1 2 ~/,r//*/ 7 f *on,tt,, *#A t b mbil$m PENGEMBANGWN STRWTEGI ln OVASl PADA PERUSANAAAl AGROIHDUSTRI [ STUD1 KASUS DI PT MUSTIKA RATUl3 Mtli jug1 tel...
PADA PERUSANAAAl AGROIHDUSTRI [ STUD1 KASUS D I PT MUSTIKA RATUl
Mtl
RINGKASAN
l'engenibangan
straregi
inovasi
me~ilililii dua tiijuan:
pertama.
untuk
meyakinlian baliwa tidak ada cara-cara logis yang terlewatkan untuk mencapai tu1~1aii perusallaan: dan kedua. dapat digunakan untuk mempelajari alternatif-alternatif strategi. membandingkan saru sania lain dan memilih Sang terbaik. Kniian ini berru.iuan
untuk ( 1 ) mengidentifikasikan
faktor-faktor
yang
berpengaruh d a l a ~ npenentuan strategi inovasi dan menyusun hirarki pengambilan keputusannya.
(2)
menganalisa
keputusan
strategi
yang
dipilih
nxerekomendasiI;an alter~iarifstraregi yag terbaik bagi perusahaan.
dan
(3)
Meroda yang
dig~uiakandalam ka.jian ini adalah Proses I-lirarki Analitik dan b a n t ~ ~paket a ~ i progrnnl
Ex~'s/,cri (%(liceversi 8.0. Kqjiaii ini tiienghasilkan sebelas hirarki yang terdiri dari satu hirarki pemilihan produk dan sepuluh hirarki pengembangan strategi inovasi.
Dari hasil penilaian.
cliperoleli bail\\-a produk kosmetika metililiki peluang yang lebih besar unttth hclkernbang di masa yang akan datang dibandingkan dengan produk jariiu. sehingga pcnilaian stratepi inovasi itii dilbkuskan pada p r o d ~ ~kosmetika. k Inovasi produk dan inovasi produksi sebaiknya dilakukan secara siiiiultaii kciluanyn meniiliki tingltat kepentingan yang relatif sama. Faktor-fi\ktol- !Ling 1..,,uena . pi~lingb ~ r ~ e ~ i g ; ~clillitnl ~ - t ~penentuan Ii sti-ategi inovasi ~>csaiiig[lati siciiasi jicrsaingan.
l < ~ t l ) .ni:~iu+jcnuc~ipuiicah d;in hogian pemasnraii i i c n ~ i n ttkiuan ut:11i1>1u~itul, ~iiciii~igl<:~~L:i~i l;\lxi LIS;I~I:I
I);tri 17aigwiihang;iti stl-ntcgi inovasi produk. st[-ategi meticiptakan ~1rodi11chilru Ichili
kchutulian kolisumel1 clan lca/~asitaspasar produk pesaing.
pcrilsa1i;tan.
I'elaku yang paling
h e r p ~ a nadalali nianaje~ncn puncak. bagian li&l>. hagian produksi dan hagian ~xniasalxntlengan tujl~anittama untuk meningkarkrtn laba usaha. meningkatkan d a y saing per~~saliaan dan menjadi penlimpin pasar. Patla pengembanran strategi inovasi procluk berikutnya. sebaiknya perusallaan ~iielakukan strategi menciptakan pmduk baru melalui strategi melakukan sendiri IZ&L) ( R & D internal). Stmtegi mengembangkan produlc yang sudah ada lebih bail; clilalc~tkanmelalui strategi meningkatkan mutu produk dan strategi niengikuti secara kreatif tlipriorivaskan pada strategi men.jadi nomor tiga atau mengikuti produk )-an? sudah ada. I'ada petigenibangan strategi inovasi produksi. tidal; terdapat alternatif strategi yang paling dominan karena keellipat strategi memiliki tingkat kepentingan 1-ang relatif sama. Namuii. jika terdapat keterbatasan sumber dapa. strategi memperbaiki metoda produksi dan strategi me~nperbaikimesin. peralatan dan fasilitas lain dapat cIip~.iot-itaskan. Faktor-faktor yang perlu dipe~~imbangkan adalah efisiensi biaya produl\si. k~~ariritas dan liualitas output yang dihasilkan dan perkembanran tektiologi. I'elaku yatig sangat berperali adalali bagian produksi. hayian li&D dan bagian keuangan. I'ncla pengemhangan sela~i.jutnya.strategi memperbaiki meroda prodt~lcsidapnr diprioritaskan pada strategi melakukan kombinasi proses. sedangkan stl-aregi perbaikan mesin. peralatan dan fasilitas lain sebaiknya dilakukan detigan strategi pcrhztikan jad\\al dail evaluasi penggantian tiiesin.
ll~itttk srrategi ~)e~lili:liat;~ii
~~roclul;ti\.itas tcnaga Iceria. dapat difokt~skanpada srraregi )let-baikan sistem ~ i i a n ~ i s i ; ~ tiicsiti
t1;111 st~.;lticgilpclii~igki~ti~ii efisiensi
penggunaan haliaii haku tiapat rlil~rioritaskm
11;ldas t ~ t t c g p~,rhoil;;tn i 1~1igelolaan balian b a k ~ ~ .
1iA.JIAN I'ENGERIIBANGAN STRATEGI INOVASI PADA PERUSAHAAN AGROINDUSTRI (STUD1 I
Oleh
M I R 4 SETYAWATI F 28.0828
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGl PERTANWN pada JurGsan Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institur Penanian Bogor
1995
I;.-\[
INTI'I'UT I'ERTANIAN UOCOR FAKlJLTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
IiAJIAN PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI
PADA PERUSAI-IAAN AGROINDUSTRI (STUD1 KASUS DI PT MUSTIKA RATU)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTAN WN pada Jurusan Teknologi Peitanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Peitanian Bogor
Oleh
MIRA SETYAWATI
F 28.0828 Dilahirkan pada tanggal 23 April 1973 di Pekanbaru Tanggal lulus : 19 Desember 1995
KATA PENCANTAR
Syukitr i\llii~tiid~lilli~li kcliadiri~tAllah SW.1' yang telah melinlpahkan rnliriiat tli~nkaritnia-Nya yung tak terhingga sehingga penulis dapat tilenyelesaikan skripsi ini. I'enulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat nieraili gelar Sarjana 'l'eknologi I'crtanirui pada .lurusnn l'eknologi lndustri I'ertanian. Fakultas Teknologi I'ertanian. Institu: I'enanian Bogor. I'ada kesenipn[an ini penuiis ingin menyampaikan terinla kasih yang mentlali~m kepacia :
I . Kedtta orang tun penulis. Drs. H. Masrul Ismed Bsc. dan Dra. Hj. Murnis lsmed heserta abalig Gunanta Afrima dan adik M. Rizky lsmed yang senantiasa memberilian doa. dorongan dan kasih sayang yang tak liabis-habisnqa lcepada ~>enulis. 2. Ir. H. Praniono D. Fe\\-idarto. MS.. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pen~araliandan bimbingan sejak awal hingga penyelesaian sliripsi ini.
3. Dr. Ir. Klias\var Syamsu. Msc. dan Ir. Aji f-lerniawan. MMA. selaku dosen penguji yang telali memberikan saran dan nlasukan untuk perbailtan skripsi.
4. Uapal; Barnbang Sutikno selali~lMana.jer Personalia I'T Mustika Ratu. qang telali tnemberikan kesempavan kepada penulis untuk melakukan penelitian di lsl' h4ustika Iiatu.
5. Ihu Kun\\~idi~rjati dun Bapak Eko Susanto. yang telah membantu penulis dalnrii melrtkukati peneli~sndail hersedin meniadi responden penulis. 0. Ibu Rctiio .\lustik;~\\.ati.l h ~ iEnicfa\vati dan Bapak hl. \.aziii. otns ikrst.ciiaaiiii!a
nicli.jacli rcslitit~ilcnpcnuliz. 7. I3apiik t3a!t1 ria11 l3ap:iIi S;ii~ii'a~l. atas haiituannyn. S . 1') andi X ~ ~ g l u I i\oan2 scnantiasa inemherikan i,erhntinn. clorong.
tlltk.) atas b ; ~ n t ~
10. Sulis. atas fbro~iyayang b;iyus, rekan-rekm f I N il,q~.il~z~el/lli (Ana. fla~ii.Vivi. Anick. IJki. ljlly. ....) tlaii reltan-rekan di Muslim I-louse I'onytail (Nani. I)e\vi R.. Ocila. .,.).
I 1 . Pihalt-pilialt lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatti. I'eri~ilis 11ienyadal.i baliwa sltripsi ini masih memiliki kekurangan. oleli karena itu pe~itilissanyat mengliaiapkan kritik dali sai-an yang membangun.
Akliir kata.
p e i i ~ ~ lberliarap is selilogrr skripsi itli dapat memberikan manfaat bagi kira semua.
DAFTAR IS1
1<.4TA PENGANTAR ...................................................................... D A I T A R IS1 .....................:............................................................... D.4FTAR TABEL ............................................................................. D.4FTAR GAMBAR ........................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... I.
I'ENDAHULUAN ............................................................................ A. LATAR BELAKANG ..............................................................
R. TLIJUAN ................................................................................... C.
RUANG LINGKUP ..................................................................
D. MANFAAT ............................................................................... 11.
111.
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... A.
S T P I T E G I PERUSAHAAN ....................................................
R.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ...............................
PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) .................................... 1.
Pengertian Proses Hirarki Analitik ....................................
2.
Koixparasi Berpasangan. Prioritas dan Skala ................
3.
Konsistetlsi dan Akurasi
I<.
SAhlIi DAN KOSIVIETIKI\ TRADISIONAL ...........................
1'.
I'I~KEILITIAN TERDAI-IULIJ
\11.'I'OI)OI,OC~I I'ENEl.ITIAi2 :
I
B.
IV.
AI'LIKASI PROSES HIRARKI ANALITIK ...........................
. . . . .
I.
Ident~f~kasi S ~ s t e m.............................................................
2.
Penyusunan I-lirarki Keputusan .........................................
3.
Proses I'enilaian Komponen Hirarki .................................
4.
Pengolahan Data ................................................................
TINSAUAN PT MUSTIKA RATU ................................................. A. SEJAMI-I DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN ........... B. ORGANISASI PERUSAHAAN ............................................... C. PRODUK PT MUSTIKA RATU ..............................................
D. KONSUMEN ............................................................................
STRATEGI INOVASI PT MUSTIKA RATU .........................
