EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN MODEL VARMA (VECTOR AUTO REGRESIF MOVING AVERAGE) DALAM HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SEMESTER I SMP AGUS SALIM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh: ASRI AGUSARI 06310287 FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI SEMARANG 2010
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang Nama
: Asri Agusari
NPM
: 06310287
Jurusan
: Pend. Matematika
Judul skripsi
: ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011”
Skripsi ini dinyatakan telah siap diajukan di sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang Semarang, 24 Februari 2011 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Djoko Purnomo, M. M NIP. 19560727 198303 1 002
Drs. Rasiman, M. Pd NIP. 19560218 198603 1 001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011” ditulis oleh Asri Agusari telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang pada : Hari / Tangal : Jumat, 4 Maret 2011 Panitia ujian skripsi FPMIPA IKIP PGRI Semarang Ketua
Sekretaris
Drs. Nizaruddin, M. Si NIP. 196803251994031004
Drs. Rasiman, M.Pd NIP. 19560218 198603 1001
Anggota penguji 1. Drs. Drs. Djoko Purnomo, M. M NIP. 19560727 198303 1 002
(
)
2.
Drs. Rasiman, M.Pd NIP. 19601113 199203 1001
(
)
3.
Ir. Agung Handayanto, M. Kom NIP. 19620919 199403 1 003
(
)
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO 1. Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya (Q.S. Ath-Thalaq : 2) 2. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim) 3. Kesuksesan adalah hak semua orang termasuk saya. 4. Allah akan meninggikan orang – orang beriman di antara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q. S. Al Mujaddalah : 11) 5. Sesungguhnya orang–orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka itulah yang mengharap rahmat allah. Allah maha pengampun dan maha penyayang (Q. S. Al baqoroh: 218)
PERSEMBAHAN 1. Ayahanda (Almarhum) dan ibunda tercinta yang telah memberi semangat, kasih sayang, dukungan dan selalu mendo’akanku. 2. Kakakku yang selalu memberi dukungan. 3. Teman – teman kelas H angkatan 2006 4. Teman – teman UKKI, Liqo’ (Mb Maria, Ukhti Zulikhah, Ukhti Rizka Oktaviani, Ukhti Siti Istikomah, Ukhti Wijiyati, Ukhti Fitri Wijarini), BEM FPMIPA kabinet 09 / 10, KAMMI Komisariat IKIP PGRI Semarang, BEM I kabinet pelangi 10 / 11 5. Karyawan perpustakaan ( Pak Usis, Pak Heni, Pak Heri, Pak Zul, Bu Ambar, Bu Yani, Pak Nugroho, Pak Adi, Mas Ali, Tyo). 6. Temen – temen relawan Rumah Zakat Indonesia. 7. Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu. iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Sholawat serta salam kita haturkan pada pejuang sejati kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa’atnya di akhirat nanti amiin. Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Drs.Muhdi, S. H., M. Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang. 2. Drs. Nizaruddin, M. Si., selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Semarang. 3. Drs. Rasiman, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang dan selaku dosen pembimbing II yang telah ikhlas mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini. 4. Drs. Djoko Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah ikhlas mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bekal penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dra. Nizam Uana, M. Ag selaku kepala sekolah SMP Agus Salim Semarang yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Agus Tri Waluyo, S. Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian. 8. Siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang yang telah bersedia membantu penulis dalam proses penelitian ini. 9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan di indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Semarang, Maret 2011 Penulis
v
ABSTRAK Asri Agusari.06310287.2011.penelitian eksperimen ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Averge) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Garis Lurus Kelas VIII Semester I SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Dalam penelitian eksperimen ini yang menjadi permasalahan adalah apakah ada perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA dan Ceramaah. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan Populasi yang diambil adalah dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data ini menngunakan metode dokumentasi dan metode tes, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nama siswa, sedangkan metode tes digunakan untuk mengukur persentase tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal. Untuk mendapatkan soal yang representatif dilakukan uji validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Data yang diperoleh dianilisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Dari hasil analisis diatas yang diujikan diperoleh analisis awal untuk uji homogenitas pada taraf 5% dengan dk = 120 didapat bahwa X= 2,407 dan x tabel = 5,99 karena X 2 X 2 0 ,95( 2 ) sehingga sampel bersifat homogen karena mempunyai varians yang sama. Nilai Lo= 0,1032 dan 0,1352 untuk kelompok eksperimen dan Lo = 0,1358 untuk kelompok kontrol, karena Lo < Ltabel maka Ho diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal. Dengan peroleh nilai rata – rata kelompok TAI = 77,68, kelompok VARMA = 76,95 dan kelompok kontrol = 71,02. Selain itu dilihat dari persentase keaktifan siswa dimana nilai TAI = 75,61%, VARMA = 82,92% dan Ceramaah = 80,48% maka dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar dengan model pembelajaran TAI, model pembelajaran VARMA dan pembelajaran Ceramaah. Jadi kesimpulannya bahwa hasil belajar menggunakan pembelajaran TAI lebih baik daripada VARMA, hasil pembelajaran TAI lebih baik daripada pembelajaran Ceramaah, dan hasil pembelajaran VARMA lebih baik daripada pembelajaran Ceramaah. Dengan demikian kesimpulan seluruhnya adalah hasil menggunakan pembelajaran TAI lebih baik daripada pembelajaran VARMA dan Ceramaah.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................
iv
KATA PENGANTAR .........................................................................................
v
ABSTRAK ...........................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Permasalahan ......................................................................................
3
C. Penegasan istilah.................................................................................
3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
6
F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................
9
A. Tinjauan Belajar.................................................................................. .
9
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar . ......................................
10
C. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI .......................................... .
12
D. Model pembelajaran VARMA ...........................................................
14
E. Persamaan Garis Lurus .....................................................................
15
vii
F. Kerangka Berfikir ..............................................................................
20
G. Hipotesis .............................................................................................
21
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................
23
A. Objek Penelitian ................................................................................
23
B. Variabel Penelitian .............................................................................
23
C. Metode Pengumpulan Data.................................................................
24
D. Instrumen penelitian............................................................................
24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................
39
A. Persiapan Penelitian ...........................................................................
39
B. Penguji Instrumen Penelitian .............................................................
40
C. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................
