ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
PELATIHAN CORE STABILITY DAN BALANCE BOARD EXERCISE LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DIBANDINGKAN DENGAN BALANCE BOARD EXERCISE PADA MAHASISWA USIA 18 – 24 TAHUN DENGAN KURANG AKTIVITAS FISIK Oleh : Abdurahman Berbudi BL*, N.Adiputra**, Sugijanto*** *Prodi fisioterapi, Poltekkes Dr. Rusdi, Medan **Ilmu Faal, Universitas Udayana, Bali ***Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta ABSTRAK Gaya Hidup Sedentary menimbulkan dampak negative bagi kesehatan sehingga akan menimbulkan kegemukan atau obesitas, dimana hal ini akan juga menyebabkan gangguan keseimbangan dan juga resiko terjadinya jatuh bahkan akan menyebabkan terjadinya cidera, untuk memperbaiki hal ini maka aktivitas fisik harus di tingkatkan, dan juga untuk meningkatkan keseimbangan ada beberapa latihan seperti core stability dan balance board. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa apakah latihan core stability dan balance board exercise lebih baik dalam meningkatkan keseimbangan dibandingkan dengan balance board exercise pada mahasiswa usia 18-24 tahun dengan kurang aktivitas fisik. Design penelitian ini menggunakan metode penelitian experimental study pre dan post design. Dimana sampel didapatkan berjumlah 28 orang yang didapatkan dari hasil systematic random sampling. Pada kelompok pertama dilakukan latihan gabungan core stability dan balance board (n=14). Kelompok kedua dilakukan hanya latihan balance board. Karakteristik subjek penelitian didapatkan nilai rerata aktivitas fisik pada kelompok latihan core stability dan balance board (314,68) Mets-menit/minggu, Dan rerata nilai keseimbangan sebelum pada kelompok 1 (14,00) detik pada kelompok balance board (286,4) Mets-menit/minggu. dan rerata nilai keseimbangan sebelum (11,56) detik. dari data yang didapatkan diatas kemudian dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Shapiro wilk didapat bahwa pada core stability dan balance board p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal, pada kelompok balance board didapat nilai p>0,05 maka data berdistribusi normal. Uji beda sebelum dan sesudah pada kelompok core stability dan balance board dengan menggunakan Wilcoxon signed rank test didapatkan nilai p= 0,001. p<0,05. Uji beda sebelum dan sesudah pada kelompok balance board dengan menggunakan paired sample test didapatkan nilai p=0,0002 p<0,05 maka didapatkan hasil yang bermakna terdapat perbedaan signifikan. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa kelompok perlakuan core stability dan balance board dengan hanya balance board saja dapat meningkatkan nilai keseimbangan standing stork test mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik. Kata kunci : Keseimbangan, Aktivitas Fisik, Core Stability, Balance Board.
134
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
CORE STABILITY AND BALANCE BOARD EXERCISE BETTER IMPROVING BALANCE COMPARED WITH BALANCE BOARD EXERCISE IN STUDENTS AGES 18-24 YEARS WITH LESS PHYSICAL ACTIVITIES By : Abdurahman Berbudi BL*, N.Adiputra**, Sugijanto*** *Prodi fisioterapi, Poltekkes Dr. Rusdi, Medan **Ilmu Faal, Universitas Udayana, Bali ***Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
ABSTRACT Sedentary Lifestyle has negative impact on health that would lead to overweight or obesity, where it will also lead to impaired balance and risk of falling even cause bodily injury, to improve the physical activity it should be improved, and also to improve the balance there are some exercises such as core stability and balance board. The purpose of this study was to analyze whether core stability exercises and balance board exercise in improving balance better than the balance board exercise on students aged 18-24 years with less physical activity. This research design using experimental research methods pre and post study design. Where the samples were obtained 28 in total obtained from the results of systematic random sampling. In the first group conducted joint exercises core stability and balance board (n = 14). The second group was only exercise balance board. Characteristics of the study subjects obtained a mean value of physical activity in the group of core stability exercises and balance board (314.68) Metsminute/week, and the mean value of the balance before in group 1 (14.00 s) in the group balance board (286.4) Mets-minute/week. and the mean value of the balance before (11.56 s). data obtained from the above then tested using the Shapiro Wilk normality is found that the core stability and balance board p <0.05, the data are not normally distributed, the balance board group obtained a p value> 0.05 then the data were normally distributed. Different test groups before and after the core stability and balance board using the Wilcoxon signed rank test p value = 0.001 is obtained. p<0.05. Different test groups before and after the balance board by using paired sample test found p value = 0.0002 p<0.05 then get a meaningful result there are significant differences. Conclusions in this study showed that the treatment group core stability and balance board compared with the only balance board can increase the value of the balance standing stork test students with less physical activity. Keywords: Balance, Physical Activity, Core Stability, Balance Board.
