82
PENGKOMPOSAN DI KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Oleh: Dr. lr. Budi Prasetya, MP Laboratorium Biologi T'anah Jurusan Tanah - tJniversitas Brawijay4 Malang J l. Veteran Malan g. e-mai I : budiprasetya@brawij aya. ac. id ABSTRAK Sampah domestik yang terkumpul dari aktivitas kehidupan rumah tangga dan komunitas umum semakin bertambah jumlah dan keragamannya. Sampai saat ini sampah masih menjadi masalah, terutama kota-kota besar. Kenaikan jumlah penduduk dan meningliatnya aktivitas hidup masyarakat menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tiap hari semakin meningkat. Demikian
pula
di lingkungan kampus Universitas Brawijaya dan sekitarnya, banyak
sampah, terutama berasal
dari hijauan dan sisa aktivitas di kantin menjadi masalah ketika jumlahnya semakin banyak dan menumpuk. Jenis bahan dan sifat penguraiannya yang berbeda-beda juga menjadi permasalahan tersendiri. oleh karena itu perlu penanggulangan yang khusus pula. Limbah padat yang cukup berlimpah terutama berasal dari tempat umum misalnya pasar. dan dari rumah tangga serta tempat aktivitas yang lain seperti kampus atau yang semacamnya. Tulisan ini terdiri dari terdiri dari dua kegiatan utama yakni; Pertama. pembuatan kompos di UPT Kompos, dan Kedua, adalah penelitian-penelitian tentang pembuatan kompos di kampus dari berbagi limbah dari dalam dan luar kampus. Dari survei awal yang telah dilakukan, dari pasar besar di Kodya Malang dihasilkan limbah padat rata-rata per hari '1, 15 m'r atau setara bobot 14.5 ton, sedangk-an untuk seluruh pasar di Kodya Malang diperoleh rcrata volume sampah per hari sebesar 1800 m3. Jumtah ini cukup banyak membutuhkan tempat penampungan dengan kesinambungan dari hari ke hari. Pcrmasalahan lain yang muncul adalah pecemaran lingkungan yang menyangkut tanah, air. dan udara. Di lingkungan rumah tangga sampah yang terkumpul juga banyak dan diperlukan pengelolaan yang tepat agar memiliki nilai ekonomis yang layak. Sebagian lagi di lingkungan kampus LINIBRAW terdapat l6 kantin dari9 Fakultas menghasilkan I l l kg sampah per hari, terdiri dari 90 kg sampah organik dan 2l kg sampah anorganik. Keadaan ini tentu saja membutuhkan tempat penampungan sampah yang cukup. Jika penempatan sapmpah tidak diatur dan proses pengomposan
tidak memadai dapat menimbulkan pemandangan tidak sedap dan bau busuk yang
dapat
menimbulkan gangguan kesehatan dan kurang nyaman. Tujuan penelitian ini adalah: (l) Mengetahui potensi limbah padat domestik di beberapa tempat penghasil limbah. (2) Mendapatkan solusi alternatif pengelolaan limbah padat organik untuk rnenghasilkan kompos yang bermutu, (3) Meningkatkan nilai tambah produk olahan limbah padat organik. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu cara mengolah sampah organik menjadi kompos atau produk-produk lain berbasis kompos sehingga dapat menarik investor dari visi bisnis dan mengurangi pencemaran Iingkungan. Penelitian dilakukan di Pasar Besar Kota Madya Malang, di lingkungan Kampus IJNIBRAW dan beberapa tempat penghasil limbah padat dari perusahaan rumah tangga pengolah tepung tapioka dan peternak di Kabupaten Malang dan sekitarnya. Pengomposan dan analisis kimia masing-masing
dilakukan
di UPT kompos dan Laboratorium Kimia
Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2005 sampai dengan Maret 2006. Bahan baku yang digunakan adalah Limbah organik padat dari Pasar Besar Kota Madya Malang dan dari kantin, rumput, dan sisa-sisa tanaman yang heterogen yang berasal dari kampus UNIBRAW, dan limbah tapioka serta kotoran padat ternak sapi.
Metode penelitian yang digunakan meiputi: survei lapangan, pengomposan, analisis laboratorium dan percobaan pot dengan analisis C-organik, pll, N, P, K, pengaplikasian kompos pada beberapa jenis tanaman, dan analisis serapan N. P, K tanaman.
\\'olt
KSt
l0l,
"'I' c n pl
e
NASI
fo fa a
oN.\l - llto K()N v lltsl
n L i mb a
li,t' r,fo t lu
r
11
n
n
t'i s i
t t]
I
-l N{
k rtii'
t}Al
I
83
PENDAHI-]LUAN Sampah domestik yang terkumpul dari aktivitas kehidupan rumah tangga dan
komunitas umum semain bertambah jumlah dan keragamann)'a. Sampai saat ini sampah masih menjadi masalah. terutama kota-kota besar. Kenaikan jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas hidup masyarakat menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tiap hari semakin meningkat. Demikian pula di lingkungan kampus Universita-s Brawijaya dan sekitamya, banyak sampah, terutama berasal dari hijauan dan sisa aktivitas di kantin meniadi masalah ketika jumlahnya semakin banyak dan menumpuk. Jenis bahan dan sifat penguraiannya yang berbeda-beda juga menjadi permasalahan tersendiri, oleh karena itu perlu penanggulangan yang khusus pula. Limbah padat yang cukup bcrlimpah terutama berasal dari tempat umum seperti misalnya pasar, dan dari rurnah tangga serta tempat aktivitas yang lain seperti misalnya kampus atau yang semacamnya. Pemanfaatkan sumberdaya alam pada umumnya selalu menyisakan sesuatu yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi schingga dipcrlakukan scbagai barang buangan yaitu sampah. Di beberapa kota besar, sampah telah menjadi masalah serius. Kenaikan jumlah penduduk daq meningkatnya aktivitas hidup masyarakat menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan serrakin meningkat pula. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat mengakibatkan lingkungan tcrcemar. termasuk udara. air. dan tanah sehingga muncul bau busuk. pemandangan yang tidak sedap. dan penyebaran penyakit melalui air, tanah dan orgarrisme. Di lingkungan kampus UNIBRAW terdapat l6 kantin dari 9 Fakultas yang hampir setiap hari menghasilkarr sampah. Keadaan ini tentu saja membutuhkan tempat pembuangan sampah yang rnemadai.
