Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe) Abstract The purpose of this study was to determine the effect of budgetary participation, commitment and understanding of the task otganiasi on the performance of local government officials. The results showed budgetary participation and organizational commitment does not significantly affect the performance of the apparatus. This is evident from the results of regression testing participation worth 0.274 or greater than 0.05. Similarly, the commitment of the organization to the level of 0,047 siqnifikan and also greater than 0.05. Not so with the understanding of the task, the test results obtained, with siqnifikan rate of 0.066 or less than 0.05. T-test results of the test found that participation has a negative correlation with the performance of the apparatus. But not so with the commitment of organizations that have a positive relationship. Keywords: Participation budgeting, organizational commitment and understanding of the task.
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi penganggaran, komitmen otganiasi dan pemahaman tugas terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi anggaran dan komitmen organisasi tidak mempengaruhi kinerja aparatus secara signifikan. Ini terlihat dari hasil pengujian regresi partisipasi senilai 0,274 atau lebih besar dari 0,05. Demikian pula terhadap komitmen organisasi dengan tingkat siqnifikan sebesar 0,047 dan juga lebih besar dari 0,05. Tidak demikian halnya dengan pemahaman tugas, hasil pengujiannya diperoleh, dengan tingkat siqnifikan sebesar 0,066 atau lebih kecil dari 0,05. Hasil uji T-test diperoleh bahwa partisipasi memiliki hubungan negatif dengan kinerja aparatur. Namun tidak demikian dengan komitmen organisasi yang memiliki hubungan positif. Kata Kunci: Partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan pemahaman tugas. 1. PENDAHULUAN . Anggaran merupakan pernyataaan rencana estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Komitmen bersama antara pihak ekseutif dan legeslatif sangat diharapan, guna menghasilkan anggaran yang berkualitas. Anggaran sektor publik merupakan
1
instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dalam pelaksanaan programprogram yang dibiayai publik. Penyusunan anggaran memberikan manfaat, diantaranya: dapat mengantisipasi masalah, mengembangkan kebijakan, pembuatan keputusan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi dan juga mendorong memotivasi, komunikasi, koordinasi dan lain sebagainya. Upaya peningkatan kinerja manajer dapat dilakukan melaui partisipasi dalam penyusunan anggaran. Penganggaran partisipatif merupakan upaya untuk meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. TINJAUN PUSTAKA 2.1. Anggaran Menurut Bastian, (2006) proses penyusunan anggaran sektor publik diawali dengan penetapan tujuan, target, kebijakan dan arahan anggaran. Anggaran tidak dapat dilaksanakan tepat waktu dan realisasi anggaranpun jauh dari harapan. Padahal anggaran akan digunakan untuk mengkur kinerja. Kondisi inilah yang nampaknya secara praktik sering terjadi dan perlu dilakukan perbaikan. 2.2. Partisipasi Penganggaran Partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan moral yang lebih baik dan inisiatif yang lebih tinggi pula. Partisipasi telah berpengaruhi secara positif terhadap sikap pegawai, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi, dan meningkatkan kerja sama diantara manajer. Partisipasi anggaran pada sektor sama dalam penyusunan anggaran. Menurut Mardiasmo. (2002), proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat Pedoman Penyusunan anggaran yang dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat daerah. 2.3. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan dan kepercayaan terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Komitmen organisasi adalah ikatan keterkaitan individu dengan organisasi sehingga individu tersebut merasa memiliki organisasi. 2.4. Pemahaman Tugas Pemahaman akan tugas dapat memudahkan bawahan untuk melakukan pekerjaan sebagaimana yang diberikan oleh atasan. kepada bawahan sangat membantu bawahan dalam melaksanakan tugas tersebut. Komunikasi antara atasan dan bawahan akan membuka ruang komunikasi posistif, sehingga terbentuk kesempatan menerima penjelasan tentunya akan memberikan pemahaman yang lebih baik bagi bawahan dalam melaksanakan tugas tersebut. Ketersediaan informasi yang berhubungan dengan tugas juga akan membantu manager dalam menyusun perencanaan dan stategi pencapaian tujuan, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kinerjanya. Dan bawahan akan diperlakukan secara adil dan akan dapat menerima jika kinerjanya dinilai bersadasarkan capaian pekerjaan yang dilakukan. Untuk ini perlu dibangun komunikasi yang intensif antara bawahan dengan atasan,
2
3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi Kota Lhokseumawe Kuisioner yang telah dipersiapkan selanjutnya di antar langsung kepada pejabat struktural pada SKPK Pemerintahan Kota (Pemko) Lhokseumawe. Pemilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada purposive sampling. Pemerintah kota Lhokseumwe memiliki 18 SKPK yang terdiri dari badan, dinas dan Kantor. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan metode survei kuesioner. Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang efektif karena dapat diperolehnya data standar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis menyeluruh tentang karakteristik populasi yang diteliti (Supranto, 2000). 3.3 Operasional Variabel Penelitian a. Partisipasi Penganggaran (X2) Menurut Sardjito, (2005) Partisipasi anggaran adalah keterlibatan manajer dan luasnya pengaruh dalam proses penyusunan anggaran. Dengan partisipasi dapat meningkatkan kinerja manajerial. Partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan yang disusun oleh Milani (1975). b. Komitmen Organisasi (X2) Komitmen organisasi merupakan kepercayaan yang kuat dan keterterimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi serta keinginan untuk berusaha mencapai tujuan organisasi tersebut. c. Pemahaman Tugas (X3) Pemahaman akan tugas, diukur dengan menggunakan instrumen O’Reilly yang dikembangkan oleh Kren (1992).. d. Kinerja Aparatur (Y) Kinerja aparatur merupakan hasil upaya yang dilakukan manajer dalam melakukan tugas dan fungsinya dalam organisasi. 3.4 Metode Analisis Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Apabila korelasi antara masing-masing item atau indikator terhadap total skor variabel menunjukkan hasil probabilitas <0,01 atau <0,05 berarti angka probabilitas tersebut signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan adalah valid (Ghozali, 2006). b. Uji Reabilitas Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Tingkat reliabel suatu variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistik Crobach Alpha Menurut Ghozali (2006), variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai 3
Cronbach Alpha > 0,60. Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. untuk masing-masing variabel.
