjungg Redeb;; h. K Kawasan Andalaan Sasam mawa ddengan kawasann perkottaan PK KW San ngata, yaang yanng teerlayani terutamaa oleh Pelabuhann Tanjunng Sangaata dan P Pelabuhaan Malo oi; i. K Kawasan Andalaan Tataapanbum ma dan Sekitarrnya denngan kaawasan perkotaaan PKN N T Tarakan, PKW Malinauu, dan PKW/PK KSN N Nunukan,, yang terlayan ni terutaama oleeh P Pelabuhann Tarakaan dan P Pelabuhaan Nunukkan; dann j. K Kawasan Andalaan Bonssamtebajjam dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N K Kawasan Perkootaan B Balikpappan-Tennggarongg-Samariinda-Bonntang, yang terlayanni teerutama oleh Pellabuhan Balikpaapan dann Pelabuhhan Sam marinda. Pasaal 64 (1) Strattegi operasionaalisasi pperwujuddan penngembanngan kaawasan andalan n dengaan sektoor ungggulan paariwisataa sebagaiimana diimaksudd pada Paasal 57 aayat (3) hhuruf g meliputi m i: a. m mengembbangkan kawasaan untuk kegiataan sektorr unggulan pariw wisata, teermasukk kegiataan pendukunng pariw wisata, peermukim man, sertaa jaringaan prasarrana dann sarana;; dan b. m meningkatkan kketerkaitaan antarrpusat kkegiatan pariwissata sertta antaraa pusat kegiataan pariwisata dan kkawasann perkotaan naasional ssebagai pusat ppengemb bangan kawasaan anndalan ddengan sektor uunggulaan pariw wisata, yyang terllayani tterutamaa oleh pelabuha p an dan/atau bbandar uudara. (2) Penggembanggan kaw wasan unntuk keegiatan ssektor uunggulann pariwiisata, teermasuk kegiataan penddukung pariwisata, perrmukimaan, sertaa jaringgan prassarana ddan saraana sebaagaimanna dimaaksud ppada ayaat (1) huuruf a m meliputii Kawassan Anddalan Poontianak dan Seekitarnyaa, Kaw wasan A Andalan Sampit-P Pangkalan Bun,, Kawassan Anddalan Buuntok, Kawasan K Andalaan Kanndangan dan sekkitarnya, Kawasaan Andaalan Banj njarmasinn Raya ddan Sekiitarnya, Kawasaan Anddalan Baatulicin, Kawasaan Andaalan Tannjung Reedeb dann Sekitaarnya, Kawasan K Andalaan Sasaamawa, Kawassan Anndalan Tatapannbuma dan S Sekitarnyya, Kaawasan Andalaan Bonnsamtebaajam daan Sekittarnya, Kawasaan Anddalan Laaut Ponntianak dan Seekitarnyaa, Kaw wasan Anndalan L Laut Ketapang dan Sekittarnya, K Kawasann Andalaan Laut Kuala K Peembuangg, sertaa Kawassan Andaalan Lauut Bontanng-Tarakkan dan Sekitarnnya. (3) menningkatkaan keteerkaitan antarpuusat keggiatan ppariwisatta sertaa antaraa pusat kegiataan pariw wisata ddengan kawasan perkootaan naasional sebagai pusat pengem mbangan kawasaan andaalan denngan seektor unnggulan pariwissata, yaang terlaayani teerutama oleh pelabuha p an dan//atau banndar udaara sebaggaimana dimaksuud pada ayat (1) huruf b meliputti: a. K Kawasan Andalaan Pontiaanak dann Sekitarrnya denngan kaw wasan peerkotaan n PKN Pontianak P k, yang terlaayani terrutama ooleh Banndar Udaara Supaddio; b. K Kawasan Andalaan Sampit-Pangkkalan Buun dengaan kawaasan perkkotaan PKW P Saampit daan P PKW Panngkalan Bun, yanng terlayyani teruutama oleh Banddar Udara Iskand dar; c. K Kawasann Andalaan Bunttok denggan kaw wasan pperkotaann PKW Buntok k, yang terlayanni teerutama oleh Banndar Uddara Tjiliik Riwutt; d. K Kawasan Andalaan Banjaarmasin Raya ddan Sekittarnya ddengan kkawasan n perkotaan PKN N B Banjarmaasin, yanng terlayyani teruttama oleeh Bandaar Udaraa Syamsuuddin No oor; e. K Kawasan Andalaan Batuliicin denngan kaw wasan peerkotaann PKW K Kotabarru, yang terlayanni teerutama oleh Banndar Uddara Staggen; f. K Kawasan Andalan Kandaangan daan sekitaarnya dengan kaawasan pperkotaan n PKW Amuntaai, yang terlaayani terrutama ooleh Banndar Udaara Syam msuddin N Noor; g. K Kawasann Andalaan Tanjung Redeb dann Sekitaarnya deengan kawasan perkotaaan PKW W T Tanjung R Redeb, yyang terllayani teerutama ooleh Banndar Udara Kalim marau-B Berau; h. K Kawasan Andalaan Sasam mawa deengan kaawasan pperkotaaan PKW W Sangatta, yang terlayanni teerutama oleh Banndar Uddara Sepiinggan; i. K Kawasan Andalaan Tataapanbum ma dan Sekitarrnya denngan kaawasan perkotaaan PKN N T Tarakan, yang terrlayani terutamaa oleh Baandar Uddara Juw wata;
www..bpkp.go.id
j. K Kawasan Andalaan Bonssamtebajjam dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N K Kawasan Perkootaan B Balikpappan-Tennggarongg-Samariinda-Bonntang, yang terlayanni teerutama oleh Banndar Uddara Sepiinggan; k. K Kawasan Andalaan Lautt Pontiannak dann Sekitaarnya deengan kkawasan perkotaaan PKN N P Pontianakk, yang tterlayanii terutam ma oleh B Bandar U Udara Suupadio; l. K Kawasan Andalaan Laut Ketapaang dann Sekitarrnya deengan kaawasan perkotaaan PKW W K Ketapangg, yang teerlayani terutam ma oleh B Bandar U Udara Raahadi Ussman; m. K Kawasann Andalaan Laut Kuala P Pembuanng dengaan kawaasan perkkotaan PKW P Saampit daan P PKW Panngkalan Bun, yanng terlayyani teruutama oleh Banddar Udara Iskand dar; dan n. K Kawasann Andalaan Laut Bontanng-Tarakkan dan Sekitarrnya denngan kaawasan perkotaa p an P PKN K Kawasan Perkottaan B Balikpapaan-Tenggarong-S Samarinnda-Bonttang daan PKN N T Tarakan, yang tterlayanii terutam ma olehh Bandarr Udaraa Sepingggan daan Banddar Udarra Juuwata. Pasaal 65 S Strategi operasioonalisasii perwujjudan kaawasan andalan di Pulaau Kalim mantan secara s leebih rincci teercantum m dalam m Lamppiran XIIV yangg meruppakan bagian tiidak terrpisahkan n dari Peratura P an P Presiden ini. BA AB V A ARAHAN N PEMA ANFAA ATAN RU UANG P PULAU U KALIM MANTAN N Pasaal 66 (1) Arahhan pem manfaatann ruang Pulau K Kalimantan meruupakan aacuan unntuk mew wujudkann struktuur ruanng dan ppola ruanng Pulauu Kalim mantan seebagai pperangkaat operassional RTRWN R di Pulaau Kaliimantan.. (2) Arahhan pem manfaatann ruang P Pulau K Kalimantaan melipputi: a. inndikasi pprogram utama; b. suumber peendanaaan; c. innstansi peelaksanaa; dan d. w waktu pellaksanaaan. (3) Indikkasi program utaama sebagaimanna dimakksud padda ayat (22) huruff a melip puti: a. inndikasi pprogram utama pperwujuddan strukktur ruanng; dan b. inndikasi pprogram utama pperwujuddan pola ruang. (4) Sum mber penndanaan sebagaiimana ddimaksudd pada aayat (2)) huruf b berasaal dari Anggara A an Penddapatan dan Belanja N Negara (APBN), Angggaran Pendapataan dan Belanjaa Daeraah (APB BD), daan/atau sumber lain yaang sah sesuai ddengan ketentuaan peratturan peerundanggundaangan. (5) Instaansi pelaksana sebagaim mana dimaksud pada aayat (2) huruf c terdiri atas Pem merintahh, pem merintah ddaerah pprovinsi,, pemerinntah daeerah kabuupaten/kkota, dann masyarrakat. (6) Wakktu pelakksanaann sebagaaimana ddimaksud pada ayat (2)) huruf d terdirri atas 4 (empatt) tahaapan, sebbagai dassar bagi pelaksanna kegiaatan dalaam meneetapkan pprioritass pembanngunan di d Pulaau Kalim mantan, m meliputi:: a. taahap perttama padda periodde tahunn 2011-2014; b. taahap keddua pada periodee tahun 22015-20119; c. taahap ketiiga pada periodee tahun 22020-20224; dan d. taahap keempat paada perioode tahunn 2025-22027. (7) Indikkasi proogram uutama, suumber ppendanaaan, instansi pellaksana, dan waaktu pellaksanaaan secaara rinci tercantuum dalam m Lamppiran XV V yang m merupakkan bagian tidak k terpisahhkan dari Peraaturan Prresiden iini. BAB B VI AR RAHAN PENGE ENDALIIAN PEM MANFA AATAN RUANG G PULA AU KALIMANT TAN Bagiann Kesatu Um mum
www..bpkp.go.id
Pasaal 67 (1) Arahhan penggendaliaan pemannfaatan rruang Puulau Kallimantann digunaakan sebaagai acuuan dalam m pelaaksanaann pengenndalian ppemanfaaatan ruanng Pulauu Kalimaantan. (2) Arahhan penggendaliaan pemannfaatan rruang Puulau Kaliimantann terdiri aatas: a. inndikasi aarahan peeraturan zonasi ssistem naasional; b. arrahan peerizinan; c. arrahan inssentif daan disinsentif; daan d. arrahan sannksi. Bagiann Kedua Inndikasi A Arahan P Peraturaan Zonassi Sistem m Nasionnal Pasaal 68 m nasionnal diguunakan sebagaii pedom man baggi (1) Indikkasi araahan peeraturan zonasii sistem pem merintah daerah pprovinsi dalam m menyusuun arahaan peratuuran zonnasi dan n bagi peemerintaah daerrah kabuupaten/kkota dalaam menyyusun kketentuann umum m peraturran zonaasi dan peraturaan zonaasi. ( terdiri (2) Indikkasi arahhan peraaturan zoonasi sisttem nasiional sebbagaimaana dimaaksud pada ayat (1) atas: a. inndikasi aarahan peeraturan zonasi uuntuk strruktur ruuang; dann b. inndikasi aarahan peeraturan zonasi uuntuk poola ruangg. Paraggraf 1 Indiikasi Araahan Perraturan Z Zonasi untuk Strruktur Ruuang Pasaal 69 Indikasi arahan peraturaan zonassi untuk strukturr ruang sebagaiimana diimaksud d dalam Pasal 68 6 aayat (2) hhuruf a tterdiri attas: aa. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk sistem m perkotaaan nasioonal; bb. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk sistem m jaringann transpoortasi naasional; cc. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk sistem m jaringann energi nasionaal; dd. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk sistem m jaringann telekom munikassi nasion nal; dan ee. indikaasi arahaan peratturan zoonasi unntuk sisteem jarinngan sum mber daaya air. Indikassi Arahaan Peratuuran Zonnasi untuuk Sistem m Perkottaan Nassional Pasaal 70 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk ssistem pperkotaann nasionnal sebaggaimana dimaksud dalam m P Pasal 69 huruf a meliputii: aa. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk PKN; bb. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk PKW; dan cc. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk PKSN. Pasaal 71 (1) Indikkasi arahhan peraaturan zoonasi unntuk PKN N sebagaaimana ddimaksuud dalam m Pasal 70 7 huruf a meliiputi: a. pengembangan ddan/atau peningkkatan fuungsi attau potennsi PKN N sebag gai simppul utam ma kkegiatan eekspor-iimpor atau pintuu gerbangg menujuu kawasan internnasionall; b. pengembangan ddan/atau peningkkatan fuungsi attau potennsi PKN N sebag gai simppul utam ma trransportaasi skalaa nasionaal atau m melayanii beberappa provinnsi; c. pemanfaaatan ruaang untuuk kegiaatan ekoonomi ppada PK KN yangg berdek katan/meenghadaap badan airr; d. pemanfaaatan ruaang untuuk kegiaatan inddustri peengolahaan hasill pertam mbangan mineraal, batubara, serta m minyak ddan gas bumi yang diduukung ooleh penngelolaan n limbahh industri teerpadu; e. pemanfaaatan ruanng untukk kegiataan industtri pengoolahan laanjut kellapa saw wit dan karet k yanng berdaya ssaing dann ramah lingkunngan;
www..bpkp.go.id
f. pemanfaaatan ruanng untukk kegiattan induustri penngolahan hasil hutan yan ng berdaaya sainng dan ramaah lingkuungan; g. pemanfaaatan ruanng untukk kegiattan indusstri penggolahan dan inddustri jassa hasil pertaniaan taanaman ppangan; h. pemanfaaatan ruanng untukk kegiataan industtri pengoolahan ddan indusstri jasa hasil h perrikanan; i. pemanfaaatan ruanng untukk kegiataan ekowiisata dann wisata budaya;; j. pengendaalian peerkembanngan fiisik PK KN untuuk kelesstarian llahan pertanian p n pangaan berkelanjutan dann kawasaan berfuungsi linddung; k. kketentuann pelaraangan ppemanfaaatan ruuang yaang meenyebabkkan gan ngguan terhadaap berfungsiinya PKN N; l. pengembangan ddan/atau meninggkatkan fungsi P PKN sebbagai puusat perm mukimann dengaan tiingkat inntensitas pemanffaatan ruuang mennengah ddan tingggi; m. pengembangan ddan/atau meningkkatkan fu fungsi jaaringan ddrainase yang terrintegrassi dengaan suungai paada PKN N yang beerdekataan/menghhadap baadan air; dan n. ppenerapann ketenttuan meengenai penataann kota yyang adaaptif terrhadap ancaman a n bencanna banjir. (2) Indikkasi arahhan peraaturan zoonasi unttuk PKW W sebagaaimana ddimaksuud dalam m Pasal 70 7 huruf b meliiputi: a. pengembangan fu fungsi attau potensi PKW W sebaggai simppul keduua kegiattan eksppor-impoor yang menndukungg PKN; b. pengembangan fuungsi ataau potennsi PKW W sebagaii simpul transporrtasi yan ng melayyani skalla prrovinsi aatau bebberapa kaabupatenn; c. ppemanfaaatan ruaang untuuk kegiaatan ekoonomi ppada PK KW yangg berdek katan/meenghadaap badan airr; d. pemanfaaatan ruaang untuuk kegiaatan inddustri peengolahaan hasill pertam mbangan mineraal, batubara, serta m minyak ddan gas bumi yang diduukung ooleh penngelolaan n limbahh industri teerpadu; e. ppemanfaaatan ruaang untuuk kegiaatan inddustri peengolahaan kelappa sawitt dan kaaret yanng berdaya ssaing dann ramah lingkunngan; f. pemanfaaatan ruanng untukk kegiattan induustri penngolahan hasil hutan yan ng berdaaya sainng dan ramaah lingkuungan; g. pemanfaaatan ruanng untukk kegiattan indusstri penggolahan dan inddustri jassa hasil pertaniaan taanaman ppangan; h. pemanfaaatan ruanng untukk kegiataan industtri pengoolahan ddan indusstri jasa hasil h perrikanan; i. pemanfaaatan ruanng untukk kegiataan ekowiisata dann wisata budaya;; j. ppengendaalian peerkembanngan fiisik PKW W untuuk kelesstarian lahan pertanian p n pangaan berkelanjutan dann kawasaan berfuungsi linddung; k. kketentuann pelaraangan ppemanfaaatan ruuang yaang meenyebabkkan gan ngguan terhadaap berfungsiinya PKW W; l. pengembangan ffungsi P PKW ssebagai pusat ppermukiiman deengan tingkat intensitaas pemanfaaatan ruanng meneengah; p m. pengembangan jaringan drainasse yangg terintegrasi deengan ssungai pada PK KW yanng berdekataan/mengghadap badan airr; dan n. ppenerapann ketenttuan meengenai penataann kota yyang adaaptif terrhadap ancaman a n bencanna banjir. (3) Indikkasi arahhan peraaturan zoonasi unntuk PKS SN sebagaimanaa dimakssud dalam Pasal 70 huruuf c meeliputi: a. pengembangan ffungsi aatau pottensi PK KSN seebagai ssimpul uutama transport t tasi yanng m menghubbungkan wilayahh sekitarnnya; b. pemanfaaatan ruaang untuuk kegiiatan peertahanann dan kkeamanaan negaara, perttumbuhaan ekkonomi,, pintu ggerbang internassional, sserta sim mpul trannsportassi di kaw wasan perbatasaan negara deengan Neegara M Malaysia; c. pengembangan puusat prom mosi invvestasi ddan pemaasaran; militer deengan neegara laiin secaraa terbataas d. pemanfaaatan ruanng untukk kegiataan kerja sama m dengan m memperhhatikan kkondisi fi fisik linggkungan dan sosiial budayya masyarakat; e. kketentuann pelaranngan pem manfaataan ruangg yang m menyebabbkan tergganggun nya funggsi PKSN N; dan
www..bpkp.go.id
intensitaas f. ppengembbangan ffungsi P PKSN sebagai pusat permukiiman deengan tingkat t pemanfaaatan ruanng rendaah dan m menengahh. Paraggraf 3 Indikasii Arahann Peraturran Zonaasi untukk Sistem m Jaringaan Transpportasi Nasional N l Pasaal 72 (1) Indikkasi araahan perraturan zzonasi uuntuk sisstem jariingan traansportaasi nasio onal sebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 69 huuruf b terdiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk sistem jarringan traansportaasi darat;; b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk sistem jarringan traansportaasi laut; dan d c. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk sistem jarringan traansportaasi udaraa. (2) Indikkasi araahan perraturan zonasi untuk ssistem jaringan transpoortasi daarat sebaagaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf a terdiiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk jaaringan jaalan nassional; b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk jaaringan jaalur kereeta api nnasional; dan c. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk jaaringan trransporttasi sunggai dan penyeber p rangan. (3) Indikkasi araahan peeraturan zonasi untuk sistem jjaringann transpportasi laut sebaagaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf b terddiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk taatanan keepelabuhhanan; dan b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk allur pelayyaran. (4) Indikkasi araahan perraturan zonasi untuk ssistem jaaringan transporrtasi ud dara sebaagaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf c terdiiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk taatanan keebandaruudaraan; dan b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk ruuang udaara untukk penerbbangan. Pasaal 73 Indikasi arahan peraturaan zonassi untukk jaringaan jalan nasionaal sebaggaimana dimaksuud dalam m P Pasal 72 ayat (2) huruf a meliputti: aa. pemannfaatan ruang uuntuk peengembaangan ddan pem mantapann jaringaan jalan n nasionnal dalam m rangkaa meniingkatkaan keterrkaitan antarkaawasan perkotaaan nassional dan mendoronng perekoonomiann di Pulaau Kalim mantan; bb. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan jariingan jallan nasioonal dalaam rang gka meniingkatkaan aksesiibilitas ddi kawassan perbatasan nnegara yaang berbbatasan dengan Negara Malaysiia dengaan mempperhatikaan keberadaan kaawasan bberfungssi lindunng; cc. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan jjaringann jalan nasionaal yang menghuubungkaan kawassan perkkotaan naasional ssebagai pusat peertumbuhhan denngan pelaabuhan dan d banddar udarra untuk mendukkung pem masaran dan disttribusi prroduk unnggulan;; dd. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan jarinngan jalan bebass hambaatan untu uk melayyani PKN N sebagaai pusat pertumbbuhan uttama; ee. pemannfaatan rruang unntuk penggembanggan jarinngan jalaan nasionnal yangg terpadu u dengann jaringaan jalur kkereta appi, pelabbuhan, bbandar uddara, serrta transsportasi ssungai ddan peny yeberanggan untuuk membbuka keteerisolasiian wilayyah; ff. pemannfaatan rruang di sepanjaang sisi jalan nassional deengan tinngkat inttensitas menenga m ah hinggga tinggi yang keecenderuungan peengembaangan ruangnya ddibatasi;; gg. ketenttuan pellarangann alih ffungsi laahan yaang berffungsi llindung di sepaanjang sisi s jalaan nasionnal; dan hh. penetaapan garris semppadan baangunan di sisi jalan naasional yyang meemenuhi ketentuuan ruanng pengaawasan jaalan. Pasaal 74 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk jjaringan jalur keereta api nasionaal sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 72 aayat (2) hhuruf b m meliputi: aa. pemannfaatan ruang uuntuk peengembaangan jaaringan jjalur keereta apii untuk menghuubungkaan kawassan perkkotaan nnasional, sentra produkssi komooditas unnggulan,, pelabu uhan, daan bandaar udara;;
