ORGANISASI, MUTASI, TATA USAHA, DAN TATA KERJA PENETAPAN ANGKA KREDIT BAGI PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN BPKP
SURAT EDARAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : SE-060400-22/K/1999
Jabatan Fungsional Auditor
DAFTAR ISI Hal I.
PENDAHULUAN.....................................................................................1 A. UMUM ..............................................................................................1 B. DASAR HUKUM ...............................................................................2 C. TUJUAN ............................................................................................4
II.
ORGANISASI PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR................................................................................................4 A. Pejabat Dalam Organisasi Jabatan Fungsional Auditor ........4 1. Umum ........................................................................................4 2. Pejabat
Yang
Berwenang
Mengangkat,
Membebaskan Sementara Dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor di Lingkungan BPKP ...............6 3. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.....6 4. Pejabat Pengusul Angka Kredit ............................................8 5. Atasan Langsung Pejabat Fungsional Auditor .................10 B. Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor...................................10 1. Umum ......................................................................................10 2. Keanggotaan dan Jumlah Tim Penilai ..............................11 3. Masa Jabatan .......................................................................12 4. Kedudukan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai .........12 5. Pembentukan
Tim
Penilai
Jabatan
Fungsional
Auditor.....................................................................................13 a. Tim Penilai Pusat .............................................................13 b. Tim Penilai Deputi ...........................................................14 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
i
Jabatan Fungsional Auditor
c.
Tim Penilai Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas..................16
d. Tim Penilai Perwakilan....................................................18 e.
Tim Teknis Penilai.............................................................19
6. Pembentukan
Sekretariat
Tim
Penilai
Jabatan
Fungsional Auditor.................................................................20 III. TATA USAHA DAN TATA KERJA PENETAPAN ANGKA KREDIT........23 A. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Pejabat Fungsional Auditor.......................................................................23 B. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Atasan Langsung Pejabat Fungsional Auditor .....................................26 C. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Pejabat Pengusul........................................................................................27 D. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit........................29 1. Umum ......................................................................................29 2. Penetapan Angka Kredit .....................................................30 E. Tata Usaha Dan Tata Kerja Tim Penilai.....................................31 F. Tata Usaha dan Tata Kerja Sekretariat Tim Penilai.................36 IV. Pengangkatan PERTAMA DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR..............................................................................................39 A. Umum ............................................................................................39 B. Persyaratan ..................................................................................40 C. Prosedur Pengangkatan Pertama............................................43 D. Berlakunya Surat Keputusan Pengangkatan Pertama .........51
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
ii
Jabatan Fungsional Auditor
V. MUTASI KEPANGKATAN, JABATAN DAN MUTASI KEPEGAWAIAN PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR LAINNYA.........51 A. Kenaikan Pangkat.......................................................................51 B. Prosedur Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional Auditor .....53 C. Kenaikan Jabatan ......................................................................54 D. Prosedur Kenaikan Jabatan Pejabat Fungsional Auditor.....56 E. Berlakunya SK Kenaikan Jabatan.............................................57 F. Alih Jabatan Dari Jabatan Fungsional Auditor Trampil Ke Jabatan Fungsional Auditor Ahli...............................................57 1. Persyaratan ............................................................................57 2. Prosedur Alih Jabatan Dari Pejabat Fungsional Auditor Trampil Ke Pejabat Fungsional Auditor Ahli ........59 G. Pembebasan Sementara...........................................................60 1. Pembebasan Sementara Karena Tidak Memperoleh Jumlah Angka Kredit Yang Ditentukan .............................60 2. Pembebasan Sementara Karena Sebab-Sebab Lain ....61 3. Prosedur Pembebasan Sementara ....................................62 4. Ketentuan Lain.......................................................................67 H. Pengangkatan Kembali .............................................................69 1. Persyaratan ............................................................................69 2. Prosedur Pengangkatan Kembali ......................................70 3. Pengangkatan Kembali Pejabat Fungsional Auditor Yang Dibebaskan Sementara Karena Sebab-Sebab Lain ..........................................................................................72 4. Ketentuan Lain.......................................................................74 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
iii
Jabatan Fungsional Auditor
I. Pemberhentian Dari Jabatan Fungsional Auditor.....................75 VI. Perpindahan Pegawai Negeri Sipil Dari Jabatan Struktural / Jabatan FUNGSIONAL Lain Menjadi pejabat fungsional auditor.................................................................................................79 A. Persyaratan ..................................................................................79 1. Auditor Trampil.......................................................................79 2. Auditor Ahli .............................................................................80 B. Prosedur Perpindahan................................................................81 VII. PENUTUP ..............................................................................................84
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
iv
Jabatan Fungsional Auditor
I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Dalam rangka pembinaan pejabat fungsional auditor di lingkungan
Aparat
Pengawasan
Fungsional,
telah
ditetapkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. 2. Sebagai petunjuk pelaksanaannya telah diterbitkan Surat Edaran Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan
Kepala
Pembangunan,
Badan Nomor:
Pengawasan 10
Tahun
Keuangan 1996,
dan
Nomor:
49/SK/1996, dan Nomor: KEP-386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. 3. Sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya telah ditetapkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah. 4. Sejak diberlakukannya Jabatan Fungsional Auditor sampai dengan saat ini pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor di lingkungan BPKP dalam beberapa hal masih menggunakan Surat Edaran
Kepala BPKP Nomor: SE-476/K/1990
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
1
Jabatan Fungsional Auditor
tanggal 29 September 1990 tentang Organisasi, Mutasi dan Tata Kerja Penetapan Angka Kredit Bagi Pejabat Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Surat Edaran Kepala BPKP Nomor: SE-477/K/1990 tanggal 29 September 1990 tentang Tata Usaha Angka Kredit Pejabat Pengawas Keuangan dan Pembangunan serta Surat Edaran Kepala BPKP Nomor:
SE -692/DI/1992 tanggal 6 Juli 1992
tentang Pelaksanaan Mutasi dalam Jabatan PKP dan Angka Kredit bagi PKP yang memperoleh Ijazah/Gelar. 5. Untuk menjamin ketepatan dan keseragaman pelaksanaan Jabatan
Fungsional
Auditor
perlu
menetapkan
dipandang
di
lingkungan ketentuan
BPKP tentang
organisasi, mutasi, tata usaha, dan tata kerja penetapan angka kredit bagi pejabat fungsional auditor di lingkungan BPKP. B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 tentang Wewenang
Pengangkatan,
Pemindahan
dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1975 Nomor 26; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3058) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1991 (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 27; Tambahan
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
2
Jabatan Fungsional Auditor
Lembaran Negara Nomor 3437); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tentang Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 6; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3156) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 28; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); 5. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. 7. Surat
Edaran
Kepegawaian
Bersama Negara,
Kepala
Badan
Sekretaris
Administrasi
Jenderal
Badan
Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Nomor: 10 Tahun 1996, Nomor:
49/SK/1996,
dan
Nomor:
KEP-386/K/1996
tanggal 6 Juni 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya 8. Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
3
Jabatan Fungsional Auditor
Kreditnya di Lingkungan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah. 9. Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-05.01.06 – 4675/DI.1./1997 tanggal 4 Agustus 1997 Tentang Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor. C. TUJUAN Surat edaran ini merupakan petunjuk yang rinci mengenai organisasi, mutasi, tata usaha, dan tata kerja penetapan angka kredit bagi pejabat fungsional auditor di lingkungan BPKP.
II. ORGANISASI PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR A. Pejabat Dalam Organisasi Jabatan Fungsional Auditor 1. Umum Pejabat dalam organisasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) terdiri dari: a. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor yang dalam tugasnya dibantu oleh pejabat di bidang kepegawaian. b. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit yang dalam tugasnya dibantu oleh Tim Penilai. c. Pejabat Pengusul Angka Kredit.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
4
Jabatan Fungsional Auditor
d. Atasan Langsung pejabat fungsional auditor.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
5
Jabatan Fungsional Auditor
2. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara Dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor di Lingkungan BPKP Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor di lingkungan BPKP adalah sebagai berikut: a. Kepala BPKP bagi Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c). b. Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi bagi Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b Gol. II/d) di lingkungan BPKP Pusat . c. Kepala Perwakilan BPKP Propinsi bagi Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b Gol. II/d) di lingkungan masing-masing (termasuk Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya). 3. Pejabat Kredit
Yang
Berwenang
Menetapkan
Angka
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit di lingkungan BPKP adalah sebagai berikut: a. Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi bagi pejabat
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
6
Jabatan Fungsional Auditor
fungsional Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c). b. Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi, Deputi Kepala BPKP Bidang Perencanaan dan Analisa, dan Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan bagi pejabat fungsional Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan masingmasing. c. Kepala Pusat bagi pejabat fungsional Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a Gol. III/b) dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b Gol. II/d) di lingkungan masing-masing. d. Kepala
Perwakilan
BPKP
Propinsi
bagi
pejabat
fungsional Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan Perwakilan BPKP Propinsi masing-masing termasuk Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
7
Jabatan Fungsional Auditor
4. Pejabat Pengusul Angka Kredit Pejabat yang berwenang mengusulkan angka kredit di lingkungan BPKP adalah sebagai berikut: a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi bagi Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c) di lingkungan BPKP pusat. b. Kepala Pusat, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi, Kepala Direktorat bagi Auditor Ahli Muda (Gol. III/c Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan masing-masing. c. Kepala Perwakilan BPKP Propinsi bagi Auditor Ahli Utama (Gol IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol IV/a - Gol. IV/c) di lingkungan masing-masing, termasuk Perwakilan BPKP Kabupaten/ Kotamadya. d. Kepala Bagian Tata Usaha untuk Perwakilan BPKP Propinsi dan Kasubag Tata Usaha untuk Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya bagi Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan masing-masing.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
8
Jabatan Fungsional Auditor
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
9
Jabatan Fungsional Auditor
5. Atasan Langsung Pejabat Fungsional Auditor Atasan langsung pejabat fungsional auditor adalah sebagai berikut: a. Atasan langsung pejabat fungsional auditor dengan peran sebagai Anggota Tim dan Ketua Tim adalah Pengendali Teknis. b. Atasan langsung pejabat fungsional auditor dengan peran sebagai Pengendali Teknis adalah Pengendali Mutu. c. Atasan langsung Pejabat Fungsional Auditor dengan peran sebagai Pengendali Mutu adalah Pimpinan Unit Kerja atau pejabat setingkat eselon I atau eselon II yang membawahkannya. Pengendali Mutu dan Pengendali Teknis yang bertindak sebagai atasan langsung ditetapkan pada setiap saat awal tahun anggaran atau pada saat penugasan. B. Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor 1. Umum Dalam melaksanakan tugasnya Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit membentuk tim penilai yang bertugas membantu Pejabat yang bersangkutan dalam menilai dan menetapkan perolehan angka kredit pejabat fungsional auditor.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
10
Jabatan Fungsional Auditor
2. Keanggotaan dan Jumlah Tim Penilai a. Keanggotaan
tim
penilai
terdiri
atas
sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil dengan susunan sebagai berikut: 1) Seorang ketua merangkap anggota 2) Seorang wakil ketua merangkap anggota 3) Seorang sekretaris merangkap anggota 4) Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. b. Jumlah anggota tim penilai yang berasal dari pejabat fungsional auditor harus lebih besar dari jumlah pejabat struktural. c. Jumlah anggota tim penilai harus gasal (ganjil) dengan ketentuan 1 (satu) orang anggota tim penilai untuk kurang lebih 50 (lima puluh) orang auditor yang dinilai. d. Dalam hal di lingkungan suatu unit organisasi jumlah pejabat fungsional auditor kurang dari 350 orang tetapi lebih dari 50 orang maka jumlah anggota tim penilai tetap 7 (tujuh) orang. e. Dalam hal jumlah pejabat fungsional auditor dalam satu unit kerja adalah 50 orang atau kurang, maka jumlah
tim
penilai
ditetapkan
berdasarkan
pertimbangan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. f. Jumlah
tim
kemampuan
penilai menilai
dan
ditentukan
berdasarkan
memperhatikan
jumlah
auditor yang dinilai.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
11
Jabatan Fungsional Auditor
g. Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang berhenti atau karena satu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugas sebagai anggota tim penilai, maka kedudukannya diganti pejabat lain dengan sisa masa kerja dari anggota yang diganti. h. Sekretaris Tim Penilai memimpin Sekretariat Tim Penilai. 3. Masa Jabatan a. Masa jabatan tim penilai adalah 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa jabatan. b. Anggota tim penilai yang telah menduduki 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) kali masa jabatan. 4. Kedudukan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai a. Dalam menjalankan tugasnya, kedudukan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai berada di masing-masing unit kerja yang bersangkutan. b. Apabila tidak dimungkinkan maka kedudukan Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai tersebut diupayakan berdekatan dengan tempat pejabat fungsional auditor yang dinilai. c. Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur dan Perwakilan BPKP Kabupaten Jember mempunyai satu tim penilai
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
12
Jabatan Fungsional Auditor
yang berkedudukan di Perwakilan BPKP Jawa Timur sedangkan Sekretariat Tim Penilai terbagi atas dua kesekretariatan yang masing-masing berkedudukan di Perwakilan Propinsi dan Perwakilan BPKP Kabupaten. Hal yang sama berlaku untuk Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat dan Perwakilan BPKP Kotamadya Cirebon d. Pusdiklatwas dan Puslitbangsiswas mempunyai satu tim penilai yang berkedudukan di Puslitbangsiswas sedangkan Sekretariat Tim Penilainya berkedudukan di masing-masing unit kerja. 5. Pembentukan Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor a. Tim Penilai Pusat 1) Penunjukan anggota Tim Penilai Pusat dilakukan dengan Surat Keputusan
Deputi Kepala BPKP
Bidang Administrasi atas nama Kepala BPKP. 2) Pejabat fungsional auditor yang dinilai oleh Tim Penilai Pusat adalah Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a Gol. IV/c). 3) Syarat-syarat
keanggotaan
Tim
Penilai
Pusat
adalah: a) Sekurang-kurangnya
telah
menduduki
jabatan/pangkat Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a). b) Mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
13
Jabatan Fungsional Auditor
pengawasan. c) Dapat aktif melakukan penilaian. 4) Tugas Tim Penilai Pusat: Tim Penilai Pusat mempunyai tugas sebagai berikut: a) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkasberkas yang dipersyaratkan dari setiap usulan penetapan angka kredit. b) Melaksanakan penilaian terhadap setiap usulan penetapan angka kredit. c) Menyampaikan berkas dan hasil penilaiannya kepada Sekretariat Tim Penilai untuk disiapkan Konsep SK PAK. 5) Tim Penilai Pusat melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi yang berhubungan dengan penetapan angka kredit. 6) Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penilai Pusat bertanggung jawab kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi b. Tim Penilai Deputi 1) Penunjukan anggota Tim Penilai Deputi dilakukan dengan Surat Keputusan Deputi Kepala BPKP yang bersangkutan. 2) Pejabat fungsional auditor yang dinilai oleh Tim Penilai Deputi adalah Auditor Ahli Muda (Gol. III/c Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
14
Jabatan Fungsional Auditor
s.d Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a s.d. Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c s.d. Gol. III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a s.d. Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b s.d. Gol. II/d) di lingkungan masing-masing. 3) Syarat-syarat keanggotaan Tim Penilai Deputi adalah: a) Sekurang-kurangnya
telah
menduduki
jabatan/pangkat Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b) untuk penilaian Auditor Trampil dan Auditor
Ahli
Pratama
(Gol.
III/a)
untuk
penilaian Auditor Ahli. b) Mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang pengawasan. c) Dapat aktif melakukan penilaian. 4) Tugas Tim Penilai Deputi: Tim Penilai Deputi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkasberkas yang dipersyaratkan dari setiap usulan penetapan angka kredit. b) Melaksanakan penilaian terhadap setiap usulan penetapan angka kredit. c) Menyampaikan berkas dan hasil penilaiannya kepada Sekretariat Tim Penilai Deputi untuk disiapkan Konsep SK PAK. 5) Tim Penilai Deputi melaksanakan tugas-tugas lain Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
15
Jabatan Fungsional Auditor
yang diberikan oleh Deputi Kepala BPKP yang berhubungan dengan penetapan angka kredit. 6) Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penilai Deputi bertanggung- jawab kepada Deputi Kepala BPKP yang bersangkutan. c. Tim Penilai Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas 1) Penunjukan Anggota Tim Penilai Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas Keputusan
dilakukan
Deputi
Kepala
dengan BPKP
Surat Bidang
Administrasi. 2) Penggabungan
Tim
Penilai
Pusdiklatwas/Puslitbatsiswas
berdasarkan
pertimbangan sedikitnya jumlah pejabat fungsional auditor di masing-masing unit kerja. 3) Pejabat fungsional auditor yang dinilai oleh Tim Penilai
Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas
adalah
Auditor Ahli Muda (Gol. III/c s.d Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a s.d. Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c s.d. Gol. III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a s.d. Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b s.d. Gol. II/d) di lingkungan Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas. 4) Syarat-syarat
keanggotaan
Tim
Penilai
Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas adalah: a) Sekurang-kurangnya
telah
menduduki
jabatan/pangkat Auditor Trampil Pemula (Gol.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
16
Jabatan Fungsional Auditor
II/b) untuk penilaian Auditor Trampil dan Auditor
Ahli
Pratama
(Gol.
III/a)
untuk
penilaian Auditor Ahli. b) Mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang pengawasan. c) Dapat aktif melakukan penilaian. 5) Tugas Tim Penilai Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas: Tim
Penilai
Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas
mempunyai tugas sebagai berikut: a) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkasberkas yang dipersyaratkan dari setiap usulan penetapan angka kredit. b) Melaksanakan penilaian terhadap setiap usulan penetapan angka kredit. c) Menyampaikan berkas dan hasil penilaiannya kepada Sekretariat Tim Penilai untuk disiapkan Konsep Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK). 6) Tim
Penilai
Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pusat yang berhubungan dengan penetapan angka kredit. 7) Dalam
melaksanakan
tugasnya
Tim
Penilai
Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas bertanggung jawab kepada Kepala Pusat.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
17
Jabatan Fungsional Auditor
d. Tim Penilai Perwakilan 1) Penunjukan dilakukan
Anggota dengan
Tim Surat
Penilai
Perwakilan
Keputusan
Kepala
Perwakilan BPKP Propinsi yang bersangkutan. 2) Pejabat fungsional auditor yang dinilai oleh Tim Penilai Perwakilan adalah Auditor Ahli Muda (Gol. III/c s.d Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a s.d. Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c s.d. Gol. III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a s.d. Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b s.d. Gol. II/d) di lingkungan masingmasing. 3) Syarat-syarat keanggotaan Tim Penilai Perwakilan adalah: a) Sekurang-kurangnya
telah
menduduki
pangkat/jabatan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b) untuk penilaian Auditor Trampil dan Auditor
Ahli
Pratama
(Gol.
III/a)
untuk
penilaian Auditor Ahli. b) Mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang pengawasan. c) Dapat aktif melakukan penilaian. 4) Tugas Tim Penilai Perwakilan Tim Penilai Perwakilan mempunyai tugas sebagai berikut: a) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas-
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
18
Jabatan Fungsional Auditor
berkas yang dipersyaratkan dari setiap usulan penetapan angka kredit. b) Melaksanakan penilaian terhadap setiap usulan penetapan angka kredit. c) Menyampaikan berkas dan hasil penilaiannya kepada Sekretariat Tim Penilai untuk disiapkan Konsep SK PAK. d) Tim Penilai Perwakilan melaksanakan tugastugas
lain
yang
diberikan
oleh
Kepala
Perwakilan BPKP Propinsi yang berhubungan dengan penetapan angka kredit. 5) Dalam
melaksanakan
Perwakilan
tugasnya
Tim
Penilai
bertanggung jawab kepada Kepala
Perwakilan BPKP Propinsi. e. Tim Teknis Penilai 1) Apabila dipandang perlu Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dapat membentuk Tim Teknis Penilai setelah mendapat persetujuan Kepala BPKP atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk membantu tim penilai. 2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tim Teknis Penilai ditetapkan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit
dalam
surat
keputusan
pembentukannya. f. Untuk menjaga objektifitas, efisiensi, dan pembagian Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
19
Jabatan Fungsional Auditor
tugas sesuai dengan peranan masing-masing, perlu diupayakan agar tidak mengangkat anggota tim penilai yang berasal dari: 1) pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dan 2) pejabat yang berkewajiban memantau dan atau mengawasi penetapan angka kredit, seperti Kepala Perwakilan, Pimpinan Unit Kerja Eselon II Bidang Pengawasan. Bentuk Surat Keputusan Pengangkatan Tim Penilai adalah sebagaimana contoh pada Lampiran I. 6. Pembentukan Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor a. Untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris. b. Pembentukan Sekretariat Tim Penilai di lingkungan BPKP dilaksanakan oleh: 1) Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi atas nama Kepala BPKP untuk Sekretariat Tim Penilai Pusat. 2) Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi, Bidang Perencanaan dan Analisa, atau Bidang Pengawasan untuk Sekretariat Tim Penilai Deputi di lingkungan masing-masing. 3) Kepala Pusat dari unit kerja yang terbanyak jumlah pejabat fungsional auditornya.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
20
Jabatan Fungsional Auditor
4) Kepala Perwakilan BPKP Propinsi untuk Sekretariat Tim Penilai Perwakilan di lingkungan masingmasing,
termasuk
Sekretariat
Tim
Penilai
Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya. Bentuk Surat Keputusan pengangkatan Sekretariat Tim Penilai adalah sebagaimana contoh pada Lampiran II.
c. Persyaratan Sekretaris Tim Penilai adalah sebagai berikut 1) Sekretaris Tim Penilai Pusat secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian. 2) Sekretaris Tim Penilai Deputi secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian. 3) Sekretaris
Tim
Penilai
Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas adalah pejabat yang mengurusi kepegawaian di unit kerja yang jumlah pejabat fungsional auditornya terbanyak. 4) Sekretaris Tim Penilai Perwakilan adalah pejabat yang mengurusi kepegawaian di Perwakilan BPKP Propinsi masing-masing. d. Sekretariat Tim Penilai bertugas memberikan bantuan teknis dan administratif untuk kelancaran pelaksanaan tugas tim penilai dan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. e. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Tim Penilai mempunyai fungsi sebagai berikut: Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
21
Jabatan Fungsional Auditor
1) Meneliti kelengkapan berkas dari setiap usul penetapan angka kredit dari Pejabat Pengusul. 2) Menyiapkan bahan yang diperlukan untuk penilaian dan penetapan angka kredit. 3) Menyiapkan undangan rapat dan penyelenggaraan rapat tim penilai. 4) Menyiapkan
Konsep
SK
PAK
dan
menyampaikannya kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit di lingkungan masingmasing. 5) Menyampaikan SK PAK yang telah ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit kepada pejabat fungsional auditor yang dimaksud
dan
Pimpinan
Unit
Kerja
yang
bersangkutan untuk digunakan sebagai salah satu bahan pengusulan kenaikan pangkat atau jabatan pejabat fungsional auditor dan lain-lain. 6) Menyusun laporan semester mengenai pelaksanaan tugas tim penilai dan setelah ditandatangani Ketua Tim Penilai menyampaikannya kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit selambatlambatnya 20 (duapuluh) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan dengan tembusan kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi. Bentuk Laporan Semester sebagaimana tersebut pada Lampiran III. f. Sekretariat Tim Penilai melaksanakan tugas-tugas lain Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
22
Jabatan Fungsional Auditor
yang diberikan oleh Ketua Tim Penilai. g. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Tim Penilai bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai yang bersangkutan.
