BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
peserta
didik
dan/atau
adalah
melalui
latihan
usaha
sadar
ke&iatan
bagi
yang
menyiapkan
bimbingan,
pengajaran,
peranannya
di
masa
yang
akan
datang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar
pada kebudayaan bangsa Indonesia dan' yang berdasarkan pada,, Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan
Pendidikan
Nasional adalah satu keseluruhan yang
dari
semua satuan dan kegiatan pendidikan yang
satu
dengan yang lainnya untuk
tujuannya
Pendidikan
mengusahakan
Nasional (UU No.
2,
Sistem terpadu
berkaitan
tercapainya
1989;
Pasal:
ayat 1, 2 dan 3).
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui
jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
dua
pendidikan
luar sekolah (UU No. 2, 1989; Pasal 10 ayat 1). Pendidikan luar
sekolah
luar
sekolah baik dilembagakan maupun tidak (PP. No.
1991;
adalah pendidikan yang
diselenggarakan
Pasal 1 ayat 1). Sedangkan tujuan
sekolah
adalah
tumbuh
dan
pendidikan
(1) melayani warga belajar
berkembang
sedini
mungkin
supaya dan
di
73,
luar dapat
sepanjang
hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya; (2)
membina warga
belajar
agar
memiliki
pengetahuan,
keterampilan
dan
mengembangkan melanjutkan
sikap
diri, ke
mental
bekerja
yang
diperlukan
mencari
untuk
nafkah
atau
dan/atau jenjang pendidikan yang
lebih
tinggi; dan (3) memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak No.
dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah
73,
sekolah
1991; Pasal 2). Bentuk tersebut
meliputi
satuan
keluarga,
pendidikan
kelompok
(PP. luar
belajar,
i
kursus dan satuan pendidikan yajng sejenis. Ke dalam satuan yang
disebut
termasuk
terakhlr, satuan pendidikan yang
sejenis,
antara lain panti latihan, pusat magang,
penyuluhan,
tempat
gerakan pramuka, kelompok bermain, dan
pusat
penitipan anak.
Kelompok sejumlah
adalah
yang
individu
ketergantungan
satu
perannya,
secara
mengadakan
norma
sosial
yang
mempunyai
yang
atau
mengatur
saling
status
mereka
tingkah
laku
kelompok
(group dynamics)
tercakup
di
kekuatan
kelompok
dalamnya,
telah anggota
apa
dan
adalah
kekuatan
bagaimana
itu, unsur-unsur
apa
bentuk
yiing
membenahi diri, menyusun dan mengembangkan atau dan
bagaimana
fungsi
suatu
kelompok, dari
mendukung
kekuatan kelompok itu, bagaimana kelompok
apa
dan
1962).
yang membicarakan persoalan
kelompoknya,
dari
hubungan
tidak
disiplin
terjadinya
terdiri
sama lain sesuai dengan
tertulis
kelompoknya (Sherif,
Dinamika
unit
itu
memajukan
pimpinan
dalam
kelompok Joke
(Masri. A. Watief, 1983: 4). Kemudian
dan
T.
kelompok
Raka Joni
menunjuk
dipergunakan
(1980:1),
menyatakan,
kepada seperangkat konsep
untuk
melukiskan
Unen
Van
dinamika
yang
proses-proses
dapat
kelompok.
Karena itu proses-proses itu dapat dipakai untuk mengambil
langkah-langkah kualitas
maupun
yang
kelompok,
diperlukan
baik dalam
untuk
arti
produktivitasnya. Selain itu,
memberikan
yang
berlangsung
kekuatan
tersebut
dalam
bertujuan
meningkatkan
iklim
Zaltman
(1972:75)
sebagai
"kekuatan-
kelompok".
