PENGARUH PENYAJIAN Pf,SAN MELALUI VIDEO TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN Pf,TANI Oleh; lskondurt
ABSTRACT The objectives of the research to know effect message presentation the use video to increase farmer knowledge about how to use agrodyke fertilizer and effect design of message in video element: visual, audio, message, duration and music. The above 30 respondent with Simple Random Sampling, the used research disign one group pre and postes. Data was analyzed using to comperatifskor pre and postes, use paired sample t-test and regression analysis. The result of research shows that effect video to increase knowledge. Variable visual realistic, audio (narration), message and duration was significantly influenced to video to increase farmer knowledge about how to use agrodyke fbrtilizer, with the result that by communicator interesting element
of video in
design video training to diffusion innovation and the
increase farmer knowledge in farmer.
Keywords: trainning video, visual, audio, agrodyke
PENDAHULUAN Dalam peningkatan produksi tanaman khususnya pada sektor perkebunan, harus didukung oleh penerapan teknologi dan informasi, kelembagaan sosial, dukungan ketersedian sarana dan prasarana produksi, misalnya bibit unggul, pemakaian pupuk dan obat-obatan serta alat-alat pertanian modern,
Selain itu, sistem informasi, manajemen penyuluhan, pelatihan dan kursus sangat mendukung pemberdayaan sumberdaya
manusia dalam praktek di lapangan. Permasalahan yang muncul di sektor perkebunan, terutama pada tanaman Kakao adalah adanya hama Penggerek Buah Kakao
(PBK). Hama PBK merupakan serangga yang sangat berbahaya dalarn budidaya Kakao di Indonesia karena penyebarannya relatif cepat. Sampai saat ini sudah tujuh provinsi yang dilaporkan terkena serangan hama PBK, mulai dari ringan sampai berat. Salah satu di antara propinsiyang mengalami serangan hama PBK adalah Sulawesi
Tenggara yang dikenal sebagai
sentra
produksi kakao nasional.
Luasan areal tanaman kakao di Sulawesi Tenggara adalah sebesar 109.516.70
ha yang mencakup Kabupaten dan Buton,
Kolaka, Kendari, Muna,
Produksi brji kering Kakao di Sulawesi Tenggara mencapai 771.481,48 ton per tahun. Serangan hama PBK menyebabkan produksi dan kualitas kakao menurun.
Salah satu Kabupaten di Sulawesi Tenggara yang merupakan areal terluas tanaman kakao adalah Kolaka, dengan intensitas serangan PBK sangat bervariasi antar kecamatan areal tanaman Kakao, sebagai contoh Kecamatan Ladongi yang memiliki produksi Kakao 1.091 kg/ha, setelah terserang Hama PBK menurun
produksinya menjadi 623,50
(Sjafaruddin,
et al. 2000).
kg/ha
Menurut
penelitian Atmawinata (1995) di Indonesia, kerusakan akibat serangan hama PBK dapat menyebabkan penurunan produksi hingga 82 persen.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi hama PBK, antara lain dengan penggunaan pemangkasan,
zat kimia, pestisida nabati, . kondominisasi dan
pengendalian hama terpadu. Namun cara
tersebut belum dapat mengatasi hama PBK secara efektif dan efisien, Akan tetapi, hasil penelitian Dahlan, S (2003) telalr menemukan pupuk yang mampu mengatasi harna PBK yang disebut Pupuk Agrodyke.
Manfaat lain Pupuk ini adalah selain dapat
) Staf Pengajar pada Jurusan Sosek Pertaniun Fakultas !'."'tuni.u, (.lnit'ersitas l-laluoleo, Kenduii.
128
129
mengatasi hama PBK, juga sebagai pupuk dasar, mengatasi kanker batang, penggerek
baik dilihat dari visual maupun audionya (narasi dan musik latar) (Dwyer, 1969). Dalam pesan instruksional bentuk kemasan pesan pada medium video instruksional
batang, dan dapat mempercepat pertumbuhan bunga dan buah. Dalam hal ini, Lembaga teknis Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
dapat didesain dalam format narasi, ceramah, dialog, peragaan dan pragmen dan didukung oleh visualisasi (Kuswita, 2003).
melakukan diseminasi Pupuk Agrodyke tersebut ke kelompok-kelompok tani di Kabupaten Kolaka dan Kendari. Agar
Penelitian
diseminasi pupuk tersebut dapat diterima dengan baik oleh petani maka diperlukan strategi komunikasi yang efektif.
prasarana komunikasi
dalam video terhadap
peningkatkan pengetahuan petani tentang cara penggunaan Pupuk Agrodyke.
