PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA
REVISI TAHUN 2016
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan ahli madya wajib menyusun proposal tugas akhir. Dalam pengerjaan proposal tugas akhir, mahasiswa akan dibantu oleh seorang dosen pembimbing penyusunan proposal. Dosen pembimbing penyusunan proposal ditunjuk oleh Ka Prodi sesuai dengan judul tugas akhir yang dipilih mahasiswa. Proposal tugas akhir yang disusun mahasiswa akan diujikan pada seminar proposal tugas akhir untuk menentukan layak tidaknya mahasiswa mengerjakan tugas akhir tersebut. Agar proposal yang disusun mahasiswa sesuai dengan yang diinginkan perlu dibuat sebuah panduan. Panduan ini disusun sebagai acuan bagi mahasiswa yang akan menyusun proposal tugas akhir.
1. Format Proposal Proposal tugas akhir terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu: halaman depan, lembar persetujuan proposal, dan isi (bagian inti proposal).
Halaman Depan Halaman depan memuat: judul penelitian, nama dan NRP mahasiswa, serta lambang STIKI. Contoh format halaman depan proposal dapat dilihat pada bagian Lampiran 1.
Lembar Persetujuan Proposal Pada halaman ini dituliskan judul penelitian, identitas peneliti, pejabat yang mengesahkan (Dosen pembimbing proposal dan Ketua Program Studi). Contoh format lembar persetujuan proposal dapat dilihat pada bagian Lampiran 2.
Isi (Bagian Inti Proposal) Isi proposal penelitian terdiri dari 3 bab dengan rincian isi sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Batasan Masalah 1.5. Manfaat Penelitian 1.6. Metodologi Penelitian 1.7. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa 3.2. Perancangan
2. Penjelasan tentang Isi Proposal 2.1 Bagian Pendahuluan A. Latar Belakang Latar belakang masalah memuat fakta-fakta yang relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak merumuskan masalah penelitian, alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang penting untuk diteliti, ditinjau dari aspek teoritis, normatik, faktual dan teknis. Di dalam latar belakang harus dikemukakan: 1. Objek penelitian 2. Alasan pemilihan judul 3. Sifat/ tujuan penelitian 4. Strategi pencapaian tujuan 5. Tinjauan teoritis yang mendukung penelitian 6. Bila perlu dapat juga dikemukakan hambatan yang akan ditemukan dalam proses penyelesaian/ penelitiannya nanti. Konsep yang tertuang dalam latar belakang akan menjadi dasar dari penyelesaian penulisan karya ilmiah. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut dan subyek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh: Apakah terdapat hubungan antara penggunaan sistem informasi berbasis komputer dengan peningkatan efisiensi biaya tetap (fixed cost) suatu produk? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan sesuatu yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. D. Batasan Masalah Keterbatasan penelitian tidak harus selalu ada dalam penelitian, namun demikian keterbatasan sering kali digunakan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjukkan pada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal: 1. Keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian ataupun faktor logistik. 2. Keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adaptasi, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan.
E. Manfaat Penelitian Memuat penjelasan tentang manfaat yang akan diperoleh dengan dicapainya tujuan, baik bagi peneliti maupun pihak lain yang terkait termasuk bagi perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tahapan yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan penyelesaian masalah yang akan dibahas. Dengan adanya metodologi penelitian, maka penelitian akan memiliki alur yang terarah dan sistematis. Metodologi penelitian akan menjadi kerangka dasar berpikir logis bagi pengembangan penelitian ke arah penarikan kesimpulan secara ilmiah. Metodologi penelitian biasanya mencakup aspek-aspek berikut: 1. Tempat dan waktu penelitian Tempat dan waktu penelitian diuraikan secara jelas. Uraian lokasi penelitian dapat meliputi wilayah administrasi (desa, kecamatan, kabupaten, dan propinsi), institusi, perguruan tinggi, atau laboratorium milik balai penelitian. Bila kegiatan penelitian di laboratorium maka ditulis nama laboratorium dan institusinya. Waktu penelitian diuraikan baik bulan maupun tahun dilakukannya kegiatan penelitian mulai dari persiapan hingga akhir pelaksanaan penelitian. Penyajian jadwal dapat dilakukan dengan menggunakan format tabel. 2. Bahan dan alat penelitian Bahan dan alat penelitian dijelaskan secara lengkap spesifikasinya sehingga dapat diketahui validitas penelitian dan agar peneliti yang lain yang ingin menguji ulang penelitian itu tidak mengalami kesalahan. 3. Pengumpulan data dan informasi Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta jadwal dan waktu pelaksanaan pengumpulan data. 4. Analisa data Dalam menganalisa data dapat digunakan model analisa statistik. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. 5. Prosedur penelitian Prosedur penelitian disajikan secara lengkap dan terinci. Langkah-langkah yang diambil pada pelaksanaan penelitian dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir penelitian. Berikut ini diberikan dua contoh prosedur penelitian, yaitu contoh prosedur penelitian untuk sebuah sistem penunjang keputusan dan contoh prosedur penelitian sebuah sistem pengenalan sidik jari.
