Hong Kong Exchanges and Clearing Limited and The Stock Exchange of Hong Kong Limited take no responsibility for the contents of this announcement, make no representation as to its accuracy or completeness and expressly disclaim any liability whatsoever for any loss howsoever arising from or in reliance upon the whole or any part of the contents of this announcement.
(Incorporated in the Cayman Islands with limited liability) (Stock Code: 8061)
OVERSEAS REGULATORY ANNOUNCEMENT The following is the 2008 annual report of PT First Media Tbk (a subsidiary of AcrossAsia Limited (“AcrossAsia”) listed on the Indonesia Stock Exchange in which AcrossAsia has an approximately 72.4% effective interest) published on the Indonesia Stock Exchange. As at the date hereof, the Board of Directors of AcrossAsia comprises one executive Director, namely, Mr. Marshall Wallace COOPER and three independent non-executive Directors, namely, Mr. Albert Saychuan CHEOK, Dr. Boh Soon LIM and Mr. Kwong Yiu MAK.
Hong Kong, 19th June 2009
Daftar Isi Contents
02
Pendahuluan
Introduction
04 05 06 10 16 18 19 22 28 29 30 31 32 33 36 48 56 66 67 69
Sambutan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
2008 Laporan Tahunan
Annual Report
Key Milestones
Ikhtisar Keuangan
Mewujudkan Visi Megamedia
Sepak Terjang Perusahaan
Shaping the Megamedia Vision
Financial Highlights Board of Commissioners’ Message Directors’ Report
Profil Perusahaan Company Profile
Visi dan Misi Vision and Mission
Nilai-nilai Perusahaan Corporate Values
Daftar Riwayat Hidup Curriculum Vitae
Struktur Organisasi Organization Structure
Sumber Daya Manusia
Struktur Kepemilikan Saham
Human Resources Development Shareholders’ Structure
Ikhtisar Kinerja Saham Share Performance Highlights
Anak Perusahaan Subsidiaries
Penyertaan Saham
Share Participation
Business Unit Review
Tinjauan Unit Bisnis
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Data Perseroan
Management Discussion and Analysis Corporate Governance Corporate Data
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2008 Responsibility for 2008 Annual Report
Laporan Keuangan Financial Report
Visi
Nilai-Nilai Perusahaan
VISIon
CORPORATE VALUES
FIRST MEDIA didirikan untuk menjadi perusahaan penyedia jasa Megamedia. Megamedia merupakan penggabungan dari beberapa program berikut : FIRST MEDIA is built to become the Megamedia service provider company. Megamedia is the
1. Cable TV - Multi-Channels Interactive Television Cable TV - Multi-Channels Interactive Television 2. Computer - Jasa Layanan Internet Online Computer - Internet Online Service 3. Communication - Jasa Layanan Data Komunikasi Communication - Data Service and Communication
convergence of the following:
4. Content - Content untuk Internet dan TV Content - Internet and TV Content 5. Channels - Memproduksi “Our Own Channel” Channels - Channel Production 6. Commerce - TV Homeshopping dan Internet E-Commerce Commerce - TV Homeshopping and Internet E-Commerce
Hasrat
Disiplin
Kualitas
Inovasi
Agresif
Efektif
Passion
Discipline
Quality
Innovation
Aggressiveness
Effectiveness
Misi
Strategi Perusahaan
MISIon
CORPORATE STRATEGIES
Menjadi pemain terdepan dalam jasa penyediaan media konvergen Internet dan TV Berbayar untuk pelanggan. To be the leading player who delivers the convergence media value based on the broadband internet and pay TV services to our clients.
Menjadi warga negara korporasi yang bertanggungjawab. To be a responsible corporate citizen. Membentuk tim manajemen yang profesional dan kompeten. To build a professional and competent management team.
Memanfaatkan prinsip-prinsip nilai tambah Perusahaan untuk meningkatkan nilai bagi para stakeholders terus menerus. To continuously increase value to our stakeholders by using Enterprise Value Added Principles. Mengupayakan pengembangan jenjang karir bagi setiap karyawan. To provide career growth to every officer and employee.
Secara terus menerus berupaya untuk
Mendirikan jaringan secara selektif
mengimplementasikan pengendalian
dengan menggunakan biaya minimal.
biaya untuk mempertahankan struktur biaya yang kompetitif.
Construct selective Network by utilizing minimal costs.
Continuously implement cost control to maintain a competitive cost
Menciptakan aliansi dan sistem
structure.
kerjasama dengan berbagai industri, sekolah dan pemerintah guna
Mengimplementasikan aktivitas pemasaran dan promosi secara taktis untuk meningkatkan pendapatan usaha dan memajukan penetrasi pasar. Implement tactical Marketing and Promotion activities to boost sales revenue and improve the market penetration.
meningkatkan nilai Perseroan. Develop alliance and partnership with the industry, schools and governments to enhance the company value.
Triple Play FastNet HomeCable DataComm FastNet Jasa Internet Broadband berkecepatan tinggi pertama di Indonesia yang ‘always on’, dan dapat diandalkan yang tersedia untuk pelanggan di rumah. The first “always on”, high speed, reliable international broadband Internet service in Indonesia offered to the home.
HomeCable Layanan televisi kabel yang sarat dengan kanal internasional yang berkualitas termasuk berita, film, hiburan, olahraga, musik dan pendidikan serta kanal ‘free to air’. A full suite of quality international channels packed with news, movies, entertainment, sports, music and education, and host of local ‘free to air’ channels.
DataComm Solusi komunikasi menyeluruh bagi transfer data berkecepatan tinggi serta aplikasi Intranet guna keperluan bisnis. Total communications solutions for high speed data transfer and Intranet application for businesses. 2008 Annual Report
Sepak Terjang Perusahaan
| Key Milestone
1994
Berdirinya Perusahaan
Establishment of the Company
1999 2000
Pengambilalihan seluruh aset TV kabel dari PT Anditirta Indonusa
Acquisition of Cable TV assets from PT Anditirta Indonusa
Penawaran Umum Perdana Perseroan dan pencatatan di Bursa Efek Surabaya Ganti nama menjadi PT Broadband Multimedia Tbk Peluncuran layanan di Bali dan Surabaya Peluncuran akses layanan internet broadband Ekspansi jaringan tahap awal dimulai
Go Public and listed in Surabaya Stock Exchange Change its name to PT Broadband Mutimedia Tbk Offered services in Bali and Surabaya Offered broadband internet access Initial network expansion started
2001
EBITDA positif dicapai Ekspansi jaringan tahap awal selesai
EBITDA positive reached Network expansion completed
2002
Penghasilan dan arus kas kuat Efisiensi operasional naik lewat penurunan OPEX ARPU meningkat Penyedia tunggal jaringan JATSRemote Trading milik Bursa Efek Jakarta
Strong revenue and cash flow Increased of operation efficiency through OPEX reduction Increased ARPU Sole Provider of the Jakarta Stock Exchange JATS-Remote Trading Network
2003
Jumlah pelanggan menembus angka 100.000 Target laba bersih tercapai
Subscribers exceed 100,000 Net Income achieved
2004
EBITDA : Rp. 76 miliar Laba bersih : Rp. 4 miliar Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000
EBITDA : Rp. 76 billion Net Income : Rp. 4 billion “MyNet” service launched ISO 9001 : 2000 certification
2006
Ekspansi basis Digital Penawaran Umum Terbatas I
Expansion to Digital platform First Rights Issue
2007
• Menyelesaikan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai Rp. 220,837,000,000,• Memperoleh Hak Labuh dan izin Stasiun Radio dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk menunjang kegiatan operasional bisnis TV berbayar First Media • Memperoleh izin usaha atas perubahan nama menjadi PT First Media Tbk • Peluncuran produk 3TriplePlay terutama FastNet. Tema dari acara ini adalah My First Experience (Pengalaman Pertamaku) dan diadakan di Kemang Village • Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia • HBO Appreciation Party merupakan bentuk apresiasi HBO atas kinerja dan kerjasama yang baik antara First Media dengan HBO, khususnya di tahun 2007. Appreciation Party yang diadakan di Hotel Grand Hyatt jakarta ini, juga memberikan penghargaan Best Sales kepada Sales Team dan Customer Service First Media
• Allotment of 441,674,000 shares valued at Rp. 220,837,000,000,- through a First Rights Issue • Obtained Landing Rights and Radio Station license from the Directorate General of Post and Telecommunications to support the operations of First Media Pay TV business. • Obtained the business permit for the change of name to PT First Media Tbk • Launching of 3Triple Play, in particular FastNet. The launching theme was My First Experience, held in Kemang Village. • Listed on the Indonesia Stock Exchange. • The HBO Appreciation Party was held in appreciation of the successful cooperation between First Media and HBO, particularly in 2007. The HBO Appreciation Party that was held at thel Grand Hyatt Hotel, Jakarta, also gave the Best Sales awards to First Media’s Sales Team and Customer Service.
2008
• Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa internet • Pendirian perusahaan-perusahaan baru di bidang Film dan Video, PT First Media Production dan PT First Media News • Pendirian perusahaan baru dibidang jasa televisi berbayar, PT First Media Television, menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran • Pembelian 12,5% saham di PT Jakarta Marcapada Media, sebuah perusahaan bergerak di bidang jasa konsultan di bidang multimedia
• Acquisition of PT Link Net, a company engaged in the provision of internet services. • Establishment of new companiesin the felds of Film and Video, PT First Media Production and PT First Media News • Establishment of a new company in the field of pay TV broadcast, PT First Media Television in line with the Broadcasting Law no 32 of 2002 • Purchase of 12.5% shares in PT Jakarta Marcapada Media, a company engaged in the business of multimedia consultancy services
Laporan Tahunan 2008
Ikhtisar Keuangan
| Financial Highlights
Dalam Jutaan Rupiah 2008 2007* 2006 2005 2004 (kecuali dinyatakan lain) KINERJA NERACA Aset Lancar
180.059
In Millions of Rupiah (except stated otherwise)
BALANCE SHEET PERFORMANCE
303.356 176.833 212.392 100.845
Total Current Assets
Aset Tidak Lancar
1.227.755
880.705
628.892
512.110
427.674
Total Non Current Assets
Modal Kerja Bersih
(329.697)
(540.242)
(450.393)
(206.237)
(131.763)
Working Capital
5.025 25 25 25
-
Total Investment
Jumlah Investasi Jumlah Aset
1.407.814 1.184.061
Kewajiban Lancar
509.756
Kewajiban Tidak Lancar
652.571 13.630
Jumlah Kewajiban Ekuitas Bersih
1.162.327 245.463
843.598
857.228
805.726
724.502
528.519
Total Assets
627.226
418.629 232.608
Total Current Liabilities
57.237 189.893 185.706
Total Non Current Liabilities
684.463
608.522
418.314
Total Liabilities
326.833 121.263 115.979 110.205
Stockholders’ Equity - Net
KINERJA USAHA 438.571
389.914
358.862 290.845
Operating
Pendapatan
529.554
Revenues
Laba Kotor
268.802 258.376 215.855 228.963 186.866
Gross Profit
Biaya Operasional**
183.145 134.739 131.820 127.834 111.105
Operating Expenses**
EBITDA
85.657 123.637
84.035 101.129
75.761
EBITDA
Penyusutan
94.328
60.067
42.951
41.844
45.312
Depreciation
Laba (Rugi) Usaha
(8.671)
63.570
41.084
59.286
30.449
Operating Income (Loss)
Efek Penyesuaian Proforma
(6.853)
(2.551)
-
-
- Effect of Pro Forma Adjustment
Laba (Rugi) Bersih Sebelum Efek Penyesuaian Proforma Jumlah Saham yang Beredar
(101.723) 2.514
5.284
5.774
3.555 Effect of Pro Forma Adjustment
829.474.000 815.974.000 374.300.000 374.300.000 374.300.000
Laba (Rugi) Bersih per Saham*** Setelah Efek Penyesuaian Proforma Sebelum Efek Penyesuaian Proforma
6 14 15
9
(124)
3 14 15
9
Rasio (%) 58,91
55,36
63,80
Number of Shares Earning (Loss) per Shares***
(115)
Net Income (Loss) Before
After Effect of Pro Forma Adjustment Before Effect of Pro Forma Adjustment RAtIOs (%)
Marjin Laba Kotor
50,76
64,25
Gross Margin
Marjin Laba (Rugi) Usaha
(1,64) 14,49 10,54 16,52 10,47
Operating Margin
Marjin Laba (Rugi) Bersih
(19,21)
0,57 1,36 1,61 1,22
Net Profit Margin
Rentabilitas Modal
(41,44)
0,77
4,36
4,98
3,23
Return on Equities
Rentabilitas Aset
(7,23)
0,21
0,66
0,80
0,67
Return on Assets
Rasio Lancar
35,32
35,96 28,19
50,74
43,35
Current Ratio
564,45
524,68
379,58
Debt to Equity Ratio
84,95
83,99
79,15
Debt to Assets Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas Rasio Kewajiban terhadap Aset
*
473,52 262,28 82,56
72,40
Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 telah disajikan kembali seolah-olah transaksi restrukturisasi entitas sepengendali telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2007 ** Biaya operasional disajikan tidak termasuk penyusutan *** Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh
For the year ended December 31, 2007, the consolidated * financial statements have been restated as if the restructuring transactions had occured snce January 1, 2007 Operating expenses are presented excluding depreciation ** Earning per share are presented in full IDR ***
2008 Annual Report
e h t g n i p a h a S i d e m a g e M n o i Vis
Laporan Tahunan 2008
First Media traces its origin back to 1994 when it operated under a different name before PT Broadband Multimedia Tbk, and ultimately becoming PT First Media Tbk in 2007. First Media traces its origin back to 1994 when it operated under a different name before PT Broadband Multimedia Tbk, and ultimately becoming PT First Media Tbk in 2007. First Media memulai operasi komersialnya pada bulan Maret 1999 dengan menggunakan merek dagang Kabelvision. Pada tahun yang sama, First Media memperoleh fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Izin Jasa Televisi Kabel.
First Media began commercial operations on March, 1999, using the brand name of Kabelvision. In that same year, First Media obtained a Domestic Investment Facility from the Investment Coordination Board and the license to provide Cable TV service.
Dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Surabaya pada tahun 2000, First Media memperkuat struktur permodalannya melalui penawaran umum perdana saham sejumlah 20.000.000 lembar saham.
With the listing of shares in the Surabaya Stock Exchange in 2000, First Media strengthened its equity capital through the Initial Public Offering of 20,000,000 common shares.
Pada tahun 2001, First Media memperoleh izin penyelenggaraan jaringan tetap “Local Packet Switch” dan pada tahun 2004 memperoleh izin penyelenggaraan jasa televisi berbayar dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, pembaharuan dari izin jasa televisi kabel yang berlaku untuk periode tak terbatas di seluruh wilayah Republik Indonesia.
In 2001, First Media obtained the operating license for fixed network “Local Packet Switch” and in 2004 acquired pay TV service license from the Directorate General of Post and Telecommunications, a renewal of the cable TV service license valid for an unlimited period covering all territory of the Republic of Indonesia.
First Media saat ini memberikan layanannya di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), Surabaya dan Bali. Pada tahun 2004, First Media berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2000 untuk standar mutu pelayanan.
First Media currently provides its services in the Greater Metropolitan Jakarta Area (encompassing Jabodetabek), Surabaya and Bali. In 2004, First Media achieved the ISO 9001:2000 certification standard for service quality.
Pada tahun 2006, First Media melakukan Penawaran Umum (saham) Terbatas yang pertama dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) bersamaan dengan penerbitan Waran Seri I (Penawaran Umum Terbatas Pertama) untuk sejumlah 441.674.000 saham baru.
In 2006, First Media undertook a first Rights Issue with preemptive rights to purchase shares with Series I Warrants attached to the rights issue for a total of 441,674,000 newly issued common shares.
