Kembalikan PANCASILA Sebagai PONDASI NEGARA
RAHMATAN LIL ‘ALAMIN
KOMISI PENJERNIHAN DAN PEMURNIAN PANCASILA (KPPP)
PANCASILA adalah PONDASI NEGARA Bisa Diterima Semua Umat Ber Agama yang ber Akal Sehat Kesaktian Bangsa dan Pemimpin
NEGARA YANG KUAT DIBANGUN DIATAS PONDASI YANG KOKOH BERDASARKAN TUHAN YANG MAHA ESA Rakyat Butuh Pemimpin Yang Waras Yang Taat Kepada Pancasila dan UUD 1945 Yang Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang ta’at pada Sapta Marga TNI dan Sumpah Prajurit www.pancasilakppp.org; email :
[email protected]
Sekretariat : Kawasan Wisata Gunung Salak Indah Samping Parkir Curug Cigamea Kab Bogor – Bogor Barat. 0857 100 500 30
Dengan Tuhan Pasti Bisa
1
BHINEKA TUNGGAL IKA
AKU ADALAH INDONESIA Satu nusa – satu bangsa – satu bahasa – satu rasa – satu ideologi, Ideologi Pancasila – satu Tuhan (Tuhan Yang Maha Esa) SELAMA TIDAK MEMAKAI PANCASILA SELAMA ITU PULA PEMIMPIN TIDAK JUJUR DAN SELAMA ITU PULA RAKYAT TIDAK MENDAPAT KEADILAN DAN KEMAKMURAN
Kegagalan Pemerintah adalah karena Kegagalan Sistem
Perubahan UUD 1945 menjadi Undang2 Th 1999/2002 Makar terhadap Negara lebih kejam daripada Teroris Undang-Undang Hasil Amandemen Tahun 1999/2002 adalah Undang2 Haram Karena sudah merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara dan sudah menzolimi Rakyat dan TNI Malaikat Sekalipun tidak akan mampu memimpin NKRI & Memakmurkan Rakyat selama memakai Undang2 Hasil Amandemen (Undang2 Haram) Presiden Tidak memakai GBHN Ibarat Nahkoda Kapal tanpa Kompas
KEPUNG ISTANA DPR/MPR KEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA, PANCASILA & UUD 1945
TNI dilarang berpolitik Praktis, tetapi TNI wajib ber Politik untuk Kepentingan Bangsa dan Negara, TNI Sebagai Tulang Punggung Negara wajib memerangi penjajahan dalam bentuk apapun
SELAMATKAN TNI, JADIKAN KEBENARAN SEBAGAI PANGLIMA !!! Supaya Orang Berlomba-lomba Mencari Kebenaran
Dengan Tuhan Pasti Bisa
2
KOMISI PENJERNIHAN DAN PEMURNIAN PANCASILA (KPPP) Sekretariat : Kawasan Wisata Gunung Salak Indah Samping Parkir Curug Cigamea Kab Bogor – Bogor Barat. 0857 100 500 30
Nomor : 38/KPPP/MP/01/Juni/2010 Sdra/Sdri Sebangsa dan Setanah Air Dengan berkat Guru Syafaat Nabi Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, izinkanlah kami memberikan masukan kepada semua pihak yang peduli terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk mencapai kemerdekaan yang hakiki merdeka dari pengaruh selain Tuhan Yang Maha Esa (Sufi) sbb : 1. Untuk calon pemimpin yang bermoral yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Aparat penegak hukum yang bernurani, yang berkeadilan dan yang beradab (supaya NKRI bersih dari koruptor) 3. Nasionalisme yang tinggi yang berkeadilan terhadap semesta, apapun mahluknya, siapapun orangnya, apapun agamanya, untuk mempersatukan rakyat Indonesia demi kedamaian dunia. 4. Menyeleksi pemimpin yang bermoral /yang punya harga diri/syaraf malu yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang ta’at kepada Pancasila dan UUD 1945 yang mematuhi sumpah prajurit dan mengamalkan Sapta Marga TNI. Menjadikan kebenaran sebagai Panglima untuk kedamaian Indonesia khususnya dunia pada umumnya dengan menjadikan Pancasila sebagai Mercusuar Dunia. 