3.5 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi berganda. Untuk lebih jelas model analisis data dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah: Gambar 3.1 Model Analisis Penelitian Komitmen Organisasi (X2) Partisipasi Anggaran (X1)
Kinerja Aparatur (Y)
Pemahaman tugas (X3)
Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini adalah: Y β β1 x 1 e Y β β1x1 β 2 x 2 β 3 x1x 2 e Y β β1 x 1 β 2 x 3 β 3 x 1 x 3 e Keterangan: Y = X1 = X2 = X3 = 1, 2, 3 = x1 x2 = x1 x3 = e =
Kinerja Manajerial Partisipasi Penganggaran Komitmen Organisasi Pemahaman Tugas Konstanta dan koefisien regresi Interaksi x1 dan x2 Interaksi x1 dan x3 error
Hipotesis bisa diterima jika hasil regresi menunjukkan tingkat signifikansidi bawah 0,05 (p<0,05). Hipotesis ditolak jika hasil regresi menunjukkan hasil signifikansi di atas 0,05 (p>0,05) (Ghozali, 2006). 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Hipotesis Hasil pengujian regresi berganda seperti dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa interaksi partisipasi anggaran dan pemahaman tugas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Efek interaksi tersebut dapat dilihat pada besarnya koefisien interaksi yaitu 0,035 pada P< 0,05. Dari hasil regresi terbentuk persamaan berikut: 4
Y = 32,603 - 251X1 + 290X2 - 457X3 + e Hasil regresi ini menunjukkan bahwa interaksi partisipasi anggaran dan pemahaman tugas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Tabel 4.1 Hasil Regresi Berganda Variabel B t-Test
Sig
X1 Partisipasi Anggaran
-0,251
-1,112
0,274
X2 Komitmen Organisasi
0,29
2,069
0,047
-0,457 -1,907 32,603 4,533 P-Value = 0,000
0,066 0,000
X3 Pemahman Tugas C Constanta R2 = 0,482, F= 3,221, Sumber: Data Primer Penelitian, 2012
Dari hasil perhitungan bahwa partisipasi anggaran dan komitmen organisasi tidak secara signifikan mempengaruhi kinerja aparatur. Hasil pengujian regresi partisipasi dengan nilai 0,274 atau lebih besar dari 0,05. Demikian halnya dengan komitmen organisasi dengan tingkat siqnifikan sebesar 0,047 dan juga lebih besar dari 0,05. Berbeda halnya dengan pemahaman tugas, hasil pengujian diperoleh dengan tingkat siqnifikan sebesar 0,066 atau lebih kecil dari 0,05. Hasil uji T-test menunjukkan hubungan negatif dengan kinerja aparatur, dan berbeda halnya dengan komitmen organisasi yang memiliki hubungan positif. 4.2 Pembahasan Partisipasi penggaran dan pemahaman tugas tidak mempengaruhi kinerja aparatur Pemko Lhokseumawe. Ini bisa disebabkan ketidakpahaman aparatur terhadap manfaat partisipasi dan pemahaman akan tugas, sehingga hasil uji diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap kinerja aparatur. Dari jumlah responden sebanyak 36 orang yang digunakan untuk mendukung hasil penelitian diperoleh bahwa 51,8% telah digunakan untuk penelitian dan sebanyak 48,2% yang tidak diteliti. Artinya penelitian telah dilakukan secara baik dan hasil dapat dipergunakan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi penganggaran, komitmen organisasi dan pemahaman tugas.terhadap kinerja aparatur Pemko Lhokseumawe Dari hasil uji statistik hipotesis hasilnya diterima, yang berarti pada tingkat derajat komitmen organisasi dan pemahaman tugas yang tinggi dibutuhkan partisipasi anggaran yang memadai dan cukup andal untuk dapat meningkatkan kinerja aparatur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong untuk dilakukan penelitianpenelitian selanjudnya.
5
DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat Jakarta. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit-UNDIP Gozhali, I. dan R. Y. Fahrianta. 2002. “Pengaruh Tidak Langsung Sistem Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial: Motivasi sebagai Variabel intervening”. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen Ekonomi, Vol. 2 No. 1, Februari 2002 Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI Milani, Ken. The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes : A Field Study. The Accounting Review (April 1975) Hal 274-284 Munandar, M. 2001. Budgeting: Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE-Jogyakarta O’Reilly, C.A., Chatman, J. and Caldwell, D.F.. 1991. “People organization culture: a profile comparison approach to assessing person organization fit”. Academy of Management Journal, Vol. 34, No. 3 Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Komite Penyempurnaan Manajemen Keuangan Jakarta. Sardjito, Bambang. 2005. “Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajer”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 6, No. 1, Januari 2005 Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Enam. Jakarta: Erlangga
6