1
OPTIMALISASI KINERJA MICROSOFT WINDOWS 7 Pengalaman Early Adopter Disampaikan pada Seminar tentang Windows 7 di Universitas Komputer Indonesia – 12 Desember 2009
Disusun oleh:
Tomi T. Prakoso (Kepala Pusat Komputer STBA Yapari-ABA Bandung)
[email protected] http://tomita.web.id/ Y!: tomitaprakoso
MICROSOFT USER-GROUP INDONESIA (MUGI) 2009
2
OPTIMALISASI KINERJA WINDOWS 7 Oleh: Tomi T. Prakoso (
[email protected] – http://tomita.web.id/) I.
LATAR BELAKANG
Ketika sistem operasi Windows Vista akan diluncurkan, jarak antara rilis versi sebelumnya (yaitu Windows XP) adalah lebih dari 5 tahun. Sementara itu hanya perlu 3 tahun saja sejak Vista dirilis, hingga pengumuman munculnya Windows 7 versi RTM (release to manufacturer) atau final. Ada berbagai spekulasi di seputar rilisnya Windows 7, apalagi kemunculan resminya tidak jauh dari dirilisnya Windows Vista Service Pack 2. Mengapa life cycle sistem operasi sebelumnya (Windows Vista) masih dilanjutkan, sementara pada saat yang sama sistem operasi yang baru sudah muncul ? Akan sangat mudah bagi publik untuk membuat dugaan atau spekulasi macammacam. Namun ternyata sebenarnya pengembangan XP, Vista, dan Windows 7 tidaklah mengikuti sebuah alur linier. Bila kita cermati riwayat pengembangannya, ternyata salah bila diasumsikan bahwa sesudah XP, dibuat Vista, dan sesudah Vista lalu Windows 7. Lebih salah lagi bila dianggap bahwa kemunculan sebuah sistem operasi baru adalah untuk mengganti yang telah ada sebelumnya. Ternyata rencana awal untuk mengembangkan Windows 7 justru sudah dimulai sejak Windows XP. Ketika itu kode nama proyek pengembangannya adalah Blackbomb. Karena berbagai hal, pengembangan Blackbomb ditunda dan sebuah proyek lain, yaitu Longhorn (nama awal Windows Vista) didahulukan, hingga akhirnya selesai dan diluncurkan pada tahun 2006. Tentu saja pengembangan Blackbomb diteruskan karena pada tahun bersamaan dengan peluncuran Vista, nama kode proyeknya diubah menjadi Vienna. Kalau memang ternyata dari satu rilis OS Microsoft ke yang berikutnya tidak mengikuti alur linier, yang jelas pengembangan OS yang lebih baru akan berusaha merespon feedback publik berkaitan dengan kekurangan yang ada pada versi sebelumnya. Pada kenyataannya, Vista banyak mendapat kritik tajam dari para pengguna di seluruh dunia. Satu di antara keluhan itu adalah
3
persyaratan hardware yang cukup tinggi untuk bisa menjalankan OS ini secara layak, dengan menampilkan semua kemampuan dan fiturnya. Windows 7 adalah sebuah jawaban terhadap kritik yang ditujukan pada Windows Vista. Dari sejak versi Release Candidate (RC), beta, hingga Release to Manufacturer (RTM) ada banyak tanggapan positif dari banyak pengguna Windows. Namun demikian, tetap saja Windows 7 tidak akan bisa langsung memuaskan semua orang. Untuk sebagian besar ini disebabkan OS baru ini diupayakan agar bisa berjalan dengan baik pada sebanyak mungkin variasi hardware dan konteks penggunaan. Selain itu, sangat beralasan bahwa asumsi hardware yang akan digunakan pengguna adalah sesuai dengan konteks perkembangannya yang kontemporer. Dalam kaitan ini, bila komputer yang kita gunakan memiliki spesifikasi yang cukup tinggi dan menggunakan hardware terkini, maka penggunaan Windows 7 secara umum relatif tidak akan menemui masalah. Masalah akan ditemui bila komputer kita memiliki hardware lama atau upgrade menggunakan komponen-komponen baru. Penulis berpendapat bahwa masalah tersebut berkisar pada performa yang lambat dan kurang adanya respon yang menunjang efektifitas dan efisiensi kerja. Hal inilah yang mungkin akan menimbulkan pertanyaan, “Untuk apa melakukan upgrade sistem operasi, bila dengan sistem operasi yang lama semua pekerjaan masih bisa tertangani ?” Dengan latar belakang inilah penulis berpendapat bahwa optimalisasi kinerja Windows 7 sangat penting untuk diketahui. Upgrade sistem operasi tetap menjadi penting karena bersamaan dengan itu kita akan menjadi adaptif pada teknologi dan kemungkinankemungkinan baru. Namun bersamaan dengan itu diperlukan optimalisasi karena pada dasarnya optimalisasi berarti menyesuaikan sistem operasi dengan paduan hardware yang ada pada komputer, untuk kinerja yang semaksimal mungkin dalam rangka penanganan pekerjaan kita sehari-hari.