PENYUSLJNAN HlRARKI .............................................................. A. PEMILIHAN PRODUK (Ho) .................................................. B.
Strategi Mengembangkan I'roduk yang Sudah Ada (HI.,?)
3.
Strntegi Mengikuti Secara Kreatif (HI.,;) .........................
D. PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI PRODUKSI ( I - l 1 .........................................................................................
I.
SII-ategiI'eningkatn~iEfisiensi Penggunann Bnhan Baku ( I l l . - .I ) .................. :.............................................................
7. Srrirtcgi I'eningkatan l'roduktivitas Tenaga Keljzt (l-ll.zz).. 7.
Stratcgi I'erbuilian kletocla l'roduksi (HI.,;)
4.
Stratcgi I'erhaikair hlesin. I'eralaran dnn 1:asilitas Lain I '-I ) ..........................................................................
......................
VI.
I'IINII~AI!\N S7.IIKI-E(iI ................. ................................................. A.
Daftar negara tujuan ekspor produk 1'T Mustika Ratu beserta distributornya .................................................................................
30
Tabei 5.
Perkembangan ekspor kosliietika liidonesia (1988 - 1992) ...........
30
Tabel 6.
k Bobot dan prioritas kriteria pada pemilihan p r o d ~ ~.....................
77
Tabel 7.
Bobot dali prioritas alternatif pilihan produk ...............................
SO
Tabel 8.
Bobot dan prioritas faktor pada penentuan strategt lnovasi ..........
81
l'abel 9.
Bobot dan prioritas pelak~i (aktor) pada penentuan strategi i~iovasi ............................................................................................
84
..
..
Tabel 10.
Bobot dan prioritas titjuan pada petientuan strategg l~iovasi..........
86
Tabel 1 1 .
Bobot dan prioritas alternatif stl-ategi pada penentuan strategi inovasi ..........................................................................................
86
Bobot dan prioritas faktor pada pengenibatigan strategi inovasi produk ............................. . . ..........................................................
87
Bobot dati prioritas pelaku (aktor) pada pengetiibangan strategi inovasi produk ............................................................................
SO
Bobot dan prioritas tbjuan pada pengenibangan strategi inovasi produk ..........................................................................................
90
I3obot dati prioritas nlternatif pada penzembangan strategi ino\.asi produk .......................... . . . . ........................................
')I
I%obotd:ul prioritas kriteria pada stratrgi menciptnkan protluk hnru ..............................................................................................
Strategi ineligelnbangkan produk yang sudah ada (HI.,?) ...........
Gainbar 9 .
Strategi meiigikuti secara kreatif (Hi.,;) .....................................
..
,
Gainbar 10. Peligenlbangan strategi inovasi produksi (HI, ) .......................... Gambar 1 1 . Strategi peliingkatan efisiensi penggunaan bahan baku
...
Ganibar 12. Strategi peningkatan produktivitas tenaga kerja (Hi.22) .............. Gambar 13. Strategi perbaikan nietoda produksi
................................
Gambnr 14. Strategi perbaikali mesin, peralatan dan fasilitas lain (HI.?, ) ......
DAFTAR LAMI'IRAN
Lampiran I .
Struktur organisasi PT Mustika Ratu .......................................
1 19
Lampiran 2.
Penjualan aktual dan target penjualan produk Mustika Ratu tahun 1990 - 1995 ......................................................................
120
Lampiran 3.
Contoh perhitungan dan pengolahan data (manual) ..................
12 1
Lampiran4.
Conto11 kuesiolier Proses Hirarki Analitik dalam .. pengembanyan strateel lnovasi .................................................
128
I'ertucnbuhan penduduk dan peningkatan taraf hidup rnenyebabkan kebutuhan terhadap barang-bag-ang di luar kebutuhan pokok juga semakin meningkat. Salah satu industri pang rnengalarni kemajuan pesat dewasa ini adalah industri jarnu dan kosmetika. Hal ini ditandai dengan semakin menjamurnva produsen-produsen jamu dan kosmetika yang menawarkan produk dengan tnerek beragam. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk lnenggunakan produk-produk yang menggunakan bahan-bahan alarni (hcrck ro ~rcrtrrre),maka perrnintaan akan kosmetika yang menggunakan bahan-bahan alami (kosmetika tradisional) lneningkat pula.
Salah satu perusahaan yang menjadi pelopor
kosrnetika tradisional adalah PT Mustika Ratu.
Perusahaan yang bermula dari
industri rumah tangga ini berkembang pesat dengan menerapkan konsep tradisional yang diolah dengan menggunakan teknologi modern. Pasar jamu dan kos~netikayang semakin menarik ini membuat PT Mustika Ratu menghadapi persaingan yang semakin ketat. tidak hanya dari jam1 darl koslnetika tradisional lain tetapi juga dari kosmetika-kosmetika modern balikan kosmetika-kosmetika inipor. Hal ini mernbuat P T Mustika Ratu rnengupayakan berbagai macam perbaikan guna rneningkatkan daya saingnya terutatna dalan~ menghadapi era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan tidak pasti. S;llali satu strategi yang dibutulikan ~lntuk ~iiengantisipasi perkenibansari relinologi di niasa depan sekaligus ~ ~ n t umeningkatkari k daya saing pel-usaliaan adalali sti-aregi inovasi. baik ino.vasi produk iiiaupun inovasi prodi~ksiatau 111-ose produksi I
.
lno\.asi tidak selamanya ha!-us menghasilkan sesuatli
benal--benar
[ctapi tlapar j ~ i s aber-~ipaperbaikan atau penyriiil~i~rnaan tiarl pt-oduk atau
prosesyyang sudali ada sebelumnya.
lnovasi
produk
ditujukan
untuk
pengembangan produk sedangkan inovasi produksi ditujukan lint~rk mernperoleli keunggulan biaya rnelalui efisiensi dan produktivitas perusahaan. Suatu pengarnbilan keputusan sarnpai berhasilnya suatu produk atau proses inovasi mernerlukan waktu yang tidak singkat dengan dana yang tidak sedikit. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dilakukannya inovasi ini, meliputi faktor dari dalani (internal) perusahaan yang menjadi kekuatan perusahan dalam ~nelakukar~ inovasi dan faktor dari luar (eksternal) perusahaan yang dapat rnenjadi pendorang atau balikan penghambat irlovasi tersebut.
Selain itu. inovasi juga
melibatkan banyak piliak atau pelaku dari dalain perusahaan.
Salah satu
departemen perusahaan yang memegang andil yang cukup besar dalam inovasi ini adalah bagian i<e.senr.ch nrrd Developn~eirt (R&D) atau bagian riset dan pengembangan.
Bagian ini bertanggung jawab dalam melakukan penelitian dan
mengaplikasikan atau mengimplementasikan hasil penelitan tersebut bersama-sama dengan bagian produksi.
Pertimbangan keberhasilan suatu inovasi tidak hanya
ditinjau dari aspek teknisnya saja, tetapi juga hams mempertimbangkan aspek koruersial serta manfaatnya bagi konsumen.
Oleh karena itu, pengarnbilan
keputusan untuk melakukan inovasi ini tidak hanya dilakukan oleh bagian R&D dan bagian produksi saja, tetapi juga bagian pemasaran sebagai bagian perusaliaan \;any merijadi penghubung dengan dunia luar, dalam ha1 ini pasar dan konsumen. Peran bagian R&D, produksi dan pemasaran ini bukan berani mengecilkan Krngsi manajernen puncak, bagian keuangan dan bagian personalia. Manajenien puncak selaku pengambil keputusan justru mengemban tanggung jawab terakhir dalam ha1 nlutu inovasi, bagian keuangan bertanggung jawab dalam nienganalisa kebutulian dana !any
diperl~rkan u n t ~ ~ inovasi k dengan mempertimbanykari keniaml~uan
tir~ailsial sang dirniliki, sedangkan bayian personalia ber-tarigylrrig jawah dalain rnrri!;ediakan tenaya ker-ja yarig terdidil.; dan ter-latili serta niemiliki ke~ni~riil~iii~rl yilllg :lrl
Oleh karena itu, pengembangan strategi inovasi ini penting dilakukan agar titlak terdapat alternatif-alternatif strategi yang terlewatkan untuk dianalisa, dibandingkan satu dengan yang lainnya dan dipilih strategi yang terbaik bagi perusahaan.
Dengan demikian, inovasi yang dilakukan perusahaan akan lebih
terarali dan terencana selta sesuai dengan kekuatan internal perusahaan dan didukung oleh lingkungan (eaktor eksternai) perusahaan
Dengan biaya. waktu dan
tenaga yang tidak sedikit, diharapkan inovasi dapat lnemberikan keuntungan yang berlipat ganda bagi perusahaan.
I . Mengidentifikasikan komponen-komponen yang berpengaruh dalarn penentuan strategi inovasi dan menyusun hirarki pengambilan keputusannya 2. Menganalisa keputusan strategi inovasi yang dipilih
3. Merekomendasikan strategi inovasi yang terbaik kepada perusahaan
C. RUANG LINGKUP
Icajian pengembangan strategi inovasi ini dilakukan di PT Mustika Ratu sebagai salah satu produsen jamu dan kosmetika tradisional terkernuka di Indonesia. Pengamatan dan identifikasi komponen-komponen untuk penyusunan hirarki pengambilan keputusan dilakukan terhadap produk utarna PT Mustika Rat11 yaitu produk j a ~ n udan kosn~etika,namun penilaian strategi inovasi dilakukan terhadap produk yang lebili memiliki peluang untuk berkembang dan membutuhkan ino\.asi !.;ing lebil, mendesak.
tint~lkmenentukan produk tersebut. dilakukan petnilihan
tei-liatl;~l)r o d utania PT hli~stik;~ R;tti~ yaitu i a ~ n utian kos~~ietik;l tr;ldisional dengall 111eniperti1nbangki111 kriteria-kriteria terteritu
I). M,\N Fi\:\T
I-lasil penelitian ini diharapkan dapat diy~tnaksn oleli perusallaan untirli inetiil)errn~rdali daii mempercepat pengambilan keputusan dalarn menentukan stl-areyi inovasi yang akari dilakukari, menyanalisa alokasi sumber daya irntiik niasiny-masiny strategi atau irntuk merencanakan strategi inovasi jangka panjany ~perusahaandenyan pertimbangan komponen-komponen yany terkait di dalarnnya
suiuberdaya. I'roses perurnusan dan pernilillan strategi d~mulaidengan n~elakukan perbandiilFan data-data yang digali oleh pernbuat strztegi, analisa faktor eksteri~al daii
interi~al serta rnengidentifikasi alterliatif strategi yang layak
untuk
diimple~llentasikan(Ciluecl, dan Jauch, 1991). Menurut Supriyono (1990). terdapat lima faktor yang nletnpe~lgaruhi perti~nbanganpemilihan strategl. yaitu : I . I'ersepsi ~i~anajerial terhadap ketergantungan eksternal.
