Hong Kong Exchanges and Clearing Limited and The Stock Exchange of Hong Kong Limited (the “Stock Exchange”) take no responsibility for the contents of this announcement, make no representation as to its accuracy or completeness and expressly disclaim any liability whatsoever for any loss howsoever arising from or in reliance upon the whole or any part of the contents of this announcement.
(Incorporated in the Cayman Islands with limited liability) (Stock Code: 8061)
OVERSEAS REGULATORY ANNOUNCEMENT The following is a translation of an announcement of PT First Media Tbk (a subsidiary of AcrossAsia Limited (“AcrossAsia”) listed on the Indonesia Stock Exchange in which AcrossAsia has an approximately 55.1% interest) published on the Indonesia Stock Exchange.
Hong Kong , 8th May, 2015
1
"
Letter No. Company Name Stock Code Attachment Subject
SB-019/CSL/LT/IV/2015 First Media Tbk KBLV 1 Submission of Annual Report
The Company submitted the Annual Report 2014 for the fiscal year from 1st January 2014 to 31st December 2014. Whether the Company is listed on the other stock exchange? No Name of Sender Position Date and Time Attachment
Harianda Noerlan Corporate Secretary 27th April 2015 10:15:40 KBLV_AR2014.pdf
This document is an official document of First Media Tbk which does not require a signature since it is electronically generated by the electronic reporting system. First Media Tbk takes full responsibility for the information contained in this document.
2
BROADBAND LEADER
3
BroadbandUnited merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa First Media memiliki berbagai bisnis layanan menggunakan jaringan pita lebar (broadband), baik dengan menggunakan teknologi kabel, maupun nirkabel. Perpaduan kedua teknologi tersebut (broadband united) memberikan mutu sekaligus keleluasaan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan berkomunikasi. Keleluasaan ini juga membawa kelebihan tersendiri bagi masyarakat yang semakin banyak menikmati tontonan melalui smartphone, tablet, dan laptop yang memerlukan kemudahan mengakses internet dari berbagai lokasi. Merujuk pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan yang menitikberatkan pada ekonomi kreatif, maka First Media merupakan bagian penting penghantar lalu lintas gagasan kreatif untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.
2
4
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
5
AR2014_with English_M3.indd 1
5/4/15 1:32 PM
IKHTISAR PENTING
IKHTISAR KEUANGAN Dalam Jutaan Rupiah (kecuali dinyatakan lain)
2014
2013
2012
1.478.631
1.223.581
1.138.314
11.483.783
4.018.884
3.168.262
18.763
(382.626)
309.771
Jumlah Aset
12.962.414
5.242.465
4.306.576
Kewajiban Lancar
1.459.868
1.606.207
828.543
Kewajiban Tidak Lancar
2.113.669
1.199.504
1.061.432
Jumlah Kewajiban
3.573.537 9.388.877
2.805.711
1.889.975
2.436.754
2.416.601
Pendapatan
2.026.070
1.754.102
1.322.439
Laba Kotor
1.433.620
1.279.988
937.312
Biaya Operasional*
634.638
718.015
667.872
EBITDA
798.982
561.973
269.440
Penyusutan & Amortisasi Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak
394.400
361.992
262.127
7.828.319 7.943.319
19.937
10.470
7.731.975
(103.375)
(105.162)
211.344
123.312
115.632
7.943.319
19.937
10.470
7.731.975
(103.375)
(105.162)
211.344
123.312
115.632
4.438
(59)
(60)
Marjin Laba Kotor
70,76
72,97
70,88
Marjin EBITDA
39,44
32,04
20,37
392,06
1,14
0,79
Rentabilitas Modal
84,60
0,82
0,43
Rentabilitas Aset
61,28
0,38
0,24
101,29
76,18
137,39
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
38,06
115,14
78,21
Rasio Kewajiban terhadap Aset
27,57
53,52
43,89
KINERJA NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Modal Kerja Bersih
Ekuitas Bersih KINERJA USAHA
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma
-
-
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan Non-Pengendali Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan Non-Pengendali Laba (Rugi) Per Saham Dasar** RASIO (%)
Marjin Laba Tahun Berjalan
Rasio Lancar
Catatan: *) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh
2 AR2014_with English_M3.indd 2
6
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:32 PM
FINANCIAL HIGHLIGHTS In Millions of Rupiah (except stated otherwise) BALANCE SHEET PERFORMANCE Total Current Assets Total Non Current Assets Working Capital Total Assets
Total Assets
Total Current Liabilities
147,3%
Total Non Current Liabilities Total Liabilities Stockholders' Equity - Net OPERATING Revenues Gross Profit *Operating Expenses
Operating Expenses
EBITDA
-11,6%
Depreciation & Amortization Gain from Divestment of Subsidiary Profit for The Year after Proforma Adjustments Income (Loss) Attributable to: Equity Holders of the Parent Entity Non - Controlling Interests Total Comprehensive Income for the Year Comprehensive Income (Loss) Attributable to:
Revenues
Equity Holders of the Parent Entity
15,5%
Non - Controlling Interests **Basic Income (Loss) Per Share RATIOS (%) Gross Margin EBITDA Margin Profit for The Year Margin Return on Equity Return on Assets
EBITDA
Current Ratio
42,2%
Debt to Equity Ratio Debt to Assets Ratio Notes: *) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Earning per share are presented in full IDR
7
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 3
3 5/4/15 1:32 PM
IKHTISAR PENTING
IKHTISAR KINERJA SAHAM SHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS KINERJA SAHAM
2014
Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp)
2013
SHARE PERFORMANCE
4.438
(59)
Basic Income (Loss) Per Share (Rp)
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
1.742.167.907
1.742.167.907
Outstanding Shares (Shares)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
1.742.167.907
1.742.095.847
Weighted Average Shares (Shares)
5.389
1.399
Book Value Per Share (Rp)
Nilai Buku Per Saham (Rp)
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDERS' STRUCTURE Pemegang Saham Shareholders Modal Dasar Authorized Capital
Jumlah Saham Biasa Number of Common Shares
Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp)
6.967.587.600
3.483.793.800.000
%
Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital AcrossAsia Limited
959.976.602
479.988.301.000
55,10
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,76
Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5% Public and Shareholders Under 5%
194.023.927
97.011.963.500
11,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital
1.742.167.907
871.083.953.500
100
Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio
5.225.419.693
2.612.709.846.500
HARGA SAHAM SHARE PRICE Harga Saham Per Kuartal
Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
2014
Share Price Per Quarter 2014
Tertinggi (Rp)
900
2.500
3.800
3.610
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
530
815
1.900
2.275
Lowest (Rp)
Akhir (Rp)
860
2.050
3.520
2.590
Closing (Rp)
3.037.600
15.843.500
13.639.000
5.427.000
Volume (Shares)
Volume (Saham) 2013
2013
Tertinggi (Rp)
620
980
710
690
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
510
560
520
520
Lowest (Rp)
Akhir (Rp)
590
700
600
580
Closing (Rp)
4.679.000
5.608.000
617.500
851.000
Volume (Shares)
Volume (Saham)
4 AR2014_with English_M3.indd 4
8
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:32 PM
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)
HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)
Tanggal Pencatatan Listing Date
Tambahan Jumlah Saham (Lembar) Addition Number of Shares
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi Total Outstanding Shares
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp) Nominal Value Per Share (Rp)
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
27 Januari 2000
20.000.000
20.000.000
500
Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing
25 Pebruari 2000
354.300.000
374.300.000
500
Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I
2 Pebruari 2007
441.674.000
815.974.000
500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
27 Juni 2008
13.000.000
828.974.000
500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
1 Juli 2008
500.000
829.474.000
500
Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II
24 Mei 2010
912.421.400
1.741.895.400
500
1.500
1.741.896.900
500
Asal Saham Origin of Shares
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
28 Januari 2011
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
11 Juli 2011
78
1.741.896.978
500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
3 Mei 2013
270.929
1.742.167.907
500
2013 Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
4,000
2014 Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
Rp 3.800
3,000
2,000
1,000
0
Tertinggi Highest
9
Terendah Lowest
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 5
5 5/4/15 1:32 PM
10
34
Ikhtisar Keuangan
2
Ikhtisar Saham
4
Daftar Isi
6
Pendahuluan
8
Sekilas Perseroan
10
Kronologi Kepemilikan Saham
14
Profil Dewan Komisaris
20
Sambutan Dewan Komisaris
24
Profil Direksi
28
Laporan Direksi
32
Analisa dan Pembahasan Manajemen
34
Visi dan Misi Perseroan
40
Nilai Perusahaan dan Strategi Usaha
41
Sejarah Ringkas
42
Ikhtisar Penting 2014
43
Penghargaan 2014
44
Potensi Pasar
46
Tata Kelola Perusahaan
48
48
6 AR2014_with English_M3.indd 6
10
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 2:40 PM
Tinjauan Operasional
62
Layanan Internet: PT LinkNet - FastNet
62
- DataComm
64
PT Internux - Bolt! Super 4G
66
Layanan Televisi Berlangganan PT First Media Television - HomeCable
68
PT Indonesia Media Televisi - BIG TV
70
Produksi Konten PT First Media Production - First Media Production
72
PT First Media News - BeritaSatu News Channel
74
PT Cinemaxx Global Pacific - Cinemaxx
76
62
Bioskop
Infrastruktur Telekomunikasi PT Prima Wira Utama
78
PT MSH Niaga Telecom Indonesia
79
Teleponi
Area Layanan
80
Sumber Daya Manusia
82
Tanggung Jawab Sosial
84
Struktur Organisasi Anak Perusahaan
86
Informasi Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan Perseroan
88
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
149
Laporan Keuangan
151
66
76
11
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 7
7 5/4/15 1:32 PM
PENDAHULUAN
B
idang teknologi, informasi & komunikasi (“TIK”) saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, TIK sedang mengalami tren perkembangan yang pesat, salah satunya ditandai dengan adanya layanan dan teknologi
baru seperti teknologi komputasi awan (cloud computing), smart city, big data, alamat protokol internet versi 6 (IPv6) dan adanya konvergensi media. Dengan tren perkembangan yang pesat ini, dapat diperkirakan Indonesia akan turut serta mengalami transformasi dalam bidang TIK.
Transformasi TIK di dalam negeri disebut dapat menjadi pendorong akselerasi pertumbuhan Indonesia dalam berbagai bidang terutama sebagai pendorong akselerasi perekonomian yang berbasis kepada kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif. Transformasi TIK di dalam negeri ini sejalan dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi Dunia mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society) tahun 2003 dan 2005 yang mengharapkan seluruh negara di dunia menindaklanjuti rencana aksi pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitikberatkan kepada kesejahteraan manusia (people-centered development) dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
8 AR2014_with English_M3.indd 8
12
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Rencana aksi tersebut mengharapkan agar pada tahun 2015, minimal separuh penduduk dunia harus sudah bisa mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas TIK. Laporan Hurun 2014 yang dikeluarkan oleh The Hurun Research Institute - China menjelaskan bahwa industri yang berbasiskan teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi pemimpin dalam bisnis dunia. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google. Melihat tren perkembangan TIK yang pesat tersebut, Perseroan menilai TIK sebagai suatu faktor penting dalam mendukung kegiatan bisnis yang dijalankannya. Dengan perkembangan TIK, Perseroan dapat melakukan konvergensi atas layanan internet, penyiaran dan telekomunikasi yang dimilikinya.
Dengan tetap fokus kepada konsep “TriplePlay” yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm), Perseroan menilai perkembangan TIK dapat memberikan efisiensi dalam penyediaan layanan TriplePlay serta memberikan pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam menyediakan layanan baru bagi pelanggannya. Perkembangan TIK dan fokus Perseroan akan konsep TriplePlay telah berhasil membawa Perseroan menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia.
13
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 9
9 5/4/15 1:33 PM
SEKILAS P
erseroan merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia. Perseroan merupakan pelopor dalam layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu dengan memperkenalkan konsep TriplePlay, yakni penyediaan layanan televisi berlangganan (“HomeCable”), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”), seluruhnya dalam satu jaringan telekomunikasi yang handal milik Perseroan.
10 AR2014_with English_M3.indd 10
14
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
PERSEROAN Sejarah Perseroan dimulai pada tahun 1994, dengan berdirinya
kapasitas kabel dalam melakukan transmisi data berkecepatan tinggi.
PT Safira Ananda yang berkedudukan di Jakarta dan didirikan
Dengan teknologi tersebut, Perseroan dapat mentransmisikan lebih dari
berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 6 Januari 1994 yang dibuat
100 saluran televisi dan layanan internet berkecepatan tinggi secara
dihadapan Siti Safariyah S.H., Kandidat Notaris, pengganti dari
serentak.
Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta. Dalam perjalanan bisnisnya, PT Safira Ananda telah mengalami
Saat ini konsep bisnis TriplePlay disediakan oleh Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Link Net Tbk dan PT First Media Television.
beberapa kali perubahan nama, dengan perubahan nama terakhir terjadi di tahun 2007, menjadi PT First Media Tbk.
Layanan Broadband Wireless Access
Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik pada tahun 2000 dan
Pada tahun 2009, Perseroan mulai mengembangkan layanan nirkabel
melakukan pencatatan saham pertama kali di Bursa Efek Surabaya
(wireless) setelah memperoleh izin untuk dapat menyelenggarakan
(yang kemudian dilebur bersama Bursa Efek Jakarta menjadi
jaringan tetap lokal berbasis Packet-Switched menggunakan pita
Bursa Efek Indonesia).
frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada pita frekuensi radio 2360 MHz- 2375 MHz
Konsep Bisnis TriplePlay
untuk Zona 1 (Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (Banten, Jakarta, Bogor,
Pada tahun 2007, Perseroan melakukan repositioning bisnis yang
Depok, Tangerang, Bekasi).
radikal dengan menyediakan layanan telekomunikasi dan multimedia
Untuk penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz, Perseroan telah
terpadu yang pertama di Indonesia. Layanan terpadu tersebut dikenal
memperoleh Izin Pita Frekuensi Radio untuk masing-masing daerah
dengan konsep TriplePlay, dimana Perseroan menyediakan layanan
layanan Zona 4 dan Zona 1 dengan pita frekuensi Blok 13 (2360-2375
terpadu yang terdiri dari layanan televisi berlangganan (“HomeCable”),
MHz). Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan
layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan
dan mengantisipasi perkembangan teknologi yang pesat, Perseroan mulai
komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”).
mengembangkan jaringan wireless Perseroan dengan teknologi
Layanan TriplePlay dari Perseroan diperkuat dengan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang dimiliki dan dioperasikan Perseroan. Teknologi digitalisasi tersebut memungkinkan kompresi data yang lebih besar sehingga meningkatkan
Long Term Evolution (LTE) pada tahun 2013. Untuk memperkuat pengembangan jaringan wireless miliknya, Perseroan di tahun 2014 telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap yang merupakan pemegang saham utama dari PT Internux, penyedia jaringan wireless dengan merek dagang Bolt!Super4G.
15
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 11
11 5/4/15 1:33 PM
Pengembangan Usaha Menuju Konvergensi Teknologi, Media dan
konten-konten siaran in-house yang telah dikembangkan sebelumnya
Telekomunikasi
oleh Perseroan.
Perluasan jaringan kabel milik Perseroan melalui anak perusahaannya
Konten siaran yang dikembangkan Perseroan tidak hanya dapat
PT Link Net Tbk, hingga akhir tahun 2014, telah mencapai sekitar
dinikmati melalui televisi, tetapi juga dengan layanan Over The Top
1,4 juta home-passed di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
(OTT) berbasis content-streaming melalui komputer, notebook, tablet,
Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan Surabaya.
dan smartphone, dengan aplikasi TV Anywhere milik Perseroan
Perluasan jaringan kabel tersebut juga diperuntukkan sebagai backbone
yaitu First Media GO. Sebagai nilai tambah untuk mendukung bisnis
dari Base Transceiver Station (BTS) Perseroan yang dibangun untuk
medianya, di tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan telah
menyediakan layanan Broadband Wireless Access di Zona 1 dan
mengakuisisi PT Cinemaxx Global Pasifik, perusahaan penyelenggara
Zona 4. Saat ini Perseroan, baik sendiri maupun melalui anak
bioskop di Indonesia.
perusahaannya, telah memiliki sekitar 2600
Dalam rangka memperkuat linis bisnis telekomunikasinya,
BTS di Zona 4 (Banten, Jakarta,
Perseroan melalui anak perusahaannya, telah
Bogor, Depok, Tangerang,
mengakuisisi
Bekasi), dan saat ini sedang
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH
dalam proses roll-out
Niaga”), perusahaan penyedia layanan
pembangunan BTS di
nilai tambah kartu panggil (calling
Zona 1 (Sumatera
card).
Bagian Utara).
Perseroan melihat bahwa
Selain
telekomunikasi melalui telepon
memperluas
sudah merupakan salah satu
jaringan
kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern, terutama bagi para pelaku usaha (korporasi). Melalui MSH Niaga, Perseroan dapat memberikan solusi
telekomunikasinya,
telekomunikasi bagi pelaku usaha
Perseroan juga
yang membutuhkan layanan teleponi
senantiasa melakukan
dengan biaya yang lebih efisien, terutama
upgrade atas jaringan
untuk penyediaan layanan pelanggan dan
kabel berbasis HFC miliknya,
mendukung kegiatan operasional antar cabang yang
antara lain dengan mengubah sistem
terpisah di berbagai wilayah.
konfigurasi menjadi DOCSIS 3.0 untuk dapat menghantarkan bandwidth internet sampai dengan
Guna melengkapi layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu
100 Mbps.
yang disediakan Perseroan, tahun 2014 Perseroan melalui anak perusahaannya mengakuisisi PT Prima Wira Utama (“PWU”), pengelola
Mencermati persaingan dalam bisnis telekomunikasi yang semakin
infrastruktur pasif multimedia.
ketat, Perseroan melihat bahwa perluasan jaringan dan pengembangan teknologi saja belum cukup. Seiring dengan pengembangan jaringan
Perluasan jaringan, pengembangan teknologi dan konten merupakan
backbone dan konfigurasinya, Perseroan juga mengembangkan konten
upaya pengembangan usaha terus menerus dari Perseroan untuk
dalam penyediaan layanan Perseroan.
mencapai visi dan misi Perseroan sebagai penyelenggara jasa
Konten menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan usaha
Megamedia terpadu terkemuka di Indonesia.
Perseroan yang memberikan nilai tambah dan daya pembeda dalam
Dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan,
layanan Perseroan, terutama dalam rangka mewujudkan misi Perseroan
Perseroan berupaya mewujudkan konvergensi teknologi, media, dan
sebagai penyedia layanan Megamedia. Perseroan aktif mengembangkan
telekomunikasi (TMT), yang diyakini dapat memberikan pengalaman
berbagai konten siaran in-house pada tahun 2014, yaitu
baru bagi para pengguna layanan Perseroan dalam menikmati layanan
BeritaSatu SPORTS dan BeritaSatu ENGLISH melalui anak perusahaan
telekomunikasi dan multimedia berkualitas tinggi dan menciptakan
PT First Media News (“FMN”), serta Foodie, Kairos, dan Karaoke melalui
efisiensi dalam penyelenggaraan layanan oleh Perseroan yang dapat
anak perusahaan PT First Media Production (“FMP”), melengkapi
memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
12 AR2014_with English_M3.indd 12
16
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
17
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 13
13 5/4/15 1:33 PM
KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM 2014 Di tahun 2014, Perseroan tidak PEMEGANG SAHAM PT FIRST MEDIA Tbk
55,10%
mengalami perubahan kepemilikan
AcrossAsia Ltd
saham. Kepemilikan saham masih
33,76%
sama dengan tahun 2013.
PT Reksa Puspita Karya
11,14% Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
2013
Pada tanggal 22 Agustus 2013, pemegang saham Perseroan telah melakukan konversi Waran Seri II menjadi saham. Konversi Waran Seri II tersebut menyebabkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tangggal 22 Agustus 2013, yang dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.742.167.907 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 871.083.953.500. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-35144 tanggal 26 Agustus 2013, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut: 55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya 11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.742.167.907
871.083.963.500
100
959.976.602
479.988.301.000
55,10
588.167.378
294.083.689.000
33,76
194.023.927
97.011.963.500
11,14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5% Across Asia Ltd PT Reksa Puspita Karya Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
2012
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan di atas 5% (lima persen) yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”) Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut : 55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya 11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.896.978
870.948.489.000
100
959.976.602
479.988.301.000
55,10
588.167.378
294.083.689.000
33,76
193.752.998
96.876.499.000
11,14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5% Across Asia Ltd PT Reksa Puspita Karya Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
14 AR2014_with English_M3.indd 14
18
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Pada tanggal 5 Oktober 2011, pemegang saham Perseroan yang berasal dari masyarakat telah melaksanakan Waran Seri II dan dana pelaksanaan Waran Seri II tersebut telah diterima penuh oleh Perseroan. Atas pelaksanaan Waran Seri II
2011
tersebut peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 2011 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 21 Oktober 2011, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.741.896.978 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 870.948.489.000 dengan susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut: Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.896.978
870.948.489.000
100
959.976.602
479.988.301.000
55,11
588.167.378
294.083.689.000
33,77
193.752.998
96.876.499.000
11,12
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5% Across Asia Ltd PT Reksa Puspita Karya Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 3 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 3.483.793.800.000 terbagi menjadi 6.967.587.600 saham dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,10% = AcrossAsia Ltd 33,76% = PT Reksa Puspita Karya 11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5% Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
6.967.587.600
3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.896.978
870.948.489.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.500
55,10
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,76
193.752.998
96.876.499.000
11,14
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Pada tanggal 18 Maret 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.650.000.000.000 yang terbagi menjadi 3.300.000.000 saham, sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
2010
Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 4 Maret 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-13941. AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 18 Maret 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,11% = AcrossAsia Ltd 33,77% = PT Reksa Puspita Karya 11,12% = Pemegang Saham dengan Kepemilikan di bawah 5%
19
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 15
15 5/4/15 1:33 PM
KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM
2010 LANJUTAN
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
3.300.000.000
1.650.000.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.895.400
870.947.700.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,77
193.751.420
96.875.710.000
11,12
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 19 April 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 21 tanggal 19 April 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II) dan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 912.421.400 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 456.210.700.000 sebagai hasil pelaksanaan PUT II. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-21071 tanggal 18 Agustus 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Modal Dasar
3.300.000.000
1.650.000.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
1.741.895.400
870.947.700.000
100
Across Asia Ltd
959.976.602
479.988.301.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
588.167.378
294.083.689.000
33,77
193.751.420
96.875.710.000
11,12
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
2008
Pada tanggal 26 Juni 2008 dan tanggal 30 Juni 2008, PT Reksa Puspita Karya melakukan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sejumlah 13.000.000 lembar waran dan 500.000 lembar waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.000 per lembar waran. Dana pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2008 dan 1 Juli 2008 masing-masing sebesar Rp 13.000.000.000 dan Rp 500.000.000. Dengan demikian, setelah pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan mengalami peningkatan menjadi sejumlah 829.474.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 414.737.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut kemudian disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 4 tanggal 13 Nopember 2009, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan selanjutnya dinyatakan di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 13 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00269 tanggal 6 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000833.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 6 Januari 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 55,11% = AcrossAsia Ltd 33,77% = PT Reksa Puspita Karya 11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
16 AR2014_with English_M3.indd 16
20
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Keterangan
Jumlah Saham Modal Dasar
Jumlah Nominal
%
1.497.200.000
748.600.000.000
829.474.000
414.737.000.000
100
Across Asia Ltd
457.131.718
228.565.858.000
55,11
PT Reksa Puspita Karya
280.079.704
140.039.852.000
33,77
92.262.580
46.131.290.000
11,12
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
2008 LANJUTAN
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2006 sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 85, tanggal 29 Desember
2007
2006, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 5 Maret 2007 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 220.837.000.000 sebagai hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. W7-HT.01.04-6246 tanggal 3 Mei 2007, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 56,02% = AcrossAsia Ltd 32,67% = PT Reksa Puspita Karya 11,31% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Keterangan
Saham biasa atas nama Nilai Nominal Rp 500 per lembar Jumlah Saham
Modal Dasar
Jumlah Nominal
%
1.497.200.000
748.600.000.000
815.974.000
407.987.000.000
100
Across Asia Ltd
457.131.716
228.565.858.000
56,02
PT Reksa Puspita Karya
266.579.704
133.289.852.000
32,67
92.262.580
46.131.290.000
11,31
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5%
21
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 17
17 5/4/15 1:33 PM
DEWAN KOMISARIS 18 AR2014_with English_M3.indd 18
22
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Dari kiri ke kanan: Markus Permadi, Ito Sumardi DS, Theo Sambuaga, Muladi, Rizal Ramli, Didik J. Rachbini, Benny Haryanto, Richard Setiadi, Nanan Soekarna
23
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 19
19 5/4/15 1:33 PM
PROFIL KOMISARIS
Theo Sambuaga | Presiden Komisaris Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Theo Sambuaga juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (2010-sekarang), ), Pimpinan Umum Harian Suara Pembaruan dan Presiden BeritaSatu Media Holding (2013-sekarang), serta pernah menjadi Presiden Globe Media Group (2010-2011). Theo Sambuaga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Golongan Pemuda (1982-1998), anggota MPR RI (1982-2009), Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (1998), kemudian menjadi Menteri Negara Perumahan dan Permukiman Republik Indonesia (1998-1999). Pada tahun 2009, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hingga sekarang. Beliau menyelesaikan pendidikan S2 dalam bidang ilmu International Public Policy di School of Advanced International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat.
Prof. DR. Didik J. Rachbini | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Didik J. Rachbini adalah Pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Perjalanan karir beliau, banyak di seputar dunia pendidikan dan penelitian. Memulai karir sebagai Asisten Dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1982, dan di tahun berikutnya, meraih gelar Insinyur. Beliau menjadi dosen di almamaternya hingga tahun 1985. Selanjutnya beliau menjadi Peneliti sekaligus Kepala Program Penelitian LP3ES (1985-1994), Direktur Utama PT Insan Selaras (1997-1999), Pengajar di Universitas Nasional, Jakarta (1993-1994), Konsultan FAO dan UNDP (1990-1995), menjadi Direktur Ekonomi di badan konsultan yang didirikannya, PT Konsultan INDEF (1995-2000), Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997), Pembantu Rektor I Universitas Mercu Buana (1997-2005), Komisaris PT Angkasa Pura I (1998-1999), dan pernah menjadi Anggota DPR RI (2004-2009). Didik J. Rachbini meraih gelar Master of Science dan Ph.D dari Central Luzon State University, Filipina.
20 AR2014_with English_M3.indd 20
24
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
DR. Rizal Ramli | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Rizal Ramli adalah salah satu anggota United Nation Development Programme Advisory Panel (UNDP) untuk pengembangan masyarakat. Rizal Ramli adalah Pendiri ECONIT Advisory Group dan menjadi Chairman sejak tahun 2002 sampai saat ini. Beliau pernah menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Ka Bulog) (April 2000-Maret 2001), Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Agustus 2000-Juni 2001), Menteri Keuangan Republik Indonesia (Juni-Juli 2001), Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (Agustus 2000 - Juni 2001), Ketua Tim Keppres 133 (Agustus 2000-Juni 2001), dan pernah menjadi Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk (2006-2008). Rizal Ramli memperoleh gelar Ph.D dalam Bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat. Prof. DR. H. Muladi, SH | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Muladi memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Kemudian menjadi Rektor dan Guru Besar di universitas yang sama. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Kongres Crime Prevention and Criminal Justice (ECOSOC) (1991-1998), Anggota Komnas HAM (1993-1998), Anggota MPR RI, Fraksi Utusan Daerah (1997-1999), Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998) dan pada Kabinet Reformasi Pembangunan merangkap sebagai Menteri Sekretaris Negara (1998-1999), Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center (1999-2002), Hakim Agung RI (2000-2001), Gubernur Lemhanas (2005-2011), Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009-2014). Muladi merupakan lulusan Universitas Diponegoro di bidang Hukum tahun 1968, Pasca Sarjana di bidang Hukum dengan predikat Cumlaude dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan KSA III Lemhanas.
DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MM | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013. Ito Sumardi adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Beliau memulai tugasnya di Kores 811 Serang (1978-1980), Polwil 15.3 Timtim (1979-1980), Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri (1980-1982), Metro 701 (1982- 1985), PTIK (1986-1989), Lantas Polri (1989-1996). Beliau pernah bertugas di beberapa satuan operasional kewilayahan, seperti Operasi Kepolisian Khusus di Timor Timur, Aceh dan Papua. Menjadi Ajudan Wakapolri, Komandan Kontingen Garuda XIV/11, Komandan Satgas Tsunami Aceh dan AMM, dan saat ini mendapat kepercayaan negara untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Republik Uni Myanmar. Ito Sumardi merupakan lulusan Akabri tahun 1977, melanjutkan pendidikan PTIK tahun 1986, menyelesaikan pendidikan bidang Hukum tahun 1996, pendidikan Pasca Sarjana bidang Bisnis Administrasi, pendidikan Pasca Sarjana bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, pendidikan Pasca Sarjana bidang Hukum Pidana, dan mendapat gelar Doktor Hukum Pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung.
25
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 21
21 5/4/15 1:33 PM
PROFIL KOMISARIS
Drs. Nanan Soekarna | Komisaris Independen Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014. Nanan Soekarna adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Beliau memulai karirnya di Polda Metro sebagai Dan Unit Patko Sabhara 1979, dan sebagai Wadan Kie III Sat pada tahun 1980. Kemudian menjabat di berbagai posisi pada Polres Tangerang, terakhir sebagai Kadis Serse (1981-1984). Beliau bertugas di Mabes Polri sebagai Pasis PTIK XXI (1984-1986), SPN Mojokerto dengan posisi terakhir sebagai Ka Korsis (1986-1990), Polwil Bojonegoro sebagai Kabag Reserse (1990-1992), Polres Kediri sebagai Wakapolres (1992-1994), Pol XXX sebagai Pasis Sespim (1994-1995), AKPOL sebagai Dan Yon Tar (1995), Polda Metro Jaya sebagai KORSPRIPIM (1995-1996), Polres Jakarta Timur sebagai Kapolres (19961997), Polda Kalimantan Selatan sebagai Kadit Serse (1997-1998), GAB XXVI sebagai Pasis SESKO (1998-1999), kembali ke Mabes Polri sebagai Kasubdit Kamneg Serse (1999-2000), sebagai Koorspripim Kapolri (2000-2001), sebagai Kapus Kodalops Polda (2001), kemudian Polwil Purwakarta sebagai Kapolwil (2001), Polwil Bogor sebagai Kapolwil (2001-2002), sebagai SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Polda Metro Jaya sebagai Wakapolda (2003-2004), Polda Kalimantan Barat sebagai Kapolda (2004-2006), Staf Ahli Kapolri (2006-2009), Kadiv Humas Polri (2009), Irwasum Polri (2009-2011). Nanan Soekarna merupakan lulusan Akabri tahun 1978, melanjutkan pendidikan Palan Reserse Narkotik tahun 1987, pendidikan PTIK tahun 1986, Kibi Hankam tahun 1988, FBI National Academy Quantico USA tahun 1989, Sespim Pol Angkatan XXX tahun 1995, Sesko Gab angkatan XXVI tahun 1999, Lemhanas KSA XIII tahun 2005, dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA tahun 2008. Beberapa penugasan luar negeri yaitu Muhibah Taruna Akabri (perwakilan Akpol) ke Jepang tahun 1974, Misi perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa tahun 1990, Misi Perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Cambodia tahun 1992, serta seminar-seminar / konferensi-konferensi di Jepang, Australia, Belanda, Lyon, USA, New Zealand, Jerman, Thailand, Hongkong, Turki, Malaysia dan Myanmar.
Benny Haryanto | Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014. Beliau memulai karirnya sebagai Manajemen Trainee di Bank Danamon dan kemudian melanjutkan karirnya di Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank di Jakarta. Benny Haryanto telah menjabat berbagai posisi manajemen, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama empat tahun (2002-2006). Kemudian, bergabung dengan grup Lippo di berbagai posisi manajemen termasuk sebagai Presiden Komisaris di PT Lippo Securities (2014-sekarang). Benny Haryanto meraih gelar Bachelor of Administration dari Brandon University, di Manitoba dan gelar Master of Business Administration dari Washburn University di Kansas, Amerika Serikat.
22 AR2014_with English_M3.indd 22
26
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Markus Permadi | Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013. Markus Permadi memulai karirnya di Citibank N.A. (1971-1983) dengan pangkat terakhir Vice President, kemudian pindah untuk bergabung di PT Bank Central Asia dengan jabatan sebagai Direktur (1983-1990), setelah itu menjabat sebagai Presiden Direktur pada PT Bank Lippo (1990-1998). Beliau juga menjabat sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya pada Kantor Menteri Negara BUMN/Badan Pengelola BUMN (1998) dan Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), serta menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1998-September 2003). Selanjutnya beliau melanjutkan perjalanan karirnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (Juni 1999-Desember 2000) dan Komisaris Independen (Juni 2001-Mei 2007), kemudian menjabat sebagai Vice Chairman/Komisaris Independen pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (September 2003-Mei 2005), menjabat sebagai Komisaris pada Lembaga Penjamin Simpanan (Oktober 2005-September 2008). Beliau kemudian bergabung di PT Broadband Multimedia Tbk sebagai Komisaris (2006- 2007). Perjalanan karir beliau tidak berhenti sampai di situ, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Ciptadana Multifinance (2006-2007). Kemudian menjadi Komisaris pada PT Media Interaksi Utama (Januari 2007-Januari 2011), Non-Excecutive Director pada Bowspirit Capital Corporation Ltd (September 2007- Mei 2012), Presiden Komisaris pada PT Star Pacific Tbk (April 2009 - April 2013), Sekretaris pada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (1993-sekarang) dan Komisaris pada PT Bank National Nobu Tbk (Maret 2012- sekarang). Markus Permadi meraih gelar S1 pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan meraih gelar S2 pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Richard Setiadi | Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014. Richard Setiadi memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994 dan selama karir beliau sebagai audit eksternal, beliau melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka salah satunya PT Matahari Putra Prima Tbk. Beliau kemudian bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Head of Finance and Accounting pada tahun 2001. Dan untuk selanjutnya menjadi bagian dari Lippo Group Companies. Beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer Matahari Food Business. Saat ini beliau juga memegang posisi sebagai Direktur di PT Multipolar Tbk (2013-sekarang) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (2012-sekarang). Richard Setiadi meraih gelar S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta sebagai lulusan terbaik tahun 1994.
27
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 23
23 5/4/15 1:33 PM
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
dipastikan bahwa pertumbuhan sambungan internet akan sangat
Pemegang Saham yang Terhormat,
berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Segala Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Perseroan dapat melampaui persaingan usaha di tahun 2014 dengan baik. Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, Perseroan mampu mengembangkan usahanya dengan baik dan terstruktur.
Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat secara luas. PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN
Selama tahun 2014 kita telah menyaksikan kemajuan bisnis yang
Pada Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 April 2014, telah
signifikan dari PT First Media Tbk beserta seluruh unit usahanya. Masing-masing dari setiap unit usaha sudah memberikan dedikasi yang
diangkat 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris yaitu : Nanan Soekarna, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.
penuh untuk mengembangkan usahanya. Menciptakan antusiasme
Dengan pengangkatan tersebut, maka komposisi akhir jajaran Dewan
dalam masyarakat menjadi pola berpikir strategis Perseroan dalam
Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) Presiden Komisaris oleh Theo
proses pengembangan setiap unit usaha. Hal ini tidak lepas dari Misi perusahaan yang selalu mengutamakan pelanggan. Pencapaian di tahun
Sambuaga, 5 (lima) Komisaris Independen oleh Didik Junaidi Rachbini, Rizal Ramli, Ito Sumardi DS, Nanan Soekarna dan H. Muladi; dan 3 (tiga)
ini tidak lepas dari dukungan Direksi yang telah menjalin kerja sama
Komisaris oleh Markus Permadi, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.
yang baru di seluruh jajaran Perseroan dan mengarahkan Perseroan dengan strategi yang tepat untuk memajukan organisasi dan kegiatan
Pada posisi Direksi, dalam kesempatan ini, kami mengucapkan selamat
operasional di semua bidang usahanya.
atas pengangkatan Saudara Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan
TRANSFORMASI INDONESIA MELALUI TEKNOLOGI, INFORMASI DAN
Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, serta diikuti saudara Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria sebagai Direktur. Perseroan
KOMUNIKASI (TIK)
mengucapkan selamat bergabung kepada Komisaris dan Direksi baru
Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK
kiranya dapat ikut bahu membahu mengembangkan bisnis Perseroan
sedang mengalami tren perkembangan yang pesat yang ditandai
lebih baik.
dengan adanya teknologi cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan adanya konvergensi media. Dengan tren ini Indonesia akan
PROSPEK TAHUN 2015
mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang dapat mendorong
Dengan melihat tren ekonomi Indonesia yang terus meningkat, serta
akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang khususnya
keseimbangan politik yang membaik, maka hal ini dapat menunjang
dalam mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber dari
laju investasi dan produktivitas ekonomi di Indonesia. Lingkungan
kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
makro yang kondusif ini dapat memberikan rangsangan positif untuk
Pada tahun 2014, pertumbuhan internet di Indonesia mencapai sekitar
perkembangan bisnis Perseroan di tahun 2015. Tahun 2015 juga ditengarai menjadi tahun yang menantang bagi Perseroan seiring
84,17 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, penetrasi internet hanya
dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang membuat
berkisar 34,9% dari 252 juta penduduk di Indonesia. Hal tersebut masih jauh dari target Millennium Development Goal’s (MDGs) yang
persaingan di wilayah Asia Tenggara tidak lagi dibatasi oleh demografi kebangsaan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di kawasan Asia
mengharapkan adanya penetrasi internet mencapai 50% dari jumlah
Tenggara menjadi lebih kompetitif dalam memberikan nilai tambah
penduduk.
kepada konsumennya. Perseroan siap dan menyambut baik berlakunya Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan untuk mencapai 50%
Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut serta berusaha terus berada
angka penetrasi Internet di Indonesia. Mengejar angka 50% bukanlah
di barisan depan dalam membangun Indonesia terkoneksi untuk
sekedar mengejar prestasi semata, hal tersebut dilakukan agar dapat
membuat perekonomian Indonesia semakin berjaya di masa depan,
berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2012
melalui pengembangan usahanya di bidang teknologi, media, dan
kontribusi sambungan internet di indonesia menyumbang 1,6% dari
telekomunikasi (TMT).
Produk Domestik Bruto (“PDB”) Indonesia (setara dengan Rp 115 triliun) dan akan diperkirakan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2016. Sudah
24 AR2014_with English_M3.indd 24
28
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
APRESIASI Dalam kesempatan ini, kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada pemegang saham yang terhormat atas dukungannya selama ini kepada Perseroan. Kami masih terus berharap dukungan Anda agar PT First Media Tbk dapat menjadi salah satu kekuatan penyedia layanan jaringan dan internet pita lebar di Indonesia, dapat terus maju dan berkontribusi kepada kemajuan ekonomi Indonesia, sekaligus penghantar tayangan televisi sarat informasi, materi pendidikan, dan hiburan, penyedia konten berita yang bermutu, berbobot, seimbang dan membangun. Sebuah visi megamedia untuk pembangunan masa depan Indonesia. Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan PT First Media Tbk atas pencapaian dan prestasi di tahun 2014. Bersamaan dengan itu, Kami juga ucapkan selamat bekerja untuk tahun 2015. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris PT First Media Tbk
Theo Sambuaga Presiden Komisaris
29
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 25
25 5/4/15 1:33 PM
DIREKSI 26 AR2014_with English_M3.indd 26
30
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Dari kiri ke kanan: Harianda Noerlan, Dicky S Moechtar, Ali Chendra, Johannes Tong, Richard Kartawijaya, Irwan Djaja, Anthony Chandra Kartawiria
31
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 27
27 5/4/15 1:33 PM
PPROFIL R ROFIL OFI OFIL FI L DIREKSI DR DI REE KSI K SI
Ali Chendra | Presiden Direktur Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Ali Chendra menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Pada tahun 2003, Ali Chendra mendirikan Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) dengan jabatan Vice Chairman. Memulai karir sebagai technical staff pada PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Menjabat sebagai Direktur pada PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999); PT Infracom Telesarana (2009-2012). Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di beberapa Perusahaan antara lain: PT Indonesia Media Televisi (2012-2014); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Datakom Pratama (2005-2006); PT MLC/Indovision (2001-2004); PT Media Citra Indostar (2001-2004). Selain itu beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari beberapa perusahaan milik Bhakti Investama/MNC Group, yaitu : Linktone-Nasdag Listed (anggota Direksi); PT Bhakti Investama Tbk (anggota Direksi); PT Agis Tbk (anggota Direksi); PT Metrosel (anggota Dewan Komisaris); PT Mobile 8 Telecom Tbk (anggota Dewan Komisaris). Pada tahun 2003 beliau meraih gelar sarjananya pada Control Data Institute, Toronto, Canada.
Irwan Djaja | Wakil Presiden Direktur Menjabat sebagai sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Irwan Djaja menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-2013) dan Direktur Keuangan Perseroan (2009-2011). Memulai karir sebagai Akuntan pada PT Citra Dimensi Arthali (1993-1994), kemudian bergabung dengan kantor akuntan publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor di Divisi Business Advisory (1994-1996). Melanjutkan perjalanan karirnya dengan bekerja di KPMG (Klynveld Peat Marwich and Goerdeler) Asia Pasific sebagai Senior Manager, kemudian bergabung dengan kantor Siddharta Consulting, firma anggota dari KPMG Internasional selama enam tahun sejak 1999, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Associate Partner Corporate Finance di Divisi Financial Advisory Services sejak 2001. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Direktur (Deputy CFO) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk, perusahaan multifinance (2006-2008). Irwan Djaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Indonesia dan Master of Applied Finance dari The University of Melbourne, Australia dan mendapat gelar Doctoral in Management dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.
28 28 AR2014_with English_M3.indd 28
32
LAPORAN LA LAPO LAP APO POR ORAN OR RAN RA AN N TA TAH T TAHUNAN AH H HU UN U NAN NAN AN PT PT FIRST RST M MED ME MEDI MEDIA DIA IA A Tb Tbk bk k2 20 2014 0 01 014 14 4
5/4/15 1:33 PM
Dicky S. Moechtar | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Awalnya beliau berkarir di dunia perbankan yaitu di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984 dimulai dengan menjadi Programmer, dan kemudian meningkat menjadi Asisten Manajer Sistem Analis (1986-1991). Selanjutnya beliau berkarir di PT Bank Lippo Tbk dengan posisi terakhir sebagai Managing Director yang membawahi bidang IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999 - 2002). Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (2002-2008), PT Link Net (2009-2011) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang). Dicky S. Moechtar merupakan lulusan The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Jerman, untuk bidang Computer Studies.
Harianda Noerlan | Direktur Independen Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan merangkap Corporate Secretary sejak tahun 2006. Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan pada tahun 1990 di PT Bank Niaga Tbk. Jabatan terakhir di bank tersebut sebagai Head of International Banking Division-Capital Market Group di tahun 2000. Kemudian beliau bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Indonesian Bank Restructuring Agency - IBRA) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit di tahun 2002. Selanjutnya beliau bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk dengan menjabat beberapa posisi yaitu Managing Director Compliance (Direktur Kepatuhan), Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006). Harianda Noerlan menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.
33
ANNUAL ANNUAL NUA RE REPO REPORT R EPO EP PO ORT OR ORT TP PT TF FIRST IR RST RST M MEDIA EDIA DIA IA Tb Tbk 2014 2 20 014 014
AR2014_with English_M3.indd 29
29 9 5/4/15 1:33 PM
PROFIL PR PRO RO OFIL OFFIL FFIILL DIR DIREK DIREKS DIREKSI DIREEKKSI
Johannes Tong | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga duduk sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan antara lain PT First Media Production (2008-sekarang) dan PT Media Sinema Indonesia (2010-sekarang). Kemudian juga memegang jabatan sebagai Direktur di Art Department, Universitas Pelita Harapan. Karir profesional beliau sebelumnya antara lain adalah Loan Officer Bank of America, Area Manager TIMS, General Manager PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager PT Plasma Plastic Industry, General Manager PT Indonesia Performing Arts, dan General Manager PT Melodia. Beliau mendapatkan gelar sarjananya di bidang fisika, matematika dan administrasi bisnis pada Azusa Pacific University dan gelar Magister in Business Administration di California State University, Los Angeles.
Anthony C. Kartawiria | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Memulai karirnya di bidang pemasaran dan persetujuan pemberian kredit di PT Indocitra Finance Tbk (Januari 1985 - Desember 1994). Kemudian menjabat sebagai Direktur Kredit di PT Bank CIC Tbk (Januari 1995 Februari 2003), sebagai Presiden Direktur/CEO di PT Bhakti Capital Tbk (Januari 2004 - Desember 2007), sebagai Direktur Operasi dan Keuangan (CFO) di PT Mobile-8 Telecom Tbk/PT Smartfren Telecom Tbk (Januari 2008 Maret 2011) dan sebagai Chief Executive Officer Mobile Commerce di PT Smartfren Telecom Tbk (April 2011-Agustus 2013) Anthony C. Kartawiria meraih gelar Sarjananya di bidang Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Carleton, Ottawa - Canada.
30 30 AR2014_with English_M3.indd 30
34
LAPORAN LA LAPO LAP APO POR ORAN OR RAN RA AN N TA TAH T TAHUNAN AH H HU UN U NAN NAN AN PT PT FIRST RST M MED ME MEDI MEDIA DIA IA A Tb Tbk bk k2 20 2014 0 01 014 14 4
5/4/15 1:33 PM
Richard Kartawijaya | Direktur Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Link Net (2013-2014) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang). Memulai karir profesionalnya di dunia komputer sebagai Distributor NEC Computer, PT Citra Caraka sejak 1982. Berkarir selama 15 tahun di Berca, Distributor Hewlett-Packard, sejak Engineer sampai Direktur. Selanjutnya beliau menjadi Country Manager di Microsoft Indonesia (1998-2002). Presiden Direktur di Integrasi Teknologi (2002-2003), Country Manager di Motorola Indonesia (2003-2005). Presiden Direktur di PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010), dan juga menjadi Managing Director di PT Andalan Solusindo Pratama (2008-2013). Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Ander Cakra Buana (2010-2013). Richard Kartawijaya juga menjadi Dosen di Universitas Bina Nusantara, Graduate Program. Beliau pun aktif berorganisasi, antara lain mengikuti di Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) sejak 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Umum, Masyarakat Industri Kreatif dan Teknologi Informasi (MIKTI) sejak 2009 dengan jabatan sebagai Bendahara, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) sejak 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Bidang ICT dan Content. Kemudian beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri dari Majalah Swa Sembada untuk Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award (INAICTA) sejak 2007 sampai dengan 2013 dan terakhir sebagai anggota dari Steering Committee dan sebagai Ketua Juri Asia Pacific ICT Award (APICTA) sejak 2002 sampai dengan 2013. Mobile Content & Application Award 2008 Kadin (MCAA 2008) sebagai Wakil Ketua Pelaksana dan sebagai Ketua Dewan Juri. Richard Kartawijaya meraih gelar S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia dan gelar S2 (Master of Business Administration) di bidang Marketing dari Indonesian European University, Surabaya, Indonesia.
35
ANNUAL ANNUAL NUA RE REPO REPORT R EPO EP PO OR ORT ORT T PT PT F FIRST IR RST RST M MEDIA EDIA DIA IA Tb Tbk 2014 2 20 014 014
AR2014_with English_M3.indd 31
31 31 5/4/15 1:33 PM
LAPORAN DIREKSI Pemegang Saham Yang Terhormat,
dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm). Fokus Perseroan tersebut telah berhasil membawa Perseroan
Menjadi yang pertama dalam bidang TIK dan penyediaan konektivitas kepada masyarakat merupakan tujuan utama Perseroan. Meningkatkan antusias masyarakat terhadap
menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang pertama di Indonesia. Pencapaian-pencapaian Perseroan di tahun 2014 semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai yang terdepan. Tidak saja dari sisi pendapatan yang mengalami peningkatan,
teknologi digital merupakan bentuk pelaksanaannya.
pengembangan unit usaha Perseroan pun terjadi secara signifikan selama
Perseroan menegaskan melalui Visi Megamedia ingin
tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan mengusung tema “Broadband
membantu mengurangi kesenjangan teknologi digital di
Leader” untuk Laporan Tahunan 2014 ini.
Indonesia.
KINERJA KEUANGAN PERSEROAN
Bentuk penegasan Visi Megamedia Perseroan tersebut terealisasi dengan
Pada tahun 2014, Perseroan mampu meraih pendapatan sebesar
selalu berfokus pada pengembangan 3 (tiga) komponen utama TIK yaitu:
Rp 2,03 triliun, meningkat sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Jumlah
Jaringan, Konten, dan Bandwidth. Perseroan pada tahun ini sukses
pelanggan internet meningkat menjadi 392 ribu dan TV kabel meningkat
membangun dan memperluas jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) di
menjadi 363 ribu. Laba kotor perusahaan mencapai
beberapa kota di pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya
Rp 1,43 triliun, meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
dan Bali, serta membangun jaringan Data dan Komunikasi untuk pasar
Laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan di tahun 2014
korporasi agar mendorong perputaran bisnis yang handal. Bandwidth
menjadi Rp 7,49 triliun.
sebagai media penghantarnya selalu ditingkatkan agar dapat mempercepat akses informasi. Oleh sebab itu, Perseroan menetapkan kecepatan 10 Mbps sebagai kecepatan dasar yang patut dirasakan oleh masyarakat saat ini. Lalu untuk konten TV dan aplikasi, Perseroan berhasil mengembangkan teknologi TV Anywhere dan memperbanyak kanal in-house sebagai nilai pembeda.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Perseroan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan - Good Corporate Governance (“GCG”), secara bertahap melengkapi diri dengan berbagai perangkat pendukung GCG. Selain visi, misi dan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan sejak lama, Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan,
BROADBAND LEADER
Panduan mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta
Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK
berbagai Standar Prosedur Operasional. Selain itu, Perseroan mempunyai
sedang mengalami tren perkembangan yang pesat seperti teknologi
bagian Divisi Corporate Legal, untuk memastikan kepatuhan atas
cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan konvergensi. Dengan
peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan demikian, kami yakin bahwa
tren ini Indonesia akan mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang
peraturan-peraturan GCG dapat diimplementasikan dengan baik. Semua
dapat mendorong akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang
ini merupakan suatu kesatuan sistem yang menunjang tercapainya
khususnya untuk Indonesia sebagai negara berkembang, transformasi TIK
keberhasilan penerapan GCG di Perseroan. Pelaksanaan GCG di Perseroan
harus dapat mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber
menggunakan pendekatan top-down, dengan memperhatikan peraturan
dari kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
perundang-undangan yang berlaku, best practice, dan budaya Perseroan. Dengan demikian, diharapkan penerapan GCG dapat berjalan dengan lancar
Meninjau kondisi tren TIK kedepan, Perseroan sangat memahami bahwa
serta didukung oleh semua pihak.
TIK merupakan bagian dari bidang usaha yang dijalani. Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya
PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN Direksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Larry Ridwan dan
menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat secara luas. Perseroan saat ini telah masuk dalam tahap merealisasikan wacana transformasi Indonesia dalam bidang TIK khususnya konvergensi antara Internet, Penyiaran dan Telekomunikasi.
Saudara Danrivanto Budhijanto yang telah memberikan kontribusinya kepada First Media selama menjabat sebagai Direktur, sekaligus ucapan selamat menjalankan tugas di posisi baru. Di tahun 2014, terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan dengan adanya
Perseroan memandang ketiga bidang teknologi tersebut (Internet, Penyiaran dan Telekomunikasi) merupakan pondasi atau komponen besar dalam konsep TIK, sehingga Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya dengan
pengangkatan saya, Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria selaku Direktur.
menggabungkan ketiga bidang teknologi tersebut dalam konsep “TriplePlay”,
Direksi menyambut baik pengangkatan Bapak Nanan Soekarna sebagai
yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan
Komisaris Independen, Bapak Benny Haryanto dan Bapak Richard Setiadi
(HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet)
sebagai Komisaris.
32 AR2014_with English_M3.indd 32
36
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Seluruh perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 April 2014. Untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru bergabung, kami mengucapkan selamat bekerja dan berharap dapat membawa Perseroan mencapai prestasi yang lebih gemilang. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Pencapaian positif dalam organisasi bukan hanya dinilai dari angka pendapatan, efisiensi biaya, dan efektifitas program pemasaran, melainkan manajemen sumber daya manusia menjadi hal penting dalam memajukan nilai usaha organisasi. Dalam hal ini Perseroan pada tahun 2014 menyadari pentingnya mengelola sumber daya manusia sebagai bagian dari manajemen strategi. Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini. PENGHARGAAN Sebagai hasil kerja Perseroan yang berfokus kepada pelanggan sesuai misinya, pada tahun 2014 Perseroan berhasil mendapatkan 6 (enam) penghargaan, yaitu: 1.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media
2.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media
3.
Corporate Image Category Pay TV Excellent in Building and Managing Corporate Image
4.
Corporate Image Category Internet Provider Excellent in Building and Managing Corporate Image
5.
Top Telco 2014 Fixed Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication
6.
TOP BRAND Award Category Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
Ini merupakan hasil pembuktian antusias masyarakat terhadap merek (brand) First Media sebagai layanan digital terpadu. APRESIASI Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, serta kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, investor, kreditur, rekan bisnis, lembaga pemerintah, masyarakat pasar modal, media massa, dan masyarakat luas yang selama ini mendukung kerja PT First Media Tbk. Semua dukungan yang tanpa henti ini memberikan kekuatan bagi kami untuk mampu mewujudkan target dan rencana PT First Media Tbk di masa mendatang, serta terus meningkatkan manfaat keberadaannya bagi masyarakat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan, dukungan, dan loyalitas yang telah diberikan. Kami berharap agar kesuksesan selalu menjadi milik kita semua dengan kerjasama yang terus terjalin. Untuk dan atas nama Direksi PT First Media Tbk
Ali Chendra Presiden Direktur
37
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 33
33 5/4/15 1:33 PM
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Perseroan juga melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media dan telekomunikasi. Perseroan mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan dalam bisnis teknologi, media dan telekomunikasi di Indonesia, melalui peningkatan pendapatan sebesar 16% dari Rp 1,75 triliun menjadi Rp 2,03 triliun, dan aset Perseroan berkembang 147% dibanding tahun 2013. Perseroan mempertahankan posisinya sebagai operator berskala terkemuka dalam pasar broadband (pita lebar) berkualitas dan televisi berlangganan di Indonesia yang menyediakan layanan melalui kabel serat optik dan kabel coaxial.
Perseroan memasarkan layanannya terutama melalui paket Combo, penggabungan antara layanan internet dan televisi berlangganan. Pada 31 Desember 2014 terdapat sekitar 755 ribu pelanggan yang berlangganan layanan Perseroan, baik itu layanan internet broadband maupun layanan televisi berlangganan.
Jumlah pelanggan perumahan internet broadband meningkat dari 333 ribu menjadi 392 ribu, sedangkan pelanggan televisi berlangganan perumahan dan komersial meningkat dari 304 ribu menjadi 363 ribu di tahun 2014. Jumlah pelanggan Perseroan sebagian besar berasal dari area Jakarta dan sekitarnya di mana Perseroan terus berusaha meningkatkan penetrasi pada area ini. Di samping itu kenaikan jumlah pelanggan juga diperoleh dari Surabaya dan Bandung, seiring dengan perluasan dan penarikan jaringan Perseroan yang terus dilakukan pada kota-kota ini di tahun 2014.
34 AR2014_with English_M3.indd 34
38
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Keterangan (dalam jutaan Rupiah)
2014
2013
2.026.070
1.754.102
15,5%
592.450
474.114
25,0%
1.433.620
1.279.988
12,0%
634.638
718.015
-11,6%
798.982
561.973
42,2%
394.400
361.992
9,0%
Remark (in millions of Rupiah)
Pendapatan Revenue
Beban Layanan Cost of Services
Laba Kotor Gross Profit
Beban Operasional Operating Expenses
EBITDA EBITDA
Penyusutan dan Amortisasi Depreciation and Amortization
Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak
7.828.319
-
Gain from Divestment of Subsidiary
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma
7.908.159
19.937
39665,7%
7.943.319
19.937
19,937
7.731.975
(103.375)
-7579,5%
211.344
123.312
71,4%
Profit for The Year after Proforma Adjusments
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year
Laba (Rugi) yang dapat di atribusikan kepada : Income / (loss) attibutable to :
Pemilik Entitas Induk Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali Non - Controlling Interest
ARPU internet broadband dan televisi berlangganan masing-masing naik menjadi Rp 216 ribu dan Rp 186 ribu, sebagian besar disebabkan oleh pengemasan ulang (repackaging) produk combo yang ditawarkan pada bulan Februari 2014. Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 dengan penekanan penting pada tahun tersebut.
Ikhtisar Secara konsolidasi, pendapatan Perseroan pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana pendapatan dari layanan internet menjadi kontributor terbesar untuk peningkatan tersebut. Perseroan tetap akan melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka pengembangan usaha, peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan terkait dengan pengembangan produk dan jasa, antara lain konten televisi berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Manajemen senantiasa menerapkan kebijakan keuangan secara hati-hati dan disiplin di seluruh kegiatan Perseroan.
Pendapatan Operasional Pendapatan Perseroan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 2,03 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 272 miliar atau 16% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,75 triliun. Pendapatan atas layanan televisi berlangganan menyumbang 32%, layanan jasa internet menyumbang 51% dari total pendapatan. Selebihnya sejumlah 17% dari total pendapatan diperoleh melalui layanan komunikasi data, media iklan, dan pendapatan lainnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan jumlah pelanggan perumahan serta peningkatan pendapatan dari korporasi.
39
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 35
35 5/4/15 1:33 PM
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Pendapatan internet broadband di tahun 2014 adalah sebesar
Sepanjang tahun 2014, Perseroan mencatat jumlah beban layanan
Rp 1,03 triliun mengalami kenaikan sebesar 27% dibandingkan tahun
sebesar Rp 592 miliar, naik sebesar 25% dibandingkan dengan
sebelumnya terutama karena pertumbuhan jumlah pelanggan.
tahun sebelumnya. Beban layanan mengalami kenaikan yang lebih
Pendapatan layanan televisi berlangganan naik sebesar 18% pada tahun
cepat dibandingkan kenaikan pendapatan karena kenaikan beban
2014, mencapai Rp 650 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah
pemrograman dan beban internet broadband sehubungan dengan
pelanggan dan ARPU seperti yang dijelaskan di atas.
perluasan Perseroan, serta efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing di mana beban pemrograman dan internet
PRODUK PRODUCTS
(dalam jutaan Rupiah)
2014
broadband sebagian besar dalam Dolar Amerika. Berdasarkan rata-rata
2013 %
Jumlah / Total
%
(in millions oh Rupiah)
Jumlah / Total
TV Kabel
649.743
32,1
552.521
31,5
1.032.510
51,0
813.699
46,4
Persentase beban layanan terhadap pendapatan di tahun 2014 adalah
166.132
8,2
185.841
10,6
29%, naik dari semula 27% di tahun 2013.
Pendapatan Iklan
77.944
3,8
94.301
5,4
Lain-lain
99.741
4,9
107.740
6,1
nilai tukar sepanjang tahun, Rupiah melemah sebesar 13% pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya.
Cable TV
Internet Broadband Broadband Internet
Layanan Komunikasi Data Data Communication Services Media Sales
Laba Kotor
Others
Jumlah Total
Perseroan membukukan margin laba kotor sebesar 71% pada tahun 2.026.070
100,0
1.754,102
2014, yang turun dibandingkan margin laba kotor di tahun 2013 yaitu
100,0
sebesar 73%, hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan beban layanan seperti dijelaskan diatas.
tabel komposisi pendapatan Perseroan Beban Operasional Sedangkan pendapatan dari layanan komunikasi data pelanggan
Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi
korporasi mencapai Rp 166 miliar di tahun 2014 dan memberikan
dan umum. Beban penjualan sebagian besar terdiri dari beban karyawan
kontribusi sebesar 8% dari jumlah pendapatan Perseroan.
untuk staf penjualan, beban komisi dan promosi, sedangkan beban umum dan administrasi sebagian besar terdiri dari beban karyawan
Perseroan terus melakukan penjualan iklan kepada berbagai
untuk staff non-penjualan, beban penurunan nilai piutang usaha dan
perusahaan. Pendapatan iklan sebesar Rp 78 miliar di tahun 2014
beban sewa.
memberikan kontribusi sebesar 4% dari jumlah pendapatan Perseroan. Beban operasional sebesar Rp 635 miliar di tahun 2014 turun sebesar Beban Layanan
Rp 83 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian
Beban layanan sebagian besar terdiri dari beban pemrograman televisi
besar disebabkan oleh turunnya beban umum dan administrasi
berlangganan, terutama terdiri dari beban distribusi program dan
sebagai akibat dari efisiensi operasional Perseroan. Beban umum dan
layanan teknis, serta beban layanan internet broadband, terutama biaya
administrasi di tahun 2014 berjumlah Rp 501 miliar atau
bandwidth serta beban lainnya yang berkaitan dengan bandwidth,
Rp 59 miliar lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Beban
seperti beban sewa peralatan, beban sewa menara dan beban akses
penjualan sejumlah Rp 134 miliar di tahun 2014, turun sebesar
internet.
Rp 24 miliar dibandingkan tahun lalu.
Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban penyusutan terdiri dari penyusutan aset tetap, sedangkan beban amortisasi merupakan amortisasi aset tak berwujud, terutama perangkat lunak komputer.
Beban depresiasi dan amortisasi masing-masing berjumlah Rp 380 miliar dan Rp 14 miliar pada tahun 2014, masing-masing naik sebesar Rp 42 miliar dan turun sebesar Rp 9 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya investasi aset tetap, yang sebagian besar merupakan kabel jaringan serta set-top-boxes dan perangkat yang ditempatkan pada pelanggan tabel komposisi beban layanan Perseroan
dan investasi perangkat lunak komputer yang diperlukan untuk menunjang perluasan jaringan Perseroan dan sistem informasi terkait.
36 AR2014_with English_M3.indd 36
40
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:33 PM
Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan
per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,11 triliun per tanggal
Setelah Penyesuaian Proforma
31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena
Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Setelah
adanya penambahan pinjaman jangka panjang dan hutang sewa
Penyesuaian Proforma pada tahun 2014 sebesar Rp 7,94 triliun,
pembiayaan pada tahun 2014, serta dibukukannya liabilitas pajak
yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,92 triliun atau 39.742%
tangguhan sebesar Rp 369 miliar.
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 20 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang
Pertumbuhan Ekuitas
signifikan serta ditunjang dengan efisiensi operasional Perseroan. Pada
Total ekuitas per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah
tahun 2014, Perseroan juga membukukan keuntungan dari penjualan
Rp 9,39 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 6,95 triliun atau
sebagian kepemilikan saham entitas anak sebesar Rp 1,33 triliun,
285% dibandingkan dengan total ekuitas per tanggal 31 Desember
keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan pihak non-pengendali
2013, yaitu sebesar Rp 2,44 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan
sebesar Rp 537 miliar dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas
oleh nilai laba komprehensif yang diperoleh Perseroan pada tahun 2014.
asosiasi dengan nilai wajar sebesar Rp 5,96 triliun. Likuiditas dan Sumber Pendanaan Laba yang dapat diatribusikan
Arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasional
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun
tahun 2014 adalah sebesar Rp 65 miliar, mengalami penurunan sebesar
2014 adalah sebesar Rp 7,73 triliun, sedangkan kepada kepentingan
Rp 320 miliar dibandingkan tahun 2013 dimana arus kas bersih yang
non pengendali adalah sebesar Rp 211 miliar. Laba yang diatribusikan
digunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp 385 miliar.
kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 7,84 triliun, terutama
Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penerimaan kas
dikontribusikan dari keuntungan dari penjualan sebagian kepemilikan
dari pelanggan sebesar Rp 492 miliar di-offset dengan peningkatan
saham entitas anak, keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan
pembayaran kas kepada pemasok Rp 604 miliar dan peningkatan
pihak non-pengendali dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas
pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Rp 208 miliar.
asosiasi dengan nilai wajar. Laba yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali naik sebesar Rp 88 miliar dibandingkan tahun 2013,
Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi mencapai
dikontribusikan dari kenaikan pendapatan layanan internet dan layanan
Rp 148 miliar pada tahun 2014, mengalami peningkatan sebesar
televisi berlangganan yang signifikan serta ditunjang dengan efisiensi
Rp 1,20 triliun atau 114% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasional Perseroan pada tahun 2014.
investasi sebesar Rp 1,05 triliun pada tahun 2013. Pada tahun 2014, Perseroan tetap melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka
Pertumbuhan Aset
peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan yang terkait
Total aset per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 12,96 triliun,
dengan pengembangan produk dan jasa, antara lain konten televisi
yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,72 triliun atau sebesar 147%
berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Pengeluaran kas
dibandingkan dengan total aset per tanggal 31 Desember 2013, yaitu
terbesar dalam aktivitas investasi di tahun 2014 adalah perolehan aset
sebesar Rp 5,24 triliun. Aset lancar Perseroan naik sebesar
tetap sebesar Rp 1,17 triliun.
