Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
PERBEDAAN LATIHAN CALF RAISE DENGAN LATIHAN TOWEL TOE CURL SETELAH PEMBERIAN INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP FUNGSIONAL ANKLE PADA KASUS PLANTAR FASCIITIS Clara Shinta Febrianti (2012 66 012) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
ABSTRAK Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan latihan Calf Raise dengan latihan Towel Toe Curl setelah pemberian intervensi Ultrasound terhadap fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Metode: Penelitian ini bersifat Quasi Experiment dengan bentuk 2 kelompok, dimana fungsional ankle diukur dengan Foot Ankle Ability Measures (FAAM) menggunakan metode questioner yang terdapat 2 kelompok, kelompok Activity Daily Living (ADL) dan kelompok Sport. Sample terdiri dari 14 sampel dan berdasarkan rumus Pocock. Sample dikelompokan menjadi 2 kelompok yang mana terdiri dari 7 sampel, kelompok perlakuan I dengan intervensi Ultrasound ditambah latihan Calf Raise dan kelompok perlakuan II dengan intervensi Ultrasound ditambah latihan Towel Toe Curl. Hasil: Uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test didapatkan data berdistribusi normal sedangkan uji homogenitas dengan Levene’s Test didapatkan data memiliki varian homogen. Hasil uji hipotesa pada kelompok perlakuan I ADL dengan Paired Sample T-Test, didapatkan nilai p=0,000, pada kelompok perlakuan I Sport didapatkan nilai p=0,001 yang berarti intervensi ultraound serta penambahan latihan Calf Raise efektif dalam meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Pada kelompok perlakuan II ADL, didapatkan nilai p= 0,001 pada kelompok perlakuan II Sport, didapatkan nilai p= 0,001 yang berarti intervensi ultrasound serta penambahan latihan Towel Toe Curl efektif dalam meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Pada hasil T-Test Independent menunjukan kelompok ADL dengan nilai p=0,03 dan kelompok Sport dengan nilai p=0,04 yang berarti ada perbedaan efektifitas antara penambahan latihan Calf Raise dengan latihan Towel Toe Curl setelah pemberian intervensi Ultrasound terhadap fungsional ankle pada plantar fasciitis. Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan dengan penambahan penambahan latihan Calf Raise dengan latihan Towel Toe Curl setelah pemberian intervensi Ultrasound terhadap fungsional ankle pada plantar fasciitis. Kata Kunci : Ultrasound, calf raise, towel toe curl, fungsional ankle, plantar fasciitis. Objective: To find out difference calf raise exercises with towel toe curl excercise after ultrasound intervension for functional ankle on plantar fasciitis. Methods: This study is a Quasi Experiment form two groups, where is the functional ankle is measured by Foot Ankle Ability Measures (FAAM) using 1 groups questioner, Activity Daily Living and Sport. Sample consisted of samples that chosen with Pocock’s formula. Sample divided to two groups each group is 7 samples, the experimental group I with Ultrasound intervenstion plus Calf Raise’s exercise and the experimental group II with Ultrasound intervenstion plus Towel Toe Curl’s Exercise Results : Normality test with Shapiro Wilk Test gets normal distribution of data and homogeneity test with Levene’s Test gets data has a homogeneous variant. The results of hypothesis test in the experimental group I ADL with Paired Sample T-Test p value = 0.000, the results
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
of hypothesis test in the experimental group I Sport with Paired Sample T-Test p value = 0.001 which means added Calf Raise exercise after ultrasound intervention is efection for increase functional ankle on plantar fasciitis. In the treatment group II get the p value = 0.001 which added Towel Toe Curl exercise after ultrasound intervention is efection for increase functional ankle on plantar fasciitis. The result of T-Test Independent show for ADL group p value = 0,03 and for Sport group p value =0,04 which giving there is difference calf raise exercises with towel toe curl excercise after ultrasound intervension for functional ankle on plantar fasciitis. Conclusion : There is an difference calf raise exercises with towel toe curl excercise after ultrasound intervension for functional ankle on plantar fasciitis. Keywords : Ultrasound, calf raise, towel toe curl, functional ankle, plantar fasciitis.
