EKSISTENSI TARI MODERO PADA PADA MASYARAKAT LATOMPE KECAMATAN LAWA KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA
Oleh Nurlin Ipong Niaga S.Sn, M.Sn ABSTRAK Nurlin. 2013 Eksistensi tari Modero pada masyarakat di Desa Latompe Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Skripsi, program studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I La Ode karlan, S.Pd, M.Sn. Pembimbing II Ipong Niaga S.Sn M.Sn. Desa Latompe merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Lawa. Di desa latompe memiliki beberapa kesenian. Kesenian tersebut seperti seni tari yakni Tari Sare, Tari linda, Tari Katumbu, Tari Lense, Tari Bela diri (Ewawuna) dan tari modero. Tari modero yang dilaksanakan pada masyarakat Latompe ditemukan pada upacara adat seperti : Katoba, (pengislaman), Kakawi (Perkawinan), Kampua (Khitanan,) dan Kalempagi (Pingitan). Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Eksistensi tari modero pada masyarakat Latompe Kecamatan Lawa kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keberadaan tari Modero yang berada di Desa Latompe , Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yakni mendeskripsikan eksistensi tari modero. Sumber data dalam penelitian ini adalah data Primer dan sekunder, data primer berupa data asli dari hasil wawancara dan data sekunder adalah data yang berasal dari buku-buku penunjang mengenai tarian modero. Tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik analisis data dengan cara analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Kata Kunci : Eksistensi dan Tari Modero I Kabupaten Muna terdiri dari tiga puluh tiga kecamatan yang setiap kecamatan tersebut terdiri dari beberapa desa yang masing-masing desa memiliki kesenian, diantaranya Desa Latompe yang memiliki berbagai macam kesenian seperti seni tari, yang terdiri dari tari Sare, tari Linda, tari Katumbu, tari lense, tari bela diri (ewawuna) dan tari modero, sedangkan seni musik yang meliputi musik gambus, musik gendang, gong dan ndengu-ndengu. Keberagaman seni tari dan seni musik 1
tersebut menjadikan daerah Muna sebagai salah satu daerah yang kaya akan kesenian. Kesenian tersebut dalam kehadirannya tidak terlepas dari masyarakat etniknya yang tentunya memiliki arti dan kedudukan tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Kesenian adalah salah satu unsur yang terdapat dalam kebudayaan yang di dalamnya meliputi kegiatan masyarakat itu sendiri yang keberadaanya memiliki arti tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Dari beberapa kesenian yeng terdapat di Desa Latompe, yang paling banyak digunakan dalam kegiatan masyarakat Latompe adalah seni tari. Sebab Seni tari yang terdapat pada masyarakat Latompe sering dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan upacara adat salah satunya adalah tari Modero. Menurut masyarakat setempat tari Modero adalah salah satu tarian yang terdapat di kabupaten muna yang merupakan budaya atau tradisi kegiatan masyarakat secara turun-temurun, hingga saat ini masih dilkasanakan pada masyarakat Latompe. Tari modero pada masyarakat setempat ditemukan pacara adat seperti: Katoba (pengislaman), Kakawi (perkawinan) Kampua (khitanan), dan Kalempagi (pingitan). Dari fenomena ditemukanya tari Modero dalam beberapa bentuk kegiatan masyarakat, maka dapat diasumsikan bahwa tari Modero yang berada di Desa Latompe sangat penting dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Dalam melaksanakan pertunjukan tari Modero, tidak menggunakan iringan musik, tetapi didalamnya terdapat Kabhanti (pantun). Menurut masyarakat setempat, Kabanti merupakan pantun yang diucapkan secara berbalas antara kelompok penari laki- laki dan kelompok penari perempuan dengan menggunakan bahasa asli daerah Muna, sejak awal