Pada tahun 2007, sejalan dengan strategi pengembangan usaha yang berkesinambungan dalam jangka panjang, Perseroan telah mengubah namanya menjadi PT First Media Tbk, untuk memposisikan diri sebagai pelaku jasa media terpadu pertama di Indonesia yang mampu menawarkan layanan Triple Play yang terdiri dari layanan TV kabel berbayar, layanan internet broadband berkecepatan tinggi, serta layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital. Pada tahun yang sama, Perseroan mendapatkan izin Hak Labuh atau Landing Right dan Izin Stasiun Radio dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.
In 2007, in line with its strategy for sustainable growth over the long term, the Company changed its name to PT First Media Tbk, in order to position itself as the first truly integrated media services provider in Indonesia that provides the Triple Play service platform of pay cable TV, high-speed broadband internet connection, and data communication service through a digital cable network. In that same year, the Company obtained a Landing Right and Radio Station Licenses from the Directorate General of Post and Telecommunications to support the Company’s operations further.
Di tahun 2008, setelah mengokohkan diri dengan Triple Play, First Media melangkah lebih maju lagi melalui jasa Internet broadband berkecepatan tinggi, FastNet, yang jumlah pelanggannya terus meningkat tajam hingga malampaui 168% dan telah menjadi layanan jasa Internet terpopuler di Indonesia saat ini, yang menawarkan koneksi berkecepatan tinggi yang sebenarnya.
In 2008, having firmly established the Triple Play service, First Media forged ahead with its high-speed broadband Internet service, the FastNet, the subscription of which grew tremendously by more than 168% to become the hottest Internet service in Indonesia today, that offers true high-speed broadband connection. 2008 Annual Report
Jonathan Limbong Parapak
Presiden Komisaris/Komisaris Independen |
Laporan Tahunan 2008
President Commissioner/Independent Commissioner
Sambutan Dewan Komisaris Message from The Board Of Commissioners
Pada tahun 2008, PT First Media Tbk berkesempatan untuk melakukan konsolidasi dan memaksimalkan jaringan kabel digital melampaui 400.000 rumah sampai dengan akhir tahun 2008, sehingga meningkatkan jumlah rumah yang terhubung dalam jaringan dan pendapatan. The year 2008 afforded your company, PT First Media Tbk, the opportunity to consolidate and parlay digital cable home-passes that exceeded 400,000 homes by year-end 2008 to increase our home penetration rates as well as subscription revenues.
2008 Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
P
400.000 rumah sampai dengan akhir tahun 2008, sehingga
T
meningkatkan jumlah rumah yang terhubung dalam jaringan
penetration rates as well as subscription revenues.
ada tahun 2008 PT FIRST MEDIA Tbk berkesempatan untuk melakukan konsolidasi dan memaksimalkan jaringan kabel digital melampaui
he year 2008 afforded your company, PT First Media Tbk, the opportunity to consolidate and parlay digital cable home-passes that exceeded
400,000 homes by year-end 2008 to increase our home
dan pendapatan. Dalam kondisi yang penuh tantangan, sehubungan dengan
In extremely challenging conditions, in light of the global
krisis keuangan global yang muncul pada tahun 2008, FIRST
finanacial crisis that arose in 2008, FIRST MEDIA was
MEDIA terpaksa beroperasi dalam suatu kondisi yang tidak
forced to operate in a a condition that is not entirely
sepenuhnya menguntungkan, sehingga Perseroan mencatat
favourable, leading the Company to post a net loos in fiscal
rugi bersih untuk tahun buku 2008.
year 2008.
Namun demikian, landasan usaha yang telah dibangun
Nevertheless, the business foundation that has been layed
Perseroan dalam beberapa tahun terakhir memberi peluang
down by the Company over the past several years, give rise
bagi pertumbuhan jangka panjang yang terkait dengan
to long-term growth opportunities that are connected to the
pengembangan layanan mega-media terpadu yang hanya
development of an integrated MegaMedia services that is
dimiliki oleh FIRST MEDIA.
currently unique to FIRST MEDIA.
Sekelompok industri spesialis yang dipimpin oleh Dr. Yen
Our group of mega-media industry specialists led by Dr.
Hsu, dan baru bergabung pada akhir kuartal 2007, telah
Yen Hsu, brought into the Company only in the last quarter
mengeksploitasi seluruh keahliannya sepanjang tahun 2008,
of 2007, parlayed their expertise throughout 2008 to bring
dan semakin dekat dengan tujuan FIRST MEDIA untuk
First Media closer to shaping Indonesia’s first MegaMedia
membentuk suatu lingkungan mega-media pertama di
society that will increasingly benefit from FirstMedia’s
Indonesia yang akan sangat diuntungkan dengan integrasi
integration of the the digital Triple Play service comprising
FIRST MEDIA atas layanan digital Triple Play yang terdiri
of FastNet (Internet), HomeCable (Pay TV) and DataComm
dari FastNet (Internet), HomeCable (TV Berbayar), dan
(high-speed data transmission).
DataComm (transmisi data berkecepatan tinggi). Proyek besar kami dicetuskan pada tahun 2007, yang
Our Quantum project that was rolled out in 2007, and
melibatkan perusahaan rekanan berskala lima besar di
engaged the country’s top five outsourcing companies tasked
Indonesia untuk memasang 1.000.000 jaringan rumah
with laying down up to 1,000,000 homes-passes by the end
sampai dengan akhir tahun 2009, yang menunjukan
of 2009, made good progress even if not entirely to scratch.
perkembangan yang baik walaupun belum sepenuhnya
Certain provisions and permits were slow to obtain, resulting
memuaskan. Beberapa peraturan dan perijinan sulit didapat,
in some delays to new home-pass rollouts in certain areas.
sehingga upaya penambahan jaringan di beberapa wilayah agak terhambat. Nevertheless, the Board is pleased with the progress achieved Meskipun demikian, Dewan cukup senang dengan kemajuan
to date, and furthermore, by the considerable size of First
yang telah diperoleh, dan dengan besarnya jaringan
Media’s current digital network in service. This has enabled
digital FIRST MEDIA yang saat ini beroperasi, Hal ini
more Indonesians to access 24-hour global television
memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menikmati
broadcasting stations and high-speed Internet connections
siaran televisi global selama 24-jam dan koneksi Internet
at unprecedented low rates.
dengan kecepatan tinggi dengan harga yang terjangkau yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Laporan Tahunan 2008
With the advanced broadband technology infrastructure that Dengan infrastruktur teknologi broadband terkini yang
we have built, we continue to be in a leading and strategic
kami bangun, kami terus menjadi pemimpin dan menempati
position to capitalize fully on Indonesia’s hugely prospective
posisi strategis untuk menguasai pasar mega-media di
mega-media market. More importantly, it has given First
Indonesia yang sangat prospektif. Yang lebih penting lagi,
Media the opportunity to develop new businesses that can
FIRST MEDIA mempunyai peluang untuk mengembangkan
be leveraged from this infrastructure. In 2008, First Media
bidang-bidang bisnis baru dari infrastruktur yang sudah
launched First News and First Production to signal our
ada. Pada tahun 2008, FIRST MEDIA meluncurkan FIRST
entry into the content creation side of our digital media
MEDIA News dan FIRST MEDIA Production sebagai
business. This augurs well for the continuing development
cikal bakal masuknya FIRST MEDIA untuk pembuatan
and growth of First Media in the coming years.
content, di samping bisnis utama kami di bidang digital media. Ini merupakan suatu pertanda baik untuk kelanjutan perkembangan dan pertumbuhan FIRST MEDIA di tahuntahun berikutnya. We are confident of First Media’s sustainable long-term Kami yakin dengan prospek pertumbuhan FIRST MEDIA
growth prospects on the back of superior product and quality
yang berkelanjutan yang didukung dengan produk dan
service, the strong commitment of the controlling majority
kualitas layanan yang superior, komitmen yang kuat
shareholder to stand behind the continuing expansion of
dari pemegang saham pengendali mayoritas, yang terus
our digital broadband triple-play network, and adherence
berusaha melanjutkan ekspansi jaringan broadband digital
to best practices in good corporate governance.
triple-play dan melaksanakan good corporate governance sebaik-baiknya. Once again, on behalf of my fellow Commissioners, we Sekali lagi, atas nama Dewan Komisaris, kami sampaikan
extend our thanks and good wishes to the management and
terima kasih dan harapan yang baik untuk manajemen dan
staff of First Media, and for their invaluable contribution
karyawan FIRST MEDIA, dan untuk kontribusi yang sangat
to give you, our shareholders, the best return for your
berharga, yang memberikan pengembalian nilai investasi
investments.
kepada Anda, para pemegang saham.
Jonathan Limbong Parapak
Komisaris Utama/Komisaris Independen
President Commissioner/Independent Commissioner
2008 Annual Report
Dewan Komisaris
| Board Of Commissioners
Jonathan Limbong Parapak
Presiden Komisaris/Komisaris Independen |
Drs. Irman Gusman
Komisaris Independen | Independent Commissioner
President Commissioner/Independent Commissioner
Memperoleh gelar Sarjana Tehnik dan Master of Engineering Science dari University of Tasmania, Australia. Dengan pengalaman bekerja selama 42 tahun, beliau merupakan seorang ahli di bidang industri telekomunikasi dan termasuk anggota kehormatan dalam berbagai organisasi internasional. Posisi beliau saat ini adalah sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen First Media dan berbagai posisi penting di beberapa institusi. G r a d u at e d a s M e c h a n i c a l E n g i n e e r i n g a n d M a s t e r o f Engineering Science from University of Tasmania, Australia. With 42 years work experiences, he is an expert in telecommunication industry and respected member of international organization. At the current, his position is a President Commissioner and Independent Commissioner at First Media and many various position in some other institutions.
Prof. Dr. Didik J. Rachbini
Komisaris Independen | Independent Commissioner Memperoleh gelar Ph.D dan M.Sc dalam bidang Studi Pembangunan dari Central Luzon State University, Filipina. Menjabat sebagai Komisaris Independen First Media sejak 2006. Beliau pernah menduduki berbagai posisi pada beberapa institusi antara lain Anggota MPR, Anggota DPR, Komisaris KPPU, Komisaris PT Angkasa Pura I dan saat ini masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Humanika Consultindo. Graduated with Ph.D and M.Sc for Development Study from Central Luzon State University, Philippines. Joined as an Independent Commissioner at First Media since 2006. He has been a Member of Upper House of Representative, a Member of Parliament, Commissioner for Business Competition Commission, Commissioner for PT Angkasa Pura I, and until today he still became President Commissioner for PT Humanika Consultindo.
10
Laporan Tahunan 2008
Menjabat sebagai Komisaris Independen First Media sejak 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Master of Business Administration (MBA), Majoring in Marketing, Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, USA tahun 1987. Beliau pernah menjabat beberapa posisi penting, antara lain Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah - RI, periode 2004 - 2009. Anggota Dewan Perwakilan Daerah - RI Provinsi Sumatera Barat, periode 2004 - 2009. Wakil Ketua Fraksi Utusan Daerah MPR RI, periode 2002 - 2004. Anggota MPR RI Utusan Daerah Sumatera Barat, periode 1999 - 2004. Joined as an Independent Commissioner at First Media since 2008. Graduated with Economic Degree and Master of Business Administration (MBA), Majoring in Marketing, Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, USA, 1987. He was appointed in several important positions including as Vice Chairman of the Regional House of Representatives-RI, for the period of 2004-2009, as a member of the West Sumatera Province - House of Representative-RI, for the period of 2004-2009, as Deputy Head of Regional Mission Fraction of the General Assembly-RI, for the period of 2002-2004, and as a member of the General Assembly-RI, West Sumatra Mission, for the period of 1999-2004.
Ferliana Suminto
Komisaris Independen |
Independent Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Independen First Media sejak Desember 2006. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Administrasi di Universitas Pelita Harapan. Sebelumnya, pernah menduduki posisi Pengawas Keuangan pada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan dan Yayasan Universitas Pelita Harapan, serta beberapa posisi di KPMG Sujendro Soesanto. Memperoleh gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Eastern Michigan University dan MBA dari Oregon State University, Amerika Serikat. Joined as an Independent Commissioner at First Media since December 2006. Currently, she is also a Vice President for Finance and Administration at University of Pelita Harapan. She has experiences as a Financial Controller in Yayasan Pendidikan Pelita Harapan and Yayasan Universitas Pelita Harapan, and some various positions in KPMG Sujendro Soesanto. She got a Bachelor of Business Administration from Eastern Michigan University and Master of Business and Administration from Oregon State University, United State of America.
Dr. Rizal Ramli
Komisaris Independen | Independent Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Independen First Media sejak 2008. Selama karirnya, beliau pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk. Beliau juga seorang pendiri sekaligus ketua “ECONIT Advisory Group”, pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan, dan Ketua Tim Keppres 133 untuk renegosiasi listrik swasta. Joined First Media since 2008 as Independent Commissioner. Throughout his career, he held position as The Coordinator Minister of Economics, Minister of Finance of the Republic of Indonesia, and President Commissioner at PT Semen Gresik Tbk. He is also the founder and chairman of the “ECONIT Advisory Group”, was appointed as Chief of Logistic Body (Bulog), Chief of Financial Sector Policy Committee, and Chief of 133 Presidency Petition for the renegotiation of private electricity.
Marshall Wallace Cooper Komisaris |
Commissioner
Dr. Cheng Cheng Wen Komisaris |
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris First Media sejak 2000. Pemilik gelar B.Sc Electrical Engineering, Master Science Electrical Engineering dan Ph.D. Electrical Engineering ini pernah bekerja di beberapa perusahaan di Taiwan, Hong Kong, Cina, Belgia bahkan Amerika Serikat. Selain sebagai Komisaris First Media, saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Matahari Putra Prima Tbk dan Presiden Komisaris PT Multipolar Tbk. Joined as an Independent Commissioner at First Media since 2000. Holds B.Sc Electrical Engineering, Master Science Electrical Engineering and Ph.D. Electrical Engineering. Has work experiences in Taiwan, Hong Kong, China, Belgium and United States of America. He is a Commissioner at First Media. Beside that, he also became President Commissioner at PT Matahari Putra Prima Tbk and PT Multipolar Tbk.
Peter F. Gontha
Komisaris | Commissioner
Bergabung dengan First Media sejak 1999 dengan berbagai posisi, dimulai dari Chief Financial Officer. Tiga tahun setelah itu dipromosikan sebagai Chief Executive Officer. Kemudian pada tahun 2006 dipromosikan kembali sebagai Komisaris. Sejak 2008 sampai dengan saat ini beliau adalah CEO di Globe Media Group. Sebelumnya pada tahun 1984, beliau bergabung dengan Finance & Commercial Management Australia-Indonesia dan pada 1997 menjabat sebagai Regional Financial Controller.
Menjabat sebagai Komisaris First Media sejak 2000. Memulai karir pada Shell Benelux Computer Center dan berpengalaman pada beberapa perusahaan seperti American Express Bank, Bimantara Citra Group serta perusahaan-perusahaan lain, sebagai pendiri dari Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), Bali Intercontinental Resort, PT Datakom Asia, PT Jaring Data Interaktif, First Media (d/h Kabelvision). Memperoleh gelar Bachelor of Business Administration bidang Finance dan Accounting dari Praehap Institute of The Netherland.
Join First Media since 1999 with various positions, started as a Chief Financial Officer. Three years after that he was promoted as a Chief Executive Officer. Then in 2006 he was promoted again as Commissioner. Since 2008 until current, he is the CEO of Globe Media Group. Previously in 1984, he joined the Finance & Commercial Management Australia-Indonesia, and in 1997 he became a Regional Financial Controller.
