PANDUAN UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA (UJINAS KDHI)
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI) Sekretariat : Gedung Rumah Sakit Hewan Jakarta (RSHJ) Jalan Harsono RM No. 28 (Blk), Ragunan, JAKARTA-12550 Tel & Faksimili : 021—7813359 E-mail :
[email protected] dan
[email protected]
1
PEDOMAN UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dokter hewan menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan medik veteriner dalam melaksanakan pelayanan kesehatan hewan nasional. Berdasarkan undang undang tersebut, maka sertifikat kompetensi memiliki arti strategis bagi seorang dokter hewan. Yaitu sebagai bukti legalitas bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) di Indonesia. Dengan berbekal sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), dokter hewan melalui rekomendasi Pengurus Cabang PDHI dapat meminta surat ijin praktik kepada Bupati/Walikota di tempat yang bersangkutan berdomisili dan/atau melakukan kegiatan praktik kedokteran hewan.
B. Kerangka Pemikiran Kegiatan praktik dokter hewan merupakan pekerjaan yang mulia dan memiliki nilai kemanusiaan dan bela negara yang tinggi. Mengapa? Karena dalam pekerjaannya mempunyai fungsi safety, security dan assurance yang pada intinya melindungi, mengamankan dan menjamin kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, termasuk mutu dan keamanan produk hewan dan by-product-nya. Pekerjaan dokter hewan mengandung resiko tinggi terhadap dirinya, seperti ketika berhadapan dengan zoonosis yang mengancam manusia, hewan dan lingkungan; ketika berhadapan dengan hewan termasuk satwa liar yang kebuasannya tidak dapat diduga, dan ketika berhadapan dengan klien yang menuntut pelayanan profesional. Pekerjaan dokter hewan sebagai profesi medik mengemban tanggungjawab yang tinggi, terikat dengan kewajiban moral untuk menjaga kedaulatan negara dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia, memerlukan sikap kehati-hatian dalam menggunakan peralatan dan melakukan tindakan medik veteriner, serta selalu memperlakukan hewan sesuai prinsip-prinsip kesejahteraan hewan. Sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kemuliaan profesi dokter hewan sebagaimana tersebut di atas¸ maka penerbitan sertifikat kompetensi dokter hewan sudah semestinya harus dilihat sebagai suatu kebijaksanaan yang membanggakan. Karena di dalamnya mengandung visi dan misi untuk menempatkan dokter hewan sebagai profesi yang bermartabat dan diakui di dunia. Hal ini dapat dilihat dari momentum penyusunan standar kompetensi dokter hewan sejak tahun 1999, momentum penyusunan ketetapan 2
kongres PDHI dalam rangka penyempurnaannya, serta momentum dibentuknya dan keaktifan Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH). MP2KH merupakan badan otonom PB PDHI yang terdiri dari pengurus PB PDHI, para Dekan Fakultas Kedokteran Hewan se-Indonesia, serta para ketua organisasi non-teritorial keseminatan di bawah PB PDHI. Melalui MP2KH ini dengan nuansa yang harmonis dan demokratis kurikulum PPDH disempurnakan, sehingga dicapai suatu standar yang disepakati bersama dan bahkan sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Kesejajaran kompetensi ini sangat penting, manakala bangsa Indonesia harus menghadapi tantangan zaman yang dihela oleh arus globalisasi abad-21. Melalui penjelasan ini, sertifikat kompetensi harus dilihat sebagai muatan penguasaan IPTEK dan keprofesionalan dokter hewan yang bersifat dinamis, cenderung bergerak maju dan meningkat sesuai dengan tantangan zaman.
C. Jastifikasi Penjelasan tersebut di atas menjadi jastifikasi akan pentingnya evaluasi terhadap capaian standar kompetensi bagi dokter hewan baru di Indonesia. Untuk kepentingan evaluasi tersebut, Pertemuan MP2KH menyepakati diadakan UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN yang dimulai pada tanggal 7 Juni 2010. Secara tidak langsung pelaksanaan ujian ini menjawab amanat Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun menjawab keinginan dokter hewan warga negara asing yang akan berpraktik di Indonesia. Secara internal, MP2KH melakukan konsolidasi dengan membentuk Komite Bersama Ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan Indonesia yang didukung dengan Sekretariat Komite/Panitia Ujian untuk mengelola masalah pendaftaran dan latihan ujian secara online, pelaksanaan ujian serta penerbitan sertifikat kompetensi. Keberadaan latihan ujian memiliki arti yang strategis bagi dokter hewan baru untuk lebih memahami ruang lingkup kompetensi, berikut perkembangannya.
II. KETENTUAN UMUM
A.
Pemahaman Umum 1. Bentuk Ujian Ujian ini berbentuk Ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan Indonesia, selanjutnya disingkat Ujinas KDHI atau ujian. Keluaran ujian ini adalah Sertifikat Kompetensi, disajikan pada Lampiran-1.
3
2. Penanggungjawab Penyelenggaraan Ujian a. Pengurus Besar PDHI b. Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH), yang diantaranya bertanggungjawab atas kontribusi soal-soal ujian. Susunan organisasi MP2KH disajikan pada Lampiran-2 3. Penyelenggara Ujian: Penyelenggaran ujian selanjutnya disebut Panitia Ujian, yang terdiri dari: a. Komite Bersama Ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan Indonesia, selanjutnya disebut Komite yang terdiri dari 3 orang utusan Pengurus Besar PDHI dan satu orang perwakilan dari masing-masing penyelenggara Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH). Sekretariat Komite yang dibentuk berdasarkan Keputusan Pengurus Besar PDHI b. Panitia lokal ujian yang merupakan organisasi internal di masing-masing institusi pengelola PPDH dalam rangka kelancaran penyelenggaraan ujian.