www..bpkp.go.id
bb. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan jjaringann jalur kkereta aapi untu uk meniingkatkaan aksesiibilitas ddi kawasaan perbaatasan neegara; cc. pembaatasan ppemanfaaatan ruaang yangg peka terhadapp dampaak lingkkungan akibat a laalu lintaas keretaa api di sepanjangg jalur kkereta appi; dd. pembaatasan juumlah peerlintasan sebidaang antarra jaringgan jalur kereta aapi dengaan jaringgan jalann; ee. pemannfaatan ruang ddi sepannjang sisi jaringgan jaluur keretaa api diilakukan n dengann tingkaat intensitas mennengah hhingga tiinggi yanng kecennderungaan pengeembangaan ruang gnya dibaatasi; ff. ketenttuan pelaarangan pemanfaaatan ruaang penggawasann jalur keereta apii yang daapat mennggangggu kepenntingan ooperasi ddan kesellamatan transporrtasi perkkeretaappian; dann gg. penetaapan garris semppadan baangunan di sisi jjaringann jalur keereta api dengan n mempperhatikaan dampaak lingkuungan daan kebuttuhan peengembaangan jarringan jaalur kereeta api. Pasaal 75 Indikasi arahan peraturran zonnasi unttuk jariingan trransportaasi sungai dan n penyeeberangaan ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 72 aayat (2) hhuruf c m meliputi: aa. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan jarringan trransportaasi sunggai untuk k melayaani PKN N, PKW,, dan kaw wasan peermukim man padaa bagian hulu sunngai; bb. pemannfaatan rruang uuntuk penngembanngan jarringan trransporttasi sunggai yang g terpaduu dengaan jaringaan transpportasi ddarat lainnnya; cc. pemannfaatan ruang untuk ppengembbangan jaringann transpportasi sungai untuk melayanni pengaangkutann batubarra, hasil hutan, ddan komooditas unnggulan lainnya; dd. pemannfaatan ruang untuk ppeningkkatan fuungsi terrusan yyang menghubu ungkan antaraluur pelayaaran sunggai; ee. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan jarinngan traansportassi penyebberangan n untuk melayanni pergerrakan orang dan//atau barrang; ff. pemannfaatan ruang untuk ppengembbangan lintas penyebeerangan yang dilakukaan untuuk membbuka ketterisolasian wilaayah dann meninngkatkann keterkkaitan Puulau Kaalimantann dengaan pulau lain dann negara Malaysiia; gg. pemannfaatan ruang ddi dalam m dan dii sekitarr pelabuuhan sunngai dann penyeb berangann dengaan mempperhatikaan kebutuuhan ruaang operrasional dan penngembanngan kaw wasan pelabuhan; hh. pembaatasan ppemanfaaatan perrairan yaang berddampak pada keeberadaaan alur pelayaraan sungaai dan peenyeberaangan; i. ketenttuan pelaarangan kegiataan di ruaang udarra bebass di atas perairann dan keegiatan di bawaah perairaan yang berdamppak padaa keberaadaan aluur pelayaaran sunngai dan penyebeerangan;; mengenaai keamaanan dann keselam matan peelayaran; dan j. peneraapan kettentuan m kk. pemannfaatan rruang di dalam Daerahh Lingkuungan K Kerja Pellabuhan dan Daerah Linngkungaan Kepenntingan Pelabuhhan harrus meendapatkkan izinn sesuai dengaan keteentuan peraturaan perunddang-unndangan yyang berrlaku. Pasaal 76 (1) Indikkasi arahhan peraaturan zoonasi unttuk tatannan kepeelabuhannan sebaggaimanaa dimakssud dalam m Pasaal 72 ayaat (3) hurruf a meeliputi: a. ppemanfaaatan ruaang untuuk kebuttuhan operasionnal dan pengem mbangan pelabuhhan yanng m melayani kawasaan perkootaan naasional sebagai pusat ppengembbangan kawasan k n andalaan m menuju ppasar nassional daan internnasional; b. pemanfaaatan ruanng untukk pengem mbangann akses ddan jasa kkepelabuuhanan di d sepanjjang Aluur L Laut Keppulauan IIndonesiia I dan A Alur Lauut Kepullauan Inddonesia II; c. pemanfaaatan ruanng untukk pengem mbangann pelabuuhan yanng terpaddu dengaan pengeembangaan jaaringan ttransporttasi lainnnya; d. pemanfaaatan ruaang berssama peelabuhann guna kepentinngan peertahanan n dan keamana k an negara; e. pembatassan pem manfaatann ruangg di dallam Daeerah Linngkungaan Kerjaa Pelabuuhan daan D Daerah L Lingkunngan Keepentingaan Pelabbuhan hharus m mendapattkan izin n sesuaai dengaan kketentuann peraturran perunndangunndangan;; f. kketentuann pelaranngan keggiatan ddi ruang udara bbebas di atas baadan air yang beerdampaak pada kebeeradaan jalur traansportassi laut; ddan
www..bpkp.go.id
g. pemanfaaatan ruaang unttuk penngembanngan Teerminal Khusuus dan Terminal untuuk K Kepentingan Sendiri dilaksanaakan sessuai deengan kketentuann peratu uran peerundanggunndangann. (2) Indikkasi araahan peraaturan zzonasi unntuk aluur pelayaaran sebaagaimanna dimak ksud dallam Pasaal 72 aayat (3) hhuruf b m meliputi: a. pemanfaaatan ruanng untukk optimaalisasi peemanfaattan Alurr Laut K Kepulauan n Indoneesia I daan A Alur Lautt Kepulaauan Inddonesia III sebagaai alur peelayarann internassional; b. ppemanfaaatan ruaang untuuk penggembanggan alur pelayarran yangg menghubungkkan antaar pelabuhann; c. pemanfaaatan ruanng untukk pengem mbangann saranaa bantu nnavigasi pelayarran padaa kawasaan kkonservassi perairran yang memilikki keaneekaragam man hayaati tinggii; k an d. pemanfaaatan ruanng bersaama alurr pelayarran gunaa kepenttingan ppertahanaan dan keamana negara; kitar baddan air di d e. pemanfaaatan ruanng padaa kawasaan pesisir dan ppulau-puulau keciil di sek p n; dan seepanjangg alur peelayaran dilakukkan dengan tidakk menggaanggu akktivitas pelayara f. pemanfaaatan ruanng padaa badan air di ssepanjang alur ppelayarann dibataasi sesuaai dengaan kketentuann peraturran perunndang-uundangann. Pasaal 77 d ud (1) Indikkasi araahan perraturan zzonasi uuntuk taatanan kkebandarrudaraann sebagaaimana dimaksu dalaam Pasal 72 ayatt (4) huruuf a meliiputi: a. pemanfaaatan ruanng untukk kebutuhhan operrasional,, pengem mbangann, dan peemantapaan bandaar udara yaang terppadu denngan sistem jaaringan transporrtasi darrat untu uk meniingkatkaan kketerkaitaan antarw wilayah;; b. pemanfaaatan ruanng untukk pengem mbangann bandar udara gguna mellayani kaawasan perkotaa p an nasional sebagaii pintu gerbanng interrnasionall dalam m rangkka mend dukung kegiataan ekkowisataa, wisataa budayaa, dan industri; c. pemanfaaatan ruaang untuuk penggembanggan banddar udaara yangg mendu ukung pelayana p an anngkutan udara pperintis gguna meeningkattkan akssesibilitaas di kaw wasan peerbatasaan negaraa, kkawasan tertinggaal dan teerisolasi;; k an d. pemanfaaatan ruanng bersaama banndar udaara gunaa kepentingan peertahanaan dan keamana negara; mperhatiikan batas-batas Kawasan Keseelamatann Operassi e. pemanfaaatan ruanng denggan mem P Penerbanngan dann batas-batas kaw wasan keebisingann; f. pemanfaaatan ruaang di ssekitar bbandar uudara seesuai deengan keebutuhan n pengeembangaan bandar uddara berddasarkann ketentuuan peraaturan peerundangg-undanggan; dan n g. ppemanfaaatan ruaang untuuk penggembanggan Banndar Udaara Khuusus dilaaksanakaan sesuaai dengan keetentuann peraturran perunndangunndangan.. (2) Indikkasi araahan peeraturan zonasi untuk ruang uudara uuntuk peenerbang gan sebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 72 ayyat (4) huuruf b m meliputi: a. pemanfaaatan ruaang berrsama rruang uudara uuntuk ppenerbanngan gu una keppentingaan pertahanaan dan keamanann negaraa; dan b. pembatassan pem manfaatann ruang udara yyang digunakann untuk penerbaangan agar a tidaak m mengganggu sisstem opperasionnal peneerbangann sesuaai dengaan keteentuan peraturaan perundanng-perundangan. Paraggraf 4 Indikkasi Arahhan Peraaturan Zonasi unntuk Sisttem Jarinngan Eneergi Nassional Pasaal 78 Indikasi arahan pperaturaan zonassi untuk sistem jjaringann energi nasionaal sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 69 hhuruf c teerdiri ataas: aa. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk jaringaan pipa m minyak ddan gas bbumi; bb. indikasi arahann peraturran zonaasi untukk pembangkit tennaga listtrik; dan cc. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk jaringaan transm misi tenaaga listrikk.