44
D. Analisis penelitian ..............................................................................
45
E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................
50
BAB V PENUTUP ..............................................................................................
54
A. Simpulan ............................................................................................
54
B. Saran ..................................................................................................
54
Daftar Pustaka Lampiran - lampiran
viii
DAFTAR TABEL
Daftar nilai persentil untuk distibusi t
Daftar nilai kritik r Product moment
ix
DAFTAR LAMPIRAN 1.
Daftar nilai kelas Uji coba instrumen
2.
Analisis soal uji coba
3.
Analisis persiapan validitas dan reliabilitas butir soal
4.
Analisis persiapan daya pembeda butir soal
5.
Analisis validitas butir soal
6.
Analisis reliabilitas butir soal
7.
Analisis taraf kesukaran butir soal
8.
Analisis daya pembeda butir soal
9.
Daftar nama kelas sampel
10.
Daftar nilai ulangan harian kelas sampel sebelum perlakuan
11.
Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe TAI) sebelum perlakuan
12.
Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen II (VARMA) sebelum perlakuan
13.
Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok kontrol (ceramaah) sebelum perlakuan
14.
Uji homogenitas sebelum perlakuan
15.
Perhitungan Uji T - Macthing
16.
Daftar nilai kelas sampel setelah perlakuan
17.
Daftar distribusi normalitas dan perhitungan kelompok eksperimen 1 (kooperatif tipe TAI) setelah perlakuan
18.
Uji homogenitas setelah perlakuan
x
19.
Uji Anova satu jalur
20.
Perhitungan Uji - T
21.
Analisis hasil tes belajar kelompok sampel
22.
Daftar skor angket
23.
Lembar Kerja Siswa
24.
Kunci jawaban LKS
25.
Kisi – kisi angket
26.
Angket terhadap model pembelajaran
27.
Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas sampel
28.
Soal tes
29.
Kunci jawaban soal tes
30.
Lembar observasi untuk guru siklus I
31.
Lembar observasi untuk guru siklus II
32.
Lembar observasi keaktifan siswa siklus I
33.
Lembar observasi keaktifan siswa siklus II
34.
Lembar kerja sama siswa siklus I
35.
Lembar kerja sama siswa siklus II
36.
Analisis angket tanggapan siswa siklus I
37.
Analisis angket tanggapan siswa siklus II
38.
Daftar hasil tes siklus I
39.
Daftar hasil tes silus II
40.
Hasil nilai lembar diskusi siklus I
41.
Hasil lembar diskusi siklus II
xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Begitu pentingnya membangun kemampuan berpikir matematika, maka matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif. Dari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding. Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari matematika. Kedua; kurangnya variasi dalam metode pengajaran serta minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari. Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Agus Salim Semarang mengeluhkan bahwa siswanya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap pelajaran matematika, serta mempunyai kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan materi persamaan garis lurus. Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah melalui variasi model pembelajaran.
1
2
Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan membantu siswa memahami materi pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja, tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak guru yang terjebak dalam corak pengajaran konvensional. Metode ini menempatkan guru sebagai inti dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dalam metode ini, peran siswa dapat dikatakan pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan siswa yang lain. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model pembelajaran TAI merupakan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan kemampuan masing-masing individu dan belajar kelompok. Inti dalam pembelajaran kooperatif tersebut adalah adanya kerjasama yang positif dan saling membantu antar anggota kelompok. Model pembelajaran TAI juga dapat diterapkan pada pokok bahasan manapun. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI diharapkan siswa senang dan antusias selama proses pembelajaran, sehingga dapat menyelesaikan masalah. Model pembelajaran ceramaaah sering dipakai oleh para guru dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) merupakan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran yang berfokus pada visual.
3
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul ”Efektivitas Penggunaan Model Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) Dalam Hasil Belajar Materi Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII Semester 1 SMP Agus Salim Semarang Tahun Ajaran 2010 / 2011”
B.
Permasalahan Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran model kooperatif tipe TAI (Team Assised Individualization) dan model varma (vector auto regresif moving average), serta model konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010 / 2011?”
C.
Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahamaan istilah dalam judul di atas maka ada beberapa istilah dan batasan - batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis sebagai berikut: 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau akibat yang dapat membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu pengaruh atau akibat dalam kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 357).
4
2.
Model Kooperatif Tipe TAI Model pembelajaran merupakan stategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki ketrampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal.(Isjoni, 2006: 146) Menurut (Slavin, 1995 dalam Isjoni, 2007: 152), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 - 6 orang dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula keberhasilan belajar dan kelompok tergantung pada kemamapuan dan aktifitas anggota kelompok baik secara individu maupun secara kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah suatu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Slavin (1995). Model pembelajaran TAI ini merupakan teori belajar kontruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Pada pembelajaran TAI memotivasi siswa untuk membantu anggota kelompoknya sehingga tercapai semangat dalam sistem kompetensi dengan sedikit menonjolkan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif.
3. Model Varma Model VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) adalah model pembelajaran ceramaah yang berbasis kecerdasan visual artinya dalam proses belajar mengajar hampir sama dengan model pembelajaran ceramaah dengan media pembelajaran visual.
5
4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah menjalani aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar dikategorikan menjadi tiga ranah antara lain kognitif (berkenaan dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan dengan sikap) serta psikomotorik (berkenan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak) (Sudjana, 2004: 23). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa dibidang kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau tanggapan siswa, dan keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah siswa mendapat perlakuan TAI (Team Assised Individualization) dan VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) dalam Materi Pokok Persamaan Garis Lurus. 5.
Materi Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Materi pokok bahasan persamaan garis lurus adalah materi yang akan diberikan pada penelitian tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka arti keseluruhan dari efektivitas penggunaan model
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model varma (vector auto regresif moving average) dalam hasil belajar materi persamaan garis lurus pada kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah membandingkan hasil belajar matematika yang diperoleh siswa SMP Agus Salim Semarang sebagai subjek penelitian, apabila kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
6
tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model pembelajaran VARMA (vector auto regresif moving average) dan juga model pembelajaran ceramaah sebagai kelas kontrol.
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan hasil perumusan masalah di atas jadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). 2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim pada materi pokok persamaan garis lurus menggunakan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average) 3. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik atau tidak daripada menggunakan model pembelajaran VARMA dan model ceramaah pada pokok materi persamaan garis lurus.