4. Peninjau ujian Peninjau ujian yaitu perwakilan komite yang berasal dari luar luar panitia lokal atau perwakilan PDHI Cabang terdekat. Susunan Organisasi Komite dan Sekretariat Komite disajikan pada Lampiran-3 1. Peserta Ujian a. Calon peserta ujian adalah mahasiswa program PPDH b. Peserta Ujian adalah (1) Calon Dokter Hewan yang sudah lulus dalam Ujian Akhir Studi Dokter Hewan dalam program PPDH di Indonesia, (2) Dokter Hewan di Indonesia, atau (3) dokter hewan lulusan luar negeri. 2. Tempat, kesempatan dan waktu ujian a. Tempat ujian adalah di masing-masing institusi Fakultas/Program Studi Kedokteran Hewan penyelenggara PPDH di Indonesia, atau merupakan gabungan dari 2 (dua) atau lebih institusi yang berada dalam satu kota atau kota yang berdekatan, disajikan pada Lampiran-4 b. Kesempatan ujian untuk masing-masing institusi dilaksanakan 2 (dua) kali setahun atau lebih mengingat calon peserta lebih dari 25 orang. c. Waktu ujian berdekatan dengan jadwal pengambilan sumpah dokter hewan 4
3. Penyelenggaraan Ujian Penyelenggaraan Ujian meliputi dua kegiatan, yaitu kegiatan persiapan dan kegiatan pelaksanaan ujian. a. Kegiatan persiapan Pada prinsipnya bertujuan agar calon peserta mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya dan benar-benar memahami ruang lingkup kompetensi yang harus dikuasai, termasuk lingkup permasalahan yang harus dipecahkan. i.
Ruang lingkup kompetensi disajikan dalam Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia.
ii.
Lingkup permasalahan yang harus dipecahkan disajikan dalam Kisi-kisi Soal Ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (Lampiran 5).
iii.
Contoh-contoh lingkup permasalahan yang harus dipecahkan disajikan dalam soal-soal ujian, dengan contoh disajikan pada Lampiran-6). Soal ujian ini memiliki tiga tingkat/level kesulitan dari yang mudah, sedang dan sulit. Seleksi dan leveling soal ini dilakukan oleh komite terhadap materi soal-soal yang dikontribusikan oleh MP2KH atau oleh segenap dokter hewan Indonesia.
b. Kegiatan pelaksanaan Ujian pada prinsipnya adalah bertujuan melaksanakan amanat UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan maupun UU No. 23 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional. i.
Pelaksanaan Ujinas KDHI bagi lulusan dokter hewan setelah 7 Juni 2010 dilakukan dengan metode tertulis di masing-masing Fakultas/Program Kedokteran Hewan tempat pelaksanaan ujian atau tempat yang dipandang represtatif.
ii.
Pelaksanaan Ujinas KDHI bagi lulusan dokter hewan sebelum 7 Juni 2010 dilakukan dengan metode analisis portofolio. Ketentuan analisis portofolio akan diatur dalam pedoman tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisah dari pedoman ini.
B. Prosedur Umum 1. Kegiatan Persiapan Ujian
5
a. Calon peserta dapat mendaftarkan diri bersama-sama pada saat pendaftaran mengikuti PPDH dengan membayar uang pendaftaran. b. Calon peserta yang telah membayar biaya pendaftaran memiliki hak untuk mengikuti latihan ujian secara on-line di www.pdhi-online.org c. Biaya pendaftaran dibayarkan kepada Komite Bersama Ujinas KDHI melalui transfer bank d. Salinan bukti pembayaran dikirimkan ke alamat komite, sehingga calon peserta mendapat password untuk mengases latihan ujian secara on-line. e. Calon peserta paling lambat mendaftar sebulan sebelum ujian dilaksanakan. f. Calon peserta yang telah melengkapi semua persyaratan mengikuti ujian disebut sebagai “peserta ujian”. Sejalan dengan proses kegiatan persiapan ujian, calon peserta diwajibkan untuk melengkapi data untuk mengikuti ujian yang terdiri dari: i. Bukti pembayaran pendaftaran. ii. Borang permohonan mengikuti ujian (rangkap 2) iii. Salinan/fotokopi Ijazah dan transkrip Sarjana Kedokteran Hewan yang telah dilegalisir (rangkap 2). iv. Salinan/fotokopi Ijazah atau surat keterangan lulus Ujian Akhir Studi Dokter Hewan yang telah dilegalisir (rangkap 2). v. Pasfoto berwarna dengan latar belakang biru untuk wanita dan merah untuk priya ukuran 4x6 sebanyak 4 (empat) lembar.
2. Kegiatan pelaksanaan ujian a. Waktu pelaksanaan ujian dijawalkan sesuai dengan usulan fakultas/program studi se tempat. b. Usulan pelaksanaan ujian paling lambat diajukan 6 minggu sebelum pelaksanaan Pengambilan Sumpah Dokter Hewan (PSDH). c. Ujinas KDHI dilaksanakan 2-7 hari sesudah pelaksanaan PSDH. d. Sehari sebelum pelaksanaan ujian, Komite memeriksa seluruh persyaratan fisik mengikuti ujian e. Sejalan dengan. pemeriksaan persyaratan fisik oleh Komite, data persyaratan fisik tersebut jauh-jauh hari telah didata secara on-line. Tujuan pendaftaran secara online ini dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan penulisan dalam sertifikat kompetensi dan untuk mendata dokter hewan di Indonesia. Persyaratan fisik yang diperiksa oleh Komite meliputi: (1) Bukti pembayaran pendaftaran. (2) Borang permohonan mengikuti ujian (rangkap 2) (3) Salinan/fotokopi Ijazah dan transkrip Sarjana Kedokteran Hewan yang telah dilegalisir (rangkap 2).
6
(4) Salinan/fotokopi Ijazah atau surat keterangan lulus Ujian Akhir Studi Dokter Hewan yang telah dilegalisir (rangkap 2). (5) Pasfoto berwarna dengan latar belakang biru untuk wanita dan merah untuk pria ukuran 4x6 sebanyak 4 (empat) lembar.
