ORGANISME PERUSAK KAYU
1. Jamur atau Cendawan
Kayu sangat mudah terserang oleh jamur manakala kondisinya basah atau udara lingkungannya lembab. Jamur berawal dari spora yang akan berkecambah dan tumbuh benang-benang apabila spora jatuh di tempat yang lembab. Apabila spora ini jatuh pada permukaan kayu yang basah atau udara lingkungannya lembab, setelah berkecambah dan membentuk benang-benang, benang-benmg ini akan menyerang kayu. Dari Ujung benang akan keluar cairan yang bersifat seperti asam keras yang melunakkan kayu. Setelah kayu menjadi lunak, kayu akan diserap oleh benang jamur untuk kehidupannya. Secara umum syarat hidup jamur atau cendawan ada 4 yaitu pertama adanya makanan, dalam hal ini kayu menjadi sumber makanan jamur atau cendawan: kedua ada air, kayu yang mudah diserang jamur kayu yang memiliki kadar air sedikit di atas titik jenuh serat atau kayu basah; ketiga ada udara, berarti rongga sel kayu tidak dipenuhi oleh air; keempat suhu udara yang optimum yaitu antara 5 sampai 38° C. Daerah tropika seperti Indonesia memiliki suhu yang optimum bagi jamur atau cendawan karenanya merupakan surga bagi kehidupan jamur atau cendawan, kecuali di puncak-puncak gunung yang tinggi seperti puncak gunung Jayawijaya yang selalu terselimuti dengan es. Dalam penggunaan praktek, kayu-kayu yang mudah terserang jamur atau cendawan yaitu segala macam tiang yang yang berhubungan langsung dengan tanah lembab (tiang rumah, tiang jembatan, tiang pagar, tiang listrik dan sebagainya), kusen dan pintu kamar mandi, papan dan kayu penyangga talang air. kayu bangunan di dalam pabrik yang banyak menggunakan air seperti pabrik minuman, pabrik es dan pabrik kertas. kayu bangunan di sekitar kolam renang, kayu bangunan di dalam ruang pertemuan dan kayu bangunan di dalam ruang yang kurang memperoleh pergantian udara. Menurut tipe serangannya. jamur dibagi ke dalam dua kelompok yaitu jamur permukaan dan jamur pelapuk. Jamur pelapuk dibedakan jamur pelapuk cepat. jamur pelapuk lambat dan jamur pelapuk kayu kering. Jamur pelapuk cepat dibedakan jamur pelapuk coklat dan jamur pelapuk putih.
Universitas Gadjah Mada
a. Jamur permukaan Jamur ini hanya menyerang permukaan kayu, benang-benangnya mencari makan dari dalam rongga sel kayu berupa pati dan gala sederhana. Jamur ini tidak merusak dinding sel kayu, karenanya tidak berpengaruh pada kekuatan kayu, jamur ini memberi noda warna pada kayu atau pada permukaan kayu. Noda warna ini disebabkan oleh warna enzym yang terdapat di dalam benang jamur tersebut. Noda warna ini bermacam-macam tergantung jenis jamurnya. Tidak semua jenis kayu terserang oleh jamur permukaan karena pertama kayu tersebut tidak mengandung pati di dalam rongga selnya dan/atau kedua kayu tersebut mengandung ekstraktif yang beracun atau tidak disukai oleh jamur permukaan. Jenis-jenis kayu yang mudah terserang jam ur permukaan ini antara lain sengon, tusam dan ramin. Noda warna biru pada tusam dan ramin dikenal dengan sebutan blue-stain. Tabel 4. Noda Warna dan Jamur Penyebabnya Noda warna
Kayu atau produk yang terserang
Jamur
Kelabu baja sampai hitam kebiru-biruan
Kayu gergajian, kayu bulat
Ceratocystis, Diplodia, Graphium, Aerobasidium
Coklat kusam s/d kelabu atau hitam
Kayu gergajian dan vinir kayu daun lebar
Pigmen pelarut dari buluk
Hijau (spora hijau) atau hitam
Macam-macam produk kayu
Trichoderma, Pennicillium, Gliocladium (hijau), Aspergillus, Monilia, Alternaria (hitam)
Coklat dominan
Tiang, kayu gergajian
Pigmen yang larut dari Cytospora dan hypha gelap
Ungu s/d merah jambu
Kayu gergajian dan kayu bulat Southern pine dan red gum
Fusarium moniliformae, F. solani, F. viride, F. roseum (pigmen dan hypha)
Merah jambu s/d coklat kayu manis
Kayu bulat dan gergajian kayu daun jarum
Cephaloascusfragrans (pigmen yang larut)
Merah tua s/d merah jingga
Kayu bulay dan gergajian Southern pine, gum, oak
Pennicillium roseum, P. aureum (pigmen), Geotrichum sp.
Kuning pucat
Kayu bulat dan gergajian oak, hickory, birch, maple
Pennicillium divaricatum
Kuning tua
Kayu bulat dan gergajian S. pine, dan red gum
Gymnocus sp.