E.
Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang berarti bagi: 1. Siswa a. Menumbuhkan minat dan semangat baru dalam proses pembelajaran. b. Meningkatkan kualitas (hasil belajar) pembelajaran.
7
2. Guru a. Mendapatkan stategi yang tepat pada saat menyampaikan materi. b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru. 3. Sekolah a. Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran. b. Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika. 4. Penulis a. Dapat menguji perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model varma. b. Sebagai latihan sebelum menghadapi proses pembelajaran yang sesungguhnya
F.
Sistematika Secara garis besar sistematika dapat dikelompokkan menajdi tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir. Dibagian awal skripsi ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, abstraksi, dan daftar lampiran. Bagian inti terdiri dari lima bab, yaitu BAB I Pendahuluan membahas tentang Latar Belakang, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penulisan Skripsi, dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB II berisi Landasan teori dan Hipotesis, yang terdiri dari pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian pembelajaran, keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif, prinsip-prinsip belajar, model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe TAI, model pembelajaran VARMA, tinjauan materi persamaan garis lurus, Kerangka Berfikir dan Hipotesis.
8
Dalam BAB III berisi tentang metode penelitian yang meliputi metode penentuan objek penelitian, metode penentuan variabel penelitian, metode pengumpulan data, uji instrument dan metode analisis data. Dalam BAB IV mengulas bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, membahas hasil penelitian, menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya penelitian tersebut. Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian terletak dibagian Bab terakhir yaitu BAB V. Bagian akhir dalam skripsi ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar pustaka berisi buku-buku referesi yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian skripsi ini. Lampiran-lampiran antara lain berisi instrument dan perhitungan - perhitungan statistic yang digunakan dalam penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, kegemaran, sikap seorang terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebabkan oleh belajar. Karena itu seseorang dapat dikatakan belajar bila diasumsikan dalam dirinya terjadi suatu proses yang menyebabakan suatu perubahan tingkah laku (Slameto, 2003). Belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2005: 68). Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. W.S Wingkel dalam Darsono dkk, (2001: 4) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Psikologi Gestaet memandang bahwa belajar terjadi bila diperoleh pemahaman (Ali, 2002: 19). Belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti: perubahan pengetahuan, pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek – aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Proses terjadinya belajar sangat sulit diamati. Karena itu orang cenderung memverikasikan tingkah laku manusia untuk disusun
9
10
menjadi pola tingkah laku yang bermanfaat sebagai bekal untuk memahami, mendorong, dan memberi arah kegiatan belajar.
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Menurut tim pengembangan MKDK IKIP Semarang (1989: 148 - 156) belajar siswa dipengaruhi oleh: a. Faktor - faktor intern. 1) Faktor jasmani Yaitu factor yang berhubungan dengan kondisi seseorang. Kondisi sehat adalah kondisi dimana segenap bagan beserta bagian – bagiannya/ bebas dari penyakit. Bagian lain dari factor jasmani yaitu cacat tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya bagian tubuh. Tidak dipenuhinya beberapa unsur tersebut akan menghambat kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. 2) Faktor psikologi Ada beberapa factor yang termasuk dalam factor psikologis yaitu antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan juga kelelahan. Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyelesaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep – konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
11
mempelajarinya dengan cepat. Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu tertuju kepada suatu benda / hal. Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Motif sanagt erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Kematangan adalah suatu tingkatan / fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. 3) Faktor kelelahan Kelelahan seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan ruhani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah tidak / kurang lancar pada bagian – bagian tertentu. Kelelahan ruhani dapat dilihat adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b. Faktor – faktor ekstern. 1) Faktor keluarga Meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup sebagai berikut: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, dan alat pelajaran.
12
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Metode Team Assisted Individualization (TAI) dikembangkan oleh Robert Slivin. Model pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Model pembelajaran TAI mempunyai delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut. (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa, (2) Flacement Test, yaitu pemberian Pre-tes kepada siswa atau melihat rata - rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu, (3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, (4) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan, (5) Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan kepada kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas, (6) Teaching Group, yaitu pemberian materi secara singkat oleh guru menjelang pemberian tugas kelompok, (7) Fact Test, yaitu pelaksanaan tugas kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, dan (8) Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pelajaran denagn stategi pemecahan masalah. Kerangka Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Tahap I
: Guru memberikan informasi atau mendiskusikan bersama siswa tentang materi yang akan disampaikan.
13
Tahap II
: Guru menjelaskan kepada seluruh siswa tentang akan diterapkannya model pembelajaran TAI, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antara siswa dalam suatu kelompok.
Tahap III : Guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan kelompok. Tahap IV : Guru memberikan Pre-test kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tahap V
: Guru menjelaskan materi baru secara singkat.
Tahap VI : Guru membentuk kelompok – kelompok kecil dengan tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Tahap VII : Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok dengan bahan yang sudah diajarkan. Tahap VIII: Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melaporkan kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya. Tahap IX : Ketua kelompok harus bisa menetapkan bahwa setiap kelompoknta telah memehami materi bahan ajar yang diberikan guru, dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. Tahap X
: Guru memberikan ulangan dan guru mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada).
Tahap XI : Guru memberikan latihan pendalaman secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah.
14
Tahap XII : Guru memberikan tes formatif dengan kompetensi yang ditentukan. (Amin Suyitno, 2006: 10 - 11)
D. Model Pembelajaran VARMA Model Vector Auto Regresif Moving Average (VARMA) adalah model ceramaah yang berbasiskan kecerdasan visual. Model ceramaah sendiri adalah cara penyampaian pelajaran (informasi) dengan lisan dari seorang guru kepada siswa didalam kelas. Kegiatan berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi searah dari guru kepada siswa. Guru mendominasi seluruh kegiatan sedang siswa hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Kelebihan dari model ceramaah: a. Dapat menampung kelas yang besar b. Bahan palajaran dapat disampaikan secara urut c. Guru dapat menekankan hal – hal yang penting Sedangkan kelemahan model ceramaah: a. Siswa pasif dan membosankan bagi siswa b. Siswa tidak menguasai materi pelajaran c. Pelajaran yang diperoleh mudah terlupakan d. Siswa cenderung “belajar menghafal” dan tidak menimbulkan adanya “pengertian” (Amin, 2001: 26) Untuk mengatasi keengganan belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menggunakan model ceramaah perlu diciptakan berbagai media pembelajaran, untuk melengkapi model ceramaah tersebut digunakan media visual disebut dengan model varma.
