PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL & PENULISAN SKRIPSI
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL & PENULISAN SKRIPSI
Disusun oleh Tim Penyusun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015
BAGIAN SATU PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI
3
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI Setiap mahasiswa yang akan menulis skripsi diharuskan menyusun proposal penelitian. Proposal penelitian adalah pedoman kerja dalam melaksanakan keseluruhan kegiatan penelitian dan bertujuan untuk memberikan kerangka bagi proses penelitian dan penulisan selanjutnya. Fungsi proposal, paling tidak, mencakup tiga hal, yaitu sebagai sarana komunikasi, sebagai rencana atau pedoman, dan sebagai kontrak. Proposal berfungsi untuk mengkomunikasikan rencana penelitian kepada pihak universitas/fakultas/ program studi yang berkewajiban untuk menilai, mereview, atau menyetujui rencana penelitian yang diajukan sehingga sesuai dengan ketentuan akademik dan teknis yang telah ditetapkan universitas/fakultas. Sebagai pedoman, proposal harus disusun secara sistematis dan operasional menyangkut keseluruhan proses penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman kerja bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian dan dipahami oleh pihak penilai. Sebagai kontrak, proposal penelitian merupakan suatu bentuk kesepakatan formal antara pihak penulis proposal dan pihak universitas/ fakultas/program studi sehingga perubahan yang mungkin terjadi harus disepakati oleh kedua belah pihak (Locke 1993: 3-5). Apapun tipe penelitian dan bidang ilmu yang diteliti, secara umum proposal penelitian mengandung: 1. Aspek masalah, yakni mengenai topik atau permasalahan yang akan diteliti yang akan dijawab dalam penelitian tersebut dan, 2. Aspek metodologi, yakni bagaimana mahasiswa mengoperasionalisasikan teori, konsep dan pendekatan dalam disiplin ilmu yang sesuai untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Proposal skripsi mengandung unsur-unsur sebagai berikut: A. Judul skripsi B. Pernyataan masalah
4
C. D. E. F. G. H. I.
Pertanyaan penelitian Tujuan dan manfaat penelitian Tinjauan pustaka Kerangka teoretis Hipotesis (jika ada) Metode Penelitian Daftar Pustaka
Uraian berikut ini menyajikan beberapa petunjuk dalam merumuskan masing-masing unsur proposal skripsi. A. Judul Skripsi Judul penelitian skripsi merupakan identitas yang mencerminkan keseluruhan penelitian. Melalui judul kandungan penelitian dapat dipahami. Judul yang baik ditulis dalam bentuk pernyataan, jelas, singkat dan tepat, mengandung variabelvariabel yang diteliti. B. Pernyataan Masalah Pernyataan masalah merupakan bagian terpenting sebelum memulai sebuah penelitian. Dengan menentukan pernyataan masalah, mahasiswa dapat dengan jelas memetakan permasalahan yang menjadi isu untuk diteliti dan dicari jawabannya. Pernyataan masalah muncul dari ketidaktahuan yang membutuhkan penjelasan atau jawaban yang selanjutnya dirumuskan secara sederhana sebagai jarak antara yang diharapkan atau yang seharusnya (das sollen) dan yang diperoleh atau yang senyatanya terjadi (das sein). Contoh: Reformasi pendidikan telah dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah ketimpangan capaian pendidikan pada kelompok masyarakat kelas menengah bawah. Namun, ketimpangan tersebut tetap tidak dapat diselesaikan. Kegagalan tersebut telah menarik perhatian para sosiolog untuk meneliti mengapa terjadi demikian (Sullivan 2000: i).
5
Masalah berbeda dalam makna dan maksud dengan pertanyaan atau questions dalam bahasa Inggris. Pernyataan masalah (problem statement) berbentuk kalimat deskriptif. Bagian ini, misalnya, diawali dengan kalimat “masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah…” atau “skripsi ini mengkaji….” Selanjutnya, perlu dijelaskan latar belakang masalah (background, rationale), mengapa masalah yang diajukan itu ada dan penting diteliti secara keilmuan. Hal ini perlu dilakukan agar konteks dan signifikansi masalah tersebut dapat terungkap dengan jelas. C. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian (research question) adalah ungkapan keingintahuan terhadap sesuatu yang tidak diketahui. Bagian ini merupakan pengungkapan masalah secara rinci yang ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan yang diawali dengan kata tanya seperti apakah, bagaimana dan mengapa. Contoh: apakah modal kultural itu penting bagi capaian dan partisipasi pendidikan? Elemen kebudayaan dominan manakah yang berhubungan dengan keberhasilan pendidikan? Sejauhmana perbedaan dalam partisipasi kultural berpengaruh terhadap perbedaan kelas sosial dalam capaian pendidikan? (Sullivan 2000: vii) Bagaimana pengaruh kebijakan penempatan pasukan militar AS di Australia terhadap konstelasi keamanan di kawasan Asia Pasifik? Bagaimana peran ASEAN dalam penyelesaian sengketa teritorial di kawasan Laut Cina Selatan? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan pengungkapan kembali masalah penelitian dalam bentuk kalimat yang menggambarkan hasil penelitian. Dengan tujuan penelitian, hasil penelitian dapat diperiksa dan dalam rumusan tujuan itu tergambar segala kemampuan peneliti untuk mencapainya.
6
Tujuan penelitian juga menggambarkan tipe dan sifat penelitian, apakah untuk menjajaki, mendeskripsikan, menerangkan atau membuktikan. Secara teknik, perumusan tujuan penelitian harus spesifik, terinci dan terukur yang menggambarkan hasil penelitian. Rumusan tujuan biasanya diawali dengan “Penelitian ini bertujuan untuk …” atau “tujuan penelitian ini adalah untuk ….” Setelah itu, dilanjutkan dengan kata kerja aktif yang berkaitan dengan tipe dan metode penelitian yang dipakai, seperti mengetahui, menemukan, memperoleh data/keterangan, menilai, menjelaskan, membuktikan, mengemukakan, membandingkan, dan menganalisis. Tujuan penelitian harus pula spesifik dan terukur sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperiksa dengan jelas. Manfaat penelitian berkaitan erat dengan tujuan penelitian, sehingga bagian ini dapat digabungkan dengan bagian tujuan penelitian. Bagian ini menggambarkan manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian sebagaimana tergambar dalam tujuan penelitian. Secara umum, penelitian diarahkan untuk memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan (signifikansi ilmiah) dan pemecahan masalah sosial kemasyarakatan. Signifikansi ilmiah mengukur sejauh mana hasil penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu (kegunaan teoretis) atau sejauhmana penelitian tersebut menemukan metode-metode baru dalam lingkup bidang yang diteliti (kegunaan metodologis). Adapun signifikansi sosial menakar sejauhmana sebuah hasil penelitian dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat. Manfaat terakhir ini dikenal dengan kegunaan praktis seperti implikasi hasil penelitian terhadap kebijakan (policy implication).
7
E. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka (literature review) adalah uraian tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang sedang direncanakan. Bagian ini ditujukan untuk memastikan kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam konteks keseluruhan penelitian yang lebih luas (state of the art). Dengan tinjauan pustaka dapat diidentifikasi gagasan yang mirip atau sama dengan gagasan rencana penelitian yang diajukan sehingga proposal yang disusun itu terhindar dari tuduhan plagiarisme. Tinjauan pustaka yang komprehensif memunculkan ideide baru dan original sehingga menciptakan ketertarikan baru pada seseorang untuk memahami hal-hal yang sudah ditemukan orang lain. Dengan melakukan tinjauan pustaka, mahasiswa akan mengetahui dan memahami perdebatan yang telah ada dalam masing-masing kerangka konseptual dan teoretis menyangkut kajian tertentu. Mahasiswa juga dapat menunjukkan karya-karya atau temuan-temuan sebelumnya yang berkesesuaian atau bertentangan antara satu dengan yang lain sehingga mahasiswa dapat menentukan posisi dalam menentukan kerangka konseptual dan teoretis yang akan diambil. Selain itu, penulis proposal dapat menjelaskan konsep-konsep baru yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, penulis proposal dapat menentukan posisi penelitian yang direncanakan dalam lingkup penelitian sejenis. Proses pelaksanaan tinjauan pustaka dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut: 1. Mencatat 2. Meringkas 3. Mengintegrasikan 4. Menganalisis 5. Mengkritisi 6. Mengutip
8
7. 8.
Mengamati Menelaah Secara teknis, tinjauan pustaka dapat disusun: 1) secara kronologis dari yang paling lama sampai yang terbaru; 2) berdasarkan topik penelitian; 3) berdasarkan masalah atau pertanyaan penelitian; 4) berdasarkan konsep dan variabel dalam penelitian; atau kombinasi dari susunan tersebut. Contoh: Telah terdapat banyak studi yang mengkaji masalah ketimpangan pendidikan berdasarkan stratifikasi sosial. Di antara studi-studi tersebut, banyak yang menggunakan pendekatan kultural seperti Bernstein (1973), Collins (1971), Jenks (1972), dan Bowles and Gintis (1976) yang kemudian dikenal dengan teori reproduksi kultural (cultural reproduction). Tokoh yang paling terkenal dalam pendekatan ini adalah Pierre Bourdieu. Namun, studi-studi tersebut bertentangan dengan studi yang didasarkan pada pendekatan human capital yang menyatakan bahwa pendidikan dapat meningkatkan produktivitas (Becker 1964). Teori cultural capital tersebut juga bertolak belakang dengan teori rational choice. Berdasarkan kedua hal tersebut di atas, maka studi ini menggabungkan kedua pendekatan tersebut dan melengkapinya dengan unsur gender (Sullivan 2000: i-iv). F. Kerangka Teoretis Teori merupakan bangunan ilmu pengetahuan terpenting. Salah satu fungsinya adalah untuk menjadi kerangka orientasi dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Kerangka teoretis merupakan uraian ringkas tentang teori/konsep yang dipakai dalam menjawab pertanyaan penelitian. Inti dari kerangka teoretis adalah membantu membentuk kerangka berpikir akademis dalam mendudukkan dan menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan.
9
Contoh: studi ini menggunakan teori modal kultural Bourdieu dengan tujuan utamanya untuk memperjelas konsep tersebut dengan menguji aspek-aspek partisipasi kultural yang membentuk modal kultural dan menguji kemampuan bahasa dan pengetahuan kultural menjadi mekanisme yang dengannya partisipasi kultural melahirkan kesuksesan dalam pendidikan. Tetapi saya juga menggunakan teori rational choice untuk menguji keyakinan dan sikap murid terhadap pendidikan berdasarkan perbedaan kelas sosial dan gender (Sullivan 2000: v). G. Hipotesis (jika ada) Hipotesis ialah pernyataan sementara sebagai jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis dapat berfungsi: 1) sebagai alat untuk menyatakan asumsi, 2) sebagai alat untuk menyatakan penjelasan, 3) sebagai pegangan dalam menentukan fakta-fakta yang diperlukan, 4) sebagai pegangan dalam menentukan metode penelitian, 5) sebagai kerangka untuk menyatakan kesimpulan, dan 6) sebagai sumber merumuskan hipotesis baru (Hadjar 1999: 62-64). Tidak semua penelitian memiliki hipotesis. Disiplin Hubungan Internasional, Ilmu Politik dan Sosiologi tidak selalu mewajibkan untuk membuat hipotesis dalam penulisan skripsi. Hal ini karena hanya penelitian yang menitikberatkan pada pengujian teori (theory testing) yang memerlukan hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis, hubungan antara variabel harus jelas dan operasional sehingga dapat ditentukan secara mudah teknik uji statistiknya. Terdapat tiga ciri utama hipotesis yang baik, yakni 1) rumusan yang sederhana, 2) variabel-variabel yang tegas, dan 3) kebenarannya dapat diuji
10
(Tan 1986: 25). Setelah merumuskan hipotesis langkah selanjutnya adalah menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Bentuk hubungan antar variabel tersebut sebaiknya ditampilkan dalam bentuk diagram atau gambar. Masing-masing variabel juga harus didefinisikan secara operasional. Definisi operasional bukan definisi istilah tetapi definisi yang mengandung indikatorindikator yang jelas sehingga variabel-variabel tersebut teramati dan terukur. H. Metode Penelitian Bagian ini memaparkan rangkaian prosedur penelitian yang mencakup metode yang akan dipakai, jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data, cara pengumpulan data, dan cara pengolahan data yang akan ditempuh. Terdapat cukup banyak metode penelitian, di antaranya adalah grounded research, etnografi, studi kasus, fenomenologi, biografi, evaluasi, content analysis, eksprimen, survei, filologi, kebijakan dan metode penelitian aksi. Masing-masing metode penelitian memiliki karakteristik dan langkah-langkah tersendiri. Pilihlah salah satu metode yang paling tepat dan sesuai dengan pertanyaan penelitian dan data yang hendak dicari. Setelah itu ditentukan jenis data utama atau variabel yang akan dikumpulkan. Jenis data tersebut dapat diklasifikasikan menurut butir-butir pertanyaan penelitian dan tentu saja harus sesuai dengan konsep yang telah dioperasionalisasikan. Atas dasar jenis data tersebut ditentukan subjek penelitian sebagai sumber data baik sumber primer maupun sumber sekunder. Dalam field research, penentuan sumber data meliputi penjelasan tentang lokasi dan subjek penelitian yang mencakup populasi dan sampel serta teknik sampling. Adapun dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, seperti metode studi kasus,
11
lebih dikenal istilah informan. Harus ditentukan subjek penelitian yang mengacu kepada individu, kelompok, lembaga, komunitas yang dijadikan unit analisis. Semua unsur metodologi yang ditentukan itu harus dilengkapi dengan alasan-alasan yang tepat. Berdasarkan jenis dan sumber data tersebut ditentukan teknik pengumpulan data. Suatu penelitian dapat menggunakan beberapa teknik. Sebaiknya ditentukan salah satu teknik pengumpulan data yang diutamakan dan teknik lain yang dijadikan sebagai pelengkap. Penggunaan teknik pengumpulan data tersebut bergantung pada pendekatan dan metode penelitian yang dipakai, serta masalah penelitian yang akan dijawab. Di antara teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, wawancara, angket, tes, dan observasi. Unsur metode penelitian yang terakhir adalah teknik pengolahan (data processing) dan analisis data (data analysis) yang akan digunakan. Jelaskan apakah pengolahan data dilakukan secara manual atau menggunakan komputer. Analisis data merupakan kegiatan penguraian data melalui kategorisasi dan klasifikasi, perbandingan dan pencarian hubungan antara data. Analisis data berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam kerangka pikir. Analisis dibedakan antara analisis kuantitatif dan analisis kualitatif, bergantung pada karakteristik masalah, tujuan penelitian, dan metode penelitian. Jika menggunakan uji statistik, jenis teknik uji statistik tersebut harus disebutkan beserta pertimbangan-pertimbangan yang mendasarinya. I. Daftar Pustaka Bagian terakhir dari proposal skripsi adalah daftar pustaka. Perlu dicatat bahwa kepustakaan yang dicantumkan hanyalah sumber-sumber yang dijadikan rujukan di dalam proposal skripsi. Jadi yang dimaksud dengan daftar pustaka hanyalah rujukan (reference). Peneliti dapat memilih cara penulisan daftar pustaka sesuai dengan yang dijelaskan dalam buku Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi Fisip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12
Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan cara penulisan sumber kutipan, apakah menggunakan catatan kaki (footnote), atau pengacuan berkurung (in-text). Apapun pilihannya harus ditulis secara tepat dan konsisten.