Universitas Gadjah Mada
b. Jamur pelapuk cepat 1) Jamur pelapuk coklat (brown rot) Jamur ini melapukkan kayu, menyerang sellulosa dan meninggalkan lignin. Lignin kemudian teroksidasi oleh udara menjadi berwarna coklat, sehingga kayu yang diserang menjadi lapuk, kaya lignin dan berwarna coklat. Contoh jamur penyerangnya Poria monticola, P. valliantii, Coniophora arida, C. pertema, Lenzites sepiaria, L. trabea, Lentinus lepideus 2) Jamur pelapuk putih (white rot). Jamur ini melapukkan kayu dan menjadikan kayu berwarna putih. Jamur menyerang lignin lebih dahulu kemudian sellulosa. Contoh jamur penyerangnya Polyporus versicolor (nama yang dianjurkan Coriolus versicolor), Poria nigresCens, Poniophora mollis. c. Jamur pelapuk lambat Jamur ini menyebabkan permukaan kayu menjadi lunak, serangannya lambat, serangan dari luar sedikit demi sedikit pada kayu-kayu yang sangat basah, terbuka terhadap cuaca, pada rongga-rongga longitudinal, pada kayu jarum terutama pada kayu awal. Contoh jamurnya Ceratogystis albida, Chaetomium globosum.
d. Jamur pelapuk kayu kering Jamur ini melapukkan
u yang sudah kering. Pada awalnya spora jamur jatuh di
tempat yang lembab dekat sumber air, benag tumbuh memanjang dan akhirnya menemukan kayu yang sudah kering. Benag jamur tumbuh bercabang-cabang pada permukaan kayu, kemudian mengangkut air dari sumber air terdekat dan ditumpahkan ke permukaan kayu. Setelah permukaan kayu menjadi basah barulah benang-benang mulai melapukkan kayu. Contoh spesiesnya Poria incrassata, Merulius lacrymans. 2. Serangga Serangga yang menyerang atau merusak kayu terdiri dari rayap, kumbang bubuk, semut dan lebah kayu. Dua yang pertama serangannya sangat ganas, sedangkan dua yang terakhir serangannya minor. Semut kayu hanya akan merusak kayu secara sekunder, misalnya kayu yang telah lapuk oleh cendawan mudah diserang semut untuk sarang, atau untuk berkebun cendawan. Lebah kayu serangannya Universitas Gadjah Mada
umumnya individual, tempat meletakkan telur beserta makanannya bagi calon lebah barunya. Rayap yang menyerang kayu bangunan dan perkakas rumah tangga dibedakan atas rayap tanah yang hidup di dalam tanah dan rayap kayu kering yang hidup di dalam kayu yang sudah kering. Sebaran alami rayap garis isoterm 10° C
a. Rayap tanah Rayap termasuk dalam ordo Isoptera. Rayap tanah terdiri atas familia Rhinotermitidae yang bertingkatan rendah dan familia Termitidae yang mempunyai tingkatan yang tinggi. Contoh spesiesnya Coptotermes formosans, tingkatan rendah, tidak berkebun cendawan; Macrotermes gilvus, tingkatan tinggi, berkebun cendawan; kemudian Heterotermes dan Amitermes. Rayap tanah hidup dalam suatu koloni atau masyarakat di dalam tanah. Suatu koloni rayap tanah memiliki seekor ratu (rayap betina), satu atau beberapa rayap jantan, rayap pekerja dan rayap prajurit. Ratu tugasnya menghasilkan telur-telur untuk kemudian menjadi rayap baru. Rayap jantan bertugas mengawini ratu. Rayap pekerja yang tidak memiliki jenis kelamin, tugasnya mencari makanan, membuat dan memelihara sarang, memberi makan ratu, rayap jantan dan rayap prajurit, memelihara telur dan rayap-rayap muda. Rayap prajurit juga tidak memiliki jenis kelamin, memiliki dua rahang besar dan runcing, bertugas menjaga sarang atau koloni dari gangguan atau serangan musuh-musuh rayap. Rayap tanah mempunyai sifat tidak suka cahaya dan tidak tahan kekeringan. Serangannya terhadap kayu dimulai dari kayu-kayu yang berhubungan langsung dengan tanah. Kayu yang muncul di atas tanah, bagian dalamnya akan habis diserang rayap ini dengan membuat rongga-rongga memanjang. Apabila lingkungan di dalam kayu terasa kering, rayap ini akan membawa serta tanah lembab ke dalam kayu untuk mempertahankan kelembaban yang tinggi. Rayap akan menggerek sebanyak mungkin kayu, tetapi rayap ini juga menjaga agar bangunan tidak runtuh kecuali ada gaya atau beban baru yang mengenai bangunan. Sekali atau dua kali dalam satu tahun rayap tanah akan membentuk rayap bersayap yang disebut laron. Laron ini akan keluar dari dalam tanah meninggalkan sarang dan beterbangan di udara. Laron kemudian akan menanggalkan sayapnya dan pasangan laron jantan dan betina yang selamat kemudian akan masuk kembali ke dalam tanah untuk seterusnya mengembangkan koloni baru.