15
Individu yang menonjolkan kecerdasan bervisual antara lain memiliki ciri-ciri yang menonjolkan sebagai berikut: (a) berpikir dengan gambar, (b) menghasilkan image mental, (c) menggunakan metafora, (d) memiliki indra konfiguratif, (e) menggemari seni, (f) mudah membaca peta, grafik, dan diagram, (g) mengingat berdasarkan gambar, memiliki kepekaan yang tajam terhadap warna dan struktur visual, serta (h) menggunakan seluruh indranya untuk membayangkan. Media visual untuk pembelajaran yang menggunakan metode ceramaah perlu dirancang agar mampu mengkondisi pembelajar untuk selalu terlibat dalam aktifitas pembelajaran. Pembelajaran bermetode ceramaah bergantung pada dua faktor pokok yaitu sejauh mana media tersebut diintergrasikan ke dalam skema pembelajar secara lebih luas serta bagaimana media tersebut digunakan dalam pembelajaran.
E. Materi Singkat Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus GRADIEN GARIS Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar 1.
Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1) Gradient = m =
y1 x1
Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan gradiennya m (m = konstanta) Contoh: Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2)
16
Penyelesaian : Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus: m = , dengan x = 3 dan y = 2
m=
jadi, gradient
2. Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) m=
y 2 y1 x 2 x1
persamaan garis y – y1 = m (x – x1) disubtitusikan ke persamaan menjadi y – y1 = m (x – x1) y – y1 =
y 2 y1 (x – x1) x 2 x1
y y1 x x1 y 2 y1 x2 x1 Contoh: Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) Penyelesaian: Cara 1: (3, -3) artinya x = 3 dan y = -3
17
(-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga
y y1 x x1 y 2 y1 x2 x1 y (3) x3 1 (3) 2 3 y 3 x3 2 5
-5(y + 3) = 2(x - 3) -5y -15 = 2x – 6 -5y = 2x + 9 2 9 y x 5 5
Cara 2: Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
m
y 2 y1 x 2 x1
m
1 (3) 2 23 5
Persamaan garis: y - y1 = m (x – x1)
18
y – (-3) =
2 (x - 3) 5
y+3=
2 6 x 5 5
2 6 y x 3 5 5 2 9 y x 5 5 2 9 Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y x 5 5
3. Gradient garis ax + by + c = 0 Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus mengubah ke bentuk y = mx + c ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c ↔ y =
Perhatikan bentuk y =
a c x b b a c x dan y = mx + c b b
Gradient (m) = -
a b
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -
a b
Contoh: 1. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2) Penyelesaian:
19
Cara 1: Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c y = mx + c y = 4x + c 2 = 4(-4) + c 2 = -16 + c c = 18 jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18 Cara 2: Diketahui m = 4 Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2 y – y1 = m (x – x1) y – 2 = 4(x – (-4)) y – 2 = 4x + 16 y = 4x + 18
20
F.
Kerangka Berpikir Belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia karena pengalaman. Dalam pembelajaran matematika menurut keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam pembentukan pengetahuan dan penalaran. Guru merupakan faktor intern yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan varma merupakan model pembelajaran yang menurut keaktifan siswa, siswa dituntut untuk berpikir kritis dalam pembelajaran dalam proses pembelajaran, siswa dapat menyelesaikan masalah – masalah yang bersifat menantang. Walaupun kedua model pembelajaran bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah, namun dalam proses pembelajaran berbeda. Dalam hal ini, penulis ingin mengkaji apakahy dengan model pembelajaran yang berbeda tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan VARMA juga akan memberikan hasil belajar yang berbeda atau tidak.
21
Bagan alur pembelajaran Proses belajar mengajar
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI
Model pembelajaran VARMA
Model pembelajaran ceramaah
Kesulitan Proses Belajar Mengajar
Hasil Belajar Pembelajaran kooperatif tipe TAI
Hasil Belajar Pembelajaran VARMA
Evaluasi
Evaluasi
Evaluasi
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Hasil Belajar Pembelajaran ceramaah
G. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002 : 64). Secara teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sample peneliti. Secara statistic, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.
22
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di depan diperoleh hipotesis penelitian: Ha = Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/ 2011 Ho = tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan varma serta konvensional dalam materi persamaan garis lurus pada kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/ 2011 Untuk mengetahui perbedaan itu berasal dari x 1 , x 2 , atau x 3 , maka dibuat hipotesis minor Ha 1 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA Ha 2 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah Ha 3 :Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA dan siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah
BAB III METODE PENELITIAN A.
Menentukan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dengan melakukan pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu .(Sudjana, 2005: 5) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang. a. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Sudjana, 2005: 5). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random sampling, yaitu mengambil empat kelas dari kelas VIII SMP Agus Salim Semarang. Dari dua kelas tersebut, ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, yaitu kelas yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan kelas yang diajar dengan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Average). Satu kelas terpilih sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran ceramaah dan satu kelas terpilih yang tersisa sebagai kelompok uji coba instrumen penelitian.
B.
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah:
23
24
1.
Variabel Treatmen, model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran Varma.
2.
Variabel Respon, hasil belajar dalam materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang, yaitu: Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran VARMA Hasil belajar siswa menggunakan model ceramaah
C.
Metode Pengumpulan Data 1.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama
dan data nilai siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang semester gasal, kedua kelas eksperimen. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian berangkat dari titik tolak yang sama. 2.
Metode Tes Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa padakelas
eksperimen pada materi pokok bahasan gradient
D.
Instrumen Penelitian 1. Metode penyusunan perangkat tes Langkah – langkah yang dilakukan dalam penyusunan perangkat tes yaitu: a. Menentukan materi yang akan diteskan b. Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tes
25
c. Menentukan bentuk tes uraian essay d. Menentukan bentuk butir soal e. Membuat perangkat tes kunci jawaban 2. Uji coba perangkat tes Agar perangkat tes dikatakan baik sebagai alat pengukur maka dilakukan uji coba perangkat tes. Uji tes berupa essay berjumlah 8 soal, uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes. a. Analisis Perangkat Tes 1.)