Kekuatan-
batasan dinamika kelompok
kekuatan
meningkatkan
untuk
mengarahkan
prilaku
kelompok. Pendapat Zaltman et.al., di atas diperkuat
pendapat Jenkins yang menyatakan term
group
dynamics
oleh
bahwa "Essencially
describe the
force
in
the
the
group
situation which are determining the behavior of the
group
and its members (Jenkins,1978:5)." Jadl dinamika menurut
Jenkins adalah kekuatan-kekuatan yang
kelompok
dimana
kekuatan-kekuatan
tersebut
kelompok ada
dalam
menentukan
prilaku kelompok dan para anggotanya.
Dari
berbagai
pendapat
tersebut
di
atas
dapat
dimengerti bahwa mengetahui kekuatan-kekuatan yang terjadi dalam
hal
luar
suatu kelompok atau dinamika kelompok adalah
yang esensial untuk melaksanakan kegiatan
sekolah
atau untuk membina
efektif dan produktif.
suatu
suatu
pendidikan
kelompok
yang
Masyarakat
di
Perumnas
Gading
Cempaka
Permai
Kotamadya Bengkulu termasuk masyarakat yang baru terbentuk dan memiliki latar belakang yang tingkat
heterogenitasnya
relatif tinggi, baik itu asal daerah, tingkat dan
jenis
pekerjaan.
kelompok-kelompok
yang
Pengalaman
lebih
pendidikan,
menunjukkan
homogen
bahwa
lebih
cepat
berpartisipasi daripada yang heterogen karena yang homogen biasanya
memiliki
berdasarkan
penelitian tinggi
pengamatan
di
sementara
masyarakat
kelurahan
menjalankan
yang
sama.
Sido Mulyo,
beberapa
Perumnas
di
lokasi
yang
relatif
Gading
Kotamadya
Cempaka
Bengkulu
dapat
kegiatan pendidikan
luar
sekolah,
pengajian, dan kelompok
PKK.
Kondisi
seperti
kelompok
seperti
itu menarik perhatian peneliti
penelitian
Sedangkan
peneliti
tengah-tengah heterogenitas
tersebut,
Permai,
sikap-sikap
terhadap
kegiatan
kelompok
untuk
mengadakan
pendidikan
luar
sekolah yang ada di lokasi tersebut.
Penelitian yang
ini merupakan studi
membandingkan
dinamika
kasus
kelompok
perbandingan
pada
kelompok
pendidikan luar sekolah di Perumnas Gading Cempaka Permai,
Kelurahan
Sido
Mulyo, Kecamatan
Gading
Cempaka
dengan
dinamika kelompok pada kelompok pendidikan luar sekolah di
Perumnas
Gading
Lingkar
Timur,
Kelurahan
Cempaka, Kotamadya Bengkulu.
Panorama,
Masyarakat
Lingkar Timur, Kelurahan Panorama, memiliki
Kecamatan
Perumnas
karakteristik
yang sama dengan masyarakat Perumnas Gading Cempaka Permai yaitu
memiliki
latar
heterogenitasnya
relatif
belakang
yang
tinggi, baik itu
tingkat
asal
daerah,
tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaannya. Masyarakat Perumnas
Lingkar
Timur
juga
melaksanakan
di
kegiatan
pendidikan luar sekolah yang sama yaitu kelompok pengajian dan PKK.
Kelompok
tersebut
pengajian
di
kedua
lokasi
penelitian
terdiri dari dua jenis, kelompok pengajian
dilaksanakan
oleh kaum Ibu dan kelompok kaum
Bapak.
Namun
pengajian
dilaksanakan
oleh
karena
keterbatasan
yang ada pada peneliti, terutama
ini difokuskan pada
yang
dana,
penelitian
dalam
kegiatan pengajian yang diselenggarakan
yang
berbagai waktu
dinamika
dan
kelompok
oleh
kaum
di
atas
Ibu.
B. Pernyataan Masalah
Dari
tergambar
masalah
luar sekolah tidak dapat
sekedar
mengadakan
belakang
tersebut
bahwa esensi dinamika kelompok
pendidikan
bukanlah
latar
kumpulan
dalam
kegiatan
diabaikan.
