PUTUSAN Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA Msh.
ِ ب ِْس ِم هللا َّالر ْْح ِن َّالر ِحمي DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Masohi mengadili pada tingkat pertama, dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Gugat antara: Penggugat, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kecamatan Pulau Haruku. dalam hal ini berdomisili di Kecamatan Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah; melawan Tergugat, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani, tempat tinggal Jalan di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat serta memeriksa bukti-bukti surat dan saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 27 April 2015 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Masohi Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA Msh. mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 12 Februari 1999, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 72/08/II/1999 Seri AB, tertanggal 20 April 2015, yang dikeluarkan oleh KUA Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah; 2. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami istri, dan bertempat tinggal di Pulau Haruku
selama satu tahun,
kemudian Penggugat dan Tergugat pindah di Sorong selama lima tahun dan terakhir tinggal di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, hingga saat ini;
Halaman 1 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hidup layaknya suami-istri (ba’da dukhul) dan di karuniai empat orang anak masing-masing - UT, umur 14 Tahun - MT, Umur 13 Tahun - KR, Umur 10 tahun, - MA, umur 7 tahun. Kesemuanya dalam asukan Tergugat; 4. Bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis namun setelah empat belas tahun usia pernikahan, yaitu di awal tahun 2013 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai sering dilanda perselisihan dan percekcokan yang dipicu oleh hal-hal sebagai berikut: 4.1 Tergugat sering melakukan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap Penggugat; 4.2 Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain; 4.3 Tergugat tidak penah memberikan nafkah; 5. Bahwa akibat sifat dan tabiat Tergugat sebagaimana tersebut pada point 4 di atas membuat kebahagiaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat menjadi terganggu,; 6. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pengguguat dan Tergugat pada bulan Mei 2013, dimana Penggugat dan Tergugat terlibat cekcok mulut dan bertengkar hebat,
Tergugat keluar dari rumah tempat tinggal bersama
tinggalkan Penggugat dan anak-anak sampai sekarang serta menitipkan surat pernyataan sikap dari Tergugat yang bersedia untuk bercerai dengan Pengggugat; 7. Bahwa Penggugat sudah cukup lama bersabar dalam menghadapi sifat dan tabiat Tergugat, sehingga Penggugat sudah tidak tahan lagi untuk membina rumah tangga dengan Tergugat, untuk itu menurut Penggugat lebih baik ikatan rumah tangga Penggugat dan Tergugat diakhiri saja dengan perceraian;
Berdasarkan dalil-dalil yang terurai diatas, Penggugat mohon kiranya bapak Ketua Pengadilan Agama Masohi cq. Majelis Hakim menerima memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer : 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat;
2.
Menjatuhkan talak satu bain Sughraa Tergugat terhadap Penggugat ;
3.
Membebankan biaya perkara menurut peraturan hukum yang berlaku;
Halaman 2 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
SUBSIDER Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya, meskipun menurut relaas panggilan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA Msh. tanggal 07 Mei 2015, dan tanggal 22 Mei 2015, Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata ketidak hadirnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 7 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Proses mediasi tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak hadir di
persidangan.