III. TATA USAHA DAN TATA KERJA PENETAPAN ANGKA KREDIT A. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Pejabat Fungsional Auditor 1. Pejabat
fungsional
auditor
bertanggung
jawab
atas
terlaksananya tertib administrasi angka kredit masingmasing bagi keperluan pengangkatan pertama, kenaikan pangkat atau jabatannya serta mutasi kepegawaian lainnya. 2. Pejabat fungsional auditor bertanggung jawab membuat Surat
Pernyataan
Pelaksanaan
Melakukan
Pendidikan,
Penggerakan/Pembinaan Profesi
Pengawasan,
Kegiatan
Pelaksanaan Pengawasan,
serta
(SPMK)
Pengawasan, Pengembangan
Penunjang
Pengawasan
sekaligus menghitung perolehan angka kredit setiap selesai melaksanakan suatu tugas di bidang pengawasan. Contoh SPMK pada Lampiran IV, V, VI, VII, VIII. 3. Perhitungan angka kredit dalam SPMK tersebut harus mendapat persetujuan dari atasan langsung pejabat fungsional auditor yang bersangkutan pada saat ia melaksanakan kegiatan di bidang pengawasan. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
23
Jabatan Fungsional Auditor
4. Untuk
keperluan
penetapan
angka
kredit,
pejabat
fungsional auditor menyiapkan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) yang dilengkapi dengan SPMK dan berkas-berkas
kegiatan
menyampaikannya
pengawasan
kepada
Pejabat
lainnya
dan
Pengusul
untuk
ditandatangani dan disampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
Contoh DUPAK
dapat dilihat pada Lampiran IX. 5. Berkas-berkas
kegiatan
pengawasan
tersebut
adalah
sebagai berikut: a. Untuk kegiatan pendidikan: 1) Surat ijin mengikuti pendidikan di luar kedinasan atau surat keputusan penugasan belajar bagi yang tugas belajar. 2) Fotocopy dari ijasah asli yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. 3) Surat Keputusan Dirjen DIKTI Depdikbud tentang persamaan ijasah yang diperoleh dari luar negeri. 4) Fotocopy dari STTPL asli pelatihan kedinasan. b. Untuk
kegiatan
penggerakan
dan
pembinaan
pengawasan: 1) Formulir Kendali Mutu 2) Surat Tugas 3) Hasil
kegiatan
(Contoh
:
Laporan
Hasil
Pengawasan/ Routing Slyp) 4) Kertas Kerja pendukung lainnya. c. Untuk kegiatan pelaksanaan pengawasan: Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
24
Jabatan Fungsional Auditor
1) Formulir Kendali Mutu 2) Surat Tugas 3) Hasil
kegiatan
(Contoh
:
Laporan
Hasil
Pengawasan/ Routing Slyp) 4) Kertas Kerja Pendukung lainnya. d. Untuk kegiatan pengembangan profesi di bidang pengawasan: 1) Surat
Tugas
atau
persetujuan
pejabat
yang
berwenang. 2) Sertifikat
dari
hasil
mengikuti
kegiatan
pengembangan profesi. 3) Materi Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS). 4) Notulen hasil PKS. 5) Buku, artikel, karya tulis ilmiah, dan lain-lain yang berkenaan dengan pengembangan profesi. e. Untuk kegiatan penunjang di bidang pengawasan: 1) Surat keterangan / pernyataan / penghargaan yang disahkan / disetujui oleh Pimpinan Unit Kerja atau pejabat yang ditunjuk beserta bukti-buktinya. 2) Keanggotaan di organisasi profesi beserta buktibuktinya. 3) Penugasan dari Pimpinan Unit Kerja, contohnya: menjadi
panitia
pelaksanaan
rapat
kerja
pengawasan. 6. Diusahakan agar penyampaian DUPAK, SPMK dan berkasberkas dimaksud oleh Pejabat Pengusul kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit paling lambat Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
25
Jabatan Fungsional Auditor
tanggal 5 Juli untuk kenaikan pangkat 1 Oktober atau 5 Januari untuk kenaikan pangkat 1 April. 7. Pejabat fungsional auditor juga harus menyerahkan SK PAK dan pendukung lainnya apabila akan: a. Mengikuti diklat sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor b. Pindah unit kerja c. Melaksanakan tugas di luar Jabatan Fungsional Auditor (misalnya diangkat dalam jabatan struktural) d. Melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 bulan e. Menjalani cuti di luar tanggungan Negara bukan karena persalinan f. Menjalani hukuman disiplin sedang/berat g. Diberhentikan sementara sebagai PNS h. Diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor. 8. Mengarsipkan Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit (SK PAK) asli yang telah ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Contoh SK PAK dapat dilihat pada Lampiran X. B. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Atasan Langsung Pejabat Fungsional Auditor 1. Meneliti dengan seksama dan setelah menyakini ketepatan dan
kewajarannya,
menandatangani
SPMK
yang
disampaikan oleh pejabat fungsional auditor. 2. Dalam jabatan fungsional auditor angka kredit dinilai berdasarkan norma hasil bukan norma proses. Dengan demikian, angka kredit dapat diberikan hanya apabila
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
26
Jabatan Fungsional Auditor
pejabat fungsional auditor yang bersangkutan mampu menunjukkan bahwa dari kegiatan pengawasan yang dilaksanakan, telah diperoleh hasil misalnya dalam bentuk Laporan Hasil Audit, Laporan Kebijaksanaan Pengawasan, Pedoman Audit, Rencana Kerja Pengawasan dan lain-lain sebagainya. 3. Atasan langsung pejabat fungsional auditor bertanggung jawab atas kewajaran perhitungan angka kredit yang diajukan oleh pejabat fungsional auditor yang berada di bawah supervisinya, sehingga perhitungan angka kredit yang diajukan dalam SPMK sesuai dengan prestasi auditor yang bersangkutan. 4. Apabila terdapat keraguan atas perhitungan angka kredit yang dilakukan oleh pejabat fungsional auditor, atasan langsung yang bersangkutan dapat melakukan koreksi dan memberikan catatan pada SPMK dimaksud. 5. Memantau dan mengingatkan pejabat fungsional auditor untuk
menyampaikan
SPMK
setiap
selesai
suatu
penugasan pengawasan. C. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Pejabat Pengusul 1. Pejabat Pengusul menerima DUPAK, SPMK dan berkasberkas kegiatan pengawasan asli dari pejabat fungsional auditor dan mencatat tanggal penerimaan dalam buku agenda. Contoh buku agenda sebagaimana tersebut pada Lampiran XI.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
27
Jabatan Fungsional Auditor
2. Dalam hal dijumpai keraguan atau kejanggalan atas hasil kegiatan
pengawasan,
Pejabat
Pengusul
wajib
menanyakan hal tersebut kepada Atasan Langsung pejabat fungsional auditor yang bersangkutan dan bila perlu menyampaikan hal tersebut kepada Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. 3. DUPAK tersebut setelah ditandatangani oleh Pejabat Pengusul disampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dengan dilampiri SPMK dan berkas-berkas pendukung lainnya selambat-lambatnya tanggal 5 Januari untuk kenaikan pangkat 1 April atau 5 Juli untuk kenaikan pangkat 1 Oktober. 4. DUPAK bagi pejabat fungsional auditor golongan II dan golongan III di Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya disampaikan oleh Kasubag Tata Usaha masing-masing kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit di Perwakilan BPKP Propinsi yang bersangkutan. 5. DUPAK bagi pejabat fungsional auditor golongan IV di Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya disampaikan oleh Kepala Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya masing-masing kepada Pejabat Pengusul Angka Kredit di Perwakilan BPKP Propinsi yang bersangkutan. 6. Pejabat Pengusul Angka Kredit menerima dari Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit tembusan SK PAK beserta Penjelasan Perbedaan Angka Kredit dan mencatat tanggal penerimaan SK PAK tersebut pada buku Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
28
Jabatan Fungsional Auditor
agenda. Contoh pada Lampiran XI. 7. Pejabat Pengusul Angka Kredit menyimpan dengan tertib: a. DUPAK b. SK PAK c. Penjelasan Perbedaan Angka Kredit. D. Tata Usaha dan Tata Kerja Angka Kredit Bagi Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit 1. Umum a. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit harus mengirimkan contoh tanda tangan dan paraf kepada Kepala BAKN untuk kepentingan administrasi kepegawaian. Dalam hal terjadi perubahan atau pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
pejabat
mengirimkan
yang
bersangkutan
harus
contoh
tanda-tangan
dan
segera
parafnya
kepada Kepala BAKN. b. Terhadap
Keputusan
Pejabat
Yang
Berwenang
Menetapkan Angka Kredit tentang penetapan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan. c. Seluruh kegiatan tata usaha serta penyimpanan berkasberkas untuk kepentingan penetapan angka kredit masing-masing
pejabat
fungsional
auditor
dilaksanakan oleh Sekretariat Tim Penilai Pejabat Yang Berwenang
Menetapkan
Angka
Kredit
yang
bersangkutan.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
29
Jabatan Fungsional Auditor
2. Penetapan Angka Kredit a. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit menerima DUPAK dari Pejabat Pengusul setelah menurut perhitungan angka kredit pejabat fungsional auditor yang bersangkutan memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dan untuk keperluan mutasi kepegawaian lainnya. b. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit selanjutnya menyerahkan DUPAK yang bersangkutan kepada Sekretariat Tim Penilai untuk selanjutnya dilakukan penilaian angka kredit oleh tim penilai. c. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit menerima dan menelaah kembali kebenaran konsep SK PAK yang disampaikan oleh tim penilai melalui Sekretariat Tim Penilai dan apabila setelah ditelaah ulang diketahui terdapat kesalahan dalam konsep SK PAK dimaksud, maka Pejabat yang bersangkutan dapat melakukan pengubahan terhadap konsep SK PAK tersebut. d. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit menandatangani SK PAK dan menyerahkan kepada Sekretariat Tim Penilai untuk segera dikirimkan kepada pejabat
fungsional
auditor
dan
pejabat
yang
berkepentingan. e. SK PAK tidak dapat berlaku surut (SK PAK yang
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
30
Jabatan Fungsional Auditor
ditetapkan selain tanggal 1, berlaku terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya ). f. Apabila SK PAK yang telah ditandatangani ternyata salah dan telah
dikirim ke BAKN, maka untuk
perbaikannya SK PAK dimaksud dikembalikan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit melalui
Pejabat
yang
berwenang
di
bidang
kepegawaian. Cara perbaikan kesalahan pada SK PAK yang baru adalah dengan menulis pada sudut kiri atas “DIPERBAIKI TGL. ...”. g. Penyampaian SK PAK kepada Kepala BAKN u.p. Deputi Mutasi atau Kepala Kantor Wilayah BAKN sedapat mungkin secara kolektif. Bentuk Surat Penyampaian SK PAK adalah sebagaimana contoh pada Lampiran XII. E. Tata Usaha Dan Tata Kerja Tim Penilai 1. Persidangan tim penilai dilaksanakan pada bulan Januari tahun yang bersangkutan untuk kenaikan pangkat periode April dan pada bulan Juli tahun yang bersangkutan untuk kenaikan pangkat periode Oktober. 2. Persidangan tim penilai untuk mutasi kepegawaian lainnya ditetapkan menurut kebutuhan. 3. Tim penilai hanya dapat menilai pejabat fungsional auditor yang pangkat/jabatannya sama atau lebih rendah dari pangkat/jabatan tim penilai tersebut. 4. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dapat Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
31
Jabatan Fungsional Auditor
mengangkat anggota tim penilai pengganti dalam hal terdapat anggota tim penilai yang ikut dinilai sepanjang diperlukan untuk memenuhi jumlah minimum anggota tim penilai yang dipersyaratkan. 5. Dalam hal Ketua Tim Penilai yang dinilai, maka Ketua Tim Penilai
akan
dijabat
langsung
oleh
Pejabat
Yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit. 6. Dalam hal ada anggota tim penilai yang berhenti atau karena satu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugas sebagai anggota tim penilai maka kedudukannya diganti pejabat lain dalam sisa masa kerja dari anggota yang diganti. 7. Pengambilan keputusan dalam penilaian angka kredit dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: a. Ketua Tim membagi tugas penilaian kepada anggota tim penilai b. Setiap usul dinilai oleh dua orang anggota. c. Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian, hasilnya disampaikan kepada Ketua Tim Penilai melalui Sekretariat Tim Penilai untuk disahkan. d. Apabila angka kredit yang diberikan oleh dua orang tim penilai tidak sama, maka pemberian angka kredit dilakukan dalam sidang pleno tim penilai. e. Pengambilan keputusan dalam sidang pleno tim penilai dilakukan
secara
aklamasi
atau
setidak-tidaknya
melalui suara terbanyak. f. Keputusan penilaian angka kredit oleh tim penilai Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
32
Jabatan Fungsional Auditor
dilaksanakan atas dasar kesepakatan persidangan tim penilai. 8. Tata Cara Penilaian Angka Kredit oleh tim penilai dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: a. Menerima DUPAK dan berkas-berkas pendukung lainnya dari Sekretariat Tim Penilai. b. Meneliti kelengkapan dan kebenaran persyaratan dan bukti yang dipersyaratkan dari setiap usul penetapan angka kredit. c. Melaksanakan penelitian dan penilaian terhadap angka kredit yang diajukan pada setiap usul penetapan angka kredit dan menuangkan hasil penelitian dan penilaian angka kredit tersebut pada Lembar Perhitungan Angka Kredit (LPAK). Contoh LPAK pada Lampiran XIII. d. Apabila ada perbedaan antara hasil penilaian tim penilai dengan DUPAK, harus
dituangkan
ke
maka perbedaan tersebut dalam
Daftar
Perbedaan Angka Kredit (DPPAK).
Penjelasan
Contoh DPPAK
pada Lampiran XIV. e. Apabila perbedaan tersebut cukup material, maka tim penilai
mengupayakan
fungsional
auditor
untuk yang
memanggil
pejabat
bersangkutan
untuk
mengkonfirmasikan perhitungan angka kredit tersebut. f. Hasil penilaian yang telah disetujui oleh rapat tim penilai
dituangkan
pada
konsep
SK
selanjutnya
disampaikan
kepada
Pejabat
Berwenang
Menetapkan
Angka
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
PAK
Kredit
dan Yang
melalui 33
Jabatan Fungsional Auditor
Sekretariat Tim Penilai dengan disertai Penjelasan Perbedaan Angka Kredit antara DUPAK dengan Konsep SK PAK dari tim penilai. 9. Tim penilai membuat Daftar Auditor Ahli atau Auditor Trampil yang diperkirakan tidak dapat memperoleh angka kredit kumulatif yang ditentukan pada jenjang pangkat dan jabatannya. Contoh pada Lampiran XV dan XV a. 10. Tim penilai mengusulkan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk memberikan Nota Peringatan
kepada
pejabat
fungsional
auditor
yang
diperkirakan tidak dapat memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan pada waktunya bagi: a. Pejabat fungsional Auditor Ahli Utama (golongan IV/d), Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c), Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c - III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b Gol. II/d), yang dalam waktu 5 ½ (lima setengah) tahun terhitung mulai tanggal pengangkatan
dalam
pangkat
dapat
terakhir
diperkirakan
tidak
mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat pada waktunya. b. Pejabat fungsional Auditor Trampil Muda (golongan III/d) dan Auditor Ahli Utama (golongan IV/e) yang dalam jangka waktu 1 ½ (satu setengah) tahun sejak diangkat dalam pangkatnya yang terakhir diperkirakan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
34
Jabatan Fungsional Auditor
tidak dapat memperoleh angka kredit kumulatif sekurang-kurangnya 30 untuk pejabat fungsional Auditor Trampil Muda dan 50 untuk Auditor Ahli Utama (golongan IV/e) dari kegiatan unsur utama pada waktunya. 11. Tim penilai mengusulkan kepada Pejabat Yang Berwenang menetapkan Angka Kredit untuk memberikan Nota Pemberitahuan
kepada
Pejabat
Mengangkat,
Membebaskan
yang
berwenang
Sementara
dan
Memberhentikan dari Jabatan Fungsional Auditor tentang pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Auditor bagi: a. Pejabat fungsional Auditor Ahli (Gol. III/a s.d. Gol. IV/d) dan Auditor Trampil (Gol II/b s.d. Gol. III/c) dan yang dalam waktu 6 tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat. b. Pejabat fungsional auditor Trampil Muda (Gol. III/d) dan Auditor Ahli Utama (Gol. IV/e) yang dalam waktu 2 tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan yaitu 30 untuk Auditor Trampil Muda (Gol. III/d) dan minimal 50 untuk Auditor Ahli Utama (Gol. IV/e) dari kegiatan unsur utama. 12. Tim penilai mengusulkan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk memberikan Nota Pemberitahuan
kepada
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Pejabat
yang
berwenang 35
Jabatan Fungsional Auditor
Mengangkat,
Membebaskan
Memberhentikan mengenai
dari
Sementara
Jabatan
kemungkinan
pejabat
dan
Fungsional
Auditor
fungsional
auditor
diberhentikan dari Jabatan Fungsional Auditor bagi: a. pejabat fungsional Auditor Trampil (Gol. II/b s.d IIIc) dari pejabat fungsional Auditor Ahli (Gol. III/a s.d III/c) yang dalam waktu 3 tahun sejak dibebaskan sementara tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif
minimal
yang
ditentukan
untuk
naik
pangkat. b. Pejabat fungsional Auditor Trampil Muda gol. III/d dan Pejabat fungsional Auditor Ahli Muda Utama gol. IV/e yang dalam waktu 1 tahun sejak dibebaskan sementara tidak
dapat
mengumpulkan
angka
kredit
yang
ditentukan. 13. Tim penilai mengusulkan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk memberikan Nota Pemberitahuan
kepada
Mengangkat,
Membebaskan
Memberhentikan
dari
Pejabat Jabatan
yang
berwenang
Sementara Fungsional
dan Auditor
mengenai kemungkinan dapat diangkat kembali sebagai pejabat fungsional auditor bagi Auditor yang sebelumnya dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Auditor, karena yang bersangkutan telah memenuhi jumlah angka kredit yang dipersyaratkan. F. Tata Usaha dan Tata Kerja Sekretariat Tim Penilai Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
36
Jabatan Fungsional Auditor
1. Setiap DUPAK pejabat fungsional auditor beserta berkasberkas pendukung yang diterima dari Pejabat Pengusul dicatat oleh Sekretariat Tim Penilai dalam buku agenda sebagaimana tersebut pada Lampiran XVI. 2. Sekretariat Tim Penilai menyelenggarakan tata usaha angka kredit berupa Kartu Angka Kredit untuk masingmasing pejabat fungsional auditor sebagaimana tersebut pada Lampiran XVII. 3. Tata Kerja Penatausahaan Angka Kredit oleh Sekretariat Tim Penilai: a. Menerima dan mengadministrasikan DUPAK pejabat fungsional auditor yang diterima dari Pejabat Pengusul Angka Kredit. b. Meneliti kelengkapan berkas usulan penetapan angka kredit. c. Mengirimkan berkas DUPAK kepada tim penilai. d. Menerima kembali berkas-berkas dan hasil penilaian angka kredit dari tim penilai. e. Menyiapkan dan mengajukan konsep naskah SK PAK kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. f. Mengirimkan asli SK PAK kepada pejabat fungsional auditor dan tembusannya kepada yang berkepentingan. 4. Sekretariat Tim Penilai mengatur acara rapat tim penilai untuk membahas, menilai, dan menyiapkan konsep SK
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
37
Jabatan Fungsional Auditor
PAK berdasarkan DUPAK yang diterima sehingga dapat menunjang
kelancaran
proses
selanjutnya
misalnya
kenaikan pangkat dan lain-lain. Hasil pembahasan dan penilaian tim penilai dituangkan dalam “Berita Acara Penilaian Angka Kredit” (BAPAK) dan Daftar Penjelasan Perbedaan
Angka
Kredit.
