CONTRACT RELAX STRETCHING LEBIH EFEKTIF MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING DIBANDINGKAN DENGAN PASSIVE STRETCHING PADA ATLET UNDERDOG TAEKWONDO CLUB 1Arya
Wiguna, 2Dedi Silakarma, 3Ratna Sundari
1. Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar Bali 2. Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali 3. Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar Bali ABSTRAK Fleksibilitas merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan pada setiap atlet khususnya atlet taekwondo. Untuk meningkatkan fleksibilitas digunakan metode stretching. Penelitian ini memakai metode contract relax stretching dan passive stretching untuk meningkatkan fleksibilitas otot hamstring. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Mei sampai dengan bulan Juni 2014 di Gedung Golkar Puputan, Denpasar dengan menggunakan sit and reach test. Untuk mengukur fleksibilitas otot hamstring. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian two group pre and post design, terdiri atas kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II, pengambilan data dilakukan secara acak, jumlah sampel sebanyak 24 subyek dan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok perlakuan I mendapatkan contract relax stretching sedangkan kelompok perlakuan II mendapatkan passive stretching. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan fleksibilitas pada kelompok perlakuan I dengan p=0,000 (p<0,05), dan terjadi peningkatan fleksibilitas pada kelompok perlakuan II dengan p=0,000 (p<0,05), setelah dibandingkan kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan 2 didapatkan p=0,000 (p<0,05), dimana dari hasil tersebut kedua kelompok mengalami peningkatan fleksibilitas otot hamstring namun, peningkatan fleksibilitas lebih efektif pada kelompok perlakuan I dibandingkan dengan kelompok perlakuan II. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa contract relax stretching lebih efektif dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dibandingkan dengan passive stretching. Kata kunci: fleksibilitas otot hamstring, contract relax stretching, passive stretching.
CONTRACT RELAX STRETCHING IS MORE EFFECTIVE TO INCREASES HAMSTRING MUSCLE FLEXIBILITY COMPARED WITH PASSIVE STRETCHING IN ATHLETES UNDERDOG TAEKWONDO CLUB ABSTRACT Flexibility is one of the components needed at any athlete especially taekwondo athletes. To increase the flexibility stretching methods were used. This research use contract relax stretching and passive stretching to increased hamstring muscle flexibility.This research was implemented from May up to June 2014 in Golkar Building, Puputan, Bali which use sit and reach test instrument to measure hamstring muscle flexibility.This research is an eksperimental research and the design used in this study design was two groups pre and post design, consisting of a 1th treatment group and the 2nd treatment group, with random sampling, the total sample is 24 subjects and divided into 2 groups, the 1th treatment group receive contract relax stretching while the 2nd treatment group receive passive stretching.The result of this research is increased flexibility in the 1st treatment group with p =0.000 (p<0.05), and increased flexibility in the 2nd treatment group with p=0.000 (p<0.05), once compared the 1st treatment group and the 2nd treatment group p=0.000 (p<0.05), where is from this research result the two groups have increased hamstring muscle flexibility however increased flexibility in 1st treatment group is more effective than 2nd treatment group. From this research it can be concluded that contract relax stretching is more effective to increases flexibility hamstring muscle compared with passive stretching. Keywords: hamstring muscle flexibility, contract relax stretching, passive stretching.
1
Negara
PENDAHULUAN Kondisi tubuh yang sehat dan bugar
Korea
merupakan
Selatan.
olahraga
Taekwondo
beladiri
yang
merupakan dambaan setiap orang, karena
mempunyai beberapa komponen yang
sehat merupakan hal yang tidak ternilai
sangat
harganya
gerakan
bagi
kehidupan
manusia.
diperlukan dan
dalam
teknik
menunjang
dalam
berlatih
Kesehatan adalah pilihan bukan kebetulan.
taekwondo. Olahraga taekwondo selama
Seperti
bahwa:
ini yang sering dipertandingkan adalah
“Kesehatan bukan segalanya tetapi tanpa
pertarungan, dan seperti kita ketahui,
sehat segalanya tidak bemakna”.Seiring
komponen yang diperlukan pada saat
dengan bertambahnya jumlah penduduk
melakukan pertarungan seperti kekuatan
dan semakin meningkatnya iptek dibidang
otot, kecepatan, power, keseimbangan,
kesehatan sehingga seseorang semakin
fleksibilitas, daya tahan, serta keterampilan
menyadari arti pentingnya kesehatan, yang
gerak (teknik dan taktik). Komponen-
selanjutnya
komponen tersebut mutlak diperlukan
pepatah
mengatakan
menuntut
mereka
untuk
dalam pertarungan taekwondo.2
senantiasa memelihara serta meningkatkan derajat kesehatannya. Segala macam cara
Persiapan fisik yang baik harus
dilakukan seseorang untuk mendapatkan
dipersiapkan
kondisi tubuh yang sehat dan bugar seperti
sebelum
mengkonsumsi
sehat
Terdapat sepuluh komponen fisik yaitu
dengan gizi yang seimbang serta olahraga
daya tahan kardiovaskuler, kelentukan,
yang teratur untuk bisa meningkatkan
komposisi
harapan
kelincahan,
hidup.
makanan
yang
Kesehatan
seseorang
sebagai
mengikuti
persiapan suatu
tubuh,
atlet
kejuaraan.
kecepatan
keseimbangan,
gerak,
kecepatan
meliputi aspek fisik, mental, sosial dan
reaksi, koordinasi, daya tahan otot serta
produktifitas kerja. Berbagai macam jenis
kekuatan
olahraga yang dapat dilakukan sesuai
dilakukan dari usia dini dengan waktu
dengan minat dan bakat dari orang yang
yang tidak singkat serta dilaksanankan
mengikuti olahraga tersebut seperti sepak
secara
bola, basket, senam, sepak takraw, karate
mempersiapan
dan taekwondo. Semua olahraga tersebut
seorang atlit taekwondo, maka beberapa
membutuhkan fleksibilitas otot hamstring
komponen
harus
dipenuhi
yang baik untuk meningkatkan prestasi
kelentukan
atau
fleksibilitas
dan mencegah terjadinya cedera.
hamstring.
Taekwondo adalah salah satu seni
otot.
Persiapan
kontinyu.
fleksibilitas
Misalnya
peningkatan
Untuk otot
2
dalam
kemapuan
seperti otot
meningkatkan
hamstring,
stretching dapat digunakan.8
beladiri tradisional yang berasal dari
tersebut
metode
Stretching memiliki peranan yang
latihan latihan contract relax stretching
penting dalam perawatan jaringan lunak.
dan passive stretching dari banyaknya
Setelah
metode
mengalami
berolahraga
atau
strain
pada
bekerja,
saat
stretching
yang
ada
untuk
stretching
meningkatkan fleksibilitas atlet itu sendiri.
metode pemulihan
Berdasarkan uraian diatas, penulis
system otot tendo-muscular setelah latihan
tertarik membandingkan efektifitas dari
atau setelah trauma pasca akut untuk
metode contract relax stretching dengan
mengobati
passive stretching terhadap fleksibilitas
digunakan sebagai
otot
yang
mengalami
overstraindan untuk relaksasi.10 Fleksibilitas
ini
otot hamstringpada atlet taekwondo dari
penting
dalam
Underdog Taekwondo Club.
olahraga taekwondo karena angka atau poin
terbanyak
bisa
didapatkan
jika
METODE PENELITIAN
seorang atlet dapat melakukan tendangan dan
mengenai
Tendangan
taekwondoin
test group design.9 Tujuan dari penelitian
mempunyai fleksibilitas otot yang baik.
ini adalah untuk membandingkan contract
Jika tidak memiliki fleksibilitas otot yang
relax stretching dan passive stretching
baik seorang atlet akan rentan terkena
terhadap peningkatan fleksibilitas otot
overstrain
hamstringdimana Kelompok I diberikan
melakukan
atau
seorang
cedara.
tendangan
hanya
eksperimental dengan menggunakan jenis rancangan randomized pre test and post
jika
tinggi
lawannya. bisa
dilakukan
yang
kepala
Rancangan penelitian ini berupa
Pada yang
saat tinggi
contract
misalnya tendangan kapak atau axe kick
kelompok
fleksibilitas otot seperti otot hamstring
stretching.
memegang
peranan
II
stretching, akan
sedangkan
diberikan
passive
Pada
Adapun tujuan dari penelitian ini
penelitian sebelumnya diketahui bahwa
adalah untuk mengetahui seberapa besar
contract
dapat
efektifitas dari metode contract relax
meningkatkan fleksibilitas otot hamstring.6
stretching dan passive stretching terhadap
Fisioterapi sebagai salah tenaga
fleksibilitas otot hamstring. Pengukuran
relax
penting.
relax
stretching
kesehatan yang berperan dalam upaya
fleksibilitas
mengembangkan,
dengan sit and reach test kemudian,
memelihara,
dan
hamstring
dianalisis
daur kehidupan dengan menggunakan
kelompok perlakuan I dan kelompok
modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak,
perlakuan II.
3
dibandingkan
diukur
memulihkan gerak dan fungsi sepanjang
dapat melatih atlet dengan latihan seperti
dan
dapat
antara
= 40,05. Dari hasil perhitungan diatas sampel
dalam
digunakan
dibulatkan
menjadi 10 sampel. Sampel dibagi menjadi
POPULASI DAN SAMPEL Populasi
yang
penelitian
ini
dua kelompok masing-masing 10 orang
adalah semua atlet taekwondo Underdog
ditambah 20% dalam satu kelompok.
Taekwondo Club, Denpasar selama 1
Jumlah total keseluruhan sampel yakni
bulan mulai bulan Mei sampai dengan
sebanyak
bulan Juni 2014. Persyaratan subyek yang
kelompok dengan 12 sampel setiap satu
bisa diikutsertakan dalam penelitian ini
kelompok.
24
sampel
dan
dibagi
2
ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi dan
Pada penelitian ini pengambilan
kriteria eksklusi. Besar sampel yang
sampel dilakukan dengan menggunakan
diperlukan dalam penelitian ini dihitung
teknik simple random sampling. Simple
berdasarkan rumus Pocock 9:
random sampling yaitu pemilihan sampel
n
dengan
2 2
2 1 2
x f ( , )
menetapkan
subjek
yang
memenuhi kriteria penelitian dari populasi secara
acak
sederhana
menjadi
dua
kelompok. Semua populasi berpeluang Keterangan:
menjadi
n
= Besar sampel.
Kelompok II. Setelah terbentuk kelompok
µ2
= Rerata hasil pada kelompok
kemudian diacak lagi untuk random
perlakuan.
alokasi. Pengambilan sampel dilaksanakan
= Rerata hasil pada kelompok
dengan sistematika sebagai berikut:
µ1
kontrol. α
1. Melakukan
= Simpangan baku.
ƒ(α,β) = Besarnya
dilihat pada Tabel
atau
pemilihan
menjadi
dengan
dari seluruh polulasi pada atlet taekwondo Underdog Taekwondo
2(5,47)2 × 13,0 (40,05 − 31,07)2 𝑛=
I
assessment pada sejumlah sampel
Pocock. 𝑛=
Kelompok
Club, berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
59,8 × 13,0 80,6
2. Mengadakan
hasil
besar
sampel sebanyak 24 responden
𝑛 = 9,64 Berdasarkan
pemilihan
secara acak sederhana dari subjek penelitian
yang terpilih tersebut (subjek yang
terdahulu didapatkan hasil rerata µ1 =
memenuhi kriteria inklusi diberi
31,07 standar deviasi σ = 5,47 dengan µ2 4
nomor
urut
yang
berbeda
Peneliti menggunakan beberapa uji
sebanyak 24 responden).
statistik dalam menganalisis data, antara
3. Melakukan pembagian kelompok
lain:
menjadi dua kelompok masing-
1. Uji
masing kelompok sejumlah 12
dengan
cara
akan
contract
menerima relax
wilk
kelompok
II
akan
test
distribusi
intervensi
stretching
data
4. Uji
hipotesis
dengan
T-test
untuk
Paired menguji
adanya perbedaan hasil sebelum
Sit and reach test adalah salah satu
hamstring,
masing-masing
Testuntuk mengetahui variasi data.
INSTRUMEN PENELITIAN
kelenturan
mengetahui
3. Uji homogenitas dengan Leven’s
menerima
Samples
daya
untuk
kelompok perlakuan.
dan
intervensi passive stretching.
pengukuran
untuk
2. Uji normalitas data dengan saphiro
acak
sederhana. Selanjutnya kelompok I
Deskriptif
menganalisis umur sampel.
responden. Pembagian kelompok dilakukan
Statistik
dan sesudah perlakuan pada kedua
otot-otot
menggunakan
kelompok.
satuan
5. Uji komparasi parametric dengan
centimeter (cm). Untuk melakukan tes ini,
menggunakan independent t test
diperlukan sit and reach table test yang
untuk
terdiri dari kotak, penggaris, blanko untuk
membandingkan
peningkatan
mencatat, dan alat hitung. Nilai rata-rata
fleksibilitas
hasil kedua
kelompok.
normal adalah 17,8 cm atau 7 inchi. Subjek melakukan pemanasan selama 10
HASIL PENELITIAN
menit kemudian sepatu dilepas, alat ukur
Penelitian tentang contract relax
penggaris diletakkan dari ujung depan
stretching
kotak pada angka 15 cm atau 6 inchi. Subjek
duduk
di
lantai
kedepan
meningkatkan
dengan passive stretching dilaksanakan di gedung DPD Golkar Puputan.
menempel pada kotak, subjek diminta tangan
efektif
fleksibilitas otot hamstring dibandingkan
dengan
kakisepenuhnya lurus dan telapak kaki
meluruskan
lebih
Penelitian dibagi dalam 2 kelompok
dan
yaitu kelompok I diberikan perlakuan yang
membungkuk sejauh – jauhnya, dan catat
diberikan
hasilnya dan diulang sebanyak tiga kali
contract
relax
stretching,
sedangkan kelompok II diberikan latihan
dan diambil nilai rata-rata.4
passive stretching. Keseluruhan sampel 5
berjumlah 24 orang dan setelah dilakukan
Tabel 1. Distribusi Data Sampel
assesment tidak ditemukan kontra indikasi
Berdasarkan Karakteristik Usia
kondisi terhadap perlakuan yang akan
Keterangan
diberikan. Penelitian dilaksanakan dalam 1
Kelompok I
bulan dengan frekuensi latihan 2 kali
Karakteristik
Jumlah
Presentase
Usia 15 tahun
4
33,3 %
Usia 16 tahun
4
33,3 %
Usia 17 tahun
1
8,3 %
dalam satu minggu. Seluruh subjek dapat
Usia 18 tahun
1
8,3 %
mengikuti jadwal yang telah disepakati
Usia 20 tahun
2
16,7 %
12
100 %
Usia 15 tahun
8
66,7 %
Usia 16 tahun
1
8,3 %
dan
Usia 17 tahun
1
8,3 %
deskripsi data berupa karakteristik sampel
Usia 20 tahun
2
16,7 %
12
100 %
dari
awal
sampai
penelitian
Total
selesai.
Kelompok II
Penelitian
akan
memberikan
pengujian
hipotesis
penelitian
hasil
Total
dalam penelitian pada kedua kelompok.
Uji Normalitas dan Homogenitas
Deskripsi Subjek Penelitian Deskripsi
data
Pengujian
memberikan
data pada masing – masing kelompok.
hasil pengujian hipotesis. Dalam penelitian deskripsi
data
yang
Persyaratan analisis yang diujikan adalah
dilakukan
distribusi normal data, uji homogenitas
pengujian adalah umur. Diketahui subjek
varian, dan uji komparasi data. Uji statistik
penelitian pada kelompok I yang berusia
untuk mengetahui normalitas distribusi
15 tahun sebanyak 4 orang (33,3%),
data menggunakan Shapiro-Wilk Test dan
berusia 16 tahun sebanyak 4 orang
uji homogenitas dengan menggunakan
(33,3%), berusia 17 tahun sebanyak 1
Levene’s Test. Hasil uji dapat dilihat pada
orang (8,3%), berusia 18 tahun sebanyak 1
tabel 2 berikut ini:
orang (8,3%) dan berusia 20 tahun sebanyak
2
orang
(16,7%).
harus
memenuhi persyaratan analisis distribusi
informasi lebih lengkap dan memperkuat
ini,
hipotesis
Tabel 2. Uji Normalitas dan Homogenitas
Subjek
Nilai Fleksibilitas Otot Hamstring
penelitian pada kelompok II yang berusia
Sebelum dan Sesudah Intervensi
15 tahun sebanyak 8 orang (66,7%),
Uji Normalitas dengan Shapiro Wilk
berusia 16 tahun sebanyak 1 orang (8,3%),
Test Kelompok
berusia 17 tahun sebanyak 1 orang (8,3%)
Kelompok 1
Kelompok 2
Data
dan berusia 20 tahun sebanyak 2 orang
Uji Homogenitas
Statistik
p
Statistik
p
(Levene’s Test)
(16,7 %). Hal ini dapat diketahui pada
Sebelum
0,934
0,424
0,935
0,436
0,927
tabel 1 berikut:
Sesudah
0,955
0,203
0,911
0,217
0,252
6
paired sample t-test dapat dilihat pada Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil
uji
statistik
untuk
tabel 3 berikut ini:
mengetahui
Tabel 3. Distribusi Nilai Fleksibilitas
normalitas distribusi data menggunakan Shapiro-Wilk sebelum
Test
pada
dan
menunjukan
kelompok
sesudah
nilai
Sebelum Dan Sesudah Intervensi
I
Pada Kelompok I (Intervensi Contract
intervensi
probabilitas
Relax Stretching) Sebelum(Cm)
Sesudah(Cm)
Rerata
23,13
32,46
Simpang
4,28
2,94
nilai
sebelum intervensi p = 0,424 dan sesudah intervensi p = 0,203 (p>0,05) yang berarti
p
0,000
baku
bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji statistik pada kelompok II sebelum dan
Dari tabel tersebut didapatkan nilai p=
sesudah intervensi juga menunjukan nilai
0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa ada
probabilitas nilai nilai sebelum intervensi p
perbedaan yang bermakna rata – rata nilai
= 0,436 dan sesudah intervensi p = 0,217
fleksibilitas otot hamstring sebelum dan
(p>0,05)
sesudah
yang
berarti
bahwa
data
berdistribusi normal. Pada
uji
diberikan
intervensi
latihan
contract relax stretching pada kelompok I.
Homogenitas
dengan
menggunakan Levene’s Test didapatkan
Uji
nilai p = 0,927 (p>0,05) untuk kelompok I
Fleksibilitas
dan II sebelum intervensi sedangkan untuk
Kelompok
kelompok I dan II sesudah intervensi nilai
Stretching)
Beda
Rerata Otot II
Peningkatan
Hamstring
(Intervensi
Pada Passive
0,252 (p>0,05) yang mununjukkan bahwa
Pengujian nilai fleksibilitas otot
data sebelum maupun sesudah intervensi
hamstring pada kelompok II (intervensi
memiliki data yang homogen.
passive stretching) dengan menggunakan uji beda dua rata – rata yaitu paired sample
Uji
Beda
Fleksibilitas
Rerata Otot
Peningkatan
Hamstring
t-test. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4
Pada
berikut:
Kelompok I (Intervensi Contract Relax Stretching) Pengujian nilai fleksibilitas otot hamstring pada kelompok I (intervensi contract
relax
stretching)
dengan
menggunakan uji beda dua rata – rata yaitu
7
Tabel 4. Distribusi Nilai Fleksibilitas
Tabel 5. Uji Beda Nilai Fleksibilitas Otot
Sebelum Dan Sesudah Intervensi
Hamstring Setelah Intervensi Antara
Pada Kelompok II (Intervensi Passive
Kelompok I (Contract Relax Stretching)
Stretching)
dan Kelompok II (Passive Stretching)
Sebelum(Cm)
Sesudah(Cm)
Rerata
23,63
30,04
Simpang
4,54
4,11
p
Kelompok
N
Rerata dan
p
Simpang baku(cm)
0,000
baku
Kelompok
12
9,33 ±2,00
12
6,42±1,29
I
Dari tabel tersebutdidapatkan nilai
Kelompok
p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa ada
0,000
II
perbedaan yang bermakna rata – rata nilai Dari tabel tersebut hasil uji beda
fleksibilitas otot hamstring sebelum dan sesudah
diberikan
intervensi
setelah intervensi didapatkan nilai p=
latihan
0,000 (p<0,05) maka Ho ditolak atau Hi
passive stretching pada kelompok II.
diterima (hipotesis penelitian diterima atau Uji
Komparasi
Peningkatan Hamstring Intervensi
Hasil
Selisih
ada perbedaan yang signifikan) rata – rata
Otot
nilai fleksibilitas kedua kelompok setelah
Fleksibilitas Sebelum Pada
dan
Kedua
diberikan intervensi.
Sesudah
Persentase peningkatan fleksibilitas
Kelompok
pada otot hamstringpada kedua kelompok
Penerapan
dapat disajikan pada Tabel 6 berikut:
Untuk menguji perbandingan rerata peningkatan fleksibilitas otot hamstring sebelum dan setelah perlakuan pada kedua kelompok
yang
diberikan
perlakuan
berupa intervensi contract relax stretching pada kelompok I dan passive stretching pada
kelompok
II
digunakan
uji
Independent T Test yakni membandingkan nilai rata – rata fleksibilitas otot hamstring kedua kelompok. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
8
Tabel 6. Persentase Peningkatan Nilai
Akhirnya, otot yang diregangkan tidak
Fleksibilitas Otot Hamstring Setelah
mengalami pemanjangan yang optimal
Intervensi Pada Kelompok I (Contract
meskipun
secara
bertahap
terjadi
Relax Stretching) dan Kelompok II
pemanjangan otot. Diagram peningkatan
(Passive Stretching)
fleksibilitas setelah intervensi dapat dilihat
Kelompok
pada grafik di bawah ini:
Hasil Analisis Persentase Sebelum
Sesudah
Diagram Peningkatan Fleksibilitas Otot Hamstring Setelah Intervensi Pada Kelompok I (Contract Relax Stretching) dan Kelompok II (Passive Stretching)
Peningkatan Fleksibilitas (%)
Kelompok 1
23,13
32,46
40
23,63
30,04
27
40 30
Kelompok 2
20 10 0
Berdasarkan
persentase
rerata
Kelompok I
peningkatan nilai fleksibilitaspada tabel 6
Kelompok II
Sebelum
Sesudah
menunjukkan bahwa persentase rerata peningkatan
nilai
fleksibilitas
pada
PEMBAHASAN
kelompok I sebesar 40% sedangkan pada
Penelitian ini bersifat eksperimental
kelompok II sebesar 27%. Dari persentase
dengan
tersebut dapat diketahui bahwa Contract
menggunakan rancangan randomized two
relax
group
stretching
lebih
unggul
dalam
metode
eksperimental
pre-test
and
post-test
dengan
design.
meningkatkan fleksibilitas otot hamstring,
Pembagian sampel menjadi dua kelompok
karena adanya kontraksi konsentrik pada
dilakukan
hip
membandingkan
ekstensors
sehingga otot
sebelum yang
diregangkan
memendek akan
secara
stretching
relaksasi sempurna maka otot akan lebih
fleksibilitas
mudah
penelitian ini
sehingga
untuk
pemberian
metode
contract relax stretching dengan passive
mengalami relaksasi. Jika telah tercapai
diregangkan
acak
secara
terhadap otot
peningkatan
hamstring.
yakni
atlet
Populasi taekwondo
bertahap akan mengalami pemanjangan
Underdog
yang
passive
rentangan usia 15-20 tahun dimana pada
adanya
rentangan
optimal.
stretching
Sedangkan
dilakukan
tanpa
Taekwondo
usia
Club
remaja
dalam
tingkat
kontraksi otot terlebih dahulu dari atlet
fleksibilitasnya lebih baik daripada usia
sehingga otot yang memendek tidak
dewasa.3 Penelitian dilaksanakan di ruang
mencapai
relaksasi
secara
sempurna. 9
terapi latihan fisioterapi pada tanggal 14
tentang efektifitas contrac relax stretching
Juni 2013 sampai tanggal 7 Juni 2014.
pada 45 subjek laki – laki sehat didapatkan
Menurut frankl, usia anak-anak, remaja
bahwa tehnik PNF tersebut efektif dalam
dan dewasa fleksibilitas seseorang seperti
meningkatkan
kurva. Diawali pada usia anak-anak yang
hamstring. Contract relax stretching lebih
makin meningkat fleksibilitasnya namun
baik dalam meningkatkan fleksibilitas otot
setelah remaja mulai menurun karena gaya
hamstring
hidup aktif pada usia anak-anak mulai
stretching secara pasif dilakukan kontraksi
tidak dilakukan, apalagi pada usia dewasa
konsentrik yang melibatkan respon inverse
yang tentunya muncul berbagai macam
stretch refleks atau inhibisi autogenik
masalah penyakit degenerative seperti
sehingga
nyeri sendi dan otot.5
relaksasi. Pada saat otot relaks, otot lebih
nilai
karena
otot
fleksiblitas
sebelum
lebih
otot
dilakukan
mudah
tercapai
mudah untuk di regangkan secara pasif Aplikasi
Contract
sehingga
Relax
mudah
pula
mengalami
Passive
Stretching
pemanjangan otot.7
Stretching Meningkatkan Fleksibilitas Otot Hamstring Hasil
pengujian
dengan
Aplikasi
menggunakan uji beda dua rata – rata yaitu
Terhadap
paired sample t-test didapatkan p = 0,000
Fleksibilitas Otot Hamstring
(p<0,05) yang berarti ada perbedaan yang
Peningkatan
Hasil
Nilai
pengujian
dengan
bermakna rata – rata nilai fleksibilitas otot
menggunakan uji beda dua rata – rata yaitu
hamstring sebelum dan sesudah intervensi
paired sample t-test didapatkan p = 0,000
berupa metode contract relax stretching.
(p<0,05) yang berarti ada perbedaan yang
Hal ini menunjukkan bahwa intervensi
bermakna rata – rata nilai fleksibilitas otot
pada kelompok I memberikan peningkatan
hamstring sebelum dan sesudah intervensi
fleksibilitas pada otot hamstring yang
berupa metode latihan passive stretching.
bermakna.
Hal ini menunjukkan bahwa intervensi
Contract
relax
stretching
merupakan salah satu teknik PNF yang
pada
menggunakan
peningkatan
kontraksi
konsentrik
optimal dari ekstensor hip, dilanjutkan
akan
fleksibilitas
pada
otot
Passive stretching merupakan suatu teknik peregangan yang dilakukan oleh
contract relax stretching dilakukan secara
terapis secara manual dimana pasien dalam
teratur.1
keadaan
penelitian
terjadi
memberikan
jika
Pada
otot
II
hamstring yang bermakna.
dengan relaksasi kemudian stretching. Pemanjangan
kelompok
sebelumnya 10
relaks.
Jika
gaya
regangan
dilakukan secara berulang kali dan teratur
pengertian bahwa contract relax stretching
maka otot secara bertahap akan mengalami
lebih efektif daripada passive stretching
pemanjangan.1 Hal ini terbukti dalam
dalam meningkatkan
penelitian ini, dimana pemberian passive
hamstring.
stretching
dengan
seminggu
selama
frekuensi 1
2
bulan
kali
Baik
dapat
maupun
fleksibilitas otot
contract passive
relax
stretching
stretching
memberikan pengaruh yang bermakna
menghasilkan
terhadap peningkatan fleksibilitas otot
otot hamstring atlet Underdog Taekowndo
hamstring atlet Underdog Taekwondo
Club. Namun demikian, jika dibandingkan
Club. Penelitan sebelumnya menyatakan
kedua teknik tersebut terdapat perbedaan
bahwa
hasil dimana contract relax stretching
passive
stretching
dapat
peningkatan
dapat
meningkatkan fleksibilitas otot hamstring
menghasilkan
peningkatan
dengan
yang
besar
baik
karena
pada
saat
otot
lebih
fleksibilitas
fleksibilitas
yaitu
rata-rata
diregangkan terjadi respon mekanikal pada
peningkatan 9,33 (40%) dan pada passive
otot yang diregangkan, dimana myofibril
stretching
dan
mengalami
peningkatan 6,42 (27%). Sejalan dengan
pemanjangan. Ketika otot secara pasif
penelitian Juliantine pada tahun 2003 yang
diregangkan, maka pemanjangan awal
membandingkan
terjadi pada komponen elastis (sarkomer)
dinamis, statik, pasif dan contract relax
dan ketegangan otot terjadi. Kemudian
(PNF) dengan sampel 120 orang dimana
ketika gaya regangan dilepaskan maka
tiap-tiap metode dibagi atas 30 orang
setiap sarkomer akan kembali ke posisi
sampel, diperoleh hasil bahwa contract
resting length.1
relax stretching lebih efektif menambah
sarkomer
otot
Contract Relax Stretching Lebih
menghasilkan
metode
flexibilitas
dibanding
kemudian
disusul
rata-rata
peregangan
metode dengan
lain, passive
Efektif Meningkatkan Fleksibilitas Otot
stretching. Pada penelitian sebelumnya
Hamstring
juga diketahui bahwa efek pemberian
Dibandingkan
Dengan
contract relax stretching pada hari pertama
Passive Stretching Dari hasil uji beda nilai fleksibilitas
dari tiga hari penelitian menunjukan
setelah intervensi dengan menggunakan uji
peningkatan
independent t test didapatkan
hamstring.
