PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)
PANITIA SERTIFIKASI GURU SUBRAYON UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2016
KATA PENGANTAR Pelaksanaan sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2016 merupakan tahun kesembilan pelaksanaan sertifikasi guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007.Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2016 antara lain pada mekanisme penyelenggaraan dan proses penetapan peserta. Mekanisme penyelenggaraan sertifikasi guru mulai tahun ini dilaksanakan melalaui pola Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dan LPTK penyelenggaraan PLPG ditetapkan dengan system rayonisasi yang meliputi LPTK Rayon, Subrayon dan Mitra. Penetapan calon peserta mulai tahun ini menggunakan batas minimal hasil Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan pada tahun 2015, dan perangkingan dilakukan oleh system yang terintegritas dengan dapodik dan dipublikasi secara online. Panduan ini disusun untuk memberi gambaran kepada peserta PLPG dengan tujuan untuk membantu peserta dalam kegiatan mengikuti PLPG agara dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan. Kami ucapakan terimakasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam kelancaran kegiatan ini dan selamat kepada peserta mengikuti kegiatan PLPG Tahun 2016 semoga Allah SWT meridhoi kegiatan ini.
Pekanbaru, Oktober 2016 Panitia Sertifikasi Guru Subrayon Universitas Riau Pekanbaru
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................i DAFTAR ISI........................................................................................................... ii BAB I ....................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 A. B. C. D. E.
Latar Belakang ........................................................................................... 1 Tujuan ........................................................................................................ 3 Sasaran ....................................................................................................... 3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................ 3 Jadwal Kegiatan PLPG .............................................................................. 4
BAB II...................................................................................................................... 5 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ............................................................ 5 A. B. C. D. E. F.
Mekanisme Pelaksanaan PLPG ................................................................. 5 Tata Tertib Penyelenggaraan PLPG Sub Rayon Universitas Riau ............ 7 Standar Operasional Prosedur Pembelajaran PLPG ................................ 10 Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran (30 JP) Bagi Guru Kelas & Mata Pelajaran ........................................................................... 11 Standar Operasional Prosedur Ujian (UTL LPTK dan UTN/UKG) ....... 13 Kriteria Kelulusan .................................................................................... 14
BAB III .................................................................................................................. 16 PENUTUP ............................................................................................................. 16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional. Guru profesional harus memilki kompetensi (Pedagogik, Profesional, Sosial, dan Kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan di Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Sebagian besar guru telah memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV sebagaimana dipersyaratkan, bagi guru yang belum memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV wajib mengikuti pendidikan untuk memperoleh kualifikasi akademik S-1/D-IV sebelum akhir tahun 2016. Sertifikat pendidik diperoleh melalui pendidikan profesi guru. Sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan (selanjutnya disebut sertifikasi guru) diperoleh melalui uji kompetensi sebagaimana diisyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 (sebagai pengganti Peraturan Menteri Nomor 18 tahun 2007) tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. Pelaksanaan sertifikasi guru sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Bagi Guru yang Diangkat Sebelum Tahun 2016 merupakan landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru. Pelaksanaan sertifikasi bagi guru tahun 2016 pada Subrayon Universitas Riau berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 296/ M/ KPT/ 2016 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan melalui Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru.
B. Dasar Hukum Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut: 1.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tetang Perubahaan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan.
5.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
6.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
7.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang BK Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan dan Pengelolaan Informasi dalanm Implementasi Kurikulum 2013.
9.