13
BAGIAN DUA PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
14
BAB I KETENTUAN UMUM PENULISAN SKRIPSI A. Definisi Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis sebagai persyaratan akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 (S1) dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebuah skripsi dapat diibaratkan sebuah bangunan yang terdiri dari pernyataan masalah, bangunan argumen yang kemudian direkat oleh perspektif, teori dan data untuk menjawab permasalahan tersebut. Meskipun terdiri atas beberapa bagian dan bab, sebuah skripsi bukanlah kumpulan esai yang terpisah satu sama lainnya. Karya tulis ini lebih tepatnya adalah sebuah esai panjang yang koheren yang setiap bagiannya saling terkait antara satu sama lain yang membahas suatu topik. Penulisan skripsi dilakukan secara independen oleh mahasiswa, dengan didampingi pembimbing skripsi. Output tulisan dibatasi minimal 50 halaman berspasi ganda (di luar Bagian Awal dan Bagian Akhir skripsi). Sedangkan waktu penulisan dialokasikan selama 1 semester sejak mahasiswa mendapatkan SK Pembimbing dan bisa diperpanjang pada 1 semester berikutnya. Ketentuan ini tidak hanya menuntut mahasiswa untuk meneliti suatu topik secara intensif, namun juga memahami teori, konsep, pendekatan dalam disiplin ilmu masing-masing, dan mampu memilah data dan menulis argumen secara efektif. Keseluruhan proses penulisan skripsi diharapkan akan membekali mahasiswa dengan daya analisis dan presentasi yang mumpuni, baik untuk menghadapi dunia kerja maupun jenjang studi selanjutnya. Mahasiswa harus mengerjakan sendiri penelitian dan penulisan skripsi. Selain itu, setiap kontribusi ide dan data dari penelitian lain harus diakui secara ilmiah melalui penggunaan teknik referensi yang ditetapkan oleh Program Studi (Prodi) yang
15
bersangkutan. Tidak kalah penting, pemilihan topik-topik yang sudah diteliti sebelumnya oleh orang lain, baik di dalam maupun luar lingkungan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tidak dianjurkan kecuali terdapat metode, temuan, atau kontribusi baru seputarnya. Berikut dipaparkan beberapa contoh pengulangan topik skripsi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan: No 1
Topik yang sudah pernah diteliti (Prodi HI) Evolusi norma non interference ASEAN Kerangka Teoretis: Spectrum order keamanan (Muthiah Alagappa, 2001) Argumen: Implementasi norma non interference ASEAN berevolusi dari orientasi keamanan pluralis menjadi semakin solidaris.
16
Topik skripsi yang diajukan mahasiswa Evolusi norma non interference ASEAN Kerangka Teoretis: Spectrum order keamanan (Muthiah Alagappa, 2001) Argumen: Implementasi norma non interference ASEAN berevolusi dari orientasi keamanan pluralis menjadi semakin solidaris. Kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah Periode 2004-2009
2
Kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah Periode 2001-2004
3
Kebijakan Amerika Serikat terhadap Korea Utara pada Masa Kepresidenan George W. Bush.
Kebijakan Amerika Serikat terhadap Korea Utara pada Masa Kepresidenan George W. Bush.
Kerangka teoretis: Defensive Realism, Foreign Policy Analysis, Argumen: Kebijakan Amerika Serikat
Kerangka teoretis: Neoconservatisme, Foreign Policy Analysis Argumen: Kebijakan Amerika
Ketentuan Tidak diperbolehkan karena tidak ada kontribusi baru apapun bagi topik kajian yang diteliti.
Diperbolehkan karena meneliti topik yang sama pada periode yang berbeda. Diperbolehkan karena a. Mengguna kan kerangka teoretis yang berbeda b. Adanya temuan yang
terhadap Korea Utara cenderung konfrontatif. Ini disebabkan kepentingan Amerika Serikat yang terancam oleh perkembangan senjata pemusnah massal di Korea Utara.
4
Potensi konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara Periode 2000-2010
Metode: kualitatif
No 1
Serikat terhadap Korea Utara cenderung konfrontatif. Ini disebabkan oleh dominasi kelompok neokonservatif dalam pemerintahan Bush yang berambisi mendemokratisasi Korea Utara. Tingkat Potensi Konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara Periode 2000-2010 Metode: kuantitatif
Topik yang sudah pernah diteliti (Prodi Sosiologi)
Topik skripsi yang diajukan mahasiswa
Anak Jalanan pun Punya "Waktu Luang": Studi tentang Leisure pada Anak Jalanan di Jakarta
Anak Jalanan pun Punya “Waktu Luang”: Studi tentang Leisure pada Anak Jalanan di Jakarta Argumen: Anak jalanan tetap memiliki waktu luang dan mereka menggunakannya untuk aktivitas yang sama seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat umum seperti jalan ke mall, berwisata, nonton ke bioskop, berpacaran, berenang, berkumpul dengan teman-teman (peer group).
Argumen: Anak jalanan tetap memiliki waktu luang dan mereka menggunakannya untuk aktivitas yang sama seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat umum seperti jalan ke mall, berwisata, nonton ke bioskop, berpacaran, berenang, berkumpul dengan temanteman (peer group)
berbeda dengan penelitian sebelumnya c. Adanya kontribusi baru seputar topik yang diteliti Diperbolehkan karena mengaplikasi kan metodologi yang berbeda
Ketentuan Tidak diperbolehkan karena tidak ada kontribusi baru apapun bagi topik kajian yang diteliti.
17
2
Aisyiyyah dan Pemberdayaan Politik Perempuan di Era Orde Baru
Aisyiyyah Pemberdayaan Perempuan Reformasi
3
Faktor Pendorong Konversi Agama: Studi Kasus Hindu ke Kristen
Faktor Pendorong Konversi Agama: Studi Kasus Hindu ke Kristen
Kerangka teoretis: Teori Deprivasi Argumen: Fenomena konversi agama di kalangan masyarakat Hindu utamanya didorong oleh kondisi deprivasi yang dialami seseorang. Pindah agama merupakan cara seseorang untuk lepas dari kondisi deprivasi yang tidak menyenangkan.
Tingkat Pernikahan Usia Dini di Kalangan Komunitas Urban di Jakarta Tahun 2000-2010
Kerangka teoretis: Teori Pilihan Rasional Argumen: Fenomena konversi agama di kalangan masyarakat Hindu utamanya didorong oleh keinginan seseorang untuk mendapatkan kehidupan spiritual yang lebih sesuai. Pindah agama merupakan konsekuensi atas ditemukannya nilinilai spiritual baru yang dipandang lebih cocok. Tingkat Pernikahan Usia Dini di Kalangan Komunitas Urban di Jakarta Tahun 2000-2010
Metode: kualitatif
Metode: kuantitatif
Topik yang sudah pernah diteliti (Prodi Ilmu Politik) Perkembangan Sistem Kepartaian di Indonesia Pasca Orde Baru
Topik skripsi yang diajukan mahasiswa Perkembangan Sistem Kepartaian di Indonesia Pasca Orde Baru
Kerangka teoretis:
Kerangka teoretis:
4
No 1
18
dan Politik Pasca
Diperbolehkan karena meneliti topik yang sama pada periode yang berbeda. Diperbolehkan karena: a. Mengguna kan kerangka teoretis yang berbeda b. Adanya temuan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya c. Adanya kontribusi baru seputar topik yang diteliti
Diperbolehkan karena mengaplikasi kan metodologi yang berbeda Ketentuan Tidak diperbolehkan karena tidak ada kontribusi baru apapun
Partai Kartel (Katz & Mair, 1995)
Partai Kartel (Katz & Mair, 1995)
Argumen: Batas-batas ideologi antarpartai politik pasca reformasi menjadi semakin kabur, dan ideologi bukan lagi menjadi faktor penentu perilaku partai. Alih-alih memperjuangkan kepentingan politik yang beragam, partai-partai justru cenderung melayani kepentingan mereka sendiri.
Argumen: Batas-batas ideologi antar partai politik pasca reformasi menjadi semakin kabur, dan ideologi bukan lagi menjadi faktor penentu perilaku partai. Alih-alih memperjuangkan kepentingan politik yang beragam, partaipartai justru cenderung melayani kepentingan mereka sendiri.
2
Dinamika Konflik Elite dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 19992004
Dinamika Konflik Elite dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2005-2009
3
Faktor-faktor yang Menyebabkan Berakhirnya Kekuasaan Presiden Soeharto (Orde Baru)
Faktor-faktor yang Menyebabkan Berakhirnya Kekuasaan Presiden Soeharto (Orde Baru)
Kerangka teoretis:
Kerangka teoretis:
Ekonomi Politik
Konflik Elite
Argumen: Krisis ekonomi dan moneter di Indonesia tahun 1997-1998 merupakan faktor utama yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan rezim Baru
Argumen: Terjadinya perpecahan dan konflik di antara elite-elite rezim, baik sipil maupun militer, merupakan faktor utama yang
bagi kajian diteliti.
topik yang
Diperbolehkan karena meneliti topik sama, tetapi periode yang berbeda Diperbolehkan karena: a. Mengguna kan kerangka teoretis yang berbeda, b. Adanya temuan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya c. Adanya kontribusi
19
4
Islam, Partisipasi Politik dan Budaya Demokrasi di Indonesia Pasca Orde Baru Metode: kualitatif
menyebabkan berakhirnya kekuasaan Orde Baru Islam, Partisipasi Politik, dan Budaya Demokrasi di Indonesia Pasca Orde Baru Metode: kuantitatif
baru seputar topik yang diteliti Diperbolehkan karena mengaplikasi kan metodologi yang berbeda
Setelah proses penulisan skripsi selesai dan dinyatakan layak uji oleh pembimbing, mahasiswa harus mempertahankan argumennya dalam ujian skripsi, baik ujian tertutup maupun terbuka. Ujian ini menentukan apakah mahasiswa sudah layak menyandang gelar Sarjana Strata 1 atau tidak. Adapun prosedur penulisan hingga ujian skripsi dipaparkan secara lebih rinci pada bagian berikut. B. Syarat Pengajuan Proposal Skripsi Pengajuan proposal skripsi dapat dimulai apabila mahasiswa telah memenuhi kualifikasi berikut ini: 1. Lulus mata kuliah minimal 120 SKS. 2. Lulus mata kuliah Metode Penelitian. 3. Lulus praktikum Qiro’at/Tilawah dan Ibadah dengan melampirkan sertifikat kelulusan. 4. Memenuhi kewajiban administrasi. 5. Terdaftar sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dalam Kartu Rencana Studi (KRS). 6. Lulus kompetensi bahasa asing (Inggris dan Arab) dengan melampirkan sertifikat kelulusan. 7. Memiliki proposal skripsi yang sudah ditandatangani oleh Program Studi. C. Alur Pengajuan Proposal Skripsi Lihat lampiran 1
20
D. Alur Penulisan Skripsi Lihat lampiran 2 E. Penasehat Akademik (PA) Proposal skripsi memerlukan konsultasi PA sebelum diajukan kepada Program Studi. Dalam proses ini, tugas utama Dosen PA adalah memastikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi syarat menulis skripsi dan tema proposal skripsinya relevan untuk diteliti. F. Dewan Pertimbangan Skripsi (DPS) DPS adalah tim dosen yang bertugas menguji kelayakan proposal skripsi mahasiswa. Dewan ini terdiri atas dua orang dosen setiap prodi yang ditugaskan secara bergilir untuk masa tugas minimum satu semester. Apabila proposal skripsi sudah dinyatakan layak untuk diteliti dan ditulis, DPS akan menetapkan pembimbing skripsi untuk membantu penyelesaian penyusunan skripsi. G. Pembimbing Skripsi Pembimbing skripsi adalah dosen dari dalam maupun luar Prodi tempat mahasiswa terdaftar yang ditunjuk oleh DPS. Adapun kriteria pembimbing skripsi sebagai berikut: 1. Memiliki kompetensi sesuai dengan tema penelitian skripsi yang diajukan. 2. Berpendidikan terakhir minimal S2 atau berpangkat minimal Lektor atau yang sederajat. 3. Khusus untuk pembimbing yang berasal dari luar Prodi tempat mahasiswa terdaftar, harus berpendidikan terakhir S2 dengan keahlian yang relevan dengan tema skripsi yang diteliti mahasiswa sesuai dengan kebutuhan.