III. PENDAFTARAN DAN BIAYA UJIAN
A. Batas Waktu Pendaftaran 1. Pendaftaran ujian ditutup paling lambat 4 minggu sebelum pelaksanaan ujian 2. Pendaftaran secara tertulis dilakukan kepada perwakilan komite di masing-masing institusi penyelenggara PPDH. 3. Perwakilan komite membantu calon peserta mendaftar secara on-line. 4. Pengumuman nama peserta dilakukan selambat-lambatnya dua minggu sebelum pelaksanaan ujian. 5. Informasi pelaksanaan ujian diumumkan oleh perwakilan komite setelah berkoordinasi dengan ketua komite dan konfirmasi kepada sekretariat komite. 6. Sekretariat komite menginformasikan pelaksanaan ujian melalui website http://www.pdhi-online.org
B. Biaya Ujian 1. Biaya ujian dibayarkan oleh calon peserta kepada Komite melalui rekening bank PB-PDHI 2. Besarnya niaya ujian ditetapkan oleh Pengurus Besar PDHI dan diedarkan oleh komite dan MP2KH. 3. Biaya ujian berlaku untuk pendaftaran, persiapan ujian dan pelaksanaan satu kali pelaksanaan ujian. 4. Ujian ulangan bagi peserta yang tidak lulus apabila sudah mendaftar ulang dan membayar lagi biaya ujian. 5. Sekretariat komite mengumumkan biaya ujian melalui website.
C. Pembatalan Ujian 1. Peserta yang terdaftar mengikuti ujian, tetapi membatalkan tanpa pemberitahuan kepada Panitia Ujian, tidak dapat menarik kembali uang yang telah dibayarkan 2. Peserta yang terdaftar dapat mengundurkan diri mengikuti ujian dengan permohonan tertulis kepada Panitia Ujian selambat-lambatnya 1 (satu) minggu dari pelaksanaan ujian.
7
3. Peserta pada butir (2) tersebut dikenakan biaya pembatalan sebesar 50% dari biaya ujian. 4. Peserta yang membatalkan kurang seminggu dari pelaksanaan dikenakan biaya pembatalan sebesar 100% dari biaya ujian. 5. Pembatalan ujian karena sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dikenakan biaya pembatalan sebesar 50% dari biaya ujian. a. Peserta yang membatalkan dan akan mengikuti ujian kembali harus membayar biaya ujian kembali secara penuh.
D. Biaya dan Alamat Pendaftaran 1. Biaya ujian dikirimkan ke rekening bank : Atas nama
: PB-Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
Nomor Rekening
: ..............
Bank
: Bank Mandiri Cabang …………….
2. Konfirmasi telah mendaftarkan dikirimkan kepada Komite Bersama Ujinas KDHI: a. Sekretariat Pengurus Besar PDHI, Gedung Rumah Sakit Hewan Jakarta Lantai 2 Jln Harsono RM Belakang No. 28 Ragunan, Jakarta 12550 Telp/Faks 021-7813359 b. Email ke
[email protected]
IV. PROSEDUR UJIAN A. Kelayakan Peserta Peserta yang dapat mengikuti Ujian Nasional Sertifikasi Kompetensi adalah: 1. Peserta Lulusan dari Perguruan Tinggi di Indonesia a.
Sudah lulus dalam Ujian Akhir Studi Dokter Hewan dalam Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH) yang diselenggarakan oleh Fakultas/Program Studi Kedokteran Hewan di Indonesia, atau b. Sudah bergelar Dokter Hewan (drh) dari Fakultas/Program Studi Kedokteran Hewan di Indonesia.
2. Peserta Warga Negara Asing (WNA) atau Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan dari Perguruan Tinggi Luar Negeri 8
a.
Sudah bergelar Dokter Hewan (drh) dari Fakultas/Program studi Kedokteran Hewan di luar negeri yang terdaftar dalam World Veterinary Directory dalam bagian World List of Universities. b. Terdaftar resmi sebagai dokter hewan di negara asal tempat belajar dan atau tempat bekerja terakhir. c. Membawa surat keterangan dan rekomendasi dari asosiasi dokter hewan di negara asal dan atau tempat bekerja terakhir.
B. Kemampuan Bahasa Indonesian 1. Khusus untuk peserta WNA atau WNI lulusan dari Perguruan Tinggi Luar Negeri harus lulus test Bahasa Indonesia yang khusus diadakan oleh Panitia Ujian atau oleh institusi lain yang ditunjuk secara resmi oleh Panitia Ujian. 2. Nilai kelulusan dalam test Bahasa Indonesia minimal B.
C. Latihan Ujian Calon peserta yang sudah mendaftar dapat mengikuti latihan ujian melalui buku-buku kumpulan soal-soal dan atau on-line melalui website PB-PDHI http://www.ivma.org yang disediakan secara resmi oleh Panitia Ujian. D. Sertifikat 1. Bagi peserta ujian yang lulus akan mendapat Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan yang dikeluarkan oleh MP2KH/Cauncil of National Board Examination of Veterinarian Profesion. 2. Sertifikat Kompetensi Dokter Hewan tersebut digunakan untuk mendapat Nomor Registrasi Veteriner dari PB-PDHI.
V. PELAKSANAAN UJIAN A. Pelaksanaan dan Bentuk Soal Ujian 1. 2. 3. 4.
Ujian dilaksanakan di dalam ruangan kelas. Lama waktu ujian adalah 120 (seratus dua puluh) menit. Bentuk soal ujian adalah pilihan berganda dengan 5 pilihan. Jumlah soal adalah 100 (seratus) soal.
9
B. Materi yang Diujikan Materi yang diujikan mencakup 9 (sembilan) topik yang merupakan kompetensi seorang Dokter Hewan Indonesia yaitu : 1. Etika Veteriner dan pemahaman terhadap hakekat Sumpah dan Kode Etik Profesi serta Acuan Dasar Profesi Kedokteran Hewan. 2. Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANAS) dan Legislasi Veteriner. 3. Tindakan medis yang lege-artis. 4. Penanganan penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan hewan laboratorium. 5. Pengetahuan dalam : a. Diagnosis klinik, patologik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit hewan; b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik; c. Pemeriksaan antemortem dan postmortem; d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan; f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya; g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan. 6. Komunikasi profesional (professional dialogue) 7. Manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosecurity), serta pengendalian lingkungan. 8. Transaksi therapeutik, anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien. 9. Ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (entrepreunership). C. Penilaian Kelulusan 1. Peserta ujian dinyatakan lulus apabila dapat menjawab dengan benar minimal 75%. 2. Jawaban yang benar harus tersebar dalam 9 topik utama yang diujikan dan tidak boleh ada jawaban yang salah semua dalam satu topik tertentu. 3. Peserta ujian dengan nilai dibawah 75% dinyatakan tidak lulus. D. Ujian Ulangan 1. Peserta yang tidak lulus ujian dapat mengikuti ujian ulangan pada periode berikutnya di tempat ujian yang sama atau di tempat ujian yang lain yang paling dekat dengan waktu dan tempat ujian sebelumnya dilaksanakan. 2. Peserta ujian ulang diwajibkan mendaftar kembali dari awal sesuai prosedur pendaftaran ujian.
