Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Melakukan Keputusan Pembelian Handphone Android (Factors affecting consumers purchasing decisions mobile do androids) Pandji Saputro1 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl.Margonda Raya 100 Pondok Cina, Depok E-mail:
[email protected] 1
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variable Harga, Merk, Diferensiasi Produk dan Peerceived Quality terhadap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian handphone android. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya bermunculan vendor smartphone yang mengusung handphone pintar, setelah system operasi android mulai dikenal oleh masyarakat. Sehingga yang menjadi obyek penelitian adalah para pengguna Smartphone Android . Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan kuisioner. Sedangkan alat analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa variable Harga, Diferensiasi Produk dan Perceived Quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap handphone android. Sedangkan faktor Merk, menunjukan hasil yang kurang signifikan namun tetap berpengaruh. Sementara secara keseluruha faktor Harga,Merk, Diferensiasi Produk dan Perceived Quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Android. Kata Kunci : Harga, Merk, Diferensiasi Produk, Perceived Quality, Keputusan Pembelian ABSTRACT The purpose of this research is to know the influence of variable price, brands, differentiation products and perceived quality of consumer inmaking purchasing decisions android phone. The research was motivated by a number of emerging vendors that carry the smartphone smart phone, after the operating system android began to be known by the public.The object of research is the user's Android Smartphone. The technique of collecting data on the study is done with kuisioner. While the data analysis tools on this research was conducted by using the method of multiple linear regression. From the research that was done we got the result that the variable price, Product Differentiation and Perceived Quality has a significant influence on consumer purchase decisions for android mobile phones. While the Brand factor, indicating the result of less significant but still influential. While overall a factor of the prices of brands, differentiation products and perceived quality influential significant of the decision of the purchase of a cell phone android. Keywords : Price, Brand, Product Differentiation, Perceived Quality, Purchasing Decision
PENDAHULUAN Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan ditambah untuk saat ini Internet kian mudah diakses. Karena faktor internet itulah banyak produsen HP Pintar atau biasa disebut Smartphone saling berlomba untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan informasi untuk kosumen. Dahulu handphone hanya digunakan untuk berkomunikasi lewat telfon dan sms. Namun seiring pesatnya perkembangan teknologi dan internet, hanpdhone pada saat ini kegunaanya lebih dari sekedar handphone pada saat dulu. Produsen berlomba-lomba untuk sebisa mungkin dapat bersaing dengan kompetitor. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk dengan jenis dan kegunaan yang sama akan tetapi berbeda harga, fitur produk, dan layanan . Saat ini handphone selain untuk menelfon dan sms, juga dapat digunakan untuk mengakses internet dan melakukan pekerjaan yang dahulu hanya bisa dilakukan pada komputer atau laptop namun saat ini bisa diakses melalui gadget yang disebut SmartPhone atau Handphone Pintar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan membentuk identitas produk yang kuat pada masyarakat sebagai konsumen akhir. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran modern pun mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai perhatian utama .Dengan semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus dapat teliti dalam menetapkan harga. Harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk memperoleh
suatu produk. Harga yang terlalu mahal atau terlalu murah akan menjadi tanda tanya besar pada diri konsumen. Harga yang terlalu tinggi akan membuat konsumen melakukan perpindahan dalam pembelian produk, mereka akan mencari produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Merek merupakan nama, istilah, tanda desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan .Sedangkan kemudian disimpulkan bahwa dalam pemasaran yang paling penting adalah persepsi, malah bagi pemasar perlu ada keyakinan bahwa persepsi adalah realitas. perceived quality sebagai penilaian subjektif konsumen tentang sebuah produk secara keseluruhan tentang kebaikan atau keunggulannya. Karena perceived quality merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika perceived quality pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika perceived quality pelanggan positif, produk akan disukai. Minat pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek. KAJIAN TEORITIS Perilaku Konsumen Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Pola yang dinamis dari suatu perilaku knsumen ini menyebabkan setiap perusahaan harus berusaha
