Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
Pengembangan Media Computer Assisted Instruction (CAI) Untuk Perhitungan Volume Pekerjaan dan Analisis Biaya Bahan Pada Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton Oleh: Dhani Harda Setiaji* Abstract: The Research and development aimed at generating Computer Assisted Instruction (CAI) media that can help the 11th grade students of Vocational High Schools (VHS) in the comprehension process of working volume calculation and materials cost analysis. The research is conducted at SMKN 4 Rorotan of Northern Jakarta. The development model used here is the combination between Dick and Carey and Hannafin and Peck model. The results of formative evaluation: experts, one to one, small group, dan field group indicate that, the product is classified as “good”. It can be concluded that the CAI media that has been developed to help students in the comprehension process can help teachers in teaching material. Kata kunci: Development, Instructional, Media, CAI Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media Computer Assisted Instruction (CAI) yang dapat membantu siswa kelas XI SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dalam proses pemahaman pada pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan. Penelitian dilaksanakan di SMK N 4 Rorotan Jakarta Utara. Model pengembangan yang digunakan merupakan gabungan dari model Dick dan Carey, dan model Hannafin dan Peck. Hasil evaluasi formatif: ahli, satu-satu, kelompok kecil, dan uji lapangan menyatakan bahwa produk tersebut telah dianalisis secara keseluruhan dan memiliki kategori “baik”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa media CAI yang dikembangkan dalam rangka membantu siswa dalam proses pemahaman pada pembelajaran dapat membantu guru pada saat mengajar materi.. Keywords: Pengembangan, Pembelajaran, Media, CAI PENDAHULUAN Dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdapat beberapa kompetensi keahlian, salah satunya kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB). Kompetensi keahlian ini mendidik siswanya agar siap memiliki kemampuan dalam membuat konstruksi bangunan, merencanakan, menghitung biaya dan keperluan dalam membangun sebuah bangunan yang baik dan standar, serta melaksanakan pembangunan sebuah bangunan dengan konstruksi yang telah dirancang dengan
* .
baik. Dalam pembelajaran, siswa sering dihadapkan dengan perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan untuk menentukan kebutuhan bahan pasangan konstruksi batu berdasarkan gambar kerja. Menurut Susanta (2014: 13), perhitungan volume pekerjaan saat membangun rumah atau bangunan lainnya harus mempunyai sarana dasar yaitu gambar. Dari gambar tersebut dapat dihitung volume dan biaya total pembangunannya yang diwujudkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan terbilang rumit karena banyak
Dhani Harda Setiaji, Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI Jl. Nangka No, 58 Jakarta Selatan. Email:
[email protected]
102
4_dhani.indd 102
14/11/2016 17:58:07
Dhani Harda Setiaji, Pengembangan Media Computer Assisted Instruction ...
poin dan item pekerjaan yang harus dihitung yang masing-masing item terkadang saling terkait. Media pembelajaran untuk perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan juga tidak mempunyai objek gambar perinci. Hal ini sangat membingungkan siswa karena tidak mempunyai bayangan gambar bangunan yang mereka hitung, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Banyak siswa yang memiliki nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu, pengulangan materi perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan di luar sekolah harus dibangun dalam diri siswa, agar siswa dapat menghitungnya dengan baik dan benar. Beberapa masalah tersebut di atas sangat mengganggu, apalagi kenyataanya SMK mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, dan kemampuan mengembangkan diri di kemudian hari. Tanpa mengesampingkan komponen pembelajaran yang lain, media menjadi faktor penting dalam tersampaikan atau tidaknya suatu materi pelajaran. Jenis media penunjang yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan rumah adalah media CAI yang disusun secara sistemik dan sistematis karena dilakukan validasi oleh para ahli, serta evaluasi secara satu-satu, kelompok kecil, dan uji lapangan. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan secara sistemik dan sistematis, maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana menghasilkan sebuah produk berupa media CAI mengenai materi perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan bangunan rumah pada kompetensi keahlian TKBB di SMK N 4 Jakarta. Menurut Molenda (2008: 93), “CAI program followed a drill and practice or tutorial format similar to teaching machines or programmed instruction book: small units of information followed by a question and the student’s response”. Menurut Russel dalam Rusman (2012: 97), media CAI adalah sistem komputer yang dapat menyampaikan pembelajaran secara individual dan langsung kepada para siswa dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem komputer. Menurut Rusman (2012: 97), media CAI adalah bentuk penyajian bahan-bahan pembelajaran keahlian atau keterampilan dalam satuan unit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. Menurut Hannafin dan Peck (1988: 5), media CAI adalah “any
instance in which instructional content or activities are delivered via computer”. Menurut Arsyad (2011: 96) bahwa CAI adalah pembelajaran di mana peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi pelajaran, latihan, atau keduanya. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa media CAI yang dikemas dalam bentuk CD yang digunakan untuk dapat membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru. Menurut Seels and Richey (1994:38), pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Seels and Richey mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesain, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas kepraktisan, dan efektifitas. Menurut Gay (1996: 10) mendefinisikan penelitian pengembangan “is not to formulate or test theory but to develop effective products for use in school. Products are developed to meet specific needs and according to detailed specification. Product are field test and revised until a prespecified level of effectiveness is achieved”. Menurut Akker dan Plomp (1999: 4) mendefinisikan penelitian pengembangan “by its two fold purpose: (a) supporting the development of prototypical products (including providing empirical evidence for their effectiveness), and (b) generating methodological directions for the design and evaluation of such products”. Menurut Borg dan Gall (1983: 772) mendefinisikan penelitian pengembangan “is a process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R&D cycle, which consists of studying research finding pertinent to the product to be developed, developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the definienci s found in the field-testing stage. In more rigorous programs R&D, this cycle repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviourly defined objectives”. Menurut Sugiyono (2011: 297) penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Selanjutnya, agar dapat
103
4_dhani.indd 103
14/11/2016 17:58:07
atau sikap s dengan Driscoll Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Dari definisi-definisi atas, dapat disimpulkan langkah-langkah untuk dimencapai hasil yang bahwa pengembangan adalah merupakan upaya diinginkan dengan baik. Menurut Pribadi (2009: dalam meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, 86) model adalah sesuatu yang menggambarkan konseptual melalui pendidikan dan langkah-langkah untuk mencapai hasil latihan. yang Pengembangan dimaksudkan agar mencapai tujuan adanya pola berpikir dan biasanya menggambarkan diinginkan dengan Menurut fungsi, Pribadimanfaat, (2009: yang diinginkan gunabaik. meningkatkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan. dan model aplikasiadalah ilmu pengetahuan teknologi yang 86) sesuatu yangdanmenggambarkan telah ada, atau pengembangan menghasilkan teknologi baru yang digunakan adanyaModel pola berpikir dan biasanyayang menggambarkan dirancang menggunakan sebuah desain. untukDengan mengembangkan produk media CAI untuk keseluruhan konsep saling berkaitan. adanyayang sebuah model akan memudahkan dalam pelajaran menyusun konstruksi dan menerapkan langkah-langkah mata batuyang ini merupakan Model pengembangan digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan baik. gabungan dari model Dick dan Carey, dan untuk model untuk mengembangkan media CAI Menurut Pribadi (2009: produk 86) model adalah sesuatu Hannafin dan Peck. Namun langkah-langkah yang yang pelajaran menggambarkan adanya dan mata konstruksi batupola ini berpikir merupakan biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang ada dalamdari kedua model tidak digunakan gabungan model Dick dansemuanya Carey, dan model saling berkaitan. karena disesuaikan dengan kebutuhan penelitian Model yang digunakan untuk Hannafin danpengembangan Peck. Namun langkah-langkah yang mengembangkan produk media CAImateri untuk dalam mata dan pengembangan, pembatasan ada dalam kedua model tidak semuanya digunakan pelajaran konstruksi batu ini merupakan gabungan penelitian dan keterbatasan waktupenelitian dalam karena disesuaikan kebutuhan dari model Dick dan dengan Carey, dan model Hannafin dan Peck. Namun langkah-langkah yang ada dalam kedua penelitian. dan pengembangan, pembatasan materi dalam model tidak semuanya digunakan karena disesuaikan Menurut dan Carey (2009: 3) “all of penelitian danDick keterbatasan dalam dengan kebutuhan penelitian dan waktu pengembangan, which receive input from preceding steps and pembatasan materi dalam penelitian dan keterbatasan penelitian. waktu dalam penelitian. provide output for dan the Carey next steps. of the Menurut Dick (2009: All 3) “all “all of Menurut Dick dan Carey (2009: 3) of components together to steps either produce which receive input from preceding and provide which receivework input from preceding steps and output forinstruction”. the next steps. All of the components work effective dan provide output for theSedangkan next steps.Hannafin All of the together to either produce effective instruction”. Peck (1988: work 60) “combines these activities into components to either produce Sedangkan Hannafin together dan Peck (1988: 60) “combines four phases: assessment, design, these activities intoneeds fourSedangkan phases: needs assessment, effective instruction”. Hannafin dan design, development and implementation, and development and “combines implementation, evaluation Peck (1988:and 60) these and activities into evaluation revision.
and revision. four phases:
needs
assessment,
design,
development and implementation, and evaluation and revision.
