PANDANGAN DUNIA FYODOR DOSTOYEVSKY TERHADAP KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT RUSIA DALAM NOVEL ИГРОК (Suatu Tinjauan Strukturalisme Genetik) NISA WENING ASIH SUTRISNO 180710080020 ABSTRACT This thesis is entitled The Worldview of Fyodor Dostoyevsky toward Social Situation in The Russian Society in The Novel of The Gambler. The purpose of this thesis is to describe the social situation of Russian society, and also describe how the worldview of the author the novel. In this research used a descriptive qualtative analysis method. Data abtained from the novel of The Gambler by Fyodor Dostoyevsky. Theory used to analized this novel is the Goldmann genetic structuralism theory. The result of this research indicate that the socialcondition of Russian society in the mid-nineteenth century experienced a change which is marked by fragmentation of the Russian intelligentsia into two groups, that are Slavophiles group which is traditional and Zapadnik group which is Westernized. Then the enactment of theslavery act abolished slave theory, by equating the civil rights between the nobility andthe slaves. As well as the worldview of the author that represents thoughts of his socialgroup
PENDAHULUAN PANDANGAN DUNIA FYODOR DOSTOYEVSKY TERHADAP KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT RUSIA DALAM NOVEL ИГРОК 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah buah karya manusia yang merupakan karya imajinasi pengarang yang merefleksikan kehidupan nyata. Seperti yang dikatakan Goldmann (dalam Faruk, 2010:10) bahwa karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia secara imajiner. Dalam penciptaan karya sastra tersebut tidak hanya melalui imajinasi yang dilakukan oleh pengarang tetapi, dapat juga dari hasil pengalaman pengarang. Pengalaman pengarang tersebut berupa peristiwa atau masalah dunia yang begitu menarik sehingga muncul imajinasi yang berupa gagasan dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Biasanya, masalah yang diketengahkan adalah masalah-masalah yang sedang terjadi. Melalui karyanya, seorang pengarang menawarkan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan kehidupan, yang mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan menghayati hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaimana ia memandangnya. Setelah membaca novel, mungkin sekali pembaca akan merasakan sesuatu yang belum dirasakan sebelumnya, mungkin berupa keharuan ikut merasakan penderitaan atau kebahagiaan seperti yang dialami tokoh atau berbagai sifat emotif lain yang dapat menyebabkan
pembaca mengalami perubahan dalam menyikapi hidup dan
kehidupan ini (Nurgiyantoro, 1995: 71). Di dalam pembuatannya karya sastra tidak lepas dari pengaruh sosial, latar belakang penulis, sejarah, dan politik yang akan berpengaruh besar terhadap jalan cerita dan juga penokohan dalam suatu karya sastra. Begitu pula kesusasteraan Rusia tak luput dari peranan sejarah yang melatarbelakangi terbentuknya suatu karya sastra. Pada abad XIX yang disebut sebagai masa keemasan bagi kesusasteraan Rusia, banyak dihasilkan karya yang realistis, sehingga disebut era realisme. Pada masa ini muncul pengarang-pengarang besar Rusia seperti Pushkin, Tolstoy, Gogol, dan Dostoyevsky. Di dalam karya sastra yang mereka
suguhkan terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang tepatnya memberikan gambaran kehidupan yang terjadi di Rusia pada masa itu. Nilai-nilai kemanusiaan di atas ditemukan pula di dalam novel yang berjudul Игрок karya Fyodor Dostoyevsky. Pada novel Игрок ini, Dostoyevsky menceritakan seorang laki-laki muda berkebangsaan Rusia yang bekerja sebagai tutor bahasa kepada seorang penjudi yang dekat dengan orang-orang Eropa, seperti orang Perancis dan Jerman. Laki-laki ini begitu mencintai putri tiri majikannya, Polina Alexandrovna. Pada suatu ketika ia mendapat kesempatan untuk berjudi, kemenangan memang pernah menghampirinya akan tetapi kekalahanpun tak jauh darinya. Karya Dostoyevsky ini disajikan dalam cerita mengenai perjudian, percintaan, dan pencitraan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjudian tersebut yang berbeda kebangsaan. Bangsa-bangsa yang ia ceritakan ialah bangsa-bangsa pelaku perang Krim yang terjadi di Rusia pada tahun 1841-1854, yaitu, Rusia, Perancis, Inggris, dan Jerman. Secara lugas pengarang mengungkapkan karakter dari tokoh-tokoh berbeda kebangsaan itu dan menceritakan suatu perjuangan manusia untuk mendapatkan cinta dan kehidupan yang layak. Novel ini ditulis pada saat keadaan sosial masyarakat Rusia tengah berada pada pasca perang Krim yang memberikan kekalahan pada Rusia. Oleh karena itu, kalangan “berpengaruh” di Rusia berpikir mengenai pentingnya suatu pembaharuan, dengan dimulainya era liberalisasi di Rusia, serta kemunculan undang-undang yang memberikan kebebasan sipil kepada para budak. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji, khususnya dengan menggunakan pendekatan strukturalisme genetik. Dari penjelasan latar belakang di atas oleh karena itu penulis mengangkat judul penelitian ini sebagai berikut : “Pandangan Dunia Fyodor Dostoyevsky Terhadap Keadaan Sosial
