PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
Tahun 2009
Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252, Fax. 3541624
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
2
DAFTAR ISI Bab I : Bab II : Bab III : Bab IV :
Pengantar ………………………………………. Pengertian Lingkungan …………………… Pengertian Warga Lingkungan ………… Pengertian Pengurus Lingkungan ….. A. Pembentukan Pengurus Lingkungan …………………………….… B. Tugas Pengurus Lingkungan …….. C. Struktur Organisasi Pengurus Lingkungan ……………………………… Bab V : Keuangan Lingkungan ……………………. Bab VI : Penutup ………………………………………..
4 5 7 9 10 11 14 17 18
Lampiran - Gereja Basis ……………………………………………… 20 - Umat Lingkungan yang Ideal …………………….. 22
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
3
BAB I PENGANTAR Sehubungan dengan pembentukan Pengurus Lingkungan yang baru, maka dirasakan perlu untuk menyusun buku panduan ini. Buku kecil ini disusun dengan tujuan sebagai panduan dan pegangan bagi para Ketua Lingkungan yang baru. Selain itu juga karena adanya Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Semarang yang baru saja disahkan oleh Uskup Agung Semarang pada tanggal 29 Mei 2008 yang lalu. Harapan kami agar buku kecil ini dapat menjadi pemandu bagi para Ketua Lingkungan untuk dapat lebih lagi melayani umat lingkungannya.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
4
BAB II PENGERTIAN LINGKUNGAN 1. Pengertian Lingkungan menurut Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang adalah paguyuban umat beriman yang bersekutu berdasarkan kedekatan tempat tinggal jumlah antara 10-50 kepala keluarga. Demi pelayanan umat yang lebih intensif, Lingkungan dibagi dalam persekutuan-persekutuan yang lebih kecil dengan nama Blok atau Kelompok. Syarat pembentukkan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Jumlah umat Katolik se-Lingkungan antara 1050 kepala keluarga. b. Bila jumlah kepala keluarga dalam Lingkungan lebih dari 50, lingkungan dimekarkan menjadi lebih dari satu Lingkungan. c. Kehendak umat lingkungan yang bersangkutan dengan pertimbangan Dewan Paroki. d. Kesangggupan / kemampuan mengelola Lingkungan dan melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh Paroki. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
5
2. Kelompok : Lingkungan dapat dibagi lagi kedalam Blok / Kelompok umat yang lebih kecil, baik berdasarkan lokasi atau personil. Tujuan dari pembentukan Blok / Kelompok ini adalah: a. Mempermudah terwujudnya keguyuban. b. Mempermudah koordinasi. c. Memperlancar komunikasi antar warga. d. Meningkatkan partisipasi umat dalam hidup menggereja.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
6
BAB III PENGERTIAN WARGA LINGKUNGAN 1. Yang termasuk Warga Lingkungan : adalah semua orang beriman Katolik yang tinggal di lingkup Lingkungan yang bersangkutan meliputi yang sudah dibaptis, katekumen dan simpatisan. 2. Hak Warga : semua warga lingkungan berhak mendapatkan pelayanan dari pihak Pengurus Lingkungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan hidup beriman / menggereja. 3. Kewajiban Warga : warga Lingkungan berkewajiban untuk ikut memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan guna pengembangan hidup menggereja di Lingkungan yang bersangkutan, antara lain mengikuti persekutuan, pewartaan, liturgi, penggembalaan dan diakonia serta keuangan, misalnya: a. Dibidang Persekutuan, ikut menciptakan kehidupan yang guyub dan rukun. b. Dibidang Pewartaan, berusaha memberikan kesaksian iman dalam hidup sehari-hari.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
7
c. Dibidang Liturgi, melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ibadat di Lingkungan dan dalam tugas-tugas ibadat di Paroki. d. Dibidang Penggembalaan, membantu tugas penggembalaan Pengurus Lingkungan. e. Dibidang Diakonia, ikut memberikan pelayanan kepada umat dan masyarakat sekitar. f. Dibidang Keuangan, ikut memikirkan dan menanggung kebutuhan keuangan lingkungan melalui persembahan bulanan, kolekte dan lain-lainnya.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
8
BAB IV PENGERTIAN PENGURUS LINGKUNGAN 1. Pengurus Lingkungan adalah “DEWAN" yang terdiri dari wakil-wakil umat yang bersedia melayani dan berkomitmen untuk memajukan kegiatan-kegiatan yang perlu dan bermanfaat untuk pengembangan hidup menggereja di Lingkungan. 2. Pengurus Lingkungan terdiri atas: a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Ketua-ketua Kelompok / Blok f. Ketua-ketua Tim Kerja 3. Tim Kerja : adalah bagian dari Lingkugan yang dipercaya mengelola salah satu bidang hidup menggereja di lingkungan. Jenis Tim Kerja disesuaikan dengan kebutuhan: a. Tim Kerja Liturgi b. Tim Kerja Pewartaan c. Tim Kerja Sosial – Kematian Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