21
Pembimbing Skripsi bertugas: 1. Menyediakan waktu untuk bimbingan skripsi. 2. Membantu mahasiswa menyusun rencana penelitian, melaksanakan dan menulis hasil penelitian. 3. Mematangkan metodologi dan referensi yang relevan dengan tema skripsi. 4. Memotivasi mahasiswa bimbingannya agar dapat selesai tepat waktu. 5. Memberikan evaluasi terhadap setiap draf tulisan paling lambat satu bulan sejak draft diberikan oleh mahasiswa (kecuali ada kesepakatan lain). 6. Mengisi lembar konsultasi skripsi. 7. Menghadiri ujian skripsi mahasiswa yang dibimbing sebagai salah seorang penguji. Penggantian Pembimbing Skripsi dapat diusulkan kepada Sekretaris Prodi dan disetujui oleh Ketua Prodi apabila: 1. Pembimbing yang bersangkutan mengajukan surat keberatan dengan alasan yang dapat diterima oleh Prodi. 2. Adanya bukti bahwa pembimbing yang bersangkutan tidak menjalankan tugas dengan baik. H. Tim Penguji Skripsi Tim penguji skripsi terdiri atas Ketua Ujian, Sekretaris Ujian, dan 2 Penguji. Ketua Ujian dan Sekretaris Ujian adalah Ketua dan Sekretaris Prodi atau dua orang dosen yang mewakili Prodi tempat mahasiswa terdaftar, sedangkan penguji skripsi adalah dosen/ahli dari dalam maupun luar Prodi yang memenuhi syarat berikut ini: 1. Memiliki kompetensi sesuai dengan tema penelitian yang diajukan mahasiswa. 2. Berpendidikan terakhir minimal S2 dengan keahlian yang relevan dengan tema skripsi yang diteliti mahasiswa.
22
I. Hak dan Kewajiban Mahasiswa Mahasiswa yang menyusun skripsi berhak: 1. Mengajukan usulan pembimbing skripsi kepada DPS. 2. Mendapatkan infomasi dan bimbingan seputar topik skripsi dari dosen PA. 3. Mendapatkan evaluasi proposal skripsi dari DPS. 4. Mendapatkan bimbingan penulisan terutama dari pembimbing skripsi. 5. Memperoleh evaluasi setiap draf tulisan dalam jangka waktu selambatnya 1 (satu) bulan, kecuali sudah ada kesepakatan lain dengan pembimbing skripsi. 6. Memperoleh jadwal ujian proposal maupun ujian skripsi selambatnya 1 (satu) bulan dari waktu penyerahan draf kepada Prodi. Mahasiswa yang menyusun skripsi wajib: 1. Mengikuti ketentuan sesuai dengan Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Mengikuti proses konsultasi dengan pembimbing skripsi minimal 7 kali. 3. Melaporkan setiap kegiatan dalam penulisan skripsi secara teratur kepada pembimbing skripsi dengan mencatatnya pada lembar konsultasi skripsi. 4. Tidak berlaku curang ataupun plagiat dalam penyusunan skripsi. Praktik plagiarisme akan mendapat nilai NOL atau pembatalan gelar sarjana. 5. Mematuhi saran perbaikan materi seperti yang telah disepakati pada saat konsultasi maupun ujian dengan pembimbing maupun penguji. 6. Memberikan laporan tertulis perkembangan skripsi setiap semester kepada Prodi.
23
7. Menyelesaikan skripsi dalam waktu 1 (satu) semester. 8. Dosen pembimbing berhak memutuskan untuk berhenti memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang bersangkutan apabila mahasiswa tidak melakukan konsultasi selama 6 bulan. Mahasiswa disarankan memiliki salinan (copy) dari semua dokumen persyaratan pengajuan proposal dan ujian skripsi. Mahasiswa harus mampu menunjukkan salinan dokumendokumen yang tertera pada persyaratan apabila dibutuhkan sewaktu-waktu. J. Perpanjangan Masa Skripsi Perpanjangan waktu penulisan skripsi hanya dapat diberikan apabila masa studi mahasiswa belum habis sesuai peraturan akademik yang berlaku. Apabila masa studi sudah habis, maka mahasiswa otomatis dinyatakan gugur studi (drop out). Syarat-syarat perpanjangan waktu penulisan skripsi adalah sebagai berikut: 1. Memiliki alasan yang dapat diterima oleh Prodi dengan disertai bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya, jika mahasiswa sakit, mahasiswa yang bersangkutan harus menyertakan surat keterangan dari dokter rumah sakit. 2. Melampirkan minimum 2 (dua) bab draf skripsi yang sudah ditulis utuh. 3. Apabila poin nomor 2 tidak terpenuhi, mahasiswa harus mengulang proses penulisan dari tahap pengajuan proposal skripsi baru. K. Pelaksanaan Ujian Skripsi Mahasiswa dapat memilih untuk melakukan ujian skripsi secara tertutup atau terbuka. Ujian skripsi berlangsung secara
24
keseluruhan selama kira-kira 2 (dua) jam menurut tahapan acara berikut: 1. Tim Penguji memeriksa kelengkapan berkas ujian skripsi. 2. Tim Penguji memberikan pilihan ujian tertutup atau terbuka kepada mahasiswa. 3. Pembukaan acara oleh Ketua Ujian selama beberapa menit. 4. Pemaparan oleh peserta ujian selama maksimal 15 menit. 5. Pengujian oleh Tim Penguji untuk selama kira-kira 60 menit. 6. Evaluasi hasil ujian selama kira-kira 15 menit. 7. Penyampaian hasil ujian dan penutupan acara oleh Ketua Ujian. L. Nilai Skripsi Evaluasi hasil ujian dilakukan sebagai berikut: 1. Komponen evaluasi terdiri atas 3 butir penilaian, yaitu: Aspek Penilaian Ide/Tema (Kebaruan topik yang diangkat, tingkat kesulitan kajian dan kreatifitas pemilihan tema) Kerangka Pemikiran/Teori (Pemahaman atas konsep, teori dan pendekatan dalam disiplin kajian dan dapat menunjukkan keterkaitan antara teori dan tema/topik) Metode Penelitian (Ketepatan dan kesesuaian penggunaan prosedur penelitian dengan topik yang diangkat) Penyajian/pemaparan (Kemampuan dan kreatifitas dalam penyajian data) Penguasaan Permasalahan (Pemaparan temuan, argumentasi dan tanya jawab)
Bobot
Skala
20
0-20
20
0-20
20
0-20
10
0-10
20
0-20
25
Teknik Penulisan Ilmiah (Penulisan sesuai EYD, kutipan, daftar pustaka, tata cara penulisan)
10
0-10
2. Nilai semua komponen diberikan dalam bentuk angka dalam skala 1-100. Nilai angka ini kemudian dikonversikan dalam bentuk huruf sesuai ketentuan universitas. 3. Nilai hasil ujian ditentukan sebagai rata-rata dari nilai yang diberikan oleh tiap-tiap anggota Tim Penguji. 4. Skripsi mahasiswa dinilai gagal apabila mendapat nilai di bawah C atau dinyatakan tidak layak lulus oleh tim penguji skripsi. Dengan hasil seperti ini, mahasiswa harus mengulang penelitiannya atau dapat dinyatakan gugur studi (drop out) apabila masa studinya sudah habis sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku. 5. Skripsi yang mendapat nilai C tidak menjadi koleksi perpustakaan. Skripsi tersebut tidak akan ditampilkan (display) oleh Fakultas karena dianggap tidak layak menjadi referensi. 6. Praktik plagiarisme dapat dikenakan nilai nol dan sanksi. Proses pemberian sanksi dilakukan oleh Dewan Kehormatan Akademik. Terdapat tiga alternatif konsekuensi yang dihadapi mahasiswa: a. Mahasiswa harus merevisi skripsinya; b. Mahasiswa harus mengulang pengajuan proposal penelitian skripsinya; c. Mahasiswa dinyatakan gugur studi (drop out). 7. Pada kasus plagiarisme yang terbukti kemudian setelah mahasiswa yang bersangkutan lulus, maka gelar kesarjanaannya akan dibatalkan. 8. Keputusan nilai ujian skripsi adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat oleh mahasiswa.
26
M. Perbaikan/Revisi Mahasiswa wajib memperbaiki skripsinya apabila direkomendasikan oleh Tim Penguji Skripsi. Waktu revisi selambat-lambatnya 1 bulan sejak ujian skripsi. Kelalaian menyelesaikan revisi pada waktu yang sudah ditentukan dapat berakibat pembatalan nilai skripsi yang sudah diumumkan pada saat ujian. Mahasiswa yang gagal revisi harus mengajukan ujian skripsi ulang atau mengajukan proposal baru dengan biaya sendiri. Apabila masa studi habis sebelum revisi selesai, mahasiswa dinyatakan gugur studi (drop out). N. Alur Kelulusan Ujian Skripsi Lihat lampiran 3.
27
BAB II SANKSI AKADEMIS TERHADAP PLAGIARISME A. Definisi Plagiarisme didefinisikan sebagai kegiatan menjiplak atau mereproduksi karya ilmiah secara sengaja. Ini dilakukan untuk memberi kesan kepada penilai/pembaca bahwa karya tersebut adalah murni karya sendiri, meskipun sebenarnya dibangun atas ide, metodologi, dan kontribusi orang lain. Keterampilan untuk menghindari praktik plagiarisme adalah salah satu kualifikasi utama seorang Sarjana. Keteledoran dalam menguasai standar penulisan/penyajian karya ilmiah seperti teknik parafrase dan referensi dapat berakibat sanksi akademik yang serius. Beberapa bentuk plagiarisme: 1. Meringkas/menyajikan intisari dari bacaan/sumber lain tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi yang benar. 2. Direct copying/menjiplak, yaitu mereproduksi tulisan milik orang lain secara persis sama, meskipun hanya satu frase tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi yang benar. 3. Parafrase, yaitu mengambil ide inti suatu karya lalu dinarasikan dalam bentuk berbeda, tanpa menyebutkan sumbernya. 4. Mengklaim tulisan orang lain sebagai karya sendiri. Praktik plagiarisme merupakan pelanggaran akademik yang serius. Plagiarisme dalam penulisan skripsi akan diberikan sanksi nilai NOL atas skripsi tersebut dan skors minimum 1 semester hingga maksimum dikeluarkan (Drop Out/DO). Ini berarti mahasiswa harus memperbaiki atau mengulang atau tidak lulus (Drop Out / DO) sesuai keputusan yang diambil dalam sidang Dewan Kehormatan Akademik (DKA). Kasus plagiarisme
28
yang diidentifikasi setelah dinyatakan lulus dalam sidang skripsi dapat berakibat pada pembatalan gelar kesarjanaan. Perlu diingat bahwa argumen penulis adalah komponen utama dari sebuah skripsi atau karya ilmiah lainnya. Kutipan dari sumber lain tidak akan dapat menggantikan argumen orisinil mahasiswa. Penggunaan ide atau data milik orang lain hanya diperbolehkan apabila ditujukan untuk memberi bukti atau dasar dari analisis yang lebih mendalam dengan disertai penggunaan teknik referensi yang jelas. B. Menghindari Plagiarisme Calon Sarjana Strata 1 dituntut untuk menguasai teknik referensi yang baik untuk menghindari plagiarisme. Selain refleksi pribadi dan common knowledge yang sudah diketahui secara umum, setiap sumber ide, data, dan analisis harus mencantumkan sumber referensi jelas. Tabel-tabel berikut ini dapat membantu mahasiswa dalam menghindari praktik plagiarisme:
1
Ketika mengutip: (1) pendapat, (2) ide, (3) kata, (4) frase, (5) klausa atau kalimat, (6) diagram, (7) tabel, (8) gambar, (9) ilustrasi, (10) chart yang berasal dari buku, jurnal, koran dan majalah, (11) lagu, (12) program televisi, (13) film, (14) sumber internet, (15) surat dan (16) e-mail, (17) program komputer, (18) pengumuman, atau (19) media-media lain yang merupakan hasil karya seseorang atau kelompok orang lain.
2
Ketika mengutip (meminjam) istilah-istilah tertentu yang digunakan dan identik dengan seseorang atau kelompok tertentu.
3
Ketika mengutip hasil interview atau wawancara dengan orang lain.