II.
OPTIMALISASI TANPA SOFTWARE
Yang dimaksud dengan optimalisasi tanpa software adalah langkahlangkah yang bisa kita lakukan pada Windows 7 dalam keadaan default, tanpa penambahan software apapun di luar paket instalasi Windows 7 untuk mengoptimalkan kinerjanya.
4
a. Mempercepat Start-up / Booting time 1. Mengaktifkan semua core processor Sejak Windows Vista, terdapat pilihan ini yang dalam keadaan default tidak diaktifkan. Bila processor yang kita miliki memiliki inti / core lebih dari satu, maka dengan mengaktifkannya, secara teoretis proses booting akan menjadi lebih cepat karena semua core akan dilibatkan dalam prosesnya. Caranya adalah klik Start, ketikan MSCONFIG, enter, masuk ke tab ‘boot’, pilih ‘advanced options’, beri tanda check pada ‘number of processors’, lalu pada menu drop down pilih jumlah maksimum yang ada. Bila processor kita memiliki 2 buah core, maka di situ akan muncul 2, bila 4 maka akan muncul 4. 2. Mematikan Services yang tidak perlu Sebenarnya ada cukup banyak Services yang dapat kita matikan untuk meningkatkan efisiensi proses booting, namun mematikan terlalu banyak services yang kita sendiri tidak tahu persis fungsinya akan memiliki dampak pada stabilitas sistem. Oleh karena itu kita dapat memprioritaskan ini pada services yang sudah pasti jarang atau tidak akan kita gunakan. Untuk melakukan ini caranya adalah Caranya adalah klik Start, ketikan MSCONFIG, enter, masuk ke tab ‘services’, lalu hilangkan tanda check pada services yang kita ingin matikan. Sebagai panduan, ada baiknya kita beri tanda check dulu pada Hide All Microsoft Services. Ini artinya, kita akan hanya melihat services yang dijalankan oleh softwares yang kita instal setelah menginstal Windows 7. Sulit untuk disebutkan apa saja contoh services ini karena setiap orang tentu tidak menginstal program yang sama. Namun dengan melakukan ini, kita akan mematikan terlebih dahulu unsur-unsur program tambahan yang bisa jadi tidak akan berdampak pada Windows dan software-nya itu sendiri (sebagai contoh; Google Updater Service, Yahoo Updater, dan sebagainya.
5
Berikut ini ada beberapa services yang dimiliki oleh Windows 7 yang dapat kita nonaktifkan melalui MSCONFIG : Bitlocker Drive Encription Service (bila kita tidak menggunakan Bitlocker) Bluetooth Support Service (bila kita tidak menggunakan Bluetooth) Disk Defragmenter (bila kita tidak akan melakukan defrag secara terjadwal) Fax (bila kita tidak menggunakan fasilitas Fax) IP Helper (bila kita tidak menggunakan transisi IPV6) Portable Device Enumerator Service (bila kita tidak akan mentransfer / mensinkronisasi files dari removable massstorage devices untuk dijalankan dengan aplikasi seperti Media Player) SmartCard (sangat jarang ada implementasi SmartCard di Indonesia) SmartCard Removal Policy Windows Biometric Service Windows Error Reporting Service Windows Defender (bila kita sudah menggunakan Antivirus lain) Windows Media Player Network Sharing Service (bila kita tidak akan sharing files yang akan dimainkan dengan Media Player) WLAN Autoconfig (bila komputer kita tidak akan dihubungkan ke WLAN) 3. Mengeset Services Menjadi Manual Bila sebelumnya adalah tentang mematikan (men-disable) services, maka yang ini adalah tentang mengeset services menjadi manual. Maksudnya adalah, services tersebut tidak dalam keadaan berjalan, namun akan dijalankan hanya pada saat Windows membutuhkannya. Caranya adalah dengan klik Start, klik kanan pada My Computer, dan pilih ‘Manage’. Klik pada ‘Services and Application’, lalu pilih ‘Services’. Untuk setiap entry yang ada, kita dapat meng-klik kanan
6
