Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
BUDIDA Y A TEBU PADA LAHAN KERING BERIKLIM BASAH SUATU USAHA UNTUK MEMPRODUKSI AL TERNA TIF PEMANIS (The Cultivation Of Sugar CaneOn WetClimate Of Rainfed Area An Effort To Produce TheAlternative Sweeteners) Oleh: SUGENG SUDIATSO*)
ABSTRACT Thetrials of cultivation of sugarcaneon wetclimateof rainfed area wascarried out at Bogal' {belongto climattic A according to Schmidtand Fergusson,1957).from1991 to 1996. Theaim of theexperimentsto get the cultivationvarietiesof sugarcanewhichhashigh total sugarcontentafter 6 months,eitherplant caneor thefirst rattooned Severalcultivars of PS87,producedby P3GI, were tested. The experimentconsistedof plant density,date of planting kind of cultivar and level of potassiumfertilizers. Theresult showedthat thePS87-22704cultivar and PS58variety (asa controll) producedthe high total-sugarcontent(15.64%and 15.89%). ' :.t-, J
RINGKASAN Penelitianbudidayatebu di lahan kering beriklim basahini dilakukan di Bogor (termasuk bercurahhujan tire A menurutklasifikasi Schmidtdan Fergusson,1957),berlangsungsejaktahun 1991 sampai 1996. Penelitian bertujuan untuk memilih kultivar tebu yang dapat menghasilkan gula-total tinggi setelahberumur 6 bulan, baik pada tanamanbarn ("plant cane") maupunpada keprasannya.Telah dicobabeberapagalur tebu basil P3GIkelompokPS87besertajumlahbibit per meterjuring, waktu tanamdan taraf pemupukanKalium. . Sebagaibasil, didapatkanPS87-22704dan PS58 (sebagaipembanding)menunjukkankandungangula-totaltinggi (15.64%dan 15.89%). "C
;c",
~'~.. ,
~:
.
'
"
-
~
~,~
J
:~~1
*) StafPengajarJurusanBudidayaPertanian.FapertaIPB
34
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
PENDAHULUAN
t
{
~
...
Lahan kering yang dimaksud adalah lahan tidak berpengairan. Sedangkan yang dimaksud denganberiklim basah adalah wilayah yang memiliki tipe curah hujan A clan B menurut klasifikasi Schmidt clan Fergusson. Menurut Sukarso, Hari Suci clanSupardi (1992), tanamantebu (Sacharum officinarum L.) yang dibudidayakan pada iklim basah, setelah berumur 6-7 bulan ada yang telah menghasilkan gula-total cukup tinggi. Hal ini berarti kesempatanmemanen gula-total dua kali setahun dapat dimungkinkan. Seperti diketahui, gula total terdiri dari sukrosa clangula reduksi (invert). Gula sukrosa dengan prosesinvertasi dapat diubah menjadi gula reduksi yaitu monosakarida glukosa clanfruktosa. Dengan demikian, basil akhir proses ini dapat berupa gula fruktosa yang biasa disebut Fructose Sugar (FS). Menurut Harbome (1988), fruktosa memiliki rasamanis 1.3 kali sukrosa, banyak tersaji dalam bentukcair. Gula ini temyata merupakanbahanpemanis altematif clanmulai semakin banyak diminati untuk dijadikan bahan baku industri. Sukrosamerupakan disakarida yang memiliki rasa manis clandapat dikristalkan. Untuk tujuan tertentu sering kristal sukrosa dicairkan kembali, dengan demikian terjadilah ketidaksangkilan (Sukarso,Harisutji clan Supardi, 1992). Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanjan, IPB, sejak Desember 1991 telah melakukan penelitian penanaman tebu untuk tujuan tersebut. Untuk itu, mulai Maret 1992 P3GI telah menyediakan 30 batang bib it perPS58 galur sebagai denganpembanding. seri PS87, dalam Umur 6-7 bulan berkadar gula-total tinggi. Percobaan menggunakan '
'I
Tujuan penelitian ini adalah : (1)Mencari populasi optimum clankultivar tebu berkadar gula-tot~l tinggi, baik dengan tanamanbarn maupun dengan keprasannya. (2)Untuk mengetahui pengarnh pemupukan kalium clanwaktu tanam yang tepat.