135
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
PENDAHULUAN
provinsi dengan kurang aktivitas fisik yaitu 52,1%. 3
Pada zaman serba modern saat ini, manusia bekerja menjadi lebih hemat
Aktivitas fisik normal pada laki-
waktu, tenaga, dan disertai peningkatan
laki adalah sekitar 38 Mets dan pada
taraf
perempuan 35 Mets per minggu, Mets
hidup.
Tetapi
dengan
perkembangan teknologi mempunyai
merupakan
ratio
perkalian
energi
dampak negatif, yang membuat manusia
expenditure
dengan
resting
energi
jarang beraktivitas fisik, gaya hidup
dalam
yang berubah dan kelebihan asupan
menurut waktu yang digunakan untuk
nutrisi. Perubahan aktivitas fisik ini
aktivitas fisik standart normal adalah
menyebabkan kurangnya gerak pada
60-150 menit per minggu.4
kilocalories,
dan
rata-rata
anggota gerak tubuh, dan obesitas,yang
Obesitas merupakan akibat dari
mana dapat menyebabkan berbagai
kurangnya aktivitas fisik, dimana akan
1,2
menyebabkan gangguan keseimbangan.
masalah kesehatan. Sedangkan Indonesia
factor
sendiri
obesitas
18,8%
di
Keseimbangan
penduduk
dipengaruhi
tubuh oleh
biasanya
kelemahan
otot
dengan usia > 15 tahun mengalami
ekstremitas, stabilitas postural, dan juga
obesitas
provinsi
gangguan secara fisiologis dari salah
mempunyai prevalensi Obesitas Sentral
satu indera (visual, vestibular, taktil,
Pada Penduduk Umur > 15 Tahun
dan proprioceptive) yang ada didalam
diatas prevalensi nasional. Prevalensi
tubuh kita.5
terbanyak
Sebanyak
didapat
17
pada
provinsi,
Oleh karena itu akibat gangguan
Sumatera Utara, dan Jakarta.3 Hasil
penelitian
di
tersebut
salah
satu
cara
untuk
meningkatkan performa dan kualitas
Indonesia
diketahui bahwa secara nasional hampir
hidup,
separuh penduduk Indonesia berumur >
ditingkatkan
dan
10 Tahun (48,2%) kurang melakukan
keseimbangan
bisa
aktivitas fisik. Berdasarkan 33 Provinsi
mereka yang mengalami.
tempat dilakukannya survei nasional ini
maka
Tujuan
aktivitas
fisik
juga dilakukan
diberikannya
perlu latihan bagi
latihan
diketahui 16 provinsi dengan aktivitas
keseimbangan adalah, agar terhindar
fisik yang kurang dimana provinsi
dari jatuh, cidera, dan agar aktivitas
Sumatera utara merupakan salah satu
sehari-hari
136
bisa
terlaksana
tanpa
ISSN : 2302-688X
mengalami stability
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
gangguan.Latihan
baik
untuk
keseimbangan
core
Latihan balance board berfungsi
meningkatkan
untuk meningkatkan kekuatan otot pada
seseorang
dan
anggota tubuh bagian bawah (lower
merupakan suatu program latihan untuk
extremity),
dapat
vestibular, dan somatosensory yang
memperbaiki
keseimbangan
melatih
akhirnya
fungsi
akan
visual,
diantaranya dengan latihan penguatan
pada
meningkatkan
kontrol keseimbangan, berjalan pada
keseimbangan
permukaan yang berbeda dan penguatan
mampu untuk mencegah terjadinya
otot-otot core pada umumnya.6
sprain ankle pada atlet.9
seseorang
dan
juga
Keseimbangan tubuh yang baik
Rumusan Masalah dalam penelitian
tercipta jika tubuh sehat, otot-otot yang
ini adalah :Apakah latihan kombinasi
menopang kuat, yaitu otot-otot core
core stabilitydan balance board lebih
atau abdomen dan pelvic, serta anggota
baik
ekstremitas bawah kuat dan juga sistem
keseimbangan
Visual,
balance board saja pada mahasiswa
Vestibular,
Proprioceptive mengalami penelitian
yang
gangguan. yang
Tactile
dan
baik
tidak
meningkatkan
dibandingkan
dengan
usia 18-24 tahun?
Berdasarkan
dilakukan
dalam
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
dengan
mengetahui kombinasi latihan core
menggunakan Standing Stork Test (SST)
stability dan balance board dapat lebih
nilai keseimbangan yang baik pada usia
meningkatkan
15-30 tahun adalah 26– 39 detik.8
dibandingkan dengan balance board
Latihan core stability selama 4 minggu keseimbangan athlete.Core
dapat dan
saja pada mahasiswa usia 18-24 tahun.
meningkatkan permorma
stability
tidak
keseimbangan
Manfaat yang dapat diambil pada
para
penelitian
ini
adalah
untuk
(1)
hanya
menambah sumber referensi ataupun
digunakan sebagai pengobatan, tetapi
bahan perbandingan bagi kegiatan yang
core stability digunakan juga sebagai
ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan
program latihan fisik sesorang untuk
dan teknologi pelayanan kesehatan. (2)
usia muda maupun lansia agar lebih
Memberikan
aktif secara fisik dalam waktu yang
masyarakat akan pentingnya aktivitas
lebih lama dari pada mereka yang hanya
fisik, dan pengaruhnya bagi kesehatan
mendapat perawatan lainya. 7
yang akan mengakibatkan obesitas dan
137
informasi
kepada
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
menyebabkan gangguan keseimbangan.
