KOS AGENSI DAN IIUBUNGANNYA DENGAN
TINGKAT KEPtrMILIKAN MANAJEMNN, KEBIJAKAI\I DIVIDEN, KEBIJAKAN UTANG, DAN SDT KESEMPATAN IITVESTASI Endane Knrtini Panggiarti P.rodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Uni% Tidar Magelatrg
.
'
' .
Abstract
'Ihis iesearch investigated about the relationship among iwider ovnership rate towards dividend and debt policy ,,ilh iDestment owortunity set for noderating factor. This research uses factor ahalysis, classic assumption test and rcgression conelation test towald 116 sample and then founded that all of the htpothesis c.!n accepted but not signirtcant. Data are used for sample being classified to high and low.IOS for extremely dffirent of IOS group. Dtuidend policy that ploxies with dividend lield has impdct the relationthip arhong insider owhership rote when nanagefient has high itNest neht oppoltunity set. But fol debt poli.! \'ith procies vith debt latio cqn impact the reldtionship among inside/ ownership rcte when management h.Ne low irNestmenl oplnrtunity set. That,s Aean m.msgemekt'with high it|estment owortunit! set more chci:ice d|idead poliqt and when management have low iflvestnent oryoltu.nily set more choice debt poliq/.
Ketwold: iksidel owners.hip rate, dividend and debt poticy, iqyeshnent oppbrtunity sel, t@t rate
r6l
K6
A.
)*'n
d@
E"tngbnra
d'ngon
"
(tudang Eadim PnJAEata)
PENDAHULUAN
A.1. Latar belakang antara pelilik Hubungan keagenan pada dasarn) a terjadi salDg nerusahaan. manalemen dan keditor' Masing-maslng
ffi;""bJilffi;"il
" kepentingamya Pemegang
kepentingannya terhadap deviden dan
YhaT
npital
gain
alas' saham yang dimilikinya rnanajer ili*i.ruuttnvu"o"ti,pa
ffiil; ililkl
-mempenanaruGn bonus' ga.ii dan fasilitas lainnya sedangi(an
ierhadap perjanjian utane far -k'"p"nrlngu'i penanggunan kon."lu"orinyu bila proyek manajemen gagal maka risiko dilangguitg ol€h keditor' menimbulkao konflik keagenan' "titbultesebut manajemen bersikap aducrse ronnif,l ''iil)'i* t"u!"ndan tidak melalokan l^i ^*"t h**d twot* dkk 200l)runtutan atau keuglnan ,r*ua semaksimal hLrngkin Lmruk memenuhi Ko,iflik keagenan mcnciptakar biava keagenan besar' oleh karena ihr. matrajer "t *;'--;:";; il."i.*t*gi biulu t"ug"ttn dengan cara memenuttr dengan mana1emcn' i"p.ntiogrrl berbagai pihak yang berhubungan adalab nl"l ,n-"nui", "uiu unnk menguraogi bialaankeagenan pendanaar utarg I.?r'^"**tia"" r" pemegaog siram' melakul kepemilikan sabam io'*"*'J a". *""uir. tdqoi men;ngkaLkan dkl' 1989; If.i ij""sendan Meckling' 1976: Schellenger jasa analis yn* . s.ir* Ok'k. 20051. mengguna*an pemegang sa_bam oan manaiemen dan melaporkannya ke '<reqrtor mengwangr ,1.*i" a* Meck-liog. 19761 Mqler dkl l989)' dan ioxary dai al.r.an kas t'ebas (Jenser' I 986)yaitu pemegang ;;;; ""* tersebut. kepentirgan semua pibak varg a* kedii"r dafar terpenuhi tanpa ada pilak malo terpenulu kepentingan telah -"o.a dirus.ilan -k;;"; Jika semua secara rnioimal dapat di{ekan sehingga biava ;;ffi.