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompentensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Kmunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dam Implementasikan Kurikulum 2013 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik ndonesisa Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Sertifikasi Bagi Guru yang Diangkat Sebelum Tahun 2016 17. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 065/p/2016 Tahun 2016 Tentang Konsorsium Sertifikasi Guru 18. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 296/M/KPT/2016 Tahun 2016 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. B. Tujuan Tujuan Panduan Teknis Pelaksanaan PLPG ini disusun adalah untuk memberikan acuan bagi pihak-pihak terkait penyelenggaraan sertifikasi guru subrayon Universitas Riau, yaitu Peserta, Instruktur dan Panitia, serta pihak-pihak lain yang terkait agar memperoleh kesamaan persepsi dan prosedur penyelenggaraannya di lapangan. C. Sasaran Panduan ini diperuntukkan bagi guru peserta sertifikasi pada sub-rayon Universitas Riau, Instruktur dan Panitia penyelenggara, serta pihak-pihak lain yang terkait. D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan PLPG Tahun 2016 pada Sub Rayon Universitas Riau dilaksanakan lima (5) tahap dan tempat pelaksanaannya sebagai sebagai berikut:
TAHAP
WAKTU
I II III IV V
23 Oktober – 2 Nopember 2 - 12 Nopember 12 – 22 Nopember 22 Nopember – 2 Desember 2 – 12 Desember
TEMPAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hotel Mona Plaza (Jl.Soebrantas) Hotel Sri Indrayani Hotel Ema Graha Hotel Olgaria Hotel Parma Panam Hotel Parma Indah Hotel Parma City
Sedangkan untuk pelaksanaan Ujian Tulis Nasional (UTN/UKG) dilaksanakan pada hari ke sepuluh (10), di Pusa t Komputer (PUSKOM) Universitas Riau sesuai dengan jadwal masingmasing peserta.
E. Jadwal Kegiatan PLPG Penyelenggaraan PLPG pada Sub Rayon Universitas Riau dilaksanakan selama sepuluh (10) hari dengan kegiatan sebagai berikut : Lampiran
Waktu 07.00 – 08.40 08.40 – 10.20 10.20 – 10.50 10.50 – 12.30 12.30 – 13.30 13.30 – 15.10 15.10 – 16.00 16.00 – 17.40
Waktu 07.00 – 08.40 08.40 – 10.20 10.20 – 10.50 10.50 – 12.30 12.30 – 13.30 13.30 – 15.10 15.10 – 16.00 16.00 – 17.40 17.40 19.10
2 Pendalaman Materi Pendalaman Materi ISTIRAHAT
Hari ke 3 Pendalaman Materi Pendalaman Materi ISTIRAHAT
ISHOMA
Pendalaman Materi ISHOMA
Pendalaman Materi ISTIRAHAT
Pendalaman Materi ISTIRAHAT
Pendalaman Materi
Pendalaman Materi
6 Workshop
7 Workshop
Hari ke 8 Peer Teaching
9 UTL Ulang 1
Workshop
Workshop
Peer Teaching
Peer Teaching
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
Workshop
Workshop
Peer Teaching
Peer Teaching
ISHOMA
ISHOMA
ISHOMA
ISHOMA
Workshop
Workshop
Peer Teaching
Peer Teaching
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
Workshop
Workshop
Peer Teaching
Peer Teaching
1 KPPG KPPG ISTIRAHAT KPPG
4 Pedagogik
5 Ujian Tulis Lokal
Pedagogik
Workshop
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
Pendalaman Materi ISHOMA
Pedagogik
Workshop
ISHOMA
ISHOMA
Pedagogik
Pedagogik
Workshop
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
Pedagogik
Workshop
Workshop
Peer Teaching
10
UTN/UKG
BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN PLPG SUB RAYON UNIVERSITAS RIAU A. Mekanisme Pelaksanaan PLPG Sertifikasi Guru dalam Jabatan sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan formal secara berkelanjutan. Guru dalam Jabatan yang memenuhi persyaratan dapat mengikujti sertifikasi melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Tahun 2016 pelaksanaan sertifikasi guru melalui PLPG mengalami perubahan mekanisme yaitu berkaitan dengan: teknis pelaksanaan, kurikulum, syarat kelulusan, dan ujian kompetensi yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu ujian akhir PLPG, dan Uji Kompetensi Guru (UKG)/Ujian Tulis Nasional (UTN). PLPG dilaksanakan oleh LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan yang telah ditetapkan pemerintah dan didukung oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program studi relevan dengan bidang studi/ mata pelajaran guru peserta PLPG. Universitas Riau selama ini sebagai Rayon, maka tahun 2016 ini sesuai dengan kebijakan pemerintah menjadi Sub Rayon dan sebagai Rayonnya adalah Universitas Negeri Medan (UNIMED). Sebagai sub rayon maka bertanggung jawab dalam PLPG sesuai dengan kewewenangan serta melaksanakan tugas sesuai dengan diskipsi/uraian tugas yang telah ditetapkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud RI. Secara umum pelaksanaan PLPG pada sub rayon Universitas Riau berkoordinasi dengan Rayon di UNIMED Medan. PLPG diselenggarakan selama 10 hari dan bobot 90 jam pembelajaran (JP), dengan alokasi waktu 38 JP (42, 2%) Teori, 40 JP (44.4%) Praktik dan 12 JP (13.4%) Ujian, satu (1) JP setara dengan 50 menit, sedangkan struktur kurikulum berikut dengan materinya terlihat pada tabel 1. Adapun alur pelaksanaan PLPG pada sub-rayon Universitas Riau adalah seperti gambar berikut:
Gambar 1. Alur Sertifikasi Guru melalui PLPG Tahun 2016 Tabel 1 : Struktur Kurikulum PLPG 2016 Sub-Rayon Universitas Riau
Akhirnya tujuan penyelenggaran PLPG Sub-rayon Universitas Riau Tahun 2016 adalah: 1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru; 2. Memantapkan penguasaan kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum pada pembelajaran 3. Menentukan untuk mengikuti UTN/UKG.
B. Tata Tertib Penyelenggaraan PLPG Sub Rayon Universitas Riau Agar penyelenggaraan Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) pada Sub Rayon Universitas Riau Tahun 2016 ini terlaksana sesuai dengan Ramburambu Pelaksanaan PLPG yang ditetapkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud RI maka perlu ditetapkan tata tertib terutama pada pihak-pihak yang terlibat sebagai berikut: 1. Tata-tertib Peserta PLPG a. Peserta wajib menyerahkan berkas/kelengkapan PLPG kepada panitia PLPG sewaktu cek-in, terdiri dari : 1. Foto copy Ijazah terakhir yang dilegalisir 2. Foto copy SK Pengangkatan pertama yang dilegalisir(bagi guru PNS adalah SK CPNS dan Bagi Guru Swasta adalah Sk Pengangkatan dari Yayasan Tahun Ajaran 20016/2017) 3. Foto copy tanda pengenal (KTP atau SIM) 4. Pas photo terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar 5. Syarat Tugas dari Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota 6. Surat pernyataan bermaterai yang menyatakan semua berkas dapat dipertanggungjawabkan 7. Surat Keterangan Berbadan Klinik/Puskesmas/Rumah Sakit. b.
Sehat
dari
Dokter
Peserta wajib menggunakan badge selama kegiatan PLPG berlangsung.
c.
Peserta mengisi pernyataan kebenaran biodata yang akan tercetak disertifikat pendidik
d.
Peserta wajib membawa buku siswa dan buku guru sesuai mata pelajaran yang diampu. Peserta disarankan membawa laptop dan bukubuku referensi yang relevan.
e.
Peserta tidak diperkenankan membawa keluarga dan atau kerabat ke tempat PLPG
f.
Peserta wajib hadir dan mengisi daftar hadir pada setiap mata PLPG sesuai jadwal.
g.
Peserta harus berada diruangan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Apabila peserta terlambat lebih dari 15 menit tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, instruktur berhak tidak mengijinkan peserta mengikuti materi PLPG.
h.
Peserta harus berpakaian sopan selama mengikuti PLPG
i.
Peserta pada waktu mengikuti Ujian Tulis LPTK (UTL) dan Ujian Tulis Nasional (UTN) harus berlaku jujur, dan jika terindikasi melakukan kecurangan panitia berhak menghentikan kegiatan ujian yang bersangkutan.
j.
Peserta tidak diperkenankan memberi sesuatu dalam bentuk apapun kepada instruktur dan panitia PLPG.
k.
Selama pelaksanaan PLPG, peserta diwajibkan menjaga ketertiban dan kebersihan ruangan.
l.
