SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
PARADOKS DAN SINJUTAS (SINERGI-KEBERLANJUTANKETUNTASAN) GERAKAN FILANTROPI DI INDONESIA OLEH : ZAENAL ABIDIN1 1
Kepala Lab.Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak Pembangunan masyarakat berbasis kekuatan potensi lokal menadi isu strategis beberapa tahun belakangan ini. Potensi lokal di nyatakan dalam aktifitas keswadayaan masyarakat dalam berbagai aspek kegiatan di dalam kehidupan bermasyarakat.Wujud keswadayaan tersebut berupa partisipasi pembangunan jembatan, jalan kampung, gedung pertemuan, bahkan sampai dengan kepedulian sosial terhadap sesama. Realitas tersebut menjadi bagian dari kohesi sosial yang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh pemerintah, namun kelak menjadi bagian dari penguatan-penguatan peran civil society di Indonesia. Civil Society dapat diartikan sebagai kenyataan dari kehidupan sosial yang terorganisasi yang bersifat sukarela, swadaya, swasembada dan terbebas dari tekanan negara18. Potret gerakan civil society ini di Indonesia berkembang pesat dengan salah satunya dengan munculnya aktifitas dan lembaga filantropi baik dengan aroma agama maupun tidak. Praktik-praktik filantropi baik secara individu, kelompok maupun corporate semakin menggeliat sehingga menjadi pantas bagi kita untuk tidak sekedar percaya, ataupun pasrah dengan kegiatan-kegiatan filantropi tanpa perlu bersikap kritis dengan hal tersebut.
hidupnya tidak beruntung. Konsep berbagi
PENDAHULUAN Patut disadari bahwa gerakan filantropi
kasih ini sering populer dengan sikap berderma
sebagai narasi dari kehidupan sosial yang mengedepankan
nilai-nilai
atau charity.
kemanusiaan
Kata atau istilah filantropi tergolong
secara alamiah. Bahkan filantropi merupakan
kata serapan dan belum begitu popular di
fitrah manusia dalam menjalani kehidupan ini
Indonesia. Istilah ini sampai sekarang belum
salah satunya berbagi kasih dengan manusia
mendapatkan perpadanan kata yang pas dan
lain. Berbagi kasih ini dapat diwujudkan dalam
disepakati
bentuk sikap-sikap peduli terhadap sesama,
masyarakat
simpati terhadap keprihatinan orang lain
“kedermawanan”,
bahkan banyak diantara mereka, larut dalam
sayang”, “kesetiakawanan”, dan sebagainya
empati kehidupan orang lain yang kondisi
yang merupakan terjemahan bebas dari
18
sebagai
kata
baku.
mengartikannya “cinta
kasih”,
Sebagian sebagai “kasih
Abidin, Zaenal dkk. Penguatan Lembaga Zakat dan Masjid sebagai Pemberdayaan Civil Society dalam Demokrasi, Civil Society & Globalisasi.hal-23.2011.
183
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
philanthropy.
VOLUME: 6
Kata
philanthropy
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
sendiri
mencapai 91 persen dengan 83 persennya di
berasal dari bahasa Yunani, yaitu phillen yang
bawah usia 35 tahun, Muslim Arab Saudi 71
berarti mencintai (to love) dan anthropos yang
persen dan Muslim Turki 33 persen.
berarti manusia (human kind), sehingga kata
Survei di atas kemudian menjadi salah
philanthropy dimaknai sebagai “ungkapan
satu pijakan kita untuk melihat secara dekat
cinta kasih kepada sesama manusia”. Kamus
bahwa ada potensi filantropi yang sangat besar
Webster tidak member batasan pengungkapan
untuk dapat dirasakan manfaatnya oleh mereka
cinta kasih ini dalam bentuk uang atau barang,
yang fakir, miskin, tidak berdaya dalam
melainkan
“pekerjaan
atau
upaya
yang
mengakses
layanan
publik,
peningkatan
dimaksudkan untuk meningkatkan rasa cinta
kualitas hidup masyarakat Indonesia di sekitar
pada sesama dan kemanusiaan”.
Daerah Aliran Sungai, Komunitas Adat
Azyumardi Azra (2012) dalam salah
Terpencil, kaum miskin perkotaan, dan
satu tulisannya tentang komparatif filantropi
sebagainya. Akan tetapi kondisi tersebut masih
menjelaskan survei Global@dvisor berjudul
jauh dari gemerlapnya potensi filantropi yang
“View on Globaliasation and Faith” yang
ada dengan banyaknya keberhasilan program-
dilakukan oleh Ipsos MORI di 24 negara pada
program filantropi.
April 2011
19
. Survei dengan jumlah 20.000
responden dengan sebaran sebagai berikut
Secercah
Berdasarkan Garis Keagamaan : Kristiani
Indonesia
(Katolik dan Protestan di 19 negara), Islam
Potensi
Kategorisasi
Dana
potensi
Filantropi
di
filantropi
di
(Indonesia, Arab Saudi, Turki), Hindu (India)
Indonesia dapat dibagi antara lain agama,
dan Budha (Cina, Jepang dan Korea Selatan).