mempertahankan konsumennya. Melalui suatu proses yang dinamis, perusahaan harus berusaha mengerti apa yang diinginkan oleh pasar dan apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Menurut ilmu ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah makhuk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasanya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan selalu berusaha memaksimalkan kepuasanya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alterbatif produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka Smartphone Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan definisi telepon pintar. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh piranti lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon pintar hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (ebook) atau terdapat papan ketik (baik builtin maupun eksternal) dan konektor VGA Salah satu Hp Smartphone yang saat ini tengah diminati adalah Android. Android Inc adalah perusahaan software kecil yang didirikan pada bulan oktober 2003 di palo alto,California,USA. Android Inc didirikan untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka terhadap lokasi dan Preferensi pemilik. Harga
Sebagai contoh dalam hal persepsi kewajaran harga dimana pada umumnya konsumen memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh konsumen lain. Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan terdapat dampak dari persepsi harga konsumen yang ditimbulkan oleh tiga tipe harga acuan antara lain harga rendah dan wajar, tinggi dan wajar, yang terakhir tinggi dan tidak wajar. Konsumen memiliki range harga yang dapat mereka terima yang merupakan bentuk dari taksiran mereka berdasarkan informasi yang mereka miliki dari kategori produk tersebut. Harga yang tidak mereka terima merupakan harga yang terlalu rendah maupun harga yang terlalu tinggi bedanya dari range harga yang sudah ada pada benak mereka. Tinggi rendahnya harga akan mempengaruhi keputusan pembelian karena konsumen harus menyesuaikan dengan tingkat pendapatannya, tinggi dan rendahnya harga juga akan mempengaruhi persepsi konsumen tentang kualitas Merek Menurut Durianto (2001) merek merupakan nama, istilah, tanda desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi menurut Sihombing (2009)
Kinerja merek akan sangat tergantung pada besarnya pengorbanan serta manfaat yang dirasakan oleh konsumen. Jika pengorbanannya kecil tetapi manfaatnya besar, maka merek tersebut sangat bernilai bagi konsumen dan berarti mempunyai kinerja yang tinggi. Demikian pula jika konsumen merasakan manfaat yang diperoleh lebih besar daripada yang dijanjikan. Kinerja yang tinggi akan menimbulkan loyalitas terhadap merek. Diferensiasi Produk Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik dan dilakukan dengan cara mengubah karakter produk. Menurut Elsa Apriyanti (2010) Diferensiasi adalah sebuah proses untuk membedakan diri, membedakan produk anda dari kerumunan produk serupa .Pendekatan didalam mendiferensiasi produk dapat mengambil bentuk seperti desain, image merek, teknologi, bentuk atau wujud kemasan, dan dimensi-dimensi lain yang terpusat pada terciptanya berbagai poin dari perbedaan. Perceived Quality Zeithaml dalam Yoo, Donthu, Lee (2000) mendefinisikan perceived quality sebagai penilaian subjektif konsumen tentang sebuah produk secara keseluruhan tentang kebaikan atau keunggulannya. Pengalaman pribadi akan sebuah produk, kebutuhan yang unik dan situasi saat mengkonsumsi produk dapat mempengaruhi penilaian subjektif konsumen tentang kualitas. Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian produk atau jasa diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan
keinginan atau menyadari adanya masalah selanjutnya, maka konsumen akan melakukan beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian menurut Bambang Pranoto (2008). Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) menyebutkan ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu. 1. Pemecahan Masalah Diperluas, yaitu Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya disebut pemecahan masalah yang diperluas. 2. Pemecahan Masalah Terbatas, yaitu konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut tetapi belum memiliki preferensi terhadap merek tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk dapat membedakan antara berbagai merek tersebut. Dalam hal ini, konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan sebagai akibat waktu dan sumberdaya yang dimiliki konsumen terbatas 3. Pemecahan Masalah Rutin, yaitu konsumen telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek dan cukup mengingat kembali apa yang telah diketahui.