Masyarakat Rusia Dalam Novel Игрок (Suatu
Tinjauan Strukturalisme Genentik ). 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang, dapat dirumuskan masalah-masalah dalam
identifikasi masalah adalah : 1. Bagaimanakah kondisi sosial masyarakat Rusia dalam novel Игрок? 2. Bagaimanakah pandangan dunia pengarang dalam novel Игрок? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan kondisi sosial masyarakat Rusia dalam novel Игрок. 2. Mendeskripsikan pandangan dunia pengarang dalam novel Игрок. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam bidang kesusastraan bagi pembaca karya sastra dan sebagai sumbangsih bagi dunia akademik. Adapun manfaat lain yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan dan pemahaman bagi peneliti khususnya dan pembaca lain pada umumnya, mengenai latar belakang pengarang dalam menciptakan karyanya yang dituangkan ke dalam cerita yang berjudul Игрок. 1.5
Kerangka Teori Dalam penyusunan rancangan penelitian yang diajukan, digunakan
tinjauan strukturalisme genetik dengan teori yang dikemukakan oleh Lucien Goldmann. Secara definitif strukturalisme genetik adalah analisis struktur dengan memberikan perhatian terhadap asal-usul karya (Ratna, 2009:123). Di dalam penelitian ini terlebih dahulu dikaji unsur intrinsik yaitu tokoh, latar, dan alur dengan menggunakan teori yang terdapat dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (2002) karya Nurgiantoro. Kemudian, dikaji unsur ekstrinsik yakni kondisi sosial masyarakat Rusia pada tahun 1867-an yang menjadi latar dalam novel dan analisis tematik secara mendalam menggunakan tinjauan strukturalisme genetik. Penggambaran kondisi sosial masyarakat Rusia pada tahun 1867-an akan mengacu pada buku Dasar Sedjarah Rusia Modern karya Hans Kohn yang diterjemahkan Dr. Hasjim Djalal dan Microsoft Encarta 2009, sedangkan analisis
tematik akan mengacu pada buku Pengantar Sosiologi Sastra (2010) karya Faruk, Sosiologi Sastra (1979) karya Damono dan Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra (2009) karya Nyoman Kutha Ratna. 1.6
Metode penelitian Metode penelitian membantu peneliti dalam menentukan urutan kerja dan
bagaimana penelitian dilakukan. Sedangkan teknik adalah alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melakukan suatu penelitian (Nazir, 1985 : 24). Metode ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan cara kerja dalam menganalisis dan bagaimana penelitian dilakukan sehingga dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dan metode dialektik Goldmann. Metode kualitatif adalah metode yang memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. (Nyoman Kutha, 2009:47). Objek penelitian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantif, melainkan maknamakna yang terkandung di balik tindakan, yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Adapun metode dialektik adalah metode dengan dua pasang konsep; keseluruhan bagian dan pemahaman penjelasan, Goldmann (dalam Faruk, 2010:77). Teks sastra merupakan keseluruhan dari bagian yang lebih besar yang membuatnya menjadi suatu struktur yang lebih berarti. Dalam pengertian ini pemahaman teks sastra sebagai keseluruhan harus dilanjutkan dengan usaha menjelaskannya dan menempatkannya dalam keseluruhan yang lebih besar. Dengan demikian, dapat dijelaskan yang dimaksud dengan pemahaman adalah suatu usaha pendeskripsian struktur objek yang dipelajari. Penjelasan adalah usaha menggabungkannya ke dalam struktur yang lebih besar, Goldmann (dalam Faruk, 2010:78). Teknik pelaksanaan metode kualitatif dan dialektik dilakukan sebagai berikut : 1. Membaca novel Игрок untuk memahami objek penelitian. Kemudian mengidentifikasi masalah, memahami maksud dan tujuan penelitian dan memilih metode penelitian yang dianggap sesuai dengan permasalahan yaitu metode deskriptif kualitatif dan dialektika.