Gambar 1: Tahapan Model Dick dan Carey Gambar 1: Tahapan Model Dick dan Carey Gambar 1: Tahapan Model Dick dan Carey 104
Gambar 1: Tahapan Model Dick dan Carey
Gambar 2: Tahapan Model CDM Hannafin dan
d
mendefinisika
menerus dal
pengalaman p
dengan dunia
Miarso
objek forma Gambar 2: Tahapan Model CDM Hannafin dan Gambar 2: Tahapan Model CDM Hannafin dan Peck Peck
baginya dim
pribadi, untu
diselenggarak
Gambar 3: Tahapan Model Gabungan Dick dan Carey, dan Hannafin dan Peck Menurut Kemp dan Dayton dalam Gambar 3: Tahapan Model Gabungan Dick Gambar 3: Tahapan Model Gabungan Dick dan Carey, (2012: 68), belajar Prawiradilaga dan Carey, Hannafin dansebagai Peck suatu dan dan Hannafin dan Peck prosesMenurut yang terjadi pada seseorang sebagaidalam suatu Kemp dan Dayton
Menurut Kemp dan Dayton dalam Prawiradilaga pengalaman. Menurut Gagne (2005: suatu 3), Prawiradilaga (2012: 68), belajar sebagai (2012: 68), belajar sebagai suatu proses yang terjadi menyatakan bahwapada belajar adalah sebagai proses suatu yang proses yang terjadi seseorang
pada seseorang sebagai suatu pengalaman. Menurut mengarah pada perubahanGagne dalam belajar perilaku dan Gagne (2005: 3),Menurut menyatakan bahwa pengalaman. (2005:adalah 3), proses yang mengarah pada perubahan dalam perilaku kemampuan bahwa siswa yang dapat tercermin dalam menyatakan adalah proses dalam yang dan kemampuan siswabelajar yang dapat tercermin perilaku. Menurut Heinich, Smaldino, Smaldino, dan Russel Russel perilaku. Menurut Heinich, dan mengarah pada perubahan dalam perilaku dan (2004: 6), menyatakan bahwa belajar merupakan (2004: 6), menyatakan merupakan kemampuan siswa yangbahwa dapat belajar tercermin dalam perkembangan dari pengetahuan, keterampilan, atau perkembangan dari pengetahuan, keterampilan, perilaku. Menurut Heinich, Smaldino, dan dengan Russel sikap seorang individu ketika berinteraksi informasi dan lingkungan. Menurut Driscoll dalam atau sikap seorang individu ketika berinteraksi (2004: 6), menyatakan bahwa belajar merupakan Smaldino (2011: 11), mendefinisikan belajar sebagai dengan informasi dan lingkungan. Menurut perkembangan pengetahuan, keterampilan, perubahan terus dari menerus dalam kemampuan yang Driscoll dalam individu Smaldino 11), berasal dari pengalaman pemelajar dan(2011: interaksi aksi atau sikap seorang ketika berinteraksi pemelajar dengan dunia. mendefinisikan belajar sebagai perubahan terus dengan informasi danmenyebut lingkungan. Miarso (2004: 62), belajar Menurut sebagai menerus dalam kemampuan yang berasal dari objek formal Teknologi Pendidikan. Belajar baginya Driscoll dalam Smaldino (2011: 11),
pengalaman pemelajar interaksi aksi pemelajar mendefinisikan belajardan sebagai perubahan terus dengan dunia. menerus dalam kemampuan yang berasal dari Miarso (2004: 62), belajar sebagai pengalaman pemelajar danmenyebut interaksi aksi pemelajar objek dunia. formal Teknologi Pendidikan. Belajar dengan
4_dhani.indd 104
info
baginya dimaknai secara luas. belajar Belajar sebagai secara 14/11/2016 Miarso (2004: 62), menyebut
17:58:08
Dhani Harda Setiaji, Pengembangan Media Computer Assisted Instruction ...
dimaknai secara luas. Belajar secara pribadi, untuk pengayaan diri dan belajar yang diselenggarakan oleh organisasi. Selanjutnya, pembelajaran, media pembelajaran, pengajar, lingkungan serta sumber belajar adalah faktor-faktor yang dapat mendukung terjadinya proses belajar. Pembelajaran menurut Miarso (2004: 545) adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Menurut Kemp dan Smellie (1989: 16), mendefinisikan pembelajaran adalah pengalaman individu untuk setiap orang. Menurut Heinich, dkk (2004: 7-8), pembelajaran merupakan suatu susunan informasi dan lingkungan yang tidak hanya pembelajaran itu berlangsung, akan tetapi juga metode, media, dan teknologi yang dibutuhkan itu merupakan untuk menyampaikan informasi dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Schunk (2012: 3), pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya. Menurut Gagne (2005: 183), selama proses membangun peta mata pelajaran, keterampilan yang perlu diajarkan mungkin tidak dapat dicapai dalam waktu pembelajaran tunggal. Dalam kasus ini, peta dapat dibagi menjadi dua peta mata pelajaran, masing-masing mewakili satu periode pengajaran. Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa belajar dan pembelajaran merupakan separangkat proses bersifat internal bagi setiap pribadi yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan pribadi yang bersangkutan. Pembelajaran ini dimaksudkan sebagai faktor eksternal belajar, atau stimuli dalam konteks luas dan mendalam. Dengan demikian, semakin beragam faktor yang dianggap mempengaruhi proses belajar. Termasuk di dalamnya adalah teknologi itu sendiri. Menurut Rusman (2012: 169), media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut Gagne dalam Sadiman (2010: 6), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011: 3), media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Association of Education and Communication Technology (AECT) dalam Miarso (2004: 457), mendefinisikan media adalah segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Menurut Molenda dan Russel dalam Sanjaya (2012: 57), “media is a channel of communication. Derived from the latin world for’between’, the term refers to anything that carries information between a source and a receiver”. Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah saluran komunikasi yang membawa informasi dari sumber ke penerima. Dengan keberadaan media sebagai saluran dalam menyampaikan pesan, maka media dapat digunakan dalam pembelajaran yang didalamnya terdapat proses penyampaian informasi berupa pesan atau materi pelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Menurut Briggs dalam Miarso (2004: 457-458), berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi si belajar supaya proses belajar terjadi. Menurut Gagne dalam Arsyad (2011: 4), media pembelajaran adalah meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Menurut Miarso (2004: 458), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan informasi pembelajaran sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar dan mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Bentuk CAI sangat beragam sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan yang hendak dicapai. Kemp dan Dayton dalam Hannafin dan Peck (1988: 139-157) menjelaskan beberapa bentuk media CAI, yaitu (1) Tutorial, program bentuk tutorial mengikuti sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur, namun tanpa keberadaan instruktur. Interaksi yang terjadi hanya antara siswa dengan materi yang disajikan dengan sangat komunikatif seolaholah ada tutor yang mengarahkan pembelajaran
105
4_dhani.indd 105
14/11/2016 17:58:08
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
tersebut. (2) Drill-and-practice, bentuk drill-andpractice memungkinkan siswa untuk meningkatkan kemahiran mengenai suatu konsep, aturan, atau prosedur yang telah diajarkan sebelumnya melalui latihan dan contoh. (3) Simulation, program simulasi mencoba untuk menyerupai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, sehingga seolah-olah siswa sedang mengalami pengalaman seperti kejadian sesungguhnya tanpa harus menghadapi risiko yang sebenarnya. (4) Instructional Games atau permainan pembelajaran, program ini memuat permainanpermainan yang terkait dengan materi pelajaran. Permainan dirancang dan disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari agar dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran siswa. Menurut Rusman (2012: 112-124), bentuk media CAI, yaitu (1) Drill and Practice, program drills akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan yang terus menerus, maka akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan. Flowchart untuk menuangkan konten dan sistem pembelajaran berbasis komputer ke dalam program CAI dilakukan melalui pembuatan bagan alur. (2) Tutorial, program tutorial pada dasarnya sama dengan program bimbingan yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal. (3) Simulasi, program ini menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan memadukan unsure teks, gambar, audio, gerak, dan paduan warna yang serasi harmonis. (4) Instructional Games, program ini untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa melalui bentuk permainan yang mendidik. Bentuk pembelajaran yang ditampilkan pada pengembangan CAI ini adalah drill and practice yang di variasikan dengan simulasi. Penyampaian materi dengan drill and practice dipilih karena dengan sistem ini, siswa dapat menerima materi sekaligus dan akan dapat berlatih untuk melatih keterampilan dalam berhitung serta daya ingat siswa dalam materi yang telah disajikan. Dan untuk menjelaskan perhitungan suatu bangunan akan menggunakan simulasi bangunan rumah. Sistem penjelasan materi ini dipilih karena dengan simulasi siswa dapat mempunyai gambaran visual. Hal ini dapat membangkitkan motivasi siswa dalam
akan menggunakan simulasi bangunan rumah.