10
E.
Pengumuman Ujian 1. Hasil ujian diumumkan 3 (tiga) minggu setelah pelaksanaan ujian. 2. Kelulusan hasil ujian diumumkan melalui website http:// www.pdh-online.org
F.
Keberatan 1. Peserta ujian dapat menyatakan keberatannya kepada Komite apabila merasa karena suatu sebab hasil ujian yang dicapai tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. 2. Keberatan diajukan secara tertulis kepada Komite dengan menguraikan secara jelas dasar keberatan dan informasi lain yang relevan selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman resmi hasil ujian. 3. Peserta yang pada hari pelaksanaan tidak dapat mengikuti ujian karena suatu sebab yang dapat diterima, misalnya sakit, harus menghubungi panitia ujian pada hari ujian berlangsung. Selanjutnya peserta harus segera mengirimkan surat izin yang dilengkapi dengan bukti pendukung berupa surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang.
G.
Berkas-berkas Kelengkapan Ujian (Berita acara-berita acara ujian) 1. 2. 3. 4. 5.
Berita Acara Serah Terima Naskah Soal Ujian (BA.N.) Berita Acara Serah Terima Lembar Jawaban Ujian/LJU (BA.J.1.) Berita Acarakeadaan Naskah Soal Ujian (BA.U.1.) Berita Acara Pelaksanaan Ujian (BA.U.2.) Berita Acara Pengembalian Lembar Jawaban Ujian/LJU (BA.J.2.)
11
Lampiran 1. CONTOH SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN No…………………………….
Berdasarkan UU No.23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No.18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia no……..s Selaku Badan Penentu Status Veteriner Indonesia (Indonesian Veterinary Statutory Body) menyatakan Bahwa :
Drh. NAMA (Cek lagi penulisan gelar) Lahir di ……………. Pada tanggal…………………………… Lulus Dokter Hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan………………………… pada tahun………… dengan No.Ijazah ……………………………… Setelah mengikuti UJian Nasional Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan Indonesia yang diselenggarakan di……………….pada tanggal……………………. dinyatakan:
LULUS Dengan memiliki Kewenangan Medik Veteriner berikut Hak dan Kewajiban dalam melaksanakan profesinya. Jakarta,……………..…………… Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
Ketua Umum 12
Lampiran 2 ORGANISASI MAJELIS PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN PDHI (MP2KH)
13
Lampiran-3 ORGANISASI KOMITE BERSAMA SEKRETARIAT KOMITE UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
SURAT KEPUTUSAN PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA NOMOR : 40/SKPT/KU/PB PDHI/IV/2010 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGESAHAN KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA (UjiNas KDHI) PERIODE 2010-2014
PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA
Menimbang
: 1.
2. 3. 4.
Bahwa dalam rangka sistem kesehatan hewan nasional yang unggul dalam era globalisasi diperlukan profesionalisme dokter hewan Indonesia berdasarkan kompetensi yang merata di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa PDHI sebagai organisasi profesi dokter hewan bertanggungjawab terhadap peningkatan kompetensi dokter hewan Indonesia. Bahwa telah 10 tahun dilaksanakan kurikulum nasional berbasis standar kompetensi bagi pendidikan kedokteran Indonesia. Bahwa berdasarkan pertimbangan 1, 2 dan 3 tersebut di atas dan hasil Keputusan Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH) , dipandang perlu dibentuk Komite Bersama sebagai unit kerja otonom yang melaksanakan ujian nasional kompetensi dokter hewan di Indonesia sehingga penetapannya perlu ditetapkan dengan suatu Surat Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.
Mengingat : 1.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
14
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Undang-undang No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Anggaran Dasar PDHI Pasal 12 butir d. Anggaran Rumah Tangga PDHI pasal 20 ayat 1 Ketetapan Kongres PDHI No TAP. Nomor 08/Kongres XV/PDHI/2006 Keputusan Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan No. 02/MP2KH/PDHI/II/2010.
MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama
:
Membentuk Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (Ujinas KDHI).
Kedua
:
Mengesahkan Susunan Personalisa Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia beserta Personalia Sekretariat Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia Periode Masa Bhakti 2010-2014, sebagaimana Lampiran 1.
Ketiga
:
Menugaskan kepada Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia untuk melaksanakan Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia dengan tugas pokok dan fungsi sebagaiman Lampiran 2.
Keempat
:
Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai dengan 07 Juni 2014.
Kelima
:
Surat Keputusan ini akan diperbaiki apabila dikemudian hari ditemukan kekeliruan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 7 Juni 2010
PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA PERIODE 2006-2010
KETUA UMUM
SEKRETARIS JENDERAL
15
Drh. Wiwiek Bagja
Drh. Hadi Wardoko, MM
16
Lampiran 1 : Surat Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Nomor : 40/SKPT/KU/PB PDHI/VI/2010 Tentang : Pembentukan dan Pengesahan Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (Ujinas KDHI) Periode 2010-2014
PERSONALISA KOMITE BERSAMA DAN PERSONALIA SEKRETARIAT KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA PERIODE MASA BHAKTI 2010-2014
Ketua APVet
: Prof.Drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS, PhD. ,
Wakil Ketua Bidang Materi Ujian
: Prof.Drh. Dondin Sajuthi, MST. PhD.
Wakil Ketua Bidang Penyelenggaraan Ujian :
Prof.Dr. Drh. Ismudiono, MS.