5. Mengenal keaslian diri dengan Pancasila Jatidiri Bangsa supaya apapun yang dilihat adalah sedang melihat dirinya sendiri, penderitaan orang lain adalah penderitaannya sendiri, masalah bangsa dan negara adalah masalah dirinya sendiri (pribadinya adalah Indonesia) supaya mencapai keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Kepemimpinan Yang Bermoral Dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Moral artinya adalah harga diri, dengan mengenal diri pemimpin bisa mandiri, untuk kemandirian bangsa yang disebut Ketuhanan Yang Maha Esa / Manusia yang sudah sadar, yang disebut Ketuhanan adalah bagian dari Tuhan Yang Maha Esa, Pemimpin harus mengkaji diri (dasar tauhid bisa dipelajari dalam tempo dua jam) Penegak hukum yang bernurani yang bisa memberi rasa keadilan 2. Keputusan hukum adalah pertimbangan hati nurani, hati bisa dilihat, tapi hati nurani hanya bisa dirasakan dengan rohani / perasaan Tuhan yang hadir pada Ketuhanan. Perasaan Tuhan hanya bisa dirasakan oleh orang yang sudah mengenal diri atau yang sudah menjadi Ketuhanan (memakai sifat Tuhan) Pengasih lagi Penyayang. Hakim di pengadilan bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, karena kalau sudah mengenal diri apapun yang dilihat sedang melihat dirinya sendiri Penggugat dan Tergugat adalah dia sendiri ibarat kedua tangan sudah pasti adil, karena sudah menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai dengan keputusan pengadilan yang berbunyi keadilan
Dengan Tuhan Pasti Bisa
3
berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa, (yang bisa disebut sarjana hukum) kalau tidak tahu Tuhan atau belum mengenal diri artinya keadilan berdasarkan yang tidak tahu (ini yang disebut sarjana undang-undang). 3. Nasionalisme untuk mempersatukan rakyat Indonesia Indonesia sudah satu dari sabang sampai merauke tapi yang harus dipersatukan rakyatnya dengan mengenal Tuhan supaya menjadi bangsa yang kuat siapapun orangnya, apapun agamanya Tuhan adalah Yang Maha Esa melalui Pancasila Jati Diri/Pancasila ajaran yang Universal, rakyat bisa bersatu jika pemimpin sadar diri, arti sadar diri adalah tau diri siapa aku yang sebenarnya, kalau sudah sadar rakyat adalah bagiandari dirinya sendiri. (Untuk mempersatukan rakyat Indonesia) 4. Menyeleksi Pemimpin supaya bisa jadi Pemimpin yang bermoral Menjadikan kebenaran sebagai Panglima !!! Syarat jadi pegawai atau pemimpin di Indonesia harus berdasarkan kebenaran supaya kalau sudah jadi pemimpin bisa benar dengan berbagai persyaratan sbb : A. Masuk Sekolah Dasar (SD) Harus hafal tex Pancasila B. Masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Harus hafal Pancasila dan UUD 1945 sebelum amandemen tahun 1999. C. Masuk Sekolah Menengah Umum (SMU) Harus hafal dan mengerti Pancasila dan UUD 1945 dan butir-butirnya sebelum amandemen tahun 1999. D. Syarat masuk perguruan tinggi harus mengerti Pedoman, Penghayatan, Pengamalan Pancasila (P4) E. Syarat Lulus Sarjana Hukum dan Calon Pemimpin harus mengerti dan paham Pancasila Lahir Bathin siapa hakim, siapa hukum, dan siapa Tuhan Yang Maha Esa (Tauhid) F. Syarat jadi pemimpin dari pusat sampai dengan daerah harus mengerti dan paham Pancasila Lahir Batin dengan menyeleksi sbb : 1. Untuk umat yang beragama Islam harus bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan paham, jujur, pintar, tegas, berwibawa, berprinsip, berani mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan kebenaran apapun resikonya. 2. Beragama dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Taat kepada Pancasila dan UUD 1945. 4. Mengucapkan sumpah dan sumpah setia sebagai berikut : Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila. Kami Patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara, yang bertanggung jawab, tidak mengenal menyerah Kami kesatria Indonesia, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, membela kebenaran, kejujuran, serta keadilan. Waktu mengucapkan sumpah dan sumpah setia Alqur’annya dipegang sendiri dan dijunjung sendiri. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ta’at kepada Pancasila dan UUD 1945 (yang disebut ketuhanan)