Sumber HARUS dicantumkan
29
1 Sumber TIDAK HARUS dicantumkan
2
Ketika mengutip atau menulis (1) pendapat sendiri (2) pengalaman pribadi (3) observasi pribadi (4) pandangan/pemikiran/kesimpulan sendiri. Ketika mengutip pendapat umum (common knowledge) seperti (1) folklor, (2) mitos atau ceritacerita yang beredar luas dalam masyarakat dan menjadi milik masyarakat yang tidak diketahui siapa penciptanya.
Untuk menghindari plagiarisme secara tidak sengaja, berikut ini adalah beberapa cara (tips) efektif yang berguna dalam proses penulisan dan produk yang dihasilkan.
KETIKA PENELITIAN, PENGUTIPAN, DAN WAWANCARA
30
YANG DILAKUKAN KETIKA PROSES PENULISAN
PRODUK YANG DIHASILKAN
1. Tandai setiap bagian yang akan dikutip dengan tanda khusus seperti garis bawah atau stabilo. 2. Tandai dan catat ide pokok (main idea) yang diambil dari sumber kutipan dan mana yang menjadi pendapat atau kesimpulan pribadi.
Setelah selesai menulis, periksa lagi data dan argumen Anda. Pastikan Anda tidak menggunakan ide/istilah orang lain tanpa mencantumkan referensinya sesuai dengan kaidah yang berlaku.
KETIKA PARAFRASE DAN MENGAMBIL KESIMPULAN
KETIKA MENGUTIP LANGSUNG
1. Baca bagian yang akan dikutip secara cermat, lalu lakukan parafrase tanpa melihat teks asli dengan bersandar pada apa yang kita ingat dari teks itu. 2. Setelah selesai, cek kembali untuk membandingkan antara parafrase yang dibuat dengan teks asli agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan pemahaman.
Mulai kalimat parafrase sebagai bentuk pemahaman kita atas teks dengan ungkapan seperti: Menurut Keohane, anarki dalam hubungan internasional tidak selalu identik dengan kekerasan. (Keohane, 1989)
1. Cantumkan sumber yang dikutip sejelasjelasnya dalam dokumentasi. 2. Pilih bagian yang akan dikutip langsung secara proporsional dengan menggunakan tanda baca khusus.
Baca dan cek kembali sumber yang digunakan agar kutipan dapat dipahami dengan jelas. Misalnya: Waltz dan Keohane berargumen bahwa: “Struktur hubungan internasional bercirikan anarki.” (Keohane, 1989)
31
KETIKA MENGUTIP TIDAK LANGSUNG
1. Cantumkan sumber yang dikutip sejelasjelasnya dalam dokumentasi. 2. Cermati bagian yang akan dikutip tidak langsung, lalu lakukan parafrase dengan menggunakan kata dan kalimat lain yang searti tetapi menggunakan struktur penulisan kalimat yang berbeda dengan kutipan tersebut.
Baca dan cek kembali sumber yang digunakan agar kutipan dapat dipahami dengan jelas Misalnya: Waltz dan Keohane memiliki asumsi yang sama tentang “anarchy.”(Keohane, 1989)
Berikut ini adalah contoh bagaimana sebuah naskah diparafrase untuk mengambil intisari pandangan yang ingin disampaikan oleh penulis naskah asli.
NASKAH ASLI Kadang-kadang, konsep kemampuan (capability) diterapkan oleh ilmuwan sebagai sinonim dari power. Couloumbis dan Wolfe membedakan konsep capability dengan power. Disini, kemampuan didefinisikan sebagai atribut-atribut, yang tampak nyata (tangible), maupun yang tidak tampak nyata (intangible), yang dimiliki negara (atau aktor politik lain) yang memungkinkan aktor itu untuk menerapkan power dalam kontaknya dengan aktor-aktor lain. [contoh naskah diambil dari Mochtar Mas’oed (1990) Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES, h. 119.]
32
Contoh plagiarisme karena parafrase yang ceroboh Sungguh tidak tepat menyetarakan definisi power dan capability. Kedua konsep tersebut merujuk kepada hal yang berbeda dalam analisis hubungan internasional. Capability, didefinisikan sebagai atribut-atribut negara yang memungkinkannya menggunakan power dalam interaksi dengan aktor lain. (Couloumbis & Wolfe, 1985) Kesalahan/kecerobohan: 1. Bagian kalimat: Capability, didefinisikan sebagai atribut atribut………… Bagian ini memiliki beberapa unsur penjiplakan/direct copying. Kalaupun bentuknya ingin dipertahankan seperti ini, semestinya menggunakan tanda kutip sebagai berikut: “Capability, didefinisikan sebagai atributatribut suatu negara yang memungkinkannya menggunakan power dalam interaksi dengan aktor lain.” 2. Pencantuman referensi yang salah. Sumber bacaan adalah Mochtar Mas’oed yang mengutip Couloumbis & Wolfe, bukan sebaliknya. Semestinya bentuk referensi: (Couloumbis & Wolfe dikutip Mas’oed, 1990)
Contoh parafrase untuk menghindari plagiarisme Seringkali, analis hubungan internasional tidak jeli dalam mengidentifikasi perbedaan antara konsep capability dan power. Padahal, keduanya memiliki definisi yang berbeda. Couloumbis dan Wolfe berargumen bahwa capability merujuk pada probabilita keampuhan power suatu aktor dalam mempengaruhi aktor lain. (Couloumbis & Wolfe dikutip Mas’oed, 1990) Ini berarti bahwa konsep capability melekat pada keterampilan aktor sedangkan konsep power lebih tepat dipahami sebagai bagian dari instrumen kebijakan. Kelebihan: 1. Tidak ada unsur direct copying, kecuali untuk nama konsepnya sendiri yang sudah ditulis miring. 2. Kutipan tidak dibiarkan melayang tanpa analisis/ elaborasi penulis. Kalimat terakhir menunjukkan bahwa penulis tidak sekedar mengutip tapi juga menawarkan pemahamannya tentang konsep yang dibahas.
33
BAB III TEKNIK PENGGUNAAN REFERENSI FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyarankan mahasiswa untuk menggunakan teknik referensi yang dikenal dan umum digunakan oleh komunitas keilmuan masing-masing. Dalam buku ini, terlampir dua model teknik referensi yang dapat dipilih oleh semua Progran Studi. Untuk teknik referensi in-text atau pengacuan berkurung, FISIP UIN merujuk pada American Sociological Association Style; sedangkan untuk teknik referensi footnote/endnote atau catatan kaki merujuk pada Turabian Documentation Style (Turabian 1996). Perlu diingat, apapun pilihannya, penggunaan teknik referensi harus konsisten dengan aturan yang berlaku pada masing-masing model. Tidak diperkenankan untuk mencampur-adukkan satu model dengan yang lain.
American Sociological Association Style (E. H. Butler Library American Sociological Association)
Teknik referensi menggunakan in-text citation atau acuan berkurung sebagai berikut: A. Kutipan Langsung (Penggunaan kata-kata yang sama persis dengan sumber kutipan) 1.
Kutipan pendek Teks yang dikutip harus dimulai dan diakhiri dengan tanda kutip. Keterangan referensi kutipan dicantumkan sebelum tanda titik. Contohnya:
34
a.
“In 1998, however, the data were reported by more specific job type which showed that technologically oriented jobs paid better” (Hildenbrand 1999:47).
b.
Hildenbrand reported that “in 1998, however, the data were reported by more specific job type which showed that technologically oriented jobs paid better” (1999:47).
Gunakan h. untuk menunjuk halaman bila pengarang dan tahun terbit tidak menyertai kutipan tersebut. Misalnya, Hildenbrand (1999) stated that “in 1998, however, the data were reported by more specific job type which showed that technologically oriented jobs paid better” (h. 47). 2.
Kutipan panjang Teks kutipan yang panjang (lebih dari 4 baris) harus ditempatkan di paragraf khusus, atau diindentasi dari teks utama dengan spasi satu dan ukuran huruf yang lebih kecil (ukuran 11). Jangan gunakan tanda kutip. Keterangan referensi ditulis sesudah tanda titik. Contoh: If necessity is the mother of invention, then perhaps desperation might be inspiration's father. How many useful innovations that seem to others like bright and shiny new ideas are created as the result of a last-ditch attempt to fix a part of the world that had just been noticed to be “out of order?” Perhaps that is not a very romantic view of change, but it often fits experience. And if a new idea works, by bringing about needed improvements, it looks better and better. (Besemer et al. 1993:69)
Jika nama narasumber sudah tertera dalam teks kutipan dengan diikuti oleh tahun publikasi, maka keterangan referensi hanya mencantumkan halaman. Contoh:
35
Menurut Besemer et al. (1993): If necessity is the mother of Invention, then perhaps desperation might be Inspiration's father. How many useful innovations that seem to others like bright and shiny new ideas are created as the result of a last-ditch attempt to fix a part of the world that had just been noticed to be “out of order?” Perhaps that is not a very romantic view of change, but it often fits experience. And if a new idea works, by bringing about needed improvements, it looks better and better. (h.69)
Penulisan rujukan yang jumlah penulisnya lebih dari satu adalah sebagai berikut: 1. 2.
3.
4.
5.
6.
36
Dua penulis. Cantumkan kedua nama penulis: (Moon dan Williams 1993:343). Tiga penulis. Cantumkan ketiga nama penulis pada kutipan pertama, dan pada kutipan berikutnya cantumkan nama penulis pertama disertai dengan “et al.”: (Scott, Treas, dan Richards 2004) – untuk kutipan pertama (Scott et al. 2004) – untuk kutipan selanjutnya. Empat penulis. Cantumkan nama penulis pertama disertai dengan “et al.”untuk semua kutipan, termasuk kutipan pertama. (Kashani et al. 1999) – kutipan pertama dan selanjutnya. Institusi atau lembaga pemerintah. Cantumkan informasi nama instutusi atau lembaga tersingkat: (U. S. Bureau of the Census 1998:482). Lebih dari satu rujukan: (Moon dan Williams 1993; Kashani 1999; Scott et al 2004) atau (Kashani 1999; Moon dan Williams 1993; Scott et al. 2004). Rujukan pada bab atau bagian tertentu dari sumber kutipan. (Clawson 1998, bab.2) (Neuman 1994, tabel 3.3)
B. Parafrase Secara umum, ketentuan parafrase sama dengan kutipan langsung, namun tidak perlu mencantumkan halaman. Contoh: ... whenever it occurred as reported in another study by Pain (2004). ... whenever it occurred (Pain 2004). C. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat setiap sumber data yang digunakan/dikutip dalam karya tulis. Setiap sumber yang dikutip dalam karya tersebut harus tercantum dalam daftar pustaka, dan demikian juga sebaliknya. Ketentuan penulisannya sebagai berikut: Gunakan hanging indentation (1 cm). Gunakan 1 spasi. Antara satu sumber dengan lainnya 2 spasi. Tulis nama akhir penulis di awal. Apabila penulis lebih dari satu, penulisan nama akhir di awal hanya berlaku bagi penulis pertama. 5. Tulis daftar rujukan berdasarkan urutan abjad (alfabetis). 6. Apabila terdapat beberapa referensi dengan penulis yang sama, urutkan rujukan berdasarkan tahun publikasi dari yang terbaru. 7. Gunakan enam hyphens dan tanda titik (- - - .) untuk menggantikan setiap nama penulis yang sama (dimulai dari urutan kedua). 8. Bedakan rujukan dari penulis yang sama di tahun yang sama dengan menambahkan huruf. Contoh: 2003a, 2003b, 2003c. 9. Nama buku dan periodikal (jurnal, majalah, surat kabar) ditulis miring. 10. Cantumkan nama kota dan penerbit setelah judul rujukan.
1. 2. 3. 4.
37
Contoh penulisan daftar pustaka buku: 1. Buku – satu penulis Prus, Robert C. 1996. Symbolic Interaction and Ethnographic Research: Intersubjectivity and the Study of Human Lived Experience. Albany: State University of New York Press. 2. Buku – buku kedua dari penulis yang sama (Prus, penulis yang sama dengan referensi sebelumnya) _______, 1997. Subcultural Mosaics and Intersubjective Realities: an Ethnographic Research Agenda for Pragmatizing the Social Sciences. Albany: State University of New York Press. 2. Buku – dua penulis Renzetti, Claire M. dan Daniel J. Curran. 1998. Living Sociology. Boston: Allyn and Bacon. 3. Buku – tiga penulis atau lebih Scott, Jacqueline, Judith Treas, dan Martin Richards. 2004. The Blackwell Companion to the Sociology of Families. Oxford: Blackwell. 4. Buku kumpulan tulisan Turner, Stephen P., ed. 1996. Social Theory and Sociology: The Classics and Beyond. Cambridge: Blackwell.
38
5. Buku – edisi yang berbeda dari yang pertama dicantumkan Booth, Barbara, ed. 1999. Thesaurus of Sociological Indexing Terms. 5th ed. Bethesda: Cambridge Scientific Abstracts. 6. Buku – tanpa penulis The Chicago Manual of Style. 2003. 15th ed. Chicago: University of Chicago Press. 7. Buku – bab/bagian buku Neuman, W. Lawrence. 1994. “Qualitative Research Design.” h. 316-29 di Social Research methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Edisi kedua. Boston, MA: Allyn and Bacon. 8.
Artikel dari kumpulan tulisan
Bourdieu, Pierre. 1977. “Cultural Reproduction and Social Reproduction.” h. 71-112 di Knowledge. Education and Cultural Change: Papers in the Sociology of Education, diedit Richard Brown. London: Tavistock Publications. Contoh penulisan daftar pustaka artikel dari jurnal, majalah dan surat kabar cetak: 1. Artikel dari jurnal – satu penulis Sullivan, Alice. 2001. “Cultural Capital and Educational Attainment.” Sociology 35(4):304-13.