Rp 255 miliar dari Rp 1,22 triliun per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 1,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Aset tidak lancar
Pada tahun 2014, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
Perseroan meningkat sebesar Rp 7,46 triliun, dari semula Rp 4,02 triliun
sebesar Rp 104 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 312 miliar
per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 11,48 triliun per tanggal
atau 150% dibandingkan tahun 2013.
31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan saldo akun Investasi pada Entitas Asosiasi dari investasi
Manajemen Risiko Keuangan
Perseroan di PT Link Net Tbk sebesar Rp 6,20 triliun.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan
Posisi Kewajiban
manajemen risiko, Perseroan mencoba untuk meminimalkan potensi
Total kewajiban per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah
dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
Rp 3,57 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 768 miliar atau naik 27% dibandingkan dengan total kewajiban sebesar Rp 2,81 triliun per tanggal 31 Desember 2013. Total kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar Rp 146 miliar dari Rp 1,61 triliun per tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 1,46 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Penurunan kewajiban lancar ini disebabkan penurunan pinjaman bank dan penurunan saldo akun liabilitas jangka pendek lainnya yang mencatat pendapatan Perseroan yang ditangguhkan. Kewajiban tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp 914 miliar dari Rp 1,20 triliun
41
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 37
37 5/4/15 1:33 PM
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Risiko Kredit
Risiko Suku Bunga
Risiko kredit adalah risiko salah satu pihak atas instrumen keuangan
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
yang gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain
yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perseroan memiliki
mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perseroan yang
risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan
mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di
suku bunga mengambang. Perseroan melakukan pengawasan terhadap
bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit
dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif
maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk
terhadap Perseroan.
risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perseroan adalah
Risiko Likuiditas
untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu,
Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami
sehingga Perseroan memiliki kas dan setara kas di berbagai bank.
kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola
Risiko Mata Uang
risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmen
yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan
Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu Perseroan juga
melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing,
melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus
di antaranya adalah pembiayaan modal kerja Perseroan. Sehingga,
menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
Perseroan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama
keuangan.
Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
terhadap mata uang dolar Amerika dapat memberikan dampak pada
Pada bulan Februari 2015, Perseroan memperpanjang fasilitas
kondisi keuangan Perseroan. Perseroan mengelola risiko mata uang
Revolving Loan sebesar Rp 12 miliar dan Omnibus Invoice Financing
dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata
Buyer sebesar Rp 193 miliar dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan
uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang
dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember
Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank Sinarmas
2014, Perseroan belum menandatangani transaksi lindung nilai untuk
Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perseroan
mengelola risiko mata uang asingnya, akan tetapi sedang dalam tahap
sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
mengevaluasi hal yang sama sehubungan dengan regulasi baru yang Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank ICBC Indonesia
akan berlaku efektif pada tahun 2015.
telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perseroan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
38 AR2014_with English_M3.indd 38
42
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
43
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 39
39 5/4/15 1:34 PM
VISI
MENJADI PERUSAHAAN PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA TERPADU TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR GUNA MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. VISI PERSEROAN MENCAKUP LANDASAN LAYANAN ENAM-C YANG TERPADU : CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION COMPUTER – LAYANAN BROADBAND INTERNET COMMUNICATION – LAYANAN DATA KOMUNIKASI CONTENT – KONTEN UNTUK INTERNET DAN TV CHANNELS – MEMPRODUKSI “IN-HOUSE CHANNEL”
MISI
MENJADI PELOPORDIDIBIDANGNYA BIDANGNYA MENJADI PELOPOR MENGUTAMAKAN KOMPETENSIDAN DANPROFESIONALISME PROFESIONALISME MENGUTAMAKAN KOMPETENSI FOKUS PELANGGAN FOKUS PADA PADA PELANGGAN MENJADI PILIHANUTAMA UTAMAUNTUK UNTUKBERKARIR BERKARIR MENJADI PILIHAN WARGA USAHAYANG YANGBERTANGGUNG BERTANGGUNGJAWAB JAWAB WARGA USAHA SEMANGAT DALAMBEKERJA BEKERJA SEMANGAT DALAM
40 AR2014_with English_M3.indd 40
44
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
NILAI NILAI PERUSAHAAN PERUSAHAAN
DISIPLIN DALAM PELAKSANAAN KUALITAS DALAM PELAYANAN INOVASI DALAM PENGEMBANGAN AGRESIF DALAM PENETRASI PASAR PERHATIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
STRATEGI STRATEGI USAHA USAHA MEMANFAATKAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, KHUSUSNYA TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR DIGITAL BERKECEPATAN TINGGI, UNTUK MENGHADIRKAN LAYANAN MEGAMEDIA TERPADU DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU DI INDONESIA. SENANTIASA MENJADI YANG PERTAMA DI INDONESIA DALAM MENGADOPSI TEROBOSAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM RANGKA MENGUPAYAKAN LOMPATAN KE DEPAN BAGI PERSEROAN, SEKALIGUS MENYEDIAKAN JASA DAN PRODUK YANG SUPERIOR KEPADA PELANGGAN MENGUPAYAKAN EFISIENSI USAHA SECARA TERUS MENERUS UNTUK MENJADI PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA BERMUTU TINGGI
45
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 41
41 5/4/15 1:34 PM
SEJARAH RINGKAS
Peluncuran STB (Set-Top-Box) berbasis teknologi Android. Re-Branding First Media LIVE menjadi First Media GO Akuisisi Perusahaan : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks 3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik
Jaringan mencapai 1 juta Homepassed. Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”. Memperkenalkan layanan FastNet 100 Mbps Ekspansi jaringan ke kota Bandung. Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable. Pelaksanaan Waran Seri II
2014
2013
Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording) dan teknologi OTT (Over the Top) yaitu menyaksikan siaran televisi melalui internet (online) dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.
2012
Ekspansi Jaringan (New Roll-Out) Meluncurkan Video On Demand Memperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita. Pelaksanaan Waran Seri II
2011
Memperkenalkan FastNet Kids HomeCable Family Plus First HD Channels in Indonesia FastNet 20 Mbps Premium Call Center NSIA Online Payment Facility. Penawaran Umum Terbatas II
2010
Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp 722 miliar dan EBITDA sejumlah Rp 199 miliar. Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara. Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate
2009
Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Internet Pendirian PT First Media Production dan PT First Media News Pelaksanaan Waran Seri I
2008
Berubah nama menjadi PT First Media Tbk Penawaran Umum Terbatas I Memperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet” Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”. Memperkenalkan konsep Triple-Play : FastNet, HomeCable dan DataComm Mendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosi Memperluas jaringan baru sebanyak 100 ribu Homepassed
2007
Ekspansi jaringan berbasis Digital
2006 2004
Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000 Jumlah Pelanggan menembus angka 100 ribu Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) EBITDA Positif dicapai Ekspansi Jaringan Analog tahap awal selesai
2003 2002 2001
Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia Tbk Peluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan Surabaya Peluncuran akses layanan internet Ekspansi jaringan Analog tahap awal dimulai
2000
Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk
1999 1998 1995 1994
Pengambilalihan seluruh aset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda
42 AR2014_with English_M3.indd 42
46
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
67 9
HD CHANNELS
Layanan televisi berlangganan yang menyiarkan berbagai variasi program hingga 188 kanal dengan 67 kanal kualitas HD serta didukung dengan perangkat STB (set-top-box) berbasis teknologi Android.
IN-HOUSE CHANNELS
Kanal televisi hasil karya Perseroan sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Kanal in-House disiapkan untuk memenuhi selera masyarakat serta menambah hiburan untuk keluarga Indonesia.
IKHTISAR PENTING 2014 98
Layanan data dan komunikasi super cepat untuk korporasi, kini jaringannya hadir di 98 (sembilan puluh delapan) gedung perkantoran di wilayah DKI Jakarta. Layanan DataComm merupakan mitra terbaik bagi seluruh korporasi.
GEDUNG
8.505
KILOMETER
11.184 1,4
JUTA
AKUISISI
KILOMETER
Jaringan kabel berbasis serat optik yang menjadi tulang punggung konektivitas data dan informasi mencapai 8.505 Km. Jaringan kabel berbasis tembaga yang menjadi jalur penghubung masyarakat atau hunian dengan data dan informasi yang mencapai 11.184 Km. Jumlah jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) Perseroan yang terhubung ke setiap hunian atau rumah yang mencakup 1,4 juta homepassed. PT MSH Niaga Telecom Indonesia Perseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Delta Nusantara Networks Perseroan melalukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Prima Wira Utama Perseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Chantiqa
PT Mitra Mandiri Mantap Perseroan melakukan penyertaan saham secara langsung.
PT Cinemaxx Global Pasifik Perseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Citra Investama Andalan Terpadu.
47
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 43
43 5/4/15 1:34 PM
44 AR2014_with English_M3.indd 44
48
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
PENGHARGAAN 2014 2014 Award 1. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media 2. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media 3. Corporate Image Category Pay TV – Excellent in Building and Managing Corporate Image 4. Corporate Image Category Internet Provider - Excellent in Building and Managing Corporate Image 5. Top Telco 2014 Fixed Internet Provider – In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication 6. TOP BRAND Award Category Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
49
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 45
45 5/4/15 1:34 PM
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri televisi berlangganan memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha tersebut, diantaranya adalah :
Industri media di Indonesia di bidang periklanan yang didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasifik. Berdasarkan data dari 59 market di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika menunjukkan pendapatan iklan global mencapai 4,8% pada tahun 2014 atau setara dengan USD 551 miliar. Pada tahun 2015, diprediksikan bahwa iklan global akan meningkat 5% dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.
Pertumbuhan pelanggan layanan televisi berlangganan. Dimana pasar bisnis televisi berlangganan masih cukup besar. Hal ini terbukti bahwa dari sekitar 45 juta pemilik televisi kurang dari 15% yang menggunakan jasa televisi berlangganan. MPA memperkirakan bahwa pelanggan televisi berlangganan akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Berdasarkan hal tersebut Perseroan akan terus membenahi layanannya dan melakukan pemasaran yang agresif yang diharapkan mampu mencapai target Perseroan di tahun 2015.
46 AR2014_with English_M3.indd 46
50
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2014, dengan jumlah sebanyak 71,2 juta pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya masih rendah, yakni sebesar 28,1% per 30 Juni 2014, dibandingkan dengan negara-negara Asia terdekat yaitu, 67% – 80% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:Internet World Statistic 30 Juni 2014). Sementara berdasarkan hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan PusKaKom UI, pengguna internet dan penetrasinya selama tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta dengan penetrasi sebesar 34,9% (sumber:statistik APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi tersebut, terdapat potensi yang baik untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan.
Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World Statistic 31 Desember 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (fixed broadband) dan pita lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah setiap rumah masih rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014).
Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang baik bagi Perseroan. Teknologi HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping, Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan.
51
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 47
47 5/4/15 1:34 PM
Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance)
Standar Prosedur Operasional yang telah lama ditetapkan. Selain
dalam sebuah perusahaan sangat penting sebagai
melengkapi perangkat pendukung penerapan GCG tersebut, Perseroan juga secara konsisten mengembangkan perangkat pendukung yang
salah satu proses untuk menjaga kesinambungan
telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Perseroan
usaha perusahaan dalam jangka panjang yang
dan kondisi persaingan di pasar.
mengutamakan kepentingan para pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders).
Penerapan GCG oleh Perseroan juga secara aktif didukung oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kejelasan pelaksanaan tugas
Mempertimbangkan pentingnya tata kelola perusahaan
dari masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, penentuan rencana
tersebut, Perseroan memandang perlunya penerapan tata
strategis perusahaan disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/
Perusahaan (RKAP), penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko, dan pembentukan komite dan satuan kerja yang mengawasi dan
GCG) oleh Perseroan.
mengendalikan internal Perseroan, merupakan perwujudan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG.
Untuk memperoleh manfaat dari penerapan GCG tersebut, Perseroan senantiasa berupaya menerapkan GCG dan mengembangkannya secara konsisten dan berkesinambungan. Dengan penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang didukung oleh integritas dan
PENERAPAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
komitmen yang tinggi serta peran aktif dari berbagai perangkat dalam Perseroan, diharapkan GCG tidak hanya akan menjadi suatu kewajiban
Dalam penerapan prinsip GCG, Perseroan telah menganut Pedoman
yang harus dilaksanakan oleh Perseroan tetapi menjadi bagian dari
Umum Tata Kelola Perseroan Yang Baik yang ditetapkan oleh Komite
budaya Perseroan untuk mencapai kesinambungan dan ketahanan
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dengan penerapan TARIF,
usaha Perseroan dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja
sebagai 5 pilar dasar dari GCG, yaitu: keterbukaan (transparency),
Perseroan, dan pada akhirnya memberikan nilai tambah Perseroan
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
untuk kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan,
independensi (independency), serta kesetaraan dan kewajaran (fairness).
termasuk pula para pengguna jasa Perseroan. Pendekatan top-down Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini oleh Perseroan sebagai
dalam penerapan GCG oleh Perseroan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan budaya Perseroan, juga diharapkan dapat memperlancar penerapan GCG dan memperoleh dukungan dari setiap
instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis yang dijalankan oleh Perseroan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan
pihak.
keseimbangan dalam operasional usaha Perseroan secara menyeluruh. Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menerapkan GCG secara
Keseimbangan operasional usaha yang akan dicapai meliputi segala
konsisten dan berkesinambungan, Perseroan sudah memiliki beberapa
bentuk kepentingan, baik individu maupun kelompok, baik internal
perangkat pendukung sebagai panduan penerapan GCG, antara lain
maupun eksternal, sehingga kepentingan Perseroan, pemegang saham,
visi dan misi serta nilai nilai Perseroan, Peraturan Perseroan, Panduan
dan pemangku kepentingan akan mencapai titik ekuilibrium.
Mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai
48 AR2014_with English_M3.indd 48
52
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
BOARD OF COMMISIONERS
AUDIT COMMITEE
COMPANY ORGANIZATION STRUCTURE
UNIT AUDIT INTERNAL
PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR
INTERNAL AUDIT UNIT
DIREKTUR DIRECTOR
CORPORATE SERVICES
STRATEGIC BUSSINES DEVELOPMENT
FINANCIAL MANAGEMENT
SUBSIDIARIES BUSINESS DEVELOPMENT
WIRELESS BUSINESS DEVELOPMENT
Keterbukaan
peningkatan dan penyempurnaan dalam setiap aspek dalam Perseroan.
Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha menjaga
Penerapan sistem oleh Perseroan sehubungan dengan penghargaan
objektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara
bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang melanggar
menyediakan informasi material yang relevan kepada para pemegang
juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara objektif
saham dan pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa informasi
menguji akuntabilitasnya.
disediakan tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses. Selain menekankan pada kompetensi masing-masing karyawan, sistem Perseroan senantiasa menyampaikan berbagai laporan rutin yang
penghargaan bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang
diwajibkan bagi Perseroan publik, antara lain laporan keuangan interim,
melanggar juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara
laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan tahunan yang
objektif menguji akuntabilitasnya.
diaudit, laporan tahunan, dan laporan insidentil, yang antara lain terkait
Perseroan juga telah memiliki komite dan satuan kerja yang mengawasi
dengan aksi korporasi, transaksi afiliasi, maupun transaksi material,
dan mengendalikan internal Perseroan, yang bertanggung jawab
seluruhnya baik dalam paparan publik maupun melalui media cetak
langsung kepada Dewan Komisaris dan Direksi, untuk memastikan
maupun media elektronik.
bahwa setiap bagian di dalam Perseroan menjalankan peran dan
Disamping itu, Perseroan juga menyediakan website resmi Perseroan
fungsinya dengan baik.
(www.firstmedia.co.id) sebagai salah satu sarana akses bagi khalayak Pertanggungjawaban
umum untuk memperoleh laporan tahunan Perseroan.
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha memiliki tanggung Akuntabilitas
jawab untuk melaksanakan usahanya sesuai dengan peraturan
Penerapan pilar akuntabilitas oleh Perseroan sebagai perusahaan publik
perundang-undangan yang berlaku, tidak terkecuali Perseroan.
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada
Manfaat dari kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ini
para pemegang saham dan pemangku kepentingan agar pengelolaan
tidak hanya akan dirasakan oleh para pelanggan Perseroan yang dapat
Perseroan dilakukan secara benar, terukur, dan sesuai dengan
menikmati layanan secara nyaman, tetapi juga bagi Perseroan yang
kepentingan Perseroan tanpa mengesampingkan kepentingan para
dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lancar dan mencapai
pemegang saham dan pemangku kepentingan.
kesinambungan usaha dalam jangka panjang.
Selain menetapkan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
Salah satu upaya Perseroan untuk penerapan prinsip kehati-hatian
pertanggungjawaban masing-masing bagian dalam Perseroan, untuk
ini adalah dengan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bekerjasama
menjaga akuntabilitasnya Perseroan juga memastikan bahwa semua
dengan Divisi Corporate Legal dalam memastikan kepatuhan Perseroan
bagian dalam Perseroan dan karyawan memiliki kompetensi yang
terhadap Anggaran Dasar, peraturan-peraturan di bidang pasar modal
memadai sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam
dan perseroan terbatas.
kegiatan usaha Perseroan. Setiap karyawan diberi kesempatan untuk
Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa eksistensi bisnis Perseroan
berpartisipasi dalam program pelatihan dan seminar, baik di dalam
tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna jasa Perseroan, namun
maupun di luar Perseroan, untuk pengembangan kompetensinya.
juga masyarakat yang ada di sekitar tempat kegiatan usaha Perseroan.
Tidak hanya berhenti di sana, namun hasil pengembangan tersebut juga
Manfaat Perseroan bagi masyarakat di sekitar tempat kegiatan usaha
wajib diterapkan dan disebarkan bagi karyawan lainnya agar selalu ada
Perseroan tidak hanya berupa penyediaan lapangan kerja, namun juga
53
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 49
49 5/4/15 1:34 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN dengan berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social
Peraturan Perusahaan Perseroan disusun sejalan dengan falsafah
Responsibility/CSR). Dengan demikian diharapkan bahwa Perseroan
Pancasila dan Program Pembangunan Nasional, khususnya dalam
dapat memperoleh pengakuan sebagai warga perusahaan yang baik.
hal perbaikan ekonomi serta peningkatan taraf hidup bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan berkeinginan untuk tidak
Independensi
hanya berperan serta dalam pembangunan perekonomian Indonesia
Perseroan senantiasa memastikan bahwa pengelolaan Perseroan
dengan mengembangkan kegiatan usahanya, namun juga dengan
dilakukan secara independen, tidak saling mendominasi, tidak
mengembangkan sumber daya manusianya melalui peningkatan
terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas dari benturan
kompetisi dan kompetensi sumber daya manusianya.
kepentingan. Dengan demikian pengambilan keputusan akan senantiasa obyektif dan diharapkan dapat memberikan output yang optimal bagi
Pengelolaan sumber daya manusia telah ditetapkan sebagai salah satu
kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan para
bagian dalam rencana strategis pengembangan Perseroan, karena
karyawannya. Sebagai contoh, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dengan cara demikian Perseroan dapat dengan mulus dan secara
dapat memiliki pendapat yang independen untuk pengambilan
berkesinambungan meningkatkan kemampuannya untuk berkompetisi
keputusan, tentunya tanpa mengurangi kemungkinan untuk memperoleh
dengan perusahaan lainnya di Indonesia. Perseroan senantiasa meyakini
pendapat atau saran yang independen dari konsultan hukum, sumber
bahwa sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi
daya manusia, dan konsultan independen lainnya.
eksistensi, kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dalam jangka panjang. Berbagai aspek dipertimbangkan oleh Perseroan
Sebagai wujud independensi, Perseroan telah menunjuk beberapa pihak independen yang bereputasi tinggi untuk duduk dalam Dewan Komisaris dan Direksi serta memberikan peran yang maksimal bagi Komite Audit Perseroan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha Perseroan.
agar dapat tercipta hubungan yang serasi, aman, mantap, tenteram, dan dinamis antara Perseroan dengan seluruh karyawannya, antara lain melalui adanya kejelasan dalam pemberian tugas, hak, dan kewajiban harian masing-masing karyawan, memberikan perhatian akan kesehatan karyawan, serta atmosfer lingkungan kerja yang
Kesetaraan dan Kewajaran
menunjang kinerja karyawan. Aspek-aspek tersebut diharapkan dapat
Prinsip kesetaraan dan kewajaran diterapkan oleh Perseroan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan dan membantu menciptakan
setiap pihak yang berkepentingan terhadap Perseroan. Perseroan
ketenteraman dan kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga akan
senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak
sangat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin
untuk dapat mengakses informasi Perseroan sesuai dengan prinsip
timbul secara musyawarah.
keterbukaan (transparency) dalam lingkup kedudukan masing-
Peraturan Perusahaan Perseroan telah disahkan melalui Surat Keputusan
masing pihak, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia,
oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
kepentingan kepada Perseroan.
Sosial Tenaga Kerja, Nomor: 249/ PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2013 tanggal
Prinsip kesetaraan juga diterapkan oleh Perseroan untuk setiap individu
22 April 2013 yang berlaku hingga tanggal 21 April 2015. Secara
yang kompeten serta berkemauan dan berdedikasi tinggi untuk berkarya
umum, Peraturan Perusahaan Perseroan memuat hak dan kewajiban
demi kemajuan Perseroan. Perkembangan karir masing-masing
karyawan dan Perseroan, serta ketentuan yang bertujuan membina
karyawan Perseroan tidak dibedakan berdasarkan suku, agama, ras,
hubungan serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan
golongan, gender, dan kondisi fisik. Perseroan senantiasa menjaga dan
efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja yang optimal. Diharapkan
memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan
Peraturan Perusahaan Perseroan dapat mewujudkan terciptanya
secara adil dan wajar.
hubungan industrial yang kondusif antara karyawan dan Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan
PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
pemerintah yang berlaku, termasuk penyesuaiannya di kemudian hari.
Peraturan Perusahaan
Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional
Pelaksanaan tata kelola Perseroan yang baik tidak hanya tercermin
Komitmen Perseroan sebagai perusahaan publik untuk memperoleh
dari visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan, tetapi juga bagaimana suatu
kesinambungan usaha jangka panjangnya tidak hanya tercermin dari
Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku untuk mencapai visi, misi,
kepatuhan Perseroan terhadap aturan yang bersifat mengikat. Perseroan
dan nilai-nilai tersebut. Perseroan, sebagai bagian dari good corporate
juga senantiasa menerapkan suatu standar kode etik dan tanggung
citizen, menyadari bahwa peraturan diperlukan tidak semata-mata
jawab profesional sebagai salah satu tolok ukur dalam upayanya untuk
untuk mengatur hubungan eksternal Perseroan dengan masyarakat,
mencapai keseimbangan operasional usaha Perseroan.
namun juga untuk mengatur hubungan internal Perseroan dengan organ Perseroan dan para karyawannya. Untuk itulah Perseroan menyusun
undangan yang berlaku, Perseroan juga menerapkan standar kode
serangkaian peraturan yang ditetapkan sebagai peraturan perusahaan.
50 AR2014_with English_M3.indd 50
Selain kewajiban memenuhi persyaratan dari semua perundang-
etik dan tanggung jawab profesional sebagai bentuk tanggung jawab
54
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
Perseroan terhadap publik, para pelanggan, pemegang saham dan para
KETENTUAN UMUM PENANGANAN PENGADUAN
pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pelanggaran Berpedoman pada standar internasional, komitmen untuk senantiasa patuh pada peraturan yang berlaku, dan penerapan prinsip tata kelola Perseroan yang baik, maka secara fundamental, penting bagi Perseroan untuk menetapkan Standar Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional
Perseroan wajib menerima pengaduan pelanggaran dari pihak internal maupun eksternal. Perseroan wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran, baik dari pelapor yang mencantumkan identitasnya maupun yang tidak.
(Kode Etik) yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor: SK-008/DIR/X/10, tanggal 19 Oktober 2010. Seluruh manajemen
Perseroan menyediakan dua jalur pengelolaan pengaduan, yaitu melalui
dan karyawan wajib memahami standar kode etik ini sebagai dasar
jalur Direksi apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh karyawan,
penerapan dalam berperilaku yang mengatur hubungan antara
dan jalur Dewan Komisaris apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh
karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, pelanggan, pemasok,
Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan Komisaris dan
pemegang saham, pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat.
Kepala Unit Kerja sesuai dengan tingkat pelaku pelanggaran.
Seluruh manajemen dan karyawan wajib menandatangani standar kode A. Proses Penanganan Pengaduan
etik tersebut setiap dua tahun sekali.
1.
Penanganan terhadap penyimpangan atas Peraturan Perusahaan, Kode
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran melakukan verifikasi atas laporan yang masuk berdasarkan catatan
Etik dan Tanggung Jawab Profesional dilakukan melalui penyelidikan
tim. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan
yang mendalam dan didasari dengan fakta-fakta, sedangkan
memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas
keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat
pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 hari dan dapat
tindakan, derajat kesalahan dan motif tindakan. Melalui pertimbangan
diperpanjang paling lama 30 hari kerja.
yang cermat dan obyektif, Direksi memutuskan jenis sanksi yang 2.
disesuaikan dengan bobot penyimpangan dan hirarki organisasi
Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa pengaduan
(pangkat atau jabatan karyawan). Sanksi kepada karyawan dapat
tidak benar dan tidak ada bukti maka tidak akan
berbentuk teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), tidak diberikan
diproses lebih lanjut.
kenaikan gaji, pangkat atau bonus, hingga pemutusan hubungan kerja
3.
Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi
(PHK). Khusus untuk pemutusan hubungan kerja, setelah mendapatkan
pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka
persetujuan Direksi, dilanjutkan dengan pengajuan permohonan
pengaduan dapat diproses ke tahap investigasi.
ijin kepada Departemen Tenaga Kerja sesuai Undang-Undang 4.
Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan oknum karyawan yang memerlukan investigasi,
Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran
wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran tingkat Direksi untuk diinvestigasi.
Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (KP3) merupakan sistem 5.
yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan
Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan
informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi.
Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan
Pengaduan yang diperoleh dari mekanisme pengaduan pelanggaran
Komisaris dan Kepala Unit Kerja yang memerlukan
(whistleblowing) ini perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut,
investigasi, wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola
termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan
Pengaduan Pelanggaran tingkat Dewan Komisaris untuk
efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat
diinvestigasi.
melakukan hal tersebut.
6.
Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan
KP3 dimaksudkan sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam
yang berlaku.
menangani Pengaduan Pelanggaran dari pemangku kepentingan untuk menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pengaduan
7.
Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran
pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai. Tujuan akhirnya
disiplin oleh karyawan, maka dapat ditindaklanjuti
adalah sebagai upaya dalam pengungkapan berbagai permasalahan
sidang disiplin sesuai ketentuan yang berlaku dengan
dalam Perseroan yang tidak sesuai dengan Kode Etik yang berlaku di
Direksi sebagai hakim, Divisi Audit Internal sebagai
Perseroan.
penuntut, Divisi Sumber Daya Manusia atau Divisi Corporate Legal sebagai pembela dan pendapat atau
KP3 ini diberlakukan bagi manajemen dan karyawan di lingkungan
masukan dari atasan yang bersangkutan.
Perseroan dan seluruh unit usahanya dalam menjalankan tugas seharihari sesuai dengan prinsip tata kelola Perseroan yang baik.
55
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 51
51 5/4/15 1:34 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN 8.
9.
Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran
Struktur Tata Kelola Perusahaan
oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka
Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
dapat ditindaklanjuti proses hukum yang berlaku kepada
Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit
lembaga penegak hukum dengan Direksi atau yang
sebagai komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,
diberi kuasa untuk itu sebagai pejabat yang menangani
Sekretaris Perseroan, dan Unit Audit Internal yang bertanggung
perkara.
jawab langsung kepada Presiden Direktur. Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola
Seluruh proses pengaduan pelanggaran
Perusahaan. Organ Perseroan ini menjalankan fungsinya sesuai
diadministrasikan secara baik oleh Tim Pengelola
dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan
Pengaduan Pelanggaran.
dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ B. Pemantauan Tindak Lanjut 1.
mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
Pemantauan tindak lanjut pengaduan pelanggaran dilakukan oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.
2.
tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pelaksana
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran harus menginformasikan pengaduan pelanggaran yang masuk,
perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham antara lain mengangkat
yang diinvestigasi, dan yang dianggap selesai kepada Direksi dan atau Dewan Komisaris setiap saat diperlukan.
dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
Perlindungan Dan Apresiasi
perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris
A. Perlindungan Pelapor dan Terlapor
dan Direksi. Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali 1.
2.
Perseroan berkewajiban untuk melindungi pelapor yang
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 23 April
dimaksudkan untuk mendorong keberanian melaporkan
2014 dan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pelanggaran.
(RUPSLB) pada tanggal 23 April 2014 dan 29 Oktober 2014.
Perlindungan pelapor meliputi:
RUPST tanggal 23 April 2014
a.
Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan.
Keputusan-keputusan RUPST:
b.
Jaminan keamanan bagi pelapor maupun
1.
a.
Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
keluarganya.
2013 serta rencana kerja dan pengembangan Perseroan. c.
Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang b.
merugikannya.
Mengesahkan neraca laba/rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta
3.
Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan identitas
memberikan pembebasan serta pelunasan sepenuhnya
terlapor sampai status terperiksa berubah.
(aquit et de charge) dalam arti seluas-luasnya kepada seluruh Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas
B. Penghargaan Kepada Pelapor
tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah 1.
Perseroan dapat memberikan penghargaan kepada pelapor
dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal
atas pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga aset/
31 Desember 2013.
keuangan Perseroan dapat diselamatkan. 2. 2.
Penghargaan diberikan melalui kebijakan Direksi.
Menyetujui kebijakan Perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2013.
Standar Prosedur Operasional
3.
Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai
Perseroan untuk menunjuk/mengangkat Kantor Akuntan Publik
ketentuan yang telah dilakukan, maka Perseroan menyusun Standar
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan yang memenuhi
Prosedur Operasional secara rinci. Standar ini juga berfungsi sebagai
standar internasional sebagai Akuntan Publik Perseroan yang akan
salah satu acuan dalam proses audit mutu yang dilakukan terhadap
memeriksa Neraca, Perhitungan Laba-Rugi dan bagian-bagian
Perseroan.
lain dari Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya.
52 AR2014_with English_M3.indd 52
56
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
4.
a.
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
memberikan keterangan-keterangan, membuat, meminta
dengan susunan sebagai berikut:
dibuatkan, menandatangani akta pernyataan keputusan rapatnya serta selanjutnya mengerjakan segala sesuatu
Presiden Komisaris
Theo Sambuaga
Komisaris Independen
Didik Junaidi Rachbini
Komisaris Independen
Rizal Ramli
yang diperlukan guna menyelesaikan hal tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Komisaris Independen
H. Muladi
Komisaris Independen
Ito Sumardi DS
Komisaris Independen
Nanan Soekarna
Komisaris
Markus Permadi
Komisaris
Benny Haryanto
Komisaris
Richard Setiadi
Presiden Direktur
Ali Chendra
dalam PT Link Net Tbk (divestasi) melalui pelaksanaan
Wakil Presiden Direktur
Irwan Djaja
rencana private placement yang akan dilaksanakan baik
Direktur Indenpenden
Harianda Noerlan
di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia
Direktur
Dicky Setiadi Moechtar
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
Direktur
Johannes Tong
yang berlaku, dimana rencana penjualan saham tersebut
Direktur
Anthony Chandra Kartawiria
bukan merupakan Penawaran Umum oleh Pemegang
Direktur
Richard Kartawijaya
Saham sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam
RUPSLB tanggal 29 Oktober 2014 Keputusan-keputusan RUPSLB : 1.
Menyetujui rencana penjualan saham milik Perseroan
No.IX.A.12, Lampiran keputusan ketua Bapepam Untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan Rapat ini
No.KEP-05/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Penawaran Umum oleh Pemegang Saham, sejumlah
Tahunan yang ketiga, setelah pengangkatan tersebut yaitu
kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku
dan disetor penuh dalam Link Net milik Perseroan dengan
2016 yang akan diselenggarakan pada tahun 2017. b.
harga penjualan per saham sebesar Rp 6.000,- (enam ribu
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
Rupiah), yang akan dilakukan melalui penjualan kurang
menyatakan kembali keputusan pengangkatan Dewan
lebih 7,45% dari total saham dalam Link Net berdasarkan
Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam suatu akta
Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014
notaris tersendiri dan untuk melakukan segala sesuatu
(selanjutnya disebut sebagai “Underwriting Agreement”) dan
berkaitan dengan pengangkatan Dewan Komisaris dan
melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih
Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan
3,55% dari total saham dalam Link Net kepada Credit Suisse
perundangan yang berlaku. Untuk keperluan tersebut
(Singapore) Ltd, yang bergantung pada syarat dan ketentuan
menghadap dimana perlu, memberikan keterangan-
dalam Option Agreement tertanggal 24 Oktober 2014
keterangan, membuat, meminta dibuatkan, menanda-
(selanjutnya disebut sebagai “Option Agreement”) (secara
tangani akte Pernyataan Keputusan Rapatnya serta
bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Rencana
selanjutnya mengerjakan segala sesuatu yang diperlukan
Transaksi”). 2.
guna menyelesaikan hal tersebut di atas.
Menyetujui keseluruan rencana transaksi serta halhal yang telah diungkapkan dan diinformasikan oleh
5.
Menyetujui pemberian wewenang kepada Presiden Komisaris
Perseroan kepada para pemegang saham Perseroan dalam
untuk menentukan honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan/atau
keterbukaan informasi kepada Pemegang Saham dalam
remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
rangka pemenuhan ketentuan peraturan Bapepam dan
Perseroan.
LK No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama dan peraturan Bapepam dan LK
RUPSLB tanggal 23 April 2014
No.X.K.1 tentang keterbukaan informasi yang harus segera Keputusan-keputusan RUPSLB : 1.
diumumkan kepada publik, melalui surat kabar harian Investor Daily dan Suara Pembaruan pada tanggal
Menyetujui perubahan pasal 12 (3) Anggaran Dasar
18 September 2014, 6 Oktober 2014 dan 27 Oktober 2014
Perseroan dan pasal 15 (3) Anggaran Dasar Perseroan.
(selanjutnya disebut “Keterbukaan Informasi”), termasuk 2.
Memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi
tetapi tidak terbatas pada informasi sehubungan dengan
Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang
pihak-pihak yang terlibat dalam rencana transaksi.
diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut di atas, untuk keperluan tersebut menghadap dimana perlu,
57
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 53
53 5/4/15 1:34 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN
3.
Menyetujui bahwa dana hasil pelaksanaan rencana transaksi
umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan
dapat digunakan oleh Perseroan untuk pengembalian
persyaratan material bersifat khusus, disesuaikan dengan kebutuhan
dan/atau pelunasan pinjaman Perseroan, pengembangan
dan sifat bisnis Perseroan.
bisnis atau kegiatan usaha Perseroan lainnya, memperkuat struktur permodalan (dan posisi kas) pada Perseroan dan/ atau untuk tujuan lainnya yang dianggap baik oleh Direksi
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 9 (sembilan) anggota, yaitu: 1 (satu) Presiden Komisaris, 3 (tiga) Komisaris dan 5 (lima) Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
Perseroan.
dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai 4.
Memberikan persetujuan, dan ratifikasi (sebagaimana
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ketiga sejak
berlaku), wewenang dan kuasa penuh kepada Direksi
pengangkatannya. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir
Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang
apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
diperlukan berkaitand dengan hal-hal yang diputuskan
dunia, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Pada tahun
dalam Rapat ini serta dalam rangka sahnya, efektifnya, dan/
2014, Dewan Komisaris menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat.
atau pelaksanaan rencana transaksi, termasuk tetapi tidak terbatas pada penandatanganan dokumen-dokumen terkait
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
dengan rencana transaksi. Dewan Komisaris Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab, serta menjalankan fungsi untuk memperkuat citra Perseroan dimata masyarakat dan para pemegang saham.
Komisaris
Jabatan
Theo Sambuaga
Presiden Komisaris
Sejak 2013
Didik Junaidi Rachbini
Komisaris Independen
2006
Rizal Ramli
Komisaris Independen
2008
H. Muladi
Komisaris Independen
2013
Ito Sumardi DS
Komisaris Independen
2013
Nanan Soekarna
Komisaris Independen
2014
Markus Permadi
Komisaris
2013
Benny Haryanto
Komisaris
2014
Richard Setiadi
Komisaris
2014
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Persyaratan formal dan material yang berlaku telah dipenuhi oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Persyaratan formal bersifat
54 AR2014_with English_M3.indd 54
58
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu dalam setahun
GCG sesuai fungsi pengawasan yang dilakukan. Melalui laporan Direksi
di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usahanya, atau
dan Komite Audit, Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi
melalui media elektronik yang memungkinkan. Rapat dianggap sah
pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk
dan mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian
anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat.
internal. Selain itu, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi manajemen operasional Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan, sesuai
Tabel berikut memuat informasi tentang kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014.
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, Keputusan
Kehadiran Dewan Komisaris
RUPS Perseroan, peraturan serta undang-undang yang berlaku. Terkait
Rapat Dewan
dengan RUPS, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab
Komisaris
antara lain memberikan pendapat dan saran mengenai Rencana Kerja
Rapat Direksi
Komisaris %Kehadiran
%Kehadiran
dan Anggaran Tahunan Perseroan, melaporkan segera jika terjadi gejala
Theo Sambuaga
100
-
menurunnya kinerja Perseroan, menelaah dan menandatangani Laporan
Didik Junaidi Rachbini
100
-
Tahunan, serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
Rizal Ramli
100
-
kepada RUPS.
H. Muladi
100
-
Ito Sumardi DS
100
-
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris tidak menemukan pelanggaran
Nanan Soekarna
100
-
hukum dan peraturan di sektor keuangan maupun peraturan yang
Markus Permadi
100
-
berkaitan dengan bisnis Perseroan yang dilakukan oleh manajemen
Benny Haryanto
100
-
Richard Setiadi
100
-
Perseroan.
Dalam rapat Dewan Komisaris, selalu dihadiri juga oleh Direksi untuk melaporkan perkembangan dan kinerja Perseroan.
59
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 55
55 5/4/15 1:34 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Komite Audit Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
1.
Didik Junaidi Rachbini (Ketua/Komisaris Independen).
2.
Herman Latief (Anggota/Independen)
3.
Raden Hikmat Kartadjoemena (Anggota/Independen)
Audit, tujuan dibentuknya Komite Audit adalah untuk memastikan penerapan tata kelola perusahaan. Tugas utama Komite Audit adalah mendorong diterapkannya tata kelola Perseroan yang baik, terbentuknya
Agenda Rapat dan Kehadiran Komite Audit
struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup,
Komite Audit
Kehadiran Rapat Komite Audit
ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Komite Audit
%Kehadiran
terdiri dari dua anggota yang merupakan pihak independen yang
Didik Junaidi Rachbini
100
berkemampuan di bidang akuntansi dan keuangan dan diketuai oleh
Herman Latief
100
Komisaris Independen.
Raden Hikmat Kartadjoemena
100
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit sebagai pendukung dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Penetapan pembentukan
Direksi
Komite Audit dilakukan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan
Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas
diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen yang ditunjuk oleh
pengelolaan Perseroan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan
Dewan Komisaris.
dan tujuan Perseroan dan unit usaha serta mempertimbangkan kepentingan para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Direksi
Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
membantu Dewan Komisaris dengan melakukan tugas-tugas berikut: 1.
dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pada semua peraturan
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
yang berlaku terhadap Perseroan Terbuka dan tetap berpegang pada
dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi,
penerapan prinsip Good Corporate Governance. Disamping itu, Direksi
dan informasi keuangan lainnya.
bertanggung-jawab melakukan pengawasan internal secara efektif dan efisien; memantau risiko dan mengelolanya, menjaga agar iklim kerja
2.
3.
4.
Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap
tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja Perseroan secara
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan
keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
dengan kegiatan Perseroan.
Saham.
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Auditor Internal.
Direksi berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi
Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
dihadapi Perseroan dan implementasi manajemen risiko
Saham Tahunan pertama sejak pengangkatannya. Seluruh anggota
oleh Direksi.
Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang 5.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-
Komisaris sepanjang termasuk dalam lingkup tugas dan
undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat
kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan
khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu 1 (satu) Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, 1 (satu) Direktur Independen
Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja
dan 4 (empat) Direktur.
sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Audit Internal. Komite Audit beranggota 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang
Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan diangkat oleh
Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota
RUPS, untuk jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS
independen. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria
yang mengangkatnya (mereka) sampai penutupan RUPS Tahunan Ketiga
independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan
setelah tanggal pengangkatannya (mereka) dan dapat diangkat kembali
dalam berbagai peraturan yang berlaku. Sepanjang tahun 2014, Komite
sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jabatan anggota
Audit telah melakukan 4 (empat) kali rapat.
Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan, meninggal dunia, diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS, dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
56 AR2014_with English_M3.indd 56
60
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
Susunan Direksi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut
PROFIL KOMITE AUDIT Didik Junaidi Rachbini
Direksi Presiden Direktur
Ali Chendra
Wakil Presiden Direktur
Irwan Djaja
Direktur Independen
Harianda Noerlan
Warga Negara Indonesia, Beliau memperoleh gelar Ph.D dan M.Sc dalam bidang
Direktur
Dicky Setiadi Moechtar
Studi Pembangunan dari Central Luzon State University, Filipina. Menjabat sebagai
Direktur
Johannes Tong
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Beliau pernah menduduki
Direktur
Anthony Chandra Kartawiria
berbagai posisi pada beberapa institusi antara lain Anggota MPR, Anggota DPR,
Direktur
Richard Kartawijaya
Komisaris KPPU, Komisaris PT Angkasa Pura I dan saat ini masih menjabat sebagai
Ketua/ Komisaris Independen
Presiden Komisaris PT Humanika Consultindo.
Tanggung Jawab dan Bidang Tugas Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Setiap anggota Direksi bertanggung
Herman Latief
jawab penuh baik secara pribadi maupun bersama (tanggung renteng)
Anggota/Independen
atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan terbukti bersalah
Warga Negara Indonesia, Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak
atau lalai. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perseroan
Januari 2013. Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kawasan Industri, Kamar
melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan
Dagang dan Industri (KADIN) (sejak 2008); dan Wakil Ketua Dewan Penasehat
yang baik pada seluruh jenjang organisasi. Tanggung jawab Direksi
Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (sejak 2000). Beliau lulus dari TFH,
juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan
Hamburg, Jerman, dengan gelar Diplom Ingenieur Architect (Dipl. Ing) pada tahun
fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-
1976. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Arsitek di PT Widya Pertiwi Engineering
temuan Audit Internal sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.
(1976-1978), Direktur di Perseroan grup Kalbe Farma (1979-1988),
Direksi wajib menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan
Direktur Utama PT Lippo Cikarang Tbk.(1989-1999), Wakil Komisaris Utama
anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan
PT Lippo Cikarang Tbk.(1999-2001), Komisaris PT Lippo Land Development
sesuai ketentuan perusahaan publik. Selain itu, Direksi juga wajib
(2001-2004), Komisaris PT Bukit Sentul Tbk. (2004-2005),
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
Direktur PT East Jakarta Industrial Park (2004- 2010), di Komite Audit
saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal RUPS tidak
PT Pacific Utama Tbk. (2005-2007), Komite Audit PT Gowa Makassar (2005-2007),
menetapkan pembidangan tugas Direksi, maka pembagian tugas Direksi
dan Komite Audit PT Multi Polar Tbk.(2007-2009). Beliau juga aktif di Dewan
ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi, sebagai berikut:
Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (1995-2000) dan sebagai
1.
Ali Chendra (Presiden Direktur) secara umum bertanggung-jawab
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (1999 - 2008).
terhadap seluruh kegiatan Perseroan; 2.
Irwan Djaja (Wakil Presiden Direktur) secara umum bertanggung
Anggota/Independen
jawab terhadap kebijakan keuangan Perseroan. 3.
4.
5.
R. Hikmat Kartadjoemena
Dicky Setiadi Moechtar (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tahun 1943, lulus dari City
Operasional dan Pengembangan Bisnis;
University, New York, USA. Beliau mempunyai pengalaman luas dalam bisnis
Harianda Noerlan (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
perbankan Indonesia.
Corporate Services dan merangkap sebagai Sekretaris
Memulai karirnya sebagai Wakil Asisten di New York untuk Bank Ekspor Impor
Perusahaan;
Indonesia pada tahun 1970 – 1975, beliau kemudian ditunjuk oleh Chemical Bank
Anthony Chandra Kartawiria (Direktur) bertanggung-jawab atas
New York untuk menjadi Chief Representative Chemical Bank di Jakarta pada tahun 1983– 1987. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Unibank
bidang keuangan;
dan Direktur Corporate Banking Bank Pacific.Beliau pernah menjabat sebagai
6.
Johannes Tong (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
Komisaris PT Inti Indorayon Utama Tbk pada tahun 1990 – 1997.
pengembangan anak perusahaan;
Beliau juga pernah menjabat sebagai Advisor untuk Indonesia di Newbridge Capital (Singapore) Pte Ltd dan Komisaris Saratoga Capital pada tahun
7.
Richard Kartawijaya (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang pengembangan Wireless business.
1997 – 2008, kemudian menjabat sebagai SeniorAdvisor untuk Indonesia di Imprimis (Singapore) Pte Ltd dan Khronos Advisory Limited hingga saat ini.
Direksi dapat menggunakan saran profesional atas biaya Perseroan
Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Komite Audit sejak
apabila benar-benar dibutuhkan dan dengan memperhatikan
Januari 2013.
batas-batas efisiensi dan efektivitas, serta tidak terdapat benturan kepentingan.
61
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 57
57 5/4/15 1:34 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN Rapat Direksi
3.
Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk
Direksi mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam dua minggu atau
mematuhi ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
kapan saja diperlukan, dengan lokasi di tempat kedudukan Perseroan
Modal dan peraturan pelaksanaannya.
atau tempat kegiatan Perseroan. Direksi juga turut dalam Rapat Dewan Komisaris untuk membahas kemajuan Perseroan secara umum. Rapat
4.
Sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.
Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi
Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 adalah sebagai
hadir atau diwakili dalam rapat. Sepanjang tahun 2014, Direksi
berikut:
menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat. 1. Kehadiran Direksi / Board of Directors Attendance Rapat Dewan Direktur
Komisaris % Kehadiran
Memandu Perseroan untuk senantiasa patuh terhadap peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa
Rapat Direksi
Perseroan mengimplementasikan peraturan-peraturan % Kehadiran
tersebut. Perseroan menerbitkan 4 (empat) Laporan
Ali Chendra
100
100
Irwan Djaja
100
100
Dicky Setiadi Moechtar
100
100
Harianda Noerlan
100
100
(OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya
Johannes Tong
100
100
seperti KSEI, BAE dan wali amanat. Korespondensi yang
Anthony Chandra Kartawiria
100
100
dilakukan sebanyak 44 (empat puluh empat) kali.
Richard Kartawijaya
100
100
Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan. 2.
3.
Melakukan korespondensi dengan regulator pasar modal
Menyampaikan keterbukaan informasi terkait Perseroan
Sekretaris Perusahaan
yang disampaikan melalui pelaporan, baik yang diatur
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan
maupun tidak, antara lain dalam bentuk siaran pers,
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, Perseroan mengangkat Sekretaris
website, dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait
Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat penghubung antara
kondisi Perseroan.
Perseroan dengan Pelaksana Perseroan dan pemangku kepentingan.
4.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan juga
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: 1.
Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum
5.
Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
Mengkoordinasikan pelaksanaan paparan publik tahunan.
AKSES INFORMASI PUBLIK
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Masyarakat umum dan para investor dapat mengunjungi situs web 2.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
Perseroan di www.firstmedia.co.id, untuk memperoleh informasi
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan.
mengenai kegiatan usaha Perseroan, atau dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan, melalui Email: corporate.secretary@firstmedia.com untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Perseroan.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Harianda Noerlan Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Perseroan di bidang Corporate Services dan merangkap juga sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Juni 2006. Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan sejak tahun 1990, yaitu di PT Bank Niaga Tbk, dengan jabatan terakhir sebagai Head of International Banking Division – Capital Market Group. Pada tahun 2000, bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit. Sejak Januari 2002 hingga Mei 2006 bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk. Posisi yang pernah dijabat selama di PT Bank Lippo Tbk antara lain sebagai Managing Director, Direktur Kepatuhan, Distribution Financial Services, dan
58 AR2014_with English_M3.indd 58
62
Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head. Meraih gelar
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIASarjana Tbk di 2014 bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.
5/4/15 1:34 PM
Pembentukan Unit Audit Internal
Unit Audit Internal
Pembentukan Unit Audit Internal kepada peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit audit internal. Unit Audit Internal bertugas antara lain untuk menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroanserta melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
Unit Audit Internal adalah unit kerja yang independen, obyektif dan bersifat sebagai konsultan, yang dibentuk dalam PT First Media Tbk (“untuk selanjutnya disebut First Media”) untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi termasuk anak-anak perusahaannya. Unit Audit Internal bukan perpanjangan, atau pengganti manajemen. Tanggung jawab untuk pengendalian operasional terletak sepenuhnya kepada manajemen operasional yang harus memastikan bahwa manajemen kontrol yang sesuai dan memadai telah diterapkan sebagaimana
teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya Unit Audit Internal akan selalu bekerjasama sama dengan Komite Audit dan bertanggung jawab kepada
mestinya. Unit Audit Internal dalam melaksanakan fungsi Audit Internal
Presiden Direktur. Pembentukan Unit Audit Internal merupakan wujud
memberikan jasa assurance, konsultasi, dan investigasi kasus fraud
nyata dari komitmen Perseroandalam menciptakan tata kelola yang baik
yang independen dan obyektif yang dapat memberi nilai tambah dan
dan efisien.
memperbaiki operasional First Media baik di kantor pusat maupun
Pada tahun 2014, Unit Audit Internal Perusahaan dijalankan oleh
cabang.
Leony Hartono. Memulai karir di tahun 2000 sebagai auditor di kantor
Jasa Assurance
akuntan publik di Detroit Amerika Serikat. Bergabung dengan kantor
Suatu assessment yang obyektif melalui pengujian atas suatu bukti
akuntan Ernst & Young Indonesia di tahun 2002 dan kemudian bekerja
dengan tujuan untuk memberikan penilaian yang independen atas
di bidang perbankan dan perusahaan industri manufaktur sebelum
pelaksanaan risk management, control dan governance processes
bergabung dengan Perseroan di tahun 2008. Mendapat gelar Bachelor
dalam operasional First Media.
of Accounting dan Master in Professional Accounting dari Michigan State Jasa Konsultasi
University, Amerika Serikat.
Kegiatan pemberian jasa konsultasi yang diberikan terkait dengan upaya PIAGAM AUDIT INTERNAL
untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan risk management, control dan governance processes. Jasa konsultasi yang diberikan bersifat
Latar Belakang Piagam Audit Internal PT First Media Tbk dibuat untuk memenuhi Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) Nomor: KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008
tidak mengikat dan tanpa mengabaikan prinsip independensi, sehingga tanggung jawab atas tindak lanjut dari hasil konsultasi tersebut tetap pada auditee.
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Jasa lnvestigasi Kasus Fraud
Internal.
Unit Audit Internal secara proaktif membantu manajemen dalam mengidentifikasi, mendeteksi dan melakukan investigasi audit terhadap
Visi Menjadi penyedia jasa layanan Audit Internal berbasis manajemen risiko dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance -GCG).
kegiatan operasional First Media yang dicurigai mengandung unsur fraud. Kunci keberhasilan (Key Success Factor) Optimalisasi pemanfaatan teknologi, penerapan metode terbaik dan
Misi Memberikan layanan Audit Internal yang profesional untuk memastikan terwujudnya perusahaan yang sehat, berkembang secara wajar dan dapat menunjang pembangunan ekonomi nasional yang merupakan
organisasi yang efektif dan efisien serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan selalu menjunjung tinggi etika profesi, melalui proses kerja yang:
kepentingan dari para stakeholders secara baik.
1.
Fokus pada proses bisnis dan pelayanan kepada stakeholders
Pengertian Audit Internal Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance)
2.
Bersikap proaktif, tanggap, terpercaya dan obyektif
3.
Berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis
4.
Mampu menemukan akar permasalahan dan deteksi dini
5.
Mampu menyajikan temuan secara obyektif
6.
Mampu menyampaikan rekomendasi yang efektif dan
dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
implementif
63
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 59
59 5/4/15 1:34 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN Kedudukan
d.
Unit Audit Internal mempunyai kedudukan sebagai berikut : 1.
Program-program, rencana-rencana dan tujuantujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang
e.
Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan
diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan
selalu terpelihara dengan tetap memperhatikan
Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Ketua
aspek internal control system.
Bapepam-LK. f. 2.
Sarana-sarana untuk menjaga dan melindungi
Kepala Unit Audit Internal bertanggungjawab langsung
kekayaan dan reputasi First Media telah
kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi
tercukupi.
langsung dengan Presiden Komisaris/Komite Audit, untuk menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan audit.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal First Media bertugas dan bertanggung jawab untuk:
3.
Pemberitahuan informasi yang berkaitan dengan audit kepada Dewan Komisaris tersebut harus dilaporkan kepada
1.
Membantu tugas Presiden Direktur dan Dewan Komisaris, khususnya Komite Audit, secara independen, dalam
Presiden Direktur.
melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara 4.
Unit Audit Internal dapat berperan sebagai konsultan bagi
operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun
pihak-pihak internal yang membutuhkan, terutama hal-hal
pemantauan hasil audit.
yang berhubungan dengan bidang tugasnya, serta bersifat 2.
strategis.
Memonitor kecukupan dan efektivitas sistem kontrol manajemen organisasi dalam bidang finansial, operasional
Ruang Lingkup
dan sistem informatika.
Unit Audit Internal membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya 3.
melalui:
Memberikan penilaian dan rekomendasi secara obyektif atas kegiatan operasi dalam pencapaian tujuan dan sasarannya
1.
Menggunakan metode yang sistimatis dalam mengevaluasi
secara efektif, efisien dan ekonomis dalam bentuk
dan meningkatkan efektivitas risk management, control
penyampaian laporan bulanan dan tahunan secara periodik.
dan governance processes. 4. 2.
Mengarah perhatian manajemen terhadap timbulnya risiko
Memastikan bahwa sistem kontrol dan manajemen risiko
operasi yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan
telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta
operasi/bisnis yang muncul, dan hal-hal lain yang
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran
mempengaruhi hasil dan kinerja.
atau program organisasi yang telah dicanangkan. 5. 3.
Memastikan bahwa manajemen operasional telah
Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan
melakukan kewajibannya dalam mengembangkan sistem
ruang lingkup pekerjaan, seperti evaluasi, penyelidikan
kontrol dan manajemen risiko dalam rangka mencapai
dan pengungkapan atas penyimpangan, kecurangan dan
tujuan dan sasaran organisasi.
pemborosan. 6. 4.
Memberikan informasi mengenai perkembangan dan hasil-
Unit Audit Internal menjaga, meningkatkan dan menciptakan
hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan
nilai tambah bagi stakeholders melalui penyelarasan
sumberdaya audit dan keanggotaanya.
aktivitas Audit Internal dengan business objectives First Kewenangan
Media, dengan target utama adalah untuk meyakinkan
Presiden Direktur memberikan kewenangan kepada Audit Internal dalam
bahwa:
menjalankan tugasnya untuk melakukan hal-hal seperti berikut: a.
Risiko telah teridentifikasi dan dikelola secara 1.
tepat.
Untuk melihat dan memeriksa semua dokumen dan catatan, meminta keterangan dari setiap anggota Direksi
b.
lnformasi penting keuangan, manajerial dan
dan Karyawan yang berkewajiban membantu memberikan
operasional telah disajikan secara akurat,
informasi yang diperlukan oleh Audit Internal dalam waktu
handal dan tepat waktu.
yang layak, sehingga memungkinkan untuk bekerja melakukan fungsinya secara efisien dan efektif.
c.
Seluruh aktivitas First Media telah sesuai dengan anggaran dasar, kebijakan, standar,
60 AR2014_with English_M3.indd 60
2.
Untuk mengalokasikan sumber daya audit, menentukan
prosedur serta peraturan dan/atau perundang-
fokus, ruang lingkup dan jadwal audit, serta menerapkan
undangan yang berlaku.
teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit.
64
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
a.
Jika dipandang perlu, dalam menjalankan fungsinya Audit
Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut.
Internal memiliki kewenangan untuk mendapatkan saran
Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut
dan nasehat dari tenaga profesional (tenaga ahli) yang
harus dilakukan, agar dapat diketahui
diperlukan.
perkembangannya dan dapat diingatkan kepada Auditee apabila Auditee belum dapat
3.
Menyampaikan laporan hasil audit dan melakukan
melaksanakan komitmen perbaikan menjelang
konsultasi langsung dengan Presiden Direktur. 4.
atau sampai batas waktu yang dijanjikan.
Mempunyai akses penuh dan bebas kepada Komite Audit
b.
dan Dewan Komisaris apabila diperlukan.
Analisis kecukupan tindak lanjut. Dari hasil pemantauan tindak lanjut, dilakukan analisis kecukupan atas realisasi janji perbaikan
lndependensi dan Objektivitas
yang telah dilaksanakan Auditee. Selanjutnya 1.
Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada
pengecekan kembali tindak lanjut perlu
Presiden Direktur dan dalam tugasnya memberikan
dilakukan apabila terdapat kesulitan atau
laporan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
hambatan yang menyebabkan tindak lanjut
(melalui Komite Audit). Untuk menjaga independensi dan
tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana
mempertahankan objektivitas, Unit Audit Internal tidak
mestinya.
terlibat langsung dan tidak mempunyai tanggung jawab c.
langsung atau wewenang atas proses transaksi harian dan
Pelaporan tindak lanjut. Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh Auditee,
aktivitas transaksi lainnya pada unit kerja yang diperiksa.
maka Audit Internal memberikan laporan tertulis 2.
Dalam melaksanakan tugas, Audit Internal berpedoman
kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
kepada Kode Etik First Media dan Kode Etik Audit Internal
(melalui Komite Audit), untuk tindakan lebih
yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari
lanjut.
Piagam Audit Internal ini. Piagam Audit Internal PT First Media Tbk Standard Pelaksanaan Kerja Dalam melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu dan merujuk
Ditetapkan di
: Jakarta
pada berbagai peraturan dan ketentuan internal dan pedoman yang
Tanggal
: 20 Januari 2011
terdapat dalam berbagai standar profesional Audit Internal, yaitu :
Hengkie Liwanto
Harianda Noerlan
Presiden Direktur
Direktur
1.
Standar Operating Procedures Audit Internal serta Auditor Independen
pemutakhirannya.
Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 2.
3.
Semua peraturan pemerintah yang telah diberlakukan oleh
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik dan peraturan
manajemen First Media.
Bapepam-LK No.VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang
Standar Audit dan Kode Etik dari The Institute of Internal
Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, maka laporan keuangan
Auditors Inc., sebagaimana telah dikuasakan oleh Presiden
konsolidasian Perseroan mulai tahun buku 2009 diaudit oleh Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto, dengan auditor Didik
Direktur
Wahyudiyanto. Pelaporan 1.
Laporan Tindak Lanjut Audit, baik internal maupun eksternal, merupakan tanggungjawab dari masing-masing unit kerja yang diperiksa untuk diperbaiki sesuai kebijakan First Media dan sekaligus menjadi salah satu faktor bagi perusahaan untuk menilai kinerja unit-unit kerja tersebut. Dalam pelaksanaan pengawasan/pengendalian, Direksi terkait memastikan bahwa setiap hasil pemeriksaan pemeriksaan akan dan atau telah ditindaklanjuti oleh unit-unit yang diperiksa.
2.
Audit Internal harus memantau serta melaporkan perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan Auditee. Tindak lanjut tersebut meliputi:
65
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 61
61 5/4/15 1:34 PM
TINJAUAN OPERASIONAL
Penyediaan jasa layanan internet broadband berkecepatan tinggi Perseroan dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Link Net Tbk (“Link Net”). Untuk menyajikan layanan ini, Link Net mengoperasikan sistem kabel dua arah Hybrid Fiber Optic Coaxial Cable (”HFC”) dimana sistem tersebut merupakan teknologi yang menggunakan kabel serat optik dan kabel coaxial yang digunakan sebagai media untuk menyalurkan bandwidth untuk koneksi kecepatan akses internet.
INTERNET PT Link Net Tbk (“FasNet dan DataComm”) PT Internux (“Bolt! Super 4G LTE”)
TELEVISI BERLANGGANAN
Link Net memiliki area layanan
PT First Media Television (“HomeCable”) PT Indonesia Media Televisi (“BIG TV”)
jaringan kabel yang terbentang dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali. Angka jaringan homepassed yang
PRODUKSI KONTEN
dimiliki Link Net sebesar
PT First Media Production (“FMP”) PT First Media News (“BeritaSatu News Channel”)
1,4 juta rumah. Dengan panjang fiber optik 7.275 km dan coaxial 11.183 km.
BIOSKOP PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI PT Prima Wira Utama (“PWU”)
TELEPONI PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)
62 AR2014_with English_M3.indd 62
66
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
DOCSIS 3.0 Cable Modem Untuk sasaran pasar, Link Net membagi dua sasaran pasar, yaitu pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk pasar konsumen (consumer market), Link Net menawarkan produk Internet berlabel FastNet. Sedangkan untuk pasar bisnis (business market) Link Net menawarkan layanan data komunikasi berlabel DataComm.
FastNet
FastNet adalah produk
Diharapkan bahwa layanan
Layanan FastNet memiliki
Dengan adanya layanan
pemasaran di bidang layanan
internet FastNet ini menjadi
4 (empat) pilihan layanan
FastNet diharapkan tercipta
internet cepat. Media penghantar
nilai tambah untuk masyarakat
kecepatan yaitu:
ruang komunikasi yang
melalui kabel menjadi basis
Indonesia. Oleh karena itu,
infrastruktur layanan FastNet
dilakukan konfigurasi ketat
untuk menyajikan internet
dengan memblokir situs-situs
berkecepatan tinggi.
yang dapat merusak generasi
lancar bagi masyarakat 1.FastNet Infinite 100 Mbps 2.FastNet Ultimate 30 Mbps
informasi, meningkatkan nilai edukasi sekaligus membantu
muda saat ini.
67
3.FastNet SOHO 15 Mbps
pertumbuhan penetrasi internet
4.FastNet Commerce 10 Mbps
di Indonesia.
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 63
dalam mengakses data dan
63 5/4/15 1:34 PM
DataComm adalah produk pemasaran di bidang layanan komunikasi data berkecepatan tinggi. Unit usaha ini menggunakan jaringan kabel Fiber Optic sebagai basis infrastruktur untuk melayani proses pertukaran data dan informasi. DataComm hadir di Indonesia sejak tahun 2001 sebagai layanan internet yang hanya diperuntukan pelanggan korporasi atau disebut Metro-Ethernet yang membutuhkan layanan high speed internet access dan Ethernet Leased-line untuk koneksi point-to-point. Dengan menggunakan infrastruktur jaringan kabel Fiber Optic, DataComm memberikan jasa layanan data kepada pelanggan-pelanggan korporasi di berbagai sektor industri dan usaha.
TOPOLOGI DESAIN SPIDER CORPORATE CPE
Keterangan: Hub: perangkat yang menghubungkan dan mengalirkan data komunikasi.
SWITCHER
Fiber Optic teknologi serat optik yang menggunakan serat kaca untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi.
CPE
Fiber Converterr perangkat yang mengubah paket cahaya ke paket data, atau sebaliknya, ebaali dari paket data ke paket cahaya. haya.