Meskipun demikian Majelis Hakim tetap
mengupayakan
perdamaian pada setiap kali persidangan dengan jalan menasehati Penggugat agar kembali membina rumah tangganya dengan Tergugat secara mu’asyarah bil ma’ruf, namun tidak berhasil karena Penggugat tetap ingin bercerai selanjutnya dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan beberapa penjelasan yang selengkapnya telah termuat dalam berita acara sidang perkara ini; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa: Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah
Nomor: 72/08/II/1999 Seri AB
Tanggal 20 April 2015, bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.); Menimbang, bahwa selain surat-surat Penggugat juga mengajukan saksisaksi sebagai berikut: 1. Saksi I, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut:
-
Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat sebagai adik ipar
-
Bahwa Saksi tidak hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat namun Saksi tahu
Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal di rumah Halaman 3 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
orang tua Tergugat di Kecamatan Pulau Haruku dan sudah dikaruniai 4 orang anak; -
Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis namun pada bulan Mei tahun 2013 terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa Saksi tahu tentang perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena saksi
pernah satu kali mendengar dan melihat
pertengkaran Penggugat dan Tergugat bahkan Tergugat memukul Penggugat sehingga anak laki-lakinya mau memukul bapaknya (Tergugat) saksi juga sering mendengar cerita tetangga bahwa Tergugat sering memukul Penggugat -
Bahwa penyebabnya Tergugat berselingkuh dengan wanita lain bahkan Tergugat telah menikah dengan perempuan tersebut;
-
Bahwa Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak satu rumah lagi sejak akhir tahun 2013 ketika Tergugat memberikan surat pernyataan sikap kepada Saksi untuk diberikan kepada Tergugat yang isinya bersedia bercerai dengan Penggugat;
-
Bahwa keluarga sudah pernah menasehati Penggugat akan tetapi tidak berhasil
2. Saksi II, umur 52 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat sebagai adik sepupu;
-
Bahwa Saksi tidak hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat namun Saksi tahu
Penggugat
dan
Tergugat
setelah
menikah
tinggal
di
Kecamatan Pulau Haruku bersama orang tua Tergugat dan telah dikaruniai 4 orang anak; -
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya rukun-rukun namun pada awal tahun 2013 rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah mulai cekcok disebabkan Tergugat sering memukul Penggugat;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi disebabkan Tergugat suka selingkuh dengan wanita lain dan telah menikah dengan wanita lain;
-
Bahwa Saksi pernah melihat Tergugat memukul Penggugat di dalam rumah Tergugat ketika tinggal di Kecamatan Pulau Haruku; Halaman 4 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
-
Bahwa Saksi tahu Penggugat dan Tergugat tidak satu rumah lagi, sudah pisah selama satu tahun dan tidak pernah datang mengunjungi Penggugat
-
Bahwa keluarga sudah pernah menasehati Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Penggugat tetap pada gugatannya; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi, dan selanjutnya mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, cukuplah Pengadilan menunjuk kepada berita acara siding perkara ini, yang untuk selanjutnya dianggap termuat dan menjadi bagian dari putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap dan tidak pula ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan tersebut harus diperiksa secara verstek; Menimbang, bahwa pertama-tama gugatan Penggugat telah terdaftar secara resmi, telah dibacakan dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa oleh sebab pokok sengketa dalam perkara ini adalah perceraian antara suami istri yang akad nikahnya dilangsungkan secara agama Islam, yang hal ini termasuk dalam jenis perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 UU Peradilan Agama jo Pasal 63 ayat (1) UU Perkawinan, maka berdasarkan prinsip syariah perkara ini masuk menjadi kompetensi absolut Pengadilan Agama untuk memeriksa dan mengadilinya; Menimbang, bahwa oleh sebab antara Penggugat dan Tergugat terdapat hubungan perkawinan sebagai suami istri yang belum pernah putus sehingga para pihak memiliki kepentingan hukum terhadap perceraian ini, maka para pihak memiliki legal standing dalam perkara ini. Halaman 5 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat telah hadir sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus kuasanya yang sah, sehingga sebelum mempertimbangkan pokok perkara ini, terlebih dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan pemanggilan kepada Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara pemanggilan, ternyata Tergugat telah dipanggil oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Masohi, pada tanggal 07 Mei 2015 dan relaas panggilan tanggal 22 Mei 2015 dimana Juru Sita Pengganti tidak bertemu dengan Tergugat di kediamannya kemudian panggilan tersebut
relaas