Dilarang merokok diruangan PLPG.
m. Peserta harus menjaga kesehatan dan keselamatan agar dapat mengikuti semua kegiatan sesuai jadwal. 2. Tata-tertib Instruktur PLPG Sub Rayon Universitas Riau a. Pada pertemuan perdana, tim instruktur wajib melakukan verifikasi peserta terutama kebenaran peserta dan mapel peserta b. Setiap instruktur telah menguasai materi PLPG dan mempersiapkan keperluan lain yang dipandang perlu untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran seperti RPP, Media Pembelajaran dan Lembaran Kerja c. Instruktur datang sesuai jadwal ditempat PLPG minimal 15 menit sebelum kegiatan dimulai d. Berpakaian sopan selama melaksanakan kegiataan e. Dilarang merokok didalam ruang PLPG
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh panitia g. Instruktur tidak diperkenalkan disediakan
mmengubah alokasi waktu yang
h. Mengisi daftar hadir i. Apabila instruktur berhalangan hadir karena suatu keadaan yang sangat penting, maka harus memberitahukan kepada Panitia dan instruktur tidak dibenarkan mencari sendiri penggantinya tanpa koordinasi dengan Panitia. j. Berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta PLPG secara sopan dan dengan bahasa yang santun, baik dalam kelas maupun luiar kelas k. Tidak menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari peserta PLPG yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan kelulusan peserta PLPG. l. Tidak melakukan transaksi penjualan buku, jurnal, ilmiah, perangkat pembelajaran, dan/atau media pembelajaran kepada peserta PLPG. 3. Tata Tertib Panitia Lokasi a. Panitia menerima seluruh berkas peserta pada waktu chek in serta melakukan pengecekan dan verifikasi serta kelengkan dokumen peserta dan melaporkan kepada Koordinator Lokasi. b. Panitia menyediakan absensi peserta PLPG dan instruktur c. Panitia menghubungi instruktur yang akan masuk d. Panitia harus memberitahukan kepada Koordinator Lokasi apabila terdapat peserta PLPG dan Instruktur yang tidak hadir e. Selama pelaksanan PLPG berlangsung Panitia wajib hadir diloksai PLPG f. Berpakaian sopan selama melaksanakan kegiataan dan rapi g. Wajib mengisi daftar hadir panitia setiap hari h. Jika ada peserta PLPG mengalami kendala dalam hal kesalahan biodata wajib melaporkan kesalahan tersebut kepada Koordinator Lokasi. i. Jika panitia ada kepentingan mendadak (darurat) wajib melaporkan ke Koordinator Lokasi j. Panitia dilarang menjanjikan kepada peserta untuk meluluskan ujian PLPG k. Panitia menjaga kesopanan selama kegiatan PLPG
l. Panitia harus bersikap jujur, adil kepada semua peserta PLPG m. Panitia dilarang menjual buku kenang-kenangan, baju atau atribut lainnya selama kegiatan PLPG n. Selama kegiatan PLPG berlangsung panitia harus bekerja sama antara satu dengan yang lainnya
C. Standar Operasional Prosedur Pembelajaran PLPG Secara umum pelaksanaan pembelajaran PLPG Tahun 2016 pada Sub rayon Universitas Riau adalah memenuhi standar minimal sebagai berikut:
Dan dalam pelaksanaannya juga mengikuti skenario pembelajaran khususnya untuk materi: Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (KPPG), Pendalaman Materi Bidang Studi dan Pendalaman Materi Pedagogik; dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Instruktur menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan wacana yang berupa kasus/fenomena untuk merangsang peserta didik untuk bertanya dan berargumentasi.
b. Instruktur memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dan menggali informasi melalui berbagai sumber dan media belajar. c. Instruktur membimbing peserta dalam mengolah/ mengasosiasi informasi menjadi bermakna mengomunikasikannya kepada orang lain.
menganalisis/ dan dapat
d. Tahapan pembelajaran untuk masing-masing materi adalah seperti pada Tabel di bawah ini.
No
Kegiatan
1
Pengantar Instruktur
2
Pre test
3
Curah Pendapat
4
Diskusi mengelaborasi kompetensi atau kebijakan
5
Mengisi Lembar Kerja
6
Menyajikan Hasil Isian lembar kerja
7
Post Test
8
Refleksi dan penuntasan Lembar Kerja berupa makalah (kerja mandiri atau kelompok).