Universitas Gadjah Mada
b. Rayap kayu leering Rayap kayu kering termasuk dalam familia Kalotermitidae. Contoh spesiesnya Kalotermes minor, Cryptotermes cynocephalus Light, Neotermes tectonae. Rayap ini hidup berkoloni di dalam kayu yang kering, tidak suka cahaya, tahan akan kekeringan dan tidak pernah berhubungan dengan tanah. Rayap yang menggerek kayu masih berupa nympha atau belum dewasa. (Pada rayap tanah, rayap pekerja yang menggerek kayu berupa rayap dewasa.) Ciri serangan rayap kayu kering yaitu meninggalkan sekresi berupa serbuk padat kecil seperti pasir berwarna kuning pucat sampai coklat muds (bahasa Jawa: thether) yang dikeluarkan lewat sebuah lubang kecil yaitu lubang awal serangan rayap ini ke dalam kayu. Setelah dewasa, nympha akan berkembang menjadi tiga macam rayap yaitu rayap jantan, rayap betina atau rayap prajurit dan semuanya bersayap. Rayap bersayap ini kemudian terbang dan akan hinggap dan menyerang kayu yang Baru.
c. Kumbang bubuk Kumbang bubuk termasuk dalam ordo Coleoptera yang terdiri ats beberapa familia yaitu Anobiidae, Bostrichidae. Lyctidae, Buprestidae dan Cerambycidae. Kumbang ini menyerang kayu bangunan ataupun kayu perkakas rumah tangga seperti meja, kursi dan almari. Ciri serangannya yaitu terdapatnya lubang-lubang jarum dan bubuk-bubuk kayu (berupa tepung berwarna kunig pucat) di sekitar mulut lubang. Kumbang ini membuat lubang di dalam kayu untuk mencari makanan dari dalam rongga sel kayu yang berupa pati dan gula sederhana. Kumbang ini tidak memakan dinding sel kayu. Tidak semua kayu diserang oleh kumbang bubuk. Kayu-kayu yang diserang yalah kayu yang banyak mengandung pati di dalam rongga selnya seperti tusam, mahoni, durian, bambu dan rotan. Selain menggerek kayu, kumbang juga menempatkan telur-telurnya di dalam kayu yang diserang. Larva yang menetas dari telur kemudian akan memperoleh makanannya dari dalam ronbgga sel kayu dan tumbuh menjadi dewasa.
3. Binatang Pengebor Kayu di taut Binatang pengebor kayu di laut (marine borer) terdiri atas dua kelompok, pertama, kelompok Mollusca (phylum) dan kedua, kelompok Crustacea (kelas, dalam phylum Arthropoda).
Universitas Gadjah Mada
a. Mollusca Mollusca terdiri atas Teredo (navalis, diegensis), Bankia (setacea, bipalmitata) dan Folad yang terdiri dari Martesia dan Xylophaga. Binatang ini berbentuk seperti cacing, yang paling besar Bankia yang dalam satu tahun tumbuh memanjang sampai 30 atau 35 cm, seperti cacing pita. Binatang ini membuat lubang pada kayu di laut, lebih menyukai daerah pasang surut, kemudian menggerek dan memakan kayu. Ujung ekornya tetap berada di mulut lubang, sementara kepalanya terus menggerek kayu, bagian badannya tumbuh memanjang dan sedikit membesar, masuk ke dalam kayu, sehingga binatang ini terperangkap di dalam kayu, tidak dapat keluar dari kayu (tetapi terperangkap di dalam makanan). Serangannya ganas. Binatang ini memiliki dua jenis kelamin dalam tubuhnya atau bersifat hermaphrodit.
b. Crustacea Pengebor kayu dari kelompok Crustacea terdiri atas Limnoria, Chelura dan Sphaeroma. Binatang ini mirip udang dengan panjang 1/8 inci (Limnoria) dan 3/8 inci (Sphaeroma). Limnoria membuat satu seri terowongan tepat di bawah permukaan kayu. Dalam satu lubang terdapat sepasang Limnoria jantan dan betina. Limnoria betina bertelur 6-17, menghasilkan Limnoria muds yang kecil, yang nantinya siap bertelur lagi. Serangan Limnoria meluas dari satu titik pusat. Kayu yang diduduki Limnoria secara penuh mencapai 300 — 400 binatang per inci persegi.dari segala umur. Serangannya tidak dalam tetapi meluas. Sphaeroma lebih suka kayu yang lunak dan tidak menyebabkan kerusakan yang berarti. Limnoria lebih tanah terhadap kreosot. Contoh spesiesnya Limnoria tripunctata hidup dalam air dengan suhu sedang, L. lignorum hidup dalam air dingin dan L. quadripunctata.
Universitas Gadjah Mada