sampai terakhir pertunjukan. Tari modero terdiri dari satu motif gerak, namun satu motif gerak tersebut menjadi faktor keunikan dan keistimewaan dari tari modero. Dengan adanya motif gerak tersebut dalam tari modero, sehingga menarik perhatian masyarakat setempat untuk menyaksikanya. Selain faktor gerak dalam pertunjukan tari modero juga dilaksanakan sebagai hiburan. Mencermati keberadaan tari Modero khususnya di Desa Latompe, tari tersebut merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan tari modero tidak hanya sebagai tarian semata, melainkan memiliki arti dan fungsi yang selalu menyertainya. Dalam masyarakat di Desa Latompe, tari Modero dilakukan dengan cara dan kaidah yang sesuai dengan makna pertunjukan tari itu sendiri. Pertunjukan tari modero dilakukan tidak hanya asal-asalan dan sekadar hiburan saja, melainkan lebih mengutamakan nilai-nilai luhur tari itu sendiri. Dengan demikian, melihat fenomena tari Modero yang berkembang di Kabupaten Muna, tari modero merupakan warisan leluhur yang sudah jarang dilaksanakan dibeberapa desa lainya. Hal ini dipengaruhi karena adanya faktor-faktor kesenian budaya luar yang masuk pada masyarakat muna. Sedangkan pada masyarakat Latompe pertunjukan tari modero sering dilaksanakan dalam kegiatankegiatan upacara adat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin menelusuri keberadaan tari modero di Desa Latompe dalam upacara adat dan cara pelaksanaanya serta mendeskripsikan keberadaanya dengan formulasi judul: Eksistensi Tari Modero
2
pada masyarakat Desa Latompe Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Rumusan Masalah berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana eksistensi Tari Modero pada masyarakat Latompe Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Tujuan penelitian sesuai dengan rumusan di atas, maka penulis mengemukakan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mendeskripsikan eksistensi tari Modero, yang berada di Desa Latompe, Kecamatan Lawa Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Manfaat dalam penelitian ini terbagi atas dua yakni bagi Masyarakat Penelitian ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih melestarikan tarian ini dan untuk menambah pemahaman masyarakat terhadap keberadaan Tari Modero pada masyarakat muna. Selain itu, akan dapat mempererat hubungan masyarakat dan sebagai pendorong bagi masyarakat untuk selalu memelihara dan melestarikan kesenian daerah agar terjaga dari kepunahan khususnya tari Modero. Sementara itu Bagi Peneliti penilitian ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang tari tradisional serta senantiasa melestarikannya dan sebagai bentuk keperdulian penulis terhadap kesenian daerah, dan dapat dijadikan sebagai pengalaman bagi penulis untuk kedepannya dalam menulis suatu karya ilmiah dan sejenisnya. II Tari merupakan salah satu bagian dari seni, yang kehadiranya tidak terlepas dengan masyarakat pendukungnya. Berbagai hal dengan kegiatan manusia tari dilaksanakan sesuai dengan kepentinganya yang tumbuh dan berkembang dilingkungan etniknya. Masyarakat menggunakan tari sebagai media untuk mengungkapkan hasrat dan keinginanya melalui tubuh dan merupakan sarana komunikasi yang memiliki peran untuk menyampaikan informasai tentang hal- hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Tari merupakan sebagai hasil kebudayaan yang memiliki arti dalam masyarakat dan digunakan untuk mengkomunikasikan dirinya kepada yang lain. Tari adalah hasil pola gerak tubuh dalam ruang dan waktu (Royce, 2007:2) tari yang subtansi dasarnya adalah gerak menjadi faktor keunikan diantara seni lainya, dimana gerak tersebut diwujudkan dalam ruang dan waktu. Jadi, teori yang dikemukakan oleh Royce merupakan acuan peneliti dalam