Persekutuan/Partnership Soal Firma Antono Bersaudara selama tahun 1999 memperoleh laba sebesar Rp 100.000. Perkiraan Modal Antono, Kholid dan Edi, pemilik Firma pada tanggal 31 Desember 1999 sebagai berikut : Modal Antono
___________________________________________________________________________ 1 Januari 1999 Saldo awal
20.000
Modal Kholid
___________________________________________________________________________ 1 Januari 1999 Saldo awal 18 April 1999 Investasi
10.000 20.000
Modal Edi
___________________________________________________________________________ 1 Januari 1999 Saldo awal 18 Juni 1999 Investasi
20.000 30.000
Selama tahun 1999, Antono, Kholid dan Edi tidak melakukan pengambilal prive. Mereka sepakat laba atau rugi dibagi menurut perbandingan 4 : 3 : 3, maka pembagian laba Firma Antono sebagai berikut : Bagian laba Antono = 4/10 x Rp 100.000 = Rp 40.000 Bagian laba Kholid = 3/10 x Rp 100.000 = Rp 30.000 Bagian laba Edi = 3/10 x Rp 100.000 = Rp 30.000 Jurnal mencatat pembagian laba : Ikhtisar Rugi laba Modal Antono Modal Kholid Modal Edi
100.000 40.000 30.000 30.000
Perbandingan Modal Ada tiga kemungkinan untuk menentukan besarnya prosentase modal yang dimiliki oleh masing-masing sekutu yaitu : 1. Berdasarkan Modal awal
Nama Sekutu Antono Kholid Edi
Saldo Modal awal Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 50.000
Prosentase Pembagian laba 40% 20 % 40 % 100 %
Bagian laba Rp 40.000 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 100.000
2. Berdasarkan Modal Akhir Saldo Modal akhir Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 100.000
Nama Sekutu Antono Kholid Edi
Prosentase Pembagian laba 20 % 30 % 50 % 100 %
Bagian laba Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 100.000
3. Berdasarkan Modal rata-rata
Nama Sekutu Antono Kholid Edi
Modal awal Rp Rp Rp Rp
20.000 10.000 20.000 50.000
Saldo Modal akhir
Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 100.000
Rp Rp Rp Rp
rata-rata 20.000 20.000 35.000 75.000
Prosentase laba Bagian laba 26,67 26,67 46,66 100,00
Rp Rp Rp Rp
26.670 26.670 46.660 100.000
Bunga Modal Bunga modal dihitung berdasarkan lamanya penanaman. Asumsi ( bunga modal 18 % pertahun ) : Selama tahum 1999 Modal Antono sebesar Rp 20.000 yang ditanam selama setahun tidak mengalami perubahan. Modal Kholid mengalami perubahan yaitu : - Dari tanggal 1 Januari s/d 18 April 1999 adalah Rp 10.000 ( 3,6 bulan ) - Dari tanggal 19 April s/d 31 Desember 1999 adalah Rp. 20.000 ( 8,4 bulan ) Modal Edi mengalami perubahan yaitu : - Dari tanggal 1 Januari s/d 18 Juni 1999 adalah Rp 20.000 ( 5,6 bulan ) - Dari tanggal 19 Juni s/d 31 Desember 1999 adalah Rp. 30.000 ( 6,4 bulan ) Berdasarkan informasi diatas bunga modal yang diberikan adalah sebagai berikut : a). Bunga modal untuk Antono adalah : 12/12 x 18% x Rp 20.000 = Rp 3. 600 b). Bunga modal untuk Kholid adalah : - Terhadap saldo modal Rp 10.000 adalah : - Terhadap saldo modal Rp 30.000 adalah :
3.6 8,4
/12 x 18% x Rp 10.000 = Rp 540 /12 x 18% x Rp 30.000 = Rp 3.780
Rp 4.320 c). Bunga modal untuk Edi adalah : - Terhadap saldo modal Rp 2.000 adalah : - Terhadap saldo modal Rp 30.000 adalah :
5,6 6,4
/12 x 18% x Rp 20.000 = Rp 1.680 /12 x 18% x Rp 50.000 = Rp 4.800