BAHAN DAN METODE
I
Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB Sindangbarang, Bogor. Ketinggian tempat percobaan:!:250 m dpl, dengancurah hujan tahunan> 3500 mm. Bibit untuk tanaman barn digunakan bagal dua mata, guna mencegah kegagalan tumbuh akibat kekeringan. t
~
Percobaanyang dilakukan mencakup : 1. Digunakan varietas PS58, PS60, BZ-132 clan BS 8294, serta perlakuan 2, 3, 4 clan 5 setek per meter juring. Pemupukan menggunakan 6 ku Orea/ha, 3.5 ku TSP/ha clan 4 ku KC1/ha untuk tanamanbartl, serta 9 ku Urea/ha, 3.5 ku TSP/ha clan4 ku KC1/ha untuk keprasan I.
SugengSudiatso....
35
I ,
,'0"
,~ ':~{:
-
Bul. Agron. 23(2): 34 47 (1995)
2. Dipergunakan galur: PS87-985; PS87-21178; PS87-22189; PS87-22704; clanPS87-22098; PS8721781; PS87-21607; keduanya dengan PS58 (sebagai pembanding). Pemupukan percobaan ini clan seterusnya menggunakan 300 kg N/ha, 200 kg P20s/ha clan 200 kg K20/ha, untuk "plant cane". Sedangkan,untuk percobaan yang menggunakan keprasan I, pupuk N dinaikkan 1.5 kali
dosispada"plantcane".
:
3. Dipergunakan keprasan ketujuh ga1urPS87 (yaitu: PS87-985, PS87-21178, PS87-22189, PS8722704, PS87-22098, PS877-21781, PS87-21607) clan varietas tebu (PS58 sebagai pembanding) daTipercobaan 2 serta perlakuan 2, 4, 6 clan 8 setek bibit per meter lubang tanam (juring). 4. Perlakuan pupuk N clan P seperti percobaan 2, kecuali pupuk kalium digunakan 0, 120, 240 clan 360 kg K20 per hektar pada kultivar PS87-22189; PS87-22704 clanPS58. Di samping itu, dicoba pengaruh waktu tanam (bulan lanuari, Februari clan Maret, 1995) untuk kultivar PS87-985; PS87-22704 clan PS58 (sebagai pembanding). Penentuan gula-tota1 pada percobaan 1, digunakan metode HPLC. Karena kesulitan biaya, kemudian analisis gula-totall11enggunakanmetode LuffSchorll. Sedangkan,pada percobaan selanjutnya menggunakan metode yang dianjurkan oleh P3GI dengan modifikasi yang disesuaikan oleh tersedianya peralatan. Batang contoh galur tebu denganperlakuan sarnadigiling dengan faktor perah 67.7%. Nira perahanpertama dianalisis gula invert sertagula-totalnya denganmetode titrasi menurut Lame clan Eynon. Dengan tiadanya sakarimeter digita1,;maka gula sukrosa dihitung dengan: (kadar gula-total-kadar gula reduksi) x 0.95. Bobot batang per meter juring, dihitung daTi konversi: jumlah batang per meter x panjang batang pallen x bobot batang per meter. Perkiraan bobot batangtebu per hektar dihitung daTikonversi: bobot batang pallen per meter juring x konstanta faktor juringan (9523). Produksi gula-total per meter juring dihitung daTi konversi: bobot batang per meter x kadar gu1atotal x 0.68. Perkiraan produksi gula total per hektar dihitung daTikonversi: produksi gula-total per meter juring x faktor juringan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Percobaan 1, basil tebu tiap varietas clan berbagai populasi per meter juring pada 32 minggu setelahtanam (MST) untuk tanamanbarn clan32 minggu setelahkepras (MSK) tersaji dalam Tabel 1. PadaTabel1 tampak bahwa varietas PS60, menunjukkan bobot tebu per juring tertinggi untuk tanaman barn, tetapi untuk keprasannyatidak terdapat perbedaanantar varietas. Sedangkan,jumlah bibit 4 clan 5 bagal/m menunjukkan bobot tebu lebih tinggi daripada 2 bagal/m pada tanaman barn, tetapi untuk keprasannyatidak terdapat perbedaariantara varietas. Sedangkan,jumlah bibit 4 clan 5 bagal/m menunjukkan robot tebu lebih tinggi daripada 2 bagal/m pada tanaman barn, tetapi untuk keprasannyatidak berbeda.
