Indikator Dasar Self-Control: Kesehatan Fisik, Stabilitas Emosi, Perilaku Seksual, Keteraturan Finansial, atau Religiusitas? P. Tommy Y. S. Suyasa Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara dipresentasikan pada Research Week Universitas Tarumanagara Jakarta, Oktober 2010
Abstract • Self-control is one of the main functions of the individual. Selfcontrol is characterized by the ability of individuals in the control of various behaviors in order to achieve optimal functioning in various aspects (physical health, mental health, social relationships, financial regularity, and religiosity value). This research aims to reveal the most basic indicators of self-control. According to Guttman, in the Unidimensional Scaling concept, when the most basic indicators can be met, then the other indicators of construct will be achieved easily. This indicator can also be a critical criterion of measurement of self-control. When the basic indicator achieved by the individual, it can be assumed that other indicators will be achieved. Total number of participants in this study is 483. Participants were asked to fill the measure of self-control that the statement amounted to 73 statements. Based on descriptive analysis of these statements, the most basic indicators of selfcontrol, could be identified.
Self-Control • Self-control: the capacity to override or inhibit ‘‘undesired behavioral tendencies (such as impulses) and to refrain from acting on them’’ (Tangney, Baumeister, & Boone, 2004, p. 4).
Stress Responses (-) Cooperation with Others (+)
Physical Symptoms (-)
Goal Orientation (+)
Happy/Good Feeling (+)
SelfControl (+) Tolerance (Religiosity) (+)
Substance Abuse (-)
Financial Contingency (-)
Gambling Behavior (-) Sexual Behavior (-)
Latar Belakang Penelitian (1) • Individu yang memiliki tingkat self-control yang rendah di masa anak-anak, menunjukkan berbagai simptom fisik yang negatif (pain dan fatigue) di masa dewasa (Kokkonen, Pulkkinen, & Kinnunen, 2001). • Semakin tinggi tingkat self-control, semakin baik tingkat pengendalian individu terhadap respons stres (Contrada, Czarnecki, & Pan, 1997). • Individu yang berada dalam keadaan senang (happy people) memiliki selfcontrol yang baik, khususnya pada saat mengerjakan pekerjaan yang baru (tidak rutin) (Fishbach & Labroo, 2007). • Remaja yang memiliki pergaulan menyimpang dan berstatus sebagai pengguna narkoba, memiliki self-control yang buruk (Wills, Walker, Mendoza, & Ainette, 2006). • Individu yang senang berjudi (gambling), identik dengan perilaku senang mengambil risiko (risk-taking behavior). Perilaku senang mengambil risiko, dipengaruhi oleh self-control yang rendah (Dislich, Zinkernagel, & Ortner, 2010) .
Latar Belakang Penelitian (2) • Individu yang memiliki self-control yang baik, dapat diprediksi akan menghindari penyalahgunaan zat/obat dan pelanggaran /penyimpangan perilaku seksual (Wills, Gibbons, Gerrard, Murry, & Brody, 2003 ). • Walaupun faktor dukungan sosial lebih berpengaruh terhadap perilaku berhenti merokok daripada self-control, namun self-control tetap memengang peran dalam perilaku berhenti merokok (Digiusto & Bird, 1995). • Paket pelatihan self-control, yang salah satunya adalah pembatasan kesempatan penggunaan uang, berhasil meningkatkan kesadaran siswa terhadap pemanfaatan waktu belajar (Mercier & Ladouceur, 1983). • Religiusitas, yang memfasilitasi pemeluknya untuk disiplin dalam mencapai tujuan dan untuk lebih bertoleransi terhadap lingkungan sosial, meningkatkan self-control (McCullough & Willoughby, 2009).
Latar Belakang Penelitian (3) • Hubungan emosional (emotional face to face) antara Ibu dan Anak pada masa bayi, memengaruhi perkembangan Self-Control (Feldman, Greenbaum, & Yirmiya 1999). • Anak dengan self-control yang baik, menunjukkan kemampuan untuk menahan/menghambat munculnya perilaku yang mengganggu orang lain, mampu bekerjasama dengan orang lain, dan mampu mengungkapkan diri secara santun (Bohart & Stipek, dalam Gilliom, Shaw, Beck, Schonberg, & Lukon, 2002 ).
Pertanyaan Penelitian • Di antara berbagai indikator self-control, indikator mana yang paling “mendasar”? – “Mendasar” artinya paling sulit untuk dilakukan oleh individu pada umumnya. – Paling sulit untuk dilakukan akan ditunjukkan oleh mean (rata-rata) yang paling kecil, pada saat dilakukan survey/pengukuran.