mengembangkan kerangka teori dalam tulisan ini. Kehadiran tari dalam masyarakat cenderung mendapat perhatian besar, disamping sebagai pemenuhan rasa estetis tari juga di pergunakan sebagai bahasa untuk berkomunikasi antar sesamanya. Eksistensi Tari Dalam Masyarakat dapat kita artikan sebagai keberadaan atau sesuatu yang memang ada yang tumbuh dan berkembang disekitar kita atau yang melekat pada diri kita (Hidajat, 2008:9 ). Jadi, Keberadaan seni tentunya bermula dari aktifitas manusia yang berupa gerakan dan gestur yang kemudian dirangkai dan berkembang menjadi sebuah tarian
3
Keberadaan tari dalam masyarakat selain memiliki arti juga memiliki fungsi atau kegunaan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pendukungnya. Hal ini didukung dengan pernyataan Hidajat (2008) yang menyatakan bahwa keberadaan tari dalam masyarakat bukan hanya sekedar ungkapan / ekspresi semata namun lebih cenderung kepada kegunaan, artinya keberadaan tari memiliki nilai guna dan hasil guna yang memberikan manfaat pada masyarakat (Hidajat, 2008:10-11). Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif Metode kualitatif yaitu sebuah penelitian yang mengelola data kualitatif secara deskriptif untuk memberikan gambaran yang komprhensif, aktual dan akurat tentang suatu peristiwa serta sifatsifat tertentu (Suryabrata, 1983:53). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologis. Menurut Abdurahman Fathoni (2005:15) mengatakan bahwa antropologi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pola prilaku manusia. Hubunganya dengan keberadaan tari Modero dalam pertunjukan telah mencerminkan pola prilaku manusia. ‘Analisis data pada penelitian ini mengacu pada pernyataan miles dan huberman (sugyiono, 2009 :214 yang mengatakan bahwa ‘aktifitas dalam analisis data kualitatif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan Sejarah Dan Perkembanganya Tari Modero Pada masa pemerintahan Baidullzamani di Kabupaten Muna, tepatnya pada tahun 1460 tari modero belum berkembang di daratan pulau muna. Namun, setelah menikahnya baidullzamani dengan Tandi abe pertunjukan tari modero sudah mulai dilaksanakan pada acara pernikahan dan upacara pesta panen. Ketika pada tahun 1945 setelah indonesia merdeka tari modero digunakan berbagai hajatan masyarakat seperti dalam upacara kampua (aqiqah), katoba (pengislaman), kariya/ kalempagi (pingitan) kafonisino lambu (pembukaan rumah baru), peresmian suatu tempat, festival, perayaan hari- hari besar, pembukaan lahan baru, pesta panen, serta penjemputan tamu agung. Namun seiring dengan perkembangan zaman tari modero mengalami perubahan bahkan pada masyarakat sudah jarang dilaksanakan pada masyarakat pendukungnya. Tetapi pada masyarakat Latompe Tari modero saat ini mayoritas terlihat pada upacara Katoba (pengislaman), Kakawi (perkawinan) Kampua (khitanan), dan Kalempagi (pingitan), hingga sampai saat ini tari Modero masih menjadi salah satu tarian yang di pertunjukan oleh masyarakat Latompe pada acaraacara tertentu. . Tari yang berhubungan langsung dengan manusia merupakan suatu pendorong untuk merumuskan nilai- nilai keindahan. Keterkaitan antara tari dan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan karena keduannya saling mengisi bagi kehidupan manusia. Tari yang merupakan salah satu cabang dari seni keberadaannya memiliki arti tersendiri seperti halnya tari Modero. Kehadiran tari modero dengan pola kehidupan masyarakat etnisnya sangat berkesinambungan. Tari modero dipergunakan sebagai media untuk menghubungkan antar masyarakat dengan kata lain sebagai media sosial olehnya itu kehadiran tari modero dalam masyarakat memiliki arti tersendiri yaitu sebagai pemersatu. Keberadaan tari modero ditempatkan sebagai salah satu tarian daerah yang sampai sekarang masih tetap dilaksanakan dan 4