;...~-. BudidayaTebu PadaLahanKering. ...
36
-
Bul. Agron. 23(2): 34 47 (1995)
Tabell.
Hasil tebu per meter juring tiap varietas clanpopulasi pada 32 MST clan 32 MSK Hasil tebu per meter Juring
~ ,
Perlakuan Tanarnan Pertarna
i
kg
;1:
j 'J
)
Keprasan I
Varietas PS58 PS 60 BZ 132 BS 8294 Jumlah setek/m 2 3 4 5
15.97b
17.74a
22.58a 16.84ab 16.52ab
19.57a 18.29a 17.70a
14.19b 17.21ab 20.44a 20.07a
18.07a 17.44a 19.44a 18.65a
: '.
Keterangan: Angka yangdiikuti denganhuruf yangsarnapadakolom yangsarnatidak berbedanyata padataraf5% uji BNJ. ' Pada Tabel 2 disajikan kandungan gula-total baik pada 32 MST untuk tanaman barn maupun
1
32MSKuntuktebukeprasan I. Daritabeltersebutnarnpakbahwaperbedaan kandungan gula-total baik tanamanbarn maupun pada keprasannyamenunjukkan perbedaansebesar2%-3% pada tanarnan berumur 32 minggu. Analisis kandungan gula-total pada berbagai umur tanarnan disajikan pada Tabel 3. Tarnpak bahwa kandungan gula total pada umur 20 MSK cukup tinggi. Tetapi, apabila dilihat basil tebu per
.
meterjuring, masihmenunjukkan kuantumyangbelumtinggi.Olehsebabitu, perlupertimbangan
:
tersendiri mengingat di sarnping rendemen, sangat penting tingginya basil tebu per saWall luas. Penurunan kandungan gula-total pada keprasanI dibandingkan tanarnanbarn, mengakibatkan penurunanbasil gula-total per meter juring. Hal ini mungkin diakibatkan oleh kurangnya pemberian
1
harayangdapatmemacupembentukan gula,mengingat bobottebupermeter juring tidakmenunjuk-
i
kan penurunan. j{,!jy(1 1~~;: : Jf1.!bfibci~~
i
'
"ffi.
..
T
t_~j.~
.,~ -
...k
~~n& _1.:...1
'.(
'-'J:.l.f~J;1,-81~~r..
. Sugeng Sudiatso. ...
, I
; ;?gi4'...::H.~im
. . 37
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
Tabel 2. Kandungangula-totaltiap varietasclanjumlah per m juring pacta32 MST clan32 MSK. KandunganGula - Total Perlakuan TanamanPertama Varietas PS 58 PS 60 BZ 132 Jumlahsetek/m
2 3 4 5
KeprasanI %
,
16.26 13.58 16.04
13.40 10.61 13.58
-
11.78 12.95 11.79 12.80
Keterangan: Kandungangula-totalantarvarietasclanantarpopulasitidak dilakukananalisisstatistik.
Tabel 3. Kandungansukrosa,gula reduksi clangula-totalvarietastebu pacta20, 28 clan32 MSK (%). ( Varietas PS 58
Sukrosa 20 28 32 12.22 8.74 12.25
Gula reduksi 20 28 2.15 (MSK) ~:50
32 1.15
Gula-total 20 28 32 12.18 11.24 13.40
PS60 BZ132 BS8294
6.08 8.86 9.37
2.34 2.12 2.14
1.76 0.61 1.10
8.34 8.00 10.61 10.98 11.10 13.62 11.51 8.89 11.69
5.70 10.08 7.28
8.85 13.01 10.59
2.30 1.02 1.61
Sumber: Rajagukguk(1994) Pactapercobaan2, bobot batangtebu tanamanbaru per meterjuring tersaji pactaTabel 4. Kultivar PS87-22704menunjukkanbobot batangper meterjuring tertinggi (23.017kg) sekalipun tidak berbedadenganvarietaspembandingPS58demikianjuga kandungangula-totalnya.PS8721718memiliki bobot batangper meterjuring terendah(8.50 kg), namunmemiliki kandungangula total tertinggi (18.77%). Apabila diperhitungkanbasil gula-total per meterjuring nampakbahwa PS87-22704clanPS58menunjukkanbasil tertinggi.