""*iti.i!*-r"ug*-
l'"*
;tr;;;;;;. ;;;*'* ffifi#*k
l*l
.*an.*
t"l"T::
l*"J*",i*".7t-# li'rii.*ri*
162
l/ot35
Nal,15
Febwi
201t
:161-
1n
fans ditimbulkaturya semakin kecil. Seandainya saja konflik. keageuan tidak dapat diatasi oleh pihak_pihak 1,ang berseDgketa maka ada cara unhk mengatasinya yiito a"ogui J<eaS^e-y,n-
peratumn atau uddang-mdang yang berlaku,
Penelitian di Indonesia belum meneliti kaitan antan tingkat kepemilikan perusahaan oleh maoajernen dengan intenksi invesLi
terhadap k€bijakar utang atau kebijakan dividen dengan pertimbangan pajak Oleh karena ih! isu ini mendorong pene-liti untuk lebih jauh kaitan tingkat kepemilikan -Lui"-"n -menelid perusahaan, dengan. interaksi investasi terhadap keputusan yang diambil manajemen apakah memuhtskatr metat
T:Try$
att.
A.2. Rumusal nasalab '- Hubungao keagenan antam manajemen. pemegang saham dan _ kredrlor mendorong
terjadhla konllik. Konflil ini menimbulkan
biaya keagenan alau agency co.rt pemegang saham, keditor dan pemerinfah mempunyai hrjua[ yang sami yaitu men
perusahaan.
Berdasarkan uraian di'atas, apakah kesempalan investasi ini
t63
akan mernpengaruhi keputusan manajemen unnrk - memilih
m"tat ut * kebijakan deviden atau kebijakan "ptiru"an babwa manajemen relah memikirkan kepentingan e"in"" "A* """i. meminimalkan kemungkinan terjadi konflik artara r"rrl,L piftuf, pernegang saham dan keditor.
rn*e"mUil
A3.
t
Tinjauan Pustaks
Tingkat kepeoilikan manaieben dan kebijakan dividen dengan
varibel pernoderasi
set kesedpatan investasi
dalam Rozeff (1982) menyebutkan bahwa.ada dividen u"u"*pi"funot yang mempengaruhi msio pernbayaran yang akan p.ttu-u. dana perusahaan t)iriidind povort' ,oiio) unnrk tuiuan invesrasi. Kedua- p€ndanaan ulang (le8-2) ;?"r"laan (Higsitrs. is72). Mdabe (1979) dalam Rozeff negalr mervatakan bah*a utang imgka panjang berpeDgamh dividen yang dibayarkan Ketiga- yang kebiiakan divid'en idaal u;avu keagenan (Rozeff' ttbSzl irenguji bahwa peningkaun dividen h:Dsts: menuruokan biaya keagenan tetapi meoingkatkan biala rqo.det seclionol uji cross Dendanaan ekstemal Dengan inenggunakan U.h*u koefisien seluruh variabel tersebut signifikan -teria{ap dividend ra,io yang menunjukkan kebijakan Higgins
(lq7t)
ii-,.rr.-'
i".#"" it"l"ft ;.;;;drhi
isili ;i.^m
iit"t tf,-
'payout
invd'staii mempengaruhi kebijakan dividen'
'- --iJa"
(198D mengatalan bah*a meningkatnya lrenemilikan saham malaiemen meourunlan biaya keagenan' ma'ka ;-Jrrr'"rrrk- oDtimal rasio pembayaran 6;1';dg6 fte2gff (1982) dividend ;;;;;;iendekatan grafik riemberikar hasil bahwa ui"ia: t"*p*vui fungsi negatif dengan LepemiliJ
inr i.ozeff
t64
Yd35 N^j, ,5 F.btuui 2011:161-117
Landsman (2005) menutjukkan bahwa peningkatan dividen tidak dapat mengruangi biaya keagenan. Mendez dan Wiltey (1995) memberikan bukti ernpiris bahwa ada pengaruh set oporhrnistik terhadap tingkat kepemilitan saham manajedal dibatk,leverage dxt divideu. Sbackelford dan Shevlin (2001) menyatakan bahwa rnasalah keagenan be4crgaruh pada keputusan pajak. Pemegang saham memrntut m4tajemen dapat memilih itrvestasi yang mengunh_ugkan d€lgan cennat dengan mempertimbangkan pajak sesuai dengan karalleristikny4 sehingga pernegang saham dapar menikmati dividen atau hal( minoritas setelah pernbayaran pajak oleh manajemen. BerdasaLrkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen berusaha meningkatkan oilai perusahaan dengan melakukan investasi yang n€ngudtungkan dengan pertimbangan pajak, sehingga keurtmgan inv€stasi tersebut dapat dinikmati oleh pemegang saharr dalam bedhrk dividen atau hak minoritas dan manajemen dalam bentuk kom,pensasi yarg layak. Jika manajemen ingin membiayai investasi dengaa modal sendiri, maka dividen yang diberikan rmtuk pemegang saham dan debt to equity tatio-nya harus reodah. Dengan demikian, manajemen akan mempunyai sisa aliran kas yang lebih besar yang digunakan untuk mendanai investasinya. Berdasarkat argumen tersebut maka- dapat diajukan hipotesis pertama sgbagai berikut: '
.