CAI cenderun
Sistem penjelasan materi ini dipilih karena dengan
dan biaya, ka
simulasi siswa dapat mempunyai gambaran visual.
waktu, tenaga
Hal ini dapat membangkitkan motivasi siswa
sebuah infor
dalam belajar, sehingga proses belajar pun akan
aplikasi progr
efektif dan mempunyai variasi dalam proses
yang besar,
belajar, sehingga proses belajar pun akan efektif dan belajar. mempunyai variasi dalam proses belajar.
menggunakan
dibawa secara
komputer ma
musik, naras
disertai denga “kejutan”
termotivasi u
menarik dan Umpan balik
dapat meran menuntut
s
mendapatkan
siswa melaku Gambar 4: Bentuk CAI Drill dan Practice, dan Gambar 4: Bentuk CAI Drill dan Practice, dan Simulation Simulation
membuat
s
memperoleh
Menurut Hannafin Hannafin dan dan Peck Peck (1988: (1988: 8-10), Menurut 8-10), aplikasi media media CAI CAI memiliki memiliki kekuatan kekuatan sebagai sebagai aplikasi
lakukan. (6)
berikut: (1) Meningkatkan interaksi, media CAI
komputer ya
berikut: (1) Meningkatkan interaksi, media CAI mampu menimbulkan interaksi antara siswa dan mampu menimbulkan interaksi antara siswa dan dan komputer. Siswa akan mencari, memilih menemukanSiswa informasi-informasi berkaitan komputer. akan mencari, yang memilih dan dengan materi pembelajaran. Komputer juga mampu menemukan informasi-informasi yang berkaitan memberikan respon-respon yang menjadikan siswa seolah-olah sedang berinteraksi dengan seorang dengan materi pembelajaran. Komputer juga pengajar. (2) Bersifat individual, dengan media mampu CAI siswa memberikan dapat menentukanrespon-respon sendiri apa yang yang akan mereka lakukan kali, sedang informasi apa yang menjadikan siswapertama seolah-olah berinteraksi ingin mereka ketahui dan kapan dia akan mengakhiri dengan seorang pengajar. (2) Bersifat individual, proses belajar. Sehingga pembelajaran menjadi dengan media CAI siswa dapat menentukan lebih relevan dengan minat dan kebutuhan sendiri siswa. (3) Kelebihan administratif efektivitas apa yang akansecara mereka lakukan dan pertama kali, biaya, media CAI cenderung lebih hemat dari segi informasi apadan yang ingin mereka dan administratif biaya, karena siswaketahui tidak perlu mengeluarkan waktu,mengakhiri tenaga dan biaya lebihbelajar. hanya kapan dia akan proses untuk mencari sebuah informasi pembelajaran. Sehingga pembelajaran menjadijuga lebih relevan Pendistribusian aplikasi program relatif tidak memakan biaya yang besar, materi program dapat di duplikat menggunakan Flash Disk atau CD yang biasa dibawa secara fleksibel. (4) Memberikan motivasi, komputer mampu memberikan ilustrasi, animasi, musik, narasi dan tampilan menarik yang juga disertai dengan respon-respon yang dapat
siswa),
pro
memungkinka kemampuan
untuk menge untuk
prog
pembelajaran
menyampaika
kedua kaliny terprogram
berulang-ulan
dengan peny
informasi ya
106
4_dhani.indd 106
k
14/11/2016 17:58:08
Dhani Harda Setiaji, Pengembangan Media Computer Assisted Instruction ...
memberi “kejutan” kepada siswa, menjadikan siswa termotivasi untuk mencari hal-hal lain yang lebih menarik dan membantu proses belajarnya. (5) Umpan balik yang segera, pengembang media CAI dapat merancang sebuah situasi belajar yang menuntut siswa melakukan sesuatu dan mendapatkan umpan balik positif langsung setelah siswa melakukan sesuatu. Hal ini akan mampu membuat siswa merasa nyaman karena memperoleh penghargaan akan apa yang telah dia lakukan. (6) Mudah menyimpan data (kemajuan siswa), program pembelajaran berbantuan komputer yang telah diprogram secara otomatis memungkinkan dapat merekam dan menyimpan kemampuan tiap siswa. Data ini dapat digunakan untuk mengevaluasi baik untuk siswa ataupun untuk program itu sendiri. (7) Integritas pembelajaran, seorang pengajar tidak akan dapat menyampaikan hal yang sama persis untuk yang kedua kalinya. Sedangkan komputer yang telah terprogram dapat menyampaikan informasi berulang-ulang tanpa ada kesalahan. Sehingga dengan penyampaian materi melalui komputer, informasi yang diperoleh siswa akan utuh. (8) Kendali siswa, siswa yang menggunakan aplikasi program pembelajaran berbantuan komputer dapat mengendalikan sendiri situasi belajar yang mereka kehendaki, siswa juga dapat mengatur kecepatan belajar atau juga memilih topik-topik yang menarik untuk mereka pelajari. Di satu sisi, CAI memang memiliki kelebihan yang menjadikannya lebih efektif. Namun di sisi lain, menurut Hannafin dan Peck (1988: 10-13), CAI juga memiliki kelemahan antara lain: (1) Hardware yang mahal, untuk menjalankan aplikasi program pembelajaran berbantuan komputer dibutuhkan komputer. Namun saat ini komputer masih menjadi barang yang tergolong mahal bagi sekelompok orang. Sehingga sebelum mengembangkan sebuah program pembelajaran berbantuan komputer, pengembang harus melihat latar belakang calon penggunanya, baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Apakah mereka mampu menggunakan program tersebut. (2) Kesulitan menyajikan materi, kesulitan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan perangkat, yakni komputer. Aplikasi program pembelajaran berbantuan komputer tidak dapat dijalankan tanpa adanya komputer. (3) Bergantung pada kemampuan membaca dan visual, pembelajaran berbantuan komputer sangat membutuhkan kemampuan membaca dan visual dari siswanya, karena sebagian
besar penyajian materi dalam aplikasi program berupa teks, gambar, animasi dan ilustrasi. (4) Grafik yang tidak realistik, terkadang aplikasi program pembelajaran berbantuan komputer menampilkan grafik atau gambar yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bisa karena memang kekurangan dalam proses pengembangannya, atau juga karena faktor teknis seperti resolusi monitor yang kurang, warna yang terbatas atau spesifikasi komputer yang rendah. (5) Membutuhkan kemampuan pengembangan tambahan, dalam mengembangkan pembelajaran berbantuan komputer dibutuhkan kemampuan tambahan untuk menjadikan pembelajaran yang efektif seperti kemampuan merancang strategi dan evaluasi pembelajaran. (6) Waktu pengembangan yang lama, pengembangan pembelajaran berbantuan komputer harus melalui tahapan-tahapan mulai dari analisis, perancang konsep, memproduksi, menguji coba, mengevaluasi sampai dengan merevisi produk. Sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. (7) Terbatasnya belajar insidental, pembelajaran berbantuan komputer merupakan pembelajaran yang terprogram, pembelajaran harus selalu mengikuti apa yang telah ada di dalamnya. Sehingga membatasi terjadinya pembelajaran lain yang mampu menambah pengetahuan siswa. Untuk mengatasi hal ini, maka dibutuhkan sebuah strategi dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. (8) Persepsi hanya dari input yang telah di program, segala sesuatu yang terprogram di dalam aplikasi program pembelajaran berbantuan komputer telah di input dan tidak memiliki nilai toleransi, sehingga untuk hal-hal tertentu seperti menjawab sebuah pertanyaan, siswa harus menjawab sesuai dengan apa yang telah di input. Jika tidak, maka jawaban akan dianggap salah walaupun maksud dari jawaban tidak jauh berbeda. Sehingga dalam pengembangan permainan, kuis atau evaluasi harus diarahkan pada hal-hal yang memiliki jawaban objektif. METODE PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa media CAI untuk siswa kompetensi keahlian TKBB kelas XI. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMK N 4 Rorotan Jakarta Utara selama 2 bulan dengan rencana dari bulan November 2014 – November 2015. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XI pada kompetensi keahlian TKBB dan juga guru mata
107
4_dhani.indd 107
14/11/2016 17:58:08
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
pelajaran konstruksi batu di SMK N 4 Jakarta Utara. Penelitian ini dikembangkan untuk dapat membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru. Dengan adanya media CAI ini siswa dapat memahami dan bisa mempraktikan cara menghitung volume pekerjaan dan analisis biaya bahan bangunan rumah, serta dapat memotivasi siswa dalam mempelajari materi perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan dan dapat membantu siswa untuk mencapai standar KKM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011: 297), metode penelitian pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam menguji keefektifan produk dilakukan dengan uji coba. Orientasi kegiatan uji coba produk ini adalah untuk memperoleh sejumlah data dan informasi yang berfungsi sebagai bahan masukan terhadap perbaikan atau revisi produk, sehingga menghasilkan produk media CAI yang layak dan berkualitas untuk kegiatan pembelajaran. Dalam mengembangkan media CAI ini, akan dipakai model Dick dan Carey, karena model ini memiliki keunggulan dalam penjelasan proses desain pembelajaran, namun memiliki kelemahan dalam penjelasan proses pengembangan produk. Selain itu, model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini juga menggunakan model pengembangan CAI oleh Hannafin dan Peck yaitu model CAI Design Model (CDM). Model pengembangan yang dikembangkan oleh Hannafin dan Peck memiliki keunggulan dalam penjelasan secara rinci proses pengembangan produk CAI, namun memiliki kelemahan dalam penyusunan desain pembelajarannya. Untuk menutupi kelemahan tersebut maka dalam penelitian ini dikombinasikan dengan model desain Dick dan Carey dan model pengembangan Hannafin dan Peck. Dapat disimpulkan bahwa penggabungan kedua model tersebut dalam pengembangan media CAI ini bertujuan untuk saling menutupi kelemahan masing-masing model sehingga tahapan pengembangan dapat terpenuhi. Langkah-langkah dari model gabungan Dick dan Carey dan model CDM Hannafin dan Peck adalah (1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum, (2) Analisis pembelajaran, (3) Identifikasi karakteristik siswa dan konteks pembelajaran, (4) Rumuskan tujuan pembelajaran khusus, (5) Mengembangkan
108
4_dhani.indd 108
instrumen penilaian, (6) Mengembangkan HASIL pembelajaran, PENELITIAN(7) DAN PEMBAHASAN strategi Mengembangkan dan memilih pelajaran, (8) Desain produk, Tahap materi Identifikasi Tujuan Pembelajaran (9) Pengembangan produk, (10) Mendesain dan Umum melakukan evaluasi formatif, (11) Melakukan revisi Dalam hal ini,pembelajaran. materi perhitungan volume terhadap draf program
Dalam perhitungan bangunan
mempelajari
pekerjaan dan biaya bahan bangunan memiliki HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tujuan Identifikasi pembelajaran umum atau dapat Umum juga kita Tahap Tujuan Pembelajaran
menghitung
sebutDalam dengan kompetensi juga hal standar ini, materi perhitunganyang volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan disesuaikan dengan kurikulummemiliki yang tujuan telah pembelajaran umum atau dapat juga kita sebut dengan ditetapkan oleh Pemerintah yaitu “siswadengan dapat standar kompetensi yang juga disesuaikan kurikulum yangbesaran telah ditetapkan Pemerintah menganalisis bahan danoleh biaya pasangan yaitu “siswa dapat menganalisis besaran bahan dan konstruksi bangunan berdasarkan gambar kerja.” biaya pasangan konstruksi bangunan berdasarkan Tahap kerja.” Analisis Pembelajaran gambar
dapat memec
Pada materi perhitungan volume pekerjaan Tahap Analisis Pembelajaran dan Pada analisis bahanvolume bangunan terdapat materibiaya perhitungan pekerjaan dan
didapatkan
bangunan b perhitungan
bangunan ru
Peneli
menyebarkan
terhadap gu
karakteristik
analisis biayadan bahan bangunan keterkaitan keterkaitan hubungan sub terdapat pokok bahasan satu dan hubungan sub pokok bahasan satu dengan yang dengan yang lainnya. Keterkaitan dan lainnya. Keterkaitan dan hubungannya dapat dilihat hubungannya dilihat melalui melalui gambar dapat peta kompetensi berikut:gambar peta
dengan renta
kompetensi berikut:
dan idealist
atau pada m
hal ini anak
kualitas abst
terlihat nyat
verbal. Ber kebanyakan
pelajaran ya
pelajaran ya
pelajaran ya
materi perhi Gambar 2: Peta Kompetensi Gambar 2: Peta Kompetensi
Berdasarkan
peta
kompetensi
bahan bangu di
atas,
lain pada m
menterjemahkan kerja suatu dibangunan Berdasarkan gambar peta kompetensi atas, menterjemahkan gambar kerja suatu bangunan rumah rumah type 21 merupakan pemahaman (C1), type 21 merupakan pemahaman (C1), melakukan melakukan perhitungan volume pekerjaan perhitungan volume pekerjaan bangunan rumah type bangunan rumah type 21 berdasarkan kerja 21 berdasarkan gambar kerja merupakangambar penerapan (C2), dan menganalisis biaya bahan bangunan rumah merupakan penerapan (C2), dan menganalisis type 21 berdasarkan gambar kerja merupakan analisis biaya bahan bangunan rumah type 21 berdasarkan (C3).
juga sangat
gambar kerja merupakan analisis (C3).
berdasarkan
Tahap Identifikasi Karakteristik Siswa dan
4 Jakarta U
Konteks Pembelajaran
yang cukup
digunakan o
pelajaran, se
saling beke
penyelesaian (2)
14/11/2016 17:58:08
Analisi
Dhani Harda Setiaji, Pengembangan Media Computer Assisted Instruction ...