BudidayaTebu PadaLahanKering. ...
. .
38
i
,j
!
1 j
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
Tabel 4. Bobot batang clankandungan gula-total pada tanarnantebu berumur 30 MST
.
Varietas
ji
Bobot Batang
Kandungan Gula
(kg/miuring)
Sukrosa Gula-reduksi
Gula-total
0/
i
,,0
..
~s '""'.-
,
PS58 PS87-985
21.60ab 11.35cd
11.72bc 13.44ab
3.55b 3.83b
15.89b 16.96ab
PS87-21718 PS87-22704
8.50d 23.02a
15.21a 10.02c
2.76b 5.24a
18.77a 15.64b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sarnapada kolom yang sarnatidak berbeda nyata pada taraf5% uji BNJ.
t
PadaTabel5 disajikan basil gula-total per meterjuring clanperkiraan basil gula-total per hektar. Terlihat bahwa basil gula-total per hektar PS87-22704 clanvarietas pembanding (PS58) menunjukkan basil yang cukup tinggi. Dibandingkan dengan data percobaan yang didapat di P3GI, maka diajukan Tabel 6 sebagai berikut. Narnpak bahwa, terdapat kemiripan be:saran,hanya pacta PS58 dan PS87-22704 yang menunjukkan tebu percukup meterbesar. juring yang cukup besar.Hal ini menunjukkan bahwa kemarnpuan bertunas pactabobot PS87-22704 '
;
Lain halnya dengan kandungan gula-total dari dua daerahyang berbedakeadaannya(Tabel 7). Kandungangula reduksi di daerahbasah(Bogor) terbentuk lebihbesar daripadadaerahP3GI, keadaan sebaliknya terjadi pada kandungan sukrosanya. Besarnya kandungan sukrosa dapat menyebabkan besarnyagula-total. Hal ini dapat dimengerti karena dari sukrosa yang terbentuk dapat dibuat gula reduksinya dengan memberikan enzim invertase. Dengan demikian gula-total yang terbentuk dapat menjadi lebih besar. Dengan percobaan lain pactasaat dan tempat yang sarna, tetapi menggunakan kultivar PS87 lainnya temyata didapatkan kemiripan basil (Tabel 8). Dari percobaantersebut tampak bahwa bobot tebu per meter juring terberat ditunjukkan oleh PS87-22098 dan PS87-21607, nyata lebih tinggi daripada PS58 (pembandingnya). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan batang tebu kedua kultivar tersebut cukup baik dan mempunyai bobot seperti yang diusahakan di lahan sawah. Sedangkan, bobot tebu per meter juring nyata terendah adalah PS87-21781. Namun demikian, kandungan gula - totalnya tidak berbeda dengan pembanding, sehingga jika diperhitungkan basil gula-totalnya tidak terlalu rendah. Pactatabel ini narnpak bahwa basil gula-total per meter juring, narnpak terbesar dicapai oleh PS87-21697.
,
Sugeng Sudiatso. ...
. ..
"
39
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
Tabe15. Hasil gula - total per/mjuring clanbasil gula-total per hektar (kgim). Varietas
Gula-total per meter Juring (kg)
PS58 PS87-985 PS87-21718 PS87-22189 PS87-22704
Hasil gula-total per hektar (ku)*
2.34a 1.30b 1.09b 1.78ab 2.44a
223.3 124.2 103.8 169.3 231.9
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sarnapada kolom yang sarnatidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNJ. *) tidak diadakan uji statistik. Padapercobaan3, dilakukan pengarnatankeprasanI ketujuh kultivar denganpembanding PS58 yang ditanam pada percobaan2. PadaTabe19 dapat diketahui bahwa pada umur 26 MSK, bobot tebu per meter juring terbesar dicapai oleh PS87-22704 nyata lebih tinggi daripada bobot pembandingnya
(PS58).