Hl: Semikin tinggi
tingkat kepemilikan manajemen, semakin rendah ketijakan dividemya terutama rultuk perusahaan yang inempunyal set kesempatan invgstasi tinggi.
Titrgkat kepeBilikrn mandemen dan kebijakar utang dengan variabel pemoderasi s-et kes€mpatan investasi Beberapa penelitian lerdahulu seperti Kim dan Sorensen (1986), Agrawal dan Mandelker (198J), dan Mehran (1992) dalam (Moh,d dkl. 1998) yang rnenguj i hubungatr tingkat kepemilikan man;jemen 165
t6 .4!.di dat Ilubansan
a
lte,san ... (Endue Ktdhn
dan kebiiakan utang menerangkan bahwa ada hubugao positif antan persentas€ saham yang dimiliki oteh manaj€men dengar rasio utang
(debt rutio). Hasil penelitiar Masdupi (2005)
di
Indonesia negatif berpengaruh marrajemerl menunjukkan bahwa kepemilikan signifrkan terhadap rasio utang. Hasil penelitian ini didul:ung oleh penelitian sebelumnya yaitu Moh'd dkk. (1998) dan Bathala dkli. (loe+) darm u*dupi (2005), yang menyatakan bahwa kepemilikan ekuitas oleh manajemen dapai mfisejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang saharn ekstemal. Semakin tinggi presentase kepemilikao manajerhen akan marnpu mengurangi peranan utang sebagai suatu mekanisme untuk mengurangi konflik teagenan. Hal ini bertentangan dengan perelitian yang dilakukan oleh Kim dan Sorensen (1986) yang mengatakan bahwa perusahaan dergan kepemilikan manajemen yang semakin linggi lebih besar rasio utangnya daripada perusahaan dengan kepemilikan rnanajemen vans rendah. Perrctirian Moh'd dkk tlq98) selain didukung oleh 'fVaidupi (2005) juga didukung oleh Easrerbrook (1984) datr Saunden dkk. (1990). Salah satu tujuan manajemen menggunakan keb!]akaa utang adalah agar dapat menulunkao pajak dari laba yang diperoleh. Modigliani (1982) menyatakan bahwa tingkat pajak .ata-rala yang diperkirakan menututl secala sistematis dengan debt equity ratio. Dengan penurunan pajak, berarti manajemen telah melakukan penghematin pajak'dan menuai madaat dari pendanaan utang. keuiitungan pendanaan utang adalah adanya p€oghematan pajak (t6
s/rield; (Kim dan Maksimovic, 1990). Investasi yaog bemilai tinggi merdorong beban pajak yang tinggr pula. Beban pajak tinggi mengurangi kompensasi yaag diterima manajemen. Sedangkan unnrk investasi yang didanai dari laba ditaban atau modal sendiri akan memberikan beban pajak yang ditanggung manajemen lebih besar daripada jika investasi didanai deagan pendanaan utang. Namgn manajemen yaog memiliki pes€atase kepemilikan tinggi cenderung menghindari melalukan 166
YoLJS
Nal, I5 Feb&ui 20ll: 16l-177
kebijakan utang karena berisiko kebangkrutan dan terbalasnla sisa alirart kas bebas yang dimilikinya. Berdasarkan isu ini, peneliti ingin menguji apakah rnanajemen memilih kebijakan utang karena ingin melakukan investasi dan menghiBdari pajak yang terlalu besar seandaiaya tidak mclakukar kebijakan pendanaan deviden- Oleh karcna in! maka hipotesis kedua yang peneliti ajukan sebagai bedkut:
H2;
Semakin tirtggi tingkat kepemilikan manajemen semakin rendah kebijakari utaogaya terutarna saat set kesempatan ilestasi rendah.