Metode (Partisipan)
Metode (Instrumen & Partisipan) • Instrumen & Prosedur – Peneliti mengumpulkan berbagai indikator selfcontrol; berbagai indikator tersebut kemudian dioperasionalkan dalam alat ukur, yang terdiri dari 73 butir pernyataan (dengan format summative rating scale). – Studi ini dibantu oleh para mahasiswa yang tergabung dalam mendaftar MK Penyusunan Alat Ukur, Semester Genap 2007/2008, Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.
Hasil Penelitian No. Butir
Uraian Indikator dan Jenis Butir (+/-)
Mean
Jenis Indikator
Rank
2.129
Tolerance (Religiosity Value)
1
2.613
Cooperation with Others
2
2.716
Goal Orientation
3
3.129
Financial Contingency
4
3.194
Physical Symptoms
5
3.194
Stress Responses
6
3.348
Happy/Good Feeling
7
39
Saya akan melawan dengan cara apapun, bila harga diri saya/orang tua/nilai-nilai yang saya anut terinjak-injak. (-) Saya tidak keberatan bila diminta oleh seseorang untuk menunggu dalam waktu yang lama. (+) Dalam situasi tertentu, saya dapat terlambat datang ke suatu acara/pertemuan. (-) Kalaupun saya memiliki banyak uang, saya tidak suka/tidak hobi berbelanja. (+) Di hari libur, saya tetap bangun pagi (seperti halnya di hari biasa). (+) Seringkali, saat mengerjakan tugas-tugas, pikiran saya terganggu oleh masalah (di rumah atau di lingkungan sosial). (-) Sehari-hari, ada saja kejadian yang membuat saya kesal/ingin marah. (-) Saya tidak suka melihat gambar/menonton film porno. (+)
3.677
Sexual Behavior
8
37
Saya kurang suka bergaul dengan para penjudi. (+)
3.871
Gambling Behavior
9
22
Saya adalah seorang perokok. (-)
4.168
Substance Abuse
10
35 47 19 14 30 9
15
Kesimpulan • Dari 10 indikator self-control, indikator yang paling mendasar adalah toleransi kepada orang lain. Khususnya orang lain yang dianggap telah melakukan penghinaan terhadap nilai atau harga diri. – Dengan kata lain: Toleransi (wujud dari dari nilai religiusitas yang benar/nyata) adalah indikator self-control yang paling sulit dilakukan oleh partisipan.
Daftar Pustaka • • • • • • • •
• • •
•
Contrada, R. J., Czarnecki, E. M., Pan, R. L. (1997). Health-damaging personality traits and verbal–autonomic dissociation: The role of self-control and environmental control. Health Psychology, 16(5), 451-457. Digiusto, E., & Bird, K. D. (1995). Matching smokers to treatment: Self-control versus social support. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 63(2), 290-295. Dislich, F. X. R., Zinkernagel, A., Ortner, T. M., Schmitt, M. (2010). Convergence of direct, indirect, and objective risk-taking measures in gambling: The moderating role of impulsiveness and self-control. Zeitschrift für Psychologie/Journal of Psychology, 218(1), 20-27. Feldman, R., Greenbaum, C. W., Yirmiya, N. (1999). Mother–infant affect synchrony as an antecedent of the emergence of self-control. Developmental Psychology, 35(1), 223-231. Fishbach, A., & Labroo, A. A. (2007). Be better or be merry: How mood affects self-control. Journal of Personality and Social Psychology, 93(2), 158-173. Gilliom, M., Shaw, D. S., Beck, J. E., Schonberg, M. A., & Lukon, J. L. (2002). Anger regulation in disadvantaged preschool boys: Strategies, antecedents, and the development of self-control. Developmental Psychology, 38(2), 222-235. Kokkonen, M., Pulkkinen, L., & Kinnunen, T. (2001). Low self-control of emotions as an antecedent of self-reported physical symptoms: A longitudinal perspective. European Psychologist, 6(1), 26-35. McCullough, M. E., & Willoughby, B. L. B. (2009). Religion, self-regulation, and self-control: Associations, explanations, and implications. Psychological Bulletin, 135(1), 69-93. Mercier, P., & Ladouceur, R. (1983). Modification of study time and grades through self-control procedures. Canadian Journal of Behavioural Science/Revue, 15(1), 70-81. Tangney, J. P., Baumeister, R. F., & Boone, A. L. (2004). High self-control predicts good adjustment, less pathology, better grades, and interpersonal success. Journal of Personality, 72, 271–324. Wills, T. A., Gibbons, F. X., Gerrard, M., Murry, V. M., & Brody, G. H. (2003). Family communication and religiosity related to substance use and sexual behavior in early adolescence: A test for pathways through self-control and prototype perceptions. Psychology of Addictive Behaviors, 17(4), 312-323. Wills, T. A., Walker, C., Mendoza, D., & Ainette, M. G. (2006). Behavioral and emotional self-control: Relations to substance use in samples of middle and high school students. Psychology of Addictive Behaviors, 20(3), 265-278.