www..bpkp.go.id
Pasaal 79 (1) Indikkasi araahan perraturan zzonasi uuntuk jarringan ppipa minnyak dann gas bu umi sebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 78 huuruf a m meliputi: a. pemanfaaatan ruanng untukk pengembangaan jaringgan pipa transmiisi dan distribus d si minyaak dan gas bumi yang menginntegrasikkan fassilitas pproduksii, pengolahan dan/ataau penyimpaanan, hiingga akkses meenuju kaawasan perkotaaan nasiional daalam meendukunng Kalimanntan; siistem paasokan ennergi naasional di Pulau K b. pemanfaaatan ruanng untukk pengembangaan jaringgan pipa transmiisi dan distribus d si minyaak dan gas bbumi unttuk melaayani kaw wasan anndalan; ddan c. penerapann ketenttuan menngenai kkeamanaan dan kkeselamaatan kaw wasan dii sekitarr jaringaan pipa transsmisi dann distribbusi minyyak dan gas bum mi. d ud (2) Indikkasi araahan perraturan zzonasi uuntuk peembangkkit tenagga listrikk sebagaaimana dimaksu dalaam Pasal 78 huruuf b meliiputi: a. pemanfaaatan ruanng untukk pengem mbangann pembaangkit lisstrik berrbasis en nergi barru beruppa P PLTU, PL LTG, PL LTGU, P PLTMG G, dan PL LTGB uuntuk meemenuhii kebutu uhan eneergi Pulaau K Kalimanttan; b. pemanfaaatan ruanng untukk pengeembangaan pembangkit listrik beerbasis energi e teerbarukaan berupa PL LTA, PL LTM, PL LTB, dann PLTS; c. pemanfaaatan ruaang unttuk penngembanngan pem mbangkiit listrikk pada mulut tambanng kkawasan pertambbangan bbatubara;; dan d. pemanfaaatan ruanng di sekkitar pem mbangkiit listrikk dengann mempeerhatikan n jarak aman a dari kkegiatan llain. misi tennaga listtrik sebaagaimanna (3) Indikkasi araahan peeraturan zonasi untuk jaringann transm dimaaksud daalam Passal 78 huuruf c m meliputi: a. pemanfaaatan ruanng untukk pengem mbangann jaringaan transm misi tenaaga listrik k untuk melayanni kkawasan perkotaaan nassional, kawasann andallan, kaw wasan tterisolasi, dan kawasaan perbatasaan negaraa; b. pemanfaaatan ruanng untuuk pengeembangaan interkkoneksi jaringann transm misi tenaaga listriik anntara Puulau Kallimantann dan wiilayah laain di luuar Pulauu Kalim mantan untuk u meendukunng siistem peenyediaaan tenagaa listrik nnasionall; dan c. penerapann ketenttuan menngenai ppelaranggan pem manfaatann ruang bebas di d sepanjjang jaluur trransmisi sesuai ddengan kketentuann peratuuran peruundang-uundangann. Paraggraf 5 Inndikasi A Arahan P Peraturann Zonasii untuk S Sistem JJaringan Telekom munikasii Nasionnal Pasaal 80 Indikasi arahan peraturaan zonassi untukk sistem jaringaan telekoomunikaasi nasio onal sebaagaimanna ddimaksudd dalam Pasal 699 huruf d terdiri atas: aa. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk jaringaan terestrrial; dan bb. indikasi arahann peraturran zonaasi untukk jaringaan satelitt. Pasaal 81 (1) Indikkasi araahan perraturan zzonasi uuntuk jaaringan terestriaal sebagaaimana dimaksuud dalam m Pasaal 80 hurruf a melliputi: a. pemanfaaatan ruaang untuuk penggembanggan jariingan teerestrial untuk menghuubungkaan anntarpusaat perkottaan nasiional dann melayaani kawaasan anddalan; daan b. pemanfaaatan ruuang unntuk peenempattan mennara pemancarr teleko omunikaasi yanng m memperhhitungkann aspek keamanan dan kkeselamaatan aktiivitas kaw wasan di d sekitarrnya. (2) Indikkasi arahhan peraaturan zonasi unntuk jariingan sattelit sebagaimanna dimak ksud dallam Pasaal 80 hhuruf b m meliputi pemanfaaatan ruaang untuuk pengeembangaan jaringgan satelit guna membuk m ka kaw wasan perrbatasann negara, kawasaan tertingggal dan terisolasi, termaasuk pulau-pulauu kecil. Paraggraf 6 Indikasi Arahhan Peratturan Zoonasi unttuk Sisteem Jarinngan Sum mber Day ya Air
www..bpkp.go.id
Pasaal 82 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk sistem jaringan sumber daya aiir sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 69 hhuruf e teerdiri ataas: aa. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk sumberr air; dann bb. indikasi arahann peraturran zonaasi untukk prasaraana sumbber dayaa air. Pasaal 83 Indikasi arahan pperaturann zonasi untuk suumber aair sebaggaimana dimaksuud dalam m pasal 82 8 huruff a m meliputi:: aa. pemannfaatan rruang unntuk penddayagunnaan sum mber air bberbasiss pada W WS; bb. pemannfaatan rruang paada kawaasan di ssekitar W WS denggan tetapp menjagga kelesttarian linngkungaan dan fuungsi linddung kaw wasan; cc. pemannfaatan ruang ddi sekitaar WS liintas neegara daan lintas provinssi secaraa selaraas dengaan pemannfaatan rruang paada WS ddi negaraa/provinnsi yang berbatassan; dan dd. pengeendalian pemanffaatan ruuang padda kawaasan imbbuhan aiir tanah dan pellepasan air tanaah pada ddaerah C CAT. Pasaal 84 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk pprasaranna sumbeer daya aair sebaggaimanaa dimaksud dalam m ppasal 82 huruf b meliputii: aa. pemannfaatan ruang untukk penggembanggan beendungann beseerta waduknya w a untuuk memppertahankkan dayaa tampunng air; bb. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan jariingan iriigasi tekknis padaa DI untu uk meniingkatkaan luasann lahan ppertaniann pangann; cc. pemannfaatan rruang unntuk penggembanggan jarinngan iriggasi pasaang suruut; dan dd. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan pprasaranna dan ssarana aair baku u untuk kawasaan perbattasan neegara, kkawasann tertingggal dann terisollasi, terrmasuk pulau-p pulau keecil yanng berpennghuni. Paraggraf 7 Inndikasi A Arahan P Peraturann Zonasi untuk P Pola Ruaang Pasaal 85 Indikasi arahan pperaturann zonasi untuk ppola ruanng sebagaimana ddimaksuud dalam m Pasal 68 6 aya (2) huruff b terdirri atas: aa. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan linduung nasioonal; dann bb. Indikaasi arahhan peraaturan zoonasi unntuk kaw wasan bbudi dayya yang memiliiki nilai strategiis nasionnal. Paraggraf 8 Indikasi A Arahan Peraturann Zonasi untuk K Kawasann Lindunng Nasion nal Pasaal 86 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasann lindungg nasionnal sebaggaimana dimaksud dalam m P Pasal 85 huruf a terdiri aatas: aa. indikaasi arahaan peratturan zoonasi unntuk kaw wasan yaang mem mberikann perlin ndungan terhadaap kawassan bawaahannya; bb. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan perlinndungann setempat; cc. indikaasi arahaan peratuuran zonnasi untuuk kawaasan suaaka alam m, kawassan pelesstarian alam, a daan cagar budaya; dd. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan rawann bencanna alam;; ee. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan linduung geoloogi; dan ff. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan linduung lainnnya. Pasaal 87 Indikasi arahan peraturran zonaasi untuuk kawaasan yanng mem mberikann perlindungan terhadaap kkawasan bawahaannya sebbagaimaana dimaaksud daalam Passal 86 huuruf a terrdiri atass:
www..bpkp.go.id
aa. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk kawasaan hutann lindungg; bb. indikasi arahann peraturran zonaasi untukk kawasaan bergaambut; dan cc. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk kawasaan resapaan air. Pasaal 88 Indikasi arahan peraturaan zonassi untukk kawasaan hutann lindunng sebaggaimana dimaksuud dalam m P Pasal 87 huruf a meliputii: aa. pemannfaatan rruang unntuk perllindungaan dan ppelestariaan keaneekaragam man hayaati tumbbuhan daan satwa endemikk kawasan di kawasan hhutan linddung; bb. pemannfaatan ruang uuntuk ppemertahhanan luuasan kkawasann berveggetasi hutan h tettap yanng membberikan pperlindunngan terhhadap kaawasan bbawahannnya; cc. pemannfaatan rruang unntuk keggiatan reehabilitaasi kawaasan berffungsi liindung yang y terddegradassi dalam m rangka memelihhara kesseimbanggan ekossistem puulau; dd. pemannfaatan rruang unntuk pem mertahannan perm mukiman masyarakat adaat dan menyediakkan aksees bagi m masyarakkat adat yyang tiddak mengggangguu kawasaan berfunngsi linddung; ee. pemannfaatan rruang unntuk wisaata alam m tanpa m mengubaah bentanng alam;; ff. pengendalian kegiatann pemanfaatan ruuang di kkawasann hutan lindung; gg. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan seeluruh keegiatan yyang berrpotensi mengurrangi luaas kawassan hutann lindunng yang bbervegettasi hutann tetap; dan hh. pemannfaatan ruang kkawasan untuk kkegiatan budi daaya hanyya diizinnkan baagi penduuduk assli dengaan luasann tetap, tidak m menguranngi funggsi linduung kawaasan, daan di bawah penngawasaan ketat. Pasaal 89 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasann bergam mbut sebbagaimanna dimak ksud dallam Pasaal 887 huruff b meliputi: aa. pemannfaatan ruang uuntuk peemertahaanan luaasan dann pelestaarian kaawasan bergamb b but untuuk menjaaga sistem m tata aiir alami dan ekosistem kkawasan;; bb. pemannfaatan rruang unntuk wisaata alam m tanpa m mengubaah bentanng alam;; cc. pengendalian materiall sedimeen yang m masuk kke kawassan bergaambut m melalui badan airr; dan dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan selluruh kegiatan yyang berppotensi menguba m ah tata air dan ekkosistem m unik. Pasaal 90 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasann resapann air sebbagaimanna dimak ksud dallam Pasaal 887 huruff c melipuuti: aa. pemannfaatan ruang uuntuk ppemertahhanan ddan penningkatann fungssi kawassan resaapan aiir, khusuusnya padda hulu ssungai; bb. pengendalian kegiatann pemanfaatan ruuang di kkawasann resapann air; cc. pemannfaatan rruang seecara terrbatas unntuk keggiatan buudi dayaa tidak tterbangu un yang memilikki kemam mpuan tiinggi dallam mennahan lim mpasan aair hujann; dd. penyediaan suumur resapan dann/atau w waduk paada lahann terbanggun yangg sudah ada; dann ee. peneraapan priinsip zerro delta Q policy terhaadap settiap kegiatan buudi dayaa terbanggun yanng diajukkan izinnnya. Pasaal 91 Indikasi arahan pperaturann zonasii kawasaan perlinndungann setemppat sebaggaimana dimaksud dalam m P Pasal 86 huruf b terdiri aatas: aa. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk sempaadan panttai; bb. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk sempaadan sunggai; dan cc. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan sekitaar danauu atau waaduk. Pasaal 92 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk ssempadaan pantaai sebagaaimana ddimaksud d dalam m Pasal 91 9 hhuruf a m meliputi: aa. pemannfaatan rruang unntuk ruanng terbukka hijau (RTH);
www..bpkp.go.id