Perwakilan dari Masing-masing Fakultas : 1. Drh T. Reza Ferasyi, MSc., Ph.D. (Unsyah) 2. Drh. Fadjar Satrija, MSc., PhD. (IPB) 3. Dr. Drh. Herry Wijayanto, MP. (UGM) 4. Dr. Drh. Anwar Ma’ruf, MKes. (Unair) 5. Dr. Drh. Tjok Gde Oka Pemayun, (Udayana) 6. Prof. Dr. Drh Pratiwi Trisunuwati (Unibraw) 7. Drh. Maulana Hanif (UWKS) 8. Drh. Luh Gde Sri Astiti (UNTB)
Sekertariat Komite Bersama: 1. Drh. R.P. Agus Lelana, Sp.MP., MSi. 17
2. Drh. Ratni Ernita 3. Vanessa Redinta
18
Lampiran 2 : Surat Keputusan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Nomor : 40/SKPT/KU/PB PDHI/VI/2010 Tentang : Pembentukan dan Pengesahan Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia (Ujinas KDHI) Periode 2010-2014
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Tugas Pokok : Menyelenggarakan Ujian Nasional Kompetensi DRH Indonesia Fungsi : 1. Pengadaan Soal : a. Kisi-kisi Soal b. Pengumpulan Soal c. Seleksi Soal d. Bank Soal/Penyimpanan Soal e. Komposisi Soal (yang bersifat mengukur kompetensi dasar/umum) f. Penggandaan dan pengepakan soal 2. Melaksanakan Ujian 3. Mengoreksi dan Menetapkan Kelulusan Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan serta Mengumumkan hasil ujian 4. Penyampaian Hasil Ujian untuk mendapatkan Sertifikat dari PB PDHI dan ditembuskan kepada perguruan tinggi pelaksana. 5. Sosialisasi dan penanganan komplain 6. Monitoring dan Evaluasi.
19
Lampiran-4 TEMPAT PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Sekretariat Ujian Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Gedung Rumah Sakit Hewan Jakarta (RSHJ) Jalan Harsono RM No. 28 (Blk), Ragunan, JAKARTA-12550 Tel & Faksimili : 021—7813359 E-mail :
[email protected] dan
[email protected] Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Jl. Agatis, Kampus IPB, Darmaga Bogor Telp : 0251 – 8629469, 8629470, 8629471, 8629474 Fax : 0251 – 8629459, 8629460 E-mail :
[email protected] Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Jl. Olahraga, Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp : 0274 – 7480307; Fax : 0274 – 560861; E – mail :
[email protected] Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Kampus C, Unair Mulyorejo, Surabaya 60155 Telp : 031 – 5993016, 031 - 5992785 Fax : 031 – 5993015 E-mail : ………………………… Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala NAD – Banda Aceh 23111 Telp : 0651 – 7552517, 0651 – 7551536 Fax : 0651 – 54208 E-mail : ………………………… 20
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Jl. Kampus Bukit Jimbaran, Denpasar – Bali 80364 Telp : 0361 – 701808 E-mail : ………………… Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang, Jawa Timur 65145 Telp : 0341 – 355183, 51611 E-mail : …………………………. Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Jl. Dukuh Kupang XXV/54, Dukuh Kupang,Dukuh Pakis, SURABAYA 60225 Phone : 031-5689740, 031- 5615254, 031-5617306, 031- 5619708, Fax : 031-5679791 E-mail : ………………………….
21
Lampiran-5 KISI KISI UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
1. Etika Veteriner a. Filosofi Sumpah Profesi Dokter Hewan b. Kode Etik Profesi Dokter Hewan c. Acuan Dasar Profesi Kedokteran Hewan 2. Sistem Kesehatan Hewan Nasional a. Pemahaman tentang Siskeswanas b. Pemahaman tentang Otoritas Veteriner c. Pemahaman tentang Legislasi Veteriner d. Pemahaman tentang Pelayanan Kesehatan Hewan Nasional e. Pemahaman tentang perijinan di bidang veteriner 3. Tindakan medis yang lege-artis. a. Dasar-dasar zooteknik berhubungan dengan aspek anatomi b. Dasar-dasar zooteknik berhubungan dengan aspek fisiologi c. Teknologi imobilisasi d. Teknologi perawatan hewan e. Teknologi pengambilan sampel f. Teknologi preservasi bahan biologis g. Teknologi pengobatan hewan h. Teknologi bedah hewan i. Teknologi eutanasi j. Teknologi penanganan limbah kesehatan hewan k. Teknologi keamanan dan keselamatan bekerja l. Konsep tentang mal-praktek 4. Penanganan penyakit hewan a. hewan besar i. sapi perah ii. sapi potong iii. kerbau iv. kuda v. kambing vi. domba vii. babi 22
b. hewan kecil viii. anjing ix. kucing x. satwa harapan c. unggas xi. ayam pedaging xii. ayam petelur xiii. itik & angsa xiv. puyuh d. hewan eksotik xv. antara lain, Reptilia e. satwa liar xvi. kelompok satwa primata xvii. kelompok ruminansia xviii. kelompok monogastrik xix. kelompok karnifora xx. kelompok reptilia xxi. kelompok burung f. satwa aquatik xxii. ikan hias xxiii. industri perikanan g. hewan laboratorium. xxiv. Rodensia xxv. anjing-kucing xxvi. Satwa primata 5. Pengetahuan medik veteriner a. Diagnosis i. Diagnosis klinik (dan Patologi Klinik) ii. Diagnosis patologik, iii. Diagnosis laboratorik Mikrobiologi iv. Diagnosis laboratorik Imunologi v. Diagnosis laboratorik Parasitologi vi. Diagnosis laboratorik Kesehatan Masyarakat Veteriner vii. Diagnosis epidemiologik dan analisis resiko b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik viii. Ternak ruminansia ix. Ternak monogastrik x. Ternak unggas xi. Anjing dan kucing xii. Satwa liar dan akuatik xiii. Hewan laboratorium c. Pemeriksaan antemortem dan postmortem; xiv. Pemeriksaan antemortem 23