Joined as Commissioner of First Media since 2000. Started his career at Shell Benelux Computer Center and has experiences in some companies such as American Express Bank, Bimantara Citra Group and some other companies as founder of Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), Bali Intercontinental Resort, PT Datakom Asia, PT Jaring Data Interaktif, First Media (previously Kabelvision). He graduated with a Bachelor of Business Administration in Finance and Accounting from Praehap Institute of The Netherland.
2008 Annual Report
11
Krishnadi Kartawidjaja Direktur Utama |
12
President Director
Laporan Tahunan 2008
Laporan Direksi Report of The Board of Director
First Media telah menentukan tujuan usaha secara jelas pada tahun 2007 dan saya berbesar hati atas momentum yang telah berhasil digulirkan. First Media unquestionably define its business aim on 2007 and I am very proud of such big momentum.
2008 Annual Report
13
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
M
orang sebagai produk Internet broadband yang selalu aktif
O
dan tidak terbatas. Reaksi pasar untuk produk tersebut sangat
was phenomenal. First Media acquired more than 23,000
fenomenal. FIRST MEDIA memperoleh lebih dari 23.000
new broadband Internet single family home subscribers in
pelanggan baru untuk layanan Internet broadband keluarga,
just three months since launching.
erek kami menjadi kuat dan menjadi buah bibir saat kami luncurkan produk FastNet pada bulan September 2007, yang dikenal banyak
ur branding was strengthened and became a byword when we launched our FastNet product in September 2007, known to many as the unlimited,
always-on broadband Internet. The market’s response to this
hanya dalam waktu tiga bulan setelah peluncuran. Jaringan HFC dua arah terkini kami, terbentang sampai
Our advanced two-way HFC network extended well over
dengan 3.400 km di kawasan Jabodetabek sampai dengan
3,400 kilometers around Greater Metropolitan Jakarta by
akhir tahun 2007, dan memungkinkan kami untuk
year-end 2007, and allowed us to differentiate our product
menawarkan produk kami dengan berbagai fitur koneksi
offerings with richer connectivity experience for end users
yang lebih beragam dibandingkan dengan produk yang
than our competitors, principally stand-alone Internet
ditawarkan oleh kompetitor lain, baik ISP maupun penyedia
Service Providers (ISPs) or Direct to Home (DTH providers)
jasa langsung ke rumah. Di samping itu, penggabungan atau
can offer. Furthermore, the bundling or integration of our
integrasi produk kami menjadi satu platform, menjadikan
services onto a single delivery platform allows us to market
harga produk kami sedikitnya sama atau lebih kompetitif
our services at equal or more competitive pricing levels
daripada produk lain yang sejenis.
than our peers.
Mari sama-sama kita lihat perkembangan yang berhasil
Now, let us see how far we have progressed since a year
kami capai sejak satu tahun lalu. Pada akhir tahun 2008,
ago. By year-end 2008, our broadband Internet single-
koneksi Internet broadband untuk keluarga telah meningkat
family home connection had grown by 69,000 additional
sebanyak 69.000 pelanggan. Jumlah tersebut menunjukkan
subscribers. That’s a growth rate of 168% year on year,
peningkatan sebesar 168% dibandingkan tahun lalu dan
and growing.
terus berkembang. Jaringan HFC kami tumbuh lebih dari 1.100 kilometer,
Our HFC network has grown to more than 1,100 kilometers,
menjangkau 100.000 rumah baru di tahun 2008, sehingga
accounting for 100,000 additional home passes in 2008,
total rumah yang terhubung dengan jaringan menjadi
bringing the total number of home passes to 500,000 homes
500.000 pada akhir tahun.
by year’s end.
Pelanggan kami yang terus tumbuh dan berkembang,
Our growing subscriber base provided us wih growing
memberikan pertumbuhan pendapatan yang meningkat
revenues that climbed 20.75% year-on-year to Rp529.6
20,75% dibandingkan tahun lalu mencapai Rp.529,6 miliar
billion in 2008. EBITDA became Rp85.7 billion in 2008.
pada tahun 2008. EBITDA menjadi Rp. 85,7 miliar di tahun
Although our bottom line figure suffered as a result of
2008. Walaupun hasil akhir menunjukkan kerugian karena
foreign currency translation loss, we are encouraged by the
selisih kurs, kami yakin bahwa kerugian tersebut pada
fact that this loss is essentially a book-loss of non-monetary
dasarnya adalah kerugian secara pembukuan, yang tidak
nature, which furthermore will not hinder our growth
akan menghalangi prospek pertumbuhan kami di tahun
prospects in 2009 and beyond.
2009 dan selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa kami akan terus meningkatkan
There is every indication to suggest that we will continue
jumlah rumah yang terhubung dengan jaringan, jumlah
to grow in the scale of home passes, the rate of home
pelanggan, baik produk yang berdiri sendiri maupun paket-
penetrations, the number of subscribers to our services,
paket produk.
either as stand-alone product or as attractive package bundlings
14
Laporan Tahunan 2008
Kami memperkuat manajemen kami dengan mempekerjakan
We continue to strengthen our management by hiring
spesialis industri dan tenaga professional yang berpengalaman.
industry specialists and experienced professionals. Our
Jajaran manajemen menengah dan tim garis depan kami juga
middle management and front liners also continue to receive
selalu menerima pelatihan professional yang mempertajam
professional training that sharpens both individual and
peran individu dan kelompok dalam mencapai tujuan
collective roles and goals in the organization.
perusahaan. Bisnis kami ditunjang dengan komitmen berkelanjutan untuk
Our business is supported by our on going commitment to
menerapkan standar yang tinggi dalam good corporate
the highest corporate governance standards. We have also
governance. Kami juga turut berkecimpung dalam beberapa
engaged ourselves into some corporate social responsibilities
kegiatan sosial, dan di tahun-tahun mendatang kami akan
and in the coming years would continue this in a larger
melanjutkannya dalam skala yang lebih besar.
scale.
Saya hendak memanfaatkan kesempatan ini untuk berterima
I would like to take this opportunity to thank my fellow
kasih kepada para anggota Direksi lain, Dewan Komisaris
Directors, the Board of Commissioners for their guidance and
untuk bimbingannya, para karyawan yang telah bekerja
our dedicated and hard working employees and stakeholders
keras, dan para stakeholder atas kontribusi mereka. Singkat
of the Company for their contribution. In short, First Media
kata, FIRST MEDIA menggunakan seluruh upayanya untuk
is exerting every effort to making our MegaMedia dream in
dapat mewujudkan impian Megamedia-nya di masa depan
Indonesia a reality in the neat future.
Krishnadi Kartawidjaja
Direktur Utama |
President Director
2008 Annual Report
15
1
2
Krishnadi Kartawidjaja
Dr. Yen Hsu
1. Bapak Krishnadi Kartawidjaja sejak Juni 2008 menjabat
2. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan CEO
sebagai Presiden Direktur First Media, Beliau adalah Chief Operating Officer Grup Aryaduta, salah satu divisi PT Lippo Karawaci Tbk. Sebelumnya Beliau memulai karirnya sebagai project coordinator di PT Putera Tolhas (1979-1989), kemudian pernah menjabat sebagai Direktur di Grup Jaya (1981-1994), Grup Sendang (1994-1997) dan PT Aryaduta Hotels Tbk (1997-1998 and 2000-2004). Beliau meraih gelar Sarjana Sipil dari Universitas Trisakti, Jakarta dan MBA dari Institut Manajemen Prasetya
First Media sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Ph.D. dari University of Maryland dan M.S dari University of Arizona, USA. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang pendidikan, multimedia, dan sistem teknik dan telekomunikasi. Pengalaman beliau di bidang megamedia dan convergance megamedia selama 15 tahun datang dari berbagai posisi manajemen eksekutif internasional di Computer Corporation di USA, Taipei Mass Rapid Transit System, Eastern Multimedia Group, Chunghwa Investment Corporation di Taiwan dan Perusahaan Konsultan Chunghwa Intelligence Integration di Cina.
Presiden Direktur | President Director
Wakil Presiden Direktur | Deputy President Director
Mulya, Jakarta.
Mr. Krishnadi Kartawidjaja, since June 2008, joined First Media as President Director. He is also Chief Operating Officer of Hotel Development of Aryaduta Group, a division of PT Lippo Karawaci Tbk since 2007. He began his career as Project Coordinator of PT Putera Tolhas (1979-1989), held position as Director in Jaya Group (1981-1994), Sendang Group (19941997), and PT Aryaduta Hotels Tbk (1997-1998 and 2000-2004). He holds a Civil Engineering degree from Trisakti University, Jakarta, and Master in Business Administration from Prasetya Mulya Institute of Management, Jakarta.
16
Laporan Tahunan 2008
Joined First Media since 2007 as Deputy President Director & CEO. Graduated with Ph. D. from University of Maryland, and M.S. from University of Arizona, United States of America. He has more than 25 years of work experience in education, multimedia, system engineering and telecommunication industry. His exceptional megamedia industrial experience and megamedia convergence in the past 15 years came from various international executive management positions at Computer Corporation in USA, Taipei Mass Rapid Transit Systems, Eastern Multimedia Group, Chunghwa Investment Corporation in Taiwan and Chunghwa Intelligence Integration Consultancy Company in China.
3
Tao Mingcheng Direktur |
Director
4
Vincent Lin (Lin, Ming Chih) Direktur | Directors
3. Menjabat sebagai Direktur Penyiaran dan Divisi
4. Menjabat sebagai Direktur Sistem & Teknik Jaringan
Teknologi First Media sejak tahun 2008. Lulus dengan EMBA dari Fudan University dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektrik dari Shanghai Jiaotong University. Beliau memiliki pengalaman kerja lebih dari 27 tahun di bidang multimedia, penyiaran dan system engineering. Beliau pernah menjabat sebagai Teknisi di Departemen Teknis Shanghai TV, Assistant President di Shanghai Cable TV, Wakil Direktur Pusat Teknik di Shanghai Media & Entertainment Group (Senior Engineer), Chairman Shanghai Silver Pearl Advertising Company, General Manager di Shanghai Dragonvision Co. Ltd, and Vice President di STR (Hongkong) International Holding Co. Ltd.
First Media sejak tahun 2008. Memperoleh gelar Master Teknik Elektrik dari Penn State University, USA. Beliau memiliki pengalaman kerja selama 18 tahun di bidang CATV. Pada saat beliau bertugas di Perusahaan Chung Hua Telecommunications, beliau merupakan anggota dari grup CATV Engineering Regulation di bawah MOTC dari Pemerintah Taiwan dan konsultan pendaftaran izin sistem operasi dari beberapa operator kabel. Beliau juga membantu beberapa MSO terkenal di Taiwan, seperti TBC dan EMC untuk membangun infrastruktur HFC mereka dan sistem akses internet berkecepatan tinggi. Beliau mengkhususkan diri pada teknologi kabel jaringan broadband, pendaftaran dan sistem integrasi.
Joined First Media since 2008 as a Director of Broadcast & Technology Division. Graduated with EMBA from Fudan University and Bachelor degree of Electronic Engineering from Shanghai Jiaotong University. Has more than 27 years of work experience in multimedia, broadcasting and system engineering industry. Used to be Engineer of Shanghai TV Technical Department, Assistant of President of Shanghai Cable TV, Vice Director of Technical Center of Shanghai Media & Entertainment Group (Senior Engineer), Chairman of Shanghai Silver Pearl Advertising Company, General Manager of Shanghai Dragonvision Co. Ltd, and Vice President of STR (Hongkong) International Holding Co. Ltd.
Joined First Media since 2008 as Director of System & Networks Engineering. Hold a Master degree in Electrical Engineering from Penn State University, USA. He has 18 years work experience in CATV industry. When he worked in Chung Hua Telecommunications Company, he was a member of CATV Engineering Regulation group under MOTC of Taiwan Government and consulted many cable operators to apply system operation license. He also helped many famous MSO in Taiwan such as TBC and EMC to build their HFC infrastructure and high speed Internet access system. He specializes in cable broadband network technology, application and system integration.
.
2008 Annual Report
17
5
6
Harianda Noerlan
Shen, Ching-Wen (Wendell Shen)
5. Direktur Corporate Services sekaligus merangkap Corporate Secretary sejak 2006. Menyelesaikan kuliah di Universitas Trisakti dengan gelar Insinyur Teknik Mesin. Memiliki pengalaman selama 12 tahun dalam dunia perbankan, 10 tahun diantaranya dihabiskan di Bank Niaga, sebelum akhirnya bergabung dengan Bank Lippo dari 2002 hingga 2006. Posisi yang pernah dijabat selama di Bank Lippo antara lain sebagai Managing Director Compliance, Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President Channels & Alliances Group Head.
6. Menjabat sebagai Direktur Corporate Resource sejak tahun 2008. Meraih gelar Sarjana Ilmu Pengetahuan Teknik Elektronika dari National ChengKung University, Taiwan dan Master Ilmu Pengetahuan dalam Matematika Terapan (jurusan Ilmu Komputer) dari National Tsing Hua University, Taiwan. Memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun di First International Computer Group, Taiwan, dengan berbagai posisi eksekutif, pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Senior LEO System (Leo PC merupakan nama dagang nomor 1 di Taiwan), Wakil Presiden Eksekutif First Data Systems di bisnis perbankan dan System Integration Solution.
Direktur | Director
Director of Corporate Services also as a Corporate Secretary since 2006. Graduated as Mechanical Engineering from Universitas Trisakti. He had 12 years experience in banking industry, before join with Bank Lippo since 2002 to 2006. He was a Managing Director Compliance, Director Distribution Financial Services, and Senior Vice President Channels & Alliances Group Head in Bank Lippo.
Direktur | Director
Joined as the Director of Corporate Resources since 2008. Holds a Bachelor of Science degree in Electronic engineering from National ChengKung University, Taiwan and Master of Science Degree in Applied Mathematics (Major in Computer Science) from National Tsing Hua University, Taiwan. Has over 27 years of experience in First International Computer Group, Taiwan with various executive positions, once was the Senior Vice President of LEO System (LEO PC was no. 1 brand in Taiwan), Executive Vice President of First Data Systems in banking business and Sysytem Integration Solution.
7. Menjabat sebagai Direktur di First Media sejak Januari 2008. Beliau memiliki pengalaman sebagai Wakil General Manager pada Far Eastern Telecommunication Co. sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2004, dan sebagai General Manager di Everlite China sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2005. Sebelum bergabung dengan First Media, beliau pernah menjabat sebagai Wakil General Manager di Dacin Development Co. Beliau meraih gelar Sarjana Matematika Terapan dari Chiao Tung University dan gelar Master Matematika Terapan dari Fu Jen University.
18
Laporan Tahunan 2008
7
Kuo, Fang-Jen (Fred Kuo) Direktur | Director
8
Chen, Lih-Woei (Lewis Chen) Direktur | Director
Joined as a Director at First Media since January 2008. He has experiences as a Vice General Manager of Far Eastern Telecommunication Co. from 2002 to 2004 and as a General Manager of Everlite in China from 2004 to 2005. Prior to joining with First Media, he was also a Vice General Manager in Dacin Development Co. He acquired Bachelor of Applied Mathematics from Chiao Tung University and Master of Applied Mathematics from Fu Jen University.
8. Dr. Lewis Chen menjabat sebagai Direktur Sales sejak 2008. Beliau memulai karirnya sebagai Senior Sales Manager di Compaq and Control Data Corp, APEC, General Manager di Taiwan Intershop, Chief Representative dari Great China ESI, kemudian Direktur Penjualan di APEC. Beliau telah berkecimpung di bidang telekomunikasi, perdagangan elektronik dan integrasi sistem ICT lebih dari 17 tahun. Sebelum bergabung dengan First Media, beliau bertanggung jawab untuk business development dan operasional Green Packet, Inc wilayah Taiwan, Hong Kong, Korea, Jepang, dan Macau. Beliau adalah anggota Council for the Industrial and Commercial Development, Taiwan (CICD), dan pernah menjabat sebagai Chairman dari New Generation Entrepreneurs Association. Beliau meraih gelar Master Computer Science di bidang Artificial Intelligence, Leuven University, Belgium dan gelar Doktor dalam bidang Bisnis Administrasi dari Nova Southeastern University, Florida, USA.