pada entry tersebut dan pilih properties, lalu pilih ‘manual’ pada ‘Startup type’ beberapa entry berikut ini : Application Experience Computer Browser (bila komputer tidak terhubungkan pada network) Desktop Window Manager Session Manager (bila kita tidak menggunakan theme Aero) Diagnostic Policy Service Distributed Link Tracking Client Offline Files Portable Device Enumerator Service Print Spooler (bila kita tidak menggunakan / memiliki printer) Protected Storage Remote Registry Secondary Logon Security Center Server (bila komputer anda tidak terhubungkan pada network) Tablet PC Input Service TCP/IP NetBIOS Helper Themes (bila kita hanya akan menggunakan theme Windows Classic) Windows Media Center Service Launcher Windows Search (bila kita tidak sering menggunakan fasilitas Windows Search) 4. Tidak menggunakan wallpaper dari file yang ukurannya besar Ketika Windows 7 melakukan start-up, ia akan memuat semua komponen yang akan ditampilkan pada desktop. Tentu saja waktu load-nya akan menjadi lebih lama bila kita memasang wallpaper dari sebuah file yang ukurannya besar. Gunakan wallpaper dengan gambar yang berukuran kecil, atau tidak gunakan wallpaper sama sekali :) Baru gunakan wallpaper ketika Windows 7 sudah selesai dengan start-up-nya.
7
5. Tidak menggunakan sound scheme yang menjalankan file suara yang besar ukurannya pada start-up Selain wallpaper yang juga membebani start-up adalah sound scheme. Maksudnya adalah setting yang kita buat yang akan mentrigger suara tertentu pada start-up. Bila start-up memang harus menggunakan suara, gunakanlah file yang berukuran kecil / durasi pendek, atau lebih baik tidak menggunakan suara sama sekali. b. Men-disable efek visual Cukup banyak efek visual pada Windows 7 yang memang memperindah tampilan, tapi sebenarnya tidak begitu esensial untuk kelancaran kerja produktif. Dalam keadaan default, semua efek visual berada dalam keadaan aktif, dan bagi komputer yang tidak memiliki spek tinggi ini jelas akan menghambat kinerja secara keseluruhan. Cara mematikan efek visual ini adalah dengan klik Start, klik kanan pada ‘My Computer’, lalu pilih ‘Properties’. Pilih ‘Advanced System Setting’ dan pada tab ‘Advance’, pilih ‘Setting’ pada bagian ‘Performance’. Pada bagian ‘Performance Options’ ini kita bisa langsung memberikan tanda check pada pilihan ‘Adjust for Best Performance’, dan ini akan mengakibatkan semua tanda check pada opsi-opsi di bawahnya hilang. Ini artinya kita akan men-disable semua efek visual. Ini aman dilakukan, dan akan membuat Windows 7 berjalan lebih gesit, meski dengan tampilan sederhana. Barangkali setelah kita men-disable semua opsi itu, dan mencoba Windows 7 dengan setting ini untuk beberapa saat akan merasa ada kekurangan. Kita bisa kembali ke bagian ini lagi untuk mem-fine-tune setting yang sebenarnya kita inginkan. Misalnya, kita ingin tetap dapat melihat thumbnail files gambar pada Windows Explorer, maka kita bisa memberikan tanda check untuk pilihan ‘Show Thumbnails instead of Icons’. c. Alokasi Spasi pada drive Sebaiknya sisakan cukup banyak spasi kosong pada drive di mana kita menginstal Windows 7 (default = C: ). Ini juga mengasumsikan bahwa sebaiknya harddisk dipartisi lebih dari satu drive. Spasi kosong
8
di C diperlukan untuk keperluan virtual memory. Bila memory fisik (RAM) pada komputer kita kurang, maka Windows akan mengkompensasinya dengan membuat virtual memory, alias memory yang dibuat dengan memanipulasi spasi kosong pada harddisk. Bila spasi kosong pada C terlalu kecil, sementara kita menjalankan terlalu banyak software pada saat yang bersamaan (multitasking), maka dapat dipastikan kinerja Windows akan melambat. d. Readyboost Sejak Windos Vista, fitur Readyboost sudah ada. Berbeda pada Vista yang hanya dibatasi pada sebuah flashdisk dengan kapasitas maksimal 4 Gigabytes, pada Windows 7, flashdisk yang digunakan dapat sebanyak maksimal delapan buah dengan total kapasitas maksimal 256 Gigabytes. Tentu saja tidak semua flashdisk dapat digunakan untuk keperluan ini. Pertama, flashdisk-nya harus memiliki access time 1 mili detik atau lebih cepat lagi. Kedua, kecepatan bacanya harus lebih cepat dari 2.5 Megabytes per detik dan kecepatan tulisnya lebih cepat dari 1.75 Megabytes per detik. Keduanya adalah untuk data sebesar 4 Kilobyte yang ditulis-baca pada seluruh permukaan memory-nya. Ketiga, kapasitasnya minimal 256 Megabytes. Perlu