Tahap Identifikasi Karakteristik Siswa dan Konteks Pembelajaran Dalam hal ini kompetensi dari materi perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan rumah adalah setelah siswa mempelajarinya, siswa dapat menentukan dan menghitung bahan dan biaya pasangan konstruksi bangunan berdasarkan gambar kerja sehingga dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan rumah. Peneliti melakukan analisis dengan menyebarkan angket dan melakukan wawancara terhadap guru serta siswa. Dari hasil analisis didapatkan data sebagai berikut: (1) Analisis karakteristik siswa yaitu siswa kelas XI TKBB dengan rentang usia rata-rata berusia 16-17 tahun atau pada masa tahap operasional formal, dalam hal ini anak mampu berpikir lebih abstrak, logis dan idealistis. Menurut Santrock (2009: 57), kualitas abstrak dari pemikiran operasional formal terlihat nyata dalam pemecahan masalah secara verbal. Berdasarkan angket dan wawancara, kebanyakan dari mereka sangat menyukai mata pelajaran yang bersifat praktik. Sedangkan mata pelajaran yang tidak mereka sukai yaitu mata pelajaran yang bersifat teori. Mereka menganggap materi perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan lebih sulit dibandingkan materi lain pada mata pelajaran konstruksi batu. Mereka juga sangat bosan dengan metode ceramah yang digunakan oleh guru saat menyampaikan materi pelajaran, sehingga ketika menghadapi tes siswa saling bekerja sama dalam menentukan cara penyelesaian dengan menggunakan rumus tersebut. (2) Analisis lingkungan pembelajaran yaitu berdasarkan hasil wawancara dengan guru, SMK N 4 Jakarta Utara memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang proses pembelajaran. Mereka mempunyai ruang multimedia. Di dalam ruang multimedia tersedia berbagai komputer yang dapat digunakan untuk menggunakan CAI. Selain itu, guru merekomendasikan media yang akan dikembangkan ini hanya sebagai sarana penyampaian materi tentang perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan saja. Namun di saat-saat tertentu, media ini juga dapat dijadikan bahan untuk proses pembedahan sebuah konstruksi bangunan rumah type 21, dengan menampilkan media yang kemudian diikuti dengan diskusi antara guru dan siswa. (3) Analisis isi materi yaitu dalam hal ini materi yang akan disajikan dalam media CAI adalah tentang perhitungan volume
pekerjaan dan biaya bahan bangunan rumah type 21. Menurut sebagian siswa, materi perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan merupakan materi yang cukup sulit, dalam hal ini siswa sering lupa dan tertukar dalam perhitungan dengan menggunakan rumus. 4) Analisis guru yaitu guru sangat sulit menjelaskan materi jika hanya menggunakan verbalistis saja, khususnya untuk perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan. Guru kurang mampu menghadirkan sesuatu yang abstrak dari materi, dalam hal ini perhitungan volume pekerjaan dan biaya bahan bangunan berupa fondasi, lantai, dinding, dan atap. Untuk itu guru menginginkan adanya media yang dapat memvisualisasikan perhitungan volume pekerjaan dan biaya suatu bangunan yang berbentuk rumah. Tahap Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus Adapun rumusan tujuan instruksional khusus yang dianggap sesuai bagi media CAI ini, antara lain: (1) Apabila siswa diberikan tes tertulis mengenai pokok bahasan gambar kerja suatu bangunan rumah type 21, siswa dapat menterjemahkan gambar kerja suatu bangunan rumah minimal 80% benar. (2) Apabila siswa diberikan tes tertulis mengenai pokok bahasan perhitungan volume pekerjaan bangunan rumah type 21 berdasarkan gambar kerja, siswa dapat melakukan perhitungan volume pekerjaan bangunan rumah minimal 80% benar. (3) Apabila siswa diberikan tes tertulis mengenai pokok bahasan analisa biaya bahan bangunan pada rumah type 21 berdasarkan gambar kerja, siswa dapat menganalisis biaya bahan bangunan rumah berdasarkan gambar kerja minimal 80% benar. Tahap Mengembangkan Instrumen Penilaian Dalam pengembangan ini evaluasi hasil belajar dilakukan oleh guru mata pelajaran konstruksi batu sebagai ahli materi karena peneliti tidak mengetahui banyak tentang materi. Hal penting yang dilakukan dalam evaluasi hasil belajar adalah menentukan instrumen evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur performa siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tahap Mengembangkan Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran dalam model pengembangan ini terdapat empat komponen, antara
109
4_dhani.indd 109
14/11/2016 17:58:08
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
lain: (1) Urutan kegiatan pembelajaran, urutan kegiatan pembelajaran ini terdiri atas beberapa komponen yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pada komponen pendahuluan, terdiri atas tiga langkah, yaitu: penjelasan singkat tentang isi pelajaran, penjelasan relevansi isi pelajaran, penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Pada komponen penyajian juga terdiri atas tiga langkah, yaitu: uraian materi, contoh, dan latihan. Sedangkan pada komponen penutup terdiri atas dua langkah, yaitu: tes formatif dan umpan balik, dan tindak lanjut. (2) Metode pembelajaran, berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberikan contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan dalam pembelajaran ini, yaitu: ceramah, tanya jawab dan praktek. (3) Media pembelajaran, adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan kapada para siswa agar penjelasan yang diberikan dapat dimengerti dengan baik. Media yang akan digunakan pada strategi Instruksional ini adalah komputer. (4) Waktu, Penghitungan waktu ini digunakan untuk membagi waktu setiap langkah dalam pendahuluan, penyajian, dan penutup. Selain itu, dapat menentukan jangka waktu program secara keseluruhan. Dalam pengembangan CAI ini waktu yang dibutuhkan oleh siswa adalah kurang lebih 6 jam pelajaran (270 menit). Tahap Mengembangkan dan Memilih Materi Pelajaran Pada tahap ini, peneliti mencari sumber materi yang disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan, dapat berasal dari buku pedoman atau dari internet. Disamping itu juga, peneliti mengumpulkan bahan lain yang akan digunakan seperti gambar-gambar yang menjelaskan tentang meteri tersebut yang dapat diperoleh dari internet. Kemudian, audio berupa sound effect, musik atau instrumental, lagu yang dibutuhkan untuk memperkaya materi dan program pembelajaran. Musik atau instrumental yang akan dijadikan backsound yang bertujuan untuk memberikan suasana yang nyaman saat siswa mempelajari materi yang terdapat dalam media CAI tersebut yang dapat diperoleh dari Internet. Selain itu, video juga dibutuhkan agar materi yang disajikan tidak statis dan menimbulkan kesan yang nyata. Selain itu, peneliti juga harus menyediakan seperangkat speaker aktif, microphone untuk merekam narasi
yang nanti dibutuhkan untuk memperkaya materi beserta program yang dapat mengatur equalizer dari microphone tersebut. Tahap Mendesain Produk Pada tahap ini peneliti melakukan tahapan pra produksi, yaitu (1) Penyusunan Garis Besar Program Media (GBPM), Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan GBPM dengan pengidentifikasian terhadap program. Dengan pengidentifikasian program maka ditentukanlah judul, sasaran tujuan dan materi yang akan dituangkan dalam media CAI ini. Setelah disusun GBPM, kemudian dapat disusun Jabaran Materi (JM) yang akan ditampilkan dalam media CAI ini. (2) Pembuatan flowchar , Selanjutnya, tahap ini merupakan tahap penyusunan flowchar . Pada proses pembuatan flowchar diawali dari penyusunan flowchar yang disesuaikan dengan materi yang akan ditampilkan setelah itu dilakukan pengkajian oleh ahli materi yaitu guru SMK N 4 Jakarta Utara. Setelah itu, peneliti melakukan revisi flowchar apabila ada dan melakukan penyusunan kembali sesuai hasil kajian bersama ahli materi. (3) Pembuatan storyboard, dalam storyboard ini peneliti membagi materi atas beberapa slide, yang tiap slide-nya dibagi lagi atas audio dan visual. Di dalam bagian audio terbagi atas teks yang diaudiokan serta audio untuk backsound dan materi yang nantinya akan ditampilkan lewat audio. Di dalam bagian visual terdiri atas teks, navigasi dan ilustrasi. Di bagian teks merupakan materi yang nantinya akan disajikan yang berupa teks. Dibagian navigasi merupakan tombol-tombol yang tampil dalam slide serta keterangan tambahan tentang tombol tersebut. Di bagian ilustrasi merupakan cakupan tentang gambar dan motion graphics untuk membantu menjelaskan materi yang akan tampil pada tiap slide materi yang ditampilkan. Tahap Pengembangan Produk Pada proses pengembangan produk ini, untuk mengolah desain pada CAI, peneliti menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS6, Adobe Flash CS6, Adobe Audition CS6, Adobe Illustrator CS6 untuk mendesain cover dan membuat ilustrasi, Logic Pro untuk proses rekaman suara narasi, dan Cinema 4D Studio untuk membuat animasi 4D bangunan rumah type 21.