bb. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan struuktur alaami dan strukturr buatan untuk mencega m ah abrasi; cc. pengendalian pemanfaatan rruang ppada sem mpadan pantai yang berpoten nsi mennggangggu dan/attau meruusak funggsi semppadan paantai; dd. pemannfaatan rruang unntuk penndirian bbangunann yang ddibatasi hhanya unntuk meenunjangg kegiataan rekreaasi pantaai; ee. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan ppendiriann banguunan selaain yang g dimakksud padda huruf d; dan ff. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan semua jennis kegiattan yangg dapat menurun m nkan luas, nilai eekologis,, dan esttetika kaw wasan. Pasaal 93 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk ssempadaan sungaai sebagaaimana ddimaksud dalam m Pasal 91 9 hhuruf b m meliputi:: aa. pemannfaatan rruang unntuk RTH H; bb. pemannfaatan rruang unntuk penndirian bbangunann dibataasi hanyaa untuk menunjaang funggsi tamaan rekreaasi; cc. pengendalian perkembbangan kawasann terbangun yanng menggganggu dan/atau u merusak fungssi sempaadan sunngai; dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan penndirian bbangunaan kecuaali bangu unan sebaagaimanna diatur dalam kketentuann peratuuran peruundangunndangann; dan ee. penetaapan lebbar sem mpadan ssungai diatur ssesuai ddengan kketentuaan peratturan peerundanggundanngan. Pasaal 94 Indikasi arahan peraturran zonnasi untuuk kaw wasan seekitar daanau attau wad duk sebaagaimanna ddimaksudd dalam Pasal 911 huruf c melipuuti: aa. pengendalian pemanfa faatan ruuang padda kawassan sekittar danaau atau w waduk yang mennggangggu dan/attau berpootensi m merusak ffungsi kaawasan ssekitar ddanau ataau waduuk; bb. pemannfaatan rruang unntuk RTH H; cc. pemannfaatan rruang unntuk penndirian bbangunann dibataasi hanyaa untuk menunjaang funggsi tamaan rekreaasi; dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan penndirian bbangunaan kecuaali bangu unan sebaagaimanna diatur dalam kketentuann peratuuran peruundangunndangann; dan ee. penetaapan lebbar sem mpadan ddanau aatau wadduk diaatur sesuuai denggan keteentuan peraturaan perunddang-unndangan. Pasaal 95 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasann suaka aalam, peelestariann alam, dan d cagaar budayya ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 86 hhuruf c teerdiri ataas: aa. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan suakaa alam laaut; bb. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk suaka m margasaatwa, caggar alam m dan cag gar alam m laut; cc. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan pantaai berhuttan bakauu; dd. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk taman nasionaal; ee. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk taman hutan raaya; ff. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk taman wisata aalam dann taman wisata alam a lautt; dan gg. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasaan cagarr budayaa dan ilm mu pengeetahuan. Pasaal 96 Indikasi arahan pperaturaan zonasi untuk untuk kkawasan suaka aalam lauut sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 95 hhuruf a m meliputi: aa. pemannfaatan rruang unntuk penggembanggan penggelolaann terhadaap kawassan suak ka alam laut; l bb. pemannfaatan rruang unntuk kegiiatan wisata alam m; cc. pembaatasan keegiatan ppemanfaaatan sum mber dayya alam;; dd. peneraapan keetentuan mengennai pelaarangan pemanffaatan bbiota yaang dilin ndungi peraturaan perunddang-unndangan;
www..bpkp.go.id
ee. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan keegiatan yyang dappat menggurangi daya duukung daan daya ttampungg lingkunngan hiddup; dan ff. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan keegiatan yyang dap apat menngubah bentang b alam daan ekosisstem. Pasaal 97 Indikasi arahan peraturaan zonaasi untukk suaka margassatwa, ccagar alaam dan cagar alam a lauut ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 95 hhuruf b m meliputi:: aa. pemannfaatan rruang unntuk perllindungaan dan ppelestariaan keaneekaragam man hayaati tumbbuhan daan satwa endemikk kawasan; bb. pemannfaatan rruang unntuk penelitian, ppendidikkan, dan wisata aalam; cc. peneraapan kettentuan m mengenaai pendirrian banngunan ddibatasi hhanya unntuk meenunjangg kegiataan sebagaaimana ddimaksuud pada hhuruf a ddan b; dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan kegiatan seelain yanng dimakksud pad da huruff a dan b; ee. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan ppendiriann banguunan selaain yang g dimakksud padda huruf c; dan ff. peneraapan keetentuan mengennai pelaarangan terhadapp penannaman tuumbuhan dan pelepasa p an satwa yang buukan merrupakan tumbuhhan dan ssatwa enndemik kkawasan. Pasaal 98 Indikasi arahan pperaturaan zonasi untuk kawasann pantaii berhutaan bakauu sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 95 hhuruf c m meliputi: aa. pemannfaatan rruang uuntuk pemertahaanan kaw wasan paantai beerhutan bbakau di d wilayaah pesisir untuk perlinduungan paantai dann kelestaarian bioota laut; bb. pemannfaatan rruang unntuk kegiiatan penndidikann, peneliitian, dann wisata alam; cc. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan pem manfaattan kayuu bakau; dan dd. peneraapan kettentuan mengennai pelaraangan kkegiatan yang daapat menngubah, mengurrangi luaas dan/attau menccemari eekosistem m bakau.. Pasaal 99 Indikasi arahan pperaturann zonasi untuk uuntuk tam man nasiional sebbagaimanna dimaksud dallam Pasaal 995 huruff d meliputi: aa. pemannfaatan rruang unntuk pem mertahannan luasaan tamann nasionaal; bb. pemannfaatan rruang unntuk perllindungaan dan ppelestariaan keaneekaragam man hayaati tumbbuhan daan satwa endemikk kawasan; cc. pemannfaatan rruang unntuk wisaata alam m tanpa m mengubaah bentanng alam;; dd. pemannfaatan rruang kaawasan uuntuk keegiatan bbudi dayya hanyaa diizinkkan bagi penduduuk asli di d zona ppenyangga dengan luasaan tetap, tidak menguranngi fungssi lindunng kawassan, dan di bawaah pengaawasan kketat; ee. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan kegiatan budi dayaa di zonaa inti; daan ff. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan kkegiatan budi daaya yangg berpottensi meenguranggi tutupaan vegetaasi di zoona penyangga. Pasaal 100 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk ttaman huutan rayaa sebagaaimana ddimaksu ud dalam m Pasal 95 9 hhuruf e m meliputi: aa. pemannfaatan rruang unntuk pem mertahannan luasaan tamann hutan rraya; bb. pemannfaatan rruang unntuk penelitian, ppendidikkan, dan wisata aalam; cc. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan kegiatan seelain yanng dimakksud pad da huruff b; dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pendirrian banngunan ddibatasi hhanya unntuk meenunjangg kegiataan sebagaaimana ddimaksuud pada hhuruf b; dan ee. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan ppendiriann banguunan selaain yang g dimakksud padda huruf d. Pasaal 101 Indikasi arahan peraturran zonnasi untuuk tamaan wisaata alam m dan ttaman wisata w a alam lauut ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 95 hhuruf f m meliputi:
www..bpkp.go.id
aa. pemannfaatan rruang unntuk pem mertahannan luasaan tamann wisata alam; bb. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan penngelolaaan terhaddap kaw wasan tam man wissata alam m laut; cc. pemannfaatan rruang unntuk wisaata alam m tanpa m mengubaah bentukk bentanng alam; dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan kegiatan seelain yanng dimakksud pad da huruff c; ee. peneraapan kettentuan mengennai penddirian baangunan yang ddibatasi hanya untuk u m menunjan ng kegiattan sebaggaimanaa dimakssud padaa huruf c; dan ff. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan ppendiriann banguunan selaain yang g dimakksud padda huruf e. Pasaal 102 Indikasi arahan peratuuran zonnasi unntuk kaw wasan cagar bbudaya dan ilm mu penngetahuaan ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 95 hhuruf g m meliputi:: aa. pemannfaatan rruang unntuk peleestarian kkawasann cagar bbudaya ddan ilmuu pengetaahuan; bb. pemannfaatan rruang unntuk penelitian, ppendidikkan, dan pariwisaata; dan cc. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan keegiatan ddan penddirian banngunan yang tiddak sesuaai dengaan fungsii kawasaan. Pasaal 103 Indikasi arahan peraturaan zonassi untukk kawasaan rawann bencaana alam m sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 86 hhuruf d teerdiri ataas indikaasi arahaan peratuuran zonnasi untuuk kawassan rawaan banjir. Pasaal 104 Indikasi arahan peraturaan zonasi untukk kawasan rawaan banjiir sebagaaimana dimaksuud dalam m P Pasal 1033 melipuuti: aa. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan jarringan ddrainase yang teerintegrasi dengaan sungaai pada kkawasann perkotaaan rawaan banjir; bb. peneraapan kettentuan m mengenaai penetaapan bataas dataraan banjirr; cc. pemannfaatan rruang daataran baanjir baggi RTH dan pem mbangunnan fasillitas umu um dalam m rangkka penceggahan daan pengeendaliann banjir; dan dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan peemanfaattan ruanng bagi kkegiatan permukkiman daan fasilitaas umum m pentinng lainnyya, teruttama rum mah sakkit umum m, gedunng perkaantoran, kawasaan industtri, dan ppusat keggiatan ekkonomi. Pasaal 105 (1) Indikkasi araahan perraturan zzonasi uuntuk kaawasan lindung geologii sebagaaimana dimaksu d ud dalaam Pasal 86 huruuf e terdiiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan ccagar alaam geoloogi; b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan rrawan beencana aalam geo ologi; daan c. inndikasi aarahan pperaturann zonasi untuk kaawasan yyang meemberikaan perlin ndungann terhadaap aiir tanah. wasan cagar alam m geologgi sebagaaimana dimaksu (2) Indikkasi arahhan peraaturan zoonasi unntuk kaw d ud padaa ayat (1) huruf a terdiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan kkeunikann batuann dan fossil; dan b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan kkeunikann bentanng alam. (3) Indikkasi arahhan peraaturan zonasi unntuk kaw wasan raawan benncana allam geollogi sebaagaimanna dimaaksud paada ayat (1) huruuf b terddiri atas: a. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan rrawan geempa buumi; b. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan rrawan geerakan taanah; daan c. inndikasi aarahan peraturann zonasi uuntuk kaawasan rrawan tssunami. (4) Indikkasi araahan peraturan zzonasi unntuk kaw wasan yyang memberikaan perlin ndungan terhadaap air ttanah sebagaimaana dimaaksud pada ayatt (1) huuruf c meliputi iindikasi arahan peraturaan zonaasi untukk kawasaan imbuhhan air ttanah. Pasaal 106 Indikasi arahan peraturran zonasi untuuk kawasan keeunikan batuan dan fo osil sebaagaimanna ddimaksudd dalam Pasal 1005 ayat ((2) huruff a melipputi:
www..bpkp.go.id
aa. pemannfaatan rruang unntuk peleestarian kkawasann yang m memiliki keunikaan batuan n dan fosil; bb. pemannfaatan rruang unntuk pariiwisata tanpa meengubah bentangg alam; cc. pemannfaatan rruang unntuk keggiatan peenggaliaan dibataasi hanyya untuk penelitiian arkeoologi daan geologgi; dan dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan kegiatan pemanfaaatan batuuan. Pasaal 107 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasann keunikkan bentaang alam m sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 105 ayat (2)) huruf b meliputti: aa. pemannfaatan ruang uuntuk peemertahaanan funngsi kaw wasan yang mem miliki keunikan k n bentanng alam; dan bb. pemannfaatan ruang uuntuk peerlindunggan benntang alaam yangg memiliki ciri langka dan/ataau bersifa fat indah untuk pengembangan illmu penggetahuann, budayya, dan/aatau pariw wisata. Pasaal 108 Indikasi arahan peraturaan zonaasi untukk kawassan raw wan benccana alaam geologi sebaagaimanna ddimaksudd dalam Pasal 1005 ayat ((3) melipputi: aa. pemannfaatan rruang untuk keggiatan m mitigasi dan adaaptasi beencana m melalui penetappan lokassi dan jaalur evakkuasi beencana, ppembanggunan pprasaranaa dan saarana peemantauaan bencaana, sertta penetaapan stanndar banngunan ggedung uuntuk meenguranggi dampak akibaat bencan na alam geologi;; bb. pengendalian perkembbangan kkegiatann budi daaya terbaangun; cc. pemannfaatan ruang ddengan m memperttimbangkkan karakteristiik, jenis, dan an ncaman bencanaa; dan dd. peneraapan ketentuan mengennai pembbatasan pendiriaan banguunan keecuali un ntuk keppentingaan pemanntauan anncaman bencanaa dan keppentingaan umum m. Pasaal 109 Indikasi arahan pperaturann zonasi untuk kkawasan imbuhann air tannah sebaggaimanaa dimakssud dalam m P Pasal 1055 ayat (44) melipuuti: aa. pengendalian perkembbangan kkegiatann budi daaya terbaangun paada kawaasan imb buhan airr tanah; bb. pemannfaatan rruang seecara terrbatas unntuk keggiatan buudi dayaa tidak tterbangu un yang memilikki kemam mpuan tiinggi dallam mennahan lim mpasan aair hujann; cc. pemannfaatan rruang unntuk pennyediaann sumurr resapann dan/attau waduuk pada lahan terbangu t un yang ssudah adda; dan dd. peneraapan priinsip zerro delta Q policy terhaadap settiap kegiatan buudi dayaa terbanggun yanng diajukkan izinnnya. Pasaal 110 Indikasi arahan pperaturaan zonasi untuk kawasann lindunng lainnyya sebaggaimana dimaksuud dalam m P Pasal 86 huruf f tterdiri attas: aa. indikassi arahann peraturran zonaasi untukk ramsarr; bb. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk terumbbu karanng; dan cc. indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk koridoor ekosisttem. Pasaal 111 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk ramsar ssebagaim mana dim maksud dalam Pasal P 110 huruf a m meliputi:: aa. pemannfaatan rruang unntuk pem mertahannan dan ppelestarian sistem m tata aiir dan ek kosistem m alamiahh; dan bb. peneraapan keteentuan m mengenaai indikassi arahann peraturran zonaasi untukk kawasaan lindunng. Pasaal 112 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk tterumbu karang sebagaim mana diimaksud dalam P Pasal 110 hhuruf b m meliputi:: aa. pemannfaatan rruang unntuk pem mertahannan, pellestariann dan peengembaangan kaawasan laut l yanng memilliki ekossistem teerumbu kkarang; bb. pemannfaatan rruang unntuk kaw wasan perruntukann pariwisata bahhari;
www..bpkp.go.id
cc. peneraapan keetentuan mengennai pelaarangan kegiataan penanngkapann ikan dan d penngambilaan terumbbu karanng; dan dd. peneraapan kettentuan m mengenaai pelaraangan keegiatan sselain yaang dim maksud pada huruuf c yanng dapat menimbbulkan peencemarran air. Pasaal 113 Indikasi arahan pperaturaan zonassi untuk koridorr ekosisttem sebaagaimanna dimak ksud dallam Pasaal 1110 huruuf c melipputi: aa. penetaapan korridor ekoosistem aantarkaw wasan suuaka alam m dan peelestariann alam; bb. pemannfaatan ruang untuk pengem mbangan prasaraana yanng ram mah ling gkungan sebagaai penduukung kooridor ekkosistem; cc. pengendalian pemanfaaatan ruaang kegiiatan buddi daya ddengan pprinsip bberkelanjjutan; dd. peneraapan kettentuan mengennai pembbatasan kegiatann pemannfaatan ssumber daya alaam untuuk memppertahankkan habiitat bagi satwa yyang berm migrasi; dan ee. peneraapan keetentuan mengennai pelaarangan penangkkapan satwa yaang dilin ndungi peraturaan perunddang-unndangan. Paraggraf 9 Indikasi Arahaan Peratuuran Zonnasi untuuk Kawaasan Buddi Daya Pasaal 114 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasan budi daaya yangg memiliiki nilai strategiss nasionaal ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 85 hhuruf b teerdiri ataas: aa. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan perunntukan hhutan; bb. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan perunntukan ppertaniann; cc. Indikaasi arahaan peratuuran zonnasi untuuk kawassan perunntukan pperikanann; dd. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan perunntukan ppertambaangan; ee. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan perunntukan inndustri; ff. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan perunntukan ppariwisatta; dan gg. Indikaasi arahaan peratuuran zonaasi untukk kawasan perunntukan ppermukim man. Pasaal 115 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasann peruntuukan huttan sebaggaimanaa dimakssud dalam m Pasal 114 huruuf a meliputi: aa. peneraapan kettentuan m mengenaai pembaatasan peemanfaaatan hasiil hutan uuntuk menjaga m k kestabila an neracaa sumberr daya kehutanann; bb. peneraapan keetentuan mengennai penddirian baangunann yang ddibatasi hanya untuk u m menunjan ng kegiattan pemaanfaatann hasil huutan; dann ff. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan ppendiriann banguunan selaain yang g dimakksud padda huruf e. Pasaal 116 Indikasi arahan peraturaan zonassi untukk kawasaan perunntukan ppertaniann sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 114 huruf b meliputti: aa. pemannfaatan ruang untuk ppemertahhanan lluasan kkawasann perunttukan pertanian p n pangaan beririggasi, raw wa pasaang suruut dan sawah non iriggasi, terrmasuk yang merupak m kan lahaan pertannian panggan berkkelanjutaan; bb. pemaanfaatan ruang untuk ppengembbangan kawasann perunntukan ppertanian n pangaan sesuaai kesesuuaian lahhan sertaa kelayakkan rawaa dan lahhan kerinng/tadahh hujan; cc. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan kaw wasan buudi daya perkebuunan kelapa saw wit dengaan prinsipp tata keelola perkkebunann kelapa sawit yaang berkkelanjutaan; dd. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan kaw wasan buudi daya perkebuunan karret dengaan prinsiip berkellanjutan;; ee. pengendalian alih funggsi lahann kawasaan pertannian panngan saw wah menj njadi non n sawah; ff. pengendalian perkem mbangan kawasaan budi daya peerkebunaan kelappa sawitt dan kaaret yanng menggganggu kkawasann berfunggsi linduung; gg. pemannfaatan rruang unntuk perm mukimann petani dengan kepadattan rendaah; dan
www..bpkp.go.id
hh. peneraapan ketentuan mengennai pelarrangan aalih funggsi lahaan menjaadi lahan n budi daya d noon pertannian kecuuali untuuk pembaangunann sistem jjaringann prasaraana utam ma. Pasaal 117 Indikasi arahan pperaturaan zonassi untuk kawasaan perunntukan perikanann sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 114 huruf c meliputii: aa. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan senntra prooduksi peerikanann dengan n mempperhatikaan potenssi lestarii; bb. pemannfaatan rruang unntuk penggembanggan kaw wasan miinapolitaan berbassis masy yarakat; cc. pemannfaatan ruang untuk pengeembangaan kegiiatan pperikanann budii daya dengaan mempperhatikaan daya ddukung ddan dayaa tampunng lingkkungan hhidup; dd. pengendalian kegiatann perikannan tanggkap padda kawassan peruuntukan perikanaan yang memilikki terumbbu karanng; ee. pemannfaatan rruang unntuk perm mukimann petani dan/atauu nelayaan dengaan kepad datan renndah; ff. pemannfaatan rruang unntuk kaw wasan pem mijahann dan/ataau kawassan sabukk hijau; dan gg. pemannfaatan ssumberddaya periikanan aagar tidakk melebiihi potennsi lestarri. Pasaal 118 Indikasi arahan peraturran zonnasi unttuk kaw wasan pperuntukkan perttambang gan sebaagaimanna ddimaksudd dalam Pasal 1114 huruff d melipputi: aa. pemannfaatan ruang untuk pengem mbangan kawasaan peruuntukan pertam mbangan mineraal, batubaara, sertaa minyakk dan gaas bumi dengan memperrhatikann daya duukung dan d daya tampunng lingkuungan hidup; bb. pengeendalian perkem mbangan kawasaan pertam mbangann yang menggaanggu kaawasan berfungs b si lindunng; cc. pemannfaatan rruang unntuk keggiatan reeklamasi dan paasca tam mbang pada kaw wasan peeruntukaan pertam mbangann untuk m memulihhkan kuaalitas linggkungann dan ekoosistem; dd. peneraapan keetentuan mengennai penndirian bbangunaan agar tidak m menggan nggu funngsi aluur pelayaaran yanng ditetappkan perraturan pperundanng-undanngan; ee. pengaaturan kaawasan pertambbangan ddengan m memperrhatikan keseimbbangan antara biaya b daan manfaaat serta keseimbbangan aantara rissiko dann manfaaat; dan ff. peneraapan kettentuan mengennai pembbatasan bbangunaan lain ddi sekitaar instalaasi dan peralataan kegiattan perttambanggan yanng berpotensi m menimbbulkan bbahaya dengan mempperhatikaan kepenntingan ddaerah. Pasaal 119 Indikasi arahan peraturaan zonaasi untukk kawassan peruuntukan industrii sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 114 huruf e meliputii: aa. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan kkawasann perunttukan inndustri pengolah p han hassil pertam mbangann mineraal, batubaara, sertaa minyakk dan gaas bumi yang didukung oleh penngelolaaan limbahh industrri terpaddu; bb. pemannfaatan ruang uuntuk peengembaangan kaawasan peruntuukan inddustri peengolahaan kelappa sawit, karet, ddan hasil hutan yyang berddaya sainng dan rramah linngkungaan; cc. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan kawasann perunntukan iindustri pengolaahan daan industtri jasa hhasil perttanian taanaman ppangan ddan perikkanan; dd. pemannfaatan rruang unntuk keggiatan industri baaik yangg sesuai dengan kemamp puan pennggunaaan teknollogi, pottensi sum mber dayya alam ddan sum mber dayaa manusia di willayah sek kitarnyaa; dan ee. peneraapan kettentuan m mengenaai pembaatasan pembangunan perumahann baru di sekitarr kawasaan perunttukan industri. Pasaal 120 Indikasi arahan pperaturaan zonassi untuk kawasann perunttukan paariwisataa sebagaaimana dimaksu d ud ddalam Paasal 114 huruf f m meliputii: aa. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan kaawasan eekowisatta berbaasis ekossistem kehidupa k an orang utan, beekantan, meranti, anggreek, serta satwa daan tumbuuhan enddemik kawasan k lainnya;; bb. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan prassarana ddan saranna penduukung keegiatan ekowisat e ta pada zzona pem manfaataan di kaw wasan koonservassi dengann prinsipp-prinsipp berkelaanjutan;