SWITCHER
Switchherr perangkat yang menghubungkan kee banyak jaringan. CPE CPE (C (Customer-Premises Cus C usstom r--Pre Pe Pre Equipment), merupakan me e upaak akan perangkat raanggk yang dimiliki pelanggan. pe lanngg gg gan. SWITCHER
FIBER BER NETWORK TW HUB
64 AR2014_with English_M3.indd 64
FIBER CONVERTER
CPE
68
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
Kondisi sektor bisnis saat ini membutuhkan jalur bebas akses informasi
Spider akan memudahkan dan mempercepat layanan DataComm
yang handal untuk mendukung jalannya proses bisnis melalui konsep
kepada pelanggan korporasi yang ingin meningkatkan akses pertukaran
integrated business application. Terlebih saat ini, industri ekonomi kreatif
data dan informasi, serta percepatan proses bisnis yang dijalankan.
semakin gencar bertumbuh di Indonesia, situasi ini merupakan peluang besar untuk mempromosikan merek DataComm agar dapat menjadi mitra dalam akselerasi bisnis. Sebagai mitra, DataComm menyajikan
Paket penawaran berupa Super Internet, Basic Broadband dan Power
layanan handal seperti pertukaran data dengan kecepatan tinggi,
Link (Fiber Optic Leased lines).
disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch 1.
connection dan video streaming. Untuk layanan purna jual, DataComm
Super Internet (dedicated 1:1) merupakan layanan data
memiliki tenaga Help-desk Corporate dan Network Operation Center
untuk korporasi dengan kecepatan internet rasio 1:1
selama 24 (dua puluh empat) jam untuk melayani pelanggan dalam
(downstream dan upstream)
penanganan gangguan.
2.
Basic Broandband (non-dedicated) merupakan layanan data untuk korporasi dengan kecepatan internet up-to.
Unit usaha DataComm masih menjadi layanan favorit hingga di tahun 2014. Tingginya minat dan preferensi akan merek DataComm
3.
Power Link (Lease Line Services) merupakan layanan
menciptakan peluang bagi unit usaha untuk meningkatkan layanannya
data point-to-point untuk integrasi koneksi antar 2 (dua)
melalui jaringan Metro-Ethernet di gedung-gedung perkantoran. Kini
korporasi.
layanan DataComm sudah dapat dinikmati oleh sejumlah korporasi di daerah segitiga emas DKI Jakarta. Saat ini sudah ada sekitar
Harapan terbesar unit usaha DataComm, yaitu dapat menjadi mitra yang handal bagi sejumlah korporasi dalam menjalankan bisnis di
98 (sembilan puluh delapan) gedung yang terpasang jaringan komunikasi DataComm atau yang disebut Spider Building. Tersedianya jaringan
berbagai sektor industri, serta membantu membangkitkan dunia usaha di Indonesia agar menjadi lebih kompetitif.
DataComm
69
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 65
65 5/4/15 1:34 PM
Pada era digital, penggunaan internet secara mobile menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang dinamis. Seiring dengan mobilitas yang semakin tinggi dan perkembangan media sosial serta layanan informasi dan hiburan berbasis digital, kebutuhan akan layanan mobile broadband atau wireless internet access melalui portable devices dengan kecepatan tinggi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, Perseroan telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap selaku perusahaan pengendali PT Internux yang menggelar bisnis layanan BWA (Broadband Wireless Access) 2.3 Ghz sejak tahun 2013 yang mengadopsi teknologi 4G LTE-TDD (Long Term Evolution - Time Division Duplex) dengan merek dagang BOLT! Super 4G LTE. Langkah tersebut merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat modern yang dinamis pada era digital, terutama berkaitan dengan akses internet secara mobile yang cepat, dapat diandalkan sekaligus ekonomis. Dengan misi “Transforming Lives” melalui teknologi, BOLT! Super 4G LTE terus berupaya untuk menghadirkan layanan mobile internet yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hingga saat ini, BOLT! Super 4G LTE sudah memiliki jaringan BTS sebanyak 2.600 yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Rencana kedepan BOLT! Super 4G LTE akan menambah jumlah BTS sebesar 3.800 dan akan menambah jumlah jaringan in-building solution sebanyak 320 gedung di akhir tahun 2015.
Produk 4G-LTE Sejak diluncurkan pada tahun 2013, BOLT! Super 4G LTE telah menjual perangkat modem WiFi yang bekerjasama dengan ZTE dan Huawei. Pada peluncuran perdana, BOLT! Super 4G LTE tersedia dalam dua paket pilihan yaitu paket prabayar (THUNDER BOLT!) dan pasca bayar (PREMIUM BOLT!). Pada bulan Mei 2014, BOLT! Super 4G LTE merilis Smart Mobile WiFi yang kedua, yaitu BOLT! Mobile WiFi SLIM dan BOLT! Mobile WiFi MAX. Untuk bundle dengan Mobile WiFi SLIM, harga yang ditawarkan adalah Rp. 299.000 dengan layanan data prabayar Thunder BOLT! 8GB dengan masa aktif 30 hari. Sementara itu, untuk bundle antara Mobile WiFi MAX dengan prabayar Thunder BOLT! 8GB, harga yang ditawarkan adalah Rp. 399.000. Kedua perangkat ini dilengkapi dengan All In One LCD yang memiliki tiga fitur utama, yaitu QR code untuk scan dan connect, Dual WiFi Band untuk pilihan jaringan WiFi dengan koneksi yang lebih cepat, serta profile view. Selanjutnya, pada Agustus 2014, BOLT! Super 4G LTE meluncurkan BOLT! Powerphone Dual Active 4G Smartphone dengan dukungan BOLT! Mobile Internet, serta memungkinkan internet dan nomor GSM dapat aktif melakukan atau menerima panggilan secara bersamaan. BOLT! Powerphone diperkuat prosesor handal Qualcomm® SnapdragonTM dan tersedia dalam dua perangkat berkelas dunia, yaitu ZTE V9820 dan IVO V5.
66 AR2014_with English_M3.indd 66
70
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:34 PM
Untuk memberikan kemudahan dan pelayanan yang maksimal bagi konsumen, BOLT! Super 4G LTE sudah resmi membuka 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT! Store yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Selain itu, BOLT! Super 4G LTE bekerjasama dengan beberapa modern store, yaitu Okeshop, Global Teleshop, Sentra Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7-Eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan Hypermart.
71
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 67
67 5/4/15 1:35 PM
HomeCable HomeCable adalah produk pemasaran di bidang layanan televisi
internet. Seiring dengan bertumbuhnya pendapatan masyarakat kelas menengah, maka preferensi akan televisi berlangganan menjadi meningkat.
berlangganan di bawah anak Aplikasi interaktif merupakan peluang yang cukup besar untuk
perusahaan Perseroan yaitu PT First Media Television. Unit usaha ini menggunakan jaringan kabel sebagai basis infrastruktur yang bekerjasama dengan Link Net untuk menyajikan siaran televisi dengan kualitas High Definition. Layanan HomeCable tidak hanya mempromosikan jaringan HFC sebagai basis keunggulan, namun hal lain yang juga menjadi keunggulan HomeCable
menciptakan value added services bagi generasi muda. Hingga akhir tahun 2014, HomeCable sudah mengoleksi jumlah kanal High Definition sebanyak 67 kanal dan 127 kanal Standard Definition. Untuk aplikasi interaktif, HomeCable sudah memiliki fitur-fitur antara lain: (i) Personal Video Recording; (ii) HomeCable-on-Demand; dan (iii) First Media Page.
adalah layanan televisi dengan kualitas gambar High Definition dan
Paket penawaran HomeCable diformulasi secara combo dengan paket
adanya aplikasi interaktif. Kualitas gambar televisi High Definition
internet (FastNet). Paket penawaran tersebut terdiri atas :
dan aplikasi interaktif menjadi atribut keunggulan HomeCable dalam 1.
Family Combo HD
2.
D’Lite Combo HD
Layanan televisi berlangganan interaktif saat ini menjadi daya tawar
3.
Elite Combo HD
yang kuat kepada pasar. Dorongan untuk merancang aplikasi interaktif
4.
Supreme Combo HD
5.
Maxima Combo HD
bersaing di industri penyiaran.
memang sesuai dengan minat dan preferensi pasar generasi muda saat ini. Pasar generasi muda dan remaja, sampai saat ini masih mengandalkan televisi sebagai pusat informasi, diikuti media online
68 AR2014_with English_M3.indd 68
72
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:35 PM
73
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 69
69 5/4/15 1:35 PM
BIG TV adalah produk pemasaran di bidang layanan televisi berlangganan melalui satelit (direct-to-home) di bawah PT Indonesia Media Televisi yang adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Perseroan. Teknologi satelit menjadi infrastruktur utama untuk menyiarkan program tayangan ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan jangkauan yang luas, BIG TV memiliki kesempatan untuk memberikan layanan hiburan terbaik kepada masyarakat Indonesia. Layanan BIG TV memanfaatkan kapasitas 9 transponder untuk membawa 184 kanal dengan komposisi 30 kanal High Definition dan 154 kanal Standard Definition.
BIG TV memposisikan mereknya sebagai merek televisi berlangganan yang menanamkan cinta akan negeri Indonesia kepada masyarakat. Hal ini menjadi perhatian BIG TV, mengingat tingginya penetrasi konten asing yang beredar di Indonesia yang mengakibatkan penetrasi akan konten lokal menjadi mengecil dan masyarakat menjadi lupa terhadap konten-konten dalam negeri yang sebetulnya tidak kalah baik dengan konten asing. Konten-konten lokal dapat menjadi alat pemasaran yang strategis. BIG TV berkeinginan untuk memanfaatkan celah untuk mempromosikan konten lokal dengan jauh lebih baik. BIG TV berkeyakinan bahwa konten lokal lebih diterima oleh pasar golongan new adopter. Harapan terbesar BIG TV adalah bahwa masyarakat dapat terhibur sekaligus menjadi sarana informasi dan ilmu pengetahuan. Rencana kedepannya, BIG TV akan terus menyediakan konten lokal untuk masyarakat Indonesia, seperti kuliner, budaya, hingga tempat-tempat wisata di pelosok nusantara. Visi untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui konten televisi menjadi sasaran utama Perseroan. Melalui konten televisi yang berkualitas, BIG TV dapat memperluas wawasan masyarakat dengan informasi yang baik, menghibur, mendidik, dan mempererat persatuan bangsa.
70 AR2014_with English_M3.indd 70
74
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:35 PM
75
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 71
71 5/4/15 1:35 PM
Unit usaha First Media Production adalah unit usaha dalam bidang produksi film yang dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT First Media Production. Unit usaha First Media Production ini bergerak dalam bidang produksi film yang memiliki tiga kelompok produksi yaitu kreatif, rumah produksi dan bagian post-production. Ketiga kelompok produksi tersebut berorientasi pada creativity and impacting. Selain memproduksi film, unit usaha First Media Production juga melebarkan sayapnya dengan memproduksi iklan. Hingga saat ini unit usaha First Media Production sudah memproduksi puluhan iklan dan Company Profile dari berbagai merek seperti Matahari Department Store, Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rumah Sakit Siloam, Partai Persatuan Pembangunan, Nutrifood, Herbal Wahida, Nutrindo, Lippo Village dan lain-lain. Dengan semakin berkembangnya industri pertelevisian dan kebutuhan masyarakat akan variasi hiburan selama 24 jam penuh, unit usaha First Media Production yang sudah berpengalaman dalam berbagai bidang industri kreatif mampu terus berkreasi untuk menghasilkan karya-karya yang dapat menghibur masyarakat. Sampai dengan tahun 2014, unit usaha First Media Production berfokus pada pengembangan siaran in-house. Pada tahun 2013 jumlah siaran in-house yang dimiliki sebanyak 4 yaitu Hi TV, Dangdutz, MIX, dan J’Go. Mengakhiri tahun 2014, unit usaha First Media Production menambah siaran terbarunya sebanyak 3 siaran yakni Foodie, Kairos, dan Karaoke. Deskripsi singkat mengenai kanal in-house First Media Production: Foodie merupakan kanal hiburan yang mengulas mengenai kuliner makanan khas daerah Indonesia. Selain mengulas makanan khas daerah Indonesia, Foodie menghadirkan satu program khusus bernama “in a minute”, isi program ini berupa resep spesial dengan sajian yang cepat dan lezat. Kairos merupakan kanal religi yang berbeda dengan kanal religi yang sudah ada, karena kanal ini berisikan materi yang sifatnya informatif, mengenai sejarah awal kekristenan dan doktrin teologia di dalam agama Kristen. Karaoke merupakan kanal khusus karaoke yang menampilkan berbagai macam genre musik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
PRODUCTION
72 AR2014_with English_M3.indd 72
76
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:41 PM
77
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 73
73 5/4/15 1:45 PM
BeritaSatu News Channel merupakan produk
jurnalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi nilai
affair yang lebih mengajak pemirsa untuk mendapatkan
dari salah satu anak perusahaan Perseroan yaitu
integritas, obyektifitas, imparsialitas dan akurasi berita.
informasi dan wawasan baru. Penyajian informasi
PT First Media News yang beroperasi pada tahun 2011
berita tidak hanya disalurkan melalui tayangan televisi, Visi editorial yang kuat serta menjunjung nilai obyektif,
melalui saluran televisi berlangganan HomeCable
tajam, komprehensif dan investigatif merupakan nilai
di kanal 6 (standard definition) dan kanal 301 (high definition). Pembentukan kanal berita baru di Indonesia
yang selalu dipertahankan BeritaSatu News Channel
BeritaSatu News Channel juga memanfaatkan media online (www.beritasatu.com) sebagai akses tambahan berita kepada pemirsa Indonesia.
dalam menyajikan berita kepada para pemirsa.
merupakan bentuk kepedulian Perseroan untuk
Di tahun 2014, BeritaSatu News Channel sudah
meningkatkan akses informasi kepada masyarakat
Unit usaha Perseroan dalam bidang penyiaran berita
Indonesia.
mulai beroperasi pada tahun 2011.
menyiarkan siaran berita selama 24 jam, 16 jam siaran langsung dan sisanya program tayangan ulang.
Sebagai kantor berita yang profesional, BeritaSatu
Program acara yang dirancang oleh BeritaSatu News
Secara jaringan, BeritaSatu News Channel sudah hadir
News Channel memposisikan sebagai kanal berita
Channel terbagi menjadi 2 bagian seperti program jurnal
di beberapa operator televisi berlangganan seperti
yang memberi informasi kepada publik dengan standar
yang berisi berita-berita terkini dan program current
HomeCable, Aora TV, Skynindo, dan Transvision. Untuk
74 AR2014_with English_M3.indd 74
78
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:45 PM
jaringan analog, BeritaSatu sudah bekerjasama dengan
sekaligus siaran langsung pertandingan menjadi kanal
Misi - Menjadi saluran olahraga terdepan dan terbaik
beberapa operator TV lokal di Indonesia seperti Riau TV,
terbaru bagi BeritaSatu News Channel. Nama BeritaSatu
yang bisa menjadi referensi sekaligus hiburan bagi para
Duta TV, Beruang TV, Manado TV dan Sarana TV.
SPORTS merupakan buah hasil perencanaan strategis
penggemar olahraga di Indonesia yang berlangganan
untuk memberikan tayangan yang menghibur sekaligus
First Media dan BIG TV.
Selain media televisi, BeritaSatu News Channel sudah
informatif dari sisi olahraga.
dapat dinikmati oleh pemirsa melalui perangkat
Untuk memperkaya siaran BeritaSatu Sports, Perseroan
SmartPhone dan Tablet dengan mengunduh aplikasi
BeritaSatu SPORTS memiliki visi dan misi sebagai
menayangkan pertandingan langsung dengan kualitas
First Media GO. Layanan news streaming ini merupakan
berikut:
HD (High Definition), serta program ulasan dan analisa
jalur teknologi baru yang dinilai dapat menambah kepuasan pemirsa untuk selalu mendapatkan informasi
Visi - Melalui kanal ini diharapkan kami dapat memberikan kontribusi bagi dunia olahraga di Indonesia,
yang cepat dan terkini. Merancang program siaran yang berkualitas menjadi tugas mutlak bagi BeritaSatu News Channel. Pada tahun 2014, kanal berita olahraga
agar bisa bangkit dan sejajar dengan negara-negara yang sudah terlebih dulu maju.
79
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 75
pertandingan yang menarik dengan menghadirkan narasumber profesional. Dengan demikian Perseroan berharap dapat mendorong antusias penonton akan liga nasional Indonesia.
75 5/4/15 1:45 PM
Cinemaxx adalah perusahaan jaringan bioskop yang terafiliasi dengan Perseroan. Cinemaxx hadir untuk menjadi rantai bioskop terbesar dan favorit masyarakat Indonesia di mana penonton dapat menikmati film 2D dan 3D, dokumenter dan tayangan alternatif di kompleks-kompleks Cinemaxx yang menggunakan sistem digital 100%. Maxxperience: Big Picture, Big Sound; adalah teknologi termutakhir dari Cinemaxx untuk memberikan pengalaman audio visual terbaik dalam menonton film. Untuk itu, Cinemaxx mempersembahkan Ultra XD dan Cinemaxx Gold. Sinema Ultra XD menawarkan pengalaman sinematik yang mengagumkan dengan sensasi menonton yang berbeda, melalui layar lengkung raksasa dengan lebar hingga 22 meter; serta sistem proyeksi gambar dan audio berkekuatan tinggi. Tidak hanya menawarkan teknologi yang canggih, auditorium sinema Ultra XD juga didesain khusus untuk memberi pengalaman menonton film di bioskop yang maksimal. Cinemaxx Gold menyediakan pengalaman VIP dalam menonton bioskop. Selain menonton film-film box office dunia, penonton juga bisa menikmati berbagai layanan kelas atas, mulai dari makanan ringan dan hidangan pembuka ala hotel berbintang, hingga hidangan penutup yang lezat, langsung diantarkan ke bangku penonton. Tidak seperti auditorium konvensional lainnya, tamu Cinemaxx Gold akan dimanjakan dengan sofa-sofa premium berlapis kulit mewah dilengkapi twin-motor recliners di mana penonton dapat menyesuaikan posisi duduk mereka hanya dengan sentuhan tombol.
76 AR2014_with English_M3.indd 76
80
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:45 PM
Selain Big Picture, Big Sound, Maxxperience berfokus pada
Sejak 1 Desember 2014, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan
kenyamanan layanan bagi pelanggan Cinemaxx dengan menawarkan
5 kompleks sinema, yaitu: Cinemaxx fX Sudirman dan Cinemaxx Plaza
lebih banyak pilihan. Maxxperience menyediakan pengalaman hiburan
Semanggi Jakarta, Cinemaxx Palembang Icon, Cinemaxx Ponorogo
terpadu untuk berbagai usia dalam kompleks Cinemaxx yang dilengkapi
City Center dan Cinemaxx Kairagi Manado dengan total 26 buah layar.
beragam fasilitas. Berikut ini adalah berbagai fasilitas pendukung
Rencana skala nasional Cinemaxx adalah membangun 2.000 layar dan
lainnya di Cinemaxx untuk melengkapi pengalaman penonton:
300 kompleks sinema dalam 10 tahun di 85 kota agar dapat membawa film-film terbaru kepada penonton bioskop di seluruh Indonesia.
·
Maxx Coffee
2015 akan menjadi tahun yang sibuk bagi Cinemaxx dengan rencana
Dari ‘Zzzz’ menjadi ‘Maxx’! Maxx Coffee menyediakan
pembukaan lebih dari 20 kompleks sinema.
banyak pilihan minuman dengan kualitas rasa terbaik; mulai dari kopi yang diekstrak dari biji kopi pilihan, teh, coklat, frappe, blended cream, dan smoothie jus buah. ·
Books & Beyond Selagi menunggu film diputar, penonton dapat membaca dan membeli buku, majalah, hingga mainan yang tersedia di Books & Beyond.
·
Hendak memicu adrenalin selagi menunggu film dimulai? Cinemaxx Games bekerjasama dengan Timezone hadir menawarkan keseruan dengan berbagai video game populer masa kini.
81
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 77
77 5/4/15 1:46 PM
PT Prima Wira Utama (“PWU”) adalah sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti No. 18 pada tanggal 9 Mei 2011 yang pada saat ini berada di bawah manajemen Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.25 tanggal 15 Desember 2014, yang dibuat oleh Notaris Nurlani Yusup. PWU memfokuskan bisnisnya untuk mengelola, mengoperasikan dan mengatur segala keperluan infrastruktur pasif multimedia di gedung-gedung seperti: 1.
Perkantoran
2.
Residensial (perumahan dan apartemen)
3.
Hotel
4.
Sekolah dan Universitas
5.
Rumah Sakit
6.
Komersial (malls dan ruko)
Adapun jenis bisnis yang dikelola dan terus dikembangkan tidak terbatas pada infrastruktur untuk penguatan signal handphone dalam gedung (in-building service provider) saja, namun juga sebagai pengelola jaringan pasif internet, teleponi, TV cable, segala bentuk teknis informasi dan komunikasi data, digital signage, CCTV, mesin EDC dan sebagainya. PT Prima Wira Utama telah menjadi perusahaan yang diperhitungkan oleh industri di Indonesia. VISI DAN MISI Dengan didirikannya PT Prima Wira Utama, diharapkan dapat menjadi pemimpin pengembang teknologi informasi dan multimedia yang mengikuti perkembangan teknologi dunia. PT Prima Wira Utama masih memfokuskan diri untuk menjadi perusahaan yang membuat konsolidasi yang kuat bagi perusahaanperusahaan teknologi multimedia. Dalam usahanya untuk mencapai visi dan misi, PWU telah membuat perencanaan dan pematangan untuk pengembangan bisnis sebagai berikut: -
In Building Provider service (DAS/penguat sinyal)
-
Infrastruktur WIFI
-
Sistem pembayaran dengan mesin EDC dengan menggunakan WIFI
78 AR2014_with English_M3.indd 78
82
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
T
elekomunikasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia akhir-akhir ini. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan semakin kompleksnya
kebutuhan manusia di era teknologi ini, telekomunikasi semakin dekat dengan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi, berbagai jasa telekomunikasi juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu jasa telekomunikasi yang tersedia adalah jasa nilai tambah teleponi, yakni jasa yang menyediakan layanan nilai tambah untuk teleponi dasar, yang meliputi antara lain jasa teleponi melalui jaringan pintar (integrated network), kartu panggil (calling card), dan jasa-jasa dengan teknologi interactive voice response, dan radio panggil untuk umum. PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”) adalah salah satu perusahaan yang menyelenggarakan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card). Layanan yang disediakan oleh MSH Niaga adalah jasa telekomunikasi melalui telepon dengan biaya yang lebih terjangkau.
M
encermati perkembangan dunia usaha di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan, layanan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil dari MSH Niaga merupakan
salah satu kunci penting untuk mendukung kegiatan usaha dari suatu perusahaan. Salah satu contoh pemanfaatan dari jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card) adalah pemanfaatannya untuk penyediaan layanan pelanggan (customer service) melalui telepon. Perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan jasa telekomunikasi yang terbesar di Indonesia, dengan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. Untuk itu, misi yang dijalankan Perseroan dengan memanfaatkan teknologi dalam memberikan nilai tambah terbaik bagi pelanggan, dengan menyediakan solusi telekomunikasi yang berkualitas dengan tarif yang kompetitif.
T dan
eleponi
yang
adalah
pelanggan
Surabaya.
menjadi
Perseroan
pangsa
corporate, hingga
pasar dengan 31
Perseroan wilayah
Desember
sebagian
besar
layanan
Jakarta
sudah
melayani
2014
1.000 pelanggan korporasi di berbagai bentuk industri seperti rumah sakit, asuransi, farmasi, otomotif, pertambangan, dan seterusnya. Mencermati perkembangan teknologi telekomunikasi akhir-akhir ini dan semakin meningkatnya optimisme atas iklim usaha di Indonesia, MSH Niaga optimis dapat mengembangkan layanannya terkait dengan jasa nilai tambah teleponi dan diversifikasi usaha lain yang terkait untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi pada pemangku kepentingan. MSH Niaga selain memberikan layanan yang penting dalam menunjang pengembangan usaha suatu perusahaan juga memberikan keuntungan bagi pengguna jasa karena menyediakan layanan dengan harga yang kompetitif.
83
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 79
79 5/4/15 1:46 PM
Daan Mogot
Bandengan
Ujung Menteng
Kebon Jeruk
Karawaci
Berita Satu Plaza Bintaro
Bekasi
HUB
Pasar Minggu Cinere
CONNECTIONS TOPOLOGY
Depok
JABODETABEK
Cikarang
Cibubur
Bogor
Primary Plan Primary Redundant Plan Redundant
80 AR2014_with English_M3.indd 80
84
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
Gresik
Rungkut
Graha SA
SURABAYA
HUB Pakis
Patching
Sidoarjo
Patching
CONNECTIONS TOPOLOGY
Malang
FO CABLE LENGTH (KM) 6,484 JABODETABEK
398
99
JAWA TIMUR
1
BANDUNG
2
35 3
BALI
4
1 2
3
4 COAXIAL CABLE LENGTH (KM) 8,902 JABODETABEK
1
1,251
167
JAWA TIMUR
85
2
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 81
BANDUNG
31 3
BALI
4
81 5/4/15 1:46 PM
82 AR2014_with English_M3.indd 82
86
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
Secara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah
Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS
rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya
juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan
manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan
memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian
kemampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk
kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan
menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar,
kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian
malalui tenaga kerja yang dimilikinya.
dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep
Perseroan dan anak perusahaan Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan
E-PMS dibangun dengan menggunakan pendekatan Management by Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance Planning, Performance Coaching, dan Performance Appraisal.
baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh
Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang
pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu
dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key
mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor
Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan
pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem
dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot
Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya
70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai
menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan
maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang
korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat
keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu
akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.
dan dibuatkan menjadi bentuk rating.
Sistem Informasi SDM
Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat
Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan Overtime Online System, e-Recruitment System dan Exit Clearance Online System telah berjalan dan senantiasa disempurnakan. Sistem tersebut memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan
dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam 3 tingkatan mulai dari tingkat section, departmen dan divisi. Pada proses normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan.
dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi.
Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah Coaching.
Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah
Setiap karyawan yang memiliki team member, maka secara otomatis
mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola
akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh
budaya coaching dalam perusahaan. Dengan adanya coaching ini
informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu
diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan
dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen
dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan.
SDM dilakukan secara manual. Proses coaching ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang Performance Management System
karyawan yang memiliki team member akan melakukan coach kepada
Performance Management System (PMS) di Perseroan sudah dilakukan secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut melalui kinerja pribadi.
team member-nya. Selanjutnya dari hasil coaching tersebut, karyawan akan memasukkan data-datanya kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih meminimalkan tingkat subjektifitas. Setiap dimensi masing-masing terdiri dari 5 poin pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensidimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and Support, Communication, Achievement, Self-Development, Challenge and Problem Solving.
87
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 83
83 5/4/15 1:46 PM
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Kegiatan tanggung jawab sosial boleh dibilang merupakan aktivitas
Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung
wajib yang harus dilaksanakan setiap perusahaan di dunia.
tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam
Kebebasan berbisnis dan mendapat keuntungan menjadi landasan
sudut pandang tanggung jawab sosial adalah pengedepankan prinsip
awal setiap perusahaan pada umumnya. Seiring berjalannya
moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan
waktu, dunia bergerak ke arah yang tidak stabil, kemakmuran
kelompok masyarakat lainnya. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja
menjadi tidak merata, banyak aspek yang akhirnya dirugikan atau
dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan
menjadi korban, salah satunya adalah lingkungan (environment).
manfaat terbesar bagi masyarakat.
Ketidakseimbangan ini mengundang beberapa kali pertemuan para pemimpin dunia dalam KTT Bumi di Rio pada 1992 dan tahun 2002 bertempat di Johannesburg.
Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perseroan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial berdasarkan asas CSR dari Carrol Pyramid yang terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan
Sejak pertemuan di Johannesburg tahun 2002 yang dihadiri para
paling dasar atau fondasi, sudah pasti tanggung jawab perusahaan
pemimpin dunia memunculkan konsep social responsibility, yang
diawal yang menjaga kestabilan usahanya melalui peningkatan arus
mengiringi dua konsep sebelumnya yaitu economic dan environment
kas masuk. Lapisan kedua, perusahaan harus menjalani sebuah usaha
sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagi perusahaan
dengan patuh pada peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku.
dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social
Lapisan ketiga, perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga etika
Responsibility).
saat menjalani usaha, etika dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai Tanggung Jawab Sosial adalah basis teori tentang perlunya sebuah
moral, keadilan, dan hak manusia (human rights). Lapisan paling atas
perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat
adalah tanggung jawab perusahaan dalam berpartisipasi meningkatkan
tempatan. Secara teoretik, Tanggung Jawab Sosial dapat didefinisikan
kesejahteraan masyarakat, seperti sumbangan, dukungan akan
sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para
kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya
strategic stakeholders-nya, terutama komunitas atau masyarakat Pada tahun 2014 fokus utama kegiatan CSR Perseroan ialah program
disekitar wilayah kerja dan operasinya. Tanggung Jawab Sosial
donor darah. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, Perseroan
memandang perusahaan sebagai agen moral.
mengadakan program donor darah di kantor Perseroan sebanyak 5 (lima) kali, yaitu: di bulan Januari, Juni, September, Oktober , dan Desember 2014.
84 AR2014_with English_M3.indd 84
88
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
89
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 85
85 5/4/15 1:46 PM
STRUKTUR ORGANISASI
ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARY ORGANIZATIONAL STRUCTURE
PERUSAHAAN BEROPERASI DAN PERUSAHAAN INVESTASI OPERATING COMPANY AND INVESTMENT COMPANY
PT FIRST MEDIA Tbk PT LINK NET TBK
PT INDONESIA MEDIA TELEVISI
PT FIRST MEDIA TELEVISION
PT LYNX MITRA ASIA
PT FIRST MEDIA PRODUCTION
PT GRAHA INVESTAMA ANDALAN TERPADU
PT BINA MAHASISWA INDONESIA
PT MEDIA SINEMA INDONESIA PT JARING DATA INTERAKTIF PT FIRST MEDIA NEWS
PT JAKARTA MARCAPADA MEDIA
PT MARGAYU VATRI CHANTIQA
PT WIRELESS VISION
PT BINTANG MERAH PERKASA ABADI
PT MSH NIAGA TELECOM INDONESIA PT PRIMA WIRA UTAMA
86 AR2014_with English_M3.indd 86
PT GRAHA RAYA EKATAMA ANDALAN TERPADU
PT CITRA EKA RAMA INVESTAMA ANDALAN
PT DELTA NUSANTARA NETWORKS
PT SEMESTA INVESTASI PRATAMA
PT MITRA MANDIRI MANTAP
PT INTERNUX
PT CITRA INVESTAMA ANDALAN TERPADU
PT CINEMAXX GLOBAL PASIFIK
PT SEMESTA INTI ANDALAN PRATAMA
90
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
91
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 87
87 5/4/15 1:46 PM
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN
PT First Media Tbk
PT Link Net Tbk (“LN”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 4, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza Lt. 4, Suite 403 Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950 - Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha LN didirikan pada tahun 1996, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini sebagai penyedia jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia, jasa akses internet, jasa nilai tambah teleponi dan jasa konsultasi manajemen bisnis.
Pendirian dan Bidang Usaha First Media didirikan pada tahun 1994, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan layanan broadband wireless access (BWA) dan penyedia konten siaran.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 32,27% saham LN, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 33,45% dan 36,28% dimiliki oleh masyarakat
Kepemilikan Saham Sebesar 55,10% saham Perseroan dimiliki oleh AcrossAsia Ltd, 33,76% dimiliki oleh PT Reksa Puspita Karya dan 11,14% dimiliki oleh masyarakat.
Manajemen
Manajemen Presiden Komisaris Theo Sambuaga Komisaris Didik J. Rachbini (Independen) Rizal Ramli (Independen) H. Muladi (Independen) Nanan Soekarna (Independen) Ito Sumardi DS (Independen) Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
Presiden Komisaris Ali Chendra Komisaris Bintan R. Saragih (Independen) Jonathan L. Parapak (Independen) Edward D. Horowithz Lorne R. Sommerville
Presiden Direktur Ali Chendra Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja Direktur Dicky S. Moechtar Harianda Noerlan (Independen) Anthony C. Kartawiria Richard Kartawijaya Johannes Tong
PT First Media Television (“FMTV”) BeritaSatu Plaza, Lt. 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha FMTV didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jasa penyiaran berlanggananan.
Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto Plaza ABDA, Lt. 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190, Indonesia Phone (62 21) 5140 1340; Fax (62 21) 5140 1350
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 80% saham FMTV, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 19% dan 1% dimiliki oleh Asia Link Co Ltd.
Biro Administrasi Saham PT Sharestar Indonesia Gedung BeritaSatu Plaza, Lt.7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950, Indonesia
88 AR2014_with English_M3.indd 88
Presiden Direktur Roberto F. Feliciano Direktur Dicky S. Moechtar Sigit Prasetya Henry J. Liando (Independen) Andy N. Purwohardono
Manajemen Presiden Komisaris Roberto F. Feliciano Komisaris Henry J. Liando Andy N. Purwohardono
Presiden Direktur Dicky S. Moechtar Direktur Dewi Dharma Yanti Tan Ting Luen
92
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
PT First Media News (“FMN”)
PT Delta Nusantara Networks (“DNN”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 11, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Gedung Graha Kencana Lt. Mezzaine Unit J Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha FMN didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video.
Pendirian dan Bidang Usaha DNN didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa akses internet.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,98% saham FMN dan MVC memiliki saham sebesar 0,02%
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 49,83% saham DNN dan PT Graha Investama Andalan Terpadu memiliki saham sebesar 50,17%
Manajemen Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Selamun Y. Bosko
Manajemen Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Rony Ardhitya Soetedjo
PT First Media Production (“FMP”) PT Bintang Merah Perkasa Abadi (“BMPA”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha FMP didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,9% saham MVC dan FMP memiliki saham sebesar 0,1% Manajemen Komisaris Anthony C. Kartawiria
BeritaSatu Plaza, Lt. 7, Suite 702 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha BMPA didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha jasa telekomunikasi. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,91% saham BMPA dan MVC memiliki saham sebesar 0,09% Manajemen
Direktur Johannes Tong
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Dicky S. Moechtar
PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”) PT Citra Investama Andalan Terpadu (“CIAT”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 11 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha MVC didirikan pada tahun 2002, dan menjalankan kegiatan usahanya di bidang usaha perdagangan umum dan jasa. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,67% saham FMP dan FMN memiliki saham sebesar 0,33% Manajemen Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Johannes Tong
BeritaSatu Plaza, Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha CIAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa. Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,99% saham CIAT, dan GIAT memiliki saham sebesar 0,01%. Manajemen Komisaris Irwan Djaja
93
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 89
Direktur Anthony C. Kartawiria
89 5/4/15 1:46 PM
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu (“GREAT”)
PT Bina Mahasiswa Indonesia (“BMI”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Gedung Plaza Asia Lt.26, Zone ABCD Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha GREAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Pendirian dan Bidang Usaha BMI didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang Jasa Konsultasi Bidang Olahraga.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,00% saham GREAT, dan CIAT memiliki saham sebesar 1%.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam BMI melalui GIAT adalah sebesar 45% saham.
Manajemen
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Presiden Komisaris John Riady Komisaris Erick Thohir
Direktur Anthony C. Kartawiria
PT Mitra Mandiri Mantap (“MMM”) Jl. KH Moh. Mansyur No.36A Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat - Indonesia
PT Graha Investama Andalan Terpadu (“GIAT”) BeritaSatu Plaza, Lt. 11, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MMM didirikan pada tahun 2010, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Pendirian dan Bidang Usaha GIAT didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 69,04% saham MMM, PT Cahaya Emeralda Cemerlang memiliki saham sebesar 15,48% dan 15,48% dimiliki oleh PT Inti Permata Provita.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam GIAT melalui FMP adalah sebesar 99,7% saham dan 0,3% saham melalui MVC.
Manajemen Komisaris Bambang Sucahyo
Direktur Ryan Rusli Gozali
Manajemen
Direktur Mas Agoes Ismail Ning
Presiden Komisaris Ali Chendra Komisaris Johannes Tong
PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”) BeritaSatu Plaza, Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Direktur Irwan Djaja
PT Jaring Data Interaktif (“JDI”)
Pendirian dan Bidang Usaha IMTV didirikan pada tahun 2007, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyiaran televisi berlangganan.
BeritaSatu Plaza, Lt. 11, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam IMTV melalui LN adalah sebesar 15% saham.
Pendirian dan Bidang Usaha JDI didirikan pada tahun 1999, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa konsultasi pengelolaan komputer dan internet.
Manajemen
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam JDI melalui FMN adalah sebesar 70% saham dan 30% saham melalui FMP.
Presiden Komisaris Harijono Suwarno Komisaris Reynold Pena Ong Dewi Dharma Yanti Lina Hayanti Latief
Presiden Direktur Ali Chendra Direktur Poon Sui Meng Marcelus Ardiwinata Djony Rosnipa Chrysologus RN Sinulingga
Manajemen Komisaris Johannes Tong
Direktur Sachin Vijaya Gopalan Marcelus Ardiwinata
PT Wireless Vision (“WV”) PT Media Sinema Indonesia (“MSI”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 4, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha MSI didirikan pada tahun 2003, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perfilman dan perekaman video. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSI melalui FMP adalah sebesar 99,97% saham, dan 0,03% saham melalui FMN.
Pendirian dan Bidang Usaha WV didirikan pada tahun 2004, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam WV melalui MVC adalah sebesar 10% saham.
Manajemen Komisaris Anthony C. Kartawiria
90 AR2014_with English_M3.indd 90
Direktur Johannes Tong Marcelus Ardiwinata
94
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
PT Citra Eka Rama Investama Andalan (“CERIA”)
PT Lynx Mitra Asia (“LMA”)
BeritaSatu Plaza, Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Wisma GKBI Suite 3901 Jl. Jend. Sudirman 28, Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha CERIA didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Pendirian dan Bidang Usaha LMA didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam CERIA melalui GREAT adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CIAT.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam LMA melalui LN adalah sebesar 65% saham dan 35% saham melalui GIAT.
Manajemen
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
Komisaris Dewi Dharma Yanti
Direktur Rony Ardhitya Soetedjo
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)
PT Prima Wira Utama (“PWU”)
Rukan Graha Cempaka Mas Blok C-06 Jl. Letjen Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran Jakarta – Indonesia
BeritaSatu Plaza, Lt. 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta 12950 - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MSH didirikan pada tahun 2000, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Pendirian dan Bidang Usaha PWU didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSH melalui BMPA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui GIAT.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam PWU melalui BMPA adalah sebesar 99,99% saham dan 0,01% saham melalui MVC.
Manajemen
Manajemen
Komisaris Eddy Rizal Umar
Direktur KWA Andy Widodo
PT Semesta Investasi Pratama (“SIP”) BeritaSatu Plaza, Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta – Indonesia
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIP melalui CERIA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui CIAT. Manajemen Direktur Anthony C. Kartawiria
PT Semesta Inti Andalan Pratama (“SIAP”) BeritaSatu Plaza, Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha SIAP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIAP melalui SIP adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CERIA. Manajemen Komisaris Ali Chendra
Presiden Direktur Richard Kartawijaya Direktur Larry Ridwan
PT Internux (“BOLT!”)
Pendirian dan Bidang Usaha SIP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Komisaris Irwan Djaja
Presiden Komisaris Harjono Suwarno Komisaris Anthony C. Kartawiria Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
Jl. Sultan Hasanuddin 19, Makassar Sulawesi Selatan - Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha BOLT! didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched dan jasa akses internet. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Inux melalui MMM adalah sebesar 56,99% saham. Manajemen Komisaris Utama {akan diangkat kemudian} Komisaris Agum Gumelar Keiichi Izumi Lim Benni
Direktur Utama Mas Agoes Ismail Ning Direktur T. Bachrumsjah Hamzah Kazuki Miyaji Liryawati Indryanarum
PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”) Menara Matahari, Lt.2 Jl. Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci Tangerang - Indonesia Pendirian dan Bidang Usaha Cinemaxx didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini antara lain di bidang jasa peredaran film, ekspor dan impor film, dan jasa bioskop. Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Cinemaxx melalui CIAT adalah sebesar 75% saham. PT Citra Selaras Majujaya memiliki saham sebesar 24,50%, dan 0,50% saham dimiliki oleh PT Karyaindah Selaras Jaya. Manajemen Komisaris Made Seputra Djaya
95
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 91
Direktur Rudy Nanggulangi
91 5/4/15 1:46 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
92 AR2014_with English_M3.indd 92
96
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
English Version
97
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 93
93 5/4/15 1:46 PM
BroadbandUnited BroadbandUnited is the terminology used to describe that First Media has various business services using broadband network, either by using cable technology as well as wireless. The broadband united technology provides quality at the same time flexibility for the public in accessing information and communicating. This flexibility has given an advantage for the public who has increasingly enjoyed viewing the programs through smartphone, tablet, and laptop that requires easy access to internet from various locations. With reference to the Indonesian economic development in the future that will emphasize on ceative economy, First Media is an important part in delivering the creative ideas to be developed into the economic strength of Indonesia.
94 AR2014_with English_M3.indd 94
98
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
TABLE OF CONTENTS Financial Highlights
2
Share Highlights
4
Introduction
96
Company Overview
96
Chronology of Shares Ownership
98
Profile of Board of Commissioners
102
Message from the Board of Commissioners
105
Profile of Board of Directors
106
Report from the Board of Directors
109
Management Analysis and Discussion
111
Vision and Mission of Company
116
Company Values and Business Strategy
116
Milestone
117
2014 Highlights
118
2014 Awards
119
Potential Market
120
Corporate Governance
120
Operational Review Internet Service:
135
PT Link Net Tbk - FastNet
PT Internux -
135
DataComm
135
Bolt! Super 4G
136
Pay television services PT First Media Television -
HomeCable
136
PT Indonesia Media Televisi -
BIG TV
137
PT First Media Production -
First Media Production
137
PT First Media News -
BeritaSatu News Channel
138
Cinemaxx
139
Content Production
Bioskop PT Cinemaxx Global Pasifik Telecommunication Infrastructure PT Prima Wira Utama
139
Telephony PT MSH Niaga Telecom Indonesia
140
Coverage Area
80
Human Resource
142
Social Responsibility
143
Subsidiary Organizational Structure
86
Company and Subsidiary Information
144
Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors regarding Responsibility for Annual Report
149
Financial Report
151
99
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 95
95 5/4/15 1:46 PM
BROADBAND LEADER The field of technolgy, information & communication (ìTICî) currently is experiencing a significant growth. Based on the ICT Whitepaper data of 2013, TIC is experiencing a rapid development trend, one of them is marked by the new service and technology such as cloud computing, smart city, big data, internet protocol address version 6 (IPv6) and media convergence. With such a rapid development trend, it is expected that Indonesia will also experience transformation in TIC field.
INTRODUCTION
The TIC transformation within the country is said to be able to drive the accelleration of growth in Indonesia in various fields especially as booster to the economic accelaration that based on the quality of human resources and productivity of creative economy. The TIC Transformation within the country is in line with the agreement reached at the World Summit on the Information Society in 2003 and 2005 that expect all countries in the world to follow up the action plan of world development towards information society that focuses on people welfare (people-centered development) by utilizing technology, information and communication. The action plan is expecting that in 2015, at minimum half of the population in the world should have been able to access information using TIC facilities. Based on the 2014 Hurun Report issued by the Hurun Research Institute - China, it is shown that technology, media and telecommunication (TMT) based industry is the world business leader. This is proven by companies such as Apple and Google. Looking at the rapid TIC development trend, the Company considers that TIC is an important factor in supporting its business activities. With the TIC development, the Company may conduct convergence of its internet, broadcasting and telecommunication services. By continuing to focus on the “TriplePlay” concept namely an integrated service consisting of subsribed television service (HomeCable), high speed broadband internet service (FastNet) and data communication service through digital telecommunication network (DataComm), the Company considers that TIC development may provide efficiency in providing TriplePlay services and giving a strong foundation for the Company in providing its new services to its customers. TIC development and Company focus on the TriplePlay concept have successfully made the Company to be the first integrated telecommunication and multimedia service provider in Indonesia.
THE COMPANY IN BRIEF
The Company as the first integrated telecommunication and multimedia service provider in Indonesia. The company is the pioneer in integrated telecommunication and multimedia service by introducing the TriplePlay concept, namely the provision of pay television service (“HomeCable”), high speed broadband internet service (“FastNet”) and data communication service through digital telecommunication network (“DataComm”), all of which is under one reliable telecommunication network of
COMPANY OVERVIEW
the Company.
The Company’s history began in the year 1994, with the establishment of PT Safira Ananda domiciled in Jakarta and was established pursuant to the Deed of Establishment No. 37 dated 6 January 1994 drawn up before Siti Safariyah S.H., Notary Candidate, substitute of Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notary in Jakarta. In its business journey, PT Safira Ananda changed its name a number of times, the last change was in 2007, to become PT First Media Tbk.
The Company was registered as a public company in 2000 and share registration was made the first time in Surabaya Stock Exchange (and then it merged with the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesian Stock Exchange).
TriplePlay Business Concept In 2007, the Company conducted a radical business repositioning by providing the first integrated telecommunication and multimedia service in Indonesia. The integrated service is known as TriplePlay concept, where the Company provided an integrated service consisting of pay television service (“HomeCable”), high speed broadband internet service (“FastNet”) and data communication service through digital telecommunication network (“DataComm”).
96 AR2014_with English_M3.indd 96
100
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 2:27 PM
The TriplePlay Service of the Company is strengthened with two way Hybrid Fiber Coaxial (HFC) cable network technology with 870 Mhz frequency owned and operated by the Company. The digitalization technology achieves far greater data compression thus increasing cable capacity in high speed data transmission. With such technolgy, the Company may transmit more than 100 television channels and high speed internet service at the same time.
Currently TriplePlay business concept is provided by the Company through its subsidiaries namely PT Link Net Tbk and PT First Media Television.
Broadband Wireless Access Service In 2009, the Company started to expand its wireless service after obtaining the licence to operate Packet-Switched based local fixed network using radio frequency bands 2,3 GHz for the purpose of wireless broadband services at radio frequency bands 2360 MHz- 2375 MHz for Zone 1 (Northern part of Sumatra) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
For the use of radio frequency band 2,3 GHz, the Company has obtained the Licence for Radio Frequency Band for each service area, Zone 4 and Zone 1, with the frequency band Block 13 (2360-2375 MHz). In line with the Company’s commitment to be the leader and in anticipating the rapid technology development, the Company started to develop Company wireless network with the technology Long Term Evolution (LTE) in 2013.
To strengthen the development of its wireless network, the Company in 2014 acquired PT Mitra Mandiri Mantap which is the main shareholder of PT Internux, the provider of wireless network with the tradename Bolt!Super4G.
The Business Development Towards Technology Convergence, Media and Telecommunication Expansion of cable network of the Company through its subsidiary PT Link Net Tbk, up to 2014, has achieved 1,4 million home-passed in the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung and Surabaya.
The expansion of cable network also serves as backbone of Base Transceiver Station (BTS) of the Company which is developed to provide Broadband Wireless Access service in Zone 1 and Zone 4. Currently the Company, either on its own or through its subsidiaries, has owned approximately 2600 BTS in Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), and currently is in the roll-out process development of BTS in Zone 1 (Northern part of Sumatra). Apart from expanding its telecommunication network, the Company also continuously upgrade its HFC based cable, among others by changing the configuration system to DOCSIS 3.0 to be able to deliver internet bandwidth up to 100 Mbps.
Observing the competition in telecommunication business is getting tougher, the Company is aware that network expansion and technology development alone would not be sufficient. Along with the development of backbone network and its configuration, the Company also develops content as one of the Company’s services. Content is one of the important aspects in the Company business activities which provides added value and differentiation in the Companyís services, particularly for the purpose of realizing the Company’s mission as Megamedia service provider. The Company is actively developing various numerous in-house broadcasting contents in 2014, namely BeritaSatu SPORTS and BeritaSatu ENGLISH through its subsidiary PT First Media News (“FMN”), as well as Foodie, Kairos, and Karaoke through its subsidiary PT First Media Production (“FMP”), completing the in-house broadcasting contents which have been developed previously by the Company.
The broadcasting content developed by the Company can be enjoyed not only through television, but also through the services of content-streaming based Over The Top (OTT) by computer, notebook, tablet, and smartphone, with the application TV Anywhere which are owned by the Company i.e. First Media GO. In order to add value in supporting its media business, in 2014, the Company through its subsidiary has acquired PT Cinemaxx Global Pasifik, a cinema operating company in Indonesia.
For the purpose of strengthening its telecommunication business lines, the Company through its subsidiary has acquired PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”), a company that provides calling card added-value service. The Company is
101
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 97
97 5/4/15 1:46 PM
also aware that telecommunication by phone is a necessity in the modern life, particularly for business actors (corporation). Through MSH Niaga, the Company may provide solution in telecommunication for business actors who need more cost effective telephony service, particulary in providing customer service and supporting operational activities among the branches which are set apart in the various regions.
In order to further complete the integrated telecommunication and multimedia services provided by the Company, in
COMPANY OVERVIEW (continued)
2014 the Company, through its subsidiary, acquired PT Prima Wira Utama (“PWU”), that manages multimedia passive infrastructure.
Network expansion, technology and content development are the continuous efforts of the Company in business development to achieve the vision and mission of the Company as a leading integrated Megamedia service operator in Indonesia.
With the various development and innovation, the Company is striving to create technology, media and telecommunication (TMT) convergence, which is believed to be able to provide new experience for the Company’s customers in enjoying high quality telecommunication and multimedia services and create efficiency in the service operation of the Company that may provide added values for the stakeholders.
2014
Shareholders Shareholders PT First Media Tbk
Number of Shares 6,967,587,600
Across Asia Ltd
55.10%
PT Reksa Puspita Karya
33.76%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
11.14%
In 2014, there was no change of shares ownership in the Company. The shares ownership remains the same as in 2013
CHRONOLOGY OF SHARES OWNERSHIP
2013 On 22 August 2013, the shareholders of the Company have converted Warrant Series II into shares. The Conversion of Warrant Series II have led to an increase of Subscribed and Paid-up Capital of the Company as stipulated in the Deed of Meeting Statement Resolution No. 7 dated 22 August 2013, made by Rini Yulianti, S.H., Notary in Jakarta, therefore the Subscribed and Paid-Up Capital of the Company becomes 1,742,167,907 shares with the aggregate nominal value of Rp 871,083,953,500. The Deed has been accepted and recorded in Legal Entity Administration System Database at the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on the acceptance of Report of Deed of Amendment of Company’s Articles of Association No. AHU-AH.01.10-35144 dated 26 August 2013. Therefore, the structure of capital and shareholders of the Company is as follows: Across Asia Ltd
55.10%
PT Reksa Puspita Karya
33.76%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2013 Description
11.14%
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share Number of Shares
Nominal Value
%
Authorized Capital
6,967,587,600
3,483,793,800,000
Amount of subscribed and fully paid-up capital
1,742,167,907
871,083,963,500
100
959,976,602
479,988,301,000
55.10
588,167,378
294,083,689,000
33.76
194,023,927
97,011,963,500
11.14
Shareholders with the ownership ≥ 5% Across Asia Ltd PT Reksa Puspita Karya Shareholders with the ownership ≤ 5%
98 AR2014_with English_M3.indd 98
102
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
2012 Based on the Company’s Shareholders Register of above 5% (five percent) issued by PT Sharestar Indonesia as the Company’s Share Registrar (“BAE”) per 31 December 2012, the structure of the Company’s Shareholders is as follows Across Asia Ltd
55.10%
PT Reksa Puspita Karya
33.76%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2012
11.14%
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share
Description
Number of Shares
Nominal Value
%
Authorized Capital
6,967,587,600
3,483,793,800,000
Amount of subscribed and fully paid-up capital
1,742,167,907
871,083,963,500
100
Across Asia Ltd
959,976,602
479,988,301,000
55.10
PT Reksa Puspita Karya
588,167,378
294,083,689,000
33.76
193,752,998
96,876,499,000
11.14
Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2011 On 5 October 2011, the public shareholders of the Company excersised Warrrant Series II and the funds fromsuch exercise have been fully received by the Company. The exercise of Warrant Series II has increased the Company’s Subscribed and Paid-Up Capital and it is validated by the resolutions of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 21 October 2011 as stipulated in the Deed of Minutes of Meeting No. 6 dated 21 October 2011, made by Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta. Therefore, the Subscribed and Paid-Up Capital of the Company increased to 1,741,896,978 shares with the aggregate nominal value of Rp 870,948,489,000 with the structure of the capital and shareholders of the Company is as follows: Across Asia Ltd
55.10%
PT Reksa Puspita Karya
33.76%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2011
11.12%
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share
Description
Number of Shares
Nominal Value
%
Authorized Capital
6,967,587,600
3,483,793,800,000
Amount of subscribed and fully paid-up capital
1,741,896,978
870,948,489,000
100
Across Asia Ltd
959,976,602
479,988,301,000
55.10
PT Reksa Puspita Karya
588,167,378
294,083,689,000
33.76
193,752,998
96,876,499,000
11.12
Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2011 Pursuant to the resolutions of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company as stipulated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 16 dated 3 June 2011, made` by Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notary in Jakarta, which has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia as per decree No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 dated 19 July 2011, the Company has increased the authorized capital to Rp 3,483,793,800,000 comprising of 6,967,587,600 shares and increased the Subscribed and Paid-Up Capital related to the exercise of Warrant Series II, so that the structure othe capital and shareholders of the Company is as follows : Across Asia Ltd
55.10%
PT Reksa Puspita Karya
33.76%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
11.14%
103
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 99
99 5/4/15 1:46 PM
2011 continued
Description
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share Number of Shares
CHRONOLOGY OF SHARES OWNERSHIP (continued)
Nominal Value
%
Authorized Capital
6,967,587,600
3,483,793,800,000
Amount of subscribed and fully paid-up capital
1,741,896,978
870,948,489,000
100
Across Asia Ltd
959,976,602
479,988,301,000
55.10
PT Reksa Puspita Karya
588,167,378
294,083,689,000
33.76
193,752,998
96,876,499,000
11.14
Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2010 On 18 March 2010, the Company has increased its authorized capital to Rp 1,650,000,000,000 comprising of 3,300,000,000 shares, as approved pursuant to the resolutions of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 4 March 2010 as stipulated in the Deed of Minutes of Meeting No. 6 dated 4 March 2010, made by Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta and is stated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 7 dated 4 March 2010, made before Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta, which has obtained the approval of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia pursuant to the decree No. AHU-13941.AH.01.02.of 2010 dated 18 March 2010, so that the structure of the capital and shareholders of the Company is as follows : Across Asia Ltd
55.11%
PT Reksa Puspita Karya
33.77%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2010 Description
11.12%
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share Number of Shares
Nominal Value
%
Authorized Capital
3,300,000,000
1,650,000,000,000
Amount of subscribed and fully paid-up capital
1,741,895,400
870,947,700,000
100
Across Asia Ltd
959,976,602
479,988,301,000
55.11
PT Reksa Puspita Karya
588,167,378
294,083,689,000
33.77
193,751,420
96,875,710,000
11.12
Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
Pursuant to the resolutions of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 19 April 2010 as stipulated in the Deed of Minutes of Meeting No. 21 dated 19 April 2010, made by Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta, and pursuant to the shareholder resolution statement stipulated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 7 dated 20 July 2010, made before Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta, the Company has obtained the approval to conduct Rights Issue II for the purpose of Shares Issuance with Pre-emptive Rights (PUT II) and to increase the subscribed and paid-up capital related to the issuance of new shares of 912,421,400 shares with the aggregate nominal value of Rp 456,210,700,000 as a result of the exercise of PUT II. The deed was accepted and recorded in the Legal Entity Administration System Database at the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia pursuant to the acceptance of Report of Deed of Amendment of Company’s Articles of Association No. AHU-AH.01.10-21071 dated 18 August 2010. Therefore, the structure of the capital and shareholders of the Company is as follows :
2010 Description
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share Number of Shares
Nominal Value
%
Authorized Capital
3,300,000,000
1,650,000,000,000
Amount of subscribed and fully paid-up capital
1,741,895,400
870,947,700,000
100
Across Asia Ltd
959,976,602
479,988,301,000
55.11
PT Reksa Puspita Karya
588,167,378
294,083,689,000
33.77
193,751,420
96,875,710,000
11.12
Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
100 AR2014_with English_M3.indd 100
104
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
2008 On the 26 June 2008 and 30 June 2008, PT Reksa Puspita Karya exercised Warrant Series I respectively amounting to 13,000,000 warrants and 500,000 warrants with the exercise price of Rp 1,000 per warrant. The funds for exercising Warrant Series I have been received by the Company on the 27 June 2008 and 1 July 2008 respectively in the amount of Rp 13,000,000,000 and Rp 500,000,000. Therefore, after the exercise of Warrant Series I by PT Reksa Puspita Karya, the subscribed and paid-up capital of the Company has increased to 829,474,000 shares, with the aggregate nominal value of Rp 414,737,000,000. The increase of the subscribed and paid-up capital of the Company that occurred related to the exercise of Warrant Series I by PT Reksa Puspita Karya was validated by the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders as stipulated in the Deed of Minutes of Meeting No. 4 dated 13 November 2009, made by Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta and subsequently stated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 5 dated 13 November 2009, made before Lindasari Bachroem S.H., Notary in Jakarta. The Deed has been reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Acceptance of Notice of Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHUAH.01.10-00269 dated 6 January 2010 and has been registered in the Company Register No. AHU-0000833.AH.01.09.Year 2010 dated 6 January 2010. Therefore, the structure of the capital and shareholders of the Company is as follows : Across Asia Ltd
55.11%
PT Reksa Puspita Karya
33.77%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2008
11.12%
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share
Description
Number of Shares
Authorized Capital
Nominal Value
%
1,497,200,000
748,600,000,000
829,474,000
414,737,000,000
100
Across Asia Ltd
457,131,718
228,565,858,000
55.11
PT Reksa Puspita Karya
280,079,704
140,039,852,000
33.77
92,262,580
46,131,290,000
11.12
Amount of subscribed and fully paid-up capital Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2007 Based on the resolutions of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 29 December 2006 as stipulated in the Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 85, dated 29 December 2006, made by Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notary in Jakarta, and pursuant to the shareholders resolution statement stipulated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 8 dated 5 March 2007, made before Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notary in Jakarta, the Company has increased its subscribed and paid-up capital related to the issuance of new shares of 441,674,000 shares with the aggregate nominal value of Rp 220,837,000,000 as a result of the exercise of Rights Issue I (PUT I). The Deed was accepted and recorded in Legal Entity Administration System Database at the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on the acceptance of Report of Deed of Amendment of Company Articles of Association No. W7-HT.01.04-6246 dated 3 May 2007. Therefore, the structure of the capital and shareholders of the Company is as follows : Across Asia Ltd
56.02%
PT Reksa Puspita Karya
32.67%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
2007
11.31%
Registered Common Share Nominal value Rp 500 per share
Description
Number of Shares
Authorized Capital
Nominal Value
%
1,497,200,000
748,600,000,000
815,974,000
407,987,000,000
100
Across Asia Ltd
457,131,716
228,565,858,000
56.02
PT Reksa Puspita Karya
266,579,704
133,289,852,000
32.67
92,262,580
46,131,290,000
11.31
Amount of subscribed and fully paid-up capital Shareholders with the ownership ≥ 5%
Shareholders with the ownership ≤ 5%
105
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 101
101 5/4/15 1:46 PM
Theo Sambuaga | President Commissioner
Holds the position as President Commissioner of the Company since 2013.
Previously, he was the Commissioner of the Company, a position which he held since 2011. Theo Sambuaga also held the position as President Commissioner of PT Lippo Karawaci Tbk
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
(2010-to date), General Manager of Suara Pembaruan Daily Newspaper and President of BeritaSatu Media Holding (2013-to date), and he was also the President of Globe Media Group (2010-2011).
Theo Sambuaga was a member of the House of Representatives of the Republic of Indonesia representing the Youth Group (1982-1998), member of the People’s Consultative Assembly of the Republic of Indonesia (1982-2009), Minister of Manpower of the Republic of Indonesia (1998), subsequently he became the State Minister for Public Housing of the Republic of Indonesia (1998-1999). In 2009, he was the Deputy General Chairman of Board of Golkar Party at National Level until now.
He earned Master degree in the field of International Public Policy from the School of Advanced International Studies, John Hopkins University, United States of America.
Prof. DR. Didik J. Rachbini | Independent Commissioner
Holds the position as the Independent Commissioner of the Company since 2006.
Didik J. Rachbini is the Founder of INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). His career journey has been mainly in education and research. He started his career as the Assistant Lecturer at Bogor Agriculturual Institute (IPB, Institut Pertanian Bogor) in 1982, and in the following year, he earned Engineering degree. He was the lecturer in his almamater up to 1985. Subsequently he was a Researcher and at the same time as the Head of Research Program of LP3ES (1985-1994), President Director of PT Insan Selaras (1997-1999), Lecturer at Universitas Nasional, Jakarta (1993-1994), FAO and UNDP Consultant (1990-1995), Economic Director in a consultant firm he established, PT Konsultan INDEF (1995-2000), Dean of Economic Faculty of Universitas Mercu Buana (1995-1997), Assistant Rector I Universitas Mercu Buana (1997-2005), Commissioner of PT Angkasa Pura I (1998-1999), and he was once a Member of House of Representatives of the Republic of Indonesia (2004-2009).
Didik J. Rachbini earned the degree of Master of Science and Ph.D from Central Luzon State University, Philippines.
DR. Rizal Ramli | Independent Commissioner
Holds the position as the Independent Commissioner of the Company since 2008.
Rizal Ramli is a member of United Nation Development Programme Advisory Panel (UNDP) for people’s development. Rizal Ramli is the Founder of ECONIT Advisory Group and is the Chairman since 2002 until now. He was the Head of Logistics Affairs Body (Ka Bulog) (April 2000-March 2001), Coordinating Minister for Economy of the Republic of Indonesia (August 2000-June 2001), Finance Minister of the Republic of Indonesia (June-July 2001), Head of Financial Sector Policy Committee (August 2000 - June 2001), Head of Presidential Decree 133 Team (August 2000-June 2001), and was the President Commissioner of PT Semen Gresik Tbk (2006-2008).
Rizal Ramli earned Ph.D degree in Economics from Boston University, United States of America.
102 AR2014_with English_M3.indd 102
106
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
Prof. DR. H. Muladi, SH | Independent Commissioner
Holds the position as the Independent Commissioner of the Company since 2013.
Muladi started his career as a lecturer at Universitas Diponegoro. He later became the Rector and Professor at the same university. He was the Head of Indonesian Delegation at the Crime Prevention and Criminal Justice Congress (ECOSOC) (1991-1998), Member of National Commission for Human Rights (1993-1998), Member of People’s Consultative Body of the Republic of Indonesia, Fraction of Regional Representation (1997-1999), Minister of Justice of Development Cabinet VII (1998) and at the Development Reform Cabinet concurrently as State Secretary Minister (1998-1999), Chairman of Institute for Democracy and Human Rights at The Habibie Center (1999-2002), Chief Justice of the Republic of Indonesia (2000-2001), Governor of National Defense Institute (2005-2011), Chairman of Board of Golkar Party at the National level in Law and Human Rights (2009-2014).
Muladi is a graduate from Universitas Diponegoro in Law in 1968, Postgraduate in Law with the predicate Cumlaude from Universitas Padjadjaran, Bandung and Short course (KSA) III National Defense Institute.
DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MM | Independent Commissioner
Holds the position as Independent Commissioner of the Company since 2013.
Ito Sumardi is a Retired Senior Police Officer of the Republic Indonesia (Polri) with the rank Police General Commissioner with the last position as the Head of Criminal Investigation Division of Indonesian National Police (Ka Bareskrim Polri). He started his duties in Resort Command 811 Serang (1978-1980), Regional Police 15.3 East Timor (1979-1980), Adjutant Deputy of Head of Indonesian National Police (Kapolri)/ Deputy Head of Indonesian National Police (Wakapolri) (1980-1982), Metro 701 (1982- 1985), Police University (PTIK) (1986-1989), Traffic Department of Indonesian National Police (Lantas Polri) (1989-1996). He had several duties in a number of regional operational units, such as Special Police Operation in East Timor, Aceh and Papua. Adjutant of Deputy Head of Indonesian National Police, Commander of Garuda Contingent XIV/11, Commander Tsunami Aceh and AMM Police Unit, and currently the State has entrusted him to take up the position as Indonesian Ambassador in the Republic of the Union of Myanmar.
Ito Sumardi is a graduate of Academy of the Armed Forces of Indonesia (Akabri) in 1977, he continued his education in the Police University (PTIK) in 1986, then completed the education in Law in 1996, Postgraduate education in Business Administration, Postgraduate of Human Resources Management, Postgraduate of Criminal Law, and earned Doctorate degree in Criminal Law from Universitas Padjadjaran Bandung.
Drs. Nanan Soekarna | Independent Commissioner
Holds the position as the Independent Commissioner of the Company since 2014.