Kelompok
orang.
Anggota
kelompok
interaksi satu sama lain dan mempunyai
tujuan
yang memberi haluan dan arah gerak kelompok maupun anggota
kelompok lain
agar tercapai tujuannya (Hare,
perkataan,
anggota
kelompok
untuk mencapai
1962:8).
Dengan
tujuan
suatu
kelompok,
mutlak berpartisipasi
aktif
di
dalam
kelompoknya.
sangat
Partisipasi
aktif anggota
suatu
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang
kelompok
tersebut, yang mencerminkan
kelompok
ada
dinamika
dalam
kelompok.
Dengan dinamika kelompok, anggota kelompok dapat
memenuhi
kebutuhannya dengan baik. Telah
Gading
disebutkan di atas bahwa masyarakat
Cempaka
Permai dan
masyarakat
Timur memiliki karakteristik yang
kelompok
masyarakat
Perumnas
Perumnas
Lingkar
relatif sama dan
ini melaksanakan
kegiatan
kedua
kelompok
pendidikan luar sekolah yang sama, yaitu kegiatan kelompok pengajian, kedua
dan
lokasi
dari pengamatan penelitian,
kelompok
pengajian
anggapan
dasar
sementara
didapati
penulis
bahwa
tersebut berjalan
baik.
tersebut penelitian ini
pada
pelaksanaan Atas
dasar
difokuskan
pada
dinamika kelompok.
Memahami
dinamika
kekuatan-kekuatan
terjadi
di
Cartwright
yang
yang
dalam (1968),
kelompok
berarti
timbul dari
berbagai
kelompok.
Menurut
dan Schein
(1969)
ada di dalam kelompok meliputi (1)
(group
function
goal);
of
atmosphere);
pembinaan tekanan
(2)
peranan
group);
(3)
fungsional
suasana
memahami sisi
Lewin
yang
(1951),
kekuatan-kekuatan
tujuan
kelompok (task
anggota
kelompok
(4) kekompakan kelompok (group
(group
unity);
(5)
kelompok (group building and maintenance);
(6)
kelompok
(group pressure); dan
(7)
keefektifan
kelompok (group effectiveness). Karena
adanya berbagai keterbatasan
yang
dimiliki
peneliti, sebagaimana telah disebutkan di atas, penelitian ini
berusaha mengungkap bagaimana dinamika kelompok
ada pada kedua kelompok pengajian Ibu-Ibu di kedua
yang
lokasi
penelitian. C.
Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah dan masalah di
atas
pernyataan
tersebut, dan agar masalah yang telah menjadi
jelas dan
tegas,
maka
dinyatakan
masalah
dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah proses perumusan tujuan kelompok pengajian Ibu-Ibu
di
Perumnas
Gading
Cempaka
Permai
dan
di
Perumnas Lingkar Timur Kotamadya Bengkulu? 2. Bagaimanakah
peran
fungsional
anggota
kelompok
pengajian Ibu-Ibu di Perumnas Gading cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur Kotamadya Bengkulu?
3. Bagaimanakah
suasana
kelompok
-pengajian
Ibu-Ibu
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas
di
Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu? 4. Bagaimanakah
pembinaan kelompok pengajian
Ibu-Ibu
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas
di
Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu?
5. Bagaimanakah
tekanan
kelompok
Pengajian
Ibu-ibu
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas Timur Kotamadya Bengkulu?
di
Lingkar
6. Bagaimanakah keefektifan kelompok pengajian Ibu-Ibu Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas
di
Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu? D. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk
mengungkapkan
data
tentang:
1. Proses
perumusan tujuan kelompok pengajian Ibu-Ibu
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas
di
Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu;
2. Peran fungsional anggota kelompok pengajian Ibu-Ibu Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas
di
Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu;
3. Suasana
kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas
Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur
Gading
Kotamadya
Bengkulu;
4. Pembinaan kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur
Kotamadya
Bengkulu;
5. Tekanan
kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas
Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur Bengkulu;
Gading
Kotamadya
dan
6. Keefektifan
kelompok
pengajian
di
Perumnas
Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur Bengkulu.