Contoh
BAPAK
adalah
sebagaimana tersebut pada Lampiran XVIII dan Lampiran XIV. 5. Paling lambat tanggal 15 Juli untuk kenaikan pangkat 1 Oktober dan 15 Januari untuk kenaikan pangkat 1 April, SK PAK yang telah ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit harus sudah disampaikan oleh Sekretariat Tim Penilai kepada yang berkepentingan setelah dicatat terlebih dahulu dalam buku agenda tersebut pada butir (1) di atas. 6. Menyusun laporan semester mengenai pelaksanaan tugas tim penilai dan setelah ditandatangani Ketua Tim Penilai kemudian menyampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan
Angka
Kredit
selambat-lambatnya
20
(duapuluh) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan. Contoh pada Lampiran III. 7. Memantau perolehan angka kredit auditor selama periode tertentu melalui pengisian Kartu Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor (KAK JFA) untuk mengetahui apakah seorang pejabat fungsional auditor telah memenuhi persyaratan
angka
kredit
kumulatif
minimal
untuk
kenaikan pangkat atau jabatan atau mutasi kepegawaian Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
38
Jabatan Fungsional Auditor
lainnya. Contoh sebagaimana pada Lampiran XVII. 8. Memberi masukan
kepada tim penilai antara lain
mengenai: a. Auditor yang tidak dapat memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat atau jabatan pada waktunya. b. Kemungkinan dapat diangkat kembali seorang Auditor, yang sebelumnya dibebaskan sementara dari jabatan, karena yang bersangkutan telah memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan. 9. Apabila pejabat fungsional auditor dimutasikan ke unit kerja yang lain maka semua berkas yang berhubungan dengan penetapan angka kredit diserahkan oleh Sekretaris Tim Penilai kepada Pimpinan Unit Kerja yang lama untuk disampaikan kepada Pimpinan Unit Kerja yang baru. IV. PENGANGKATAN PERTAMA FUNGSIONAL AUDITOR
DALAM
JABATAN
A. Umum 1. Pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Auditor merupakan pengangkatan pertama kali seorang Pegawai Negeri
Sipil
yang
tidak
menduduki
jabatan
struktural/fungsional lainnya ke dalam Jabatan Fungsional Auditor. 2. Pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor harus memperhitungkan perbandingan antara jumlah auditor
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
39
Jabatan Fungsional Auditor
dengan beban kerja yang ada pada unit kerja yang bersangkutan. 3. Jumlah auditor yang diangkat harus berdasarkan Daftar Susunan Pegawai (DSP) dari unit kerja masing-masing. Contoh DSP pada Lampiran XIX. 4. Jabatan
Fungsional
Auditor
hanya
dapat
diduduki
seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. 5. Untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor Trampil seorang Pegawai Negeri Sipil harus memperoleh angka
kredit
sebagaimana
kumulatif tersebut
minimal
pada
yang
ditentukan
Lampiran
XX
dan
memperoleh Sertifikat Auditor Trampil. 6. Untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor Ahli seorang Pegawai Negeri Sipil harus memperoleh angka
kredit
sebagaimana
kumulatif tersebut
minimal
pada
yang
Lampiran
ditentukan XXI.
dan
memperoleh Sertifikat Auditor Ahli. 7. Permohonan untuk dapat menjadi pejabat fungsional auditor dapat dipertimbangkan apabila diajukan sekurangkurangnya 5 (lima) tahun sebelum pensiun. 8. Pengangkatan
dalam
Jabatan
Fungsional
Auditor
menggunakan stelsel pasif yaitu pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Fungsional Auditor adalah hak Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. B. Persyaratan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
40
Jabatan Fungsional Auditor
1. Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Fungsional Auditor harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Pejabat Fungsional Auditor Trampil 1) Serendah-rendahnya berijasah SLTA, DII atau DIII dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Kepala BPKP; 2) Pangkat
serendah-rendahnya
Pengatur
Muda
Tingkat I golongan ruang II/b; 3) Telah
mengikuti
pendidikan
dan
pelatihan
kedinasan yang khusus diadakan untuk Jabatan Fungsional Auditor dan memperoleh Sertifikat tanda lulus yaitu Sertifikat Masuk Auditor Trampil; 4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir; 5) Memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan
untuk
pangkat
yang
bersangkutan
(Lampiran XX); 6) Mendapat
rekomendasi
dari
atasan
langsung
serendah-rendahnya Pejabat Eselon II; b. Pejabat Fungsional Auditor Ahli 1) Berijasah serendah-rendahnya Sarjana (S1) atau D IV dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Kepala BPKP; Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
41
Jabatan Fungsional Auditor
2) Pangkat
serendah-rendahnya
Penata
Muda
golongan ruang III/a; 3) Telah
mengikuti
pendidikan
dan
pelatihan
kedinasan yang khusus diadakan untuk Jabatan Fungsional Auditor dan memperoleh Sertifikat tanda lulus yaitu Sertifikat Masuk Auditor Ahli bagi Auditor Ahli Pratama, dan Sertifikat Peran bagi Auditor Ahli Muda, Auditor Ahli Madya, dan Auditor Ahli Utama; 4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir; 5) Memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat yang bersangkutan ( Lampiran XXI ); 6) Mendapat
rekomendasi
dari
atasan
langsung
serendah-rendahnya pejabat eselon II. 2. Ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Auditor Trampil atau Ahli adalah: a. STTB/Ijazah Negeri b. STTB/Ijazah Swasta yang ditetapkan sederajat oleh Mendikbud c. STTB/Ijazah dari pendidikan di luar negeri yang ditetapkan sederajat oleh Mendikbud. 3. Ijasah tersebut pada butir 2 adalah ijazah yang tercantum dalam SK Pangkat/SK PAK terakhir. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
42
Jabatan Fungsional Auditor
C. Prosedur Pengangkatan Pertama 1. Prosedur pengangkatan pertama kali PNS sebagai pejabat fungsional Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c) adalah sebagai berikut: a. PNS mengajukan surat permohonan kepada Pimpinan Unit Kerja untuk dapat diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Auditor. Contoh surat permohonan dapat dilihat pada Lampiran XXII. b. Berdasarkan permohonan tersebut, Pimpinan Unit Kerja (serendah-rendahnya pejabat eselon II kecuali untuk
Perwakilan
BPKP
Kotamadya/Kabupaten
serendah-rendahnya pejabat eselon III) memberikan rekomendasi dengan memberikan catatan pada ruang yang
tersedia
dalam
surat
permohonan
dan
selanjutnya menyampaikan usul pengangkatan pertama kali PNS sebagai pejabat fungsional auditor yang bersangkutan kepada Kepala BPKP.
Contoh bentuk
Surat Usul pada Lampiran XXIII. c. Kepala BPKP meneruskan usulan tersebut kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi untuk diteruskan kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi agar meneliti kelengkapan dan kebenaran usulan tersebut di atas. d. Berdasarkan hasil penelitan, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi memberikan catatan/pertimbangan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
43
Jabatan Fungsional Auditor
pada ruang yang tersedia
dalam surat permohonan,
dan selanjutnya: 1) Bagi
yang
dapat
persyaratannya
dipertimbangkan
lengkap,
dibuatkan
dan surat
persetujuan dan Surat Keputusan Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Fungsional Auditor yang disampaikan kepada Kepala BPKP untuk mendapat penetapan. Contoh Surat Persetujuan dapat dilihat pada
Lampiran
XXIV
dan
contoh
SK
Pengangkatan Pertama, Lampiran XXX. 2) Bagi yang dapat dipertimbangkan tetapi persyaratan belum
lengkap
dibuatkan
surat
permintaan
kelengkapan. 3) Bagi yang tidak dapat dipertimbangkan dibuatkan Surat Penolakan yang ditandatangani Kepala BPKP. Contoh
Surat
Penolakan
dapat
dilihat
pada
Lampiran XXXIII. e. Pendistribusian Surat Keputusan Kepala BPKP tentang pengangkatan pertama sebagai pejabat fungsional auditor
dilakukan
oleh
Biro
Kepegawaian
dan
Organisasi dan disampaikan kepada: 1) Kepala Badan Administrasi Kepegawaian rangkap 2 (dua) untuk: a) Deputi Mutasi Kepegawaian b) Deputi Tata Usaha Kepegawaian 2) Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. 3) Kepala Biro Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
44
Jabatan Fungsional Auditor
4) Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. 5) Kepala Sub Bagian Gaji Biro TU BPKP/Khusus untuk pegawai di lingkungan Deputi. 6) Ketua Tim Penilai yang bersangkutan. 7) Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara yang bersangkutan. f. Terhadap setiap pejabat fungsional auditor yang baru diangkat dibuatkan: 1) Surat pernyataan melaksanakan tugas yang ditanda tangani
oleh
Pimpinan
Unit
Kerja
yang
bersangkutan. 2) Data pribadi pejabat fungsional auditor oleh pejabat yang bertugas di bidang kepegawaian. g. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas disampaikan kepada: 1) Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara. 2) Kepala
Kantor
Wilayah
Badan
Administrasi
Kepegawaian Negara yang bersangkutan. 3) Pejabat pembuat daftar gaji. 4) Pejabat lain yang dipandang perlu. 2. Prosedur pengangkatan pertama kali PNS sebagai Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan BPKP Pusat adalah sebagai berikut: a. PNS mengajukan surat permohonan kepada Pimpinan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
45
Jabatan Fungsional Auditor
Unit Kerja untuk dapat diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Auditor. Contoh surat permohonan dapat dilihat pada Lampiran XXII. b. Berdasarkan permohonan tersebut, Pimpinan Unit Kerja
(serendah-rendahnya
pejabat
eselon
II)
memberikan rekomendasi dengan memberikan catatan pada ruang yang tersedia dalam surat permohonan dan selanjutnya menyampaikan usul pengangkatan pertama kali PNS sebagai pejabat fungsional auditor kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi.
Contoh
bentuk Surat Usul pada Lampiran XXIII. c. Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi meneruskan usulan tersebut kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk meneliti kebenaran dan kelengkapan usulan tersebut di atas. d. Berdasarkan hasil penelitan, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi memberikan catatan/pertimbangannya pada ruang yang tersedia dalam surat permohonan dan selanjutnya: 1) Bagi yang dapat dipertimbangkan dan persyaratan lengkap, dibuatkan surat persetujuan dan Surat Keputusan Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Fungsional Auditor dan disampaikan kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi untuk mendapat penetapan. Contoh Surat Persetujuan dapat dilihat pada Lampiran XXIV, contoh SK Pengangkatan Pertama dapat dilihat pada Lampiran XXXIII. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
46
Jabatan Fungsional Auditor
2) Bagi
yang
dapat
persyaratannya
dipertimbangkan
tetapi
belum lengkap dibuatkan surat
permintaan kelengkapan. 3) Bagi yang tidak dapat dipertimbangkan dibuatkan surat penolakan yang ditandatangani Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi. Contoh Surat Penolakan dapat dilihat pada Lampiran XXXIII. e. Pendistribusian Surat Keputusan Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi tentang pengangkatan pertama sebagai pejabat fungsional auditor dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi dan disampaikan kepada: 1) Kepala Badan Administrasi Kepegawaian rangkap 2 (dua) untuk: a) Deputi Mutasi Kepegawaian b) Deputi Tata Usaha Kepegawaian 2) Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. 3) Kepala Biro Keuangan. 4) Kepala Sub Bagian Gaji Biro Tata Usaha BPKP 5) Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. 6) Ketua Tim Penilai yang bersangkutan. 7) Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta IV. f. Terhadap setiap pejabat fungsional auditor yang baru diangkat dibuatkan: 1) Surat pernyataan melaksanakan tugas yang ditanda tangani
oleh
Pimpinan
Unit
Kerja
yang
bersangkutan. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
47
Jabatan Fungsional Auditor
2) Data pribadi pejabat fungsional auditor oleh pejabat yang bertugas di bidang kepegawaian. g. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas disampaikan kepada: 1) Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara. 2) Pejabat pembuat daftar gaji. 3) Pejabat lain yang dipandang perlu. 3. Pengangkatan pertama kali PNS sebagai Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan Perwakilan BPKP adalah sebagai berikut: a. PNS mengajukan surat permohonan kepada Kepala BPKP melalui Kepala Perwakilan BPKP untuk dapat diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Auditor. Contoh surat permohonan dapat dilihat pada Lampiran XXII. b. Berdasarkan permohonan tersebut, Kepala Perwakilan memberikan rekomendasi dengan memberikan catatan pada ruang yang tersedia dalam surat permohonan dan selanjutnya
menyampaikan
usul
persetujuan
pengangkatan pertama kali PNS sebagai pejabat fungsional auditor kepada Kepala BPKP.
Contoh
bentuk Surat Usul pada Lampiran XXIII. c. Kepala BPKP meneruskan usulan tersebut kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi untuk diteruskan kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
48
Jabatan Fungsional Auditor
Organisasi agar meneliti kebenaran dan kelengkapan usulan tersebut di atas. d. Berdasarkan hasil penelitan, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi memberikan catatan/pertimbangannya pada ruang yang tersedia dalam surat permohonan dan selanjutnya : 1) Bagi
yang
persyaratannya
dapat
dipertimbangkan
lengkap,
dibuatkan
dan surat
persetujuan yang ditandatangani Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi dan disampaikan kepada Kepala Perwakilan BPKP Propinsi untuk diproses lebih
lanjut.
(Termasuk
Perwakilan
BPKP
Kabupaten/ Kotamadya). Contoh Surat Persetujuan dapat dilihat pada Lampiran XXIV. 2) Bagi yang dapat dipertimbangkan tetapi persyaratan belum
lengkap
dibuatkan
Surat
Permintaan
Kelengkapan. 3) Bagi yang tidak dapat dipertimbangkan dibuatkan surat penolakan. Contoh Surat Penolakan dapat dilihat pada Lampiran XXXIII. e. Berdasarkan Surat Persetujuan Pengangkatan dalam JFA, Kepala Sub Bagian Kepegawaian membuat SK Pengangkatan Pertama dalam JFA yang ditandatangani Kepala Perwakilan BPKP Propinsi yang bersangkutan. f. Pendistribusian Surat Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Propinsi tentang pengangkatan pertama sebagai pejabat fungsional auditor dilakukan oleh Sub Bag. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
49
Jabatan Fungsional Auditor
Kepegawaian dan disampaikan kepada: 1) Kepala BAKN : a) Deputi Mutasi Kepegawaian b) Deputi Tata Usaha Kepegawaian 2) Kepala
Kantor
Wilayah
Badan
Administrasi
Kepegawaian Negara yang bersangkutan. 3) Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. 4) Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. 5) Kepala Biro Keuangan. 6) Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi. 7) Ketua Tim Penilai yang bersangkutan. 8) Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara yang bersangkutan. 9) Kepala Perwakilan BPKP Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan. g. Terhadap setiap pejabat fungsional auditor yang baru diangkat dibuatkan: 1) Surat pernyataan melaksanakan tugas yang ditandatangani
oleh
Pimpinan
Unit
Kerja
yang
bersangkutan. 2) Data pribadi pejabat fungsional auditor oleh pejabat yang bertugas di bidang kepegawaian. h. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas disampaikan kepada: 1) Kepala
Kantor
Wilayah
Badan
Administrasi
Kepegawaian Negara yang bersangkutan. 2) Pejabat pembuat daftar gaji. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
50
Jabatan Fungsional Auditor
3) Pejabat lain yang dipandang perlu. 4. Skema Prosedur Pengangkatan Pertama ini dapat di lihat pada Lampiran. D. Berlakunya Surat Keputusan Pengangkatan Pertama Pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Auditor dapat dilakukan setelah seluruh persyaratan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor terpenuhi sehingga SK Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional Auditor berlaku terhitung mulai yang terakhir dari: 1. Tanggal berlakunya pangkat terakhir (dalam hal belum pernah
naik
pangkat
adalah
tanggal
berlakunya
pengangkatan sebagai PNS). 2. Tanggal
berlakunya
pencapaian
Angka
Kredit
yang
dipersyaratkan sesuai SK PAK yang ditetapkan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. 3. Tanggal lulus Diklat Sertifikasi untuk jabatan/peran yang akan dipangkunya. V. MUTASI KEPANGKATAN, JABATAN DAN MUTASI KEPEGAWAIAN PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR LAINNYA A. Kenaikan Pangkat 1. Seorang pejabat fungsional auditor ahli atau auditor trampil dapat naik pangkat apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
51
Jabatan Fungsional Auditor
terakhir; b. telah memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, dengan ketentuan: 1) sekurang-kurangnya 80 % berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 % berasal dari unsur penunjang; 2) memperoleh
angka
kredit
dari
kegiatan
pengembangan profesi sekurang-kurangnya sebagai tersebut dalam lampiran XX dan XXI; 3) untuk kenaikan pangkat 1 April berdasarkan SK PAK bulan Januari tahun yang bersangkutan dan untuk kenaikan pangkat 1 Oktober berdasarkan SK PAK bulan Juli tahun yang bersangkutan; c. setiap unsur Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dalam Daftar
Penilaian
Pelaksanaan
Pekerjaan
(DP3)
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; d. masih dalam jenjang jabatan yang sama. 2. Kenaikan pangkat pejabat fungsional Auditor Ahli Utama (gol. IV/d s.d. gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya golongan IV/b ditetapkan oleh Presiden. 3. Kenaikan pangkat pejabat fungsional Auditor Ahli Madya golongan IV/a ditetapkan oleh Kepala BPKP. 4. Kenaikan pangkat pejabat fungsional Auditor Ahli Muda (gol. III/c s.d. gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (gol. III/a s.d. gol. III/b), Auditor Trampil Muda (gol. III/c s.d. gol. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
52
Jabatan Fungsional Auditor
III/d ), dan Auditor Trampil Pratama (gol. III/a s.d. gol. III/b) ditetapkan oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi. 5. Kenaikan pangkat pejabat fungsional Auditor Trampil Pemula (gol. II/b s.d. gol. II/d) ditetapkan oleh Kepala BAKN/Kakanwil BAKN setempat. B. Prosedur Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional Auditor 1. Pimpinan Unit Kerja yang menerima tembusan SK PAK dengan catatan pertimbangan untuk kenaikan pangkat seorang pejabat fungsional auditor, menyiapkan usulan kenaikan pangkat bagi pejabat fungsional auditor yang pangkatnya
masih
dalam
jenjang
jabatan
yang
bersangkutan beserta persyaratannya kepada: a. Kepala BPKP untuk kenaikan pangkat ke golongan IV/a ke atas. b. Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi untuk kenaikan pangkat golongan III. c. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi atau Kepala Perwakilan BPKP Propinsi setempat untuk kenaikan pangkat ke golongan II/d ke bawah. 2. Bagi pejabat fungsional auditor yang akan dinaikkan pangkatnya sebagai Penata Muda (gol. III/a), Penata (gol. III/c), Pembina (gol. IV/a), dan Pembina Utama Muda (gol.
IV/d),
kenaikan
pangkatnya
baru
dapat
dipertimbangkan apabila telah mendapat kenaikan jabatan
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
53
Jabatan Fungsional Auditor
yang sesuai dengan pangkat yang akan didudukinya. Contoh: Seorang pejabat fungsional auditor Ahli Pratama dengan pangkat Penata Muda Tk. I golongan ruang III/b akan diusulkan untuk naik pangkat ke Penata (Gol. III/c), karena yang bersangkutan telah memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan.
Namun kenaikan
pangkat Auditor tersebut baru dapat dipertimbangkan apabila yang bersangkutan telah terlebih dahulu diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor Ahli Muda. C. Kenaikan Jabatan 1. Seorang pejabat fungsional auditor dapat naik jabatan setingkat lebih tinggi apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Sekurang-kurangnya 1 tahun setelah diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor terakhir. Contoh: seorang PNS berpangkat Penata Muda Tk. I (golongan III/b) t.m.t. 1 April 1996, diangkat sebagai Auditor Ahli Pratama t.m.t.
1 Oktober 1998. Pada 1 Januari
1999 yang bersangkutan sudah mencapai angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk Jabatan Auditor Ahli Muda (Gol. III/c) yaitu 200 angka kredit dan lulus Sertifikasi Peran Ketua Tim tanggal 5 Juni 1999, maka yang bersangkutan dapat naik jabatan sebagai Auditor Ahli Muda pada 1 Oktober 1999 dan sekaligus naik pangkat ke golongan III/c. b. Telah memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
54
Jabatan Fungsional Auditor
ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, dengan ketentuan: 1) sekurang-kurangnya 80 % berasal dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20 % berasal dari unsur penunjang; 2) memperoleh
angka
kredit
dari
kegiatan
pengembangan profesi sekurang-kurangnya sebagai tersebut dalam lampiran XX dan XXI. c. Khusus untuk Auditor Ahli telah memperoleh Sertifikat Peran. Untuk kenaikan jabatan, dari Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b) ke Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d) diwajibkan mempunyai Sertifikat Ketua Tim,
untuk kenaikan jabatan dari
Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d) ke Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c) diwajibkan mempunyai
Sertifikat
Pengendali
Teknis,
untuk
kenaikan jabatan dari Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a Gol. IV/c) ke Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) harus mempunyai Sertifikat Pengendali Mutu. d. Setiap unsur Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dalam Daftar
Penilaian
sekurang-kurangnya
Pelaksanaan bernilai
Pekerjaan
baik
dalam
(DP3) tahun
terakhir. e. Tidak ada keberatan dari pejabat yang berwenang yang dinyatakan secara tertulis. 2. Pejabat yang berwenang memberikan rekomendasi adalah serendah-rendahnya pejabat eselon III. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
55
Jabatan Fungsional Auditor
D. Prosedur Kenaikan Jabatan Pejabat Fungsional Auditor 1. Berdasarkan pertimbangan
tembusan untuk
SK
PAK
dinaikkan
ke
dengan
catatan
dalam
Jabatan
Fungsional Auditor satu tingkat lebih tinggi, Pimpinan Unit Kerja menyiapkan dan menyampaikan usulan kenaikan jabatan bagi pejabat fungsional auditor yang bersangkutan beserta persyaratannya kepada Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor. 2. Kenaikan jabatan pejabat fungsional bagi Auditor Ahli Utama (Gol. IV/d - Gol. IV/e) dan Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c) ditetapkan oleh Kepala BPKP. 3. Kenaikan jabatan pejabat fungsional bagi Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan BPKP Pusat ditetapkan oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi. 4. Kenaikan jabatan pejabat fungsional bagi Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda (Gol. III/c III/d), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d) di lingkungan Perwakilan BPKP ditetapkan oleh Kepala
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
56
Jabatan Fungsional Auditor
Perwakilan BPKP Propinsi di lingkungan masing-masing (termasuk Perwakilan BPKP Kotamadya dan Kabupaten). 5. Apabila usulan tersebut disetujui maka ditetapkan Surat Keputusan
Kenaikan
Jabatan
seperti
contoh
pada
Lampiran XXV. 6. Kenaikan jabatan dapat dilakukan setiap saat yaitu setiap saat
setelah
seluruh
persyaratan
kenaikan
jabatan
terpenuhi. 7. Prosedur Kenaikan Pangkat/Jabatan dapat dilihat pada Skema Jabatan Fungsional Auditor. E. Berlakunya SK Kenaikan Jabatan Kenaikan dalam Jabatan Fungsional Auditor berlaku terhitung mulai yang terakhir dari: 1. Tanggal berlakunya SK PAK. 2. Tanggal lulus Diklat Sertifikasi yang dipersyaratkan. 3. Sekurang-kurangnya 1 tahun setelah diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor terakhir. F. Alih Jabatan Dari Jabatan Fungsional Auditor Trampil Ke Jabatan Fungsional Auditor Ahli 1. Persyaratan a. Auditor Trampil dapat dialihkan menjadi Auditor Ahli apabila: 1) Auditor Trampil yang bersangkutan memiliki ijasah S1, D IV atau yang sederajat sesuai kualifikasi yang
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
57
Jabatan Fungsional Auditor
ditetapkan oleh Kepala BPKP; 2) memperoleh Sertifikat Auditor Ahli dan Sertifikat Peran yang ditentukan sesuai dengan Jabatan Fungsional Auditor Ahli yang akan dipangkunya; 3) sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; 4) DP3 tahun terakhir bernilai baik; 5) tidak ada keberatan dari pejabat yang berwenang dan dinyatakan secara tertulis. b. Auditor Trampil yang bersangkutan sebelumnya harus memperoleh ijin dari Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi/Surat Penugasan Belajar dari Pejabat Yang Berwenang untuk melanjutkan pendidikan S1 atau D IV sesuai kualifikasi yang ditetapkan. Tanpa adanya ijin/Surat Penugasan tersebut,
ijasah yang
diperoleh tidak dapat dipergunakan untuk pindah jabatan dari Auditor Trampil ke Auditor Ahli. c. Auditor Trampil yang akan beralih jabatan menjadi Auditor Ahli sekurang-kurangnya sudah memangku jabatan Auditor Trampil Pratama. d. Diklat Sertifikasi Peran Jabatan Fungsional Auditor Ahli ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit kumulatif yang dimiliki pejabat fungsional auditor Trampil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Peran yang dilakukan oleh pejabat fungsional Auditor Trampil yang beralih jabatan tersebut sesuai dengan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
58
Jabatan Fungsional Auditor
Sertifikat Peran yang dimilikinya. 2. Prosedur Alih Jabatan Dari Pejabat Fungsional Auditor Trampil Ke Pejabat Fungsional Auditor Ahli a. Auditor Trampil yang telah memenuhi persyaratan Alih Jabatan
menjadi
Auditor
Ahli
mengajukan
permohonan untuk alih jabatan kepada Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan melalui atasan langsung dan menyerahkan berkas persyaratan yang diperlukan : 1. Fotokopi SK pangkat terakhir 2. Fotokopi SK Jabatan Fungsional terakhir 3. Fotokopi Ijasah S1/DIV yang sudah disyahkan 4. Sertifikat Auditor Ahli 5. Sertifikat Ketua Tim ( untuk yang akan menjadi Auditor Ahli Muda ) 6. SK PAK 7. DP3 tahun terakhir Contoh Surat Permohonan dapat dilihat pada Lampiran XXII. b. Berdasarkan
Surat
Permohonan
tersebut,
atasan
langsung (serendah-rendahnya Pejabat Eselon III) memberikan rekomendasi dengan memberikan catatan pada ruang yang tersedia dalam surat permohonan dan selanjutnya
pimpinan
unit
kerja
meneruskan
permohonan tersebut kepada Pejabat Kepegawaian untuk diproses lebih lanjut. Contoh Surat Keputusan
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
59
Jabatan Fungsional Auditor
Alih Jabatan Fungsional Auditor dapat dilihat pada Lampiran XXXIV. c. Bagi Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b s.d Gol II/d), sebelum diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor Ahli, diangkat terlebih dahulu sebagai Auditor Trampil Pratama dan naik pangkat sebagai Penata Muda (golongan ruang III/a).