perusahaan, masyarakat sipil. Dalam kategori
Survei tersebut menegaskan bahwa agama
agama misalnya, Umat Islam Indonesia sampai
sebagai
dalam
dengan tahun 2014, Ahmad Syafi’i Maarif
melakukan pemberian (giving) dan berbagi
mengutip pernyatan Ketua Dewan Masjid
(sharing), baik dalam bentuk waktu, tenaga
Indonesia Jusuf
dan uang (materiil). Dorongan agama menjadi
musholla di Indonesia berjumlah 850 ribu
penentu dari 24 persen umat Kristiani, Muslim
masjid dan musholla
sebanyak 61 persen, Buddhis 20 persen dan
Kristiani sebagaimana
Hindu 33 persen. Bahkan dari 61 persen
Kementerian Agama Bahrul Hayat dalam
muslim yang berderma, Muslim Indonesia
Rapat Kerja Kementerian Luar Negeri dengan
19
20
motivator
setiap
orang
Azra, Azyumardi.2012.Filantropi.untuk.Kohesi.Sosialhttp://n asional.kompas.com/read/2012/08/18/1654224/
Kalla, bahwa masjid dan 20
. Kemudian umat
penjelasan
Sekjen
Maarif, Ahmad Syafii.2014.Masjid dan Kampanye Politik.Tuesday, 04 February 2014, 06:00 WIB.republika.online.
184
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
Perwakilan RI di Luar Negeri yang diadakan di
perolehan
Kemlu, Pejambon, Jakarta, Rabu (22/2/2012)
Ramadhan. Artinya dalam 1 tahun
menjelaskan bahwa jumlah gereja saat ini
masjid dan musholla di Indonesia
135.000
21
. Sedangkan jumlah vihara 2.354,
infaq
selain
bulan
mampu menembus angka 81 triliun
jumlah pura 24.837 dan berjumlah kelenteng
rupiah.
552 22.
2. Bagaimana
dengan
potensi
dana
Melihat jumlah rumah ibadah di atas maka
colecte atau perpuluhan di gereja-
setidaknya kita dapat mengkalkulasi rata-rata
gereja? Mengambil hasil laporan mini
dana yang diperoleh rumah ibadah selama 1
riset mahasiswa Ilmu Kesejahteraan
bulan. Asumsi terendah dan progresif yang
Sosial tahun 2012 di kota Malang,
digunakan adalah perolehan dana rumah
setiap gereja baik Pantekosta, Jawi
ibadah sebagaimana berikut, menggunakan
Wetan,
asumsi perolehan terendah dari data mini riset
mengumpulkan dana rata-rata minimal
di Malang Raya tahun 2012:
2,5 juta rupiah s.d. 10 juta rupiah per
1. Masjid dan Musholla, berdasarkan
Parokial
mampu
minggu. Artinya potensi terendah umat
pengamatan penulis rata-rata masjid
Kristiani
mampu
dan musholla setiap hari Jum’at
dananya dalam 1 bulan sebesar 1,350
perolehan infaq Rp. 500.000 s.d. Rp.
triliun rupiah, dengan potensi progresif
2.000.000,-. Maka dalam 1 bulan,
sebesar 5,4 triliun rupiah. Hal ini belum
potensi dana infaq seluruh masjid dan
didukung dengan kegiatan besar umat
musholla di Indonesia minimal sebesar
Kristiani,
1,7 triliun rupiah per bulan dan potensi
potensi umat dana sosial umat Kristiani
progresif bisa mencapai pada angka 6,8
dalam 1 tahun mampu mencapai angka
triliun rupiah/bulan. Perolehan dana ini
65 triliun rupiah.
sehingga
mendonasikan
diperkirakan
belum ditambah dengan perolehan
3. Terkait dengan dana sosial umat
sejumlah kegiatan hari besar Islam,
Hindhu, Buddhis dan Kong Hu Cu,
penggalian
dan
tidak banyak ditemukan data yang
momentum bulan Ramadhan yang
mendekati pasti namun sikap filantropi
dapat menembus lebih dari 4 kali lipat
di
dana
insidental
21
kalangan
umat-umat
tersebut
pertumbuhan-rumah-ibadah-di-indonesia.html.22 Mei 2013
Halim, Abdul.2012.www.nahimunkar.com/sikaptegas-jusuf-kalla-soal-gereja-di-depan-700-pendeta. Kamis, 23 Februari 2012. 22 Nur.2013.Inilah Fakta Pertumbuhan Rumah Ibadah di Indonesia.Rubrik politik. http://wartaekonomi.co.id/berita10828/inilah-fakta-
185
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
No 1.
2.
3.
4.
5.
VOLUME: 6
NOMOR: 2
HALAMAN: 154 - 272
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
cenderung progresif, jika diasumsikan
Berdasarkan potensi dana umat Islam,
bahwa perolehan dana mereka rata-rata
Kristiani, Hindu, Buddhis dan Kong Hu Cu,
3 juta rupiah per bulan maka dalam 1
maka dalam aspek dorongan motivasi di
bulan
mampu
Indonesia saja potensi dananya mampu
mencapai angka 83 milyar rupiah.
mecapai angka 147,5 triliun rupiah per tahun.