8
Gading Kotamadya
E. Kegunaan Penelitian Secara
dapat
teoritis
hasil
penelitian
ini
memperkaya wawasan dalam pendidikan
khususnya
dalam pengembangan kegiatan
diharapkan
luar
sekolah,
pembelajaran
pada
kelompok pengajian. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi pelaksana kegiatan
sekolah
di
terutama
dalam
pada
perumahan
melaksanakan
masyarakat
yang
sekarang
baru,
pendidikan
luar
proses
pembelajaran,
seperti
di
sedang
kompleks
dikembangkan
oleh
pemerintah. F. Definisi Operasional Istilah 1.
Dinamika
Dinamika,
Kata
yang dalam bahasa
Inggris
dynamics,
berasal dari bahasa Yunani dan
(kekuatan
atau
Mohammad
fisika
daya).
Zain
Menurut
J.S.
disebut forces
berarti
Badudu
(1996:345), dinamika adalah
dan
Sutan
"bagian
ilmu
tentang benda-benda yang bergerak dan tenaga
yang
menggerakkan."
Dari pengertian yang dikemukakan di atas, maka
dimaksud
dengan
dinamika
pada
penelitian
ini
yang
adalah
kekuatan atau daya. 2. Kelompok
Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri
sejumlah
individu
ketergantungan perannya,
satu
secara
yang
mempunyai
hubungan
sama lain sesuai dengan tertulis
atau
tidak
dari
3aling
status
mereka
dan telah
mengadakan
norma
kelompoknya
yang
sama-
mengatur
tingkah
anggota
dalam
ini adalah unit sosial yang terdiri dari
mempunyai hubungan saling
lain
tertulis
laku
(Sherif, 1962). Yang dimaksud kelompok
penelitian
Ibu
yang
sesuai
atau
dengan
status
Ibu-
ketergantungan
dan
perannya,
tidak mereka telah mengadakan
satu secara
norma
yang
mengatur tingkah laku anggota kelompoknya. 3. Dinamika Kelompok
"Group group
dynamics refers to the forces
Zaltman,
et.al.,
1972:75)."
operating
in
Dinamika
kelompok
adalah kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam
kelompok.
Kekuatan-kekuatan
prilaku ini
tersebut
bertujuan
untuk
mengarahkan
kelompok. Selanjutnya, berkenaan dengan
Jenkins
kelompok
(1978:5) menyatakan: "Essencially
the
group dynamics describe the forces in the group
which
term
situation
are determining the behavior of the group
and
its
members."
Dari
dimaksud adalah
batasan-batasan
dengan
atau daya yang
maka
Cempaka
masjid
Nurul
Gading
cempaka,
Permai
Iman,
tersebut
dan
kelompok
Perumnas
Kotamadya
berfungsi
Lingkar
Bengkulu;
sebagai
anggota untuk mencapai tujuan kelompok.
10
yang
penelitian terdapat
pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah,
Gading
kekuatan
dinamika kelompok dalam
kekuatan-kekuatan
kelompok
tersebut di atas,
dimana
pengarah
dalam
Perumnas
pengajian Timur,
ini
Ibu-Ibu
Kecamatan
kekuatan-
prilaku
4. Kelompok Pengajian Kelompok
pengajian,
sebagai
subsatuan
kelompok
belajar dalam pendidikan luar sekolah, yang dimaksud dalam
penelitian
ini adalah satuan sosial dari
beberapa
orang
dewasa (Ibu-Ibu) yang melaksanakan kegiatan pengajian memiliki
keterikatan
dan ketergantungan satu
sesuai dengan status dan peranannya yang secara
dan
implisit memiliki kesepakatan dalam
kelompoknya.
11
sama
dan lain
eksplisit
mencapai
tujuan