;
Di sarnping itu, PS58 nyata lebih tinggi daripada semua kultivarPS87, kecuali PS87-21607. Hasil gula-total tertinggi ditunjukkan oleh kultivar PS87~22704,yakni ,1747.37 g per meter juring, sedangkanbasil terendah ditunjukkan oleh PS87-21718, yakni 502.56 g per meter juring. Dalarn percobaan 3 lainnya, dicoba berbagai jumlah bibit per meter juring untuk dua kultivar dengan PS58 sebagaipembanding. Tabel 6. Bobot tebu per batang clanper meter juring Varietas PS58
Bobot tebu per batang 1) 3) 0.92 2.03
PS87-985 PS87-21718 PS87-22189 PS87-22704
1.14 1.29 1.12 1.24
1.92 1.79 1.90 1.97
Keterangan : 1) Sukarso, Harisutji clan Soepardi (1992) 2) Sukarso, Trijanto clanHarisutji (1993) 3) Data percobaan ini 1994
BudidayaTebu PadaLahanKering. ...
kg
Bobot tebu per meter juring ~) 3) ; 21.59
10.21 9.25 16.04 12.99
11.35 8.50 16.54 23.02
. , .
40
"'...~ Bul. Agron.
Tabel
23(2): 34 - 47 (1995)
7.
Kandungan
gula
,~;.:-~!#
reduksi,
sukrosa
clan gula-total
(%).
-
Varietas
Gula
Reduksi
Sukrosa
Gula- Total
1)
3)
3)
1)
2)
3)
PS58
2.14
3.55
13.33
11.72 %
16.14
-
15.89
PS87
1.03
3.83
19.01
13.44
20.99
16.85
16.96
PS97-22189
0.43
1.42
19.17
13.79
20.56
16.49
15.77
PS87-22704
1.32
5.24
17.65
15.64
19.85
15.47
15.64
Keterangan
: 1) Sukarso,
Harisutji
2) Sukarso,
Trijanto
3) Data
Tabel
8.
Bobot
Varietas
clan Soepardi clan Harisutji
percobaan
batang
1)
(1992) (1993)
ini (1994)
per meter
juring
clan kandungan
BobotBatang
pacta tanarnan
berumur
Kandungan Gula
; Sukrosa
gula-total
Gula-reduksi
Hasilgula-total
Gula-total
k
'O~
g
:
k
:/0
PS58
11.75b
11.07b
4.28a
PS87-22098
13.75a
7.94c
4.33b
28 MST
/
...
.
g
.
*
mJunng
)
15.35bc
1.80
12.27c
1.69
...
I
\...
PS87-21781
~
PS87-21607
9.85c 13.65a
14.31a
2.76b
17.07b
1.68
13.56b
4.53c
18.09a
2.47
;;
,; \'
Keterangan
: Angka
:
yang
diikuti
huruf
yang
sarna pacta kolom
yang
sarna tidak
berbeda
nyata
taraf 5% uji BNJ. *) Tidak dianalisis statistik.
, 1 Hasil
interaksi
dua kultivar
lainnya
tanarnan
per meter
ke dua faktor
tersebut
menunjukkan juring
bertunas
bobot
tersaji
pacta Tabell
tebu tertinggi
narnpak
mengakibatkan
clan semakin
kecilnya
pacta dua bibit
penurunan
per meter
juring.
tebu sebagai
gula antar Bobot baik
bobot
PS87-22189,
kadar
sukrosa,
interaksinya
varietas
per meter
maupun
tetapi
Sugeng Sudiatso. ...
varietas
clan gula tidak
nyata
total
antar
perlakuan
pacta uji F, maka
dicoba.
Semakin
rapat
menurunnya
Disarnping
jumlah
dapat
bibit
disajikan
itu,
per meter kandungan
pacta Tabeili.
gula-total tebu
gula-reduksi
dengan
yang
PS58
semakin berkurangnya curah-hujan dapatmendukung kurangbaiknyapertumbuhan. beserta
kultivar
akibat
bahwa
kemarnpuan
Mengingat
semua
bobot
ini nampak
I
juring
batang
O. Pacta tabel
,.
!
pacta
tidak
juring
perhitungan berbeda
nyata basil
dengan
dipengaruhi gula-totalnya
oleh varietas. per meter
Narnpak
juring
lebih
PS58 tinggi
menunjukkan dari
kultivar
PS87-22704.