Nanan Soekarna is a Retired Senior Officer of the Indonesian National Police/INP (Polri) having the rank as Police General Commissioner with the last position as Deputy Head of Indonesian National Police (Wakapolri). He started his career at Polda Metro as Dan Unit Patko Sabhara 1979, and as Wadan Kie III Sat in 1980. He then held various positions in Tangerang precinct, last position was as Head of Investigation Department (1981-1984). He was assigned in INP Headquarter as Student Officers of Police University (PTIK) XXI (1984-1986), State Police School (SPN) of Mojokerto with the last position as Head of Student Corps (1986-1990), Police in Bojonegoro as Head of Investigation Division (1990-1992), Kediri Precinct as Deputy Head of Precinct (19921994), Pol XXX as Student Officers of School for Police Staff and Chiefs (Sespim) (1994-1995), Police Academy (AKPOL) as Freshman Battalion Commander (Dan Yon Tar) (1995), Metro Jaya Regional Police as Coordinator of Personal Staff of Leaders (KORSPRIPIM) (1995-1996), East Jakarta Precinct as Head of Precinct (1996-1997), South Kalimantan Regional Police as Head of Investigation Directorate (Kadit Serse) (1997-1998), GAB XXVI as Student Officer of Staff and Command School (Pasis SESKO) (1998-1999), he returned to INP Headquarters as Hed of Subdirectorate of State Security Investigation (Kasubdit Kamneg Serse) (1999-2000), as Koorspripim Head of INP (2000-2001), as Head of Operational Control Command Centre (Kapus Kodalops) of Regional Police (2001), later Police of Purwakarta area as the Head of Area (2001),
107
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 103
103 5/4/15 1:46 PM
Bogor Regional Police as Head of Regional Police (2001-2002), as SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Metro Jaya Regional Police as Deputy Head of Regional Police (2003-2004), West Kalimantan Regional Police as Head of Regional Police (2004-2006), Expert Staff of Head of INP (2006-2009), Division Head of Public Relations of INP (2009), Inspector for General Supervision (Irwasum) of INP (2009-2011).
Nanan Soekarna is a graduate from Academy of the Armed Forces of Indonesia (Akabri) in 1978, he continued his education
PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS (continued)
in Narcotics Investigation Palan in1987, education of Police University (PTIK) in 1986, Kibi Security Defense in 1988, FBI National Academy Quantico USA in 1989, School for Police Staff and Chiefs (Sespim) Police Force XXX in 1995, Joint Staff and Command School (Sesko Gab) Police Force XXVI in 1999, National Defense Institute, Short Course (KSA) XIII in 2005, dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA in 2008. Several overseas assignments i.e. Goodwill Mission of Freshman of Academy of the Armed Forces of Indonesia (Akabri) (representative of Police Academy) to Japan in 1974, UN Peace Mission , UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa in 1990, UN Peace Mission - UN Police Mission (Untag) Cambodia in1992, as well as seminars / conferences in Japan, Australia, the Netherlands, Lyon, USA, New Zealand, Germany, Thailand, Hongkong, Turky, Malaysia and Myanmar.
Benny Haryanto | Commissioner
Holds the position as the Commissioner of the Company since 2014.
He started his career as Management Trainee in Bank Danamon and then continued his career in Standard Chartered Bank and Deutsche Bank in Jakarta. Benny Haryanto already had various management positions, including as President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) for four years (2002-2006). He then joined Lippo group and held various management positions including as President Commissioner of PT Lippo Securities (2014-to date).
Benny Haryanto earned the degree of Bachelor of Administration from Brandon University, Manitoba and the degree of Master of Business Administration from Washburn University, Kansas, United States of America.
Markus Permadi | Commissioner
Holds the position as the Commissioner of the Company since 2013.
Markus Permadi started his career in Citibank N.A. (1971-1983) with his last position as Vice President, he then joined PT Bank Central Asia as Director (1983-1990), thereafter he was the President Director of PT Bank Lippo (1990-1998). He also held the position as Assistant to the Minister/Deputy for Public Service and Resources Development at the Office of State Minister of State-owned Enterprises (BUMN)/BUMN Management Entity (1998) and Assistant Minister/Deputy for Financial Services and Other Services (1998-2000), and held the position as Commissioner of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk(1998-September 2003). Subsequently, he continued his career journey by joining PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk as its Commissioner (June 1999-December 2000) and Independent Commissioner (June 2001-May 2007), he then held positions as Vice Chairman/Independent Commissioner in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (September 2003-May 2005) and as Commissioner in Deposit Insurance Corporation (October 2005-September 2008). He then joined PT Broadband Multimedia Tbk as Commissioner (2006- 2007).
His career journey did not stop there, he also held the position as President Commissioner of PT Ciptadana Multifinance (2006-2007). Then became the Commissioner of PT Media Interaksi Utama (January 2007-January 2011), Non-Excecutive Director of Bowspirit Capital Corporation Ltd (September 2007- May 2012), President Commissioner PT Star Pacific Tbk (April 2009 - April 2013), Secretary of Pelita Harapan Education Foundation (1993-to date) and Commissioner of PT Bank National Nobu Tbk (March 2012- to date).
Markus Permadi earned the Bachelor degree from Faculty of University of Indonesia and his Master degree from the Faculty of Economy, University of Indonesia.
104 AR2014_with English_M3.indd 104
108
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
Richard Setiadi | Commissioner
Holds the poistion as Commissioner of the Company since 2014.
Richard Setiadi started his career as an Auditor in Arthur Andersen Public Accountant in 1994 and during his career as an external auditor, he conducted various audits in a number of leading companies, one of them PT Matahari Putra Prima Tbk.
He then joined PT Matahari Putra Prima Tbk as Head of Finance and Accounting in 2001. Thereafter he was part of Lippo Group Companies. His position was the Chief Financial Officer of Matahari Food Business. Currently he also holds the position as Director in PT Multipolar Tbk (2013-to date) and PT Matahari Putra Prima Tbk (2012-to date).
Richard Setiadi earned Bachelor degree in Accounting from the Faculty of Economy, University of Atma Jaya, Yogyakarta as the best graduate in 1994.
Dear Shareholders,
Praise to God Almighty that the Company has managed to triumph over the business competition in 2014. Through hard work and high dedication, the Company was able to grow its business well and structured.
In 2014 we have witnessed a significant progress in PT First Media Tbk’s business, and its business units. Each business unit has given its full dedication to the development of the business. Creating enthusiasm in society has been the strategic thinking behind the Company’s effort in developing each business unit. This is in line with the Company’s mission of putting
MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
its customers as priority. This year’s achievement is made possible by the support from the Board of Directors that has established a new cooperation throughout the Company, implementing the right strategy to advance the organization and its operational activities across all its business units.
TRANSFORMING INDONESIA THROUGH TECHNOLOGY, INFORMATION AND COMMUNICATION (TIC)
Based on ICT Whitepaper data in 2013, the future of TIC is experiencing a rapid development trend that is marked by the existence of the technology cloud computing, smart city, big data, IPv6 and the existence of media convergence. With this trend, Indonesia will experience an enormous TIC transformation that can boost the acceleration growth of the nation in many fields, especially in boosting the nation’s economic acceleration that stems from the quality of human resources and productivity of creative economy.
In 2014, the internet growth hits 84,17 million. From that number, the internet penetration is only about 34.9% of Indonesia’s 252 million population. This is still far from the Millenium Development Goals (MDG) that expected internet penetration to reach 50% of the population.
There is still time to close the gap and reach the 50% internet penetration in Indonesia. To hit the 50% target is not just about going after a mere achievement, but how it will be something that will impact Indonesia’s economic growth. In 2012 the contribution from internet connection in Indonesia contributed to1.6% of the Indonesia’s Gross Domestic Product (GDP), equal to Rp 115 trillion and is estimated to become 2.5% of the GDP in 2016. It is certain that the growth of internet connection will implicate the economic growth in Indonesia.
The Company endeavors that all forms of TIC to transform Indonesia will not only be a mere discourse, but has to be realized and have a positive impact for the public
CHANGE IN THE COMPANY’S MANAGEMENT
In the Annual General Meeting of Shareholders held on 23 April 2014, 1 (one) Independent Commissioner and 2 (two) Commissioners were appointed, namely: Nanan Soekarna, Benny Haryanto, and Richard Setiadi.
109
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 105
105 5/4/15 1:46 PM
By such appointment, therefore the final composition of the Board of Commissioners of the Company consists of 1 (one) President Commissioner, Theo Sambuaga, 5 (five) Independent Commissioners, namely Didik Junaidi Rachbini, Rizal Ramli, Ito Sumardi DS, Nanan Soekarna and H. Muladi; and 3 (three) Commissioners, namely Markus Permadi, Benny Haryanto, and Richard Setiadi.
In the Board of Directors position, we hereby would like to congratulate Mr. Ali Chendra on his appointment as President
MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS (continued)
Director, Irwan Djaja as Vice President Director, followed by Mr. Richard Kartawijaya and Anthony Chandra Kartawiria as Director. The Company bids welcome on board to those joining the rank as Commissioner and Director, and it is hoped that they will work hand-in-hand in developing the Company’s business even greater.
2015 PROSPECT
With the rising trend of Indonesia’s economy, and improving political stability, all of these will support the investment and economic productivity in Indonesia. This conducive macro environment will provide positive stimulant to the development of the Company’s business in 2015. 2015 is also the year that is expected to be challenging for the Company with the ASEAN Economic Society being in effect, that makes the competition in South East Asia exempt from the boundaries of demography. This will demand all business doers in South East Asia to become more competitive in providing added values to their customers. The Company is ready and welcome the enactment of ASEAN Economic Society and continue to strive to be in the front line in building a connected Indonesia for a more prosperous Indonesian economy in the future, through the development of its business in the field of technology, media and telecommunication (TMT).
APPRECIATION
In this opportunity, we would like also to extend our gratitude to our dear shareholders for all your supports to the Company all this time. We still hope your continuous supports so that PT First Media Tbk would be able to be one of the strength of network and broadband internet services provider in Indonesia, can go forward and contribute to the development of Indonesian economic, as well as the broadcaster of television programs with full information, education material and entertainment, provider of qualified, fair and supportive news content. A Megamedia vision for the development of Indonesian future.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express our sincere appreciation to the Board of Directors, all board of managements and all employees of PT First Media Tbk for achievements and accomplishments in 2014. Along with it, We would like to say have a great work in 2015.
For and on behalf of the Board of Commissioners PT First Media Tbk
Theo Sambuaga President Commisioner
Ali Chendra | President Director
Holds the position as the President Director of the Company since 2014.
Previously, Ali Chendra held the position as the Director of the Company since 2013. In 2003, Ali Chendra established Indonesian Multimedia Association (APMI) with the position as its Vice
PROFILE OF BOARD OF DIRECTORS
Chairman. Started his career as technical staff in PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Held several Director positions in PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999); PT Infracom Telesarana (2009-2012). He also held the position of President Director in a number of Companies among others: PT Indonesia Media Televisi (2012-2014); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Datakom Pratama (20052006); PT MLC/Indovision (2001-2004); PT Media Citra Indostar (2001-2004). In addition, he was also a member of Board of Commissioners and Board of Directors in several companies of Bhakti Investama/MNC Group, namely: Linktone-Nasdag Listed (member of Board of Directors);
106 AR2014_with English_M3.indd 106
110
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
PT Bhakti Investama Tbk (member of Board of Directors; PT Agis Tbk (member of Board of Directors); PT Metrosel (member of Board of Commissioners); PT Mobile 8 Telecom Tbk (member of Board of Commissioners).
In 2003, he obtained his degree from the Control Data Institute, Toronto, Canada.
Irwan Djaja | Vice President Director
Holds the position as the Vice President Director of the Company since 2014.
Previously, Irwan Djaja held the position as the President Director of the Company (2011-2013) and Financial Director of the Company (2009-2011). Started his career as an Accountant in PT Citra Dimensi Arthali (1993-1994), then joined the public accountant office of Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) with his last position as Supervisor in Business Advisory Division (1994-1996). Continuing his career journey by working in KPMG (Klynveld Peat Marwich and Goerdeler) Asia Pasific as Senior Manager, then joined the office of Siddharta Consulting, a member firm of KPMG International for six years since 1999, with his last position as the Director and Associate Partner Corporate Finance in the Financial Advisory Services Division since 2001. Furthermore, he held the position as Director (Deputy CFO) in PT Clipan Finance Indonesia Tbk, a multifinance company (2006-2008).
Irwan Djaja obtained degree of Bachelor of Economy majoring in Accounting from University of Trisakti, Indonesia, Master of Applied Finance from The University of Melbourne, Australia and Doctoral in Management from University of Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.
Dicky S. Moechtar | Director
Holds the position as Director of the Company since 2006.
Early in his career he was engaged in the banking field namely in PT Bank Perniagaan Indonesia in 1984 began with the position as a Programmer, and then he was promoted to Analyst System Assistant Manager (1986-1991). Subsequently, he pursued his career in PT Bank Lippo Tbk with his last position as Managing Director subordinating divisions IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999 - 2002). He then held the position of Director in PT Multipolar Corporation Tbk (2002-2008), PT Link Net (2009-2011) and PT Link Net Tbk (2014-to date).
Dicky S. Moechtar is a graduate from The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Germany, for Computer Studies.
Harianda Noerlan | Independent Director
Holds the position as the Independent Director of the Company and concurrently as Corporate Secretary since 2006.
Started his professional career in banking in 1990 at PT Bank Niaga Tbk. His last position in the bank was the Head of International Banking Division-Capital Market Group in 2000. He then worked in Indonesian Bank Restructuring Agency – IBRA with his last position as Vice President, Group Head in the Bank Restructuring Unit in 2002. He then joined PT Bank Lippo Tbk and held several positions namely Managing Director Compliance (Compliance Director), Director of Distribution Financial Services, and Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006).
Harianda Noerlan obtained his Bachelor degree in Machine Engineering from Faculty of Engineering, University of Trisakti, Jakarta, Indonesia.
111
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 107
107 5/4/15 1:46 PM
Johannes Tong | Director
Holds the position as the Director of the Company since 2013.
In addition to his position as the Company’s Director, he also holds the position as Director in several subsidiaries of the Company among others PT First Media Production (2008-to date)
PROFILE OF BOARD OF DIRECTORS (continued)
and PT Media Sinema Indonesia (2010-to date). Subsequently he also holds position as the Director in the Art Department, University of Pelita Harapan. His previous professional career among others was Loan Officer in Bank of America, Area Manager of TIMS, General Manager of PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager of PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager of PT Plasma Plastic Industry, General Manager of PT Indonesia Performing Arts, and General Manager of PT Melodia.
He obtained his bachelor degree in physics, mathematics and business administration in Azusa Pacific University and degree of Magister in Business Administration from California State University, Los Angeles.
Anthony C. Kartawiria | Director
Holds the position as the Director of the Company in 2014.
Started his career in marketing and credit granting approval in PT Indocitra Finance Tbk (January 1985 - December 1994). He then held the position as Credit Director in PT Bank CIC Tbk (January 1995 - February 2003), as President Director/CEO in PT Bhakti Capital Tbk (January 2004 - December 2007), as Operation and Finance Director (CFO) in PT Mobile-8 Telecom Tbk/ PT Smartfren Telecom Tbk (January 2008 - March 2011) and as Chief Executive Officer Mobile Commerce in PT Smartfren Telecom Tbk (April 2011-August 2013).
Anthony C. Kartawiria obtained his Bachelor degree in Accounting and Finance from Carleton University, Ottawa - Canada.
Richard Kartawijaya | Director
Holds the position as the Director of the Company in 2014. In addition, he also as the Chief Executive Officer in PT Link Net (2013-2014) and PT Link Net Tbk (2014-to date).
Started his professional career in computer field as NEC Computer Distributor of PT Citra Caraka since 1982. Building his career for 15 years in Berca, Hewlett-Packard Distributor, began with position as Engineer up to Director. He then became the Country Manager of Microsoft Indonesia (1998-2002), President Director of Integrasi Teknologi (2002-2003), Country Manager of Motorola Indonesia (2003-2005), President Director of PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010), and he was also the Managing Director in PT Andalan Solusindo Pratama (20082013). Besides that, he once also held the position as Chief Executive Officer of PT Ander Cakra Buana (2010-2013).
Richard Kartawijaya was also a Lecturer in Bina Nusantara University, Graduate Program. He was also actively involved in organizations, among others participating in Indonesia Software and Telematic Association (ASPILUKI) since 1992 with his last position as Vice General Chairman, Creative Industry and Information Technology Society (MIKTI) since 2009 as its Treasurer, Indonesian Telematic Society (MASTEL) since 2003 with his last position as Head of ICT and Content Department. Subsequent to that, he was the Head of Judges Board of Swa Sembada Magazine for Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award (INAICTA) from 2007 to 2013 and lastly, as a member of Steering Committee and Head of Judges of Asia Pacific ICT Award (APICTA) from 2002 to 2013. Mobile Content & Application Award 2008 of National Chamber of Commerce (Kadin) (MCAA 2008) as the Executive Vice Chairman and as the Head of Judges Board.
Richard Kartawijaya obtained his Bachelor degree in Electro Engineering from Faculty of Engineering, Catholic University of Atma Jaya, Jakarta, Indonesia and Master of Business Administration degree in Marketing from Indonesian European University, Surabaya, Indonesia.
108 AR2014_with English_M3.indd 108
112
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
Dear Shareholders,
To be the first in the field of TIC and provision of connectivity to the society is the main goal of the Company. Increasing society’s enthusiasm in digital technology is the way to reach that goal. The Company affirms through the Megamedia vision it has the desire to help minimize the gap of digital technology in Indonesia.
The form of the Company’s affirmation of the Megamedia vision is realized by always focusing on the development of 3 (three) main TIC components which are: Network, Content and Bandwidth. The Company has successfully built and
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
expanded HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) network in a number of cities in Java, like the Jabodetabek region, Bandung, Surabaya and Bali, as well as building Data and Communication network for corporate clients to propel a reliable business cycle. Bandwidth as the media vehicle is constantly upgraded to accelerate the access of information. Therefore, the Company sets a speed of 10 Mpbs as the base speed that deserved to be experienced by the public nowadays. As to the TV content and application, the Company has managed to develop an Anywhere TV technology and increase the number of in-house channels as the differentiator.
BROADBAND LEADER
Based on the ICT Whitepaper data in 2013, the future of TIC is experiencing a rapid development trend such as cloud computing technology, smart city, big data, IPv6 and convergence. In this trend Indonesia will experience a great TIC transformation that will propel forward an accelerated growth of the nation in the various fields, especially for a developing nation such as Indonesia, TIC transformation has to be able to boost the acceleration of the nation’s economy that stems from the quality of human resources and the productivity of creative economy.
Reviewing the trend condition of TIC moving forward, the Company thoroughly understands that TIC is a part of the business being undertaken. The Company endeavors that all forms of TIC trend to transform Indonesia is not merely a discourse, but has to be made in reality and have a positive impact for the general public. The Company is at the stage of realizing Indonesia’s transformational discourse in the field of TIC in particular the convergence between the internet, broadcasting and telecommunication.
The Company looks upon the three areas of technology (Internet, Broadcasting and Telecommunication) as a foundation or large conceptual components in the concept of TIC, so that the Company focuses its business activity by combining these three fields of technology in the concept of “TriplePlay” which is an integrated service consisting of pay tv service (Home Cable), high-speed broadband internet (FastNet) and data communication services through digital communication network (DataComm). The Company’s focus has successfully taken the Company to becoming the first integrated telecommunication and multimedia service provider in Indonesia.The Company’s achievements in 2014 further strengthen the Company’s position as a leader in its industry. Not only in terms of income that it has experienced an increase, but the development of the Company’s business units has also reached a significant level during 2014. Therefore, the Company carries the theme of ‘Broadband Leader’ for this 2014 Annual Report.
COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCE
In 2014, the Company earned an income of Rp 2.03 trillion, an increase of 16% from the previous year. Number of internet subscribers went up to 392 thousand and TV Cable subscribers went up to 363 thousand. The Company’s gross profit was reported at Rp 1.43 trillion, an increase of 12% compared to the previous year. The year-to-date comprehensive profit experienced a hike in 2014 to become Rp 7.49 trillion.
CORPORATE GOVERNANCE
The Company as a corporation that is committed to continuously enhance the implementation of Good Corporate Governance (GCG), equipped itself in phases with a variety of tools to support GCG. Besides vision, mission and corporate values that have been in place for some time, the Company has Company Regulation, Code of Ethics and Professional Responsibilities Guidelines, as well as various Standard Operational Procedures. In addition, the Company also has a Corporate Legal Division, to ensure compliance with the applicable regulations. Therefore, we believe that the GCG rules can be well
113
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 109
109 5/4/15 1:46 PM
implemented. All of these are a unified system that supports the success of GCG implementation in the Company. The implementation of GCG in the Company uses a top-down approach, in observance of the applicable laws and regulations, best practice and the Company’s culture. Thus, the implementation of GCG is expected to run smoothly and is supported by all parties involved.
CHANGE OF THE COMPANY’S MANAGEMENT
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS (continued)
The Board of Directors extends its gratitude to Mr. Larry Ridwan and Mr. Danrivanto Budhijanto who have given its contribution to First Media during their term of office as Directors of the Company, at the same time to congratulate them in carrying out their duties in the new post.
In 2014, there is a change of composition in the Board of Directors of the Company with the appointment of myself, Ali Chendra as President Director, Irwan Djaja as the Vice President Director, Richard Kartawijaya and Anthony Chandra Kartawiria as Directors.
The Board of Directors welcomes the appointment of Mr. Nanan Soekarna as Independent Commissioner, Mr. Benny Haryanto and Mr. Richard Setiadi as Commissioners. All the changes of composition of the Board of Commissioners and Board of Directors are in accordance with the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 23 April 2014. For those members of Board of Commissiones and members of Board of Directors who just joined the Company, our best wishes in the new post and it is hoped that they may bring the Company to reach an even more notable achievements.
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
A positive achievement within the organization is not only viewed from the amount of income, cost efficiency, and marketing program effectiveness, but also from the human resources management which is an important aspect in advancing organizational business values. In this case, the Company in 2014 realizes the importance of managing human resources as part of its strategic management.
The Company pays considerable attention on how to enhance its employees’ quality in order that they could give contribution with high dedication and are competent in its field. The Company believes that by organizing human resources well, the Company’s performance in business operation will enhance and it will be a competitive advantage that competitor does not have. The belief has driven the Company to always develop its employees in order so that it will be a differentiating factor in winning the competition. HR Division with HR Information System (HRIS) for corporation, has enhanced its function to become the Company’s strategic partner which is able to align the need of corporation and business units in order to facilitate and expedite an accurate and updated information access on HR services.
AWARDS As a result of the Company’s performance which focuses on customers according to its mission in 2014, the Company has been successful in obtaining 6 (six) awards i.e. : 1.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media
2.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media
3.
Corporate Image Category Pay TV Excellent in Building and Managing Corporate Image
4.
Corporate Image Category Internet Provider Excellent in Building and Managing Corporate Image
5.
Top Telco 2014 Fixed Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication
6.
TOP BRAND Award Category Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
These are the evidence of public enthusiasm against First Media brand as an integrated digital service.
110 AR2014_with English_M3.indd 110
114
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
APPRECIATION
We, the Board of Directors would like to extend our gratitude to all management and employees who have worked with full of dedication, and to the Board of Commissioners, shareholders, investors, creditors, business colleagues, government institutions, capital market society, mass media, and society at large, who thus far have supported the work of PT First Media Tbk. All these continuous supports have given us strength to be able to realize the target and plan of PT First Media Tbk in the future, and it will continue to provide benefit through its existence to the public. Finally, we would like to express our sincere appreiation to all customers for the trust, support and loyalty that have been extended to us. We hope that together we will continue to achieve success through our continuous close cooperation.
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS (continued)
For and on behalf of the Board of Directors of PT First Media Tbk
Ali Chendra President Director
Performance of Business Units In general, performance of the Company’s business units during 2014 was good, which in terms of its consolidated performance, it experienced an increase compared to 2013 performance. The Company also conducts incubation of its new businesses which are focused on technology, media and telecommunication business. The Company realized its goal as a leading company in the field of technology, media and telecommunication business in Indonesia through the increase in the revenue at a rate of 16% from Rp1.75 trillion to Rp2.03 trillion, and the Company’s assets grew by 147% compared to that
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
in 2013.
The Company has maintained its position as a leading company in quality broadband and pay television market in Indonesia which provides services through fiber optic cables and coaxial cables.
The Company markets its services through the Combo package, which is a combination between internet services and pay television. On December 31, 2014 there were about 755 thousand subscribers who have subscribed to the Company’s services, whether it is for the broadband internet service or pay television service.
The number of residential customers of the broadband internet increased from 333 thousand to 392 thousand, while the number of pay television subscribers covering residential and commercial customers increased from 304 thousand to 363 thousand in 2014. Most of the Company’s customers come from Jakarta and its surrounding areas where the Company continues to increase penetration there. Additionally, the increase in the number of customers from Surabaya and Bandung is in line with the expansion and retraction of the Company’s network which is continuously developed in those cities during 2014. The ARPU internet broadband and pay television increased to Rp216 thousand and Rp186 thousand respectively, which was mainly due to the repacking of the combo products offered in February 2014.
The summary of the Company’s financial statements for the financial year ended December 31, 2014 and 2013, with the highlights of those years.
115
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 111
111 5/4/15 1:46 PM
Keterangan (dalam jutaan Rupiah)
2014
2013
2.026.070
1.754.102
15,5%
592.450
474.114
25,0%
1.433.620
1.279.988
12,0%
634.638
718.015
-11,6%
798.982
561.973
42,2%
394.400
361.992
9,0%
Remark (in millions of Rupiah)
Pendapatan Revenue
Beban Layanan Cost of Services
Laba Kotor Gross Profit
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION (continued)
Beban Operasional Operating Expenses
EBITDA EBITDA
Penyusutan dan Amortisasi Depreciation and Amortization
Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak
7.828.319
-
Gain from Divestment of Subsidiary
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma
7.908.159
19.937
39665,7%
7.943.319
19.937
19,937
7.731.975
(103.375)
-7579,5%
211.344
123.312
71,4%
Profit for The Year after Proforma Adjusments
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year
Laba (Rugi) yang dapat di atribusikan kepada : Income / (loss) attibutable to :
Pemilik Entitas Induk Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali Non - Controlling Interest
Highlights On a consolidated basis, the Company’s revenue in 2014 shows a significant increase, where the revenue from the internet services is the largest contributor for such increase. The Company will continue making investment and capital expenditure in order to develop the business, increase the quality, expand the network and equipment related to product and service development, among others, the content of the pay television, production of the contents, etc. The Management always adopts prudent financial policy and discipline in all areas of Company’s activities.
Operational Revenue The Company’s revenue for the year 2014 reached Rp2.03 trillion, experiencing an increase of Rp272 billion or 16% compared to 2013 which was amounted to Rp1.75 trillion. The revenue from pay television services contributed 32%, while the internet services contributed 51% of the total revenue. The remaining 17% of the total revenue was earned from the services in the form of data communication, advertising media, and other revenues. Such increase was mainly caused by the augment of residential customers as well as the increased revenues from corporate customers.
The revenue from the internet broadband in 2014 was in the amount of Rp1.03 trillion, which constitutes an increase of 27% from the previous year, particularly due to the increase in the number of customers. The revenue from pay television services increased by 18% in 2014, reaching Rp650 billion, proportional to the increase in the number of customers and ARPU as described above. PRODUK PRODUCTS
(dalam jutaan Rupiah)
2014
2013 %
Jumlah / Total
TV Kabel
649.743
32,1
552.521
31,5
1.032.510
51,0
813.699
46,4
166.132
8,2
185.841
10,6
Pendapatan Iklan
77.944
3,8
94.301
5,4
Lain-lain
99.741
4,9
107.740
6,1
2.026.070
100,0
1.754,102
100,0
Cable TV
Internet Broadband
Jumlah / Total
%
(in millions oh Rupiah)
Broadband Internet
Layanan Komunikasi Data Data Communication Services Media Sales Others
Jumlah Total
Table of Composition of the Company’s Revenue
112 AR2014_with English_M3.indd 112
116
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
Meanwhile, the revenue from data communication services for corporate customers reached Rp166 billion in 2014 and contributed 8% of the Company’s total revenue.
The Company continued selling commercials to various companies. The revenue from the advertisement was in the amount of Rp78 billion in 2014, contributing 4% of the total Company’s income.
Service Expenses The large proportion of service expenses consist of pay television programming expenses, particularly comprising the program distribution and technical services expenses as well as internet broadband services expenses and other expenses related to the bandwidth, such as the equipment rent expenses, tower rent expenses and internet access expenses.
Table of Composition of the Company’s Services Expenses
During 2014, the Company recorded the total service expenses in the amount of Rp592 billion, an increase of 25% compared to the previous year. The service expenses experienced a more rapid increase than the revenue increase due to the increase in the programming expenses and the internet broadband expenses with respect to the Company’s expansion, as well as the effect of the depreciation of Rupiah’s exchange rate against foreign currencies, where the programming expenses and internet broadband expenses are mostly in US Dollar. Based on the average exchange rate during the year, Rupiah was depreciated by 13% in 2014 compared to the previous year.
The percentage ratio of the service expenses to the revenue in 2014 was 29%, which was an increase from the previous 27% in 2013.
Gross Profit The Company booked a gross profit at the rate of 71% in 2014, a decrease of 73% compared with 2013; this is due to the increase in the services expenses as described above.
Operating Expenses The operating expenses consist of the sales expenses, administration and general affairs expenses. The sales expenses mainly consist of the labor expenses for sales staff, commission and promotional expenses, while the general affairs and administration expenses mostly consist of the labor expenses for non-sales staff, expenses due to the decrease in account receivables and rent expenses.
The operating expenses in the amount of Rp635 billion in 2014 declined by Rp83 billion from the previous year. Such decrease is mainly due to the decrease in the general affairs and administration expenses resulted from the efficient operation of the Company. The general affairs and administration expenses in 2014 amounted to Rp501 billion, or Rp59 billion lower than the previous year. The sales expenses in 2014 were in the amount of Rp134 billion, declining by Rp24 billion from the previous year.
Depreciation and Amortization Expenses The depreciation expenses consist of depreciation expenses for fixed assets, while the amortization expenses comprise the amortization of intangible assets, particularly computer software. The depreciation and amortization expenses were respectively in the amount of Rp380 billion and Rp14 billion in 2014, respectively increasing by 42 billion and declining by
117
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 113
113 5/4/15 1:46 PM
Rp9 billion compared to the previous year. Such increase is mainly caused by the increase of investments in fixed assets, which mostly consists of network cables and set-top-boxes and devices placed in customers’ places and investments in computer software required to support the expansion of the Company’s network and related information system.
The Current Year Profit and Current Comprehensive Profit After Adjustment to the Current Year Profit and Current Year Comprehensive Profit After Adjustment to the Performance in 2014 was in the amount of Rp7.94 trillion, experiencing an
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION (continued)
increase of Rp7.92 trillion or 39.742% compared to the year 2013, that amounted to Rp20 billion. Such increase is mainly due to the significant increase of the revenue supported by the efficient operation of the Company. In 2014, the Company also booked a profit from the sales of some of its share ownership in subsidiaries in the amount of Rp1.33 trillion, profit from the realization of the value of transaction with the non-controlling parties is in the amount of Rp537 billion and the profit from investments recorded in associated companies in the fair value of Rp5.96 trillion.
Attributable Profit The profit attributable to the owner of the holding entity in 2013 was in the amount of Rp7.73 trillion, while in favor of the non-controlling party was Rp211 billion. The profit attributable to the owner of the holding entity in the amount of Rp7.84 trillion, particularly contributed from the profit earned from the sale of part of the share ownership in subsidiaries, earnings from realization of transaction amount with the non-controlling party and earnings from recorded investments in associated companies in the fair value. The profit attributable to the non-controlling party increased by Rp88 billion from the year 2013, contributed from the increase of revenues from internet services and pay television services which were significant and supported by the efficient operation of the Company in 2014.
Assets Growth The total assets as of December 31, 2014 were in the amount of Rp12.96 trillion, experiencing an increase of Rp7.72 trillion or at the rate of 147% compared to the total assets as of December 31, 2013, that is in the amount of Rp5.24 trillion. The Company’s current assets increased by Rp255 billion from Rp1.22 trillion as of December 31, 2013 to become Rp1.48 trillion as of December 31, 2014. The Company’s non-current assets increased by Rp7.46 trillion from the previous Rp4.02 trillion as of December 31, 2013 to become Rp11.48 trillion as of December 31, 2014. Such increase is mainly caused by the increase in the account balance of investments in Associated Companies consisting of the Company’s investment in PT Link Net Tbk in the amount of Rp6.20 trillion.
Position of Liabilities The total liabilities as of December 31, 2014 was in the amount of Rp3.57 trillion, experiencing an increase of Rp768 billion or 27% from the total liabilities in the amount of Rp2.81 trillion as of December 31, 2013. The total current liabilities experienced a decrease of Rp146 billion from Rp1.61 trillion as of December 31, 2013, becoming Rp1.46 trillion as of December 31, 2014. Such decrease in the current liabilities was caused by the decrease in bank loans and the decrease in the account balance of the other short-term liabilities, recording the Company’s deferred profit. Non-current liabilities of the Company increased by Rp914 billion from Rp1.20 trillion as of December 31, 2013 becoming Rp2.11 trillion as of December 31, 2014. Such increase was mainly due to an additional long-term loan and lease payables in 2014, as well as the deferred tax liabilities which was recorded in the amount of Rp369 billion.
Equity Growth The total equity as of December 31, 2014 in the amount of Rp9.39 trillion experienced an increase of Rp6.95 trillion or 285% from the total equity as of December 31, 2013, that is in the amount of Rp2.44 trillion. Such increase was due to the comprehensive profit earned by the Company for the year 2014.
Liquidity and Source of Funds The Company’s net cash flow obtained from the operational activities in 2014 was Rp65 billion, experiencing a decrease of Rp320 billion from 2013 where the net cash flow used for operational activities was in the amount of Rp385 billion. This is mainly caused by the increase in the cash revenue from customers in the amount of Rp492 billion which was offset against the increase in cash payment to suppliers in the amount of Rp604 billion and increase in the payment of business and expenses of Rp208 billion.
114 AR2014_with English_M3.indd 114
118
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
The net cash obtained from investment activities reached Rp148 billion in 2014, experiencing an increase of Rp1.20 trillion or 114% from the net cash used for the investment activities in the amount of Rp1.05 trillion in 2013. In 2014, the Company continued making investments and capital expenditure in order to improve quality, expand the network and equipment related to product and service development, among others contents of the pay television, production of the contents, etc. The biggest cash expenditure in investment activities in 2014 was the acquisition of fixed assets in the amount of Rp1.17 trillion.
In 2014, the net cash flow used for funding activities was in the amount of Rp104 billion, experiencing a decrease of Rp312 billion or 150% from the year 2013.
Financial Risk Management The main financial risks faced by the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk, and liquidity risk. Through the risk management approach, the Company attempted to minimize potential adverse impacts from the above risks.
Credit Risks A credit risk is one of the risks of one of the party from a financial instrument that fails to fulfill its liabilities and inflicts financial loss to other parties. The Company’s financial instrument that has a potential credit risk consists of cash and cash equivalents at banks, accounts receivable and other receivables. The amount of maximum credit risk exposure equals to the amount recorded for such accounts. Moreover, the Company’s policy was not to limit the exposure only to one specific institution, in order for the Company to have cash and cash equivalents at various banks.
Currency Risks The currency risk is the risk of the fluctuation of the financial instrument’s value caused by the change of foreign exchange rates. The Company conducts transaction by using foreign currencies, which, among others, is used for the financing of Company’s working capital. Therefore, the Company must convert Rupiah into a foreign currency at the time of maturity. The fluctuation of Rupiah currency exchange rate against US Dollar created an impact on the Company’s financial condition. The Company manages the foreign currency risk by monitoring fluctuation of currency exchange rates continuously, in order to take appropriate actions such as using hedging transaction if required to minimize the foreign currency risk. Until December 31, 2013 the Company has not signed the hedging transaction in order to manage its foreign currency risk, however it is in the process of evaluating the same with respect to the new regulation which will be effective as from 2015.
Interest Rate Risks The interest rate risk is the risk of fluctuation of financial instrument’s value due to the change in the market interest rate. The Company is exposed to interest rate risk mainly because its borrowing uses the floating rate. The Company monitors the impact of interest rate movement to minimize the adverse impacts on the Company.
Liquidity Risks The liquidity risk is the risk where the Company will experience difficulty in obtaining funds to fulfill its commitment related to financial instruments. The Company manages the liquidity risk by maintaining cash and cash equivalents which should be sufficient to enable the Company to fulfill its commitment for its normal operation. Besides, the Company also monitors the projection and actual cash flow continuously as well as monitor the maturity dates of the assets and financial liabilities.
Important Events Following the Balance Sheet Date In February 2015, the Company extended the Revolving Loan facility in the amount of Rp12 billion and Omnibus Invoice Financing Buyer in the amount of Rp193 billion from PT Bank Permata Tbk for 12 months at an interest rate of 12.5% per annum.
In February 2015, the Company’s loan from PT Bank Sinarmas Tbk has been fully settled according to the maturity date of the facility, thus the Company no longer has loans from the Bank.
In March 2015, the Company’s loan from PT Bank ICBD Indonesia has been fully settled according to the maturity date of the facility. By this payment, the Company has no longer loans from the Bank.
119
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 115
115 5/4/15 1:46 PM
VISION
TO BECOME A LEADING INTEGRATED MEGAMEDIA SERVICE OPERATING COMPANY IN INDONESIA TAKING ADVANTAGE OF BROADBAND INTERNET TECHNOLOGY IN ORDER TO CREATE ADDED VALUES FOR THE STAKEHOLDERS. THE COMPANY VISION INCLUDES THE INTEGRATED SIX-C SERVICES :
VISION AND MISION COMPANY VALUES AND BUSINESS STRATEGY
•
CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION
•
COMPUTER –BROADBAND INTERNET SERVICES
•
COMMUNICATION – COMMUNICATION DATA SERVICES
•
CONTENT – CONTENT FOR INTERNET AND TV
•
CHANNELS – PRODUCING “IN-HOUSE CHANNEL”
MISSION
•
TO BECOME THE PIONEER IN ITS FIELD
•
PRIORITIZE COMPETENCIES AND PROFESSIONALISM
•
FOCUS ON CUSTOMERS
•
BECOME THE MAIN CHOICE IN BUILDING CAREER
•
RESPONSIBLE BUSINESS ACTORS
•
HAVE WORKING SPIRIT
CORPORATE VALUES
•
DICIPLINED IMPLEMENTATION
•
QUALITY SERVICE
•
INNOVATION IN DEVELOPMENT
•
AGRESSIVE IN PENETRATING MARKET
•
CARE TO THE SOCIETY AND ENVIRONMENT
BUSINESS STRATEGIES
•
UTILIZING ADVANCED TECHNOLOGY IN COMMUNICATION, PARTICULARLY
•
HIGH SPEED DIGITAL BROADBAND INTERNET TECHNOLOGY TO DELIVER INTEGRATED MEGAMEDIA SERVICE WITH AFFORDABLE PRICE IN
•
INDONESIA.
•
ALWAYS TO BE THE FIRST IN INDONESIA IN ADOPTING THE LATEST TECHNOLOGY BREAKTHROUGH IN THE ENDEAVOR
•
PROCURING CONTINUOUS BUSINESS EFFICIENCY TO BECOME A HIGH QUALITY MEGAMEDIA SERVICE OPERATOR
TO LEAP FORWARD , AT THE SAME TIME PROVIDING SUPERIOR SERVICES AND PRODUCTS TO THE CUSTOMERS
116 AR2014_with English_M3.indd 116
120
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
2014 •
Launch of Android technology-based STB (Set-Top-Box)
•
Re-Branding First Media LIVE to First Media GO
•
Company Acquisition : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks
MILESTONE
3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik 2013 •
Network achieved 1 million Homepassed.
•
Launched of subscribed television service through satellite with the name “BIGTV”.
•
Introduced FastNet 100 Mbps service
•
Network Expansion to Bandung.
•
Owned 50 High Definition channels in HomeCable service
•
Exercised Warrant Series II
2012 Introduced PVR (Personal Video Recording) features and OTT (Over the Top) technology namely watching television broadcast through internet (online) in the form of First Media LIVE application 2011 •
Network Expansion (New Roll-Out)
•
Launched Video On Demand
•
Introduced BeritaSatu News Channel.
•
Exercised of Warrant Series II
2010 •
Introduced FastNet Kids
•
HomeCable Family Plus
•
First HD Channels in Indonesia
•
FastNet 20 Mbps
•
Premium Call Center
•
NSIA Online Payment Facility.
•
Rights Issue II
2009 •
Income increased 36% reaching Rp 722 billion and EBITDA totalling Rp 199 billion.
•
Obtained the permit Broadband Wireless Access (“BWA”) for Jabodetabek area and Banten as well as Northern part of Sumatra.
•
Introduced FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family and HomeCable Ultimate
2008 •
Taking over PT Link Net, a company engaged in Internet services
•
Established PT First Media Production and PT First Media News
•
Exercised Warrant Series I
2007 •
Changed the name to become PT First Media Tbk
•
Rights Issue I
•
Introduced “FastNet” broadband-based high speed Internet product
•
Re-Branding of “Kabelvision” to “First Media”.
•
Introduced Triple-Play concept: FastNet, HomeCable and DataComm
•
Obtained 41 thousand FastNet customers during promotional period
•
Expanded new network of 100 thousand Homepassed
2006 Digital based network Expansion
121
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 117
117 5/4/15 1:46 PM
2004 •
Launch of “MyNet” service
•
Obtained certification ISO 9001 : 2000
2003 Number of Customers achieved more than 100 thousand 2002
MILESTONE (continued)
Only provider JATS network, Remote Trading of Jakarta Stock Exchange (now Indonesian Stock Exchange) 2001 •
EBITDA Positive is achieved
•
Initial stage of Analog Network Expansion completed
2000 •
Initial Public Offering of the Company and Registration at Surabaya Stock Exchange (now Indonesian Stock Exchange)
•
Changed the name to PT Broadband Multimedia Tbk
•
Launched subscribed television service in Bali and Surabaya
•
Launched access to internet service access
•
Commencement of Initial Stage of Analog network expansion
1999 Changed the name to PT Tanjung Bangun Semesta Tbk 1998 Taking over all TV Kabel assets from PT Anditirta Indonusa 1995 Changed name to PT Tanjung Bangun Semesta 1994 Establishment of the Company named PT Safira Ananda
67 HD CHANNELS Subscribed television service that broadcasted various programs up to188 channels with 67 HD quality channels and supported by Android technology based STB (set-top-box)
9 IN-HOUSE CHANNELS Television channels the Company creations as added values for the public. In-House Channels are prepared to meet public
2014 HIGHLIGHTS
needs and give additional entertainments for Indonesian families
98 BUILDINGS Super fast data and communication Service for corporation, now its network is present in 98 (ninety eight) office buildings in the area of DKI Jakarta. DataComm service is a the best partner for all corporations.
8,505 KILOMETER Optic fibre based cable nework which is the backbone of data and information connectivity reaching 8,505 Km.
11,184 KILOMETER Copper based cable network connecting the public or residence with data information reaching 11,184 Km.
1.4 MILLION Company HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) networks connected to each residence or house covering 1.4 million homepassed.
118 AR2014_with English_M3.indd 118
122
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
ACQUISITION
PT MSH Niaga Telecom Indonesia The Company participated in shares through the Company’s subsidiaries, PT Bintang Merah Perkasa Abadi and PT Graha Investama Andalan Terpadu.
2014 HIGHLIGHTS (continued)
PT Delta Nusantara Networks The Company participated in shares through the Company’s subsidiary, PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Prima Wira Utama The Company participated in shares through the Company’s subsidiaries, PT Bintang Merah Perkasa Abadi and PT Margayu Vatri Chantiqa.
PT Mitra Mandiri Mantap The Company participated in the shares directly.
PT Cinemaxx Global Pasifik The Company participated in the shares thorugh the Company’s subsidiary, PT Citra Investama Andalan Terpadu.
1.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media
2.
Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media
2014 AWARDS 3.
Corporate Image Category Pay TV – Excellent in Building and Managing Corporate Image
4.
Corporate Image Category Internet Provider - Excellent in Building and Managing Corporate Image
5.
Top Telco 2014 Fixed Internet Provider – In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication
6.
TOP BRAND Award Category Internet Provider - In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
123
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 119
119 5/4/15 1:46 PM
The Company believes that internet business activities and subscribed television industry have a bright prospect, as there are various factors that strongly support the development of such business activities, among others :
Media industry in Indonesia in the field of advertisement is driven by domestic consumption and is an industry with the fastest growth rate in Asia Pacific region. Based on the data in 59 markets in USA, Asia Pacific, Europe, Middle East and Africa it is shown that the global advertisement income reached 4.8% in 2014 or equivalent to USD 551 billion. In 2015, it
POTENTIAL MARKET
is predicted that global advertisement will increase 5% every year, therefore the Company is of the opinion that this positive growth will give a positive impact to the Company.
Growth of subscribed television service customers where subscribed television business market is quite large. This is proven that out of 45 million television owners, less than 15% utilizes subscribed televion service. MPA estimates that subscribed television customers will grow rapidly for the next four years, triggered bythe price competition and aggresive marketing. In view of that the Company will continue to improve its services and conduct agressive marketing which is expected to be able to achieve the Company’s target in 2015.
Indonesia is the fourth largest country in Asia after China, India, and Japan. Based on the number of internet users in June 2014, with a total of 71.2 million users. However, internet service penetration in Indonesia compared to the number of population is still low, i.e. 28,1% per 30 June 2014, compared to the nearest Asian countries i.e. 67% – 80% in Malaysia, Singapore and Brunei Darussalam (source: Internet World Statistic 30 June 2014). While based on national research executed by the Indonesian Internet Service User Association (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia/APJII) in corporation with PusKaKom University of Indonesia, the internet users and its penetration in 2014 shown an increase. The internet users have grown 16.2% from 71.9 million to become 88.1 million with penetration of 34.9%. (source: statistic of Indonesia Internet Service User Association/APJII). APJII projected that Indonesia will grow with compounded annual growth rate of 30.18% during the periode of 2012-2015. The Company believes that based on the projection, there is a good potential for the Company to develop its business activities.
Internet growth in the future will also be influenced by the growth of social media demand, application and content in online network. Instant messaging service is a popular online application, followed by social network and games Indonesia is the second largest Facebook users after India among the countries in Asia (source : Internet World Statistic 30 June 2012). The level of penetration in using fixed broadband and mobile broadband in Indonesia compared to the total number of houses is still low i.e. respectively approximately 5% and 6% In 2013 (source: MediaRoute26, Issue 124, 20 February 2014).
The digital technology development also provides good prospect for the Company. HFC technology applied has made it possible for the Company to accommodate such technology development with other new products such as High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping, Video on Demand dan Interactive Games. The Company believes that these new products may be applied quickly in Indonesia and may increase the Company’s revenues.
The implementation of corporate governance in a company is of the utmost importance as one of the processes to maintain the company sustainable business in the long term prioritising the interests of its shareholders and stakeholders. In considering the importance of corporate governance, the Company considered it was necessary to implementa Good Corporate Governance (GCG).
CORPORATE GOVERNANCE
120 AR2014_with English_M3.indd 120
In order to gain benefits from the GCG implementation, the Company continuously working on implementing GCG and developing it consistently and sustainably. By implementing a consistent and sustainable GCG supported by high integrity and strong commitment also by active role of various parties within the Company, the GCG will not be merely an obligation that must be carried out by the Company but as part of the Company culture to achieve the Company business sustainability and resiliency in the long term, to enhance the the Company’s performance, and ultimately to provide the Company‘s added value in the interests of its shareholders and stakeholders,including the users of the Company’s services. The top-down approach in implementing the GCG by the Company, subject to the prevailing regulations and the Company culture, is also expected to accelerate the implementation of GCG and gain support from all parties.
124
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
In line with the the Company’s commitment to implement the GCG consistently and sustainably, the Company is already in possession of several supporting instruments as the GCG implementation guidelines, such as the Vision and Mission and Values of the Company,the Company Regulation, Guidelines on Code of Ethics and Professional Responsibility, also various Standard Operating Procedure that have long been established. Apart from supplementing the GCG implementation supporting instruments, the Company is also consistently developing the existing supporting instruments to be adapted to the Company’s business development and competitive condition in the market. The implementation of GCG by the Company is also actively supported by ranks of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company. The clarity of executing the duties by each member of Board of Commissioners and the Board of Directors, the determination of strategic planning of the company to correspond with the Company’s Work Plan and Budget (RKAP), the implementation of the compliance and risk management functions, and the establishment of committees and working units overseeing and controlling the Company internally, are the realization of the Board of Commissioners’ and the Board of Directors’ commitment in implementing the GCG. IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLE In implementing the principles of GCG, the Company adheres to the General Guidelines of Good Corporate Governance stipulated by the National Committee of the Governance Policy (KNKG) by implementing TARIF, as the five basic pillars of the GCG, i.e.: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and equality and Fairness. The Company believes that implementation of the 5 basic pillars serves as a reliable instrument in organising all business aspects performed by the Company, either by the Board of Commissioners, the Board of Directors, or the entire employees of the Company, hence it is expected that it can create a balance in the overall business operation of the Company. The balance of business operation that is to be achieved covers all forms of interests, both individuals and groups, internal and external, so that the interests of the Company, shareholders, and stakeholders will reach the point of equilibrium.
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
BOARD OF COMMISIONERS
AUDIT COMMITEE
COMPANY ORGANIZATION STRUCTURE
UNIT AUDIT INTERNAL
PRESIDEN DIREKTUR PRESIDENT DIRECTOR
INTERNAL AUDIT UNIT
DIREKTUR DIRECTOR
CORPORATE SERVICES
STRATEGIC BUSSINES DEVELOPMENT
FINANCIAL MANAGEMENT
SUBSIDIARIES BUSINESS DEVELOPMENT
WIRELESS BUSINESS DEVELOPMENT
Transparency As a public enterprise, the Company continuously strive to maintain objectivity in running its business activities, by means of providing relevant information material to the shareholders and stakeholders, and to ensure that the information provided is on time, adequate, clear, accurate, and easily accessible. The Company continuously delivers various routine reports required of a public Company, such as interim financial statements,mid-year financial statements, and audited annual financial statements, annual reports, and incidental reports, which among others relate to the corporate activities, affiliation transactions, as well as material transactions, all of them are provided in publicpresentations, printed media and electronic media. In addition, the Company also provides the Company’s official website (www.firstmedia.co.id) as one of the access facilities for the general public to obtain the Company’s annual reports. Accountability The implementation of the accountability pillar of the Company as a public enterprise is one form of accountability of the Company to the shareholders and stakeholders so that the management of the Company is run properly, measured, and in accordance with the interests of the Company without setting aside the interests of the shareholders and stakeholders. Apart from setting the clarity of function, performance, and accountability of each division in the Company, in order to maintain its accountability the Company also ascertain that all divisions and employees in the Company have adequate competence suitable to their duties, responsibilities, and roles in the Company’s business activities. Every employee is given the opportunity to participate in training programs and seminars, both within or outside the Company, to develop their competencies. It does not stop there, but the development is also required to be applied to and shared with other employees so that there will always be an upgrade and improvement in every aspect within the Company. Implementing the system by the Company with regard to granting rewards to high achieving employees and imposing
125
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 121
121 5/4/15 1:46 PM
sanctions to employees who break the rules also give the Company the opportunity to objectively test its accountability. Apart from emphasizing on the competence of each employee,the system of rewarding high achieving employees and imposing sanctions to employees who break the rules also give the Companythe opportunity to objectively test its accountability, the Company also has internal committees and working units overseeing and controlling the Company, which are directly responsible to the Board of Commissioners and Board of Directors, to ensure that every division within the Company conducts their role and function properly.
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
Responsibility Any company that conducts business activities has the responsibility to carry out its business in accordance with the prevailing laws and regulations, the Company is no exception. The benefit from compying with the laws and regulations will not only be beneficial for the Company’s customers only who will enjoy the service comfortably, but the Company will also be able to undertake their business activities smoothly and reach a sustainable business in the long term. One of the Company’s efforts in implementing this prudential principles is by having a Corporate Secretary who works together with the Corporate Legal Division in ensuring the Company’s compliance with the Articles of Association, the Company regulation, and the capital market regulation.The Company is fully aware that the existence of Company’s business is not only beneficial to the users of the Company’s services, but also to the communities in the surrounding areas of the Company’s business premises. The benefit of the Company for the communities in the surrounding areas of the Company’s business premises is not only in the form of providing employment, but also in various Corporate Social Responsibility (CSR) programs. Therefore, it is expected that the Company will be acknowledged as a good corporate citizen. Independency The Company always ensure that managing the Companyis conducted independently, without dominating each other, unaffected by certain interest, and free from conflict of interest. Therefore, the decision making will always be objective and it is expected that it will produce an optimal output in the interests of the shareholders, stakeholders, and its employees. For example,the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners may have an independent opinion during the decision making, certainly without prejudice to the possibility of getting an independent opinion or advice from their legal counsel, human resource, and other independent consultants. As a form of independency, the Company has appointed several highly reputable independent parties to sit on the Board of Commissioners and Board of Directors and to extend a maximum role for the Audit Committee of the Company in overseeing the operation of the Company’s business activities. Equality and Fairness The principle of equality and fairness is implemented by the Company to all concerned parties of the Company. The Company continuously provides a reasonable opportunity to each partyin accessing the Company information in accordance with the transparency principle within the scope of each party’s position,in accordance with the benefit and contribution made by the capital market authority, the capital market community, and stakeholders to the Company.The equality principle is also applied by the Company to each individual who is competent, keen and highly dedicated to work for the progress of the Company. The career development of every employee of the Company is not discriminated against the employee’s ethnic, religion, race, group, gender, or physical condition. The Company continuously maintains and observes the balance between the employee’s rights and obligations equally and fairly. THE CORPORATE GOVERNANCE GUIDELINES Company Regulation Performing the Company’s good governance is not only reflected by the Vision, Mission, and Values of the Company, but also by how the Company complies with the prevailing regulations in order to achieve its Vision, Mission, and Values. The Company, as part of the good corporate citizen, is aware that the regulations are required not merely to govern the Company external relation with the community, but also to govern the Company internal relation with the Company’s organs and its employees. It is for this purpose that the Company prepared a set of regulations stipulated as the Company regulation. The Company Regulation of the Company was prepared in line with the philosophy of Pancasila and the National Development Program, particularly in the issues of economic improvement and promoting the nation’s standard of living. With regards to these issues, the Company wishes to not only participate in the economic development of Indonesia by developing its business activities, but also by developing its human resources through upgrading the competition and competency of its human resources.
122 AR2014_with English_M3.indd 122
Managing the human resources has been established asone of the parts of the Company’s development strategic planning, because through such means the Company will be able toenhance its capability to compete with other companies in Indonesia smoothly and sustainably. The Company always believes that human resources are most essential assets for the existence,sustainable growth and development Company in the long term.Various aspects have been taken into consideration by the Company so that a harmonious, safe, stable, peaceful, and dynamic relation between the Company and all its employees is established, among others through the clarity in the provisionsof daily duties, rights and obligations to each employee, observing the employees’ health, and working environment atmosphere that support the employees performance. Those aspects are expected to enhance the employees productivity and assist in creating the employees’ peace of mind and satisfaction in working so that it will greatly help in resolving problems that may arise,by deliberations to achieve a consensus.
126
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
The Company regulation of the Company was enacted by the Decree of the Minister of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia,Directorate General of Industrial Relations and Workers’ Social Security, Number: 249/PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2013 dated 22 April 2013 valid until 21 April 2015. In general, the Company Regulation of the Company contains the rights and obligations of the employees and the Company, and the provisions that aimed in promoting a compatible, harmonious, and balanced relation in order to increase an optimal work efficiency, productiviy and achievement. It is expected that the Company Regulation of the Company may embody the creation of a conducive industrial relation between the employees and the Company, subject to the government prevailing laws and regulations, including its future adjustments. Code of Ethics and Professional Responsibility The Company’s commitment as a public enterprise to achieve its long term business sustainability is not only reflected in the Company’s compliance to the binding corporate rules. The Company also continuously implements a standard code of ethics and professional responsibility as one of the yardsticks in its efforts to achieve the Company balance in business operations. Apart from the responsibility to meet the requirements of all the prevailing laws and regulations, the Company is also implementing a standard code of ethics and professional responsibility as a form of the Company’s responsibility to the public, customers, shareholders and stakeholders in conducting its business activities. Guided by international standards, the commitment to continuously comply with the prevailing regulations, and the implementation of the good corporate governance, fundamentally, it is important for the Company to establish a Standard Code of Ethics and Professional Responsibility (Kode Etik) which was validated by the Decision of the Board of Directors Number:SK-008/DIR/X/10, dated 19 October 2010. The management and employees are all required to understand the standard code of ethics as the base of the implementation of conduct that regulates the relation between employees and the Company, among fellow employees, customers, suppliers, shareholders, stakeholders, the government and the public. The management and employees are all required to sign the standard code of ethics every two years. Handling violation of the Company’s Regulation, Code of Ethics and Professional Responsibility shall be conducted through an in-depth investigation and based on facts, whereas the decision made and delivered is based on consideration due to the act, degrees of violation and motive of the act. Through a careful and objective consideration, the Board of Directors shall decide the type of sanction thatcorrespond with the gravity of the violation and the organisational hierarchy (the rank or position of the employee). The sanction against the employee may be in the form of a verbal reprimand, a written warning (I, II, III), withholding salary increase, promotion or bonus, up to termination of employment (PHK). The termination of employment in particular, after it is agreed by the Board of Directors, has to be followed by submitting an application to the Ministry of Manpower for an approval in accordance with the Manpower Law of the Republic of Indonesia. The Policy of Managing Complaints of Offences against the Policy The Mangement of Complaints of Offences (KP3) is a system that may be used as a medium by the reporting witness to convey information concerning the offence that has allegedly occurred. Complaints sourced from this whistleblowing mechanism must be addressed and followed up, including imposing the penalty so that it can serve as a deterrent effect to the offender and also to those who have the intention to commit such offence. KP3 is meant as a base or implementation guidance from the stakeholders in handling whistleblowing to guarantee that the complaint resolution mechanism is carried out effectively within a reasonable time frame. Its ultimate goal being the effort in revealing various issues in the Company that are in violation of the Code of Ethics applicable in the Company. This KP3 is imposed on the management and employees within the Company environment and all its business units in performing their daily duties in accordance with the principle of good corporate governance. GENERAL PROVISIONS FOR HANDLING OF COMPLAINTS Violation The Company has the obligation to accept any complaints of violation from both internal and external parties. The Company has the obligation to accept and resolve any complaints of violation, whether or not the party reporting such violation discloses its identity. The Company provide two methods for resolving complaints, that is through the Board of Directors, if such violation is suspected to have been committed by an employee, and through the Board of Commissioners, if such violation is suspected to have been committed by the Board of Directors, Board of Commissioners, the organ supporting the Board of Commissioners and the Head of Working Unit according to the level of the person committing such violation. A. Complaint Handling Process 1.
2.
The Violation Complaint Management Team conducts verification of the report received based on the Team’s record. The Violation Complaint Management Team will decide whether it is necessary or not to conduct an investigation into such complaint within 30 days and it may be extended for another 30 working days at the most. If the result of verification shows that such complaint is not proven true and there is no evidence, such complaint will not be processed further.
127
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 123
123 5/4/15 1:46 PM
3. 4. 5.
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
6. 7.
8.
9.
If the result of verification shows that there is an indication of violation accompanied by sufficient evidence, such complaint may be processed further to the investigation stage. With regard to the complaint of violation involving an employee that requires an investigation, such must be followed up by the Violation Complaint Management Team of the level of Board of Directors to be investigated. With regard to the complaint about violation involving the Board of Directors, Board of Commissioners, Board of Commissioners’ supporting organ and the Head of Working Unit that requires an investigation, it should be followed up by the Violation Complaint Management Team at the level of Board of Commissioners to be investigated. Any person who is proven to have committed a violation based on an investigation will be processed in accordance with the prevailing laws and regulations. If after an investigation it is proven that there is a disciplinary violation committed by an employee, such violation may be followed up by a disciplinary hearing according to the applicable rules with the Board of Directors acting as the judge, Internal Audit Division as the prosecutor, the Human Resources Division or Corporate Legal Division as the Advocate and the opinion or input from the supervisor of the person concerned. If based on the result of the investigation it is proven that the violation committed by the Employee leads to a criminal offense, then it may be followed up by the legal proceedings applicable to the law enforcement agencies with the Board of Directors or the person authorized for such purpose as the official who handles the case. All processes of complaint of violations are properly administered by the Violation Complaint Management Team.
B. Monitoring of Follow Ups 1. 2.
Monitoring of the follow up of violation of complaint is carried out by the Violation Complaint Management Team. The Violation Complaint Management Team must inform any complaints received, under investigation and those considered by the Board of Directors and or Board of Commissioners as having been resolved at any time whenever required.
Protection and Appreciation A. Protection for the Reporting and Reported Party 1. 2.
3.
The Company is obligated to protect any reporting party with the intention to encourage the reporting of violation. Protection for the Reporting Party shall include: a Guarantee for the confidentiality of the reporting party’s identities and the content of the report. b Guarantee for the security of the reporting party and its famiy. c Guarantee for the protection against any treatment harmful to the reporting party. The Company shall provide guarantee for the confidentiality of the identity of the reporting party until the status of the examined party has changed.
B. Appreciation to the Reporting Parties 1. 2.
The Company may provide an award to the reporting party for the violation which has been proven so that the Company’s assets/finance may be safeguarded. The award shall be provided under the policy of the Management.
Standard Operating Procedure In order to ensure that all operational activities will run in accordance with the standard rules, the Company has established a detailed Standard Operating Procedure. The Standards function as one of the references in the process of quality audit performed on the Company. Structure of Corporate Governance The Structure of Corporate Governance consists of the General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, supported by the Audit Committee as the committee responsible to the Board of Commissioners, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit, who directly report to the President Director. Those corporate organs play important roles for the success of the implementation of the Corporate Governance. Those Corporate Organs perform their functions in accordance with the laws and regulations, the Company’s Articles of Association and other rules based on the principles that each organ has independency in carrying out its duties, functions and responsibilities for the interests of the Company.
124 AR2014_with English_M3.indd 124
128
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:46 PM
General Meeting of Shareholders The General Meeting of Shareholders (GMS) constitutes the Company’s executives having the highest power and authority. The authority of the General Meeting of Shareholders is among others to appoint and dismiss any member of the Board of Commissioners and Directors, evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, approve the amendment to the Articles of Association, approve the annual report and establish the form and amount of remuneration for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors. In 2014, the Company convened one (1) Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on April 23, 2014 and two (2) Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) on April 23, 2014 and October 29, 2014. AGMS of April 23, 2014 Resolutions of the AGMS: 1.
a
To accept and approve the Company’s Annual Report for the financial year ended December 31, 2013 as well as the Company’s work plan and development.
b
To validate the Company’s Profit and Loss Statement for the financial year ended December 31, 2013 as well as to provide full acquittal and discharge (acquit et de charge) in the broadest sense to all Members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company for undertaking the management and supervision during the financial year ended December 31, 2013.
2.
To approve the Company’s policy not to distribute dividends to the shareholders for the book year 2013.
3.
To grant powers to the Board of Directors and/or Board of Commissioners to select/appoint a Public Accountant Office registered with the Otoritas Jasa Keuangan (Indonesia Financial Service Authority) that meets international standard as the Company’s Public Accountant that will conduct audit on the Balance Sheet, Profit and Loss Statement and other parts of the Financial Statements of the Company for the Financial Year ended December 31, 2014 and grant authority to the Board of Directors of the Company to determine the amount of honorarium of the Public Accountant including other terms and conditions of its appointment.
4.
a.
The Board of Commissioners and Board of Directors of the Company are appointed under the following composition: President Commissioner
Theo Sambuaga
Independent Commissioner
Didik Junaidi Rachbini
Independent Commissioner
Rizal Ramli
Independent Commissioner
H. Muladi
Independent Commissioner
Ito Sumardi DS
Independent Commissioner
Nanan Soekarna
Commissioner
Markus Permadi
Commissioner
Benny Haryanto
Commissioner
Richard Setiadi
President Director
Ali Chendra
Vice President Director
Irwan Djaja
Independent Director
Harianda Noerlan
Director
Dicky Setiadi Moechtar
Director
Johannes Tong
Director
Anthony Chandra Kartawiria
Director
Richard Kartawijaya
For the tenure counted upon the closing of this Meeting until the closing of the Third Annual General Meeting of Shareholders following the date of such appointment, that is the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year 2016 which will be held in 2017. b.
5.
To grant powers to the Board of Directors of the Company to restate the resolutions on the appointment of the Board of Commissioners and Board of Directors in a separate Notarial deed and to perform any acts related to the appointment of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors in accordance with prevailing the laws and regulations. For such purpose, to appear if necessary, provide information, draw up and request to be drawn up, sign the deed of Meeting Resolution Statement and further carry out any acts required to finalize the above matters.