Rp 6.480 Jumlah bunga Modal Rp 14.400 Setelah bunga modal diperhitungkan, laba tersisa tinggal Rp 85.600 dan dibagi menurut perbandingan 6 : 2 : 2 adalah sebagai berikut : Antono Bunga modal Rp 3.600 Laba tersisa 51.360 Jumlah Pembagian Laba Rp 54.960
Kholid Rp 4.320 17.120
Edi Rp 6.480 17.120
Total Rp 14.400 85.600
Rp 21.440
Rp 23.600
Rp 100.000
Gaji Sekutu Perbedaan waktu dan tenaga yang disediakan tiap-tiap sekutu kadang dicerminkan dalam pembagian laba. Misalnya ,dengan memberi gaji atau bonus kepada tiap sekutu sesuai dengan waktu dan tenaga yang diberikan. Anggaplah pembagian laba Firma Antono Bersaudara dinyatakan sebagai berikut : 1. Kepada Antono, Kholid dan Edi diberikan gaji masing-masing sebesar Rp 100; Rp 300 ; dan Rp 500 per bulan. 2. Terhadap saldo modal tiap-tiap sekutu diberi imbalan bunga modal sebesar 18 % per tahun. 3. Sisa laba, setelah dikurangi gaji dan bunga modal dibagi diantara sekutu dengan perbandingan 6 : 2 : 2 Bagian laba untuk masing-masing sekutu dapat dihitung sebagai berikut : Gaji Bunga modal Total Pembagian laba yang tersisa
Antono Rp 1.200 3.600 Rp 4.800
Kholid Rp 3.600 4.320 Rp 7.920
Edi Rp 6.000 6.480 Rp 12.480
Total Rp 10.800 14.400 Rp 25.200
44.880 Rp 49.680
14.960 Rp 22.880
14.960 Rp 27.440
74.800 Rp100.000
Pembagian kerugian Apabila setelah dikurangi tunjangan-tunjangan untuk gaji dan bunga modal laba bersih bersaldo negatif, maka saldo negatif tersebut juga dibagikan kepada masingmasing sekutu menurut perbandingan pembagian laba. Anggaplah bahwa Firma Antono hanya memperoleh laba sebesar Rp 5.000. maka : Gaji Bunga modal Total Pembagian rugi yang tersisa
Antono Rp 1.200 3.600 Rp 4.800
Kholid Rp 3.600 4.320 Rp 7.920
( 12.120 ) ( Rp 7.320 )
( 4.040 ) Rp 3.880
Edi Rp 6.000 6.480 Rp12.480 ( 4.040 ) Rp 8.440
Total Rp 10.800 14.400 Rp 25.200 ( 20.200) Rp 5.000
Saldo negatif dibagikan kepada masing-masing sekutu berdasarkan perbandingan sebesar 6 : 2 : 2 Ayat jurnal untuk mencatat pembagian laba adalah : Ikhtisar Rugi Laba 5.000 Modal Antono 7.320 Modal Kholid 3.880 Modal Edi 8.440 Laporan Perubahan Modal Perubahan modal tiap-tiap sekutu selama suatu periode tertentu dilaporkan dalam laporan perubahan modal. FIRMA ANTONO BERSAUDARA Laporan Perubahan Modal Tahun berakhir 31 Desember 1999 Antono Modal awal Tambahan : Investasi Laba Bersih Penarikan : Prive Modal Akhir
Kholid
Edi
Total
Rp
20.000
Rp
10.000
Rp
20.000
Rp 50.000
Rp
---49.680
Rp Rp
20.000 22.880
Rp Rp
30.000 27.440
Rp 50.000 Rp 100.000
( Rp
1.200) 68.480
( Rp
3.600) 49.280
( Rp
6.000) 71.440
( 10.800) Rp 189.200)
Modal Antono
___________________________________________________________________________ 1 Januari 1999 Saldo awal
20.000
Modal Kholid
___________________________________________________________________________ 1 Januari 1999 Saldo awal 18 April 1999 Investasi
10.000 20.000
Modal Edi
___________________________________________________________________________ 1 Januari 1999 Saldo awal 18 Juni 1999 Investasi
20.000 30.000
1. Berdasarkan Modal awal Saldo Modal awal Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 100.000
Nama Sekutu Antono Kholid Edi
Prosentase Pembagian laba 40% 20 % 40 % 100 %