Poltekkes
(3)
kepada
Sampel dipilih berdasarkan kriteria
masyarakat mengenai manfaat latihan
inklusi dan eksklusi secara random
core stability dan balance board dalam
dengan
meningkatkan
kemudian
Memberikan
informasi
keseimbangan.
(4)
YRSU Dr.Rusdi
teknik
random
dibagi
Medan.
sampling,
menjadi
dua
Memberikan pengetahuan sejauh mana
kelompok, yaitu kelompok perlakuan
pemberian latihan Core Stability dan
pembanding (intervensi dengan core
Balance Board untuk meningkatkan
stability dan latihan balance board) dan
keseimbangan pada mahasiswa usia 18-
kelompok kontrol (Latihan Balance
24 tahun.
Board). Sampel Penelitian didapat dari
MATERI DAN METODE
rumus Pocock berjumlah 28 orang,
A. Ruang Lingkup Penelitian
yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I dan kelompok
Penelitian dilakukan di Poltekkes Dr.Rusdi Medan pada bulan Maret
perlakuan
II,
yang
mana
sampai Mei 2013. Penelitian ini bersifat
kelompok teridir dari 14 orang.
Eksperimental study pre test and post
Kelompok Perlakuan I
setiap
ini
Kelompok Perlakuan I diberikan
dilakukan untuk melihat pelatihan core
latihan core stability dan balance board
stability dan balance board exercise
3 kali seminggu selama 4 minggu untuk
lebih
mengetahui peningkatan keseimbangan.
test
group
baik
keseimbangan
design.
Penelitian
dalam
meningkatkan
dibandingkan
dengan
Kelompok Perlakuan II Kelompok Perlakuan II diberikan
balance board exercise pada mahasiswa usia 18 – 24 tahun dengan kurang
hanya latihan balance board saja,
aktivitas fisik. Nilai aktivitas fisik
kali seminggu selama 4 minggu untuk
diukur dengan menggunakan IPAQ
mengetahui peningkatan keseimbangan.
(International
C. Cara Pengumpulan Data
Physical
Activity
3
Questionaire), dan untuk keseimbangan
Sebelum diberikan latihan baik
diukur dengan menggunakan Standing
kelompok Perlakuan I dan Kelompok
Stork Test.
perlakuan II, dilakukan terlebih dahulu
B. Populasi dan Sampel
wawancara
Populasi
dalam
penelitian
aktivitas
fisik,
untuk
mengetahui aktivitas fisik yang rendah,
ini
kemudian
adalah semua mahasiswa yang kuliah di
138
dilakukan
pemeriksaan
ISSN : 2302-688X
keseimbangan
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
dengan
kaki sampai berapa ketahanan yang ia
menggunakan
Standing Stork Test, untuk mengetahui
sanggup dalam waktu beberapa detik.
nilai keseimbangan, mahasiswa yang
D. Analisis Data
memiliki keseimbangan dibawah nilai
Data
26-39 detik dipilih menjadi sampel
perangkat lunak komputer dengan SPSS
penelitian.
versi 17, adapun analisis data yang
Prosedur Pengukuran Aktivitas Fisik
dilakukan antara lain:
diolah
1. Uji
Untuk Mengukur Aktivitas Fisik
dengan
statistik
menggunakan
deskriptif
untuk
maka digunakan International Physical
menganilisis umur, jenis kelamin,
Activity Questionaire (IPAQ).aktivitas
pekerjaan, faktor resiko, dan lain-
fisik terdiri dari aktivitas fisik rendah
lain.
yang terdiri dari berjalan kaki, lari
2. Uji normalitas data dengan Saphiro
ringan, duduk sambil membaca, dan di
Wilk Test,untuk mengetahui data
ruang kerja, aktivitas fisik sedang
berdistribusi
(moderate)
bersifat
Apabila Nilai p lebih besar dari 0,05
seperti sepeda santai, mengelap lantai,
( p>0,05), maka data berdistribusi
bermain badminton beregu, aktivitas
normal.
aktivitas
yang
normal
atau
tidak.
merupakan
3. Uji homogenitas data dengan Leven,s
aktivitas fisik yang bersifat seperti
Test, untuk mengetahui sebaran data
bersepeda dengan cepat, mengangkat
bersifat homogen atau tidak. Apabila
barang
Nilai p lebih besar dari 0,05 (
fisik
berat
berat,
aerobic. kurang
(vigorous)
mencangkul,
Aktivitas jika
fisik
nilainya
600Met-Min/week,
senam
p>0,05),
dikatakan
kurang
Aktivitas
maka
data
bersifat
homogen.
dari
4. Analisis komparasi digunakan uji
fisik
sedang 600 Met-Min/week-1499 Met-
sebagai berikut:
Min/week, aktivitas fisik tinggi diatas
a. Pengujian hipotesis 1 dengan
1500 Met-Min/Week.
menggunakan
Wilcoxon
Prosedur Pengukuran Standing Stork
pairs
untuk
Test
peningkatan
Untuk digunakan
mengukur Standing
test
match menguji
keseimbangan
keseimbangan
sebelum
Stork
balance board (Kel Kontrol).
Test,
responden diminta untuk mengangkat 1
139
dan sesudah latihan
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
laki-laki dan 18 orang (64,3%) adalah
b. Pengujian hipotesis 2 dengan menggunakan uji Paired Sampel
perempuan,
T
mengetahui
menunjukkan bahwa perempuan lebih
keseimbangan
banyak pada penelitian ini. proporsi
Test
untuk
peningkatan
dimana
hal
ini
pada Kelompok I Wanita berjumlah 8 Karakteristik
Kel.I
Kel II
Subjek
Mean + SD
Mean + SD
Umur (Tahun)
21,5 + 0,85
19,3 + 1,00
Aktivitas Fisik
314,68 +
286,39 +
101,39
84,28
23,99 + 2,10
23,52 + 1,92
Sebelum
14,00 + 5,35
11,56 + 4,92
Sesudah
38,64 + 6,20
25,89 + 4,76
Selisih
24,64 + 3,27
14,32 + 3,06
Indeks Massa
orang (57,1%),
Laki-laki
6
orang
(42,9%), proporsi pada kelompok II wanita berjumlah 10 orang (71,4%), sedangkan laki-laki berjumlah 4 orang (28,6%).
Tubuh Keseimbangan :
Tabel 1 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Karakteristik Subjek Penelitian
(sebelum dan sesudah latihan) Pada Kelompok I memiliki rerata
dengan latihan core stability (Kel
umur (21,5 ± 0,85), Kelompok II (19,3
Kasus).
± 1,00),
c. Pengujian hipotesis 3 yaitu: Untuk mengetahui
hal tersebut memberikan
gambaran bahwa sampel penelitian ini
perbedaan
peningkatan keseimbangan antara
mewakili
(latihan core stability&balance
dewasa muda. Nilai skor pengukuran
board dengan latihan balance
aktivitas fisik didapatkan bahwa pada
board saja setelah mendapatkan
Kelompok I yang mendapatkan latihan
latihan selama 4 minggu, untuk
Core Stability dan Balance Board
pengujian
memiliki rerata nilai aktivitas fisik
ini
digunakan
Kelompok
usia
kategori
(314,68 ± 101,39) dan pada Kelompok
Independenty sample t-test.
II memiliki rerata nilai aktivitas fisik
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
(286,4
Sampel penelitian berjumlah 28
±
84,28).
hal
tersebut
orang yang dimana dibagi kedalam 2
memberikan gambaran bahwa sampel
kelompok (14 orang setiap kelompok).
penelitian
sehingga diikutkan dalam penelitian ini.
kurang
Dimana 10 orang (35,7%) diantaranya
140
ini
mewakili
aktivitas
fisik
Kelompok berdasarkan
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
standart IPAQ (International Physical
Kel Data
Normalitas Data Dengan Shapiro Wilk Test Kel I Kel II P p 0,034 0,519
Activity Questionaire). Didapatkan rerata nilai IMT pada Kelompok I (23,99+ 2,10) sedangkan pada Kelompok II memiliki rerata nilai IMT
(23,52
+
1,92),
hal
ini
menunjukkan bahwa sampel penelitian ini tergolong kelebihan berat. Sebelum mendapatkan latihan kombinasi Core
Umur IMT Aktivitas Fisik Keseimbangan Sebelum Keseimbangan Sesudah Selisih
nilai
rerata
keseimbangan Testadalah
14,00
prosentase
prediksi
Standing
Stork
±
5,35.
0,099
0,607
0,790
0,460
0,779
0,945
menggunakan didapatkan
Shapiro-Wilks
Test
Kelompok data keseimbangan
sebelum intervensi pada Kelompok I p=
Setelah
0,034 nilai p<0,05, yang berarti bahwa data
mendapatkan latihan kombinasi Core
tidak berdistribusi normal. Pada Kelompok
Stability dan balance board nilai rerata meningkat
p 0,498 0,442 0,971 0,107
Untuk uji normalitas distribusi dengan
Stability dan Balance Board, Kelompok I
Homogenitas Dengan Levene’s Test
II, p= 0,519 nilai p>0,05 yang berarti
menjadi 38,64 ± 6,20,
bahwa data berdistribusi normal.
Kelompok II Sebelum mendapatkan
Untuk
Kelompok
data
sesudah
latihan Balance Board, didapatkan nilai
intervensi pada Kelompok I p= 0,099, nilai
rerata prosentase prediksi keseimbangan
p>0,05,
Standing Stork Testadalah 11,56 ± 4,92.
berdistribusi normal. Demikian pula dengan
Setelah mendapatkan latihan Balance
hasil analisis pada Kelompok II p= 0,607,
Board nilai rerata meningkat menjadi
nilai p>0,05, yang berarti bahwa data
25,89 ± 4,76.
berdistribusi normal.
yang
berarti
bahwa
data
Untuk Kelompok data nilai selisih
Tabel 2 Uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas Varian.
pada Kelompok sampel I didapatkan p= 0,460, nilai p>0,05, yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Demikian halnya dengan Kelompok II p= 0,779, nilai
p>0,05
yang
berarti
data
berdistribusi normal. Pada dilakukan
uji
Homogenitas
dengan
varian
menggunakan
Levene’s test didapatkan nilai p=0,498, 141
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
nilai p>0,05 untuk Kelompok kelompok
keseimbangan
umur maka data bersifat homogen, pada
dilakukan latihan Balance Board adalah
kelompok IMT p=0,442 nilai p>0,05
14,33 detik dengan rerata persentase
maka data bersifat homogen, data
peningkatan sebesar 56,67%. Analisis
sebelum intervensi yang berarti bahwa
statistik
data bersifat homogen. Pada Kelompok
dependenmenunjukkan nilai t = -17,47
data sesudah intervensi didapatkan nilai
dannilai p = 0,0001. Karena nilai
p>0,05 yang berarti bahwa data bersifat
p<0,05
homogen.
terdapat perbedaan
Demikian
pula
dengan
Kelompok data selisih nilai pada setiap
yang
Jenis Perlakuan
berarti
data
N
Mean + SD
Core Stability 14 dan Balance Board (Kel.I) Balance 14 Board (Kel II)
24,64 + 3,27
dapat
Variabel
N
t
sesudah
uji
disimpulkan
Mean + SD (Kel I) 14,00 + 5,35 38,64 + 6,20
selisih Sebelum 14
p
Sesudah
8,59 0,0001
T
bahwa
yang signifikan
14
Mean + SD (Kel II) 11,56 +4,92 25,89 + 4,76
p
0,001* 0,0001**
* Uji Hipotesis I (uji Wilcoxon Signed Rank Test)
14,32 + 3,06
**Uji Hipotesis II (Uji Paired Sampel t Test)
memiliki sifat yang homogen.
sebelum dan setelah latihan Balance Board.
Tabel 3 Uji Hipotesis I dan II
Diketahui
dengan
dan
dalam hal rerata nilai keseimbangan
Kelompok sampel, didapatkan nilai p>0,05
awal
dari
hasil
Tabel 4 Uji Independent Sampel T Test uji beda selisih nilai Kelompok I dan Kelompok II terhadap peningkatan keseimbangan Standing Stork Test.
Analisis
statistik dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai p = 0,001, dan nilai z (-3,296) maknanya:
Pada tabel 4 memperlihatkan selisih
ada perbedaan yang signifikan sebelum
nilai rerata keseimbangan pada pre dan
dan setelah latihan kombinasi Core
post
Stability dan Balance Board karena
mendapatkan
nilai p<0,05 dalam hal rerata nilai
Balance
keseimbangan Standing Stork Test.
sedangkan pada Kelompok perlakuan
Kelompok perlakuan (I) yang Core
Board
Stability adalah:
dan 24,63,
Diketahui dari hasil Uji Paired
(II) yang mendapatkan hanya balance
Sampel t Test Rerata peningkatan
board adalah: 14,32. Analisis statistik
142
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
uji beda Independent Sampel T test
ρ<0,05disimpulkan
pada masing - masing 14 subyek
perbedaanyang signifikan dalam hal
menunjukkan nilai p = 0,0001. Karena
rerata
nilai p<0,05 maka terdapat perbedaan
perlakuan (sebelum latihan) dan setelah
yang
pemberian
12 kali (seminggu 3 kali selama 4
kombinasi Core Stability dan Balance
minggu) mendapatkan perlakuan terapi
Board ( kel.I ) dengan hanya Balance
kombinasi core stability dan balance
Board (kel.II), dalam meningkatkan
board exercise (pasca latihan).
signifikan
keseimbangan
antara
mahasiswa
dengan
nilai
bahwaada
keseimbangan
Aktivitas
sebelum
fisik,
umur
postural
stability,
kurang aktivitas fisik.
mempengaruhi
Pengaruh kombinasi core stability
balance and strength. Dimana hal ini
dengan balance board exercise (Kel.I)
disebabkan
dalam meningkatkan keseimbangan
activity dan umur yang semakin tua
mahasiswa usia 18-24 tahun dengan
akan terjadi penurunan kekuatan otot,
kurang aktivitas fisik.
penurunan waktu reaksi. dan penurunan
pada
orang
yang
low
Rerata nilai keseimbangan pada 14
fungsi indra seperti visual, vestibular
subjek diukur dengan standing stork
dari kesemuanya itu akan berkontribusi
test, di awal penelitian
untuk terjadinya peningkatan resiko
detik
(pre
adalah 14,00
exercise).
Setelah
jatuh hingga menyebabkan penurunan
mendapatkan latihan kombinasi core
keseimbangan.10
stability dan balance board exercise
Latihan
Selama
4
minggu
atau
12
kali
core
stability
dalam
intervensi fisioterapi pada seseorang
pertemuan, nilai rerata keseimbangan
yang
Standing Stork Test meningkat menjadi
keseimbangan, dan pada lansia dengan
38,64 detik. Rerata selisih peningkatan
resiko terjatuh, dan athlete telah terbukti
nilai keseimbangan standing stork test
dapat meningkatkan keseimbangan dan
setelah 4 minggu latihan core stability
menurunkan
dan balance board exercise adalah
lansia.menyatakan bahwa latihan core
24,64 detik.
stability dan balance board exercise
Analisis
statistik
dengan
uji
efektif
mengalami
dalam
Wilcoxon signed rank test menunjukkan
terjadinya
nilai
meningkatkan
p
=
0,001
karena
nilai
143
resiko
gangguan
jatuh
menurunkan
jatuh
pada
keseimbangan
pada
resiko lansia, pada
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
dewasa muda sehat, mengurangi resiko terjadinya cidera pada athlete. Otot
core
termasuk
atas dan bawah menempel pada bagian
11,12
otot
inti dari panggul dan tulang belakang. Berlatih diatas suatu permukaan yang
dari
abdominal, lumbar bagian bawah, dan
tidak
daerah
kordinasi muscular dan meningkatkan
tubuh
pada
panggul
stabil
dapat
memperbaiki
efisiensi tenaga pada saat bergerak.13
(pelvic).Otot-otot tersebut bertanggung jawab utuk mensupport tulang belakang
Keseimbangan adalah kemampuan
memberikan
untuk memelihara suatu ‘fixed base of
keseimbangan, serta stabilitas kepada
support’ dalam satu jangka waktu
anda. Latihan inti tradisional termasuk
tertentu dan berlatih diatas balance
gerakan
board
(spine)
anda
dan
seperti
sit
ups,
crunches,
dapat
meningkatkan
bridges dan planks. Namun banyak atlet
proprioception, yaitu kesadaran atas
termasuk para gymnasts telah dapat
gerakan tubuh dan posisi tubuhnya. Hal
mengembangkan otot core yang hebat
ini memainkan peranan penting bagi
sekali tanpa melakukan latihan latihan
atlit yang memelihara posisinya di
tersebut. Sedangkan factor obesitas di
lapangan.
Indonesia
penduduk
terjadinya cedera adalah variable yang
dengan usia > 15 tahun mengalami
paling penting dilakukan pada saat
obesitas
provinsi
berlatih . Jika otot bagian panggul tidak
mempunyai prevalensi Obesitas Sentral
direkrut secara tepat disebabkan oleh
Pada Penduduk Umur > 15 Tahun
kurangnya stabilitas di daerah pinggul,
diatas prevalensi nasional. Prevalensi
maka bagian lain akan mengimbangi
terbanyak
sehingga
sendiri
18,8%
Sebanyak
didapat
17
pada
provinsi,
Sumatera Utara, dan Jakarta.3
dengan
mengurangi
resiko
yang kuat dan stabil dapat mengurangi kemungkinan terjadinya cidera.12,13
bergerak diatas permukaan yang tidak bisa
akan
kemungkinan
terjadinya cidera. Dengan memiliki core
Penelitian menunjukkan bahwa jika
stabil
Mengurangi
menggunakan
Pemberian latihan core stability
balance board dapat meningkatkan
dan
stabilisasi, keseimbangan, koordinasi,
dikombinasikan maka akan memberikan
meningkatkan pengerahan otot core,
kekuatan
dan kemungkinan membantu mencegah
peningkatan
terjadinya cedera Banyak otot bagian
Peningkatan fungsi vestibular didapat
144
balance board
pada
exercise
otot-otot fungsi
core
yang
dan
vestibular.
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
Berdasarkan
dari latihan balance board karena
penelitian
subjek dilatih untuk mempertahankan
berjudul
“The
posisi dimana hal ini akan membuat
Training
on
organ
Capabilities in the Elite Australian
vestibular
bekerja.
Hasil
Effects
of
yang
Dynamic
Balance Balance
penelitian ini menunjukkan adanya efek
Rules
latihan kombinasi core stability dengan
board exercise dapat meningkatkan
balance
keseimbangan, mengurangi resiko
board
exercise
terhadap
Footballer.”ternyatabalance
peningkatan keseimbangan dengan nilai
terjadinya cidera pada atlete, seperti
p < 0,05.
sprain dan strain ankle. 14
Pengaruh
Hasil-hasil penelitian menunjukkan
balance board exercise
(Kel.II)
Dalam
bahwa
meningkatkan
balance
keseimbangan mahasiswa usia 18-24
berpengaruh
tahun dengan kurang aktivitas fisik.
keseimbangan
Rerata
nilai
board
dalam
exercise
meningkatkan
seseorang,
karena
peningkatan
balance board berfungsi melatih juga
keseimbangan standing stork test pada
otot-otot core, dan melatih fungsi
14 subjek di awal penelitian adalah
visual,
11,56 detik setelah 4 minggu latihan
dimana
dengan menggunakan balance board
berkesinambungan
ternyata
mempertahankan keseimbangan tubuh
nilai
reratanya
meningkat
menjadi 25,89 detik. Rerata selisih peningkatan
nilai
vestibular, dan proprioceptive kesemuanya
saling dalam
baik statis, maupun dinamis.
keseimbangan
Berlatih diatas papan keseimbangan
standing stork test setelah 4 minggu
maka
latihan balance board adalah 14,32
bawah mulai dari panggul sampai ankle
detik.
secara
Analisis statistik paired sampel t
otot-otot
bagian
bersamaan
meningkatkan
ekstremitas
akan
bekerja,
proprioception,
yaitu
testmenunjukkan nilai p = 0,0001,
kesadaran atas gerakan tubuh dan posisi
karena
tubuhnya.
nilai
p<0,05
maka
Pada
orang
tua
latihan
dapatdisimpulkan bahwa balance board
balance board dapat mengurangi resiko
exercise
terhadap
terjatuh dikarenakan kekuatan otot inti
peningkatan keseimbangan mahasiswa
yang melekat dari vertebrae sampai
usia
pelvic mengalami penguatan dan juga
mempunyai
18-24
tahun
efek
dengan
kurang
aktivitas fisik.
otot ekstremitas bawah untuk menopang
145
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
detik analisis statistik Uji Independent
dan menjaga posisi tubuh agar tetap stabil.
15
Sampel t-Test pada masing- masing 14 dapat
subjek menunjukkan nilai p adalah
diminimalkan dengan kontrol postural,
0,0001. Karena nilai p<0,05 maka
dan untuk mempertahankan kontrol
terdapat perbedaan
postural,
kuat
antara pemberian core stability dan
harus
balance board exercise (kel.I) dengan
dan
balance board exercise saja (kel.II),
Banyak
sekali
otot
cidera
core
yang
diperlukan.Penguatan mencakup
isometrik
isotonic.Kontraksi fokus
pada
mendalam
core
isometrik
stabilitas termasuk
otot
yang signifikan
harus
dalam
meningkatkan
keseimbangan
yang
mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik.
transverse
Pada pengujian hipotesis satu arah
abdominis dan multifidus. Menerapkan program keseimbangan fungsional di
menunjukkan
atas balance board memungkinkan
menunjukkan bahwa intervensi pada
untuk kontraksi isometric otot core
Kelompok I (kombinasi Core Stability
secara anatomis dan dengan demikian
dan balance board) lebih efektif secara
mencapai
signifikan
stabilitas
fungsional
p<0,05,
Hal
tersebut
dibandingkan
dengan
kompleks pinggul dan lumbopelvic.16
intervensi pada Kelompok II (balance
Beda pengaruh perlakuan Kelompok
board exercise) dalam meningkatkan
I dengan perlakuan Kelompok II
nilai keseimbangan standing stork test
dalam meningkatkan keseimbangan
mahasiswa usia 18-24 tahun. Ternyata
mahasiswa usia 18-24 tahun dengan
penelitian
memperlihatkan
latihan
balance board juga melatih otot-otot
kurang aktivitas fisik. Pada
dikarenakan
ini
selisih
uji
beda
core maka latihan
peningkatan
stability dan
gabungan core
balance board
lebih
nilai rerata Keseimbangan Standing
efektif. Otot core mencakup otot pada
Stork Test pada pre dan post Kelompok
Trunk dan tulang belakang.Melatih otot-
perlakuan I yang mendapatkan core
otot core dalam lingkungan yang tidak
stability dan balance board adalah
stabil
24,63 detik, sedangkan pada Kelompok
menghasilkan aktivasi yang lebih besar
perlakuan II Yang mendapatkan hanya
selama
balance board exercise adalah 14,32
menstabilkan
146
telah
ditemukan
latihan.Otot panggul
untuk
core
yang
dan
tulang
ISSN : 2302-688X
punggung
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
terutama
otot-otot
anterior,
termasuk
abdominis,
internal
perut
SARAN 1
transversus dan
obliques
Untuk
menghasilkan
peningkatan
keseimbangan
yang
eksternal dan rektus abdominis, dan otot
lebih besar pada seseorang yang
punggung posterior termasuk erector
mengalami gangguan
spinae,
kuadratus
lumborum
dan
2
Keseimbangan maka pemberian
multifidus. Sistem saraf pusat 2-7
kombinasi teknik core stability dan
mengaktifkan stabilisasi otot dinding
balance board exercise menjadi
perut anterior dan kembali otot posterior
salah satu pilihan utama dalam
menyediakan platform yang stabil untuk
menangani
gerakan pada tungkai bawah.14,17
keseimbangan. 3
kasus
gangguan
Berdasarkan
penelitian
KESIMPULAN
sebelumnya
Berdasarkan dari pembahasan diatas
penelitian yang dilakukan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut (1)
latihan core stability dan balance
Terdapat peningkatan yang signifikan
board dapat menjadi sebuah SOP
pada pemberian balance board exercise
untuk menangani kasus gangguan
dalam
keseimbangan.