Validitas soal Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan nyatanya. Agar perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas sebagai berikut: 1. Validitas Butir Soal Untuk mendapatkan instrument yang baik peneliti melakukan validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar, yaitu:
rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
Keterangan : N
= Jumlah subyek
X
= Jumlah skor Mean
X
= Jumlah Skor Total
2
26
XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
rxy
= koefisien korelasi antara X dan Y
Setelah harga rxy didapat kemudian di konsultasikan dengan nilai tabel product moment. Butir soal tersebut dikatakan valid apabila rxy > rtabel , tetapi jika rxy < rtabel maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
2.)
antara 0,00 – 0,200
= sangat rendah
antara 0,201 – 0,400
= rendah
antara 0,401 – 0,600
= cukup
antara 0,601 – 0,800
= tinggi
antara 0,801 – 1,00
= sangat tinggi
Reliabilitas soal Kata reliabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliable yang artinya dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil – hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan. Tes tersebut dapat dikatakan dipercaya jika memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali – kali. Untuk menguji apakah instrumen tes reliabel atau tidak dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha. Rumus alpha sebagai berikut:
27
k b 2 r11 1 t2 k 1
Keterangan : r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
k
= banyaknya butir pertanyaaan/ banyaknya soal
t2
b2
= jumlah vs butir
= Varians total
Kriteria pengumpulan reabilitas yaitu setelah di dapat harga r11 kemudian harga r11 di konsultasikan dengan harga r product moment pada tabel.
Jika rhitung rtabel maka tes yang di uji cobakan realiabel. Kriteria penafsiran reliabilitas: Jika 0,000 rn 0,200
= reliabel sangat rendah
Jika 0,200 rn 0,400
= reliabel rendah
Jika 0,400 rn 0,600
= reliabel cukup
Jika 0,600 rn 0,800
= reliabel tinggi
Jika 0,800 rn 1,000
= reliabel sangat tinggi
28
3.)
Taraf kesukaran Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Taraf kesukaran ini di gunakan untuk mengetahui butir soal termasuk sukar, sedang, atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menguji taraf kesukaran adalah:
P
B JS
Keterangan: P
= Taraf kesukaran
B
= Banyak peserta tes yang menjawab benar
JS
= Jumlah peserta tes
Kriteria: 0,00
: soal sukar
0,30 P<0,70
: soal sedang
0,70 P<1,00
: soal mudah
(Arikunto, 1996: 210)
29
4.)
Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) atau yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan adalah:
D
BA BB PA PB J A JB
Keterangan: D : daya pembeda BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda soal: D: 0,00 – 0,20 = Jelek D: 0,20 – 0,40 = Cukup D: 0,40 – 0,70 = Baik
30
D: 0,70 – 1,00 = Baik sekali Daya pembeda negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.(Arikunto, 2002: 211) b. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesa dalam rangka penarikan kesimpulan mencapai tujuan penelitian. Analisa data merupakan suatu cara untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut: 1. Analisis Data Awal Analisis tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sebagai kelas eksperimen mempunyai karakteristik yang sama atau tidak. Adapun data yang di analisis tahap awal ini adalah data nilai matematika kelas eksperimen kelas VIII semester gasal analisis ini meliputi: a. Uji normalitas sampel Dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors, misalnya sampel ini akan di uji hipotesis nol (Ho) bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dengan hipotesa tandingan (Ha) bahwa sampel berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian Ho menempuh prosedur sebagai berikut: 1. Pengamatan X1,X2,X3,…..,X11 dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….., Z11 dengan menggunakan rumus: Z i
xx ( x dan masing – masing merupakan s
rata - rata dan simpangan baku sampel).
31
2. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F( Z i ) =P(Z ≤ Z i ). 3. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Z11 ≤ Z i , jika proporsi ini dinyatakan =
oleh
S( Z i )
maka
S( Z i )
banyaknyaZ 1 , Z 2 ,......., Zn; yangkurangdari Z i n
4. Hitung selisih F ( S1 ) S ( Z 1 ) kemudian tentukan harga mutlaknya. 5. Ambil harga yang paling besar diantara harga – harga yang paling mutlak harga tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. Untuk menerima dan menolak Ho dengan cara membandingkan Lo dengan nilai kritis L uji Liliefors dengan menentukan taraf nyata sebesar 5%, jika Lo < L maka Ho di terima. b. Uji Homogenitas Sampel Uji homoginitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga kelas sampel mempunyai varians yang homogeny atau tidak. Untuk menguji kesamaan k buah (k 2) varians populasi yang berdistribusi normal, dilakukan uji barlet. Langkah – langkah uji homogenitas: 1. Menentukan hipotesis
H O : 2 2 ... k 2
2
H a : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku 2. Menentukan 3. Menentukan critria penerimaan hipotesis H O diterima jika X 2 hit X 1 ; K 1 dengan = banyak kelompok 4. Menghitung statistic yang digunakan
32
n 1
2 X hit In10 B n i 1 log S i2
Dengan B = log S 2
S
2
n 1S n 1 i
i
2
i
i
Keterangan: Nn=jumlah sampel tiap kelompok S i =variasi tiap kelompok S 2 variasi gabungan
5. Menentukan simpulan (Sudjana,1996: 261-263) c. Uji t - matching t-maching digunakan untuk menguji apakah kelompok eksperimen dan kelompo control yang ditetepkan memiliki perbedaan rata- rata yang signifikan. Rumus yang digunakan: S2
t
(n1 1) S12 (n2 1) S 22 n1 n2 2 x1 x2
1 1 S n1 n2
dimana: x1 : rata- rata hasil pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI x2 : rata – rata hasil pembelajaran tidak dengan model kooperatif tipe TAI
n1 : banyaknya siswa kelompok eksperimen
33
n2 : banyaknya siswa kelompok control S1 : standar deviasi sub-sampel kelompok eksperimen S2 : standar deviasi sub-sampel kelompok control S2 : varians gabungan S : simpangan baku gabungan t : uji kesamaan dua kriteria pengujiannya adalah: Terima Ho jika t(1 1
2
)
t(1 1
2
)
dimana t(1 1
2
)
didapat dari daftar distribusi t
dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang dalam daftar nyata dengan = 5%. Untuk harga – harga t lainnya Ho ditolak (Sudjana, 1996: 241).