Sehingga dalam 1 tahun mampu
Nilai tersebut bisa dilihat sebagai angka yang
mencapai angka 1,5 triliun rupiah.
progresif dari semua umat beragama saat ini.
potensi
dananya
Jenis Lembaga Keterangan Badan Amil Zakat (BAZ Lembaga zakat yang dibentuk oleh pemerintah berpusat di ) Jakarta dengan nama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Kemudian memiliki jaringan ditingkat kota dan kabupaten hampir di seluruh Indonesia dengan nama Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA). Serta di setiap kementerian dengan nama Unit Pengelola Zakat (UPZ). Lembaga Amil Zakat Lembaga zakat yang dibentuk oleh kelompok masyarakat atau (LAZ) organisasi keagamaan. Lembaga ini tumbuh pesat dan sporadis di setiap kota di Indonesia, dengan fasilitas dan pelayanan yang baik dan sistemik. Panitia Zakat, Infaq dan Lembaga temporer ini berdiri di setiap masjid dan mushollah Shodaqoh (PANZIS) pada saat bulan Ramadhan ataupun even-even peringatan hari besar Islam. Jumlahnya mencapai ribuan di Indonesia. Bahkan lembaga temporer ini juga dibentuk di sekolah-sekolah pada saat bulan Ramadhan. Baitul Maal Wat Tamwil Lembaga keuangan mikro syariah yang memiliki peran ganda, (BMT) yakni menjalankan fungsi perbankan dan baitul maal. Sehingga zakat bagi hasil dari keuntungan usaha perbankan lembaga ini akan di kelola oleh baitul maal yang menjalankan nilai-nilai filantropis. Jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun karena lembaga semacam ini relatif mudah berdiri semacam koperasi. Koperasi Syari’ah Lembaga ini tidak jauh beda dengan model BMT, yang (Kopsya), Bank membedakan hanyalah pada sisi legalitas badan hukumnya saja. Perkreditan Rakyat Trend perbankan syari’ah menjadi primadona dalam dunia Syari’ah (BPRS), dan perbankan karena mereka tidak banyak terpengaruh oleh kondisi Bank Syari’ah atau Unit eksternal. Jumlahnya juga terus tumbuh seiring dengan minat Usaha Syari’ah masyarakat dan margin keuntungan yang relatif aman.
Potensi lain dana filantropi di Indonesia
sebagaimana hasil penelitian IPB bekerjasama
yang tidak kalah pentingnya adalah dana zakat,
dengan BAZNAS Indonesia. Akan tetapi
infaq dan shodaqoh serta wakaf. Ketua
realisasi perolehan zakat kita hanya 1,5 triliun
BAZNAS
rupiah pada tahun 2010 dan diperkirakan pada
Indonesia
Didin
Hafiduddin
menyatakan potensi dana zakat kita saat ini mencapai
217
triliun
rupiah,
hal
ini
186
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
tahun 2013 hanya mampu mencapai angka 2
Menariknya, dalam satu dekade akhir ini
triliun rupiah saja 23.
ternyata peran media elektronik dan media
Zaenal (2012) menjelaskan bahwa
massa
dalam
meningkatkan
kepekaan
dalam aspek filantropi Islam saja ada beberapa
masyarakat terhadap isu-isu sosial sangat
potensi yang terus berkembang sebagaimana
efektif. Terbukti, minta media massa dalam
berikut 24:
penggalangan dana sosial semakin marak
Potensi berikutnya adalah dari aktifitas
bahkan
tak
jarang
superlatif
Terbatas sebagaimana ketentuan dalam UU
Penelitian Muhamad Heychael dkk (2013)
No.40
Perseroan
menjelaskan bahwa pada saat Tsunami Aceh
Terbatas yang mewajibkan perusahaan untuk
2004, Metro TV Melalui program “Indonesia
menjalankan tanggung jawab sosial dan
Menangis”menggalang dana hingga 40 miliar
lingkungan
pada
rupiah, Public Interest Research and Advocay
pembangunan sosial, minimal 2,5 % dari laba
Center (PIRAC) dalam laporan investigasinya
perusahaan. Hasil penelitian PIRAC (Public
pada 2006 (laporan sampai dengan 10 Agustus
Interest Research and Advocacy Center) dan
2005) mencatat selama Tsunami Aceh, media
Dompet Dhuafa mencatat jumlah sumbangan
massa
yang disalurkan perusahaan mencapai Rp 8,6
menggalang dana lebih dari Rp 367 milyar.
trilyun atau sekitar 718 milyar per bulan.
Jauh lebih besar dari dana pengumpulan
Sumbangan tersebut disalurkan oleh 455
perusahaan sebesar 21,6 milyar rupiah dan
perusahaan untuk mendukung 1.856 program
LSM 77, 05 milyar rupiah. Belum lagi
sosial.
Corporate
bermunculan program-program donasi di
Philanthropy di Indonesia” ini dilakukan
setiap stasiun televisi seperti Indosiar dengan
dengan mengumpulkan dan menganalisis data
program “Peduli Kasih”. Di iikuti dengan
mengenai kegiatan filantropi perusahaan yang
program “Satu Untuk Negeri” milik TV One,
dipublikasi di 14 media cetak dan 14 media
“Yayasan ANTV Peduli Untuk Negeri” milik
online selama tahun 2013 25.
ANTV, “Beasiswa Obsesi” milik Global TV,
2007
dengan
Penelitian
mengenai
berkontribusi
“Trend
(elektronik
kepada
kesan
filantropi perusahaan berbentuk Perseroan
tahun
informasi
menampilkan
dan
masyarakat.
cetak)
26
,
berhasil
dan MNC Group dengan istilah “peduli”: 23
25
Eka Putra, Maifil.2014.Sumbangan Perusahaan Mencapai 8,6 Triliun.news.pirac.org.19 Juni2014. 26 Heychael, Muhamad dan Roy Thaniago.2013. Ketika Televisi Peduli:Potret Dilematis Filantropi Media (Laporan Penelitian Remotivi atas Praktik Penggalangan Dana Publik di 10 Stasiun Televisi). Remotivi dan Yayasan TIFA). lisensi Creative Common Attribution 3.0.
http://birokrasi.kompasiana.com/2013/08/01/ternyataindonesia-memiliki-potensi-zakat-terbesar-di-dunia581023.html 24 Abidin, Zaenal.2012. Manifestasi dan Latensi Lembaga Filantropi Islam dalam Praktik Pemberdayaan Masyarakat (suatu studi pada Rumah Zakat Indonesia Cabang Malang).Tesis.hal 6.