Dr. Lewis Chen joined First Media as the Sales Director since 2008. He began his career as a Senior Sales Manager at Compaq and Control Data Corp, General Manager of Taiwan Intershop, Chief Representative for the Great China of ESI, then Sales Director of APEC. He has been in the telecom, electronic commercial and ICT system integration for over 17 years. Prior
9
Dicky Setiadi Moechtar Direktur | Director
to joining First Media, he was responsible for the business developments and operations of Green Packet Inc. for Taiwan, Hong Kong, Korea, Japan, and Macau region. He is a member of Council for the Industrial and Commercial Development, Taiwan (CICD) and was the Chairman of New Generation Entrepreneurs Association. He holds Master of Computer Science degree in Artificial Intelligence from Leuven University, Belgium and Doctor of Business Administration from Nova Southeastern University, Florida, USA.
9. Direktur Sales and Marketing sejak 2006 sampai 2008 dan Direktur Marketing dan Contact Centre sejak tahun 2007. Beliau adalah sarjana dari Universitaet Des Saarlandes, Jerman pada tahun 1984. Beliau mengawali karir di bidang perbankan. Beliau pernah menduduki berbagai posisi, diawali sebagai programer pada Bank Perniagaan Indonesia, lalu bergabung dengan Bank Lippo, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Operasional. Kemudian beliau bekerja untuk Lippo Group antara lain PT Multipolar Tbk, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur.
Director of Sales and Marketing since 2006 until 2007 and Director of Marketing and Contact Centre since 2008. Graduated from Universitaet Des Saarlandes, Germany in 1984. He started his career in banking. He has had various positions, started out as Programmer in Bank Perniagaan Indonesia, and moved to join Lippo Bank, where he worked his way up to his last position was Director of Operations. From then on, he has been working in Lippo Group, such as PT Multipolar Tbk. His last position was also Director.
2008 Annual Report
19
Struktur Organisasi
| Organization Structure
Board of Commissioner
Audit Committee
President Director
Deputy President Director & CEO
Marketing & Contact Center
20
Broadcasting & Technology
Laporan Tahunan 2008
Finance & Accounting
System & Network Engineering
Corporate Resources
Corporate Services
Strategic & Planning Alliances
Sales
Sumber Daya Manusia
| Human Resource Development
MENGGALANG MODAL SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PERTUMBUHAN JANGKA PANJANG
ENGAGING OUR HUMAN CAPITAL FOR LONG-TERM GROWTH
Setelah berhasil menempatkan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) yang komprehensif dan terpadu di tahun 2007, First Media dapat meningkatkan pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusianya pada tahun 2008, dan nyatanya justru melangkah menuju perjalanan baru, dimana Perusahaan memandang para tenaga kerjanya tidak hanya sebagai sumber daya semata, namun sebagai modal sumber daya manusia (human capital).
Having successfully deployed the comprehensive and integrated Human Resources Information System (HRIS) in 2007, First Media was able to enhance the development and management of its human resources throughout 2008, and in fact embarked upon a new journey in which the Company views its workforce not simply as resources but as human capital.
Sumber daya dieksploitasi, dimana modal ditanam, diproteksi, dibina dan ditumbuhkan. Dengan sebagian besar, First Media menggalang kebanyakan modal sumber daya manusianya pada tahun 2008 dalam serangkaian pelatihan, pengembangan tim dan saling berbagi dengan tujuan untuk menambah dan melahirkan semangat persaudaraan antar sesama.
Resources are exploited, whereas capital is invested, protected, nurtured and grown. With that in mind, First Media engaged most of its human capital in 2008 in a series of training, team building and sharing exercises that were aimed at rejuvenating and instilling a new spirit of camaraderie and excellence among our people.
Tahun 2008 bisa dipandang sebagai titik penting dimana First Media mengkonsolidasikan talenta sumber daya manusia, dan menentukan bagaimana cara terbaik untuk mengoptimalkan talenta tersebut menjadi yang terus menerus berkembang.
Indeed, the year 2008 could be seen as the staging point by which First Media consolidates its human talent pool, and determines how best to mold this pool into long-term evolving and sustaining human capital.
Tahun 2008 adalah tahun yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia di First Media. Prog ram-prog ram pengembangan sumber daya manusia mendapat perhatian lebih dari Training Department menjadi Learning and Development (LD) Division. LD Division bekerja sama dengan Human Resources Division untuk memberikan pelayanan dan pengembangan kepada semua karyawan FIRST MEDIA. Tugas utama LD Division adalah mengembangkan dan menyajikan program-program pengembangan manusia. Pengembangan kompetensi fungsional dan kepemimpinan adalah dua bidang yang telah meraih kinerja yang baik di tahun 2008. LD telah menghasilkan lebih dari 6 hari pelatihan bagi masing-masing karyawan di tahun 2008. Performance Management System (PMS) juga telah mencapai tonggak sejarah baru. LD mengembangkan konsep baru dan menerapkannya dalam Electric PMS (E-PMS) yang baru. E-PMS membangun kinerja manajemen adil dan transparan bagi semua karyawan.
Year 2008 is the year that is important in the development of Human Capital in First Media. People development programs get more attention by developed Training Department to be Learning and Development (LD) Division. LD Division is working side by with Human Resources Division to give services and development to all FIRST MEDIA employees. The main job of LD Division is developing and delivering people development programs. Functional and Leadership competencies development are two areas that have achieved a good performance in year 2008. LD was delivering more than 6 man-days training to all employees in year 2008. Performance Management System (PMS) was also achieving new milestone. LD was developing the new concept and implementing it in the new Electric PMS (E-PMS). The E-PMS is building more transparent and fair performance management to all employees.
Latar Belakang Pendidikan Educational Background
547 Karyawan Employee
Posisi Position
547 Karyawan Employee
1% 3 5% 29 62% 337 15% 84 16% 86 1% 8
2% 11 20% 107 45% 247 33% 182
Doktor Doctor Pasca Sarjana Master Sarjana Bachelor Diploma Diploma SMA Senior High SMP Junior High
Direktur Director Manajer Manager Staf Administrasi Staff Administration Non Staf Administrasi Non Staff Administration
Umur Age
547 Karyawan Employee
Karyawan Baru 2008 New Hire 2008
171 Karyawan Employee
33% 183 55% 303 9% 49 2% 12
11% 19 13% 23 4% 7 5% 8 11% 18 12% 21 2% 4 40% 69 1% 2
Dibawah 30 Below 30 31-40 41 - 50 Diatas 50 Above 50
Teknologi & Penyiaran Broadcast & Technology Sumber Daya Perusahaan Corporate Resources Layanan Perusahaan Corporate Services Keuangan & Akuntansi Finance & Accounting Pemasaran & Pusat Informasi Marketing & Contact Center Penjualan Sales Perencanaan Strategis & Aliansi Strategic Planning & Alliances Sistem Jaringan & Rekayasa System Network & Engineering Lain-lain Others
2008 Annual Report
21
Struktur Kepemilikan Saham
| Shareholders’ Structure
31 Desember 2008
December 31, 2008
Persentase struktur kepemilikan saham First Media untuk
Percentage of the First Media’s share ownership structure
pemegang saham di atas 5% dari modal disetor First Media per
the shareholders who hold more than 5% of the First Media
31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
paid up capital as of December 31, 2007 as follow:
PEMEGANG SAHAM Shareholders
JUMLAH SAHAM BIASA
JUMLAH NILAI NOMINAL
Number of Common Shares
Nominal Value (Rp.)
%
Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000 Authorized Capital Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital AcrossAsia Limited 457.131.716 228.565.858.000 55,11 PT Reksa Puspita Karya 280.079.704 140.039.852.000 33,77 Masyarakat dan Kepemilikan dibawah 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,12 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital
829.474.000
414.737.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Protepel Number of Shares in the Portfolio
667.726.000
333.863.000.000
Sampai dengan diterbitkannya Laporan Tahunan ini, Direksi dan Komisaris Perseroan tidak memiliki penyertaan saham dalam Perseroan.
22
Laporan Tahunan 2008
Until the date this Annual Report is issued, none of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company have shares participation in the Company.
Ikhtisar Kinerja Saham
| Share Performance Highlights
2008
2007
KINERJA SAHAM Laba Bersih per Saham (Rp.)
SHARE PERFORMANCE
(124)
3
Earnings per Share (Rp.)
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
829.474.000
815.974.000
Outstanding Shares (Shares)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
822.884.959
815.974.000
Weighted Average Shares (Shares)
Nilai Buku per Saham (Rp.) 298
401
Book Value per Share (Rp.)
HARGA SAHAM PER KUARTAL
I
II
III
IV
SHARE PRICE PER QUARTER
Tertinggi (Rp.)
940
940
940
940
Highest (Rp.)
Terendah (Rp.)
940
940
940
940
Lowest (Rp.)
Akhir (Rp.)
940
940
940
940
Closing (Rp.)
-
-
-
-
Volume (Shares)
Tertinggi (Rp.)
1.450
940
940
940
Highest (Rp.)
Terendah (Rp.)
940
940
940
940
Lowest (Rp.)
Akhir (Rp.)
940
940
940
940
Closing (Rp.)
1.800.000
-
111.000
-
Volume (Shares)
2008
Volume (Saham) 2007
Volume (Saham)
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK SURABAYA HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE SURABAYA STOCK EXCHANGE
Asal Saham Origin Of Shares Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
Tanggal Pencatatan Listing Date
Tambahan Jumlah Saham (Lembar) Addition Number of Shares
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi Total Outstanding Shares
Nilai Nominal Per Lembar Saham Nominal Value Per Share (Rp.)
27 Januari 2000
20.000.000
20.000.000
500
25 Pebruari 2000
354.300.000
374.300.000
500
2 Pebruari 2007
441.674.000
815.974.000
500
Pelaksanaan Waran Seri 1 Exercised Warrant Serie 1
27 Juni 2008
13.000.000
828.974.000
500
Pelaksanaan Waran Seri 1 Exercised Warrant Serie 1
1 Juli 2008
500.000
829.474.000
500
Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I
2008 Annual Report
23
Anak Perusahaan
| Subsidiaries
Perseroan memiliki lima Anak Perusahaan yaitu PT Ayunda Prima Mitra (APM), PT Margayu Vatri Chantiqa (MVC), PT First Media News (FMN), PT First Media Television (FMTV), PT First Media Production (FMP), dan PT Link Net (LN), serta tiga Penyertaan Saham pada PT Direct Vision (DV), PT Wireless Vision (WV), dan PT Jakarta Marcapada Media (JMM). The Company has five Subsidiaries, namely PT Ayunda Prima Mitra (APM), PT Margayu Vatri Chantiqa (MVC), PT First Media News (FMN), PT First Media Television (FMTV), PT First Media Production (FMP), and PT Link Net (LN), and three Share Participation in PT Direct Vision (DV), PT Wireless Vision (WV), and PT Jakarta Marcapada Media (JMM). PT AYUNDA PRIMA MITRA (APM) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
APM didirikan pada tahun 2002 dengan bidang usaha perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa, dan percetakan.
APM was established in 2002 with the line of business of trading, industry, construction, mining, agribusiness, transportation, services and printing.
Kepemilikan Saham
Share Ownership
First Media memiliki 99% saham dalam APM dan sisanya sebesar 1% dimiliki oleh PT Margayu Vatri Chantiqa. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, APM belum beroperasi.
First Media has 99% shares in APM and 1% is owned by PT Margayu Vatri Chantiqa. Up to the date this Annual Report is published, APM has not started its operation.
PT AYUNDA PRIMA MITRA Gedung Citra Graha Lt. 4, Suite 401 Jl.Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
24
Laporan Tahunan 2008
PT MARGAYU VATRI CHANTIQA (MVC) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
MVC didirikan pada tahun 2002 dengan bidang usaha perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan percetakan.
MVC was established in 2002 with the line of business of trading, industry, construction, mining, agribusiness, transportation, services and printing.
Kepemilikan Saham
Share Ownership
First Media memiliki 99% saham dalam MVC dan sisanya sebesar 1% dimiliki oleh APM. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, MVC belum beroperasi.
First Media has 99% shares in MVC and 1% is owned by APM. Up to the date this Annual Report is published, MVC has not started its operation.
PT MARGAYU VATRI CHANTIQA Gedung Citra Graha Lt.4, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
PT FIRST MEDIA NEWS (FMN) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
FMN didirikan pada tahun 2008 dengan bidang usaha perfilman dan perekaman video.
FMN was established in 2008 with the line of business of movie production and video recording.
Kepemilikan Saham
Share Ownership
First Media memiliki 99% saham dalam FMN, dan sisanya sebesar 1% saham dimiliki oleh MVC. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, FMN belum beroperasi.
First Media has 99% shares in FMN and 1% is owned by MVC. Up to the date this Annual Report is published, FMN has not started its operation.
PT FIRST MEDIA NEWS Gedung Citra Graha Lt. 5, Suite 501 Jl.Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
2008 Annual Report
25
PT FIRST MEDIA TELEVISION (FMTV) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
FMTV didirikan pada tahun 2008 dengan bidang usaha penyelenggaraan jasa penyiaran berlangganan. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, FMTV belum beroperasi.
FMTV was established in 2008 with the line of business of pay television broadcasting service. Up to the date this Annual Report is published, FMTV has not started its operation.
Kepemilikan Saham
Share Ownership
First Media memiliki 99,99% saham dalam FMTV, dan sebesar 0,01% dimiliki oleh FMN.
First Media has 99.9% shares in FMTV and 0.01% is owned by FMN.
PT FIRST MEDIA TELEVISION Gedung Citra Graha Lt.5, Suite 501 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
PT FIRST MEDIA PRODUCTION (FMP) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
FMP didirikan pada tahun 2008 dengan bidang usaha perfilman dan perekaman video. Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, FMP belum beroperasi.
FMP was established in 2008 with the line of business of movie production and video recording. Up to the date this Annual Report is published, FMP has not started its operation.
Kepemilikan Saham
Share Ownership
First Media memiliki 99% saham dalam FMP, dan sisanya sebesar 1% dimiliki oleh Henry Riady.
First Media has 99% shares in FMP and 1% is owned by Henry Riady.
PT FIRST MEDIA PRODUCTION Gedung Citra Graha Lt. 4, Suite 403 Jl.Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
PT LINK NET (LN) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
LN didirikan pada tahun 1996 dengan bidang usaha penyedia jasa internet.
LN was established in 1996 with the line of business of internet service provider.
Kepemilikan Saham
Share Ownership
First Media memiliki 99% saham dalam LN, dan sisanya sebesar 1% dimiliki oleh MVC.
First Media has 99% shares in LN and 1% is owned by MVC.
PT LINK NET Gedung Citra Graha Lt. 4, Suite 403 Jl.Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
26
Laporan Tahunan 2008
Penyertaan Saham
| Share Participation
PT DIRECT VISION (DV) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
DV didirikan pada tahun 2003 dengan bidang usaha penyelenggara Jasa Telekomunikasi Multimedia Televisi Berbayar dengan menggunakan fasilitas satelit. DV semula adalah perusahaan non fasilitas diubah menjadi perusahaan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
DV was established in 2003 with the line of business of Pay TV Multimedia Telecommunications Services by utilizing satellites. DV initially was a non facility company and converted into a Foreign Capital Investment Company (PMA).
Penyertaan Saham
Share Investment
Persentase penyertaan First Media dalam DV melalui APM adalah sebesar 49%. Sisanya sebesar 51% dimiliki oleh Silver Concord Holdings Limited.
