Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014
ISSN: 2338-0950
Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Terhadap Kestabilan Fisik Krim Antioksidan The Various Effects Of Methanol Extract On Fruit Rambutan Peel (Nephelium lappaceum L.) To The Physical Stability Of Antioxidant Cream 1
Armini Syamsidi
Lab. Farmasetika Program Studi Farmasi FMIPA UNTAD
ABSTRACT A research on influence methanol extracts concentration of fruit peel rambutan (N. lappaceum L.), concerning physical stability of creams antioxidant had been done. This research aims to obtain an antioxidant cream formulation O/W type from rambutan fruit peel extracts and compares activity of the antioxidant cream with extract from fruit peel rambutan with using free radical 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) scavenging activity. A total of 500 grams of fruit rambutan peel extracted with 80% methanol by maceration method and then extract obtained made antioxidant cream O/W type with the variation of the concentration of extract 1%, 2%, and 3% to the total weight of the cream. Evaluation of physical stability of creams includes organoleptic testing, creaming, viscosity testing and drop size of dispersed phase inversion before and after the storage conditions during the 12hour accelerated alternately at 5°C and as many as 10 cycles of 35°C. Organoleptic observations show no change in color and odor on the third-cream formula. The research was used a completely randomized design and the data obtained were analyzed statistically distinguished by ansira on the confidence level. Statistical analysis shows that the concentration of rambutan fruit peel extracts give significant effect on the viscosity cream before and after accelerated storage conditions, while the size of the drops dispersed showed no significant effect. In this study, showed that no phase of inversion and creaming from all of cream. Formulation of skin creams with methanol extract of the fruit rambutan 1% cream can be categorized as the most stable, continuing antioxidant activity test showed that the cream with a concentration of extract 12,359 ppm, which inhibits 50% of free radicals. Keywords : Nephelium L., Rambutan Fruit Peel, Cream, Antioxidant
ABSTRAK Penelitian mengenai pengaruh variasi konsentrasi esktrak metanol kulit buah rambutan terhadap kestabilan fisik krim antioksidan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi krim antioksidan tipe M/A dari ekstrak kulit buah rambutan yang paling stabil dan membandingkan aktivitas antioksidan krim dan ekstrak kulit buah rambutan Corresponding Author :
[email protected] 1
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014
ISSN: 2338-0950
dengan menggunakan metode pengikatan radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Sebanyak 500 gram kulit buah rambutan diesktraksi dengan metanol 80 % dengan metode maserasi, kemudian ekstrak yang diperoleh dibuat sediaan krim antioksidan tipe M/A dengan variasi konsentrasi ekstrak 1%, 2%, dan 3% terhadap total bobot krim. Evaluasi kestabilan fisik krim meliputi uji organoleptis, kriming, viskositas dan ukuran tetes terdispersi serta inversi fase sebelum dan setelah kondisi penyimpanan dipercepat selama 12 jam pada suhu 5oC dan 35oC secara bergantian sebanyak 10 siklus. Pengamatan organoleptis memperlihatkan tidak ada perubahan warna dan bau pada ketiga formula krim. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dan data yg diperoleh dianalisis secara statistik dengan ansira pada taraf kepercayaan.Analisis statistik menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kulit buah rambutan memberikan pengaruh yang nyata terhadap viskositas krim sebelum dan sesudah kondisi penyimpanan dipercepat, sedangkan terhadap ukuran tetes terdispersi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya kriming dan inversi fase pada semua krim. Formulasi krim dengan ekstrak metanol kulit buah rambutan 1% dapat dikategorikan sebagai krim yang paling stabil. Krim tersebut memiliki efek antioksidan dengan nilai IC 50 12,36 bpj. Kata Kunci : Nephelium L., Kulit Buah Rambutan, Cream, Antioksidan I.
PENDAHULUAN Rambutan
(N.
lappaceum
L.)