METODE PENELITIAN Waktu dan Unit Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2005. Penelitian ini melibatkan 30 orang petani di Kecamatan Mandonga Kota Kendari sebagai unit penelitian. Petani yang dilibatkan dalam
ini hanyalah petani yang mengusahakan tanaman Kakao dan tanaman mereka terserang Hama PBK. Penentuan 30 orang petani tersebut diambil dari penelitian
misalnya
i I ikan
dan VCD Player di masyarakat,
telev i s i sehingga
kelompok-kelompok
memungkinkan masyarakat dapat menerima
video film dalam bentuk VCD
sebagai
acak
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan penyampaian informasi melalui media video sebagai perlakuan. secara spesifik, penelitian ini menggunakan desain one gtroup pre and postets design yang secara rinci sebagai berikut:
atau
Non
pengetahuan baru kepada para petani. Namun demikian alternatif ini rnasih perlu
diuji,
terutama tentang sejauh mana keefektifannya dalam meningkatkan
R
Or---'--(X)------Oz
NonR: NonRandom Or : Observasi/pengukuran Awal
pengetalruan para petan i tersebut.
02
Keefektifan penyajian pesan dalam
medium audio visual seperti video dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya
Observasi/pengukuran
(pre test)
Akhir (posr test)
Peubah bebas penelitian ini adalah: unsur-unsur video yang meliputi (Narasi. gambar(visual), Materi, dan musik latar.
ialah bentuk kemasan pesan dalam media, AGRIPLUS, Yolume 17 Nomor
tani secara
sederhana (Simple Random Sampling.
sumber informasi maupun sebagai hiburan. Selain itu, petani juga terbiasa menerima informasi, baik melalui media elektronik maupun media cetak misalnya radio, televisi, folder, leaflet, surat kabar, dan tersebarnya media elektronik VCD player. Penggunaan medium video tentang penggunaan pupuk ogrodyke dapat menjadi alternatif yang potensial untuk
mendiseminasikan informasi
(l)
besar pengaruh unsur-unsur kemasan pesan
mengefektifkan proses diseminasi informasi pupuk agrodyke yang telah tersedia saat ini, diantaranya adalah video dalam bentuk piringan CD, dan juga melalui ceramah, demplot dan pendekatan secara individual. Khususnya pada video, media ini menyajikan informasi tentang pengguninn sesuatu, mengajak penonton untuk mengikuti suatu aktivitas tahap demi tahap, dari awal sampai akhir. Secara teknik, penggunaan medium video (VCD) sangat praktis, dan mudah dilakukan oleh petani. Penggunaan video ini juga telah didukung oleh ketersedian sarana tersed ianya j arin gan I istri k, pem
bertujuan untuk:
video dapat meningkatkan pengetahuan petani tentang cara penggunaan Pupuk Agrodyke; dan (2) mengetahui seberapa
Teknologi komunikasi yang telah digunakan untuk mempermudah dan
dan
ini
mengetahui apakah kemasan pesan melalui
03
September 2(M7, ISSN 0g54-0129
130
sedangkan peubah terikat adalah peningkatan
produk akhir berupa video dalam bentuk CD
pengetahuan.
yang sudah jadi.
Data dan fnstrumentasi
Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan beberapa prosedur statistik: l) Untuk melihat
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: l) Data karakteristik meliputi umur, pendidikan,
peningkatan pengetahuan
pengalaman,
penyuluhan, kekosmopolitan dan pemilikan media, 2\ Data tentang tanggapan responden pada presentasi media video yang meliputi asfek narasi, gambar (visual), materi dan
pre-test dan post-test responden dan dilanjutkan dengan uji t dua sampel berpasangan (Paired Sample t-Test (Kerlinger dan Freg N., 1990), 2)
musik 3) Data tentang peningkatan pengetahuan responden akibat presentasi
Sedangkan untuk rnengetahui pengaruh unsur-unsur kemasan pesan pada video dilakukan uji regresi berganda. pengolahan data dihitung dengan menggunakan bantuan komputer dengan program Sofware SPSS versi 12.