Investment percentage of First Media in DV through APM is equal to 49%. A percentage of 51% is owned by Silver Concord Holdings Limited.
PT DIRECT VISION Gedung Citra Graha Lt. 9, Suite 901 Jl.Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950
PT WIRELESS VISION (WV) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
WV didirikan pada tahun 2004 dan menjalankan kegiatan usahanya bidang perdagangan umum, industri dan jasa khususnya di bidang yang padat ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tetapi tidak termasuk jasa dalam bidang hukum dan perpajakan.
WV was established in 2004 with the line of business of public trading, industry, and services specifically in science and technology. But excludes the law and taxation services.
Penyertaan Saham
Share Investment
Persentase penyertaan First Media dalam WV melalui MVC adalah sebesar 10%. Sisanya sebesar 90% dimiliki oleh PT Cahaya Harapan Sejati.
Investment percentage of First Media in WV through MVC is equal to 10%. A percentage of 90% is owned by PT Cahaya Harapan Sejati.
PT WIRELESS VISION Gedung Citra Graha Lt.4, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950 PT JAKARTA MARCAPADA MEDIA (JMM) Pendirian dan Bidang Usaha
Establishment and Line of Business
JMM didirikan pada tahun 2004 dan menjalankan kegiatan usahanya bidang jasa konsultasi bidang multimedia.
JMM was established in 2004 with the line of business of multimedia consultancy services
Penyertaan Saham
Share Investment
Persentase penyertaan First Media dalam JMM melalui FMN adalah sebesar 12,5%. Sisanya sebesar 12,5% dimiliki oleh PT Grahatama Kreasi Baru, dan sebesar 75% dimiliki PT Plaza Indonesia Realty, Tbk.
Investment percentage of First Media in JMM through FMN is equal to 12.5%. A percentage of 12,5% is owned by PT Grahatama Kreasi Baru and the other 75% owned by PT Plaza Indonesia Realty, Tbk.
PT JAKARTA MARCAPADA MEDIA (JMM) Plaza Indonesia Shopping Center Lt.4 Jl. MH. Thamrin No. 28 - 30 Jakarta Pusat
2008 Annual Report
27
Tinjauan Unit Bisnis
| Business Unit Review
First Media mengoperasikan jaringan kabel dua arah HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) terbesar yang menawarkan platform Triple Play untuk layanan TV Kabel, Internet dan Komunikasi Data. Pada akhir tahun 2008, jaringan kabel First Media menjangkau 4.800 kilometer, naik dari sebelumnya 3.700 km pada 2007 dengan kabel ke rumah mendekati 500.000 dan penetrasi lebih dari 26% dan terus bertambah.
First Media operates the largest network for two-way HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) cable that offers a true Triple Play platform for Cable TV, Internet and Data Communication Services. As at year-end 2008, First Media’s cable network extended for over 4,800 kilometers, up from 3,700 kilometers in 2007, to approximately 500,000 homes passed with a penetration rate of close to 26%, and growing.
Di tahun 2006, First Media secara bertahap mulai mengalihkan jaringan kabelnya menjadi digital, yang pada akhir 2008 telah dilaksanakan hingga 90% dari keseluruhan jaringan, dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2008. Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk ditransmisikan melalui kabel, dengan demikian meningkatkan kapasitas kabel untuk melakukan transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu mentransmisi 100 saluran TV secara serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi kelancaran aplikasi beberapa industri. Semua ini telah menjadikan First Media sebagai penyedia Triple Play terkemuka di Indonesia saat ini.
Starting in 2006, First Media embarked on the digitalization of its cable network, which by year-end 2008 had covered over 90% of our total netwok as scheduled. Digitalization allows much larger compression of data that is transmitted via the cable, thereby greatly enhancing the capacity of our cables to transmit high-speed Internet, up to 100 TV channel transmissions simultaneously, and very large data volume that is critical to certain industry applications. All of this has made First Media the leading Triple Play provider in Indonesia, today.
28
Laporan Tahunan 2008
Komposisi Pendapatan Composition of Revenues
2008
41,8% 36,2% 9,2% 6,7% 6,1%
HomeCable FastNet DataComm Media Sales Other
2007
49,1% 20,4% 15,2% 11,4% 3,9%
HomeCable FastNet DataComm Media Sales Other
2008 Annual Report
29
Internet Broadband
| Broadband Internet
Lebih dari 69.000 pelanggan baru diperoleh dari FastNet, layanan internet berkecepatan tinggi yang sukses luar biasa, selama tahun 2008, meningkat 41.000 pelanggan dari keseluruhan pelanggan pada tahun 2007. Hal ini semakin mengukuhkan FastNet sebagai koneksi internet broadband terunggul dan terpopuler di Indonesia pada saat ini. More than 69,000 new subscriptions were acquired by our highly successful FastNet broadband high-speed internet service in 2008, adding to the 41,000 subscribers that were acquired up to 2007. This continues to establish FastNet as the leading and most popular internet broadband connection in the country to date.
30
Laporan Tahunan 2008
FastNet Pendapatan Revenues Dalam Jutaan IDR In Millions of IDR
191.591
200.000
160.000
120.000 89.377 80.000 45.861
57.540
72.749
40.000 0
2004 2005 2006 2007
2008
Layanan internet broadband FastNet berkecepatan tinggi sukses menembus pasar pada tahun 2007. Dikembangkan sebagai hasil digitalisasi jaringan kabel yang dimilikinya, First Media berhasil menjadi penyelenggara jasa media pertama yang menawarkan koneksi internet broadband berkecepatan tinggi dengan harga yang sangat kompetitif.
Our FastNet high-speed broadband Internet service had taken the market by storm in 2007, and continued with its strong surge in 2008. Developed as result of the digitalization of our cable network, First Media became the first media service provider in Indonesia to offer truly broadband and high-speed internet connections at highly competitive prices.
Dengan biaya berlangganan mulai Rp99.000 per bulan, pendaftaran untuk berlangganan koneksi FastNet ini sangat luar biasa di tahun 2008. Dengan penawaran luar biasa itu, layanan FastNet sudah digabungkan dengan layanan HomeCable TV yang mendongkrak pertumbuhan jumlah pelanggan. Terobosan First Media yang menyediakan layanan 2-in-1 TV kabel dan layanan internet mencetak rekor baru dan tren industri yang pada umumnya tidak sebanding dalam memberikan layanan media broadband di Indonesia. FastNet saat ini menawarkan paket dengan kecepatan 384 kbps sampai dengan 3.000 kbps.
With a subscription rate starting from just Rp 99,000 per month, subscriptions to this hard-to-beat 24-hour highspeed Internet connection really took off in 2008. Even with this winning offer, the FastNet service is bundled with our HomeCable TV service, with substantial benefits accruing to our growing number of subscribers. First Media’s groundbreaking 2-in-1 Cable TV and Internet service continues to set new records as well as industry trends that are currently unmatched in the true broadband media service category in Indonesia. FastNet is currently offered in packages that range in speed from 384 kbps to as high as 3,000 kbps subscriber’s line.
2008 Annual Report
31
TV Kabel
| Cable TV
Kami memandang layanan HomeCable sebagai tawaran yang menarik bagi penyambungan jaringan kabel digital First Media ke perumahan. Setelah perumahan tersebut terhubungkan dengan jaringan kami, maka First Media akan dengan mudah menawarkan berbagai layanan yang bahkan sulit dibayangkan beberapa tahun yang silam, namun dimungkinkan di era layanan Megamedia yang akan kita songsong dalam waktu dekat.
32
Laporan Tahunan 2008
We regard our HomeCable TV service as an attractive entry-level point for our digital cable network to penetrate our target homes. Once these homes are linked to our network, First Media will be able to provide all kinds of services that are unimaginable just a few years ago, riding on the surge of the highly anticipated Megamedia wave of the near to medium-term future.
Home Cable Pendapatan Revenues Dalam Jutaan IDR In Millions of IDR
250.000 207.586 200.000
215.946
221.526 215.340
166.371
150.000
100.000
50.000 0
2004 2005 2006 2007
2008
Layanan TV kabel berbayar First Media masih merupakan paket program saluran TV internasional maupun stasiun TV lokal yang paling diminati oleh kelompok masyarakat kelas A, B dan C+ dengan konsentrasi terbesar di Jakarta, Surabaya dan Bali.
To date, First Media’s cable pay-TV service has remained to be the most subscribed international and local free-to-air TV broadcasting channels among the single largest grouping of class A, B and upper C homes and audiences in Greater Metropolitan Jakarta, Surabaya and Bali.
Hal ini menjadikan basis pelanggan jasa HomeCable First Media sebagai target pasar yang tidak saja mengangkat citra First Media sebagai penyedia program TV berbayar unggulan, namun juga mampu menarik perhatian para pengiklan produk dan jasa. Faktor krusial ini tidak hanya memastikan keberlangsungan bisnis First Media, namun juga mendukung pengembangan strategis layanan Megamedia di waktu yang tidak lama lagi.
That makes our HomeCable subscriber base the quintessential target market that is highly suitable for our own quality programming and high-end product offerings, as well as for those who rely on our undiluted, one-cable-to-one-home media penetration to well-targetted audiences for their advertising purposes. This has proven to be critical to our success, underscoring both the viability of our existing businesses as well as our ability to pursue our MegaMedia thrust to fruition in the not too distant future.
First Media percaya bahwa layanan HomeCable saat ini merupakan daya tarik yang kuat untuk dapat menambah tingkat penetrasi ke perumahan yang telah terjangkau oleh jaringan kabel digital yang dimiliki saat ini dan di masa mendatang. Meskipun tidak secepat FastNet, kami terus menambah penetrasi HomeCable dari sekitar 115.000 pelanggan tertagih pada tahun 2007 menjadi 127.000 pelanggan tertagih pada akhir tahun 2008. Tingkat penetrasi diharapkan akan naik dengan tawaran paket 2-in-1 yang menggabungkan jasa internet FastNet, dengan layanan HomeCable33 (33 saluran TV) atau HomeCable66 (66 saluran TV), dan serangkaian saluran tambahan sesuai selera pribadi.
We remain firm believer of the power of our HomeCable brand in increasing penetration to homes that are within our existing and future digital cable networks. Albeit not as large as FastNet, we continue to increase HomeCable penetration from approximately 115,000 paying subscribers in 2007 to 127,000 by year-end 2008. We will continue to deploy our strategic marketing to bundle First Media’s offering in a 2in-1 service package, combining our FastNet internet service with either HomeCable33 (33 TV channels) or HomeCable66 (66 TV channels) and an array of personal preference of add-on channels.
2008 Annual Report
33
Layanan Komunikasi Data
| Data Communication Services
Sampai dengan akhir tahun 2008, jaringan DataComm First Media telah melayani 410 satuan sambungan di Jakarta, dengan 21 point-of-presence di empat kota satelit Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dalam kawasan Jabodetabek. As at year-end 2008, First Media’s DataComm network served a total of 410 links in Jakarta with 21 point-of-presence throughout the four satellite towns of Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi within Greater Metropolitan Jakarta.
34
Laporan Tahunan 2008
DataComm Pendapatan Revenues Dalam Jutaan IDR In Millions of IDR
75.000 66.862 59.342
60.000
48.489 45.000
30.000 17.401
20.553
15.000 0
2004 2005 2006 2007
2008
First Media memiliki jaringan Metro Ethernet terluas di wilayah Jabodetabek. Jaringan First Media tertanam di seluruh sentra bisnis dan pelabuhan di Jakarta, serta di kawasan industri di kota-kota satelit Jakarta, seperti Bekasi, Cikarang, dan Tangerang. Hal tersebut menempatkan First Media sebagai penyedia solusi komunikasi total terkemuka untuk transfer data berkecepatan tinggi dan aplikasi Intranet bagi pelanggan korporasi.
First Media remains as the largest provider of the socalled Metro Ethernet network in and around the Greater Metropolitan Jakarta area. Our growing networks traverse all major central business districts and ports of Jakarta, as well as the industrial districts in the satellite towns of Bekasi, Cikarang and Tangerang. This makes First Media the leading provider of total communication solutions for high-speed data transfer and Intranet applications for corporations throughout the area.
Layanan DataComm First Media didukung oleh salah satu jaringan backbone digital serat optik yang paling luas di kawasan Jabodetabek. Di pertengahan 2008, First Media menggunakan teknologi jaringan terkini yang dikenal dengan nama MPLS (Multiprotocol Label Switching) yang mampu memberikan berbagai layanan dalam infrastruktur tunggal. Dengan teknologi yang handal ini, First Media mampu memberikan berbagai jenis jasa layanan komunikasi dengan kualitas terjamin menggunakan kabel serat optik tunggal.
First Media’s DataComm service is supported by the broadest and most comprehensive fiber optic backbone available for reliable, high-speed data communication services throughout the Greater Metropolitan Jakarta. In mid 2008, First Media employed the next-generation intelligent network which is broadly known as MPLS (Multiprotocol Label Switching) that deliver a wide variety of advanced value added services over a single infrastructure. With this advanced and proven technology, First Media is able to deliver multiple application layer communication services with each layer is guaranteed quality of service over a single fiber optic leased line cable.
Lebih dari 200 pelanggan korporat seperti perbankan dan jasa pembiayaan, operator telekomunikasi, lembaga pemerintahan, dan perusahaan-perusahaan besar lain menikmati teknologi MPLS First Media, tak terkecuali para pialang saham Bursa Efek Indonesia yang dapat melakukan perdagangan efek langsung dari kantor mereka masingmasing melalui jaringan serat optik First Media.
More than 200 corporate clients such as banking and financial services, Telco operators, government sector and other major corporation has enjoy the implementation of First Media MPLS technology and not to mention the stockbrokers of Indonesia Stock Exchange remotely trading from their office using the Jakarta Automatic Remote Trading platform provide by First Media.
2008 Annual Report
35
Pendapatan Iklan
| Media Sales
Pendapatan dari penjualan media iklan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan TV kabel lebih dari empat kali lipat dibandingkan pada awal era TV kabel lima tahun yang lalu.
Revenues from media advertising sales have continued to grow as the number of our HomeCable subscribers have more than quadrupled from our early Cable TV days of some five years ago.
36
Laporan Tahunan 2008
Media Sales Pendapatan Revenues Dalam Jutaan IDR In Millions of IDR
51.000
50.607
49.900
45.427
35.635
40.800
30.600
28.592
20.400
10.200 0
2004 2005 2006 2007
2008
Di tahun 2008, pendapatan dari penjualan iklan adalah sejumlah Rp35,6 miliar, di mana mencerminkan nilai 7% dari total pendapatan, pada tahun 2008.
In 2008, revenues from advertising sales total of Rp 35.6 billion, which accounted for approximately 7% of total revenues in 2008.
Pendapatan iklan dari penjualan media menggambarkan kekuatan dan pertumbuhan pendapatan First Media sejalan dengan fokus Perseroan yang tertuju pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi. Dari pembelian beberapa program tayang, First Media berhak atas sebagian air-time iklan yang dapat dijual kepada pengiklan. Untuk menunjang ini, Perseroan mempekerjakan tim in-house design dan produksi sendiri, selain juga sejumlah tenaga pemasaran yang membantu memasarkan media sales First Media kepada para pemasang iklan.
Advertising revenues from media sales still constitute a considerable and growing revenue base for First Media as we are able to leverage our multi-media exposure to the most affluent group of consumers in the country, just from our single HomeCable subscriber base. From the purchase of certain cable programs, First Media is alloted a portion of advertising air time into which we can insert paid commercials for our own revenues. For this purpose, we employ our own inhouse design and production team, in addition to a dedicated sales force which markets our media sales to advertisers.