H1 + Harga c
Merk
H2 + c
Diferensiasi Produk
Perceived Quality
H3 +
Keputusan Pembelian
c
H4 + c
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Hipotesis
Metodologi Penelitian
H1: Faktor Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Android H2: Faktor Merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Android H3: Faktor Diferensiasi Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Android. H4: Faktor Perceived Quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan handphone Android H5: Faktor Harga, Merek, Diferensiasi Produk dan Perceived Quality secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Android.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil kuesioner yang disebarkan kepada para pengguna handphone android. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari bulan Juni 2012. Variabel yang diteliti oleh penulis dibedakan menjadi dua. Variabel pertama disebut variabel bebas yang terdiri atas variabel harga, merek, diferensiasi produk dan perceived quality. Sedangkan variabel yang kedua disebut variabel terikat yaitu tingkat keputusan pembelian. Populasi dan sampel penelitian ini adalah calon mahasiswa baru Universitas Gunadarma angkatan 2012/2013 jalur beasiswa pengguna SmartPhone Android. Jumlah responden yang ditentukan sebanyak 130 responden. Jenis sumber data: (a) Data
primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden berdasarkan daftar pertanyaan; dan (b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan kampus universitas gunadarma. Cara mengumpulkan data: (a) Wawancara, yaitu mengadakan tanyajawab dengan responden maupun pihakpihak yang terkait; dan (b) Kuesioner, yaitu dengan mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden, disini responden diminta memberikan pendapat atau jawaban pertanyaan-pertanyaan. dan untuk mengetahui .
Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan lolos dari penyimpangan asumsi klasik. keeratan hubungan antara variabel independent dan dependent dilakukan melalui uji koefisien determinasi. Lalu untuk menguji tingkat signifikasi dilakukan dengan melalui uji t dan uji F. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependent, sedangkan uji F digunakan untuk menguji secara simultan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda, yaitu: Y = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 +e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian; B0 = intersep; B1 s.d B6 = koefisien regresi yang akan dihitung; X1 = Harga; X2 Merek; X3 = Diferensiasi Produk; X4 = Perceived Quality e = Variable pengganggu.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan lolos. dari penyimpangan asumsi klasik Terdapat tiga uji asumsi klasik yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas. Uji Normalitas. Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal / tidak.
Gambar 2. Uji Histogram
Gambar 3. Uji Normal P-Plot
Dengan melihat tampilan uji Histogram disimpulkan bahwa grafik Histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan grafik normal P-P Plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan model regresi layak dipakai karena memnuhi asumsi normalitas.
maupun gambar normal Uji Multikolinearitas
diatas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Oleh karena itu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heterokesdatisitas, sebaliknya jika tetap disebut homokesdatisitas.
plot
Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model
1
Tolerance
VIF
Harga
.811
1.234
Merk
.456
2.191
Diferensiasi
.453
2.205
PerceivedQuality
.820
1.220
(Constant)
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Gambar 4 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik yang ada tidak membentuk suatu pola tertentu atau serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga bisa disimpulkan bahwa dalam penelitian ini model regresi yang dipakai tidak mengalami heteroskedastisitas.
Dari hasil uji multikolinearitas diperoleh hasil bahwa semua variabel independen dari model regresi tidak terdapat multikolinearitas yang ditunjukkan oleh nilai VIF yang dibawah 10 dan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Ini menunjukkan bahwa model regresi ini layak untuk digunakan karena tidak terdapat variabel yang mengalami multikolinearitas Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui berapa
pertanyaan yang valid dan reliabel dengan reliabilitas disajikan pada Tabel 2 berikut cara melakukan survey terhadap 130 ini. responden. Hasil uji validitas dan Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pernyataan Variabel Valid
Invalid
Reliabilitas Instrumen
Harga
5
0
Reliabel
Merk
5
1
Reliabel
Diferensiasi Produk
6
1
Reliabel
Perceived Quality
5
0
Reliabel
Keputusan Pembelian
5
0
Reliabel
Total
26
2
5
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa instrumen pada masing-masing variabel 26 pernyataan dari kelima variabel yang digunakan pada penelitian ini sudah dianggap valid, sedangkan 2 pernyataan tergolong baik. dianggap tidak valid, karena nilai rhitung Langkah selanjutnya adalah melakukan lebih kecil dari nilai rtabel. Selanjutnya pengujian hipotesis guna mengetahui kedua pernyataan yang tidak valid hubungan antara variabel independent tersebut akan dihilangkan dari dalam dan variabel dependent melalui metode kuesioner penelitian. regresi linear berganda, Lalu berdasarkan hasil uji reliabilitas Adapun hasil dari pengujian tersebut yang dilakukan diketahui bahwa semua adalah sebagai berikut: variabel telah reliabel. Dengan demikian Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis B
Hipotesis H1 : Variabel Harga terhadap Keputusan Pembelian
.250
H2 : Variabel Merek terhadap Keputusan Pembelian
.075
H3 : Variabel Diferensiaisi Produk terhadap Keputusan Pembelian
.103
thitung
ttabel
3.355
Sig.