video. Untuk memperoleh data tersebut digunakan instrumen berupa kuesioner. Validitas dan Reliabilitas Validitas kuesioner untuk mengetahui tanggapan mereka tentang aspek teknis presentasi media diperiksa dengan cara: l) Menganalisis butir-butir pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner penelitian lain yang berhubungan dengan peuLrah yang diukur, 2) Merujuk pendapat para ahli media video, serta berkonsultasi secara kontinyu
HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pengetahuan Responden
Untuk mengetahui pengaruh
penyajian pesan melalui video pada peningkatan pengetahuan responden,
dengan komisi pembimbing.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen, dilakukan
dilakukan perbandingan hasil pengukuran pre-test dan post-test. Nilai postes yang diperoleh responden setelah mendapat perlakuan dapat dilihat pada Tabel l.
uji
coba kusioner pengukur pengubahan Ini dilakukan diluar sampel penelitian. hasil uji coba instrumen pengetahuan kemudian dianalisis dengan prosedur pendugaan reliabilitas "Kuder-
pengetahuan responden.
Tabel. l. Skor Pretes. Post-test dan Peningkatan Pengetahuan
Richardsen" (Kountur, 2003) dan diperoleh
nilai
Responden.
rrr = 0.728, yang berarti bahwa
No.
instrumen yang digunakan adalah reliabel.
l)re- Post- Pcningkatan test l'}cnggctahuan
Respondent test
Uji Coba dan Evaluasi Media Kegiatan uji coba dan evaluasi nredia dilakukan dalam tiga tahap berdasarkan Bertrand (1978) yaitu: l) Metode Face Vadility dan In House. Metode ini digunakan
I
2 J
4 5
mengevaluasi proses penyusunan naskah dan skenario yang digunakan dalam eksperimen pada saat berupa draJi product atau outlinc oleh komisi pembimbing sebagai pakar komunikasi dan seorang penemu pupuk agrodyke yang berkenaan dengan isi materi yang akan disajikan dalam video, 2) Metode
58 59
60. Rataan
Open House, metode ini dilakukan dengan mengevaluasi video dengan menggunakan
AGRIPLUS, Yolume 17 Nomor
responden
dilakukan dengan cara membandingkan skor
29 lll 28 3 4
7
t0 6
t0
tt
l6
7
5
11
l5 t.46
n
5
4
6.06
4,6
Tabel I menunjukkan bahwa skor rataan peningkatan pengetahuan setelah 03
September 2(M7, ISSN 0854-0128
l3l menyaksikan video adalah 6.06. Skor tersebut lebih tinggi daripada skor rataan pretes sebesar 1.46. Artinya ada kebedaan skor rataan setelah menyaksikan video. Untuk mengetahui apakah skor pre-test dan
dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut sebesar 76 04.
Unsur audio sangat penting dalam penyajian pesan terutama dalam mendukung penjelasan pesan visual, salah satu bentuk atau format penjelasan pesan visual yaitu
post-test tersebut berbeda nyata maka dilakukan uji dua sampel berpasangan (Paired Sample t-Test). Hasil uji t-Tesr
bentuk narasi. Dari hasil analisis nilai koefisien narasi r = 0.696 menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dan positif
menunjukkan t-hitung sebesar 21,244 dengan nilai p: 0.000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan adanya kebedaan yang sangat nyata antara skor rataan pre-test dan post-tesl pada tingkat kepercayaan 0,05. Ini berarti terdapat peningkatan pengetahuan responden yang sangat nyata tentang cara penggunaan pupuk agrodyke setelah mereka menyaksikan
unsur narasi dengan.
(0.05). Artinya unsur narasi sangat menentukan perubahan peningkatan pengetahuan petani.
Penyajian narasi dan dilengkapi dengan gambar realistik maupun grafis sangat mendukung dan memudahkan petani
tayangan video.
Pengaruh Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Petani
Unsur yang
dalam memahami pesan-pesan pada video. Dan penyajian narasijuga sangat membantu sasaran yang mempunyai pendidikan yang rendah. Menurut Fleming dan Levie (1978), bahwa sinkronisasi gambar dan narasi sangat membantu seseorang dalam memahami
di nilai dalam video
adalah narasi, materi, gambar (visual), musik, dan durasi (waktu) penyajian, Dengan menggunakan analisis regresi maka diperoleh nilai koefisien regresi seperti pada
pesan.
Tabel2. Tabel
2.
Bentuk visual yang digunakan untuk
mendukung pesan audio adalah visual
realistik. Visual tersebut
Hasil Analisis Regresi Unsur-Unsur
Kemasan Pesan Pada Video Terhadap Peningkatan PengeUnsur Video
Narasi(audio)
prinsipnya visual digunakan
Koefisien Reeresi
untuk
sie (p)
mendukung dan memperjelas gambar. Seperti yang dikemukakan Brown (1977)
Materi (pesan)
0,696** 0,661**
0.000 0,022
bahwa penggunaan gambar dapat meransang
Gambar (visual)
0,590* *
4,240
0,000 0,429
disajikan, lebih
0,410**
0.032
Musik Waktu (durasi)
minat dan memperjelas informasi
:
=
yang sangat tinggi dalam pengetahuan suatu obyek. Cambar yang jelas dapat mendukung presentasi materi belajar dan mempermudah proses mengingat kembali pesan atau informasi yang tersimpan sebelumnya. pengaruh
0,760
:
0,577
=
0.000
signifikan pada p = 0.05
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa unsur narasi, gambar, materi dan waktu dan pada video mempunyai pengaruh yang sangat
Visual realistik dalam medium video menampilkan gambar bergerak atau gambar sesungguhnya yang mendukung penjelasan bersuara secara mendetil, materi/informasi yang lebih jelas, mudah diamati, dan proses mengenai cara penggunaan pupuk agrodyke dalam mengatasi hama PBK mudah diingat.
signifikan pada p:0,05 terhadap peningkatan pengetahuan petani. Nilai R = 0,760 menunjukan hubungan korelasi yang kuat artinya peningkatan pengetahuan petani dapat
AGRIPLUS, Volume 17 Nomor
yang
mempercepat proses pemahaman terhadap suatu obyek, lebih meningkatkan daya ingat dan memberikan
hitung = 14,735
R R2 P
**
mempunyai
kelebihan dan kelemahan dalam medium video pada penjelasan materi. Namun pada
tahuan Petani
F
peningkatan
pengetahuan petani, dan ditunjukkan pula dengan nilai p = 0.000 < nilai probabilitas
03
September
2M7
ISSN 0854-0128
132
Hasil penelitian Scramm Dalam Bajari (2001), memberikan bukti bahwa
cukup penting untuk mendukung unsur lain dalam penerimaan informasi.
Proses penerimaan informasi suatu
penggunaan gambar hidup memberikan hasil yang lebih tinggi dalam tes mengenai materi
media sangat ditentukan oleh internal individu untuk melakukan proses belajar
yang disajikan, dibandingkan dengan khalayak yang lewat peta, model dan
dalam dirinya sendiri. Tahapan proses belajar
gambar foto.
dimulai dari memperhatikan, persepsi
Hasil analisis menunjukkan bahwa gambar (visual) mempunyai hubungan positif
mengingat kembali. Efek komunikasi gamtrar realistik (gambar hidup). Seperti yang
terhadap peningkatan pengetahuan petani, ini
diungkapkan oleh Rakmat (2001), faktor yang menentukan minat dan perhatian seseorang terhadap stimuli yang terimanya adalah unsur-unsur gerakan, kebaharuan, perulangan, variasi pada suatu stimuli serta sesuatu yang melibatkan dirinya sendiri karena dianggap penting. Menurut Powel (1969), manusia lebih memperhatikan stimuli yang memiliki intensitas yang menonjol dari yang lainnya, borsuara lebih keras dan warna yang lebih terang.
ditunjukkan dengan angka koefisien 0,59. dengan nilai p : 0.000 probabilitas (0.05). pengaruh penyajian visual sangat membantu petani dalam melihat proses penerapan teknologi secara detil, penyajian gambar pada video sangat efektif bagi semua karakteristik responden, baik
yang mempunyai pendidikan yang
rendah
maupun yang kurang berpengalaman.
Bentuk penjelasan pesan
visual
realistik maupun grafis sebagai pendukung dalam video, menurut Fleming dan Levie (1978), mengemukakan bahwa bila suatu pesan yang terdengar (audio) dan terlihat
KESIMPULAN DAN SARAN
dalam penerima pesan maka seseorang akan menggunakan dua saluran komunikasi. Hasil tanggapan responden menggungkapkan
Kesllnpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa video dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk diseminasi teknologi kepada petani kakao di Sulawesi Tenggara" karena sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan petani. Selain dapat dimanfaatkan pada sektor perkebunan khusus pada tanaman kakao, kemungkinan juga pemakaian video sebagai medium belajar disektor lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan penelitian ini. Kesimpulan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan efektivias cara penjelasan pesan dan penggunaan visual dalam medium video ini adalah: (l) penggunaan video dalam menyampaikan informasi sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden tentang penggunaan pupuk agrodyke. Ini ditunjukkan, dengan adanya peningkatan
bahwa penyajian gambar (visuaQ sangat didukung oleh penjelasan visual bersuara, karena lebih mudah untuk memahami materi tersebut.
Pengaruh materi menunjukkan dan signifikan, ini
pengaruh nyata
ditunjukkan dengan angka koefisien regresi = 0,661, artinya ada pengaruh materi yang disampaikan melalui media video dengan pengetahuan petani. Hal ini terjadi karena penyajian materi terlebih dahulu dilakukan dengan analisis kebutuhan responden. Hasil analisis juga menunjukkan unsur
waktu penyajian materi dalam video mununjukkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, ini ditunjukkan dengan angka koefisien regresi r = 0,410 dengan angka probabilitas 0,032 probabilitas (0.05). Artinya penggunaan waktu dengan durasi l0-15 menit dalam penyajian melalui video ini cukup efektif. Sedangkan unsur musik secara parsial tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, namun AGRIPLUS, Volume 17 Nomor
dan
skor
pengetahuan responden
setelah
menyaksikan video; dan (2) unsur penyajian
gambar (visual), audio, materi
dan
penggunaan waktu dalam video tentang cara penggunaan pupuk agrodyke memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan pertani.
yang
0.1
Septemher 2(M7, ISSN 0854-0128
133
menggunakan
Saran
Teknologi
Pupuk
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan kepada penyuluh pertanian dan
Agrodyke. Dahliah Duta
berkebunan pada khususnya atau tenagatenaga komunikator, untuk memanfaatkan
Dwyer, F.M. 1969. "Motion ss an Instruksional
video
sebagai medium
Makaassar
Cue". Educationql Broascaslrng Review 2 (3443)
untuk
mendiseminasikan informasi kepada petani sebab melalui video dapat meningkatkan pengetahuan responden.
Fleimeng, M., W.H. Levie, 1978. Instructional
messqge Design: Principle
Educational Technolpgy Publication.
Jahi, A., 1988. Komunikasi Massa
mempertimbangkan unsur visual, audio, materi, dan penggunaan waktu, sebab unsur tersebut sangat membantu seseorang dalam penerimaan informasi.
Gramedia.
Kerlinger, Freg
Kuswita,
O. 1995. Hama Peng,gerek Buah Kakao (PBK) suatu Ancaman Terhadap
H. 2003. Berbagai Format Penyajian Naskah Program TV/Video lnstruksional. Di dalam Materi pelatihan penulisan naskah program TV/video
Kakal
instruksional. Kerjasama antara PKSDM Dikti, Seomeo-Seamolec,
Indonesia. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. 15.(l-3)
PPSDMAT Fakultas
A.
2001. Strategi Penggunaan Media Komunikasi. Di dalam Syam Nina Winangsih. Perencanaan Pesan Dan
Powell, L., 1969 Communication and Learning.
New York: Pitman
K., 1960. The Process of Communication. An introduclion to theory and Praclice. New York. Holt,
Rahmat,
Rinehart and Winston, Inc.
Sjafaruddin,
M; Rubiyo, Ahmad Sulle, D.
Rahmatia, S. Dewi, Adam, Wahab. A
lnstruktruction:
dan Novianty,
2000. Hasil
Kajian
Penggerek Buah Kakso dan Status Hara Area Pertanaman Kskao di Kabupaten Kolaka. Sulowesi Tenggara. BPTP
Pemberantasan Hqmq
Penggerek Buah Kakae (PBK) dengan
AGRIPLUS, Volume 17 Nomor
J., 2001. Psikologi Komunikasi.
Bandung: Remaja Karya.
Technologt, Media and Methods 5rh ed. New york: Mc Graw Hill.
S. 2003.
Publishing
Company.
Berlo, David
Dahlan,
Kedokteran
Hewan. lPB. Bogor.
media. Jakarta. Universitas terbuka.
et al. ( 1977)
N, 1990, Asas-asqs Penelitian
Behavioral. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Atmawinata,
Brown, J.W.
dan
Pembangunan Pedesaan Di Negaranegara keTiga: Suatu Pengantar. Jakarta,
DAFTAR PUSTKA
Bajari,
the
behaviorql Science. Englewood. N.J.:
Dalam menyajikan pesan melalui medium video instruksional, sebaiknya perlu
Keleslarian Perkebunqn
Utama.
Kendari.
03
September 20O7, ISSN 085+0U8