187
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
RCTI Peduli, MNC TV Peduli, Global TV
maupun luar negeri turut ambil bagian dalam
Peduli, dan bahkan juga Trans 7 Peduli.
isu-isu sosial dan ekonomi dengan konsep
Jumlah donasi yang dikumpulkan oleh media
filantropi modern. Beberapa kegiatan lembaga
massa baik televisi, koran, radio, sosial media,
donor selama ini antara lain 27:
jumlahnya milyaran rupiah dan terus akan
1.
Infrastruktur
dan
teknologi,
yaitu
bertambah seiring dengan eksistensi media.
pembangunan fisik serta penyediaan,
Filantropi media menjadi kajian baru dalam
pembuatan
perkembangan gerakan filantropi saat ini, dan
teknologi
harusnya
pembiayaan di bidang ini contohnya bisa
sangat
perkembangan
diperhitungkan
masa
depan
dalam filantropi
ikut
Indonesia.
dan
penelitian
mengenai
pendukung.
membantu
Sumber
pembiayaan
dalam
penyediaan dana instalasi fasilitas umum
Potensi dana filantropi yang ketiga adalah
misalnya pembangkit listrik, instalasi air
dari masyarakat sipil. Konsep masyarakat sipil
minum untuk masyarakat, penyediaan
sering diidentikkan dengan kata civil society.
teknologi tepat guna pendukung usaha
Jelmaan
produktif, dan lainnya.
masyarakat
sipil
kemudian
terlembaga dalam bentuk NGO dan LSM .
2.
Lingkungan hidup, yaitu berbagai upaya
Bahkan membanjirnya dana-dana sosial dari
untuk menjaga kelestarian alam, serta
negara asing atau internasional yang mengalir
memberikan penyadaran serta pendidikan
ke hampir semua LSM yang ada di Indonesia,
kepada masyarakat mengenai manajemen
mengisyaratkan bahwa Indonesia merupakan
sumber daya alam. Sumber pembiayaan di
potensi dan pasar untuk memberikan pengaruh
bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan
kuat dalam setiap kebijakan internasional
untuk memberikan pendidikan misalnya
lembaga-lembaga donor. Seperti kita ketahui,
tentang penjagaan daerah tangkapan air,
lembaga donor internasional Asia Foundation,
penyadaran masyarakat untuk beralih ke
Ford
sumber energi yang ramah lingkungan,
Foundation,TIFA
Foundation
dan
sebagainya semuanya berkepentingan pula
dan lain-lainnya.
untuk turut serta dalam memberdayakan
3.
Ekonomi, yaitu segala kegiatan yang
masyarakat. Banyaknya lembaga donor yang
bertujuan untuk menyediakan modal,
berkepentingan di Indonesia, maka tidak heran
menciptakan
apabila puluhan lembaga donor baik dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat,
27
MACHFUDH.2010. MENGAKSES DANA HIBAH DAN PEMBIAYAAN LAIN DARI LEMBAGA DONOR POTENSIAL DI INDONESIA
188
mata
pencarian
dan
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
termasuk
4.
VOLUME: 6
juga
NOMOR: 2
penyediaan
layanan
6.
Pendidikan, yaitu memberikan bantuan
finansial. Sumber pembiayaan di bidang
pendidikan formal atau informal, baik
ini dapat membantu program-program
kepada
yang terkait untuk penyediaan modal,
individu, termasuk di dalamnya beasiswa
penyiapan
usaha
dan pelatihan. Sumber pembiayaan di
produktif; pembukaan akses masyarakat
bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan
terhadap lembaga keuangan; dan lainnya.
oleh
Sosial, yaitu segala hal yang berkaitan
mendapatkan
dengan hubungan masyarakat, gejala dan
mengenai teknologi tepat guna tertentu,
perilakunya.
adalah
atau dimanfaatkan oleh kelompok untuk
pembangunan instalasi listrik di daerah-
pelatihan operator teknologi tepat guna
daerah
tersebut, dan lain-lainnya.
dan
pengelolaan
Contohnya
tertinggal
dalam
rangka
pengentasan kemiskinan, pendampingan
5.
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
7.
masyarakat,
organisasi
individu-individu
Jender,
untuk
pendidikan
yaitu
atau
memastikan
khusus
adanya
masyarakat dalam menyerap teknologi
kesetaraan antara peran laki-laki dengan
tepat
pembentukan
perempuan dalam segala aspek. Sumber
organisasi pengelola listrik di masyarakat,
pembiayaan di bidang ini contohnya dapat
pembentukan dan penguatan jaringan
dimanfaatkan
untuk
memfasilitasi
masyarakat dan pengusaha, dan lainnya.
pengambilan
keputusan
pelaksanaan
Pemerintahan
suatu program pembangunan di suatu
guna,
fasilitasi
dan
kebijakan,
yaitu
berbagai upaya advokasi dan penyusunan
daerah
peraturan serta anggaran negara (tingkat
keseimbangan jender.