110
4_dhani.indd 110
14/11/2016 17:58:08
desain tes formatif, menyusun kisi-kisi tes dan
Ibu Dra. Daryati, MT, Ibu Lenggogeni, MT
menuliskan tes formatif. Setelah tes formatif
sebagai ahli materi. Bapak Dr. M. Sukardjo, M.Pd,
selesai dibuat, peneliti juga melakukan validasi dan
Bapak Hamidillah Aji, MT, Bapak Tri Budi, S.Pd
melaksanakan tes formatif sesuai dengan desain
sebagai ahli media. Berikut merupakan hasil
Dhani Harda Setiaji,rekapitulasi Pengembangan Media Computer Assistedreview: Instruction ... yang didapat dari expert yang telah dibuat. (1) Desain formatif, pada tahap
desain tes formatif ini peneliti menentukan aspek Tahap Mendesain dan Melakukan yang akan dievaluasi, merumuskanEvaluasi kriteria untuk Formatif masing-masing aspek, menentukan jenis instrumen Dalam menyusun instrumen tes formatif ini yang akan digunakan, dan pihak akan peneliti melakukan tiga kegiatan yaitu:yang membuat desain tes formatif, menyusun kisi-kisi tes dan dijadikan responden. (2) Menulis kisi-kisi menuliskan tes formatif. Setelah tes formatif instrumen setelah dibuat langkah selesai dibuat,tes, peneliti juga desain melakukan validasi dan melaksanakan tes formatif sesuai dengan desain selanjutnya adalah menuliskan kisi-kisi instrumen yang telah dibuat. (1) Desain formatif, pada tahap tes formatif untuk masing-masing aspek. (3) desain tes formatif ini peneliti menentukan aspek Penulisan formatif,merumuskan langkah selanjutnya yang akan tes dievaluasi, kriteria setelah untuk masing-masing aspek, menentukan jenis instrumen membuat kisi-kisi instrumen tes formatif peneliti yang akan digunakan, dan pihak yang akan dijadikan membuat tes dengan kisi-kisi mengacuinstrumen pada kisi-kisi yang responden. (2) Menulis tes, setelah desain langkah selanjutnya menuliskan ada. dibuat (4) Pelaksanaan tes adalah formatif, peneliti kisi-kisi instrumen tes formatif untuk masing-masing melakukan evaluasi formatif melalui empat tahap aspek. (3) Penulisan tes formatif, langkah selanjutnya yaitu: a)membuat review oleh ahli, instrumen evaluasi satu-satu (onesetelah kisi-kisi tes formatif peneliti membuat tesevaluasi dengankelompok mengacu kecil pada (small kisito-one evaluation), kisi yang ada. (4) Pelaksanaan tes formatif, peneliti melakukan evaluasi formatif melalui empat tahap yaitu: a) review oleh ahli, evaluasi satu-satu (oneto-one evaluation), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), dan uji coba lapangan (field group). Hasil Uji Kelayakan Produk Media CAI Evaluasi oleh para ahli (expert judgment) untuk menilai kelayakan media CAI yang dikembangkan. Penilaian ini akan menjadi dasar untuk memperbaiki media CAI yang dinilai kurang baik oleh para ahli. Para ahli yang diminta menilai media CAI ini adalah mereka yang memiliki latar belakang keahlian dalam bidang desain pembelajaran, media pembelajaran dan materi perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan. Uji Kelayakan Expert Review Tahap uji coba ini dilakukan dengan melibatkan Bapak Dr. Ir. Rusmono sebagai ahli desain pembelajaran. Bapak Drs. Suharyono R., Ibu Dra. Daryati, MT, Ibu Lenggogeni, MT sebagai ahli materi. Bapak Dr. M. Sukardjo, M.Pd, Bapak Hamidillah Aji, MT, Bapak Tri Budi, S.Pd sebagai ahli media. Berikut merupakan hasil rekapitulasi yang didapat dari expert review:
4_dhani.indd 111
Tabel 1: Hasil Rekapitulasi Ahli Desain
Pembelajaran Tabel 1: Hasil Rekapitulasi Ahli Desain Pembelajaran No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Desain Pembelajaran Konten Pengelolaan dan Navigasi Penampilan Grafis, Video, dan Audio Skor Akhir
Rerata 3,44 3,71 3,25 3,50 3,50 3,50
Masukan dari ahli desain pembelajaran Masukan dari ahli desain pembelajaran adalah adalah agar ditambahkan simulasi agar siswa agar ditambahkan simulasi agar siswa terlibat Tabel 2: Hasil Rekapitulasi Ahli Materi terlibat dalam proses pembelajaran dan media CAI dalam proses pembelajaran dan Para media CAI menjadi interaktif. No. Rerata menjadi interaktif.Aspek
sebagai beriku
Tabel Hasil Rekapitulasi Para Ahli Materi 2. 2: Desain Pembelajaran
Tabel 4: H evaluation). H
1.
Konten
3,75
Tabel 2: Hasil Rekapitulasi Para Ahli 3,60 Materi
3. Pengelolaan dan Navigasi 3,83 No. Aspek Rerata 4. Grafis, Video, dan Audio 3,66 1. KontenSkor Akhir 3,75 3,71 2. Desain Pembelajaran 3,60 3. Masukan Pengelolaandari dan ahli Navigasi 3,83 materi 1 adalah gambar 4. Grafis, Video, dan Audio 3,66 pondasi memanjang detail pondasi Skor seharusnya Akhir 3,71
tidak seperti gambar pondasi tampak. Masukan Masukandari dari materi 1 adalah gambar Masukan ahliahli materi 1 adalah gambar detail dari ahli materi 2 adalah gambar anstamping pondasipondasi seharusnya pondasi memanjang seperti detail seharusnya pondasi tidak memanjang disesuaikan dengan bahan yang dari digunakan (batu gambar pondasi tampak. Masukan ahli materi 2 tidak seperti gambar pondasi tampak. Masukan adalah gambar anstamping disesuaikan dengan bahan kali). Masukan dari ahli materi 3 adalah analisis dari ahli materi 2 kali). adalah gambar yang digunakan (batu Masukan darianstamping ahli materi biaya diganti dengan analisis BOQ (Bill of 3 adalah analisis biaya diganti dengan analisis disesuaikan dengan bahan yang digunakan BOQ (batu (Bill of Quantity), kemudian sehingga Quantity), kemudian tulisantulisan diatur diatur sehingga tidak kali). Masukan darimiskonsepsi. ahli materi 3 adalah analisis tidak menimbulkan menimbulkan miskonsepsi. biaya diganti dengan analisis BOQ (Bill of Tabel 3: Hasil Rekapitulasi Para Ahli Para MediaAhli Media Tabel 3: Hasil Rekapitulasi Quantity), kemudian tulisan diatur sehingga tidak No.
Aspek
Rerata 3,73 2. Penampilan Tabel 3: Hasil Rekapitulasi Para Ahli3,50 Media 3. Grafis, Video, dan Audio 3,75 No. Rerata 4. Konten Aspek 3,80 1. Pengelolaan dan Navigasi 3,73 5. Desain Pembelajaran 3,59 2. Penampilan 3,50 Skor Akhir 3,68 3. Grafis, Video, dan Audio 3,75 ahli ahli mediamedia 1 adalah font Masukan 1 adalah font 4. Masukan Konten daridari 3,80dengan background kontras, kemudian font di main 5. Desainkurang Pembelajaran 3,59 dengan background kurang kontras, kemudian font Skor Akhirsupaya dapat terlihat 3,68dengan menu agar dibesarkan
menimbulkan miskonsepsi. 1. Pengelolaan dan Navigasi
evaluation). H
No. beriku sebagai
1. Konten 4: H 2.Tabel Desain 3. Pengelo No. 4. Penamp 1. 5. Konten Grafis, 2. DesainSk 3. Pengelo 4. Masuka Penamp 5. Grafis, adalah meng Sk
batang pond Masuka bangunan, ke adalah meng batang pond batang pond wawancara, bangunan, kem CAI ini dap batang pond sekaligus mem wawancara, d rumah. Selan CAI ini dap membantu sis sekaligus mem Tabel 5: H rumah. Selan
No. membantu sis 1.
Konten
Tabel 5: H 2. Desain
3. Pengel No. 4. Penam 1. 5. Konten Grafis, 2. DesainS 3. Pengelo 4. Masuka Penamp 5. adalah Grafis, menge S
di main menu agar dibesarkan supaya dapat terlihat jelas. Masukan 2 adalah ikon exit Masukan dari dariahli ahlimedia media 1 adalah font diganti ikon pintu dari (door). ahli dengandengan jelas. Masukan ahliMasukan media 2dari adalah kontras,tombol, kemudian font dengan media 3background adalah padakurang penggunaan tombol ikon dan exitprev diganti dengan ikon pintu (door). next diletakkan di depan, pop di main menu agar dibesarkan supayakemudian dapat terlihat Masukan dari main ahli menu media adalah pada up 3 materi pada diberi3cahaya memutar dengan jelas. Masukan dari ahli media 2 adalah kotak pop up agar bisa tombol menunjukkan penggunaan tombol, next materi dan yang prev gambar denah Masuka ikon exit harus di klik.diganti dengan ikon pintu (door). Tabel 6 diletakkan di depan, kemudian pop up 3 materi Masukan dari ahli media 3 adalah pada adalah menge pada main menu diberi cahaya memutar kotak pop No. denah 111 gambar penggunaan tombol, tombol next dan prev 1. Kon up agar bisa menunjukkan materi yang harus di 6 diletakkan di depan, kemudian pop up 3 materi 2. Tabel Desa klik. 3. Peng pada main menu diberi cahaya memutar kotak pop No. 4. Pena Uji Kelayakan Pengguna 14/11/2016 17:58:08 1. Kont up agar bisa menunjukkan materi yang harus di 5. Graf
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
Pembelajaran
CAI ini terdir
Perhitungan danyaitu Analisis Masukan Volume dari siswaPekerjaan pada uji field suara narasi pada bagian evaluasi yang terlampau cepat Biaya Bahan ketika menjelaskan cara pengisian jawaban pada Pada uji coba lapangan ini dilakukan untuk bagian evaluasi. mengetahui efektifitas CAI.Pembelajaran Efektifitas Hasil Uji Coba media Efektifitas Perhitungan Volume Pekerjaanpretest dan Analisis Biaya diukur dengan menggunakan dan posttest Bahan untukPada mendapatkan pendapatini siswa mengenai uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui CAI. Efektifitas diukur media CAI efektifitas ini, sertamedia menganalisis hasil belajar dengan menggunakan pretest dan posttest untuk dengan menggunakan pretest dan posttest. mendapatkan pendapat siswa mengenai media Uji serta coba lapangan dilakukan pada 19dengan orang CAI ini, menganalisis hasil belajar menggunakan pretest dan posttest. siswa. Sebelum mendapatkan materi yang terdapat Uji coba lapangan dilakukan pada 19 orang pada media CAI, siswa diminta untuk menjawab siswa. Sebelum mendapatkan materi yang terdapat soal media pretest.CAI, Kemudian, setelahuntuk mendapatkan pada siswa diminta menjawab soal pretest. setelahmedia mendapatkan materi materi yangKemudian, terdapat pada CAI tersebut yang terdapat pada media CAI tersebut siswa diminta siswa menjawab diminta untuk untuk soalmenjawab posttest. soal posttest.