kedudukan Tari modero di Kabupaten muna khususnya bagi masyarakat Lawa Desa Latompe sebagai salah satu tari tradisional Bentuk Pertunjukan Tari Modero tari modero merupakan salah satu tarian tradisi masyarakat muna yang dipertunjukan setiap ada kegiatan upacara-upacara adat dimasyarakat. Pelaksanaan tari modero dalam upacara adat tersebut sudah menjadi tradisi turun-temurun bagi masyarakat latompe. Pertunjukan tari modero dilaksanakan pada pukul 19.00 sampai selesai yang melibatkan seluruh anggota masyarakat pendukungnya. Pada dasarnya setiap seni pertunjukan dilingkungan masyarakat tentunya memililki bentuk pertunjukan yang berbeda-beda. Dengan adanya bentuk yang terdapat pada sebuah pertunjukan seni tari dalam hal ini, yang kita dapatkan pada tari Modero memiliki persiapan terlebih dahulu sebelum pentas baik itu persiapan pribadi penari sendiri, kostum yang akan digunakan dalam tarian tersebut, serta tata rias yang akan digunakan dalam pertunjukan Bentuk pertunjukan tari Modero dipertunjukan secara simbolis karena lebih menekankan kepada esensi tari tersebut. Tari Modero merupakan simbol yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk menggambarkan rasa ekspresif masyarakat mengenai persatuan. Elemen-elemen Yang Terdapat Dalam Pertunjukan Tari Modero yaitu: Gerak adalah unsur penting suatu tarian yang berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga (Rahmida, 2008:22). Dalam pertunjukan tari modero gerak merupakan sebagai dasar dalam tari Modero yang merupakan media utama yang digunakan untuk mengungkapakan eksperesi perasaan masyarakat pendukungnya. Gerak dalam tari Modero yang dipertunjukan terdiri dari satu motif gerakan yaitu gerak berpegangan tangan antara penari yang satu dengan penari yang lain. kemudian kaki kanan melangkah kedepan dan kaki kiri menyerong kesamping kanan sehingga posisi penari akan bebeda beda namun , tetap membentuk sebuah lingkaranNamun, penari laki- laki dan penari perempuan berpisah 1/3 jarak dari kelompok penari lakilaki dan penari perempuan dengan membentuk sebuah lingkaran. Ruang tari adalah salah satu bentuk dari imajinasi penari dalam mengolah ruang gerak menjadi bagian yang digunakan untuk berpindah tempat, posisi dan kedudukan (Rahmida, 2008:36) . Dari pendapat di atas Ruang tari dalam Pertunjukan modero dilaksanankan ditempat kegiatan upacara adat penikahan, dimana pertunjukan tersebut dilaksanakan dirumah mempelai perempuan. Dalam pelaksanaannya tari Modero tidak menggunakan panggung tertutup melainkan diruang arena terbuka yang dikelilingi para penonton dengan membentuk sebuah lingkaran. Iringan /Musik Pengiring Tari merupakan salah satu aspek yang tidak terlepas dari suatu bentuk pertunjukan tari yang memiliki peran penting, dan merupakan unsur pendukung dalam sebuah tarian. dalam pertunjukan tari Modero tidak menggunakan iringan musik tetapi hanya mengguankan pantun dalam pertunjukan Modero. Pantun tersebut memiliki arti dan fungsi bagi masyarakat yaitu selain sebagai tanda dimulainya dan berahirnya tari modero, pantun juga sangat 5
penting dalam pertunjukan tari Modero berlangsung. Pantun dalam tari Modero menggambarkan persatuan masyarakat setempat yang kuat dan kokoh dalam menggambarkan kelembutan masyarakatnya serta mampu menyampaikan sesuatu dari penari dengan menggunakan bahasa asli daerah muna. Penari Tari Modero terdiri dari penari laki-laki dan penari perempuan. Dalam pertunjukan tari modero tidak mengenal usia artinya, siapa saja yang dapat melakukan gerakan tari modero maka ikut serta dalam pertunjukan tari modero yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat . Tarian ini ditarikan berbagai kalangan baik kalangan atas , menengah, dan kalangan