4. Nubungail kekuatan mallajerial dan struktur organisasi. 5 . Pe~lgaruhmanajemen tingkat bawah pada pemilihan strategi.
Strategi yaiig baik tidak akan berhasil tanpa diikuti oleh kebijaksaliaan yang tepat. ~MetiurutGlueck dan Jauch (1991), kebijaksanaan adalah pedonian ~intuk bertindak yang menunjukkan bagaimana sumberdaya harus dialokasikan d a ~ i bagaimana tugas yang diberikan harus dilakukan sehingga strategi dapat dilaksanakall dengan baik.
B. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Menurut Strahlem (1977). penelitian dan pengembangan atau Re.seti,~h
trnd De1:elopntenr (R&D) seringkali disinonimka~idengan istilah engineeerirl~y dalani 'begitu
industri.
Nanlun yang niembedakan keduanya pada dasarnya tidak
penting. Re.setirch
prod~ik.
proses.
nietoda.
(penelitian) adalah fasilitas
atau
diperhaiki:
usaha
untuk
pengetahuan adaiah
mencari suatu
baru
kesiatan
atau
yang
aplikasi
atau
i~nplementasi liasil-liasii peiielitia~i: sedangkan engineering adalah departelnen yang herialigg~ing jaivah
pcnyelidikaii serta pengujian data den hasilnya adalall pengetahuan bai-u atnu pci~empan prtigetali~ian yalig ada pads pemanfaatan yang bar~c. sednnglta~i
pensembangan ~nengikuti penelitian yang berhasil dan tneliputi penyiapan ~iiotlel serta paigkaiian pabrik dan pasar. I _ni'tpan-tahapan .1 petielitian dan pengembangan menurut Saladin (lOclO). I
tlapat digolongkan sebagai berikut:
I . Penelitian dasar; merupakan penelitian terhadap gejala-gejala fisik tanpa menentukan kegunaan yang diperoleh dari penyelidikan tersebut.
Tujuennya
iintuk niengliasilkan pengetahuan. 2 Penelitan
rerapan;
merupakan
suatu
studi
yang
dirancang
ittiruk
mengidentifikasikan penet-apan potensi-potensi khusus pengetahuan unium. 3 . Petigeinbangan; bertujuan untuk menguji dan mengerjakan penerapan potensiai
ke dalam suatu model atau seperangkat spesifikasi-spesifikasi yang menunjukkati kemampuan kerja suatu proses baru atau produk barn. 4. Uji coba pilor ~ I C N digunakan II; untuk penghematan kelayakan fisik. penggunaan sesungguhnya
suatu
model
atau
spesifikasi
yang
timbul
dari
tahap
pengembangan. 5. Pabrikasi dan peralatan; tneliputi kegiatan merancang dan nierakit peralatan pengolahan ban[. diikuti dengan menguji dan memodifikasi sanipai meniadi kegiatan skala penuh pada kemungkinan efisiensi yang dapat diterima. 6. Ko~nersialisasi;~neliputikegiatan pendistribusian fisik produk kepada konsumen. Teknologi. perielitian daii pengembangan mernpunyai hubungan yang sangat erat. Teknologi men~pakanproduk dari penelitian atau penggunaan sistettiatis dari ilnii~ pengetahitan, sedangkan 'penelitian rnerupakan suatu studi intensif ):ang diaralikan pada pengembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan dan efektivitas teknologi tergantung pada penelitian dan pengembanzan (Roman. 1968). Lebili lar~!~itRotiian (1968) menyatakan balixva penelitian dati peiigeinbatigar,
( R K D ) ~iiernp~iriyai beberapa fungsi, antara lain: I l e i i e m i ~ k a ndan meiiiperluas illnu pengetaluian 2 \letigeiiiban$an pi-oduk baru j.hletiil,ei-baik~prodilk
!.an2 sudah ada.
4 klencari penggunaan baru dari produk yang sudali ada. 5 Yleiiipei-baiki proses produksi. 0 Ljencari potensi penggunaan produk saniping atau limbah yang dillasilkan pi-oses
produksi. 7. blen~analisadan mempelajari produk pesaing. 8 . Menyediakan layanan teknis pada departemen fungsional lainnya dalam organisasi.
Menurut Levitt (I987), inovasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu kebaruan dalam arti bahwa sesuatu itu belum pernah dilakukan sebelumnya dan kebaruan dalam arti bahwa sesuatu itu belum pernah diiakukan oleh industri yany kini melakukannya Terdapat tiga faktor penting yang mendorong laliirnya inovasi, yaitu lernbaga riset dan sumber daya manusia yang memadai (dapat dirangsang melalui pendidikan), masyarakat konsumen yang menghargai produk berkualitas tinggi (dapat dicapai melalui penetapan standar industri) dan struktur industri yang memungkinkan terjadinya
kompetisi
ketat sekaligus mekanisrne
kerjasarna
pendanaan dan difusi teknologi antar perusahaan. Menunit Kao (19S9),
faktor-faktor yang nienyebabkan ti~ubulnya inovasi
dapat berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan. Sumber inovasi dari dalam perusahaan adalah sebagai berikut: 1 . Kejadian atau hasil yang tidak terduga 2. Keganjilan araii ketidakserasian 3 Keburuha~~ proses
Sunibel--sciiiibei- inovasi dai-i Iuar perusahaan adalah sebagai berikut I Perlibahan ridak tei-dugs dalam struktur industri atau pasar
2 ['el-cibsliiui pupi~lasi(tleiiio~r-nfi)
3 . I'ei-ubahan persepsi 4. Ilniu pengetahtian baru
inovasi dapat menjadi jalan yang sangat produktif dan efektif u n t ~ i k iiiei~ibanguncitra peiusahaan dalam ha1 keprogresifan dan kepemimpinan, akan tetapi sering mengandung resiko. Walaupun deinikian, penguasaan teknoloyi yang iiielaliirkan inovasi tidak secara otomatis memberikan keunggulan kompai-atif karena inovasi saja beluinlah cukup jika tidak dibarengi dengan aplikasi. Aplikasi inilah yang sering dilupakan inocator karena untuk mendapatkan aplikasi yang tepat dibutuhkan kejelian dalam melihat peluang pasar. Inovasi dengan aplikasi pun terkadang belum cukup ampuh karena dengan berjalannya waktu akan muncul pesaing yang memiliki 'inovasi' sendiri karena hak paten dan hak cipta tidak selalu dapat rnencegah para pengekor tersebut menyerbu pasar karena daya tarik keunggulan tinansial. Untuk dapat menjadi yang pertama atau sebagai inovator, perusahaan hams memiliki R&D yang kuat, kepeminipinan teknikal dan bersedia menanggung resiko yang mungkin timbul (Rothberg, 1976). Perbedaan antara inovator dengan non-inovator dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. Perbedaan antara non-inovator dengau inovator '"
I-
Kon-inovaror Menggunakan metoda baku
! I
-
Terfokus pada peinecahan masalah dari pada letak masalah - Cenderunr!- inempertahankan ~raktek-praktekyans ada - Orientasi pada prosed~~r
- Seiisitif terhadap keria sama srup
I
(
Inovator - Menggunakan pendekatan dengan tujuan lain - Menemukan letak masalah dan mencari solusi pemecahannya - Mempertahankan asumsi yangrnendasari praktek-praktek yans ;ads - Orientasi lebih kepada hasil dari
I I-
~
pada prosedur Insentif terhadap 01-ang lain
1(
Suatu penjelasan mengenai inovasi teknologi dikemukakan oleli Ka~nien darl Schwar-tz di dalam Loveridge dan l'itt ( 1090) sebagai berikut: I . lrlovasi lebih besar tlalanl bentuk industri monopoli daripada bentuk kompetitif:
karena : a. Sebuali perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat mencegah imitasi (peniruan) yang dapat nienangkap keuntungan yang lebih banyak dari sebuah inovasi; b. Sebuah perusahaan dengan keuntungan monopoli memiliki kernampuan finansial yang lebili baik untuk penelitian dan pengembangan. 2 . Perusallaan besar lebih inovatif dibandingkan dengan perusallaan kecil, karena:
a. Sebuah pemsahaan besar dapat membiayai staf penelitian dan pengernbangan yang lebih banyak; b. Sebuah pemsahaan diversifikasi besar memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memanfaatkan inovasi-inovasi yang tidak terduga; c. Tidak dapat dibaginya penumnan biaya inovasi memberikan keuntungan yang lebih bagi pemsahaan besar. 3 . Inovasi dipacu oleh kesernpatan teknologi.