Bagian laba Rp 40.000 Rp 20.000 Rp 40.000 Rp 100.000
Prosentase Pembagian laba 20 % 30 % 50 % 100 %
Bagian laba Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 100.000
2. Berdasarkan Modal Akhir Saldo Modal akhir Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 50.000
Nama Sekutu Antono Kholid Edi
3. Berdasarkan Modal rata-rata
Nama Sekutu Antono Kholid Edi
Modal awal Rp Rp Rp Rp
20.000 10.000 20.000 50.000
Saldo Modal akhir
Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 100.000
Rp Rp Rp Rp
rata-rata 20.000 20.000 35.000 75.000
Prosentase laba Bagian laba 26,67 26,67 46,66 100,00
Rp Rp Rp Rp
26.670 26.670 46.660 100.000
Antono Bunga modal Rp 3.600 Laba tersisa 51.360 Jumlah Pembagian Laba Rp 54.960
Kholid Rp 4.320 17.120
Edi Rp 6.480 17.120
Total Rp 14.400 85.600
Rp 21.440
Rp 23.600
Rp 100.000
Antono Rp 1.200 3.600 Rp 4.800
Kholid Rp 3.600 4.320 Rp 7.920
Edi Rp 6.000 6.480 Rp 12.480
Total Rp 10.800 14.400 Rp 25.200
44.880 Rp 49.680
14.960 Rp 22.880
14.960 Rp 27.440
74.800 Rp100.000
Antono Rp 1.200 3.600 Rp 4.800
Kholid Rp 3.600 4.320 Rp 7.920
Edi Rp 6.000 6.480 Rp12.480
Total Rp 10.800 14.400 Rp 25.200
Gaji Bunga modal Total Pembagian laba yang tersisa
Gaji Bunga modal Total Pembagian rugi yang tersisa
( 12.120 ) ( Rp 7.320 )
( 4.040 ) Rp 3.880
( 4.040 ) Rp 8.440
( 20.200) Rp 5.000
FIRMA ANTONO BERSAUDARA Laporan Perubahan Modal Tahun berakhir 31 Desember 1999 Antono
Kholid
Edi
Total
Modal awal
Rp 20.000
Rp
10.000
Rp
20.000
Rp 50.000
Tambahan : Investasi
----
Rp
20.000
Rp
30.000
Rp 50.000
Rp 49.680
Rp
22.880
Rp
27.440
Rp 100.000
( 1.200) Rp 68.480
( Rp
3.600) 49.280
( Rp
6.000) 71.440
( 10.800) Rp 189.200)
Laba Bersih Penarikan : Prive Modal Akhir
Pembelian Hak Pemilikan Pemilikan dalam persekutuan akan berubah bila ada sekutu baru yang masuk. Hal ini dapat dilakukan dengan cara : 1. Sekutu baru membeli sebagian hak pemilikan sekutu lama. 2. Sekutu baru menanamkan modalnya dalam persekutuan dan untuk itu diberi sebagian hak pemilikan ( interest ). Anggaplah bahwa pada tanggal 4 Januari 2000 Jefry membeli seperempat hak pemilikan Firma Tetap Segar. Saldo perkiraan modal Tukirman dan Wardoyo pada tanggal tersebut adalah Rp 40.000 dan Rp 60.000. Hak ini dijual dengan harga Rp 50.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini oleh Firma Tetap Segar adalah : Modal Tukirman Modal Wardoyo Modal Jefry
Sekutu Tukiman Wardoyo Jeffry Total
10.000 15.000 25.000
Sebelum Pembelian Saldo Modal Prosentase Rp Rp Rp
40.000 60.000 ---100.000
40% 60% ---100%
Setelah Pembelian Saldo Modal Prosentase Rp Rp Rp
30.000 45.000 25.000 100.000
30% 45% 25% 100%
Penilaian Kembali Aktiva Masuknya sekutu baru akan mengakibatkan bubarnya persekutuan. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa kegiatan persekutuan juga harus terhenti. Seperti layaknya pendirian sekutu baru, aktiva bukan kas yang digunakan sebagai setoran modal harus dicatat pada nilai yang disetujui. Aktiva yang yang digunakan sebagai setoran modal harus dinilai kembali agar mencerminkan harga pasar yang berlaku. Penilaian kembali juga berlaku bagi aktiva persekutuan. Kenaikan atau penurunan bersih dari penilaian kembali aktiva dialokasikan ke perkiraan