9
d. Tim Kerja Mudika e. Tim Kerja Ibu Ibu Lingkungan dll. A. Pembentukan Pengurus Lingkungan 1) Pengurus dibentuk melalui pemilihan, yang persyaratannya sudah tercantum dalam PPDP Santo Yusup - Gedangan pasal 35 ayat 1. 2) Tata cara pemilihan Pengurus Lingkungan a) Dipilih dari dan oleh umat Lingkungan. b) Caranya diserahkan sepenuhnya kepada ingkungan masing-masing dan disesuaikan dengan kondisi serta situasi yang ada di Lingkungan yang bersangkutan. 3) Pengukuhan Pengurus : Pengurus Lingkungan dikukuhkan bersama-sama oleh Pastor Kepala Paroki. 4) Masa Bakti: a) Masa Bakti Pengurus Lingkungan adalah 3 tahun. b) Seseorang menjabat Pengurus Lingkungan paling lama 2 (dua) periode dalam jabatan yang sama, dan dapat dipilih kembali setelah berselang satu periode.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
10
5) Cara dan Suasana Kerja Pengurus Lingkungan: a) Berdasarkan semangat Kristiani dan kekeluargaan, solidaritas dan subsidiaritas. b) Rapat pengurus minimal 1 bulan 1 kali. c) Pengambilan keputusan dilaksanakan dengan jalan musyawarah dan mufakat. B. Tugas-tugas Pengurus Lingkungan 1. Bidang Komunikasi: a. Menampung saran dan pendapat umat serta masalah yang ada di lingkungan dan meneruskannya kepada Pastor dan Dewan Paroki. b. Menyampaikan informasi yang diperoleh dari Dewan Paroki. 2. Bidang Administrasi: a. Mengadakan pendataan yang jefas tentang jumlah umat. b. Membuat daftar Kepala Keluarga. c. Denah Lingkungan. d. Membuat surat keterangan Perkawinan, Pembabtisan, Kematian, Krisma, Komuni Pertama dan rekomendasi untuk Pastor Paroki. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
11
e. Mencatat warga yang baru dan yang pindah. 3. Bidang Koordinasi a. Menyusun program kegiatan jangka pendek 1 tahun. b. Mengkoordinasi dan pelaksanaannya. c. Mengadakan rapat koordinasi sesuai kebutuhan. d. Menggerakkkan tim kerja yang macet. e. Menjadi motor penggerak warga. f. Bersama umat menangani masalah yang timbul. g. Membina kader muda untuk regenerasi. h. Menjembatani antara umat dan warga. i. Mengusahakan terlaksananya kebijakan Paroki. j. Mengevaluasi program kerja. 4. Bidang Pembinaan a. Guyub dan Rukun (koinonia); Pengurus Lingkungan dapat menjadi pemersatu, bertanggungjawab dalam kegiatan Lingkungan sehingga umat menjadi semakin guyub dan rukun. Semakin Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
12
banyak umat yang terlibat semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. b. Tekun beribadat (liturgia); melaui kegiatan liturgi ini semangat berjemat semakin kuat dan menjadi sarana untuk mendapatkan kekuatan yang baru, caranya Ibadat Lingkungan yang teratur. Melibatkan umat dalam tugas tugas peribadatan. Mengusahakan adanya kelompok Kitab Suci. c. Dewasa dalam Iman; pengurus bertanggungjawab membina warganya agar menjadi kaum beriman yang tangguh. d. Peduli terhadap masyarakat sekitar (diakonia); iman baru dapat dilihat bila diwujudkan dalam hidup sehari-hari, untuk itu Pengurus Lingkungan harus dapat mengajak warganya untuk terjun dalam kegiatan bermasyarkat.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
13
5. Besar semangat misionernya (kesaksian hidup); pengurus lingkungan berkewajiban untuk mengajak umatnya agar bertanggungjawab terhadap kehidupan Gereja dengan menjadi saksi dan pewarta Kerajaan Allah, serta mengusahakan agar terang Kristus memancar ditengah masyarakat. C. Struktur Organisasi Pengurus Lingkungan Pembagian tugas-tugas pengurus Lingkungan 1. Ketua: a) Menampung dan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan warga Lingkungan dalam kesatuan dengan ketua Wilayah dan / atau Stasi, b) Mengadakan pendataan Lingkungan setahun sekali dengan menggunakan pedoman statistik Keuskupan, e) Bertangggungjawab atas terjadinya pertemuan-pertemuan Lingkungan. d) Mengadakan dan bertanggungjawab atas setiap kegiatan umat Lingkungan.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
14
e) Membangun kerjasama antar Lingkungan dan antar Kelompok Ketegorial untuk perkembangan umat dan masyarakat 2) Sekretaris a) Mengelola administrasi Lingkungan termasuk pendataan dan inventarisasi. b) Membuat undangan dan surat pengantar. c) Membuat notulen rapat. 3) Bendahara a) Membuat pembukuan keuangan b) Membuat laporan keuangan 4) Ketua Blok / Kelompok a) Menggerakkan warganya untuk terlibat dalam kegiatan Lingkungan. b) Memperlancar komunikasi antar Pengurus Lingkungan dan Dewan Paroki atau sebaliknya. c) Memperlancar jalannya surat undangan.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
15