Tnjuan datr mrDfaat
'
Tujuan penelitian iai adalah ingin mengetahui lebih dalam dan rneaguji apakah kepemilikan manajemen memiliki peran pntiag dalar[ mendambil kebijakan dua altematifkeputusan yaitu kebijakan pendaman deviden dan utang delgan mempertimbalrgkan investasi yang sedang atau akan dilakukan delgan mempertimbangkan pajak. Manajemen dituntut untuk memenuhi kepentingan semua pihak yaitu pemegang saham, kreditor dan pemerintah agar tidak terjadi konflik yang akan meqierumuskan manajemen dan menimbulkan biaya keagenan yang malral. S€lain tujuan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan madaat adanya bformasi yang dapat digunakan oleh manajer sebagai dasar pengambilan keputusan terutarna keputusan peodanaan uranE arau dividen yang didasari pertimbangan investasi dan pajak.
B. METODA PEMLITIAN SMber data p€nelitiao berupa laporan keuangan perusahaanperu$haan per 31 Desember Jang telah mempublik dan terdaftar di BEI sela$a lima tahun berturut-hmit dari tah}Il 2001 - 2005 untuk t67
menguatkan hasil pvnelitian. Data te$ebut diperoleh dari Program Pengembangan Akuntansi (PPA) UGM, Pojok Busa BEJ UII da$ Indonesian Capital Market Directory (1CMD) di perpustakaao FE UGM.
Definisi operasional
Kebijakan dividen dan kebijakan utang .penelitian Variabel dependen dalam
ini
adalah kebijakan dividen dan kebiiadan utang. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Schooley dan Bamey (194), Mendesh dan Willey (1995), Bradley dkk. (1i98), Belden dkk. (2005), dan DeshmukJr (2005) proksi kebijakao dividen adalah dtuidend yield dan dtuidend pdyout latio (rasio pembayaran dividen) yang dilakukan oleh Jensen dkk' (1992), Mol'a att. (1998), D'Sauza, (1999), Taswaa' (2003(' Masdupi (2005), Vidyantie ifarr Handayati, Q006)\. Dividend leld dan rasio pembayamn dividen dioyatakan dengan rumus sebagai berikut: . . Ratia of dividend Per share (l) l)Iwclend l rcld = - ----' Pr ice Per share
Dtuidend Payo t Ratio =
Dividen Laba bersih setelah paiqk
Q')
Schooley dan Ba!'tey (1994) halya menggunakan pesentase kepdrnilikan CEO sebagai variabel independen dm divide yield. sebagai var-iabel dependen. Dividend yield &alah perbandingan dari rasio dividen per ldmtrar sa.tnm dengan harga penutupan per lembamya. Roieff 0982) menggunakan pers@tase kepemilikan gabungan badao manajemen sebadai variabel independen dan rasio dividen sebagai variabel dep€nden. Rasio pembayaran ai"ia"n uaauit perbandingar airtara dividen dengan laba bersih setelah pajak- Pada penelitian ini menggmakan kedua proksi variabel dependin untr.rk dividen yaitu dividend yield dan dtuidend payout ratio.
p..Uiy*-
-
168
Yol35 NaL 15 F.ntuad 2011:161- 177
Sedatgkao variabel dependen uon* kebijakatr utang diproksikan detgan oleh rasio utang (debt ratio) sepefi yang dilakukan oteh Moh'd dkk. (1998) dalarn Masdupi (2005). Rasio utaog adalal perbandingan anlam nilai buku utang jangka panjang dengan jumlah uiaig jangka paniang tahunan ditambah ekuitas pemegang saham tahunan. Formula untuk rasio utang adalah: U t^\g jaqgka panjahg DehI ratio = (3)
Utang jangka panjang +ehitas
Tirykat kepemilikai mamjemen, set kesemprtan tingkat psjrk
.