xv. Pemeriksaan postmortem xvi. Tata cara pemotongan ternak yang baik d. Reproduksi xvii. Pemeriksaan kebuntingan, xviii. penanganan gangguan reproduksi xix. aplikasi teknologi reproduksi; e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan; xx. Persyaratan aman, sehat, utuh dan halal xxi. Pengujian Residu xxii. Penanganan rantai dingin xxiii. Higiene dan sanitasi f. Obat hewan dan bahan biologis xxiv. Pemahaman klasifikasi dan penggologan obat hewan xxv. Penulisan resep xxvi. Cara pembuatan obat hewan yang baik xxvii. Cara pendistribusian dan penyimpanan obat yang baik xxviii. Cara pemakaian obat hewan yang baik xxix. Cara pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-bahan biologis g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan. xxx. Pemahaman perilaku alami hewan xxxi. Filosofi Kesrawan untuk kesejahteraan manusia xxxii. Pemenuhan kebutuhan dasar regulasi biologi hewan xxxiii. Dasar-dasar tingkah laku hewan xxxiv. Pengaruh iklim dan lingkungan terhadap tingkah laku dan kesehatan hewan xxxv. Ukuran-ukuran standar pengandangan hewan xxxvi. Ukuran-ukuran standar transportasi hewan xxxvii. Konsep 5 freedom sebagai dasar dalam memperlakukan hewan xxxviii. Konsep 3R (reduce, replace, refine) 6. Komunikasi profesional (professional dialogue) a. Komunikasi efektif dengan klien dan kolega b. Teknik konsultasi c. Edukasi klien peranannya sebagai pemilik hewan, warga negara dan sebagai insan relegius yang memperhatoikan kesrawan 7. Manajemen: a. Manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis, termasuk dalam karantina hewan dan pemberantasan wabah b. Manajemen penanganan zoonosis, c. Manajemen pengamanan hayati hewan (biosecurity), d. Manajemen pengendalian lingkungan
24
8. Kerumahsakitan: a. resepsionis kerumahsakitan b. transaksi therapeutik c. melakukan anamnesis d. rekam medik e. persetujuan tindakan medik (informed consent) f. penulisan resep g. surat keterangan dokter h. edukasi klien i. merujuk pasien 9. Ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (entrepreunership). a. Wawasan kewirausahaan di bidang veteriner b. Manajemen strategik veteriner (analisis SWOT) c. Analisis usaha di bidang kehewanan d. Analisis usaha jasa pelayanan veteriner e. Teknik penaksiran kerugian ekonomi akibat penyakit
25
Lampiran-6 CONTOH-CONTOH SOAL UJIAN 1. Sebutkan jenis obat yang dapat diberikan secara intravena pada orang maupun anjing a. succinylcholine b. strychnine c. magnesium sulfate d. guaifenesin e. sodium pentobarbital 2. Sebutkan jumlah detak jantung normal dan pernafasan normal dari kucing a. 40-60 beats / menit, 10-15 breaths / menit b. 60-90 beats / menit, 40-60 breaths / menit c. 60-80 beats / menit, 10-20 breaths / menit d. 110-150 beats / menit, 20-40 breaths / menit e. 150-200 beats / menit, 40-60 breaths / menit 3. Sebelum diwarnai preparat ulas darah harus difiksasi dengan menggunakan a. acetone b. xylene c. isopropyl alcohol d. ethanol e. methanol 4. Yang mana dari tipe sel ini tidak ditemukan pada preparat ulas darah unggas a. erythrocyte b. thrombocyte c. heterophil d. neutrophil e. eosinophil 5. Mana dari lautan dibawah ini yang tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan feces secara floating a. sodium nitrate b. Sheather’s (gula) c. Zinc sulfate d. Potassium chromate e. Glycerin
26
6. Berapa pH normal dari urine anjing dan kucing a. 7 atau > 7 b. 7 atau < 7 c. 8-10 d. 10 atau >10 e. Variasi, dari 4-9 7. Dibawah ini adalah kelenjar ludah anjing, kecuali a. kel. sublingual b. kel. sandibular c. kel. parotid d. kel. maxillary e. kel. zygomatic 8. Pada umumnya penyebab dari pyoderma yang parah dan dalam pada anjing a. demodecosis b. dermatophytosis c. pengobatan pyoderma superficial yang tidak tuntas d. Proteus infection e. Hypothyroidism 9. Mana dari obat dibawah ini yang dapat digunakan untuk pengobatan keracunan acetaminophen. a. xylazin b. diazepam c. aspirin d. acetylcisteine e. ketoconazole 10. Sebutkan Penyakit menular yang dapat menyerang ke Anjing juga ke Kucing a. Leptospirosis b. Distemper c. Panleukopenia d. Toxoplasmosis e. Parvo 11. Bila anda menghadapi kasus anjing yang mengalami keracunan golongan OrganoCarbamat, maka anda harus Segera memberikan terapinya adalah menyuntikan : a. Preparat Ampicilin dengan dosis 10 mg/kg BB IV atau IM b. Preparat Valium dikombinasikan dengan Atropin Sulfat dosis 2 mg/kg BB IV c. Preparat Phenobarbital dengan dosis 0,5 mg/kg BB IM atau IV d. Preparat Vitamin K1 atau K3 secara IV e. Preparat Atropin Sulfat dosis 2-4 mg/kg BB IV dan sisanya IM 27
12. Bila akan melakukan operasi, laparotomi tindakan pertama yang harus anda lakukan dalam persiapan operasi adalah : a. Melakukan pencukuran b. Melakukan pembersihan / desinfektan pada kulit c. Melakukan penyayatan kulit d. Memberikan anasthesia e. Memberikan sedativa 13. Preparat Pentobarbital sodium dapat diaplikasikan melalui : a. Subkutan b. Intramuskular c. Intravena d. Intramuskular dan Intravena e. Intrakutan 14. Bila seekor anjing mempunyai berat badan 20 kg, berapa mililiter dosis penuh dari preparat Pentobarbital 60 mg/ml yang dapat disuntikkan : a. 5 ml b. 10 ml c. 12 ml d. 15 ml e. 20 ml 15. Diantara nama zat-zat dibawah ini, zat manakah yang termasuk ke alam obat untuk anastesia umum a. Atropin Sulfat b. Ketamin HCl c. Phenobarbital d. Halotan e. Phentobarbital 16. Kata yang tepat untuk istilah declawing adalah : a. celiotomi b. cistotomi c. onychectomi d. histerektomi e. clawtomi 17. Alat-alat dibawah ini yang berfungsi sebagai alat pembantu penguak dan pembuka jaringan adalah : a. elevator b. forceps c. retraktor d. rongeur 28