Waktu (menit)
Khusus untuk Pendalaman Materi Bidang Studi dan Pedagogik : Materi yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan awal peserta yang dapat diketahui melalui pertanyaan penjajagan oleh instruktur. Instruktur perlu memperhatikan materi yang relevan dengan kisi-kisi PLPG 2016 melalui pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran antara lain discovery learning, inquiry learning, problem based learning, dan/atau project based learning.
D. Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran (30 JP) Bagi Guru Kelas & Mata Pelajaran Dalam pelaksanaan workshop, setiap rombel (misalnya 30 peserta) difasilitasi oleh 2 (dua) orang instruktur yang memiliki NRI. Aktifitas workshop berupa pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD
tertentu. Dalam pengembangan perangkat tersebut instruktur harus mengarahkan peserta agar merujuk pada sumber belajar. Skenario workshop Untuk Guru Kelas Dan Guru Mata Pelajaran 1. Instrukstur memberikan contoh perangkat pembelajaran hasil workhsop PLPG tahun sebelumnya atau hasil kerja mahasiswa sesuai kurikulum yang berlaku dan dilakukan analisis bersama. 2. Peserta difasilitasi instruktur untuk melakukan orientasi dan mendiskusikan komponen dalam format RPP, lembar kerja peserta didik (LKPD), rancangan bahan ajar, media, dan perangkat penilaian. 3. Peserta memilih kompetensi dasar (KD) yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran. 4. Peserta difasilitasi instruktur melakukan analisis KD yang terpilih sesuai dengan sumber belajar. 5. Instruktur harus dapat mensimulasikan atau memberi contoh penerapan prinsipprinsip pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. 6. Peserta didampingi instruktur mengembangkan perangkat pembelajaran, yang terdiri atas: a. RPP sesuai format kurikulum yang berlaku b. Rancangan materi ajar c. Media pembelajaran d. LKPD dan perangkat penilaian e. Presentasi dan refleksi hasil workshop Workshop pengembangan perangkat pembelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh. Setiap peserta wajib mengembangkan masing masing 2 (dua) set RPP untuk digunakan dalam praktik pembelajaran (peerteaching) dan ujian praktik. Skenario workshop Bagi Guru BK a. Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling (PPBK) Peserta difasilitasi instruktur untuk mengidentifikasi: (1) karakteristik dan kebutuhan konseli yang akan diberi layanan bimbingan dan Konseling, (2) kondisi sekolah (analisis kebutuhan tentang kekuatan dan kelemahan sekolah berkaitan
dengan personel dan ketersediaan fasilitas), (3) visi-misi sekolah, dan (4) peraturan dan kebijakan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah. b. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Peserta difasilitasi instruktur untuk menyusun program bimbingan dan konseling tahunan dan/atau semesteran di sekolah, dengan sistematika: (1) rasional, (2) visi dan misi sekolah (3) diskripsi kebutuhan konseli, (4) tujuan layanan, (5) komponen program, (6) bidang layanan, (7) pengembangan tema/topik, (8) pengembangan RPL, (9) evaluasi, pelaporan dan tindaklanjut, (10) anggaran biaya, dan (11) rencana operasional. c. Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Peserta difasilitasi instruktur untuk mengembangkan instrumen non tes pengumpul data dan media cetak (leaflet atau papan bimbingan dan konseling) dan/atau elektronik untuk layanan bimbingan dan konseling. Di sampingitu, dapat juga peserta difasilitasi instruktur untuk
E. Standar Operasional Prosedur Ujian (UTL LPTK dan UTN/UKG) Peserta uji kompetensi adalah peserta yang sudah masuk kuota sertifikasi guru dan dipanggil untuk mengikuti PLPG selama 10 hari dan bobot 90 Jam pembelajaran (JP), dengan alokasi waktu 38 JP (42.2%) Teori, 40 JP (44.4%) Praktik dan 12 JP (13.4%) Ujian. 1 JP setara dengan 50 menit. Uji Kompetensi dilaksanakan 2 tahap yaitu: 1. Ujian Akhir PLPG yang meliputi uji kinerja dan uji tulis LPTK UTL a. Uji Tulis LPTK (2 JP) Soal UTL dikembangkan oleh LPTK Rayon dalam bentuk soal uraian berbasis masalah dengan mempertimbangkan Hinger Order Thinking Skills (HOTS) sekurang kurangnya level 4 b. Uji Kinerja (1 JP) Pelakasanaan Uji Kompetensi 1. Waktu UTL selama 2 JP (100 menit) sehingga jumlah soal mengacu pada durasi waktu tersebut.