Dengan Tuhan Pasti Bisa
4
5. Harus ada calon Independen berdasarkan kebenaran Karena orang percaya kepada dukun adalah orang yang munafik, lagi sholat diabaca iyyakanak budu waiyyakanasta’in ,artinya ;kepada Tuhan saja kami menyembah dan kepada Tuhan saja kami minta tolong,tapi dia percaya dan minta tolong kepada dukun, ini yang disebut munafik,Tuhan saja dibohongi apalagi rakyat.identik dgn JIN RAKUS dan SERAKAH {bisa dasebut kehewanan}. A. Calon pemimpin harus dipilih berdasarkan kebenaran bukan uang Calon pemimpin/presiden mengerti dan paham Pancasila, tidak boleh suap menyuap masuk pegawai negeri, penempatan, jabatan, naik pangkat, setoran dari bawahan kepada atasan atau money politik (yang menyebabkan koruptor) B. Calon presiden/pemimpin harus dipilih berdasarkan konsep yang masuk akal sehat punya rencana jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, penegakkan hukum, ketahanan pangan dan ekonomi secara nasional. Supaya kondusif dengan politik yang stabil, bisa memberi rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Terjemahan Pancasila secara singkat 1. Pancasila adalah kalimat Tauhid, karena dengan siapapun Tuhan disebut dia adalah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Pancasila ajaran yang universal bisa diterima semua umat beragama yang berakal sehat apapun agamanya. 3. Dengan Pancasila bisa menyelamatkan semua mahluk, semua umat, apapun agamanya, pancasila bisa membangkitkan rasa nasionalisme,kebersamaan, dan akan muncul pemimpin yang nasionalis, menjadikan pancasila sebagai MERCU SUAR DUNIA 4. Pancasila tidak bertentangan dengan apapun dan dengan siapapun karena Pancasila berpedoman kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disebut (pemimpin Ketuhanan). 5. Pancasila lebih demokrasi daripada demokrasi yang tidak terpimpin, demokrasi yang tidak terpimpin dipastikan berpedoman kepada bangsa asing atau kepada dukun yang disebut (pemimpin kesetanan) Pancasila tidak akan bisa diterima oleh orang yang tidak mengerti kebenaran atau yang tidak bertuhan, yang tidak beragama (kehewanan) Contoh : Ketuhanan adalah berasal dari Tuhan / memakai sifat Tuhan. Kehidupan adalah berasal dari hidup, kemanusian berasal dari manusia yang sempurna. Maka dikatakan manusia adalah mahluk yang paling sempurna di muka bumi. Jika mengenal keaslian diri manusia bisa memiliki sifat Tuhan, sifat malaikat, sifat nabi, sifat jin, sifat hewan. Sifat Tuhan adalah Pengasih Penyayang, sifat malaikat baik saja tidak bisa jahat, sifat nabi adalah guru besar yang ada hubungan batin dengan nabi. Sifat jin jahat saja tidak bisa baik, sifat hewan rakus dan serakah, maka manusia yang rakus dan serakah/korupsi, koruptor, disebut (kehewanan) pantas kalau dihukum mati.
Dengan Tuhan Pasti Bisa
5
Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah dalam keadaan darurat Harus dikembalikan kedaulatan kepada Rakyat dengan menjadikan Pancasila sebagai Pondasi Negara, UUD 1945 sebelum amandemen Th 1999 sebagai bangunannya. Indonesia dibangun oleh Proklamator Bung Karno dan kawan-kawan dengan pondasi Pancasila, Pancasila dan NKRI sangat terjaga oleh Sapta Marga TNI dan Sumpah Prajurit Sumpah Prajurit Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersedikan Pancasila Sapta Marga TNI
Kami warga negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila. Kami Patriot Indonesia, Pendukung serta Pembela Indeologi Negara, yang bertanggung jawab tidak mengenal menyerah. Kami kesatria Indonesia, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, membela kebenaran, kejujuran, serta keadilan.