pusat dan lokal) yang dapat mewakili
Melihat
yang
program
mengedepankan
dan
potensi
dana
kebutuhan pengembangan sector tertentu
filantropi di atas, maka ada harapan bahwa
misalnya sector energi yang ramah
sebenarnya kekuatan civil society dengan
lingkungan.
di
gerakan filantropi untuk dapat meningkatkan
bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan
keberdayaan masyarakat marginal dan mereka
untuk membantu penyediaan kebijakan
yang kurang beruntung. Partisipasi masyarakat
yang
dalam
Sumber
mendukung
pengalokasian
di
pembiayaan
suatu
dana
daerah,
aktifitas
filantropi
memberikan
pembangunan
penegasan bahwa masyarakat kita adalah
pembangkit listrik ramah lingkungan oleh
dermawan, setidaknya stigma sebagai bangsa
pemerintah,
kapasitas
yang dermawan harus menjadi semangat bagi
pemerintah daerah dalam melakukan studi
kita untuk meningkatkan partisipasi kita lebih
kelayakan, dan lainnya.
banyak.
penguatan
Berdasarkan
riset
yang
ditulis
Elizabeth W. Dunn dkk., Science, volume 319, 189
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
tanggal 21 Maret 2008, halaman 1687-1688.
seperti kesetaraan gender, anti-diskriminasi,
Temuan yang menjungkirbalikkan teori ilmu
hak asasi manusia. Ketiga,kedermawanan
ekonomi itu terbit dengan judul Spending
untuk program yang berhubungan dengan
Money
Happiness
pembagian kekuasaan, misalnya penegakan
(Membelanjakan Uang untuk Orang Lain
demokrasi. Keempat, dukungan pendanaan
Meningkatkan Kebahagiaan). Dunn, ilmuwan
untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.
di jurusan Psikologi, University of British
Kelima,
Columbia, Vancouver, Kanada menemukan
pengambilan keputusan. Kelima program ini
kebenaran
bisa dianggap sebagai filantropi untuk keadilan
on
Others
atas
Promotes
dugaannya
itu
setelah
partisipasi
publik
di
dalam
melakukan serangkaian percobaan. Bersama
sosial.
kelompok
mahasiswa
Menggunakan pendekatan filantropi progresif
universitasnya dilibatkan dalam penelitian.
untuk keadilan sosial, dengan meninggalkan
Mahasiswa yang membelanjakan uang untuk
konsep filantropi yang karitas, sebenarnya
bersedekah atau untuk dibelikan hadiah untuk
menghadapkan pada kita bahwa selama ini
orang lain ternyata lebih membahagiakan
pendekatan
dibandingkan mereka yang menggunakannya
selamanya mampu meningkatkan kualitas
untuk keperluan diri sendiri, seperti melunasi
hidup resipien dana filantropi akan tetapi
rekening atau untuk kesenangan pribadi.
justru
penelitinya,
109
karitas
menjadikan
atau
mereka
charity
malas
tidak
untuk
mendayagunakan dirinya menjadi lebih baik. Kasus
Paradoks Gerakan Filantropi dan Sinergi
kegiatan
filantropi
karitas
dengan Program Filantropi
misalnya, kita sering menjumpai dermawan
Potensi yang begitu besar dana filantropi
yang secara sengaja maupun tidak sengaja,
masyarakat seringkali tidak sebanding dengan
membantu pengemis, anak jalanan karena rasa
hasil nyata program-program yang dilakukan.
iba. Namun, sikap seperti itu menjadikan
Sejatinya apabila kita menggunakan Barry
pengemis dan anak jalanan semakin nyaman
Knight mengatakan bahwa ada lima faktor
hidup di jalanan dengan terus meminta-minta.
yang bisa dikategorikan sebagai filantropi
Munculnya perda tentang sanksi pemberian
untuk keadilan sosial
28
uang bagi pengemis dan anak jalanan
kebutuhan
masyarakat,
pokok
. Pertama,pemenuhan misalnya,
terkadang berjalan tidak mulus, bahkan sering
makanan, pakaian, perumahan, lingkungan
kali pengemis dan anak jalan “kucing-
hidup, kesehatan, dsb. Kedua, berderma untuk
kucingan” dengan petugas Satpol PP dan
hal-hal yang berhubungan dengan kesetaraan,
Dinas Sosial. Dampaknya adalah tidak cukup
Ibrahim, Rustam.2005. “Filantropi Keadilan Sosial Tidak Identik dengan Advokasi” dalam Jurnal Galang,
Vol.1 No.1 Oktober 2005, PIRAC, 2005, Opini, Hal 77 – 83.
28
190
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
hanya dengan Perda saja namun perlu
dibuat pemerintah seperti Gardu Taskin, IDT,
kesadaran
orang-orang
Jaring Pengaman Sosial (JPS), (Program
aghniya’ (orang kaya/punya harta) untuk sadar
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan)
bahwa
atas
P2KP, dan yang baru dilaksanakan oleh
menjadikan budaya baru yang tidak produktif
pemerintah adalah Bantuan Langsung Tunai
bahkan merusak mental penyandang masalah
(BLT) serta Bantuan Operasional Sekolah
sosial tersebut. Mungkin sosialisasi Dinas
(BOS),
Sosial Pemprov DKI Jakarta bisa di contoh
kemampuan program tersebut tidak berjalan
dengan membagikan stiker kepada pengguna
berkelanjutan dan menimbulkan perspektif
jalan untuk mengurangi pemberian dana
yang kontra produktif dari berbagai pihak.