Salah satu gangguan yang sering
PENDAHULUAN Seiring
dengan
perkembangan
dialami
pada
kaki
adalah
plantar
zaman, perkembangan IPTEK serta
fasciitis. Plantar fasciitis merupakan
aktivitas
salah satu gangguan pada kaki yang
yang
semakin
Kesadaran
untuk
memahami
kesehatan
meningkat.
menjaga pun
dan
mengakibatkan nyeri di tumit dan pada
sering
telapak kaki. Yang terjadi pada kondisi
terabaikan. Kecenderungan pola hidup
dengan
masyarakat
lebih
peradangan pada daerah fascia plantaris
mementingkan kesibukan dan aktivitas
kaki yang membentang di sepanjang
yang padat serta mengesampingkan pola
bagian
hidup dan kesehatannya menyebabkan
ditandai adanya keluhan pada tumit
seseorang mengalami gangguan dan
pada injakan pertama pada pagi hari,
keterbatasan pada gerak dan fungsinya
rasa sakitnya dibagian depan dan dasar
pada saat melakukan aktivitas sehari-
tumit (Hudaya, 2002). Pada kasus yang
harinya.
lebih parah, pasien akan merasakan
modern
yang
Salah satu bagian tubuh yang
sakit
plantar
bawah
yang
fasciitis
kaki.
Penyakit
memburuk
ini
menjelang
penting sebagai salah satu penunjang
malam.
dalam aktivitas sehari-hari adalah kaki.
pasien
Kaki merupakan bagian dari tubuh yang
tungkai bawah, hal tersebut dapat
tugasnya adalah menumpu badan kita.
menimbulkan
Kaki dan pergelangan kaki merupakan
struktur lainnya dan mengakibatkan
titik pusat berat badan yang secara total
hypomobile.
dipindahkan pada saat ambulansi.
Pembatasan
adalah
akan
aktivitas
menurunkan
permasalahan
pada
stabilitas
pada
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
Kasus umumnya
plantar sering
fasciitis
pada
yang kaku dan arcus lebih tinggi, hal
ditemukan
pada
tersebut
dapat
menyebabkan
kondisi flat foot, atlet lari, berat badan
pemendekan pada fascia plantaris. Pada
berlebih (obesitas), tentara dan pada
kaki yang pes cavus kemampuan untuk
orang-orang yang memiliki kebiasaan
meredam berat badan sedikit terbatas
berjalan
karena pada struktur tulang relatif tidak
jauh
atau
lama
dengan
menggunakan alas kaki tipis. Plantar
bergerak sehingga jaringan lunak pada
fasciitis
dapat
kaki yang akan menyerap beban berat
disebabkan oleh banyak faktor antara
badan pada daerah tersebut. Kaki yang
lain karena kelebihan berat badan
pes cavus lebih menghasilkan tekanan
(obesitas), kurangnya fleksibilitas dari
yang berlebih pada fascia plantaris
plantar fascia,
tightnes
selama
gastrocnemius
atau soleus,
otot-otot cidera
heel
strike
ke
midstance.
Sedangkan pada kaki yang pes planus
overuse seperti berdiri dan berjalan
atau
terlalu lama, aktifitas yang berat yang
penekanan yang berlebih pada fascia
terjadi pada olahragawan seperti atlet
selama midstance ke stance dan juga
pelari, dan
pada saat toe off (Saidoff, 2002).
adanya deformitas kaki
flatfoot
akan
memberikan
seperti arcus datar atau flat foot. Hal
Pada faktor degeneratif ditandai
tersebut akan mengakibatkan tarikan
dengan jaringan lemak yang menebal
yang berlebihan pada fascia, sehingga
menjadi tipis, penurunan healing respon
terjadi kerobekan dan timbul iritasi
dan
yang diikuti inflamasi pada jaringan
fleksibilitas
lunak atau fascia. Akibatnya tumit
kelenturan fascia plantaris. Dengan
terasa nyeri (Sari & Irfan 2009).
adanya penurunan serabut elastin, maka
Struktur kaki yang tidak normal
penurunan
elastisitas
sehingga
atau
mempengaruhi
jaringan menjadi longgar dan akan
seperti pes cavus dan flat foot juga
mengalami
kerobekan
jika
terjadi
dapat menyebabkan nyeri pada bagian
gerakan yang berlebih. Selain itu,
plantaris. Kaki yang berbentuk pes
ketegangan pada m. gastrocnemius dan
cavus akan lebih terbatas untuk gerakan
m. soleus akan mengakibatkan ankle
abduksi pada calcaneus dan terbatasnya
lebih eversi pada saat heel strike dan
gerakan sendi subtalar. Pada forefoot
push off (heel off dan toe off) sehingga
dan hindfoot biasanya memiliki struktur
terjadi keterbatasan gerak supinasi pada
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
midfoot. Dengan adanya keterbatasan
tidak
pada gerak pada midfoot maka kekuatan
berdampak pada keseimbangan saat
absorbsi berat badan dan gaya regang
berjalan. Fase berjalan di mulai dari
pada fascia akan menurun dan akan
stance phase (heel strike, foot flat,
terjadi kerobekan pada fascia.