Apabila yang bersangkutan
telah lulus Sertifikasi Auditor Ahli, Pimpinan Unit Kerja baru dapat mengusulkan pengalihan jabatan sebagai Auditor Ahli Pratama. d. Selama belum diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Auditor Ahli, angka kredit yang bersangkutan tetap dihitung sebagai pejabat fungsional Auditor Trampil. G. Pembebasan Sementara Pejabat fungsional Auditor Trampil dan Auditor Ahli dapat dikenakan
Pembebasan
Sementara
disebabkan
yang
bersangkutan tidak dapat memperoleh jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan dalam jangka waktu yang ditentukan atau karena sebab lain. 1. Pembebasan Memperoleh Ditentukan
Sementara Karena Jumlah Angka Kredit
Tidak Yang
a. Pejabat fungsional Auditor Ahli Utama (golongan IV/d), Auditor Ahli Madya (Gol. IV/a - Gol. IV/c), Auditor Ahli Muda (Gol. III/c - Gol. III/d), Auditor Ahli Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), Auditor Trampil Muda
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
60
Jabatan Fungsional Auditor
(Gol. III/c), Auditor Trampil Pratama (Gol. III/a - Gol. III/b), dan Auditor Trampil Pemula (Gol. II/b - Gol. II/d)), dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 6 (enam) tahun terhitung mulai tanggal pengangkatan
dalam pangkat terakhir tidak
dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat. b. Pejabat fungsional Auditor Trampil Muda (golongan III/d) dan Auditor Ahli Utama (golongan IV/e) dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal pengangkatan dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan
angka
kredit
dari
unsur
utama
sekurang-kurangnya 30 (tigapuluh) untuk Auditor Trampil Muda dan 50 (limapuluh) untuk Auditor Ahli Utama.
2. Pembebasan Sementara Karena Sebab-Sebab Lain Selain pembebasan sementara karena tidak tercapainya angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan, pejabat fungsional auditor juga dapat dibebaskan sementara dari jabatannya apabila: a. Ditugaskan di luar Jabatan Fungsional Auditor. b. Menjalani tugas belajar selama lebih dari 6 (enam) bulan.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
61
Jabatan Fungsional Auditor
c. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan keempat dan seterusnya. d. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat. e. Dikenakan pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966. 3. Prosedur Pembebasan Sementara a. Prosedur Pembebasan Sementara Karena Tidak Dapat Mengumpulkan Angka Kredit 1) Tim Penilai melakukan penilaian terhadap Auditor yang diperkirakan tidak akan dapat mencapai Angka Kredit pada waktu yang ditentukan. Apabila hasil penilaian tim penilai menunjukkan: a) Auditor Trampil (Gol. II/b s.d. Gol. III/c) dan Auditor Ahli
(Gol. III/a s.d. Gol. IV/d) yang
dalam jangka waktu 5½ (lima setengah) tahun sejak diangkat dalam pangkatnya yang terakhir belum berhasil mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan; b) Auditor Trampil Muda (golongan III/d) dan Auditor Ahli Utama (golongan IV/e) yang dalam
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
62
Jabatan Fungsional Auditor
jangka waktu 1½ (satu setengah tahun) sejak diangkat dalam pangkatnya yang terakhir belum berhasil mengumpulkan angka kredit dari unsur utama sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) untuk Auditor Trampil Muda (Gol. III/d) dan 50 angka kredit untuk Auditor Ahli Utama (Gol. IV/e); maka Tim Penilai membuat Nota Peringatan yang ditujukan kepada PFA yang bersangkutan. SK PAK dan Penjelasan Perbedaan Angka Kredit disertai Nota Peringatan disampaikan oleh tim penilai kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
Contoh Nota Peringatan adalah
sebagaimana tersebut pada Lampiran XXVI. 2) Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit setelah
menyetujui
usul
dari
tim
penilai
menandatangani SK PAK dan Nota Peringatan serta mengembalikannya kepada Sekretaris Tim Penilai untuk disampaikan kepada yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan. 3) Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit memberikan
nota
peringatan
kepada
Auditor
Trampil dan Auditor Ahli yang diperkirakan tidak akan memperoleh jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sebelum
batas
waktu
yang
ditetapkan
berakhir. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
63
Jabatan Fungsional Auditor
4) Pejabat
Yang
Peringatan
Berwenang
adalah
Memberikan
Pejabat
Yang
Nota
Berwenang
Menetapkan Angka Kredit. 5) Apabila dalam batas waktu 6 (enam) tahun pejabat fungsional auditor pada butir 1a dan 2 (dua) tahun pejabat fungsional auditor pada butir 1b di atas tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan, maka Tim Penilai membuat Nota Pemberitahuan yang ditujukan kepada
Pejabat
yang
berwenang
mengangkat,
membebaskan sementara dan memberhentikan dari JFA. SK PAK yang berisi
catatan pertimbangan
untuk pembebasan sementara pejabat fungsional auditor
yang
bersangkutan
dan
Nota
Pemberitahuan disampaikan kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Contoh Nota Pemberitahuan
sebagaimana
tersebut
pada
Lampiran XXVII. 6) SK PAK dan Nota Pemberitahuan dari tim penilai setelah
ditandatangani
oleh
Pejabat
Yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit dikembalikan kepada Sekretariat Tim Penilai untuk disampaikan kepada
yang
berkepentingan
sesuai
dengan
ketentuan. 7) Berdasarkan SK PAK dan Nota Pemberitahuan tersebut,
Pejabat Yang Berwenang Mengangkat,
Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
64
Jabatan Fungsional Auditor
pejabat fungsional auditor menerbitkan Surat Keputusan
Pembebasan
Sementara
dan
menyampaikannya kepada yang berkepentingan sesuai
ketentuan.
Pembebasan
Contoh
Sementara
Surat
adalah
Keputusan sebagaimana
tersebut pada Lampiran XXVIII. 8) Surat Keputusan Pembebasan Sementara karena pejabat fungsional auditor yang bersangkutan tidak dapat
mengumpulkan
angka
kredit
kumulatif
minimal yang ditentukan berlaku terhitung mulai 6 (enam) tahun sesudah berlakunya pangkat terakhir yang bersangkutan atau 2 (dua) tahun sesudah berlakunya pangkat terakhir bagi Auditor Trampil Muda (Gol. III/d) dan Auditor Ahli Utama (Gol. IV/e).
b. Prosedur Pembebasan Sementara Karena Sebab-Sebab Lain 1) Pimpinan pembebasan
Unit
Kerja
sementara
menyampaikan kepada
Pejabat
usul Yang
Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor bagi pejabat fungsional auditor yang: a) Ditugaskan di luar Jabatan Fungsional Auditor, misalnya diangkat sebagai Pejabat Struktural. b) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam)
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
65
Jabatan Fungsional Auditor
bulan. c) Menjalani cuti di luar tanggungan negara kecuali cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan keempat dan seterusnya. d) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 dengan tingkat hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau hukuman disiplin berat berupa pemberhentian sebagai PNS yang belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap. e) Dikenai
pemberhentian
sementara
sebagai
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966. 2) Usul tersebut dilampiri dengan SK PAK terakhir dan: a) SK Jabatan Struktural untuk yang diangkat dalam jabatan struktural. b) Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi tentang penunjukan tugas belajar. c) Persetujuan Kepala BPKP untuk cuti di luar tanggungan negara. d) SK Hukuman Disiplin untuk yang dijatuhi Hukuman Disiplin. e) SK Pemberhentian Semetara sebagai PNS untuk Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
66
Jabatan Fungsional Auditor
yang diberhentikan sementara dari PNS. 3) SK Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Auditor berlaku terhitung mulai: a) Tanggal pelantikan dalam jabatan struktural untuk yang diangkat dalam jabatan struktural. b) Tanggal masuk pendidikan bagi yang tugas belajar. c) Tanggal berlakunya cuti di luar tanggungan negara. d) Tanggal berlakunya SK Pembebasan Sementara sebagai PNS. e) Tanggal berlakunya hukuman disiplin. 4) Berdasarkan usul tersebut di atas Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor menerbitkan
Surat
Keputusan
Pembebasan
Sementara dan menyampaikannya kepada yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan. Contoh Surat
Keputusan
sebagaimana
tersebut
pada
Lampiran XXIX. 4. Ketentuan Lain a. Selama pembebasan karena tidak memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan pejabat fungsional auditor yang bersangkutan: 1) diwajibkan
tetap
melakukan
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
kegiatan-kegiatan
67
Jabatan Fungsional Auditor
pengawasan dan kepadanya dapat diberikan angka kredit; 2) kenaikan pangkatnya tidak dapat dipertimbangkan berdasarkan ketentuan di luar Jabatan Fungsional Auditor; 3) tidak berhak atas tunjangan Jabatan Fungsional Auditor. b. Kesempatan untuk memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang diperlukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi hanya diberikan selama 3 (tiga) tahun untuk Auditor Ahli Pratama sampai dengan Auditor Ahli Madya golongan IV/d, Auditor Trampil Pemula
sampai
dengan
Auditor
Trampil
Muda
golongan III/c. c. Kesempatan untuk memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan hanya diberikan selama 1 (satu) tahun untuk Auditor Ahli Utama golongan IV/e dan Auditor Trampil Muda golongan III/d. d. Pegawai Negeri Sipil yang dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Auditor karena dijatuhi hukuman disiplin, selama menjalani hukuman disiplin: 1) tetap melaksanakan sebagian tugas pokoknya; 2) tidak diberikan angka kredit; 3) tidak dibayarkan tunjangan jabatan fungsionalnya; 4) kenaikan pangkatnya tidak dapat dipertimbangkan berdasarkan ketentuan di luar Jabatan Fungsional Auditor. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
68
Jabatan Fungsional Auditor
e. PNS
yang
dibebaskan
sementara
dari
Jabatan
Fungsional Auditor karena ditugaskan di luar Jabatan Fungsional Auditor dan karena tugas belajar lebih dari 6 bulan: 1) Tidak berhak atas tunjangan jabatan fungsional auditor; 2) Kenaikan pangkatnya dipertimbangan berdasarkan ketentuan di luar Jabatan Fungsional Auditor.
H. Pengangkatan Kembali 1. Persyaratan Pejabat fungsional auditor yang dibebaskan sementara dari jabatannya dapat dipertimbangkan untuk diangkat kembali apabila: a. Auditor
Trampil
golongan
II/b
sampai
dengan
golongan III/c dan Auditor Ahli golongan III/a sampai dengan golongan IV/d yang dalam waktu paling lambat 3 (tiga) tahun setelah pembebasan sementara telah dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, atau b. Auditor Trampil Muda golongan III/d dan Auditor Ahli Utama golongan IV/e yang dalam waktu paling lambat 1 (satu) tahun telah dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
69
Jabatan Fungsional Auditor
c. Telah
selesai
menjalani
tugas
di
luar
Jabatan
Fungsional Auditor. d. Telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan telah diaktifkan kembali. e. Telah selesai menjalani tugas belajar. f. Telah selesai menjalani hukuman disiplin dengan tingkat hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat
berupa
penurunan
pangkat
berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. g. Berdasarkan
keputusan
pengadilan
yang
telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap pejabat fungsional auditor yang dikenakan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 dinyatakan tidak bersalah dan telah diangkat kembali sebagai PNS oleh Pejabat
Yang
Berwenang
Mengangkat
dan
Memberhentikan Pegawai Negeri Sipil. 2. Prosedur Pengangkatan Kembali a. Pejabat
fungsional
auditor
yang
telah
dapat
mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan
menyampaikan
DUPAK
dan
bukti
pendukungnya kepada Pejabat Pengusul Angka Kredit: 1) Auditor Trampil golongan II/b sampai dengan golongan III/c dan Auditor Ahli golongan III/a sampai dengan golongan IV/d yang dalam waktu Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
70
Jabatan Fungsional Auditor
paling lambat 3 (tiga) tahun setelah pembebasan sementara telah dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, atau 2) Auditor Trampil Muda golongan III/d dan Auditor Ahli Utama golongan IV/e yang dalam waktu paling lambat 1 (satu) tahun telah dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan. b. Tim penilai menyampaikan SK PAK dan Penjelasan Perbedaan
Angka
Kredit
kepada
Pejabat
Yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit. c. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit menandatangani SK PAK serta mengembalikannya kepada Sekretaris Tim Penilai untuk disampaikan kepada yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan. d. Pimpinan
Unit
Kerja
menyampaikan
usul
pengangkatan kembali PNS dalam Jabatan Fungsional Auditor kepada Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan
Sementara
dan
Memberhentikan
pejabat fungsional auditor. e. Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor karena telah mengumpulkan angka kredit yang ditentukan mulai berlaku pada tanggal yang terakhir dari: 1) SK PAK, atau 2) Tanggal
lulus
Sertifikasi
Peran
bagi
pejabat
fungsional auditor Ahli yang diangkat kembali ke Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
71
Jabatan Fungsional Auditor
dalam Jabatan Fungsional Auditor setingkat lebih tinggi
dari
jabatannya
sebelum
dibebaskan
sementara. f. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor
berdasarkan
SK
PAK
dengan
catatan
pertimbangan untuk mengangkat kembali PNS sebagai pejabat
fungsional
auditor
menerbitkan
Surat
Keputusan Pengangkatan Kembali sebagai pejabat fungsional auditor dalam jenjang jabatan yang terakhir. Contoh
Surat
Keputusan
Pengangkatan
Kembali
sebagaimana tersebut pada Lampiran XXX. g. Prosedur kenaikan pangkat dan jabatan bagi pejabat fungsional auditor yang telah diangkat kembali tersebut dilaksanakan menurut ketentuan yang berlaku. 3. Pengangkatan Kembali Pejabat Fungsional Auditor Yang Dibebaskan Sementara Karena Sebab-Sebab Lain a. Pimpinan
Unit
Kerja
menyampaikan
usul
pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor kepada Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan
Sementara,
dan
Memberhentikan
pejabat fungsional auditor bagi pejabat fungsional auditor yang: 1) Telah selesai menjalani tugas di luar Jabatan Fungsional Auditor.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
72
Jabatan Fungsional Auditor
2) Telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan telah diaktifkan kembali pada unit kerja semula. 3) Telah selesai menjalani tugas belajar yang lebih dari 6 (enam) bulan dan telah diaktifkan kembali. 4) Telah selesai menjalani hukuman disiplin dengan tingkat hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat
berat
berupa
penurunan
pangkat
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. 5) Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap pejabat fungsional auditor yang dikenakan pemberhentian sementara
sebagai
Pegawai
Negeri
Sipil
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman percobaan dan yang bersangkutan telah mendapat Surat Keputusan Rehabilitasi dari pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil. b. Berdasarkan usul tersebut di atas, Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan
Memberhentikan
pejabat
fungsional
auditor
menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Kembali dalam
Jabatan
Fungsional
Auditor
dan
menyampaikannya kepada yang berkepentingan sesuai dengan
ketentuan.
Contoh
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Surat
Keputusan 73
Jabatan Fungsional Auditor
Pengangkatan Kembali sebagaimana tersebut pada Lampiran XXX.
4. Ketentuan Lain a. Pejabat fungsional auditor yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena ditugaskan di luar Jabatan Fungsional Auditor,
pada saat pengangkatannya
kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor dapat menggunakan angka kredit dari: 1) Angka kredit terakhir yang pernah dimilikinya dalam Jabatan Fungsional Auditor, atau 2) Angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan dalam SK Menpan Nomor: 19/1996 (lampiran XX dan XXI). b. Pejabat fungsional auditor yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena dijatuhi Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980, pada saat pengangkatannya kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor menggunakan angka kredit terakhir yang pernah dimilikinya dalam Jabatan Fungsional Auditor. c. Auditor
Trampil
dan
Auditor
Ahli
yang
telah
diberhentikan dari Jabatan Fungsional Auditor dan pangkatnya masih dalam batas ketentuan pangkat
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
74
Jabatan Fungsional Auditor
tertinggi berdasarkan pendidikannya dan telah 4 (empat) tahun dalam pangkat/lebih,
terhadap yang
bersangkutan dapat dinaikan pangkatnya secara reguler bila telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
I. Pemberhentian Dari Jabatan Fungsional Auditor 1. Pejabat fungsional auditor diberhentikan dari jabatannya apabila setelah dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Auditor: a. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan yaitu: 1) Auditor Ahli Pratama s.d Auditor Ahli Madya dan Auditor Ahli Utama Gol. IV/d,
Auditor Trampil
Pemula sampai dengan Auditor Trampil Pratama dan Auditor Trampil Muda Gol. III/c tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak tanggal berlakunya pembebasan sementara; 2) Auditor Ahli Utama Gol. IV/e dan Auditor Trampil Muda gol. III/d tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan paling lambat 1 (satu) tahun sejak tanggal berlakunya pembebasan sementara; b. Hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil, berdasarkan PP No. 30
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
75
Jabatan Fungsional Auditor
tahun 1980 yang
dijalaninya, telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap. c. Pemberhentian Sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1966, yang dijalaninya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap berdasarkan Keputusan Pengadilan dan yang bersangkutan dinyatakan bersalah. 2. Auditor Ahli dan Auditor Trampil yang telah diberhentikan dari Jabatan Fungsional Auditor: a. Tidak dapat melaksanakan tugas pengawasan. b. Tidak berhak atas tunjangan jabatan fungsional. c. Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku di luar Jabatan Fungsional Auditor. 3. Prosedur Pemberhentian a. Prosedur pemberhentian
pejabat fungsional auditor
yang tidak berhasil mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak berlakunya pembebasan sementara untuk Auditor Trampil (sampai dengan Gol.III/c) dan Auditor Ahli (sampai dengan Gol.IV/d) atau 1 (satu) tahun sejak berlakunya pembebasan sementara untuk Auditor Trampil Muda (Gol. III/d) dan Auditor Ahli Utama (Gol. IV/e) adalah sebagai berikut: 1) Hasil penilaian yang telah disetujui rapat tim penilai dituangkan pada SK PAK dengan memuat catatan mengenai tidak tercapainya angka kredit kumulatif Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
76
Jabatan Fungsional Auditor
minimal dalam waktu yang telah ditetapkan. 2) Tim penilai menyampaikan SK Penetapan Angka Kredit
dengan
catatan
pertimbangan
untuk
pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Auditor kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. 3) SK PAK yang telah ditandatangani oleh Pejabat Yang
Berwenang
dikembalikan
Menetapkan
kepada
tim
Angka penilai
Kredit untuk
disampaikan kepada yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan. 4) Pimpinan Unit Kerja yang menerima tembusan SK PAK
dengan
catatan
pertimbangan
untuk
pemberhentian dari Jabatan Fungsional Auditor menyampaikan Usul Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Auditor
kepada
Pejabat
Yang
Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor yang bersangkutan. 5) Berdasarkan Usul Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Auditor
tersebut
Pejabat
Yang
Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian dan menyampaikannya kepada yang berkepentingan sesuai
ketentuan.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
Bentuk
Surat
Keputusan 77
Jabatan Fungsional Auditor
sebagaimana tersebut pada Lampiran XXXI. b. Prosedur Pemberhentian Dari Jabatan Fungsional Auditor Karena Sebab-Sebab Lain
adalah sebagai
berikut: Pimpinan
unit
kerja
menyampaikan
usul
pemberhentian sebagai pejabat fungsional auditor karena sebab-sebab lain untuk: 1) Pejabat fungsional auditor yang dijatuhi hukuman disiplin berat berupa pemberhentian sebagai PNS berdasarkan PP Nomor 30 Tahun 1980 dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. 2) Pejabat fungsional auditor yang dijatuhi hukuman penjara
yang
hukumannya
telah
mempunyai
kekuatan hukum yang tetap harus diberhentikan sebagai pejabat fungsional auditor. 3) Sesuai yang
dengan berlaku
peraturan PNS
yang
perundang-undangan bersangkutan
harus
diberhentikan dari jabatannya. c. Setelah Surat Keputusan Pemberhentian Jabatan Fungsional Auditor ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan pejabat fungsional auditor, disampaikan dengan
kepada
ketentuan.
yang
berkepentingan
Bentuk
Surat
sesuai
Keputusan
sebagaimana tersebut pada Lampiran XXXI dengan penyesuaian pada butir menimbang.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
78
Jabatan Fungsional Auditor
VI. PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI JABATAN STRUKTURAL / JABATAN FUNGSIONAL LAIN MENJADI PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR Pengangkatan Melalui Perpindahan adalah pemindahan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor dari Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsional lain. A. Persyaratan Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural/jabatan fungsional lainnya untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor: 1. Auditor Trampil a. Pangkat serendah-rendahnya golongan II/b. b. Berijasah SLTA, DII, DIII dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Kepala BPKP. c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan yang khusus diadakan untuk Jabatan Fungsional Auditor dan memperoleh Sertifikat Tanda Lulus. d. Setiap unsur dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir. e. Memiliki pengalaman dalam kegiatan pengawasan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. f. Permohonan
disampaikan
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
sekurang-kurangnya
5
79
Jabatan Fungsional Auditor
(lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun. Kecuali Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menunjukkan kemampuan, pengembangan profesi dan pengabdian luar biasa, batas waktu 5 (lima) tahun tersebut dapat dikurangi dengan persetujuan Kepala BPKP.