Berbeda dengan bila kita beriklan di stasiun TV free-toair, profil pelanggan HomeCable menawarkan beberapa keunggulan bagi produk-produk tertentu. Benar bahwasanya jumlah pemirsa HomeCable jauh lebih sedikit daripada TV free-to-air. Namun, hal ini terkompensasi oleh eksklusifitas target audience First Media, selain bahwa kami juga dapat memilah siapa di antara pelanggan HomeCable yang lebih banyak menonton acara berita, hiburan, atau pendidikan. Para pemasang iklan di First Media bahkan memperoleh manfaat tambahan dari pemasangan iklan TV kabel yang juga termuat pada majalah panduan acara TV, “View”.
In a marked contrast to advertising over free-to-air TV, our HomeCable audience group offers certain advantages for certain product categories. Granted, our viewership is no where near the reach of the free-to-air broadcast. However, this is more than compensated by the exclusivity of our audience group, and the fact that we are able to dissect who of our subscribers watch more news or entertainment or education programs. Most advertisers with First Media in fact benefit from cross-media exposure via our cable TV air time as well as our print-media program guide magazine, “View”.
2008 Annual Report
37
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis
Pada tahun 2008, First Media berhasil meningkatkan pendapatan usaha terutama dari sektor broadband internet. Hal ini tidak terlepas dari kejelian Perseroan menangkap peluang perkembangan kebutuhan pasar atas layanan internet yang berkualitas dengan harga terjangkau. Hingga akhir 2008 jumlah pelanggan FastNet tercatat sebanyak 110.000 pelanggan dibandingkan tahun 2007 sebanyak 41.000 pelanggan.
In 2008, First Media succeeded in growing operating revenues especially from the internet broadband sector. This was attributed to the foresight of the Company in capturing a business opportunity in meeting a market need for an internet service of high quality at affordable price. As at year-end 2008, the number of FastNet customers numbered 110,000 subscribers, compared to 41,000 customers in 2007.
Di sisi lain, Perseroan tidak dapat menghindar sepenuhnya dari pengaruh kondisi perekonomian dunia saat ini. Melemahnya kurs tukar rupiah terhadap mata uang Dolar AS menjadi faktor terbesar menurunnya laba bersih Perseroan pada tahun 2008.
On the other hand, the Company could not escape entirely from the effects of current global economic conditions. The depreciation of the Rupiah against the US dollar became a major factor behind the decline of net profit of the Company in 2008. .
Berikut ini adalah ringkasan laporan keuangan First Media untuk tahun buku 31 Desember 2007 dan 2008, dengan paparan atas beberapa hal yang material pada tahun yang dilaporkan.
The followings are summaries of our income statements for the years ending December 31, 2007 and 2008, presenting some of the material developments that transpired during the year under review.
(dalam miliar Rp.)
2008
2007
(in billion of Rp.)
Total Pendapatan
530
439
Total Revenues
Beban Layanan
261
181
Cost of Services
Laba Kotor
269
258
Gross Profit
Beban Operasional
183
135
Operating Expenses
EBITDA
86
123
EBITDA
Penyusutan
94
60
Depreciation
Laba (Rugi) Usaha
(9)
63
Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Bersih
(102)
3
Net Profit (Loss)
Pendapatan Operasional Pendapatan operasional Perseroan meningkat 20,75% dari Rp438,6 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp529,6 miliar pada tahun 2008. Peningkatan pendapatan terbesar diperoleh dari jasa internet broadband yaitu sebesar 114,32% dari Rp 89,4 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 191,6 miliar di tahun 2008.
Operating Revenues The Company’s operating revenues increased by 20,75% from Rp438.6 billion in 2007 to Rp529.6 billion in 2008. The highest revenue growth came from internet broadband service, increasing by 114.32% from Rp89.4 billion in 2007 to Rp191.6 billion in 2008.
Pada tahun 2007, pendapatan jasa internet broadband hanya menyumbang 20,4% dari total pendapatan Perseroan, sedangkan pada tahun 2008 sektor jasa internet broadband berhasil menyumbang pendapatan sebesar 36,2% dari total pendapatan perseroan. Persentase tersebut mendekati persentase pendapatan yang disumbangkan dari bisnis utama Perseroan yaitu sektor saluran televisi berbayar. Hasil ini merefleksikan keberhasilan investasi Perseroan dalam pengadaan jasa internet dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan jaringan internet yang tumbuh sangat pesat beberapa tahun belakangan ini.
In 2007, revenues from internet broadband service accounted for only 20,4% of total revenues, whereas in 2008 this sevice accounted for 36,2% of the Company’s total revenues. In percentage terms, the contribution of revenues from internet broadband service is catching up on revenues contributed by the Company’s core business of pay TV service . This achievement underscores the Company’s successful investment in providing an internet service that truly meets the need of consumers for an internet network that has grown rapidly in recent years.
38
Laporan Tahunan 2008
Namun demikian, Perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan stabil dari layanan Komunikasi Data, pendapatan iklan dan pendapatan lain sebagai berikut:
(dalam jutaan Rp.)
Nevertheless, the Company was able to maintain a steady revenue growth from Data Communications service, media sales and other revenues:
2008 2007
(in million of Rp.)
TV Kabel
221.526 215.340
Cable TV
Internet Broadband
191.591
89.377
Broadband Internet
Layanan Komunikasi Data
48.489
66.862
Data Communication Services
Pendapatan Iklan
35.635
49.900
Media Sales
Pendapatan Lain
32.312 17.091
Other Revenues
Beban Layanan First Media menanggung beban jasa layanan dalam bentuk beban dan biaya-biaya sebagai berikut: • Beban distribusi program TV kabel yang terdiri dari biaya distribusi program , jasa teknis dan penggunaan tiang listrik sebagai jalur distribusi kabel saat instalasi kabel. • Beban internet broadband yang terdiri dari biaya bandwith, biaya sewa peralatan internet dan biaya akses internet lainnya. • Beban Layanan Komunikasi Data yang terdiri atas biaya instalasi dan peralatan. • Biaya produksi iklan di media dan lainnya. • Biaya-biaya jasa lainnya yang terkait.
Cost of Services First Media incurred cost of services in the form of fees and expenses paid out to the followings: • Fees on Cable Television program distribution that comprises of technical services and the use of pole duct in the deployment of cables. • Fees on Broadband Internet that comprises of Internet bandwidth, rental of Internet equipment, and cost of cable modem. • Fees on Data Communication Services installation fees and equipment. • Fees on media advertising production cost and others. • Fees on other related services.
Perseroan mengalami peningkatan beban layanan sebesar 44,73% dari Rp 180,2 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 260,8 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan volume transaksi. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang utama dunia akibat dari krisis keuangan global juga menyebabkan kenaikan hampir pada semua komponen biaya layanan terutama komponenkomponen impor, termasuk biaya bandwith internet untuk pelayanan internet broadband.
Total cost of services increased by 44.1% from Rp180.2 billion in 2007 to Rp260.8 billion in 2008. This increase was inline with the increase in transaction volume. In addition, the depreciation of the Rupiah against leading world currencies as a result of the global financial turmoil led to an increase of virtually all of the components of service cost, especially the cost of internet bandwidth for broadband internet service.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan internet broadband yang signifikan, biaya layanan ini meningkat sebesar 391,19% dari Rp 22,7 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 111,5 miliar pada tahun 2008. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan biaya bandwith internet untuk memberikan jasa pelayanan dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau. Dan untuk mempertahankan momentum pertumbuhan, Perseroan tidak menaikan harga jual di tahun 2008.
In line with the signifiant increase in the number of subscriptions to the internet broadband service, the cost of service increased by 391,19% from Rp 22.7 billion in 2007 to Rp 111.5 billion in 2008. The increase was primarily attributed to the increase in the cost of internet bandwidth neede to provide high-quality internet connection at affordable price. While, in order to maintain the momentum of growth, the Company chose not to increase the selling price in 2008.
Laba Kotor Seiring dengan meningkatnya beban layanan, maka marjin laba kotor Perseroan mengalami penurunan dari 58,91% pada tahun 2007 menjadi 50,76% pada tahun 2008. Namun demikian, secara nominal laba kotor pada tahun ini mengalami
Gross Profit In line with inreasing cost of sales, gross profit margin decreased from 58.91% in 2007 to 50.76% in 2008. However,
2008 Annual Report
39
peningkatan 4,02% dari Rp258,4 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp268,8 miliar pada tahun 2008.
in nominal terms, gross profit in 2008 increased by 4.02% from Rp258.4 billion in 2007 to Rp268.8 billion in 2008.
Beban Operasional Beban operasional terdiri dari beban penjualan dan beban umum dan administrasi. Beban operasional meningkat sebesar Rp48,0 milyar dari Rp135,0 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp183,0 miliar pada tahun 2008. Peningkatan beban operasional terutama dikontribusikan dari peningkatan beban sewa, beban gaji dan kesejahteraan karyawan, beban penyisihan piutang ragu-ragu dan beban lainnya pada tahun 2008.
Operating Expenses Operating expenses comprised of selling expenses and general and administrative expenses. Operating expense rose from by Rp48.o billion from Rp135 billion in 2007 to Rp183 billion in 2008. The increase in opex was primarily attributed to an increase in rental cost, personnel expenses and benfits, allowances on doubtful receivables and other operating expenses in 2008.
Biaya penyusutan naik 56,91% dari Rp 60,1 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 94,3 miliar pada tahun 2008 seiring dengan meningkatnya aktiva tetap dari hasil belanja barang modal senilai Rp 307,2 miliar pada tahun 2008, termasuk melakukan investasi tambahan untuk jaringan distribusi baru.
Depreciation expenses increased by 56.91% from Rp60.1 billion in 2007 to Rp94.5 billion in 2008 in line with the increase in fixed assets from capital expenditure of Rp307.2 billion in 2008, including additional investments in new distribution network.
Kerugian Selisih Kurs Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS patut mendapatkan pembahasan khusus dalam analisis kinerja keuangan First Media tahun 2008. Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS sesuai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca tahun 2008 adalah Rp 10.950/USD, melemah dari Rp 9.419/USD pada tanggal neraca tahun 2007.
Loss on Foreign Currency Translation The effects of a weakening Rupiah against the US dollar deserves special mention in the discussion on the Company’s results of operations for the year 2008. The exchange rate of the Rupiah vis-a-vis the US dollar declined from Rp9,419 to the US dollar on 31 December 2007 to Rp10,950 to the US dollar on 31 December 2008.
Perseroan mencatatkan kerugian selisih kurs – bersih sebesar Rp 94,6 miliar terutama disebabkan oleh sebagian pinjaman Perseroan dalam mata uang dollar. Sesuai peraturan PSAK No. 10, selisih nilai kurs tersebut harus dibukukan sebagai kerugian atau pendapatan atas translasi valuta asing. Jumlah ini lebih besar dari kerugian selisih kurs yang dicatatkan pada tahun 2007 sebesar Rp 15,3 miliar.
The Company posted a net loss on foreign currency translation amounting to Rp94.6 billion, primarily as a result of the company’s partial borrowing in US dollar. In accordance with the Indonesian accounting standard PSAK No. 10, the difference in exchange rate has to be accounted for as either gain or loss on foreign currency translation. This figure is larger than the remaining foreign exchange loss recorded in 2007 of Rp 15.3 billion.
Laba (Rugi) Bersih Dengan peningkatan berbagai biaya ditambah kerugian selisih kurs di atas, First Media mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 101,7 miliar untuk tahun buku 2008.
Net Profit (Loss) Burdened by increases in a variety of costs and the foreign currency translation loss, First Media incurred a net loss of Rp101.7 billion for year 2008.
Pertumbuhan Aset Jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp1.408 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp224 miliar atau 18,9% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2007, yaitu sebesar Rp1.184 miliar.
Assets Growth Total assets as at 31 December 2008 amounted to Rp1.408 billion, an increase of Rp 224 billion, or 18,9%, compared to Rp1,184 billion on 31 December 2007.
Aktiva lancar Perseroan turun sebesar Rp123 miliar, yaitu menjadi Rp180 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 dari Rp 303 miliar pada tanggal 31 Desember 2007 terutama disebabkan penurunan bersih kas dan setara kas dan investasi jangka pendek sebesar Rp114,0 miliar dan penurunan piutang usaha sebesar Rp8,0 miliar.
The Company’s current assets declined by Rp123 billion, to Rp180 billion on 31 December 2008 from Rp303 billion on 31 Desember 2007, mainly due to the net decline of cash and cash equivalent and short-term investments amounting to Rp114 billion and a decline in accounts receivables of Rp8 billion.
Aktiva tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp347 miliar, yaitu dari Rp 881 miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 1.228 miliar pada tanggal 31 Desember
The Company’s non-current assets increased by Rp347 billion, from Rp881 billion on 31 December 2007 to Rp1,228 billion on 31 December 2008, primarily due to the increase
40
Laporan Tahunan 2008
2008 terutama disebabkan peningkatan aktiva tetap sebesar Rp 292 miliar dan aset pajak tangguhan-bersih sebesar Rp 36 milyar.
in fixed assets of Rp292 billion and deferred tax asset - net of Rp36 billion.
Pertumbuhan Kewajiban Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 1.162 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 305 miliar atau 35,6% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2007, yaitu sebesar Rp 857 miliar.
Liabilities Growth Toal liabilities on 31 December 2008 amounted to Rp1,162 billion, an increase of Rp305 billion, or 35.6%, from Rp857 billion on 31 December 2007.
Kewajiban lancar Perseroan turun sebesar Rp 334 miliar, yaitu dari Rp 844 miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 510 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 terutama disebabkan perpanjangan hutang bank Reiffeisen Zentralbank Oesterreich AG dan klasifikasi hutang jangka pendek menjadi jangka panjang sebesar USD 55,000,000 atau sebesar Rp 602,3 miliar
The Company’s current liabilities declined by Rp334 billion, from Rp844 billion on 31 December 2007 to Rp510 billion on 31 December 2008, primarily as a result of the extension on bank borrowing from Reiffeisen Zentralbank Oesterreich AG and the reclasification of short term loan into long term loan, amounting to USD55,000,000 or Rp602.3 billion.
Kewajiban tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp 642 miliar, yaitu dari Rp 14 miliar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 653 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 terutama disebabkan perpanjangan hutang bank Reiffeisen Zentralbank Oesterreich AG tersebut di atas, dan peningkatan hutang sewa guna usaha sebesar Rp 40 milyar dari Rp 2 milyar pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp 42 milyar pada tanggal 31 Desember 2008.
The Company’s non-current liabilities increased by Rp642 billion, from Rp14 billion on 31 December 2007 to Rp653 billion on 31 December 2008 , mainly as a result of the extended borrowing from Reiffeisen Zentralbank Oesterreich AG referred to above, and an increase in lease borrowing of Rp40 billion, from Rp2 billion on 31 December 2007 to Rp42 billion on 31 December 2008.
Likuiditas dan Sumber Pendanaan First Media menghimpun kas bersih dari kegiatan operasi sebesar Rp60,3 miliar di tahun 2008, meningkat sebesar 7,87% dari Rp55,9 miliar pada tahun 2007. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penerimaan kas dari pelanggan yang meningkat 59,99% dari Rp373,9 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp598,2 miliar pada tahun 2008 sebagai hasil dari peningkatan jumlah pelanggan.
Liquidity And Financial Resources First Media generated net cash from operating activities amounting to Rp60.3 billion in 2008, an increase of 7.87% from Rp55.9 billion in 2007. The increase was attributed to a rise in cash receipts that increased by 59.99% from Rp373.9 billion in 2007 to Rp598.2 billion in 2008 as a result of the growing number of subscriptions.
Arus kas keluar bersih First Media yang digunakan untuk aktivitas investasi dan pengembangan jaringan mencapai Rp163,4 miliar, turun 47,61% dari Rp311,9 miliar pada tahun 2007. Dari jumlah tersebut First Media mengeluarkan sebesar Rp307,2 miliar untuk belanja barang modal, jumlah ini naik dari belanja modal tahun 2007 sebesar Rp221,5 miliar.