modal sekutu lama berdasarkan perbandingan pembagian laba atau rugi. Soal : Pada tanggal 4 Januari 2000, para sekutu Firma Akur yang terdiri dari Slamet dan Rudi, telah menyetujui masuknya Maman sebagai sekutu baru. Anggaplah bahwa kecuali tanah, semua aktiva dan kewajiban yang terdapat dalam catatan persekutuan diterima oleh semua pihak sebagai nilai yang akan dicantumkan dalam persekutuan baru. Saldo perkiraan tanah pada tanggal 4 Januari 2000 adalah Rp 5.000. Para sekutu sepakat untuk menilai kembali tanah dengan harga Rp 15.000. Saldo perkiraan modal Rudi dan Slamet masing-masing adalah Rp 44.000 dan Rp 26.000. Slamet dan Rudi membagi laba rugi yang diperoleh dengan perbandingan 2 : 3. Sebelum Maman masuk, penilaian kembali atas tanah harus dicatat : Tanah 10.000 Modal Slamet Modal Rudi
4.000 6.000
Setelah ayat jurnal diatas saldo perkiraan modal Slamet dan Rudi masing-masing menjadi sebesar Rp 30.000 dan Rp 50.000. Apabila sekutu baru juga memasukkan aktiva bukan kas, maka aktiva ini juga harus dinilai kembali. Untuk contoh ini, anggaplah Maman menyetorkan uang tunai sebesar Rp 20.000 dan untuk ini memperoleh hak pemilikan sebesar 20%. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk penyetoran modal ini adalah : Bank / Kas 20.000 Modal Maman
20.000
Saldo masing-masing sekutu serta prosentase hak pemilikan sebelum dan setelah penyetoran modal adalah sebagai berikut :
Sebelum Penyetoran Saldo Modal Prosentase
Sekutu Slamet Rudi Maman Total
Rp Rp Rp
30.000 50.000 ---80.000
37,5% 62,5% ---100,0%
Setelah Penyetoran Saldo Modal Prosentase Rp Rp Rp
30.000 50.000 20.000 100.000
30% 50% 20% 100%
Goodwill dan Bonus Apabila masuknya sekutu baru disertai pengakuan kelebihan salah satu pihak, maka akan timbul masalah goodwill atau bonus dalam persekutuan yang baru didirikan. Bonus Sekutu Lama Anggaplah bahwa Maman disetujui untuk masuk dalam persekutuan dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp 20.000 dan memperoleh hak pemilikan sebesar 12,5%. Total modal persekutuan adalah : Modal Slamet Rp 30.000 Modal Rudi Rp 50.000 Modal Maman Rp 20.000 Rp 100.000 Dengan kesediaan menerima hak kepemilikan sebesar 12,5% berarti Maman mengakui kelebihan pada persekutuan lama yaitu Rp 7.500 ( Rp 20.000 – Rp 12.500 ). Nilai kelebihan ini menjadi hak sekutu lama dan dialokasikan berdasarkan perbandingan laba yaitu : Slamet = 2/5 x Rp 7.500 = Rp 3.000 3 Rudi = /5 x Rp 7.500 = Rp 4.500 Ayat jurnal untuk mecatat penyetoran modal Maman adalah : Bank / Kas Modal Slamet Modal Rudi Modal Maman
20.000 3.000 4.500 12.500
Saldo masing-masing sekutu serta prosentase hak pemilikan sebelum dan setelah penyetoran modal adalah sebagai berikut :
Sekutu Slamet Rudi Maman Total
Sebelum Penyetoran Saldo Modal Prosentase Rp Rp Rp
30.000 50.000 ---80.000
37,5% 62,5% ---100,0%
Setelah Penyetoran Saldo Modal Prosentase Rp Rp Rp
33.000 54.500 12.500 100.000
33,0% 54,5% 12,5% 100,0%
Goodwill Sekutu Lama Cara lain untuk mencatat nilai lebih yang disetujui adalah dengan menggunakan metode goodwill. Aktiva berwujud bersih setelah setoran modal Maman akan terdiri : Modal Slamet Modal Rudi Modal Maman
Rp 30.000 Rp 50.000 Rp 20.000 Rp 100.000