2. Auditor Ahli a. Pangkat serendah-rendahnya golongan III/a. b. Berijasah minimal S1 atau D IV dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Kepala BPKP. c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan yang khusus diadakan untuk Jabatan Fungsional Auditor dan memperoleh Sertifikat Tanda Lulus. d. Setiap unsur dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir. e. Memiliki pengalaman dalam kegiatan pengawasan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. f. Permohonan
disampaikan
sekurang-kurangnya
5
(lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun. Kecuali Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menunjukkan kemampuan, pengembangan profesi dan pengabdian luar biasa, batas waktu 5 (lima) tahun tersebut dapat dikurangi dengan persetujuan Kepala
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
80
Jabatan Fungsional Auditor
BPKP. B. Prosedur Perpindahan 1. Pegawai
Negeri
Sipil
struktural/jabatan
yang
menduduki
fungsional
lain,
jabatan
mengajukan
permohonan untuk diangkat sebagai pejabat fungsional auditor kepada Kepala BPKP melalui Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. Contoh Surat Permohonan dapat dilihat pada Lampiran XXII. 2. Berdasarkan surat permohonan tersebut, Pimpinan Unit Kerja
(serendah-rendahnya Eselon
Perwakilan
II atau untuk
BPKP Kabupaten/Kotamadya serendah-
rendahnya Eselon III) memberikan rekomendasi
dengan
memberikan catatan pada ruang yang tersedia
dalam
surat permohonan dan selanjutnya
menyampaikan usul
perpindahan ke dalam JFA kepada Kepala BPKP. 3. Perpindahan
ke dalam JFA dari Jabatan fungsional lain
golongan IV/a ke atas dan dari jabatan struktural: a. Kepala BPKP meneruskan usul perpindahan ke dalam JFA untuk Golongan
IV kepada
Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) untuk memperoleh masukan dan pertimbangan. b. Kepala BPKP setelah mempelajari dan memperhatikan pertimbangan memberikan
yang
diberikan
keputusan
oleh
menerima
Baperjakat,
atau
menolak
permohonan tersebut dan menyampaikannya kepada Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
81
Jabatan Fungsional Auditor
Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi. c. Berdasarkan keputusan Kepala BPKP, Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi menyiapkan: 1) Dalam hal permohonan tersebut disetujui: a) Surat Keputusan Pemberhentian dalam jabatan struktural/jabatan fungsional lain. b) Surat Keputusan Perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor. Contoh Surat Keputusan sebagaimana tersebut pada Lampiran XXXII. 2) Dalam hal permohonan tersebut tidak disetujui maka diterbitkan Surat Penolakan Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor. Surat penolakan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana contoh pada Lampiran XXXIII. 3) Surat
Keputusan
dimaksud
di
atas
setelah
ditandatangani Kepala BPKP disampaikan oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi kepada yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan. 4. Perpindahan ke dalam JFA dari jabatan fungsional lainnya Golongan II dan III: a. Kepala BPKP meneruskan
usul perpindahan
ke
dalam JFA untuk Golongan II dan III kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi. b. Oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi usul tersebut diteruskan kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk mendapatkan masukan dan pertimbangan. Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
82
Jabatan Fungsional Auditor
c. Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi setelah mempelajari dan memperhatikan pertimbangan yang diberikan
Biro
memberikan
Kepegawaian
keputusan
dan
menerima
Organisasi,
atau
menolak
permohonan tersebut dan menyampaikannya kembali kepada Biro Kepegawaian dan Organisasi. d. Berdasarkan keputusan Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi,
Biro Kepegawaian dan Organisasi
menyiapkan: 1) Dalam hal permohonan tersebut disetujui: a) Surat Keputusan Pemberhentian dalam jabatan fungsional lain. b) Surat Keputusan Perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor untuk pegawai BPKP Pusat. Contoh Surat Keputusan sebagaimana tersebut pada Lampiran XXXII. c) Persetujuan perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor untuk pegawai Perwakilan BPKP. b. Dalam hal permohonan tersebut tidak disetujui maka diterbitkan Surat Penolakan Pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional
Auditor.
Surat
penolakan
pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana contoh pada Lampiran XXXIII. c. Surat Keputusan dimaksud di atas disampaikan oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi kepada yang Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
83
Jabatan Fungsional Auditor
berkepentingan sesuai dengan ketentuan. 5. Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/perpindahan jabatan dari jabatan struktural/jabatan fungsional lain adalah sebagaimana contoh pada Lampiran XXXV. 6. Untuk
kepentingan
dinas,
Kepala
BPKP
dapat
memindahkan pejabat fungsional auditor menjadi pejabat struktural atau pejabat fungsional lainnya. 7. Skema Prosedur Perpindahan Jabatan dapat dilihat pada Lampiran. VII. PENUTUP A. Dengan dikeluarkannya Surat Edaran ini, maka ketentuanketentuan yang mengatur Jabatan Fungsional Pengawas Keuangan dan Pembangunan (PKP) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. B. Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Surat Edaran ini akan diatur kemudian.
Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
84
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
I.
Surat Keputusan Pengangkatan Tim Penilai.
Lampiran
II.
Surat Keputusan Pengangkatan Anggota Sekretariat Tim Penilai.
Lampiran
III.
Laporan Semester.
Lampiran
IIIa.
Daftar Evaluasi Kenaikan Pangkat Auditor.
Lampiran
IV.
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Auditor Trampil.
Lampiran
V.
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penggerakan, Pembinaan dan Pelaksanaan Pengawasan Auditor Ahli.
Lampiran
VI
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi Auditor Trampil / Ahli.
Lampiran
VII.
Surat Pernyataan Pengawasan
Lampiran
VIII.
Lembar perhitungan Angka Kredit.
Lampiran
IX.
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit.
Lampiran
X.
Penetapan Angka Kredit.
Lampiran
XI.
Buku Agenda Pejabat Pengusul.
Lampiran
XII.
Penyampaian Penetapan Angka Kredit.
Lampiran
XIII.
Lembar Perhitungan Angka Kredit.
Melakukan
Kegiatan
Penunjang
Lampiran
XIV.
Penjelasan Perbedaan Angka Kredit.
Lampiran
XV.
Daftar Audit yang diperkirakan tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit Minimal untuk Kenaikan Pangkat.
Lampiran
XVa.
Daftar Auditor Trampil Muda dan Auditor Ahli Utama yang diperkirakan tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit Minimal dari Unsur Utama selama 2 tahun.
Lampiran
XVI
Buku Agenda Sekretariat Tim Penilai.
Lampiran
XVII.
Kartu Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XVIII.
Berita Acara Penilaian Angka Kredit.
Lampiran
XIX
Daftar Susunan Pegawai .
Lampiran
XX
Komposisi Angka Kredit dan Jumlah Angka Kredit Kumulatif untuk Pengangkatan dan Kenaikan Pangkat/ Jabatan Auditor.
Lampiran
XXI.
Komposisi Angka Kredit dan Jumlah Angka Kredit Kumulatif minimal untuk Kenaikan Pangkat / Jabatan Auditor Ahli.
Lampiran
XXII.
Surat Permohonan untuk diangkat / dipindahkan sebagai Pejabat Fungsional Auditor.
Lampiran
XXIII.
Surat Usulan Pengangkatan Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XXIV.
Surat Persetujuan Pengangkatan Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XXV.
Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Fungsional .
Lampiran
XXVI.
Nota Peringatan.
Lampiran
XXVII.
Nota Pemberitahuan.
Lampiran
XXVIII.
Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Auditor karena belum berhasil mengumpulkan Angka Kredit Minimal yang ditentukan.
Lampiran
XXIX.
Surat Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Auditor karena hal - hal selain Angka Kredit.
Lampiran
XXX.
Lampiran
XXXI.
Surat Keputusan Pengangkatan Pertama kali / Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Auditor. Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XXXII.
Surat Keputusan Pemindahan dalam Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XXXIII.
Surat Penolakan Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XXXIV.
Surat Keputusan Alih Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran
XXXV.
Tabel Angka Kredit Kumulatif untuk Pengangkatan Melalui Perpindahan ke Jabatan Fungsional Auditor.
Lampiran : I KEPUTUSAN KEPALA BPKP/DEPUTI KEPALA BPKP/KEPALA PUSAT/ KEPALA PERWAKILAN BPKP PROPINSI ……………………..*) NOMOR: ………………. TENTANG PENGANGKATAN ANGGOTA TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN…………… KEPALA BPKP/DEPUTI KEPALA BPKP/KEPALA PUSAT/ KEPALA PERWAKILAN BPKP PROPINSI ……………………..*) Menimbang
: 1. bahwa dalam rangka pelaksanaan jabatan fungsional di lingkungan BPKP telah ditunjuk Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Auditor; 2. bahwa dalam menjalankan kewenangannya Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit bagi pejabat Fungsional Auditor dibantu oleh Tim Penilai Pusat/Deputi/Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/ Perwakilan *) 3. bahwa penunjukan anggota Tim Penilai Pusat/Deputi/Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas/Perwakilan *) perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP/Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi *)
Mengingat
: 1. Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 Tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 2. Surat Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekjen BEPEKA dan Kepala BPKP Nomor: 10 tahun 1996, Nomor: 49/SK/S/1996, Nomor: Kep-386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 3. Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 Tentang Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di lingkungan APFP. MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERTAMA
: Menunjuk pegawai yang namanya tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini sebagai anggota Tim Penilai Pusat/Deputi/Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas/Perwakilan *).
KEDUA
KETIGA
: 1. Tim Penilai Pusat/Deputi/Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/Perwakilan *) bertugas: 1) Membantu Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi/Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi*) selaku Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit; 2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BPKP/ Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi/Deputi Kepala BPKP/ Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi yang berhubungan dengan penetapan angka kredit. 2. Untuk melaksanakan tugas tersebut Tim Penilai Pusat/Deputi/ Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/Perwakilan *) mempunyai fungsi: 1) meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas-berkas yang dipersyaratkan dari setiap usulan penetapan angka kredit; 2) melaksanakan penelitian terhadap setiap usulan penetapan angka kredit; 3) menyampaikan berkas hasil penilaiannya kepada Sekretariat Tim Penilai untuk dibuatkan SKPAK; 4) melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan angka kredit. 3. Masa kerja Tim Penilai adalah 5 (lima) tahun. :
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Pejabat Yang Berwenang Mengangkat, Membebaskan Sementara, dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor; 2. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit; 3. Pejabat Pengusul; 4. Deputi Kepala BPKP/Kepala Pusat/Kepala Direktorat/Kepala Biro/Kepala Perwakilan BPKP *); 5. Yang bersangkutan (untuk diindahkan dan dilaksanakan); 6. Pertinggal. Ditetapkan di : …………..………………. Pada tanggal : …………………………… A/n. Kepala BPKP, Deputi Kepala BPKP / Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi ……………………….*) ………………………………..
NIP ………………………….. *) Coret yang tidak perlu
Lampiran : .……..……………………. Surat Keputusan …….……………………… Nomor : …..……………………….. Tanggal : ….………………………… Nomo r Urut 1
NAMA
NIP
Jabatan
2
3
4
Pangkat/ Golongan Ruang 5
:
Jabatan Dalam Tim Penilai 6
A/n. Kepala BPKP, Deputi Kepala BPKP/ Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi ……*)
*) Coret yang tidak perlu
………………………………….. NIP …………………
Lampiran : II
KEPUTUSAN KEPALA BPKP/DEPUTI KEPALA BPKP/KEPALA PUSAT/ KEPALA PERWAKILAN BPKP PROPINSI …………..*) NOMOR: ……………. T ENTANG PENUNJUKAN PEGAWAI YANG BERTUGAS PADA SEKRETARIAT TIM PENILAI PUSAT/DEPUTI/PUSDIKLATWAS/PUSLITBANGSISWAS/PERWAKILAN *) KEPALA BPKP/DEPUTI KEPALA BPKP/KEPALA PUSAT/KEPALA PERWAKILAN BPKP PROPINSI…………….*) Menimbang
:
1. bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP/Kepala Pusat/Kepala Perwaki1an BPKP Propinsi ……*) Nomor: ……. Tanggal …………. Telah ditunjuk Tim Penilai Pusat/ Deputi/Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/Perwakilan *); 2. bahwa dalam rangka pe1aksanaan tugas dan fungsi Tim Penilai Pusat/ Deputi/Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/Perwakilan *) serta kelancaran dan kebenaran penyelenggaraan tata usaha angka kredit bagi Pejabat Fungsional Auditor, Tim Penilai perlu dibantu oleh Sekretariat Tim Penilai; 3. bahwa penunjukan Sekretariat Tim Penilai tersebut perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan.
Mengingat
:
1. Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 2. Surat Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekjen BEPEKA dan Kepala BPKP Nomor: 10 tahun 1996, Nomor: 49/SK/S/1996, Nomor: Kep-386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 3. Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di lingkungan APFP.
Menetapkan :
MEMUTUSKAN: PERTAMA
:
Menunjuk pegawai yang namanya tersebut dalam lampiran surat keputusan ini sebagai petugas Sekretariat Tim Penilai Pusat/Deputi/ Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/Perwakilan*).
KEDUA
:
Sekretariat Tim Penilai Pusat/Deputi/Pusdiklatwas/Puslitbangsiswas/ Perwakilan *) bertugas memberikan bantuan teknis dan administrasi untuk kelancaran tugas Tim Penilai.
KETIGA
:
Dalam melaksanakan tugasnya sekretariat mempunyai fungsi: a. meneliti kelengkapan berkas usul penetapan angka kredit; b. menyiapkan bahan yang diperlukan untuk penilaian dan penetapan angka kredit; c. menyiapkan undangan rapat dan penyelenggaraan rapat Tim Penilai; d. menyampaikan Keputusan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit kepada Kepala/Pimpinan unit kerja Pejabat Fungsional Auditor yang bersangkutan; e. menyusun laporan semesteran tentang pelaksanaan tugas Tim Penilai dan menyampaikannya kepada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit dan pejabat lain sesuai dengan ketentuan; f. melaksanakan tugas lain.
KEEMPAT
:
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP/Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi/Kepala Direktorat/Kepala Biro *); 2. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit; 3. Pejabat Pengusul; 4. Yang bersangkutan (untuk diindahkan dan dilaksanakan).
Ditetapkan di : ……………………… Pada tanggal : ……………………… Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP/ Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi ………..…………………..*)
(……………………………………) NIP …………………………… *) Coret yang tidak perlu
Lampiran : ………………………. Surat Keputusan Nomor : ……………………….. Tanggal : ……………………….. Nomo r Urut
NAMA
NIP
Jabatan
Pangkat/ Golongan Ruang
1
2
3
4
5
Jabatan Dalam Sekretariat Tim Penilai 6
A/n. Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP/ Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi ……*)
………………………………….. NIP …….…….. *) Coret yang tidak perlu
:……
Lampiran : III Nomor Perihal
: : Laporan Semester.
Kepada Yth. ………………………… Selaku Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit di ………………….
Dengan ini kami sampaikan Laporan Semesteran Pelaksanaan Tugas Tim Penilai, semesteran: ……. tahun takwim ....... sebagai berikut: I.
Jumlah Pejabat Fungsional Auditor per ……………….
II. 1.
……….
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang sedang dalam penilaianIpenelitian terdiri dari: 1). Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang diterima sebelum semester pelaporan
……….
2). Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang diterima dalam semester pelaporan
……….
2.
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang telah selesai dinilai dan diteruskan pada Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
……….
3.
Sisa DUPAK Akhir Semester Pelaporan
……….
III. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang telah disetujui dan diterbitkan Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit
……….
IV. 1. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang naik pangkat per ………………
……….
2. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang tidak naik pangkat
……….
3. Jumlah Pejabat Fungsional Auditor yang diberi Nota Peringatan 4. Jumlah Pejabat Fungsional dibebaskan sementara
Auditor
yang
5. Jumlah Pejabat diberhentikan
Auditor
yang
………. ………. ………. Fungsional
V. Hal-hal lain yang perlu disampaikan :
KETUA TIM PENILAI PUSAT/DEPUTI/PUSDIKLATWAS/ PUSLITBANGSISWAS/PERWAKILAN *)
……..………………………….. NIP ....…………….................... *) coret yang tidak perlu
Lampiran : IV SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGAWASAN AUDITOR TRAMPIL Masa penilaian : Tgl. ………….. s/d tgl. ……………… Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ............................................................................... NIP : ............................................................................... Pangkat/Golongan ruang : ............................................................................... Jabatan : ............................................................................... Unit Kerja : ............................................................................... Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : ..............................................................................
telah melakukan Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan sebagai berikut : No 1 1. 2. 3. dst.
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan 2
Tanggal
Satuan Hasil
Jumlah Jam
3
4
5
Jumla h Kredit 6
Keteranga n 7
Pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..........................,.............…........... Atasan langsung
NIP. ………………………………
Lampiran : V SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGGERAKAN, PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN PENGAWASAN AUDITOR AHLI Masa penilaian : Tgl……………………s/d tgl……………………. Yang bertandatangan tangan di bawah ini : Nama : ............................................................................... NIP : ............................................................................... Pangkat/Golongan ruang : ............................................................................... Jabatan : ............................................................................... Unit Kerja : ............................................................................... Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : ..............................................................................
telah melakukan Kegiatan Penggerakan, Pembinaan dan Pelaksanaan Pengawasan sebagai berikut : No
1 1. 2. 3. dst.
Uraian Kegiatan Penggerakan, Pembinaan dan Pelaksanaan Pengawasan 2
Tangga l
Satua n Hasil
Jumla h Jam
Jumla h Kredit
Keteranga n
3
4
5
6
7
Pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.......................,............................. Atasan langsung
NIP
Lampiran : VI
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI AUDITOR TRAMPIL/AHLI *) Masa penilaian : Tgl……………………s/d tgl……………………. Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ............................................................................... NIP : ............................................................................... Pangkat/Golongan ruang : ............................................................................... Jabatan : ............................................................................... Unit Kerja : ............................................................................... Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : ..............................................................................
telah melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai berikut : No
Uraian Kegiatan Pengembangan Profesi
Tanggal
Satuan Hasil
Jumlah Hari
Jumla h Kredit
Keteranga n
1 1. 2. 3. dst.
2
3
4
5
6
7
Pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. .......................,.......................... Atasan langsung
*) Coret yang tidak perlu
NIP
Lampiran : VII
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG PENGAWASAN Masa penilaian : Tgl……………………s/d tgl……………………. Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ............................................................................... NIP : ............................................................................... Pangkat/Golongan ruang : ............................................................................... Jabatan : ............................................................................... Unit Kerja : ............................................................................... Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : ..............................................................................
telah melakukan Kegiatan Pengawasan sebagai berikut : No
Uraian Kegiatan Penunjang Pengawasan
Tanggal
Satua n Hasil
Jumlah Jam
Jumlah Kredit
Keteranga n
1 1. 2. 3. Dst .
2
3
4
5
6
7
Demikian pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ..................,....................…... Atasan langsung
*) Coret yang tidak perlu
NIP
Lampiran : VIII SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN Masa penilaian : Tgl…………………..s/d tgl………………….. Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : ............................................................................... NIP : ............................................................................... Pangkat/Golongan ruang : ............................................................................... Jabatan : ............................................................................... Unit Kerja : ............................................................................... Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan Unit Kerja
: .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : .............................................................................. : ..............................................................................
telah melakukan Kegiatan Pendidikan sebagai berikut : No
Uraian Sub Unsur
Butir Kegiatan
1 1. 2. 3. dst.
2
3
Angka Kredit 4
Keterangan 5
Demikian pernyataan ini telah diteliti dengan seksama dan telah diyakini kebenarannya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ..................,......................... Atasan langsung
*) Coret yang tidak perlu
NIP
Lampiran : IX DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT AUDITOR TRAMPIL 1) NOMOR : ........................ 2) MASA PENILAIAN : TANGGAL ......................, s/d ....................... 3) ORGANISASI : ............................................. 4) I. KETERANGAN PERORANGAN 1
NAMA
5)
2 NIP/NOMOR SERI KARPEG
6)
3 TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
7)
4 JENIS KELAMIN
8)
5 PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA
9)
6 PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT
10)
7 JABATAN AUDITOR/TMT
11)
8 MASA KERJA DALAM PANGKAT TERAKHIR
12)
9 UNIT KERJA
13)
II. UNSUR YANG DINILAI No .
1 1
UNSUR DAN KEGIATAN
2
3 UNSUR UTAMA 14)
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLA LAM BARU JUMLAH H A 4 5 6 7 8 9 15)
15)
15)
16)
16)
16)
III. LAMPIRAN BAHAN YANG DINILAI :
17)
1. 2. 3. 4. dst
IV. CATATAN PEJABAT PENGUSUL : ........................................................... 18) .........................,................. Pejabat Pengusul .......................................... NIP V. PENDAPAT TIM PENILAI : ............................................................................19) .........................., ................ Ketua Tim Penilai ........................................... NIP
PETUNJUK PENGISIAN : DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT Formulir ini disiapkan oleh Auditor yang akan diusulkan penetapan Angka Kreditnya. Sebelum ditandatangani oleh pejabat pengusul, harus dicek dulu kebenarannya. Formulir ini sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) lembar, lembar ke-2 (dua) yang berisi “UNSUR YANG DINILAI” bisa ditambah apabila tidak mencukupi. NO.
NOMOR URUT
URAIAN
1
1)
Coret yang tidak perlu.
2
2)
Diisi oleh Pejabat Pengusul : Nomor Daftar Usul Penetapan Angka Kredit dari Unit Kerja yang bersangkutan.
3
3)
Tulislah tanggal masa penilaian Angka Kredit sbb. TANGGAL MULAI PENILAIAN a. Bagi Auditor yang belum pernah mendapat penetapan Angka Kredit, diisi Tanggal Mulai Melaksanakan Tugas. b. Bagi Auditor yang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit (PAK), masa penilaian dihitung
mulai tanggal 1
bulan berikutnya sesudah masa penilaian PAK terakhir. TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN Diisi dengan tanggal akhir masa penilaian 4
4)
Diisi dengan Organisasi APFP.
5
5)
Tulislah nama Auditor yang diusulkan PAK-nya sesuai SK Pengangkatannya.
6
6)
Tulislah NIP dan Nomor Seri Karpeg yang bersangkutan.
7
7)
Tulislah Auditor
tempat, tanggal, bulan yang
bersangkutan
8
8)
Pengangkatan.
9
9)
Diisi dengan Jenis Kelamin. Diisi
10
10)
dengan
11)
sesuai
dengan
SK
pendidikan formal terakhir yang sudah
dicantumkan dalam SK Terakhir atau PAK terakhir. Diisi dengan
11
dan tahun kelahiran
pangkat, golongan
ruang, dan tanggal
terhitung mulai menduduki pangkat tersebut. Diisi dengan Jabatan Auditor, dan tanggal terhitung mulai
12
12)
menjabat, sesuai dengan SK.
13
13)
Diisi Masa Kerja dalam pangkat terakhir
14
14)
Tulislah nama unit kerja yang bersangkutan. Diisi dengan Unsur Utama dan atau Unsur Penunjang dengan penomoran angka Arab. Selanjutnya setiap unsur tersebut ditulis rinciannya sesuai
dengan butir kegiatan
pengawasan yang telah dilakukan dan diusulkan PAKnya pada masa tersebut. 15
15)
Halaman
ini
diisi
sesuai
dengan kebutuhan, dan dapat ditambahkan halaman lain jika diperlukan. Diisi
16
16)
dengan Angka
Kredit
lama (menurut PAK
sebelumnya), yang diusulkan saat ini , dan jumlah lama + baru berdasarkan data yang ada pada Pejabat Pengusul. Diisi
17
17)
dengan
Angka
Kredit
lama
(
menurut
PAK
sebelumnya), yang diusulkan saat ini, dan jumlah lama + baru berdasarkan data penilaian dari Tim Penilai.