midstance, toe off) dan swing phase
Kerobekan
tersebut
efisien
dan
efektif
yang
akan
(acceleration, mid swing, deceleration).
merangsang pelepasan zat “P” subtance
Fase berdiri dimulai dari heel strike
dan zat-zat iritan nyeri (algogen) seperti
(yang diikuti swing phase pada kaki
protaglandin, bradikinin dan histamine
lainnya) dan diakhiri dengan toe off.
sehingga menstimulus saraf a∆ dan C
Pada fase toe off maka m. tibialis
yang mengahantarkan impuls nyeri ke
posterior, m. soleus dan m. flexor
kornu posterior medula spinalis lalu di
digitorum bekerja secara optimal untuk
otak
impuls
tersebut
akan
menstabilkan ankle dan saat masuk ke
sebagai
nyeri.
fase stance maka os. tibia mendapatkan
Karena adanya pelepasan zat iritan dan
tekanan dari bawah sehingga terdapat
“P”
dapat
reaksi inflamasi akibat penumpukan zat
menyebabkabkan sirkulasi darah di
iritan yang akan menyebabkan rasa
fascia plantaris menjadi kurang baik
nyeri saat berjalan dan berlari. Nyeri
sehingga memacu radang di lokasi
akan di rasakan saat memulai latihan
tersebut.
atau setelah latihan selesai dan disertai
diimplementasikan subtance
Timbulnya menyebabkan
juga
rasa
nyeri
bengkak
juga
kemerahan
disekitar
mengurangi
anteromedial tibia. Hal ini akan terlihat
aktivitas telapak kaki. Efek penurunan
dari pola jalan yang berubah menjadi
aktivitas tersebut akan menyebakan
analgic gait akibat adanya kompensasi
penurunan
rasa nyeri oleh fascia plantaris.
sehingga collagen terjadinya
pasien
akan
kadar terjadi yang
air
dan
matriks
penumpukan
zat
Pada saat plantar fasciitis menjadi
mengakibatkan
kronis sering berkembang menjadi heel
abnormal
crosslink.
spur.
Heel
spur
merupakan
Peningkatan zat iritan konduktifitas
pertumbuhan tulang abnormal pada
saraf menurun sehingga konsuktifitas
bagian bawah tulang calcaneus dalam
intermuscular pada otot mengalami
waktu yang lama dan tulang calcaneus
penurunan, akibatnya gerakan menjadi
akan
beraksi
terhadap
beban
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
renggangan inflamasi
yang fascia
periosteal.
dihasilkan plantaris
Heel
dari
plantar fasciitis antara lain terapi
dibagian
Ultrasound, MWD, TENS, Massage,
spur
berkembang
Stretching
dan
karena fascia plantaris
menarik os.
mempunyai
Tapping
pegaruh
yang terhadap
calcaneus dalam waktu yang lama dan
penurunan nyeri. Setelah itu, fisoterapi
os. calcaneus bereaksi terhadap beban
memberikan
regangan yang menghasilkan deposit
mengembalikan otot dan sendinya agar
kalsium pada tempat perlekatan fascia
stabil kembali. Ada beberapa latihan
sebagai mekanisme proteksi. Deposit
untuk mengembalikan stabilitas ankle
kalsium akan membentuk spur yang
paska plantar fasciitis, seperti latihan
ujung-ujungnya
calf raise, towel toe curl serta ditambah
apponeurosis
masuk plantaris
kedalam yang
akan
menimbul nyeri.
latihan
latihan
untuk
dengan modalitas ultrasound seperti yang akan dijadikan penelitian ini.