Permasalahan yang diakibatkan oleh sampah. khususnya yang berasal dari kantin disetiap Fakultas dapat ditanggulangi dengan rnengelolanya menjadi kompos. Pemanfaatan sampah organik meniadi konrpos untuk memperbaiki kesuburan tanah sangat tepat karena kompos memiliki nutrisi yang dibutuhkan tanaman (N, P. K. Ca. Mg) dan dapat nrentperbaiki struktur tatrah. Sejalan dengan perkembangan ilnru pengetahuan dan teknologi. sampah dapat diolah sedemikian rupa sehingga lebih bermanfaat dan menjadi komodita-s yang menarik secara bisnis. Teknologi dalam nrengelola sampah antara lain pemanfaatan nrikroorganisme dan pengelolaan yang tcpat dapat digrrnakan scbagai upaya untuk nlenlpcrccpat proscs dekonrposisi sampah. khususnya sampah organik meniadi kompos. 1'ujuan penelitian ini adalah untuk nrcngetahui mutu kompos yang berasal dari sampah kampus UNIBRAW. dan pengaruh kompos ini terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Dengan tujuan tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut: l. Keragaman bahan sampah dapat memperbaiki mutu kompos, 2. Kompos dari sampah kampus yang dikombinasikan dengan rumput dan sisa-sisa tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk mengolah sampah organik mcniadi kompos schingga dapat mcngurangi pencenlaran I in gkun gan. \\'ol{KSH()t, Nn stoNAl. IIoK()NVt-lRst "
l\
n
a{o h o n
t
iu 6a
fi
,t'o
di t tft nar n
l
i,r i
Ql i,s
LtN4Bn n
ii'
ll
84
Permasalahan yang muncul pada umumnya dalam pengelolaan sampah dalam
skala besar adalah penyelesaian sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Di beberapa tempat di Indonesia penyelesaian masalah sampah selama ini dilakukan dengan cara menimbun (land .filt) atau membakamya dengan menggunakan incenerator. Apabila penanganan sampah ini dilakukan dengan cara ditimbun saja maka akan membutuhkan lahan yang luas agar dapat menampung banyak sampah yang selalu bertambah. Membakar sampah khususnya bahan organik akan membutuhkan energi yang besar dan waktu yang lama. Pada kenyataannya karakteristik sampah di Indonesia ini banyak mengandung bahan organik dengan kisaran 70 % hingga 80 % (Prihandarini, 2004). Dua kelompok sampah utama yaitu sampah anorganik. meliputi; kaca, kertas. plastik, karet, aluminium, dan sejenisnya dapat didaur ulang sehingga memiliki besi, nilai ekonomi (Prihandarini,2004). Daur ulang terscbut dapat melalui berbagai.ialLrr. mulai dari pemulung. lapak/bandar, dan industri daur ulang baik kccil maupun besar. Sampah organik (limbah pasar, limbah rumah tangga, dan lirnbah rumah potong hewan) dapat didaur ulang menjadi sumber makanan temak atau bahan baku pembuatan kompos. Lapangan kerja baru dapat diciptakan pada bisnis pengelolaan sampah terpadu ini, misalnya usaha sampingan bagi para pemulung untuk mernilah, sampah, usaha penggemukan ternak. industri paving block dan batako, industri daur ulang logam, kertas dan plastik. Pengelolaan Sampah menjadi Kompos Sampah organik merupakan sumber daya besar yang belum diberdayakan. Dengan teknologi sederhana, sampah organik bisa diolah menjadi kompos. Kompos sebagai bahan yang menyerupai humus (berwarna gelap dan tidak berbau) adalah produk penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi udara dan kelembaban yang cukup. Selain menghasilkan kompos, proses aerob ini juga menghasilkan karbon dioksida, nitrat, sulfat, selulose, dan lignin yang merupakan bagian terbesar dari humus. Kualitas kompos pada prinsipnya ditentukan oleh bahan baku, mikroorganisme pengurai, proses pembuatan, produk akhir, dan pengemasan. Bahan baku dan kondisi yang masih segar, dan semakin bervariasi jenis mikroorganismenya maka akan membuat kualitas pupuk organik yang dihasilkan mcnjadi semakin baik (Widyatmoko dan Sintorini, 2001 ).
Mutu Kompos Kritcria mutu kornpos dapat diduga dari nisbah katlar karrbon dan nitrogcn (C/N ratio) dari kompos yang bersangkutan. Jika C/N ratio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai secara sempurna. Bahan kompos dengan C/l{ ratio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibandingkan dengan bahan yang memiliki CAI ratio rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki CAi ratio antara l2-15. Kadar hara kompos sangat bervariasi. tergantung darijenis bahan asal yang digunakan dan cara pembuatan kompos. Kandungan unsur hara kompos antara lain: pH 7-7,3; kadar air 30-40Yo; Nitrogen 0.1-0,6%; Fosfor 0,1-0,47o: Kalium 0.8l,5o/o; dan Kalsium 0.8-1,5%. Sedangkan ciri fisik kompos yang baik adalah NAStONT\1. I]loK()N\' t'rrSi t trttt,ttt ".I\:nryfahan Lim$afi,t'a,{at ,l;ngtn I i.rr ,drlrr.s'
\\'OIlKSll0t'
85
berwarna gelap, tidak berbau, agak lembab, gembur. dan bahan pembentuknya sudalr tidak tampak lagi.
Pengaruh Kompos Terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Tanah-tanah yang sangat miskin. sangat baik jika dipupuk dcngan pupuk organik atau kompos. Kompos dapat menambah daya menahan air dan kation-kation tanah, juga dapat memperbaiki struktur tanah. Hal ini didukung oleh penelitian Puji (2005) bahwa pemberian pupuk organik mampu menurunkan BI tanah dari 1.34 d"*t menjadi l.l0 g/cmr. meningkatkan porositas tanah dari 0.40 g/g menjadi 0.52 glg, serta meningkatkan kemantapan agregat dari 1,33 g/g menjadi 2,36 glg. Mineralisasi bahan organik menghasilkan P organik (inositol fosfat 10-50or'o, fosfolipida l-506, asam nukleat 0,2-2,5Yo, fosfo protein dan metabolik fosfat yang lain).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dilingkungan Universitas Brau'iiaya.
Proses
pengomposan dilakukan di UPT Kompos Jurusan Tarrah. Fakultas Pertanian TINIBRAW dan analisis kimia tanah dilakukan di laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian LINIBRAW. Penanaman dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2005. Bahan yang digunakan dalam penelitian-penelitian yang dilakukan di UPT Kompos. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, UNIBRAW ini adalah:
l.
3.
Limbah organik padat (Sampah) yang diperoleh dari 16 kantin yang ada di (INIRRAW yang dikombinasikan dcngan rumput dan sisa-sisa tanaman yang heterogen yang ditambah rnikro organisnre peronrbak. I-imbah organik padat (Sampah) yang diperoleh dari vegetasi yang banyak tumbuh di kampus LTNIBRAW. Limbah organik padat (Sampah) yang diperolch dari sisa pembuatan tepunc
4.
tapioka. l,imbah organik padat (Sampah) yang diperoleh dari pasar dan kotoran ayam.
2.
Sun'ei
[)ntuk nrenrpcroleh data dasar dari seluruh kantirr 1'ang ada di UNll]Rn\\/. dilakukan survci lapangan untuk mengetahui banyaknya .iumlah sampah (organik maupun anorganik) yang dihasilkan olch seluruh kantin dalam satu hari. kemudian di lakukan penge lompokan sam pah pada masi ng-masin g kantin. Pengomposan Sampah-sampah yang dihasilkan dari seluruh kantin dalam satu hari dikumpulkan, kemudian dilakukan pemilahan untuk memisahkan sampah anorganik dengan sampah organik. Setclah itu, sampah organik ditimbang (bobot basahnya) kemudian dijemur 1 minggu dan ditimbang lagi (bobot keringnya). Pengonrposan meliputi pengumpulan bahan baku sampah, kemudian dikeringkan dan digiling \\'()ltKSl IOP NASI( )Nr\1. lllOK()NVlil{S I I.l Nl llAl "
Q'c
ngehfaan Li m6afi 4'ada t
[etgan'lisi
illisn
i'
I
86
kemudian difermentasi (diberi larutan EM-4) dan dibiarkan selama 3 minggu. Setelah jadi, kompos diangin-anginkan selama 4 hari, lalu dilakukan pengayakan. Analisis Laboratorium Setelah proses pengomposan selesai dilakukan analisis laboratorium terhadap
hasil kompos untuk mengetahui kadar unsur dari beberapa perlakuan, sebelum diaplikasikan pada tanaman jagung. Diambil 100 gram kompos sebagai sampel analisis. [Jnsur kompos yang dianalisis adalah unsur N. P. K. C-organik dan pll. PENGOMPOSAN DI KAMPUS UNTtsRAW A. KEGIATAN PRODUKST KOMPOS DT UPT KOMPOS Kegiatan rutin di UPT Kompos terutama ditujukan pada pengomposan limbah organik padat yang dihasilkan oleh aktivitas kampus sehari-hari. Pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dapat dipilih sebagai jalan yang tepat untuk mengurangi permasalahan sampah dengan tujuan: 1. Perbaikan lingkungan melalui peningkat-an daya dukung lahan dan kesuburan
2. 3. 4.
tanah.
Meningkatkan nilai guna sampah organik yang selama ini dianggap tidak ber-
manfaat.
I
Menghasilkan kompos yang mutunya terjamin dan stabil. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memilah. memisah dan membuang sampah organik dan anorganik pada tempah terpisah. Pengomposan dilakukan dengan memperlakukan Limbah organik padat yang telah dikumpul secara terus menerus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
PEMILAHAN
PENGUMPULAN
PENG(;ILIN(;AN
FERMENTASI PENGAYAKAN PENGEMASAN
Gambar
l.
Tahapan-Tahapan Dalam Pengomposan Sampah UNIBRAW \\'OI{KSl{OP N,\SI()Ni\1. UIOKONV t:l(SI l.l irltl;\l ",1'c n.qefoka n Lim 6afi t'atfn '
t fengan l
i.s
i { tlis nLi'
I
Di
Kampus
87
B. PENELITIAN.PENELITIA.F{ GUNA PENINGKATAI\ MUTU KOMPOS DI
KAMPUS
PENELITIAN
l.
Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Kompos di Kampus Universitas Brarvijaya "(Galuh Tyast+,ati, S),ckllfani dan Budi Prasctya, 2005)
Sampai saat ini sampah masih menjadi masalah, terutama kota-kota besar. Kenaikan jumlah penduduk dan meningkatnya taraf hidup masyarakat menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan tiap hari semakin meningkat. Demikian pula dalam lingkungan kampus [Jniversitas Brawijaya, banyak sampah, terutama berasal dari sampah hijauan dan sisa aktivitas di kantin menjadi masalah ketika jumlahnya semakin banyak dan menumpuk dengan jenis bahan dan sifat penguraiannya berbeda-beda. Oleh karena itu perlu penanggulangan khusus. Dari survei awal yang telah dilakukan, dilingkungan kampus UNIBRAW terdapat 16 kantin dari 9 fakultas menghasilkan 111 kg sampah per hari, terdiri dari 90 kg sampah organik dan 21 kg sampah anorganik. Keadaan ini ,tentu saja membutuhkan tempat pembuangan sampah yang cukup, namun yang sering terjadi adalah tempat pembuangan akhir, karena sampah tidak hanya berasal dari kantin saja, tetapijuga dari seresah diseluruh kampus. Penempatan yang tidak diatur dan tidak ada proses pengomposan dapat menimbulkan pemandangan tidak sedap dan bau busuk yang berdampak pada suasana kurang nyaman. Tempat pembuangan akhir sampah yang ada di kampus UNIBRAW juga sernakin penuh dan perlu pengelolaan yang lebih intensif. Tujuan penelitian ini adalah: (l) untuk mengetahui kadar unsur kompos yang berasal dari sampah kantin kampus UNIBRAW. dan (2) mengetahui pengaruh kompos terhadap pertumbuhan tanaman "iagung. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu cara mengolah sampah organik menjadi kompos dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Perrelitian dilakukan di lingkungan UNIBRAW. Pengomposan dan analisis kimia masing-masing dilakukan di UPT kompos dan Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawiiaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2005. Bahan baku yang digunakan adalah sampah kantin. runlput. dan sisa-sisa tanaman yang heterogen yang semuanya berasal dari kampus UNIBRAW. Metode penelitian yang digunakan meiputi: survei lapangan. pengomposan. analisis laboratorium dan percobaan pot dengan analisis C-organik, pH, N, P. K. penerapan kompos pada tanaman jagung. dan analisis serapan N, P, K tanaman. Hasil kompos sampah kantin yang dikombinasikan dengan sisa-sisa tanaman dan rumput, termasuk kompos yang berkualitas baik. Kompos yang memiliki kualitas paling baik dipcrolch clari kclompok SC (sampah yang didominasi oleh sisa makanan. sayur dan buah) dengan kadar unsur N, P, K" C-organik masing-masing sebesar 3,14 %. 6.98 o/o.2,14 oh,35,02 %o, pH 6,9 dan CA{ rasio 11. Pertumbuhan \\ ()l{KSll()t) NASIoNAI lll()K( }NVlll{s} l ll\4lrn II "'l't n #fo fa d n f t m t a li, t"r tt n t Jt n d o n' li.r i i is n ti' F,
88
tanaman jagung terbaik dicapai pada kelompok SC dengan tinggi tanaman 73.3 cm, jumlah daun 9 dan bobot kering 21.60 gram. Serapan unsllr hara N. P. K terbesar juga pada kelompok SCI masing-masing berturut-turut scbesar 31.59 g/tanaman. 71,07 g/tanaman dan 107. 52 g/tanaman. Nisbah CA.l berkorelasi negatif dengan unsur N. P, K kompos. Pertumbuhan tanaman dan serapan unsur N, P. K berkorelasi positil terhadap kadar N. I'. K kompos. Hal ini menuniukkan bahwa semakin besar
kadar unsur pada kompos sampah kantin. maka semakin besar pula serapan terhadap unsur terscbut schingga dapat mcningkatkan pcrtumbuhan tanaman .iagung. SINIPIJLAN
l.
Kompos sitnrpah kantin mcnghasi lkan
IiNll]RA\!'r'ang dikombinasikirn dcngnn sisa-sisa tanilntan tlln
nrmput
koirpos ylrr g bcrkrrll ita.s birrk.
2. l)iantara kelornpr,tk pcrlakuan. kompos yang memiliki kualitas terbaik pada kelompok SC lsampah yang didominasi sisa m;rkanan. sayur. dan buah) tlcngan karlar N. scbesar
3,14%,6,98Vo.2.14yo" 35.02 %. CN rasio
ll
dan
[', K.
C-organik bcrtunrt-tumt
ptt6.9.
3. Pertumbuhan tanaman terbaik dan bobot kering tertinggi pada tanarnan
1'ang
dibcri kompos kelompok
SC. dengan tinggi l:rnaman 73.3 cm. jumlah daun 9. dan bobot kering 21.60 gram.
4. Scrapan N. P. dan K tanaman tcrtinggi dicapai pada tanaman yane dibcri kompos SC (sampah ] dirlomina-si sisa makanan. (
I
07. 52 &'t3n.
salur dan buah) denean scrapan N (31.59 ltan.). P (71.07 g;'tan.). dan K
).
PENELITIAN 2. Pengaruh Berbagai Bertragai Jenis Bahan Sampah Daun Terhadap Kualitas Kompos, Pertumbuhan f)an Produksi Tanaman Ubi .lalar (lpomoea Batatas L.) Pada Inccptisol .Iatikerto (lke Dev'i Artg,grucni, I'ulio Nuruini clan Bucli ['ra.setyu, 2006)
Di lingkungan kampus Universitas Brawijaya. banyaknya jumlah limbah padat ("sampah") yang bera-sal dari taman dan gedung atau aktivitas di luar gedung berpotensi menjadi masalah.iika tidak dikelola secara serius. Dari survei awal yang telah dilakukan, dilingkungan kampus limbah padat organik yang paling dominan. Banyak bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik, tetapi belum scpcnuhnya dimanlaatkan. Di kampus lJnivcrsitas Rrawiiaya banyak clijumpai berbagai jenis sampah daun dan tanaman liar yang cukup melimpah, diantaranya paitan, rumput, akasia dan mahoni yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik untuk pcmbuatan kompos. Ditinjau dari segi finansial tekhnologi pengomposn dapat menekan biaya pembelian pupuk anorganik. Kompos selain berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat meningkatkan efisiensi WOR KSI
tOl' NASI( )Nr\1. IIIOKONVI'IRSI t.l i\ltl,\ll
" rl't ngelo[n,t n Lim6a
i,r'a'{a t
[er
rytn'
l'i.si t Bisrtii'
89
serapan hara karena mengurangi pencucian (leaching) serta memacu pengeluaran hara dalam waktu yang lebih lama (Nuraini dan Nanang. 2003). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mcngetahui pengaruh pemberian berbagai sampah daun terhadap kualitas kompos, 2) mengetahui pengaruh dari berbagai sampah daun terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar. 3) mengetahui jenis seresah daun yang lebih cepat terdekomposisi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang pemanfaatan berbagai jenis sampah daun untuk bahan baku pembuatan kompos. Penelitian ini di laksanakan pada bulan September sampai dengan November 2005, di UPT Kompos. Laboratorium Kimia Tanah dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Bahan baku yang di gunakan sebagai kompos meliputi hasil pemotongan rumput, daun paitan. mahoni dan akasia. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan l0 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah PO(Kontrol)l Pl (Tanah + R); P2(Tanah + P): P3(Tanah + M); P4(Tanah + A); P5(Tanah + Ma), P6(Tanah + RP): P7(Tanah +RMA); P8(Tanah + PMA); P9(Tanah + RPMA). Dimana R : Rumput 100%; P : Paitan l00o/o; M- Mahoni 100%; A= Akasia 1005: MA: mahoni 50%+ akasia 50%: RP= Rumput 50Yo+ paitan 50%; RMA= Rumput 33,3Vo+ Mahoni 33.3o/o+ Akasia 33.3%; PMA: Paitan 33.3oh+ Mahoni 33.30 + Akasia 33.3o/o1dan RPMA= Rumput 25oA+ paitan 25o/o+ Mahoni 25Vo+ Akasia 25o/o. Flasil yang diperoleh menunjukkkan bahwa bahan organik yang berasal dari berbagai jenis tanaman yang ada di Kampus memiliki kadar N, P. dan K 1'ang berbeda-beda (Tabel 2.1.). Setelah pengomposan dilakukan dilakukan pengamatan terhadap kadar unsur-unsur tersebut dalam kompos sctclah mengalarni perubahanperubahan secara fisik mapun kimiawi atau biokimia bahan secara keseluruhan (Tabel 2.2.).
l'abcl 2.1. Ilasil Analisa l)asar Bahan Organik Sehagai Sumher Kompos Bahan Organik
N (%)
P (ppm)
K (me/I00 g
C-organik (%)
CAI
Rumpul Paitan Mahoni Akasia
1.71
9.22
I.r9
1.49
33.43 30.93 35.22 35.02
19.54
I .01
8.85 8.47 2.90
3.06
2.91
0.57 r
.01
\\'i )l{KSl IOI' NASI( )N,'\1. lllOKONVlrltSl ", t\' n g{o(aa n Li m
6d
fi ,r\,1i t [c
ry1o
l. I N'lll.Al
n l i s i t tl,rs n ti'
I
l0.r l 34.90 29.53
90
Tabel 2.2. Flasil Analisis Kompos yang Berasal dari Berbagai Bahan Organik di Kampus UNIBRAW PERLAKUAN/
C-org. %
BAHAN BAKU Rumput ( R)
30.0
Paitan (P) Mahoni Akasia
29.1 38. I
25.9 27.4 30.3 27.2
RPI
MAI RMAI PMAI RPMN
BO (%)
3.6 32.5 3
I
C/N
N-total.%o
t.7
111
r
50. I 65.7 44.5 4'1.2 52.3
4.03
7.2,1
t.45 l.9 t
46.9
2.17 2.56 *-zpri-*
26.65 3.53 3.02 8.70 2.59
-s
57.9 56. I
2,22
t.62
P-total.ppm
l.0l
K-total.
6.-s0
4.i6
l7
5.44
8.
43.19 42.40
9zo
0._54
0.69 4.82
7.,15
060 t.r3
32.52
23.66
rl 11 .00 ** 0.86 t:1*- - i.ii*i.iit-
3.
SIJVIPUI,AN
l.
Kompos sampah kampus UNIBRz\W yang hcrupa biomasa Paitan ('l'ithonia) ficnghilsilkan kompos y,ang bcrkualitas rerata kadar N. P. dan K tcrtinggi hcrlunrt-tunrt scbcsar -1.999,b. ll.Ottoi tlan 5.38%.
2. Kompos yang memiliki kualitas baik pada dengan C-organik scbcsar 29.-i8%. C'N rasio 7.24. 3. Pertumbuhan tanaman terbaik dan bolxrt kcring tcrtinggi pada tunaman lang dihcri kompos paitirn {l)). dcngan konversi produksi umbi scbcsar 2ti.67 touha. .1.
Serapan
N. P, dan K
tanaman tertinggi dicapai pada tanaman y'ang diberi
didomina-si sisa makanan. sa1'ur dan bui*r) dcngan scrapan
kompos
(sampah 1:ane
N (1.0d g/lan.). I) (0.61t ptan,). dan K (2.71
g/tan. ).
PENELITIAN 3. Pengaruh Ampas Tapioka, Sampah Kampus dan Kotoran Ayam Terhadap Ketersediaan Air Bagi Tanaman Sawi (Brassica junceo. L) Pada Berbagai Kelas Tekstur Tanah . (Elly Agu.rtia, Zaenal Kusumu, tlun Budi Prasetyu, 200q Salah satu sifat fisik tanah yang berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah adalah tekstur, dimana tekstur merupakan perbandingan partikel pasir, debu dan liat (Hakim, et.a\.,1986). Entisol, Andisol dan Vertisol merupakan pewakil dari tekstur ringan, sedang dan bobot yang terkait dengan perrnasalahan ketersediaan air tanah. Kondisi tanah tersebut dapat diperbaiki dengan penambahan bahan organik ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini: 1. Mengetahui pengaruh penambahan bahan organik ampas tapioka, sampah kampus dan kotoran ayam terhadap ketersediaan air bagi \\'Ol{KSll()l) N'\SIONn l. l}lOK()NVlrltSl " Q\: n,iefo faa n
Ll\lll.\l
Li n 6d li,t'ar!i t,fu ryt r'(,i.r i,B*n
t]'
I
9t
tanaman sawi pada berbagai kelas tekstur, 2. Mengetahui pengaruh kombinasi bahan organik ampas tapiok4 sampah kampus dan kotoran ayam terhadap produktifitas tanaman sawi pada berbagai kelas tekstur. Penelitian dilakukan di UPT Kompos Jurusan Tanah dan rumah kaca selama bulan Juli-Oktober 2005. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu RAK faktorial dengan laktor I : Kombinasi Kompos : (P0) Ampas tapioka 100% (Kontrol), (P1) Anrpas tapioka 50o/a + Sampah kampus 50o , (P2) Ampas tapioka 50o/o + Kotoran ayam 50Yo, (P3) Ampas tapioka 50oh + Sampah kampus 25o/o + Kotoran ayam 25o/o. faktor II : Tekstur tanah : (Tl) Kasar,(T2) Sedang, (T3) Halus, masing-masing dengan 3 kali ulangan. Parameter pengamatan meliputi bobot isi, air tersedi4 total pori, C-organik, pH. N.P,K. KTK, tinggi tanaman. jumlah daun, luas daun, bobot segar dan bobot kering tanaman.
Pengaruh Kompos Terhadap Sifat Fisik Tanah pada Berbagai Kelas Tekstur Pemberian kompos dapat merangsang aktifitas mikroorganisme dalam tanah untuk merombak bahan organik sehingga dapat digunakan sebagai suplai hara bagi tanaman. Proses dekomposisi ifi juga terkait dengan perbaikan silat fisik tanah. llahan organik scbagai granulator mdmbuat agrcgat tarrah lcbih mantap dan tanalr menjadi porous sehingga kemampuan menyimpan air akan bertambah (Hairiah. el.a1. 2000). Secara umum penambahan kompos pada berbagai kelas tekstur tanah n,vata menurunkan berat isi. porositas total. kemantapan agregat, kandungan air tersedia. dan C-organik. Semakin beragam bahan kompos yang digunakan maka semakin baik pula perbaikan sifat fisik tanahny'a. Peningkatan agregasi tanah diikuti oleh peningkatan porositas tanah (r : 0.86+*). Agregasi tanah menyebabkan perubahan ruang pori tanah. baik ukurarr maupun sebaran ukuran ruang pori. Hasil ini sesuai dengan pendapat Soepardi (1983) bahwa tanah padat mempunyai perbandingan pori berukuran kecil dan medium yang tinggi. yang cenderung menahan air lebih kuat dibandingkan pori berukuran besar. Air dalam tanah berada diantara padatan tanah 1,ang membentuk kerangka atau matriks tanah. yaitu ruangan pori tanah. Peningkatan air tersedia dalam tanah juga terkait dengan peningkatan agregasi dan porositas tanah (r: 0.8-5**
danr:0.85**). Pengaruh Kompos Terhadap Pertumbuhan Sa*'i Pada Berbagai Kelas Tckstur Tanah Konrpos ampas tapioka tunggal memberikan pcngamh tcrkccil baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah maupun pertumbuhan tanaman. Meskipun kandungan Corganiknya tinggi, ampas tapioka ini tergolong bahan organik yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme akibat adanya unsur polifenol, lignin dan sellulosa di dalamnya. Hal ini berdampak pada tingginya CA..l rasio ampas tapioka yaitu 40.93 (Tabel 3.2) sehingga kompos ini sulit terurai dalam tanah. \\ ()ttRsilot) NASloNn t. Bt()KONVLRSI LIi\4ll^ll "
il\: nfl tfii(aa n Li n
6a
fi ,l'a fa t
{anqan'l'lsi
r}i.s
nii'
q2
Sedangkan pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan tanaman terdapat pada kompos ampas tapioka+sampah kampus+kotoran ayam. Kandungan C-organik dan N-total yang relatif tinggi mempengaruhi CAJ rasio yang berdampak pada fec"patan dekomposisi bahan organik. Mengingat ClNi rasio yung *"nguntungkan untuk dekomposisi menurut Setiadi (1989) adalah berkisar 20:1 sampai lS't. C-organik berkorelasi positif dengan luas daun (r = 0.34*). Tinggi tanaman, .iumlah daun dan luas daun berkorelasi dengan bobot segar tanaman dan bobot kering'tanaman. Bobot segar berkorelasi positif dengan tinggi tanaman..iumlah dan luas daun (r:0.4g**. r :0.62t'* dan r:0'57**). Sedangkan bobot kering tanaman berkorelasi positil dengan jumlah dan luas daun (r : 0.47*+ dan r = 0.40*). Tabel 3.1. f Iasil Analisis f)asar Laboratoriunr Fisika (a) cln Kimia -t'anah (a) a. [-aboratorium Fisika'I'anah Analisis Entisol Andisol Vertisol 'lekstur tanah (%) [.crnpung berpasir l-cmpung bcrdcbu Liat Pasir
49.53 44.16
f)ehu
6.31
Lint uerat tsl {gcm ) Poritotal (%) Indeks DMR {mm)
Air tesedia (o%volume
b. leterangan
pll
52.01
0.72
8.72
r0.33
0.59 i.+._t'
t.22 0.r7
1.07
96 Cl-Org
N-total
C/N
P-total
(9b)
Rasio
(9i))
(
K-total
1.00
,t0 q
26.25
0.72
7..15
29.06
0.98
26.'1
12.8.1
r.21
6.'75
39.95
t.74
22.9
45.29
2.26
18.91
l.^l l 3.22
0.99
7.8 25.9 20.6 56.9 28.6
r .61
?0q
r.36
20.2
lntisol
't.24
1.28
0.t6
{.ndisol y'ertisol
6.69
6.60
0.25
669
1.26
0
7.211
5.00 28..r0 33.66 27.52
)3
6.79
0i5
0.97
5
3.68 0.45 2.1.2
Polifcnol
Lignin
2.0{r
0.028
3.2,1 r
9.93 36.89 6.78
0..r3 0.66
t.59 1.05
Keterangan:
P0 Pl P2 P-l
: :
: :
Kompos Kompos Kompos Kompos
)
ampa-s tapioka
ampas tapiokat-sampah kampus arnpas tapirika+kntoralr ayam anrpa-s tapioka+sanrpah kampus+kotoran avam
\\ ()l{
K
S
"' l\'
I I( n
)P N'\S
i1 e
fi.
iu
I
( )i'r"
n Li n
6
a
:\
l.
l, h
B I ( ) KON V }; RS J rt t
d
n r't'n r .t.i s i
Cellulosa
9'")
40.95
'7.42
-z
0.44
Laboratorium Kimia Tanah (Bahan Kompos dan Tanah)
-5
7.n
)
4.22
(r.5
>'t
3'7 .11
10.4e
,
lapioka (otoran
)0
10.25
5l .04
1.07
\mpas
\r,am iampah (amrrus
38.41
I
I.
: B is n
I
\
t,i'
I
R,,\ I
I
I
1..11
93
Hubungan Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Sawi Kondisi lingkungan yang sesuai (suhu. kelembaban, curah hujan dan lainlain), suplai air dan hara serta kondisi fisik tanah dapat tnendukung perkembangan tanaman. Sehingga proses fisiologi bagian tanaman terutama yang berada di dalam tanah dapat berlangsung dengan baik.
Usaha perbaikan sifat fisik tanah dengan penambahan kompos mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi. Korelasi negatif antara berat isi dengan bobot segar dan bobot kering tanaman (r: -0.46** dan r: -0.51**) menunjukkan penurunan berat isi tanah mempengaruhi produktifitas tanaman yang ditunjukkan dengan peningkatan bobot segar dan bobot kering tanaman. Hal ini karena terjadi perbaikan sifat fisik tanah yaitu peningkatan kemantapan agrgegat dan porositas tanah sehingga tanaman terutama akar dapat mengabsorbsi air dan hara dalam tanah lebih baik serta dapat meningkatkan bobot segar dan bobot kering tanaman. Ditunjukkan dengan korelasi positif antara DMR (Diameter massa Rata-rata) dengan bobot segar dan bobot kering tanaman (r:0.35* dan r:0.41*) dan kerelasi positif antar pori dengan bobot kering tanaman (r:0.38*). Simpulan
l.
Ketersediaan air bagi tanaman sau'i dipenlaruhi oleh kelas tekstur tanahn)'a. Tckstur liat mcmpunl'ai ketersediaan air lebih tinggi dibanding tekstur debu dan pa-sir. 2. Penambahan kompos ampas tapioka+sampah kampus+kotoran ayam (P3) lehih mampu memperbaiki silat fisik tanah lberat isi. porositas, Dlr4R air tcrsedia dan C-organik) daripada kompos ampa-s tapioka+kotoran ayam (P2). kompos ampas tapioka+sampah kampus (P l) dan kompos anrpas tapioka tunggal (t'0). 3. Kompos ampa^s tapioka+sampah kampus+kotoran ayam (P3) lcbih mampu nrcningkatkan pertunrbuhan ltinggi tanaman. jumlah daun dan lua^s daun) dan produktivitas (bobot scgar dan trobot kcring) tanaman sau'i dibanding kompos anrpas tapioka+kotoran a1'am (P2). konrpos ampas tapioka+sampah kampus (Pl). dan kompos ampa-s tapioka (l'0).
PENELITIAN
4.
Pengaruh Berbagai Aktivator Terhadap Mutu Kompos dan Beberapa Jenis Bahan Baku dan Pengaruhnya Terhadap Pcrtumbuhan Tanaman Jagung Manis (Henri Ade Chandra Sinambela, )'ulia Nuraini, Budi Prasetya, 2005)
Pemanfaatan bahan organik dengan daur ulang sebagai kompos bertu.iuan untuk memperbaiki kesuburan tanah secara ffsik. kimia dan biologi. Kcsuburan biologi tanah berhubungan erat dengan aktivitas dan jenis mikro organisme di dalanr tanah. Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampah kota dan jerami padi. Ditambahkan bahan organik lain sebagai pengaktif perombakan dan penamabahan mikro organisme perombak BO. Tujuan penelitian: 1. Mempelajari pengaruh bahan orgnik pengaktif dan mikro organisme perombak terhadap mutu kompos, 2. Mempelajari pengaruh kompos yang dihasilkan terhadap pertumbuhan dan serapan NPK iagung manis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 - Ferbruari 2005 di unit Pengelolaan Sampah Tlogomas, Dinas Kebersihan Kota Malang. dilanjutkan \\'ot{KSr toP "
tl\:
N
nll{ofa
ASI()N Al. a
n Ltm
6a
fi
EloKoNVllt{sl l.lN{Bn
4\tfa t rft nylnn'l''isi rlli.snri'
II
\4
lengan percobaan di Rumah Kaca dan analisis Laboratorium Kimia di Jurusan Tanah
;akultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan RAK faktorial. lengan dua faktore dan tiga ulangan. Penelitian menuniuklian bahwa penambahan aktivator dapat meningkatkan nutu kompos dan bahan baku sampah kota dan jerami padi. Penambahan kompos ,,ang dihasilkan dari percobaan ini dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung nanis. Simpulan
t. 2.
3. 4.
Pcnambahan aktivator dapat meningkatkan mutu kompos dari bahan baku sampah kota dan.jcranri padi.
Kadar C-organik. N total. C,ti rasio. P total. K total kompos teninggi hcrturut-turut dicapai 34.90olo. 4.01%,30.18. A.99o/u2.3\o/o laitu pada pcrlakuan A1B1 (kompos sampah kota + kotoran ayam). A2B1 (kompos sampah kota + kotoran sapil. A1l)2 (kompos jcrami padi + llioSun). scdangkan pada P total kompos. perlakuan ArBr (kompos sampah kota + BioSun), scna perlakuan A1B1 (kompos.ieranri padi + kotoran sapi). 'l inggi tanaman jagung nranis tcrtinggi lcrtlnpat pada kombinasi pcrlakuan A1l1' {kornpos sampah kota + kotoran sapi). scdangkan pada.iumlah daun dan berat kering tanaman tcrtinggi tcrdapat pada kombinasi perlakuan A1l)q (kompos sampah kota + kot()ran ayam). Pcnambahan kompos dapat mcningkatkan serapan hara N. P tanaman jagung manis pada kombinasi perlakuan A3lll masing-ma-sing scbcsar 13.60. 1.96 g,/tanaman (kompos sampah kota + kotoran ayam).
N, P. K tanaman.iagung manis yang ditambahkan kompos dan sampah kota lebih tinggi dibandingkan kompos dani jerami padi. Kadar N total kompos berkorelasi negatif sangat nyata tcrhadap CA'i rasio kompos. Kadar K total kompos berkorelasi nyata positif dengan suhu kompos (0.427*). Suhu optimum yang dibutuhkan mikroorganisme untuk merombak bahan adalah 35-55"C. Jumlah daun *) cltn pada tinggi tanaman bcrkorelasi tlyoto positildcngan KTK kompos (r = 0.4ttl tanaman (r = 0.73 l**) menunjukkan korelasi positif yang sangat nyata, dimana dalam hal ini semakin bertambahnya jumlah daun tanaman selalu diiringi dengan ketinggian tanaman. Semakin tinggi KTK akan meningkatkan kesuburan tanah. dengan demikian kemampuan menyerap haranya akan semakin tinggi. Tingginya KTK tanah akan berpengaruh juga terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman yang menunjukkan korelasi yang nyata. Bobot kering tanaman berkorelasi nyata positif dengan KTK kompos (r: 0.407*), sedangkan pada tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman (r 0.783+*) menunjukkan korelasi positif yang sangat nyata. Serapan hara
() Kt )N V I : l{S I I . I \l ll. \ I I I ( )*', \ L l } I ""1'tngtfihan Lin6afi 't'adat ,{e naan t'isi Qlisnls'
\\ Ol{K Sl l( )l' N.\S
95
DAFTAR PUSTAKA Hairiah. K. Widianto, S R Utami. D Suprayogo. Sunaryo, SM Sitompul, B Lusiana. R Mulia, M Van Noordwijk dan G Cadisch. 2000. Pengelolaan Tanah Masam Secara Biologi : Reflel<si Pengalaman dari Lampung Utara.ICRAFSEA. Bogor
I{akim, Nurhayati, Yusuf Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, Amin Diha, Go Ban Flong dan H.FI. Bailey. 1986. Dasar-dasar llmu Tanafi. Penerbit Universitas Lampung
Munir, Mochamad. 1996. Tanah
^
Tanah Utama Di Indonesia. PT. Dunia Pustaka
Jaya. Jakarta
Nugroho, Agung. 1998. Peranan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Srw,i (Brassica juncea L.) Kultivar Summer Fe.rt. Habitat Volume 9 , No. 103 Juni 1998 : 52-56. Fakultas Pertanian Brawijaya. Malang
Y
dan Nanang, SA. 2003. Pengaruh Pupuk Hayati dan Bahan Organik terhadap Sifat Kimia dan Biblogi Tanah Serta Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung. Habitat vol XIV No 3. Hal i39-146.
Nuraini,
Prihandarini, R. 2004. Manajemen Sampah Or ganik. Perpod. Jakarta
: Daur
Ulang Sampah Meniadi Pupuk
Risnasari, Iwan. 2002/Google.com/Sifat Fisik Tanah-Tanah (Jtama Tropika
Di
Daerah
Setiadi, Yadi. 1989. Pemanfaatan Milcroorganisme Dalam Kehutanan Direktorat Jendral Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Bogor Sudrajat, R. 1998. Pedoman Teknis Penggunaan EM-4 untuk Pembuatan Kompos dari Daun dan Seresah Pohon di Kawasan Hutan. BTP DAS. Surakarta. Supardi, G. 1974. Sifat dan Ciri Tanah. IPB. Bogor. Hairiah, K, Widianto, S R Utami, D Suprayogo. Sunaryo, SM Sitompul. B Lusiana. R Mulia, M Van Noordwijk dan G Cadisch. 2000. Pengelolaan Tanah Masam Secara Biologi : ReJleksi Pengaluman duri Lumpung Utara.ICRAF-SEA. Bogor
Widyatmoko, Menyin
H. dan MM. gk
Sintorini. 20A2. Menghindari, Mengolah
i rkan Sampah. Di nasti nd Adi perkasa. Jakarta.
WORKSI{OP NASIONAT, BIOKONVERSI L,I MI]A1-I "Qen7efokan Lim\afi t\af,at dengdn'lii rBimii'
dan