Approve the granting of powers to the President of Commissioners to determine the honorarium, allowances, salaries, bonus and/or other remunerations for the members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.
129
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 125
125 5/4/15 1:46 PM
EGMS of April 23, 2014 EGMS Resolutions: 1. 2.
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
To approve the amendment to Article 12 (3) and article 15 (3) of the Company’s Articles of Association. To grant approval and power to the Board of Directors to perform any acts required related to the above resolutions, for such purpose to appear whenever required, to provide with information, draw up, request to be drawn up, execute the deed of meeting resolution statements and further to perform any acts required in order to resolve such matters in accordance with the prevailing laws and regulations.
EGMS of October 29, 2014 Resolutions of EGMS: 1.
2.
3.
4.
To approve the plan for sale of Company’s shares in PT Link Net Tbk (divestment) through the implementation of private placement plan to be performed both inside and outside the territory of the Republic of Indonesia subject to the prevailing laws and regulations, where the plan for the sale of the shares is not the Public Offering by the Shareholders as referred to in the regulation of Bapepam No. IX.A.12, Enclosure to the Second Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-05/PM/2004 dated February 9, 2004 on Public Offerings by the Shareholders, in the amount of more than 11% of the total shares subscribed by and fully paid up in Link Net belonging to the Company with sale price per share in the amount of Rp6,000 (six thousand rupiah) a in the amount of Rp6.000,- (six thousand rupiah), which will be conducted by the sale of more than 7.45% of the total shares in Link Net based on the Underwriting Agreement dated October 24, 2014 (hereinafter referred to as “Underwriting Agreement”) and through the grant of the optional right to purchase approximately 3.55% of the total shares in Link Net to the Credit Suissse (Singapore) Ltd., which depends upon the terms and conditions in the Option Agreement dated October 24, 2014 (hereinafter referred to as the “Option Agreement”) (jointly referred to as the “Transaction Plan”). To approve the whole transaction plan and matters that have been disclosed and informed by the Company to the Shareholders in the information disclosure to the Shareholders in order to comply with the provisions of regulation of Bapepam dan LK (Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency) No. IX.E.2 on material transactions and changes in main business activities and regulation of Bapepam dan LK No. X.K.1 on information disclosure which should be immediately announced to the public through daily newspapers Investor Daily and Suara Pembaharuan of September 18, 2014, October 6, 2014 and October 27, 2014 (hereinafter referred to as “Information Disclosure”), including but not limited to the information related to the parties involved in the transaction plan. To approve that the proceeds from the exercised transaction plan may be used by the Company for repayment and/ or settlement of the Company’s loan, business development or other Company’s activities, strengthening the capital structure (and cash position) of the Company and/or for other purposes deemed appropriate by the Company’s Board of Directors. To grant approval, ratification (as applicable), full authority and powers to the Company’s Board of Directors to undertake any actions required in relation to the matters resolved in this Meeting and for the purpose of validity, effectiveness and/or implementation of the planned transaction, including but not limited to execution of the documents related to the transaction plan.
Board of Commissioners In accordance with the applicable laws and regulations, the Board of Commissioners is the Company organ which represents the Shareholders to conduct supervisory function on the implementation of the Company’s policy and strategy by the Board of Directors and provide direction/advice to the Board of Directors in managing the Company in good faith, with prudence and accountability, and to perform the function to enhance the Company’s image in the eyes of the public and shareholders. Requirements, Membership and Tenure The applicable formal and material requirements have been complied with by all members of the Company’s Board of Commissioners. The formal requirements are general in nature, in accordance with the prevailing laws and regulations, while the specific material requirements are made in accordance with the Company’s business needs and nature. The Company’s Board of Commissioners consist of 9 (nine) members, namely 1 (one) President Commissioner, 3 (three) Commissioners and 5 (five) Independent Commissioners. The members of the Board of Commissioners will be appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders for a period until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders following such appointment. The position of member of the Board of Commissioners will terminate if such member resigns, no longer meets with the requirements, dies, or dismissed based on the resolution of the GMS. In 2014, the Board of Commissioners have convened 4 (four) meetings.
126 AR2014_with English_M3.indd 126
130
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
The composition of the Board of Commissioners per 31 December 2014 is as follows: Commissioners
Position
Member Since
Theo Sambuaga
President Commissioner
2013
Didik Junaidi Rachbini
Independent Commissioner
2006
Rizal Ramli
Independent Commissioner
2008
H. Muladi
Independent Commissioner
2013
Ito Sumardi DS
Independent Commissioner
2013
Nanan Soekarna
Independent Commissioner
2014
Markus Permadi
Commissioner
2013
Benny Haryanto
Commissioner
2014
Richard Setiadi
Commissioner
2014
Duties, Responsibilities and Obligations The Board of Commissioners plays important roles in applying the principles of Good Corporate Governance according to the supervisory function conducted. Through the Board of Directors’ and Audit Committee’s reports, the Board of Commissioners monitor and evaluate all Company’s strategic policies, including the effectiveness in applying risk management and internal control. In addition, the Board of Commissioners is responsible for overseeing the Company’s operation management performed by the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors whenever required, in accordance with the provisions as set forth in the Articles of Association, Resolutions of the Company GMS, prevailing laws and regulations. Related to GMS, the Board of Commissioners have the duties and responsibilities to, among others, to give opinions and recommendations on the Company’s Annual Work Plan and Budget, immediately make report on any indication of reduced performance of the Company, review and sign Annual Report, and is accounted for the implementation of their duties to the GMS. During 2014, the Board of Commissioners did not find any violation of laws and regulations in the financial sector and regulations related to Company’s business committed by the Company’s management. Board of Commissioners Meeting The Board of Commissioners’ Meeting may be convened at any time within a period of one year at the domicile of the Company or the place of its business activities, or through any electronic media allowing them to do so. The Meeting is deemed valid and binding if more than 50% (fifty) percent of the total number of members are present and represented in the Meeting. The following Table contains information about the attendance of the Board of Commissioners in the Board of Commissioners’ meeting conducted throughout the year 2014. Attendance of Board of Commissioners BOC Meeting
BOD Meeting
Attendance %
Attendance %
Theo Sambuaga
100
-
Didik Junaidi Rachbini
100
-
Rizal Ramli
100
-
H. Muladi
100
-
Ito Sumardi DS
100
-
Nanan Soekarna
100
-
Markus Permadi
100
-
Benny Haryanto
100
-
Richard Setiadi
100
-
Commissioners
The Board of Commissioners’ meeting is always attended by the Board of Directors to report the development and performance of the Company.
131
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 127
127 5/4/15 1:47 PM
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
Audit Committee In accordance with the regulation issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Number IX.I.5 on Establishment and Guidelines for the Implementation of the Audit Committee’s Duties, the objective of establishment of the Audit Committee is to ensure the implementation of corporate governance. The main duty of the Audit Committee is to encourage application of good corporate governance, establishment of adequate internal control, improve quality of transparency and financial reporting as well as review the scope, accuracy, independency and objectiveness of the public accountant. The Audit Committee consist of two members who are independent parties having a capability in accounting and finance and chaired by an Independent Commissioner. The Board of Commissioners has established the Audit Committee as a support in carrying out its duties and responsibilities. The decision on the establishment of the Audit Committee was based on the Decision Letter of the Board of Commissioners and chaired by one of Independent Commissioners appointed by the Board of Commissioners. The Audit Committee reports to the Board of Commissioners and assist the Board of Commissioners by performing the following tasks: 1. 2. 3. 4. 5.
To review the financial information issued by the Company such as financial statements, projection and other financial information. To study compliance of the Company with the laws and regulations on Capital Market and other laws and regulations in relation to the Company’s activities. To study implementation of the audit conducted by the Internal Auditor. To report to the Board of Commissioners on various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors. To perform other duties assigned by the Board of Commissioners provided that such duties are based on the prevailing laws and regulations.
In exercising its authority, the Audit Committee is required to cooperate with the other parties performing the Internal Audit function. The Audit Committee consist of 3 (three) members i.e. 1 (one) person acts as the Chairperson concurrently an Independent Commissioner and 2 (two) independent members. All members of the Audit Committee have met the criteria of independency, expertise, experience and integrity required in various applicable regulations. During 2014, the Audit Committee has conducted 4 (four) meetings. The Composition of the Audit Committee as of December 31, 2014 is as follows: 1. Didik Junaidi Rachbini (Chairperson/Independent Commissioner). 2. Herman Latief (Member/Independent) 3. Raden Hikmat Kartadjoemena (Member/Independent)Meeting Agenda and Attendance of Audit Committee Attendance of Audit Committee
Audit Committee Attendance %
128 AR2014_with English_M3.indd 128
Didik Junaidi Rachbini
100
Herman Latief
100
Raden Hikmat Kartadjoemena
100
132
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
THE PROFILE OF AUDIT COMMITTEE Didik Junaidi Rachbini Chairman / Independent Commissioner Indonesian Citizen. He obtained Ph.D and M.Sc degrees in the field of Development Study from Central Luzon State University, Philippines. Holding the position as Company’s Independent Commissioner since 2006. He held various positions in a number of institutions among others, Member of Indonesia People’s Consultative Assembly (MPR), Member of the House of Representatives (DPR), Commissioner of the Commission for the Supervision of Business Competition (KPPU), Commissioner of PT Angkasa Pura I and currently is still holding the position as President Commissioner of PT Humanika Consultindo. Herman Latief Member / Independent Indonesian Citizen. He is a Member of Audit Committee since January 2013. Deputy Head of the Permanent Committee for the Development of Industrial Estates, Indonesian Chamber of Commerce (KADIN) (since 2008); and Deputy Chairman of Advisory Board of the Association of Indonesian Industrial Estates (HKI) (since 2000). He graduated from TFH, Hamburg, Germany, with the degree Diplom Ingenieur Architect (Dipl. Ing) in 1976. Previous to that he worked as Architect in PT Widya Pertiwi Engineering (1976-1978), Director in Kalbe Farma Group Company (1979-1988), President Director of PT Lippo Cikarang Tbk.(1989-1999), Deputy President Commissioner of PT Lippo Cikarang Tbk.(1999-2001), Commissioner of PT Lippo Land Development (2001-2004), Commissioner of PT Bukit Sentul Tbk. (2004-2005), Director of PT East Jakarta Industrial Park (2004-2010), in the Audit Committee of PT Pacific Utama Tbk. (2005-2007), Audit Committee of PT Gowa Makassar (2005-2007), and Audit Committee of PT Multi Polar Tbk.(2007-2009). He was also active in the Advisory Board of the Association of Indonesian Industrial Estates (HKI) (1995-2000) and as the Deputy Head of Real Estate Indonesia (1999 - 2008). R. Hikmat Kartadjoemena Member / Independent Indonesian Citizen. He was born in Semarang in 1943, graduated from City University, New York, USA. He has an extensive experience in Indonesian banking business. He started his career as Deputy Assistant in New York for Bank Ekspor Impor Indonesia during 1970 – 1975, he was then appointed by Chemical Bank New York to be the Chief Representative Chemical Bank in Jakarta for the period of 1983– 1987. Afterwards he held the position as the Vice President Director of Unibank and Director of Corporate Banking Bank Pacific. He held the position as Commissioner of PT Inti Indorayon Utama Tbk in 1990 – 1997. He also held the position as an Advisor for Indonesia in Newbridge Capital (Singapore) Pte Ltd and Commissioner of Saratoga Capital for the period 1997 – 2008, he then worked as Senior Advisor for Indonesia in Imprimis (Singapore) Pte Ltd and Khronos Advisory Limited up to now. He started to join the Company as a Member of Audit Committee since January 2013.
Board of Directors The Board of Directors is the Company’s organ which is fully responsible for the management of the Company by always paying attention to the interests and objectives of the Company and business units and considering the interests of the shareholders and all stakeholders. The Board of Directors represents the Company within and outside the court of law in accordance with the Articles of Association, subject to all regulations applicable to Open Corporations and continue to be guided by the Good Corporate Governance principles in the implementation. Besides, the Board of Directors is to be responsible for conducting an effective and efficient internal oversight; monitoring and managing risks, maintaining a conducive working climate for a better productivity and professionalism, managing employees and reporting the overall performance of the Company to the shareholders in the General Meeting of Shareholders. Requirements, Membership and Term-of-Office The Board of Directors is under the supervision of the Board of Commissioners. The Members of the Board of Directors are appointed and dismissed in the General Meeting of Shareholders for a period up to the closing of the first Annual General Meeting following his/her appointment. All members of the Company’s Board of Directors have met the applicable formal and material requirements. Formal requirements are general in nature, according to the prevailing laws and regulations, while material requirements are specific, which will be adjusted with the need and the nature of the Company business. The Company’s Board of Directors consist of seven (7) persons, namely one (1) President Director, one (1) Vice President Director, one (1) Independent Director and four (4) Directors. All members of the Board of Directors are domiciled in Indonesia and appointed by GMS, for a period commencing the date as determined in the GMS that appoint them, up to the closing of the Third Annual GMS after the date of their appointment and may be re-appointed by virtue of resolutions of General Meeting of Shareholders. The term-of-office of the member of Board of Directors will terminate if he/she resigns, no longer
133
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 129
129 5/4/15 1:47 PM
complies with the requirements set forth in the statutory laws, dies, dismissed based on the resolutions of GMS, declared to be bankrupt or placed under receivership based on a court stipulation. The composition of Board of Directors per 31 December 2014 is as follows : Directors
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
President Director
Ali Chendra
Vice President Director
Irwan Djaja
Independent Director
Harianda Noerlan
Director
Dicky Setiadi Moechtar
Director
Johannes Tong
Director
Anthony Chandra Kartawiria
Director
Richard Kartawijaya
Responsibilities and Areas of Duties The Board of Directors is to be responsible for managing the Company in good faith and full of accountability. Each member of the Board of Directors is fully responsible either individually or collectively for the losses suffered by the Company if the person concerned is proven to be at fault or negligent. The Board of Directors is to be responsible for the Company management through risk management and implementation of good company governance across all levels in the organization. The responsibility of the Board of Directors shall also include the application of internal control structure, implementation of internal audit function, and taking actions based on the findings of Internal Audit according to the directions given by the Board of Commissioners. The Board of Directors are obligated to formulate business strategies, including work plan and budgeting as well as implement accounting practices and book-keeping according to the public enterprise rules. In addition, the Board of Directors is also to be accounted for the performance of its duties to the shareholders through General Meeting of Shareholders. In the event GMS do not determine the division of duties of the Board of Directors, the division of duties of the Board of Directors shall be determined based on the resolutions of the Board of Directors, as follows : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ali Chendra (President Director) generally is resonsible for all activities of the Company; Irwan Djaja (Vice President Director) generally is responsible for the financial policy of the Company. Dicky Setiadi Moechtar (Director) is responsible for Operational and Business Development ; Harianda Noerlan (Director) is responsible for Corporate Services and concurrently is holding the position as Company Secretary; Anthony Chandra Kartawiria (Director) is responsible for finance; Johannes Tong (Director) is responsible for subsidiary development ; Richard Kartawijaya (Director) is responsible for Wireless business development.
The Board of Directors may use professional recommendations at Company’s expense if it is truly needed subject to the limitations of efficiency and effectiveness, and there should not be conflict of interests. Meeting of Board of Directors The Board of Directors convene a meating at least once every two weeks or at any time required, at the location of Company domicile or business activities of the Company. The Board of Directors also participates in the Meeting of Board of Commissiners to discuss the progress of the Company in general, The Meeting of Board of Directors is deemed valid and entitled to take a binding resolution if more than 50% (fifty percent) of the total number of Board of Directors are present or represented in the meeting. Throughout 2014, the Board of Directors convened eleven (11) meetings. Board of Directors Attendance Director
130 AR2014_with English_M3.indd 130
BOC Meeting Attendance %
BOD Meeting Attendance %
Ali Chendra
100
100
Irwan Djaja
100
100
Dicky Setiadi Moechtar
100
100
Harianda Noerlan
100
100
Johannes Tong
100
100
Anthony Chandra Kartawiria
100
100
Richard Kartawijaya
100
100
134
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
Corporate Secretary Referring to the Regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.IX.I.4 and the Regulation of PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, the Company appoints a Corporate Secretary who has the duty as the liaison officer between the Company and the Executives of the Company and stakeholders. Corporate Secretary is responsible to the Board of Directors and report its performance of duties to the Board of Commissioner. The main duties of the Corporate Secretary are as follows : 1. Keep up with the development of Capital Market in particular the regulations applicable in Capital Market. 2. Provide services to the public for any information required by the investor related to the condition of the Company. 3. Provide inputs to the Board of Directors of the Company to comply with the provisions of Law No.8 of 1995 regarding Capital Market and its implementing regulation.. 4. As the person liaising the Company and OJK and the public. The activities of the Corporate Secretary during 2014 are as follows : 1. Guide the Company, at all times, to comply with the capital market regulations, and keep up with the development in the new regulations and subsequently procure that the Company implement the regulations. The Company issue four (4) Financial Reports and one (1) Annual Report. 2. Make any correspondence with the capital market regulator (OJK and BEI) as well as the other supporting agencies such as Indonesian Central Security Depository (KSEI), Securities Administration Bureu (BAE) and trust. There have been forty four (44) correspondence made. 3. Deliver information disclosure related to the Company submitted through reporting, whether it is regulated or not, among others in the form of press release, website, and provide service for the need of information related to the condition of the Company. 4. Coordinate the holding of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) 5. Coordinate the implementation of annual public presentation. PROFILE OF CORPORATE SECRETARY Harianda Noerlan Indonesian Citizen, Holds the position as the Director of the Company for Corporate Services and concurrently as the Corporate Secretary since June 2006. He started his professional career in the banking field since 1990, i.e. in PT Bank Niaga Tbk, with the last position as the Head of International Banking Division – Capital Market Group. In 2000, he joined the Indonesian Bank Restructurng Agency (IBRA) with the last position as Vice President, Group Head in Bank Restructuring Unit. January 2002 to May 2006 he joined PT Bank Lippo Tbk. The positions held during the working period with PT Bank Lippo Tbk among others are Managing Director, Compliance Director, Distribution Financial Services, and Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head. He earned Bachelor degree in the field of Machine Engineering from University of Trisakti, Jakarta, Indonesia.
PUBLIC INFORMATION ACCESS The public at large and investors may visit the Company’s website at www.firstmedia.co.id, to obtain information regarding the Company’s business activities, or may contact the Company Secretary, by Email: corporate.secretary@firstmedia.com to obtain further information related to the Company. Internal Audit Unit The establishment of Internal Audit Unit in the regulation of Capital Market and Financial Institution (Bapepam-LK) No.IX.I.7. Enclosure of the Decision of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 regarding the establishment and guidance for the formulation of Internal Audit Unit Charter. The Internal Audit Unit has the duties, among others, to examine and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company policy and to conduct examination and evaluation on the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operation, human resources, marketing, information technology and other activities. In carrying out its duties, the Internal Audit Unit will always work together with the Audit Committee and responsible to the President Director. The establishment of Internal Audit Unit is the realization of Company’s commitment in creating a good and efficient governance.
135
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 131
131 5/4/15 1:47 PM
In 2014, the Internal Audit Unit of the Company is conducted by Leony Hartono. She started her career in 2000 as an auditor in the public accountant office in Detroit, United States of America. She joined the accountant office of Ernst & Young Indonesia in 2002 and then she workedin the field of banking and manufacturing industrial company prior to joining the Company in 2008. She earned the degree of Bachelor of Accounting and Master in Professional Accounting from Michigan State University, United States of America.
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
INTERNAL AUDIT CHARTER Background PT First Media Tbk’s Internal Audit Charter is made to comply with the Decision of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) Number: KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2008 regarding the Establishment and Guidance for the Formulation of Internal Audit Unit Charter Vision To become the provider of risk management based internal audit service by applying the principles of good corporate governance (GCG). Mission Provide a professional and well managed internal audit service to ensure the creation of a sound company that develops naturally and can support the national economic development which is the interest of the stakeholders properly. Definition of Internal Audit Internal Audit is an activity to provide assurance and independent and objective consultation, with the purpose to enhance values and improve company’s operation through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and and process of company governance. Audit Internal Unit Audit Internal Unit is an independent, objective working unit, acting as a consultant, which is established within PT First Media Tbk (“hereinafter referred to as First Media”) to add values, enhance the operation including its subsidiaries. The Audit Internal Unit is not an extension, or the substitution of management. The responsibility for operational control is fully under the operational management which must ensure that a suitable and sufficient control management has been implemented the way it should. The Audit Internal Unit in performing its function as Internal Audit provides independent and objective services of assurance, consulting, and investigation of fraud that may give added values and improve the operation of First Media both at the headquarters and branches. Assurance Services An objective assessment through an examination on the evidence with the purpose of giving an independent assessment on the implementation of risk management, control and governance processesin the operations of First Media. Consulting Services The activity in the provision of consulting services which is related to the endeavor to improve the effectiveness of the implementation of risk management, controland governance processes. The consulting services provided is not binding and do not neglect the principle of independence, therefore the responsibility for following up of the consultation outcome remains with the auditee. Investigation Services on Fraud Cases The Internal Audit Unit proactively assist the management in identifying, detecting and conducting audit investigation against First Media operational activities suspected to have fraud elements. Key Success Factor The optimalization of technology utilization, the application of the best method and the effective and efficient organization as well as supported by competent human resources and always uphold the ethics of profession, through working processes which : 1. Focus on business and services processes to the stakeholders 2. Proactive, responsive, trusted and objective 3. Communicate effectively verbally and in writing 4. Able to find the root of the prolems and make early detection 5. Able to present findings objectively 6. Able to submit an effective recommendation that can be implemented
132 AR2014_with English_M3.indd 132
136
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
Status Internal Audit Unit has the following status: 1. Led by the Head of Internal Audit Unit who is appointed and dismissed by the Board of Directors with the approval of Board of Commissioners and reported to the Chairman of Capital Market and Financial Institute Supervisory Agency (Bapepam-LK.) 2. The Head of Internal Audit Unit is directly responsible to the President Director and can communicate directly with the President Commissioner / Audit Committee, to inform matters related to audit. 3. Any notice of information related to audit to the Board of Commissioners should be reported to the President Director. 4. Internal Audit Unit may play a role as a consultant for internal parties requiring its services, particularly on matters related to its field of duties, and of strategic in nature. Scope The Internal Audit Unit assists the Company in achieving its objectives through : 1. 2. 3. 4.
Using a systematic method in evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes. Ensure that control system and risk management are sufficient, working efficiently and economically and function effectively in achieving the objectives and targets or organizational programs that have been planned. Implement the special assignment relevant with the scope of work, such as evaluation, investigation and disclosure of deviation, fraud dan waste. The Internal Audit Unit maintains, improves and creates added value for stakeholders through alignment of internal audit activities with the business objectives of FirstMedia, with the main target to convince that : a. Risk has been identified and managed appropriately. b. lmportant financial, managerial and operational information has been presented accurately, in a reliable manner and timely. c. All activities of First Media are already according to the articles of association, policies, standards, procedure and applicable regulations and/or laws d. Programs, plans and objectives can be achieved effectively and efficiently. e. Quality and continuous improvement are always maintained with due regard to the aspect of internal control system. f. The facilities to maintain and protect the wealth and reputation of First Media are sufficient.
Duties and Responsibilities The Internal Audit of First Media has the duties and is responsible to : 1.
2. 3. 4. 5. 6.
Provide assistance in the duties of President Director and Board of Commissioners particularly Audit Committee, independently, in conducting the supervision by describing the operational plan, implementation as well as monitoring of audit findings. Monitor the adequacy and effectiveness of control system of the organizational management in finance, operation and information system Provide evaluation and recommendation objectively on the operational activities in achieving its objectives and targets effectively, efficiently and economically in the form of monthly and annual report which are submitted periodically Bring to the attention of the management on any operational risks arising due to the change in the operational / business environment and other matters that affect the outcome and performance. Ensure that operational management has performed its obligations in developing control system and risk management in achieving the objectives and targets of the organization. Provide information regarding the development and the results of the implementation of annual audit plan and the adequacy of audit resources and its membership.
Authorities The President Director will confer the authorities to the Internal Audit in carrying out their duties to do the followings : 1.
2.
3. 4.
To view and examine all documents and records, ask information from each member of Board of Directors and Employees who are obliged to assist by giving the information required by the Internal Audit within a reasonable time, in order to allow them to carry out their functions efficiently and effectively. To allocate audit resources, determine focus, scope and audit schedule, as well as apply the techniques deemed necesary to achieve the audit objectives. If deemed necessary, in carrying out its function the Internal Audit has the authority to obtain recommendations and advice from professionals (experts) as necessary. Submit report of audit findings and conduct direct consultation with the President Director. Has full and free access to the Audit Committee and Board of Commissioners if required.
137
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 133
133 5/4/15 1:47 PM
lndependence and Objectivity 1.
2.
CORPORATE GOVERNANCE (continued)
Internal Audit Unit is directly responsible to the President Director in the duties to give report to the President Director and Board of Commissiners (through Audit Committee). In order to maintain the independence and objectivity, the Internal Audit Unit is not involved directly and does not have a direct accountability or authority on the daily transaction process and other transaction activities in the working unit being examined. In carrying out the duties, the Internal Audit is guided by the Code of Ethics ofFirst Media and Code of Ethics of Internal Audit which are enclosed hereto and constitute an integral part of this Internal Audit Charter.
Work Performance Standard In performing its function, the Internal Audit refers to the various regulations and internal provisions and guidelines available in various profesional internal audit standard namely : 1. Internal Audit Standar Operating Procedures and its update 2. All government regulations that have been implemented by First Media management. 3. Audit Standard and Code of Ethics from The Institute of Internal Auditors Inc., as has been endorsed by the President Director Reporting 1.
2.
Audit Follow up Report either internally or externally, is the responsibility of each working unit which is examined to be improved according to the discretion of First Media and at the same time becomes one of the factors for the Company in assessing the performance of the work units. In the implementation of supervision / control, the related Board of Directors ensure that every outcome of examination will and or has been followed up by the units examined. Internal Audit should monitor and report the development of the follow up for improvement conducted by the Auditee. The follow up covers : a. Monitoring upon the implementation of follow up.Monitoring upon the implementation of follow up needs to be done, in order to know its development and could be reminded to the Auditee if the Auditee is still not committed to make improvement close to the time or up the stipulated time limit b. Analysis for adequacy of follow up. From the result of the monitoring of follow up, an adequacy analysis is made on the realization of the promise for improvement conducted by the Auditee. Subsequently rechecking on the follow up needs to be done if there is a problem or constraint that has made such follow up cannot be done properly. c. Reporting of follow up. In the event the implementation of follow up is not conducted by the Auditee, the Internal Audit provides a written report to the President Director and Board of Commissioners (through Audit Committee), for further actions
Internal Audit Charter PT First Media Tbk Enacted in Date Hengkie Liwanto President Director
: Jakarta : 20 January 2011 Harianda Noerlan Director
Independent Auditor Having met the provisions of Regulation of Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 17/PMK.01/2008 regarding Public Accounting Services and regulation of Bapepam-LKNo.VIII.A.2 regarding Independence of Accountant Providing Audit Services in the Capital Market, the consolidated financial statement of the Company starting the financial year of 2009 is audited by the Public Accountant Aryanto Amir Jusuf Mawar& Saptoto, with the auditor Didik Wahyudiyanto.
134 AR2014_with English_M3.indd 134
138
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
FastNet The provision of high speed internet broadband service of the Company is run by the Company subsidiary i.e. PT Link Net Tbk (“Link Net”). In providing this service, Link Net is operating Hybrid Fiber Optic Coaxial Cable (”HFC”) two way cable system where the system is a technology using optical fibre cable and coaxial cable used as a media to distribute bandwidth for speed connection of internet access. Link Net has cable network service area covering Jabodetabek, Bandung, Surabaya and Bali. The homepassed network of Link Net is 1.4 million houses, with the length of optical fibre 7,275 km and coaxial 11,183 km.
OPERATIONAL REVIEW FASTNET
For the target market, Link Net has divided two target markets, i.e. consumer market and business market. For consumer market Link Net offered FastNet labeled internet product. While for business market Link Net offered DataComm labeled communication data service . FastNet is fast internet service marketing product. Media delivery through cable is the basis of Fastnet service infrastructure to deliver high speed internet. It is expected that this FastNet internet service will provide an added value for the Indonesian people. Therefore, tight configuration is made to block websites that could ruin the young generation. FastNet Service provides 4 (four) types of speed i.e. : 1. FastNet Infinite 100 Mbps 2. FastNet Ultimate 30 Mbps 3. FastNet SOHO 15 Mbps 4. FastNet Commerce 10 Mbps It is expected that FastNet service would create a room for a smooth communication for the public in accessing data and information, enhancing the educational value and at the same time assisting the growth of internet in Indonesia.
DataComm DataComm is a marketing product in the field of high speed data communication service. This business unit utilizes Fiber Optic cable network as the basis for infrastructure to serve data and information exchange process. DataComm has been present in Indonesia since 2001 as an internet service intended only for corporation customers or what is called Metro-Ethernet that requires high speed internet access service and Ethernet Leased-line for point-to-point connection. By using Fiber Optic cable network infrastructure, DataComm provides data service to corporation customers in various industrial and business sectors. The current business sector condition requires a reliable free token information access to support business process through the concept of integrated business application. Moreover at present, the creative economy industry is growing vastly in Indonesia, this situation is a great opportunity to promote DataComm brand in order it could be a partner in business accelleration. As a partner, DataComm provides a reliable service such as high speed exchange of data, disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch connection and video streaming. For after sale service, DataComm has staff for Help-desk Corporate and Network Operation Center for 24 (twenty four) hours providing service to customers who needs solution to any problem.
OPERATIONAL REVIEW DATACOMM
DataComm business unit is has been a favourite service until 2014. The high interest and preference to DataComm brand has created an opportunity for business unit to improve its service through Metro-Ethernet network in office buildings. Now DataComm service can be enjoyed by a number of corporations in DKI Jakarta golden triangle area. Currently, there are about 98 (ninety eight) buildings installed DataComm communication network or what is called Spider Building. The availability of Spider network will facilitate and expedite DataComm service to corporation customers who wish to improve its access to data and information exchange, as well as expediting the business process undertaken. Offer package constituting Super Internet, Basic Broadband and Power Link (Fiber Optic Leased lines). 1. Super Internet (dedicated 1:1) is data service for corporation with internet speed ratio 1:1 (downstream dan upstream) 2. Basic Broandband (non-dedicated) is the data service for corporation with internet up-to speed 3. Power Link (Lease Line Services) is the data point-to-point service for connection integration between 2 (two) corporations.
139
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 135
135 5/4/15 1:47 PM
The biggest expectation of DataComm business unit is to become a reliable partner for a number of corporations in running the businesses in various industrial sectors, and to assist developing businesses in Indonesia to be more competitive.
OPERATIONAL REVIEW DATACOMM (continued)
SPIDER CORPORATE TOPOLOGY DESIGN Description : Hub: a device that connects and delivers communication data Fiber Optic fiber optic technology utilizing glass fiber to send data with high speed. Fiber Converter a device that changes the light package to data package, or Instead from data package to light package. Switcher a device that connects to many networks CPE (Customer-Premises Equipment), is a device owned by customers
OPERATIONAL REVIEW BOLT!
BOLT! Super 4G LTE In the era digital, the use of mobile internet is the need of dynamic society. In line with the increasingly higher mobility and the development of social media and information service and digital-based entertainment, the need for broadbank mobile service or wireless internet access through portable devices with high speed has also increased. In 2014, the Company has acquired PT Mitra Mandiri Mantap as the controlling company of PT Internux that has been operating business service of BWA (Broadband Wireless Access) 2,3 Ghz since 2013 which adopts 4G LTE-TDD (Long Term Evolution - Time Division Duplex) technologiy with trademark BOLT! Super 4G LTE. The measure is an effort to respond the need of modern and dynamic society in the digital era, particularly related to high speed, reliable and economical mobile internet access. With the mission “Transforming Lives” through technology, BOLT! Super 4G LTE continuously strives for presenting quality internet mobil access that can be enjoyed by the public at large. Up to the present BOLT! Super 4G LTE has 2600 BTS networks distributed in the areas of Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok and Bekasi. The future plan is that BOLT! Super 4G LTE will provide an additional 3,800 BTS and it will provide additional in-building solution nework in 320 buildings by end of 2015. Produk 4G-LTE Since the launch in 2013, BOLT! Super 4G LTE has sold WiFi modem devices in cooperation with ZTE and Huawei. During the first launch, BOLT! Super 4G LTE was available in two choice of packets that is prepaid packet (THUNDER BOLT!) and postpaid (PREMIUM BOLT!). In May 2014, BOLT! Super 4G LTE released the secondSmart Mobile WiFi which was BOLT! Mobile WiFi SLIM and BOLT! Mobile WiFi MAX. For a bundle with Mobile WiFi SLIM, the price offered was Rp. 299.000 with prepad data service of Thunder BOLT! 8GB with active period of 30 days. Meanwhile, for the bundle of Mobile WiFi MAX and prepaid Thunder BOLT! 8GB, the price offered is Rp. 399.000. Both devices are supported with All In One LCD that has three main features, namely QR code for scan and connect, Dual WiFi Band for a choice of WiFi network with higher speed connection and profile view. Subsequently, in August 2014, BOLT! Super 4G LTE launched BOLT! Powerphone Dual Active 4G Smartphone with the support of BOLT! Mobile Internet, and it has allowed internet and GSM number to be active to make or receive calls simultaneously. BOLT! Powerphone is strengthened by a reliable processor Qualcomm® SnapdragonTM and is availabale in two world class devices, i.e. ZTE V9820 and IVO V5. In order to provide ease and maximum service for the consumers, BOLT! Super 4G LTE has oficially opened 12 shops of BOLT! Zone and 4 shops of BOLT! Store distributed in the area of Jabodetabek. In addition, BOLT! Super 4G LTE works together with a number of modern stores, i.e. Okeshop, Global Teleshop, Sentra Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7-Eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour and Hypermart.
OPERATIONAL REVIEW HOMECABLE
136 AR2014_with English_M3.indd 136
HomeCable HomeCable is a marketing product in the field of pay television service under the Company’s subsidiary, PT First Media Television. This business unit utilizes cable network as the basis of infrastructure in cooperation with PT Link Net Tbk to present television broadcast with High Definition quality. HomeCable Service is not only promoting HFC network as the basis for excellence, but also the excellence of HomeCable which is a television service with High Definition picture quality and the existence of interactive application. The television picture quality with High Definition and interactive application is the attribute of HomeCable excellence in competing in the broadcasting industry.
140
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
The interactive pay television service is the strong bargaining position to the market. The drive to design an interactive application is indeed suitable with interests and preference of the young generation nowadays. The market of young generation and teenagers, up to now still relies on television as the centre of information, followed by internet media online. In line with the growing income of middle class society, the preference for pay television will increase. Interactive application provides a quite great opportunity to create value added services for young generation. Up to end of 2014, HomeCable has a collection of 68 High Definition channels and 127 Standard Definition channels. For interactive application, HomeCable already has, among others, the following features :
• • •
Personal Video Recording; HomeCable-on-Demand; and First Media Page.
OPERATIONAL REVIEW HOMECABLE (continued)
HomeCable offer packet is formulated as combo with internet (FastNet) packet. The offer packet consists of : 1. Family Combo HD 2. D’Lite Combo HD 3. Elite Combo HD 4. Supreme Combo HD 5. Maxima Combo HD
BIG TV BIG TV is a marketing product in the field of pay television service through satellite (direct-to-home) under PT Indonesia Media Televisi which is a company affiliated with the Company. The satellite technology is the main infrastructure to broadcast programs to all areas in Indonesia. With an extensive reach, BIG TV has an opportunity to provide the best entertainment service to the Indonesian society. BIG TV Service utilizes 9 transponder capacities to bring 184 channels composed of 30 High Definition channels and 154 Standard Definition channels. BIG TV has positioned its brand as pay television brand that instills love to Indonesian country to the people. This has come to the attention of BIG TV, in view of the high penetration of foreign content circulating in Indonesia which has diminished the penetration of local content and the people forget about domestic contents which actually are equally if not better than foreign contents.
OPERATIONAL REVIEW BIG TV
The local contents could become a strategic marketing tool. BIG TV has the intention to utilize this opportunity to promote local content exceedingly better. BIG TV believes that local content would be more accepted by the new adopter market. The highest expectation of BIG TV is that the people will be entertained at the same time it serves as a means to obtain information and knowledge. Forward looking, BIG TV will continuously provides local content to Indonesian society, such as culinary, cultural programs, up to programs of tourism places throughout the archipelago. The vision to advance the Indonesian society by television content has become the main goal of the Company. Through a quality television content, BIG TV could expand the knowledge of the society with better information, at the same time entertaining, educating and enhancing the nation unity.
First Media Production First Media Production Business Unit is a business unit in film production field run by the Company’s subsidiary, PT First Media Production. This First Media Production Business Unit is engaged in the field of film production that has three production groups i.e. creative, production house and postproduction department. The three production groups are oriented to creativity and impacting. Other than producing film, First Media Production business unit also expanded its activities by producing advertisement. Up to the present, First Media Production business unit has produced tens of advertisements and Company Profile from various brands such as Matahari Department Store, Ministry of Fisheries and Marine Resources, Ministry of Communication and Information, Siloam Hospital, United Development Party, Nutrifood, Herbal Wahida, Nutrindo, Lippo Village etc.
OPERATIONAL REVIEW FIRST MEDIA PRODUCTION
With the increasingly developing television industry and public needs on entertainment variations for 24 hours, First Media Production business unit is experienced in various creative businesses is able to continue to be creative and produce products that entertain people.
141
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 137
137 5/4/15 1:47 PM
Up to 2014, First Media Production business unit focused on the development of in-house broadcasting. In 2013 in total it has 4 in-house broadcasts namely Hi TV, Dangdutz, MIX, and J’Go. Concluding the year 2014, First Media Production business units added three of its newest programes namely Foodie, Kairos, and Karaoke. Brief description regarding First Media Production in-house channel:
OPERATIONAL REVIEW FIRST MEDIA PRODUCTION (continued)
Foodie is the entertainment channel showing specific culinary dish from Indonesian regions. In addition to specific culinary dish from Indonesia, Foodie also presents a special program called “in a minute”, the content of this program is special recipee of quick and delicious cooking. Kairos is religious channel which is diffrent from the existing religious channel, because this channel contains informative material , regarding the pre-history of Christianity and theological doctrine in Christian religion. Karaoke is a special channel of karaoke presenting various genre music from within the country and overseas.
BeritaSatu News Channel BeritaSatu News Channel is a product of one enterprise of the Company namely PT First Media News which started its operation in 2011 through HomeCable pay television in channel 6 (standard definition) and channel 301 (high definition). The establishment of a new news channel in Indonesia is a form of the care shown by the Company in enhancing information access to the Indonesian society.
OPERATIONAL REVIEW BERITASATU NEWS CHANNEL
As a professional news office, BeritaSatu News Channel has positioned itself as a news channel that provides information to the public with high journalism standard, and uphold the values of integrity, objectivity, impartiality and accuracy in providing the news. The strong editorial vision that upholds the values of being objective, sharp, comprehensive and investigative are the values which are always maintained by BeritaSatu News Channel in presenting the news to the viewers. The Company business unit in news broadcasting started to operate in 2011. The programs designed by BeritaSatu News Channel comprise of 2 sections namely journal program with the current news and current affair program which is more inviting the viewers to obtain information and new knowledge. The presentation of news information is not only channeled through television, BeritaSatu News Channel has also taken the advantage of online media (www.beritasatu.com) as an additional access to news for the Indonesian viewers. During 2014, BeritaSatu News Channel already broadcasted news program for 24 hours, 16 hours of live on air and the remaining time is for re-run. In terms of network, BeritaSatu News Channel is already present in a number of pay television operators such as HomeCable, Aora TV, Skynindo, and Transvision. For analog network, BeritaSatu works together with a number of local TV operators in Indonesia such as Riau TV, Duta TV, Beruang TV, ManadoTV and Sarana TV. In addition to television media, BeritaSatu News Channel can already be enjoyed by the viewers through SmartPhone and Tablet by downloading First Media GO application. This news streaming service constitutes a new technology path which is considered to be able to give additional satisfaction for the viewers as they would always be able to obtain updated information speedily. Designing a quality broadcasting program is a duty mandatory for BeritaSatu News Channel. In 2014, sport news channel at the same time live broadcasting of sport matches was the newest channel for BeritaSatu News Channel. The name of BeritaSatu SPORTS is the creation of a strategic planning to provide an entertaining program yet informative from sport. BeritaSatu SPORTS has the following vision and mission : Vision – Through the channel it is expected that we could always give contribution to the sport communities in Indonesia, in order to be able to rise and be equal with the other advanced countries. Mission - Become a leading and best sport channel which is made as a reference at the same time provides entertainment for the sport fans in Indonesia who subscribe First Media and BIG TV. For the enrichment of BeritaSatu Sports program, the Company broadcasts live matches with HD (High Definition) quality, and program for the review and analysis of interesting matches by presenting professional resourced persons. As such the Company is hoping that it could encourage the enthusiasm of the spectators for the Indonesian national leagues.
138 AR2014_with English_M3.indd 138
142
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
Cinemaxx Cinemaxx is a movie theater chain that is affiliated to the Company. Cinemaxx aims to become the biggest and Indonesia’s favorite movie theater chain where people can enjoy both 2D and 3D movies, documentaries and alternative shows in Cinemaxx complexes using 100% digital technology. Maxxperience: Big Picture, Big Sound: is the most advanced technology offered by Cinemaxx for the best audio visual experience in movie-watching. For that, Cinemaxx presents Ultra XD and Cinemaxx Gold. Cinema Ultra XD offers a cinematic experience that is simply breathtaking by creating a different movie watching sensation, through a giant curved screen with the width of 22 meter and a high-powered image projection and audio. It does not only offer high-tech equipment but the Cinema Ultra XD auditoriums are also specially designed to provide viewers with a moviewatching experience that offers maximum thrill.
OPERATIONAL REVIEW CINEMAXX
Cinema Gold provides a VIP experience in movie watching. Beside watching world’s box-office movies, viewers can also enjoy high-class services, starting from snacks and appetizers a la high-end hotel, all through delicious dessert, delivered directly to the viewers’ seat. Unlike conventional auditorium, a Cinemaxx Gold guest will be spoilt with luxurious leather sofa with twin-motor recliners that enables viewer to adjust their sitting position with a touch of a button. Apart from Big Picture, Big Sound, Maxxperience focuses on the comfortable services provided to Cinemaxx customers by offering a wider range of choices. Maxxperience provides an integrated entertainment experiences for all ages through the facility available in Cinemaxx complex. The following are the supporting facility available in Cinemaxx to enhance viewer’s experience: •
•
•
Maxx Coffee From ‘Zzzz’ to ‘Maxx’! Maxx Coffee provides a variety of drink options at the highest taste quality; from coffee extracted from the best coffee beans, tea, chocolate drinks, frappe, blended cream and fruit smoothies. Books & Beyond While waiting for a movie to start, customers can read and buy books, magazine, even toys available at Books & Beyond. Want to pump up that adrenaline while waiting for your movie to start? Cinemax ties-up with Timezone offering the thrill of a variety of current popular video games.
As of December 1st, 2014, Cinemaxx operated five cinema complexes, which are: Cinemaxx fX Sudirman dan Cinemaxx Plaza Semanggi Jakarta, Cinemaxx Palembang Icon, Cinemaxx Ponorogo City Center and Cinemaxx Kairagi Manado with a total of 26 screens. Cinemaxx nationwide plan is to build 2,000 screens and 300 cinema complex in 10 years spread over 85 cities to be able to bring the latest movies to moviegoers across Indonesia. 2015 is foreseen to be a busy year for Cinemaxx with plans to open more than 20 cinema complexes.
PT Prima Wira Utama is a company established pursuant to the Notarial Deed of Rini Yulianti No. 18 dated 9 May 2011 which is currently under the management of the Company pursuant to the Deed of Meeting Resolution Statement No.25 dated 15 December 2014, drawn up by Notary Nurlani Yusup. PT Prima Wira Utama focuses its business to manage, operate and organize all the requirements for multimedia passive infrastructures in the buildings such as :
OPERATIONAL REVIEW PRIMA WIRA UTAMA
1. Office buildings 2. Residence (housing and apartments) 3. Hotel 4. Schools and Universities 5. Hospitals 6. Commercial buildings (malls and shop houses) The type of businesses managed and continuously developed is not limited to the infrastructure for the handphone signal strengthening in the building (in-building service provider), but they are also engaged in the management of internet passive network, telephony, TV cable, all kinds of information technique and data communication, digital signage, CCTV, EDC machines etc. PT Prima Wira Utama has become a quite reputable company in the industry in Indonesia.
143
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 139
139 5/4/15 1:47 PM
VISION AND MISSION With the establishment of PT Prima Wira Utama, it is expected that it will be the leader as the developer of information technology and multimedia keeping up with the development of world technology.
OPERATIONAL REVIEW PRIMA WIRA UTAMA (continued)
PT Prima Wira Utama still focuses itself to become a company making a strong consolidation for multimedia technology companies In the efforts to achieve the vision and mission, PT Prima Wira Utama has made planning and thorough preparation in developing the following businesses : - In Building Provider service (DAS/signal strengthening) - WIFI Infrastructure - Payment system with EDC machine using WIFI
PT MSH NIAGA TELECOM INDONESIA Telecommunication recently has become one of the important aspects in human life. With the rapid technology development and the increasingly complex human needs in this technology era, telecommunication is getting even closer to the basic human needs. In line with the development of the need of the people for telecommunication, various telecommunication services are made available to meet such need.
OPERATIONAL REVIEW MSH NIAGA TELECOM
One of the telecommunication services available is telephony added value service, which is a service that provides added value service for basic telephony, that include telephony service through integrated network, calling card and services with interactive voice response technology, and pager for the public. PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”) is one of the companies operating the calling card telephony added value service. The service provided by MSH Niaga is telecommunication service by telephone with affordable cost. Observing the business development in Indonesia and the tighter competition among the companies the calling card telephony value added service from MSH Niaga is one of the key services in supporting the business activities of a company. One example of the utilization of the calling card telephone value added service is the utilization for customer service by phone. The Company has the vision to become the largest telecommunication service in Indonesia, with the commitment to provide the best service for its customers. For the purpose, the mission undertaken by the Company is by utilizing the technology in providing the best value added service for the customers, by providing quality telecommunication solution with a competitive tariff. The market share of the Company is largely corporate customers, with service areas in Jakarta and Surabaya. By 31 December 2014 the Company has served 1,000 corporate customers in various forms of industry such as hospital, insurance, pharmacy, automotive, mining etc. Observing the recent development of telecommunication technology and the increasing optimism in the business climate in Indonesia, MSHNiaga is optimistic that it could develop its services related to telephony added value service and diversification to other relevant businesses in order to obtain a maximum result for the stakeholders. In addition to provide an important service in supporting the business development of a company, MSH Niaga also generates profits for the service users as it provides a service at a competitive price.
COVERAGE AREA See page 80
COVERAGE AREA
140 AR2014_with English_M3.indd 140
144
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
145
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 141
141 5/4/15 1:47 PM
Scientifically, human resources strategic management is the basic formulation of the productive use of human resources as an attempt to maintain and enhance the best ability of a company or industry to become a competitor capable to win and control a market, through the working force they have. The Company gives priority on how to enhance the quality of its employees in order they can contribute with high level of dedication and be competent in its field. The Company believes that by managing its human resources properly, the Company performance in business operation will further improve and it would create a competitive advantage that competitor does not have. Such belief has encouraged the Company to always
HUMAN RESOURCES
develop their employees to make it the differentiating factor in winning the competition. HRD Division with HR Information System (HRIS) for corporation, has enhanced its function to be the Company’s strategic partner that may align the need of the corporation and business units as such it would facilitate and expedite the information access on the accurate and updated HR services.
HR Information System HR Information System (HRIS) has been developed with the supportive cooperation from the Division of Information Technology since 2011. The application of Overtime Online System, e-Recruitment System and Exit Clearance Online System have been running and are continuously improved. The System has contributed to the largest change on the activities and working process undertaken in the HR Division and the organization. The operation is easy, such that it facilitates the user in obtaining the latest information, and provides ease in managing every phase of recruitment process. The management may obtain real time and transparent information concerning data related to HR. The time and cost expended could be reduced compared to HR Management done manually.
Performance Management System The Performance Management System (PMS) in the Company has been conducted electronically, therefore it is called Electronic Performance Management System or abbreviated as E-PMS. The Performance Management System developed by the Company is an electronic system to connect the aim and vision and mission of the organization to the employees, therefore every employee should understand not only the direction and goals to be achieved by the organization, but with full of awarenes is participating and plays a role in striving for achieving the goals of the organizations through personal performance. In addition to encourage the achievement of organizational objectives, E-PMS also has the purpose to evalute, enhance and give rewards for the employees on their performance achievement which is more fair and objective and it is linked with compensation as rewards. E-PMS has made evaluation system to be more fair, objective and comprehensive if reviewed from the evaluation aspect namely target and behavior. E-PMS concept is developed by using the approach Management by Objectives (MBO) made popular by Peter Drucker. There is a continuous cycle in this system covering Performance Planning, Performance Coaching, and Performance Appraisal. The evaluation in E-PMS is based on 2 points, they are the targets made in the form of Key Business Objective (KBO) and Key Performance Indicator (KPI), and the behavior of employees made in Behavior Competencies (BC). The KBO evaluation has 70 percent weighting, while BC evaluation 30 percent with the maximum value of evaluation 130 percent of the achievement. The outcome of value from the total KBO and B is linked to a certain range of numbers and it is made in the form of rating. In order to have a fair and objective valuation, the value obtained is compared to the value obtained by another employee within one division. This Process is called normalization. The normalization process is conducted in 3 levels starting from section, department and divisions. A change of value may be obtained in the normalization process, whether increasing or decreasing, though there is also a possibility that no change occurs. One of the elements of evaluation included under KBO is Coaching. An employee having a team member will automatically has KBO coaching. The purpose is to develop the coaching culture in the company. This coaching is expected to assist the employees in achieving their targets, and would overcome any issues or problems that may arise. This coaching process is conducted one by one. An employee having a team member will coach its team member. Further the data on the result of the coaching requires input in PMS. E-PMS system will be developed annually to further improve it. During 2014 ini, E-PMS will make a change on the dimensions of Behavior Competencies by using a different approach. This change is meant to further minimize the level of subjectivity. Each dimension consists of 5 point statement, therefore in total there are 30 points. The dimensions include Discipline and Control, Leadership and Support, Communication, Achievement, SelfDevelopment, Challenge and Problem Solving.
142 AR2014_with English_M3.indd 142
146
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
Social Responsibility activity may be regarded as a compulsory activity that must be conducted by any company in the world. The freedom of conducting business and gaining profit become the initial foundation of every company in general. Overtime, the world moves to an unstable direction, prosperity was not equally shared, many aspects are eventually disadvantaged or fallen victims, one of them is the environment. This imbalance led to several meetings of world leaders to the Earth Summit in Rio in 1992 and in 2002 in Johannesburg.The summit in Johannesburg in 2002 attended by world leaders presented the concept of social responsibility, alongside twoprevious concepts i.e. the economic and environmental sustainability.
These three concepts become the foundation of companies in carrying out their Corporate Social Responsibility.
CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY
Social Responsibility is the basis of theory concerning the need of a company to build a harmonious relation with the local community. In theory, Social Responsibility may be defined as a morale obligation of a company to their strategic stakeholders, especially the community or the people in its surrounding working and operating areas. The Social Responsibility views a company asa moral agent. With or without the rules of law, a company must highly uphold morality. The parameter of success of a company within the social responsibilitypoint of view is to prioritize the principle of moral and ethics, that is to reach the best result, without disadvantaging other groups of thecommunity. Thus, a company that works by prioritizing the principleof moral and ethics will provide the greatest benefit to the community.
Activities of Social Responsibility The Company conducts activities of social responsibility based on theCSR principle of Carroll’s Pyramid which consists of several levels. The lowest level or its foundation is definitely the responsibility of the company in the beginning which is to maintain its business stability by increasing its cash inflow. The second level, the companymust conduct its business by complying with the government prevailingrules and regulations. The third level, the company is responsible for maintaining ethics in conducting business.
Ethics in this study refers to moral values, justice, and human rights. The top level is the companyresponsibility to participate in increasing the community welfare, such as making contribution, supporting the culture, education, health, and so forth. In 2014 the main focus of the Company CSR activities was blood donation program. In collaboration with the Indonesian Red Cross,the Company organised a blood donation program at the office of the Company on five (5) occasions i.e.: in January, June, September,October, and December 2014.
SUBSIDIARY ORGANIZATIONAL STRUCTURE See page 86
SUBSIDIARY ORGANIZATIONAL STRUCTURE
147
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 143
143 5/4/15 1:47 PM
COMPANY AND SUBSIDIARIES INFORMATION
PT First Media Tbk
PT First Media Television (“FMTV”)
BeritaSatu Plaza, 4th floor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza, 5th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Establishment and Line of Business First Media was established in 1994, and run its business activities in the field of implementation of broadband wireless access (BWA) services and broadcast content providers.
Establishment and Line of Business FMTV was established in 2008, and run its business activities in the field of subscribe broadcasting services
Share Ownership 55.10% Company shares is owned by AcrossAsia Ltd, 33.76% is owned by PT Reksa Puspita Karya and 11.14% shares is owned by public. Management President Commisioner Theo Sambuaga Comissioner Didik J. Rachbini (Independentt) Rizal Ramli (Independentt) H. Muladi (Independentt) Nanan Soekarna (Independentt) Ito Sumardi DS (Independentt) Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
President Director Ali Chendra Vice president Director Irwan Djaja Director Dicky S. Moechtar Harianda Noerlan (Independentt) Anthony C. Kartawiria Richard Kartawijaya Johannes Tong
Shares Administration Bureau PT Sharestar Indonesia – Gedung BeritaSatu Plaza lt.7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950, Indonesia
PT Link Net Tbk (“LN”) BeritaSatu Plaza 4th floor, Suite 403 Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950 - Indonesia Establishment and Line of Business LN was established in 1996, and run its business activities as providers of a network of fixex cable-based, multimedia services, internet access services, telephony added value services and business management consultancy services Share Ownership The Company has 32.27% shares in LN, Asia Link Dewa Pte Ltd has 33.45% shares, and 36.28% shares is owned by public. Management
(Independent) Jonathan L. Parapak (Independent) Edward D. Horowithz Lorne R. Sommerville
Management President Commissioner Roberto F. Feliciano Commissioner Henry J. Liando Andy N. Purwohardono
President Director Dicky S. Moechtar Director Dewi Dharma Yanti Tan Ting Luen
PT First Media News (“FMN”) BeritaSatu Plaza 11th floor, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business FMN was established in 2008, and run its business activities in the field of movie making and recording video Share Ownership The Company has 99.98% shares in FMN and MVC has 0.02% shares
Public Accountant Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto Plaza ABDA, floor 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190, Indonesia Phone (62 21) 5140 1340; Fax (62 21) 5140 1350
President Commissioner Ali Chendra Commissioner Bintan R. Saragih
Share Ownership The Company has 80% shares in FMTV, Asia Link Dewa Pte Ltd has 19% and 1% shares is owned by Asia Link Co Ltd
President Director Roberto F. Feliciano Director Dicky S. Moechtar Sigit Prasetya Henry J. Liando (Independent) Andy N. Purwohardono
Management Commissioner Dicky S. Moechtar
Director Selamun Y. Bosko
PT First Media Production (“FMP”) BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business FMP was established in 2008, and run its business activities in the field of business of movie making and recording video Share Ownership The Company has 99.9% shares in MVC and FMP has 0.1% shares Management Commissioner Anthony C. Kartawiria
Director Johannes Tong
PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”) BeritaSatu Plaza 11th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business MVC was established in 2002, and run its business activities in the field of general trading and services Share Ownership The Company has 99.67% shares in FMP and FMN has 0.33% shares Management Commissioner Dicky S. Moechtar
144 AR2014_with English_M3.indd 144
Director Johannes Tong
148
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
PT First Media News (“FMN”)
PT Bintang Merah Perkasa Abadi (“BMPA”)
BeritaSatu Plaza 11th floor, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza 7th floor Suite 702 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Establishment and Line of Business FMN was established in 2008, and run its business activities in the field of movie making and recording video
Establishment and Line of Business BMPA was established in 2011, and run its business activities in the field of telecommunication services
Share Ownership The Company has 99.98% shares in FMN and MVC has 0.02% shares
Share Ownership The Company has 99.91% shares in BMPA and MVC has 0.09% shares
Management
Management
Commissioner Dicky S. Moechtar
Director Selamun Y. Bosko
Commissioner Irwan Djaja
Director Dicky S. Moechtar
PT First Media Production (“FMP”)
PT Citra Investama Andalan Terpadu (“CIAT”)
BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Establishment and Line of Business FMP was established in 2008, and run its business activities in the field of business of movie making and recording video
Establishment and Line of Business CIAT was established in 2014, and run its business activities in the field of general trading and services
Share Ownership The Company has 99.9% shares in MVC and FMP has 0.1% shares
Share Ownership The Company has 99.99% shares in CIAT, and GIAT has 0.01% shares
Management
Management
Commissioner Anthony C. Kartawiria
Director Johannes Tong
Commissioner Irwan Djaja
Director Anthony C. Kartawiria
PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”)
PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu (“GREAT”)
BeritaSatu Plaza 11th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Establishment and Line of Business MVC was established in 2002, and run its business activities in the field of general trading and services
Establishment and Line of Business GREAT was established in 2014, and run its business activities in the field of general trading and services
Share Ownership The Company has 99.67% shares in FMP and FMN has 0.33% shares
Share Ownership The Company has 99.00% shares in GREAT, and CIAT has 1%
Management
Management
Commissioner Dicky S. Moechtar
Director Johannes Tong
Commissioner Irwan Djaja
Director Anthony C. Kartawiria
PT Delta Nusantara Networks (“DNN”)
PT Mitra Mandiri Mantap (“MMM”)
Gedung Graha Kencana Mezzaine floor Unit J Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 – Indonesia
Jl. KH Moh. Mansyur No.36A Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat - Indonesia
Establishment and Line of Business DNN was established in 2006, and run its business activities in the field of internet access services
Establishment and Line of Business MMM was established in 2010, and run its business activities in the field of general trading and services
Share Ownership The Company has 49.83% shares in DNN, and PT Graha Investama Andalan Terpadu has 50.16% shares
Share Ownership The Company has 69.04% shares in MMM, PT Cahaya Emeralda Cemerlang has 15.48% shares, and 15.48% shares owned by PT Inti Permata Provita
Management Commissioner Dicky S. Moechtar
Director Rony Ardhitya Soetedjo
Management Commissioner Bambang Sucahyo
Director Mas Agoes Ismail Ning
149
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 145
145 5/4/15 1:47 PM
COMPANY AND SUBSIDIARIES INFORMATION (continued)
PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”)
PT Graha Investama Andalan Terpadu (“GIAT”)
BeritaSatu Plaza 2nd floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Establishment and Line of Business IMTV was established in 2007, and run its business activities in the field of subsribe broadcasting services
Establishment and Line of Business GIAT was established in 2011, and run its business activities in the field of general trading and services
Investment Shares Investment shares of the Company in IMTV through LN is equal to 15%
Investment Shares Investment shares of the Company in GIAT through FMP is equal to 99.7% and 0.3% shares through MVC
Management
Management
President Commissioner Harijono Suwarno Commissioner Reynold Pena Ong Dewi Dharma Yanti Lina Hayanti Latief
President Director Ali Chendra Director Poon Sui Meng Marcelus Ardiwinata Djony Rosnipa Chrysologus RN Sinulingga
PT Media Sinema Indonesia (“MSI”) BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business MSI was established in 2003, and run its business activities in the field of movie making and recording video Investment Shares Investment shares of the Company in MSI through FMP is equal to 99.97% and 0.03% shares through FMN. Management Commissioner Anthony C. Kartawiria
Director Johannes Tong Marcelus Ardiwinata
PT Bina Mahasiswa Indonesia (“BMI”) Gedung Plaza Asia 26th floor Zone ABCD Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 – Indonesia Establishment and Line of Business BMI was established in 2006, and run its business activities in the field of sports consultancy services Investment Shares Investment shares in BMI through GIAT is equal to 45% Management President Commissioner John Riady Commissioner Erick Thohir
Director Ryan Rusli Gozali
President Commissioner Ali Chendra Commissioner Johannes Tong
Director Irwan Djaja
PT Jaring Data Interaktif (“JDI”) BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business JDI was established in 1999, and run its business activities in the field of internet and computer management consultancy services Investment Shares nvestment shares of the Company in JDI through FMN is equal to 70% and 30% shares through FMP Management Commissioner Johannes Tong
Director Sachin Vijaya Gopalan Marcelus Ardiwinata
PT Wireless Vision (“WV”) BeritaSatu Plaza 4th floor Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business WV was established in 2004, and run its business activities in the field of general trading and services Investment Shares Investment shares of the Company in WV through MVC is equal to 10%
PT Citra Eka Rama Investama Andalan (“CERIA”) BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business CERIA was established in 2014, and run its business activities in the field of general trading and services Investment Shares Investment shares of the Company in CERIA through GREAT is equal to 99% and 1% shares through CIAT Management Commissioner Irwan Djaja
146 AR2014_with English_M3.indd 146
Director Anthony C. Kartawiria
150
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)
PT Prima Wira Utama (“PWU”)
Rukan Graha Cempaka Mas Blok C-06 Jl. Letjen Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran Jakarta – Indonesia
BeritaSatu Plaza 7th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta 12950 - Indonesia
Establishment and Line of Business MSH was established in 2000, and run its business activities in the field of general trading and services
Establishment and Line of Business PWU was established in 2011, and run its business activities in the field of general trading and services
Investment Shares Investment shares of the Company in MSH through BMPA is equal to 80% and 20% shares through GIAT
Investment Shares Investment shares of the COMpany in PWU through BMPA is equal to 99.99% and 0.01% shares through MVC
Management
Management
Commissioner Eddy Rizal Umar
Director KWA Andy Widodo
President Commissioner Harjono Suwarno Commissioner Anthony C. Kartawiria Irwan Djaja
PT Semesta Investasi Pratama (“SIP”) BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta – Indonesia
PT Internux (“BOLT!”)
Establishment and Line of Business SIP was established in 2014, and run its business activities in the field of general trading and services Investment Shares Investment shares of the Company in SIP through CERIA is equal to 80% and 20% shares through CIAT
Director Anthony C. Kartawiria
Establishment and Line of Business BOLT! Was established in 2011, and run its business activities in the field of the implementation of local fixed network-based packet swithced and internet access services
Management
PT Semesta Inti Andalan Pratama (“SIAP”)
Commissioner Utama {will be appointed later} Commissioner Agum Gumelar Keiichi Izumi Lim Benni
BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia Establishment and Line of Business SIAP was established in 2014, and run its business activities in the field of general trading and services
Director Utama Mas Agoes Ismail Ning Director T. Bachrumsjah Hamzah Kazuki Miyaji Liryawati Indryanarum
PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)
Investment Shares Investment shares of the Company in SIAP through SIP is equal to 99% and 1% shares through CERIA
Menara Matahari lt.2 Jl. Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci Tangerang - Indonesia
Management Commissioner Ali Chendra
Jl. Sultan Hasanuddin 19, Makassar Sulawesi Selatan - Indonesia
Investment Shares Investment shares of the Company in BOLT! Through MMM is equal to 56.99%
Management Commissioner Irwan Djaja
President Director Richard Kartawijaya Director Larry Ridwan
Establishment and Line of Business Cinemaxx was established in 2014, and run its business activities among others in the field of movie circulation services, export and import of films and cinema services
Director Anthony C. Kartawiria
PT Lynx Mitra Asia (“LMA”)
Investment Shares Investment shares of the Company in Cinemaxx through CIAT is equal to 75%, PT Citra Selaras Majujaya has 24.50% shares, and 0.50% shares is owned by PT Karyaindah Selaras Jaya.