www..bpkp.go.id
tan; cc. pemannfaatan rruang unntuk peleestarian kkawasann permukkiman beerbasis bbudaya Kaliman K dd. pemannfaatan ruang untuk pengem mbangann prasaarana ddan sarrana transportaasi yanng menghhubungkkan antaara kaw wasan ekkowisataa, wisatta budayya, obyyek wisaata lainnya, daan kawassan perkootaan naasional; ee. pemannfaatan rruang unntuk penggembanggan pusaat jasa pariwisata di kaw wasan perkotaan;; ff. pemannfaatan ppotensi alam daan budaaya masyyarakat sesuai ddaya dukkung daan daya tampunng lingkuungan; gg. pemannfaatan rruang unntuk perllindungaan terhaddap situss peningggalan keebudayaaan masa lampau;; hh. peneraapan kettentuan mengennai penddirian baangunan yang ddibatasi hanya untuk u m menunjan ng kegiattan pariw wisata; ddan i. peneraapan kettentuan mengennai pelarrangan ppendiriann banguunan selaain yang g dimakksud padda huruf h. Pasaal 121 mukimaan sebagaaimana dimaksu d ud Indikasi arahan pperaturann zonasi untuk kkawasan peruntuukan perm ddalam Paasal 114 huruf g melalui: aa. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan kkawasann perunttukan ppermukim man di kawasaan perkottaan yanng diduku kung olehh prasaraana dan sarana pperkotaann yang aadaptif terhadap ancamaan bencanna banjirr; bb. pemannfaatan ruang uuntuk ppengembbangan kkawasann perunttukan ppermukim man di kawasaan perbattasan negara term masuk ppulau-puulau keciil terluarr dengann dukunggan prassarana daan saranna yang m memadaai; cc. peneraapan kettentuan m mengenaai penetaapan ampplop banngunan; dd. peneraapan kettentuan m mengenaai penetaapan tem ma arsitekktur banngunan; ee. peneraapan kettentuan m mengenaai penetaapan keleengkapaan banguunan dann lingkun ngan; dann ff. peneraapan keetentuan mengenai pennetapan jenis ddan syarrat pengggunaan bangunnan yanng diizinkkan. Pasaal 122 Indikasi arahan pperaturann zonasii untuk kkawasan budi daaya yangg memiliiki nilai strategiss nasionaal ssebagaim mana dim maksud ddalam Paasal 85 hhuruf b yyang merrupakan kawasann andalaan meliputi: aa. pemannfaatan rruang unntuk penngembanngan kaw wasan unntuk kegiatan sekktor ung ggulan keehutanann, pertannian, perrkebunann, perikaanan, perrtambanngan, inddustri, daan pariw wisata, teermasukk kegiataan industtri pengoolahan, ppermukim man, serrta jaringgan prasaarana daan saranaa; bb. pemannfaatan rruang unntuk penningkatann keterkkaitan puusat kegiiatan sekktor ung ggulan keehutanann, pertannian, perrkebunann, perikanan, peertambanngan, inndustri, dan parriwisata dengan kawasaan perkottaan nassional seebagai ppusat penngembanngan kaawasan aandalan, yang teerlayani terutam ma oleh ppelabuhaan dan/attau banddar udaraa; cc. peneraapan kettentuan mengennai indikkasi arahhan peraaturan zoonasi unntuk kaw wasan peeruntukaan kehutaanan, pertanian, perkebuunan, perrikanan, pertambbangan, industri,, dan parriwisata;; dan dd. peneraapan kettentuan mengennai penggendaliann konflikk pemannfaatan ruang seerta pem manfaataan prasarrana dan sarana ppenunjanng antarssektor unnggulann. Bagiann Ketiga A Arahan P Perizinann Pasaal 123 (1) Arahhan perizinan seebagaimaana dimaaksud daalam Pasal 67 ayyat (2) hhuruf b merupak m kan acuaan dalaam pembberian iziin pemannfaatan rruang. (2) Setiaap pemaanfaatann ruang harus m mendapaatkan iziin pemaanfaatan ruang dari Pem merintahh, pem merintah daerah provinsii, dan/attau pem merintah daerah kabupatten/kota sesuai peratura p an daerrah tentang renncana taata ruanng wilayyah kabbupaten/kkota beserta reencana rinci r daan peraaturan zzonasinyya yang didasaarkan paada Renncana T Tata Ruuang Pu ulau Kaalimantaan sebaagaimanaa diatur dalam P Peraturann Presideen ini. (3) Setiaap pemaanfaatan ruang hharus meendapatkkan izin sesuai ddengan kketentuaan masinng-masinng sektor atau bidang yang m mengaturr jenis kkegiatan pemanffaatan ruuang yaang berssangkutaan sesuuai dengaan ketenntuan perraturan pperundanng-undanngan sekktor atauu bidang terkait.
www..bpkp.go.id
B Bagian K Keempaat Arahaan Pembberian Innsentif daan Disinnsentif Pasaal 124 A Arahan ppemberiaan insenntif dan ddisinsenttif sebaggaimana dimaksuud dalam m Pasal 67 ayat (2) huruuf c meruppakan accuan baagi Pem merintah dan peemerintaah daeraah sebaggai upaaya penggendaliaan ppemanfaaatan ruanng dalam m rangkaa mewujudkan R Rencana Tata Ruuang Pulau Kalim mantan. Pasaal 125 P Pemberiaan insenttif dan ddisinsenttif sebagaimana ddimaksuud dalam m Pasal 1124 diberrikan oleeh: aa. Pemerrintah keepada peemerintah daerahh; bb. pemerrintah daaerah keppada pem merintahh daerah lainnya; dan cc. Pemerrintah daan/atau ppemerinttah daeraah kepadda masyaarakat. Pasaal 126 (1) Pem mberian insentif ddari Pem merintah kepada ppemerinntah daerrah sebaggaimanaa dimakssud dalam m Pasaal 125 huuruf a daapat beruupa: a. suubsidi siilang; b. kkemudahan perizzinan baggi kegiattan pemaanfaatann ruang yyang dibeerikan oleh Pem merintah; c. penyediaaan prasaarana dann sarana di daeraah; d. pemberiaan kompeensasi; e. pengharggaan dan fasilitassi; dan/attau f. puublikasi atau proomosi daaerah. mberian iinsentif dari pem merintahh daerah kepada pemerinntah daeerah lain nnya sebaagaimanna (2) Pem dimaaksud daalam Passal 125 hhuruf b ddapat berrupa: a. pemberiaan komppensasi ddari pem merintahh daerahh penerima mannfaat keepada peemerintaah manfaat aatas mannfaat yanng diterim ma oleh daerah ppenerim ma manfaaat; daerah peemberi m b. kkompensaasi pembberian peenyediaaan prasaarana dann sarana;; manfaataan ruangg yang ddiberikan n oleh peemerintaah c. kkemudahaan periizinan baagi kegiaatan pem daerah peenerima manfaaat kepadda investor yangg berasaal dari ddaerah pemberi p manfaaat; dan/atau d. puublikasi atau proomosi daaerah. masyarak kat sebaagaimanna (3) Inseentif darri Pemeerintah ddan/atauu pemerrintah daaerah kkepada m dimaaksud daalam Passal 125 hhuruf c ddapat berrupa: a. pemberiaan keringganan paajak; b. pemberiaan kompeensasi; c. penguranngan retriibusi; d. m mbalan; e. seewa ruanng; f. urrun sahaam; g. penyediaaan prasaarana dann sarana; dan/ataau h. kkemudahan perizzinan. Pasaal 127 merintahh kepadaa pemerinntah daeerah sebagaimanna dimak (1) Disiinsentif ddari Pem ksud dallam Pasaal 125 huruf a dapat diiberikan dalam bbentuk: a. pensyarattan khussus dalaam perizzinan baagi kegiaatan pem manfaataan ruang g yang diberikaan oleh Pem merintah; b. pembatassan penyyediaan pprasarana dan saarana di ddaerah; ddan/atauu c. pemberiaan status tertentuu dari Pem merintahh. merintahh daeraah lainn (2) Disiinsentif dari peemerintaah daerrah keppada pem nya sebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 125 hhuruf b ddapat berrupa: a. pengenaaan komppensasi dari pem merintahh daerahh pemberi mannfaat kepada peemerintaah daerah peenerima manfaatt; b. pembatassan penyyediaan pprasarana dan saarana; daan/atau
www..bpkp.go.id
c. pensyarattan khussus dalaam perizzinan baagi kegiaatan pem manfaataan ruang g yang diberikaan merintah daerah pembeeri manffaat keppada invvestor yang berrasal darri daeraah oleh pem penerimaa manfaaat. (3) Disiinsentif dari Pem merintahh dan/ataau pemeerintah ddaerah kkepada m masyaraakat sebaagaimanna dimaaksud daalam Passal 125 hhuruf c ddapat berrupa: a. pengenaaan kompeensasi; b. ppensyarattan khussus dalaam perizzinan baagi kegiaatan pem manfaataan ruang g yang diberikaan oleh Pem merintah ddan pem merintah daerah; c. kkewajibann mendaapatkan iimbalan; d. pembatassan penyyediaan pprasarana dan saarana; daan/atau e. pensyarattan khussus dalam m perizinnan. Pasaal 128 mana dim maksud dalam P Pasal 1227 diberiikan untuuk kegiaatan pem manfaataan (1) Disiinsentif ssebagaim ruanng pada kkawasann yang diibatasi ppengembbangannyya. (2) Disiinsentif ssebagaim mana dim maksud pada ayyat (1) ddiberikann dengann tetap menghor m rmati haak oranng sesuaii dengann ketentuuan peratturan perrundanggundangaan. Pasaal 129 B Bentuk sserta tataa cara peemberiann insenttif dan ddisinsenttif dilakssanakan sesuai dengan d k ketentua an pperaturann perunddang-unddangan. Bagian Kelima Arahann Sanksi Pasaal 130 (1) Arahhan sankksi sebaagaimanaa dimakksud dalam Pasaal 67 ayyat (2) hhuruf d diberikaan dalam m benttuk sankksi adm ministrasii dan/attau sankksi pidaana sesuuai denggan keteentuan peraturaan peruundang-uundangann bidangg penataaan ruangg. (2) Penggenaan sanksi sebagaimana ddimaksudd pada ayat (1) diberrikan teerhadap kegiataan pem manfaatann ruang yang tiddak sesuuai peratturan daaerah tenntang renncana taata ruangg wilayaah kabuupaten/kkota beseerta renccana rinnci tata rruang daan peratturan zonasinya yang diidasarkaan padaa Rencanna Tata R Ruang P Pulau Kaalimantann. BAB B VII KOORDINA ASI DA AN PENG GAWAS SAN Pasaal 131 D Dalam rrangka mewujuudkan rrencana struktuur ruangg dan pola ruuang Pu ulau Kaalimantaan ddilaksanaakan kooordinasi dan penngawasann penataaan ruangg Pulau K Kalimanntan. Pasaal 132 (1) Kooordinasi ppenataann ruang P Pulau Kaalimantaan dilakuukan oleeh Menteeri. (2) Kooordinasi antardaeerah dalaam ranggka penaataan ruaang Pulaau Kalim mantan dilakukan d n melaluui kerjaa sama aantarprovvinsi dann/atau keerja sam ma antar bbadan kooordinassi penataaan ruangg daerahh. Pasaal 133 (1) Penggawasann diselennggarakkan olehh Pemerrintah ddan pem merintah daerah provinnsi sesuaai denggan kewenangannnya. (2) Penggawasann diseleenggarakkan mellalui keegiatan pemantauan, ppelaporan n, dan evaluassi terhaadap kesesuaiann pemannfaatan rruang deengan reencana sstruktur ruang dan d renccana polla ruanng Pulauu Kalimaantan dallam ranggka perw wujudan R Rencanaa Tata R Ruang Pu ulau Kaliimantan.. (3) Keggiatan peemantauaan, pelapporan, ddan evalluasi sebbagaimanna dimaaksud paada ayat (2) yanng dilakksanakann oleh seeluruh G Gubernurr di Pulaau Kalim mantan diilaporkann kepadaa Menteri.