2. Mengadakan studi pustaka dengan mencari informasi dari buku maupun mengunduh informasi berupa artikel dan sebagainya pada situs-situs yang berkaitan dengan objek penelitian. 3. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang telah diidentifikasi.Mengkaji latar belakang sosial dan sejarah yang turut mengkondisikan karya sastra saat diciptakan oleh pengarangnya. 4. Menganalisis
data,
dari
semua
data
yang
terkumpul
kemudian
dideskripsikan seperti unsur pembentuk karya satra yang kemudian dianalisis sesuai dengan teori struktural genetik Goldmann. 5. Membuat simpulan. Setelah data selesai dianalisis, langkah selanjutnya adalah membuat simpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan. 6. Menyusun laporan ilmiah. Ini merupakan langkah akhir dari rangkaian penelitian, disajikan dalam bentuk laporan ilmiah yang menyangkut keseluruhan rangkaian penelitian dimulai dari latar belakang hingga simpulan. KAJIAN TEORI 2.1
Pengertian Novel dalam Struktural Genetik Goldmann Pada prinsipnya teori strukturalisme genetik menganggap karya sastra
tidak hanya struktur yang statis dan lahir dengan sendirinya tetapi merupakan hasil strukturasi pemikiran subjek penciptanya yang timbul akibat interaksi antara subjek dengan situasi sosial tertentu Goldman, (dalam Faruk, 2010:58). Struktur karya dalam pandangan Goldmann merupakan struktur dinamis yang lahir dari dinamika pemikiran manusia. Karya sastra terbagi menjadi beberapa genre dan salah satunya adalah prosa dan novel merupakan salah satu bentuk dari prosa. Karya ini adalah karya fiksi yang merupakan cerita rekaan. Karya fiksi menceritakan masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dalam suatu lingkungan sosial, sebagai buah pemikiran, dan reaksi pengarang terhadap kondisi sosialnya. Dalam konteks strukturalisme genetik, konsep struktur karya sastra berbeda dengan konsep struktur yang umum dikenal (Faruk, 2010:71). Goldmann
mempunyai konsep struktur yang bersifat tematik. Yang menjadi pusat perhatiannya dalah relasi antar tokoh dan tokoh dengan objek yang ada disekitarnya (Faruk, 2010:72). 2.2
Unsur Intrisnik Novel Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang berperan membangun cerita dari
dalam, unsur-unsur ini saling terikat satu sama lainnya (Nurgiantoro, 2002:23), semua unsur yang ada kemudian membentuk satu kesatuan utuh. Dalam penelitian ini, tidak semua unsur instrinsik akan dibahas karena struktur pembentuk karya pada teori strukturalisme genetik berbeda dengan struktur pembentuk karya pada umumnya. Pada penelitian ini, akan dianalisis relasi antar tokoh dan tokoh utama serta lingkungannya yang masuk ke dalam latar belakang kondisi sosial masyarakat yang mempengaruhi dalam rangkaian cerita pada novel Игрок. PEMBAHASAN 3.1 Analisis Unsur Intrinsik Novel Analisis unsur intrinsik dalam novel Игрок karya Fyodor Dostoyevsky ini meliputi tokoh dan penokohan, latar atau setting, dan alur yang merupakan unsur pembentuk karya dalam teori sturktural genetik Goldmann. 3.1.1
Tokoh dan Penokohan
a. Alexander Ivanovich Merupakan
tokoh
utama
dalam
novel
ini,
seorang
laki-laki
berkebangsaan Rusia. Ia adalah seorang tutor yang mengajar bahasa kepada anak bangsawan, ia merupakan seorang budak yang bekerja pada majikannya dan dianggap tidak begitu penting oleh lingkungannya. 1) ‘Я думал, что они и бог знает как ждут меня, однако ж ошибся.’ ‘Aku pikir bahwa mereka dan tuhan tahu tentang penantianku, namun aku keliru.’