diperhatikan bahwa bila kapasitas flashdisk yang akan digunakan lebih dari 4 Gigabytes, maka flashdisk tersebut harus diformat dengan NTFS atau exFAT. Cara menggunakannya mudah. Tancapkan flashdisk, lalu pada menu autoplay yang muncul pilih Speed Up My System using Readyboost, lalu klik tab Readyboost. Beri tanda pada opsi Dedicate this Device for Readyboost bila kita akan menggunakan sebuah flashdisk untuk terus menerus digunakan untuk kepentingan ini, atau klik Use this device bila kita hanya menggunakannya untuk sementara. Selanjutnya, gunakan slider yang ada di bawahnya untuk menentukan besarnya kapasitas dari flashdisk yang akan digunakan.
9
e. Registry Tweaks Pengeditan setting pada registry Windows 7 juga dapat membantu meningkatkan kinerja Windows 7. Di antaranya : Mempercepat Tampilan Menu Ternyata secara default, Windows 7 di set untuk memberikan waktu tunda (delay) untuk menampilkan menu pada start menu. Bila nilai waktu tunda itu kita ubah (pada registry) kita akan mendapatkan respon menu yang lebih cepat. Cara melakukannya adalah klik start, ketik regedit, dan enter. Lalu pilih opsi HKEY_CURRENT USER > Control Panel > Desktop. Pada jendela sebelah kanan klik dua kali value key dengan nama MenuShowDelay. Di sini yang kita lakukan adalah mengubah nilai default 400 menjadi lebih kecil. Kita bahkan dapat memberikan nilai 0. Beberapa sumber di Internet menyebutkan bahwa penambahan setting ini akan meningkatkan waktu desktop loading. Tempatnya masih sama pada lokasi di registry seperti sebelum ini. Yang harus dilakukan adalah menambah beberapa value key seperti berikut ini : o AutoEndTasks: 1 o HungAppTimeout: 1000 o WaitToKillAppTimeout : 2000 o LowLevelHooksTimeout: 1000 Untuk menambahkan value key, yang dilakukan adalah dengan klik kanan pada jendela sebelah kanan, lalu pilih key, pilih string value, tuliskan nama value key-nya, lalu klik kanan pada value key tersebut dan pilih modify. Masukkan nilainya seperti yang tertulis di atas. Sesudah selesai melakukan ini, komputer harus di-restart. f. Memperbesar Virtual Memory Virtual Memory adalah sebuah upaya dari Windows untuk mengkompensasi kekurangan memory fisik (RAM). Bila kita menjalankan sebuah software yang memerlukan RAM cukup besar atau kita menjalankan banyak software sekaligus dalam suatu waktu (multitasking), maka besar kemungkinan RAM yang dimiliki komputer
10
kita tidak cukup lagi. Windows kemudian memanipulasi ruang kosong pada drive C (default-nya adalah pada drive C) untuk dijadikan virtual memory. Nilai default virtual memory ditentukan oleh Window 7 pada batas minimumnya, dan di set secara otomatis (Automatically manage paging file size for all drives). Kita bisa mengubah nilai tersebut. Caranya adalah klik Start, klik kanan pada My Computer, pilih Properties, dan klik Advanced System Settings. Pada bagian Performance, klik Settings, lalu pilih tab Advanced. Pada bagian Virtual Memory, klik Change dan hilangkan tanda check pada Automatically manage paging file size for all drives. Pada bagian Total paging file size for all drive akan terbaca minimum allowed dan recommended. Gunakan angka recommended sebagai patokan untuk menetapkan nilai baru virtual memory yang akan kita gunakan. Di bagian atasnya (Paging file size for each drive), kita pilih Custom size, yang memiliki dua kolom isian ‘initial size’ dan ‘maximum size’. Katakanlah kita mengisi dua nilai yang berbeda pada dua kolom isian tersebut dengan ‘initial size’ sebesar 1024 dan ‘maximum size’ sebesar yang disarankan oleh Windows 7 (recommended). Ini artinya Virtual Memory pada PC kita akan bersifat dinamis, alias bisa berkisar di antara dua nilai itu. Akibatnya akan bisa timbul aktifitas harddisk yang cukup aktif, yang jelas akan memperlambat sistem. Oleh karena itu sebaiknya kita buat Virtual Memory agar bersifat statik alias tidak berubah. Caranya adalah dengan mengisi dua kolom tersebut dengan nilai yang sama. Sebuah saran mengatakan bahwa sebelum kita melakukan perubahan pada virtual memory dari dinamis menjadi statik, ada baiknya agar harddisk di defragmentasi terlebih dahulu. Lebih baik melakukan ini pada saat pertama kali selesai menginstal Windows 7 atau defragmentasi itu dilakukan dengan terlebih dahulu menonaktifkan virtual memory. Saran lain mengatakan bahwa ukuran virtual memory itu adalah maksimal sebesar 2.5 kali dari memory fisik yang terinstal. Berapapun nilai ini, yang jelas jangan sampai tidak dapat diakomodasi oleh spasi kosong yang ada pada drive C.