Net cash outflows that were used for investment activities and network expansion amounted to Rp163.4 billion, a decrease of 47.61% from Rp311.9 billion in 2007. From that amount First Media spent a total of Rp307.2 billion in capital expenditure, an increase from capex of Rp221.5 billion in 2007.
First Media menerima arus kas bersih dari kegiatan pendanaan sebesar Rp141,6 miliar untuk menunjang perkembangan usaha dan investasi jaringan. Kegiatan pendanaan ini antara lain berupa penambahan modal disetor sejumlah Rp13,5 miliar, pinjaman bank dan surat promes sebesar Rp229,2 miliar dan pembayaran pinjaman bank dan surat promes sebesar Rp 96,3 miliar.
First Media received net cash inflow from funding activities amounting to Rp141.6 billion to support business growth and investments in network. These funding activities also include an increase in paid-up capital of Rp13.5 billion, bank borrowing and issuance of promisory note amounting to Rp229.2 billion, against repayment of bank borrowing and promisory note of Rp96.3 billion.
Modal Perusahaan Jumlah Ekuitas Bersih turun 24,88% dari Rp326,8 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 245,5 miliar. Penurunan ekuitas bersih terutama disebabkan kerugian yang dialami Perseroan selama tahun buku 2008.
Capital Account Total shareholders’ equity declined by 24.88% from Rp326.8 billion in 2007 to Rp245.5 billion in 2008, mainly as a result of the net loss incurred by the Company for fiscal year 2008.
2008 Annual Report
41
Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca Perseroan mempunyai peristiwa setelah tanggal neraca yang dapat dilihat di Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2008 No. 30.
Subsequent Events The Company have significant subsequent event as refer in Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2008 N0. 30.
Prospek Bisnis First Media optimis menyambut tahun 2009 yang penuh dengan tantangan sekaligus peluang. Kondisi perekonomian global merupakan tantangan terbesar bagi Perseroan. Namun, dengan penetapan strategi yang matang, didukung etos kerja maksimal dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan, First Media yakin dapat mengurangi dampak resesi ekonomi global, mengembangkan usaha dan memberi nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham.
Business Prospects First Media has an optimistic outlook for 2009 that will be both challenging and rewarding. The global economic condition represents the biggest challenge for the Company. However, by applying the right business strategy, supported by strong work ethics and the trust of all stekeholders, First Media is confident that it can witstand the impact of global economic recession, expand its business, and create value for its shareholders.
Kebutuhan masyarakat atas jasa internet merupakan ladang peluang yang masih sangat luas untuk digarap. FastNet merupakan jawaban ideal dari kebutuhan tersebut. Dengan kecepatan akses yang tinggi dan harga yang sangat terjangkau, FastNet telah menjadi pilihan terbaik bagi layanan internet di tanah air.
The public need for internet service represents a sea of opportunity to capitalise. FastNet is the ideal solution for this need. With high-speed access at highly affordable rates, FastNet has become the preferred choice for internet connection service in Indonesia.
Di sisi lain, jumlah rumah yang telah dilalui jaringan kabel digital First Media – Homes Passed – telah mencapai mendekati 500.000 hingga akhir tahun 2008. Hal ini memberi peluang ‘captive’ bagi First Media untuk memaksimalkan pendapatan melalui peningkatan penetrasi di atas jaringan dan infrastruktur yang telah terbangun.
On the other hand, the number of “homes passed” that have been achieved by First Media’s digital network was approaching 500,000 homes as at year-end 2008. This is in itself represents a captive market for First Media, which is in a position to maximise the rate of penetration on its network infrastructure that is already in place.
Tingkat penetrasi itu dapat ditingkatkan melalui layanan internet First Media, FastNet, yang jumlahnya terus meningkat dengan pesat, atau dengan mengembangkan segi ‘content’ yang dapat ditawarkan melalui layanan TV berbayar First Media, HomeCable.
This rate of penetration can be increased through the broadband internet service of First Media, FastNet, which continues to grow rapidly, or by developing the ‘content’ side of the business which could then be fed through First Media pay TV service, HomeCable.
Secara integral, sinergi dari berbagai jasa megamedia ini akan menopang prospek pertumbuhan First Media dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.
On an integrated basis, the synergies of between the various megamedia services of First Media will support the Company’s growth prospects in the short, medium and long term future.
42
Laporan Tahunan 2008
2008 Annual Report
43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
First Media menyadari bahwa tata kelola perusahaan yang baik adalah hal yang sangat penting bagi peningkatan kualitas perusahaan, penciptaan kemakmuran, membangun kepercayaan pasar dan mendorong investasi internasional yang berjangka panjang. Dengan profesionalisme dan inovasi, First Media menjalankan operasinya disertai komitmen kuat untuk melaksanakan tata kelola perusahaan.
First Media recognizes that good corporate governance is a key element for the improvement of company performance, wealth and welfare creation, instilling the trust of the market and inducing international investments on a sustainable longterm basis. With professionalism and innovativeness First Media undetakes its business with a strong commitment to implement the highest standards of corporate governance.
First Media telah lama memfokuskan kepentingan seluruh stakeholders untuk menghasilkan nilai terbaik, dengan memastikan bahwa seluruh aktivitas Perseroan, proses dan organ dari Perseroan sudah menerapkan lima prinsip utama dalam Tata Kelola Perusahaan yaitu, keterbukaan (transparency), tanggung jawab (responsibility), akuntabilitas (accountability), kesetaraan (fairness), dan independensi (independence) yang didukung oleh pelaksanaan Kode Etik Professional (kode etik). Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional Perseroan ditandatangani oleh para Direksi dan seluruh karyawan di dalam organisasi First Media.
First Media has long focused on balancing the interests of various stakeholders by ensuring that all of its business activities, operating procedures and organizational bodies are consistent with the five main principles of Good Corporate Governance, which are transparency, responsibility, accountability, fairness, and independence, supported by the implementation of the Company’s Professional Code of Ethics. The Code of Ethics and Professional Accountability of First Media are signed by the Management and all of the employees of Firts Media.
Struktur Tata Kelola Struktur tata kelola First Media terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit sebagai komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dan Sekretaris Perusahaan.
Governance Structure The governance structure of First Media comprises of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors, supported by the Audit Committee that is responsible to the Board of Commissioners, and the Corporate Secretary.
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham sebagai wadah perwujudan kepentingan para pemegang saham, adalah organ Perseroan tertinggi yang mempunyai segala wewenang dalam Perseroan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan. Sepanjang tahun 2008, Perseroan telah menyelenggarakan beberapa Rapat Umum Pemegang Saham.
General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders as a means to implement the shareholders’ need is the highest organ in the Company that has all of the authorities in the Company that are not delegated to the Board of Commissioners and the Board of Directors in the limit that is set out in Law No.40 of 2007 on Limited Liability Company and the Articles of Association of the Company. In 2008, the Company held several General Meeting of Shareholders.
Dewan Komisaris Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Anggota-anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pertama sejak pengangkatannya. Pada tahun 2008, Dewan Komisaris menyelenggarakan dua kali rapat untuk mengkaji dan membahas kinerja dan pelaksanaan strategi Perseroan.
Board of Commissioners In line with the prevailling laws and regulations, the Board of Commissioners are responsible for supervising the implementation of the business policy and strategy executed by the Directors. The members of the Board of Commissioners are elected and terminated by the General Meeting of Shareholders for a period of time until the closing of the next Annual General Meeting of Shareholders since their appointment. In 2008, The Board of Commissioner undertook two meetings to discuss and analyze the performance and the implementation of corporate strategy.
44
Laporan Tahunan 2008
Sampai dengan 31 Desember 2008 Dewan Komisaris terdiri dari delapan orang anggota termasuk Presiden Komisaris dan Komisaris Independen.
As of 31 december 2008, the Board of Commissioners comprises of eight Commissioners including the President Commissioner and four Independent Commissioners.
Komisaris / Commissioners Jabatan / Position Ir. Jonathan Limbong Parapak
Anggota Sejak / Member Since
Presiden Komisaris / President Commissioner
2000
Drs. Irman Gusman
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2008
DR. Rizal Ramli
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2008
Prof. DR. Didik J. Rachbini
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2006
Ferliana Suminto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2006
DR. Cheng Cheng Wen
Komisaris / Commissioner
2000
Marshall Wallace Cooper
Komisaris / Commissioner
2006
Peter F. Gontha
Komisaris / Commissioner
2000
Direksi Direksi bertugas mengelola Perseroan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan Perseroan dan anak perusahaan serta mempertimbangkan kepentingan para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Di samping itu, Direksi bertanggung jawab melakukan pengawasan internal secara efektif dan efisien; memantau risiko dan mengelolanya; menjaga agar iklim kerja tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja Perseroan secara keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pertama sejak pengangkatannya.
Board of Directors The Board of Directors is responsible for the management of the Company and its subsidiaries as well as providing due consideration to the interests of shareholders and other stakeholders. In addition, the Board is responsible for providing adequate internal controls in an effective and efficient manner, monitors and manages risk, maintains a conducive working environment at all times in support of productivity and professionalism, manages human resources and reports the performance of the Company as a whole to the General Meeting of Shareholders. The Board of Directors functions under the supervision of the Board of Commissioners. The members of the Board of Direcors are elected and terminated by the General Meeting of Shareholders for a period of time until the closing of the next Annual General Meeting of Shareholders since their appointment.
Sepanjang tahun 2008, Direksi telah beberapa kali menyelenggarakan rapat Direksi untuk membahas dan mengevaluasi kinerja Perseroan, pelaksanaan strategi dan hal-hal operasional lainnya.
Throughout 2008, The Board of Directors undertook several meetings to discuss and evaluate the performance of the Company, the strategy implementation of and other operational issues.
Dalam rangka memperkaya kompetensi dan profesionalisme secara berkelanjutan, jajaran Direksi Perseroan secara aktif turut serta berpartisipasi dalam serangkaian konferensi dan seminar yang terkait dengan bidangnya, baik di dalam maupun di luar negeri.
In order to enrich and increase the competence and professionalism on a continuous basis, the Directors actively participates in various seminars and conferences that are related to their respective fields at home and abroad.
Sampai dengan 31 Desember 2008 Direksi terdiri dari sembilan orang anggota termasuk Presiden Direktur.
As at 31 December 2008, the Board of Directors comprised of nine Directors including the President Director.
2008 Annual Report
45
Direksi Directors
Jabatan Position
Krishnadi Kartawidjaja DR. Yen Hsu
Anggota Sejak Member Since
Presiden Direktur / President Director 2008 Wakil Presiden Direktur / Devuty President Director 2008
Tao Ming Cheng
Direktur / Director 2008
Vincent Lin (Lin, Ming Chih)
Direktur / Director 2008
Harianda Noerlan
Direktur / Director 2006
Shen, Ching-Wen (Wendell Shen)
Direktur / Director 2008
Kuo, Fang-Jen (Fred Kuo)
Direktur / Director 2008
Chen, Lin-Woei (Lewis Chen)
Direktur / Director 2008
Dicky Setiadi Moechtar
Direktur / Director 2006
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menetapkan total remunerasi untuk Dewan Komisaris, sedangkan Dewan Komisaris menetapkan total remunerasi bagi Direksi. Pada tahun 2008, total remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp. 14.665.856.241
Remuneration of Commissioners and Directors The Annual General Meeting of Shareholders determines the total remuneration of the members of the Board of Commissioners, while the Board of Commissioners determines the total remuneration for the members of the Board of Directors. In 2008, total remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors was Rp. 14.665.856.241.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
Evaluation of the Performance of Commissioners and Directors Through the General Meeting of Shareholders, shareholders can evaluate the performance of Commissioners and Directors either collectively and individually. The performances of Directors, collectively or individually, are evaluated by the Board of Commissioners and the joint meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Dalam Rapat Umum Pemengang Saham, para pemegang saham dapat mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris maupun Direksi dan anggotanya serta pelaksanaan kewajiban utama mereka. Kinerja Direksi sendiri, baik masing-masing maupun seluruh anggota, dievaluasi oleh Dewan Komisaris dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap enam bulan, sedangkan Direksi mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam dua minggu atau kapan saja diperlukan. Rapat Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi diselenggarakan setiap enam bulan untuk membahas kemajuan Perseroan secara umum.
BOC and BOD Meetings The Board of Commissioners convene its meetings once every six months, whereas the Board of Directors convenes at least once every two weeks or as needed. The BOC and BOD together meet once every six months to discuss the general progress of the Company.
Tabel berikut ini memuat informasi tentang rapat Dewan Komisaris dan Direksi yang dilaksanakan sepanjang tahun 2008.
The following table sets forth the meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors and attendance records throughout 2008.
46
Laporan Tahunan 2008
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
Rapat Dewan Direksi BOD Meetings
Kehadiran Attendance %
Kehadiran Attendance %
Jonathan Limbong Parapak
100
-
Prof. DR. Dididk J. Rachbini
100
-
Drs. Irman Gusman
50
-
Dr. Rizal Ramli
50
-
DR. Cheng Cheng Wen
50
-
Ferliana Suminto 100 Marshall Wallace Cooper 100 Peter F. Gontha 100
-
KOMISARIS / COMMISSIONERS
DIREKTUR / DIRECTORS
Krishnadi Kartawidjaja
100 14.29
Dr. Yen Hsu
100 100
Tao Mingcheng
100
50
Vincent Lin (Lin, Ming Chih)
100
50
Harianda Noerlan
100 100
Shen, Ching-Wen (Wendell Shen) 50 100 Chen, Lih-Woei (Lewis Chen) 50 100 Dicky Setiadi Moechtar 100 100 Kuo, Fang - Jen (Fred Kuo) 50 92.86
Komite Audit Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) tujuan dibentuknya Komite Audit adalah untuk memastikan penerapan tata kelola perusahaan. Sebagai bagian dari praktik tata kelola perusahaan serta guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Komite Audit bertugas untuk melakukan pengkajian dan membuat rekomendasi bagi Komisaris perihal pelaporan keuangan Perseroan, sistem pengendalian internal, proses audit internal dan eksternal. Komite Audit terdiri dari dua anggota yang merupakan pihak independen yang berkemampuan di bidang akuntansi dan keuangan dan diketuai oleh Komisaris Independen.
The Audit Committee Pursuant to the regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam-LK), the aim of the establishment of the Audit Committee is to ensure the implementation of corporate governance. As part of the practices of corporate governance and to assist the Board of Commissioner in discharging its responsibilities, the Audit Committee is charged with the evaluation of the financial report of the Company and making necessary recommendations to the Commissioners thereof; internal control systems; internal and external audit works. The Audit Committee comprises of two members, who are independent parties that are knowledgeable in accounting and financial matters, and is chaired by an Independent Commissioner.
Per tanggal 31 Desember 2008, Komite Audit Perseroan terdiri dari:
As of 31 December 2008, the Audit Committee is as follows:
Jonathan Limbong Parapak Ketua Komite Audit Memperoleh gelar Sarjana Tehnik dan Master of Engineering Science dari University of Tasmania, Australia. Dengan pengalaman bekerja selama 42 tahun, beliau merupakan seorang ahli di bidang industri telekomunikasi dan termasuk anggota kehormatan dalam berbagai organisasi internasional.
Jonathan Limbong Parapak Chairman of Audit Committee Graduated as Mechanical Engineering and Master of Engineering Science from University of Tasmania, Australia. With 42 years work experiences, he is an expert in telecommunication industry and respected member of international organization. At the current, his position is a 2008 Annual Report
47
Posisi beliau saat ini adalah sebagai Presiden Komisaris First Media dan berbagai posisi penting di beberapa institusi.
President Commissioner at First Media and many various position in some other institutions.