, ..
41
-
Bul. Agron. 23(2): 34 47 (1995)
Tabel9.
Bobot tebu, kandungan gula clanbasil gula-total per meter juring Kandungan gula (%)
Varietas
Bobot Tebu g
Hasil Gula-Total Sukrosa
Reduksi %
Gula- Total
i
PS58 PS87-985 PS87.:.21718
13218.3b 8.65 6 369.6cd 9.75 5114.5d 11.17
3.67 3.40 2.72
13.67 13.67 14.47
1 144.82ab 567.23b 502.56b
PS87-22189 PS87-22704 PS87-22098
9453.3bcd 8.65 19524.7a 9.32 9806.2bcd 9.50
3.12 3.34 3.27
12.23 13.16 13.26
796.95b 1 747.37a 910.43b
PS87-21781 PS87-21607
8934.1bcd 11899.0bc
2.21 2.63
12.73 11.33
790.15b 965.13b
9.54 8.27
. .I"
}~
~
~~
,
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sarnapada kolom yang sarnatidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNJ. :
Pada percobaan4, dilaksanakan pemupukan Kalium bertaraf. Tabel12 menyajikan kadar gula daTikultivar clantaraf pemupukan kalium. Antar perlakuan varietas temyata tidak berbeda menurut taraf 5% uji BNJ, tetapi perlakuan pemupukan K menunjukkan bahwa semakin tinggi taraf pemupukankalium semakin tinggi kandungan gula-totalnya. . Pola peningkatan kadar gula-total ini adalah linier, memenuhi persamaanY=II.2852+0.0169X (r2=0.6978). Kejadian tersebut dapat dimengerti, seperti diketahui unsur kalium memegang peranan penting antara lain dalarn metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim d~larn respirasi yang diaktitkan oleh kalium yaitupirufat kinase. Dari proses respirasi ini didapatkan energi yang digunakan dalarn proses metabolisme tumbuhan, misalnya metabolisme karbohidrat, metabolisme protein clan lainlain. Sudah barang tentu, ketersediaanunsur lainnya barns cukup tersedia. Tabel13 menyajikan bobot batang clankandungan gula-total per meter juring tiga kultivar clan empat taraf pemupukan kalium. Antar perlakuan varietas temyata tidak berbeda pada taraf 5% uji BNJ. i- ~;;,c'C:fi,.'! ,Ii .c.. ." ""'~"~-C\\~';~':;",-:i;:
,'"
'-':;
.
f
, . i:'1~'!";.
oj
.
Budidaya Tebu Pada Lahan Kering. ...
42
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
Tabell0. lnteraksi varietasdenganjumlah bibit terhadapbobot tebu per meterjuring (kg) pada26 MST. Jumlahbibit per meterjuring*) 4 6
Varietas 2
1
PS58 PS87-22189 PS87-22704
0.94 a 0.60bc 0.59 bcd
0.68 b 0.52 bc 0.43 cd
8
0.55 bcd 0.54 bcd 0.46 cd
0.58 bcd 0.46 cd 0.42 d
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sarnatidak nyata berbedapada 5% uji BNJ, bibit digunakanbagalduaroam. r
Tabeill. Bobottebu,kandungangulaclanbasilgula-totalpermeterjuring tiga varietaspada26 MST. Kadargula (%) Varietas
Bobot tebu
Hasil gula-total Sukrosa
kg
1
,
I
Reduksi %
Gula-total ;... i
kg
PS58 PS87-22189
15.12a 11.48b
7.96 7.53
3.10,' 2.36
11.45 10.26
0.417a 0.295b
PS87-22704
14.60a
6.89
3.24
10.47
0.351ab
nyatapadataraf5% uji BNJ.
i "
I..
i i c
i I
It'
Responbobot tanarnantebuterhadappemUfukankalium menunjukkanpola kuadratikdengan persarnaan: Y=12.0002+0.0103X-0.00018X2(r =0.56002);sedangkan,basil gula-totalmenunjukkanpola kuadratikdenganpersarnaan:Y=0.924+0.00217X-0.000OI X2 (r2=0.7721). Dengan demikian gula-total maksimum dapat diduga tercapai pada pemupukan kalium sebanyak 108.5 kg K20/ha.