kepada pengemis dan anak jalanan dengan
Maka, tak jarang mega proyek sosial seperti itu
tulisan “Bukan Tak Mau Memberi, Tapi
menimbulkan efek negatif anggapan rakyat
Tak Ingin Kau Tetap DI JALANAN sebagai
terhadap pemerintah, sehingga banyak dana
Pengemis”. Media-media seperti ini dapat
program
dilakukan dengan harapan filantropi yang
siginifikan29. Begitu pula, dengan lembaga-
bersifat karitas dilakukan secara terlembaga
lembaga dan aktifitas filantropi yang dilakukan
dan terpercaya.
oleh masyarakat sering kali dan mungkin
Luasnya bidang garap dari gerakan filantropi,
banyak yang dilakukan hit and run, bahkan
maka penulis berpandangan sudah saatnya
lebih baik dari program-program pemerintah
negara dalam hal ini pemerintah mempu
sehingga terkadang melampaui kebijakan.
menjadi mediator dan katalisator tumbuh
Bahkan tak jarang dari penggiat agama dengan
kembangnya kegiatan-kegiatan filantropi yang
dalih kepentingan atribut agama, mengajak
ada saat ini. Namun, demikian bukan berarti
umat untuk turut serta bersedekah di jalur
pemerintah harus lepas tangan dan tidak aktif,
agama.
bersama
masalah
dengan
seperti
kasus
di
tetapi mau dan mampu untuk menjalankan perannya
dalam
mensinergikan
lembaga,
komunitas
dan
atau
PNPM
sosial
dan
P2KP.
menguap
Walhasil,
tanpa
bekas
Alhasil, jika kita lihat kecenderungan
dengan
berderma dan berbagi sebagaimana penelitian
kegiatan
diawal tadi, masih banyak lembaga-lembaga
filantropi yang dilakukan oleh masyarakat.
agama yang menumpuk uang hasil sedekah
Urgensi pelaksanaan program dengan
umat di bank-bank dan hanya untuk memoles
indikator sinergi, berlanjut dan tuntas, menjadi
dan merawat tempat ibadah. Padahal eksistensi
mendesak karena hampir semua program yang
bergama adalah salah satunya membangun
29
Masyarakat (suatu studi pada Rumah Zakat Indonesia Cabang Malang).Tesis
Abidin, Zaenal.2012. Manifestasi dan Latensi Lembaga Filantropi Islam dalam Praktik Pemberdayaan
191
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
kualitas dan integritas komunitas seagama dan
dinamisasi strategi investasi sosial setiap
seimannya, dengan menumbuhkan solidaritas,
perusahaan. Namun daripada itu, keinginan
kohesi
kuat
dan
koherensi
menyeluruh.
Akhirnya,
selayaknya
mampu
masyarakat
yang
berkembangnya
sosial bagi
akademisi
menjadi
tetap
kritis
gerakan
secara
filantropi
dari
para
pemberdayaan
pemerhati
tak
lain
adalah CSR
adanya
bagian
kesinambungan
dengan
perusahaan dengan perusahaan lain dalam
serta
wilayah pelaksanaan program yang sama.
mendorong tumbuhnya nilai-nilai filantropi.
program
program
dari
1
Artinya program CSR tidak tumpang tindih
Disisi lain ketika memperbincangkan,
atau bahkan sifatnya amal karitatif. Banyak
program CSR memang menjadi trend dalam
sekali program CSR yang dilaksanakan namun
dekade terakhir ini bahkan tak jarang program
belum cukup untuk mendongkrak indikator
CSR telah menjadi bagian yang integral dalam
keberhasilan dari program tersebut terhadap
percepatan pembangunan di daerah-daerah.
masyarakat. Jauh daripada itu, program CSR
Perkembangan varian program CSR membuat
masih belum bisa menjadi miniatur kepedulian
kajian-kajian teoritis dan paktis menjadi lebih
sosial korporat terhadap isu-isu stretegis
dinamis, bahkan tidak sedikit dari kajian
bidang kesejahteraan sosial.
praktis praktik CSR berkontribusi terhadap
Program CSR bukan sekedar kegiatan
perkembangan filosofis CSR. Di sisi lain
amal
pendekatan teoritis CSR telah membawa wajah
kejawantahkan dalam kegiatan-kegiatan sesaat
baru bagi perusahaan sebagai entitas sosial
saja maka keberlanjutan program menjadi
yang lebih humanis, hal ini tentunya mereduksi
pilihan yang sangat strategis. Jauh dari pada itu
citra perusahaan yang sejak era Karl Marx
program CSR menjadi bagian yang tidak bisa
identik dengan sifat kapitalistik dan antagonis
dilepaskan dalam konteks pembangunan di
yang merepresi buruh. Meskipun pernyataan
setiap daerah maupun lingkup nasional.
ini tidak selamanya benar, namun secara
Sehingga mau tidak mau program CSR
umum
menempatkan
dituntut untuk sejalan dengan pembangunan
program CSR sebagai kewajiban moral dan
berkelanjutan yang menjadi master plan
etika perusahaan yang sangat strategis demi
negara Indonesia.