Ada berbagai macam penanganan
Ultrasound adalah salah modalitas
pada kasus plantar fasciitis seperti
yang digunakan oleh fisioterapis sejak
injeksi cortico steroid, obat penghilang
tahun 1940an yang memiliki gelombang
rasa nyeri, penggunaan sepatu atau
suara dengan frekuensi 0,75 Mhz – 3
sandal yang
permukaannya empuk,
Mhz. Gelombang tersebut merambat
heels pad dan termasuk intervensi
melalui kulit yang akan menghasilkan
fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk
getaran pada jaringan tissue lokal.
pelayanan kesehatan yang ditujukan
Definisi
untuk individu dan atau kelompok
ultrasound merupakan suatu getaran
untuk
memelihara
suara terdengar frekuensi tinggi yang
dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
dapat menghasilkan efek fisiolgis baik
sepanjang rentang kehidupan dengan
termal maupun non termal (Draper,
mneggunakan
2011).
mengembangkan,
penanganan
secara
manual, peningkatan gerak, peralatan
lain
menyebutkan
Ultrasound
bahwa
memiliki
efek
(fisik, elektroterapeutis dan mekanis)
terapeutik dan fisiologis yang dapat
pelatihan
membantu meningkatkan kemampuan
fungsi
dan
komunikasi
(Permenkes No. 80 tahun 2013). Intervensi fisioterapi yang dapat mengurangi keluhan nyeri akibat dari
regenerasi
jaringan
melalui
efek
mekanik dan thermal. Efek mekanik yang
diterima
oleh
jaringan
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
menyebabkan kerusakan jaringan secara
ini, ultrasound juga bertujuan untuk
fisiologis
mengakibatkan
mengurangi perlengketan pada jaringan.
inflamasi primer dan terjadi reaksi dari
Latihan calf raise juga baik
yang
sekelompok
senyawa
sehingga
digunakan pada kasus plantar fasciitis
membentuk induksi poliferasi fibroblas
untuk meningkatkan fungsional pada
pada regenarasi jaringan.
ankle dengan menguatkan otot pada calf
Selain itu, efek ultrasound berupa
muscles. latihan calf raise memulihkan
pemampatan dan peregangan dengan
berbagai sendi gerak dan fleksibilitas
frekuensi yang menimbulkan variasi
otot, meningkatkan daya tahan serta
tekanan yang dikenal dengan kata lain
meningkatkan stabilisasi pada ankle,
yaitu micromassage. Efek mekanik ini
sehingga ankle lebih fungsional dan
meluntarkan abnormal crosslink pada
stabil. Latihan calf raise juga dapat
plantar diproses penyembuhan jaringan
mengaktifkan saraf sehingga membuat
cedera.
propioseptif meningkat, maka dengan
Dengan
abnormal
kelenturannya
crosslink
perlengketan
ini
jaringan
dari maka
melakukan
latihan
ini
yang
meningkatkan performa yang baik
akan
menimbulkan nyeri dapat dibebaskan.
Gerakan pada latihan ini adalah
Efek thermal dari ultrasound dapat
dorsal dan plantar flexi ankle. Otot-otot
menurunkan nyeri karena adanya efek
stabilasator pada gerakan ini adalah m.
sedatif dan peningkatan sirkulasi oleh
illiotibialis anterior sebagai penggerak
panas yang akan berpengaruh terhadap
dorsal flexi ankle yang saat melakukan
penuran zat-zat iritan jaringan sehingga
latihan ini terjadi peregangan maksimal.
terjadi relaksasi otot.
Untuk gerakan plantar flexi pada latihan
Dengan
adanya
peningkatan
ini
adalah
menjinjit.
Otot
yang
jaringan, meningkatnya sirkulasi darah
digunakan adalah m. gastrocnemius, m.
dan elastisitas jaringan pada kondisi
soleus dan tendon archiles. Pada saat
plantar fasciitis akan menyebabkan
gerakan dorsi flexi otot gastrocnemius
fleksibilitas kaki menjadi lebih baik dan
dan soleus akan konsentrik dan pada
rasa
saat plantar flexi otot-otot tersebut akan
nyeri
saat
menempuan
kaki
berkurang, sehingga disabilitas menurun
memanjang/eksentrik.
dan kemampuan fungsional kaki lebih
Pada kontraksi eccentrik terjadi
baik. Di dalam kasus plantar fasciitis
aktivitas kontraktil melawan beban
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
selama dorso flexi. Serat-serat m.
penguatan m. flexor digitorum longus
tibialis posterior, m. gastrocnemius dan
dan brevis, m. lumbricales dan m. flexor
m.
hallucis
soleus
tetap
beraksi
melawan
longus.