Nilai IC50 yang diperoleh adalah sebesar
adalah salah satu buah yang semua
6,028 bpj. (Sukmayanti, 2010)
bagiannya, dari kulit, daun, biji, sampai akar,
dapat
berfungsi
obat.
satu spesies dari divisi spermatophyta yang
(Alibasyah, 2010 dan Setiawan, 2003)
kulit buahnya mengandung tannin yang
Selain itu kulit dan biji rambutan memiliki
bersifat
aktivitas antioksidan dan antimikroba.
(Thitilertdechaet.al.,
(Thitilertdechaet al., 2008, Guan and
proses penuaan dini pada kulit dapat
Whiteman, 2005)
dilakukan dengan penggunaan antioksidan
Penelitian
sebagai
N. lappaceum L. merupakan salah
antioksidan.
2008)
Pencegahan
aktivitas
yang terkandung dalam sediaan kosmetik.
antioksidan ekstrak metanol kulit buah
Salah satu bentuk sediaan kosmetik adalah
rambutan (N. lappaceum L.) menggunakan
krim yang merupakan sediaan setengah
DPPH (1,1 difenil–2–pikrilhidrazil) yang
padat, berupa emulsi yang mengandung
diukur secara metode spektrofotometri
cairan minyak yang terdispersi dalam air
UV/Vis yang menunjukkan bahwa ekstrak
atau sebaliknya yang tidak stabil secara
metanol
termodinamika
lappaceum
kulit L.)
terhadap
sebagai
buah
rambutan
memiliki
(N.
aktivitas
penghambatan terhadap radikal bebas.
ditambahkan
bahan
emulgator
untuk
Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 2
sehingga pengemulsi
perlu atau
menstabilkannya.
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014 (Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan,
1979,
Allen,
1998
ISSN: 2338-0950 2.2.
dan
Bahan Bahan-bahan
Wilkinson, 1962)
yang
digunakan
adalah air suling, asam stearat, lanolin
Ekstrak metanol kulit buah rambutan
anhidrat, metil paraben, metilen biru,
diformulasi dalam bentuk emulsi tipe
Novomer®, propilenglikol, propil paraben,
minyak dalam air (m/a) menggunakan
ekstrak metanol kulit buah rambutan (N.
variasi konsentrasi dari ekstrak kulit buah
lappaceum
rambutan
alkohol, α-tokoferol, metanol pa, diphenyl
yang
dilanjutkan
dengan
L.),
setil
alkohol,
pengamatan organoleptis serta kestabilan
picril hydrazil hydrate (DPPH).
fisik krim yang dihasilkan setelah kondisi
2.3. Prosedur Kerja
penyimpanan dipercepat meliputi volume
Pengambilan sampel
kriming, perubahan viskositas, dan ukuran
Sampel
buah
stearil
rambutan
tetesan terdispersi, inversi fase serta
(N.lappaceum L.) diambil dari Bili-bili.
perubahan pH selanjutnya dilakukan uji
Pengolahan Sampel
aktivitas
krim
dengan
Sampel kulit buah rambutan (N.
Tujuan
lappaceum L.) dicuci dengan air mengalir
mendapatkan
hingga bersih kemudian dipotong-potong
konsentrasi krim antioksidan dari N.
dan dikeringkan dengan cara diangin-
lappaceum
anginkan, tidak dibawah sinar matahari
menggunakan penelitian
antioksidan
metode
ini
DPPH.
adalah
L.
yang
stabil
dan
membandingkan aktifitas antioksidan dari
langsung.
ekstrak kulit buah rambutan (N. lappaceum
Ekstraksi
L) sebelum dan sesudah dibuat krim.
Sampel kulit buah rambutan (N lappaceum L.) kemudian
ditimbang
II.
METODOLOGI PENELITIAN
sebanyak 500 gram, dimasukkan ke dalam
2.1.
Alat
bejana dan dimaserasi selama 3 hari
Alat-alat yang digunakan adalah
dengan 3,5 liter metanol 80% sambil
cawan porselen, gelas ukur, gelas piala,
sesekali
corong pisah, labu takar, pipet volume,
dipekatkan
termometer,
rotavapor hingga diperoleh ekstrak kental
mikroskop
mikrometer,
diaduk.
dengan
pengaduk elektrik, pH-meter, refrigerator,
metanol.
rotavapor, timbangan analitis, viskometer,
Formulasi Krim
spektrofotometer UV/Vis, mikropipet 100
Formulasi
μl-1000 μl.