Wisma GKBI Suite 3901 Jl. Jend. Sudirman 28, Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 – Indonesia Establishment and Line of Business LMA was established in 2008, and run its business activities in the field of general trading and services
Management
Investment Shares Investment shares of the Company in LMA through LN is equal to 65% and 35% shares through GIAT
Commissioner Made Seputra Djaya
Director Rudy Nanggulangi
Management Commissioner Dewi Dharma Yanti
Director Rony Ardhitya Soetedjo
151
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 147
147 5/4/15 1:47 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
148 AR2014_with English_M3.indd 148
152
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
153
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 149
149 5/4/15 1:47 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
150 AR2014_with English_M3.indd 150
154
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 1:47 PM
LAPORAN KEUANGAN PT FIRST MEDIA Tbk
155
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
AR2014_with English_M3.indd 151
151 5/4/15 1:47 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
152 AR2014_with English_M3.indd 152
156
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
5/4/15 3:30 PM
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
March 26, 2015
157
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Pages
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Notes to the Consolidated Financial Statements
158
159
160
161
162
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Uang Muka Aset Tidak Lancar Lainnya Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
Catatan/ Note
2.e, 2.f, 2.g, 2.h, 3, 30, 31, 35 2.e, 2.f, 2.h, 4, 14, 15, 30, 31, 32.c, 35
2.e, 2.h, 5, 31, 35 2.n, 6 2.r, 18.a 2.i, 7
317,412
392,453
18,940 92,209 220,282 184,228 276,413 369,147 1,478,631
2,074 601,086 27,311 -65,105 135,552 1,223,581
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Related Parties Third Parties Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Total Current Assets
584,631
571,707
2.h, 13, 35 2.f, 2.w, 8, 30 2.j, 9, 14, 15, 32 2.o, 7, 12
150,529 6,200,739 1,957,605 1,711,109
38,445 18,458 2,749,755 115,239
NON-CURRENT ASSETS Non-Trade Receivables from Related Parties Other Non-Current Financial Assets Investment in Associates Property, Plant and Equipment Intangible Assets
2.i, 10, 32 2.e, 2.f, 11, 30, 31 2.e 2.r, 18.e
195,723 196,534 23,264 463,649 11,483,783 12,962,414
125,400 101,886 78,120 219,874 4,018,884 5,242,465
Long-Term Prepayment Advances Other Non-Current Assets Deferred Tax Assets Total Non-Current Assets TOTAL ASSETS
2.e, 2.f, 2.h, 30, 31, 35
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
163 1
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang: Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Pinjaman Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Obligasi Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
Catatan/ Note
2.e, 2.f, 2.h, 17, 30, 31, 35
2.h, 20, 35 2.r, 18.b 2.s, 22 2.e, 2.f, 2.h, 2.m, 4, 9, 15, 19, 30, 31, 35 2.e, 2.h, 15, 31, 35 2.f, 2.m, 19, 30 2.f, 2.h, 30, 35 2.h, 14, 35 2.f, 21, 30
2.e, 2.h, 15, 31, 35 2.f, 2.m, 19, 30 2.h, 16 2.f, 2.h, 30, 35 2.s, 22 2.r, 18.e
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
277,810 488,776 273,089 8,630
153,055 229,708 133,419 33,970
5,823
15,848
290,619 24,436
305,906 53,389
51,273 7,543 31,869 1,459,868
198,011 12,000 470,901 1,606,207
1,477,863 212,375 --
262,799 127,898 736,829
26,291
8,284
28,362 368,778 2,113,669 3,573,537
63,694 -1,199,504 2,805,711
LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Trade Payables Related Parties Third Parties Accrued Expenses Taxes Payable Short-Term Employee Benefit Liabilities Current Maturities of Long-Term Debts: Long-Term Borrowing from Bank and Other Financial Institutions Obligation under Finance Lease Other Short-Term Financial Liabilities Short-Term Loan Other Short-Term Liabilities Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Long-Term Borrowing from Bank and Other Financial Institutions Obligation under Finance Lease Bonds Payable Other Long-Term Financial Liabilities Long-Term Employee Benefit Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non-Current Liabilities Total Liabilities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
164 2
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
Catatan/ Note EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp500 per Saham Modal Dasar - masing-masing sejumlah 6.967.587.600 saham per 31 Desember 2014 dan 2013 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - masing-masing sejumlah 1.742.167.907 saham per 31 Desember 2014 dan 2013 Tambahan Modal Disetor - Neto Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Saldo Laba (Defisit) Jumlah Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
23 2.d, 24
871,084 (12,220)
871,084 (12,220)
25.a
235 7,394,414 8,253,513 1,135,364 9,388,877
1,028,828 (337,561) 1,550,131 886,623 2,436,754
12,962,414
5,242,465
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp EQUITY Equity Attributable to Equity Holders of Parent Entity Capital Stock - Par Value of Rp500 per Share Authorized - 6,967,587,600 shares as of December 31, 2014 and 2013, respectively Issued and Fully Paid 1,742,167,907 shares as of December 31, 2014 and 2013, respectively Additional Paid-in Capital - Net Difference in Changes on Equity of Subsidiaries Transactions Retained Earnings (Deficit) Total Non-Controlling Interests Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
165 3
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) Catatan/ Note PENDAPATAN BEBAN LAYANAN
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah, except shares data) 2014 *) Rp
2.f, 2.q, 26, 30 2.q, 27
2,026,070 (592,450)
1,754,102 (474,114)
REVENUES COST OF SERVICES
1,433,620
1,279,988
GROSS PROFIT
2.q, 28 2.f, 2.q, 29, 30
(133,861) (514,772)
(158,068) (583,255)
2.j, 9
(380,405)
(338,684)
2.e
13,519
12,832
2.j, 9 2.r
115 (41,613) 63,439
257 (3,290) (22,453)
Selling Expenses General and Administrative Expenses Depreciation Expense of Property, Plant and Equipment Gain on Foreign Exchange in Fair Value of Foreign Currency Option - Net Gain (Loss) on Disposal of Property, Plant and Equipment Tax Expenses Others - Net
440,042
187,327
OPERATING PROFIT
2.f, 30 8
(106,814) 18,202
(99,738) (9,868)
1.c
1,333,120
--
25.b
537,233
--
8
5,957,966 8,179,749
-77,721
Finance Costs - Net Share of Income (Loss) from Associates Gain from Sale of Certain Portion of Shares Ownership in Subsidiary Gain on Realization of Differences in Transacation with Non-Controlling Interest Gain from Record of Investment in Associate Using Fair Value PROFIT BEFORE INCOME TAX
2.r, 18.c
(271,590)
(57,784)
Income Tax Expenses
7,908,159
19,937
PROFIT FOR THE YEAR
--
--
Other Comprehensive Income
7,908,159
19,937
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
35,160
--
Effect of Proforma Adjustments
LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penyusutan Aset Tetap Keuntungan Selisih Kurs Perubahan Nilai Wajar Opsi Valuta Asing - Neto Keuntungan (Kerugian) atas Pelepasan Aset Tetap Beban Pajak Lain-lain - Neto LABA USAHA Biaya Keuangan - Neto Bagian Laba (Rugi) dari Entitas Asosiasi Keuntungan dari Penjualan Sebagian Kepemilikan Saham Entitas Anak Keuntungan atas Realisasi Nilai Transaksi Dengan Pihak Non-Pengendali Keuntungan Pencatatan Investasi pada Entitas Asosiasi dengan Nilai Wajar LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan
2013 Rp
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan Komprehensif Lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA Efek Penyesuaian Proforma JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA
7,943,319
19,937
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR AFTER EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah
7,731,975 211,344 7,943,319
(103,375) 123,312 19,937
Income (Loss) Attributable to: Equity Holders of the Parent Entity Non-Controlling Interests Total
7,731,975 211,344 7,943,319
(103,375) 123,312 19,937
Comprehensive Income (Loss) Attributable To: Equity Holders of the Parent Entity Non-Controlling Interests Total
4,438
(59)
BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE (in Full Rupiah)
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah Penuh)
2.v, 37
*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c). Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
*) PT Link Net is not consolidated anymore since November 1, 2014 (Note 1.c). The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
166 4
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah) Catatan/ Note
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah)
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
Modal Saham/ Share Capital
Selisih Transaksi Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Transaksi Entitas Anak/ Restrukturisasi Difference in Entitas Changes on Sepengendali/ Equity of Difference in Value Subsidiaries of Restructuring Transactions Transactions of Entities Under Common Control
Agio Saham - Neto/ Share Premium - Net
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Pelaksanaan Waran Seri II
24
Defisit/Deficit Yang Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Yang Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Equity Holders of the Parent
Kepentingan Non-Pengendali/ Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
870,949
(3,710)
(8,591)
1,028,828
100
(234,286)
1,653,290
763,311
2,416,601
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
135
--
--
--
--
--
135
--
135
Excercise of Warrant Series II Premium of Excercise of
Agio Atas Pelaksanaan Waran Seri II Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
24
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 Pelepasan Sebagian Saham Entitas Anak Perubahan Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2014
--
81
--
--
--
--
81
--
81
--
--
--
--
--
(103,375)
(103,375)
123,312
19,937
Warrant Series II Total Comprehensive Income (Loss) for the Year
871,084
(3,629)
(8,591)
1,028,828
100
(337,661)
1,550,131
886,623
2,436,754
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
---
---
--
(1,028,593) --
---
---
(1,028,593) --
-37,397
(1,028,593) 37,397
--
--
--
--
--
7,731,975
7,731,975
211,344
7,943,319
Disposal of Certain Shares of Subsidiary Changes in Non Controlling Interest Total Comprehensive Income for the Year
871,084
(3,629)
(8,591)
235
100
7,394,314
8,253,513
1,135,364
9,388,877
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
25.a
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
167
5
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah) 2014 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok Pembayaran Untuk Beban Usaha Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga - Bersih Penerimaan (Pembayaran) Lainnya Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset Tetap Penjualan Pembelian Investasi di Entitas Asosiasi Penambahan Pelepasan Hasil Penjualan Saham Entitas Anak Melalui Divestasi Pelepasan Aset melalui Transaksi Penjualan dan Penyewaan Kembali Pembelian Aset Takberwujud Arus Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
2013 Rp
2,452,805 (1,071,105) (511,391) (415,659) (354,289) (74,563) 39,668
1,960,766 (466,957) (450,556) (314,202) (185,150) (37,349) (121,380)
65,466
385,172
3,913 (1,170,974)
298,972 (1,333,184)
(156,113) --
(17,798) 2,125
1,846,886
--
166,972 (542,282)
---
148,402
(1,049,885)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan Penerimaan Pembayaran Pembayaran Anjak Piutang Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor Entitas Anak Penerimaan dari Utang Sewa Pembiayaan Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Pengeluaran untuk Beban Emisi Saham Entitas Anak Pembayaran Dividen kepada Pihak Non-Pengendali Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Property, Plant and Equipment Sales Acquisition Investment in Associates Acquisition Disposal Proceed from Sale of Share in Subsidiary's Through Divesment Disposal of Assets through the sale and lease back transactions Acquisition of Intangible Assets Net Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities
1,306,388 (538,799) (67,072) --
544,811 (342,065) (22,928) 217
55,000 -(99,153) (7,128) (14,261) (739,026)
-171,250 (142,975) ----
(104,051)
208,310
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Bank Loans and Financial Institution Receipt Payment Payment of Factoring Payables Proceeds from Additional Paid-in Capital Proceeds from Additional Paid-in Capital of Subsidiaries Proceeds from Finance Lease Obligation Payment of Finance Lease Obligation Disbursement for Stock Issuance Cost of Subsidiary Payment Dividend for Non-Controlling Interest Repayments of Long-Term Debt Net Cash Flows (Used in) Provided by Financing Activities
109,817
(456,403)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Subscribers Payment to Suppliers Payment for Operating Expenses Payment to Employees Income Taxes Paid Interest Paid - Net Other Cash Received (Payment) Net Cash Flows Provided by Operating Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1686
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (LANJUTAN) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (CONTINUED) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah) 2014 Rp
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN PERUBAHAN SALDO KAS DAN SETARA KAS DARI: - ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIKONSOLIDASI
2013 Rp
392,453
848,657
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR CHANGES OF CASH AND CASH EQUIVALENT FROM:
(421,587)
--
- NOT CONSOLIDATED SUBSIDIARY
268,563
--
- ADDITIONAL FROM CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas
(31,834)
199
Effect in foreign exchange changes in cash and cash equivalents
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
317,412
392,453
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
- TAMBAHAN DARI ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI
Informasi tambahan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 38.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 26, 2015
Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 38.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1697
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT First Media Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 6 Januari 1994 berdasarkan akta notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, No. 37 dengan nama PT Safira Ananda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81 Tambahan No. 6613 tanggal 8 Oktober 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta yang dibuat di hadapan notaris Andalia Farida, S.H., M.H No. 10, tanggal 24 April 2014, antara lain mengenai perubahan Pasal 12 ayat (3) dan Pasal 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perusahaan, yang mana perubahan tersebut telah diberitahukan dan disimpan dalam sistem Administrasi Badan Hukum sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-00829.40.21.2014 tanggal 25 April 2014, perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT First Media Tbk.
1.a. The Company’s Establishment PT First Media Tbk (the Company) was established on January 6, 1994, based on notarial deed No. 37 of B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, under the name of PT Safira Ananda. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 dated February 1, 1995 and was published in the State Gazette No. 81 Supplement No. 6613 dated October 8, 1999. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 10 dated April 24, 2014 made before notary Andalia Farida, S.H., M.M, regarding the amendment of Article 12 verse (3) and Article 15 verse (3) of Article of Association of the Company, which has been notified and registered at Legal Entity Administration System through letter issued by Ministry of Law and Human Right No. AHU-00829.40.21.2014 dated April 25, 2014, regarding the receipt of notification of amendment of PT First Media Tbk’s articles of association.
Perusahaan melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi. Portofolio Perusahaan saat ini terutama terkait dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (“jaringan”) (broadband communication network) dan pendistribusian sinyal elektronik melalui jaringan tersebut, yang saat ini pendapatannya terutama dihasilkan dari PT Link Net Tbk, yang menjalankan jasa pendistribusian program televisi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali dan layanan internet broadband berkecepatan tinggi yang saat ini memperoleh pendapatan dari pelanggan di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Surabaya.
The Company involved in incubating new business focusing in the areas of technology, media, and telecomunication. The Company’s portofolio primarily related to provision of services through a broadband communication network (“the network”) and distribution of various electronic signals through the network, with its revenue currently derived primarily from PT Link Net Tbk, which operate the distribution of television program in Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya and Bali and high speed internet broadband services which currently generate revenues from customers in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung and Surabaya areas.
Perusahaan berdomisili di BeritaSatu Plaza Lantai 4, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 1 Maret 1999.
The Company is domiciled at BeritaSatu Plaza 4th Floor, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. It started its commercial operations on March 1, 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Republik Indonesia Informatika No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 November 2009 dan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 2 April 2012. Dengan ditetapkannya izin penyelenggaraan tersebut maka
Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winners to obtain implementation license of fixed local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera Area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained the implementation license of fixed local Packet Switched based network No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dated November 6, 2009 and as amended by the Decree of Minister of Informatics and Telecommunication of Republic of Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 dated April 2, 2012. In connection with the issuance of such operational license, the Decree of Minister of Transportation Number KP.227 year 2001 dated September 26, 2001 regarding
March 26, 2015
8
170
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.227 tahun 2001 tanggal 26 September 2001 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
implementation license of the Fixed Local Packet Switched based network was revoked and declared invalid.
Entitas induk Perusahaan adalah AcrossAsia Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Cayman Islands dan kepemilikan sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Hongkong.
The parent of the Company is AcrossAsia Limited, a company was incorporated in the Cayman Islands and its shares have been listed on the Hongkong Stock Exchange.
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. S-73/PM/2000 tanggal 27 Januari 2000. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 25 Februari 2000.
1.b. The Company’s Public Offering The Company’s Registration Statement to offer 20,000,000 shares to the public at the price of Rp500 per share was declared effective by the Capital Market Supervisory Agency in its letter No. S-73/PM/2000 on January 27, 2000. The Company's shares were listed at the Surabaya Stock Exchange on February 25, 2000.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 441.674.000 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sebanyak-banyaknya 129.904.118. Waran Seri I yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan pernyataan efektifnya berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.S-3415/BL/2006 tanggal 28 Desember 2006, dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 29 Desember 2006.
In 2006, The Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I of 441,674,000 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a maximum of 129,904,118. Warrant Serie I was issued attached to the new shares which given freely as incentive for the stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercise their rights. The offering received an effective notification statement based on the Letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3415/BL/2006 dated December 28, 2006, and became effective after obtaining an approval from the Company’s General Meeting of Shareholders dated December 29, 2006.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 912.421.400 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sejumlah 130.345.914 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pernyataan efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. S-3383/BL/2010 dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 19 April 2010.
In 2010, the Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance II of 912,421,400 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a total of 130,345,914 Warant Serie II was issued attached to the new shares which was given freely as incentive for the new stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercised their rights. The offering received an effective statement based on the letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3383/BL/2010 and became effective upon approval from the General Meeting of Shareholders on April 19, 2010.
Per tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, all of the Company's shares are listed on the Indonesian Stock Exchange.
1.c. Struktur Entitas Anak (1). Perusahaan mempunyai entitas anak yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebagai berikut:
1.c. The Structure of Subsidiaries (1). The Company has direct and indirect ownership over the following subsidiaries:
9
March 26, 2015
171
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Bidang Usaha/ Operations
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit) Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2014 2013 % %
Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
PT First Media Production ("FMP")
Jakarta
Perfilman dan Perekaman Video/ Film and Video Recording
100.00
100.00
2009
25,909
25,100
PT First Media News ("FMN")
Jakarta
Perfilman dan Perekaman Video/ Film and Video Recording
100.00
100.00
2010
84,025
52,300
PT First Media Television ("FMTV")
Jakarta
Penyiaran Berlangganan/ Subscription Broadcasting
80.00
80.00
2011
13,205
10,753
PT Margayu Vatri Chantiqa ("MVC")
Jakarta
Perdagangan/ Trading
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
782
781
PT Jaring Data Interaktif ("JDI") Dimiliki oleh FMN sebesar 70%
Jakarta
Penyiaran/ Broadcasting
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
2,089
2,127
PT Bintang Merah Perkasa Abadi ("BMPA")
Jakarta
Telekomunikasi/ Telecommunication
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
26,840
2,529
Perdagangan/ Trading
100.00
100.00
Belum Beroperasi/ Non Operating
10,095
2,519
Perfilman dan Perekaman Video/ Film and Video Recording
99.00
99.00
2004
761
1,134
PT Graha Jakarta Investama Andalan Terpadu ("GIAT", Sebelumnya/ Formerly PT First Digital Broadcasting Televisi or "FDBT") PT Media Sinema Indonesia ("MSI") Dimiliki oleh FMP sebesar 99.00%
Jakarta
10
March 26, 2015
172
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Bidang Usaha/ Operations
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit) Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2014 2013 % %
Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
PT Delta Nusantara Networks ("DNN") Dimiliki oleh GIAT sebesar 50.17%
Jakarta
Penyedia Jasa Akses Internet/ Internet Service Provider
100.00
49.83
2008
7,805
7,164
PT Citra Investama Andalan Terpadu ("CIAT")
Jakarta
Perdagangan/ Trading
100.00
--
Belum Beroperasi/ Non Operating
75,001
--
PT Mitra Mandiri Mantap ("MMM")
Jakarta
Perdagangan/ Trading
69.04
--
Belum Beroperasi/ Non Operating
3,824,541
1,217,029
PT Internux ("PT I"), Dimiliki oleh MMM sebesar 56.99%
Jakarta
Penyedia Jasa Akses Internet/ Internet Service Provider
39.35
--
2013
3,633,700
2,271,544
PT MSH Niaga Telecom Indonesia ("MSH") Dimiliki oleh BMPA sebesar 80%
Jakarta
Jasa Kartu Panggil/ Calling Card Services
100.00
--
2009
20,465
165,669
PT Cinemaxx Global Pasifik ("CGP") Dimiliki oleh CIAT sebesar 75%
Jakarta
Perfilman dan Perekaman Video dan Jasa Bioskop/ Film and Video Recording and Cinema services
75.00
--
2014
271,695
--
PT Prima Wira Utama ("PWU") Dimiliki oleh BMPA sebesar 99.99%
Jakarta
100.00
--
2013
33,125
18,335
Perdagangan/ Trading
*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c butir 5).
*) PT Link Net Tbk is no longer consolidated November 1, 2014 (Note 1.c point 5).
since
11
March 26, 2015
173
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Bidang Usaha/ Operations
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2014 2013 % %
Tahun Operasi Komersial/Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets
31 Des/ Dec 31, 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
PT Link Net *) ("LN")
Jakarta
Penyedian Jariangan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched dan Jasa Layanan Internet/ Provider of the Fixed Local Packet-Switched Based Network and Internet Service Provider
--
66.06
2000
--
3,225,204
PT Lynx Mitra Asia ("LMA") Dimiliki oleh GIAT sebesar 35%
Jakarta
Telekomunikasi / Telecommunication
35.00
--
2008
12,786
--
(1). Berdasarkan Akta No. 49 tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp50.890. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga menyetujui untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp200.000.
(1). Based on Deed No. 49 dated February 19, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp50,890. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp10,000 to Rp200,000.
(2). Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Pada saat yang sama, Asia Link Dewa Pte Ltd melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41%.
(2).
(3). Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada LMA sebanyak 100%.
(3). On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares, respectively, and total share ownership of LMA amounted to 100%.
(4). Perusahaan dan Asia Link telah menandatangani Cooperation Agreement tertanggal 9 Oktober 2014, yang antara lain mengatur pengaturan dan pengembangan bisnis LN untuk melindungi investasi Asia Link selaku pemegang saham minoritas non-pengendali.
(4). The Company and Asia Link has signed a Cooperation Agreement dated October 9, 2014, which among other things regulates the setting and business development in order to protect investments LN Asia Link as holder of non-controlling minority stake. Cooperation Agreement
In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. On the same time, Asia Link Dewa Pte Ltd purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchase of shares, the Company’s shares ownership in LN declined from 66.06% to 41%.
12
March 26, 2015
174
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Cooperation Agreement mulai efektif sejak selesainya transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN. Dengan efektifnya Cooperation Agreement, Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 yang ditandatangani Perusahaan dan Asia Link berakhir dan tidak berlaku lagi.
became effective as of the completion of the sale of shares of the Company in LN. With effective Cooperation Agreement, Shareholders' Agreement dated March 21, 2011 signed by the Company and Asia Link expired and is no longer valid.
(5). Pada tanggal 29 Oktober 2014, RUPSLB Perusahaan telah menyetujui antara lain rencana penjualan saham milik Perusahaan dalam LN (divestasi) melalui pelaksanaan rencana private placement yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, sejumlah kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LN, yang akan dilakukan melalui penjualan kurang lebih 7,45% dari total saham dalam LN berdasarkan Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014 dan melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih 3,55% dari total saham dalam LN kepada Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN sebanyak 226.677.000 lembar saham telah selesai pada tanggal 3 November 2014 dengan nilai penjualan sebesar Rp1.360.062. Atas transaksi tersebut Perusahaan mencatat keuntungan dari penjualan saham sebesar Rp1.235.300
(5). On October 29, 2014, the General Meeting of Shareholders Extraordinary of the Company has approved the plan to sell the Company’s shares in the LN (divestment) through a private placement, that will be executed within or outside the territory of the Republic of Indonesia, a number of more or less 11% of the total issued shares and paid in LN, which will be done through the sale of approximately 7.45% of the total shares in the LN based Underwriting Agreement dated October 24, 2014 and through the provision of an option to purchase approximately 3.55% of the total shares in the LN to Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transactions sale of shares of the Company in the LN of 226.677.000 shares was completed on November 3, 2014 with selling value amounting to Rp1,360,062. From this transaction, the Company has recorded gain on sale of shares amounting to Rp1,235,300
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, atas opsi tersebut belum dilaksanakan sehingga kepemilikan saham Perusahaan di LN adalah sebesar 33.82% dan sejak tanggal tersebut Perusahaan juga tidak lagi mengkonsolidasi laporan keuangan LN dan mencatat LN sebagai Entitas Asosiasi (Catatan 8).
As of December 31, 2014, at the option has not been exercise so that the Company's shareholding in LN is equal to 33.82% and since that date the Company no longer consolidates the financial statements LN, and records LN as Associate Company (Note 8).
(6). Pada tanggal 31 Oktober 2014, BMPA dan GIAT (entitas anak) membeli saham MSH masing-masing sejumlah 10.000.000 lembar dan 2.500.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada MSH Indonesia sebanyak 100%.
(6). On October 31, 2014, BMPA and GIAT (subsidiaries) buy MSH amounted to 10,000,000 shares and 2,500,000 shares, respectively bringing the total shareholding of MSH as much as 100%.
(7). Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan MMM untuk penyelesaian piutang usaha Perusahaan melalui konversi utang non-afiliasi sebesar Rp477.630 menjadi saham di MMM.
(7). On October 31, 2014, the Company has an agreement with MMM for the settlement of accounts receivable of the Company through the conversion of a non-affiliated debt into shares in MMM amounted to Rp477,630.
(8). Pada tanggal 5 November 2014, GIAT (entitas anak) membeli 301 saham DNN dari PT Arydan Pacific Indonesia sehingga total kepemilikan saham pada DNN sebanyak 100%.
(8). As of November 5, 2014, GIAT (a subsidiary) had acquired 301 shares of DNN from PT Arydan Pacific Indonesia bringing the total shareholding of DNN as much as 100%.
(9). Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 15 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Nurlani Yusup, SH, M.Kn, Notaris di Kabupatan Tangerang, BMPA dan MVC (entitas anak) membeli saham PWU masing-masing sejumlah 9.999.000 lembar saham dan 1.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada PWU sebanyak 100%.
(9). Based on Deed No. 25 dated 15 December, 2014 of Nurlani Yusup, SH, M.Kn, notary in Tangerang regency, BMPA dan MVC (subsidiaries) has acquired PWU amounted to 9,999,000 shares and 1,000 shares, respectively bringin the total shareholding of PWU as much as 100%.
13
March 26, 2015
175
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
(10). Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, Notaris di Kabupaten Tangerang, CIAT (entitas anak) melakukan penyertaan dalam CGP senilai Rp75.000 yang setara dengan 75.000.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada CGP adalah sebanyak 75%.
(10). Based on Deed No. 53 dated 23 December, 2014 of Sriwi Bawana Nawaksari, notary in Tangerang regency, CIAT (a subsidiary) has subscribe shares of CGP amounting to Rp75,000 equal to 75,000,000 shares therefore the total shareholding of CGP as much as 75%.
(11). Berdasarkan Akta No. 102 tanggal 24 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, Perusahaan melakukan peningkatan penyertaan dalam MMM sebesar Rp18.000 dan Rp739.800 dengan mengambil pengeluaran saham baru yang dikeluarkan oleh MMM, sehingga kepemilikan saham Perusahaan di MMM adalah sebanyak 69,04%.
(11). Based on Deed No. 102 dated 24 December, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, Company has increased its shareholding in MMM amounting Rp18,000 and Rp739,800 by subscribe new shares issued by MMM, therefore the total shareholding is 69,04%.
(12). Berdasarkan akta No. 83 tanggal 22 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang tentang pendirian CIAT, Perusahaan dan GIAT melakukan penyertaan modal dalam CIAT masingmasing sejumlah 495 dan 5 lebar saham sehingga total kepemilikan saham pada CIAT sebanyak 100%.
(12). Based on deed No.83 dated October 22, 2014 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang about establishment of CIAT, the Company and GIAT has subscribe shares of CIAT amounting to 495 and 5 shares therefore the total shareholding of CIAT as much as 100%.
(13). Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang CIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CIAT sebesar Rp75.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham CIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar CIAT dari sebesar Rp2.000 menjadi Rp302.000.
(13). Based on Deed No. 18 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of CIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of CIAT amounting to Rp75,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of CIAT also agreed to increase the authorized capital of CIAT from Rp2,000 to Rp302,000.
(14). Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp67.400. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp200.000 menjadi Rp503.160.
(14). Based on Deed No. 19 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp67,400. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp200,000 to Rp503,160.
(15). Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMP setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMP sebesar Rp16.500. FMP juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMP dari sebesar Rp7.500 menjadi sebesar Rp96,000.
(15). Based on Deed No. 20 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMP agreed to increase the issued and paid-up capital of FMP amounting to Rp16,500. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMP also agreed to increase the authorized capital of FMP from Rp7,500 to Rp96,000.
(16). Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham GIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor GIAT sebesar Rp6.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh FMP. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut,
(16). Based on Deed No. 21 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of GIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of GIAT amounting to Rp6,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the FMP. Pursuant to the conversion, the shareholders of GIAT also agreed to increase the authorized capital of GIAT from Rp10,000 to Rp34,000. 14
March 26, 2015
176
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
pemegang saham GIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar GIAT dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp34.000. (17). Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham BMPA setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor BMPA sebesar Rp24.500 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham BMPA juga setuju untuk meningkatkan modal dasar BMPA dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp108.000.
(17). Based on Deed No. 22 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of BMPA agreed to increase the issued and paid-up capital of BMPA amounting to Rp24,500 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of BMPA also agreed to increase the authorized capital of BMPA from Rp10,000 to Rp108,000.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Per 31 Desember 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2014, yang diaktakan dalam akta notaris Andalia Farida, SH., Mkn, No. 11 tanggal 23 April 2014 adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees As of December 31, 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 23, 2014, as covered by notarial deed No. 11 of Andalia Farida, SH., Mkn, dated April 23, 2014, are as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris
Theo Leo Sambuaga Didik J. Rachbini Rizal Ramli Muladi Ito Sumardi DS Nanan Soekarna Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Direktur Direktur Direktur
Ali Chendra Irwan Djaja Harianda Noerlan Dicky Setiadi Moechtar Johannes Tong Anthony Chandra Kartawiria Richard Kartawijaya
Per 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 September 2013, yang diaktakan dalam akta notaris Rini Yulianti SH, No. 30 tanggal 24 September 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors President Director Vice President Director Independent Director Director Director Director Director
As of December 31, 2013, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on September 24, 2013, as covered by notarial deed No. 30 of Rini Yulianti SH, dated September 24, 2013, are as follows:
Theo Leo Sambuaga Didik J. Rachbini Rizal Ramli Muladi Ito Sumardi DS Markus Permadi
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner
15
March 26, 2015
177
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Direksi Presiden Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Akan ditentukan kemudian/ Will be determined later Harianda Noerlan Dicky Setiadi Moechtar Larry Ridwan Ali Chendra Johannes Tong Danrivanto Budhijanto
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan komite audit adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Directors President Director Non Affiliated Director Director Director Director Director Director
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the audit committee are as follows:
Didik J. Rachbini Herman Latief R Hikmat Kartadjoemena
Chairman Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, corporate secretary Perusahaan adalah Harianda Noerlan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s corporate secretary is Harianda Noerlan.
Perusahaan dan entitas-entitas anak, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 mempunyai masing-masing sekitar 1.085 dan 1.169 karyawan tetap (tidak diaudit).
The Company and its subsidiaries, as of December 31, 2014 and 2013, have approximately 1,085 and 1,169 permanent employees, respectively (unaudited).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS) The Company and its subsidiaries interim consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASBIIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
16
March 26, 2015
178
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
The presentation currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which represents the functional currency of the Company and subsidiaries.
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Berikut adalah interpretasi baru yang wajib ditetapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2014 dalam laporan keuangan konsolidasian:
Implementation of Current Year Accounting Standards The new interpretation which are mandatory for the first time on or after January 1, 2014, in the consolidated financial statements are as follows:
ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers ISAK No. 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan interpretasi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company has evaluated the impact of the new interpretation to be immaterial to the consolidated financial statements.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi.
2.c. Consolidation Principles The consolidated financial statements included the accounts of the Company and its subsidiaries. The Subsidiaries are all entities whereby the Company has the power to control the financial and operating policies, generally through an ownership of more than half of the voting rights. All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and deconsolidated from the date on which the Company’s control ceases.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries which are not attributable to the Company.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
The changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that do not effect in a loss of control are accounted for as equity transactions. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received shall be recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif.
The changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that effect in a loss of control are accounted for as gain or loss at statements of comprehensive income.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
In case of loss of control over subsidiary, the Group: - derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; - derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest; - derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; 17
March 26, 2015
179
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.
- recognizes the fair value of the consideration received; - recognizes the fair value of any investment retained; - recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
2.d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang mengalihkan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
2.d. Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Restructuring transactions of entities under common control are transactions to transfer assets, liabilities, shares and other ownership instruments between parties under common control which do not result in profit or loss for the whole group or for an individual entitiy of the group.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK No. 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (revisi 2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini, yaitu tanggal 1 Januari 2013, disajikan dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Before January 1, 2013, the difference between the transfer price of transfer assets, liabilities, shares or other ownership instruments and the book value arising from restructuring transactions of entities under common control is recorded as “Difference in value from restructuring transactions among entities under common control” and presented as part of equity of the Company. Effective on January 1, 2013, the Company adopted PSAK No. 38 (2012 revision). This PSAK is being adopted prospectively that the difference in value resulting from the common-control entities restructuring transaction based on PSAK No. 38 (2004 revision): the Accounting of Restructuring of Common-Control Entities, at the early adoption of this PSAK, January 1, 2013, being presented as “Additional-Paid-In-Capital”, and can not be recognized as “Realized Profit/Loss” or reclassified as “Retained Earnings”.
2.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
2.e. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang diumumkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (per 31 Desember 2014 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.440; per 31 Desember 2013 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.189). Laba atau rugi selisih kurs dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On statement of financial positions date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are reported in Rupiah using the rate of exchange prevailing at such date as published by Bank Indonesia (as of December 31, 2014 is USD1 = Rp12,440; December 31, 2013 is USD1 = Rp12,189). The resulting gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of comprehensive income.
2.f. Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
2.f. Transaction with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as “reporting entity”):
(a.) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor;
(a.) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity;
- reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as approoriate.
18
March 26, 2015
180
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
(ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(b.) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain); (ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga; (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor; (vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(b.) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
2.g. Setara Kas Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
2.g. Cash Equivalents Cash equivalents consist of short-term time deposits with maturities of 3 (three) months or less since the time of their placement, not pledged as collateral and unrestricted.
2.h. Instrumen Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
2.h. Financial Instruments The Company classifies its financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
Financial assets are classified as follows:
1.
1.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of the third entity and the other entity is an associate of the third party; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); (vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang
Financial assets at fair value through profit and loss
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Under this category are financial assets acquired for the purpose of selling within a short-term period or where there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivative instruments are also classified herein unless they are designated as effective hedging instruments. The investments which meet this classification are recorded at 19
March 26, 2015
181
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
fair value. Unrealized gains or losses on reporting date are credited or debited to the operations of the year.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company has no financial assets classified as financial assets at fair value through profit and loss.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
2. Investments classified as held to maturity Investment in held to maturity are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity have been defined, and management has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity, unless:
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
The Company has no financial assets classified as investments held to maturity.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
3. Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payment and are not quoted in the active markets.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, except for loans and receivables whereby the calculation of interest is immaterial.
Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya, dan piutang pihak berelasi non-usaha yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company has cash and cash equivalents, trade receivables, other current and non-current financial assets, and non-trade receivables from related parties are classified as loans and receivables.
4.
4.
a.
b. c.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
investments that at initial recognition, are designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; investment designated as available for sale; and investment that meet the definition of loans and receivables.
Financial assets classified as available for sale
Financial assets classified as available for sale are nonderivative financial assets designated as available for sale or that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is income (loss) that have not been realized in the statement of financial position date are presented as part of other comprehensive income.
20
March 26, 2015
182
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, investasi pada saham yang merupakan bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, investments in share of stock as part of other non-current financial assets are classified as available for sale.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular contracts when recording transactions of financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or deliquency in interest or principal payments; or
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portofolio of receivables involves the Company and its subsidiaries’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portofolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.
For financial assets that are stated at amortized cost, the loss of impairment value is the difference between the carrying value of the financial assets and the present value of discounted future estimated cash flows value using an effective interest rate as applicable to financial assets.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the financial asset is deducted with the loss of impairment as directly of financial asset, except receivable which the carrying amount deducted through the use of allowance of receivable . If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decrease and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reserved to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal. The amount of such reversal is recognized as profit or loss.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets
It becoming probable that the borrower will enter bankcruptcy or financial reorganisation.
21
March 26, 2015
183
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified in the following groups: 1. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit and loss is financial obligations that can be transferred in the near future. Derivatives are classified as liabilities at fair value through profit and loss except for a derivative that is designated, and effective as hedging instruments.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company has no financial liabilities classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
2.
Financial liabilities are measured using amortized cost Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss are categorized and measured at amortized cost.
Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa utang usaha, beban akrual, pinjaman jangka pendek, utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek dan panjang, utang obligasi, liabilitas keuangan jangka pendek dan panjang lainnya.
The Company has financial liabilities in the form of trade payables, accrued expenses, short-term loan, short and long-term loan from banks and financial institution, bonds payable, and other short and long-term financial liabilities.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company and its subsidiaries derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
22
March 26, 2015
184
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting Financial Instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount are reported in the consolidated statements of financial position when and only when, there is a legally enforceable right to net off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at fair value through profit and loss.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Determination The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1), (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1), (ii) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company and its subsidiaries is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These
(iii) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
23
March 26, 2015
185
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis, dan teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to value financial instruments include: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments, and other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
2.i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using the straight-line method.
2.j. Aset Tetap Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
2.j. Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment is accounted for using cost model which is stated at cost less their accumulated depreciation and any accumulated losses impairment. Landrights are not depreciated and presented at acquisition cost. The depreciation were calculated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan Renovasi Peralatan Kantor, Perabotan dan Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Peralatan Komunikasi
Tahun/Years 15 4 4-5 5 - 15 8 4 - 7.5
Building Leasehold Improvements Office Equipment, Furniture and Fixtures and Vehicle Distribution Network BTS Equipment Communication Devices
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is carried at cost and not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Sedangkan biaya-biaya yang sifatnya meningkatkan masa manfaat aset secara signifikan, dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is directly charged to statement of comprehensive income as incurred. While significant renewal and betterments that increase the property and equipment condition are capitalized. When property and equipment are retired or otherwise disposed of, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the account and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income for the year.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai aset tetap direview terhadap kemungkinan penurunan nilai, apakah terdapat peristiwa atau kondisi yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan. Penyisihan atas penurunan nilai aset tetap diakui pada periode terjadinya penurunan nilai.
At the statement of financial position date, the carrying value of property and equipment is reviewed for impairment whenever events and circumstances that the carrying value of property and equipment may not be recoverable. The provision for impairment of value is recognized in the period it occurred. 24
March 26, 2015
186
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2.k. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian terdiri dari bagian dari jaringan dan pekerjaan proyek yang masih dalam penyelesaian. Pengeluaran yang berhubungan dengan konstruksi, termasuk bunga, selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing dan beban pendanaan lainnya yang berhubungan dengan pinjaman yang digunakan untuk keperluan konstruksi, dikapitalisasi sebagai bagian aset dalam penyelesaian, sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”.
2.k. Construction in Progress Construction in progress consists of portions of the network and project which are still under construction. Expenditures relating to the construction, including interest, foreign exchange differences on borrowing and other financing charges incurred on loans obtained to finance the construction, are capitalized as part of construction in progress, in accordance with the PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”.
2.l. Periode Prematur Periode prematur adalah periode dimana jaringan distribusi televisi sedang dalam tahap pembangunan dan pelayanan. Periode prematur dimulai ketika pendapatan dari pelanggan pertama diterima dan berakhir ketika pembangunan jaringan distribusi selesai, termasuk waktu yang cukup untuk menyiapkan instalasi drops pelanggan beserta perangkat keras yang berhubungan. Perusahaan menetapkan jangka waktu periode prematur selama 3 tahun.
2.l. Prematurity Period The prematurity period defined as the period in which the cable television distribution network is partially under construction and partially in service. Prematurity period begins when the first subscriber’s revenue is earned and ends when the construction of the distribution network is completed, including a reasonable time to provide for installation of subscriber drops and related hardware. Management has determined the length of the prematurity period to be 3 years.
2.m. Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee.
2.m. Leases The classification of a lease is determined based on whether the lessor or lessee controls substiantially all the risks and rewards incidental to ownership.
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.
2.n. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir periode, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
2.n. Inventories Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on the review of the condition of the individual inventory items at the end of the period, while the allowance for decline in value is provided to reduce the carrying values of the inventories to their net realizable values.
2.o. Aset takberwujud Aset takberwujud meliputi biaya izin awal (up-front fee) Layanan Pita Lebar Nirkabel dan perangkat lunak komputer dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun dan 4 (empat) tahun.
2.o. Intangible Assets Intangible assets represent up-front fee of Wireless Broadband and computer software and are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 10 (ten) years and 4 (four) years, respectively.
2.p. Diskonto Surat Promes Diskonto yang berasal dari penerbitan surat promes diamortisasi sesuai dengan periode jatuh tempo masingmasing surat promes dengan menggunakan metode garis lurus.
2.p. Discount on Promissory Notes Discount arising from the issuance of promissory notes is amortized over the period of the related notes using the straight-line method.
25
March 26, 2015
187
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa langganan untuk televisi kabel diakui sebagai pendapatan berdasarkan waktu penayangan untuk paket berlangganan. Jasa langganan yang ditagih atau diterima di muka ditangguhkan (dilaporkan sebagai Pendapatan Jasa Langganan Ditangguhkan) dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu berlangganan. Pemasangan iklan diakui sebagai pendapatan pada saat iklan telah disiarkan. Jasa langganan untuk akses internet kabel kecepatan tinggi, diakui sebagai pendapatan berdasarkan pengaksesan internet. Pendapatan dari akses jaringan korporasi diakui pada saat pemasangan.
2.q. Revenue and Expenses Recognition Subscription fees for cable television programs are recognized as revenue on a time apportionment basis for subscription package. Subscription fees billed or received in advance are deferred (reported as Unearned Subscription Fees) and are amortized based on the respective subscription terms. Insertions fees are recognized as revenues when the advertisement is placed in the channel. Subscriptions fees for high speed cable internet access are recognized as revenue upon rendering of the access to the internet. Revenues from corporate access network are recognized as income at the time the connection take place.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
2.r. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.r. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of asset and liabilities and their carrying value are recognized as deferred tax using liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that the future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. A valuation allowance is provided for the portion of deferred tax assets which is not expected to be realized in the future. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the year, which is commercial income adjusted in accordance with the current tax regulation.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined, or if the appeal when the decision on the appeal is determined.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The company offset the current tax assets and current tax liabilities if, and if only, the Company has the right which be forced by law to offset the recognized amounts; and intends to settled with a net basis or to realize the asset and settled the liability simultaneously.
2.s. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
2.s. Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik
Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which 26
March 26, 2015
188
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
include constructive obligation that arises from the Company’s informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either: (a) terminate an employee or Company and its subsidiaries of employees before the normal retirement date; or (b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
2.t. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan biaya yang berkaitan dengan dividen saham dan pemecahan saham tidak termasuk dalam pos biaya emisi efek ekuitas.
2.t. Stock Issuance Costs Stock issuance costs represent expenses which relate to the issuance of the stock of the Company. These expenses include fee and commission which paid to underwriter, stock exchanges’ supporting institutions and professionals, and registration document printing expenses, listing at stock exchange expense and promotion expenses. Expenses relate to the listing of outstanding stock at stock exchange and expenses relate to stock dividend and stock split does not included in stock issuance cost.
Efektif tanggal 1 Januari 2000, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dibebankan ke “Tambahan Modal Disetor”.
Effective January 1, 2000, in accordance with the decree of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, the expenses incurred with regard to the shares offered by the Company to public will be charged into “Additional Paid In Capital”.
2.u. Pelaporan Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access sebagai segmen operasi Perusahaan.
2.u. Operating Segments Reporting Operating segments was identified based on internal management reports which was reviewed by decision maker of the Company’s operations. The Company has identified the cable television network and internet service, and broadband wireless access as operating segments of the Company.
2.v. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.v. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing income (loss) attributable to equity holders of the parent entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
For calculating diluted earning per share, the weighted average number of common shares outstanding should be adjusted by considering the impact of all diluted shares.
2.w. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
2.w. Investment in Associate Associates are entities of which the Company has significant influence but not control. Associate entity is accounted for using the equity method.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
27
March 26, 2015
189
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Perusahaan menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perusahaan memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Company’s share of post-acquisition profits or losses is recognized in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognized as reduction in the carrying amount of the investment. When the Company’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Company does not recognize further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Perusahaan menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian keuntungan/(kerugian) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Perusahaan.
The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss. Unrealized losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.
2.x. Kombinasi Bisnis Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi (termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali).
2.x. Business Combination The Company accounts for each business combination by applying the acquisition method (includes measurement of non-controlling interest).
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.
The consideration transferred for an acquisition is measured at the aggregate of the fair values of assets given-up, liabilities assumed and equity instruments issued by the Company. Acquisition-related costs are recognized in the profit or loss as incurred.
Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:
The Group recognizes the identifiable assets acquired and liabilities taken over at their fair value on acquisition date, except for the following:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
Deferred tax assets or liabilities that are related to assets acquired and liabilities taken over in business combination are recognized and measured in accordance with PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. Liabilities (or assets, if any) related to employee benefit arrangement from the acquiree are recognized and measured in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Liabilities or equity instruments related to the replacement of an acquiree’s share-based payment awards are measured in accordance with PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”. 28
March 26, 2015
190
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
Non-current assets (or disposal groups) acquired which classified as held for sale are measured in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.
2.y.
Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
2.y.
Sources of Estimation Uncertainties and Critical Accounting Judgments The preparation of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Intangible Assets The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and intangible assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap dan aset takberwujud apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 9.
The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of renovation of equipment based on factors such as change in technology and potential income that can be generated from the equipment. This condition may cause the Company and its subsidiaries to impair or write-off the property, plant and equipment and intangible assets if the equipment has obsolete with the development of new technology. The carrying value of property, plant and equipment is presented in Note 9.
Liabilitas Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja.
Employee Benefit Liabilities The present value of the employee benefit liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of short term employee benefit liabilities. 29
March 26, 2015
191
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company and its subsidiaries determine the appropriate discount rate at the end of each reporting period, that is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company and its subsidiaries considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan kerja diungkapkan pada Catatan 22.
Other key assumptions for employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Information on assumptions and total liabilities and employee benefits expense is disclosed in Note 22.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Income Tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Informasi mengenai pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 18.c dan 18.d.
Information on income tax is disclosed in Note 18.c and 18.d.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan subscribers, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
Deferred Tax Asset Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependent on generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of additional subscribers, technology innovation, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.
Informasi mengenai aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 18.e.
Information on deferred tax asset is disclosed in Note 18.e.
30
March 26, 2015
192
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
3. Kas dan Setara Kas
Kas Bank Pihak berelasi (Catatan 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Citibank N.A Indonesia Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) Dolar AS: PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) Jumlah bank Deposito berjangka 1 bulanan Pihak berelasi (Catatan 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah
3. Cash and Cash Equivalents 31 Des/ Dec 31 2014 Rp 1,534
31 Des/ Dec 31 2013 Rp 282
30,536
164,876
201,353 5,751 4,458 2,117 1,474 1,206 803 325 264 81 3 --12
65,597 4,866 16,171 3,780 612 328 1,402 107 267 909 1,188 263 156 49
31,557 140 280,080
18,363 112 279,046
--
50,000
30,000 3,298 2,500 -35,798 317,412
10,000 3,125 -50,000 113,125 392,453
Deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 9,5% sampai 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dan antara 4,65% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Cash on hand Cash in banks Related party (Note 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Third parties: Rupiah: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Citibank N.A Indonesia Others (Each Below Rp100) US Dollar: PT Bank CIMB Niaga Tbk Others (Each Below Rp100) Total cash in banks Time deposits a month Related party (Note 30) Rupiah: PT Bank Nationalnobu Tbk Third parties: Rupiah: PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total time deposits Total
Time deposits earned interest at annual rates ranging from 9.5% to 10.5% for the year ended December 31, 2014, and ranging from 4.65% to 10.75% for the year ended December 31, 2013.
31
March 26, 2015
193
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
4. Piutang Usaha
4. Trade Receivables 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Neto - Pihak ketiga Neto
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
18,940 119,578 (27,369) 92,209 111,149
Rincian piutang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on its currency are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Rupiah Dolar AS Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Neto
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
135,006 3,512 138,518 (27,369) 111,149
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
55,800 9,408 6,213 67,097 138,518 (27,369) 111,149
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
39,162 Less than 31 days 23,403 31 - 60 days 515,768 61 - 90 days 74,712 More than 90 days 653,045 Total (49,885) Provision for impairment of trade receivables 603,160 Net
The changes in provision for impairment of trade receivables are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi PT Linknet Tbk Pada akhir tahun
647,187 Rupiah 5,858 US Dollars 653,045 Total (49,885) Provision for impairment of trade receivables 603,160 Net
The aging analysis of trade receivables are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Di atas 90 hari Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Neto
2,074 Related parties (Note 30) 650,971 Third parties (49,885) Provision for impairment of trade receivables 601,086 Third parties - Net 603,160 Net
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
49,885 931 --
64,865 47,386 (62,366)
(23,447) 27,369
-49,885
At the beginning of year Provision during the year Written-off Not Consolidated Subsidiary PT Linknet Tbk At end of year
32
March 26, 2015
194
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the collectability of individual receivables, the management of the Company and subsidiaries believe that provision for impairment of trade receivables are adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas anjak piutang yang diperoleh Perusahaan (Catatan 32.c).
Certain trade receivables are used as collateral for factoring facility obtained by the Company (Notes 32.c).
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
5. Other Current Financial Assets
Aset keuangan lancar lainnya piutang lain-lain kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga masing-masing adalah sebesar Rp220.282 dan Rp27.311.
Other current financial assets consist other receivables to third parties. As of December 31, 2014 and 2013, other receivables to third parties are amounting to Rp220,282 and Rp27,311, respectively.
6. Persediaan
6. Inventories 31 Des/ Dec 31 2014 Rp 182,685 1,543 184,228
Perangkat komunikasi Lainnya Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa mencerminkan nilai realisasi bersih.
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
nilai
----
Communication Devices Others Total
persediaan
Management believes that the value of inventories represents the net realizable value.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada persediaan yang dijadikan sebagai jaminan.
As at December 31, 2014, there are no inventories used as collateral.
7. Biaya Dibayar di Muka
7. Prepaid Expenses 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Biaya Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Sewa Asuransi Sistem Komunikasi Lain-lain Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
265,030 66,406 16,045 -21,666 369,147
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/
105,689 10,811 792 11,400 6,860 135,552
Radio Frequency Spectrum License Fee Rent Insurance Communication System Others Total
Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia 33
March 26, 2015
195
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis PacketNo. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dan Switched sebagaimana telah dicabut dan digantikan dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 tanggal 5 Maret 2012. Pada tanggal 26 April 2012, Perusahaan mendapatkan izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis PacketSwitched berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
No. 237/KEP/M.KOMINFO /07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winner to obtain implementation license of Fixed Local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained an operating license of Fixed Local Packet-Switched Based Network No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 and as has been repealed and replaced by Decree of the Minister of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 dated March 5, 2012. On April 26, 2012, the Company received permission of Fixed Local Packet-Switched Based Network on the Ministry of Communications and Information Technology No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
Sedangkan biaya tahunan Izin Pita Frekuensi Radio dicatat dalam akun “Biaya Dibayar Dimuka” dan diamortisasi dalam jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayarannya (setiap tanggal 18 November).
Meanwhile, Radio Frequency Band License Annual Fee was recorded as “Prepaid Expenses” and amortized within one year period since the payment due date (or every November 18th).
8. Investasi pada Entitas Asosiasi
8. Investment in Associates
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Persentase Nilai Tercatat/ Kepemilikian/ Book Value Percentage of Ownership % Rp PT Link Net Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Jumlah
33.82% 45.00% 35.00% ---
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Persentase Nilai Tercatat/ Kepemilikian/ Book Value Percentage of Ownership % Rp
6,196,912 2,684 1,143 --6,200,739
PT Link Net Tbk (LN) Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c butir 3 dan 6, Perusahaan telah menjual sebagian kepemilikan sahamnya di LN dan saat ini kepemilikan saham di LN tinggal 33.82%. Atas penjualan tersebut Perusahaan tidak lagi melakukan konsolidasi atas laporan keuangan LN sehingga kepemilikan saham di LN tersebut dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi sesuai PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Maka Perusahaan mengakui sisa investasi pada LN (entitas anak terdahulu) sejumlah Rp6.124.855 dan pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian, Perusahaan mencatat keuntungan pencatatan investasi pada asosiasi tersebut pada nilai wajar sebesar Rp5.957.966. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan membeli saham LN sebanyak 8.270.000 lembar sejumlah Rp43.143. Selama tahun 2014, Perusahaan telah mencatat bagian laba dari asosiasi LN sebesar Rp28.914.
-45.00% -9.91% 49.83%
-2,250 -11,595 4,613 18,458
PT Link Net Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Total
PT Link Net Tbk (LN) As explained in Note 1.c point 3 and 6, the Company sold some its ownership in the LN and the current shareholding in LN of 33.82%. After the sale, the Company has not consolidated the financial statements of LN, that ownership in LN recorded as investments in associates in accordance with SFAS 4 (Revised 2009) "Financial Statements Consolidated and Separate Financial Statements". The Company recognizes the residual investment in LN (former subsidiary) at fair value on the date of loss of control of Rp6,124,855 and the Company recorded gain from investment in the association at fair value of Rp5,957,966. At December 2014, the Company bought LN shares of 8,270,000 shares amounting to Rp43,143. In 2014, the Company have recorded portion of gain from associate, LN amounting to Rp28,914.
34
March 26, 2015
196
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PT Indonesia Media Televisi (IMTV) Pada bulan Juli 2012, LN, melakukan penyertaan modal ke PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”). LN memperoleh 50.000 lembar saham IMTV (20% kepemilikan) sebesar Rp500.
PT Indonesia Media Televisi (IMTV) In July 2012, LN, paid-up for the investment in PT Indonesia Media Televisi (”IMTV”) shares. LN acquired 50,000 IMTV’s shares (20% ownership interest) for Rp500.
Pada bulan Oktober dan November 2012, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp3.000 dan Rp5.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari LN.
In October and November 2012, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp3,000 and Rp5,000, respectively. These transactions did not change the ownership interest of LN.
Pada bulan Januari 2013, LN, telah melakukan penjualan sebagian saham LN dalam IMTV sebesar 212.500 lembar saham, sebesar Rp2.125 sehingga kepemilikan saham LN dalam IMTV menjadi sebesar 15%.
In January 2013, LN, had sold its partial shares in IMTV of 212,500 shares for Rp2,125, which is shares owned by LN in IMTV to be 15%.
Pada bulan Maret 2013, Juli 2013 dan Oktober 2013 dan Januari 2014, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp6.450, Rp2.175, Rp7.500 dan Rp15.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari Perusahaan.
In March 2013, July 2013, October 2013 and January 2014, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp6,450, respectively. These Rp2,175, Rp7,500 and Rp15,000 transactions did not change the ownership interest of the Company.
Meskipun LN, memiliki kurang dari 20% saham IMTV, LN memiliki pengaruh signifikan dengan menjalankan hak kontraktualnya melalui penunjukkan satu direktur pada direksi dan satu komisaris pada dewan komisaris IMTV.
Although LN, holds less than 20% of the equity shares of IMTV, LN exercises significant influence by virtue of its contractual right to appoint one director to the board of directors and one commissioner to the board of commissioners of IMTV.
Pada 31 Desember 2014, IMTV tidak lagi diakui karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.
As of December 31, 2014, IMTV no longer recognized due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.
PT Delta Nusantara Networks Pada bulan Juni 2012, Perusahaan telah membeli 299 saham yang merupakan 49,83% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam DNN.
PT Delta Nusantara Networks In June 2012, the Company had acquired 299 shares, which is equal to 49.83% of issued and paid-up capital in DNN.
Pada 5 November 2014, Perusahaan telah membeli tambahan saham DNN sehingga total kepemilikan saham sebanyak 100% (Catatan 1.c).
On November 5, 2014, the Company has purchased additional shares of DNN and increased percentage of ownership to 100% (Note 1.c).
PT Bina Mahasiswa Indonesia Pada bulan September 2012, GIAT (dahulu bernama FDBT), Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Pemindahan Hak Atas Saham untuk pembelian saham sebesar 45% saham dalam PT Bina Mahasiswa Indonesia (dahulu PT Cipta Makmur Sentosa).
PT Bina Mahasiswa Indonesia In September 2012, GIAT (Formerly FDBT), a subsidiary had signed the Share Transfer Agreement in regards to the purchase of 45% shares in PT Bina Mahasiswa Indonesia (formerly PT Cipta Makmur Sentosa).
PT Lynx Mitra Asia Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham.
PT Lynx Mitra Asia On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares.
Pada 31 Desember 2014, LMA diakui sebagai entitas asosiasi karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.
As of December 31, 2014, LMA is recognized as associates due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.
35
March 26, 2015
197
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
9. Aset Tetap
9. Property, Plant, and Equipment Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Aset Dalam Penyelesaian Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Peralatan Kantor Peralatan BTS Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Nilai Buku
3,732 139,347 37,292 11,313 200,301 3,556 2,566,399 184,766 881,700 4,028,406 215,816 4,244,222 8,346 4,252,568
27,964 27,181 9,945 121,486 1,694 828,700 25,815 389,044 1,431,830 30,524 1,462,354
13,068 11,565 15,827 40,460 2,749,755
31 Desember 2014/December 31, 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions *) Reclassification Rp Rp Rp
--90,863 3,408 168,861 499 4,207 1,094,619 -1,362,457 203,082 1,565,539 131,567 1,697,106
1,456 19,220 21,370 3,017 66,630 2,670 2,564,870 37,249 881,705 3,598,187 3 3,598,190 1,318 3,599,508
8,008 2,563 1,105 33,640 28 596 83,141 11 129,092 23,393 152,485
3,998 11,605 2,036 30,400 839 828,354 6,758 389,058 1,273,048 1 1,273,049
-10,308 -10,308
-----
*) Termasuk aset tetap PT Linknet Tbk sebesar Rp2.295.036 yang tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 1 November 2014.
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
--(764) 49 12,591 -4,815 135,358 5 152,054 (144,992) 7,062 (7,062) --
166 (166) 45 6,863 -1,203 18,575 -26,686 (26,686) --
-----
2,276 120,127 106,021 11,753 315,123 1,385 10,551 1,377,494 -1,944,730 273,903 2,218,633 131,533 2,350,166
Acquisition Cost Direct Ownership Landrights Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Construction in Progress Total
32,140 17,973 9,059 131,589 883 2,145 120,773 -314,564 27,230 341,794
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Total
13,068 21,873 15,827 50,768 1,957,605
Allowance For Impairment of Fixed Assets Office Equipment BTS Equipment Assets under Finance Lease Total Net Book Value
*) Included property, plant and equipment of PT Linknet Tbk amounted to Rp2,295,036 which are not consolidated anymore since November 1, 2014.
36
March 26, 2015
198
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak Atas Tanah Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Aset Dalam Penyelesaian Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Perabotan Peralatan Kantor Kendaraan Jaringan Distribusi Peralatan BTS Perangkat Komunikasi Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Peralatan Kantor Peralatan BTS Aset Sewa Pembiayaan Jumlah Nilai Buku
3,732 134,369 34,728 10,703 182,774 2,215 1,901,322 142,246 588,990 3,001,079 153,910 3,154,989 10,646 3,165,635
19,381 24,743 9,524 111,353 1,124 681,288 15,320 277,666 1,140,399 9,249 1,149,648
8,889 10,882 15,827 35,598 1,980,389
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
31 Desember 2013/December 31, 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification Rp Rp Rp
-4,978 4,900 871 51,811 1,341 665,712 204,905 285,387 1,219,905 183,465 1,403,370 8,465 1,411,835
--2,004 165 26,742 -640 172,905 -202,456 122,238 324,694 208 324,902
8,749 4,450 504 16,248 570 147,421 23,990 108,510 310,442 28,242 338,684
-2,178 83 3,247 -9 13,495 -19,012 6,967 25,979
4,179 683 -4,862
-----
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
--(332) (96) (7,542) -5 10,520 7,323 9,878 679 10,557 (10,557) --
(166) 166 -(2,868) ---2,868 ----
-----
3,732 139,347 37,292 11,313 200,301 3,556 2,566,399 184,766 881,700 4,028,406 215,816 4,244,222 8,346 4,252,568
Acquisition Cost Direct Ownership Landrights Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Construction in Progress Total
27,964 27,181 9,945 121,486 1,694 828,700 25,815 389,044 1,431,830 30,524 1,462,354
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Leasehold Improvement Furniture and Fixtures Office Equipment Vehicles Distribution Network BTS Equipment Communication Devices Sub Total Assets under Finance Lease Total
13,068 11,565 15,827 40,460 2,749,755
Allowance For Impairment of Fixed Assets Office Equipment BTS Equipment Assets under Finance Lease Total Net Book Value
Dalam penambahan aset tetap peralatan BTS tahun 2014, sejumlah Rp484.262 berasal dari selisih nilai wajar dengan nilai bukunya sehubungan dengan akuisisi MMM oleh Perusahaan (Catatan 39).
In addition of fixed assets – BTS equipment on 2014, amounting to Rp484,262 derived from the difference between the fair value to its book value in connection with the acquisition of MMM by the Company (Note 39).
Pada tahun 2014, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan biaya perolehan sebesar Rp1.143.268 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp78.528
In 2014, additional property, plant and equipment included from subsidiaries acquired by the Company with acquisition cost amounting to Rp1,143,268 and accumulated depreciation amounting to Rp78,528
Pada tahun 2014, nilai buku aset tetap LN yang didekonsolidasi adalah sebesar Rp2.295.036 yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp2.902.896 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp607.860
In 2014, book value of LN’s property, plant and equipment which deconsollidated amounting to Rp2,295,036 consist of acquisition cost amunting to Rp2,902,896 and accumulated depreciation amounting to Rp607,860
Penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp380.405 dan Rp338.684 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Depreciation expense that was charged to current year operations amounted to Rp380,405 and Rp338,684 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
37
March 26, 2015
199
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Depreciation expenses of fixed assets allocated in consolidated statement of comprehensive income is as follow:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Jumlah Penyusutan Tahun Berjalan Ditambah: Biaya Akumulasi Depresiasi LN yang Diabsorb FM (10 bulan)
152,485
Total Depreciation During the Year Addition: Accumulated Depreciation Expenses of LN which absorb by FM (10 Months)
300,289
Dikurangi: Akumulasi Penyusutan atas Entitas
Deducted: Accumulated Depreciation from Subsidiaries (72,369)
yang Baru Diakuisisi Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan
Acquired by the Company Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan
380,405
Head-end electronic, bangunan dan peralatan lain Perusahaan dan Entitas Anak diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko usaha kepada PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi) pada 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
The Company and subsidiaries’ head-end electronics, building and other equipment are covered by insurance against terrorism and sabotage risk to PT Lippo General Insurance Tbk (a related party) as of December 31, 2014. Management believes that the foregoing insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.
Perusahaan dan entitas anak mencatat keuntungan (kerugian) atas pelepasan aset tetap sebagai berikut:
The Company and subsidiaries recorded gain (loss) on disposal of property, plant and equipment, as follows:
2014 Rp Harga Jual Nilai Buku Keuntungan (Kerugian) Atas Pelepasan Aset Tetap
2013 Rp
3,913 (3,798)
298,972 (298,715)
115
257
Proceeds Net Book Value Gain (Loss) on Disposal of Property, Plant and Equipment
Manajemen berkeyakinan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat dari aset tetap.
Management believes there is no significant difference between the fair value and the carrying value of property, plant and equipment.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak (Catatan 14 dan 15).
Certain property, plant and equipment are used as collateral for short-term and long-term credit facility obtained by the Company and subsidiaries (Notes 14 and 15).
10. Biaya Dibayar Dimuka Jangka Panjang
10. Long Term Prepayment
Biaya dibayar dimuka jangka panjang merupakan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun (Catatan 32) dan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa penggunaan dark fiber optic cores.
Prepaid long-term represents long-term prepayment for a communication system for a period of 15 years (Note 32) and prepayment on subscription services using dark fiber optic cores. 38
March 26, 2015
200
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
11. Uang Muka
11. Advances
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Uang Muka: Pembelian Material Instalasi dan Konstruksi Elektronik Lain-lain Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
108,896 17,178 6,741 63,719 196,534
Uang muka kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp5.895 dan Rp8.173 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 30).
13,169 33,173 19,623 35,921 101,886
Advances to related parties amounted to Rp5,895 and Rp8,173 as of December 31, 2014 and 2013 (Note 30).
12. Aset Takberwujud
Biaya Izin Awal Layanan Pita Lebar Nirkabel Merek Goodwill Biaya Perolehan Pelanggan Lainnya Jumlah
Advances for: Purchase of Materials Installation and Construction Equipments Others Total
12. Intangible Assets 31 Des/ Dec 31 2014
31 Des/ Dec 31 2013
Rp
Rp
1,125,865 378,642 113,710 85,898 6,994 1,711,109
75,508 ---39,731 115,239
Up-Front Fee of Wireless Broadband Brand Goodwill Customer Aquisition Cost Others
Aset takberwujud lisensi, merek, biaya perolehan pelanggan dan goodwill berasal dari nilai wajar yang dicatat dari akuisisi MMM oleh perusahaan (Catatan 39). Lisensi dalam nilai wajar sebesar Rp949.488 di catat didalam akun “Biaya Izin Awal Layanan Pita Lebar Nirkabel.