18
18)
Cantumkan nama berkas-berkas yang dilampirkan dalam Daftar Usul Penetapan Angka Kredit ini.
19
19)
dan Diisi dengan catatan Pejabat Pengusul, tempat dan tanggal pengusulan, Nama dan NIP Pejabat Pengusul. dan Diisi dengan Pendapat Tim Penilai, tempat dan tanggal penilaian, Nama dan NIP Ketua Tim Penilai.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PENETAPAN ANGKA KREDIT NO
NOMOR
U R A I AN
URUT 1
2
1
1)
3 Tulislah nama Organisasi APFP dimana
Auditor
bertugas. 2
2)
Tulislah nomor urut Penetapan Angka Kredit.
3
3)
Tulislah masa penilaian angka kredit, sebagai berikut : TANGGAL MULAI PENILAIAN a.
Bagi auditor yang belum pernah mendapat Penetapan Angka Kredit (PAK) , diisi Tanggal Mulai Melaksanakan Tugas.
b.
Bagi auditor yang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit (PAK), masa penilaian dihitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya dari PAK terakhir.
TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN Contoh : a. Untuk penilaian s/d Januari, akhir masa penilaian tanggal 31 Januari. b. Untuk penilaian s/d Juli, akhir masa penilaian tanggal 31 Juli. 4
4)
Tulislah nama Pegawai
Negeri Sipil yang diusulkan
penetapan angka kreditnya sesuai dengan daftar Usul Penetapan Angka Kredit. 5
5)
Tulislah NIP Auditor yang bersangkutan.
6
6)
Tulislah
nomor
seri
KARPEG
auditor
yang
bersangkutan. 7
7)
Tulislah pangkat dan golongan ruang auditor yang bersangkutan terakhir dan tanggal mulai berlakunya pangkat dan golongan ruang tersebut.
8
8)
Tulislah
nama
Propinsi/Kabupaten/Kodya
tempat
kelahiran PNS yang bersangkutan, serta tanggal, bulan dan tahun dilahirkan sesuai dengan SK Pertama.
9
9)
Cukup jelas.
10
10)
Tulislah pendidikan tertinggi terakhir auditor sesuai Daftar Usul Penetapan Angka Kredit
11
11)
Tulislah jabatan terakhir auditor dan tanggal mulai berlakunya jabatan tersebut.
12
12)
Tulislah unit kerja auditor yang bersangkutan.
13
13)
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Pendidikan yang diperoleh auditor dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir (lajur lama), perolehan
dalam
masa
sekarang (lajur baru) dan jumlahnya. Kolom terakhir ( Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat) tidak diisi. 14
14)
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Pengawasan yang diperoleh auditor dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir (lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan
jumlahnya. Kolom terakhir ( Angka
Kredit untuk Kenaikan Pangkat) tidak diisi. 15
15)
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Pengembangan Profesi yang diperoleh auditor dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir (lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan jumlahnya. Kolom terakhir ( Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat) tidak diisi.
16
16)
Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama. Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80 % dari Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang ditentukan dikumpulkan
yaitu
jumlah
untuk
pangkat/jabatannya.
minimal
dapat
yang
diusulkan
harus
kenaikan
17
17)
Tulislah angka kredit dari sub-unsur Penunjang yang diperoleh auditor dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit terakhir (lajur lama), perolehan dalam masa sekarang (lajur baru) dan jumlahnya.
Isikan kolom
terakhir dengan jumlah sebesar 20 % dari jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan, yaitu jumlah maksimal yang dapat diperhitungkan untuk diusulkan kenaikan pangkat / jabatannya. 18
18)
Merupakan penjumlahan dari unsur utama dan unsur penunjang. Kolom terakhir merupakan angka kredit kumulatif
minimal yang harus dicapai untuk dapat
diusulkan kenaikan pangkat / jabatannya. 19
19)
Diisi dengan “Dapat “ apabila jumlah Angka Kredit yang diperoleh : - Unsur Utama Minimal 80% dari angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan. - Unsur Penunjang Minimal 20% dari angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan. - Pengembangan Profesi Minimal sesuai ketentuan.
20
20)
Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat / jabatan tersebut dapat dipertimbangkan.
21
21)
Tulislah tanggal penetapan angka kredit tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir oleh pejabat yang berwenang.
22,
22), 23)
23 24
Tulislah
nama,
NIP
pejabat
yang
berwenang
menetapkan angka kredit. 24)
Tulislah nama, NIP auditor yang ditetapkan angka kreditnya.
25
25)
Tulislah alamat unit kerja auditor pada saat penetapan angka kredit.
Lampiran : XI
BUKU AGENDA PEJABAT PENGUSUL Kolom-kolomnya terdiri dari : 1. Nomor Urut
:
2. Laporan Angka Kredit
:
•
Diterima Tanggal
:
•
Nama
:
•
Jabatan
:
•
Pangkat/Golongan
•
Unit Kerja
•
Jumlah Surat Tugas
•
Masa Penilaian
3. Diteruskan DUPAK tanggal
: : : : :
4. Diterima SK PAK tanggal 5. Catatan
: :
Kolom-kolom tersebut masih dapat disesuaikan menurut kebutuhan.
Lampiran : XII
Nomor Lampiran Perihal
: :
2) ..........................19......1) 3) : Penyampaian Surat Keputusan Kepada Yth. Penetapan Angka Kredit Kepala BAKN/Kanwil BAKN A.n................4) di..........................5)
SURAT PENGANTAR Dengan ini kami sampaikan Surat Keputusan Penetapan Angka Kredit JFA untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. NO
NAMA/NIP
PENETAPAN ANGKA KREDIT
1
2
NOMOR 3
TANGGAL 4
6)
7)
8)
9)
KETERANGAN
5
Diterima tanggal.....................................
.....................................................10)
............................................................12) NIP
.....................................................11) NIP
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT
SURAT PENGANTAR NO
NOMOR URUT
URAIAN
1 1
2 1)
3 Tulislah nama kota dan tanggal dibuat/ditetapkan surat pengantar
2
2)
Tulislah nomor dan kode surat pengantar
3
3)
4
4)
Tulislah banyaknya kualitatif/kuantitatif
5
5)
6
6)
lampiran
secara
Tulislah nama auditor pada urutan teratas (apabila kolektif) dengan menyebut jumlah seluruhnya. Apabila perorangan, cukup ditulis auditor yang bersangkutan Tulislah nama kota alamat BAKN yang dituju Tulislah nomor urut sesuai dengan banyaknya PAK yang dikirim
7
7)
8
8)
9
9)
10
10)
Tulislah tanggal PAK masing-masing auditor yang diusulkan
11
11)
Tulislah nama jabatan secara lengkap pejabat yang berwenang menandatangani surat pengantar
12
12)
Tulislah nama lengkap pejabat yang berwenang menandatangani surat pengantar
Tulislah nama-nama auditor yang diusulkan PAK-nya Tulislah nomor PAK masing-masing auditor yang diusulkan
Diisi oleh penerimaan BAKN/penerima)
PAK
(oleh
petugas
Lampiran : XIII LEMBAR PERHITUNGAN ANGKA KREDIT Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/Tmt Jabatan Pendidikan Terakhir Nomo r Urut
Unsur Kegiatan
4)
Subunsur Kegiatan
4)
: 1) : 1) : 1) : 1)
Unit Organisasi Masa Penilaian
: :
2) 3)
: 1) Butir Kegiatan
4)
Peran
5)
Jam Rencana
Realisasi
6)
7)
Angka Kredit/Ja m
Total Angka Kredit
8)
9)
10)
........................,....................11) Ketua Tim Penilai .................................12) NIP...................
Petunjuk Pengisian Lembar Perhitungan Angka Kredit
Lembar Perhitungan angka kredit ini merupakan Kertas Kerja Penilaian yang dibuat untuk setiap auditor dan berisi jumlah angka kredit yang diperoleh auditor dalam masa penilaian tertentu Nomor 1 1
Nomor Urut 2 1)
2
2)
Tulislah unit organisasi dimana Auditor bekerja
3
3)
Tulislah masa penilaian yang dilakukan
4
4)
Tulislah unsur kegiatan, sub unsur kegiatan dan butir kegiatan sesuai dengan formulir kendali mutu
5
5)
Tulislah peran Auditor dalam setiap unsur kegiatan
6
6)
Tulislah jumlah jam yang direncanakan akan diperoleh auditor untuk setiap unsur kegiatan
7
7)
Tulislah jumlah realisasi jam yang akan diperoleh auditor untuk setiap unsur kegiatan
8
8)
9
9)
Tulislah jumlah angka kredit yang dapat diperolehnya setiap jam
10
10)
11
11)
12
12)
Uraian 3 Tulislah nama, NIP, pangkat/gol.ruang/tmt, jabatan dan pendidikan terakhir auditor
Tulislah total angka kredit yang diperoleh untuk seluruh jumlah jam yang telah dilaksanakannya Tulislah total angka kredit yang diperoleh selama masa penilaian tersebut Tulislah tempat dan tanggal penetapan penilaian Tulislah nama Ketua Tim Penilai dan NIP-nya
Lampiran : XV DAFTAR AUDITOR YANG DIPERKIRAKAN TIDAK DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT MINIMAL UNTUK KENAIKAN PANGKAT *) Tanggal Penilaian : Akumulasi Masa Penilaian sampai dengan tanggal : No Uru t
4)
Nama Audito r
5)
NIP
6)
Jabata n
7)
1)
Unit Organisasi : 3)
2) Pangka t/ Gol Ruang/ TMT
8)
Angka Kredit Minimal untuk Kenaikan Pangkat/ Jabatan
Angka Kredit yang Telah Diperoleh
Juml ah
Unsur Utama
Juml ah
Unsur Utama
Jumlah
Unsur Utama
Juml ah
Unsur Utama
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
Angka Kredit Berdasarkan Rencana Penugasan 2 Periode Mendatang
*) Dalam Daftar ini Tidak Termasuk Auditor Trampil Muda dan Auditor Ahli Utama
Potensi Kekurangan Angka Kredit
Petunjuk Pengisian Daftar Auditor yang diperkirakan Tidak Dapat Memenuhi Angka Kredit Minimal untuk Kenaikan Pangkat Daftar ini berisi daftar nama Auditor Trampil dan Auditor Ahli Selain Auditor Trampil Muda dan Auditor Ahli Utama yang setelah 5 (lima) tahun dalam jabatannya diperkirakan tidak akan dapat mengumpulkan Angka Kredit Minimal (baik dalam jumlah total maupun ketentuan persentase minimal 80% untuk unsur utama) dalam 6 (enam) tahun. No
No Urut
Uraian
(1)
(2)
(3)
1 2
1) 2)
3 4
3) 4)
5
5)
6 7 8
6) 7) 8)
9
9)
10
10)
11
11)
12
I 2)
13
13)
14
14)
15
15)
16)
16)
Diisi dengan tanggal dilakukan penilaian Diisi dengan tanggal akhir tahun ke-lima Auditor yang bersangkutan menduduki pangkat tersebut Diisi dengan Unit Organisasi Diisi dengan nomor urut 1 sampai dengan jumlah Auditor yang dicantumkan dalam daftar Diisi dengan nama Auditor yang diperkirakan tidak akan dapat mencapai Angka Kredit Minimal untuk kenaikan jabatan Diisi dengan NIP Auditor pada angka 5) Diisi dengan Jabatan Auditor pada angka 5) Diisi dengan Pangkat, golongan ruang dan tanggal terhitung mulai yang bersangkutan menduduki jabatan tersebut Diisi dengan Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dikumpulkan untuk dapat naik pangkat Diisi dengan jumlah minimal Angka Kredit dari Unsur Utama, yaitu 80% dari angka pada point 9) Diisi dengan jumlah Angka Kredit Kumulatif yang telah diperoleh sampai dengan 5 tahun dalam jabatan/pangkatnya Diisi dengan jumlah Angka Kredit Kumulatif dari Unsur Utama yang telah diperoleh sampai dengan 5 tahun dalam jabatan/pangkatnya Diisi dengan rencana perolehan Angka Kredit selama 2 periode (1tahun) mendatang menurut KM-1 atau perencanaan formal lainnya Diisi dengan rencana perolehan Angka Kredit selama 2 periode (1 tahun) mendatang menurut KM-1 atau perencanaan formal lainnya Diisi dengan selisih antara jumlah Angka Kredit yang seharusnya diperoleh menurut Kolom (6), dikurangi dengan perolehannya menurut Kolom (7) dan rencana perolehan Angka Kredit pada Kolom (8) Diisi dengan selisih antara jumlah Angka Kredit dari Unsur Utama yang seharusnya diperoleh menurut Kolom (6), dikurangi dengan perolehannya menurut Kolom (7) dan rencana perolehan
Angka Kredit pada Kolom (8)
Lampiran : XV.a DAFTAR AUDITOR TRAMPIL MUDA DAN AUDITOR AHLI UTAMA YANG DIPERKIRAKAN TIDAK DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT MINIMAL DARI UNSUR UTAMA SELAMA 2 TAHUN Tanggal Penilaian : Akumulasi Masa Penilaian sampai dengan tanggal :
1)
Unit Organisasi : 3)
2)
No Urut
Nama Auditor
NIP
4)
5)
6)
Jabata n
Pangkat/ Gol Ruang
7)
8)
Minimal
Perolehan 1 tahun
Rencana 2 periode yang akan datang
Potensi Kekurangan Angka Kredit
9)
10)
11)
12)
Petunjuk Pengisian
Daftar Auditor Trampil Muda dan Auditor Ahli
Utama yang Diperkirakan Tidak Dapat Mengumpulkan Angka Kredit Minimal dari Unsur Utama selama 2 Tahun Daftar ini berisi daftar nama Auditor Trampil Utama dan Auditor Trampil Muda yang dalam 1(satu) tahun terakhir dalam jabatannya diperkirakan tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit Minimal dari unsur utama.
No (1)
No Urut (2)
Uraian
1
1)
Diisi dengan tanggal dilakukan penilaian.
2
2)
Diisi dengan tanggal akhir setiap 1(satu) tahun / 2 (dua) periode penilaian yang bersangkutan dalam pangkat tersebut.
3
3)
Diisi dengan Unit Kerja.
4
4)
Diisi dengan nomor urut 1 sampai dengan jumlah Auditor yang dicantumkan dalam daftar.
5
5)
Diisi dengan nama Auditor yang diperkirakan tidak akan dapat mencapai Angka Kredit Minimal dari Unsur Utama.
6
6)
Diisi dengan NIP Auditor pada angka 5).
7
7)
Diisi dengan Jabatan Auditor pada angka 5).
8
8)
Diisi dengan Pangkat dan golongan ruang yang bersangkutan.
9
9)
Diisi dengan Jumlah Angka Kredit Kumulatif dari Unsur Utama yang harus dikumpulkan selama 2 (dua) tahun, yaitu 50 untuk Auditor Ahli Utama dan 30 untuk Auditor Trampil Muda.
10
10)
Diisi dengan jumlah Angka Kredit Kumulatif dari Unsur Utama yang telah diperoleh selama 1 (satu) tahun terakhir dalam jabatan / pangkatnya
11
11)
Diisi dengan rencana perolehan Angka Kredit selama 2 periode (1 tahun) mendatang menurut KM-1 atau perencanaan formal lainnya.
12
12)
Diisi dengan selisih antara jumlah Angka Kredit dari Unsur Utama yang seharusnya diperoleh menurut Kolom (6), dikurangi dengan perolehannya menurut Kolom (7) dan rencana perolehan Angka Kredit pada Kolom (8)
(3)
Lampiran : XVI
BUKU AGENDA SEKRETARIAT TIM PENILAI Kolom-kolomnya terdiri dari : 1. Nomor Urut
:
2. Nama
:
3. Jabatan
:
4. Pangkat/Golongan 5. Masa Penilaian
: :
6. Tanggal diterima DUPAK
:
7. Tanggal Berita Acara Penilaian Angka Kredit
:
8. Nomor dan Tanggal SK PAK
:
9. Nomor dan Tanggal Surat Pengantar Penyampaian SK PAK kepada yang berkepentingan : Kolom-kolom tersebut masih dapat disesuaikan menurut kebutuhan
Lampiran : XVIII
BERITA ACARA PENILAIAN ANGKA KREDIT Nomor :....................... Pada hari ini, .............s/d hari.......................tanggal.......................s/d ........................, yang bertanda tangan dibawah ini, sesuai dengan surat keputusan Kepala BPKP/ Deputi Kepala BPKP/Kepala Pusat/Kepala Perwakilan BPKP Propinsi *) ......................Nomor................................., tanggal.............................tentang pengangkatan Tim Penilai Pusat / Deputi/ Pusdiklatwas/ Puslitbangsiswas/Perwakilan telah melakukan penelitian dan penilaian pelaksanaan kegiatan dalam rangka penetapan angka kredit, terhadap : I. KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama 2. NIP 3. Nomor Seri KARPEG 4. Pangkat/Golongan ruang, tmt 5. Tempat dan tanggal lahir 6. Jenis Kelamin 7. Pendidikan Tertinggi 8. Jabatan Fungsional Auditor, tmt 9. Unit Kerja hasil penilaian angka kredit tercantum dalam lampiran Berita Acara ini. *) Coret yang tidak perlu TIM PENILAI, 1. ................................... .................................... 4. ................................... .................................... 7. ................................... ....................................
2. ...................................
3.
5. ...................................
6.
8. ...................................
9.
Lampiran : XXII Kepada Yth Pejabat yang Berwenang Mengangkat dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama 2. N I P 3. Pangkat/Golongan Ruang 4. Jabatan
: : : :
dengan ini mengajukan permohonan untuk dapat diangkat/dipindah sebagai Pejabat Fungsional Auditor / dialihkan menjadi Pejabat Fungsional Auditor Ahli x). Berdasarkan ketentuan yang ada bersama ini kami lampirkan persyaratanpersyaratan yang diperlukan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Salinan/copy ijazah terakhir SK Pangkat Terakhir Copy DP3 tahun terakhir Surat Pernyataan bersedia melakukan tugas pengawasan Sertifikat Auditor Sertifikat Peran Auditor xx) SK PAK ………………..
Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih. ………………, ………………… Yang mengajukan permohonan (.....................................) NIP Catatan persetujuan/penolakan : ................................................................. ................................................................. ..............................................................… …………………………………………... . (……………………..) NIP x) Coret yang tidak perlu xx) Bila perlu.
Rekomendasi Kepala unit kerja : ................................................................... ................................................................... ................................................................... ................................................................... (……………………..) NIP
Lampiran : XXIII Nomor Lampiran Perihal
: 2)
: 1) ( ) : Usul Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor
Yth Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta Bersama ini kami mengajukan nama-nama berikut beserta kelengkapan persyaratannya (terlampir) untuk mendapatkan persetujuan pengangkatan pegawai negeri sipil ke dalam Jabatan Fungsional Auditor. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
.................3).................., .................. .................4)......................................
.....................5)..................... NIP 5)
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PERMINTAAN PERSETUJUAN PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR Surat usulan ini dilampirkan dengan Daftar Nama persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapat persetujuan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor, yaitu : 1. Surat Tanda Tamat Belajar yang menunjukan bahwa pegawai negeri sipil yang bersangkutan memenuhi persyaratan minimal pendidikan 2. Surat keputusan kenaikan pangkat yang terakhir 3. DP3 tahun terakhir 4. Tanda lulus sertifikasi masuk Jabatan Fungsional Auditor dan atau sertifikat peran 5. SK PAK NO 1 1
NOMOR URUT 2 1)
URAIAN
2
2)
Tulislah jumlah halaman lampiran
3
3)
Tulislah nama tempat, tanggal dan tahun usulan
4
4)
Tulislah Jabatan Pejabat yang mengusulkan
5
5)
Tulislah nama dan NIP Pejabat yang mengusulkan
3 Tulislah nomor urut surat usul pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor
FORMAT PENGISIAN DAFTAR SUSUNAN PEGAWAI NO 1 1
NOMOR URUT 2 1)
URAIAN
2
2)
Tulislah unit organisasi yang dihitung kebutuhannya
3
3)
Tulislah jumlah penugasan yang direncanakan dilakukan setiap tahun selama 5 tahun mendatang
4
4)
Tulislah jumlah auditor yang dibutuhkan dengan perhitungan 1 (satu) tim terdiri dari Pengendali Mutu, Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim Perbandingan Pengendali Mutu, Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim adalah 1: 2 : 4 : 8
5
5)
Tulislah jumlah auditor dari semua peran.
3 Tulislah masa yang dihitung kebutuhannya (misalnya tahun 1997 - tahun 2002)
akan
Lampiran : XXIV
Nomor : 1) Lampiran : 2) ( ) Perihal : Persetujuan Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor
Yth di Tempat ybs
Memenuhi permintaan Saudara melalui surat nomor ..............3).............Tanggal 3) .............dan setelah meneliti kelengkapan persyaratannya, maka nama-nama Pegawai Negeri Sipil yang tersebut dalam daftar terlampir kami setujui untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor. Demikian agar Saudara maklum.
Jakarta ,...............19.......
....................4) .................... NIP 4)
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PERSETUJUAN PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR NO 1
NOMOR URUT 2
URAIAN 3
1.
1)
Tulislah nomor urut surat persetujuan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor
2.
2)
Tulislah jumlah lembar lampiran
3.
3)
Tulislah nomor surat dan tanggal permintaan dan organisasi ybs
4.
4)
Diisi dengan nama dan NIP Kepala BPKP atau pejabat yang diberikan wewenang
Lampiran : XXV KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor : .......…..(1)................... TENTANG KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Membaca Memperhatikan
: :
Menimbang
: a. bahwa Saudara .....…..… (2) ................ ( NIP……(3)…..….) memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk diangkat dalam jabatan fungsional Auditor yang setingkat lebih tinggi; b. bahwa kenaikan jabatan fungsional tersebut perlu diatur dengan surat keputusan.
Mengingat
: 1. Undang - Undang Nomor : 8 Tahun 1974 tentang Pokok - Pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 20 Tahun 1975 jo Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 1980 jo PP 20 Tahun 1991 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 7. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : Kep-05.01.06-4675/DI.1/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang Penunjukan Pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Auditor di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Memperhatikan pula : Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : 10 Tahun 1996, Nomor : 49/SK/S/1996, Nomor : Kep-386/K/ 1996 tanggal 6 Juni 1996, tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. MEMUTUSKAN
:
Menetapkan
:
PERTAMA
: Terhitung mulai tanggal ............(4).............. mengangkat Saudara : a) Nama : …..(2)….. b) NIP : …..(3)….. c) Pangkat/Gol/TMT : …..(5)….. d) Pendidikan : …..(6)….. e) Unit Kerja : …..(7)….. f) Sertifikat Auditor *) : No. …..8)…..Tgl. …..(8)….. g) Angka Kredit Per : …..(9)….. dalam jabatan ……………(10)…………………………………….