11
g. Defragmentasi Harddisk Meskipun barangkali efeknya tidak akan terlalu terasa pada kinerja komputer, namun defragmentasi harddisk secara konseptual akan mengurangi aktifitas harddisk karena adanya files yang tidak kontinu penempatannya atau yang terfragmentasi pada sektor harddisk yang berjauhan, dan oleh karenanya maka akan mempercepat proses search atau loading. Sama seperti pada Windows XP dan Vista, pada Windows 7 kita dapat melakukan analyzing dulu sebelum melakukan defragmentasi. Bila Windows memang menyatakan bahwa harddisk perlu untuk di defrag, maka kita sebaiknya segera melakukan itu. Bila tidak, kita tidak perlu melakukannya karena proses ini cukup memakan waktu. h. Gunakan driver versi terakhir Driver yang kinerjanya tidak optimal hanya akan mengakibatkan bottle neck pada proses atau malah mengandung cacat / bug. Sebaiknya kita selalu mengecek apakah ada update driver terbaru untuk perangkat-perangkat komputer yang kita miliki. Yang krusial pada Windows di antaranya adalah update driver VGA Card dan Chipset Motherboard. i. Pertimbangan Hardware Kapasitas RAM & Pemasangannya bila lebih dari 1 keping Maksimum RAM yang dapat dikenali dan digunakan pada Windows 7 adalah 192 Gigabite, namun itu dengan catatan bahwa versi yang digunakan adalah 64 bit. Sebagian besar orang mungkin menggunakan versi 32 bit yang memiliki maksimum dukungan RAM sebesar 4 Gigabyte (itupun tidak bisa semuanya di-address). Dalam hal RAM, tidak saja kita harus memperhatikan kualitas seek time / access time, namun juga pemasangannya pada motherboard. Motherboard tertentu menerapkan aturan spesifik bila Memory Bank-nya lebih dari 2. Lebih baik kita baca manual motherboard untuk urusan ini. Selain itu, bila keping RAM yang digunakan lebih dari 1, usahakan agar merek dan jenisnya sama persis. Ini adalah untuk menjamin adanya kinerja dual channel
12
pada memory yang terpasang. Kini pada beberapa motherboard bahkan ada yang sudah mendukung triple channel. Harddisk yang cepat Harddisk yang sistem koneksinya IDE kini sudah hampir punah dipasaran, yang banyak sekarang adalah SATA. Bahkan kini sudah mulai banyak dijual tipe SSD yang sangat cepat. Menggunakan harddisk yang cepat, jelas akan berdampak signifikan pada kinerja komputer secara keseluruhan. Optical Drive yang support DMA Channel Sebenarnya hampir semua optical drive sekarang sudah support DMA Channel, namun pada beberapa jenis, Windows 7 menurunkannya menjadi PIO. Sejauh yang diketahui, belum ada optical drive yang dipasarkan dengan tulisan “Windows 7 Compatible”, yang jelas bila Windows 7 menurunkan cara aksesnya menjadi PIO (yang berarti kurang kompatibel dengan Windows 7), ini akan memberikan hambatan cukup berarti pada kinerja Windows 7. VGA Card Bila kita ingin semua keindahan Windows 7 tampil dengan optimal, maka boleh jadi komponen utama komputer yang harus diperhatikan adalah VGA Card. Microsoft menetapkan bahwa spesifikasi minimum VGA Card untuk Windows 7 adalah yang mendukung DirectX 9. Namun tentu akan lebih baik bila kita menggunakan VGA Card yang spesifikasinya di atas itu. Seperti kita ketahui, hampir setiap edisi majalah komputer selalu memberikan review tentang VGA Card. Jenisnya begitu banyak dan beragam. Ada baiknya kita membaca review yang dituliskan di majalah atau di Internet. Bila dana cukup, yang kita beli tentu yang terbaik, namun kita juga tahu bahwa harga VGA Card ada yang lebih mahal dari satu set komputer. Pertimbangan yang rasional perlu diterapkan di sini.