Fhitung
Ftabel
10.486
2,44
0.001 1.97912
0.816
0.416 1.97912
H4 : Variabel Perceived .143 quality terhadap Keputusan Pembelian
1.129
0.261 1.97912
2.750
0.007 1.97912
Uji Koefisien Determinasi dilakukan guna mengetahui besarnya Pembelian (KP). Dimana semakin besar kontribusi variabel bebas yaitu Harga nilai koefisien determinasi maka akan (HR), Merk (MK), Diferensiasi Produk semakin baik kemampuan variabel bebas (DF) dan Perceived Quality (PQ) dalam menerangkan variabel terikat. terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model
1
R
.501
R Square a
.251
Melalui hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diatas dapat diketahui bahwa keeratan hubungan antara variabel variabel bebas yaitu variabel Harga (HR), Diferensiasi Produk (DF), Merk (MK) dan Perceived Quality (PQ) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (KP) adalah cukup kuat, hal
Pengaruh Faktor Harga Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Android. Harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian handphone android”. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa hipotesis 1 terbukti. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai thitung dari variable Harga adalah sebesar 3.355 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung 3.355 lebih besar dari t tabel 1.97912. Dari hasil perhitungan itu dapat disimpulkan bahwa variable harga berpengaruh positif
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.227
.37590
Durbin-Watson
1.977
ini dapat diketahui dari nilai R sebesar 0.501 atau sebesar 50.1%. Kemudian pada kolom R Square sebesar 0.251 menunjukan bahwa 25.1% keputusan pembelian handphone android dapat dijelaskan oleh faktor Trust, Security, Quality Service, dan Perceived Risk, sedangkan sisanya yang sebesar 74.9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone android. Hal ini berarti juga bahwa jika harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas dan ekspektasi pada pemikiran konsumen, maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa konsumen yang membeli produk berdasarkan variable harga sangat kuat. Pengaruh Faktor Harga Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Android.
Merk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian handphone android”.Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa, nilai t-hitung dari variable Merk adalah sebesar 0.816 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.416. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung (0.816) lebih kecil dari t tabel 1.97912. Dari hasil perhitungan itu dapat disimpulkan bahwa variable Merk mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian handphone android namun pengaruh itu tidak signifikan karena nilai t hitung (0.816) lebih kecil dari t tabel 1.97912. Perilaku konsumen mempengaruhi keputusan membeli pada aspek merek namun tidak begitu sginifikan seperti ketiga variable lainya, akan tetapi konsumen mempunyai pandangan positif terhadap variable merk. Pengaruh Faktor Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Android Diferensiasi Produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian handphone android”. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa hipotesis 2 terbukti. Hasil ini menunjukan bahwa nilai t-hitung dari variable Diferensiasi adalah sebesar 1.129 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.261. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung ( 1.129) lebih kecil dari t tabel 1.97912. Dari hasil perhitungan itu dapat disimpulkan bahwa variable Diferensiasi Produk berpengaruh positif namun kurang signifikan terhadap keputusan pembelian handphone android. Hal ini bisa juga mempengaruhi bahwa jika diferensiasi produk semakin