bawah. Adapun Jumlah penari dalam tarian ini tidak dibatasi hal ini dilakukan karena tidak ingin membatasi atau menghalangi keinginan orang yang ingin menari tarian tersebut Rias dan kostum merupuakan salah satu unsur pendukung dalam tarian. Adapun dari unsur tersebut dibutuhkan untuk memperdalam atau menunjukan karakter yang terdapat dalam pertunjukan tari (rahmida, 2008:241). Jadi, rias dan busana dibutuhkan untuk penonjolan terhadap penampilan yang digunakan dalam pertunjukan atau tari modero adalah rias alami. Rias tersebut dianggap sesuai dengan tema yang ingin disampaikan oleh tarian tersebut. Rias tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat muna yang sederhana. Peran rias dalam tari modero yaitu sebagai salah satu upaya untuk memberikan karakter wajah sesuai dengan tema dari tari modero Tema dan judul tari merupakan inti utama dalam tari, tema dari tari Modero adalah persatuan dan jika ditinjau dari segi tematik tarian ini bersifat tematik karna lebih mengutamakan dan menonjolkan isi tarian. Judul merupakan nama yang digunakan untuk menyampaikan secara singkat isi dari suatu materi yang ingin disampaikan. Jenis dalam tari Modero ini adalah tari massal dimana tarian ini ditarikan lebih dari satu orang, dalam hal ini di dudung oleh banyak penari. Hal ini diperjelas oleh Robby Hidajat yang mengatakan bahwa ‘Tari massal adalah tarian yang di tampilkan secara besar-besaran, artinya di dukung banyak penari’ (2008:30). Struktur Pertunjukan Tari Modero Awal Pertunjukan Tari Modero Pada tahap ini pertunjukan tari modero dimulai dengan penari laki -laki masuk dalam arena pertunjukan. Ketika penari laki-laki sudah masuk dalam arena maka penari tersebut mengambil posisi masing-masing sambil berpegangan tangan yang dikelilingi dengan penonton. Para penari tersebut ada yang dipercayakan untuk menjadi komando atau pemimpin dalam berpantun, komando tersebut sudah berpengalaman dalam bepantun modero. Posisi komando dalam pertunjukan modero tersebut berada ditengah kelompok agar penari yang berada disebelah kiri dan sebelah kanan dapat mendengar yang disampaikan kepada komando terhadap pantun (kabhanti) yang akan dilontarkan. Kemudian mulai memntun (kabhanti) penari perempuan yang masih berada diluar arena pertunjukan tari modero tesebut. Inti pertunjukan tari modero
6
Pada tahap ini penari perempuan mendengar pantun yang dilontarkan pada penari laki-laki, maka penari perempuan masuk dalam arena pertunjukan dengan kelompokya sambil berpegangan tangan dengan membalas pantun yang telah dilontarkan pada penari laki-laki. Kelompok penari perempun juga memilki komando dalam berpantun yang telah dipercayakan sudah memiliki pengalaman. Ketika dalam pertunjukan tari modero berlangsung, maka pelaku penari modero ada yang masuk dalam arena pertunjukan, maka si penari tersebut akan mengucapkan kata salam. hal ini karena masyarakat muna memiliki tata kesopanan yang kuat dan merupakan tradisi masyarakat muna. Adapun jarak antara kelompok penari perempuan dan kelomok penari laki laiki berpisah 1/3, dengan membentuk sebuah lingkaran Ahir Pertunjukan Tari Modero Tari modero akan berakhir ketika salah satu kelompok penari sudah tidak membalas pantun atau sudah tidak menjawab pantun yang di lontarkan antara salah satu kelompok penari tersebut, maka sudah dinyatakan kalah dalam berbalas pantun. Dengan kalahnya salah satu kelompok, sehingga pertunjukan tari Modero telah selesai. dan penari biasanya langsung meninggalkan tempat pertunjukan dan kembali kerumahnya masing-masing. Fungsi Tari Modero 1. Untuk mengungkapkan isi hati Pertunjukan tari Modero telah lama dikenal oleh masyarakat muna yang menjadi alat untuk mengungkapkan isi hati dalam kepribadian sesorang dalam menyampaikan maksud dan kehendak yang ingin di sampaikan pada saat pertunjukan tari Modero tersebut. 