5) Ketua Tim Kerja Mengelola dan mengembangkan bidang hidup Gereja yang dipercayakan kepadanva.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
16
BAB V KEUANGAN LINGKUNGAN Keuangan Lingkungan dikelola atas prinsip kemandirian, yaitu segala kebutuhan keuangan Lingkungan ditanggung oleh segenap warga Lingkungan sendiri. SUMBER KEUANGAN: 1) Didapat dari iuran warga, yang dikumpulkan sebulan sekali dari kepala keluarga atau kelompok atau blok. 2) Hasil kolekte dalam ibadat Lingkungan 3) Sumbangan khusus 4) Usaha-usaha yang lain yang sah dan tidak mengikat. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN 1) Dalam setiap rapat / pertemuan pengurus, bendahara memberikan laporan keuangan kepada warga Lingkungan dan Paroki. 2) Pada akhir masa jabatan, Ketua Lingkungan menyampaikan pertanggungjawaban Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
17
BAB VI PENUTUP 1) Panduan Pengurus Lingkungan ini disusun berdasarkan dan sesuai dengan isi dan jiwa Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang dan Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang. 2) Hal-hal yang menyangkut bidang administrasi berikut ini diberikan lampiran-lampiran sebagai format yang seragam antara lain : a) Permohonan pembabtisan bayi / anak. b) Permohonan Perkawinan. c) Surat keterangan Kematian d) Petuk / kartu iuran warga /kematian e) Surat pengantar / rekomendasi ke Pastor. 3) Untuk hal lainnya yang masih belum tercantum / tercatat dalam buku panduan ini, kami Dewan Paroki, tetap menampung saran dari para Ketua Lingkungan.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
18
Semarang, 11 Pebruari 2009
ttd
ttd
Ign Sri Haryanta Ketua II
MC Jeanne Dianasari Sekretaris I
Mengetahui
ttd Kari Theodor Wolf, SJ Pastor Kepala Paroki
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
19
Lampiran 1
GEREJA BASIS Adalah sekelompok umat beriman yang hidup ditengah-tengah umat beriman yang lain, yang sungguh menghayati persekutuan dalam Roh yang satu dan sama yang telah mengikat mereka menjadi satu tubuh . • Gereja Basis ini biasanya kecil, baik dalam lingkup wilayahnya maupun jumlah anggotanya. • Karena merupakan kelompok kecil maka memungkinkan mereka untuk saling mengenal, akrab dan peka terhadap kebutuhan bersama. • Hubungan ini didasari oleh semangat persaudaraan yang tinggi. • Semua anggota merasa bertanggung jawab atas kehidupan dan perkembangan persekutuan. • Ada kesetaraan antar pribadi. • Seluruh umat duduk sama rendah berdiri sama tinggi. • Perbedaan hanya terjadi pada tugas. • Masing-masing anggota punya kharisma sendiri dari Allah. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
20
• Kharisma yang berbeda-beda ini harus diabdikan untuk kepentingan umat, sehingga umat dapat bertumbuh bersama dalam iman akan Yesus Kristus. • Dengan demikian seluruh umat saling melengkapi. Kesimpulan : Umat lingkungan ini merupakan suatu persekutuan yang guyub, rukun, akrab, saling memahami dan saling melayani. Semangat Kasih yang ada diantara anggota umat lingkungan ini terpancar keluar dalam bentuk kesaksian dan pelayanan yang nyata kepada masyarakat sekitar, sehingga mereka disukai oleh semua orang.
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
21
Lampiran 2
UMAT LINGKUNGAN YANG IDEAL Umat Lingkungan yang ideal mempunyai lima ciri pokok yaitu : 1. Iman yang kuat Masing-masing pribadi menyadari sebagai orang beriman akan Yesus Kristus, maka himpunan pribadi-pribadi beriman ini menyebut diri sebagai umat beriman. 2. Ikatan persaudaraan yang erat Menyadari diri sebagai umat beriman dalam suatu paguyuban, hubungan mereka antar anggota umat adalah hubungan saudara dalam Yesus Kristus. Begitu kuatnya persaudaraan itu sehingga mampu menembus benteng suku, asalusul, umur, golongan, bahasa, status sosial, dan lain sebagainya. 3. Iman yang memasyarakat Umat menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat setempat, terkait dan terikat dengan suka duka sesama di sekitarnya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
22
Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan menusia dewasa ini terutama yang miskin dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus pula. 4. Ide yang cemerlang Dalam melakukan kegiatan, menyadari akan tugasnya sebagai utusan Allah maka umat beriman harus melakukan banyak kegiatan baik dalam bidang pewartaan, liturgi, penggembalaan dan diakonia. 5. Inisiatif dan improvisasi Yang berkelanjutan dalam membuat program kegiatan, sehingga dapat menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan Gereja dan masyarakat
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
23
Panduan Pengurus Lingkungan Paroki
24