4. Iliovasi dipacu oleh kesempatan pasar (permintaan).
Strategi teknologi sebuah pemsahaan untuk inovasi inemiliki akar pada strategi perusahaau secara keseluruhan, kekuatan yang menengahi hubungan antara perusahaan dengan lingkungan (Saren di dalam Loveridge dan Pitt. 1990). Pessemier di dalam Loveridge dan Pitt (1990) membandingkan pemsahaan dengan orientasi pasar (tilor-ker-orie~~l~rlioti) untuk inovasi produk dengan pemsahaan dengan orientasi R&D (fi(f1)-orietlmfio,~). Tipe pemsahaan dengan orientasi pasar inenggunakan hubungan teknolosi yang tetap dan mengikuti peruballan per-mintaan pengyuna untuk menunrtln inosasi rnereka, dan kemudian ide-ide pr-oduk baru riicliicvl dari kekuatan eketernal tersebut. Perilaku inovasi pen~saha;riiyans kedua yaitil saris berorierltasi kepada li&D, dimulai dan dikendalikan srcai-il L I ~ I L I Ioleh ~~
keinajuan-kema-juan teknologi. Dapat disimpulkan bahwa inovasi dilakukan karena dol-oiigan teknologi atau tarikan pasar. blenur~ltKao ( 1989). kegiatan inovasi produk yang dapat dilakukan adalal~: I . Irr\~e~~liorr, yaitu inovasi yang menghasilkan produk (barang atau jasa) yang bat-11
saina sekali 2 , / ~ . Y I C , I I I I O I I , yaitu inovasi yang inengembangkan produk yang sudah ada 3 . I~~cplicc~fiorr, yaitu nienim yang kreatif
Proses inovasi yang sederhana dapat dilakukan dalam beberapa model pang berbeda dan iliasing-masing niemiliki kecendemngan untuk ~~iengkonsentrasika~i pada aspek dari dalam perusahaan. Tahapan aktivitas yang paling sederhana untulc proses iiiovasi produk dapat dilihat pada Gambar 1
I
I
I
I'ENGEhiBANC~i\N I'RODUK
I
I. Proses inovasi produli (S:II.~~I cii ~I;I~;IIIILoveritlge d a t ~I'itt. 1990)
Penelitian dan pengembangan produk, tidak selalu harus menghasilkan produk yang benar-benal- baru tetapi dapat ~nerupakanpenyempurnaan dari produk yang sutlah ada sebelumnya. Kotler (1993) inengatakan bahwa yang dimaksud dengan ~proriukbaru dapat berupa produk asli, penyempurnaan produk, lnodifikasi produk clan merek-merek produk yang dikelnbangkan sendiri di bagian penelitian. Penelitian dan pengelnbangan produksi (proses produksi) ditujukan untuk mendapatkan keunggulan biaya melalui efisiensi yang berkaitan dengan. balian baku, operasi. nietoda dan teknologi mesin dan peralatan (Glueck dan Jauch, 199 1 ). Jika efisiensi digabungkan dengan efektivitas pada satuan waktu, maka akan nienyliasilkan produktivitas.
Menurut Mundel (1983). produktivitas adalali
perbandingan antara jumlah keluaran tertentu dengan jumlah niasukan tenentu untuk suatu jangka waktu tertentu.
Efisiensi merupakan ukuran seberapa baik
penggunaan sumber daya (it7p111) untuk menghasilkan olrpul, sedangka~iefektivitas rnerupakan derajat pencapaian suatu tujuan atau gambaran seberapa baik suatu hasil dicapai. hlenurur Keen dan Morton (1976). efisiensi berarti melaksanakan tugas sebaik mungkin sehubungan dengan kriteria penampakan yang telali ditentukan lebih dahulu. misalnya biaya operasi, waktu pelaksanaan dan tenaga kerja. Efektivitas mencakup identifikasi dari yang seliarusnya dikerjakan dan menjamin baliwa kriteria yang terpilih mernpunyai relevansi dengan tujuan.
Kadangkala
terjadi konflik antara efisiensi dengan efektivitas karena efektivitas membutuhkan proses adaptasi dan penelaahan dengan resiko kesalahan awal serta pemborosan, sedangkan efisiensi niengarahkan fokusnya pada ~ninimisasibiaya, waktu dan i~salia yany diperlukan untuk suatu aktivitas. I'roduktivitas ine~iiiliki dua aspek yany berbeda. yaitu produkti\-itas lisik (/J~I~..\.ICLI~ ~J~OL/IIC~;I~;!I:) dan produktivitas nilai ( ~ ~ r l l~t c~ r o t l ~ r c t i ~ ~Produktivitas ~!~.). lisik ad;tIalt produktivitas yang di~lkursecara kuantitatif sepelti ukurari. paliji~ny. hanyakliya u~iit.berat, waktu dan banyaknya tenaga kerja. sedangkan [)I-odukti\.itas
nilai atlalali produktivitas yang diukur dengan nienggunakan nilai uang. misalnya tlala~nrupiah. dollar darl sebayainya
1). P R O S E S HlRARKI ANALITIK (PHA)
1. I'eoger~tian Proses Hilarki Ar~alitik
Salah satu metoda atau alat y a y dapat digunakan ole11 pengambil kepi~tusanagar dapat memaha~iiikondisi suatu sistem dan membantu di dalam melakukan prediksi dan pengambilan keputusan adalah Proses Hiiarki Analitik (Arrtr/,~:liccrlHicr-ar-ch),1'roce.s.s) yang dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty.
Menurut Saaty (l991), Proses Hirarki Analitik adalali suatu model yang luwes yang
niemberikan
kesempatan bagi
perorangan
atau
kelompok
untuk
membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara tnembuat asun~si mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya.
PHA dirancang untuk lebih menampung sifat ala~iiiali
~nanusiadari pada rnemaksa cara berpikir yang justru berlawanan dengan hati nurani. Prinsip konsistensi logis pada PHA menggambarkan dua hal.
Pertama.
bali\va pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya. Kedua, bah\va intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek sang didasarkan pada suatu kriteria tertentu, saling ~nembenarkansecara logis. Metoda ini memasukkan baik aspek kualitatif lnaupun aspek kuantitatif pikiran manusia. Aspek kuaiitatif digunakan untuk mendefinisikan persoalan dan menyusun
hil-al-kinpa. sedangkan
aspek
kuantitatif
digunakan
untuk
~nengekspresikan penilaian dan PI-efererisi secara rinskas dan padat (Saats. 1991) h4enurut Fewidart0 ( I 91, i ). penggunaan hirarki dalam penga~ilbila~l kepi~tt~sau i11i meinpunyai beberapa keunturlgan, antara lain-
I ['enva-jian secara hirarki dapat digunakan untuk tnenjelaskan bagaitiiana
perubahan-perubahan prioritas pada level atas rnernpencaruhi prioritas pada elemen-elemen level di bawahnya. 2. Hirarki memberikan banyak informasi yang lengkap pada struktur dan fungsi
suatu sistein dalam level yang lebih rendah dan memberikan gambaran tentang pelaku-pelaku dan tujuan-tujuan pada level yang lebih tinggi.
X Sistem aiarniah disusun secara hirarki, yaitu dengan inembangun konst~uksi inodul dan akhirnya menpusun rakitan tnodul-modul itu. Hal ini jauh lebili efisien daripada inerakit modul-modul tersebut secara keselumhan sekalig~is. 4. Hirarki lebih mantap (stabil) dan lentur (fleksibel). Stabil dalam arti bahwa
perubahan-perubahan kecil mempunyai efek yang kecil dan lentur berarti bahwa penambahan untuk mendapatkan suatu hirarki yang terstruktur baik tidak mengganggu unjuk kerjanya.
2. Kon1par;lsi Berpasnagan, Prioritas d a n Sltala
Menurut Fewidarto (1991). Proses Hirarki Analitik dapat diterapkan untuk il~emecahkanproblema yang terukur maupun yang rnemerlukan suatu j t ~ d , n e t r / (pendapat).
Penggunaan j r ~ d g ~ n e ndalam t memecahkan problema dilakukan
dengan metnbartdingkan masukan (itlprrt) secara berpasangan.
Untuk itu
diperlukan skala yang dapat rnembedakan setiap pendapat serta mempunyai keteraturan sehingga memudahkan kita untuk rnengaitkan jr~cr'g~tte~tt dengan skala-skala. fdentifikasi terliadap intensitas semtia faktor atau elemen dapat digunakan cintuk menentukan faktor doninan.
Hal ini dilakukan dengan mengg~inakaii
teknik koinparasi berpasangan tlengan ii~eniberikan nilai koiiiparasi densan
,;IIC~:IIIL,II~,
sehingg;~nlembentuk matriks pel-se~i( n s n)
sesuai
I<emiidian
dilihat eiiye~n.~,ctor (prioritas yang dicari) dan ei,y~,~r~.trlr~c, (ukuran koiisisteiisi jt~c(yt~te~rt)
,
Jika CI, Cz. . . C,, adalah set aktivitas, maka kuantifikasi ,jrrdginr~r/pada 11asa11ganaktivitas itu dibentuk matriks n x n : A = (aii)
( i ) = I , 2, 3.
.
n
dimawa aii memenuhi aturan sebagai berikut Aturan I . Jika a;, = a. inaka a,, = I/a ; # 0 Aturan 2. Jika C; dinilai relatif satna dengan C, tnaka a,, = I ; a,, = 1 dan a;, = I ut~tuksemua i
yang akurat secara aritlnatik tentang bagaimana hubungan antara bobot W I dengan,iridgeirteiri a,,. Ada tiga langkah untuk menentukan besarnya bobot yang di~nulaiuntuk kasus khusus yang sederhana sampai dengan kasus-kasus yang umum.
Langkah 1
WJI W -= a- (i ~ j
=
1 , 2. ....I n)
~
1 .angkah 2.
W, = aiiW, i j
=
2
. .,
n)
Iiubungan yang lebih realistik diutamaka~nuntuk kasus-kasus yang umuin dengall bentuk : CVi = rataan dari (ailW1, ai2Wz, ...ai,,W,,)
W, = lln Z a 0 W i ( i , j = I , 2,
..., n)
Langkah 3 Langkah-langkali tersebut di atas belum cukup realistik. Apabila estimasi ai, baik, cenderung mendekati nisbah WiA?I,.
Perubahan terhadap a,, aka11
inempengaruhi solusi pada langkah kedua. Jika n juga berubah maka nilai n diubah menjadi h,,,,, sehingga diperoleh : CV, = I/ h,,,:, E aiiWi (i, J = 1, 2?..., n) Persamaan tersebut lnempunyai solusi yang unik yang dikenal dengan e i i ~ ~ u ~ ~ u / (nilai eigen).
Menurut Fewidarto (1991), konsistensi secara umum dapat diartikan sebagai kesalnaan ilasil yang diperoleh dari percobaan pertama dan illanyaniilangan berikutnya di bawah kondisi yany terkendali. Indikator penunjuk tingkat konsistensi (CI) dijabarkan dalani formula matematis berikut ini :
di~nana:
A,,,.,,= rlilai eigen maksimurn 11
=
ji~mlahelenien yang dibantiingkan
1.-ebih l a ~ ~ j uFewidarto t ( 199 1 ) tnenjelaskan, apabila ingin diketahui apakah CI detiyan besaran tertetitu cukup baik atau tidak. ~riakadapat diketahui p~11i1 nielalui nilai nisbah konsistensi (( 'o~r.sr.sle~~~:~: I~rrliolCR).
dimana RI adalah l
Tabel 2. Daftar indeks rasio dengan ordo matriks n
Apabila nilai indeks konsistensi cukup tinggi, dapat dilakukan revisi pendapat yaitu dengan mencari deviasi inaksimal dari barisan (%j) dan (W;/W,i) dan rnerevisi pendapat pada baris yang mernpunyai nilai terbesar. n
r
11iax i i=l
1
aij - W i m j
/
Penggunaan revisi pendapat ini sangat terbatas mengingat akan terjadinya distorsi pada jawabati sebenarnya yaitu perbandingan antal-a estitiiasi y2111g diperoleli dari suatu eksperimen rerhadap jawaban atas pertanyaan sebenarnya );atis telah diketalwi.