Intangible assets license, brand, customer acquisition cost and goodwill came from the fair value which was recorded from the acquisition MMM by the Company (Note 39). Licence in fair value amounting to Rp949,488 recorded as “Up-Front Fee of Wireless Broadband”.
Beban amortisasi yang dibebankan pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp26.835 dan Rp23.308 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortization expense had been recorded to the current year respectively Rp26,835 and Rp23,308 for the years ended December 31, 2014 and 2013 and recoreded in consolidated statements of comprehensive income.
39
March 26, 2015
201
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
13. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
13. Other Non-Current Financial Assets
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Uang Jaminan Investasi Tersedia untuk Dijual: PT Multipolar Technology Tbk PT Jakarta Marcapada Media PT Wireless Vision Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
51,919
33,420
93,585 5,000 25 150,529
-5,000 25 38,445
Refundable Deposit Available for Sale Investment: PT Multipolar Technology Tbk PT Jakarta Marcapada Media PT Wireless Vision Total
Berdasarkan akta No. 22 tanggal 17 November 2008 oleh Notaris Lindasari Bachroem, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan membeli dan menerima penyerahan dari PT Spektrum Duta Corporasi, pihak ketiga, sebanyak 3.334 saham dengan nominal sebesar Rp1 yang merupakan 12,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam PT Jakarta Marcapada Media, dengan harga Rp5.000.
Based on notarial deed No. 22 dated November 17, 2008 by Notary Lindasari Bachroem, SH, notary in Jakarta, the Company has purchased and accepted 3,334 shares from PT Spektrum Duta Corporasi, third party, with par value of Rp1 per share which represents 12.5% from total shares of PT Jakarta Marcapada Media with amounting to Rp5,000.
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pembelian saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebanyak 91.750.000 lembar. Pembelian saham tersebut dilakukan dengan pembelian saham dari publik melalui mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
On October 31, 2014, the Company purchased shares of PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) of 91,750,000 shares. The purchase of these shares is done by buying shares from the public through the trading mechanism in the Indonesia Stock Exchange.
MVC, entitas anak, memiliki sejumlah 25 saham atau kepemilikan 10% saham di PT Wireless Vision.
MVC, a subsidiary, has 25 shares or 10% share ownership in PT Wireless Vision.
14. Pinjaman Jangka Pendek
14. Short-Term Loan 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
7,543 -7,543
-12,000 12,000
PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Total
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan memperoleh perpanjangan pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan dengan nisbah bagi hasil sebesar 10,15% untuk Bank dan 89,85% untuk Perusahaan.
In December 2013, the Company obtained an extension of credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000. Tenor for this facility is 12 months with profit sharing ratio 10.15% for the Bank and 89.85% for the Company.
Pada bulan Juli 2014, Perusahaan melakukan pelunasan dan penutupan atas pembiayaan PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000.
In July 2014, the Company has paid and closed the financing facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000.
Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas
In October 2014, the Company obtained an Over-Draft Facility 40
March 26, 2015
202
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp50.000 dari Bank Mayapada. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan.
from Mayapada Bank. The term of this facility is 12 months with interest rate 15% per annum.
15. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
15. Long-Term Borrowing from Bank and Other Financial Institutions
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Raiffeisen Bank International AG, Malaysia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Citibank N.A Indonesia Jumlah Dikurangi: Biaya Provisi yang Belum Diamortisasi Jumlah Bagian Lancar: PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah Bagian Jangka Panjang
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
622,000 514,857 490,006 106,130 27,925 11,941 2,969 -1,775,828
---167,817 206,208 65,881 28,799 100,000 568,705
Raiffeisen Bank International AG, Malaysia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Citibank N.A Indonesia Total Less:
(7,346) (7,346)
---
Unamortized Provision Fee Total
154,995 105,311 15,403 11,941 2,969 290,619 1,477,863
-133,234 92,879 53,940 25,853 305,906 262,799
Current Portion: PT Huawei Tech Investment PT Bank Permata Tbk Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk Total Non-Current Portion
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. Pada bulan Oktober 2011, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD4,997 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan jumlah tetap.
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. In October 2011, LN, has entered into a vendor loan agreement amounting to USD4,997 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. Repayment of the loan will be made on a quarterly basis with a fixed amount.
Pada bulan April 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD11,663 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun.
In April 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD11,663 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years.
Pada bulan Juli 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD3,373 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun.
In July 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD3,373 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years.
Pada bulan Juli 2014, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD1,372 dan USD5,453 dengan Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun.
In July 2014, LN, has entered into vendor loan agreement amounting to USD1,372 and USD5,453 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. The loans will be used for the 41
March 26, 2015
203
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perjanjian ini akan digunakan untuk membeli peralatan elektronik dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 2,35% per tahun. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN belum menggunakan fasilitas tersebut.
purchase of electronic equipment from Cisco and bears fixed interest rate at 2.35% per annum. Until the date of the completion of these financial statements, LN has not used these facilities.
Pada bulan April 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD2.000 dengan jangka waktu 3 tahun.
In April 2013, the Company obtained a term loan facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting to USD2,000 with 3 years period.
Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD826 dengan jangka waktu 3 tahun.
In August 2013, the Company obtained a loan term facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD826 with 3 years period.
Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD887 dengan jangka waktu 3 tahun. Fasilitas tersebut baru digunakan pada bulan Mei dan September 2014.
In October 2013, the Company obtained term loan facility from Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD887 with 3 year period. This facility has been disbursed in May and September 2014.
Fasilitas-fasilitas dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. tersebut akan digunakan untuk pembelian peralatan elektronik. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas tersebut adalah 4,75% - 5%.
The facilities from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. were used to purchase electronic equipments. The annual interest rate is 4.75% - 5%.
PT Bank Sinarmas Tbk Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk sebesar Rp45.000 dengan periode pinjaman selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Februari 2015.
PT Bank Sinarmas Tbk The Company obtained a credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp45,000 with 3 years period of loan which will due on February 2015.
Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman jangka panjang Rp25.000 dari PT Bank Sinarmas Tbk. Fasilitas ini berjangka waktu selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada Desember 2014.
In December 2011, the Company has withdrawn a long-term facility amounting to Rp25,000 from PT Bank Sinarmas Tbk. This facility period is 3 years which will due on December 2014.
Pada bulan Desember 2014, salah satu fasilitas pinjaman Perusahaan telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas.
In December 2014, one of the Company’s credit facility has paid off in accordance with the maturity date.
PT Bank ICBC Indonesia Pada bulan Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-1) dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp4.800 untuk jangka waktu selama 3 tahun. Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-2) sebesar Rp32.000 dengan terms yang sama dengan fasilitas sebelumnya. Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-3) sebesar Rp45.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-4) sebesar Rp90.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada bulan Oktober 2012 Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-5) sebesar Rp20.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pada bulan Mei 2013 dan bulan Oktober 2013, Perusahaan melakukan pelunasan atas fasilitas PTI-5 dan PTI-4. Hingga bulan Desember 2014, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki oleh Perusahaan adalah PTI-2 dan PTI-3.
PT Bank ICBC Indonesia In December 2011, the Company obtained a fixed installment facility (PTI-1) from PT Bank ICBC Indonesia amounting to Rp4,800 for the period of 3 years. On January 27, 2012, the Company entered a fixed installment facility (PTI-2) amounting to Rp32,000 with the same terms with previous facility. On March 13, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment (PTI-3) facility amounted to Rp45,000 for a period of 36 months. On May 16, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-4) amounting to Rp90,000 for a period of 36 months. In October 2012, the Company entered into a credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-5) amounting Rp20,000 for a period of 36 months. In May 2013 and October 2013, the Company has made settlement to PTI-5 and PTI-4 facilities.Until December 2014, the Company still has remaining facilities of PTI-2 and PTI-3.
42
March 26, 2015
204
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PT Bank Permata Tbk Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp296.050 dan USD500. Fasilitas pinjaman ini merupakan pengalihan sebagian pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp83.050 dalam bentuk fasilitas Term Loan.
PT Bank Permata Tbk In October 2013, the Company obtained a credit facility from PT Bank Permata Tbk amounting Rp296,050 and USD500. Part of this credit facility is used to take over the existing credit facility from PT Bank ICBC Indonesia amounting Rp83,050 as Term Loan facilities.
Pada bulan Desember 2013, salah satu fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk yang diperoleh pada bulan Oktober 2013 yaitu fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 telah diperpanjang dengan jangka waktu 12 bulan.
In December 2013, one of credit facility from PT Bank Permata Tbk which was obtained in October 2013, ie Revolving Loan amounting Rp11,800 was extended with 12 months.
PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tahun 2014, CGP, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000, sesuai perjanjian No. 226/WYNJ/CBGI-SFMA/VI/2014 tertanggal 27 Juni 2014 untuk pembiayaan capital expenditure. Saldo utang bank per 31 Des 2014 sebesar Rp164.857.
PT Bank CIMB Niaga Tbk In 2014, CGP, obtained a working capital credit facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) with a maximum amount of Rp 250,000, according to the agreement No. 226/WYNJ/CBGI-SFMA/VI/2014 dated 27 June 2014 for financing capital expenditure. The balance of bank loan as of December 31, 2014 amounted to Rp 164,857.
Pada bulan Desember 2014, berdasarkan akta perjanjian kredit No.149 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Audrey Wardhani, S.H., M.Kn., sebagai notaris pengganti dari Engawati , S.H., notaris di Jakarta, PT I, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk maksimum sebesar Rp600.000. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Jumlah pinjaman yang diperoleh pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PT I dan dijamin dengan tanah sebagaimana tertuang dalam perjanjian pinjaman.
In December 2014, based on loan agreement deed no. 149 dated December 23, 2014 were made before Audrey Ward, SH, M.Kn., as a substitute notary of Engawati, SH, Notary in Jakarta, PT I, obtained a credit facility of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a maximum of 600,000. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan will mature in 30 months and the remaining month to 36 from the date of the credit agreement. Total loans obtained on December 31, 2014 amounted to Rp350,000. This facility was used to finance the operations of PT I and secured by land as set forth in the loan agreement.
Untuk fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas, PT I and CGP dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 14% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2014 dan 11% sampai 15% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2013. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa PT I dan CGP juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh PT I dan CGP dijamin dengan aset tetap yang dimiliki oleh PT I dan CGP (Catatan 9).
On those facilities above, PT I and CGP charged by interest at annual rates ranging from 11% - 14% for Rupiah and 5% for USD in 2014 and 11% - 15% for Rupiah and 5% for USD in 2013. All requirements for those credit facilities above has been fulfilled by PT I and CGP. The credit facilities obtained by PT I and CGP are guaranteed with property, plant and equipment (Notes 9).
Citibank N.A Indonesia Pada bulan Juni 2013, LN, menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving dengan Citibank N.A Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga yang berkisar antara JIBOR+3,25% dan JIBOR+3,75% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal. Pada tanggal 5 Juni 2013, LN melakukan penarikan sebesar Rp100.000 atas fasilitas tersebut.
Citibank N.A Indonesia In June 2013, LN, entered into a revolving credit facility agreement with Citibank N.A Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, which will expire on June 4, 2016 and bears interest rate ranging at JIBOR+3.25% and JIBOR+3.75% per annum. This facility will be used for capital expenditure. On June 5, 2013, LN withdraws Rp100,000 of the facility.
43
March 26, 2015
205
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PT BNP Paribas Indonesia Pada bulan Oktober 2013, LN, menandatangani Perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, dan dikenakan tingkat suku bunga JIBOR+3,25% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal dan pendanaan umum LN. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN, belum menggunakan fasilitas tersebut.
PT BNP Paribas Indonesia In October 2013, LN, entered into a credit facility agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, and bears interest rate at JIBOR+3.25% per annum. This facility will be used for capital expenditure and general corporate funding. Until the date of the completion of these financial statements, LN, has not used the facility.
Raiffeisen Bank International AG Pada bulan Mei 2014, PT I, memperoleh fasiltas pinjaman dari Raiffeisen Bank International AG cabang Labuan, Malaysia sebesar USD50,000 dengan opsi untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi USD100,000. Suku bunga pinjaman adalah maksimal 3 bulan LIBOR+ 0,5% premi +3% per tahun. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10 % dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Fasilitas pinjaman ini diperoleh untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman ini memiliki jaminan berupa piutang usaha (Catatan 4), aset tetap (Catatan 9) serta penjaminan dari MMM dan PT Prosper International Limited.
Raiffeisen Bank International AG In May 2014, PT I, obtain a loan facility from Raiffeisen Bank International AG branch of Labuan, Malaysia amounted to USD 50,000 with an option to increase the number of facilities be USD100,000. The lending rate is a maximum of 3 months LIBOR + 0.5% premium + 3% per year. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan maturing in 30 months and the remaining on the month of 36 from the date of the credit agreement. This loan facility obtained for working capital. The loan facility has a guarantee in the form of trade receivables (Note 4), property, plant and equipment (Note 9) as well as the guarantee of MMM and PT Prosper International Limited.
PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I, memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari PT Huawei Tech Investment, pemasok perusahaan, dengan jangka waktu 36 bulan. Terkait hal tersebut, Perusahaan dikenakan biaya tambahan sebesar 3-6 bulan LIBOR + 3% per tahun. Pada Desember 2014 PT I telah menerbitkan Promissory Notes sejumlah USD39,390.
PT Huawei Tech Investment In 2013, PT I, obtained a long-term payment facility from PT Huawei Tech Investment, supplier companies, with a period of 36 months. Related to this, the Company is subject to a surcharge of 3-6-month LIBOR + 3% per year. In December 2014 PT I has issued promissory notes in the amount of USD39,390.
16. Utang Obligasi
16. Bond Payable
Pada 27 Juni 2011, Perusahaan telah menandatangani Secured Bond Agreement dengan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). Pada tanggal tersebut telah diterbitkan obligasi sebesar Rp722.310 kepada ALD dengan jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 1% per tahun. Obligasi ini dijamin dengan saham Link Net. Jumlah saldo bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp14.519.
On June 27, 2011, the Company has entered into a Secured Bond Agreement with Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). On the same date, 5-year bond instrument of Rp722,310 had been issued to ALD with an interest rate of 1% per annum. The bond is secured by shares of Link Net. Total capitalized of interest balance until December 31, 2014 is amounting to Rp14,519.
Pada bulan Juni 2014, utang obligasi telah diselesaikan dengan pembelian saham PT Link Net yang dimiliki Perusahaan oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (Catatan 1.c).
On June 2014, bond payable had been settled in regard with the purchase of share ownership of PT Link Net owned by the Company by Asia Link Dewa Pte Ltd (Note 1.c).
44
March 26, 2015
206
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
17. Utang Usaha
17. Trade Payables 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
277,810 488,776 766,586
Rincian utang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:
153,055 229,708 382,763
The details of trade payables based on currency are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Rupiah Dolar AS Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
307,114 459,472 766,586
161,552 221,211 382,763
18. Perpajakan a.
a. 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Rupiah US Dollars Total
18. Taxation
Pajak Dibayar di Muka
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
Related parties (Note 30) Third parties Total
5,536 9,467
5,952 -255,458 276,413
Prepaid Tax 31 Des/ Dec 31 2013 Rp 4,010 14,846
The Company Income Tax Article 23 Value Added Taxes
453 -45,796 65,105
Subsidiaries Income Tax Article 23 Article 25 Value Added Taxes Total
45
March 26, 2015
207
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) b.
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Utang Pajak
b.
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
665 2,807 1,532 25 70 9 2,258 8,630
Beban (Penghasilan) Pajak
c. 2014 Rp
Beban Pajak Kini Perusahaan Entitas Anak Sub Jumlah
33 216 144 463
The Company Income Tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 26
240 5,103 382 10,183 1,504 14,387 1,315 33,970
Subsidiaries Income Tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Taxes Total
9 537 344 374
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah c.
Taxes Payable
Tax Expense (Income) 2013 Rp
-166,955 166,955
-121,819 121,819
Current Tax Expense The Company Subsidiaries Sub-Total
Penyesuaian Beban Pajak Periode Sebelumnya
--
3,809
Tax Expense Adjustment from Last Period
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Perusahaan Entitas Anak Sub Jumlah
129,534 (24,899) 104,635
(66,243) (1,601) (67,844)
Deferred Tax Expense (Benefit) The Company Subsidiaries Sub-Total
Beban Pajak - Neto
271,590
57,784
Tax Expense - Net
d. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
d. Current Tax A reconciliation between income (loss) before estimated tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows:
46
March 26, 2015
208
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2014 Rp Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan sesuai dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan dari Perusahaan Anak yang Dikonsolidasi Rugi Sebelum Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Beda Waktu: Imbalan Kerja Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Penyisihan Piutang Ragu-ragu - Neto Penyusutan Aset Sewa Pembiayaan Angsuran Utang Sewa Pembiayaan Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal Penyusutan Aset Tetap Beda Tetap: Beban dan Denda Pajak Sewa Listrik, Air dan Telepon Jamuan Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Penghasilan Final Laba dari Pelepasan Perusahaan Anak Lain-lain Rugi Kena Pajak Perusahaan pada Tahun Berjalan
2013 Rp
8,179,749
77,721
603,378
456,717
7,576,371
(378,996)
3,525
2,964
---
4,862 7,227
12,690 (20,273) 3,107
18,846 (31,934) (138)
2,386
7,957
43,108 335 63 118
3,085 184 62 46
(7,606) (7,815,629) 10,697
(669) -(7,754)
(191,108)
(374,258)
Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran utang pajak penghasilan badan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Beban Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan (Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan)
Timing Differences: Employee Benefits Allowance for Impairment of Property, Plant and Equipment Provision for Doubtful Account - Net Depreciation of Assets under Finance Lease Lease Installments Allocation of Licence Fee in Fiscal Depreciation of Property, Plant and Equipment Permanent Differences: Tax Expenses and Penalties Rental Electricity, Water and Telephone Entertainment Interest Income Already Subjected to Final Tax Income from Releasing Subsidiary Others Fiscal Loss of the Company in Current Year
The income tax expense and computations of the estimated corporate income tax payable of the Company and subsidiaries as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Perusahaan/ the Company
Income (Loss) before Income Tax Expense According to Consolidated Statement of Comprehensive Income Income before Income Tax Expense of Consolidated Subsidiaries Loss before Income Tax Expense Attributable to the Company
31 Desember/December 31, 2013 Perusahaan/ Entitas Anak/ the Company Subsidiaries
Entitas Anak/ Subsidiaries --
166,955
--
121,819
-5,536 -5,536
--166,946 166,946
-4,010 -4,010
--107,432 107,432
(5,536)
9
(4,010)
14,387
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian neto yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
Income Tax Expense Prepayment of Income Tax Article 22 Article 23 Article 25 Total Prepayment of Income Tax Estimated Corporate Income Tax Payable (Claim for Income Tax Refund)
A reconciliation between the consolidated income tax expense - net calculated by applying the applicable tax rate to 47
March 26, 2015
209
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
berlaku dari laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
consolidated profit (loss) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Laba konsolidasian sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan dengan Tarif Pajak yang Berlaku Sebesar 25% Penyesuaian Beban Pajak Periode Sebelumnya Pengaruh Pajak Atas Beda Tetap: Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak Final/Bukan Objek Pajak - Neto Lain-lain - Neto Beban Pajak - Neto
2013 Rp
8,179,749
77,721
(2,044,937)
(19,430)
--
(3,809)
1,902 1,771,445 (271,590)
167 (34,712) (57,784)
e. Aset Pajak Tangguhan - Neto Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, dengan menggunakan maksimum tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:
Tax Calculated at Applicable Tax Rate of 25% Tax Expense Adjustment from Last Period Tax Effect for Permanent Difference: Income Subject to Final Income Tax - Net Others - Net Tax Expenses - Net
e. Deferred Tax Assets – Net A computation of deferred tax benefit (expense) on temporary differences for the years ended December 31, 2014 and 2013, using the maximum tax rate of 25% are as follows:
2014 Rp Perusahaan Rugi Fiskal Selisih antara penyusutan aset tetap dan aset sewa pembiayaan komersial dan fiskal Penyisihan Piutang Ragu-ragu Imbalan Kerja Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Tidak Terpulihkan Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal Neto Entitas Anak Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
Consolidated Income before Income Tax
2013 Rp
47,779
74,386
3,307 -881
(938) (7,912) 741
(182,278) 777 (129,534) 24,899 (104,635)
-(34) 66,243 1,601 67,844
The Company Fiscal Loss Difference between depreciation of property, plant and equipment and assets under finance lease commercial and fiscal Provision for Doubtful Accounts Employee Benefits Allowance for Unrecoverable Deferred Tax Assets Allocation of Licence Fee in Fiscal Net Subsidiaries Deferred Income Tax Benefit (Expense)
48
March 26, 2015
210
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Rincian aset pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut: 31 Des/ Dec 31 2014 Rp Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Rugi Fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset sewa pembiayaan menurut akuntansi dan pajak Penyisihan Piutang Ragu-ragu Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Selisih Nilai Transaksi Pelepasan Aset kepada Entitas Anak Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal Jumlah Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Tidak Terpulihkan Bersih Aset Pajak Tangguhan - Neto Perusahaan Entitas Anak Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan dari akuisisi MMM (Catatan 39)
The details of deferred tax assets - net are as follows: 31 Des/ Dec 31 2013 Rp
229,266
211,987
11,758 6,363 4,146
8,451 6,363 3,265
-(8,367) 243,166
(30,500) (9,143) 190,423
(207,743) 35,423
(25,465) 164,958
The Company Deferred Tax Assets Fiscal Loss Difference net book value property, plant and equipment and assets under finance lease based on accounting and tax Provision for Doubtful Accounts Estimated Liabilities on Employee benefits Difference in Value of Assets Disposal to Subsidiary Allocation of Licence Fee in Fiscal Total Allowance for Unrecoverable Deferred Tax Assets Net
35,423 428,226 463,649
164,958 54,916 219,874
Deferred Tax Assets- Net The Company Subsidiaries Total
--
Deferred Tax Liabilities for Acquisition of MMM (Note 39)
368,778
f. Surat Ketetapan Pajak Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan terutang tambahan pajak dan denda untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai Jasa Luar Negeri dan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri.
f. Tax Assessments In April 2014, the Company received an assessment letter on tax underpayment (“SKPKB”) for the tax year 2010. Based on this underpayment, the Company owed additional taxes and penalties for the Corporate Income Tax, Income Tax article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 4 (2), Income Tax Article 26, Value Added Tax on Foreign Services and Value Added Tax of Domestic.
49
March 26, 2015
211
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
19. Utang Sewa Pembiayaan
19. Obligation Under Finance Lease
Perusahaan Sewa Pembiayaan/ Leasing Company PT Ciptadana Multifinance (pihak berelasi/ related party , Catatan/Note 30) PT Century Tokyo Leasing Indonesia PT Asiatic Sejahtera Finance PT Toyota Astra Financial Services Jumlah/Total Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun/ Current Maturity in 1 Year Bagian Jangka Panjang/Long-Term Portion
Jenis Aset/ Type of Assets
Peralatan BTS/BTS Equipments Peralatan/Equipments Barang Elektronik/Electronics Kendaraan/Vehicle
Pembayaran sewa minimum masa datang dalam perjanjian sewa pembiayaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
197,499 39,312 --236,811
151,977 19,231 9,723 356 181,287
24,436 212,375
53,389 127,898
The minimum rental payment in leasing agreement as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp Tahun: 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah Dikurangi Bagian Bunga Neto Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Bagian Jangka Panjang
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
-60,905 119,264 126,663 1,443 1,082 309,357 72,546 236,811
69,838 88,676 75,915 ---234,429 53,142 181,287
Year: 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total Deducted by Interests Net
24,436 212,375
53,389 127,898
Current Maturity in One Year Long-Term Portion
50
March 26, 2015
212
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
20. Beban Akrual
20. Accrued Expenses 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Sewa Jasa Profesional Iklan dan Promosi Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Bunga dan Beban Pendanaan Lainnya Distribusi Program Lain-lain Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
77,175 59,797 53,885
3,158 878 3,522
Rent Professional Fee Advertising and Promotion
31,549 29,390 -21,293 273,089
14,841 9,910 66,488 34,622 133,419
Telecommunication License Fee Interest and Other Financing Charges Program Distribution Others Total
21. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
21. 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Perangkat Komunikasi dan Layanan Data Akses Jaringan Korporasi Jasa Langganan untuk Televisi Kabel Pelanggan Rumah Tangga Lain-lain Jumlah
Other Short-Term Liabilities
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
12,114 --
-464,890
-19,755 31,869
6,011 -470,901
22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Communication Devices and Data Services Corporate Access Network Subscription Fees for Cable Television Household Subscribers Others Total
22. Long-Term Employee Benefits Liabilities
Perusahaan dan entitas anak menghitung liabilitas estimasi atas pemberhentian karyawan dan imbalan kerja pada kasus pemecatan karyawan berdasarkan masa tahun kerja karyawan. Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2014 dan 2013 didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsolindo, aktuaria independen dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.
The Company and subsidiaries have determined the estimated liabilities on their employee’s termination, gratuity and compensation benefits in case of employment dismissal based on employees’ number of years of service provided. In 2014 and 2013 provisions for employee benefits are based on calculation of PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the Projected-Unit-Credit.
Jumlah liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
Total long-term employee benefits liabilities calculated by independent actuaries, with key assumptions used in are as follows:
51
March 26, 2015
213
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tabel Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
2014
2013
55 tahun/years 8.2% per tahun/per annum
55 tahun/years 6.8% per tahun/per annum
10% per tahun/per annum TMI-3 Improvement 10% dari tingkat mortalitas/ of mortality rate 5% untuk usia 25 tahun dan menurun dengan garis lurus sebesar 0% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 25 and reducing linearly each year up to 0% at age 45 thereafter
9% per tahun/per annum TMI-3 Male 10% dari tingkat mortalitas/ of mortality rate 5% untuk usia 25 tahun dan menurun dengan garis lurus sebesar 0% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 25 and reducing linearly each year up to 0% at age 45 thereafter
Liabiltas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Normal Pension Age Discount Rate Projection of Salary Increase Rate Table of Mortality Disability Rate Resignation Rate
Post-employement liabilities recognized in statement of financial position is as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui
31,053 -31,053 (11) (2,680)
67,986 -67,986 (76) (4,216)
Present value of obligation Fair Value Assets Programm Financing Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gain
Jumlah Liabilitas - Bersih
28,362
63,694
Total Liabilities - Neto
Penyesuaian atas perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
A reconciliation of charges on liabilities recognized in statement of financial position is as follows:
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Saldo Awal Penambahan (Pengurangan) Jumlah
31 Des/ Dec 31, 2013 Rp
63,694 (35,332) 28,362
43,460 20,234 63,694
Beginning Balance Addition (Deduction) Total
Perusahaan dan entitas anak mengakui penyisihan bersih untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (gaji dan kesejahteraan karyawan) pada laba rugi periode berjalan.
The Company and its subsidiaries recognize net of allowance for termination, gratuity and compensation benefits to employees under Labor Law No. 13/2003 which was enacted on March 25, 2003. The provision has been presented as part of general and administrative expenses (salaries and employee benefits) in the profit and loss for the period.
Rincian beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
Detail of employee benefit expense are as follows:
52
March 26, 2015
214
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi atas Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui dan Kerugian Aktuarial - Neto Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi PT Linknet Tbk Jumlah
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
8,681 2,682
14,266 4,407
3,939
1,561
(50,633) (35,332)
-20,234
Berikut adalah jumlah nilai kini kewajiban periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari: 2014
2013
Current Service Cost Interest Cost Amortization of Past Service Cost - Non Vested and Actuarial Gains/Losses - Net Not Consolidated Subsidiary PT Linknet Tbk Total
The following is the figure of benefit obligation in the current period and previous four year period for:
2012
2011
2010
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
27,432
67,986
69,862
48,230
28,606
Present Value of Defined Benefit Obligation
Defisit Program
27,432
67,986
69,862
48,230
28,606
Deficit in Plan
144
3,751
738
395
(532)
Experience Adjustment on Plan Liabilities
Penyesuaian Pengalaman Pada Liabilitas Program
23. Modal Saham
23. Capital Stock
Susunan pemegang saham Perusahaan dan masing-masing kepemilikan saham adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders and theirr respective shareholdings are as follows:
31 Des 2014 dan 2013/ Dec 31, 2014 and 2013 Jumlah Saham/ Persentase Jumlah/ Total Number of Kepemilikan/ Shares Percentage of Ownership % Rp AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya Masyarakat dengan Kepemilikan di bawah 5% Jumlah
959,976,602 588,167,378
55.10 33.76
479,988 294,084
194,023,927 1,742,167,907
11.14 100.00
97,012 871,084
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, Waran Seri II yang dilaksanakan menjadi saham sejumlah 270.929 lembar waran.
AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya Public with Ownership below 5% Total
For the year period ended December 31, 2013, Warrants Serie II exercised to be shares are amounting to 270,929 warrants.
53
March 26, 2015
215
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
24. Tambahan Modal Disetor - Neto
24. Additional Paid in Capital - Net 31 Des/ Dec 31 2014 Rp
Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Agio atas Pelaksanaan Waran Seri II Beban Emisi Saham Jumlah Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Neto
31 Des/ Dec 31 2013 Rp
6,750
6,750
81 (10,460) (3,629)
81 (10,460) (3,629)
(8,591) (12,220)
(8,591) (12,220)
25. Transaksi Ekuitas Lainnya
Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I Premium from Exercise of Warrant Series II Stock Issuance Costs Total Share Premium - Net Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Net
25. Other Equity Transactions
a. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
a.
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak berasal dari perubahan ekuitas FMTV, entitas anak, terkait dengan penerbitan saham baru di FMTV.
Difference in Changes in Equity Transaction of Subsidiaries Difference in changes in equity transactions of subsidiary resulted from the changes in equity of FMTV, a subsidiary, in regard with the new shares issuance in FMTV.
Pada 27 Juni 2011, LN menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 1.032.649.384 saham senilai Rp1.627.703. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 100% menjadi 66,06%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di LN dengan ekuitas LN setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp1.028.593.
On June 27, 2011, LN issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 1,032,649,384 shares amounting to Rp1,627,703. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in LN decline from 100% to 66.06%. The difference between the investment of the Company in LN with the equity of LN after the issuance of new shares amounted to Rp1,028,593.
Pada tanggal yang sama, FMTV menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 2.375 saham dan kepada Asia Link Company Limited sebanyak 125 saham, dengan jumlah nilai sebesar Rp1.000. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di FMTV dari 100% menjadi 80%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di FMTV dengan ekuitas FMTV setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp235.
On the same date, FMTV issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 2,375 shares and to Asia Link Company Limited for 125 shares, amounting to Rp1,000. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in FMTV declined from 100% to 80%. The difference between the investment of the Company in FMTV with the equity of FMTV after the issuance of new shares amounted to Rp235.
b. Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Non-Pengendali Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Setelah penawaran umum, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham oleh ALD tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41% (Catatan 1.c dan 16).
b. Difference in Transactions with Non-Controlling Interest In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. After public offering, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchases of shares by ALD, the Company’s shares ownership in LN declined from 66,06% to 41% (Notes 1.c and 16).
54
March 26, 2015
216
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Atas transaksi-transaksi ekuitas di atas, pada tahun 2014, Perusahaan mencatat selisih transaksi dengan pihak nonpengendali sebesar Rp537.233. Karena LN tidak dikonsolidasi lagi pada 31 Desember 2014 (Catatan 1.c), maka atas saldo sebesar Rp537.233 dicatat sebagai keuntungan realisasi seluruh transaksi dengan pihak non-pengendali dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In regard with above equity transactions, in 2014, the Company recorded difference in transactions with noncontrolling interest amounting to Rp537,233. Because LN has not consolidated as of December 31, 2014 (Note 1.c), accordingly the balance of Rp537.233 has been recorded as gain on realization of differences in transaction with noncotrolling interest on consolidated statement of comprehensive income.
26. Pendapatan
26. Revenues 2014 Rp
Jasa Langganan untuk Internet dan Layanan Komunikasi Data Jasa Langganan untuk Televisi Kabel Pemasangan Media Iklan Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
2013 Rp
1,198,642 649,743 77,944 99,741 2,026,070
999,540 552,521 94,301 107,740 1,754,102
Subscription Fees for Internet and Data Communication Services Subscription Fees for Cable Television Media Sales Others (Each Below Rp1,000) Total
Pendapatan layanan komunikasi data sebagian besar berasal dari pemasangan dan penyewaan jaringan dari jaringan distribusi dan penjualan peralatan akses jaringan korporasi.
Data communication services revenues are derived mainly from installation and rental line fees of the distribution network and selling equipment of corporate access network.
Pemasangan media iklan merupakan pendapatan iklan yang berasal dari pelanggan yang menempatkan iklan pada program televisi kabel. Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penjualan peralatan, biaya pemasangan dan jasa terkait lainnya.
Media sales fee represent advertising revenues generated from customers who place advertisements on cable television programs. Other revenues consist mainly of income from the sale of equipment, joining fee and other related services.
Rincian pendapatan berdasarkan hubungan pelanggan adalah sebagai berikut:
The details of revenue based on relationship of subscribers are as follows:
Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah
2014 Rp
2013 Rp
8,208 2,017,862 2,026,070
9,365 1,744,737 1,754,102
27. Beban Layanan
27. Cost of Services 2014 Rp
Televisi Kabel Distribusi Program dan Jasa Teknis Beban Bandwidth dan Beban Terkait Jasa Internet Lainnya Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
Related Parties (Note 30) Third Parties Total
2013 Rp
211,436
188,150
266,154 114,860 592,450
205,610 80,354 474,114
Cable Television Programming Distribution and Technical Services Bandwidth Fees and Other Internet Access Others (Each Below Rp1,000) Total
55
March 26, 2015
217
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
28. Beban Penjualan Beban Penjualan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Komisi Promosi Sewa Perjalanan dan Akomodasi Listrik, Air dan Telepon Pos dan Kurir Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
28. Selling Expenses 2014 Rp 72,693 21,704 28,473 4,890 2,052 1,465 974 1,610 133,861
29. Beban Umum dan Administrasi
76,755 25,975 37,155 4,864 6,269 2,240 2,633 2,177 158,068
Salaries and Employee Benefits Commissions Promotion Rent Travelling and Accommodation Electricity, Water and Telephone Postage and Courier Others ( Each Below Rp1,000) Total
29. General and Administrative Expense
2014 Rp Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Honorarium Tenaga Ahli Beban Penurunan nilai piutang usaha Listrik, Air dan Telepon Perizinan Sewa Amortisasi Aset Takberwujud Perjalanan dan Akomodasi Perbaikan dan Pemeliharaan Beban Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) Jumlah
Selling Expenses
2013 Rp
2013 Rp
219,617 113,969 34,496 30,919 25,160 16,510 13,995 10,122 7,728
245,586 46,037 47,386 28,057 127,696 15,792 23,308 8,664 13,249
-42,256 514,772
4,862 22,618 583,255
30. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Salaries and Employee Benefits Professional Fees Impairment of trade receivables Electricity, Water and Telephone Permits and Licenses Rent Amortization of Intangible Assets Traveling and Accomodation Repairs and Maintenance Impairment of Property, Plant, and Equipment Expense Others (Each Below Rp1,000) Total
30. Transactions and Balances with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terutama terdiri dari penjualan atau penyediaan jasa, pembelian peralatan yang dilakukan dengan tetap memperhatikan kebijakan harga yang sama dengan pihak ketiga (arm's length basis), pinjaman dan uang muka antar perusahaan.
The Company and subsidiaries in their normal course of business, have engaged in transactions with related parties which consist mainly of sales or services, and purchase equipment which are made on an arm’s length basis and intercompany loans and advances.
Entitas Anak Perincian Entitas Anak Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c.
Subsidiaries The details of Subsidiaries have been disclosed in Note 1.c.
Investasi pada Entitas Asosiasi Perincian investasi pada entitas asosiasi diungkapkan dalam Catatan 8.
Investments in Associates The details of investment in associates have been disclosed in Note 8. 56
March 26, 2015
218
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Kompensasi Manajemen Kunci Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1.d. Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci adalah sebagai berikut:
Key Management Compensation Key management personel of the Company are Board of Comissioner and Director specified on note 1.d. Salary and other short-term benefit expense or payable to key management are as follow:
2014 Rp Direksi Dewan Komisaris
2013 Rp
65,437 3,235 68,672
Jumlah
Directors Board of Commissioners
38,770 22,550 61,320
Transaksi Pihak Berelasi Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Total
Transactions with Related Parties The details of the accounts and transactions with related parties are as follows:
Jumlah/ Total
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage of Total Respective Assets/Liabilities/ 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 2014 2013 % %
31 Des/Dec 31 2014 Rp
31 Des/Dec 31 2013 Rp
Bank PT Bank Nationalnobu Tbk
30,536
164,876
0.236
3.145
Cash in Bank PT Bank Nationalnobu Tbk
Deposito Berjangka PT Bank Nationalnobu Tbk
--
50,000
--
0.954
Time Deposits PT Bank Nationalnobu Tbk
11,819 1,216 5,905 18,940
-1,216 858 2,074
0.001 0.009 0.046 0.056
-0.023 0.016 0.039
Trade Receivables PT Linknet Tbk PT Koran Media Investor Indonesia Others Total
5,790 105 5,895
8,068 105 8,173
0.045 0.001 0.046
0.154 0.002 0.156
Advances PT Multipolar Technology Tbk PT Multipolar Tbk Total
Piutang Usaha PT Linknet Tbk PT Koran Media Investor Indonesia Lain-lain Jumlah Uang Muka PT Multipolar Technology Tbk PT Multipolar Tbk Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha AcrossAsia Ltd dan/atau Afiliasi PT Asianet Multimedia PT Linknet Tbk Lain-lain Jumlah Penyisihan Piutang Ragu-ragu Bersih Investasi pada Entitas Asosiasi PT Linknet Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Jumlah
581,874 1,786 1,184 37 584,882 (250) 584,631
570,133 1,786 -38 571,957 (250) 571,707
4.489 0.014 0.009 0.000 4.512 (0.002) 4.510
10.875 0.034 -0.001 10.910 (0.005) 10.905
Non-Trade Receivables from Related Parties AcrossAsia Ltd and/or Affiliate PT Asianet Multimedia PT Linknet Tbk Others Total Allowance for Doubtful Account Net
6,196,912 2,684 1,143 --6,200,739
-2,250 -11,595 4,613 18,458
47.807 0.021 0.009 --47.837
-0.043 -0.221 0.088 0.352
Investment in Associates PT Linknet Tbk PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Lynx Mitra Asia PT Indonesia Media Televisi PT Delta Nusantara Networks Total
57
March 26, 2015
219
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Jumlah/ Total
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage of Total Respective Assets/Liabilities/ 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 2014 2013 % %
31 Des/Dec 31 2014 Rp
31 Des/Dec 31 2013 Rp
Utang Usaha PT Multipolar Technology Tbk PT Linknet Tbk PT Multipolar Tbk Lain-lain Jumlah
246,142 19,956 318 11,394 277,810
145,383 -2,590 5,082 153,055
6.888 0.558 0.009 0.319 7.774
5.182 -0.092 0.181 5.455
Trade Payables PT Multipolar Technology Tbk PT Linknet Tbk PT Multipolar Tbk Others Total
Utang Sewa Pembiayaan PT Ciptadana Multifinance
197,499
151,977
5.527
5.417
Obligation Under Finance Lease PT Ciptadana Multifinance
0.715
Other Short-Term Financial Liabilities - Factoring Payable PT Ciptadana Multifinance
0.295
Other Long-Term Financial Liabilities - Factoring Payable PT Ciptadana Multifinance
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya - Utang Anjak Piutang PT Ciptadana Multifinance Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya - Utang Anjak Piutang PT Ciptadana Multifinance
10,494
20,072
6,460
0.294
8,284
0.181
Jumlah/ Total
2014 Rp
Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan/Beban yang Bersangkutan/ Percentage of Total Respective Revenue/Expenses 2014 2013 % %
2013 Rp
Pendapatan: Jasa Langganan Televisi Kabel Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
645
698
0.032
0.040
Revenue: Subscription Fees for Cable Television Others (Each Bellow Rp1,000)
Layanan Komunikasi Data Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
7,564
8,667
0.373
0.494
Data Communication Services Others (Each Bellow Rp1,000)
Beban Umum dan Administrasi Honorarium Tenaga Ahli Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
460
1,254
0.089
0.215
General and Administrative Expenses Professional Fees Others (Each Bellow Rp1,000)
Biaya Pengelolaan Administrasi Saham Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000)
--
18
--
0.003
Shares Administration Fees Others (Each Bellow Rp1,000)
1,887
1,907
0.367
0.327
Insurance Expenses PT Lippo General Insurance Tbk
36,388
26,031
27.995
22.992
Interest and Other Financing Charges PT Ciptadana Multifinance
Beban Asuransi PT Lippo General Insurance Tbk Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya PT Ciptadana Multifinance
Pada tanggal 30 Juni 2011 Perusahaan telah menandatangani Facility Agreement dengan AcrossAsia Limited (AAL), pemegang saham Perusahaan, untuk pemberian fasilitas sebesar maksimum USD44.000 kepada AAL dan/atau afiliasi dengan tingkat bunga sebesar LIBOR +4,75% per tahun.
On June 30, 2011, the Company signed the Facility Agreement with AcrossAsia Limited (AAL), shareholder of the Company, for a maximum of USD44,000 facility to AAL and/or affiliate with LIBOR +4.75% per annum interest rate.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut:
The relationship and nature of balances/transactions with related parties are described as follows: 58
March 26, 2015
220
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) No.
Pihak Berelasi/ Related Parties
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Hubungan dengan Perusahaan/Relationship with the Company
Transaksi/Transactions
1
PT Asianet Multimedia
Afiliasi karena di bawah kesamaan Uang muka antar perusahaan/ Intercompany advances pengendalian/ Affiliate, common Piutang pihak berelasi non-usaha/ Non trade receivabes controlled entity from related party
2
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Asuransi/ Insurance pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
3
PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Afiliasi karena di bawah kesamaan Jasa langganan televisi kabel dan layanan komunikasi data/ pengendalian/ Affiliate, common Subscription fees for cable television and data controlled entity communication services
4
PT Matahari Putra Prima Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Layanan komunikasi data/ Data communication services pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
5
PT Multipolar Tbk (MLPL)
Afiliasi karena di bawah kesamaan Pemasangan dan penyewaan jaringan dan akses jaringan pengendalian/ Affiliate, common korporasi, uang muka antar perusahaan dan jasa tenaga controlled entity ahli untuk implementasi sistem keuangan Oracle/ Installation and lease line and corporate network, intercompany advances and professional fees for implementation of Oracle financial system.
6
PT Ciptadana Multifinance
Afiliasi karena di bawah kesamaan Anjak piutang dan sewa pembiayaan/ Factoring and leasing pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
7
PT Multipolar Technology Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Pembelian peralatan elektronik/ Electronic equipment pengendalian/ Affiliate, common purchase controlled entity
8
AcrossAsia Ltd
Afiliasi sebagai pemegang saham Pinjaman antar perusahaan/ Intercompany loan dan entitas induk/ Affiliate, shareholder and parent
9
PT Bank Nationalnobu Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan Bank dan deposito berjangka/ Cash in bank and time pengendalian/ Affiliate, common deposit controlled entity
10
PT Koran Media Investor Indonesia
Afiliasi karena di bawah kesamaan Piutang Usaha / Trade receivables pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
11
PT Indonesia Media Televisi
Entitas asosiasi/ Associate
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
12
PT Delta Nusantara Networks
Entitas asosiasi/ Associate
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
13
PT Bina Mahasiswa Indonesia
Entitas asosiasi/ Associate
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
14
PT Linknet Tbk
Entitas asosiasi/ Associate
Piutang Usaha / Trade receivables, Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates, Utang Usaha / Trade Payables
Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang usaha - neto, piutang/utang antar perusahaan, utang
Account balances and transactions with other related parties (under Rp1,000 each) is mainly consist of accounts receivables - net, intercompany advances/loan, accounts payables, 59
March 26, 2015
221
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
usaha, beban akrual, pendapatan, honorarium tenaga ahli dan beban asuransi.
accrued expenses, revenues, professional fees and insurance expenses.
31. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing
31. Assets and Liabilities in Foreign Currency
31 Des 2014/Dec 31, 2014 Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign Currency Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Uang Muka dan Aset Lain-lain Jumlah Aset Liabilitas Pinjaman Utang Usaha Beban Akrual Jumlah Liabilitas Aset Bersih
USD USD USD USD USD
2,548 282 5,796 46,774 11,863
31,697 3,512 72,104 581,874 147,581 836,768
Assets Cash and Cash Equivalents Accounts Receivables Other Current Financial Assets Non-Trade Receivable from Related Parties Advances and Other Assets Total Assets
USD USD USD
8,531 36,935 7,376
106,130 459,472 91,762 657,364 179,404
Liabilities Loans Account Payables Accrued Expenses Total Liabilities Net Assets
31 Des 2013/ Dec 31, 2013 Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/ Foreign Currency Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Uang Muka dan Aset Lain-lain Jumlah Aset Liabilitas Pinjaman Utang Usaha Beban Akrual Jumlah Liabilitas Aset Bersih
USD USD USD USD USD
1,516 481 1,100 46,774 3,612
18,475 5,858 13,403 570,133 44,028 651,897
Assets Cash and Cash Equivalents Accounts Receivables Other Current Financial Assets Non-Trade Receivable from Related Parties Advances and Other Assets Total Assets
USD USD USD
16,918 18,148 5,755
206,208 221,211 70,146 497,565 154,332
Liabilities Loans Account Payables Accrued Expenses Total Liabilities Net Assets
32. Perjanjian dan Ikatan
32. Agreements and Commitments
a. Pemasok Program Perusahaan mempunyai program distribusi dan perjanjian jasa teknik dengan beberapa pemberi program televisi.
a. Program Suppliers The Company have program distribution and technical service agreements with various TV program providers.
Perjanjian tersebut dapat diperbaharui kembali dan berlaku untuk jangka waktu satu (1) hingga tiga (3) tahun dari tanggal 31 Desember 2013. Beberapa perjanjian juga mengizinkan
The agreements are renewable and valid for certain periods ranging from one (1) to three (3) years from December 31, 2013. Certain agreements also allow the Company to share 60
March 26, 2015
222
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan untuk membagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemberi program. Selain itu, perjanjian menetapkan, antara lain, biaya yang harus dibayar untuk setiap tipe pelanggan yang dilayani oleh Perusahaan.
commercial time and require placement of security deposits with program providers. Furthermore, the agreements stipulate, among others, fees to be paid for each type of subscribers serviced by the Company.
Perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.
The above mentioned agreements have been novated by the Company to LN.
b.
Menara Telekomunikasi dan Infrastruktur Inbuilding Coverage Sejak tahun 2013, Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan berbagai penyedia menara telekomunikasi antara lain dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Bali Telekom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Towerindo Konvergensi, PT Solusi Menara Indonesia, dan PT Dayamitra Telekomunikasi, untuk menyewa sebagian ruang (space) pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal berkisar antara 5 – 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 – 10 tahun berikutnya. Perusahaan juga memiliki perjanjian sewa infrastruktur antara lain dengan PT Mac Sarana Djaya, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia untuk periode awal rata-rata 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk rata-rata 5 tahun berikutnya.
b.
Telecommunication Tower and Inbuilding Coverage Infrastructure Since the year 2013, the Company has lease agreements with various providers of telecommunication towers, among others, with PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Creative Pratama, PT Bali telecom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Facility Information, PT Towerindo Convergence, PT Solutions Tower Indonesia, and PT Dayamitra telecommunications, to lease part of the room (space) in the telecommunications tower and land for initial period ranged from 5-10 years and can be extended to 5-10 years. The company also has a lease agreement among other coverages with PT Sarana Djaya Mac, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia for an initial period of an average of 5 years and can be extended to an average of 5 years later.
c. PT Ciptadana Multifinance Hingga bulan Maret 2014, Perusahaan memiliki fasilitas sewa pembiayaan pada PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp161.088. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas semua fasilitas tersebut pada bulan Juni 2014.
c. PT Ciptadana Multifinance Until March 2014, the Company has finance lease facilties from PT Ciptadana Multifinance amounting to Rp161,088. The company has paid off all the facilities in June 2014.
Hingga bulan Oktober 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp67.671. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan dengan tingkat suku bunga 15,5% per tahun.
Until October 2014, The company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp67,671. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months with 15.5% interest rate per annum.
Perusahaan telah melakukan pelunasan fasilitas tersebut di November 2014.
The Company has paid the facility in November 2014.
Pada bulan Desember 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp10.000.
In December 2014, the Company factor some its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp10,000.
Pada tahun 2012, PT FMN, entitas anak, menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp7.994. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan.
In year 2012, PT FMN, a subsidiary, factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting to Rp7,994. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months.
Untuk fasilitas di atas, Perusahaan dan PT FMN, entitas anak, dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 14,5% -
On the facilities above, the Company and PT FMN, a subsidiary, bear interest at annual rate of 14.5% - 15.5%. 61
March 26, 2015
223
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
15,5%. Jenis barang modal untuk fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9).
Types of assets for the finance lease facilities are property, plant, and equipment (Note 9).
Pada tahun 2014, sesuai dengan perjanjian No. 383/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 14 Oktober 2014, No. 402/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 23 Oktober 2014, dan No. 0455/CMF/MKT/XI/2014 tertanggal 12 November 2014 PT Internux, melakukan beberapa transaksi penjualan dan penyewaan kembali dengan PT Ciptadana Multifinance untuk jangka waktu fasilitas selama 36 bulan (termasuk grace period tidak membayar utang pokok selama 18 bulan) dengan suku bunga 15.5% per tahun efektif in arrear.
In 2014, according to the agreement No. 383 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 14, 2014, No. 402 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 23, 2014, and No. 0455 / CMF / MKT / XI / 2014 dated November 12, 2014 PT Internux, doing some sale and leaseback transaction with PT Ciptadana Multifinance facility for a period of 36 months (including a grace period of not paying the principal debt for 18 months) with 15.5% interest rate per year effective in arrear.
d. PT Asiatic Sejahtera Finance Dari tahun 2011 sampai dengan 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp10.309. Pada bulan November 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas tersebut.
d. PT Asiatic Sejahtera Finance From year 2011 until 2013, the Company obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp10,309. In November 2014, the Company has paid off all the facilities.
Dari tahun 2012 sampai dengan 2013, FMN, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.846.
From year 2012 until 2013, FMN, a Subsidiary, obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp4,846.
Untuk fasilitas sewa pembiayaan di atas, Perusahaan dan FMN dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 15%. Periode sewa pembiayaan ini adalah 3 tahun. Jenis barang modal untuk fasilitas-fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9).
On those finance lease facilities above, the Company and FMN bear interest at annual rate of 15%. The period of the facility is 3 years. Types of assets for those finance lease facilities are property, plant and equipment (Note 9).
Pada bulan November 2014, FMN, entitas anak, melakukan pelunasan fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.350.
In November 2014, FMN a subsidiary, has paid off the finance lease facility amounting to Rp4,350.
e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia sebesar Rp22.000 dengan jumlah cicilan perbulan tetap selama 36 bulan.
e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia In August 2013, the Company obtained finance lease facility from PT Century Tokyo Leasing Indonesia amounting Rp22.000 with monthly fixed instalment for 36 months period.
Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp30.000 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
In October 2014, the Company obtained finance lease facility amounting Rp30,000 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with monthly fixed instalment for 36 months period with 12.5% interest rate per annum.
f. PT Nap Info Lintas Nusa Perusahaan memiliki perjanjian senilai USD20,000 dengan PT Nap Info Lintas Nusa untuk langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun dengan hak untuk memperpanjang selama 5 tahun.
f. PT Nap Info Lintas Nusa The Company has an agreement worth USD20,000 with PT Nap Info Lintas Nusa for a communication system service for a period of 15 years with an extension right for another 5 years.
Perjanjian ini telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.
This agreement has been novated by the Company to LN.
g. PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Tech Investment dimana PT I setuju untuk membeli peralatan Broadband Wireless Access beserta layanannya dari PT Huawei Tech Investement.
g. PT Huawei Tech Investment On 2013, PT I entered to cooperation agreement with PT Huawei Tech investment where PT i agreed to purchase Broadband Wireless Access equipment and its services from PT Huawei Tech Investment.
62
March 26, 2015
224
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
h. Raiffeisen Bank International AG Pada tanggal 9 Juni 2014, PT I menandatangani beberapa perjanjian lindung nilai atas utang bank berdenominasi dolar AS dengan Raiffeisen Bank International AG cabang Singapura dan dicatat pada ”aset tidak lancar lainnya”, sebagai berikut: No. Contract/ Contract No.
Tanggal Kesepakatan/ Agreement Date
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Date
2014060915320 2014060915298 2014060915325 2014060915300 2014060915301 2014060915302
09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014 09 Juni 2014
27 April 2016 27 April 2016 26 Oktober 2016 26 Oktober 2016 26 April 2017 26 April 2017
h. Raiffeisen Bank International AG On June 9, 2014, PT I entered to hedging agreements for bank loan which denominated US Dollar with Raiffeisen Bank International AG, Singapore branch and recorded at ”other non-current assets”, as follows: Nilai Kontrak/ Contract Value
Jumlah / Total
33. 1)
Selisih/ Difference
USD USD USD USD USD USD
2,500,000.00 2,500,000.00 5,000,000.00 5,000,000.00 17,500,000.00 17,500,000.00
USD USD USD USD USD USD
2,809,912.00 2,318,994.00 5,759,644.00 4,503,634.00 20,593,734.00 15,342,592.00
USD USD USD USD USD USD
309,912.00 (181,006.00) 759,644.00 (496,366.00) 3,093,734.00 (2,157,408.00)
USD
50,000,000.00
USD
51,328,510.00
USD
1,328,510.00
33.
Litigation
Gugatan Hukum Arbitrase
Nilai Wajar/ Fair Value
1)
Arbitration
Pada tanggal 3 September 2008, APM (dahulu merupakan Entitas Anak), telah mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Astro All Asia Networks PLC (Tergugat I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Tergugat II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Tergugat III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Tergugat IV), Ralph Marshall (Tergugat V), Sean Dent (Tergugat VI), Nelia Concap Cion Molato (Tergugat VII), Liza Tjondro (Tergugat VIII), PT Adi Karya Visi (Tergugat IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Tergugat X), PT Karyamegah Adijaya (Tergugat XI), PT Abadi Berkah (Tergugat XII) dan PT Direct Vision (Turut Tergugat) dengan Nomor Pendaftaran No.: 1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL tertanggal 3 September 2008. Perusahaan bukan merupakan pihak dalam gugatan ini. APM mengajukan gugatan tersebut dengan tuntutan ganti rugi total sebesar USD1,500,000 (“Gugatan Perdata Indonesia”).
On September 3, 2008, APM (formerly was a subsidiary of the Company), had filed a lawsuit to the District Court of South Jakarta against Astro All Asia Networks PLC (Defendant I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Defendant II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Defendant III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Defendant IV), Ralph Marshall (Defendant V), Sean Dent (Defendant VI), Nelia Concap Cion Molato (Defendant VII), Liza Tjondro (Defendant VIII), PT Adi Karya Visi (Defendant IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Defendant X), PT Karyamegah Adijaya (Defendant XI), PT Abadi Berkah (Defendant XII) and PT Direct Vision (CoDefendant) with Register Number, No:1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL dated September 3, 2008. The Company is not a party in this lawsuit. APM filed the said lawsuit to claim for a total amount of USD1,500,000 (“Indonesian Proceedings”).
Atas Gugatan Perdata Indonesia tersebut pada tanggal 13 Mei 2009 telah keluar putusan sela yang menyatakan menolak eksepsi yang dikemukakan oleh Tergugat I, II, III dan V serta menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara (“Putusan Sela”). Atas Putusan Sela tersebut telah diajukan pernyataan banding pada tanggal 22 Mei 2009 oleh Tergugat I, II, III dan V.
An interim decision was ordered on May 13, 2009, with respect to the Indonesian Proceedings which rejected the challenges submitted by the Defendants I, II, III and V and held that the said court is competent and has the jurisdictional powers to hear the matter (“Interim Decision”). Over such Interim Decision, the relevant defendant has made an appeal to Jakarta District Court on May 22, 2009, Defendant I, II, III and V.
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Tergugat I, II, III dan V telah menyatakan kasasi atas Putusan banding terhadap Putusan Sela tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 11 Juni 2012 dan APM menyatakan kasasi atas putusan banding terhadap Putusan Pokok Perkara Gugatan Perdata Indonesia tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 25 Oktober 2013.
Whereas towards Jakarta High Court Decision, the Defendant I, II, III and V has made petition for cassation on the appeal decision on the Interim Injunction to Supreme Court on June 11, 2012 and APM has made petition for cassation on the appeal decision on the principal of the case to Supreme Court on October 25, 2013.
63
March 26, 2015
225
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada tanggal 6 Oktober 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (sebelumnya bernama AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) mengajukan Permohonan Arbitrase terhadap APM, Perusahaan dan PT Direct Vision (“DV”) untuk proses arbitrase di Singapore International Arbitration Centre (SIAC), Singapura. Permohonan arbitrase sesuai Notice of Arbitration tertanggal 6 Oktober 2008 yang diajukan Astro Group adalah menuntut pembayaran restitusi dan/atau kuantum merit (quantum merit) sebesar lebih USD245,000 kepada APM, Perusahaan dan DV berdasarkan pelaksanaan Subscription and Shareholder Agreement (“SSA”) tertanggal 11 Maret 2005 berikut ganti rugi atas pelanggaran pasal 17.6 dari SSA yang timbul karena adanya Gugatan Perdata di Indonesia.
On October 6, 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (formerly known as AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) filed a Notice of Arbitration against APM, the Company and PT Direct Vision (“DV") under the rules of Singapore International Arbitration Centre (“SIAC”) in Singapore. The Notice of Arbitration, dated October 6, 2008 filed by Astro Group claimed payment of the sum of approximately USD245,000 by way of restitution and/or quantum merit by APM, the Company and DV pursuant to the Subscription and Shareholders Agreement dated March 11, 2005 (“SSA”), as well as damages for breach of Clause 17.6 of the SSA arising out of the Indonesian Proceedings.
Pada tanggal 7 Mei 2009, Tribunal SIAC telah menerbitkan Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Keputusan Arbitrase Interim”). Atas Keputusan Arbitrase Interim tersebut, Astro Group telah mengajukan Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase tersebut, APM dan DV telah mengajukan Permohonan Pembatalan kepada ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menolak pelaksanaan keputusan SIAC tersebut. Di dalam permohon tersebut, APM dan DV antara lain menyatakan: (i) bahwa sengketa dalam perkara Arbitrase tersebut di atas oleh Para Pemohon/Penggugat baru didaftarkan pada SIAC tanggal 6 Oktober 2008, sedangkan sebelumnya Termohon I/APM, sudah terlebih dahulu mendaftarkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Para Pemohon di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 3 September 2008; (ii) bahwa sengketa dalam Putusan Arbitrase bukanlah sengketa di bidang perdagangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 66 huruf b UU No. 30 Tahun 1999; (iii) bahwa Keputusan Arbitrase Interim telah mengintervensi hukum acara perdata di Indonesia dan oleh karenanya Keputusan Arbitrase Interim tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On May 7, 2009, SIAC issued an Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Interim Arbitration Award”). Astro Group has applied for the enforcement of the Interim Arbitration Award to the Chairperson of the District Court of Central Jakarta. On the said application, APM and DV submitted cancellation request to the District Court of Central Jakarta to decline the enforcement of Interim Arbitration Award. In the request, APM and DV stated: (i) that the disputes under the arbitration proceeding were only commenced at the SIAC by Astro Group on the October 6, 2008, which is after APM has filed the Indonesian Proceedings againts the Defendant at District Court of South Jakarta on September 3, 2008; (ii) that the disputes in the arbitration proceeding are not commercial disputes as stipulated in paragraph b of Article 66 the Arbitration Law No. 30 year 1999; (iii) that the Interim Arbitration Award intervenes the rules of the Civil Procedure Regulation in Indonesia, and such Interim Arbitral Award cannot be enforced by the District Court of Central Jakarta.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan pertimbangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa subtansi Keputusan Abitrase Interim adalah melebihi kewenangan yang sudah ditetapkan dan telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia, serta mengeluarkan Penetapan bahwa Keputusan Arbitrase Interim dimaksud tidak dapat dilaksanakan (Non Eksekutorial). Lebih lanjut, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut telah dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/Pdt.Sus/2010 tertanggal 24 Februari 2010 dan salinan Putusan Mahkamah Agung tersebut telah diterima oleh APM pada bulan Oktober 2010.
On October 28, 2009, the Chairperson of the District Court of Central Jakarta held that the Interim Arbitration Award is beyond the authority and has intervened the Indonesian Proceedings, and ordered that the Interim Arbitration Award is non executable (Non Executorial), i.e. cannot be executed in Indonesia. The Non Executorial stipulation was later affirmed by the Supreme Court on February 24, 2010 with registration No.01 K/Pdt.Sus/2010 and APM has received a copy of the certified decision of the Supreme Court in October 2010.
64
March 26, 2015
226
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada tanggal 16 Pebruari 2010, Tribunal SIAC telah menerbitkan Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (didaftarkan dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 7 of 2010 tertanggal 18 Pebruari 2010) (“Keputusan Arbitrase Final”). Dalam Keputusan Arbitrase Final tersebut, Tribunal SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng untuk melakukan: a) pembayaran restitusi kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM103,334; b) pembayaran restitusi kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD5,773; dan c) pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD59,327.
On February 16, 2010, SIAC issued the Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 7 of 2010 on February 18, 2010) (“Interim Final Award”) and ordered that APM, the Company and DV are jointly and severally liable in restitution, for the following amounts:
Sedangkan untuk biaya yang timbul atas adanya Gugatan Perdata di Indonesia, Tribunal SIAC memerintahkan APM dan Perusahaan untuk membayar ganti kerugian kepada Astro Nusantara International BV dan Astro Nusantara Holdings BV sebesar USD608, GBP23 dan SGD65.
Further, in relation to the claims arising out of the Indonesian Proceedings, the Tribunal ordered that APM and the Company shall pay damages to Astro Nusantara International BV and Astro Nusantara Holdings BV in the amounts of USD608, GBP23 and SGD65.
Keputusan Arbitrase Final tersebut diperbaiki sebagaimana dengan Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 tertanggal 23 Maret 2010 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 14 tahun 2010 tertanggal 12 April 2010), yang perubahannya antara lain adalah perubahan nilai pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC semula sebesar USD59,327 menjadi sebesar USD59,459 (“Perbaikan Keputusan Arbitrase Final”).
The Interim Final Award was amended as stipulated in the Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 dated March 23, 2010 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 14 of 2010 on April 12, 2010) in which, inter alia, the amount of restitution awarded to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC has been amended from USD59,327 to USD59,459 (“Amendment of Interim Final Award”).
Pada tanggal 5 Februari 2010 SIAC menerbitkan Putusan SIAC on Cost for the Preliminary Hearing From 20 to 24 April 2009 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No.06 tahun 2010 tertanggal 10 Februari 2010), yang antara lain APM, Perusahaan dan DV diperintahkan untuk membayar biaya Preliminary Hearing tertanggal 20 sampai dengan 24 April 2009 sebesar (apabila dikonversi ke dalam USD) kurang lebih USD600 (“Partial Costs Award”).
On February 5, 2010, SIAC issued a Further Partial Award and SIAC Award on Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 (registered at SIAC Registry Award as Award No.06 of 2010 dated February 10, 2010) in which APM, the Company and DV were ordered to pay the Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 in the amount of (if converted to the USD) approximately USD600 (“Partial Costs Award”).
Pada tanggal 3 Agustus 2010, SIAC telah menerbitkan Final Award – Interest and Costs (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 41 tahun 2010 tertanggal 5 Agustus 2010) (“Final Cost Award”). Dalam Putusan tersebut, SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV untuk secara tanggung renteng melakukan: a) pembayaran interest kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM35,947; b) pembayaran interest kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD1,397; c) pembayaran interest kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD14,532.
On August 3, 2010, the arbitral tribunal of SIAC further issued a Final Award on Interests and Costs (registered at SIAC Registry Award as Award No. 41 of 2010 dated August 5,2010) (“Final Costs Award”) whereby APM, the Company and DV were held jointly and severally to:
Final Cost Award tersebut sekaligus membebankan seluruh biaya arbitrase kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng dan melakukan pembayaran SIAC deposit sebesar SGD617 dan sebesar SGD151 terkait persidangan di
The Final Cost Award apportioned the costs of arbitration and held APM, the Company and DV jointly and severally liable and paid to the SIAC the deposit in the amount of SGD617 and the amount of SGD151 in regard with the hearing in London in
a) b) c)
a) b) c)
to Astro All Asia Network PLC, the sum of RM103,334; to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD, the sum of USD5,773; and to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC, the sum of USD59,327.
pay interest to Astro All Asia Network PLC in the amount of RM35,947; pay interest to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD in the amount of USD1,397; and pay interest to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC in the amount of USD14,532.