Pembubaran ( Likuidasi ) Proses likuidasi biasanya terdiri dari : 1. Merealisasikan semua aktiva bukan kas menjadi uang tunai . 2. Membayar semua hutang. 3. Membagikan sisa kas yang tersedia kepada para sekutu yang masih berhak. Proses realisasi aktiva bukan kas, akan menimbulkan keuntungan atau kerugian dan dialokasikan kepada para sekutu berdasarkan perbandingan laba rugi. Setelah semua aktiva diuangkan dan semua hutang dibayar, sisa kas ynag masih ada dibayarkan kepada para sekutu berdasarkan perimbangan modal. Keuntungan dalam Realisasi Anggaplah Firma Koko Bersaudara pada tanggal 1 Juli 2001 mempunyai neraca terlampir ( tabel 1A ), Koko, Heri dan Bambang membagi laba ( rugi ) persekutuan dengan perbandingan 5 : 3 : 2. Anggaplah bahwa dalam proses realisasi hasilnya sebagai berikut : 1. Piutang dagang yang dapat ditagih Rp 50.000 2. Persediaan barang dagangan dijual dengan harga 135.000 3. Aktiva tetap dijual dengan harga 60.000 Total realisasi aktiva bukan kas Rp 245.000
Tabel 1 A Firma Koko Bersaudara Neraca 1 Juli 2001 ______________________________________________________________________ Aktiva Bank / Kas Piutang dagang Persediaan barang dagangan Aktiva tetap (neto) Total Aktiva
Rp
Rp
Kewajiban dan Modal Hutang dagang Hutang bank Modal Koko Modal Heri Modal Bambang
Rp
Total kewajiban dan modal
Rp
10.000 55.000 145.000 40.000 250.000
25.000 125.000 50.000 40.000 10.000 250.000
______________________________________________________________________
Ayat jurnal yang dibuat untuk setiap tahap likuidasi adalah : a)
b)
c)
d)
Penagihan piutang, rugi Rp 5.000 Bank / kas Modal Koko Modal Heri Modal Bambang Piutang dagang Penjualan barang dagangan, rugi Rp 10.000 Bank / kas Modal Koko Modal Heri Modal Bambang Persediaan barang dagangan Penjualan Aktiva tetap, untung Rp 20.000 Bank / kas Aktiva tetap (neto) Modal Koko Modal Heri Modal Bambang Pembayaran Hutang Hutang dagang Hutang bank Bank / kas
50.000 2.500 1.500 1.000 55.000
135.000 5.000 3.000 2.000 145.000
60.000 40.000 10.000 6.000 4.000
25.000 125.000 150.000
e)
Pembagian sisa kas kepada para sekutu Modal Koko Modal Heri Modal Bambang Bank/ kas
52.500 41.500 11.000 105.000
Kerugian dalam Realisasi Apabila Firma Koko Bersaudara dalam penjualan barang dagangan hanya laku dijual seharga Rp 110.000, maka proses likudasi mengalami kerugian sebagai berikut : Nilai buku aktiva bukan kas Nilai realisasi aktiva bukan kas Piutang dagang Rp Persd brg dagangan Aktiva tetap
Rp
240.000
Rp
220.000 20.000
50.000 110.000 60.000
Rugi karena realisasi aktiva bukan kas
Kekurangan Modal Sekutu Anggaplah bahwa realisasi aktiva adalah sebagai berikut : Piutang dagang yang dapat ditagih Penjualan Persediaan barang dagangan Penjualan aktiva tetap Total realisasi aktiva bukan kas
Rp
Rp
40.000 100.000 35.000 175.000
.
Maka secara keseluruhan kerugian yang diderita adalah Rp 65.000 dihitung sebagai berikut : Nilai buku aktiva bukan kas Rp 240.000 Nilai realisa aktiva bukan kas Rp 175.000 Rugi karena realisasi aktiva bukan kas Rp 65.000 Sisa uang kas sebelum dibagikan kepada para sekutu berjumlah Rp 35.000. Sementara saldo masing-masing sekutu adalah Modal Koko Modal Heri Modal Bambang Total
Rp
Rp
17.500 20.500 ( 3.000 ) 35.000