investa.si dan
Variabel indepelden yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tingkat kepemilikan manajemen, set kesempatan inveslasi dan tingkat paj$. Variabel pemoderasi pada penelitian ini adalah set
kesernpatmi: irveslasi (investment opportunity set). Variabel pemoderasi adalah variabel independen kedua yang dicakup dalarn hipotesis karena diduga memprmyai dampak yang be.arti teftadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang semula dinyatakan (Cooper dan Emory, 1995. Sedangkan tingkat pajak merupakan rariabel konhol yang diharapkan dapat memberi nilai lebih hubulgan antara variabel dependen dan variabel independen.
. 1.
Tingkat kepemilikan matajemen yang diproksikan dengan persentase kepemilikan maoajemen. Masdupi (2005) rnenyarankan bahwa tiogkar kepemilikan mamjemen (insider ownersh@ tetdifi daii dewan direksi dan dewan komisaris. _ Jumlah sahahdiniliki manaier dah dewan hohisaris
ta\
INSDR
2.
Junlah saham beredm Set kesempatan irNestasi (SKD adalah suatu variabel yang tidak dapar diobservasi. sehingga diperlukan suatu proksi Mtul bisa dilakukan suatu analisis tcul. lgsg dalam Tarjo, 2005). pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis skor faktor (pctor 169
,rcore) sebagai proksi SKI yang menguku gabungan dad set kesempatan investasi. Peneliti menggunakaD model Kallapur dan Trombley (1999) lang menggunakan proksi SKI berbasis harga
yaitu Tobin' Q, MVEBVE, VPPE, dan MVABVA deagan menggunakan analisis faktor. Pemsahaan-perusahaan yang dijadikan sampel diklasifikasikan ke datam kelompok SKI tinggi dan kelompok SKI rendah dengan mengsnakai co mon factor analysis (llair, 1998). Berdasarkan skor faktor SKI perusahaan dipilih dari 35% teratas skor distribusi sebagai kelompok tingkat SKI tinggi dan pemsahaan dedgan SKI rendah dipilih dari 35% terbarah distribusi skor faLlor dimasukkan dalam kelompok tingkat SKI terendah. Samp€l yang distribusi indeks faktomya terletak ditengah sebanyak 30% tidak dipilib sebagai sampel akhir karena dianggap kurang ekstim untuk membedakan
3.
klasifikasi perusahaan (Jati, 2002). Tingkat Pajalq (Z,tI rate)- zinmet''llarn Q983) pmtsi untuk tingkat pajak adalah rasio pajak yang dibayarkan terhadap laba sebelum pajak (talio of t(rxes Wid to pre trEc income). Ti\g](3i pajak pada penelitian ini diperoleh dari beban pajak yang dibayarkan perusahaan dibagi dengan laba sebelum pajak.
7aa
-
tu!4:!!!E!i!ot-En
(5)
Labasebelum Paiak
Metoda analisis statistis Penelitian iiri menggu[akan model analisis multivariat dengan data Time Series. Pengujian hifotelis dilakukan dengan melggunakao analisis regresi korclasi, Peneliti alan melakukan uji normalitas dan uli asumsi klasik untuk memastikan bah*a model yang digunakan
tidak
mengandug. multikttinieritas, autokorelasi dar heteroskedastisitas. Adapun model- yang diekspresikan sebagai berikut: 170
roBS
Ntl,It
Feb@i 2OI|: 161-tz7
HIa DM - ao{ aTINSDR r orSKI L ortNSDR'SKt.r oITAX I e Hlb: DPR' o0 orlNSDR r or SKl r o , INSDR*SKI .o.iAX-e
It:
DR = a0+ 0TINSDR + o, SKI + STINSDR'SKJ + a{TAK +
C. IIASIL DAN
PE.