39
2. Artikel dari jurnal – dua penulis Buchmann, Caludia dan Emily Hannum. 2001. “Education and Stratification in Developing Countries: A Review of Theories and Research.” Annual Review of Sociology 27:77102. 3. Artikel jurnal – banyak penulis Lanz, Margherita, Raffaella Iafrate, Rasa Rosnati, dan Eugenia Scabini. 1999. “Parent-Child Communication and Adolescent Self-Esteem in Separated, Intercountry Adoptive and Intact Non-Adoptime Families.” Journal of Adolescence 22:785-94. 4. Artikel dari majalah dan surat kabar Gibbs, Nancy. 1999. “Noon in the Garden of Good and Evil: The Tragedy at Columbine Began As a Crime Story But Is Becoming a Parable.” Time, Mei 17, 153:54. Snyder, Donna. 1999. “Judge Orders Teen's Hearing in Murder Case to Be Closed.” The Buffalo News, Mei 18, 1B. Contoh penulisan daftar pustaka dari sumber-sumber elektronik: 1. Artikel dari Data Base Elektronik Komersial (Commercial Electronic Databases) Graham, Lorie M. 1998. “The Past Never Vanishes: A Contextual Critique of the Existing Indian Family Doctrine” American Indian Law Review, 23:1 (32,854 words). Diunduh 26 April 2005 (http://web.lexis-nexis.com/universe).
40
Alaggia, Ramona. 2002. “Balancing Acts: Reconceptualizing Support in Maternal Response to Intra-Falilial Child Sexual Abuse.” Clinical Social Work Journal. 30:41 (16 pages). Diunduh 26 April 2005 (http://web5.infotrac.galegroup.com/). 2. Artikel dari jurnal elektronik Jones, Bobby L., Daniel S. Nagin, dan Kathryn Roeder. 2001. “A SAS Procedure Based on Mixture Models for Estimating Developmental Trajectories.” Sociological Methods and Research, 29:374-93. Diunduh 26 April 2005 (http://ejournals.ebsco.com/direct.asp?ArticleID=69FFFKJU PV24AHCUR77Q). 3. Buku elektronik Torres, Carlos alberto dan Theodore R. Mitchell, eds. 1998. Sociology of Education: Emerging Perspectives. Albany: State University of New York Press. Diunduh 26 April 2005 (http://www.netlibrary.com/). 4. Informasi yang di-posting di web page “Social Science Information Gateway: Sociology.” 2005. University of Surrey. Diunduh 27 April 2005 (http://sosig.esrc.bris.ac.uk/socioloby/). “Statistical Resouces on the Web: Sociology.” 2002. University of Michigan Documents Center. Diunduh 26 April 2005 (http://www.lib.umich.edu/govdocs/stsoc.html).
41
TURABIAN DOCUMENTATION STYLE FOOTNOTES/ENDNOTES
Teknik referensi menggunakan footnote/endnote atau catatan kaki dan catatan akhir sebagai berikut: D. Catatan kaki dan catatan akhir (footnote/endnote) 1. Buku – satu penulis [Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis atau editor, judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam kurung, nomor halaman yang dirujuk] John Hope Franklin, George Washington Williams: A Biography (Chicago: University of Chicago Press, 1985), 54. 1
2. Buku – dua penulis Robert Lynd dan Helen Lynd, Middletown: A Study in American Culture (New York: Harcourt, Brace and World, 1929), 67. 2
3. Buku – tiga penulis Mary Lyon, Bryce Lyon, dan Henry S. Lucas, The Wardrobe Book of William de Norwell, 12 July 1338 to 27 May 1340, kolaborasi bersama Jean de Sturler (Brussels: Commision Royale d'Histoire de Belgique, 1983), 42. 3
42
4. Editor sebagai penulis atau compiler [Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang editor, ed., judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam kurung, nomor halaman yang dirujuk] Robert von Hallberg, ed., Canons (Chicago: University of Chicago Press, 1984), 225. 4
5. Artikel dalam jurnal [Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis, judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kutip, nama jurnal ditulis miring, nomor volume, bulan dan tahun terbit ditulis dalam kurung, nomor halaman yang dirujuk] Richard Jackson, “Running down the Up-Escalator: Regional Inequality in Papuan New Guinea,” Australian Geographer 14 (Mei 1979): 180. 5
6. Artikel dalam majalah [Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis, judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kutip, nama majalah ditulis miring, tanggal, bulan dan tahun terbit, nomor halaman yang dirujuk] Bruce Weber, “The Myth Maker: The Creative Mind of Novelist E. L. Doctorow,” New York Times Magazine, 20 Oktober 1985, 42. 1
7. Artikel surat kabar Tyler Marshall, “200th Birthday of Grimms Celebrated,” Los Angles Times, 15 Maret 1985, bag. 1A, 3. 2
43
8. Dokumen elektronik [Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis, judul buku, artikel atau data-base lengkap (ditulis sesuai dengan jenisnya), bentuk dokumen elektronik (disket, buku on-line, data-base), nama jurnal atau majalah (jika buku: kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam kurung), alamat website dan tanggal mengunduh]. Richard D. Lanham, The Electronic Word: Democracy, Technology, and the Arts [disket] (Chicago: University of Chicago Press, 1993). 2Robin Toner, “Senate Approves Welfare Plan that Would End Aid Guarantee,” New York Times, 20 September 1995, edisi nasional, AL, New York Times Ondisc [CDROM], UMI-Proquest, December 1995. 3Oxford English Dictionary, edisi kedua, s.v. “glossolalia” [CD-ROM] (Oxford: Oxford University Press, 1992). 4William J. Mitchell, City of Bits: Space, Place, and the Infobahn [buku on-line] (Cambridge: MIT Press, 1995, diunduh pada 29 September 1995); tersedia di http//wwwmitpress.mit.edu:80/City_of_Bits/Pulling_Glass/index.html:I nternet. 5Joanne C. Baker dan Richard W. Hunstead, “Revealing the Effects of Orientation in Composite Quasar Spectra, “ Astrophysical Journal 452:L95-L98, 20 Oktober 1995 [jurnal on-line]; tersedia di http://ww.aas.org/ApJ/v452n2/5309.html; Internet; diunduh pada 29 September 1995. 6Rosabel Flax, Guidelines for Teaching Mathematics K-12 (Topeka: Kansas State Departement of Education, 1979) [database on-line]; tersedia di Dialog, ERIC, ED 178312. 1
44
9. Penyebutan referensi kedua, ketiga dan seterusnya dari penulis atau editor yang sudah dirujuk sebelumnya (Nama belakang penulis atau editor, judul singkat, nomor halaman) Plowman, William Blake's Design, 32. Lynd dan Lynd, Middletown, 43. 3Weber, “The Myth Maker”, 5. 4von Hallberg, ed., Canons, 200. 5Mitchell, City of Bits, 102. 1 2
E. Daftar Pustaka 1.
Buku – satu penulis [Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis atau editor, judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit] Franklin, John Hope. George Washington Williams: Biography. Chicago: University of Chicago Press, 1985.
2.
Buku – dua penulis [Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis pertama, dan nama pertama, tengah (jika ada) dan belakang penulis kedua dan seterusnya, judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit] Lynd, Robert, dan Helen Lynd. Middletown: A Study in American Culture. New York: Harcourt, Brace and World, 1929.
45
3.
Buku – tiga penulis Lyon, Mary, Bryce Lyon, dan Henry S. Lucas. The Wardrobe Book of William de Norwell, 12 July 1338 to 27 May 1340, kolaborasi bersama Jean de Sturleer. Brussels: Commision Royale d'Histoire de Belgique, 1983.
4.
Editor sebagai penulis atau compiler [Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis atau editor, ed/, judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit] von Hallberg, Robert, ed. Canons. University of Cicago Press, 1984.
5.
Chicago:
Artikel dalam jurnal [Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis, judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kurung, nama jurnal ditulis miring, nomor volume, bulan dan tahun terbit ditulis dalam kurung, nomor halaman awal dan akhir artikel] Jackson, Richard. “Running down the Up-Escalator: Regional Ineaquality in Papua New Guinea.” Australian Geographer 14 (Mei 1979): 175-84.
6.
46
Artikel dalam majalah [Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis, judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kurung, nama majalah ditulis miring, tanggal terbit, nomor halaman yang dirujuk]
Weber, Bruce. “The Myth Maker: The Creative Mind of Novelist E. L. Doctorow.” New York Times Magazine, 20 Oktober 1985, 42. 7.
Artikel surat kabar Tyler, Marshall. “200th Birthday of Grimms Celebrated.” Los Angles Times, 15 Maret 1985, bag. 1A, h. 3.
8.
Dokumen elektronik [Nama belakang, depan dan tengah (jika ada) penulis, judul buku, artikel atau data-base lengkap (ditulis sesuai dengan jenisnya), bentuk dokumen elektronik (disket, buku on-line, data-base), nama jurnal atau majalah (jika buku: kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam kurung), alamat website dan tanggal mengunduh]. Flax, Rosabel. Guidelines for Teaching Mathematics K-12. Topeka: Kansas Departement of Education, 1970. Database on-line. Tersedia di Dialog, ERIC, ED 178312/ Baker, Joanne C. dan Richard W. Hunstead, “Revealing the Effects of Orientation in Composite Quasar Spectra, “ Astrophysical Journal 452:L95-L98, 20 Oktober 1995 [jurnal on-line]; tersedia di http://ww.aas.org/ApJ/v452n2/5309.html; Internet; diunduh pada 29 September 1995.
47
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Bagian ini menguraikan sistematika penulisan skripsi S1 di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai karya ilmiah yang formal, skripsi memiliki susunan baku yang terdiri atas tiga bagian, yaitu: A. Bagian awal, yaitu bagian skripsi yang memuat identitas, lembar administrasi, daftar keterangan dan resume skripsi; B. Bagian inti, yaitu bagian skripsi yang merupakan paparan penelitian penulis dari latar belakang hingga kesimpulan; C. Bagian akhir, yaitu bagian skripsi yang memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran bila diperlukan. Tabel berikut ini merangkum komponen setiap bagiannya.
A. Bagian awal
B. Bagian inti
48
1. Lembar sampul depan 2. Lembar judul 3. Lembar pernyataan bebas plagiarisme 4. Lembar persetujuan pembimbing 5. Lembar pengesahan skripsi 6. Abstrak 7. Kata pengantar 8. Daftar isi 9. Daftar tabel (bila ada/diperlukan) 10. Daftar gambar (bila ada/diperlukan) 11. Daftar lampiran (bila ada/diperlukan) 12. Daftar singkatan dan lambang (bila ada/diperlukan) 1. Pendahuluan 2. Pembahasan (terdiri atas beberapa bab sesuai topik dan metode yang dipilih penulis). 3. Kesimpulan
C. Bagian akhir
Penutup 1. Daftar pustaka 2. Lampiran-lampiran (bila ada/diperlukan) 3. Transkrip wawancara (bila ada)
Setiap bagian yang disebutkan dalam tabel akan dijelaskan berikut ini. A. Bagian Awal Penomoran halaman pada bagian awal menggunakan angka Romawi kecil. Lembar judul dihitung sebagai halaman Romawi pertama (i) dari bagian awal skripsi, meski nomor halaman tidak perlu dicantumkan. Penomoran mulai dicantumkan mulai dari halaman Lembar Pernyataan Bebas Plagiarisme. 1.
Halaman sampul depan Halaman sampul depan memuat: a. Judul skripsi. Ditulis dalam font 16, Times New Roman, huruf kapital bold. b. Maksud skripsi, yaitu pernyataan yang berbunyi: “Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)“. Ditulis dalam font 12 dengan center alignment. c. Lambang Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta berdiameter 5,5 cm. d. Nama lengkap dan nomor mahasiswa yang mengajukan skripsi. Ditulis dalam font 14, Times New Roman, spasi 1.5. e. Instansi yang dituju, yaitu Prodi yang bersangkutan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ditulis dalam font 14, Times New Roman, bold, spasi 1.5.
49
f. Tahun penyelesaian skripsi dalam penanggalan Hijriah dan Masehi. Ditulis dalam font 14, Times New Roman, bold, spasi 1.5. g. Lihat Lampiran 4. Apabila sudah disahkan, lembar sampul depan dicetak pada kertas berwarna merah (warna FISIP) dan dilengkapi dengan teks punggung, berisi: nama penulis, nomor mahasiswa, judul skripsi, singkatan nama Fakultas dan Universitas, dan tahun ujian. 2.
Halaman judul Isi Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul Depan, namun dicetak pada kertas HVS putih. Halaman ini dihitung sebagai halaman pertama skripsi, meski nomor halaman tidak perlu dicantumkan. 3.
Halaman pernyataan bebas plagiarisme Halaman ini memuat pernyataan penulis bahwa skripsi yang ditulis telah sesuai dengan norma akademik dan bebas dari unsur plagiarisme. Halaman ini harus ditandatangani di atas materai Rp 6000,- oleh penulis skripsi. Contoh halaman pernyataan bebas plagiarisme terdapat pada Lampiran 5. 4.