.latiiu ~~ierttpakan salah satu bentuk obat tradisional ynng telali ada sqiak d z ~ h ~ ~ l u I d a tian di~iianfaatkanbaik sebagai minunian penyegar. kosmetik maupun sebagai ~>encegalid a ~ pengobat i berbagai penyakit. Utituk rne~icegahclan mengobati penyakit. ja~iiu telah dimanfaatkan jauh sebelum pelayanan kesehatan fbr~iial dengan ohatobatan modern (Sidik. 1990). Me~iurutSoemarqan ( 1990). jamu adalah segala halian ala~iiyang diolah atau diraeik menurut cara tradisional untt~k memperkuat badan ~iianusia.mencegah atau menyembuhkan penyakit yang diderita manusia. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan. diletakkaii. dituanglian. dipercikkan atau dise~iiprotkan. ditnasukkan, dipergunakati pada badan atuu hagion badan manusia dengan maksud membersihkan. memelihara. menambali daya tarik atau me~igubahrupa aka11 tetapi tidak terniasuk golongan obat (Depanetnen Kesehatan. 1984). Damayaiiti (1986) ~nenyebutkan bahwa berdasarkan kegunaannya, kosmetika clibagi dalam dua golongan. y a i t ~: ~ I . tiosoietika pewwatan kulit (skii?ccire coal~eric)
Jenis ini ditujukan ~ ~ n t umerawat k kebersihan dan kesehatan kulit. Ter~iiasukdi dalamnya kosmetika untuk membersihkan kulit. melindungi dan mele~nbabkank~llit serta untuk metlipiskan kulit @eelit?::. atau ilzinr~i~~g).
3. K ~ s ~ i i e t i khiasan a atau dekoratif (nlcrke z r p ) .Ienis ini dipergunakan untuk merias. menutup cacat atau kekurangan seliinpgi 1 ~ 1 i a i i i ~ i llebih a n menarik ifan tiienimbulkan efek psikologis yang baik. Kosmetika
tradisional actalali kosmetika yang dibuat daii dikemas secara
moi1e1.n tcti~pi mrnggunnkan p c n i ; ~ k i t i a ~ i q .tiosrnetika
i;onsep
tratlisiunal
atau memiliki
pengcrtian konsep
tradisional tersenciiri
ciala111
mcngen;ri
c i i c i i r ~ i .pera\vntzui cian me~iiperca~itiktliri scrta meniiiiki ltaita~iera1 dengai~
pelbagai tingkat dan kejadian dala~nkehidupan. Menurut Hudoyo (l987), produkproduk yang tlapat tfimasukkan dalam pe~igertiankosmetika tradisional Indonesia adalali 1 . Kos~netikarambut sepe~ticem-ceman, shampo merang; shampo lidali buaya.
sliampo waru dan sebagainya 2. Kosrnetika wajah seperti bedak dingin. celak dan pelenibab jeruk nipis. 3. Kosriietika untuk pemeliharaan k~rlittubuh seperti ramuan ~nandilulur beser-ta
niinuman yang diberikan setelall mandi.
I . Jamu-jamu
yang
ditujukan
untuk
perawatan
tubuh,
misalnya
~rntuk
rnelangsinykan tubuh, membuat wajah bersinar dan sebasainya. 5. Wangi-wangian
tradisional,
seperti . air untuk mandi yang mengandung
we~vangian,raniuan mandi uap atau wewangian untuk rambut.
F. PENELITIAN TERDAHULU
Rezki (1993) melakukan kajian tentang penentuan kebijaksanaan penelitian dan pengembangan pada PT Bukit Manikam Sakti dengan menggunakan Proses Hirsrki Analitik. Tujuafl penelitian tersebut adalah untuk rnengidentifikasi faktor-
faker yang berpengaruh, menyusun menganalisa keputusan tersebut.
struktur pengambilan keputusan
dan
Dari penelitian tersebut, dillasilkan tiga
kebijaksanaan R&D yaitu R&D ofensif, R&D defensif dan R&D inlitator. Adlii (1993)
melakukan kajian
riiengenai cor;oorcrie . s i , z r l e ~ untuk
pengembangan produk dengan menggunakan analisa SWOT dan Proses Hirarki Analitik
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari faktor dan kebijaksanaan vany
bi'rl~e~i~al-~rli pada penentuan strategl yang tepat untuk memecalikan permasalalian ~~enge~iibangan produk dan pernilillan suniher daya yany diliadapi oleli industl-i rlii~i~i~n;~ri ririgari
111. METODOLOCI PENELITIAN
t . K E R A N G K A I'EMIKIRAN
Pengembangan strategi inovasi tnerupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk memilill alternatif strategi yang terbaik di antara alternatifalternatif strategi yang ada. Terdapat tlua tujuan dilakukannya pengembangan alternatif strategi; pertanla adalah untuk memastikan tidak ada cara-cara masuk akitl yang terlewatkan dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh manajemen dan kedua adalah untuk ~nengkajialternatif-alternatif, membandingkan satu sama lain dan mernilih yang terbaik (Buell, 1985). Pengembangan strategi inovasi ini merupakan
nasala ah yang cukup
kotnpleks karena ditiiulai dengan identifikasi komponen-komponen, pembangkitan alternatif-alternatif strategi, menganaiisanya dan memilih alternatif strategi yang terbaik. Melalui identifikasi komponen-komponen dalam pengembangan strategi inovasi ini, dapat diketahui besarnya pengaruh faktor-faktor internal dan ekternal perusahaan dalam menentukan strategi inovasi yanz diambil, peranan pelakupelaku yang terlibat dalam suatu inovasi serta tujuan yang ingin dicapai penlsaliaan melale~iinovasi tersebut. Kernudian dikaji keterkaitan atitara komponen-komponen yang sudali diidentifikasi tersebut sehingga diperoleli suatu hirarki penzanibilan kepe~tusan. Pengembangan strategi inovasi ini melibatkan banyak aspek dan bidany seperti bidang penelitian dan pengembangan, pemasaran. produksi dan sebagainya. Oleli karena itct. ctntc~kme~iyeles;~ikan inasalal~yang ko~ilplekstersebut diperictkan pendekatan sisteni yang dilieilibangk;~~i oleh Saaty ~iielaluiProses Hirarki Analitk.
B. ,\I'LII
I'roses
Hirarki Analitik (PHA) merupakan sualu inetoda l~engarnbila~i
keputusan yang dapat memahami kondisi suatu sistem dan inembantu inelakukan prediksi dala~n proses pengambilan keputusan.
Menurut Saaty (1991), PHA
maiiipu niembantu memecahkan perinasalalia~i-per~nasalahanyang terstruktur maupun yang kompleks atau tak terstruktur dengan data atau informasi statistik yang sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali.
Diagratn alir Proses
Hirarki Analitik dapat dilihat pada Gambar 2
M e n u ~ Gass t (l9S5), sistem adalah sekelompok obyek yang bekerja untuk suatu tujuan tertentu. Suatu perusahaan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub-sub unit yang tidak hanya berhubungan dengan yang lain. tetapi juga sangat tergantung dengan yang lainnya.
Seinua yang tidak termasuk di
dala~nsistem disebut dengan lingkungan sistem. Dalam tahap identifikasi sistem ini dilakukan dua kegiatan pokok yaitu tinjauan terhadap landasan pustaka dan tinjauan terhadap kondisi lingkungan perusahaan. Tinjauan terhadap landasan pustaka dilakukan untuk menentukaii landasan teoritis pang sesuai denzan kondisi pennasalahan pengeriibangan strategi inovasi serta meinperkaya ide dalam memformulasikan strategi beserta kornponen-komponen yang terkait di dalamnya. Tinjauan terhadap kondisi penisahaan dittijukan untuk mengkaji secara lebih mendalam kekuatan dan kelemahan perusallaan set-ta ~iiendapatkanbeberapa data dan informasi nienge~iai tipe kebijaksaria;~n inovasi, pengainbilan keputusan clan informasi peridukuilg lain~iya. Tiiijauan terliadap koiidisi perusahaan ini tlilak~rkilnn~elaluipeng;liii;ltan la~igsunyserta ciiskusi dan sumbang saran dengen inanajemen (kalarigaii pakal-)
PI' hlustika l i a t ~ i yang niewakili bagian RED. ~)rodtiksi, pemasaraii clan
keuangan. Setiap pakar di~nintapendapat dan sarannya niengetlai komponenkomponen yalig perlu tlipertimbangkatl dalam pengembangan strategi inovasi. baik faktor. pelaku atau aktor, tujuan yang diinginkan maupun alternatifalternatif strategi yang niungkin dilakukan.
Reviri pendapat
L
~~
Perhitungan vektor priorifas. CI dan CR
1
1
r--l Pengalahan venikal
Gambztr 2. Ui;tgr:tru alir proses ltirarki ;tn;tlitik ( F e ~ r i d a r t o ,1991)
Hirarki keputusan disusun berdasarkan infor~nasiyang diperoleh dar-i Iiasil kaJian pustaka dan diskusi dengan rnanjemen (kalangan pakar) PT blustika Ratu.
Dari hasil tersebut dibuat suatu resume dengan mengelornpokkan
kriteria-kriteria yang sejenis. Kelompok-kelompok kriteria tersebut kemudian disusun dalam suatu hirarki atau struktur.
Penilaian komponen hirarki yang dilakukan oleh manajemen (kalangan pakar) dari bagian R&D. produksi, pemasaran dan keuangan PT Mustika Ratu ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepentingan masing-masing komponen tersebut dalam suatu hirarki keputusan.