KEDUA
: Yang bersangkutan berhak atas tunjangan fungsional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KETIGA
: Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
*) (bila perlu)
jabatan
TEMBUSAN
: Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Up. : a. Deputi Mutasi Kepegawaian; b. Deputi Tata Usaha Kepegawaian. 2. Ketua Tim Penilai Pusat, Deputi, Pusdiklat/Puslitbang atau Perwakilan; 3. Kepala Biro Keuangan BPKP; 4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara; 5. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP; 6. Kepala Sub Bagian Gaji Biro Tata Usaha BPKP (khusus untuk pegawai di lingkungan Deputi).
ASLI
: Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : ………….(11)……….….. An. KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN …………(12)…………..,
...................(13)...................... NIP (13)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
N
No.
o
Urut
(1
(2)
Uraian
(3)
) 1
1)
Diisi dengan nomor keputusan kenaikan jabatan
2
2)
Diisi dengan nama auditor yang akan naik jabatan
3
3)
Diisi dengan NIP auditor yang bersangkutan
4
4)
Diisi dengan tanggal mulai berlakunya SK Kenaikan Jabatan
5
5)
Diisi dengan pangkat/gol/TMT pangkat auditor yang bersangkutan
6
6)
Diisi pendidikan terakhir auditor yang bersangkutan
7
7)
Diisi dengan unit kerja auditor yang bersangkutan
8
8)
Diisi dengan nomor dan tanggal sertifikat auditor yang menjadi dasar kenaikan jabatan. Misal : Sertifikat Ketua Tim
9
9)
Diisi jumlah dan TMT angka kredit yang diperoleh auditor yang bersangkutan
10
10)
Diisi nama jabatan terakhir yang ditetapkan dalam surat keputusan tersebut
11
11)
Diisi dengan tanggal penetapan oleh pejabat yang berwenang menetapkan
12
12)
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang menandatangani
13
13)
Diisi dengan nama/NIP pejabat yang berwenang menandatangani
Lampiran : XXVI
NOTA PERINGATAN NOMOR : ............ 1) ......... DARI KEPADA YTH UNIT ORGANISASI TANGGAL
: : : :
2) 3) 4) 5)
Dengan ini diberitahukan bahwa : Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 tahun 1996 dan peraturan pelaksanaannya diminta perhatian Saudara mengenai hal-hal sebagai berikut : a. Saudara telah diangkat menjadi ……..6)……. terhitung mulai tanggal …….7)…… dengan keputusan dari ……8)……… nomor : …..9)…… tanggal …………. 9).……… b. Sampai dengan tanggal Nota Peringatan ini Saudara telah….10)…… menduduki pangkat …..11)…….. c. Menurut catatan yang ada pada kami sampai dengan Nota Peringatan ini, Saudara baru mempunyai Angka Kredit sejumlah ........ 12) ......... sedang tanggal ........... 13) ............ yang akan datang Saudara harus mencapai Angka Kredit minimal sejumlah ....... 14) ...... d. Apabila sampai dengan tanggal ................ 15) ..................... yang akan datang Saudara tidak dapat berhasil mengumpulkan Angka Kredit minimal sejumlah ........ 16) ............... maka Saudara akan dibebaskan sementara dari jabatan ............... 17). Demikian agar Saudara maklum.
......................... 18) ....................... ......................... 19) ....................... ..........................19).....................… NIP……..19)…………..
Petunjuk
Pengisian
Nota
Peringatan
karena
belum
dapat
mengumpulkan Angka Kredit
No
No. Urut
Uraian
(1)
(2)
(3)
1
1)
Diisi Nomor Nota Peringatan ini
2
2)
3
3)
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk memberikan peringatan tertulis Diisi nama auditor yang diberi peringatan
4
4)
5
5)
6
6)
7
7)
8
8)
9
9)
10
10)
11
11)
Diisi dengan lamanya auditor yang bersangkutan menduduki jabatan terakhir Diisi nama pangkat terakhir auditor
12
12)
Diisi dengan jumlah angka kredit yang telah dicapai
13
13)
Diisi tanggal 6 tahun terhitung mulai tanggal pangkat terakhir
14
14)
Diisi dengan jumlah angka kredit yang seharusnya diperoleh
15
15)
Diisi tanggal, 6 tahun terhitung mulai tanggal pangkat terakhir
16
16)
Diisi dengan jumlah angka kredit yang seharusnya diperoleh
17
17)
Diisi dengan nama jabatan terakhir auditor yang bersangkutan
18
18)
19
19)
Diisi dengan nama kota dan tanggal Nota Pemberitahuan dikeluarkan Diisi dengan nama jabatan, nama, dan NIP pejabat yang berwenang memberikan nota peringatan kepada auditor : pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
Diisi dengan nama Unit Organisasi dimana auditor yang bersangkutan bertugas Diisi dengan tanggal Nota Peringatan dibuat : 5 1/2 tahun untuk semua jabatan kecuali 11/2 tahun untuk Auditor Trampil Muda III/d dan Auditor Ahli Utama IV/e terhitung mulai tanggal pangkat terakhir Diisi nama dan jabatan auditor yang ditetapkan dalam surat tersebut Diisi tanggal mulai berlakunya jabatan tersebut Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Nomor dan tanggal surat penetapan angka kredit
Lampiran : XXVII
NOTA PEMBERITAHUAN NOMOR : ........1) ................ DARI KEPADA YTH
: :
2) 3)
1. Dengan ini diberitahukan bahwa a. Nama b. NIP c. Pangkat/Gol.Ruang/TMT d. Jabatan e. AK. tmt. f. Unit Organisasi
: : : : : :
4) 5) : 7) 8) 9)
6)
sampai dengan tanggal nota pemberitahuan ini, telah ........10) ..........tahun......... 11) ......... bulan menduduki pangkat ...........12) ..........tetapi belum dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang disyaratkan sejumlah ........13) ......... 2. Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor ........... 14) ........... jo. Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekretaris Jenderal BEPEKA, dan Kepala BPKP Nomor .................14)...................Nomor ..................14) .................... dan Nomor ...................14) ....................tanggal ....................14) .................. diminta agar Saudara ......................15) ........................ tersebut dibebaskan sementara dari jabatan Auditor terhitung mulai tanggal ..................... 16)................. karena belum berhasil mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan setelah ………10) tahun ………11) bulan menduduki pangkat …………….12) 3. Demikian agar saudara maklum. ............................17) .....................…….. .......................…..18)........................…...
...........................19)........................…… NIP …………….19).........…............…...
Petunjuk Pengisian Nota Pemberitahuan Mengumpulkan Angka Kredit No.
Karena
Belum
Dapat
Uraian
(1)
No Urut. (2)
1 2
1) 2)
3
3)
4
4)
5 6 7 8
5) 6) 7) 8)
9 10 11 12 13
9) 10) 11) 12) 13)
14
14)
15 16 17 18 19
15) 16) 17) 18) 19)
Diisi Nomor Nota Pemberitahuan Diisi Bagian Kepegawaian unit Organisasi yang menangani Kepegawaian BPKP/Inspektorat Jenderal/ Inspektorat Wilayah Propinsi, Kabupaten atau Kotamadya/Unit Pengawasan Instansi Diisi Pejabat Yang berwenang mengangkat dan memberhentikan dalam Jabatan disetiap Instansi baik BPKP, Inspektorat Jenderal, Inspektorat Wilayah Propinsi, Kabupaten atau Kotamadya dan Unit Pengawasan Instansi Diisi Nama Auditor yang tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang dipersyaratkan Diisi dengan NIP Auditor pada angka 4) Diisi dengan Pangkat/ Gol. Ruang/TMT Auditor pada angka 4) Diisi Jabatan Auditor pada angka 4) Diisi dengan tanggal terakhir penilaian angka kredit dan jumlah angka kredit yang diperoleh Diisi Unit Organisasi Auditor pada angka 4) Diisi jumlah tahun sejak pangkat terakhir sampai dengan saat ini Diisi selisih bulan yang ada sejak tahun terakhir sampai dengan saat ini Diisi Pangkat Auditor pada angka 6) Diisi Angka Kredit untuk dapat naik pangkat pada jenjang jabatan auditor yang bersangkutan Diisi Nomor 19/1996 Nomor 10 Tahun 1996, 49/SKIS/1996 dan Kep-386/K/1996 Tanggal 6 Juni 1996 Diisi Nama Auditor yang bersangkutan Diisi tanggal berlakunya Keputusan Pembebasan Sementara Diisi kota dan tanggal dikeluarkannya Nota Pemberitahuan Diisi Jabatan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Diisi Nama Pejabat Pada angka 18) Diisi NIP Pejabat pada angka 18)
(3)
Lampiran : XXVIII KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : 1) TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KARENA BELUM BERHASIL MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT MINIMAL YANG DITENTUKAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Membaca Menimbang
Mengingat
: Nota pemberitahuan dari ............2) ............ Nomor .............3) ............. tanggal .............. 3) .............. : bahwa berhubung Saudara .................. 4) .......... NIP..........4) ...........belum berhasil mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan, dipandang perlu untuk membebaskan sementara pegawai tersebut dari jabatan ............5) ................. : 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1997 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 7. SK Kepala BPKP Nomor: Kep-05.01.06-4675/DI.1/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang Penunjukan Pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Auditor di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Memperhatikan : Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekretaris Jenderal BEPEKA, dan Kepala BPKP Nomor ....... Nomor ........ Nomor ....... Tanggal .... Juknis.
Menetapkan PERTAMA
MEMUTUSKAN : : : Terhitung mulai tanggal ........6) ........... membebaskan sementara dari Jabatan Fungsional Auditor : a) Nama : 7) b) NIP : 7) c) Pangkat / Gol. Ruang/TMT : 8) d) AK TMT : 9) e) Unit Kerja : 10) dari jabatan ...................11)..................... karena belum dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan.
KEDUA
: Saudara ............12) ........... dapat diangkat jabatan ............. 11)........... apabila telah dapat angka kredit minimal yang ditentukan.
kembali dalam mengumpulkan
KETIGA
: Pegawai tersebut tidak berhak atas tunjangan Jabatan Fungsional.
KEEMPAT
: Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan sebagaimana mestinya.
ASLI
: Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
TEMBUSAN
: Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara u.p. : a. Deputi Mutasi Kepegawaian; b. Deputi Tata Usaha Kepegawaian; 2. Ketua Tim Penilai; 3. Kepala Biro Keuangan BPKP; 4. Kepala Sub Bagian Gaji Biro Tata Usaha BPKP (khusus untuk pegawai di lingkungan Deputi); 5. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara; 6. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP. Ditetapkan di : 13) pada tanggal : 13) ....................... 14)...................... ........................ 15)..................... NIP
Petunjuk Pengisian Surat Keputusan Pembebasan Sementara Dari Jabatan Karena Belum Berhasil Mengumpulkan Angka Kredit Minimal Yang Ditentukan. No. (1)
No Urut (2)
Uraian
1.
1).
Diisi dengan nomor keputusan pembebasan
2.
2).
Diisi dengan nama Tim Penilai yang bersangkutan (misal : Tim
(3)
Penilai Deputi) 3.
3).
Diisi dengan nomor dan tanggal pemberitahuan
4.
4).
Diisi dengan
5.
5).
sementara
nama
dan NIP
auditor yang akan dibebaskan
Diisi dengan jabatan auditor untuk mana auditor yang bersangkutan 6.
6).
dibebaskan sementara
7.
7).
Diisi dengan tanggal mulai berlakunya SK Pembebasan Sementara
8.
8).
Diisi dengan nama, NIP pegawai yang dibebaskan sementara Diisi dengan pangkat, golongan
9.
9).
ruang, terhitung mulai tanggal
berlakunya pangkat tersebut Diisi dengan tanggal terakhir penilaian AK dan jumlah AK yang
10.
10).
diperoleh
11.
11).
Diisi dengan unit kerja auditor yang akan dibebaskan sementara
12.
12).
Diisi dengan jabatan terakhir auditor yang bersangkutan
13.
13).
Diisi dengan nama auditor yang akan dibebaskan sementara
14.
14).
Tulislah kota/ kabupaten
tempat dan tanggal
pejabat yang
berwenang menetapkan pembebasan sementara 15.
15).
Diisi dengan jabatan pejabat yang berwenang membebaskan sementara (selain Kepala BPKP didahului dengan : A/n Kepala BPKP) Diisi dengan nama dan NIP pejabat yang berwenang.
Lampiran : XXIX
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : 1) TENTANG PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KARENA HAL-HAL SELAIN ANGKA KREDIT KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Menimbang
: a) bahwa Saudara .............2)..................(NIP).....................3) jabatan .................4)............berdasarkan Surat keputusan ......................... Nomor..............5).............tanggal............6)……. telah……………… 7) b) bahwa dipandang perlu untuk membebaskan sementara pegawai tersebut dari jabatan ............................8)
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1997 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 7. SK Kepala BPKP Nomor: Kep-05.01.06-4675/DI.1/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang Penunjukan Pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Auditor di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Memperhatikan : Keputusan Bersama : Kepala BAKN, Sekretaris Jenderal BEPEKA, dan Kepala BPKP Nomor...........Nomor........... Nomor............. tanggal ...............
MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
PERTAMA
: Terhitung mulai tanggal .......................9).............. membebaskan sementara Saudara: a) Nama : 10) b) NIP : 10) c) Pangkat/Gol.Ruang TMT : 10) d) AK tmt : 10) e) Unit Kerja : 11) dari jabatan ................11)............... karena ..............12) ................
KEDUA
: Saudara ........................... 13) ............................ dapat diangkat kembali dalam jabatan .................. .......14) ...................... apabila telah ......................... 15)
KETIGA
: ..........................................................................................................
KEEMPAT
: Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
ASLI
: Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
TEMBUSAN
: Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara u.p. : a. Deputi Mutasi Kepegawaian; b. Deputi Tata Usaha Kepegawaian; 2. Ketua Tim Penilai; 3. Kepala Biro Keuangan BPKP; 4. Kepala Sub Bagian Gaji Biro Tata Usaha BPKP (khusus untuk pegawai di lingkungan Deputi); 5. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara; 6. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP. Ditetapkan di 16) Pada tanggal 17) __________________________ __ ...........................18).........................
...........................19)......................... NIP 19)
Petunjuk Pengisian Surat Keputusan Pembebasan Sementara Jabatan Fungsional Auditor Karena Sebab Selain Angka Kredit. No.
Dari
(1)
No Urut (2)
Uraian
1.
1).
Diisi dengan nomor keputusan Pembebasan
2.
2).
Tulislah Nama Auditor yang akan dibebaskan, sesuai dengan SK PNS
(3)
pertamanya 3.
3).
Tulislah NIP dan pangkat / golongan ruang Auditor yang bersangkutan
4.
4).
Diisi dengan jabatan terakhir auditor yang akan dibebaskan sementara
5.
5).
Tulislah nomor SK yang mendahului keputusan ini yang menjadi dasar pembebasan sementara
6.
6).
Tulislah tanggal SK yang mendahului keputusan ini yang menjadi dasar pembebasan sementara
7.
7).
Diisi dengan maksud surat keputusan tersebut (misal : tugas belajar pada …, ditugaskan di luar JFA sebagai …, dijatuhi hukuman disiplin …,
8.
8).
dan lain-lain)
9.
9).
Diisi dengan jabatan terakhir auditor yang akan dibebaskan
10.
10)
Diisi dengan tanggal mulai berlakunya SK Pembebasan Sementara Nama, NIP, Pangkat/Golongan
ruang /TMT dan tanggal terakhir
11.
11).
penilaian angka kredit dan jumlah angka kredit yang diperoleh
12.
12).
Diisi dengan unit kerja dan jabatan auditor yang dibebaskan Diisi dengan penyebab dibebaskan sementara auditor yang dibebaskan (misal: menyelesaikan tugas belajar, menyelesaikan tugas di luar JFA,
13.
13).
selesai menjalani hukuman disiplin, dan lain-lain)
14.
14).
Tulislah nama auditor yang dibebaskan sementara
15.
15).
Diisi dengan jabatan terakhir auditor saat dibebaskan
16.
16).
Diisi dengan telah selesai dijalaninya penyebab dibebaskan sementara
17.
17).
Diisi dengan
kota dimana SK Pembebasan Sementara tersebut
18.
18).
dikeluarkan
19.
19).
Diisi dengan tanggal penetapan
oleh pejabat yang berwenang
menetapkan Diisi dengan jabatan Pejabat yang membebaskan sementara Tulislah nama dan NIP pejabat yang membebaskan sementara
Lampiran : XXX KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : ……1)………… TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA / PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Menimbang
:
Mengingat
:
a. bahwa berdasarkan SK Nomor …………. Saudara ……… 2) …… telah …. 3) ……… (khusus untuk pengangkatan kembali) b. bahwa TMT ..……. Saudara ………2) …….. telah ……3(a)…... (khusus untuk pengangkatan kembali) c. Bahwa sebagai pelaksanaan dari Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 19 Tahun 1996 tanggal 2 Mei 1996 dipandang perlu untuk mengangkat/mengangkat kembali*) Saudara ………2)…… pangkat/golongan ruang …… 3)…. dalam Jabatan 4)………….. 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya;
6. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: Kep-05.01.06-4675/DI.1/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang Penunjukan Pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Auditor dilingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 8. Persetujuan Kepala BPKP No………… tanggal ……. ( Khusus untuk Pengangkatan Pertama ) Memperhatikan :
Menetapkan : PERTAMA
Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekretaris Jenderal BEPEKA, dan Kepala BPKP Nomor: 10 Tahun 1996 Nomor : 49/K/S/1996, dan Nomor: Kep-386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. MEMUTUSKAN :
Terhitung mulai tanggal ………5)….… mengangkat/mengangkat kembali *) Saudara: a. Nama : 6) b. NIP : 6) c. Pangkat/Gol. Ruang/TMT : 6) d. Unit Kerja : 6) e. Sertifikat Auditor No…6) tgl. …..6) f. A.K. t.m.t. …………7)… : ……..7) dalam jabatan ………....8)……
KEDUA
:
Yang bersangkutan berhak atas Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor sesuai ketentuan yang berlaku.
KETIGA
:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan sebagaimana mestinya.
ASLI
:
Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
TEMBUSAN
:
Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara u.p. : a. Deputi Mutasi Kepegawaian; b. Deputi Tata Usaha Kepegawaian; 2. Ketua Tim Penilai; 3. Kepala Biro Keuangan BPKP; 4. Kepala Sub Bagian Gaji Biro Tata Usaha BPKP (khusus untuk pegawai dilingkungan Deputi); 5. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara; 6. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.
Ditetapkan di pada tanggal :
: 9)
9)
…………………10)………………
*) Coret yang tidak perlu
…………………10)……………… NIP ……………10)……………..
PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN PERTAMA KALI / PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR Formulir ini digunakan sebagai Surat Keputusan Pejabat yang berwenang untuk Mengangkat ke Dalam Jabatan Fungsional Auditor. No. (1)
No Urut (2)
Uraian
1.
1).
Diisi dengan nomor keputusan pengangkatan
2.
2).
Tulislah Nama Auditor yang diangkat, NIP, pangkat, dan golongan
(3)
ruang Auditor ybs 3.
3).
Diisi dengan “dibebaskan sementara dari JFA karena ……………”
3 (a). Diisi dengan penyebab ybs diaktifkan kembali dalam JFA (misal: menyelesaikan tugas di luar JFA, menyelesaikan tugas belajar, dll) 4.
4).
5.
5).
Diisi dengan jabatan Auditor untuk mana Auditor yang bersangkutan diangkat
Tulislah tanggal mulai berlakunya keputusan kepangkatan terakhir, 6.
SK PNS, SK PAK, tanggal sertifikat mana yang terakhir
6).
Diisi dengan nama, NIP, pangkat, golongan ruang, tanggal terhitung mulai berlakunya pangkat/golongan ruang tersebut, unit kerja di 7.
7).
8.
8).
9.
9).
mana ybs bekerja pada saat pengangkatan, nama dan tanggal sertifikat Auditor Diisi dengan tanggal terakhir penilaian angka kredit dan jumlah angka kredit yang diperoleh Diisi dengan jabatan Auditor untuk mana Auditor yang bersangkutan diangkat
10.
10)
Tulislah kota/kabupaten tempat dan tanggal pejabat yang berwenang menetapkan Pengangkatan Diisi dengan nama Jabatan, Nama, dan NIP Pejabat yang berwenang untuk mengangkat ke dalam Jabatan Fungsional Auditor untuk Auditor yang bersangkutan
Lampiran : XXXI KEPUTUSAN KEPALA BPKP/DEPUTI KEPALA BPKP/KEPALA PUSAT/ KEPALA PERWAKILAN BPKP PROPINSI *) NOMOR : . ………….. TENTANG PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR Membaca
:
Nota Pemberitahuan dari …………… Nomor: ……………….. tanggal …………………
Menimbang
:
bahwa berhubung Saudara ……………………... tidak berhasil mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan dipandang perlu memberhentikan pegawai tersebut dari Jabatan Fungsional Auditor.
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. 6. …………………………………………………………….. Memperhatikan
:
Menetapkan
:
PERTAMA
:
Surat Edaran Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: 34/SE/1989 dan SE394/K/1989 tanggal 10 Juli 1989. MEMUTUSKAN Terhitung mulai tanggal ................ memberhentikan: Nama : NIP :
Pangkat/Golongan Ruang Unit Kerja : dari Jabatan : KEDUA
:
KETIGA KEEMPAT
: :
TEMBUSAN
:
:
Saudara ……………………….tersebut dicabut haknya sebagai Pejabat Fungsional Auditor. ………………………………………………………………….. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan dan perhitungan sebagaimana mestinya. Keputusan ini disampaikan dengan hormat kepada: 1. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan u.p. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi; 2. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara untuk: a. Deputi Mutasi Kepegawaian; b. Deputi Tata Usaha Kepegawaian. 3. Deputi Bidang Pengawasan yang bersangkutan; 4. Kepala Kantor Perwaki1an Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Propinsi / Kabupaten / Kotamadya yang bersangkutan; 5. Kepala Kantor Wilayah Badan Administrasi Kepegawaian Negara yang Bersangkutan;
6. Pejabat yang menetapkan angka kredit; 7. Ketua Tim Penilai yang bersangkutan; 8. Kepala Kantor Perbendaharaan bersangkutan. ASLI
:
Negara
yang
Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Pada tanggal : . Kepala BPKP/Deputi Kepala BPKP Bidang Administrasi/Deputi Kepala BPKP/Kepala Pusat/Kepala Perwakilan Propinsi……..* Selaku Pejabat Yang Berwenang Mengangkat dan Memberhentikan Pejabat Fungsional Auditor
*) Coret yang tidak perlu
(…………………………………) NIP
Lampiran : XXXII KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: ……………… TENTANG PEMINDAHAN DARI JABATAN … KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Menimbang
:
a. bahwa untuk kepentingan dinas dan dalam rangka usaha meningkatkan mutu hasil pengawasan sangat diperlukan adanya Pejabat Fungsional Auditor yang secara penuh ditugaskan untuk melaksanakan tugas pengawasan pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; b. bahwa Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam lajur 2 daftar lampiran keputusan ini memenuhi syarat dan dianggap cakap untuk menduduki Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana yang tersebut dalam lajur 5; c. bahwa dengan ditetapkannya keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/1996 tanggal 2 Mei 1996, dipandang perlu untuk mengeluarkan Surat Keputusan Pemindahan sebagai Pejabat Fungsional Auditor dimaksud sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975 jo Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1991 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.