e. hemostat 18. Sebutkan benang untuk operasi yang bersifat nonabsorbsible: a. katun b. vicryl c. nilon d. cut gut e. kawat 19. Obat cacing merek Drontal terdiri dari 3 zat aktif, yakni : a. Pyrantel pamoate – Menbendazol – Piperazine b. Pyrantel pamoate – Praziquantel – Febantel c. Praziquantel – Febantal – Piperazine d. Pyrantel pamoate – Praziquantel – Piperazine e. Membendazol – Fenbatel – Praziquantel 20. Apabila anda hendak melakukan pemberian cairan secara injeksi IV, kata-kata kunci yang harus anda perhatikan adalah bahwa cairan tersebut harus : a. steril tersuling b. disuling dan bakteriostatik c. steril dan bebas pirogen d. diautoclave dan disuling e. bakteriostatik dan disinar 21. Istilah untuk tumor pada kelenjar payudara adalah : a. mamari carcinoma b. mamarinoma c. mamari adenocarcinoma d. mamari lipoma e. mamari mastinoma 22. Jenis obat bius lokal yang biasa dipakai adalah : a. Xylaxine b. Ketamin HCl c. Lidocaine HCl d. Zolezepam e. Xylocaine 23. Antibiotikum yang termasuk ke dalam golongan Aminoglikosida adalah : a. Klindamisin b. Gentamisin c. Sefaleksin d. Kanamisin e. Spiramisin 29
24. Istilah yang cocok untuk Declaw pada ilmu kedokteran hewan adalah : a. Celiotomi b. Cystotomy c. Onychectomy d. Clawtomy e. Declawtomy 25. Pada umur berapa bulan sebaiknya vaksinasi Parvo pertama kali diberikan : a. 4 bulan b. 1,5 bulan c. 2 bulan d. 3 bulan e. 5 bulan 26. Atropin adalah : a. Sebaiknya diberikan sebagai preanastesi untuk semua pasien b. Secara total efektif dalm mengontrol bradicardia c. Secara total efektif dalam mengontrol kelebihan salivasi d. Dapat bekerja sebagai antikolenergik sentral dan periperial dan secara umum mencegah bradikardia yang disebabkan oleh refleks vagovagal e. Berfungsi secara maksimum sebagai antidota untuk keracunan karena organofosfat dan organokarbamat 27. Nilai normal rata-rata denyut jantung dan respirasi pada kucing adalah : a. 90 -100 X / menit ; 40-90 X / menit b. 110 -150 X / menit ; 20-40 X / menit c. 100 -110 X / menit ; 10-20 X / menit d. 150 -170 X / menit ; 20-40 X / menit e. 100 -110 X / menit ; 40-90 X / menit 28. Jenis-jenis balutan yang biasa digunakan adalah : a. Balutan kasa b. Balutan John Gauze c. Balutan Robert Bandage d. Balutan Robert John e. Balutan Andy Gipson 29. Jenis anastesi yang aplikasinya dapat secara IM dan IV adalah : a. Isofluran dan Halotan b. Pentobarbital dan Penobarbital c. Zolezepam dan Tiletamin d. Ketamin HCl dan Silasin e. Tiopental dan Diazepam 30
30. Pada Species apa ditemukan erytrocyte yang mempunyai inti a. kucing b. babi c. kelinci d. unggas e. kuda 31. Kejadian ikterus pada pasien biasanya terjadi karena peningkatan : a. level serum bilirubin b. level serum albumin c. level serum creatinin d. aktivitas serum lipase e. aktivitas serum creatinin phosphokinase 32. Mana dari larutan di bawah ini yang tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan feces secara floating : a. sodium nitrate b. Sheather’s (gula) c. Zinc sulfate d. Potassium chromate e. Glycerin 33. Berapa pH normal dari urine anjing dan kucing a. 7 atau lebih besar b. 7 atau lebih kecil c. 8 – 10 d. 10 atau lebih besar e. sangat variabel dari 4 – 9 34. Atropine a. harus diberikan sebagai preanasthesi pada semua pasien sangat efektif dalam mengontrol bradycardia b. sangat efektif dalam mengontrol salivasi pada ruminan c. aman diberikan pada kuda yang tidak dipuaskan d. sebagai anticholinergic yang bekerja secara sentral maupun perifer, secara umum mencegah bradycardia yang disebabkan oleh reflek vagovagal 35. Obat hewan / anjing yang bisa digunakan untuk euthanasi pada manusia adalah a. succinylcholine b. strychnine c. magnesium sulfate d. guaifenesin e. sodium pentobarbital 31
36. Pada situasi yang bagaimana penggunaan ketamin sebagai anastesi tidak tepat a. muscle trauma b. bradycardia c. hypotension d. kastrasi kucing e. operasi intraocular 37. Pertama kali harus diberikan pada hewan yang mengalami shock adalah dengan a. pemberian infus yang cepat b. epinephrine c. dobutamine d. alpha 2 antagonis e. corticosteroid 38. Dermatophytosis pada kucing adalah hal yang biasa tapi tidak biasa pada anjing kasuskasus dermatophytosis pada anjing sebenarnya adalah : a. superficial staphylococcal pyoderma b. seborrhea c. flea alergy dermatitis d. defisiensi zinc e. pemphigus foliacues 39. Seekor anjing Shih Tzu, 3 tahun selalu menjilati bagian anal dan pemilik melihat butiran putih pada bulu di daerah perineal dan feced. Tidak ditemukan adanya kelainan setelah dilakukan pemeriksaan dengan seksama, Apa kira-kira yang bisa dilakukan terhadap anjing tersebut : a. rontgent daerah caudal abdomen b. diberi febendazole c. melakukan pemeriksaan heartworm d. melakukan pemeriksaan feces e. diberi praziquantel 40. Pada seekor anjing yang menderita cirrhosis hepatic yang parah tanpa diketahui penyebabnya dan juga mengalami encephalopathy dan ascites, treatment apa yang tidak bisa diberikan a. dexamethasone b. lactulosa c. oral neomycine d. diet rendah protein e. diet rendah garam 41. Penyakit dimana metronidazole bukan merupakan pengobatan yang tepat a. giardiasis 32
b. c. d. e.
keracunan ikan salmon infeksi saluran pencernaan enteritis karena clostridium pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan
42. Seekor kucing yang baru aja tertabrak mobil mengalami gangguan pernafasan yang hebat. Pada pemeriksaan auscultasi tidak dapat dibedakan antara suara jantung atau paru-paru. Apa kira-kira penyebabnya : a. hernia diafragmatica b. peritoneopericardial hernia c. chylothorax d. pericardial tamponade e. pulmonary contusion 43. Mana dari obat dibawah ini yang sangat berguna untuk pengobatan pada keracunan paracetamol a. xylazine b. diazepam c. aspirin d. acetyloystein
33
KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Berita Acara SERAH TERIMA NASKAH SOAL UJIAN Lembar ini untuk
:
¤ ¤
BA.N.