e
(6)
t7)
irj
MBAIIASAN
Sebelumlenelitian iiri diuji secara regresi korelasi, sebelumnya dilakukan analisis fakor dan uji .._
asumsi klasik. Analisis fall;r sebagai indeks umum faktor SKI. Berdasarkan hasil matrik korclasi yang roenunjuklan bahwa korclasi signifikan pada tingkat probabilitas sebesar 0.01yang berarH. bahwa hasil temebur memberikan dasar yang culup unhrk melanjutlan pada tahap berikutnya- yaitu pengujian-empins kecukupan Lmtu( analisis fakror baik secara keselunrhar maupun untrrk masing-masitrg variabel (Hair, l99g). Angka Keisef_MeyerOlkin Measure of Sampling Adequacy adalah 0,699. Bortlettk fest of Sphericily -adalah 112s,226 dengu signihkansi 0,00. Oleh karena angka tersebul sudah dj atas 0.50 dan signifikansijaufi di bawah 0.05 <.9,05_1. makl variabel dao sampel yang adi sebenamya sudah 19.00 bisa dianajisis. lebih lanjut. Langl@h selanjurnya- peoeliti . memisa-blan variable SKI ke da.lam SKt tinggi dar SKJ iendan. Setelah dilakukaa pemisahkan ke dalam SKI tinggl dan SKI. rendah sampel yang dapat digunal
unn* menenh*an skor fal1or
Ilasil pengujiar r€giesi Diskusi hasil pengujian hipotesis alternatif
I
Berdasad
t7t
K6 ,1AeBi dta llubunganttL de,gan ' (Etulatg Eadirt Ponggiad)
ta' lb dan 2 korclasi. Peneliti telah melrguji scam statistik hipotesis antar J"nn- t.ngg*ufun uji regresi dan mencari hubungan uji korelasi o.pi"'4." dan ;ariatel independen dengan
"J?*r
Pearsotr. - -*-
ffa"il
*,.*Jn'
utuk hipotesis la o,oa: 0.005 INsDR '
pengujian
oivV
'Nl;R-si
"=
ditunjukkan 0.016
sKl
dengan 0 002
'
Sedangkan untuk hipolesis - lb 1.5q ii,in"iJ.l- a"n*- oersamaan DPR = 0'255 ' 0'012 tt'{sDR . r O' Ledua unnrk iKl o,ozj nisoir-sxl 0.272 TAx. Hasil regresi iersebut dapat dilihat pada table dibawah ini:
0,056
lAx.
"i
hipotesis
Koefi
INSDR
-0.8'J
INSDR+SKI
o.774 0 n8 -0,897
Adjusred R
hrnotesls is altematif H1b Hla Tingkal Koeiis Ti4kat 0,391 o,442
u.264
o,M2
0.163 -0,588
0-174
l-039
A2 Koefis
Tingkat
o.792 0.301
-1.848
0fio
0,871
"2.1E8
4-M7
0,000 0.033 0 000
0,044979135'
03349a2741
0,301145%9
-0,045
4pz3
0,424
b:Y Tinskal sir.njfikaosi masing-masing variabel independen l:bif tidak iJ?"oi- O-'os u**it na'i"abe] indlpenden secara individual terhadap p"ngut tf, yung secara staListis signifrkan persamazm regresr ""rlU"tfm r ariabel depeadenny4 Standord etror ofestiftdle negalrl oart ini dan diLukilan oleh lai Adiusrcd R Square yerlg rnoJql pengujian hipoteis 1a ini sangat na -"no"Lti
-*y"uabkan
lemah. Untuk melihat hubungan antara variable dependen da1 yari1bl1 uji korelasi Pearson' Hasil korelasi ind"p"nJ* p"oaiti
-eagginakan
Pearson dapat dilihat padatable2,
-'
172
yoL35 Nd1,
Table 2. Hasil korelasi pearson Hla Kefis
Tinglat sienifikan
is
lt Febwi
201t : 161 _
alternalif
HIb Koofisie
,77
Tingtrt sisnifiko
II2 Tinekat
Ko€lisien
sienifik n si
INSDR
.0.114
0.193
q033
sKl
0.808
-0,004
0.1J8
0-974
0,200
INSDR*SKI
-o-44r +*
-0.031
0,8t8
0
TA-X
-q045
0,
0-l3rl 0,409
-0.24A
0
0.740
0.160
0.211
.0,154r.