baik, maka akan mengakibatkan timbulnya kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa persepsi konsumen terhadap diferensiasi produk mempunyai pandangan yang positif. Pengaruh Faktor Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Android Perceived Quality mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian handphone android”. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa hipotesis 4 terbukti, bahwa nilai t-hitung dari Perceived Quality adalah sebesar 2.750 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.007. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung ( 2 . 7 5 0 ) lebih besar dari t tabel 1.97912. Dari hasil perhitungan itu dapat disimpulkan bahwa variable Perceived Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone android. Hal ini berarti juga bahwa jika persepsi kualitas semakin baik, maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas keseluruhan handphone android, kualitas fisik produk serta kemasan yang positif akan membuat mereka memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam membeli handphone android.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan ternyata hipotesis pertama diterima, bahwa perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian handphone Android dipengaruhi oleh variable harga, merek, diferensiasi produk dan perceived quality. Untuk hasil hipotesis kedua didapati bahwa variable harga mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian handphone android. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang sebesar nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan ketiga variable lainya. Sedangkan untuk variable yang pengaruhnya paling kecil adalah variable merek dengan nilai koefisien regresi sebesar. Berdasarkan
kesimpulan
demikian, beberapa saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
Dengan dapat
1. Dengan diketahuinya faktor harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian hanphone Android, maka hal ini mencerminkan bahwa faktor harga merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembelian handphone android. Bertitik tolak dari hasil tersebut, produsen handphone hendaknya dalam menaikkan harga, harus sangat dipertimbangkan akibatnya, karena adanya persaingan ketat antara produsenprodusen handphone Android. 2. Sedangkan untuk variable merek yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh paling kecil. Hendaknya para produsen handphone Android lebih melakukan
promosi dengan menggunakan media yang luas seperti Surat kabar, Televisi, maupun media-media cetak lainnya. Sehingga menguatkan citra merek produk ini baik dan berkualitas dibenak masyarakat. 3. Akan lebih baik lagi jika Diferensiasi produk dibedakan dengan dua komponen yaitu: variasi produk dan inovasi produk. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan komponen itu sehingga penelitian bisa lebih baik dari penelitian sebelumnya. 4. Untuk penelitian selanjutnya penelti menyarankan sebaiknya untuk variable menggunakan data Rasio dan variable keputusan pembelian menggunakanskala nominal. Sehingga alat analisisnya bisa menggunakan MDA. DAFTAR PUSTAKA Apriyanti,
Elsa, 2010, “Perbedaan Kemasan Sebagai Diferensiasi Produk” 05 Januari 2012 diakses dari http://elsaapriyanti.blogspot.co m/2010/01/perbedaan kemasan sebagai diferensiasi.html pada tanggal 25 Juli 2012.
Durianto. Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001, “Strategi Menaklukan Pasar; Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Kanuk Leslie L DAN Schiffman, 2004, “Perilaku Konsumen”,Edisi 7. Jakarta: PT. Indeks Group Gramedia. Kanuk Leslie L DAN Schiffman, 2004, “Perilaku Konsumen”,Edisi 7.
Jakarta: PT. Indeks Group Gramedia. Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu., 2005, “Perilaku Konsumen”, Edisi Revisi, Penerbit Refika Aditama, Bandung. Mayasari, Suwari, S, D, 2011, “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen”. Jurnal Ekonomi Bisnis, Th. 16, No. 1, Maret 2011:76-84. Pranoto, Bambang, 2008, “ Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kendaraan Bermotor”, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Vol.1 No.2 September 2008:41-46.
Sihombing, 2009, “ Pengertian Merek (Perilaku Konsumen)” 11 Oktober 2009 diakses dari http://sihombingruben.blogspot .com/2009/10/pengertianmerek.html pada tanggal 02 Agustus 2012 . Simamora, Bilson, 2004, “Panduan Riset Perilaku Konsum”. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yoo, B., Donthu, N. dan S. Lee. 2000, “An Examinatioan of Selected Marketing Mix Elements and Brand Equity”. Journal of the Academy of Marketing Science, 28(2), 195-211.