perusahaan
telah
menjaga eksistensi perusahaan. Integrasi
Jalal
yang
(2011)
kemudian
menjelaskan
di
bahwa
CSR
untuk
pembangunan berkelanjutan didefinisikan oleh
memang
jarang
WCED sebagai ‘development which meets the
sekali ada pembahasan secara konkrit, terlebih
needs of the present without compromising the
ketika konsep integrasi program tersebut
ability of future generations to meet their own
mengalami
needs’
suistanable
program
karitatis
development
pasang-surut
seiring
dengan 192
atau
pembangunan
yang
dapat
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
diharapkan dari triple bottom line report
mengurangi kemampuan generasi mendatang
menjadi kewajiban perusahaan dalam menjadi
untuk memenuhi kebutuhannya30.
keberlanjutan pembangunan dan kehidupan
Ismail Serageldin dari Bank Dunia
sekarang dan yang akan datang.
sebagai ‘a process whereby future generations receive as much capital per capita, or more
SINJUTAS (Sinergi-Keberlanjutan-
than, the current generation has available’
Tuntas) PROGRAM FILANTROPI
atau sebuah proses untuk memastikan bahwa generasi
mendatang
memperoleh
Sehingga, dalam kondisi saat ini
jumlah
meletakkan
program
filantropi
dalam
kapital per kapita minimum setara, atau bahkan
pemahaman utuh menjadi penting karena
lebih besar, dibandingkan dengan
yang
pengentasan masalah-masalah kesejahteraan
tersedia untuk generasi sekarang31. Yang
niscaya dilakukan dengan pendekatan sinergi,
dimaksud dengan kapital dalam pembangunan
keberlanjutan
berkelanjutan
pakar
serasa ideal, tapi upaya ini perlu diupayakan
pengembangan masyarakat Jim Ife sebagai
sehingga wajah permasalahan sosial semakin
pakar
atau
tahun mengalami penurunan. Bagi pemerintah,
community development menyatakan bahwa
portofolio penyelesaian masalah kesejahteraan
pembangunan berkelanjutan mencakup kapital
sosial adalah salah satu kunci keberhasilan
natural, ekonomi, sosial, budaya, politik dan
pembangunan selain kestabilan politik dan
personal.
ekonomi. Maka, sudah saatnya, menjalankan
ini,
pemberdayaan
menurut
masyarakat
Mengapa peran perusahaan sangat
dan
ketuntasan.
agenda perubahan sosial dilakukan
berkelanjutan karena Hernan menyatakan
Sinergis adalah sinergi secara harfiah dapat
fakta
dimaknai
Sebagian
besar
bencana
SINJUTAS.
masyarakat
urgen sekali dalam konteks pembangunan
bahwa
dengan
di
Meskipun
sebagai
upaya
Langkah
untuk
lingkungan paling buruk disebabkan oleh
mengkonsentrasikan potensi kekuatan untuk
perusahaan!,
Kiernan
satu kepentingan atau satu tujuan bersama,
menunjukkan angka 75% masalah sosial dan
menghindari tumpang tindih program yang
lingkungan disebabkan oleh perusahaan.32
dijalankan oleh pemerintah yang sangat
Dari data tersebut jelas, bahwa apa yang
mungkin untuk dijalankan secara bersama-
30
Pengumpulan “Dana CSR” Diskusi dengan Forum CSR Kota Dumai Dumai, 7 Maret 2011. www.csrindonesia.com 32 Ibid
Kemudian
Jalal. Peran Pemangku Kepentingan dalam CSR untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan.di Dumai, Provinsi Riau, tanggal 7 Maret 2011. www.csrindonesia.com 31 Jalal. CSR untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan Kemitraan Tiga Sektor, Bukan Sekadar
193
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
HALAMAN: 154 - 272
sama dengan lembaga atau aktifitas filantropi
mengatasi masalah kesejahteraan sosial di
masyarakat dan perusahaan, maka pantang
wilayah mereka beraktivitas.
untuk
dijalankan
secara
sendiri-sendiri.
4) Sinergi regional dan internasional, yaitu
Beberapa langkah sinergi antara lain adalah:
para pemerhati dan praktisi program
1) Sinergi
Strategis
filantropi di Indonesia harus secara
Masyarakat, yaitu sinergi dalam rangka
bersama-sama mengupayakan terwujud-
membiayai dan menyelenggarakan sebuah
nya sinergi program filantropi di tingkat
unit aktivitas sosial masyarakat yang
regional dan internasional. Hal ini sebagai
dianggap strategis pada periode waktu
bagian
tertentu, seperti, beasiswa, sekolah, rumah
distance jumlah warga miskin antar
sakit, perpustakaan, rebosisasi lingkungan
negara sehingga ada subsidi silang atau
dan sebagainya.
“ekspor dana Filantropi”.
Kepentingan
2) Sinergi Bidang Program, yaitu sinergi
untuk
mempersempit
social
5) Sinergi Informasi, yaitu sinergi pada
untuk melaksanakan satu bidang program
tingkatan
yang sama seperti bidang pendidikan atau
menghimpun informasi atau data untuk
kesehatan.