2. Sebagai Hiburan Dalam pertunjukan tari Modero masyarakat juga dapat dikatakan sebagai hiburan, karena para kaum muda dan kaum tua dapat merasakan keindahan dalam hidupnya serta dapat menyentuh perasaan hatinya. Dengan demikian pertunjukan tari modero dapat menimbulkan kenikmatan bagi pendengarnya . nilai yang terkandung dalam tari yang didalamya terdapat pantun (kabhanti) dapat memberi kesan hidup untuk menyatu dengan lingkunganya dan akan menemui jati diri yang sesungguhnya. 3. Sebagai Nasehat (Mendidik) Pertunjukan tari Modero sangat di gemari oleh masyarakat Muna khususnya desa latompe, terutama orang yang sudah lanjut usia yang biasanya yang sudah banyak pengalaman hidup yang baik maupun yang buruk sehingga ia menuturkan pengalaman kepada anak- anak atau kepada generasi penerus dalam bentuk III kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Pertunjukan seni dalam kehidupan masyarakat merupakan hal yang sudah membudaya sebagai karya masyarakat itu sendiri. Namun seni tersebut akan lebih nampak jika memiliki manfaat 7
dan fungsi bagi masyarakat tersebut. Seperti halnya eksistensi tari modero pada masyarakat Latompe masih dilaksanakan dalam upacara adat seperti Katoba (pengislaman), Kakawi (perkawinan) Kampua (khitanan), dan Kalempagi (pingitan)serta fungsi yang menyertainya. Fungsi Tari Modero dalam upacara adat selain dinikmati sebagai hiburan juga merupakan bentuk komunikasi yang di dalamnya terdapat pesan yang ingin disampaikan dalam pertunjukan tari modero. Selain itu tari modero juga dapat dijadikan sebagai media untuk mengingatkan manusia betapa pentingnya suatu persatuan. Selain itu Tari Modero adalah tari tradisional, namun juga merupakan tari masal yang dilaksanakan setiap upacara adat masyarakat yang ditetapkan oleh raja sugi manuru sebagai omputo mepasokino adjati (raja yang menetapkan adat istiadat). Adapun bentuk pertunjukan tari modero meliputi gerak, ruang, iringan judul dan tema, jenis tari, penari, rias dan busana. Struktur tari modero terdiri dari awal, tengah (inti) dan akhir. Saran 1. Untuk mengembangkan kesenian dikabupaten muna khususnya tari modero, maka perlu di adakan penelitian sehingga dari hasil penelitian tersebut menjadi tolak ukur untuk menjaga keberadaanya dan sebagai dokumentasi tertulis. 2. Penelitian terhadap kesenian daerah sebaiknya tetap dilakukan secara terusmenerus karena kesenian daerah merupakan ciri khas suatu daerah dan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. 3. Pemerintah daerah diharapkan dapat memelihara dan menjaga kelestarian tari modero dan dapat meningkatkan tali silahturahmi antar masyarakat. 4. Masyarakat sebaiknya jangan menyepelekan kesenian daerah khususnya tari modero meskipun perkembangan zaman semakin maju karna keberadaannya memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. 5. Sebaiknya tokoh adat dan tokoh agama berperan dalam menjaga kelestarian kesenian daerah dengan memberikan referensi mengenai kesenian tersebut sehingga nanti dapat dengan mudah mendapatkan data-data akurat DAFTAR PUSTAKA . Fathori, Abdurahman. 2005. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: PT Asdi Mahastya Hidajat, Robby. 2008. Seni Tari Pengantar Teori Dan Praktek Menyusun Tari Bagi Guru. Malang: Jurusan Seni Dan Desain Fakultas Sastra Unuversitas Negeri Malang 2008 Royce, Anya Peterson. 2007.Antropologi tari. Bandung : Sunan Ambu PRESS STSI Bandung Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D. Bandung: Alfabeta Setiawati, Rahmida. 2008. Seni tari : jakarta : Direktorat Jendral Menejemen Pendidikan Dasar Dan Menengah. 8
Suryabrata, 2004. Metodologi Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
9