Memperhatika n
:
Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekretaris Jenderal BEPEKA, dan Kepala BPKP Nomor 10 Tahun 1996 Nomor : 49/SK/S/1996 Nomor : Kep-386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996.
MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA
KEDUA
KETIGA KEEMPAT ASLI
TEMBUSAN
: Terhitung mulai tanggal ...………………....... Pegawai Negeri Sipil Nama : NIP : Pangkat/Golongan : Ruang/TMT : Jabatan : Sertifikat Auditor : Unit Kerja diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor Trampil / Ahli *) sebagai .......................................... dengan angka kredit sebesar ......................... (......................). : Memindahkan Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam lajur 2 pada daftar lampiran keputusan ini dari tempat kedudukan lama ke tempat kedudukan baru dengan biaya pindah ditanggung negara c.q. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. : Yang bersangkutan berhak atas tunjangan jabatan fungsional sesuai ketentuan yang berlaku. : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan sebagaimana mestinya. : Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. : 1. Kepala BAKN u.p. Deputi Tata Usaha Kepegawaian/Kanwil BAKN yang bersangkutan; 2. Kepala Biro Kepegawaian yang bersangkutan; 3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 4. Kepala KTUA yang bersangkutan; 5. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara yang bersangkutan; 6. Pejabat Instansi lain yang berkepentingan. Ditetapkan di pada tanggal : Kepala,
*) Coret yang tidak perlu.
.............................. NIP .......................
: Jakarta .
Lampiran : XXXIII
Nomor : Lampiran : Perihal : Penolakan pengangkatan/perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor Kepada Yth. ……………………….. ……………………….. di ……………….
Dengan ini kami beritahukan bahwa permohonan Saudara tanggal ………… untuk diangkat/dipindahkan sebagai pejabat Fungsional Auditor tidak kami setujui, karena ……………… Demikian harap maklum.
Pejabat yang berwenang,
(………………………….) NIP ……………………. Tembusan: 1. Yth. Kepala BPKP (sebagai laporan) 2. Kepala unit kerja/organisasi yang bersangkutan.
Lampiran XXXIV
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Nomor : …………………. Tentang ALIH JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Membaca
:
Memperhatik : an Menimbang :
Mengingat
a. bahwa Saudara ..…..… (2) ........ ( NIP……(3)…..….) memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk dialihkan dari jabatan fungsional Auditor Trampil ke dalam jabatan fungsional Auditor Ahli; b. bahwa pengalihan jabatan fungsional tersebut perlu diatur dengan surat keputusan.
:
1. Undang - Undang Nomor : 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor : 20 Tahun 1975 jo Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 1991 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 1980 tentang Pengangkatan dalam Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya; 7. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : Kep-05.01.06-4675/DI.1/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang Penunjukan Pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani Surat Keputusan Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan Fungsional Auditor di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Memperhatik : an pula
Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : 10 Tahun 1996, Nomor : 49/SK/S/1996, Nomor :
Kep-386/K/ 1996 tanggal 6 Juni 1996, tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. MEMUTUSKAN MENETAPKA N
:
PERTAMA
: Terhitung Saudara :
mulai
tanggal
:
............(4)..............
mengangkat
a. Nama
: …..(2)…..
b. NIP
: …..(3)…..
c. Pangkat/Gol/TMT
: …..(5)…..
d. Pendidikan
: …..(6)…..
e. Unit Kerja
: …..(7)…..
f. Sertifikat ……..
: No. …..8)…..Tgl. …..(8)…..
g. Angka Kredit Per ……
: …..(9)…..
dari jabatan …(10)……menjadi ………. KEDUA
: Yang bersangkutan berhak atas tunjangan fungsional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KETIGA
: Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
TEMBUSAN
: Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Up. : a. Deputi Mutasi Kepegawaian; b. Deputi Tata Usaha Kepegawaian; 2. Ketua Tim Penilai …….; 3. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara ………; 4. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP;
ASLI
: Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pada tanggal
jabatan
: JAKARTA : ………….(11)……….…..
An. KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN …………(12)…………..,
...................(13)...................... NIP (13) PETUNJUK PENGISIAN SURAT KEPUTUSAN ALIH JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR N
No.
o
Urut
(1
(2)
Uraian (3)
) 1
1)
Diisi dengan nomor keputusan kenaikan pangkat
2
2)
Diisi dengan nama auditor yang akan naik jabatan
3
3)
Diisi dengan NIP auditor yang bersangkutan
4
4)
Diisi dengan tanggal mulai berlakunya SK Kenaikan Jabatan
5
5)
Diisi dengan pangkat/gol/TMT auditor yang bersangkutan
6
6)
Diisi pendidikan terakhir auditor yang bersangkutan
7
7)
Diisi dengan unit kerja auditor yang bersangkutan
8
8)
Diisi dengan nomor dan tanggal sertifikat
9
9)
Jumlah angka kredit yang diperoleh auditor yang bersangkutan
10
10)
Diisi nama jabatan yang ditetapkan dalam surat keputusan tersebut
11
11)
Diisi dengan tanggal penetapan oleh pejabat yang berwenang menetapkan
12
12)
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang menandatangani
13
13)
Diisi dengan nama/NIP pejabat yang berwenang menandatangani
Lampiran : XXXV
TABEL ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENGANGKATAN MELALUI PERPINDAHAN KE JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR Masa Kerja Pengawasan
No 1
Golongan II b
1. 2.
1. 2. 3. 4.
II c
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
3
II d
2-4
5-7
≥8
SM/D III/ D II/SLTA Eselon V/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
40 42
42 44
44 46
2 3 ≥4
45 47 50
47 49 52
49 51 54
SM/D III/ D II/SLTA Eselon V/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
40 42
42 44
44 46
2 3 ≥4
45 48 52
47 50 54
49 52 56
SM/D III/ D II/SLTA Eselon V/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
60 62
62 64
64 66
2 3 ≥4 <1 1
65 67 70 60 62
67 69 72 62 64
69 71 74 64 66
2 3 ≥4
65 68 72
67 70 74
69 72 76
SM/D III/ D II/SLTA Eselon V/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
80 82
82 84
84 86
2 3 ≥4
85 87 90
87 89 92
89 91 94
SM/D III/ D II/SLTA Eselon V/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
80 82
82 84
84 86
2 3 ≥4
85 88 92
87 90 94
89 92 96
Uraian
3. 4.
2
Masa Kerja Gol
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
SM/D III/ D II/SLTA Eselon V/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
No
4
Golongan
III/ a
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
5
III/ b
1. 2. 3. 4.
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S1/ D IV Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S1/ D IV Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Pengawasan 2-4
5-7
<1 1
100 105
105 110
≥8 110 115
2 3 ≥4 <1 1
115 122 130 100 106
120 127 135 105 111
125 132 140 110 116
2 3 ≥4 <1 1
120 126 132 100 108
125 131 137 105 113
130 136 142 110 118
2
122
127
132
3 ≥4 <1 1
128 135 100 110
133 140 105 115
138 145 110 120
2
124
129
134
3 ≥4 <1 1
130 137 100 112
135 142 105 117
140 147 110 122
2
126
131
136
3 ≥4 <1 1
133 140 100 113
138 145 105 118
143 150 110 123
2
128
133
138
3 ≥4
135 142
140 147
145 152
<1 1
150 155
155 160
160 165
2 3 ≥4
162 168 175
167 173 180
172 178 185
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Pengawasan
<1 1
2-4 150 156
5-7 155 161
≥8 160 166
2
164
169
174
3 ≥4 <1 1
170 176 150 157
175 181 155 162
180 186 160 167
2 3 ≥4
165 171 177
170 176 182
175 181 187
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
150 158
155 163
160 168
2 3 ≥4
166 172 178
171 177 183
176 182 188
S1 / D IV Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
150 159
155 164
160 169
2
167
172
177
3 ≥4
173 179
178 184
183 189
S 1 / D IV Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
150 160
155 165
160 170
2
168
173
178
3 ≥4
174 180
179 185
184 190
S 1 / D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
<1 1
150 161
155 166
160 171
2
169
174
179
3 ≥4 <1 1
175 181 150 162
180 186 155 167
185 191 160 172
2
170
175
180
3 ≥4
176 182
181 187
186 192
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
S 1 / D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
6
III/ c
1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Pengawasan
<1 1
2-4 150 163
5-7 155 168
≥8 160 173
2
171
176
181
3 ≥4 <1 1
177 183 150 164
182 188 155 169
187 193 160 174
2
172
177
182
3 ≥4 <1 1
178 184 150 165
183 189 155 170
188 194 160 175
2
173
178
183
3 ≥4 <1 1
179 185 150 166
184 190 155 171
189 195 160 176
2
174
179
184
3 ≥4 <1 1
180 186 150 167
185 191 155 172
190 196 160 177
2
176
181
186
3 ≥4 <1 1
182 187 150 170
187 192 155 175
192 197 160 180
2
178
183
188
3 ≥4
184 188
189 193
194 198
<1 1
200 210
210 220
220 230
2 3 ≥4
225 240 250
235 250 260
245 260 270
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S1 / D IV Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Pengawasan 2-4
5-7
<1 1
200 212
210 222
≥8 220 232
2
226
236
246
3 ≥4 <1 1
242 251 200 213
252 261 210 223
262 271 220 233
2
227
237
247
3 ≥4 <1 1
243 252 200 215
253 262 210 225
263 272 220 235
2
230
240
250
3 ≥4 <1 1
245 254 200 217
255 264 210 227
265 274 220 237
2
232
242
252
3 ≥4 <1 1
248 255 200 218
258 265 210 228
268 275 220 238
2
233
243
253
3 ≥4 <1 1
249 256 200 219
259 266 210 229
269 276 220 239
2
234
244
254
3 ≥4 <1 1
250 257 200 220
260 267 210 230
270 277 220 240
2
235
245
255
3 ≥4
251 258
261 268
271 278
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
S 1 / D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Pasca Sarjana Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Kepangkatan
<1 1
2-4 200 221
5-7 210 231
≥8 220 241
2
236
246
256
3 ≥4 <1 1
252 259 200 222
262 269 210 232
272 279 220 242
2
237
247
257
3 ≥4 <1 1
253 260 200 223
263 270 210 233
273 280 220 243
2
238
248
258
3 ≥4 <1 1
254 261 200 224
264 271 210 234
274 281 220 244
2
239
249
259
3 ≥4 <1 1
255 262 200 225
265 272 210 235
275 282 220 245
2
240
250
260
3 ≥4 <1 1
256 263 200 226
266 273 210 236
276 383 220 246
2
241
251
261
3 ≥4
257 264
267 274
277 284
<1 1
200 227
210 237
220 247
2
242
252
262
3 ≥4
258 265
268 275
278 285
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja Gol 2-4
5-7
<1 1
200 228
210 238
≥8 220 248
2
243
253
263
3 ≥4 <1 1
259 266 200 229
269 276 210 239
279 286 220 249
2
244
254
264
3 ≥4 <1 1
260 267 200 230
270 277 210 240
280 287 220 250
2
245
255
265
3 ≥4 <1 1
261 268 200 231
271 278 210 241
281 288 220 251
2
246
256
266
3 ≥4 <1 1
262 269 200 232
272 279 210 242
282 289 220 252
2
247
257
267
3 ≥4 <1 1
263 270 200 233
273 280 210 243
283 290 220 253
2
248
258
268
3 ≥4 <1 1
264 271 200 234
274 281 210 244
284 291 220 254
2
249
259
269
3 ≥4
265 272
275 282
285 292
No 7
Golongan III/ d
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) SM/D III/ D II/SLTA Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor Trampil Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja Gol 2-4
5-7
<1 1
300 305
310 315
≥8 320 325
2 3 ≥4 <1 1
320 335 350 300 306
330 345 360 310 316
340 355 370 320 326
2 3 ≥4 <1 1
321 336 351 300 308
331 346 361 310 318
341 356 371 320 328
2 3 ≥4 <1 1
323 338 352 300 309
333 348 362 310 319
343 358 372 320 329
2 3 ≥4 <1 1
324 339 353 300 310
334 349 363 310 320
344 359 373 320 330
2 3 ≥4 <1 1
325 340 354 300 311
335 350 364 310 321
345 360 374 320 331
2 3 ≥4 <1 1
326 341 356 300 312
336 351 366 310 322
346 361 376 320 332
2 3 ≥4 <1 1
327 342 357 300 313
337 352 367 310 323
347 362 377 320 333
2 3 ≥4
328 343 358
338 353 368
348 363 378
No
Golongan
Uraian
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
S 1 / D IV Eselon IV a / Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1 / D IV Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Kepangkatan 2-4
5-7
≥8
<1 1
300 313
310 323
320 333
2
328
338
348
3 ≥4 <1 1
343 358 300 314
353 368 310 324
363 378 320 334
2
329
339
349
3 ≥4 <1 1
344 359 300 315
354 369 310 325
364 379 320 335
2
330
340
350
3 ≥4 <1 1
345 360 300 316
355 370 310 326
365 380 320 336
2
331
341
351
3 ≥4 <1 1
346 361 300 317
356 371 310 327
366 381 320 337
2
332
342
352
3 ≥4 <1 1
347 362 300 318
357 372 310 328
367 382 320 338
2
333
343
353
3 ≥4 <1 1
348 363 300 318
358 373 310 328
368 383 320 338
2
333
343
353
3 ≥4
348 363
358 373
368 383
No
Golongan
Uraian
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Pasca Sarjana Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Pasca Sarjana Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Kepangkatan 2-4
5-7
≥8
<1 1
300 319
310 329
320 339
2
334
344
354
3 ≥4 <1 1
349 364 300 320
359 374 310 330
369 384 320 340
2
335
345
355
3 ≥4
350 365
360 375
370 385
<1 1
300 321
310 331
320 341
2
336
346
356
3 ≥4 <1 1
351 366 300 322
361 376 310 332
371 386 320 342
2
337
347
357
3 ≥4
352 367
362 377
372 387
<1 1
300 323
310 333
320 343
2
338
348
358
3 ≥4 <1 1
353 368 300 324
363 378 310 334
373 388 320 344
2
339
349
359
3 ≥4 <1 1
354 369 300 325
364 379 310 335
374 389 320 345
2
340
350
360
3
355
365
375
≥4
370
380
390
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 8
IV A
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Doktor Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Doktor Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon IV a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja Gol 2-4
5-7
<1 1
300 326
310 336
≥8 320 346
2
341
351
361
3 ≥4 <1 1
356 371 300 327
366 381 310 337
376 391 320 347
2
342
352
362
3 ≥4 <1 1
357 372 300 328
367 382 310 338
377 392 320 348
2
343
353
363
3 ≥4
358 373
368 383
378 393
<1 1
300 329
310 339
320 349
2
344
354
364
3 ≥4 <1 1
359 374 400 410
369 384 415 425
379 394 430 440
2
433
448
463
3 ≥4 <1 1
456 480 400 411
471 495 415 426
486 510 430 441
2
434
449
464
3 ≥4 <1 1
457 481 400 412
472 496 415 427
487 511 430 442
2
435
450
465
3 ≥4
458 482
473 497
488 512
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
S 1/ D IV Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II b / Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III b / Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja Gol 2-4
5-7
<1 1
400 413
415 428
≥8 430 443
2
436
451
466
3 ≥4 <1 1
459 483 400 414
474 498 415 429
489 513 430 444
2
437
452
467
3 ≥4 <1 1
460 484 400 415
475 499 415 430
490 514 430 445
2
438
453
468
3 ≥4 <1 1
461 485 400 416
476 500 415 431
491 515 430 446
2
439
454
469
3 ≥4 <1 1
462 486 400 417
477 501 415 432
492 516 430 447
2
440
455
470
3 ≥4 <1 1
463 487 400 416
478 502 415 431
493 517 430 446
2
439
454
469
3 ≥4 <1 1
462 486 400 417
477 501 415 432
492 516 430 447
2
440
455
470
3 ≥4
463 487
478 502
493 517
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Pasca Sarjana Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Doktor Eselon III b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja Gol 2-4
5-7
<1 1
400 418
415 433
≥8 430 448
2
441
456
471
3 ≥4 <1 1
464 488 400 419
479 503 415 434
494 518 430 449
2
442
457
472
3 ≥4
465 489 2-4
480 504 5-7
<1 1
400 420
415 435
495 519 ≥8 430 450
2
443
458
473
3 ≥4 <1 1
466 490 400 421
481 505 415 436
496 520 430 451
2
444
459
474
3
467
482
497
≥4 <1 1
491 400 419
506 415 434
521 430 449
2
442
457
472
3 ≥4 <1 1
465 489 400 420
480 504 415 435
495 519 430 450
2
443
458
473
3 ≥4 <1 1
466 490 400 421
481 505 415 436
496 520 430 451
2
444
459
474
3
467
482
497
No
Golongan
Uraian
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 9
IV B
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Doktor Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Doktor Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja Gol 2-4
5-7
≥4 <1 1
491 400 424
506 415 439
≥8 521 430 454
2
448
463
478
3 ≥4 <1 1
471 495 400 426
486 510 415 441
501 525 430 456
2
449
464
479
3 ≥4
472 496
487 511
502 526
<1 1
400 427
415 442
430 457
2
450
465
480
3 ≥4 <1 1
473 497 550 560
488 512 565 575
503 527 580 590
2
575
590
605
3 ≥4 <1 1
590 610 550 561
605 625 565 576
620 640 580 591
2
576
591
606
3 ≥4 <1 1
591 611 550 562
606 626 565 577
621 641 580 592
2
577
592
607
3 ≥4 <1 1
592 612 550 563
607 627 565 578
622 642 580 593
2
578
593
608
3 ≥4
593 613
608 628
623 643
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
S 1/ D IV Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon III a / Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Pengawasan 2-4
5-7
<1 1
550 564
565 579
≥8 580 594
2
579
594
609
3 ≥4 <1 1
594 614 550 565
609 629 565 580
624 644 580 595
2
580
595
610
3 ≥4 <1 1
595 615 550 566
610 630 565 581
625 645 580 596
2
581
596
611
3 ≥4 <1 1
596 616 550 567
611 631 565 582
626 646 580 597
2
582
597
612
3 ≥4 <1 1
597 617 550 568
612 632 565 583
627 647 580 598
2
583
598
613
3 ≥4 <1 1
598 618 550 569
613 633 565 584
628 648 580 599
2
584
599
614
3 ≥4 <1 1
599 619 550 570
614 634 565 585
629 649 580 600
2
585
600
615
3 ≥4
600 620
615 635
630 650
Masa
Masa Kerja
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan00 Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon III a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Kerja Gol
Pengawasan 2-4
5-7
<1 1
550 571
565 586
≥8 580 601
2
586
601
616
3 ≥4 <1 1
601 621 550 572
616 636 565 587
631 651 580 602
2
587
602
617
3 ≥4 <1 1
602 622 550 573
617 637 565 588
632 652 580 603
2
588
603
618
3 ≥4 <1 1
603 623 550 574
618 638 565 589
633 653 580 604
2
589
604
619
3 ≥4 <1 1
604 624 550 575
619 639 565 590
634 654 580 605
2
590
605
620
3 ≥4 <1 1
605 625 550 576
620 640 565 591
635 655 580 606
2
591
606
621
3 ≥4 <1 1
606 626 550 577
621 641 565 592
636 656 580 607
2
592
607
622
3 ≥4
607 627
622 642
637 657
Masa
Masa Kerja
No
Golongan
10
IV c
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
S 1/ D IV Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Kerja Gol
Pengawasan
<1 1
2-4 700 710
5-7 715 725
≥8 730 740
2
729
744
759
3 ≥4 <1 1
748 768 700 711
763 783 715 726
778 798 730 741
2
730
745
760
3 ≥4 <1 1
749 769 700 712
764 784 715 727
779 799 730 742
2
731
746
761
3 ≥4 <1 1
750 770 700 713
765 785 715 728
780 800 730 743
2
732
747
762
3 ≥4 <1 1
751 772 700 714
766 787 715 729
781 802 730 744
2
733
748
763
3 ≥4 <1 1
752 773 700 715
767 788 715 730
782 803 730 745
2
734
749
764
3 ≥4 <1 1
753 774 700 716
768 789 715 731
783 804 730 746
2
735
750
765
3 ≥4
754 775
769 790
784 805
No
Golongan
Uraian 1.
Pasca Sarjana
2.
Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
11
IV d
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Doktor Eselon II b/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II b/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
S 1/ D IV Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) S 1/ D IV Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Gol
Masa Kerja Pengawasan
<1
2-4 700
5-7 715
≥8 730
1
717
732
747
2
736
751
766
3 ≥4 <1 1
755 776 700 718
770 791 715 733
785 806 730 748
2
737
752
767
3 ≥4 <1 1
756 777 700 719
771 792 715 734
786 807 730 749
2
738
753
768
3 ≥4 <1 1
757 778 700 720
772 793 715 735
787 808 730 750
2
739
754
769
3 ≥4 <1 1
758 779 700 721
773 794 715 736
788 809 730 751
2
740
755
770
3 ≥4
759 780
774 795
789 810
<1 1
850 860
870 880
890 900
2
898
918
938
3 ≥4 <1 1
936 975 850 861
956 995 870 881
976 1015 890 901
2
899
919
939
3 ≥4
937 977
957 997
977 1017
No
Golongan
Uraian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Pasca Sarjana Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II a/ Fungsional lain di luar Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang) Doktor Eselon II a/ Fungsional lain di Unit Pengawasan Sertifikat Auditor : - Keahlian - Peran Pelatihan Kerja Pengawasan (Magang)
Masa Kerja Pengawasan
Masa Kerja gol 2-4
5-7
<1 1
850 863
870 883
≥8 890 903
2
901
921
941
3 ≥4 <1 1
939 979 850 865
959 999 870 885
979 1019 890 905
2
903
923
943
3 ≥4 <1 1
942 982 850 867
962 1002 870 887
982 1022 890 907
2
905
925
945
3 ≥4 <1 1
944 984 850 870
964 1004 870 890
984 1047 890 910
2
908
928
948
3 ≥4
947 986
967 1006
987 1026