65
March 26, 2015
227
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
London bulan September 2009. Pembayaran legal cost dan disbursement yang harus ditanggung APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng sebesar GBP730, SGD2,881, RM63 dan USD36.
September 2009. The legal costs and disbursements in which APM, the Company and DV were jointly and severally liable are in the amount of GBP730, SGD2,881, RM63 and USD36.
Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat bahwa kewajiban untuk membayar sebagaimana diperintahkan dalam Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award harus tunduk pada jurisdiksi hukum di Indonesia, sesuai dengan Pasal V Konvensi New York dan Pasal 66 huruf c, Pasal 70 dan alinea 18 Penjelasan Umum Undang-Undang Arbitrase No. 30 Tahun 1999, mengingat obyek dari SSA yaitu para pihak, aset dan pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup hukum Indonesia maka pelaksanaan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award tidak dapat bertentangan dengan hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia.
The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated that the Company’s obligation to pay under the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are subject to enforcement in accordance with the relevant applicable laws and regulations in Indonesia within the jurisdiction of the Indonesian courts, as stipulated under the Article V of the New York Convention and paragraph c of Article 66, Article 70 and paragraph 18 General Explanation of Arbitration Law No. 30 year 1999. Since the object of the SSA, all the Company’s assets and the execution are governed by the laws of Indonesia, the enforcement of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award shall comply with the laws and regulations of Indonesia.
Sesuai dengan UU Arbitrase disebutkan bahwa Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, apabila telah memenuhi syaratsyarat yang ditentukan dalam UU Arbitrase; dan disamping itu terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur tertentu, sebagaimana masing-masing tercakup dalam ketentuan pasal-pasal dan penjelasan UU Arbitrase tersebut.
The Arbitration Law stipulates that for the recognition and enforcement of an International Arbitral Award in Indonesia, it shall fulfill the provisions of the Arbitration Law, and the parties can request to have an arbitral award annulled upon the existence of certain conditions as set out in the Articles and Explanation of the Arbitration Law.
Pada tanggal 23 Juni 2010, APM dan DV mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara No.: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.300”), dengan dasar bahwa putusan-putusan SIAC tersebut bertentangan dengan ketertiban umum, sehingga keputusan-keputusan Arbitrase tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia.
On June 23, 2010, APM and DV filed the annulment claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award to the District Court of with Case Register Number: Central Jakarta 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No.300”), provided that such Arbitration Awards have contravened with public policy, therefore those such Arbitration Awards shall not be enforced in Indonesia.
Pihak yang digugat dalam Perkara No. 300 adalah Astro Group.
The Defendant party in the Case No. 300 is Astro Group.
Terhadap Perkara No. 300, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan sela, yang pada pokoknya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa gugatan pembatalan yang diajukan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dimana terhadap putusan-putusan sela tersebut, saat ini telah dilakukan upaya hukum banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei 2011, sebagaimana tertuang di dalam Risalah Permohonan Banding Nomor 113/SRT.PDT.BDG/2011/PN.JKT.PST Jo Nomor 300/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. Pada tanggal 21 Juli 2014,Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan surat pemberitahuan kepada DV bahwa Gugatan DV tidak dapat diterima di tingkat Mahkamah Agung
Toward the Case No. 300, the Council of Judges has issued a court injunction, which mainly rules that the District Court of Central Jakarta is not authorized to examine the claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award, where it had been appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia on May 19, 2011, as stated under the Minute of Appeal Application Number 113/SRT.PDT.BDG/2011/ PN.JKT.PST in conjunction with Number 300/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST. On 21 July 2014, the Central Jakarta District Court issued a notice to DV that the DV Claim could not be accepted.at the level of the Supreme Court
66
March 26, 2015
228
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Selain Perkara No. 300, DV juga telah mengajukan gugatan terhadap Astro Group tentang untuk “Tidak Dikeluarkannya Eksekuatur atas Putusan Arbitrase Final” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara.: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.301”), pada tanggal 23 Juni 2010.
Other than the Case No. 300, DV has also filed a claim toward Astro Group regarding “The Refusal to Issue The Executorial Toward The Final Arbitration Award” in Central Jakarta District Court with Case Register Number: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No. 301”), on 23 June 2010.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Putusan atas Perkara No.301, yang pada pokoknya memutus Gugatan DV tidak dapat diterima.
On August 25, 2011, the Central Jakarta District Court has issued the Decision on Case No. 301, which mainly ruled that the DV Claim could not be accepted.
Dalam salah satu pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis hakim dalam putusannya disebutkan bahwa putusan gugatan DV tidak dapat diterima oleh karena dinilai premature (belum saatnya diajukan) dengan telah dicabutnya Surat Penetapan Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Terkait dengan Perkara SIAC Arbitration No. 062/08 tertanggal 9 Juni 2010 oleh Astro Group (Putusan Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final) melalui surat pencabutan tertanggal 26 Agustus 2010.
In one of the legal considerations given by the panel of judges in its decision has stated that the DV claim could not be accepted because it was considered premature (imperfect time of submission) by the revocation of Letter of Application for Executorial Injunction of Final Arbitration Award Related to the SIAC Arbitration Case No. 062/08 dated June 9, 2010 by Astro Group (Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award) through their revocation letter dated August 26, 2010.
Pada tanggal 9 September 2011, melalui surat Nomor Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV telah mengajukan memori banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 26 Agustus 2011, sebagaimana tertuang di dalam Surat Permohonan Banding 67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST.Jo Nomor: Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.
On September 9, 2011, through the letter No. Ref.: 1000/SWH0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV has submitted the memory of appeal toward Central Jakarta District Court Decision dated August 26, 2011, as stated in the Letter of Appeal Application No.67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST. in conjunction with Number: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.
Saat ini, belum ada keputusan tertulis yang resmi dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan diberitahukan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada DV (maupun pada penasehat hukumnya), yang menyatakan bahwa Mahkamah Agung telah menolak upaya banding DV terhadap Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST
Currently, there is no formal written decision issued by the Supreme Court and already formally notified by Central Jakarta District Court to DV (and/or its lawyer), which stated that the Supreme Court has already rejected DV’s appeal against Central Jakarta District Court Decision on case No. 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST
Perlu kiranya diketahui juga bahwa sampai dengan saat ini sama sekali tidak pernah ada penetapan eksekuatur (penetapan untuk dapat dilaksanakannya) atas Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagaimana syarat eksekuatur tersebut diatur di dalam ketentuan Pasal 66 (d) UU Arbitrase.
It is necessary to be noted that up until today, there are no order for the executorial (order to enforce an award) toward Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award, that has been issued by the Head of District Court of Central Jakarta in Indonesia, as such order for executorial requirements is stipulated by Article 66 (d) of Arbitration Law.
Bahwa pada tanggal 11 September 2012, Pengadian Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Putusan Arbitrase International berdasarkan Nomor: 32 tahun 2009 jo Nomor : 16 Tahun 2010 jo Nomor 07 tahun 2010 jo Nomor 14 tahun 2010 jo Nomor 41 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa Putusan SIAC tanggal 3 Oktober 2009 (Further Partial Award), Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final dan Final Cost Award (seluruhnya
Whereas on September 11, 2012, the Central Jakarta District Court has rendered an Order on International Arbitration Award based on No. 32 year 2009 jo No. 16 year 2010 jo No. 07 year 2010 jo No. 14 year 2010 jo No. 41 year 2010 states that SIAC Award dated October 3, 2009 (Further Partial Award), Partial Cost Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award,and Final Cost Award (all referred to as SIAC Awards) cannot be executed (Non Exequator) in Indonesia. 67
March 26, 2015
229
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
disebut Putusan SIAC) dinyatakan tidak dapat dilaksanakan (non eksekuatur) di Indonesia. Menurut pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan SIAC tersebut tidak dapat dilaksanakan atau di eksekusi karena Putusan SIAC tersebut merupakan bentuk campur tangan pihak luar (badan arbitrase asing) dalam urusan peradilan di Indonesia yang nyata-nyata dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia (vide Pasal 3 ayat 2 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman), pelanggaran terhadap asas hukum acara yang berlaku di Indonesia (asas Poin’t de Interest Poin’t de action), serta pelanggaran terhadap asas Audi Et Alteram Partem, sehingga dapat dikualifikasikan bertentangan dengan ketertiban umum.
Based on legal consideration given by the Central Jakarta District Court, the said SIAC Awards cannot be enforced or executed because such SIAC Awards were in the form of intervention by the foreign jurisdiction (international arbitration) to the judicial jurisdiction in Indonesia, which obviously forbid by pervailing laws and regulations in Indonesia (vide Article 3 paragraph (2) Law No. 48 of 2009 concerning on Judicial Power violating the procedural law priciples in Indonesia (principle of “Poin’t de Interest Poin’t de action”), and violatiing the principle of “Audi et Alteram Partem”, therefore the said SIAC Awards can be considered against the public order.
Terhadap Penetapan non Eksekutorial tanggal 11 September 2012, Astro Group telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 25 September 2012. Atas permohonan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2013 Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Nomor: 877 K/Pdt.Sus/2012 yang menolak permohonan kasasi Astro Group.
Against the Order of Non Executorial dated September 11, 2012, Astro Group has submitted a petition for Cassation to the Supreme Court on 25 September 2012. Toward the petition, on 26 March 2013 the Supreme Court has rendered a Decision No : 877 K/Pdt.Sus/2012 that refused the petition for Cassation of Astro Group.
Manajemen berdasarkan anjuran dari penasehat hukum menganggap bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award merupakan kelanjutan atas Keputusan Arbitrase Interim. Penasehat hukum Perusahaan MR & Partners telah menyimpulkan bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award tidak dapat dilaksanakan atau dieksekusi di Indonesia dan lebih lanjut Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku di Indonesia.
The management is of the opinion that based on the Company’s legal advisor’s advice, the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are a continuance of the Interim Arbitral Award. The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, has concluded that the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award could not be enforced in Indonesia, and moreover, the Company is not legally liable for the execution of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award under the applicable laws of Indonesia.
Pada tanggal 5 Agustus 2010 dan 3 September 2010 atas Permohonan secara ex-parte- dari Astro Group sebelumnya tersebut, High Court of Singapore telah menerbitkan putusanputusan eksekuatur atas kelima SIAC Awards yang terdiri dari: Preliminary Award tertanggal 7 Mei 2009, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Cost Award dated 5 Februari 2010, Keputusan Arbitrase Final tertanggal 16 Februari 2010 , dan Final Cost Award di Singapura tertanggal 3 Agustus 2010 (“Pelaksanaan Eksekusi Putusan”).
On 5 August 2010 and 3 September 2010, the High Court of Singapore upon the Astro Group’s ex-parte application issued enforcement orders for the execution of five SIAC Awards which consist of the Preliminary Award dated 7 May 2009, Further Partial Award dated 3 October 2009, Partial Cost Award dated 5 February 2010, Interim Final Award dated 16 February 2010, and Final Cost Award dated 3 August 2010 (the “Enforcement Orders”).
Pada tanggal 24 Maret 2011 Astro Group meminta pelaksanaan Putusan SIAC di Singapura (“Perintah Pelaksanaan Putusan”). Pada tanggal 3 Mei 2011, kuasa hukum Perusahaan di Singapura mengajukan permohonan upaya perlawanan terhadap Perintah Pelaksanaan Putusan yang diperoleh oleh Astro Group. Permohonan Perusahaan tersebut diterima oleh High Court Singapore, High Court Singapore mengesampingkan Perintah Pelaksanaan Putusan dan pada saat yang bersamaan memperkenankan Perusahaan untuk mengajukan permohonan keberatan atas Pelaksanaan Eksekusi Putusan.
On March 24, 2011, the Astro Group entered judgments in Singapore in terms of the SIAC Awards (the “Enforcement Judgments”). On May 3, 2011, the Company’s lawyers in Singapore applied to set aside the Enforcement Judgments obtained by the Astro Group. The Company’s applications were successful; the Singapore High Court set aside the Enforcement Judgments and at the same time, allowed the Company to file its applications to challenge the Enforcement Orders.
68
March 26, 2015
230
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan mengajukan permohonan lanjutan pada 12 September 2011 untuk mengesampingkan Pelaksanaan Eksekusi Putusan. Astro Group juga mengajukan banding atas pengesampingan Perintah Pelaksanaan Putusan. Kedua upaya banding Astro Group maupun permohonan keberatan Perusahaan atas pelaksanaan eksekusi dari SIAC Awards telah disidangkan di Singapore High Court pada tanggal 2325 Juli 2012.
The Company filed the further applications on 12 September 2011 to set aside the Enforcement Orders. The Astro Group also appealed against the setting aside of the Enforcement Judgments. Both the Astro Group’s appeals and the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders were heard in the Singapore High Court on July, 23 - 25, 2012.
Pada tanggal 23 Oktober 2012, Singapore High Court memberikan putusan sebagai berikut : (i) menolak Permohonan Banding dari Astro Group dan (ii) menolak Permohonan atas Keberatan atas pelaksanaan putusan SIAC dari Perusahaan. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan kasasi kepada Singapore Court of Appeal. Astro Group menarik permohonan nya atas permohonan izin banding kepada High Court dan diperintahkan untuk membayar biaya kepada Perusahaan, Sidang permohonan banding tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 - 12 April 2013. Perusahaan dan Astro Group diwakili oleh masing-masing Queen’s Counsel dan para pengacara di Singapura.
On October 23, 2012, the Singapore High Court released its decision (i) dismissing the Astro Group’s Appeals(against the setting aside of the Enforcement Judgments) and (ii) dismissing the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders. The Company then filed an appeal to the Singapore Court of Appeal. The Astro Group withdrew its application for leave to appeal against the dismissal of their appeals by the High Court, and was ordered to pay costs to the Company. The Company’s appeal was heard from April 10 – 12, 2013. The Company and the Astro Group were represented by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Oktober 2013, Singapore Court of Appeal mengabulkan sebagian permintaan Perusahaan, yang mana diantaranya biaya perkara akan dibayar oleh Astro Group dan memutuskan bahwa kelima SIAC Awards yang dikenakan kepada PT Ayunda Prima Mitra, Perusahaan dan PT Direct Vision (bersama-sama disebut “Termohon”) di SIAC untuk perkara Arbitration No. 62 of 2008, tidak dapat dilaksanakan di Singapura oleh pihak ke-enam sampai dengan ke-delapan dari Pihak Astro diatas yaitu Astro All Asia Networks PLC. Measat Broadcast Networks Systems Sdn Bhd dan All Multimedia Networks FZ-LLC (“Pihak Astro Yang Ditambahkan”). Pihak Astro Yang Ditambahkan tersebut bukan merupakan pihak dalam perjanjian arbitrase dengan Termohon (termasuk dengan Perseroan) akan tetapi dimasukkan untuk ikut serta ke dalam proses arbitrase oleh Arbitral Tribunal berdasarkan Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, dengan mengesampingkan keberatan yang diajukan berulang kali oleh Perusahaan atas penambahan pihak tersebut.
In a judgment released in the evening of 31 October 2013, the Singapore Court of Appeal allowed the Company’s appeal in part, with costs to be paid by the Astro Group. The Court held that the five SIAC Awards previously made against PT Ayunda Prima Mitra, the Company and PT Direct Vision, respectively (“Respondent Parties”) in SIAC Arbitration No. 62 of 2008 were not enforceable in Singapore by the 6th to 8th of the Astro Group parties above i.e. Astro All Asia Networks PLC, Measat Broadcast Network Systems Sdn Bhd and All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (the “Added Astro Companies”). The Added Astro Companies had not been party to the arbitration agreement with the Respondent Parties (including the Company) but were nonetheless joined to the arbitration by the Arbitral Tribunal purporting to invoke its powers under Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, against the repeated protests of the Company.
Akibat dari Putusan yang dikeluarkan oleh Singapore Court of Appeal tersebut maka dari total denda sebesar USD250.000 yang sebelumnya diperintahkan untuk dibayar oleh Termohon berdasarkan SIAC Awards, hanya sejumlah yang terdiri dari USD608, GBP23 dan SGD65 (“Jumlah Putusan”) saja yang dimintakan pelaksanaan pembayarannya di Singapura oleh Perusahaan. Perusahaan telah membayar Jumlah Putusan kepada pihak pertama sampai pihak kelima dari Pihak-Pihak Astro.
The practical effect of the Singapore Court of Appeal’s judgment is that out of the collective sum of over USD250,000 previously ordered to be paid by the Respondent Parties under the SIAC Awards, only the sums of USD608, GBP23 and SGD65 (the “Enforceable Sums”) are enforceable against the Company, in Singapore. The Company has paid the Enforceable Sums to the 1st to 5th of the Astro Group parties.
Perusahaan dan Astro Group telah melaksanakan persidangan pada tanggal 9 September 2014 di hadapan (Singapore) Court of Appeal, dihadiri oleh Queen’s Counsel masing-masing dan pengacara Singapura, untuk memperjelas antara lain
The Company and the Astro Group had a hearing on 9 September 2014 before the Court of Appeal, attended by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers, to clarify inter alia the enforceability of the other Awards (SIAC Awards). 69
March 26, 2015
231
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
pelaksanaan Awards (Putusan SIAC) lainnya. The Singapore Court Appeal, dalam keputusan tanggal 11 September 2014, menjelaskan dan menegaskan bahwa sisa (lebih dari 99%) dari jumlah yang sebelumnya telah diperintahkan (oleh Tribunal) yang harus dibayar kepada Astro Group tidak dapat diberlakukan, dan tidak perlu dibayar oleh Perusahaan. Satusatunya biaya yang dibayarkan kepada pihak 1 sampai dengan pihak 5 dari Astro Group adalah sejumlahi USD608, GBP23 dan S$ 65, dan telah dibayar oleh Perusahaan pada bulan November 2013.
The Singapore Court of Appeal has, in a decision dated 11 September 2014, clarified and confirmed that the remainder (over 99%) of the sum that had previously been ordered (by the Tribunal) to be paid to the Astro Group is not enforceable, and need not be paid by the Company. The only sums payable to the 1st to 5th of the Astro Group parties are the sums of USD608, GBP23 and S$65, which have already been paid by the Company in November 2013.
Perusahaan telah mengajukan jumlah biaya hukum dari sidang Juli 2012 dan April 2013 kepada Court of Appeal yang akan dikaji oleh pengadilan (Court of Appeal). Pengadilan mengeluarkan putusan pada tingkat pertama berkaitan dengan sidang April 2013 yang keluar pada bulan November 2014.Baik Astro dan Perusahaan telah mengajukan permohonan agar keputusan ini di-review kembali (banding) oleh High Court Judge dan akan disidangkan pada Mei 2015. Secara terpisah, pengkajian biaya untuk sidang Juli 2012 akan dillaksanakan pada Maret 2015
The Company has applied for the amount of its legal costs of the July 2012 and April 2013 hearings before the Court of Appeal to be assessed by the court. The Court released its decision at first instance in respect of the April 2013 hearing in November 2014. Both Astro and the Company have applied for this decision to be reviewed by a High Court Judge. The reviews will be heard in May 2015. Separately, the assessment of costs for the July 2012 hearing will be heard in March 2015.
Pada tanggal 8 Juli 2011, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide (“Injunction”) membatasi transaksi atas aset Perusahaan sampai dengan jumlah yang dinyatakan dalam Injuction. Salah satu pengecualian penting dalam Injuction bahwa Perusahaan tidak dilarang untuk melakukan transaksi atau melepaskan aset-asetnya sehubungan dengan kegiatan bisnis yang wajar dan normal.
On July 8, 2011, the High Court of Singapore issued an Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide Order (“Injunction”), limiting the Company’s dealings with assets up to the amount stated in the Injunction. One important exception to the Injunction is that the Company is not prohibited from dealing with or disposing of any of its assets in its ordinary and proper course of business.
Pada tanggal 20 Januari 2014, High Court menyatakan bahwa Injunction tersebut tidak berlaku sejak tanggal Putusan tertanggal 31 Oktober 2013 Dengan demikian, Perusahaan bebas untuk berurusan dengan asetnya.
On 20 January 2014, the High Court declared that the injunction ceased to be operative with effect from the date of the Judgment dated 31 October 2013. As such, the Company is free to deal with its assets.
Perusahaan juga telah memohon ke (Singapore) High Court untuk penilaian terhadap kerugian yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan, sebagai akibat dari adanya Putusan Mareva diperoleh oleh Astro Group kepada Perusahaan dalam perjalanan proses Singapore Court. Sidang telah dilaksanakan pada bulan September 2014 dan Januari 2015, dan akan dilanjutkan di Mei 2015.
The Company has also applied to the High Court for an assessment of the damages, to be paid by the Astro Parties to the Company, arising from the Mareva Injunction obtained by the Astro Group against the Company in the course of the Singapore Court proceedings. The hearing was heard in part in September 2014 and January 2015, and adjourned for further hearing in May 2015.
Pada bulan Juli 2012, Astro Group memohon untuk mengubah Injunction, sehubungan adanya Perjanjian Option antara Perusahaan dengan Asia Link Dewa Ltd (“Option”). Pada tanggal 1 Agustus 2012, High Court of Singapore memutuskan memberikan putusan sela, tanpa mengurangi hak dari Perusahaan untuk melakukan perlawanan atas putusan tersebut, untuk pembayaran berupa uang yang didapat dari penjualan Option tersebut harus diletakkan pada bank account Perusahaan yang ada di Singapura, jika Option tersebut dilaksanakan. Sidang pokok perkara atas permohonan Astro Group untuk mengubah Injunction ini ditunda. Menindaklanjuti keputusan Court Appeal, Astro Group telah mengajukan permohonan untuk, dan telah dikabulkan untuk menarik
In July 2012, the Astro Group applied to vary the Injunction, in relation to an Option between the Company and Asia Link Dewa Ltd (the “Option”). On August 1, 2012, the High Court of Singapore made an interim order, without prejudice to the Company’s rights to contest the application, for the payment of any monies from the exercise of the Option into the Company’s bank account in Singapore, if the Option is indeed exercised. The substantive hearing of the Astro Group’s application to vary the Injunction was adjourned. Following the Court of Appeal’s decision, the Astro Group has have applied for, and been granted leave to withdraw their application for the variation of the Injunctions. On 2 September 2014, the Court ordered legal costs of S$5 to be paid by the Astro Parties to the Company. 70
March 26, 2015
232
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
permohonan mereka atas variasi dari Putusan Mareva. Pada 2 September 2014, pengadilan Singapura memerintahkan biaya hukum sebesar SGD $5 yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan. Pada tanggal 3 Agustus 2010, 9 September 2010 dan 9 Desember 2010, atas Permohonan dari Astro Group untuk eksekutorial SIAC Awards di Hongkong, High Court of Hong Kong telah menerbitkan putusan eksekuatur atas SIAC Awards yang terdiri dari Keputusan Arbitrase Final, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dan Final Cost Award di Hong Kong (“HK Orders”). Putusan yang berkaitan dengan HK Order telah berlaku pada tanggal 9 Desember 2010 (“HK Judgement”). telah menunjuk kuasa hukum Perusahaan di Hong Kong untuk mengajukan upaya perlawanan terhadap putusan eksekuatur tersebut.
On August 3, 2010, September 9, 2010 and December 9, 2010, upon the Astro group’s applications for the executorial of SIAC Awards in Hong Kong, the High Court of Hong Kong has issued orders for the execution of SIAC Awards which consist of Interim Final Award, SIAC Award on Further Partial Award dated October 3, 2009, Amendment of Interim Final Award, and Final Cost Award (the “HK Orders”). Judgment was subsequently entered in terms of the HK Orders on December 9, 2010 (“HK Judgment”). The Company has appointed Solicitor in Hong Kong in order to file an application to set aside the said order.
Pada tanggal 25 Juli 2011, Pemegang Saham Perusahaan, yaitu Accross Asia Limited (AAL), pemegang 55,11% saham dalam Perusahaan, yang berkedudukan di Hongkong, telah menerima Putusan Garnishee Order To Show Cause dari High Court of Hong Kong. Sebagaimana dinyatakan dalam Keterbukaan Informasi tertanggal 26 Juli 2011 di Bursa Efek Hong Kong, Putusan Garnishee Order To Show Cause berisi perintah untuk tidak dibayarkannya utang-utang AAL yang telah timbul atau jatuh tempo kepada Perusahaan (”Utang”). Selanjutnya disebutkan pula, bahwa dalam Garnishee Order To Show Cause tersebut AAL dijadwalkan untuk menghadiri sidang permohonan dari Astro Group pada tanggal 17 Agustus 2011. Di dalam sidang tersebut, Astro Group mengajukan agar AAL membayarkan utang, atau sebagian dari utang kepada Astro Group senilai dengan jumlah utang Perusahaan kepada Astro Group beserta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Garnishee Order To Show Cause tersebut.
On July 25, 2011, the Company’s Shareholders, i.e. Across Asia Limited (AAL), holder of 55.11% of shares in the Company, domiciled at Hong Kong, has received the Garnishee Order To Show Cause from the High Court of Hong Kong. As stated in the AAL’s Information Disclosure dated July 26, 2011 in Hong Kong Stock Exchange, the Garnishee Order To Show Cause ordered that all AAL’s existing debts or in due date shall not be paid to the Company (”Debts”). Furthermore, based on the Garnishee Order To Show Cause, on August 17, 2011, AAL was scheduled to attend before the court in the application hearing by Astro Group. In the said hearing, Astro Group requested that AAL shall pay the Debts, or part of the Debts to Astro Group up to the amount of the Company’s Debts to Astro Group, including all cost related with the Garnishee Order To Show Cause.
Berdasarkan Putusan Hong Kong Court yang diputuskan oleh Deputy High Court Judge Lok tertanggal 21 Maret 2012, dinyatakan bahwa AAL harus membayar utang kepada Pengadilan selama proses kasus Garnishee masih berlangsung (“Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong”).
Based on Hong Kong Court Decision made by Deputy High Court Judge Lok dated March 21, 2012, it orders that AAL needs to pay the Loan into the Court pending the resolution of the Hong Kong proceedings (“Payment Into Court Order”).
AAL telah mengajukan pernyataan banding atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Court of Appeal dan sidang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2012. Permintaan Banding AAL ditolak oleh Court of Appeal Hong Kong dan oleh karenanya pada tanggal 7 September 2012, AAL mengajukan permohonan ijin untuk kasasi pada Pengadilan Mahkamah Agung Hong Kong. Permohonan ijin untuk kasasi disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2012.
AAL has lodged an appeal to the Court of Appeal against the Payment Into Court Order and the appeal hearing took place on August 3, 2012. Such appeal was unsuccessful, and therefore on September 7, 2012, AAL took out a further application for leave to appeal to the Court of Final Appeal. The leave application was heard on October 31, 2012.
Dengan adanya Putusan BANI (sebagaimana disebut dibawah ini pada paragrap 2 (c) dibawah ini), pada tanggal 24 September 2012, AAL mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk membatalkan Putusan Perintah Pembayaran
Due to the BANI Award (as mentioned in paragraph (2)(c) below), on September 24, 2012, AAL made an application to the Court for an order to discharge the Payment Into Court Order and also another application for an order to lift the stay of 71
March 26, 2015
233
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
kepada Pengadilan Hong Kong dan juga mengajukan permohonan untuk melepaskan penundaan persidangan atas Garnishee Proceeding (dipercepat sidangnya) dan juga membatalkan Putusan Garnishee to Show Cause. Permohonan-permohonan tersebut disidangkan pada tanggal 27 September 2012, pada saat sidang Deputy High Court Judge Lok memerintahkan penundaan atas proses Garnishee Proceedings dilepaskan (dipercepat sidangnya). Pada saat sidang, Astro Group meminta kepada Pengadilan untuk menentukan tanggal pembayaran sehingga AAL dapat memenuhi ketentuan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan (Hong Kong), namun Pengadilan tidak memberikan ketentuan tanggal pembayaran dikarenakannya adanya perkembangan baru dari kasus tersebut. Sedangkan atas permohonan yang lain diatas telah disidangkan pada tanggal 9 – 13 September 2013.
the Garnishee Proceedings and to discharge the Garnishee Order To Show Cause. The said applications were heard on September 27, 2012, during which Deputy High Court Judge Lok ordered that the stay in respect of the Garnishee Proceedings be lifted (to expedite the hearing). At this hearing, the Astro Group requested the Court to fix a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, but the Court did not impose a timetable in light of the then recent developments. As to the other applications made by AAL, the hearing was fixed for September 9 to 13, 2013.
Dengan adanya Putusan BANI tersebut, permohonan AAL atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
Due to the BANI Award, AAL’s application for leave to the Court of Final Appeal in relation to the Payment Into Court Order has also been adjourned sine die with liberty to restore.
Pada tanggal 24 Januari 2013, Astro Group telah memohon dan mendapatkan anti-suit injuction terhadap AAL dan Perusahaan untuk menghentikan AAL dan Perusahaan untuk melanjutkan atau mengambil tindakan lebih lanjut sehubungan dengan PKPU proses (mengacu pada bagian 2(e) dibawah ini) tanpa persetujuan dari Pengadilan.
On January 24, 2013, the Astro Group applied and obtained an anti-suit injunction against AAL and the Company to restrain them from taking further steps in the PKPU proceedings (referred to in section 2(e) below) without the Court’s permission.
Pada tanggal 4 Februari 2013, Pengadilan menentukan tanggal kepada AAL untuk melakukan memenuhi Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong dalam waktu 14 hari (paling terlambat 18 Februari 2013), selanjutnya jangka waktu pembayaran diperpanjang menjadi tanggal 7 Maret 2013.
On February 4, 2013, the Court laid down a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, and ordered AAL to make the payment within 14 days (i.e. by February 18, 2013). Subsequently, this deadline was extended to March 7, 2013.
Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan mengajukan permohonan, antara lain, untuk mengesampingkan HK Orders dan HK Judgment (“Permohonan Pengesampingan di HK”).
On January 18, 2012, the Company made applications seeking, inter alia, to set aside the HK Orders and the HK Judgment (the “HK Setting Aside Application”).
Sementara itu, Astro Group telah mengajukan permohonan lebih lanjut agar putusan sidang Permohonan Pengesampingan di HK ditunda sampai dengan putusan di Singapura dikeluarkan. Permohonan tersebut dikabulkan pada tanggal 15 Maret 2012.
In the meantime, however, the Astro Group has made a further application seeking to stay the hearing of the HK Setting Aside Application pending resolution of the matter in Singapore. Such application was granted on March 15, 2012.
Pada saat sidang tanggal 27 September 2012, Pihak Astro Group mengajukan permohonan agar sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK dan permohonan atas Garnishee Proceeding disidangkan pada waktu yang bersamaan. Deputy High Court Judge Lok tidak berkenan untuk melaksanakan sidang permohonan tersebut sebelum ada Putusan Final dari Pengadilan Singapura, dan memilih untuk mendengarkan Garnishee Proceeding terlebih dahulu. Pengadilan Hong Kong mengusulkan untuk memeriksa kembali masalah ini pada sidang arahan yang diadakan pada tanggal 11 Maret 2013 dengan maksud untuk memutuskan
At the hearing on September 27, 2012, the Astro Group proposed that the HK Setting Aside Application be dealt with and heard together with the Garnishee Proceedings. Deputy High Court Judge Lok was reluctant to direct a composite hearing before receiving a final judgment from the Singapore Courts, preferring that the garnishee proceedings be heard first. The Hong Kong Court proposed to re-visit this issue at the direction hearing held on 11 March 2013 with a view to deciding whether the HK Setting Aside Application should also be heard at the substantive hearing of the garnishee proceedings. At the hearing on 11 March 2012, the Hong 72
March 26, 2015
234
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
apakah Permohonan Pengesampingan di HK harus didengar pada saat pemeriksaan substantif dari garnishee proceeding. Pada sidang tanggal 11 Maret 2012, Pengadilan Hong Kong membahas sidang dari garnishee proceeding dan tidak membahas usulan waktu untuk sidang Permohonan Pengesampingan di HK. Demikian juga, pada sidang arahan tanggal 13 Juni 2013, Pengadilan Hong Kong memperpanjang waktu untuk sidang garnishee proceeding dari 5 hari menjadi 8 hari (yakni sejak tanggal 9 hingga 18 September 2013) serta membuat consequential orders terhadap garnishee order tetapi tidak terkait dengan sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK. Garnishee Proceedings disidangkan sejak tanggal 9 hingga 19 September 2013.
Kong Court dealt with the hearing of the garnishee proceedings and did not deal with the proposed timing for hearing of the HK Setting Aside Application. Similarly, at the directions hearing on 13 June 2013, the Hong Kong Court extended the time for the hearing of the garnishee proceedings from 5 to 8 days (that is from 9 to 18 September 2013) as well as making consequential orders for the garnishee proceedings but did not deal with the hearing of the HK Setting Aside Application. The garnishee proceedings were heard from 9 to 19 September and closing submissions were heard on 19 October 2013.
Pada tanggal 31 Oktober 2013, High Court of Hong Kong mengeluarkan putusan sehubungan dengan garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). Dalam Garnishee Judgment, High Court Hong Kong memutuskan bahwa garnishee order nisi dijadikan absolut. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan memberikan Pemberitahuan Banding Garnishee Judgment kepada pihak lain dan mendaftarkan Pernyataan Banding di High Court of Hong Kong. Sidang atas Banding Garnishee Judgment belum dilaksanakan. Tidak akan ada legal action yang dapat dilakukan sampai dengan adanya putusan atas Permohonan Pengesampingan di HK, yang mana sidangnya akan dilaksanakan di Bulan December 2014.
On 31 October 2013, the High Court of Hong Kong delivered its decision in respect of the garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). In the Garnishee Judgment, the High Court of Hong Kong ordered that the garnishee order nisi be made absolute. On 28 November 2013, The Company served a Notice of Appeal against the Garnishee Judgment on the other parties and filed the Notice of Appeal in the High Court of Hong Kong. The appeal of the Garnishee Judgment has not been heard. No action in respect of the appeal is likely until after the determination of the HK Setting Aside Application, set down for hearing in the High Court in December 2014.
Pada tanggal 29 November 2013, sebagai hasil dari Putusan dari Singapore Court of Appeal tersebut diatas, Perusahaan mendaftarkan permohonan di High Court of Hong Kong meminta putusan yang menunggu penetapan atas HK Judgement, mohon untuk penundaan eksekusi atas Garnishee Order Absolute. Atas permohonan tersebut telah ditetapkan untuk sidang yaitu tanggal 23 Januari 2014. Persidangan berlangsung dihadapan Hakim Mimmie Chan pada tanggal 23 dan 24 Januari 2014 dan pada kesimpulan persidangan, Hakim Chan mengabulkan permohonan Perusahaan dan memerintahkan penundaan esekusi atas Garnishee Order penetapan atas HK Judgement, tidak ada kondisi yang dikenakan pada penundaan esekusi dan Hakim Chan menyatakan bahwa berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam persidangan dihadapannya (mengenai Permohonan Penyampingan dI HK) , dia percaya bahwa Perusahaan memiliki harapan yang bagus didalam persidangan tersebut.
On 29 November 2013, as a result of the Singapore Court of Appeal Judgment referred to above, The Company filed an application in the High Court of Hong Kong seeking an order that pending determination of the HK Setting Aside Application, there be a stay of execution of the garnishee order absolute. The application was set down for hearing on 23 January 2014. The hearing took place before the Honourable Mimmie Chan on 23 and 24 January 2014, and at the conclusion of the hearing, Chan acceded to the Company’s application and ordered that there be a stay of execution of the garnishee order absolute pending determination of the HK Setting Aside Application. No conditions were imposed on the stay of execution and Chan stated that on the basis of the matters raised in the hearing before her, she believed that the Company had good prospects of success in the HK Setting Aside Application.
Pada tanggal 7 Februari 2014, Astro mengirimkan surat panggilan untuk mengajukan permohonan banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 21 Maret 2014 dilaksanakan persidangan atas banding tersebut dan sidang dipimpin oleh Hakim Chan, dimana beliau menolak permohonan dari Astro dan menyatakan bahwa beliau tidak setuju (dengan permohonan Astro) bahwa beliau sudah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan prinsip hukum yang salah atau dengan kata lain Hakim Chan sudah
On 7 February 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal the order of Chan J. On 21 March 2014, Astro’s application for leave to appeal was heard by Chan J, who dismissed the application, stating that she was not satisfied that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that her decision was plainly wrong and that she was not satisfied that Astro’s proposed appeal had reasonable prospects of success. 73
March 26, 2015
235
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
melakukan pemeriksaan menurut prinsip hukum yang salah. Hakim Chan juga menyatakan bahwa beliau tidak setuju dengan permohonan banding Astro dapat berhasil. Selanjutnya pada tanggal 4 April 2014, Astro mengirimkan surat panggilan kepada Court of Appeal (setingkat pengadilan tinggi) untuk mengajukan izin banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menerima putusan tertulis dari Court of Appeal yang diputuskan oleh dua hakim tinggi; yang mana menolak permohonan izin banding Astro. Dalam Putusan Court of Appeal dikatakan bahwa alasan yang diajukan oleh Astro tidak dapat diterima dan tidak terdapat kesuksesan (dalam persidangan). Court of Appeal juga menyatakan bahwa akan tidak baik jika dalam Putusan Singapore Court of Appeal yang menyatakan bahwa arbitration awards sudah tidak berlaku, tapi Astro masih dapat melaksanakan putusan pengadilan Hong Kong dengan dasar atas putusan arbitrase yang sama, yang dibuat tanpa jurisdiksi.
On 4 April 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal from the Court of Appeal in Hong Kong. On 25 June 2014, in a written judgment, a two member Court of Appeal refused Astro leave to appeal and dismissed the application, as the Court of Appeal was not satisfied that Astro had a reasonable prospect of success. The Court of Appeal stated that it would be remarkable if, despite the Singapore Court of Appeal judgment on the invalidity of the arbitration awards, Astro was still able to enforce a judgment in Hong Kong based on the same arbitration awards that were made without jurisdiction.
Perusahaan memproses Permohonan Pengesamping di HK dan sidang telah dilaksanakan padatanggal 8 – 10 Desember 2014.
The Company filed its evidence in the HK Setting Aside Application and the hearing took place between 8 – 11 December 2014.
Dengan tidak mengindahkan Putusan Singapore Court of Appeal atas perkara Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, pada 17 Februari 2015, High Court Hong Kong tingkat pertama memutuskan untuk menolak permohonan perpanjangan waktu untuk mengesampingkan perintah dan putusan melaksanakan putusan arbitrase di Hong Kong, selanjutnya Perseroan tidak dapat mengacu pada Pasal 44 (2) dari Ordonansi Arbitrase untuk menolak pelaksanaan putusan arbitrase tersebut (Awards). Perseroan mengajukan banding ke Court of Appeal pada tanggal 2 Maret 2015 dan pada saat ini sedang menunggu tanggal persidangan.
Notwithstanding the decision of the Singapore Court of Appeal in Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, on 17 February 2015, the High Court of Hong Kong at first instance decided not to extend the time for the Company to apply to set aside the orders and judgment enforcing the Awards in Hong Kong and, further, that the Company could not rely on Section 44(2) of the Arbitration Ordinance to resist enforcement of the arbitration awards as mentioned above (Awards). The Company has appealed the decision to the Court of Appeal on 2 March 2015 and currently waiting for the hearing date.
Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat: a) bahwa penyampaian seluruh dokumen dari High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapura kepada Perusahaan adalah tidak sah karena tidak disampaikan melalui juru sita dari Pengadilan Negeri sesuai domisili Perusahaan (vide Pasal 388 ayat (2) dan Pasal 290 Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). Pendapat tersebut sebagaimana dikuatkan oleh Penjelasan Umum yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 26 September 2011; b) bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 436 ayat (1) Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), Putusan High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapore tidak dapat dieksekusi di Indonesia; c) bahwa putusan Garnishee Order To Show Cause High Court of Hongkong tidak mempengaruhi kewajiban AAL untuk membayar seluruh utangnya kepada Perusahaan.
The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated, as follows : a) the service of all documents from the High Court of Hong Kong and Singapore are not valid since not served by the Bailiff in the domicile of the Company (vide Article 388 par. (2) and Article 290 of Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). The said opinion has been affirmed by the General Explanation issued by the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated September 26, 2011;
b)
Based on Article 436 par. 1 of Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), the High Court of Singapore and Hong Kong Orders could not be enforced in Indonesia;
c)
The Garnishee Order To Show Cause as issued by the High Court of Hong Kong had not influenced to the AAL’s obligation to pay all Debts to the Company.
74
March 26, 2015
236
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit) 2)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Lainnya
2)
Others
(a) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Mustika Memadata telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Gugatan No. 684) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat III. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar USD90. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, VI, dan VII tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya sebesar USD90 kepada Penggugat. Atas Putusan tersebut, Penggugat mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 28 Januari 2013, sementara Tergugat I mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 16 Januari 2013. Selanjutnya, pada tanggal 25 September 2013 Perusahaan telah mendaftarkan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat. Bahwa atas pengajuan banding tersebut kemudian Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 470/Pdt/2013/PT.DKI yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Penggugat telah mengajukan menyatakan kasasi atas Putusan Banding kepada Mahkamah Agung pada tanggal 8 September 2014 dan pada tanggal 18 September 2014, Penggugat telah menyerahkan Memori Kasasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT. Ayunda Prima Mitra pada tanggal 7 Nopember 2014 dengan mengajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai saat ini Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan resmi terhadap upaya kasasi tersebut.
(a) On December 22, 2011, PT Mustika Memadata has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Case No. 684) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Third Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for a total amount of the claim is USD90. On January 15, 2013, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, VI, and VII could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is USD90 to the Plaintiff. Toward the Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Plaintiff has filled an appeal on January 28, 2013, while the First Defendant has filled an appeal on January 16, 2013. Furthermore, on 25 September 2013 the Company has registered a Cassation Counter Brief against the Cassation Brief filled by the Plaintiff .That in connection to the said appeal proceeding, the Jakarta High Court has rendered its Decision No. 470/Pdt/2013/PT.DKI which in the substance stating that all of Plaintiff’s claim are rejected entirely. Whereas towards Jakarta High Court Verdict the Plaintiff has made petition on the appeal decision to Supreme Court on 8 September 2014 and on 18 September 2014, the Plaintiff has submitted Memory of Cassation which was then followed up by PT. Ayunda Prima Mitra on 7 November 2014, by submitting Contra Memory of Cassation. Up until this moment, the Supreme Court has not issued any official decision regarding to such cassation.
(b) Pada tanggal 24 Mei 2012, PT Innova Sejahtera telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Gugatan No.308) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar IDR428. Pada tanggal 30 Oktober 2012, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, dan VI, tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya kepada Pengugat sebesar IDR428. Terhadap Putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel
(b) On May 24, 2012, PT Innova Sejahtera has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Case No. 308) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Second Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for in total amount of is IDR428. On October 30, 2012, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision Number 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, and VI could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is IDR428. Toward the Decision No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Party did not file an 75
March 26, 2015
237
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
tersebut, Para Pihak tidak mengajukan upaya hukum banding dalam waktu yang ditentukan.
appeal within the alloted time.
(c) Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perusahaan telah mengajukan permohonan arbitrase terhadap tindakan wanprestasi AcrossAsia Limited (AAL) sehubungan dengan pelaksanaan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“Perkara BANI”)
(c) On August 30, 2012, the Company has submitted petition of arbitration against AcrossAsia Limited (AAL) in respect of the execution of the Facility Agreement dated 30 June 2011 through Indonesian National Board of Arbitration (BANI) with Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“BANI Case”).
Sehubungan dengan Perkara BANI tersebut, pada tanggal 12 September 2012, Majelis Arbitrase BANI telah memberikan Putusan akhir (“Putusan BANI”) yang amarnya antara lain menyatakan “Menghukum AAL untuk membayar hanya kepada FM utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 dan melaksanakan pembayaran tersebut di Republik Indonesia hanya kepada FM selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak putusan diucapkan”.
With regard to BANI Case, on September 12, 2012, the Arbitral Tribunal has issued a final Award (“BANI Award”) states the following “Punishing AAL to pay only to FM the principal amount of USD46,774 and make such payment in the Republic of Indonesia only to FM at the latest 45 (forty five) days after the award is pronounced”.
Putusan BANI tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana Akta Pendaftaran Nomor : 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST tanggal 13 September 2012.
The BANI Award has been registered at the Registry Office of Central Jakarta District Court as per Deed of Registration Number: 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST dated September 13, 2012.
Pada tanggal 24 September 2012, Perusahaan telah mendaftarkan Permohonan Teguran (Aanmaning) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 tanggal 12 September 2012 untuk melakukan eksekusi Putusan BANI tersebut, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perusahaan memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar melakukan teguran (aanmaning) atas pelaksanaan Putusan BANI dengan memerintahkan AAL melaksanakan Putusan BANI dengan melakukan pembayaran utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 hanya kepada Perusahaan (PT First Media Tbk) selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2012 dan pembayaran tersebut dilaksanakan di Republik Indonesia.
On September 24, 2012, the Company has filled an Application for an official warning (Aanmaning)to execute the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, at the Central Jakarta District Court. The Company kindly request the Chief Judge of Central Jakarta District Court to issue an official warning (aanmaning) on the enforcement of the BANI Award by oredering AAL to make payment of the principal amount of indebtedness with the interest in the amount of USD46,774 only to the Company (PT First Media Tbk) at the latest on October 25, 2012 and the payment shall be made in the Republic of Indonesia.
Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Nomor : 089/2012/Eks tertanggal 26 September 2012 yang menyatakan bahwa Putusan BANI dapat dilaksanakan serta Penetapan Nomor : 089/2012.Eks tertanggal 27 September 2012 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memanggil secara resmi AAL supaya datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Oktober 2012.
Whereas the Central Jakarta District Court has rendered a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 26, 2012 stating that the BANI Award may be enforced and a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 27, 2012 ordering the Registrar of the Central Jakarta District Court to officially summon AAL to come to appear the Chief Judge of Central Jakarta District Court on October 16, 2012.
Pada tanggal 16 Oktober 2012, Pengadilan Jakarta Pusat memberikan teguran kedua secara lisan untuk datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Oktober 2012.
On October 16, 2012, the Central Jakarta District Court during the hearing issued second warning to appear before the Chief of Judge of Central Jakarta District Court on October 30, 2012.
76
March 26, 2015
238
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Pada tanggal 30 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan teguran (aanmaning) ketiga kepada AAL. Terhadap panggilan menghadap tersebut, AAL menyampaikan bahwa AAL masih ada niat untuk membayar (kepada FM), dan bahwa AAL telah mengajukan surat tanggal 16 Oktober 2012 perihal keberatan atas pelaksanaan eksekusi ini sehubungan dengan adanya gugatan AAL pada pengadilan Tinggi Hong Kong atas adanya Putusan Garnishee Order to Show Cause. AAL juga meminta penangguhan pelaksanaan eksekusi atas Putusan BANI karena dapat menyebabkan dualisme hukum.
On October 30, 2012, the Central Jakarta District Court issued the third warning to AAL. AAL responded to such warning was; that AAL would like to pay (to FM) and AAL has submitted a letter to court October 16, 2012 regarding the objection to execute the decision due to Garnishee Order to Show Cause. AAL also requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award due to double jeopardy.
Pada tanggal 27 Nopember 2012, Perusahaan dan AAL datang menghadap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak AAL pada intinya menyampaikan hal yang sama sebagaimana pada sidang tanggal 30 Oktober 2012, dimana AAL memiliki niat untuk membayar utangnya kepada FM dan meminta penangguhan pelaksanaan Putusan BANI. Sedangkan Perusahaan menyampaikan kepada Pengadilan agar Putusan BANI tetap dilaksanakan karena apa yang terjadi di Hong Kong tidak ada kaitannya dengan perkara BANI di Indonesia.
On November 27, 2012, the Company and AAL appeared before the Central Jakarta District Court.AAL repeated its request as previously state during hearing dated October 30, 2012, which AAL would like to pay to FM and requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award. However, the Company informed the court that the Company was insisted to enforce the BANI Award; since what happen in Hong Kong was not related to BANI case in Indonesia.
Selanjutnya, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa acara teguran atau aanmaning dalam perkara ini telah selesai dan menyampaikan agar AAL dalam waktu 8 hari setelah aanmaning dapat melakukan kewajibannya dengan sukarela.
Further the head of the Central Jakarta District Court declared that the warning (aanmaning process) has been completed and instructed AAL voluntarily to comply with its obligation within 8 days after this aanmaning.
(d). Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap AcrossAsia Limited (AAL) melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permohonan PKPU tersebut diajukan sehubungan dengan utang AAL yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 yang diperkuat dengan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No 474/VII/ARB-BANI/2012 tertanggal 12 September 2012, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARBBANI/2012 tertanggal 24 September 2012, serta Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 27 September 2012.
(d). On December 26, 2012, the Company filed a Petition for Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU) against AcrossAsia Limited (AAL) through the Commercial Court at the Central Jakarta District Court. The PKPU Petition was filed in connection with AAL’s indebtedness that has been due and payable based on Facility Agreement dated June 30, 2011 which was supported by the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARBBANI/2012 dated September 12, 2012, Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 24, 2012, and Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 27, 2012.
Bahwa pada 15 Januari 2013, Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang amar putusannya pada intinya menyatakan mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perusahaan serta menetapkan PKPU Sementara untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan.
Whereas on January 15, 2013, the Panel of Judges has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST stating that the Panel of Judges granting the PKPU Petition as filed by the Company and stipulating the Temporary PKPU shall be at the most 45 (forty five) days as of the a quo Decision was pronounced.
77
March 26, 2015
239
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Selanjutnya berdasarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 21 Januari 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan bagi para kreditur AAL (dalam PKPU), Rapat Verifikasi/Rapat Pencocokan utang terhadap para kreditur AAL (dalam PKPU), serta sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Furthermore, pursuant to the Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated January 21, 2013, the Supervisory Judge has determined the First Meeting of the Creditors, the deadline for filling any claims for the Creditors of AAL (in PKPU), the Debt Verification / Adjustment Meeting against the Creditors of AAL (in PKPU), and the Judge Deliberation Hearing.
Pada tanggal 15 Februari 2013, Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang pada intinya memerintahkan semua pihak yang terkait dengan proses PKPU AAL untuk tunduk pada proses PKPU AAL yang sedang berlangsung di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melarang Debitur /AAL (dalam PKPU) untuk melakukan pembayaran kepada pihak manapun, Kreditur dan/atau pihak ketiga melalui High Court of Hong Kong dan/atau Pengadilan-Pengadilan lainnya serta melarang Debitur/AAL (dalam PKPU) untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pengurusan aset, kepemilikan/pengalihan aset, transaksi perbankan/keuangan, pembayaran-pembayaran, peminjaman-peminjaman, penjaminan saham-saham milik AAL dan transaksi lainnya tanpa surat persetujuan dari Tim Pengurus.
On Februari 15, 2013, the Supervisory Judge has rendered an Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense order all parties related to AAL’s PKPU process to comply with the ongoing AAL’s PKPU process in the Commercial Court at the Central Jakarta District Court, prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to make a payment to any parties, the Creditor and/or third parties through the High Court of Hong Kong and/or another courts,and prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to perform acts related to management of assets, ownership/transfer of assets, banking transactions/finance, payments, loans, guaranteeing the shares owned by AAL and other transactions without an approval letter from the Administrator Team.
Bahwa AAL kemudian mengajukan permohonan perpanjangan waktu penundaaan kewajiban pembayaran utang pada tanggal 26 Februari 2013.
Whereas AAL then submitted a petition for PKPU extension time on February 26, 2013.
Pada tanggal 5 Maret 2013, Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST, yang amarnya pada intinya menyatakan Termohon PKPU AAL berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya.
On March 5, 2013, the Panel of Judges of the Commercial Court of Central Jakarta District Court has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense declaring that the PKPU Petitionee AAL is bankrupt with all its legal consequences.
Selanjutnya berdasarkan Penetapan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 7 Maret 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan pajak dan tagihan para Kreditur, serta rapat verifikasi tagihan pajak dan tagihan para kreditur. Pada tanggal 13 Maret 2013, AAL mengajukan Permohonan dan Memori Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Maret 2013. AAL memohon agar Majelis Hakim tingkat Kasasi membatalkan Putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dan menyatakan kepailitan AAL dicabut / diangkat. Terhadap permohonan dan Memori kasasi tersebut, Perusahaan kemudian mengajukan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 22 Maret 2013.
Furthermore, pursuant to Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 7, 2013, the Supervisory Judge has determined the first Creditors meeting, the deadline for submission for the claims of tax and Creditors, and the Verification Meeting of Creditors of AAL. On March 13, 2013, AAL submitted a Petition for Cassation and a Cassation Brief againts the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 5, 2013. AAL requested the Honorable Panel of Justices at the Cassation Level to cancel the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST and declare the bankruptcy of AAL to be revoked / annulled. Further, on March 22, 2013 the Company then filed a Cassation Counter Brief against the Petition for Cassation and a Cassation Brief.
78
March 26, 2015
240
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung dengan No. Register 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 tertanggal 31 Juli 2013; Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari AAL. Berdasarkan pengumuman yang dibuat oleh AAL pada tanggal 8 Agustus 2013, AAL akan mengajukan upaya hukum peninjauan kembali.
Based on Supreme Court Decision No. 214 K/Pdt.SusPKPU/2013 dated 31 July 2013; the Supreme Court refused AAL’s cassation petition. Based on AAL’s announcement dated 8th August 2013, AAL will file for judicial review against such decision.
(e) Pada tanggal 23 Mei 2014, Suhandar dan Shandy Maulana telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Gugatan No. 303) terhadap Perusahaan sebagai tergugat I dan LN, entitas anak sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum, dimana Tergugat I dan Tergugat II dianggap belum membayar kewajiban kepada Para Penggugat sebesar Rp2.170 dan Rp1.312 sehubungan dengan penggunaan dengan penggunaan tubuh pada Para Penggugat untuk media iklan (body advertising) untuk promosi merek milik Tergugat I dan Tergugat II. Sidang pertama dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2014.
(e)
On May 23, 2014, Suhandar and Shandy Maulana has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Case No. 303) against the Company as the First Defendent and LN, a subsidiary, as the Second Defendant. The lawsuit in essense stating that the First Defendant and the Second Defendant has not paid its obligation to the Plaintiff for total amount of Rp2,170 and Rp1,312 in connection with body advertising provided to the First Defendant and Second Defendant to promote their brand. The first hearing shall be on August 7, 2014.
34. Informasi Segmen Operasi
34. Information of Operating Segments
Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access.
In identifying the operating segments, the management see the business types that represent the main activities of the Company’s business is a subscrption service for cable television and internet, and broadband wireless access.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Consolidated information based on operating segments are as follows:
31 Desember 2014/December 31, 2014 Jaringan Televisi Kabel dan Internet/ Cable Television Network and Internet
Hasil Operasi Pendapatan Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya - Neto Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Periode Berjalan Informasi Segmen Aset Segmen Dilaporkan Liabilitas Segmen Dilaporkan
Broadband Wireless Access/ Broadband Wireless Access
Tidak Teralokasi dan Lainnya/ Unallocated and Others
Jumlah/ Total
1,661,125
256,927
108,018
2,026,070
(70,261) 13,164 (291,335) 7,830,445
(26,402) (122) -179,941
(10,151) 477 19,746 (67,067)
(106,814) 13,519 (271,590) 7,943,319
Operating Results Revenues Interest and Other Financing Charges - Net Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net Income Tax Benefits (Expenses) Income (Loss) during Current Period
12,962,414 3,573,537
Segment Information Segment Assets Segment Liabilities
8,126,328 (181,383)
438,250 848,361
4,397,836 2,906,559
79
March 26, 2015
241
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
31 Desember 2013/December 31, 2013 Jaringan Televisi Kabel dan Internet/ Cable Television Network and Internet Hasil Operasi Pendapatan Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya - Neto Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Periode Berjalan Informasi Segmen Aset Segmen Dilaporkan Liabilitas Segmen Dilaporkan
Broadband Wireless Access/ Broadband Wireless Access
Tidak Teralokasi dan Lainnya/ Unallocated and Others
Jumlah/ Total
1,642,050
54,224
57,828
1,754,102
(47,271) 57,103 (62,674) 281,041
(46,794) (43,733) -(234,139)
(5,673) (538) 4,890 (26,965)
(99,738) 12,832 (57,784) 19,937
Operating Results Revenues Interest and Other Financing Charges - Net Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net Income Tax Benefits (Expenses) Income (Loss) during Current Period
4,228,988 1,142,152
916,235 1,506,288
97,242 157,271
5,242,465 2,805,711
Segment Information Segment Assets Segment Liabilities
35. Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai Wajar Instrumen Keuangan
35. Financial Risks Management and Fair Value of Financial Instrument
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.
(i) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
(i) Credit Risk Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents at the bank, trade receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure is equal to the carrying value of these accounts.
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas dan piutang di berbagai institusi keuangan.
For credit risk associated with banks, only banks with a good predicate are chosen. In addition, Company policy is to not limit the exposure only to one particular institution, so that the Company had cash and cash equivalents and receivables from various financial institutions.
(ii) Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
(ii) Currency Risk Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga,
The Company conducte transactions using foreign currencies, including the financing of working capital and Company’s loan. Thus, the Company shall convert the amount into foreign 80
March 26, 2015
242
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk.
(iii) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
(iii) Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.
Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 14 dan 15.
Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 14 and 15.
(iv) Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
(iv) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan. a) Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; b) Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan c) Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Fair Value of Financial Instruments The Company uses following hierarchy to record fair value measurement of financial instruments: a) Level 1: quoted prices in active markets for identical assets or liabilities; b) Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and c) Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.
81
March 26, 2015
243
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
36. Pengelolaan Permodalan
36. Capital Management
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.
37. Laba (Rugi) Per Saham
37. Earning (Loss) Per Shares
Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:
Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:
2014 Rp Laba (Rugi) Per Saham Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Jutaan Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Beredar (Lembar) Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh)
2013 Rp
7,731,975 1,742,167,907 4,438
Harga pelaksanaan waran pada 31 Desember 2014 dan 2013 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 31 Desember 2014 dan 2013 tidak dihitung.
The exercise price of warrants as of December 31, 2014 and 2013 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of December 31, 2014 and 2013.
38. Informasi Tambahan untuk Arus Kas
38. Additional Information for Cash Flows
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Significant activities not affecting cash flows:
2014 Rp Penambahan Aset Sewa Pembiayaan Melalui Utang Sewa Pembiayaan Pembelian Aset Tetap dan Peralatan untuk Instalasi melalui Utang Konversi Utang Menjadi Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor di entitas anak
Earnings (Loss) Per Share Income (Loss) Attributable to the Equity (103,375) Holders of the Parent Entiity (in Million Rupiah) Weighted Average: 1,742,167,907 Outstanding Shares (share) Basic Earning (Loss) Per Share (59) (in Full Rupiah)
2013 Rp
371,673
183,465
346,206
118,646
1,308,028
--
Additional of Asset Under Capital Lease Through Lease Payables Purchases of Property, Plant and Equipment and Equipment for Installation through Payables Conversion Debt to Share Capital and Additional Paid in Capital in subsidiary
82
March 26, 2015
244
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
39. Kombinasi Bisnis
39. Business Combination
PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 69.04% saham MMM, pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.
PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) On December 24, 2014, the Company acquired 69.04% shares of MMM, third party, in line with the strategic business expansion which support the Group’s business activities.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi MMM:
The following table summarises the identifiable assets acquired and the liabilities taken over at the acquisition date of MMM:
Nilai Wajar/ Fair Value Rp Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Uang Muka Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya Utang Usaha Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek Biaya Langganan Diterima di Muka dan Deposito Pelanggan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Pinjaman Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Neto
216,179 68,174 203,262 169,850 259,623 361,189 339,737 182,911 1,286,541 1,638,204 151,832 388,845 16,527 (708,821) (181,980) (1,761) (5,823)
(3,116) (13,512) (1,454,661) (10,052) (368,778) (166,972) (19,831) 2,347,567
Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Long-Term Prepayment Other Non-Current Financial Assets Property, Plant and Equipment Intangible Assets Advances Deferred Tax Assets Other Non-Current Assets Trade Payables Accrued Expenses Taxes Payable Short-Term Employee Benefit Liabilities Unearned Subscription and Customer Deposit Other Short-Term Financial Liabilities Long-Term Loan Long-Term Employee Benefit Liabilities Deferred Tax Liabilities Obligation under Finance Lease Other Long-Term Financial Liabilities Total Net Assets
662,339
Additional Fair Value of Ownership Non-Controlling Interest of PT Mitra Mandiri Mantap
Porsi Nilai Wajar dari Aset Neto PT Mitra Mandiri Mantap
1,685,228
The Portion of Fair Value of Net Assets of PT Mitra Mandiri Mandiri
Nilai Pasar Saham Minoritas PT Mitra Mandiri Mantap
(461,538)
Minority Fair Market Value of PT Mitra Mandiri Mantap
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Jumlah Nilai Pengalihan
1,223,690 113,710 1,337,400
The Portion of Fair Value of Net Assets Goodwill Total Value Transfer
Penambahan Nilai Wajar atas Kepemilikan Non Pengendali PT Mitra Mandiri Mantap
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp113.710 (dicatat sebagai akun aset takberwujud) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp113,710 (recored as part of intangible assets) represents subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.
83
March 26, 2015
245
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp347.664.
The balance of non-controlling interest on this acquisition is amounting to Rp347.664.
Liabilitas pajak tangguhan yang timbul atas selisih nilai wajar aset bersih MMM dengan nilai bukunya adalah sebesar Rp368.778
Deferred tax liabilities arising from difference in fair value of net assets MMM with its book value is amounting to Rp368,778.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Acquisition related expenses are not calculated in this business combination since it is not material but have been charged to the current year statement of comprehensive income.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MMM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.
In connection with the acquisition, the financial statements of MMM from the date of acquisition have been consolidated into the financial statements of the Group.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan MMM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar nihil.
Total revenue and loss before tax of MMM since the date of acquisition which is included in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to nil.
40. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
40. Events After the Reporting Period
Pada bulan Februari 2015, Perusahaan memperpanjang fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 dan Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp193.000 dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
In Februari 2015, the Company has extended Revolving Loan facility amounting to Rp11,800 and Omnibus Invoice Financing Buyer amounting to Rp193,000 from PT Bank Permata Tbk for 12 months period with 12.5% interest rate per annum.
Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank Sinarmas Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
In Februari 2015, all the credit facilities of the Company at PT Bank Sinarmas Tbk has been settled in accordance with the maturity date of the facility therefore the Company has no longer obligation in the Bank.
Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank ICBC Indonesia telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
In March 2015, Company’s loan has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. Thereby, the Company has no obligation to the Bank.
41. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku pada Tahun 2014
41. New Accounting Standards not yet Effective for 2014
Pada bulan November dan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Pada bulan April 2014, telah diterbitkan interpretasi baru yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standarstandar tersebut tidak di perkenankan.
In November and December 2013, the Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. In April 2014, new interpretation was issued that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
The new standards and interpretation are: PSAK 65 “Consolidated financial statements” 84
March 26, 2015
246
Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali data saham/unit)
PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data shares per unit)
PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
PSAK 66 “Joint arrangements” PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities” PSAK 68 “Fair value measurement” PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014) ”Income Tax” PSAK 48 (revised 2014) “Asset Impairment” PSAK 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” PSAK 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK 60 (revised 2014) “Financial Instruments: Disclosure”
PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.
ISAK 26 (revised 2014) “Revaluation of Embedded Derivative”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.
42. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
42. Management Responsibility and Issuance of the Consolidated Financial Stataments
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT First Media Tbk dan Entitas Anak diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Maret 2015.
The Company's management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT First Media Tbk and subsidiaries authorized to publish by the Directors on March 23, 2015.
Disetujui oleh/Approved by,
Direktur/Director
Pengawas Keuangan/Financial Controler
85
March 26, 2015
247
Paraf/Sign
www.firstmedia.co.id PT FIRST MEDIA Tbk BeritaSatu Plaza 4th zFloor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950, Indonesia Telp (62-21) 527 8811 Fax (62-21) 527 8833"
96
248
LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
This announcement, for which the Directors of AcrossAsia (namely, executive Director: Mr. Vicente Binalhay ANG; and independent non-executive Directors: Mr. Albert Saychuan CHEOK, Dr. Boh Soon LIM and Mr. Thomas Yee Man LAW) collectively and individually accept full responsibility, includes particulars given in compliance with the Rules Governing the Listing of Securities on the Growth Enterprise Market (the “GEM”) of the Stock Exchange for the purpose of giving information with regard to AcrossAsia. The Directors, having made all reasonable enquiries, confirm that to the best of their knowledge and belief the information contained in this announcement is accurate and complete in all material respects and not misleading or deceptive, and there are no other matters the omission of which would make any statement herein or this announcement misleading. This announcement will remain on the “Latest Company Announcements” page of the GEM website at www.hkgem.com for at least seven days from its date of publication and on AcrossAsia’s website at www.across-asia.com.
249