Start
Planning
Research
Analysis
Design User Interface
Design problem prosessing system (Model Base)
Design Database
Design knowledge component
Construction
Implementation
Stop
Gambar 1 Contoh prosedur penelitian untuk sistem penunjang keputusan
START
Ambil Citra
Prapemrosesan citra
Proses Ekstraksi Ciri Sidik Jari
Proses pembelajaran
Ya
Tidak
Proses Pengujian
Tidak
Ya
Proses Pembelajaran Data Proses Uji data
Database Pembelajaran
Selesai
Tidak
Ya
END
Gambar 2 Contoh prosedur penelitian untuk sistem pengenalan sidik jari
G. Sistematika Penulisan Penyusunan garis-garis besar isi dari tiap bab merupakan langkah pertama yang sangat berguna dalam pembuatan laporan karya ilmiah. Rancangan isi hanya terdiri dari gagasan pokok dalam masing-masing bab (atau sub bab). Dalam penyusunan kerangka isi hendaknya diingat adanya pendahuluan, analisis/ penjabaran materi beserta pembahasannya serta penyajian kesimpulan
2.2 Bagian Landasan Teori Dalam penelitian diperlukan teori-teori sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam landasan teori atau kajian pustaka. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan ilmiah, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teori dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder
dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu: 1. Prinsip Kemutakhiran Prinsip kemutakhiran perlu karena ilmu berkembang sangat cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode tertentu mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran ini peneliti dapat berargumentasi berdasarkan pada teori-teori yang pada waktu ini dipandang paling representatif. 2. Prinsip Relevansi Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat dengan masalah yang diteliti.
2.3 Bagian Analisa Dan Perancangan A. Analisa
Untuk Program Studi Manajemen Informatika (D3) Analisa yang dilakukan bersifat umum, untuk menggambarkan permasalahan, dampak dari permasalahan tersebut serta solusinya. Dalam melakukan analisa gunakan metode/teknik analisa yang telah dipelajari pada saat perkuliahan. Misalnya, bila topik yang dipilih adalah sistem informasi maka dapat menggunakan kerangka PIECES, Fishbone diagram, tabel sebab akibat atau metode/teknik lainnya.
Untuk Program Studi Teknik Informatika (S1) Bagian ini berisi analisa terhadap permasalahan yang muncul beserta dampak yang ditimbulkannya. Analisa masalah dapat dilakukan melalui tahapan berikut: 1. Identifikasi Masalah Dalam melakukan identifikasi masalah hal-hal yang perlu ditekankan adalah : Mengetahui akar masalah yang ada Mengetahui penyebab dari masalah tersebut Mengetahui dampak yang ditimbulkan bila permasalahan tersebut tidak diselesaikan 2. Menentukan metode atau teknik yang sesuai yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut Dalam melakukan analisa dapat digunakan metode/teknik analisa yang telah dipelajari pada saat perkuliahan, misalnya bila topik yang dipilih adalah sistem informasi maka dapat menggunakan kerangka PIECES atau Fishbone diagram atau tabel sebab akibat atau metode/teknik lainnya.
B. Perancangan
Untuk Program Studi Manajemen Informatika (D3) 1. Lebih mengutamakan uraian tentang solusi yang diberikan (lebih aplikatif) berdasarkan metode/teknik yang digunakan sebagai pemecahan masalah 2. Bagian ini memaparkan proses perancangan, yang merupakan solusi terhadap permasalahan yang dibahas pada tahapan sebelumnya. Rancangan sistem disesuaikan dengan topik tugas akhir yang dipilih.
Untuk Program Studi Teknik Informatika (S1) Bagian ini memaparkan proses perancangan sistem sesuai dengan metode atau teknik yang dipilih berdasarkan hasil analisa pada tahapan sebelumnya. Apabila topik yang dipilih adalah perancangan sistem informasi maka : o Pendekatan yang dapat digunakan adalah salah satu dari tiga pendekatan yang ada yaitu perancangan dengan orientasi data/informasi, perancangan dengan orientasi proses, dan perancangan yang berorientasi objek. o Bila pendekatan yang digunakan adalah berorientasi proses atau berorientasi data maka rancangan yang harus dibuat adalah Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, desain interface (desain menu, desain layout input, desain layout output, dialog) dan flowchart o Bila pendekatan yang digunakan adalah berorientasi obyek maka rancangan yang harus dibuat adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram
Lampiran 1: Format Cover Proposal Tugas Akhir
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir
Disusun Oleh : Nama NRP
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA/MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER INDONESIA MALANG Tahun
Catatan: Cover depan menggunakan kertas warna merah muda
Lampiran 2: Format Lembar Persetujuan Proposal Tugas Akhir
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
1. Identitas Penyusun a. Nama b. NRP
: …………………………………………... : …………………………………..........
2. Judul Tugas Akhir
: …………………………………………….
Menyetujui,
Malang, .............................
Ka. Program Studi TI/MI
Dosen Pembimbing Proposal
(…………...........………….....)
(………………......................……)