Ekstrak
krim
metanol
menggunakan
tipe
m/a
menggunakan bahan pengemulsi asam
Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 2
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014
ISSN: 2338-0950
stearat, lanolin anhidrat, metil paraben,
(Lachman
propilenglikol,
setil
1994)Novemer® dimasukkan, kemudian
alkohol, stearil alkohol, α-tokoferol dan
diaduk kembali. Kemudian ekstrak kulit
ekstrak kulit buah rambutan. Rancangan
buah
formula dapat dilihat pada tabel 1 dengan
dimasukkan dan diaduk hingga terbentuk
menggunakan tiga
krim yang homogen. Krim dibuat dengan
propil
paraben,
variasi
konsentrasi
dan
rambutan
Lieberman,
(N.
lappaceum
L.)
ekstrak kulit buah rambutan.
cara yang sama dengan konsentrasi ekstrak
Tabel 1. Rancangan Formula
kulit buah rambutan (N.lappaceum L.)
No.
Formula Krim (% b/b) I II III
yang berbeda.
1
2
3
Uji Tipe Emulsi (Banker, 1997)
2 3 1 2 10 1 0,2 0,02 0,05 79,78
2 3 1 2 10 1 0,2 0,02 0,05 78,78
2 3 1 2 10 1 0,2 0,02 0,05 77,78
Bahan
Ekstrak kulit buah rambutan 2. Asam stearat 3. Cetil alcohol 4. Stearyl alcohol 5. Lanolin anhidrat 6. Propilenglikol 7. Novomer® 8. Metil paraben 9. Propil paraben 10. α-tokoferol 11. Air suling 1.
Metode Dispersi Warna Krim sebanyak 3 gram yang telah dibuat dimasukkan dalam vial, kemudian ditetesi dengan larutan metilen biru. Jika larutan metilen biru segera terdispersi ke seluruh emulsi maka emulsinya memiliki tipe m/a.
Pembuatan Sediaan (Allen, 1998 dan Wilkinson, 1962)
Metode Pengenceran
Fase minyak dilebur,
Krim sebanyak 3 gram yang telah
yaitu berturut-turut propil paraben, stearil
dibuat dimasukkan dalam vial, kemudian
alkohol, asam stearat, setil alkohol, lanolin anhidrat.
Fase
air
dibuat
diencerkan dengan air. Jika emulsi dapat
dengan
tercampurkan dengan air maka emulsi
melarutkan terlebih dahulu metil paraben
memiliki tipe m/a.
dalam air yang telah dipanaskan. Setelah itu, propilenglikol dituang ke
Metode Hantaran Listrik
dalam
Krim yang telah dibuat dimasukkan
campuran fase air dan dipanaskan. Krim ke
dibuat dengan menuangkan fase minyak ke
pengadukan
(mixer)
berselang
istirahatnya
Kondisi Penyimpanan Dipercepat
(intermitten
20
kemudian
adalah minyak dalam air.
secara
Salah
shaking : 2 menit pengadukan dengan selang waktu
beker,
yang berpijar menandakan tipe krim
masing fase 70°C) sambil diaduk dengan elektrik
gelas
dihubungkan dengan arus listrik. Lampu
dalam fase air (dimana suhu masing-
pengaduk
dalam
evaluasi
detik).
satu kestabilan
cara
mempercepat
adalah
dengan
penyimpanan selama beberapa periode Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 3
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014
ISSN: 2338-0950
(waktu) pada suhu yang lebih tinggi dari
per menit (rpm) dengan menggunakan
normal. Cara khusus ini berguna untuk
spindle no. 7.
mengevaluasi ”shelf life” emulsi dengan
Pengukuran Tetes Terdispersi (Allen,
siklus antara 2 suhu. Penggunaan dalam
1998 dan Wilkinson, 1962)
laboratorium siklus suhu -5°C dan 40°C
Sediaan
krim
yang
telah
dalam
vial
jadi
dalam 24 jam selama 24 siklus, sedangkan
dimasukkan
kemudian
siklus lainnya 5°C dan 35°C dalam 12 jam
dilakukan pengukuran tetes terdispersi
digunakan selama 10 siklus.