2) ‘Я так и знал, что monsieur le comte меня не узнает, когда мы соединимся за обедом. Генерал, конечно, и не подумал бы нас знакомить или хоть меня ему отрекомендовать; а monsieur le comte сам бывал в России и знает, как невелика птица -- то, что они называют outchitel.’ ‘Aku merasa yakin bahwa M. Ie Comte tidak akan mengenaliku ketika kami berkumpul pada makan saat makan siang. Jendral, tentu saja, tidak akan saling berpikir untuk memperkenalkan kami bahkan mengatakan satu patah kata padanya mengenai aku ; dan M. Ie Comte sendiri sudah pernah berada di Rusia, dan mengetahui bahwa tang disebut outchitel adalah orang yang tak berarti.’ 3) ‘Мне кажется, она до сих пор смотрела на меня как та древняя императрица, которая стала раздеваться при своем невольнике, считая его не за человека. Да, она много раз считала меня не за человека...’ (1867:6) ‘Aku pikir bahwa dia sampai kapan pun memandangku seperti kaisar wanita zaman dulu memandang seorang budak yang kepadanya dia tidak berkeberatan untuk mempermalukannya karena dia tidak menganggapnya sebagai seorang manusia. Ya, sering dia tidak menganggapku sebagai seorang manusia…’ Dari beberapa kutipan di atas, dijelaskan bahwa “aku” begitu menyadari siapa dirinya dan bagaimana kedudukannya di mata orang lain. Budak adalah tingkatan kelas masyarakat yang paling rendah. Ia berkewajiban untuk melayani majikannya tanpa atau dengan terpaksa sekalipun. Diabaikan, merasa diasingkan itulah rasa yang biasa dirasakan oleh seorang budak. Terasing dari lingkungan yang selalu menganggap mereka rendah serendah-rendahnya selayaknya bukan seorang manusia. 3.1.2
Latar atau Setting Novel ini memiliki latar yang cukup rumit. Latar yang disajikan
pengarang adalah kehidupan masyarakat Rusia pada masa awal kemunculan modernisasi dan dihapusnya teori perbudakan. Latar sosial merupakan sorotan utama yang akan dibahas di dalam penelitian ini. Latar sosial yang digambarkan oleh Fyodor Dostoyevsky sebagai
pengarang dalam novel ini mencakup kehidupan masyarakat Rusia pada pertengahan hingga akhir abad XIX, seperti gambaran kehidupan sosial meliputi nasionalisme, modernisasi dan perbudakan. Penggambaran tersebut terlihat pada kutipan-kutipan berikut ini : 4) ‘Он ужасно много говорил о финансах и о русской политике. Генерал иногда осмеливался противоречить, но скромно, единственно настолько, чтобы не уронить окончательно своей важности.’ (1867:2) ‘Dia bicara banyak hal mengenai keuangan dan politik Rusia. Jendral kadang-kadang berani membantah , tapi hati-hati dan hanya sampai di mana ia tidak terlalu kehilangan harga dirinya.’ 5) ‘Так неужели смотреть на наших русских? Они сидят здесь -пикнуть не смеют и готовы, пожалуй, отречься от того, что они русские.’ (1867:4) ‘Wah, haruskah aku memodelkan diriku sendiri seperti orang-orang Rusia kami di sini? Mereka duduk, tidak berani membuka mulutnya, dan hampir bersedia untuk menyangkal dirinya orang Rusia’ 3.1.3
Alur 1. Tahap Penyituasian (Situation)
Tahap ini merupakan tahapan awal peristiwa, yang menggambarkan situasi di mana seorang tutor bekerja kepada seorang Jendral yang senang bermain judi atau roulette. 6) ‘Наши уже три дня как были в Рулетенбург.’ (1867:1) ‘Teman-teman kami sudah dua hari berada di Roulettenburg.’ 2. Tahap Pemunculan Konflik (Generating Sircumstances) Dalam tahap ini pemunculan konflik terjadi pada saat Alexander Ivanovich masih tetap dianggap sebagai seorang budak yang selalu tidak dipedulikan. 7) ‘Я думал, что они и бог знает как ждут меня, однако ж ошибся.’ (1867:1) ‘Aku pikir bahwa mereka dan Tuhan tahu tentang penantianku, namun aku keliru.’