Selain
untuk
peregangan, ketegangan ini melawan
meningkatkan kekuatan otot, efek lain
berat badan badan. Sehingga selama
dari
eccentrik kekuatan otot yang dihasilkan
peningkatan fleksibilitas pada otot.
oleh otot lebih tinggi bila dibandingkan
Kekuatan dan fleksibilitas kedua saling
dengan
dan
berhubungan. Secara otomatis, jika
kontraksi konsentrik. Hal ini terjadi
seseorang melakukan latihan untuk
karena ketegangan yang dihasilkan dari
menguatan
sliding myofilamen meningkat sehingga
terhadap
terjadi
elastisitas
sebaliknya. Selain itu, latihan towel toe
serabut otot. Pada kontraksi eksentrik
curl itu dapat melatih cengkraman pada
pembuluh darah dalam keadaan yang
jari-jari kaki dan untuk meningkatkan
bebas sehingga memungkinkan nutrisi
stabilitas ankle pada saat berjalan,
dan suplai oksigen tercukupi. Dengan
berlari dan menaiki tangga (Abu-Omar,
latihan calf raise akan meningkatkan
Rotten. 2007).
kontraksi
peningkatan
isometrik
pada
latihan
ini
otot
adalah
juga
fleksibilitas,
terjadinya
berpengaruh begitu
pula
stabilitas ankle dan kekuatan otot lower leg, khususnya m. gastrocnemius yang berperan dalam gerakan ankle saat berjalan,
melompat
dan
berdiri.
METODE Sampel sebanyak 14 orang yang dipilih melalui pemberian quisioner dan
Sehingga otot tidak akan cepat lelah jika
berdasarkan
dipakai
tidak
ditentukan yakni pria dan wanita yang
menimbulkan cedera yang berulang
mengalami gangguan fungsional ankle
(Radfoard, 2006).
akibat plantar fasciitis dengan nilai 26-
secara
berlebih
dan
kriteria
yang
telah
Sedangkan Towel toe curl adalah
75 atau severaly normal-nearly normal
sebuah latihan menggunakan handuk
usia 15-60 tahun. Pemilihan sampel
pada kaki yang adalah salah satu latihan
dilakukan secara random dan dibagi
bertujuan
untuk
kedalam 2 kelompok yakni kelompok
fungsional
pada
meningkatkan ankle
dengan
kontrol
dan
kelompok
menguatkan otot-otot instrinsik pada
Kelompok
kontrol
kaki. Latihan ini digunakan untuk
penderita
plantar
yaitu
perlakuan. kelompok
fasciitis
yang
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
diberikan intervensi ultrasound dan calf
dengan
raise dengan sampel sebanyak 7 orang.
Ability Measures (FAAM). Selanjutnya
Kelompok perlakuan yaitu kelompok
sampel diberikan perlakuan sebanyak
penderita
yang
12 kali yaitu 3 kali perminggu dalam
diberikan intervensi ultrasound dan
waktu 4 minggu dan pada akhir
towel toe curl dengan sampel sebanyak
penelitian
7 orang.
untuk melihat hasil dari intervensi
plantar
Sebelum peneliti
fasciitis
diberikan
melakukan
perlakuan,
menggunakan
akan
Foot
dilakukan
Ankle
evaluasi
tersebut dengan menggunakan Foot
pengukuran
Ankle Ability Measures (FAAM).
kemampuan fungsional ankle diukur
Tabel 1: Prosedur pemeriksaan plantar fasciitis No
Tahap Pengkajian
Fokus Pengkajian
Hasil a. Nyeri pada daerah plantar b. Nyeri terjadi pada
1
History Taking
Keluhan, lokasi
pagi hari terutama
nyeri, sifat nyeri,
pada saat bangun
provokasi nyeri.
tidur c. Nyeri jika berjalan atau berdiri terlalu lama
2
Inspeksi
3
Quick test
4
Pemeriksaan fungsi gerak dasar
1. Gait analysis
Analgic gait
2. Deformitas kaki
Flatfoot atau pes cavus
Bouncing
1. Pasif 1. Palpasi
5
Tes khusus
Toe off nyeri pada saat berdiri Dorso flexi ankle nyeri
1. Nyeri
tekan
pada
anteromedial tuberositas calcaneus 2. Tenderness
pada
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
insertio plantar fascia. 1. Nyeri dorso 2. Stretch test
pada
posisi
flexi
di
anteromedial tuberositas calcaneus
pada saat sebelum penelitian dimulai
HASIL Pengukuran
kemampuan
dan
sesudah
penelitian
dilakukan.