Sekretariat Komite Bersama Penanggung Jawab Naskah
Pada hari ini …………….. tanggal ……........................ tahun ............. oleh
SEKRETARIAT KOMITE BERSAMA UJINAS KDHI telah diserahkan kepada PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN UJIAN berupa :
NASKAH SOAL UJIAN
Lokasi Ujian
:
…………………………………….
Waktu Ujian
:
Tanggal......................Pukul............
Sejumlah
:
.......... (…...…) Amplop Kemasan 20 eksp …...… (…...…) Amplop Kemasan 10 eksp
Jenis Ujian
:
Ujian Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
Kode Naskah Soal Ujian
:
……………………………………………
MASIH DALAM KEADAAN BAIK DAN DILAK/DISEGEL
............... , .......... .... 201....
)
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
………………………………………. Nama dan Tanda Tangan
……………………………………….. Nama dan Tanda Tangan
* Coret yang tidak perlu
KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Berita Acara SERAH TERIMA LJU Lembar ini untuk
¤ ¤
BA.J.1.
Penanggung Jawab Lokasi Penanggung Jawab Ruang
Pada hari ini ………………………… tanggal ……......…tahun ............. oleh SEKRETARIAT KOMITE BERSAMA UJINAS KDHI telah diserahkan kepada PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN UJIAN berupa :
LEMBAR JAWABAN UJIAN UJIAN NASIONAL KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Lokasi Ujian
:
…………………………………….
Waktu Ujian
:
Tanggal......................Pukul............
Sejumlah
:
…….. (…........) Amplop berisi .......... (...........) eksp .
Jenis Ujian
:
Ujian Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
MASIH DALAM KEADAAN BAIK DAN DILAK/DISEGEL
............... , .......... .... 201........
)
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
………………………………………. Nama dan Tanda Tangan
……………………………………….. Nama dan Tanda Tangan
* Coret yang tidak perlu
KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Berita Acara KEADAAN NASKAH SOAL UJIAN
Penanggung Jawab
: …………… ……………
BA.U.1.
Lembar ini untuk :
Ujian
¤
Sekretariat Komite Bersama
Lokasi Ujian
: …………………………………
¤
Penanggung jawab ujian
Ruang
: …………………………………
¤
Panitia Lokal
Jenis Ujian
: ¤ Ujian Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
Kode Naskah Soal Ujian
: …………………………
Tanggal
: …………, 201…....
Pukul :
…………………………..
KEADAAN NASKAH SOAL UJIAN Para penanda tangan di bawah ini, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pada saat ujian dengan data seperti tersebut di atas ternyata : AMPLOP NASKAH SOAL UJIAN MASIH DALAM KEADAAN BAIK DAN DI LAK/DISEGEL Saksi-saksi : Peserta Ujian 1
Peserta Ujian 2
Pengawas Ujian 1 Pengawas Ujian 2
Nomor Ujian
: ....................................
Nama
: ....................................
Tanda Tangan
:
Nomor Ujian
: ....................................
Nama
: ....................................
Tanda Tangan
:
Nama
: ....................................
Tanda Tangan
:
Nama
: ....................................
Tanda Tangan
:
......................................
...................................... ...................................... ......................................
Penanggung Jawab Ruang,
¤ Beri tanda silang (x) yang sesuai dengan pilihan
............................................ Nama dan Tanda Tangan
KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Berita Acara PELAKSANAAN UJIAN
BA.U.2.
Penanggung Jawab
Lembar ini untuk :
Ujian
: …………… ……………………….
¤
Sekretariat KB
Lokasi/Sublokasi Ujian
: ……………………………………..
¤
PJ Ujian
Ruang
: ……………………………………..
¤
Panitia Lokal
Jenis Ujian
: Ujian Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
Kode Naskah Soal Ujian
: ………………………………………
Tanggal :…………………..201……
PELAKSANAAN UJIAN Ujian dimulai pukul
: ……………………
sd
Jumlah Peserta yang hadir
: ……………………
Orang
……………………
Orang
Tidak Hadir
……………………….
NOMOR-NOMOR YANG TIDAK HADIR No. Peserta
No. Peserta
No. Peserta
No. Peserta
No. Peserta
.........................
.........................
.........................
.......................
.........................
.........................
.........................
.........................
.......................
.........................
HAL-HAL YANG PERLU DICATAT ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................................
Pengawas Ujian 1
Nama
Pengawas Ujian 2
Nama
..................................
..................................
Tanda tangan
Tanda Tangan
..............................
...............................
Penanggung Jawab Ruang .................................................. Nama dan Tanda Tangan Satu rangkap dikirim ke Sekretariat Komite Bersama UjiNas KDHI
¤ Beri tanda silang (x) yang sesuai dengan pilihan
KOMITE BERSAMA UJIAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA
Berita Acara PENGEMBALIAN LJU Lembar ini untuk
¤ ¤
BA.J.2.
Penanggung Jawab Ujian Sekretariat Komite Bersama UjiNas KDHI
Pada hari ini ………………………… tanggal ………………. 201..... telah diserahkan oleh PENANGGUNG JAWAB UJIAN Kepada SEKRETARIAT KOMITE BERSAMA UJINAS KDHI Berupa
LEMBAR JAWABAN UJIAN UJIAN NASIONAL KOMPETENSI DOKTER HEWAN INDONESIA Jenis Ujian
:
Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
Nomor Amplop
:
....................... sd .......................
Sejumlah
:
.......... (...........................) Lembar dengan rincian : …………………..lembar digunakan dan telah dikoreksi …………………..lembar rusak …………………..lembar tidak digunakan (sisa)
Yang Menerima
.......... .........201...... Yang Menyerahkan,
................................................. Nama dan Tanda Tangan
.................................................. Nama dan Tanda Tangan
¤ Beri tanda silang (x) yang sesuai dengan pilihan