Sepertidiketahui,padaumur4 sampai5 bulan,tanarnantebuyangditanamdalarnbulanJanuari masihmendapatkanhujan relatif tinggi dibandingkandenganyang ditanarndalarnbulan Februari clanMaret. Menurunnyabasil tebu per meterjuring ini berkorelasidengankandungangula-total (sekalipuntidak berbedanyata). Di lain pihak, varietas PS58 menunjukkankeunggulandibandingkankultivar yang diuji. Narnpaknya,basil persilangandalam1972,merupakanvarietasunggulseri BM 261 masihmemiliki keunggulantersendiri, baik pada daerahkering beriklim kering, maupundaerahkering beriklim basah. Sugeng Sudiatso. ...
. ..
43
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
Tabel12. Kadar gula tiga varietaspadapemupukankalium pada26 MST (%) Perlakuan Varietas PS58 PS87-22189 PR87-22704 PupukK20 (kg/ha) 0 120 240 360
Sukrosa
Gula reduksi
Gula-total
11.14 11.12 10.96
3.50 2.78 3.50
14.64 13.90 14.46
8.12 9.86 11.85 14.48
3.40 3.30 3.13 3.21
11.52d 13.16c 14.98b 17.69a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sarnapadakolom yang sarnatidak berbedanyata padataraf5% uji DMRT. Tabel13. Hobot batangclangula-totalper meterjuring (kg) padatiga varietasclantarafpemupukan kalium. ,
Perlakuan
Bobot batangtebu
;
Bobot gula-total
I
Varietas PS58 PS87-22189 PS87-22704 PupukK20 (kg/ha) 0 120 240 360
kg 13.59 12.46 12.79
1.37 1.16 1.28
11.46c 14.56a 11.82bc 13.87ab
0.56 c 1.36b 1.21b 1.66a
,-.
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sarnapadakolom yang sarnatidak berbedanyata padataraf5% uji DMRT.
,.!
.
I.B~
..~:ยป ~
BudidayaTebu PadaLabanKering. ...
44
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
Masih perin ditelaah bagaimana tebu yang ditanam dalarn bulan Oktober, November clan Desember. Mengingat dalarn bulan Oktober, merupakan awal musim hujan bagi Nusantara yang terletak di sebelah Selatan khatulistiwa. Dengan awalnya penanarnan, memiliki kesempatan baik untuk pertumbuhan bagi keprasannyasetelahberumur 6 sarnpai 7 bulan kemudian. Paling tidak, tebu telah tertanarn di dalarn tanah sekalipun harus tumbuh dalarn bulan-bulan kurang hujan clan merupakan penutup tanah yang baik bagi lahan yang mudah tererosi dalarn musim hujan berikutnya. Tabel 14. Bobot tebu, kandungan guia-total clanbasil gula-total per meter juring pada umur 24 MST.
Perlakuan Waktu tanam Januari Februari Maret Varietas PS58 PS87-985 PS87 - 22704
Bobot Tebu (kg/mjuring)
Kadar Gula- Total (%)
15.75 a 10.99b 8.93 b
13.00 10.07 12.03
2.05 1.11 1.07
12.56a 9.34b 13.77a
13.87a 10.98b 10.26b:
1.74 1.03 1.41
"
Hasil Gula- Total (kg/mjuring)
,
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sarnapada k~lom yang sarnatidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNJ. KESIMPULAN
DAN SARAN
1. Sesuaidengan basil penelitian Sukarso et al. (1992), kultivaryang dicobakan pada umur 6 sarnpai 7 bulan, telah menghasilkan tebu persatuanluas clan gula-total cukup tinggi. 2. PS58 clanKultivar PS87, antara lain PS87-22704, menunjukkan bobot tebu (2.03 kg clan 1.97 kg per meter juring) dan gula-total per saWall luas yang cukup tinggi (15.89% clan 15.64%). 3. Gula-total tertinggi (sebesar 1.277 kg per meter juring) diduga dapat tercapai pada pemupukan 108.5 kg K20/ha. 4. Keempat varietas (PS58, ps60, BZ132 clan BS8294) dengan empat setek per meter juring, baik tanarnan barn maupun keprasan I, menunjukkan basil tebu per meter juring tertinggi (20.44 kg clan 19.44 kg) clanbasil gula-total keprasan I sebesar11.79%.
fl. 10 ".~ ,'po
~
SugengSudiatso....