13
III.
OPTIMALISASI DENGAN SOFTWARE
Cara termudah untuk mengoptimalkan kinerja Windows 7 adalah dengan menggunakan bantuan software. Kini sudah banyak beredar software untuk keperluan ini, dan untungnya ada beberapa dari software tersebut yang bersifat freeware. Pada dasarnya yang dilakukan oleh beberapa software tersebut adalah membuatkan GUI khusus untuk setting yang akan diubah. Apa yang sudah dijelaskan sebelum ini (Optimalisasi Tanpa Software) ada yang dapat dilakukan secara mudah dengan bantuan software yang dimaksud, namun ada pula langkah-langkah optimalisasi yang berada diluar jangkauan cara-cara manual. Artinya hanya dapat efektif bila dilakukan dengan software ini. Beberapa software tersebut antara lain : 1. EnhanceMySe7en - http://seriousbit.com/ 2. Windows 7 Little Tweaker – http://leelusoft.blogspot.com/2009/05/windows-7-littletweaker.html 3. Ultimate Windows Tweaker – http://www.winvistaclub.com/Ultimate_Windows_Tweaker.html 4. Windows 7 Manager – http://www.yamicsoft.com/windows7manager/index.html 5. XDN Tweaker – http://xenomorph.net/?page_id=336 6. TweakNow PowerPack 2009 - http://www.tweaknow.com/index.php 7. Tune-Up Utilities – http://www.askvg.com/a-big-review-of-tuneup-utilities-2006/ 8. FixWin Utility – http://www.thewindowsclub.com/downloads/FixWin.rar
14
9. Windows 7 Registry Cleaners : a. RegAce - http://www.fastregistryfixes.com/regace.php b. RegGenie – http://www.fastregistryfixes.com/reggenie_review.html c. Sette Maxer – http://d60pc.com/redirectdownload/settemaxer.html d. RegTool - http://www.fastregistryfixes.com/regtool_review.html 10.7Tweak - http://daoisoft.com/
IV.
PENUTUP
Salah satu kata-kata bijak tentang penggunaan komputer mengatakan Don’t fix it, if it ain’t broken. Artinya, jangan memperbaiki sesuatu yang tidak rusak. Dalam kaitan ini, bila komputer yang kita gunakan memiliki spesifikasi yang cukup tinggi dan segalanya berjalan dengan lancar, ada baiknya kita lebih memperhatikan produktifitas kerja dari apa yang bisa kita lakukan dengan komputer tersebut. Dalam konteks itu, optimalisasi seperti yang telah penulis paparkan di atas bukannya tidak penting, tapi hendaknya tidak menjadi prioritas utama. Prioritas untuk mengoptimalkan komputer baru kita berikan bila kita sendiri merasakan bahwa unjuk kerjanya tidak dapat menunjang produktifitas kerja kita. Ini terutama berlaku untuk komputer dengan hardware lama, hasil upgrade, atau dengan spek yang tidak terlalu tinggi. Demikian uraian tentang Optimalisasi Kinerja Windows 7. Semoga dapat bermanfaat bagi sebanyak mungkin kalangan.