nilai p =
pada
fleksibilitas
otot
Latihan
contract
relax
0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa
stretching yang rutin sebaiknya dilakukan
kedua
namun
tehnik
bermakna.
diatas
Hal
berbeda
tersebut
secara memiliki
untuk
mempertahankan
nilai
fleksibilitas otot hamstring, jika tidak 11
dilakukan
secara
rutin
maka
nilai
SIMPULAN
fleksibilitas seseorang akan menurun.6
Berdasarkan analisis penelitian yang telah
Contract relax stretching memiliki keunggulan
dalam
pemanjangan
otot,
dilakukan
menghasilkan karena
dan
pembahasan
disimpulkan bahwa:
adanya
1.
Aplikasi contract relax stretching
kontraksi konsentrik pada hip ekstensors
dapat
sebelum diregangkan sehingga otot yang
fleksibilitas otot hamstring.
memendek akan mengalami relaksasi. Jika
2.
meningkatkan
meningkatkan
otot
otot hamstring.
lebih
mudah
diregangkan
sehingga secara bertahap akan mengalami
3.
meningkatkan
passive stretching dilakukan tanpa adanya
otot hamstring. 4.
nilai
fleksibilitas
Aplikasi passive stretching dapat
pemanjangan yang optimal.7 Sedangkan
kontraksi otot terlebih dahulu dari atlet
nilai
Aplikasi passive stretching dapat
telah tercapai relaksasi sempurna maka akan
dapat
nilai
fleksibilitas
Contract relax stretching lebih
sehingga otot yang memendek tidak
efektif meningkatkan fleksibilitas
mencapai
otot
relaksasi
secara
sempurna.
Akhirnya, otot yang diregangkan tidak
hamstring
dibandingkan
dengan passive stretching.
mengalami pemanjangan yang optimal meskipun
secara
bertahap
terjadi
DAFTAR PUSTAKA
pemanjangan otot. Dalam penelitian ini terbukti bahwa ada perbedaan pengaruh
1. Ashari. 2006. Efektivitas Contract Relax
yang bermakna antara contract relax
Stretching dan Passive Stretching
stretching dan passive stretching terhadap
Terhadap
peningkatan fleksibilitas otot hamstring.
Fleksibilitas Otot Punggung dan
Perbedaan pengaruh tersebut menunjukkan
Hamstring Pemain Sepak Bola
bahwa contract relax stretching lebih
Fisioterapi
efektif meningkatkan fleksibilitas otot
Poltekkes Makassar.
hamstring daripada passive stretching.
Peningkatan
FC.
Makassar:
2. Baechele, T.R & Earle, R.W. 2008.
Untuk meningkatkan dan mempertahankan
Essentials
fleksibilitas otot hamstring yang baik, kita
conditioning. 3rd ed. Champaign:
harus memberikan edukasi kepada atlet
Human Kinetics.
untuk melakukan latihan stretching secara
of
strength
and
3. Bompa, Tudor. 1994. Theory and
rutin.
Metodology of Training. Iowa:
12
Kendall
Hunt
Publishing
10. Ylinen, Jari. 2008. Stretching Therapy For Sport and Manual Therapy. 1st
Company. 4. Davis, D., Philips, R., Roscoe, J., Roscoe,
D.
2000.
ed. Oxford: Elsivier Limited.
Physical
Education and Study of Sport. 4th ed.
Great
Britain:
Harcourt
Publisher Ltd. 5. Frankl, Daniel. 1999. Anatomical Limitations
of
Flexibility:
Physiological Basis of Flexibility. Los
Angeles:
Kinesiology
Departement and
of
Physical
Education. 6. Morcelli, M.H., Olivera J.M.C.A, Navega M.T. 2013. Comparison of Static,
Ballistic
And Contract-
Relax Stretching In Hamstring Muscle. Fisioter Pesq 20(3): 244249. 7. Nagarwal, A.K., Zutshi, K., Ram, C.S., Zafar, R., Hamdard, J. 2010. Improvement
of
Hamstring
Flexibility: A Comparison between Two PNF Stretching Techniques. International Journal of Sports Science and Engineering 4(1): 025033. 8. Nala, I.G.N. 2011. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Cetakan Pertama. Denpasar:
Udayana
University
Press. 9. Pocock, S.J. 2008. Clinical Trial a Practical Approach. New York: John Wiley and Sons. 13