0,006
0236 0-001
06t
Berdasarkan hasil korelasi pearson, hipotesis 1 dapat diterima
secgra statistic tidak signifikan. Artinya semakin tinggi lalun tingkat kepemilikan
saham semakin rendah kebijakan a*la*rrr} terutama ketika- sgt kesempatan investasinya dnggi namtur tanya r ariable dependemya yang diiroksiGr obh ,li,i;;;; "!Tf fleld (Hla)- sedangkan unn* variable dependen ya.og diproksikan ditidend pq)oa ratio ditemukan kebalikanny4 lrifj""g" iU ""tllry"'' tidak ditedia-
l-g
Diskusi hasil pengujfun hipotesis alternatif 2
Hasil
urhrk hipotesis 2 dinmjutkan deogan = -i.071 _ 0.2q0 NSDR _ t7.2j4 SKI _ t,62S
_pengujian
persamaan DR
INSDR*SKI + 1,998 TAX. Berdasarkan hasil regresi yung ffi dilihat pada tsble I diaras. ringkat signifil,ansi r^lnn_]n*ion variabel independen sebagiaa besar leblh kecil daripada 0,0!, berarrT va.iabel independen sEca?a individual berpengar; ,"""itn l"ti" signifikar rerhadap variabel dependenny4 kicuafi INSDR., Sedalgkan menurut hasil korelasi peaJson- hipotesis (nble 2 2) dapal dilerima oarnun secara sratistic rld"k ,lprJfiki ;; il;;i; s]goif*g tarena tingiat Fobabilitasnya O,OOI. artinyu ,"lnJn tinggi tingkat tepenilikan manajemen ."naj keUNut^i utangrla terutama ketikat set k€sempalan ""rnuf.io invesusi rendah. Hiliresis r ru dapat drtenma walaupun tidak sigrifi,kan 173
D. S1MPULAN Penelitian ini menguji interaksi tingkat kepenilikan dan set kesempatan investasi terhadap kebijakan deviden dan kebiiakan dilaklkan utang.' gerdasarkan uji reglesi dan korelasi yang telah dimoderasi yang dunui diritoulk- b-ah*i ringkar I'epemilil'an d"ne* a"t kesempatan investasi rjdal membcrikan peogaruh secara statistic terhadap kebijakan deviden dan kebijakan utang'
Berdasarkin waian diatas, dapat disimpulkan bahwa set manaiemen lcbih cenden ng memilih kcbijalan deviden kelika f"t"'i,pu* in\estasin)a riiggi. Hal ini mungkin disebcbkan baryak a-u o"*"g-g satum rang,tigunalan untuk membialai inteslasi' sehinpsa manaiemen harus memikirlan kesejahteraar pemegarg safrri- alato hal pemberian deviden Ketika set kesempatal
ilvestasinya rcodah, manajemen cenderung memilih kcbijakan.utalg' dlsetablan tidak banvak investasi 1'ang. dibiayai i"i dana o1"rl a-u p"il"g*g saham, sehingga manajemen rnemerlukan a*i rcOit . nuituti tdut b"t* karena manajemen krvatir terhadap dsiko bila mengalarni kegagalan utaog.
iJ
ti*gtit
114
YoL3J
NdL Is Febtuarl 20t1,161-177
DAFTAR PUSTAKA
Wolt
H.1., Teamet M.G., dan Dodd, J.L (2001), Acco ntirlg fieory, Fiffh ftlition, South West€m College publishing USA. Jensen, M.C (1986), Agency Cost of Flee Cash Flow, Corporate Finance, ad Takeovers, AEA Papels and prcceedings,y;1.76,
No.2Masdupi, E (2005), Analjsis Dampak Sfuktur Xepemilikan pada Kebijakan Hutang dalam Mengontrol Konflik Keagenan, Jarnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.20, No.l;57-69.