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan
Evaluasi Kestabilan (Allen, 1998 dan
dipercepat yaitu penyimpanan pada 5°C
Wilkinson, 1962)
dan 35°C secara bergantian masing-
Pengukuran Volume Kriming
masing selama 12 jam sebanyak 10 siklus.
Krim sebanyak 25 ml dimasukkan dalam
gelas
ukur
kemudian
diberi
Pengamatan
ukuran
tetes
dilakukan
dengan
terdispersi
menggunakan
pelakuan kondisi penyimpanan dipercepat,
mikroskop mikrometer. Caranya dengan
yaitu penyimpanan pada suhu 5°C dan
meneteskan
35°C masing-masing selama 12 jam
kemudian ditutup dengan dek gelas dan
sebanyak 10 siklus. Pengamatan kriming
setelah
dilakukan setiap 1 siklus penyimpanan.
perbandingan skala mikrometer okuler dan
Hasil
mikrometer objektif yang sesuai maka
pengamatan
volume
kriming
dihitung dalam % rumus.
losio
diperoleh
pada
objek
perbesaran
gelas
dan
diamati rentang ukuran partikel tetes
Volume kriming = HU / H0 x 100%
terdispersi.
Dimana : Hu = volume emulsi kriming
Inversi Fase (Allen, 1998 dan Wilkinson,
H0 = volume total krim
1962) Sediaan krim yang telah jadi diberi
Pengukuran Viskositas dilakukan
perlakuan kondisi penyimpanan dipercepat
terhadap sediaan krim yang telah dibuat
yaitu pada penyimpanan 5°C dan 35°C.
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan
Masing-masing selama 12 jam sebanyak
dipercepat yaitu penyimpanan pada suhu
10 siklus kemudian diuji kembali tipe
5°C dan 35°C masing-masing selama 12
emulsinya dengan metode pengenceran
jam sebanyak 10 siklus. Pengukuran
dan metode dispersi zat warna metilen
viskositas dilakukan dengan menggunakan
biru.
Pengukuran
viskositas
viskometer (Brookfield®) pada 50 putaran Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 4
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014 Pengukuran pH
ISSN: 2338-0950 III.
Pengukuran pH dilakukan terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
pengujian
sediaan
sediaan krim yang telah dibuat sebelum
antioksidan sebagai berikut :
dan
Tabel 2. Pengamatan Organoleptik
setelah
kondisi
penyimpanan
krim
Organoleptik
dipercepat yaitu penyimpanan pada suhu
No
Formul
5°C dan 35°C masing-masing selama 12
.
a
Warna
Bau
jam sebanyak 10 siklus. Krim dilarutkan
1.
I
Coklat muda
Tidak berbau
dalam
2.
II
Coklat muda
Tidak berbau
3.
III
Coklat tua
Tidak berbau
air
kemudian
diukur
pH-nya
menggunakan pH-meter. Uji Aktivitas Krim (Cairns, 2008) Pengujian
aktivitas
dilakukan
Tabel 3. Pengamatan Tipe Emulsi
terhadap krim yang paling stabil dan basis krim. Krim dan basis ditimbang sebanyak 100 mg kemudian dilarutkan dalam 10 ml metanol pa, kemudian dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 1bpj, 2 bpj, 4 bpj, 8bpj, dan 16 bpj. Masing-masing konsentrasi tersebut ditambahkan dengan 1
Tabel 4. Pengamatan pH
ml larutan DPPH 0,5 mM. Selanjutnya larutan uji didiamkan selama 30 menit kemudian diukur dengan spektrofotometer UV/Vis. Blanko yang digunakan yaitu basis krim tanpa ekstrak kulit buah
* = Perubahan pH paling signifikan
rambutan. Tabel 5. Pengamatan Viskositas
Pengumpulan dan Analisa Data Rancangan
penelitian
yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap dan data yg diperoleh dianalisis secara statistik
dengan
ansira
pada
taraf
* = Perubahan viskositas paling signifikan
kepercayaan. Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 5
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014 Tabel 6. Persen (%) Pengikatan Radikal Bebas Konsentrasi Krim (bpj) 1 2 4 8 16 Penelitian
0,682 0,611 0,551 0,458 0,301 mengenai
pengamatan pH, pengamatan viskositas, pengamatan tetesan terdispersi.