disampaikan kepada Kelurahan Namaelo hal mana telah
sesuai dengan ketentuan pasal 718 ayat 1 RBg. Jo pasal 26 ayat 3 PP No. 9 tahun 1975 jo pasal 138 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam, namun Tergugat tidak hadir di persidangan ; Menimbang bahwa oleh karena pemanggilan tersebut dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang untuk itu, pemanggilan mana dilakukan jarak antara hari sidang dengan pemanggilan lebih dari 3 hari, maka sesuai pasal 146 RBg. jo pasal 26 ayat 4 PP No. 9 tahun 1975, jo pasal 138 ayat 4 Kompilasi Hukum Islam, maka pemanggilan tersebut harus dinyatakan resmi dan patut ; Menimbang, bahwa Tergugat tidak hadir di persidangan dan tidak pula mengirimkan wakilnya yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya itu atas dasar alasan yang dibenarkan oleh hukum maka gugurlah hak jawabnya oleh karena itu Tergugat patut dinyatakan dalam keadaan tidak hadir, hal mana sejalan dengan dalil dalam kitab Ahkamul Qur’an Juz III halaman 405 yang oleh Majelis diambil sebagai pendapatnya ;
ﻦﻣ ﻲﻋﺩ ﻲﻟﺇ ﻡﻛﺂﺣ ﻦﻣ ﻡﺂﮑﺣ ﻦﻴﻣﻟﺳﻣﻟﺁ ﻡﻟﻓ ﺐﺟﻴ ﻻﻡﻟﺂﻆﻮﻬﻓحق له Artinya :“Barang siapa dipanggil oleh Hakim untuk hadir dalam persidangan tetapi tidak menghadap, maka ia telah berbuat zhalim sehingga hak jawabnya menjadi gugur” Menimbang bahwa terlebih dahulu, dari surat gugatan Penggugat dapat disimpulkan pada pokoknya adalah mohon untuk pengadilan menjatuhkan talak ba’in shugraa dari Tergugat kepada Penggugat dengan alasan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat sering berselingkuh dengan wanita lain hingga diproses di Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Halaman 6 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
Menimbang Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah tersebut dan Penjelasannya jo Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, untuk dapat melakukan perceraian dengan alasan seperti tersebut di atas, harus dibuktikan unsur-unsurnya sebagai berikut: 1. bahwa antara suami istri benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan bagaimana bentuknya; 2. bahwa harus diketahui apa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut dan siapa penyebabnya yang kemudian hal ini harus dipertimbangkan apakah benar-benar prinsipiil dan berpengaruh terhadap keutuhan kehidupan suami istri; 3. bahwa apakah benar antara suami istri tidak ada lagi harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat yang mendalilkan adanya sengketa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat maka berdasarkan ketentuan Pasal 283 RBg/ KUH Perd.1865 Penggugat wajib membuktikan dalildalil gugatannya; Menimbang bahwa Penggugat mengajukan bukti P yang berupa foto kopi buku akta nikah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai status Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah pada tanggal 26 Juni 2010 M sesuai Nomor: 122/17/VI/2010 alat bukti P tersebut tidak dibantah oleh Tergugat karena tidak hadir dipersidangan maka alat bukti tersebut merupakan bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna, dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi pertama Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 172 ayat 1 angka 4 Rbg; Menimbang, bahwa keterangan Saksi pertama Penggugat mengenai perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat disebabkan Tergugat suka selingkuh dengan wanita lain bahkan telah menikah dengan wanita tersebut, Tergugat juga memukul Penggugat, akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal bersama sejak akhir 2013 hingga sekarang, tanpa diberi nafkah adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat matriil sebagaiman telah diatur dalam pasal 308 R.Bg
Halaman 7 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi kedua Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 172 ayat 1 angka 4 Rbg; Menimbang,
bahwa
keterangan
saksi
kedua
Penggugat
mengenai
perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat disebabkan Tergugat yang suka selingkuh dengan wanita lain, Penggugat dipukul oleh Tergugat hingga Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal bersama adalah fakta yang dilihat sendiri dan didengar sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat matriil sebagaiman telah diatur dalam pasal 308 R.Bg sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi pertama dan saksi kedua telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat disebabkan Tergugat yang suka berselingkuh dengan wanita lain dan suka memukul Penggugat keterangan tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut telah memenuhi pasal 308 ayat 1 dan 309 R.Bg.; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat serta bukti surat P serta keterangan saksi pertama dan saksi kedua diperoleh fakta sebagai berikut: 1. bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang telah mempunyai 4 orang anak 2. bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam bentuk percekcokan mulut hingga pertengkaran fisik 3. bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi disebabkan oleh sikap Tergugat yang suka berselingkuh dengan wanita lain yang hingga kini telah menikah dengan wanita lain; 4. bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal bersama sejak bulan Mei 2013 hingga sekarang telah kurang lebih 1 tahun lamanya;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diperoleh fakta hukum mengenai alasan perceraian Penggugat dengan Tergugat sebagai berikut: 1. Bahwa antara suami istri benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam bentuk pertengkaran mulut bahkan fisik; Halaman 8 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
2. Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah sikap Tergugat yang suka berselingkuh dengan wanita lain dan telah menikah lagi dengan wanita lain; 3. bahwa antara suami istri benar telah terjadi pisah tempat tinggal bersama sejak bulan Mei 2013 hingga sekarang telah 1 tahun lamanya tanpa diberi nafkah; Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah nyata terjadi perselisihan dan pertengkaran mulut yang terus-menerus yang disebabkan Tergugat berselingkuh dengan wanita lain bahkan telah menikah dengan wanita tersebut, yang mengakibatkan Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal bersama sejak bulan Mei 2013 hingga sekarang telah 1 tahun; Menimbang, bahwa suatu perkawinan yang di dalamnya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran akan sulit untuk mewujudkan rumah tangga bahagia yang penuh rahmah dan kasih sayang seperti yang diharapkan oleh setiap pasangan suami istri, justru sebaliknya akan menimbulkan kemudharatan dan perselisihan yang berkepanjangan bagi salah satu pihak atau kedua belah pihak. Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut sejalan dengan pendapat pakar Hukum lslam dalam Kitab Madza Hurriyyatuz Zaujaini fii ath thalaq yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim dalam memutus perkara ini yang artinya menyatakan: "lslam memilih lembaga talak/perceraian ketika rumah tangga sudah terbukti guncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi nasihat perdamaian dan hubungan suami isteri sudah hilang (tanpa ruh), sebab dengan meneruskan perkawinan berarti menghukum suami istri dalam penjara yang berkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengan semangat keadilan dan syariah Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan atas segenap pertimbangan tersebut, maka gugatan Penggugat dinilai cukup beralasan sehingga patut dikabulkan dengan menerapkan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 dan pasal 116 (f) Kompilasi Hukum Islam serta dengan memperhatikan kitab Ghayatul Maram, yang oleh majelis diambil sebagai pendapatnya;
وا ذ اا شتد عد م رغبة الزوجة لز و جها طلق عليه القا ضي طلقة Artinya :“Apabila seorang istri telah sangat benci kepada Suaminya maka Hakim dapat menjatuhkan talak satu Suami terhadap Istrinya“;
Halaman 9 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan cerai diajukan oleh pihak istri maka Majelis Hakim memutus perkara ini dengan menjatukan talak satu ba’in shughraa yang dimana tidak boleh rujuk kecuali nikah baru meskipun dalam iddah, sesuai amanat pasal 119 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum, maka putusan ini dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat (verstek) hal mana sesuai dengan kehendak pasal 149 RBg ; Menimbang, bahwa meskipun tidak diminta oleh pihak dengan untuk memenuhi pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Masohi yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agma Kecamatan Amahai yang wilayhnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan dimana tidak ada pihak yang kalah maupun menang dalam perkara, maka sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan UU No. 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UU No. 50 tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Dengan mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughraa Tergugat Terhadap Penggugat ; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat
Nikah Kantor Urusan
Agama
Kecamatan
Amahai
yang
wilayahnya meliputi tempat tinggal Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan pulau Haruku yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Halaman 10 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh
5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 436.000,- (empat ratus tiga puluh enam ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan
dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim Pengadilan Agama Masohi pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Syakban 1436 H, oleh kami Zaenal Ridwan Puarada, S.HI sebagai Hakim Ketua Majelis serta Burhanudin Manilet, S.Ag dan Harisan Upuolat, S.HI sebagai Hakim Anggota, dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim Anggota tersebut di atas dan Dra.Rosmiati,M sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
Hakim Anggota I,
Ketua Majelis
Burhanudin Manilet, S.Ag
Zaenal Ridwan Puarada, S.HI
Hakim Anggota II,
Harisan Upuolat, S.HI Panitera Pengganti,
Dra.Rosmiati,M
Rincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
:
:
Rp Rp . Rp
2. B
Biaya Proses
:
3.
Biaya Panggilan
345.000,-
4.
Biaya Redaksi
:
Rp
5000,-
5.
Biaya Materai
:
Rp
6000,-
Rp
436.000,-
Jumlah
:
30000,50000,-
Halaman 11 dari 11 Putusan Nomor 0044/Pdt.G/2015/PA.Msh