gambar kerja,
Hasil Uji Kelayakan Pengguna
Ahli Materi Materi Ahli Rerata
Rerata Ahli Materi 3,75
3,75 3,60 Rerata 3,60 3,83 3,75 3,83 3,66 3,60 3,66 3,71 3,83 3,71 3,66 dalah gambar gambar dalah 3,71
i memanjang memanjang adalah gambar pak. Masukan ak. Masukan i memanjang r anstamping r anstamping pak. Masukan gunakan (batu unakan (batu r anstamping dalah analisis analisis dalah gunakan (batu OQ (Bill of OQ (Bill of adalah analisis sehingga tidak ehingga tidak OQ (Bill of
sehingga tidak Ahli Media Media Ahli
Rerata Rerata Ahli Media 3,73 3,73 3,50 Rerata 3,50 3,75 3,73 3,75 3,80 3,50 3,80 3,59 3,75 3,59 3,68 3,80 3,68 3,59 font 1 adalah adalah 3,68 font
kemudian font kemudian 1 adalah font font a dapat dapat terlihat terlihat kemudian font edia 22 adalah adalah edia a dapat terlihat pintu (door). (door). pintu edia 2 adalah adalah pada pada adalah pintu (door). xtt dan dan prev adalah prev pada p up up 33 materi materi xt dan prev utar kotak pop pop ptarupkotak 3 materi yang harus harus di di yang utar kotak pop
Setelah dilakukan uji coba ahli, maka langkah selanjutnya adalah uji coba pengguna secara bertahap yaitu evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation), evaluation). Hasil uji kelayakan kelayakan pengguna adalah evaluation). Hasil uji pengguna adalah evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), sebagai berikut: berikut: sebagai dan uji cobaHasil lapangan (field evaluation). evaluation). uji kelayakan penggunaHasil adalahuji Tabel 4: Hasil Rekapitulasi Uji One to One kelayakan adalah sebagai berikut: Tabelberikut: 4:pengguna Hasil Rekapitulasi Uji One to One sebagai No. 4: Hasil Rekapitulasi Aspek Uji One to OneRerata Tabel No.Tabel Aspek 4: Hasil Rekapitulasi Uji OneRerata to One 1. 1. 2. No. 2. 3. 3.1. 4. 4.2. 5. 5.3. 4. 5.
adalah mengenai mengenai pada bagian bagian simulasi, simulasi, ketika ketika adalah Masukan daripada siswa pada uji one to one ini batangMasukan pondasidaridiatur diatur menjadi suatuto denah siswa menjadi pada uji suatu one one ini batang pondasi adalah mengenai pada bagian simulasi, denah ketika adalah mengenai padatidak bagian simulasi, ketika batang bangunan, kemudian bisa digerakan kembali bangunan, kemudian tidak bisa digerakan kembali batang diatur menjadi suatubangunan, denah pondasi pondasi diatur menjadi suatu denah batang pondasi pondasi tersebut. tersebut. Berdasarkan Berdasarkan hasil hasil batang kemudian kemudian tidak bisatidak digerakan kembalikembali batang bangunan, bisa digerakan wawancara, didapatkan informasihasil bahwa media pondasi tersebut. Berdasarkan wawancara, wawancara, didapatkan informasi bahwa media batang pondasi tersebut. Berdasarkan hasil didapatkan informasi bahwa pembelajaran media CAI inisiswa dapat CAI ini dapat membantu CAI ini dapat membantu pembelajaran siswa wawancara, didapatkan informasi bahwa media membantu pembelajaran siswa sekaligus membantu sekaligus membantu dalam dalam penyelesaian pekerjaan sekaligus membantu penyelesaian pekerjaan dalamini penyelesaian pekerjaan rumah. Selanjutnya, CAI dapat membantu pembelajaran siswa rumah. Selanjutnya, mediamembantu CAI ini ini siswa juga bisa bisa media CAI ini juga media bisa dalam rumah. Selanjutnya, CAI juga sekaligus membantu dalam penyelesaian pekerjaan proses pemahaman materi. membantu siswa dalam dalam proses pemahaman pemahaman materi. materi. membantu siswa proses rumah. Selanjutnya, media CAI ini juga bisa Tabel 5: Hasil Rekapitulasi Uji Small Group Tabel 5: Hasil Rekapitulasi Uji Small Group Tabel 5: Hasil Uji Small Group membantu siswa Rekapitulasi dalam proses pemahaman materi. No. Aspek Rerata No. Rerata Tabel 5: HasilAspek Rekapitulasi Uji Small Group 1. Konten 3,60 1. Konten 3,60 2. Desain Pembelajaran 3,40 No. Aspek Rerata 2. Desain Pembelajaran 3,40 3. Pengelolaan dan Navigasi 3,50 Konten 3,60 3.1. Pengelolaan dan Navigasi 3,50 4. Penampilan 3,40 Desain Pembelajaran 3,40 4.2. Penampilan 3,40 5. Grafis, Video, danNavigasi Audio 3,70 Pengelolaan 3,50 5.3. Grafis, Video,dan dan Audio 3,70 Skor Akhir 3,50 4. Penampilan 3,40 Skor Akhir 3,50 5. Masukan Grafis, Video, dan Audio 3,70 ini dari siswa siswa pada uji small group Masukan dari Skor Akhir pada uji small group 3,50 ini
siswa uji bangunan small group adalahMasukan mengenaidari warna fontpada ukuran padaini adalah mengenai warna font ukuran pada siswa pada uji bangunan small group ini adalahMasukan mengenaidari warna font ukuran bangunan pada gambar denah kurang terlihat jelas. gambar denah terlihat jelas. gambarmengenai denahkurang kurang terlihat jelas. bangunan pada adalah warna font ukuran Tabel 6: Hasil Rekapitulasi Uji Field Tabel 6: kurang Hasil Rekapitulasi gambar denah terlihat jelas. Uji Field Tabel 6: Hasil Rekapitulasi Uji Field
No. Aspek Rerata Rekapitulasi Uji Field No. Tabel 6: Hasil Aspek Rerata 1. Konten 3,50 1. Konten 3,50 2. Desain Pembelajaran 3,50 No. Aspek Rerata 2. Desain Pembelajaran 3,50 3. Pengelolaan dan Navigasi 3,60 Konten 3,50 3.1. Pengelolaan dan Navigasi 3,60 4. Penampilan 3,60 2. Desain Pembelajaran 3,50 4. Penampilan 3,60 5. Grafis, Video,dan danNavigasi Audio 3,70 3. Pengelolaan 3,60 5. Grafis, Video, dan Audio 3,70 Skor Akhir 3,59 4. Penampilan 3,60 Skor Akhir 3,59 5. Masukan Grafis, dari Video, dan Audio 3,70suara siswa pada pada uji uji field field yaitu yaitu Masukan dari siswa Skor Akhir 3,59suara
yang harus di
ahli, maka maka ahli, oba pengguna pengguna aba ahli, maka -satu (one-to-satu pengguna (one-tooba k kecil kecil (small (small -satu (one-toapangan (field (field kpangan kecil (small
apangan4_dhani.indd (field
Konten 3,70 Konten 3,70 Desain Pembelajaran 3,70 Aspek Rerata Desain Pembelajaran 3,70 Pengelolaan dan Navigasi 3,90 Konten 3,70 Pengelolaan dan Navigasi 3,90 Penampilan 3,20 Desain Pembelajaran 3,70 Penampilan 3,20 Grafis, Video, danNavigasi Audio 3,80 Pengelolaan 3,90 Grafis, Video,dan dan Audio 3,80 Skor Akhir 3,66 Penampilan 3,20 Skor Akhir 3,66 Grafis, Video, dan Audio 3,80 Masukan dari dari siswa siswa pada pada uji uji one one to to one ini ini Masukan one Skor Akhir 3,66
Uji
Coba
Efektifitas
Tabel Hasil Rekapitulasi Pretest Dan Posttest Tabel3:3: Hasil Rekapitulasi Pretest Dan Posttest
Jumlah (∑) Rerata nilai
biaya. Mater
animasi, nara
Media ini dik
karakteristik s yang efektif, materi secara
proses pembe
minat dan kem
KESIMPULA
Hasil p
bahwa penge
volume peker diselesaikan
beberapa tahap
Pretest
Posttest
Peningkatan
memulai peng
919,92
1571,35
651,43
sasaran, mater
48,42
82,70
34,28
Proses
merupakan
Berdasarkanhasil hasilrekapitulasi rekapitulasi pretest Berdasarkan datadata pretest dan posttest di atas, peningkatan yaitu 34,28. dan posttest di diperoleh atas, diperoleh peningkatan yaitu Secara umum dapat disimpulkan bahwa pembelajaran 34,28. Secara umum dapat disimpulkan bahwa perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya pembelajaran volume pekerjaan dan bahan denganperhitungan menggunakan media CAI yang dikembangkan ini efektif dalam rangka pencapaian analisis biaya bahan dengan menggunakan media KKM siswa dan juga dapat membantu siswa dalam CAI yang dikembangkan ini efektif dalam rangka proses pemahaman pada pembelajaran perhitungan pencapaian KKM siswa dan juga dapat membantu volume pekerjaan dan analisis biaya bahan. Selain itu, bisa membantu guru pada saat mengajar materi siswa dalam proses pemahaman pada pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan. bahan. Selain itu, bisa membantu guru pada saat Pembahasan mengajar materi perhitungan volume pekerjaan Produk yang dikembangkan dalam penelitian danadalah analisis biayaCAI bahan. ini media perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan. Media CAI ini terdiri dari 3 Pembahasan pokok bahasan, antara lain gambar kerja, perhitungan Produk yang dikembangkan dalam volume, dan analisis biaya. Materi disajikan dengan penelitian adalah media CAI perhitungan gambar 4D, ini animasi, narasi, video, audio dan musik latar. Media ini dikembangkan dengan volume pekerjaan dan analisis biayamemperhatikan bahan. Media