Penilaian dilakukan dengan cara
membandingkan komponen-komponen tersebut secara berpasangan ((,tririr~~.se co~i~pcrri.sot~) dengan nilai yang merupakan skala komparasi yang dikeluarkan oleh Saaty (1991). Skala komparasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 . Tabel 3. Skala Komparasi "
I -7
3
7 9 2 , 4, 6 , S I /(I-9) 'I
S:rnt> ( 100 I )
Sama penting Sedikit lebih penting Jelas lebih penting Sangat lebih penting Mutlak lebih penting Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan Kebalikan nila~tingkat kepentingan dari skala 1 - 9
Denyan inenggunakan.rumus matematika dala~nProses Hirarki Analitik dan bantuan paket program 13-]~err('hoicc versi 8.0, data hasil penilaian manajemen (kalangan pakar) PT Mustika Ratu tersebut
diolah ~ ~ n t u k
~nenyetaliui vektol- prioritas serta konsistensi indeks dan konsisitensi rasio iliatriks pendapat individu masing-masing responden. Jika nlatriks pendapat individu tersebut tidak konsisten, maka dapat dilakukan revisi pendapat. klatriks pendapat individu yang konsisten diyiinakan dalam penyusunan rnatriks pe~idapat gabungan.
Setelah itu, dilakukan ken~balipengolahall data hingya
diperoleh vektor prioritas sisteni untuk masing-masing alternatif strategi.
,1ik<1.1 ~ / ~ / ~ ~ l l l ~ Ici'/Io;/?petllit1,q ( , ~ c ~ / ~ ~ / i1/31 k , ~.y o 5. = [ I ~ I I I I ? ~ (: . ~ ~ / ~ 115) ( ~: / ~ =l .SUII~CII l ~ ~ ~Iebi11petzfi~~g ( . ~ e b < ~ l i k t11-1 ~ y ~ ,, 9 = ,n!,l1(1k Iehilz / I ~ I I I ~ , I ~ (sr~hirIik~:?
-
l . \ l l . i . / i t 1 l l l l l gl i l / I l /
c. I'rclkrensi
.
/
2
I
/
I I s 1I
/
'
/
l 1 ,
11 i ( 1
konsu~nen
d. Karakteristik produk
f. Sifat ko~npetisiproduk
g. Pesaing
I
5
. I 1 1 1 i k 1/ I I.k = leI,i11 / I L ~ I Z I ~ l.scb[~/i~~q,o II,~ 1, 5 ) .
I
1 .
.
3 . ,stjO,ki/ Iel1i11,I'VZI~II,~ ( ~ e b c ~ l i k1);) ~~~c~
- = .S>,V'I// e / > i lpe,ilit~g ~ l.vc~l~~,/ik,ry~r / / - I ; 9 = ,,~,,~lokIebifr / I ~ ~ I I I ~ I Z ~
l . v e / ~ ~ ~ / l"9) ik~~ , 2. ~ ~4.i r6. S = ! z / l o i - ~ z i /ili~ ~viz i ni/(!i (1; CII
STIZATEGI MENGIKU'I'I SECAlZA KREATIF
1. Kemampuan Finansiai Perusahaan
Keinainpuan finasial perusahaan menunjukkan saiupai sejauh mana perusahaan dapat membiayai mengikuti secara kreatif. 2. Kemampuan T e n a-~ Keria a Keniaulpuan tenaga kerja uiituk inelaksanakan strategi iili dibutuhkan untuk nieiiemukan forlnulasi produk inovator, memodifikasi daii mengeinbangkannya.
3. Ketersediaan Mesin dan Peralatan Ketersediaan nlesin dan peralatan yang inemadai turut tnendukung berhasilnya strategi inengikuti secara kreatif ini. 4. Kompleksitas Produk Kompleksitas produk berhubungan dengan keahlian dan kemampuail perusahaan. inakin konlpleks produk inovator niakin sulit bagi perusahaan uiituk nieiiiru produknya, apalagi jika perusahaan ingin ineinodifikasi disaiii yang ada. 4. Preferensi Itonsumen Preferensi konsumen perlu diteliti agar dapat dihasilkan produk yang sesuai dengall selera dan keinginan konsumen. 5. Peluang Pasar Peluang pasar merupakan bagian pasar yang belum terlayani dan memberikail kesempatan bagi perusahaan untuk masuk ke dalamnya.
6. Pesaing Pesaiiig. terutanla perusahaan inovator lain perlu diamati dalam melaksanakai~ strategi n~eiigikutisecara kreatif ini.
---
%
.: .: 2
\
-- "
?
-
.i
%-2.
32e
. z. . . -5 i
-<
C
i
-
2 : -
3
r ,
,
9
;a -z
- .-C+..r -. '. -2 . 2 5 t. ;. r
-
:;i 2
."
-- c ' ,
<
G
2' 2.
2
-
5 2
-: 5 2 ,3 L.2 2 -z 5
:< :-2
5
.-
- 3
5, 5 . . -i- <:-" --- < -. 'L
61
- 1
'z
' . ;i
.
:' F ~z
6
-.c ; x2'
a
-
22 i < >., . . P i
Y
' \:
I :
Y Dl1 CIJ S
.-
,+d
m
1,
e
mz
.
2- 2 3 . 22.
4. .z i s=. -
z- * -:.'-
2
" 2
<- < 22 <
<
2
-2 mr,
b. Kemampuan Tenaga Kerja
c. Ketersediaan Mesin dari Peralatan
d. Kompleksitas Produk
e. Preferensi Konsumen
f. Peluang Pasar
I
Kort.~isrertsijau,aba~~ .van: BapaMbzr berikari sangat riternpegartrhr hasil akhir penelitiarl in;
1' 60
g. Pesaing
./ika A dihandingka17terl7adp B, maka nilai I = samapenring ;3 = sedikir Iebil?pe,aing (sebalik~t~.o 1/31 : 5 = Iebilt penring isebaliknya l / j j ; 7 = sangat lebih penring (sebaliknya 1/7) ;9 = mutlak lebihpenring (sebaliknya 1/91 ;2, ?, 6, 8 = nilai-nilni di a171aranilai di aras (sebaliknya I/Z, I;'?, 116, 1/61
PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI PRODUKSI
1. Kondisi Finansial Perusahaan Kondisi finasial perusahaan berarti keniampuan keuanga~i perusallaan atau besarnya dana y m g tersedia aktivitas inovasi produksi.
2. Keterampilan dan Keahlian Tenaga Kerja Keterarnpilan dan kealilian tenaga kerja yang tinggi &:an mendukung berhasilnya inovasi produksi. 3. Ketersediaan Input, I'eralatan dan Fasilitas Lain Ketersediaan itlpztt seperti baha~ibaku, cnergi. tenaga kerja dan nietoda kerja serta niemadainya peralatan dan fasilitas kerja yang lain akan mempengaruhi berhasil tidaknya inovasi produksi yang dilakukan
4. Kuantitas dan Kualitas Output yang Dihasilkan Ouput yang dihasilkan merupakan salali satu faktor yang mcndorong pcrusahaan untuk terus rnclakukan i n o ~ a s iproditksi agar outpt meningkat dari segi kiiantitas dan kualitas.
5. I'erkembangan Teknologi Perkembangan teknologi meliputi penernuan baru teknologi proses. mesin dan peralatan. bahan baku dan sebagainya yang dapat digunakan iiiituk ~neniperbaiki produksi. 6. Efisiensi Biaya Produksi Efisiensi biaya produksi berarti sedapat niungkin menekari biaya-biaya yang terniasuk dalani harga pokok produksi seperti biaya ballan baku dan bahan pendukung, tenaga kerja. energi d m sebagainya.
Jika .4 dihr~ndingkanterhadap B, nraka nilai I = sanra penting ; 3 = sedikir lebihpenring (sebalikq,~1/31 ; j = lebihpenring (sebaliknj'a l / j ) ; 7 = sangat lebihpenting (seboliknya 1/71 ; 9 = ~nurlaklebihpenring lsebaliknsa 1/91 : 2, 4, 6. 6 = nilai-nilai di awtara nilai di alas lsebaliknya I..". 114, 116. I/8)
Di antara faktor-faktor tersebut, bandingkan berdasarkan tingkat kepentingannya atau berdasarkan besarnya pengaruh faktor dalam menentukan aktivitas inovasi produksi.
1. Bagian Produksi Bagian produksi mempakan bagian utama dalam inovasi produksi dcngan melakukan perbaikan perlakuan baiian baku dan energi, perbaikan metoda produksi. perbaikan mesin/peralatan dan fasilitas lain dan lneningkatkan kemampuan pekerjanya. 2. Bagian R&D Bagian R&D berperan dalam melakttkan riset dan pengembangan terhadap bahan baku dan metoda produksi serta meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya. 3. Bagian Keuangan Bagian Keuangan berperan dalam menyediakan dana untuk kegiatan perbaikan dalam produksi
J i b A dibnndinghn terhudnp 8,m a b riiiai I = sornapetsing ; 3 = sedikir lebihpcnti~t~g /sebnlik17~~u li3) ; 5 = Iebih pentrng isebnlikn,va l / j ) ; 7 = sangat lebihpenting (seboliktt,vn 1/71 ; 9 = nizrrlak lebil7petaing (sehalilirt.yn 119) ; 2, 4, 6.8 = nilai-nilni di antarn nilai di atas (sebaliktpm 1 0 . 114, 116, 1/81
Bandingkan tiap pelaku berdasarkan tingkat kepentingan atau besarnya pengaruh terlladap faktor : a. Kondisi finansial
b. Keteran~pila~~ dan keahlian tenaga kerja
c. Ketersediaart inptrl, peralatan serta fasilitas lain
d. Kuantitas dan kualitas output pang dillasilkan
Jika A dibandingkan terhodop B, niaka niloi 1 = sar7iopenrir1g; 3 = sedikit lebih penrulg (sebolikr7j:a1/31 ; 5 = lebih penting (sebolih.va 1 4 ) ; 7 = songoi lebihpenting (sebaliknya 1/7) ; 9 = mailak iebihpenting (sebcrlikm~a1/91 : 2. 1.6. 6 = t7ilai-niloi di atdara niloi di alas fseboliknva 112. 1 4 . 1/6. 1/81
e. Perkembangan teknologi
f. Efisiensi biaya produksi.
C. TUJUAN I . Meningkatkan Efisiensi I'cnggunaan Input Meialui inovasi produksi diaharapkan penggunaan inpzr~(bahan baku dan bahan pendukung. tenaga kerja, energi dan sebagainya) dapat dioptimalkan. 2. Meningkatkan Produksi Inovasi produksi ini juga diharapkan dapat n~cningkatkan produksi sepcrli peningkatkan jumlah ozrrpuf yang dihasilkan tanpa mengubah kapasitas produksinya dan tanpa mcnurunkan mutunya.
3. Meningkatkan Semangat Kerja dan Menurunkan Tingkat Kelelahan (Fatique) Dengan menggunakan sistem kerja yang baik denga dukungan fasilitas yang menladai serta lingkungan kerja yang baik, diharapkan tenaga kerja akan memiliki senlangat kerja yang tinggi dan keleial~antidak cepat muncul.