% Pengikatan Radikal Bebas 12,666 20,999 27,989 38,905 57,464
Absorbansi
pengaruh
ISSN: 2338-0950
Uji yang dilakukan memberikan hasil sebagai berikut : 1. Pengamatan
organoleptis
ekstrak metanol kulit buah rambutan Ekstrak metanol kulit buah rambutan berwarna coklat tua, tidak berbau, stabil
variasi
konsentrasi ekstrak metanol kulit buah
dalam penyimpanan.
rambutan (N. lappaceum L.) pada tipe
2. Pengamatan
minyak dalam air (m/a) untuk melihat
krim.
kestabilan dari krim antioksidan dari N.
Pengamatan
lappaceum
menunjukkan
L.
dan
terhadap
membandingkan
organoleptis
secara bahwa
terhadap
organoleptis tidak
terjadi
aktifitas antioksidan dari N. lappaceum L.
perubahan terhadap sediaan krim setelah
sebelum dan sesudah dibuat krim.
kondisi penyimpanan dipercepat dimana sediaan krim tetap berwarna coklat.
Kulit buah rambutan yang telah
3. Penentuan tipe emulsi
dikeringkan dimaserasi dengan metanol 80% dan menghasilkan estrak kental.
Penentuan tipe emulsi menggunakan
Sebelum membuat formula ekstrak kulit
uji pengenceran, uji dispersi zat warna
buah rambutan, diawali dengan penentuan
menggunakan
basis krim dan bahan-bahan yang akan
hantaran listrik pada sebelum dan setelah
digunakan. Setelah didapatkan basis krim
kondisi penyimpanan dipercepat. Uji
yang akan digunakan selanjutnya membuat
metilen
pengenceran
biru
dan
uji
menunjukkan
formula dengan variasi konsentrasi ekstrak
bahwa sediaan dapat terencerkan dengan
kulit buah rambutan yaitu 1%, 2%, dan 3%.
air sehingga membuktikan bahwa sediaan
Penentuan konsentrasi krim didasarkan
krim tersebut tipe emulsi m/a. Uji
dari hasil penelitian sebelumnya yang konsentrasi
ekstrak
yang
dispersi
zat
warna
memperlihatkan perubahan warna sediaan
mempunyai
aktivitas antioksidan adalah 1%, 2% dan
dari
coklat
menjadi
biru.
Hal
ini
3%.
disebabkan volume air yang terkandung Ketiga formula tersebut dilakukan
dalam sediaan krim cukup besar sehingga
evaluasi fisik dengan parameter-parameter
zat warna metilen biru yang mudah terlarut
dalam air sehingga mampu mewarnai yang meliputi pengamatan organoleptis, Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 6
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014 sediaan.
Uji
dispersi
zat
ISSN: 2338-0950
warna
masing untuk konsentrasi ekstrak metanol
memperlihatkan perubahan warna sediaan
kulit buah rambutan 1%, 2%, dan 3%
dari coklat menjadi biru.
adalah 11200 cps; 10133,33 cps; dan
Uji konduktivitas atau uji hantaran listrik
yang
dilakukan
7733,33 cps. Setelah kondisi penyimpanan
menampakkan
dipercepat ketiga formula mempunyai
berpijarnya bohlam lampu yang digunakan
viskositas berturut-turut sebesar 11866,66
karena air sebagai fase luar mampu untuk
cps; 11600 cps; dan 8533,33 cps.