2. Waktu pelaksanaan UTL (termasuk ujin ulang) ditetapkan oleh LPTK Rayon dan Subrayon. 3. UTL dilaksanakan dengan pengaturan tempat duduk yang layak dan setiap 30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas. 4. Uji kinerja dilaksanakan pada tampilan kedua praktik pembelajaran (peer teaching/bimbingan TIK/Fasilitas TIK) untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, sedangkan untuk guru bimbingan dan koseling / konselor disekolah uji kinerja dilaksanakan secara terintegrasi pada tampilan pertama dan kedua. Pemeriksaan Hasil Uji Kompetensi 1. Koreksi lembar jawaban penyelenggara PLPG
UTL
dilakukan
oleh
Rayon/Subrayon
2. Penilaian UTL harus sah, adil, objektif dan akuntabel 3. Skor Ujian Praktik (SUP) guru mata pelajaran dan guru kelas diambil dari skor tampilan kedua dengan nilai minimal 76 4. Skor akhir ujian praktik guru bimbingan dan konseling adalah rata-rata skor tampilan pertama dan kedua 2. Uji Kompetensi Guru (UKG) dalam bentuk Ujian Tulis Nasional (UTN) Peserta Ujian Tuilis Nasional adalah peserta yang telah lulus ujian akhir PLPG dan nilai UKG kurang dari 80. UTN dilaksanakan secara (dalam jejaringan / online) dan diikuti oleh peserta yang telah lulus PLPG. Durasi waktu pelaksanaan UTN selama 120 menit dengan jumlah butir menyesuaikan durasi waktu tersebut. Peserta yang telah memenuhi batas minimal kelulusan UTN berhak mendapat sertifikat pendidik. Khusus bagi peserta yang telah memiliki nilai UKG Tahun 2015 ≥ 80 tidak perlu lagi mengikuti UTN/UKG. UTN/UKG dilaksanakan di Pusat komputer (PUSKOM) Universitas Riau. F. Kriteria Kelulusan 1. Penentuan kelulusan peserta PLPG dilakukan secara objektif dan didasarkana pada rambu-rambu penilaian yang telah ditentukan. 2. Peserta yang lulus pada ujian akhir PLPG dapat mengikuti UTN, sedangkan peserta yang tidak lulus diberikan kesempatan 2 kali ujian berjalan. 3. Bagi peserta yang belum lulus pada ujian ulang akhir pada PLPG kedua, diberikan kesempatan mengulang pada tahun berikutnya sebanyak 4
(empat) kali selama dua tahun setelah melaksanakn peningkatan kompetensi secara mandiri. 4. Penentuan kelulusan ujian akhir PLG ditentukan dengan rumus dan ketentuan sebagai berikut: SAP = 0.3SUT + 0.4 SUK + 0.3 SWS Keterangan: SAP
: Skor Akhir PLPG
SUT
: Skor Uji Tulis
SUK
: Skor Uji Kinerja
SWS
: Skor Workshop
Ketentuan: 1. Menggunakan penilaian acuan kinerja (PAP) 2. SAP minimal 70 3. SUT minimal 70 4. SUK minimal 76
BAB III PENUTUP Panduan ini merupakan acuan umum yang mengikat dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) peserta sertifikasi bagi guru dalam jabatan tahun 2016 pada Subrayon. Tingkat keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran, ketertiban dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur pelaksana kegiatan PLPG 2016. Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam panduan ini dapat dilengkapi dengan ketentuan tambahan sesuai dengan kesepakatan dan tidak bertentangan dengan pedoman ini dan undang-undang yang berlaku.