Pada
pemerintah,
jenis
masyarakat
mengumpulkan
dan
sinergi
ini,
kemudian diolah dan dimanfaatkan secara
sipil
dan
bersama
dalam
rangka
pelaksanaan
perusahaan yang telah memiliki unit CSR
program atau pelayanan kepada semua
tersendiri
pihak. Sinergi ini sangat penting dalam
atau
mungkin
koordinator
program CSR yang memiliki keinginan
pelaksanaan
terlibat pada satu bidang yang sama,
Indonesia yang relatif marak beberapa
diharapkan
dan
tahun terakhir ini, agar fokus dan capaian
menunjuk koordinator untuk bidangnya
dari apa yang disebut Filantropi modern
dalam rangka melaksanakan program.
atau keadilan sosial terpenuhi secara
3) Sinergi geografis, yaitu sinergi untuk
filosofis, manajerial, kemanfaatan baik
untuk
melaksanakan
berhimpun
sebuah
program
program
filantropi
di
bagi pemerintah, perusahaan maupun
pendayagunaan dana filantropi di suatu
masyarakat sekitar.
wilayah atau daerah. Permintah dengan
Berlanjut, setiap program yang sama
RPJM dan RPJP nya, masyarakat dengan
antara
keswadayaannya
perusahaan-
filantropi harus dilanjutkan sampai sejauh
perusahaan dengan program CSR yang
mana efektifitas dan target atau capaian apa
ada
yang telah dilakukan. Kemudian, setiap
di
satu
melakukan
dan
wilayah sinergi
bersama-sama dalam
pemerintah
dan
lembaga-lembaga
rangka
program yang dilakukan tersebut harus dapat
mendayagunakan dana filantropi dan
mencapai tingkat ketuntasan, artinya tidak ada 194
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
dengan
tidak
ada
hasil
Abidin, Zaenal.2012. Manifestasi dan Latensi Lembaga Filantropi Islam dalam Praktik Pemberdayaan Masyarakat (suatu studi pada Rumah Zakat Indonesia Cabang Malang).Tesis.
menggembirakan secara tuntas, dan penerima bantuan atau program tidak lagi menjadi penyandang masalah sosial kembali. Sehingga, penulis melihat kemampuan akademisi
dan
profesi
pekerjaan
Agnes Sumartiningsih, 2004 Pemberdayaan Masyarakat Desa Meialui Institusi Local, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
sosial
memiliki peran penting, ketika melihat ruh
Machfudh.2010. Mengakses Dana Hibah dan Pembiayaan Lain Dari Lembaga Donor Potensial Di Indonesia
dasar praktik pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial adalah karitas, filantropis menjadi
Heychael, Muhamad dan Roy Thaniago.2013. Ketika Televisi Peduli: Potret Dilematis Filantropi Media (Laporan Penelitian Remotivi atas Praktik Penggalangan Dana Publik di 10 Stasiun Televisi). Remotivi dan Yayasan TIFA). lisensi Creative Common Attribution 3.0.
kekuatan yang menuju pada empoering secara menyeluruh dengan melibatkan sistem-sistem sumber yang ada. Dalam kasus ini adalah mengupayakan agar semua aktifitas program filantropi tidak gencar dalam kegiatan karitas, namun
lebih
keberlanjutan
pada dan
upaya
mengoptimalkan
program
perusahaan
masyarakat
dan
sinergitas,
ketuntasa
Ibrahim, Rustam.2005. “Filantropi Keadilan Sosial Tidak Identik dengan Advokasi” dalam Jurnal Galang, Vol.1 No.1 Oktober 2005, PIRAC, 2005, Opini, Hal 77 – 83.
dengan
pemerintah, (lembaga
keagamaan, NGO, LSM). Fokus kajian makro
Isbandi Rukminto Adi.2003.Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia:Jakarta.
dalam keilmuan kesejahteraan sosial yang salah satunya adalah potensi dana filantropi, merupakan segmen menarik untuk dicermati,
Setiana, Lucie.2005.Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat.Ghalia Indonesia:Bogor.
mengingat trend lembaga, kebijakan dan implementasi program terkesan promotif dan mengkerdilkan sinergi,berlanjut,
makna dan
empowering
yang
tuntas
dalam
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
Demokrasi, Civil Society & Globalisasi.
program yang telah dijalankan, disinergikan, berakhir
HALAMAN: 154 - 272
Azra,Azyumardi.2012.Filantropi.untuk.Kohes i.Sosialhttp://nasional.kompas.com/r ead/2012/08/18/1654224/.
menyelesaikan permasalahan kesejahteraan
Eka Putra, Maifil.2014.Sumbangan Perusahaan Mencapai 8,6 Triliun.news.pirac.org.19 Juni 2014.
sosial.
Maarif, Ahmad Syafii.2014.Masjid dan Kampanye Politik.Tuesday, 04 February 2014, 06:00 WIB.republika.online.
Daftar Bacaan : Abidin, Zaenal dkk. Penguatan Lembaga Zakat dan Masjid sebagai Pemberdayaan Civil Society dalam
195
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 6
NOMOR: 2
Halim, Abdul.2012.www.nahimunkar.com/ sikap-tegas-jusuf-kalla-soal-gerejadi-depan-700-pendeta. Kamis, 23 Februari 2012.
HALAMAN: 154 - 272
ISSN:2339 -0042 (p) ISSN: 2528-1577 (e)
Riau, tanggal 7 Maret 2011. www.csrindonesia.com Jalal. CSR untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan Kemitraan Tiga Sektor, Bukan Sekadar Pengumpulan “Dana CSR” Diskusi dengan Forum CSR Kota Dumai Dumai, 7 Maret 2011. www.csrindonesia.com
Nur.2013.Inilah Fakta Pertumbuhan Rumah Ibadah di Indonesia.Rubrik politik. http://wartaekonomi.co.id/berita1082 8/inilah-fakta-pertumbuhan-rumahibadah-di-indonesia.html.22 Mei 2013. Jalal. Peran Pemangku Kepentingan dalam CSR untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan.di Dumai, Provinsi
196