Halaman persetujuan pembimbing Halaman ini memuat judul skripsi, nama penulis, nomor induk mahasiswa, nama pembimbing dan tanda tangan persetujuannya yang diketahui oleh ketua Prodi. Contoh halaman persetujuan pembimbing terdapat pada Lampiran 6.
5.
50
Halaman pengesahan Halaman ini memuat tanggal pelaksanaan Ujian Skripsi,
tanda tangan semua anggota Tim Penguji dan Ketua Jurusan. Dengan menandatangani lembar ini, berarti seluruh Tim dan Panitia Ujian Skripsi sudah menyetujui /meluluskan versi akhir skripsi yang bersangkutan. Contoh halaman pengesahan terdapat pada Lampiran 7. 6.
Abstrak Abstrak adalah intisari skripsi yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Halaman ini memuat maksimal 1 (satu) halaman ditulis dalam 1 spasi yang berisi uraian singkat dan lengkap tentang pertanyaan penelitian, argumen penelitian, cara penelitian, dan temuan penelitian. Bagian ini juga memberikan informasi tentang kata kunci yang berkaitan dengan isi pembahasan skripsi. Lihat contoh format Abstrak pada Lampiran 8. 7.
Kata Pengantar Kata Pengantar berisikan uraian singkat permasalahan yang diteliti, tujuan, signifikansi, cakupan penulisan skripsi, dan keterbatasan penelitian. Dalam Kata Pengantar dapat pula disertakan ucapan terima kasih dan apresiasi penulis kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi ilmiah dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Ucapan terima kasih disampaikan secara singkat dan harus diungkapkan dengan formal dalam tata bahasa yang benar. 8.
Daftar isi Daftar isi berisi judul bab dan sub-subnya beserta nomor halamannya. Lihat lampiran 9.
9.
Daftar tabel Daftar ini berisi nomor dan judul tabel beserta nomor
51
halamannya. Lihat lampiran 10. 10. Daftar gambar Daftar gambar berisi nomor dan judul gambar beserta nomor halamannya. Lihat lampiran 11. 11. Daftar lampiran Daftar lampiran berisi nomor dan judul lampiran beserta nomor halamannya. Lihat lampiran 13. 12. Daftar singkatan dan lambang Daftar lambang dan singkatan berisi lambang dan singkatan yang digunakan dalam skripsi disertai dengan arti dan satuannya. Lihat lampiran 12. B. Bagian Inti Penomoran halaman pada bagian inti menggunakan angka Latin. Lembar pertama Bab Pendahuluan dicantumkan sebagai halaman Latin pertama (1) dari bagian inti skripsi. Penomoran menggunakan sistem campuran huruf dan angka. Bab menggunakan angka Romawi, sedangkan sub bab ditulis dengan huruf Latin dan seterusnya dengan rincian: Bab I A. 1. a. 1) a) dan seterusnya. Bagian Inti skripsi mengandung bab-bab: pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Berikut ini akan memaparkan
52
komponen setiap bab tersebut. BAB PENDAHULUAN A. Pernyataan Masalah Pada bagian ini mahasiswa menyatakan topik masalah yang diangkatnya dan memperkenalkan topik permasalahan dan area penelitian. Selanjutnya, mahasiswa perlu menguraikan latar belakang (rationale) dan signifikansi dilakukan penelitian seputar topik yang bersangkutan. Penjabaran dilakukan secara sistematis dan fokus pada topik yang memang diteliti. B. Pertanyaan Penelitian Agar lebih fokus dan memudahkan mahasiswa maupun pembimbing dan penguji perlu dirumuskan pertanyaanpertanyaan penelitian baik yang berkenaan dengan karakteristik dan deskripsi suatu fenomena, frekwensi suatu gejala, atau dengan hubungan antardua atau lebih variabel. C. Tujuan dan Manfaat Bagian ini berisi uraian tentang tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan pengungkapan kembali masalah penelitian dalam bentuk kalimat yang menggambarkan hasil penelitian. Dengan tujuan penelitian, hasil penelitian dapat diperiksa dan dalam rumusan tujuan itu tergambar segala kemampuan peneliti untuk mencapainya. Tujuan penelitian juga menggambarkan tipe dan sifat penelitian, apakah untuk menjajaki, mendeskripsi, menerangkan atau membuktikan. Secara teknik, perumusan tujuan penelitian harus spesifik, terinci dan terukur yang menggambarkan hasil penelitian. Rumusan tujuan biasanya diawali dengan “Penelitian ini bertujuan untuk …” atau “tujuan penelitian ini adalah untuk ….”
53
Setelah itu, dilanjutkan dengan kata kerja aktif yang berkaitan dengan tipe dan metode penelitian yang dipakai, seperti mengetahui, menemukan, memperoleh data/keterangan, menilai, menjelaskan, membuktikan, mengemukakan, membandingkan, dan menganalisis. Tujuan penelitian harus pula spesifik dan terukur sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperiksa dengan jelas. Setelah itu dipaparkan manfaat penelitian. Di samping tujuan, bagian ini juga menggambarkan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian. Secara umum, penelitian diarahkan untuk memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan (signifikansi ilmiah) dan pemecahan masalah sosial kemasyarakatan. Signifikansi ilmiah mengukur sejauh mana hasil penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu (kegunaan teoretis) atau sejauhmana penelitian tersebut menemukan metode-metode baru dalam lingkup bidang yang diteliti (kegunaan metodologis). Adapun signifikansi sosial menakar sejauhmana sebuah hasil penelitian dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat. Manfaat terakhir ini dikenal dengan kegunaan praktis (policy implication). D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka (literature review) adalah uraian tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang sedang direncanakan. Bagian ini ditujukan untuk memastikan kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam konteks keseluruhan penelitian yang lebih luas (state of the art). Mahasiswa disarankan melakukan studi pustaka dengan mereview penelitian sejenis yang sudah dilakukan. Ini ditujukan untuk mengklarifikasi kontribusi ilmiah apa yang ditawarkan oleh skripsi yang ditulis mahasiswa. Bagian ini antara lain mengungkap:
54
1. Perkembangan dari isu yang diangkat sebagai topik penelitian. 2. Aspek apa saja dari topik skripsi yang sudah pernah dianalisis peneliti lain. 3. Perspektif apa saja yang sudah pernah digunakan oleh peneliti lain untuk menganalisis topik skripsi tersebut. 4. Temuan apa saja yang sudah dihasilkan oleh peneliti lain seputar topik skripsi yang diangkat. 5. Kelebihan dan kekurangan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. 6. Aspek yang perlu diteliti lebih lanjut: (a) karena adanya keterbatasan pada penelitian sebelumnya, atau (b) dengan sudut pandang atau aspek penelitian yang berbeda. Dari hasil studi pustaka tersebut akan diperoleh gambaran mengenai langkah yang tepat untuk melaksanakan penelitian, baik dari sisi sasaran/tujuan maupun metodologinya. Perlu diperhatikan, pustaka yang diacu harus dipastikan berasal dari sumber yang terpercaya. Untuk itu, peneliti harus bisa membedakan antara data/fakta dan opini/pendapat. Hanya sumber yang memberikan informasi/ fakta/data sajalah yang boleh diacu. Sedangkan, sumber yang hanya menyampaikan opini/pendapat tanpa data/fakta tidak boleh diacu. Dengan demikian, informasi yang diperoleh dari sumber manapun, termasuk internet, harus dipilah-pilah dan diambil hanya yang menyajikan data/fakta dengan benar dan didukung oleh penelitian, bukan sekedar opini/pendapat. E. Kerangka Teoretis Bagian ini menguraikan perspektif peneliti dalam menjawab permasalahan yang diangkat sebagai topik skripsi; meliputi asumsi dasar dan skema berpikir apa yang digunakan dalam melakukan analisis. Kerangka berpikir ini sangat penting
55
untuk mengidentifikasi keterkaitan antar-variabel penelitian dan mengklarifikasi batasan konsep. Lebih jauh lagi, perumusan kerangka teoretis dapat membantu melegitimasi alur berpikir skripsi mengalir logis dan valid. F.
Hipotesis (jika ada) Dari tinjauan pustaka dan uraian yang dilakukan dalam bagian kerangka teoretis, bisa jadi mahasiswa memiliki perkiraan atau prediksi tentang hasil penelitian. Perkiraan ini disebut hipotesis. Hipotesis ialah pernyataan sementara sebagai jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Oleh karena sifatnya sebagai perkiraan, ia harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian empirik. Namun perlu dicatat, sebuah perkiraan tidak selalu diperoleh dari uraian teoritik. Oleh karena itu, hipotesis tidak selalu ada dalam penelitian. G. Metode penelitian Bagian ini mengklarifikasi jenis penelitian, cara pengumpulan data, cara analisis data, cara pengolahan data, dan jenis data dalam penelitian. Pada dasarnya, metode penelitian menunjukkan teknik apa yang kita gunakan untuk menjawab dan memecahkan masalah yang telah dirumuskan. H. Sistematika penulisan Bagian ini menjelaskan pembagian bab secara keseluruhan, disertai uraian singkat tentang isi masing-masing bab tersebut. BAB PEMBAHASAN Bagian ini memuat deskripsi kasus/isu, kontekstualisasi teori, pemaparan data, perumusan bukti, analisis, dan rancangan argumen. Bagian ini dapat terdiri atas beberapa bab yang disusun secara koheren sesuai kebutuhan dan tema skripsi.
56
BAB KESIMPULAN Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan hasil analisis dan rangkuman butir-butir pemikiran utama peneliti. Beberapa komponennya mencakup: 1. Jawaban/argumen penulis atas pertanyaan penelitian skripsi 2. Benang merah antara variable-variabel yang diteliti 3. Pemahaman peneliti tentang apa yang ditulis. Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh ada ide baru maupun analisis baru dalam kesimpulan. Fungsi kesimpulan adalah mereview dan menegaskan argumen penulis kepada pembaca, sedangkan semua analisis semestinya sudah selesai di bagian pembahasan. Hal lain yang juga bisa disampaikan dalam bagian kesimpulan adalah evaluasi terhadap butir-butir pemikiran utama, misalnya, terkait dengan kelemahan metode penelitian yang telah digunakan disertai dengan saran-saran untuk penyempurnaan. C. Bagian Akhir Bagian Akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran. Penomoran halaman menggunakan nomor latin. 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam penulisan skripsi. Pustaka yang diacu harus dipastikan berasal dari sumber yang terpercaya, misalnya: buku teks, jurnal ilmiah, prosiding, laporan teknis/penelitian, majalah ilmiah, dan dokumen paten. Teknik penulisan Daftar Pustaka harus konsisten dengan teknik referensi yang dipilih/ direkomendasikan oleh Prodi masing-masing. 2. Lampiran
57
Lampiran bukan merupakan bagian wajib dalam skripsi. Lampiran memuat informasi atau keterangan tambahan yang tidak essensial untuk memahami skripsi. Artinya, tanpa informasi tersebut isi skripsi bisa tetap dipahami secara utuh. Informasi yang disajikan dimaksudkan untuk lebih menjernihkan atau memperjelas pemahaman tanpa membebani atau memberatkan penyajian skripsi. Bagian ini ditempatkan setelah Daftar Pustaka.
58
BAB V TATA CARA TEKNIS PENULISAN SKRIPSI Bagian ini akan menjelaskan tata cara penulisan skripsi yang meliputi: A. Media penulisan B. Pedoman pengetikan C. Pedoman penomoran D. Tabel, gambar, bahasa, dan penulisan referensi. A. 1. 2. 3. 4. 5.
Media penulisan Naskah dibuat di atas kertas A4, HVS 80gram. Sampul dibuat hard cover. Isi sampul sama dengan isi Halaman Judul (lihat Lampiran 4). Warna sampul merah (warna FISIP). Skripsi dalam bentuk file PDF dalam media CD
B. Pedoman penulisan 1. Jenis huruf Naskah diketik dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 12. 2. Bilangan dan satuan a. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 25 kg. b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya 43,6 gr. c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di belakangnya, misalnya meter menjadi m, gram menjadi gr dan sebagainya. 3. Jarak antarbaris 2 spasi, kecuali abstraksi (1 spasi), judul tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah. 4. Batas pengetikan diukur dari tepi kertas diatur sebagai berikut:
59
5. 6.
a. Tepi atas : 4 cm, b. Tepi bawah : 3 cm, c. Tepi kiri : 4 cm d. Tepi kanan : 3 cm. Alinea ditulis rata kiri-kanan. Awal alinea ditulis menjorok sejauh 1 cm. Judul bab, sub bab, anak sub bab dan sebagainya ditulis tanpa diakhiri dengan titik. a. Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) dan tebal, rata tengah. Contoh: BAB I SEJARAH KONFLIK RUSIA-GEORGIA b. Judul sub bab, anak sub bab (dst.) ditulis rata kiri, tebal, awal kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan. Contoh: A. Periode Klasik
7.
8.
Rincian atau daftar disusun ke bawah dengan penomoran menggunakan angka atau huruf dan bukan dengan lambang (bullet). Letak simetris. Gambar, tabel, persamaan, dan judul bab ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
C. Penomoran Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel, gambar, dan persamaan. 1.
60
Halaman a. Bagian Awal (mulai dari halaman judul sampai ke Abstrak) diberi nomor halaman dengan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi, ….) b. Bagian Inti dan Akhir diberi nomor halaman dengan angka Latin (1, 2, 3, 4, ….). c. Nomor halaman ditempatkan di tengah bawah. 2.