meningkatkan
keseimbangan 4
mahasiswa usia 18-24 tahun dengan
dan
berdsarkan
Perlu dilakukan Meta Analisis
kurang aktivitas fisik, (2) Terdapat
dan uji klinis lebih lanjut pada
peningkatan
penelitian selanjutnya.
yang
signifikan
pada
kombinasi core stability dan balance
DAFTAR PUSTAKA
board exercise dalam meningkatkan keseimbangan mahasiswa usia 18-24
1. Lau David C.W, James D. Douketis,
tahun dengan kurang aktivitas fisik. (3)
Katherine M. Morrison, Irene M.
Terdapat perbedaan yang bermakna
Hramiak, Arya M. Sharma, Ehud
antara perlakuan kombinasi kombinasi
Ur,
core
practice
stability
dan
balance
board
2007.
“Canadian guidelines
exercise dengan balance board exercise
management
saja
obesity
terhadap
keseimbangan
peningkatan
mahasiswa
dengan
and in
children”.Canadian
kurang aktivitas fisik.
clinical on
prevention adults
the of and
Medical
Association ;CMAJ 2007 ; Vol 176.
147
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
And 2. WHO,
2003
Obesity
and
Athletic
Performance”,
A
Thesis, Humbolt State University,
Overweight. Global Strategy On
August 2010.
Diet, Physical Activity, and Health. 8. Samson Kimberly M, 2005. “The Effects
3. Riskesdas, 2007. “Badan Penelitian dan
Pengembangan
of
a
Five-Week
Core
Stabilization-Training Program on
Kesehatan”.
Departemen Kesehatan, Republik
Dynamic
Balance
in
Tennis
Indonesia. Aktivitas Fisik, Hal 192-
Athletes”. Thesis submitted to the
194.
School of Physical Education at West Virginia University in partial
4. Loitz C, Tanya R B, Cawley John,
fulfillment of the requirements for
2009. “Senior Research Associate
the degree of Master of Science In
Alberta Centre for Active Living
Athletic Training.
Faculty of Physical Education and Recreation”. Alberta
Survey on
9. Verhagen E, 2005. “An Economic
Physical Activity: A Concise Report.
Evaluation Of A Proprioceptive
Kanada : The Alberta Centre for
Balance Board Training Programme
Active
For The Prevention Of Ankle
Living;
www.centre4activeliving.ca
Sprains In Volleyball”. Br J Sports Med 2005;39:111–115.
5. Jonathan C K, 2012. “Obesity as Malnutrition:
The
Role
10. Skelton D.A, 2001, “Effect Of Core
of
Capitalism in the Obesity Global
Stability on Postural
Stability”.
Epidemic”. American Journal Of
British Geriatrics Society, Age And
Human Biology 24:261–276 (2012).
Aging 2001; 30-S4: 33-39.
6. Kahle Nicole, 2009. “The Effects of Core Stability Training on Balance
11. Fredericson
Testing in Young, Healthy Adults”.
M,
MD,
Moore
Tammara, PT, 2005. “Muscular Balance, Core Stability, and Injury
7. Dendas
A.M,
2010.
Prevention for Middle- and Long-
“The
Relationship Between Core Stability
Distance
148
Runners”.
Phys
Med
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 2, No. 1 : 134 – 149, Maret 2014
Rehabil Clin N Am. 16 Page 669–
approach using the ‘Nintendo Wii’
689.
Balance
Board”.
GAIPOS-
3128;No.of Pages 3. 12. Tantawi Sameh Sh, 2011. ”Effect of Core Stability Training on Some Physical
Variables
Performance Compulsory
and
the
Injury Avoidance and Recovery
of
the
Exercises".
Level Kata
16. Reynolds W, 2010. "Sprained Ankle
for
Karate
Bulletin
in Sports "balance-board
Injury training
Players“.World Journal of Sport
has been used for decades by sports-
Sciences 5 (4): 288-296, ISSN
medicine specialists to rehabilitate
2078-4724.
and treat a wide range of injuries to the foot, ankle, shin, calf, knee, hip
13. Kibler W B, 2006. “The Role of
and trunk.
Core Stability in Athletic Function”. Sports Med 2006; 36 (3): 189-198.
17. Oliver Gretchen D and Brezzo Ro Di,
14. Larcom Adam, 2013. “The Effects
2009.
Training
In
“Functional
Balance
Collegiate
Women
Of Balance Training On Dynamic
Athletes”. Journal of Strength and
Balance Capabilities In The Elite
Conditioning
Australian Rules Footballer”. A
Strength
Research
Association. 23(7)/2124–2129.
Thesis
Presented
To
School Of Sport And Exercise Science, Victoria University.
15. Young
W,
StuartFerguson,
Se´
bastien Brault, Cathy Craig, 2010. “Assessing and training standing balance in older adults: A novel
149
Research. and
National
Conditioning