fungsional ankle dengan menggunakan
Penelitian dilakukan selama 12 kali
Foot Ankle Ability Measure (FAAM)
selama 4 minggu.
pada kelompok perlakuan I dilakukan Tabel 2: Pengukuran Nilai FAAM pada Kelompok Perlakuan I Sampel
Nilai FAAM Kelompok Perlakuan I Sebelum
Sesudah
Selisih
1
47
77,3
30.3
2
53
88
35
3
61,9
96,4
34.5
4
46
89,3
43.3
5
45
76,1
31.1
6
61,9
94
32.1
7
55,6
91.6
36
Mean
52,9
87.5
34.6
SD
7.2
7.9
0,7
Sumber: Data Pribadi Pada tabel 2 di atas, kelompok
87,5 dengan standar deviasi 7,9. Hal ini
perlakuan I dengan jumlah sampel 7
menunjukkan adanya peningkatan nilai
orang diperoleh nilai mean sebelum
FAAM pada kelompok perlakuan I
intervensi 52,9 dengan standar deviasi
setelah mendapatkan intervensi selama
7,2 dan sesudah intervensi nilai mean
12 kali.
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
Grafik 1: Pengukuran Nilai FAAM pada Kelompok Perlakuan I 100 80 60
sebelum
40
setelah
20 0 1
2
3
4
5
6
7
Sumber: Data Pribadi Pengukuran
kemampuan
pada saat sebelum penelitian dimulai
fungsional ankle dengan menggunakan
dan
sesudah
penelitian
dilakukan.
Foot Ankle Ability Measure (FAAM)
Penelitian dilakukan selama 12 kali
pada kelompok perlakuan II dilakukan
selama 4 minggu.
Tabel 3: Pengukuran Nilai FAAM pada Kelompok Perlakuan II Sampel
Nilai FAAM Kelompok Perlakuan II Sebelum
Sesudah
Selisih
1
25
85.7
60,7
2
42.2
84.5
39,3
3
54.2
88
33,8
4
45.2
85.7
40,5
5
44
80.4
36,4
6
69
87.6
18,6
7
75
92.8
17,8
Mean
51.08
86.3
35,3
SD
1.66
3,7
2,04
Sumber: Data Pribadi Pada tabel 3 di atas, kelompok
sesudah intervensi nilai mean 86.3
perlakuan II dengan jumlah sampel 7
dengan standar deviasi 3.7. Hal ini
diperoleh nilai mean sebelum intervensi
menujukkan adanya peningkatan nilai
51.08 dengan standar deviasi 16.6 dan
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
FAAM setelah pemberian intervensi
sebanyak 12 kali selama 4 minggu.
Grafik 2: Pengukuran Nilai FAAM pada Kelompok Perlakuan
100 80 60
sebelum
40
sesudah
20 0 1
2
3
4
5
6
7
Sumber: Data Pribadi Untuk mengetahui apakah pada awal
penelitian
antara
kelompok
perlakuan I dan kelompok perlakuan II
peneliti melakukan uji normalitas antara dua
kelompok
perlakuan
dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk Test.
terdapat peningkatan nilai FAAM, maka
Tabel 4: Uji Normalitas Shapiro-Wilk Test Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan I Mean ± SD
P
Kelompok Perlakuan II Ket
Mean ± SD
P
Ket
Sebelum
52,91±7,23
0,19 Normal Sebelum
51,05±1,68
0.63 Normal
Sesudah
87,52±7,91
0,24 Normal Sesudah
86,3±3,75
0,76 Normal
Selisih
34,61±4,37
0,18 Normal
33,6±1,68
0,47 Normal
Selisih
Sumber : Data Pribadi Hasil
dari
uji
normalitas
mendapatkan hasil p-value > 0,05. Dari hasil
yang
di
dapat
melalui
uji
hipotesis
III
menggunakan
T-test
Independent. Sedangkan
untuk
varian
dari
mengetahui
homogenitas dan normalitas di atas
homogenitas
kelompok
maka uji statistik hipotesis I dan II
perlakuan I dan kelompok perlakuan II,
menggunakan T-test Related, dan uji
maka dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene’s Test.