Tabel Tabel diberi nomor urut dengan angka Latin setelah nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam huruf) yang menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila tabel atau data dalam tabel adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut:
tabel]
Tabel I.A.1. Angka melek huruf di Pulau Jawa tahun 2001 Tabel [nomor bab]).[nomor sub bab]. [nomor tabel].[judul
Contoh tabel hasil kutipan: Tabel I.A. Angka Melek Huruf di Pulau Jawa Propinsi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DKI Jakarta DI Yogyakarta Sumber:
2007 354536 53363563 6463464 64656346 6464646
2008 646436 6464563 646365436 64636634 64564356
2009 645646 6466456 6456346 6464646 6465646
2010 646365 646646 6465464 646456 646456
3.
Gambar Gambar dinomori dengan angka Latin setelah nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam Latin) yang menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila gambar adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan dibawahnya. Contoh
61
formatnya sebagai berikut: Gambar [nomor bab].[nomor gambar].[judul gambar] Contoh gambar: Gambar III.2. Peta Yunani Kuno
Sumber: Thucydides, The History of Pelopponesian War (revised edition), Penguin Classics, 1972 4.
Persamaan Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia, dan sebagainya ditulis dengan angka Latin setelah nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam Latin) yang menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila persamaan adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut: Persamaan IV.1. Persamaan [nomor bab].[nomor persamaan].[nama persamaan] Contoh: Persamaan IV. 1. Regresi Sederhana
62
a=
b=
å Y - bå X
= Y - bX .N . N .(å X Y ) - å X å Y
.N .å X 2 - (å X )
2
Keterangan:
Xi
= Rata-rata skor variabel X
Yi
= Rata-rata skor variabel Y
D. Tabel, Gambar, Bahasa dan Penulisan Referensi 1. Tabel a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel. b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul. c. Jika ukuran tabel melebihi lebar kertas, tabel diketik dengan orientasi layout memanjang kertas/landscape dan bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri kertas. d. Di atas dan di bawah tabel diberi jarak 2 spasi, agar terpisah dari uraian pokok dalam makalah. e. Tabel diketik simetris terhadap batas kiri dan kanan kertas. 2. Gambar a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan). b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar. c. Gambar harus dilengkapi dengan informasi yang memadai sehingga mudah ditafsirkan tanpa harus
63
membaca isi teks (self-contained). d. Letak gambar diatur supaya simetris terhadap batas kiri dan kanan kertas. 3.
Bahasa a. Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku (ada subjek dan predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan objek dan keterangan). b. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-lainnya). Kalimat sedapat mungkin ditulis menggunakan kalimat aktif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada Kata Pengantar, kata “saya” diganti dengan “penulis”. c. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesia-kan. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, dapat ditulis dengan huruf miring pada istilah itu. d. Pengutipan dalam bentuk bahasa asing dengan panjang satu kalimat atau lebih harus ditulis dengan indentation dan diberikan terjemahan di bawahnya. Contoh: “....the strong could do whatever they want to do and the weak accept what they have to accept.” “...para aktor yang kuat dapat melakukan apa yang mereka mau, sedangkan yang lemah harus menerima apapun yang menjadi akibatnya.” e.
64
Perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1) Kata penghubung (misal “sehingga”, “dan”, “sedangkan”) tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat.
2)
3)
4) 5)
6) 7)
4.
Kata “di mana” dan “dari” kerap kurang tepat pemakaiannya sebagai padanan dari kata Bahasa Inggris 'where' dan 'of'. Dalam bahasa Indonesia, bentuk yang demikian tidaklah baku. Penulisan “ke” dan “di” harus dibedakan fungsinya sebagai kata depan atau sebagai awalan. Contoh: “ditaruh di depan”. Tanda baca harus digunakan dengan tepat. Penggal kalimat dengan tepat. Jangan menggunakan terlalu banyak tanda koma dalam satu kalimat. Hindari menulis paragraph yang hanya terdiri atas satu kalimat. Mahasiswa perlu mengingat bahwa struktur dan istilah efektif dalam bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.
Penulisan referensi Lihat bab III Panduan Skripsi ini.
65
DAFTAR PUSTAKA
American Sociological Association. Quick Style Guide for Students Writing Sociology Papers. Washington: American Sociological Association, 1995. Badudu, J.S. dan Sultan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Rajawali Press, 1999. Locke, Lawrence F. et al., Proposals that Work: A Guide for Planing Dissertations and Grant Proposals. London: Sage Publications, 1993. Sullivan, Alice. “Cultural Capital, Rational Choice, and Educational Inequality,” Unpublishe PhD Thesis, Oxford University. Oxford, 2000. Tan, Mely G. “Masalah Perencanaan Penelitian.” Koentjaraningrat (ed.), Metode-metode Penelitian Masyarakat. Edisi kedelapan, Jakarta: PT. Gramedia, 1986. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Tim Penyusun Pedoman Akademik. Buku Pedoman Akademik 2007/2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations. Edisi keenam. Chicago: University of Chicago Press, 1996. Webster’s New Collegiate Dictionary. Manhattan: Merriam, 1981.
66
Lampiran 1: ALUR PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI
· · ·
I Mendiskusikan rancangan proposal Penasehat Akademik (PA) Menyusun proposal skripsi Meminta persetujuan Program Studi
skripsi
bersama
II Mendaftarkan proposal skripsi ke Prodi dengan melampirkan: 1. 2 rangkap proposal skripsi yang sudah ditandatangani Program Studi. 2. Fotokopi transkrip nilai 3. Fotokopi sertifikat Praktikum Qiro’at dan Ibadah 4. Bukti pembayaran kuliah semester saat pengajuan 5. KRS 6. Bukti lulus kemampuan bahasa asing (Inggris dan Arab)
III Proses konsultasi proposal skripsi dengan Dewan Pertimbangan Skripsi (DPS)*
Jika DPS tidak menyetujui:
Jika DPS menyetujui:
Menyusun proposal skripsi baru dari awal
Melanjutkan tahap penulisan skripsi
* Konsultasi proposal melalui DPS hanya berlaku bagi Mahasiswa yang mendapatkan nilai C ke bawah untuk mata kuliah Seminar Porposal Skripsi.
67
Lampiran 2: ALUR PENULISAN DAN UJIAN SKRIPSI I · Mendiskusikan proposal skripsi bersama Pembimbing Skripsi (PS) · Menyusun skripsi melalui proses bimbingan PS, minimum 7 kali pertemuan · Menyelesaikan naskah akhir skripsi dan meminta persetujuan PS untuk diuji
II Mengajukan skripsi ke Prodi dengan melampirkan: 1. Skripsi yang sudah ditandatangani Pembimbing Skripsi (rangkap 4) 2. Bukti telah memenuhi standar kemampuan bahasa asing (Inggris dan Arab) 3. Transkrip nilai 4. Sertifikat kelulusan praktikum qiraat dan ibadah 5. Lembar konsultasi skripsi (minimal 7 kali pertemuan)
· · ·
III Mendaftar ke Bagian Akademik Pusat dengan membawa pengantar dari Prodi Meminta keterangan bebas SPP dari Bagian Keuangan Pusat Meminta keterangan berhak ujian skripsi ke Bagian Akademik Pusat
IV Menyerahkan keterangan dari Bagian Akademik dan Keuangan Pusat ke Prodi
Ujian Skripsi
68
Lampiran 3: ALUR KELULUSAN UJIAN SKRIPSI Ujian skripsi
Lulus dengan revisi
Lulus tanpa revisi
Revisi
Berhasil revisi
Tidak lulus
Gagal studi (DO)
Mengajukan proposal skripsi baru (mengikuti prosedur dari awal)
Gagal revisi (mengikuti prosedur dari awal)
Menyerahkan syarat pemrosesan ijazah S1 kepada Prodi dengan menyertakan: a. 5 eksemplar skripsi dijilid sesuai ketentuan b. Surat Bebas Perpustakaan Fakultas c. Surat Bebas Perpustakaan Universitas d. Keterangan Sumbangan Buku e. 5 lembar foto terbaru berwarna ukuran 3x4 f. 1 lembar foto terbaru berwarna ukuran 6x9 g. Surat Tanda Terima Penyerahan Skripsi h. Nilai Skripsi
Meminta keterangan lulus ujian skripsi dari Prodi
Mendaftar wisuda ke Bagian Akademik dan Keuangan Pusat
Wisuda
69
Lampiran 4: CONTOH HALAMAN SAMPUL DEPAN
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA ISLAMI: ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKSI SOSIAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh: Syiqqil Arofat 104032201036
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
70
Lampiran 5: CONTOH PLAGIARISME
LEMBAR
PERNYATAAN
BEBAS
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul : REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA ISLAMI: ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKSI SOSIAL
1.
Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 8 Desember 2010
Syiqqil Arofat
71
Lampiran 6: CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa: Nama : Asharul Hakim NIM : 106033201163 Program Studi : Ilmu Politik Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: KONTESTASI GAGASAN PLURALISME DALAM PEMBAHASAN RUU PORNOGRAFI ……………………………………………………………………... ……………………………………………………………………... dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.
Jakarta, 09 Desember 2011
72
Mengetahui, Ketua Program Studi
Menyetujui, Pembimbing,
Nama Ketua Program Studi NIP.
Nama Pembimbing NIP
Lampiran 7: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SKRIPSI REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA ISLAMI: ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKSI SOSIAL oleh Syiqqil Arofat 104032201036 telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi. Ketua,
Sekretaris,
Nama Ketua Sidang Skripsi NIP.
Nama Sekretaris Sidang Skripsi NIP.
Penguji I,
Penguji II,
Nama Penguji I NIP.
Nama Penguji II NIP.
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal ......
Ketua Program Studi …………………. FISIP UIN Jakarta
Nama Ketua Prodi NIP.
73
Lampiran 8: CONTOH ABSTRAK
ABSTRAK (maksimal 250 kata) Skripsi ini menganalisa dampak permasalahan women trafficking terhadap hubungan bilateral Indonesia-Malaysia pada periode 1998-2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak permasalahan women trafficking terhadap hubungan Indonesia-Malaysia. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. Peneliti menemukan, bahwa persoalan women trafficking relatif tidak menciptakan konflik bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Kaitan atau pengaruh isu women trafficking dalam konteks hubungan Indonesia-Malaysia hanya menghasilkan perdebatan pada tingkatan masyarakat di Indonesia dan Malaysia. Publik di kedua negara cenderung saling menyalahkan satu sama lain tentang isu ini, sedangkan para pemimpin di kedua negara ini tidak membiarkan perdebatan public ini merusak hubungan bilateral mereka. Para pemimpin sama-sama meyadari bahwa ini adalah masalah bersama yang perlu dihadapi dengan kerja sama dari pada permusuhan. Argument ini dirumuskan melalui tahapan analisa, yaitu dengan melihat hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia dari masa pra nation state sampai pada paska Perang Dingin, kemudian melihat permasalahan women trafficking di Indonesia dan selanjutnya dianalisa dengan menggunakan kerangka teoretis. Kerangka teoretis yang digunakan dalam skripsi ini adalah factor trafficking, framework Buzan mengenai sekuritisasi dan framework Holsti dan Rosenau mengenai kebijakan luar negeri. Dari hasil analisa dengan menggunakan ketiga teori tersebut dapat disimpulkan bahwa permasalahan women trafficking dalam hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia dapat melalui 3 dimensi, yaitu adanya kerugian dalam kepentingan nasional Indonesia-Malaysia, pengadopsian isu women trafficking sebagai salah satu human security di level global pasca Perang Dingin, dan belum terbangunnya kepercayaan yang kuat antara pemimpin Malaysia dan Indonesia, sehingga masing-masing pemimpin merasa perlu menegaskan urgensi permasalahan ini. Kata kunci : women trafficking, hubungan bilateral, konflik bilateral, human security.
74
Lampiran 9: CONTOH HALAMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK ................................................................................................................................................................ KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................ DAFTAR BAGAN ............................................................................................................................................................ DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................................. DAFTAR GRAFIK............................................................................................................................................................ BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
iv v viii xi xii xiii
PENDAHULUAN A. Penyataan Masalah ............................................................................................................................. B. Pertanyaan Penelitian.......................................................................................................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................................................... D. Tinjauan Pustaka ................................................................................................................................. E. Kerangka Teoretis ............................................................................................................................... 1. Faktor Trafficking..................................................................................................................... a. Kemiskinan............................................................................................................................ b. Rendahnya Pendidikan........................................................................................................ c. Minimnya Lapangan Pekerjaan ......................................................................................... 2. Sekuritisasi................................................................................................................................. 3. Faktor-Faktor Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri ............................................................................................................ F. Metode Penelitian................................................................................................................................ G. Sistematika Penelitian.........................................................................................................................
18 23 24
HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-MALAYSIA A. Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia Periode Pra Nation-State ............................................ B. Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia Periode Perang Dingin (1949-1989) ......................... C. Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia Periode Pasca Perang Dingin ..................................... D. Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia.......................................................................
27 30 37 47
WOMEN TRAFFICKING DI INDONESIA A. Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Trafficking Perempuan ............................................. 1. Struktur Budaya yang Patriarkis............................................................................................. 2. Lemahnya Sistem Hukum dan Keamanan........................................................................... B. Modus operandi dan Data Trafficking Perempuan di Indonesia .................................................. C. Implikasi Trafficking...........................................................................................................................