Jika A dibandingkan rerlzadap B, niaka nilni I = soma pentipig ; 3 = sedikit lebih perlrir7g fsebaliknya 1/31 : 5 = lebihpenting (sebalilinya 115) : 7 = sangar lebihpenting ( s e b a l i h a 1/7) ; 9 = miitlak lebihpenring (sebaliknva 1/9/ ; 2, 4, 6, 8 = nilai-nilai di antara nilai di aras (sebaliknva 1/2, I/4, 116, 1/8)
Bandingkan tiga tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam n~elakukaninovasi produksi berdasarkan tingkat kepentingannya bagi pelaku operasional. a. Bagian Produksi Meningkatkan efisiensi penggunaan i~ipzrr (El)
El
Meningkatkan produksi (MP)
Meningkatkan scmangat kerja & n E n u ~ n k a n tingkat kelelahan (SK)
1
b. Bagian R&D
c. Bagian Keuangan
Jika A dibandirigkun terhadap 5, maku nilai I = sama petitbig ; 3 = sedikit lebilt penring (seba1ikn~:a13 ') : j = lebih periting (sebaliknya 1/51 ; 7 = sangat lebih pentbtg (sebaliknya 1/71 ; 9 = mutlak lebih pertting (sebaliknya 1/91 ; 2, 4, 6, 8 = rtilai-nilai di alttara r~ilaidi atas (sebaliknya 112. 1i4, 116, 1/81
1. Perbaikan Perlaltuan terhadap Bahan Baku dan Euergi Alternatif perbaikan perlakuan terhadap balian baku dan energi )ang dapat dilaki~kannieliputi perbaika~idalam spesifikasi mutu hahan bahu. pc.rbaih:iu dalam penanganan awal (fisik) bahan baku, perbaikan dalam pengelolaan bahan baku d a ~melakuka i audit energi. 2. Perbnikan Produktivitas Tenaga Kerja Alternatif perbaikan produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan nielalui perbaikan sistem manusia-mcsin. perhaika~i pe~igg~i~ia;i~i tuhi~h i i d;iii ~cr:!k::~:i-gc.r:+k:i!i~iy:~.1>~rb:1ik:i!lt:~t:~let;il< l-.al1:111 C!:III~ ~ ~ I ; ~ I : I I hc~j:i. .I pc:-l>:iil::i~i pcrancangan pcralatan cia11perbaikati yang berliaitail dcngaii iingkungan kcria.
~
3. Perbailian R1etod;r I'roduksi
Aiterriatif perbaikan mctoda proctuksi t n e l ~ p ~iiicn)cdcrlianaLnn ~t~ proses. memperbaiki urutan proses. mengkombinasikan lebih dari satu proses dan mcngeliniinasi salah satu proses.
4. I'erbailcan Mesin, I'eralatan dan Fasilit:~~ Lain Alternatif perbaikan niesin, peraltan dan fasilitas lain mcliputi perbaikan jadwal ~ic~iicliliaraan mesin. pcrl>aikaiijadw;ll!c\.aluasi pc.ngg:~titinnmesi~i.pcna~iit~aIi:in alat-nlat!pcrlengkai~ii~ipcnduhung. pengatu~-;iriperscdiaa~isuku cadails ipni-1s) dan penambalian/perbaikan fasilitas perbengkelarl. Handingkan keempat niternatif strategi berdasarkan pcngaruh masing-masing dalam niencapai tkijuan perusahaan.
Jiku .I dilihrrndingka17ti,rl~odapLi, nmko r~iluiI = sio?lnpentirig : 3 = sedikit lebih poiring iscbu1ii;rr.w 1.31 ; 3 = lebih penring (sebulikr?~~~ 1/5) ; 7 = sorigat lebih po71ir7g (sebalikr7ja 117) ; 9 = nrutluk iebih pcnririg (sehalik17~u1/91 : 2, 4, 6. 8 = r7ilai-riilui di arituru nilui di urus (sebaliktiya 1:7. 1!4. 1/6. !-%i
b. Meningkatkan produksi
c. h?cninglintl;;~~~ seil);li~gailieri;~dnn nlcnlrl.unlian t i i ~ g k :liclclal1a11 ~~
.Jib .4 diba~.mdi~igkan terhadap B, maka nilai / = saniaperiting ; 3 = sedikif iebihpe~lri~ig (sebolikrij~i~ 1/31 ; 5 = lebihpenfing (seba/ikn.va 1/51 ; 7 = sangat lehih penlirrg (scbalilmya //7) ; 9 = mtitlak lebih pe~irblg (.scbaliknya 119) ; 2, -1, 6, 8 = nikai-nilai di anfara nilai di atus (sebalikrg~ali2. I/?'. 116, IAY]
STRATEGI PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN BANAN BAKU
A. FAKTOR 1. Daya tahan dan mutu bahan baku Daya tahan dan mutu bahan baku berarti tetap terjaniin~iya kondisi balia~ibaku rliulai dari perlakuan pra produksi, penyimpanan, sanipai saat produki berlangsung, baik dari segi fisik, kirnia, orgarioleptik dan terliindarnya dari mikroorganismitii yang tidah diliarapkan. 2. KeteRsediaan Fasilitas Ketersediaa~ifasilitas bcrarti tersedianya fasilitas stperti mesin, peralatan dan f'asilitas laill yag ~iienu~i,jang akan nienipengaruhi kegiatan pcrhaihan perlaki~aii terhadap bahan b k u dan energi. 3. I'engurangan reject bahan baku I'engurnngan rejcci bahan baku hcrarti mcminimalkan hallan baku lang terbuang dan berniutu rendall dengan ~iiernperbaiki kondisi perlakuannya sehingga bahan baku pang ada dapat digunakan seoptinial mungki11. 4. Efrsiensi biaya Efisiensi biaya meliputi biaya bahan baku dan bahan penunjang lainnya serta biaya pctiggunaan cnergi.
Bandingkan kriteria-kriteria tersebut herdasarkan tingkat kepentiiiga~lnyaatau besartiya pengaruh dalani n~enentukan strategi peningkatan efisiensi penggunaan bahan baku.
Jiku .4 dihondingliun rrrhadap B, maka nilai I = sunlapenring ;3 = sedikit lebihprnring ( s c b a l i k ~ ~1!3) ~ u; j = iebillpenting (sebaliknya l / j ) : 7 = sangat iebihpenting (sebalik~~.vu 1/7) ;9 = mz~flukiebihpet~ting Isehu/ik~,.n~~a 1/91 : 2. 4. 6, 8 = nilai-nilai di anrora nilai di arus (sehuliknva 112, 114. 116. 1/81
(
Korui.~reruija~~~vrbanyarig BopaUIb~iberikori songar n~erirper?gartrhi hasil alrlrirperielirian ini
1169
1. Perbaikan Spesifikasi Mutu Bahan Baku
Perbaikan dalarn spesifikasi mutu baha~ibaku dapat bcrarti peningkatan mutu bahali bahan baku yang diterima agar produk yang dillasilkan juga bcr~~iutu tinggi.
2. Perbaikan Penangan Awal (Fisik) Rahan Baku I'enanganan awal ini berupa penangan terhadap tisik badian baku seperti pembersihan, perendaman, pengeringai dan sebagainya. 3. I'ct.l,aih:in ilet~gelol:t:~n 13;ltlan B:&u I'engelolaan bahan baku meliputi pengawasai penyimpanan ( 1 1 7 ~ ~ e ~ co,~tr.ol) zior:~~ dan perlakuan lain sebelum balian terscbut digunakan dalam produksi. Bandingkan ketiga alternatif strategi terhadap kriteria bcrdasarkan tingkat kepentingannya. a. Daya taha~xdan mutu bahan baku
b. Ketersediaan fasilitas
./iki A dihand~rrgkanterhadgp B, nraku tiiiai I = sanraperirinig ;3 = sedikic lebih poiririg (.scbalikri~.u113) ; 5 = lebih penring hebalihiyo I/>); 7 = sarigat Iebili penting (sebolikriya I/?) ;9 = n~utlokiebili periring lsebalil;i!~~a 1/91 ;7. 4, 6, 8 = nilai-niloi di oriiora riiloi di aras lseboliknyn 112. 114, 116. 1/81
I
Ko,isi.sroi.si ia,vrrbim ~~i:ri,e Ba~aUlb~r berikan sarigar nieri~oi'n~arzrhi hasii akhir oeneliriar~irii
11 70
c. Pengurangan reject bahan baku
d. Efisiensi biaya
.Jika ;idihcrndiriykan rerhadap B, maAo riilai I = sartiaperttbig ;3 = sedikir lebihpenririg (schulikm~ii1;3i : j = lebihperiring (sebalikii~~a l / j j ; 7 = sangar iebihpertting (sebaliknya 1/71 ;9 = mirrlak iehiilpenritig lsebulikni~a1/91 : 2. 1.6. 8 = riilai-nilai di arcara nilai di alas lsebalikriva 1 2 . l i d . 116. 1/81
STRATEGI PERBAIKAN PRODUKTIVITAS TENAGA K E R J A
A. KRITERIA
1. Keamanan dan Kenyamanan Kerja Keanianan kerja berarti kcselaniata~i pekerja saat bekerja terjamin dan kenyanianan kerja berarti selarna hekerja pekerja dapat nie~iikmatipekerjaannya 2. I'cngurangan Beb:~nKcl-ja clan I'enundaan Iiclctili:~nK e r j : ~ I'emberian beban k e j a yang berlebihan kepada pekerja dapat riienipercepat datangnya kelelahan (firrique) sehingga produktivitas kerja menurun. Oleh karena itu perlu diperhatikan keniampuan yang dimiliki oleh pekcrja agar beban kerja yang diberikarl kepada~lyascsuai dengan keniampuan yang dimilikinya.
3. Motivasi dan Prestasi Kerja 1,'aktor-faktor pang dapat meng;~kibathan mcnurunnya motiviisi dan prcstasi hcrja juga perlu dipertinlbangkan untuk mcncntukan stratcgi pcningkatan prod~lktivitastenaga kerja. 4. Ketersediaan fasilitas Ketersediaan fasilitas meliputi peralatan da11 sarana dan prasarana lait1 yang digtuialian olcli pekerja.
5. Efisiensi waktu kerja Efisiensi waktu kecja dan biaya berarti penyelcsaian kerja dengan waktu yang tersingkat sehingga biaya juga dapat ditekan.