2. Analisis Tahap Akhir a. Uji Anova Satu Jalur Anova (Anayisis of varience) merupakan bagian dari metode analisis komparatif (perbandingan) lebih dari dua rata – rata. Tujuan dari uji anova satu jalur adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata – rata. Sedangkan kegunaannya untuk menguji kemampuan generalisasi, maksudnya dari signifikansi hasil penelitian (anova satu jalur). Jika terbukti berbeda berarti kedua kelas tersebut dapat digeneralisasikan artinya data sampel dapat diwakili populasi. Anova merupakan penjabaran lebih lanjut dari uji – t (thitung) uji - t atau uji – z hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan anova satu jalur dapat melihat perbandingan lebih dari dua kelompok data, contohnya: 1)perbandingan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
34
tipe TAI (Team Assised Individualization)(x1), menggunakan model pembelajaran VARMA (Vector Auto Regresif Moving Averg)(x2). Anova lebih dikenal dengan uji – F (fisher test) sedangkan arti variansi itu berasal dari pengertian konsep ”mean square” atau kuadrat rerata (KR), rumus sistematisnya: KR
JK db
Keterangan: JK: Jumlah kuadrat (some of square) db: derajat bebas (degree of freedem) Menghitung nilai anova atau F (f Hitung) dengan rumus: Fhitung
VA KRA JK A : db A var ianant arg rup VD KRD JK D : dbD var iandalamgrup
Langkah – langkah anova satu jalur sebagai berikut: 1)
Uji atau asumsikan bahwa data masing - masing dipilih secara acak.
2)
Uji atau asumsikan bahwa data masing – masing berdistribusi normal.
3)
Uji atau asumsikan bahwa data masing – masing homogen.
4)
Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
5)
Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
6)
Buat tabel anova sebagai berikut. Nomer Responden
Variabel bebas X1
X2
X3
...
Xn
35
7)
n2
n3
...
nn
n
∑X1
∑X2
∑X3
...
∑Xn
∑X
X1
X2
X3
...
Xn
X
S12
S22
S32
...
Sn2
S2
Hitung jumlah kuadrat rata – rata dengan rumus: JK R
8)
n1
( X 1 X 2 X 3 ... X n ) n1 n2 n3 ... nn
Hitung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
X X X 2
JK A
9)
2
n1
2
2
1
n2
3
n3
X ...
2
n
nn
JK R
Hitung jumlah kuadrat kelompok dengan rumus:
JK D X 2 JK R JK A 10) Hitung derajat kebebasan rata – rata dengan rumus: DKrata – rata = 1 11) Hitung derajat kebebasan antar kelompok dengan rumus: DKA= k – 1 Dimana k = banyak kelompok 12) Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus: DKD = n - 1 13) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:
36
RK Rata rata
JK R dk R
14) Hitung rata – rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus: RK A
JK R dk A
15) Hitung rata – rata jumlah kuadart dalam kelompok dengan rumus: RK D
JK D dk D
16) Cari Fhitung dengan rumus Fhitung
RK A RK A
17) Tetapkan taraf sifnifikan (α) 18) Cari Ftabel dengan rumus Ftabel = F(1 - α)(dkA,dkB) 19) Masukkan semua nilai yang telah didapat kedalam tabel anova berikut Jumlah variasi
Jumlah kuadrat (JK)
dk
Rata – rata kuadrat (RK)
Rata – rata
JKR
1
RKR
Antar
JKA
dka
RKA
JKD
dkD
RKD
∑2
∑
kelompok Dalam kelompok Jumlah
F
Fhitung
37
20) Tentukan kriteria pengujian yaitu Jika Fhitung ≤ Ftabel maka HO diterima 21) Bandingkan FHitung dengan Ftabel 22) Buatlah kesimpulannya 23) Seandainya HO ternyata ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat diketahuipasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji t atau uji Scheffe atau uji Turkey (Husaini, 2006: 151) b. Uji 2 Peubah (t - maching) Dengan menggunakan uji 2 peubah akan diketahui dimana terdapat paling sedikit sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif tipe TAI, model pembelajaran VARMA, dan model ceramaah, sehingga didapat: 1. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 2.
Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran koperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011
3. Hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran VARMA lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran ceramaah pada materi
38
Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 c. Ketuntasan belajar Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan criteria ketuntasan belajar sebagai berikut: 1) Ketuntasan belajar individu (perseorangan) Ketuntasan belajar siswa baik kelompok control maupun kelompok ekperimen dapat dirumuskan sebagai berikut: jumlahnilaiyangdiperolehsiswa x100% jumlahnilaimaksimalseluruhnya
Apabila siswa telah menguasai sekurang – kurangnya 65% terhadap materi setiap satuan bahasan yang diajukan 2) Ketuntasan belajar klasikal Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan tuntas dengan rumus: jumlahsiswayangtuntasbelajar x100% jumlahsiswayangmengikutites
Apabila sekurang – kurangnya 85% dari siswa mencapai tingkat penguatan yang ditetapkan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian sangat perlu diadakan persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum mengadakan penelitian, antara lain: 1. Mendatangi Sekolah untuk meminta ijin kepada pihak Sekolah yaitu kepada kepala
Sekolah
untuk diperbolehkan mengadakan penelitian di Sekolah
tersebut. 2. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dengan teknik wawancara kepada guru matematika kelas VIII meliputi proses pembelajaran dikelas berlangsung, situasi, dan kondisi SMP Agus Salinm Semarang. 3. Pengambilan secara acak dengan teknik “Cluster Random Sampling“ pada tiga kelas dari seluruh siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010 / 2011. 4. Menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara acak sehingga terpilih VIIIA, VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol. 5. Pencatatan nama – nama siswa kelas VIII D beserta nilai UAS pada kelas VII pada mata pelajaran matematika.