www..bpkp.go.id
BAB B VIII PERA AN MASYARA AKAT Pasaal 134 P Peran maasyarakaat dalam penyeleenggaraaan penataaan ruanng Pulau Kalimanntan ddilakukann pada taahap: aa. perenccanaan tata ruang; bb. pemannfaatan rruang; daan cc. pengendalian pemanfaaatan ruaang. Pasaal 135 B Bentuk pperan maasyarakaat dalam perencaanaan tata ruang berupa: aa. masukkan menggenai: 1. perrsiapan ppenyusunnan renccana tata ruang; 2. pennentuan aarah penngembanngan wilayah ataau kawassan; 3. penngidentiffikasian potensi dan massalah pem mbangunnan wilaayah atauu kawasaan; 4. perrumusan konsepssi rencanna tata ruuang; daan/atau 5. pennetapan rrencana tata ruanng; bb. kerja ssama deengan Peemerintaah, pemeerintah ddaerah, ddan/atau sesama unsur masyarak m kat dalam m perenccanaan tata ruang. Pasaal 136 B Bentuk pperan maasyarakaat dalam pemanfa faatan ruaang dapaat berupa: aa. masukkan menggenai keebijakan pemanffaatan ruuang; bb. kerja ssama deengan Peemerintaah, pemeerintah ddaerah, ddan/atau sesama unsur masyarak m kat dalam m pemannfaatan rruang; cc. kegiattan mem manfaatkaan ruangg yang sesuai deengan keearifan lookal dann rencana tata ruuang yanng telah dditetapkaan; dd. peninggkatan eefisiensi,, efektivvitas, dann keserasian dalaam pem manfaatann ruang darat, ruuang lauut, ruang udara, dan ruaang di ddalam buumi denngan meemperhattikan keearifan lokal serrta sesuaai dengaan ketenttuan peraaturan peerundangg-undanngan; ee. kegiattan mennjaga keepentinggan perttahanan dan keeamanann negaraa serta memelihhara daan meninngkatkann kelestarrian funggsi lingkkungan hhidup daan sumbeer daya aalam; daan ff. kegiattan investasi dallam pem manfaataan ruangg sesuai dengan ketentuuan peratturan peerundanggundanngan. Pasaal 137 B Bentuk pperan maasyarakaat dalam pengenddalian peemanfaaatan ruanng dapat berupa: aa. masukkan terkkait araahan dann/atau pperaturaan zonaasi, periizinan, pemberiian inseentif daan disinseentif, serrta penggenaan saanksi; bb. keikuttsertaan dalam m memantau dan mengaw wasi pelaaksanaann rencanna tata ruang r yaang telaah ditetappkan; cc. pelapooran keppada instansi daan/atau ppejabat yyang berrwenangg dalam hal menemukann dugaaan penyim mpangann atau ppelanggaaran keggiatan peemanfaaatan ruanng yangg melang ggar renncana tatta ruang yang tellah ditetapkan; ddan dd. pengaj ajuan kebberatan atas kepputusan pejabatt yang bberwenanng terhaadap pem mbangunnan yanng diangggap tidakk sesuai dengan rencanaa tata ruaang. Pasaal 138 (1) Peraan masyaarakat ddalam peenataan rruang Puulau Kallimantann dapat disampaaikan seccara lisaan dan//atau terttulis keppada: a. m menteri/ppimpinann lembagga pemerrintah noon kemeenterian terkait ddengan penataan p ruang; b. guubernur; dan/ataau c. buupati/waalikota. (2) Peraan masyaarakat juuga dapaat disam mpaikan kkepada aatau mellalui uniit kerja yang y berrada padda kem menteriann/lembagga pem merintah nonkeementerian terkkait deengan penataan p n ruangg, pem merintah ddaerah pprovinsi,, dan pem merintahh daerah kabupatten/kota..
www..bpkp.go.id
Pasaal 139 P Pelaksannaan tataa cara peeran masyarakatt dalam penataaan ruang Pulau K Kaliman ntan dilaaksanakaan ssesuai deengan keetentuan peraturaan perunndang-unndangan.. P Pasal 1400 D Dalam rrangka meningkkatkan peran m masyarakkat, pem merintahh daerahh di Pu ulau Kaalimantaan m membanggun sisttem infoormasi ddan dokkumentasi penattaan ruaang yanng dapatt diakses dengaan m mudah olleh masyyarakat. BAB B IX KETEN NTUAN N PERAL LIHAN Pasaal 141 D Dengan bberlakunnya Peratturan Prresiden inni maka: aa. ketenttuan dallam peraaturan ddaerah teentang rrencana tata ruaang wilayah provinsi, peraturaan daerahh tentanng rencaana tata ruang w wilayah kabupaaten/kotaa, dan pperaturan n daerahh tentanng rencanna rinci tata ruaang beseerta peraturan zzonasi yyang telaah ada ddinyatak kan tetapp berlakku sepanjjang tidaak bertenntangan dengan Peraturaan Presidden ini; ddan bb. peratuuran daeerah tenntang renncana taata ruanng wilayyah proovinsi, pperaturan n daerahh tentanng rencanna tata rruang wilayah kkabupateen/kota, dan perraturan ddaerah teentang rencana r rinci tatta ruang besertaa peratuuran zoonasi yang berrtentanggan denngan Peeraturan Presideen haruus mbat dalam wakttu 5 (lim ma) tahunn terhitunng sejakk Peraturran Presiiden ini disesuuaikan paaling lam ditetappkan. BA AB X KETE ENTUA AN PENU UTUP Pasaal 142 (1) Janggka wakttu Rencaana Tataa Ruang Pulau K Kalimanttan adalaah sejakk ditetapk kannya Peratura P an Pressiden inii sampaii dengann berakhhirnya jaangkawaaktu RTR RWN seebagaim mana diattur dalam m Peraaturan P Pemerinttah Nom mor 26T Tahun 2008 teentang Rencanaa Tata Ruang Wilayaah Nasiional. (2) Peniinjauan kkembali Rencanna Tata R Ruang P Pulau Kaalimantaan dilakuukan 1(satu) kalii dalam 5 (lim ma) tahunn. (3) Peniinjauan kembalii Rencanna Tata Ruang Pulau K Kalimanntan dappatdilaku ukan lebbih dari 1 (satuu) kali dalam 5 ((lima) tahun: a. dalam koondisi linngkungaan strateegis terteentu yanng berkaaitan deenganben ncana allam skalla besar yanng ditetappkan denngan perraturanperundanng-undanngan; b. dalam koondisi linngkungaan strateggis tertenntu yangg berkaiitan dengganbatass teritoriial negarra yang ditetapkan ddengan uundang-uundang;ddan/atauu c. appabila teerjadi pperubahaan Rencaana Tataa Ruangg Wilayyah Nasiionalyan ng terkaiit dengaan R Rencana Tata Ruuang Pulaau Kalim mantan. Pasaal 143 P Peraturann Presideen ini m mulai berllaku padda tanggaal diundaangkan.
www..bpkp.go.id
A Agar setiiap oranng mengetahuinyya, mem merintahkkan penggundanggan PeraaturanPreesiden inni dengaan ppenempaatannya ddalam Lembarann Negaraa Republlik Indonnesia. Ditetaapkan di Jakarta pada tanggal 5 Januarii 2012 REPUBL LIK INDONESIA A, PRESIIDEN R ttd. DR. H H. SUSIL LO BAM MBANG YUDHOYONO O D Diundanggkan di Jakarta ppada tangggal 5 Jaanuari 20012 M MENTER RI HUK KUM DA AN HAK K ASASII MANU USIA R REPUBL LIK IND DONESIA A, ttdd. A AMIR SY YAMSU UDIN L LEMBARAN NE EGARA A REPUB BLIK IN NDONES SIA TAH HUN 20012 NOM MOR 10