.Jika A d~handnpkanrerhadap B, nzuka nilai I = sunla peiiring ;3 = sedikir lcbili priitii?g (sehulikiiyu 1 3, : j = lehilipmiring (sebalikriyu 115) ; 7 = songut lebilipenting (sebalik17.v~I/?) ; 9 = n~u;laklehiiipe~irrrig (.sebulilin~~a 1/9J : 2. 1.6. 8 = ~iilai-nilaidi anrara nilai di aras ~sebolikrii~u 1'2. l i d . I/h 1/81
Bandi~igkankriteria-kriteria tersebut berdasarkan tingkat kepentingannya atau besarnya pengaruh dalain menentdan strategi peningkatan produktivitas tenaga kerja.
13. ALTERNATIF 1. I'erbaikan Sistem Manusia-Mesin
I'erbaikan sistem nianusia-mesin meliputi penggunaan tenaga ke~:jadan mesin yang sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada. apakah dengan sistem manual, sisteni mckanik aiau sistem otoniatik.
2. Perbaikan I'enggunaan Tuhuh nlanusia dan Geralian-gerltannya hleliputi pcrbaikan penggunac~i~ tangail kaiian-kiri. penglieinataii tcrakan tangan atau badan dan pcrbaikan gerakan-gcrkan kerjaseperti gerakan balistik dan seirania dengan iralna kerja. 3. Perhaikan Tata Letak Bahan dan Peralatan Meliputi pelelkan bahan dan periatan di tcnipat )ang tetap. mudah d m cepat dicapai. penen~patanbahan dan peralatan dengan uriltan jang tcrbaik sesual dengan urutan kerja dan perbaikan tinggi dan tipe kursi yang digunakan untuh bekerja.
h.on,sisten.ri jawahan ,;a~zgBapaliVbir herikan s a n ~ a niernpewaruhi t basil aklrrr penelition irzi
1173
4. Perbaikan yang Berkaitan dengan Lingkungan Kerja Lingkungan yang pertanla adalali lingkungan fisik ruang kerja ~ileliputiseperti peiierangan. kebisingan, getaran, debu. suhu. kelenibaba~inisbi dan penggantian udara: dan lingkungan yang kedua adalali lingkungan sosial dan keorganisasian seperti menciptakan iklim kerja yang baik, menjalankan hubungan yang baik dan terbuka antara pekerja dengan atasan dan rekan sekerja. menyelenggarakan sistem upah yang adil. sistem pengliargaan dari hukuman yang tepat. latilianlatilian yang cukup, penibagian tugas dan tangung jawab yang nieniadai dan sebagainya. IJanilingkan lielime aitcrnaiif strategi rcr1i;tilap kriicria hcrciasarkan tii~gliar kepentinganriya. a. Keamanan dan kenyamanan kerja
b. I'engurangan bcban kerja dan pcnundaan keletilian kerja
c. Semangat dan prestasi kerja
./rka A dibondIr?gkar?rerhadop B, nnlaka nilai I = sannla periting ;3 = sedikir lebihpenrrrnlg (sebolikri~u1;Ji : j = lebihpenring (seboliknya 1/51 ; 7 = sarzga! lebihpenting (sehalikn~za1/7) ;9 = rnrdlak lebii?po?ring lsehalikrz.va 1/91 ;2, 4, 6, 8 = riilai-nilai di ontara riilai di aias (sehalikrnl.va 112, 114, 1/6, /.:61
1. Efisiensi Input (Bahan Baku dan Biaya) Eiisieusi i,l/xrt berarti mengoptimalkan penggunaan inpui seperti peiiggunaan bdhan baku daii biaya tanpa inempengaruhi oiiq~zttnya. 2. Efisiensi ltiaya Efisiensi tenaga berani nienghcmat pcnggunaan tenaga sehingga semangat d a ~ i prestasi kerja tetap tinggi.
3. Efisiensi waktu Elisiensi waktu kerja berarti inempersi~igkat peiiyelesaian kerja sehingga scnlilkiii bcs:~r oiril>rr~!any dapat dilirtsilkan.. 13andingkan kriteria-kriteria tersebut hcrdr~sarkailtingkal kepenting~tnnyaatati besarnya pengartih daiani iiienentukan aktivitas perbaikan meioda produksi.
1. %lenyetferhanakanI'roses Menycderhanakati proses berarti menjadikan proses lebih sederhana tanpa ine~npcngaruhihasil akhirnya.
2. Memperbaiki Urutan Proses Mernperbaiki urutan proses bertujuan u~ituk mencari urutan proses dengan waktu kerja yang tersingkat. Jika A dihondi~rgkanterlradap D, niaka rtilai 1 = samopenting ;3 = sedikit lebil?penting (sebalihyn 1/3) ; j = Iebih penring (sebaliknyu 1/51 ;7 = sangat Icbih penting (sebalikqa 1/7) :9 = mutlak lebih penting Csebaliknya 119) ; 2, 1.6, 8 = nilai-nilai di antara nilai di atas (sebalikn,va 1 0 , 1/1. 1 6 , 1/11),
I
Konxi.srer7si iawaban vane BaoaWlbu brrikan sanear mem~enaaruhihasil akhir penelitian in;
176
3. Mengkombinasikan Proses Mengkombinasikan proses berarti rnelakukan dua atau lebih proses pada saat yang bersalnaan sehingga dapat dilakukan penghematan tenaga dan waktu kerja. 4. Mengeliminasi Salah Satu Proses Mengeliminasi salah satu proses berarti menghilangkan salah satu proses yang tidak terlalu penting atau menghilangkan salah satu proses yang justru ~nernperjelekhasil &hir. Bandingkan keempat altematif strategi terhadap kriteria berdasarkan tingkat kcpentingannya. a. Eiisie~lsiinpl~r(bahan b&u dan biaya) sa a I
smu proses
b. Efisiensi tenaga
c. Etisiensi waktu kerja
Jika A diba~idinglionterhadap B, maka nilai I = sanlapenting ;3 = sedikit lebih penting (sebaliknya 1/3) ; 5 = lebih penling (sebaliknya I/.) ;7 = sangat lrbihpenting (sebaliknya 1/7) ;9 = muflak lebilrpenti~tg (sebaliknya 119) ;2. 1,6. 8 = nilai-nilai di antara nilai di atas (sebaliknya 112. IN. 1/6, 118).
[
Ko~~.s~.st~n.sijuwubu~~?/ang BupuWhli berikun sungar niempengarl~hihasii akhirpenelitian ini
1] 77
S T U T E G I P E R B A I U N MESIN, PEMLATAN DAN FASILITAS LAIN
A. KRITERIA 1. Usia pakai mesin dan peralatan
Usia pakai mesidperalatan akan mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan, yang secara langsung ~nempengaruhi keluaran (output) industri yang bersangkutan. 2. Perkembangan teknologi Perkembangan teknologi meliputi penemuan mesidperalatan dengan teknologi proses yang lebih canggih dan efisien.. 3. Kondisi keuangan perusahaan Kondisi keuangan perusdram berarii kemampuan keuangan peritsahann pads saat ini sebagai pertimbangan untuk perbaikan atau penambahan mcsin, perillatan dan fasilitas lain.
4. Tuntutan persaingan Adanya persaingnn Sang kctat, mendorong perusahaan untuk memiliki mesin, peralatan dan fasilitas lain yang dapat mendukung kegiatan produksi agar dapat nlemrnangkan persaingan.
Raltdingkan kritcria-kritcria tersebut berdasarkan tingkat kepentingannya atau berdasarkan besarnya pengaruh kriteria dalam menentukan strategi perbaikan mesin, peralatan dan fasilitas lain.
J i b A dibandingkan terhadap B, mako nilai I = sumapenting ;3 = sedikit lebihpenting (sebaliknya 113) ; j = lebih penting (sebaliknya 115) ;7 = songat lebih penring (sebaliknya 1/7) ;9 = mutiak lebih pentiptg (sebaliknya 119) ;2, 1,6, 8 = nilai-nilai di antara nilai di atas (sebaliknya 1/2. 114, 116, 118)
B. ALTERVATIF 1. Perbaikan Jadwal Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan mesin bertujuan untuk menjaga agar mesin tetap dapat bekerja dengan baik.
2. Perbaikan JadwaVEvaluasi Penggantian Mesin Penggantian mesin dilakukan sesuai dengan usia pakai mesidperaltan tersebut. mungkin juga dapat dilakukan penggantian jika teknologi mesidperalatan rersebut dianggap sudah usang dan tidak efisien lagi. 3. Penambahan Alat-alatll'erlengkapan Pendukung Alat-alariperlengkapan pendukung diperlukan untuk kelancaran dan ketepatan produksi. 1. Peng:ituran I'ersediaan Suku Cadang
I'erseJiaan s~1L.u cadang perlu Jiperhatikan agar mesin dapat segera diperbaiki jika salah satu suku cadangnya inengalami kerusakan.
5. PcnambahanlPcrbaikan Fasilitas Perbengkelan Fnsilitas perbengkelan diperlukan agar mesin dapat segera ditangani jika mengalami kenisakan.. Bandingkan kelima altematif strategi terhadap kriteria berdasarkan tingkat kepcntingannya. a. Usia pakai mesin dan peralatan
Jika A dibandingkon lerhadap B, maka nilai I =somapenling ;3 = sedikir lebihpenting (sebalihya N3) ; j = lebihperaing (sebalikq~a1/51 ; 7 = songat lebihpenting (sebolihya 1/71 ;9 = mlrtluklebihpeniing (sebaliknya 1/91 ;2. 4, 6, 8 = nilai-nilai di anrara nilai di alas (sebaliknya 1/2, IN. 16, 1/8)
1
E;utis,sti.n,si jurvuhan yang Bapuiirlhu bwikan san,pt tnempe~igarzrhihasii ukhir peneiitian in;
11
79
b. Perkembangan teknologi
c. Kondisi keuangan pe~sdX3an
d. 'I'untutan pcrsaingan
Jika A dibandingkan lerhadap B, maka nilai I = sama penring :3 = sedikit lebih penting ( s e h a l i ~ a1/3) ; 5 = Iehih penring (sebalikva I/j) ; 7 = sangal lebihpenfing (sehaliknya 1/71 ;9 = m~/tlaklebih pcn~ing (sehuliknya 119) ;2. -1, 6. S = nilai-nilai di antara nilai di atas (seba1iknj.a 112. IN, 1/6, 1/8)