49 51 53 55 60
ANALISIS PERMASALAHAN WOMEN TRAFFICKING DALAM HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-MALAYSIA A. Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Agenda Bilateral Indonesia-Malaysia ............................................................................................................................. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Agenda Bilateral Indonesia-Malaysia ............................................................................................................. 1. Faktor Eksternal ........................................................................................................................ 2. Faktor Internal/Struktural......................................................................................................... 3. Kepemimpinan ......................................................................................................................... C. Karakter Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia ............................................................................................................................. PENUTUP Kesimpulan dan Saran...................................................................................................................................
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran
.....................................................................................................................................................
1 5 5 6 10 10 10 11 12 16
75 82 83 83 86 87
90 xiv
75
Lampiran 10: CONTOH DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel II.D.1 Dinamika Hubungan Indonesia – Malaysia .................................................. 47 Tabel III.A.5 Peraturan Pemerintah Masalah Trafificking................................................... 60 Tabel III.B.2. Kasus Trafficking Berdasar Negara ................................................................ 70 Tabel IV.A.1 Data Pemberitaan Mengenai Women Illegal Migrant di Media Massa ...................................................................... 76
76
Lampiran 11: CONTOH DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Bagan I.D.3.1
Faktor-Faktor Sekuritisasi dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri ........................................................ 21
Bagan I.D.3.2
Strategi Kebijakan Luar Negeri .............................................................. 22
Bagan III.A.1
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Women Trafficking .................... 50
Bagan III.A.1.1
Proses Perekrutan Korban Trafficking................................................... 65
Bagan IV.B.1
Kebijakan Luar Negeri ............................................................................. 82
77
Lampiran 12: CONTOH DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Matriks Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan Kawasan Perbatasan Antar Negara............................ xviii
Lampiran 2
Matrik Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan Program dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan RI-Singapura ................................................................
xx
Matrik Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan Program dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan RI-Australia ..................................................................
xxi
Lampiran 3
78
Lampiran 4
Matrik Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan Program dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan RI–TIMOR LESTE..................................................... xxii
Lampiran 5
Matriks Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Kawasan Perbatasan Laut ............................................................ xxiii
Lampiran 13: CONTOH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
DAFTAR SINGKATAN
FDP FoE FRG GNP HMIP HWI ICC IEP IGAE
Free Democrats Party Friends of the Earth Federal Republic of Germany Gross National Product Her Majesty's Inspectorate of Pollution Hazardous Waste Inspectorate International Chamber of Commerce International Environmental Politics Intergovernmental Agreement on the Environment
DAFTAR LAMBANG
(G;*)
Grup G dengan operasi biner “*”
∈
Elemen
e
Identitas
Sn
Grup simetri berderajat n
An
Grup alternating berderajat n
Zn
Grup bilangan bulat modulo n
79
Lampiran 14: CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Judul Proposal KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA PADA ISU PERUBAHAN IKLIM PERIODE 2004-2009 Berdasarkan Seminar Proposal Skripsi yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Maret 2011, maka Dewan Pertimbangan Skripsi (DPS) Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa proposal skripsi saudara/i : Nama NIM
: Nova Febriani : 107083003348
DISETUJUI/TIDAK DISETUJUI untuk diteruskan ke proses selanjutnya.
Jakarta, 7 April 2011
Dewan Pertimbangan Skripsi
Nama Anggota DPS I NIP.
Nama Anggota DPS II NIP.
Rekomendasi Dosen Pembimbing Skripsi: ........….......................................
80
Lampiran 15: CONTOH SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : UN.01/7.11/HI.009/22/2010 Lampiran : 1 (Satu) Proposal Skripsi Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 21 Juni 2010
Kepada Yth. Nama Dosen di – Tempat
Assalamu’alaikum Wr Wb, Bersama ini kami kirimkan kepada Ibu/Bapak sebuah proposal skripsi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Nama NIM Fak/Prodi Judul Skripsi
: : : :
Besar harapan kami kepada Ibu/Bapak berkenan membimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir (skripsi) dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Atas kesedian Ibu/Bapak, kami mengucapkan terima kasih. Wassalamua’laikum Wr.Wb.
Pembantu Dekan Bidang Akademik
Nama Pudek Akademik NIP.
81
Lampiran 16: CONTOH PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING
SURAT KESEDIAAN PEMBIMBING SKRIPSI
Telah saya terima proposal skripsi mahasiswa, Nama NIM Fak/Prodi Judul Skripsi
: : : :
Dengan ini saya menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA menjadi pembimbing skripsi mahasiswa tersebut.
Jakarta, 25 Februari 2011 Hormat saya,
Nama Dosen Pembimbing Skripsi NIP.
82
Lampiran 17: CONTOH LEMBAR KEGIATAN KONSULTASI SKRIPSI
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama NIM Fak/Prodi Judul Skripsi Pembimbing No.
Hari/Tgl
: : : : : Materi yang Dikonsultasikan
Paraf Pembimbing
Pembantu Dekan Bidang Akademik
Nama Pudek Akademik NIP.
83
Lampiran 18: CONTOH LEMBAR DATA PESERTA SKRIPSI
DATA PESERTA UJIAN SKRIPSI I. DATA PRIBADI Nama Lengkap NIM
.................................................................................................. ..................................................................................................
Program Studi/Kekhususan Tempat/Tgl Lahir Jenis Kelamin Nama Orang Tua Alamat Rumah
.................................................................................................. .................................................................................................. Lelaki/Perempuan .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. .............................Kode Pos:...................................................
Nomor Telepon
Rmh:......................................HP:...........................................
II. RIWAYAT PENDIDIKAN SD
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
SLTP
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
SMU
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
IV. SKRIPSI Judul
.................................................................................................. .................................................................................................. Hari..................................Tanggal..........................................
Ujian
Tanda Tangan
Foto 3x4
Nama Lengkap
84
UJIAN
Lampiran 19: CONTOH LEMBAR DAFTAR HADIR UJIAN SKRIPSI
DAFTAR HADIR UJIAN SKRIPSI Nama Mahasiswa NIM Program Studi Hari/Tgl. Ujian Judul Skripsi
No.
: : : : :
Nama
Tugas
1
Ketua
2
Sekretaris
3
Penguji I
4
Penguji II
5
Pembimbing I
6
Pembimbing II
Jakarta, Ketua Ujian,
Tanda Tangan
2011
Nama Ketua Ujian Skripsi NIP.
85
Lampiran 20: CONTOH LEMBAR PENILAIAN SKRIPSI LEMBAR PENILAIAN SIDANG UJIAN SKRIPSI Nama NIM Program Studi Hari/Tanggal Dosen Penguji Judul Skripsi
: : : : : :
Ujian
KOMPONEN PENILAIAN Aspek Penilaian Ide/Tema (Sejauh mana kebaruan topik yang diangkat, tingkat kesulitan kajian dan kreatifitas pemilihan tema) Kerangka Pemikiran/Teori (Keterkaitan teori dan tema/topik, kedalaman teori) Metodologi Penelitian (Sejauh mana ybs menggunakan prosedur penelitian yang tepat/memenuhi criteria metodologi sesuai dengan topik) Presentasi Penyajian (Kemampuan dan kreatifitas dalam penyajian data) Penguasaan permasalahan dan pemaparan temuan / argumentasi dan tanya jawab Teknis Penulisan dan Penyusunan Karya Ilmiah (Penulisan sesuai EYD, kutipan, daftar pustaka, tata cara penulisan)
Bobot
Skala
20
0-20
20
0-20
20
0-20
10
0-10
20
0-20
10
0-10
Nilai
NILAI TOTAL
Standar Nilai : 80-90 :A 70-79 :B 60-69 :C < 59 : Tidak Lulus
Senin, 21 Maret 2011 Penguji Skripsi,
(__________________)
86
Lampiran 21: CONTOH LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI
Nama NIM Program Studi Hari/Tanggal Ujian Penguji Skripsi
: : : : : I.
Tim Penguji Skripsi mengusulkan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:
Perbaikan Skripsi dikerjakan di bawah arahan Pembimbing dan Penguji. Skripsi yang telah diperbaiki dan disetujui Pembimbing, Penguji I dan Penguji II, harus diserahkan ke Prodi ……......................... FISIP UIN selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan sidang skripsi dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD- format PDF). Jakarta, 21 Maret 2011 Penguji I ,
Nama Penguji I
87
Lampiran 22: CONTOH LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA KETERANGAN HASIL UJIAN SKRIPSI Bismillaahirrahmaanirrahiim Setelah melihat dan memperhatikan hasil ujian skripsi saudara: Nama Mahasiswa : NIM : Tempat/Tgl. Lahir : Judul Skripsi : Dengan ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyatakan bahwa Saudara Lulus/Tidak lulus Ujian Sarjana Strata 1 Fakultas Prodi Nilai Skripsi Indeks Prestasi Predikat
Lulusan ke
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Hubungan Internasional : : A. Terpuji (Cum Laude) B. Amat baik C. Baik D. Cukup :
Saudara berhak memakai gelar kesarjanaan dan sebagai tanda lulus kami akan menyerahkan Ijazah yang ditanda tangani oleh Rektor dan Dekan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 2011
88
1. ..................................................
( Pemb. I )
2. ..................................................
( Pemb. II )
3. ..................................................
( Peng. I )
4. ..................................................
( Peng. II )
Ketua Prodi,
Sekretaris Prodi,
Nama Ketua Prodi
Nama Sekretaris Prodi
Lampiran 23: CONTOH LEMBAR KENDALI PENGAJUAN UJIAN SKRIPSI LEMBAR KENDALI PENGAJUAN UJIAN SKRIPSI FISIP UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA No. Dok. ………………………………..
Langkah-1: Diisi oleh mahasiswa PROGRAM STUDI
: ……………………………………
1) Data Mahasiswa a) Nama b) NIM c) Alamat d) No. Telepon/HP
: ……………………………………………… : ……………………………………………… : ……………………………………………… : ………………………………………………
2) Judul skripsi (Bahasa Indonesia) ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………. Langkah-2: Diisi oleh Pembimbing Tugas Akhir 3) Lama masa pengerjaan Tugas Akhir a) Mulai tanggal
: ………..…………..
b) Selesai tanggal
: ………..…………..
4) Persetujuan Pembimbing Dengan ini kami menyatakan bahwa penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah selesai dan selanjutnya dapat maju ke Ujian Skripsi a)
Pembimbing I i) Nama lengkap ii) NIP
: ……………………………………………… : ………………………………………………
b) Pembimbing II i) Nama lengkap : ……………………………………………… ii) NIP : ………………………………………………
89
Langkah-3: SKS dan IPK 5) SKS total dan IPK Penasehat Akademik memeriksa transkrip nilai mahasiswa, mencoret matakuliah pilihan yang tidak diikutersertakan untuk penghitungan IPK dan memberi paraf pada matakuliah tersebut. a) Jumlah SKS akhir b) SKS nilai D c) IPK
: ............................ SKS (minimal 138 SKS) : ............................ : .............................
6) Semua mata kuliah wajib telah lulus dan mahasiswa yang bersangkutan dapat menempuh Ujian Skripsi. a)
Nama lengkap
: ………………………………………………
b)
NIP
: ………………………………………………
c)
Tanggal : ………………………………………………
d)
Tandatangan
: ………………………………………………
Langkah-4: Persyaratan Sidang Skripsi 7) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan (contreng dan paraf bila “YA”):
90
a)
Status Mahasiswa: TERDAFTAR pada semester ini
b)
Fotokopi KRS yang mencantumkan matakuliah “Skripsi”
c)
Bukti pembayaran Ujian Skripsi
d)
Melampirkan sertifikat kelulusan praktikum Qiraat dan Ibadah.
e)
Memiliki nilai TOAFL minimal 375 dan TOEFL minimal 450. Ini dibuktikan dengan sertifikat nilat terbaru (maksimal 6 bulan)
f)
Telah melakukan konsultasi dengan Pembimbing Skripsi minimal 7 kali (dibuktikan dengan lembar konsultasi skripsi)
g)
Telah disetujui untuk Ujian Skripsi oleh Pembimbing Skripsi (dibuktikan dengan lembar persetujuan pembimbing.
h)
Melampirkan transkrip nilai yang telah ditandatangani oleh Program Studi.
i)
4 eksemplar skripsi
j) Surat Keterangan Berhak Ujian Skripsi dari Bagian Akademik Pusat 8) Penerimaan berkas lengkap. (Diisi hanya bila berkas telah lengkap, bila berkas tidak lengkap kembalikan form ini kepada mahasiswa) a) Hari/tanggal
: ………………………
b) Paraf mahasiswa (yang menyerahkan)
: ………………………
c) Paraf Prodi (yang menerima)
: ………………………
Langkah-5: Jadwal SIdang Skripsi 9) Dijadwalkan untuk Ujian Skripsi a) Hari
: .........................................................
b) Tanggal
: .........................................................
c) Waktu
: ........................................................ WIB
d) Ruang
: .........................................................
Tanda tangan Prodi ........................……………….. tanggal : ……………….. Langkah-6: Persyaratan wisuda 10) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan (contreng bila “YA”): a) Bebas perpustakaan UIN Jakarta b)
Bebas Referensi Jurusan
c)
Bebas Referensi Fakultas
d)
Sumbangan buku
e)
Foto terbaru berwarna 3 x 4 = 5 lbr
f)
Foto terbaru berwarna 6 x 9 = 1 lbr
g)
Tanda terima skripsi
h)
Nilai skripsi
i)
5 eksemplar skripsi hardcover
j)
File PDF skripsi dalam bentuk CD
91
11) Penerimaan berkas lengkap.
92