39
40
6. Analisis data awal dimulai dari nilai UAS pada kelas VII mata pelajaran matematika SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010 / 2011. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis bahwa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki rata – rata yang sama. 7. Menentukan kelas uji coba yaitu kelas VIIIC SMP Agus Salim Semarang. 8. Persiapan perangkat sebelum pembelajaran, terdiri atas: rencana pembelajaran model kooperatif tipe TAI, rencana pembelajaran model VARMA, dan rencana pembelajaran model ceramaah, uraian materi, buku – buku, soal uji coba serta media pembelajaran
B. Hasil Uji Coba Instrumen Soal Uji instrument soal bentuk uraian dengan cara: soal try out dan penentuan instrument kompetensi dasar persamaan garis lurus. 1. Soal try-out soal try out dilakukan pada tanggal 26 November 2010 dikelas VIIIC SMP Agus Salim Semarang dengan jumlah sampel uji coba 40 siswa. Materi persamaan garis lurus yang diberikan sama dengan siswa yang menjadi sampel penelitian. 2. Penentuan instrument kompetensi dasar persamaan garis lurus Instrument soal materi persamaan garis lurus yang diujicobakan dianalisis untuk mengetahui: validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dari tiap – tiap soal serta reliabilitas dari instrument penelitian. a. Validitas soal
41
Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran 5 setelah didapatkan kemudian dikonsultasikan dengan yang dapat harga kritis r product moment dengan N = 40 untuk taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,312 Contoh no. 3: Diketahui: N = 40
∑X2 = 924
∑XY = 3113
∑Y2 = 11488
∑X = 192
(∑X)2 = 36864
∑Y = 642
(∑Y)2 = 412164
rXY
=
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
40.(3113) (192)(642) 0,589 40(924) 3686440(11488) 412164
Koefisien validitas item nomor I adalah 0,589 untuk harga kritik dari r product moment, dengan = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312 sehingga harga rxy > r
tabel
atau 0,589 > 0,312. maka butir soal no 3
dinyatakan valid. Hasil validitas terhadap 8 butir soal diperoleh 6 soal yang valid yaitu nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8 dengan rhitung = 0,589; 0,580; 0,765; 0,791; 0,810; 0,665. Dan yang tidak valid (drop) soal nomor 1 dan 2
42
b. Raliabilitas soal Perhitungan reliabilitas soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 6 hasil perhitungan dengan koefisien alpha didapat α = 0,734 karena nilai α terletak antara 0,600 r11 0,800
(0,600 < 0,734 < 0,800) maka
klasifikasinya tinggi. Oleh karena itu soal uji coba dapat dipergunakan kembali pada orang yang sama atau berbeda dalam waktu berbeda dapat menghasilkan hasil yang konstan. c. Taraf kesukaran soal Hasil perhitungan taraf kesukaran soal maka diperoleh
satu soal untuk
katagori sedang nomor 6, enam soal termasuk katagori sukar yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8. Serta satu soal katagori mudah nomor 3. Oleh karena itu soal materi persamaan garis lurus layak digunakan sebagai soal tes karena masuk dalam kurva distribusi normal. Perhitungan selengkapnya tersaji pada lampiran 7. Contoh no. 6 Diketahui: JS = 40 G = 11 P
Banyaksiswayanggagal x100% JS
P=
11 x100% 28% → katagori soal sedang 40
d. Daya pembeda soal
43
Untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.8
Kelompok bawah
Kelompok atas
X1
(X1 - ML)2
1.
0
0,033
5,588
2.
0
0,033
5
5,588
3.
0
0,033
4.
5
5,588
4.
0
0,033
5.
0
6,948
5.
0
0,033
6.
0
6,948
6.
0
0,033
7.
0
6,948
7.
1
0,669
0
6,948
8.
1
0,669
1
2,676
9.
0
0,033
4
1,860
10.
0
0,033
4
1,860
11.
0
0,033
29
53,864
Jumlah
2
1,635
X1
(X1 - MH)2
1.
5
5,588
2.
5
3.
No.
8.
D
9.
a 10. r 11. i Jumlah Rata – rata T
2,636
abel di atas diperoleh bahwa :
No.
Rata – rata
0,636
44
X1 MH 53,864
MH 2,636 ML 0,636 maka, t
2
n 11
X 2 ML 1,635 MH ML 2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(2,636 0,636) 53,864 1,635 11(111)
3,456
Dari tebel distribusi t, untuk 5% dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel = 1,72 karena t hitung t tabel yaitu 3, 456 1,72 maka daya pembeda soal nomor 8 signifikan Setelah dilakukan perhitungan daya pembeda terdapat signifikan 6 soal yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8 yang dapat dipergunakan untuk menguji tes untuk semua kelas penelitian ini. Hal ini berhubungan dengan kalayakan soal yang mampu mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal yang mudah dan sukar. Daya pembeda soal dapat dilihat di lampiran 8. Kesimpulan penggunaan hasil uji coba instrument tes dari persyaratan validitas, taraf kesukaran dan daya pembeda diperoleh 6 item soal dengan nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8 yang akan digunakan sebagai instrument penelitian dengan materi pokok persamaan garis lurus. Hasil rekapitulasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. a.
C. Tahap Pelaksanaan Penelitian Sesuai dengan pokok yang diambil dalam penelitian ini, maka penelitian ini dilakukan pada pengajaran materi pokok persamaan garis lurus .