menghantarkan listrik. Berdasarkan hasil
Hasil
evaluasi
analisis
pengujian, ini membuktikan bahwa seluruh
terhadap
sediaan krim mempunyai tipe emulsi m/a
menunjukkan
dan juga tidak menunjukkan inversi fase
mengalami
setelah kondisi penyimpanan dipercepat.
signifikan setelah kondisi penyimpanan
4.
dipercepat. Hal ini dapat dilihat pada nilai
Penentuan pH pH krim mengandung konsentrasi
perubahan
statistik
viskositas
krim
bahwa
sediaan
krim
perubahan
yang
sangat
Fh sebesar 6,19, nilai Ft5% sebesar 5,14
ekstrak metanol kulit buah rambutan 1%,
dan
2%, dan 3% sebelum kondisi penyimpanan
menunjukkan adanya perubahan viskositas
dipercepat adalah 5,65 , 5,36 dan 5,00. pH
yang sangat signifikan terhadap perbedaan
krim mengandung konsentrasi ekstrak
konsentrasi ekstrak kulit buah rambutan.
metanol kulit buah rambutan 1%, 2%, dan 3%
setelah
kondisi
nilai Ft1% sebesar 10,92 yang
Banyak
penyimpanan
faktor
yang
dapat
mempengaruhi viskositas suatu sediaan
dipercepat adalah 5,79 , 5,43 dan 5,16.
krim, selain faktor pencampuran atau
. Peningkatan maupun penurunan pH yang
pengadukan
terjadi
penyimpanan
pemilihan surfaktan, dan zat pengental.
dipercepat masih memenuhi kisaran pH
Selain itu dapat disebabkan karena terjadi
fisiologi kulit normal yang berkisar 4,5 –
penguapan air karena pengujian viskositas
6,5 sehingga stabilitas dan kenyamanan
dilakukan di dua suhu yang berbeda (suhu
penggunaan sediaan krim tetap terjaga
5°C dan 35°C) dan terjadi flokulasi dari
dengan baik. (Burgess, 2005 dan Light,
droplet
2004)
kekentalan pada ketiga formula.
5.
setelah
kondisi
Pengukuran viskositas
sehingga
Ketiga
Viskositas krim diukur menggunakan
saat
peningkatan
membuat
terjadi
formulasi viskositas
emulsi,
peningkatan
mengalami selama
viscometer “spindle” no. 7. Sebelum
penyimpanan dan hasil analisis dengan
kondisi penyimpanan dipercepat, masing-
metode
Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 7
rancangan
acak
lengkap
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014
ISSN: 2338-0950
menunjukkan perubahan viskositas yang
(minyak), yaitu biasa terjadi pada emulsi
sangat signifikan. Hasil analisis lanjutan
tipe a/m, maka cenderung terbentuk
menggunakan metode uji Beda Nyata
endapan (sedimentasi).
Jarak
8.
Duncan
(BNJC)
menunjukkan
Uji aktivitas krim
perubahan viskositas krim pada formula III 11,004 > 6,67
non
Meskipun ketiga formulasi krim
signifikan,
antioksidan dinyatakan stabil, uji aktivitas
formula I-11,57<34sangat signifikan, dan
dilakukan hanya pada satu formula yaitu
formula
formula I. Formula I dinyatakan paling
II-III11,004
signifikan.
Hasil
menunjukkan
>27,37sangat
analisis
formula
I
lanjutan
yang
stabil diantara formula yang lain karena
tidak
dari pengujian kestabilan yaitu pengujian
mengalami perubahan viskositas yang
viskositas, formula I yang menunjukkan
signifikan.
perubahan yang tidak signifikan meskipun
6.
dari uji kestabilan lain yaitu organoleptik,
Pengukuran tetes terdispersi
Hasil pengamatan tetes terdispersi tidak
tipe emulsi dan pH, ketiga formula tidak
dilakukan
memberikan hasil yang sesuai.
perhitungan
ukuran
tetes
terdispersi. Hal ini dikarenakan ukuran
Aktivitas pengikatan radikal bebas
tetes terdispersi dari semua krim sangat
yang
kecil baik sebelum maupun setelah diberi
UV/Vis untuk basis krim dan variasi
kondisi penyimpanan dipercepat.
konsentrasi ekstrak dalam krim (bpj) :
7.
Pengukuran volume kriming
basis krim yaitu 7,31 %; 1 bpj yaitu
Hasil pengamatan memperlihatkan
12,66 %; 2 bpj 20,99 %; 4 bpj yaitu
bahwa tidak terjadi kriming pada sediaan
27,98%, 8 bpj yaitu 38,90 % dan 16 bpj
krim
yaitu 57,46 %, hal tersebut menunjukkan
setelah
dipercepat.
kondisi
Secara
penyimpanan
spektrofotometer
bahwa aktivitas penghambatan radikal
(minyak)
bebas krim yang mencapai 50% adalah 16
mempunyai densitas yang lebih besar
bpj yang tiga kali lipat daripada aktivitas
dibandingkan dengan fase pendispersi (air)
ekstrak yang penghambatan 50% radikal
pada
bebas sebesar 4,50 bpj.
emulsi
terdispersi
tipe
m/a
hal
pada
ini
dikarenakan fase
teori,
diukur
yang
dapat
meningkatkan kekentalan sediaan krim,
Berdasarkan hasil pengamatan dan
sehingga tidak terjadi kriming. Namun
analisa statistik dapat disimpulkan bahwa :
sebaliknya
(air)
1. Sediaan krim ekstrak metanol kulit
besar
buah rambutan (N.lappaceum L.) yang
dibandingkan dengan fase pendispersi
paling stabil secara fisik yaitu krim
memiliki
jika
fase
densitas
terdispersi
yang
lebih
Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 8
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(2): 1-9 Agustus 2014
ISSN: 2338-0950 Available from: http://www.academicjournals.org/AJ B
yang mengandung esktrak dengan konsentrasi 1 %. 2. Aktifitas penghambatan 50% radikal
Lachman, L. dan Lieberman, HA., 1994, Theory and practice of pharmacy. John Wiley and Sons, New York, hal. 508, 549
bebas pada krim adalah 12,359 bpj. Perlu dilakukan uji kandungan kimia
terhadap
kulit
rambutan
(N.
Liebermen, HA., 1998, Pharmaceutical dosage forms, disperse system, Vol. II. Marcel Dekker Inc. New York, hal. 236-233
lappaceum L.).
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Alibasyah, M. Manfaat rambutan. http://adsense@amp. (diunduh pada tanggal 20 Januari 2010)
Light, D., 2004,Cells, Tissues, and Skin, Chelsea House Publishers, Philadelphia, hal. 92-98.
Allen, LV., 1998, The art, science, and technology of pharmaceutical compounding, American Pharmaceutical Association. Washington D. C.. hal. 173
Setiawan, D., 2003,Atlas tumbuhan obat Indonesia, Edisi 3. Trubus Agriwidya, Jakarta, hal. 116-117 Sukmayanti., 2010,Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol kulit buah . rambutan (Nephelium lappaceum L). Skripsi Fakultas Farmasi, Makassar.
Banker, GS., 1997, Modern pharmaceutics drugs and the pharmaceutiucal science, Marcel Dekker Inc. New York 7thvol,hal. 355
Thitilertdecha, N, Teerawutgulrag, A, Rakariyatham, N., 2008, Antioxidant and antibacterial activities of Nephelium lappaceum L. extract, Chiang Mai. Thailand. (diunduh 20 januari 2010).
Burgess CM., 2005, Cosmetic dermatology. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany, Available as PDF file. Cairns, D., 2008, Intisari kimia farmasi. Ed. 2. Terjemahan oleh Simanjuntak J. Jakarta; Penerbit buku kedokteran; hal. 155-158
Wilkinson, JB.,1962, Modern cosmeticology, Vol. 1. Chemical Publishing Co., Inc. New York. hal. 564
Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan., 1979, Farmakope Indonesia. Ed. 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 8, 378, 459, 535, 606 Guan,
TT, Whiteman M., 2005, Antioxidant activities of some tropical fruits,Netherlands. Agustus;
Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit Buah Rambutan (Armini Syamsidi) 9