oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015
Kongres
Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tonggak kelahiran BI.
Para
pemuda sadar bahwa bangsa Indonesia bisa bersatu melalui bahasa nasional.
Keikhlasan
bangsa Indonesia menerima bahasa Melayu sebagai asal mula bahasa Indonesia.
Bahasa
Melayu telah menjadi lingua franca di Indonesia Bahasa Melayu memiliki sistem bahasa yang sederhana (tidak mengenal tingkatan tutur bahasa) Suku Jawa, Sunda, Bali, dll sukarela menjadikan BM sebagai bahasa persatuan.
Pertama
: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia Ketiga :Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
1.
Tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch.A.van Ophuijsen dan dimuat dalam kitab Logat Melayu. (Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson)
2. Tahun 1908, pemerintah mendirikan badan Penerbitan bacaan “ Commisie voor de Volkstuur (Taman Bacaan Rakyat) yang pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka yang menerbitkan buku-buku sastra seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku kesehatan, buku bercocok tanam, dll
3. Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa penting dalam sejarah bahasa Indonesia. Para pemuda menentukan pilihan memancangkan tonggak yang berikrar penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional . Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."
4. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastarawan muda yang menamakan diri Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana 5. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945), Jepang memilih Bahasa Indoensia sebagai alat komunikasi resmi antara pemerintah Jepang dan rakyat Indonesia karena mengganti bahasa Belanda dengan bahasa Jepang tidak terlaksana
6. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani UUD 1945 yang salah satu pasalnya menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara (pasal 36) 7. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Suwandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen
8. Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan dengan Keputusan Presiden No.57, tahun 1972. 9. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di Indonesia
1.
Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, tanggal 25 – 28 Juni 1938 . Menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan saat itu.
2.
Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, tanggal 28 Oktober – 2 November 1954, adalah salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus menyempurnakan bahasa Indonesia
3. Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta, tanggal 28 Oktober - 2 November 1978, dalam rangka hari Sumpah Pemuda yang kelima puluh memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
4. Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta, tanggal 21 -26 November 1983,dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa harus ditingkatkan . Setiap warga negara Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan menugasi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa untuk memantau hasil-hasil kongres dan melaporkannya kepada kongres berikutnya
5. Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988, Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres terbesar dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia dihadiri oleh 700 pakar bahasa Indonesia dari seluruh nusantara diikuti oleh peserta dari negara sahabat, Malaysia, Singapura, Brunai darussalam, Belanda, Jerman, dan Australia yang dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara Jakarta. Kongres ini ditandai dengan dipersembahkan karya besar Pusat Pembinaan an Pengembangan Bahasa Indonesia kepada pecinta bahasa di Nusantara yakni (1) Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2) Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan (3) buku-buku bahan penyuluhan bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa Nasional, berfungsi: a. Lambang kebangaan nasional b. Lambang identitas nasional c. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, antarbudaya, antarsuku. 2. Sebagai Bahasa Negara, berfungsi: a. Bahasa resmi kenegaraan b. Bahasa pengantar dunia pendidikan c. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan d. alat pengembangan seni budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.
Identifikasi identitas film a. Kategori Film b. Produser c. Sutradara d. Penulis e. Pemeran f. Tahun edar 2. Deskripsi sinopsis film 3. Latar belakang sutradara 4. Penilaian (keunggulan dan kelemahan)film 5. Kesan, pesan, harapan peresensi 1.