3. Tahap Peningkatan Konflik ( Rising Action) Tahap ini adalah tahap dimana peningkatan konflik ditunjukkan dengan bagaimana cara Jendral mendapatkan uang lebih untuk berjudi. 8) ‘О, я понимаю, почему все они так теперь интересуются бабуленькой! О ком? О той старой ведьме в Москве, которая не умирает и о которой ждут телеграммы, что она умрет.’ (1867:32) ‘Ah sekarang aku mengerti mengapa mereka semua begitu peduli terhadap Nenek! Mengenai siapa? Nenek tua di Moskow yang tidak pernah meninggal, dan mengenai siapa mereka yang mengharapkan sebuah telegram bahwa dia sekarat’
4. Tahap Klimaks Ikut bermain judi dan memaksakan diri menjadi orang lain menjadi klimaks dalam novel ini. Di awali oleh perasaan cinta dan kemudian dilanjut oleh kebutuhan yang berakhir pada kesenangan diri yang semu. 9) ‘ Однако ж у меня было ее поручение -- выиграть на рулетке во что бы ни стало, Мне некогда было раздумывать: для чего и как скоро надо выиграть.’ (1867:6) ‘Bagaimanapun aku mendapat perintahnya untuk menang dalam roulette dengan segala cara. Aku tidak punya waktu untuk mempertimbangkan kenapa aku harus main.’ Demi cintanya kepada Polina Alexandrovna, Alexander Ivanovich bersedia bermain roulette meskipun ia tidak mahir bermain dan sebenarnya tidak ingin bermain. Akan tetapi, karena cinta dan kepatuhannya kepada majikannya, ia pun bersedia melakukan apa yang tidak ia inginkan. Sungguh suatu pertentangan antara kesenangan dan juga kebutuhan. 5. Penyelesaian (Denouement) 10) ‘говорил, что не к добру. И уж поскорей бы в нашу Москву! И чего-чего у нас дома нет, в Москве? Сад, цветы, каких здесь и
не бывает, дух, яблоньки наливаются, простор, -- нет: надо было за границу! Ох-хо-хо! (1867:56) ‘Aku sudah bilang ini tidak akan berakhir dengan baik. Kalau saja kami bisa segera kembali ke Moskow! Kami memiliki semua yang kami inginkan di rumah Moskow: kebun, bunga-bunga yang tidak ada di sini, wewangian, apel-apel besar, banyak kamar di manamana. Tapi, kami malahan pergi ke luar negeri. Oh, oh, oh!’ Nenek berpendapat bahwa ia harus kembali pada dirinya yang dulu untuk suatu ketenangan. Ia pun berpikir untuk apa ke luar negeri bila di tanah sendiri ia sudah punya banyak hal dan apa yang ia inginkan sudah ada di sana. 3.2 Analisis Unsur Ekstrinsik 3.2.1
Kondisi Sosial Masyarakat pada Pertengahan Abad XIX yang tergambar dalam novel Игрок Novel Игрок merupakan karangan dari Fyodor Dostoyevsky. Di
dalamnya terdapat nilai-nilai sosial yang menjadi cerminan keadaan masyarakat Rusia pada saat pembuatannya. Seperti perbudakan yang masih tetap dilakukan meskipun sudah ada undang-undang penghapus teori budak di Rusia. (12) ‘Рабской теории не терпите, а рабства требуете: "Отвечать и не рассуждать!" Хорошо, пусть так. Зачем деньги, вы спрашиваете? Как зачем? Деньги – всё.!’ (1867:17) ‘Kau tidak tahan dengan teori ‘budak’, tapi memaksakan perbudakan : “jawab dan jangan membantah”. Begitulah. Kenapa aku menginginkan uang? Tanyamu. Bagaimana kau bisa bertanya? Uang adalah segalanya.!’ Pada hakikatnya orang Rusia bisa menghargai hak orang lain secara sama akan tetapi, karena budaya yang sudah melekat dan mendarah daging yang telah diwariskan secara turun temurun dalam waktu yang lama maka merubah kebiasaan sangatlah sulit untuk dilakukan terlebih bila ada faktor lain yang memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu meskipun ia sadar bahwa hal itu merupakan suatu kesalahan. Hal ini adalah gejolak yang terjadi pada keadaan sosial masyarakat Rusia pada awal munculnya Undang-Undang Perbudakan.