Pancasila sebagai pondasi negara sudah dirubuhkan oleh segelintir orang yang duduk di DPR/MPR th 1999-2002 termasuk sapta marga TNI tdk berlaku lagi secara nasional. Sehingga pemerintah tidak bisa menempatkan lagi sesuatu pada tempatnya. Contoh : a. TNI diletakkan dibawah departemen pertahanan, sedangkan menteri pertahanan dari sipil yang berbaris saja belum tentu bisa apalagi mengerti sapta marga dan sumpah prajurit. b. Orang yang tidak mengerti luar dalam TNI diletakkan sebagai pemimpin TNI. c. Badan Intelejen Negara dipimpin oleh Polisi juga yang belum tentu mengerti sumpah prajurit dan sapta marga TNI, mengakibatkan Intelijen lemah. d. Polri dibawah Presiden, Jaksa Agung, Mahkamah Agung, semua institusi ini hanya diawasi oleh intern instansi masing-masing (tidak efektif) jeruk makan jeruk atau korup mengawasi korup yang ada bukan penyelesaian tapi minta bagian. Pendayagunaan Aparatur Negara Tidak Efektif, tidak boleh terjadi sebagai berikut : Contoh : Menteri agama kerjanya Cuma ngurus haji, yang belum tentu paham agama dan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Islam, buktinya syarat menjadi pegawai di negeri ini adalah uang sehingga orang hanya butuh uang, tidak mengerti agama juga bisa menjadi pemimpin akibatnya bangsa dan negara ini dipimpin oleh orang yang bodoh atau tidak mengerti masalah kebenaran. Sehingga dimana-mana tempat ibadah kosong/atau sudah terjadi di Indonesia sistem yang melumpuhkan bangsa dan agama termasuk Tulang Punggung Negara. Bila terjadi revolusi 1. Bentuk pemerintahan sementara untuk mengembalikan Pancasila sebagai pondasi negara dan jati diri bangsa, pemimpin pusat sampai dengan daerah harus dipimpin dari unsur TNI hanya TNI lah yang punya disiplin yang tinggi karena sapta marganya dan sumpah prajurit.
Dengan Tuhan Pasti Bisa
6
2. Pemimpin dari pusat sampai daerah harus yang berkompeten dibidangnya (calon independent) non partai, karena sebagian Partai sudah ikut andil menghancurkan Sistem dan moral di Indonesia, sudah mencalonkan pemimpin yang tidak mengerti apa-apa seperti Calon Bupati dan Walikota. Apakah ini yang disebut demokrasi, orang aneh-aneh bisa menjadi pemimpin. 3. Harus dicari di setiap instansi orang yang berkompeten di bidangnya, kumpulkan semua calon pemimpin di Instansi tersebut yang punya konsep rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, cara membersihkan instansinya dari korupsi, koruptor, yang berani mengatakan yang benar adalah benar, yang salah adalah salah apapun resikonya walau langit akan runtuh. Tidak tertutup kemungkinan yang berpangkat Bintang satu atau kolonel memimpin instansinya karena berdasarkan kebenaran, bintang dua, bintang tiga, bintang empat di pensiun muda. yang bisa bertanggung jawab adalah yang sudah merasa pribadinya adalah Indonesia.
Konsep ini kami buat karena kami mencintai bangsa dan negara supaya rakyat menghormati pemimpin, pemimpinannya mencintai rakyatnya. Saling menghargai satu sama lain. Terima kasih, salam perdamaian.
Bogor, 1 Mei 2010 Diterjemahkan Oleh:
Uyung Ketua Nasional 0857 100 500 30 Disampaikan kepada Yth : 1. Bapak Jenderal Tyasno Sudarto (Penasehat) 2. Bapak Jenderal Syamsu Djalal, SH (Penasehat) 3. Bapak Surya Paloh (Nasional Demokrat) 4. Bapak Nudirman Munir (DPR) 5. Bapak Fahri Hamzah (DPR) 6. Bapak Syafei Ma’arif (Muhamadiyah) 7. Bapak Bambang Susatyo (DPR) 8. Ibu Lili Wahid (NU/DPR) 9. Bapak Karni Ilyas (Pemred) TV One / Metro TV 10. Bapak Akbar Faisal (DPR)
Dengan Tuhan Pasti Bisa
7