; "
. . 45
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (1995)
5. Di daerah Bogor, waktu tanam tebu dalam bulan Januari 1995 menghasilkan bobot tebu per meter juring tertinggi (15.75 kg) dibandingkan yang ditanam dalam bulan Februari clan Maret 1995 (10.99 kg clan 8.93 kg). Saran yang diajukan sebagai berikut : Dalam percobaan ini barn tujuk PS87 dari tigapuluh tujuh yang tersediakan oleh P3GI untuk tujuan ini. Untuk tujuan komersial perlu adanyaperluasanareal clanpengendalian hama clanpenyakit terpadu lebih rinci clan sangkil.
UCAP AN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada: Ir. Purwono, MS. sebagai koordinator lapang program penelitian ini, clankepadapelaksanalapang delapanMahasiswa Agronomi Tingkat Akhir yaitu: Kristanto, H., Rajagukguk, Y.P., Fatkhu Rokhman, Linda Sudarti, Dwi Guntoro, Ganjar Asmorotontro, Nanik Ngestiningsih clanNurwanto.
DAFTAR:PUSTAKA
::
Dwi Guntoro. 1995. Uji hasil keprasan varietas tebu (Saccharl{m officinarum L.) lahan kering pada daerah beriklim basah. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Fatkhu Rokhman. 1994. Uji adaptasi varietas tebu (Saccharum officinarum L.) lahan kering pada daerah bercurah hujan tinggi, Bogor. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Ganjar Asmorotontro. 1995. Adaptasi varietas tebu (Saccharum officinarum L.) lahan kering pada daerahberiklim basahdalam berbagai kepadatanpopulasi: Skripsi JurusanBudidaya pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Gravis, K. A. and F. A. Martin. 1989. Path coefficient analysis of plantcane yield component in sugarcane.Autumn: 30 - 31. Harborne, J.B. 1988. Introduction to Ecological Biochemistry. Academic Press.Toronto. 3rd ed. pg. 205. Hutasoit, G. H. 1986. Enxymatic conversion of glucose to fructose (abstract) In Clayton, J. L. and H. Handojo (ed) Proc. XIX Congress of International Society of Sugarcane Technologists, Jakarta, Indonesia. (3): 1343.
BudidayaTebu PadaLahanKering. ...
. .
46
Bul. Agron. 23(2): 34 - 47 (I. 995)
Kristanto, H. 1993. Uji varietas tebu (Saccharum officinarum L.) di daerah bercurah hujan ting~i (Bogor) dengan berbagai populasi. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Linda Sudarti. 1994. Uji adaptasivarietas tebu lahan kering (Saccharum officinarum L.) pada daerah bercurah hujan tinggi (Bogor). Skripsi Jurusan Budidaya pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Muchtar, M. 1982. Sirop fruktosa tinggi sebagai pengisi kekurangan gula tebu yang serba guna. Majalah PerusahaanGula. Pasuruan.XVIII (4): 407-409. I
I
Nanik Ngestiningsih. 1996. Pengaruh pemupukan kalium terhadap pertumbuhan clan produksi gula-total tiga varietas (Saccharum officinarum L.) lahan kering pada daerah dengan curah hujart tinggi. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Nurwanto. 1996. Pengaruhwaktu tanarnterhadapkandungan gula total tiga varietas tebu (Saccharum officinarum L.) lahan kering di daerah beriklim basah. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Rajagukguk, Y. P. 1994. Pengujian basil keprasan pertarna beberapa varietas tebu (Saccharum officinarum L.) pada berbagai populasi. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. (Tak dipublikasikan). Sukarso,G., T. Harisutji. clanG. Soepardi. 1992. Kadar gula total varietas tebu umur 6 - 7 bulan seri gula - total PS87. Berita P3GI, Pasuruan7: 1.
, ,
,~[.;, ,,-~;
.
'
. SugengSudiatso. ...
47