Moh'd, M.d., Perry, L.C., dan tumbey, J.N (1993), The Impact of Ownership Struchne On Coryorate Debt policy: a Time Series Cross-Sectional Ar,alysig The Financial Retiew 33,85 -99-
Rozeff, M.S (1982), Growtb" Beta And Agency Costs As Deteriiinarts Of Dividend Payout Ratio, The Joutal Af Finshiial Research,y ol.y ,
No.3 .
Crutchley, C.E dan Jansen, R.S (1989), A Test ofthe Agency Theory of Managerial Ownership, CorpoEte Leverage and Corpolate Dividends. Fin anc ial Manage me n.
Borokovich, K.A., Bnuarski, K.R., Harman, Y dan Kehr, J,B (2005), Dividends, Corpomle Monitors and Agency Cosr5 t&e ' Financiai Rniew 40,37 - 65. Hand, J.R.M dan Laqdsman, W.R (2005), The pricing of Dividends
'in
Equity Yahtatio4 Journal
Accounting, 32 (3)
IL.
of
Business Finarce &
(4).
t it9t,
Mendez, J.M dan Witley, egency cost in rhe Baqking lndustry: Atr Examioation of Orvnwership Behar.iour, Leverage and Dividi:nds Pol\ciss, Journal of Eionomics ooi Vol.19, No.3, Pages 105_-t 17.
Fi*ri",
Kim, W.S dan
Sorensen, E-H (1986), Evidence on the knpact 1'75
ofthe
K6 AAe6i ,laa HubanEdrEa it tea,
-.. (EndenE ranitn Po,geiani)
Agency Costs of Debt on Coiporate Debt Poliey, Journal Financial and Quantitatite Ahalysis, V c1.27, No,2-
of
Kim, M dan Maksimovic, V (1990), Debt and Input Misallocatio4 The Jounal of FinahcQ, Vol.65, No.3 Schooley, D.K dan Bamey, L.D (1994), Using Dividend Policy and Managerial Ownership to Reduce Agency C osts, The Joumal of Financial Research,Yol.I7,No 3, hal.363-373. Bradley, M., Capozza. D.R., dan Seguin, P.J., (1996), Dividend Policy and cash flow rmcertainty, Rea! Eslate Economics' Vol.26, pp. 555-560.
Deshmukh, S (2005), The Effect of Asymmetric lnformation on Dividends Policy, Quartetly Jourral oJ Busihess & Economics, Vol.44, No.1&2. Beldeq S., Fister, T., dar KmpP, B (2005), Dividends and directors: Do outsiders ieduce agency costs?, Basite$ qnd society review 110:2 171-180.
D'Sauza
(199), Agenoy Cost, Market Risk,
Opportunities And Dividend Policies
- Ar
Investment
htemational
Perspectivq Mansgerial Finqnce, Vo.25, No.6.
Tastan (2003), Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutarig Dan Ki:bijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaar -Serb
Factor-Faktor Yang Mernpengaruhiny4 Junwl Bisnis da/t Ekanomi, Y ol-10,No.2, Hd 162-181.
Vidyantie, D.N., dan Ha*layairi, R (2006)' The Analysis Of The Etrect Of Debl Policy, Divid€nd Policy, Institutional lnvestor, Business fusk, Firm- Size And Eamings Volatility To Managerial Oune$hip Basbd On Agency Theory Perspectivg Jtnal bisnis ddn alqtzrarai, Vo-l'8, No 2, l9-33. Tarjo (2005), Analisa Free Cash Fiow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Utang . pada Perusahaan Publik di 176
YoL35 No
I, t5
l.ebMi 20 :161
ln
lndonesi4 Jurnal Riset Ahantonsi Indonesiq, y ol.g,No.l. Kallapur, S dan Trombley, M.A (1999), The Association Between Investment Oppoftnity Set proies and Realized Grcwrh Journal oJ Business & Accouttting, 26 (3.) & (4).
Hd., j.f,,
.qt a"rron, R.E., Tatham, R.L., daa Blac! W.C 0993), Multiv.ttiate Datd Analysis, Fifth Editiog prentice Hall'Uppei . Saddle River, New Jersey, USA.
t77