dikumpulkan d
Kemudi
oleh ahli des
media, uji cob
uji coba lapa review
bagian evaluasi.
yang
pembelajaran
didapatkan sk
skor 3,68 yan
baik. Pada uji
satu-satu didap
kecil didapatk
didapatkan sk
CAI dinilai ba
Kemudi pembelajaran
narasi pada pada bagian bagian evaluasi evaluasi yang yang terlampau terlampau cepat narasi 112 Masukan dari siswa pada uji field yaitucepat suara ketika menjelaskan cara pengisian jawaban pada ketika cara pengisian jawaban pada narasi menjelaskan pada bagian evaluasi yang terlampau cepat bagian evaluasi. evaluasi. bagian ketika menjelaskan cara pengisian jawaban pada 112
kedu
14/11/2016 17:58:09
Dhani Harda Setiaji, Pengembangan Media Computer Assisted Instruction ...
karakteristik siswa dan karakteristik media CAI yang efektif, sehingga siswa dapat mengakses materi secara acak dan bebas, sehingga kemajuan proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan masing-masing siswa. KESIMPULAN Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan media CAI perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan telah diselesaikan dengan menggunakan validasi beberapa tahap. Proses desain adalah langkah awal memulai pengembangan, yaitu pengumpulan data, sasaran, materi dan komponen penunjang lainnya. Proses kedua adalah produksi, proses ini merupakan proses bahwa semua telah dikumpulkan disusun dalam sebuah produk awal. Kemudian proses berikutnya adalah evaluasi oleh ahli desain pembelajaran, ahli materi, ahli media, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil uji coba lapangan. Pada uji kelayakan expert review yang dilakukan oleh ahli desain pembelajaran didapatkan skor 3,50, ahli materi didapatkan skor 3,71, dan ahli media didapatkan skor 3,68 yang menunjukkan media CAI dinilai baik. Pada uji kelayakan pengguna, yaitu uji coba satu-satu didapatkan skor 3,66, uji coba kelompok kecil didapatkan skor 3,50, dan uji coba lapangan didapatkan skor 3,59 yang menunjukkan media CAI dinilai baik. Kemudian dilakukan uji coba efektifitas pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan yang diukur dengan menggunakan pretest dan posttest yang dilakukan oleh siswa pada uji coba lapangan. Pada uji efektifitas terdapat rerata nilai pretest sebesar 48,42 dan rerata nilai posttest 82,70. Dari hasil nilai antara pretest dan posttest terjadi peningkatan yaitu 34,28. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi antara skor pretest dan posttest. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan dengan menggunakan media CAI yang dikembangkan ini, efektif dalam rangka membantu siswa dalam proses pemahaman pada pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan. Selain itu, bisa membantu guru pada saat mengajar materi perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan.
Implikasi Media CAI perhitungan volume dan analisis biaya bahan akan menjadi media CAI suplemen dan dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Kemudian, materi yang dikembangkan dalam media CAI perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan ini dapat digunakan oleh siswa dalam meningkatkan keterampilan dalam menghitung volume serta menganalisis biaya bahan dan upah pekerja. Penggunaan media CAI perhitungan volume pekerjaan dan analsisi biaya bahan ini juga dapat mengefektifkan waktu pembelajaran. Saran Disarankan kepada peneliti lain untuk mengadakan penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai pembelajaran perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan, bukan hanya mengembangkan media saja tetapi juga memperhatikan pengembangan pembelajaran secara keseluruhan sehingga pengembangan tidak hanya mengarah kepada produk, namun juga memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap pembelajaran. Kemudian, disarankan kepada siswa untuk menggunakan media CAI ini secara maksimal sesuai panduan petunjuk penggunaan dan arahan guru. Selanjutnya, kepada pengajar materi perhitungan volume pekerjaan dan analisis biaya bahan, baik saat ini maupun kedepannya agar dapat memanfaatkan media CAI ini selama materi yang disajikan masih relevan. DAFTAR PUSTAKA Akker den Van Jan, Branch Maribe Robert, Gustafson Kent, Nieveen Nienke, Plomp Tjeerd (eds.). Design Approaches and Tools in Education and Training 1st ed. Netherlands: Springer, 1999. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011. Borg R. Walter, Gall D. Meredith. Educational Research; an introduction. New York: Longman, 1983. Dick, Walter. Carey, L. Carey O. James. The Systematic Design of Instructional. Ed 7th, New Jersey: Pearson Merrill, 2009. Gagne M. Robert., Wager W. Walter., Golas C. Katherine., Keller M. John. Principles of
113
4_dhani.indd 113
14/11/2016 17:58:09
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
Instructional Design: 5th edition, United States: Wadsworth Publishing, 2005. Gay R. L. Educational Research;Competencies for Analysis and Application. United States of America: Prentice Hall, 1996. Hannafin J. Michael., Peck L. Kyle. The Design, Development, and Evaluation of Instructional Software. New York: Macmillan Publishing Company, 1988.
Smaldino E. Sharon, dkk. Instructional Technology & Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana, 2011. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011. Susanta, Gatut. Menghitung Anggaran Membangun Rumah. Jakarta: Griya Kreasi, 2014.
Heinich R., Smaldino S. E., Russell D.J. Instructional Technology and Media for Learning. Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall, 2004. Kemp E. Jerrold, Smellie C. Don. Planning, Producing, and Using Instructional Media. New York: Harper & Row, 1989. Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2004. Molenda, M. Januszewski, A. Educational Technology: a definition with commentary. New York: Lawrence Erlbaum Associates, 2008. Prawiradilaga S. Dewi. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2012. Pribadi A. Benny. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat, 2009. Rusman. K, Deni. R, Cepi. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012. Sadiman S. Arif, dkk. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Sanjaya, Wina. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Santrock W. John. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Schunk H. Dale. Learning Theories an Educational Perspective sixth edition. United States of America: Pearson, 2012. Seels dan Richey. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.12. Jakarta: Unit Percetakan UNJ, 2006.
114
4_dhani.indd 114
14/11/2016 17:58:09