3.2.2
Pandangan Dunia Pengarang Di dalam novel Игрок, Dostoyevsky menjelaskan bagaimana sikap dan
perilaku orang Rusia terhadap karakter bangsanya dan juga pertentangan kelas yang masih saja menjadi topik utama dalam keadaan sosial masyarakat. Melalui beberapa kutipan di dalam novel Игрок ini, akan dijelaskan bahwa seorang budak memiliki hak hidup yang sama seperti manusia pada umumnya, hak mendapatkan kehidupan yang layak dan merasa dihormati sebagai manusia. 13) ‘Разумеется, то унижение и рабство, в которых она меня держит, могли бы мне дать (весьма часто дают) возможность грубо и прямо самому ее расспрашивать. Так как я для нее раб и слишком ничтожен в ее глазах, то нечего ей и обижаться грубым моим любопытством. Но дело в том, что она, позволяя мне делать вопросы, на них не отвечает. Иной раз и вовсе их не замечает. Вот как у нас!’ (1867: 10) ‘Tentu saja penghinaan dan perbudakan yang dilakukannya padaku memungkinkanku (sering begitu) menanyainya dengan kasar dan terus terang. Melihat bahwa di matanya aku adalah seorang budak dan sama sekali tidak penting, maka tidak perlu baginya untuk teringgung dengan keingintahuanku yang kasar. Namun kenyataannya, meskipun dia mengizinkanku untuk bertanya dia tidak menjawab pertanyaan itu, dan kadang-kadang tidak memperhatikan sama sekali. Itulah posisi di antara kami. Tidak hanya permasalahan budak yang masuk ke dalam pandangan dunia pengarang. Sikap nasionalisme sebagai seorang Rusia pun ikut hadir di dalam novel ini, berikut beberapa kutipannya : 14) ‘Так неужели смотреть на наших русских? Они сидят здесь -пикнуть не смеют и готовы, пожалуй, отречься от того, что они русские.’ (1867:4) ‘Wah, haruskah aku memodelkan diriku sendiri seperti orang-orang Rusia kami di sini? Mereka duduk, tidak berani membuka mulutnya, dan hampir bersedia untuk menyangkal dirinya orang Rusia’ Karena negara-negara Eropa Barat sukses dengan revolusi industrinya yang membuat negara mereka maju, akhirnya mengakibatkan banyak orang Rusia yang malu mengakui dirinya sebagai orang Rusia, karena mereka menganggap
bahwa hal-hal yang modern lebih memiliki rasa penghormatan tinggi dibanding nasionalisme yang sudah tidak populer lagi. 15) ‘Иногда русские за границей бывают слишком трусливы и ужасно боятся того, что скажут и как на них поглядят, и будет ли прилично вот то-то и то-то?’ (1867:23) ‘orang-orang Rusia di luar negeri kadang-kadang terlalu mudah ditakut-takuti, dan sangat takut mengenai apa yang akan orang katakan, bagaimana mereka akan memandangnya, dan apakah ini atau itu adalah hal yang pantas?’ Lebih peduli akan penilaian dan penghargaan yang diberikan orang lain sehingga identitas yang ada mulai luntur dan mengikuti apa yang mereka nilai untuk mendapatkan suatu penghormatan meskipun menjadi ‘orang lain’ inilah krisis identitas yang terjadi pada masyarakat Rusia di masa itu. SIMPULAN Setelah menganalisis unsur pembentuk karya dan unsur ekstrinsik novel berupa sejarah Rusia pada pertengahan abad XIX dengan identifikasi masalah yang telah disusun, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Di dalam novel ini, tergambar kondisi sosial masyarakat Rusia pada saat itu, yakni pada saat merebaknya paham barat dan dihapuskannya undangundang perbudakan yang bertujuan untuk menyamakan hak sipil antara seorang bangsawan dan juga budak, akan tetapi mental budak masih melekat pada budaknya dan rasa kebanggaan dan juga keangkuhan masih sangat melekat pada diri seorang bangsawan. Kemudian karena kekelahan Rusia pada perang Kream yang menuntut liberalisasi membuat golongan intelektual terpecah, Kaum Slavophiles dengan ketradisionalannya dan juga kaum Zapadnik dengan kebarat-baratannya. 2. Fyodor Dostoyevski sebagai pengarang novel ini, memiliki pandangan yang jelas mewakili kelompoknya, yaitu kelompok slavophiles yang tradisional. Memiliki anggapan bahwa orang-orang Rusia adalah orangorang pilihan Tuhan yang agung yang berbeda dengan orang-orang Barat lainnya. Di dalam novel ini pun Dostoyevsky lebih membela kaum budak
yang setia yang memiliki cinta kasih kepada majikannya dibanding kepada seorang bangsawan yang selalu angkuh dengan kebangsawanannya meski ia sudah tidak memiliki apa-apa. DAFTAR SUMBER Faruk.2010. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Nazir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Nurgiantoro, Burhan.2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar