Oleh : dr Hiratna SpPK
Sperma : ejakulat yg berasal dari seorg ♂ berupa cairan kental & keruh yg berisi sekret dari kel prostat, kel2 lain & spermatozoa. Pem sperma penting dlm masalah fertilitas & infertilitas, juga utk postvasektomi. Pem sperma meliputi pem makroskopis, mikroskopis, kimia & imunologi.
Syarat sampel yg baik : 1. Sebelum pem pasien diminta utk tdk mengeluarkan sperma selama 3-7 hr. 2. Sperma ditampung dllm wadah yg terbuat dari gelas atau plastik yg bermulut lebar, bersih & kering. 3. Wadah hrs tertutup rapat utk menjaga jgn sd tertumpah. 4. Pasien diminta mencatat wkt pengeluaran sperma yg tepat & diserahkan segera ke lab utk diperiksa.
5. Pem sperma hrs segera dilakukan (< 1jam). 6. Kondom tdk dianjurkan utk menampung sperma krn zat2 pd perm karet berpengaruh terhdp viabilitas & pergerakan spermatozoa. 7. Spesimen diperoleh dgn cara masturbasi.
Pem makros meliputi vol, warna, kekentalan, bau & pH sperma. Vol sperma dilakukan dgn mengunakan gelas ukur & baru dpt dilakukan setelah sperma mencair. Vol sperma yg normal : 2 – 5 ml. Vol yg < 1ml atau > 6ml dihubkan dgn infertilitas. Warna sperma yg normal : putih atau kekuning2an.
Pd keadaan normal sperma tdk mengandung darah, pus atau lendir. Sperma yg baru dikeluarkan normalnya sgt kental & pd suhu ruangan akan mencair dlm wkt 10-20 menit, & mencair sempurna dlm waktu 20-60 menit. Sperma yg encer memberi kesan spesimen tdk segar atau komposisinya abnormal. Bila sperma tdk mencair setelah 60 menit maka dpt menggn motilitas spermatozoa. Bau sperma yg normal adalah khas spt bau bunga akasia. pH sperma diperiksa dgn menggunakan kertas pH; biasanya pH sperma berkisar 7,0-7,8. Bila pH sperma 6,0-7,0 mgkn sperma itu hanya berisi sekret prostat saja tanpa bercampur sekret dari vesicula seminalis.
Pem mikros meliputi motilitas, jlh, viabilitas & morfologi spermatozoa. Pd pem motilitas spermatozoa dinilai %tase sperma yg bergerak & dibedakan atas gerakan aktif, tdk aktif (lambat) & tdk bergerak (mati). Motilitas spermatozoa dihubkan dgn lamanya wkt sejak sperma dikeluarkan. Makin lama sperma dikeluarkan maka makin berkurang motilitas spermatozoa. Secara normal sd 1 jam setelah dikeluarkan, sperma berisi 70% atau lebih spermatozoa aktif.
Utk menilai viabilitas spermatozoa dilakukan dgn cara sperma dicampur dgn larutan eosin 0,5 %. Sperma yg mati akan berwarna kemerah2an sedangkan yg aktif tdk berwarna. Penurunan %tase sperma yg bergerak dihubkan dgn penurunan fertilitas. Jlh spermatozoa dihitung dgn menggunakan kamar hitung Improved Neubauer & pipet lekosit. Biasanya jlh spermatozoa normal : 60-150 juta/ml. Jlh sperma ≤ 20 juta/ml dihubkan dgn infertilitas. Morfologi sperma diperiksa dgn cara pengecatan dgn Giemsa.
Yg terdpt dlm sediaan : spermatozoa, spermatosit, sel Sertoli, epitel & lekosit. Yg diperhatikan adalah btk kepala, leher & ekor spermatozoa. Dinilai %tase dari kel btk kepala, leher & ekor. Btk abnormal : kepala yg terlalu besar, terlalu kecil, terlalu memanjang, kepala 2, ekor pendek, tdk ada ekor atau ekor bercabang. Sperma yg normal biasanya < 20% dgn kel btk. Bila btk abnormal meningkat maka fertilitas berkurang. Jlh lekosit normal :< 100/ul Kualitas sperma seseorg dpt berbeda2 dari satu wkt ke wkt yg lain.
Karbohidrat yg ada dlm sperma : fruktosa. Kadar fruktosa berkorelasi dgn kadar testoteron dlm tubuh. Penetapan kadar fruktosa memakai reaksi Selivanoff sbg dasar; dimana fruktosa bereaksi dgn resorcinol dgn menyusun warna merah. Kadar normal fruktosa dlm sperma berkisar 120450 mg/dl Fruktosa berasal dari vesicula seminalis. Selain dipengaruhi oleh kadar testoteron dlm tubuh, kadar fruktosa juga dipengaruhi oleh proses2 dlm vesicula seminalis & duct ejaculatori.
Kadar fruktosa menurun pd hipoplasia & radang vesicula seminalis, penyumbatan partial ductuli ejaculatori.
Pem imunologi : utk melihat Ab terhdp sperma yg disebut MAR test (mixed agglutination reaction). Prinsip tes : sperma berikatan dgn partikel latex yg sudah diselaputi oleh Ig & anti serum anti human IgG mono spesifik. Hsl + bila sperma ditutupi latex. Pd ♀ mandul dpt dijumpai Ab terhdp sperma. Pem dilakukan dgn mencampur sperma dgn serum isteri dlm jlh yg sama & dicampur dgn latex.
Btk2 sperma yg abnormal : 1. Piri : spermatozoa yg memp kepala yg memberi gbran tetesan air mata dgn ujung yg menitik pd midpiece/berbtk buah pear. 2. Lepto : kepala kurus, lebar ½ dari normal, akrosom tak jelas, memberi gbran cerutu. 3. Terato : btk kepala yg ganjil, permukaan tak rata mis spt gitar, kacang tanah dll, tdk jelas batas akrosom. 4. Macro : kepala spermatozoa yg berbtk oval tetapi ukurannya 25% lebih besar dari kepala normal.
5. Mikro : kepala spermatozoa yg berbtk oval tetapi ukurannya 25% lebih kecil dari kepala normal. 6. Double : spermatozoa yg memp kepala lebih dari 1. 7. Tail defect adalah spermatozoa yg memp ekor pendek (<9x panjang kepala), ekor btk spiral/koil, atau ekor ganda. 8. Midpicedefect : spermatozoa dgn midpiece gemuk (>1/2 lebar kepala), panjangnya < 2x panjang kepala & tdk 1 grs dgn sumbu panjang kepala. 9. Cytoplasmicdroplet : tetesan sitoplasma yg menempel pd kepala atau midpiece.