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
Tabel 5: Hasil Uji Homogenitas Kelompok dengan Levene’s Test Sebelum Intervensi
Mean±SD
Kelompok Perlakuan I
52,91±7,23
Kelompok Perlakuan II
51,05±1.68
P
Keterangan
0,99
Homogen
Sumber : Data Pribadi Berdasarkan tabel 5 di atas, hasil
hipotesis sebagai berikut, Ho diterima
perhitungan uji homogenitas dengan
jika nilai p > α (0,05) dan Ho ditolak
menggunakan uji Levene’s Test dari
jika nilai p < α (0,05). Adapun hipotesis
data nilai peningkatan peningkatan nilai
yang akan diuji adalah sebagai berikut:
FAAM kelompok perlakuan I dan
Ho:
kelompok perlakuan II diperoleh P
pemberian intervensi ultrasound tidak
value >0.05, maka dapat disimpulkan
dapat meningkatkan fungsional ankle
bahwa varian pada kedua kelompok
pada kasus plantar fasciitis.
adalah sama atau homogen.
Ha:
Uji
hipotesis
pada
latihan
latihan
calf
raises
calf
raises
setelah
setelah
kelompok
pemberian intervensi ultrasound dapat
perlakuan I dengan Paired Sample T-
meningkatkan fungsional ankle pada
Test. Dengan ketentuan hasil pengujian
kasus plantar fasciitis.
Tabel 6: Uji Hipotesis 1 dengan Paired Sampel T-Test Kelompok
Mean±SD
Perlakuan I Sebelum
52,9±7,23
Sesudah
87,5±7,91
P
Ket
0.000
Signifikan
Sumber : Data Pribadi Dari dijelaskan
tabel bahwa
6
di
atas
rata-rata
dapat FAAM
Berdasarkan hasil uji Paired Sampel TTest
pada
kelompok
perlakuan
I
sebelum diberikan intervensi adalah
p=0.001 dimana p<0,05, hal ini berarti
52,9 dengan standar deviasi 7,23,
Ho di tolak, sehingga dapat disimpulkan
sedangkan rata-rata setelah intevensi
bahwa intervensi ultrasound dan latihan
adalah 87,5 dan standar deviasi 7,91.
calf
raises
dapat
meningkatkan
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
fungsional ankle pada kasus plantar
Ho:
fasciitis.
pemberian intervensi ultrasound tidak
Uji
hipotesis
pada
kelompok
Latihan towel toe curl setelah
dapat meningkatkan fungsional ankle
perlakuan II dengan Paired Sample T-
pada kasus plantar fasciitis.
Test. Dengan ketentuan hasil pengujian
Ha:
hipotesis sebagai berikut, Ho diterima
pemberian intervensi ultrasound dapat
jika nilai p > α (0,05) dan Ho ditolak
meningkatkan fungsional ankle pada
jika nilai p < α (0,05). Adapun hipotesis
kasus plantar fasciitis.
Latihan towel toe curl setelah
yang akan diuji adalah sebagai berikut: Tabel 7: Uji Hipotesis II dengan Paired Sampel T-Test Kelompok
Mean±SD
Perlakuan II Sebelum
51,05±1,6
Sesudah
86,3±3,7
P
Ket
0.001
Signifikan
Sumber : Data Pribadi Dari
dapat
normal, atau mencari beda antara dua
FAAM
kelompok perlakuan I dengan kelompok
sebelum diberikan intervensi adalah
perlakuan II menggunakan uji T-test
51,05 dengan standar deviasi 1,6,
Independent. Dengan ketentuan hasil
sedangkan rata-rata setelah intevensi
pengujian hipotesis Ho diterima jika
adalah 86,3 dan standar deviasi 3,7.
nilai p > α (0,05) dan Ho ditolak jika
Berdasarkan hasil uji Paired Sampel T-
nilai p < α (0,05). Adapun hipotesis
Test
yang ditegakkan adalah :
dijelaskan
pada
tabel bahwa
7
di
atas
rata-rata
kelompok
perlakuan
II
p=0.001, hal ini berarti Ho di tolak,
Ho: tidak ada perbedaan latihan calf
sehingga dapat disimpulkan bahwa
raises dan latihan towel toe curl setelah
intervensi ultrasound dan latihan towel
pemberian
toe curl dapat meningkatkan fungsional
terhadap peningkatan fungsional ankle
ankle pada kasus plantar fasciitis.
pada kasus plantar fasciitis.
intervensi
ultrasound
Uji hipotesis III untuk menguji
Ha: ada perbedaan latihan calf raises
signifikansi hipotesis komparatif dua
dan latihan towel toe curl setelah
sampel independent yang berdistribusi
pemberian
intervensi
ultrasound
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
terhadap peningkatan fungsional ankle
pada kasus plantar fasciitis.
Tabel 8: Uji Hipotesis III dengan Independent Sampel T-Test Selisih Nilai FAAM
Mean±SD
Kelompok Pelakuan I
33,67±1,05
Kelompok Perlakuan II
34,61±4,3
P
Ket
0.03
Signifikan
Sumber : Data Pribadi Berdasarkan tabel di atas, terlihat terdapat berbedaan dari hasil mean dan standar deviasi. Dimana rata-rata pada kelompok perlakuan I adalah 33,67 dengan standar deviasi 1,05. Sedangkan pada kelompok perlakuan II nilai rataratanya adalah 34,61 dengan standar deviasi 4,3. Setelah diuji dengan Independent Samples
T-Test,
didapatkan
maka
adalah
hasil
p=0,03
yang dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti
ada
perbedaan
yang
signifikan terhadap peningkatan nilai fungsional
ankle
pada
kelompok
perlakuan I dengan kelompok perlakuan II. Sehingga pada ada perbedaan latihan calf raises dan latihan towel toe curl setelah pemberian intervensi ultrasound terhadap peningkatan fungsional ankle pada
kasus
plantar
fasciitis.
Penambahan latihan calf raises setelah pemberian intervensi ultrasound lebih
baik untuk meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini peneliti membuktikan
bahwa
penambahan
latihan calf raises setelah pemberian intervensi ultrasound lebih baik untuk meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Dalam
penelitian
ini
sampel
plantar fasciitis dibagi menjadi 2 kelompok,
kelompok
kontrol
dan
kelompok perlakuan. Kelompok kontrol yaitu fasciitis
kelompok yang
ultrasound
penderita diberikan
dan
calf
plantar intervensi
raise
dengan
sampel sebanyak 7 orang. Kelompok perlakuan yaitu kelompok penderita plantar
fasciitis
yang
diberikan
intervensi ultrasound dan towel toe curl dengan sampel sebanyak 7 orang. Jadi keseluruhan sampel yang akan diteliti sebanyak 14 orang. Hasil dari penelitian
Perbedaan Latihan Calf Raise dengan Latihan Towel Toe Curl Setelah Pemberian Intervensi Ultrasound Terhadap Fungsional Ankle Pada Kasus Plantar Fasciitis
adalah untuk dianalisa antara kelompok
fungsional ankle pada kasus plantar
kontrol
dan
sebelum
kelompok
perlakuan
fasciitis
sesudah
intervensi
penambahan latihan calf raises dengan
dan
dilakukan.
lebih
intervensi
baik
ultrasound
daripada
terhadap
Hasil uji hipotesis III melalui uji
fungsional ankle pada kasus plantar
T-test Independent hasil setelah latihan
fasciitis. Hal ini terlihat dari nilai mean
antara
dan
pada penambahan latihan towel toe curl
kelompok perlakuan II diperoleh p-
lebih besar dibandingkan penambahan
value =0,03(<0,05), yang berarti Ho
latihan calf raises dengan intervensi
ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
ultrasound terhadap fungsional ankle
perbedaan yang signifikan terhadap
pada kasus plantar fasciitis.
kelompok
perlakuan
I
peningkatan nilai fungsional ankle pada kelompok perlakuan I dengan kelompok perlakuan II. Sehingga ada perbedaan latihan calf raises dan latihan towel toe curl
setelah
ultrasound
pemberian terhadap
intervensi peningkatan
fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. Penambahan latihan calf raises setelah pemberian intervensi ultrasound lebih
baik
untuk
meningkatkan
KESIMPULAN Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu Penambahan latihan calf raises setelah pemberian intervensi ultrasound lebih baik untuk meningkatkan fungsional ankle pada kasus plantar fasciitis. REFERENSI
fungsional ankle pada kasus plantar
Radford, Joel A; Karl B Landorf,
fasciitis.
dkk. 2007. Effectiveness of Calf Muscle
Berdasarkan dapat
disimpulkan
penjelasan bahwa
diatas terdapat
perbedaan antara penambahan latihan calf raises dengan intervensi ultrasound dan penambahan latihan towel toe curl dengan
intervensi
ultrasound
pada
kasus
plantar
fasciitis
yaitu
penambahan latihan towel toe curl dengan intervensi ultrasound terhadap
Stretching for the Short-Term Treatment of
Plantar
Heel
Pain.
Musculoskeletal Disorders 8:36
BMC