Isnandar Rachmat Ali Anggota Komite Audit Sebelum diangkat sebagai anggota Komite Audit, Bapak Isnandar Rachmat Ali pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Hilex Indonesia, Wakil Direktur Utama di Bank Bhumy Bahari, dan terakhir menjabat Wakil Presiden Direktur di Tokai Lippo Bank. Memperoleh gelar Sarjana dan Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana dan gelar Doktor dari Universitas Negeri Jakarta.
Isnandar Rachmat Ali Member of Audit Committee Prior to his appointment as a member of the Audit Committee, Isnandar Rachmat Ali held posts as the President Director of PT Hilex Indonesia, Vice President Director of Bank Bhumy Bahari, and last served as Vice President Director of Tokai Lippo Bank. He obtained a degree and Master’s degree in Management from Universitas Krisnadwipayana and a Doctorate degree from Universitas Negeri Jakarta.
Hikmat Kartadjoemena Anggota Komite Audit Menjabat sebagai anggota Komite Audit First Media sejak Juli 2008. Perjalanan karir beliau meliputi Chief Representative & Country Manager of Chemical Bank New York (setelah merger, kini berganti nama menjadi JP Morgan Chase Bank), Advisor for Indonesia-Newbridge Capital (saat ini bernama TPG Capital) dan Komisaris PT Matahari Putra Prima.
Hikmat Kartadjoemena Member of Audit Committee Appointed as a member of Audit Committee at First Media since July 2008. His career path includes Chief Representative & Country Manager of Chemical Bank New York (after various mergers now named JP Morgan Chase Bank), Advisor for Indonesia-Newbridge Capital (now named TPG Capital) and Commissioner of PT Matahari Putra Prima.
Sekretaris Perusahaan Sebagai bagian dari komitmennya akan keterbukaan, serta pelayanan terhadap masyarakat pemodal, pemegang saham dan stakeholder lainnya, First Media menunjuk Sekretaris Perusahaan dengan tugas dan tanggungjawab antara lain memastikan dipenuhinya kepatuhan terhadap peraturanperaturan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), peraturan Bursa, Anggaran Dasar perseroan, Undang-Undang Perseroan Terbatas serta terimplementasinya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam tindakan pengawasan dan pengurusan Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai wujud dari komitmen akan keterbukaan dan transparansi, First Media menyampaikan dan mempublikasikan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan pada berbagai media sesuai dengan peraturan yang berlaku serta memastikan tersedianya keterbukaan atas informasi/fakta material kepada publik.
Corporate Secretary As part of the commitment towards transparency and service to the investment communities, shareholders and other stakeholders, First Media has appointed a Corporate Secretary with the duty and responsibility that includes among other things to ensure compliance to prevailling laws of the Capital Markets including regulations of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam-LK), the Stock Market regulations, the Company’s Articles of Association, Limited Liability Company Law, as well as the effective implementation of Good Corporate Governance in terms of the supervision and management of the Company by the Board of Commissioners and the Board of Directors. As a manifestation of commitments towards fairness and transparency, First Media discloses its mid-year and annual financial report to various media in line with the prevailling regulations, and ensures the availability of material information and other facts regarding the Company to the general public.
Sampai dengan 31 Desember 2008 Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh Direktur Corporate Services, Harianda Noerlan, yang telah menjabat sejak Juni 2006.
As at 31 December 2008, the Corporate Secretary has been serving concurrently as the Director of Corporate Services, Harianda Noerlan, since June 2006.
Auditor Eksternal Auditor eksternal diangkat oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham, Perseroan telah menunjuk
External Auditors The independent external auditors are appointed by the Shareholders through the General Meeting of Shareholders.
48
Laporan Tahunan 2008
kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar sebagai auditor eksternal Perseroan untuk laporan keuangan Perseroan tahun 2008.
The Company has appointed the Public Accountant Firm of Aryanto Amir Jusuf & Mawar as the Company’s external auditors for the 2008 annual report.
Corporate Legal dan Permasalahan Hukum Corporate legal merupakan bagian yang terdiri dari profesional di bidang hukum. Bekerjasama dengan divisi lainnya, Corporate Legal bertugas membantu dan memberikan saran kepada Direksi dalam aspek kepatuhan dan perlindungan hukum atas setiap kegiatan usaha Perseroan. Permasalahan hukum yang menyangkut Perseroan dijelaskan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008, catatan 26 (i), halaman 48.
Corporate Legal and Litigation Corporate Legal comprises of professionals in law and legal matters. By working closely with other divisions, Corporate Legal is responsible for assisting and advising the Board of Directors in all compliance matters and legal protection in every activities of the Company. Litigation cases that involve the Company are presented in the Consolidated Financial Statements for year ended December 31, 2008, notes 26 (i), page 48.
Hubungan Investor Sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, adalah penting bagi First Media untuk membangun hubungan yang erat dengan masyarakat pemodal melalui keterbukaan informasi material yang berkaitan dengan First Media. Sebagai bagian dari upaya membangun komunikasi yang terbuka dengan publik, sebagai salah satu aspek penting dalam penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan adalah tersedianya akses yang memadai bagi publik dalam memperoleh informasi mengenai strategi, kinerja dan kondisi keuangan First Media.
Investor Relations As a company which is listed on the Indonesia Stock Exchange, it is crucial to build and develop close relationships with the capital markets and investment communities. One of key elements of good corporate governance practices is to facilitate public scrutiny of the Company in an easy and accommodating manner, which includes providing all available data and information concerning the results of operations and financial condition of the Company.
Selama tahun 2008, First Media telah menyelenggarakan berbagai kegiatan penyebarluasan informasi termasuk: a. Publikasi laporan keuangan tahunan dan semester di media massa pada bulan Maret 2008 dan Agustus 2008. b. Paparan publik pada bulan Maret 2008. c. Press release yang didistribusikan melalui surat elektronik serta diterbitkan melalui situs First Media (www. firstmedia.com). d. Komunikasi telepon dan conference calls.
During 2008, the Company has held various activities to disseminate the information, including: a. Publication of the annual and semi annual report in mass-media in March 2008 and August 2008. b. Public expose in March 2008. c. Press releases that are distributed via electronic mailing and published in the Company’s official website (www. firstmedia.com). d. Communications via telephone and conference calls.
Manajemen Risiko First Media menyadari bahwa risiko akan berdampak pada strategi, para stakeholders dan kegiatan operasional First Media. Dengan kemampuan untuk mengendalikan dan mengelola risiko secara efektif, maka First Media dapat meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham.
Risk Management First Media recognizes that risks can impact adversely on strategy, stakeholders and the operations of First Media. The effective control and management of risk can increase the returns on investment of our shareholders.
Dalam upaya meminimalkan dampak risiko terhadap modal dan pendapatannya, First Media menjalankan kegiatan pengelolaan risiko melalui serangkaian proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bisnis First Media secara menyeluruh. Proses ini tidak saja mencakup risiko-risiko yang berkaitan dengan kerugian tak terduga melainkan juga risiko keuangan, strategis, operasi dan lain-lain. Berikut adalah faktor risiko yang senantiasa perlu dipantau oleh First Media:
To mitigate against risks that may adversely affect its capital and revenues, First Media undertakes a holistic risk management regime that includes planning, executing, monitoring and controlling the business activities of First Media thoroughly. The process not only covers risks that are directly related to unforeseen potential damages, but also financial risk, strategic risk, operational risk and other risks. The following are some of the risk factors that are monitored by First Media:
2008 Annual Report
49
Risiko Pasar dan Likuiditas First Media menyadari menjalankan bisnisnya di tengah persaingan yang ketat dalam industri multimedia. Oleh karena itu, First Media menerapkan praktik pengelolaan risiko pasar serta pengelolaan aktiva dan pasiva secara berhati-hati untuk memastikan bahwa First Media tidak menghadapi risiko yang berada di luar kemampuan keuangannya dan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan pada saat jatuh tempo. Berbagai kebijakan dan prosedur telah ditetapkan dan terus menerus diperbaiki sesuai perkembangan usaha, kondisi pasar dan praktik manajemen risiko.
Market and Liquidity Risk First Media is acutely aware of the highly competitive nature of the multimedia business that it is engaged in. As such, First Media undertakes the management of market risk as well as assets and liabilites in a prudent manner to ensure that it is not encumbered by financial risks that are beyond its control and ability to meet financial obligations when due. A number of policies and procedures have been implemented and are constantly enhanced in line with business development, market conditions and the practices of risk management.
Risiko Pertukaran Mata Uang Asing First Media menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul akibat pembelian persediaan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. First Media mengelola risiko dari mata uang asing ini dengan mempertahankan jumlah yang kurang lebih sama antara aktiva dan kewajiban moneter. Risiko dari pergerakan nilai tukar dipantau secara teratur untuk memastikan bahwa risiko tersebut masih berada dalam batas yang dapat diterima dan sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk meminimalkan semua risiko yang material.
Foreign Currency Exchange Risk First Media is faced with a currency exchange risk that arises from the need to procure goods and supplies that are priced in foreign currency, or as a result of carrying a foreigncurrency denominated liabilities on its book. First Media manages its exposure to foreign-currency exchange risk by maintaining relative balance between foreign-currency denominated assets and liabilities. Risks arising for currency exchange rate volatility are monitored regularly in order to ascertain that such risks remain within acceptable range that is still in line with the long-term objectives in minimising all material risks.
Risiko Operasional First Media telah mengerahkan upaya terbaik untuk pengelolaan risiko operasional dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko ini di seluruh jajaran organisasi. First Media berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian serta perangkat dan teknik analisa mutakhir.
Operational Risk First Media has exerted best efforts to manage operational risk by instiling an awareness for the importance of mitigating such risks at every level of the organisation. First Media has fully commited to increasing the scope and scale of its operational risk management through the use of advanced techniques in the process of risk analysis and management.
Pengelolaan Risiko Lainnya Sebagai bagian dari keseluruhan proses manajemen risiko, First Media juga memberikan perhatian kepada pengelolaan risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
Management of Other Risks As part of the overall risk management process, First Media also focuses its attention on the management of legal risk, reputational risk, strategic risk and compliance risk.
Secara konsisten First Media menerapkan berbagai kebijakan dan standar acuan menyangkut penanganan kasus hukum, keluhan pelanggan dan pemberitaan media yang dapat menimbulkan persepsi negatif, termasuk dalam interaksinya dengan pihak eksternal, pemasok dan konsultan, untuk memastikan adanya transparansi. First Media juga senantiasa menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik dalam lingkup domestik maupun internasional.
First Media consistently implements a number of policies and benchmark standards with respect to the management of legal cases, customer complaints, and media coverages that could lead to negative public perceptions, including its interactions with external parties, suppliers and consultant, to ensure transparency. First Media also ensures that it constantly complies to all prevailling rules and regulations, in both national and international scopes.
50
Laporan Tahunan 2008
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Korporasi yang responsif dan bertanggung jawab, memahami bahwa keberadaan dan kelanjutan usahanya sangat tergantung pada dukungan dan itikad baik dari seluruh stakeholder termasuk komunitas di mana mereka beroperasi. Responsible and responsive corporations today understand that their long-term business continuity and sustainability depend heavily on the support and goodwill of their stakeholders, not least of which are the communities in which they operate. First Media tanpa terkecuali turut mendedikasikan waktu serta upaya untuk melaksanakan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility /CSR) sebagai bagian dari komitmen dan kontribusi Perseroan terhadap kesejahteraan komunitas sekitar serta ramah lingkungan.
First Media is not an exception to this phenomena and we exert our fair share of time and efforts to engage in corporate social responsibility (CSR) activities as part of the Company’s commitments and contributions to community welfare and safe environmental business practices.
Selama tahun 2008, Perseroan terus berpartisipasi dalam berbagai program sosial dan kemanusiaan, termasuk tidak terbatas pada, donor darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia, turut serta dalam berbagai kegiatan pendidikan dan sosial yang sejalan dengan visi dan misi serta aspirasi First Media sebagai perusahaan media dan informasi yang berintegrasi penuh.
Throughout 2008, the Company continued to participate in various social and humanitarian programs including but not limited to blood donoring for the Indonesian Red Cross, contributions made to various social and educational activities that are in line with First Media’s vision and mission aspirations as a fully-intergrated media and information company.
Dimasa yang akan datang, First Media berencana untuk mengembangkan aktivitas CSR dengan perencanaan yang lebih baik dan berkesinambungan guna menghasilkan nilai optimal dan keuntungan jangka panjang bagi komunitas di sekitar wilayah operasional Perseroan.
In the future, First Media intends to develop CSR activities with greater design and continuity in order to bring maximum value and long-term benefits to the communities in which we operate.
2008 Annual Report
51
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
52
Laporan Tahunan 2008
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2008 Responsibility for 2008 annual Report Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT First Media
All members of the Board of Directors and Board of
Tbk bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Commissioners PT First Media Tbk are fully responsible for
Tahunan 2008 ini berikut Laporan Keuangan Konsolidasi
the presentation of the Annual Report 2008 that includes the
Auditan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008
Audited Consolidated Financial Statements for the year ended
dan informasi lain yang terkait di dalamnya.
December 31, 2008 and some related informations.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Ir. Jonathan L. Parapak
Drs. Irman Gusman
Prof. DR. Didik J. Rachbini
Presiden Komisaris President Commissioner
Presiden Independen President Commissioner
Komisaris Independen
Ferliana Suminto
DR. Rizal Ramli
DR. Cheng Cheng Wen
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
Marshall W. Cooper
Peter F. Gontha
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Commissioner
Direksi
Board of Directors
Krishnadi Kartawidjaja
DR. Yen Hsu
Tao MIngcheng
Presiden Direktur President Director
Wakil President Direktur Vice President Director
Direktur President Director
Vincent Lin (Lin, Ming Chih)
Harianda Noerlan
Dicky S. Moechtar
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Kuo, Fang-Jen (Fred Kuo)
Chen, Lih-Woei (Lewis Chen)
Shen, Ching-Wen (Wendell Shen)
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
2008 Annual Report
53
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
54
Laporan Tahunan 2008
Laporan Keuangan Financial Report
PT First Media Tbk (dahulu PT Broadband Multimedia Tbk) dan Perusahaan Anak
(formerly PT Broadband Multimedia Tbk) and Subsidiaries
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahuntahun yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 (dalam Rupiah Penuh)
Independent Auditors’ Report and Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2007 and 2006 (In Full Rupiah)
2008 Annual Report
55
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
56
Laporan Tahunan 2008
Data Perseroan CORPORATE DATA Kantor Pusat / Head Office Citra Graha Building 4th Floor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 35-36, Jakarta 12950, Indonesia Phone (62 21) 527 8811, Facsimile (62 21) 527 8833 Kantor Cabang / Branch Office Lippo Cyber Park Jl. Bulevar Gajah Mada No. 2170 Lippo Karawaci Tangerang 15811, Indonesia Phone (62 21) 5577 7755, Facsimile (62 21) 5577 7373 Kantor Cabang / Branch Office Graha SA Building 2nd Floor Jl. Gubeng No. 19-21, Surabaya 60281, Indonesia Phone (62 31) 501 8822, Facsimile (62 31) 502 5522
Akuntan Publik / Public Accountant Aryanto Amir Jusuf & Mawar Plaza ABDA,Floor 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190, Indonesia Phone (62-21) 5140 1340, Facsimile (62-21) 5140 1350
Pendaftaran Saham / Share Registrar PT Sharestar Indonesia Gedung Citra Graha Lt.3 Jl. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950, Indonesia Phone (62 21) 527 7966, Facsimile (62 21) 527 7967
PT FIRST MEDIA Tbk Citra Graha 4TH Fl., Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950, Indonesia Tel (62 21) 527 8811 Fax (62 21) 651 2058, 651 2059 www.firstmedia.com