45
1. Pelaksanaan pembelajaran sesuai materi pokok yang digunakan dalam penelitian dilaksanakan tanggal 26 November 2010 sampai dengan tanggal 27 November 2010 di SMP Agus Salim Semarang. Untuk kelompok eksperimen I menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI, kelompok eksperimen II menggunakan pembelajaran VARMA, dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran ceramaah 2. Pelaksanaan tes untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 29 November 2010 di SMP Agus Salim Semarang. Hasil belajar ini yang kemudian dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA dan siswa yang mendapat pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 tahun ajaran 2010/2011baik tidaknya hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, VARMA, dan siswa yang mendapat pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. dan efektif tidaknya pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, VARMA dan ceramaah ditinjau dari ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
D. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Awal
46
a. Uji Normalitas Uji normalitas pada sampel yang diambil pada dilakukan dengan menggunakan uji lillif dengan signifikan 5%. Kriteria uji normalitas yang digunakan sebagai berikut: Lo < L , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Lo ≥ L, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Penyajian dan perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17 dan 18. Pada kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI), Didapat Lo = 0,1032 dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak Sedangkan kelompok eksperimen II (VARMA), Didapat Lo = 0,1352 dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak Dan kelompok kontrol (ceramaah) Diketahui Lo = 0,1385 dan L = 0,1401. Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel dari kelompok eksperimen I, kelompok eksperimen II, dan kelompok kontrol berasal dari populasi berdistibusi normal. b. Uji Homoginitas Homoginitas sampel menggunakan uji Barlett. Hasil yang diperoleh pada lampiran 9 menunjukkan untuk α = 5% dengan dk = 2 didapat. Karena
2 hitung 2 0,95( 2) yaitu 2,407 < 5,99 maka hipotesis Ho = 12 2 2 32
47
diterima. Kesimpulan yang diperoleh bahwa ketiga kelompok yang digunakan untuk uji coba sampel bersifat homogen karena mempunyai varians yang sama. 2. Analisis Akhir a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes akhir (post tes) berdistribusi normal atau tidak, sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menggetahui normalitas sampel dari populasi dilakukan dengan menggunakan uji Lillifors, pada signifikan 5%. Kriteria pada normalitas ini adalah: maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Lo < L, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Lo ≥ L, maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Penyajian dan perhitungan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12. Kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI), Didapat Lo = 0,0754 dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak. Kelompok eksperimen II (VARMA), Didapat Lo = 0,1173 dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak Dan kelompok kontrol (ceramaah) Didapat Lo = 0,1055 dan L = 0,1384. Berarti Lo < L maka Ho ditolak
48
Hal ini berarti sampel dari ketiga kelompok tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homoginitas Uji
homoginitas
digunakan
untuk
mengetahui
bahwa
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol benar – benar homogen. Dari lampiran 18 diperoleh, untuk α = 5% dengan dk = 2 didapat , karena
2 hitung 20,95( 2 ) yaitu 5,618 < 5,99 maka hipotesis Ho = 12 2 2 32 diterima. Hal ini berarti ketiga kelompok bersifat homogen karena mempunyai varians yang sama. c. Uji Anova Satu Jalur (One Way Anova) Perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TAI,pembelajaran menggunakan model VARMA Analisis uji anova satu jalur tersaji dalam lampiran 14 menghasilkan F hitung = 4,02 dan F tabel pada taraf 5%, dk pembilang 2 dan dk penyebut 120 diperoleh = 3,072. Hasil perbandingan antara harga F hitung > F tabel adalah 4,02 > 3,072 maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA dan pembelajaran ceramah pada materi pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.
49
Di sini belum diketahui apakah yang berbeda itu yang mendapat pembelajaran mendapat
menggunakan
pembelajaran
TAI
dengan
menggunakan
pembelajaran
TAI
dengan
VARMA,
pembelajaran
ceramaah, atau yang mendapat pembelajaran menggunakan VARMA dengan pembelajaran ceramaah. Untuk itu diperlukan pembuktian antar dua sampel menggunakan t-test (related berpasangan). d. Uji t - test Dari lampiran 15 tentang uji t-test dimana ketentuannya thitung > ttabel dengan dk = 80 diperoleh: 1.) Pengujian pertama ttabel = 1,99 dan thitung = 2,502 dengan demikian 2,502 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dan kelompok kontrol. Jadi kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI lebih baik daripada yang mendapat pembelajaran ceramaah. 2.) Pengujian kedua ttabel = 1,99 dan thitung = 2,590 dengan demikian 2,590 > 1,99 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen II dan kelompok kontrol. Jadi kesimpulannya bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran VARMA lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran ceramaah. 3.) Pengujian ketiga dengan ttabel = 1,99 dan thitung = 0,275 dengan demikian 0,275 < 1,99 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen I dan
50
kelompok eksperimen II. Jadi kesimpulannya hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran TAI dan pembelajaran VARMA sama – sama baik. e. Ketunasan belajar Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang dapat menuntaskan belajarnya dapat dilihat pada lampiran 16. Dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok eksperimen I (kooperatif tipe TAI) yang tuntas adalah 31 orang dengan persentase 75,61% dan nilai rata-rata 77,68. Dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok eksperimen II (VARMA) yang tuntas ada 34 orang dengan persentase 82,92% dan nilai rata-rata 76,95. Sedangkan dari lampiran 16 dapat dilihat bahwa banyaknya siswa dari kelompok kontrol yang tuntas ada 33 orang dengan persentase 80,48% dan nilai rata-rata 71,22. Ketiganya mempunyai kriteria ketuntasan belajar yang sama yaitu ketuntasan secara individu ≥ 65%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen II (VARMA) lebih baik dibandingkan dengan kelompok eksperimen II (TAI) dan kelompok kontrol (ceramaah). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaan 2010/2011.
51
E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data seperti yang telah diuraikan di atas hasil penelitian menunjukkan kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama, yaitu setelah diadakan uji normalitas dan uji homogenitas pada data awal nilai ulangan siswa pada materi bangun ruang yang menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan varians. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata – rata menunjukkan bahwa kedua kelompok sampel mempunyai kesepadanan atau kedudukannya setara. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10, 11, 12, 13, 14, 15 Hasil dari tes hasil belajar ketiga kelas dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji anova. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 17, 18 dan 19. Dari perhitungan uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas berdistibusi normal dan tidak ada perbedaan varians atau kedua kelas tersebut homogen.serta ditunjukkan bahwa Fhitung = 4,02 dan F tabel = 3,072. Karena Fhitung > F
tabel
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ho
ditolak maka kesimpulannya terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat
pembelajaran
kooperatif
tipe
TAI,
pembelajaran
VARMA,
pembelajaran ceramaah pada materi pokok persamaan garisa lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Setelah dilakukan pembuktian dengan uji t tersebut diperoleh:
52
(1) Nilai t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah. (2) Nilai t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan
yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan
menggunakan VARMA lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah. (3) Nilai t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI maupun VARMA sama – sama baik. Sedangkan untuk ketuntasan belajar kelompok eksperimen 1(kooperatif tipe TAI) lebih banyak siswa yang tuntas belajarnya yaitu 31 orang dengan nilai rata – rata 77,68, kelompok eksperimen II (VARMA) siswa yang tuntas ada 34 orang dengan nilai rata – rata 76,95, kelompok kontrol (Ceramaah) yang tuntas belajarnya adalah 33 orang dengan persentase 71,22. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah ditinjau dari ketuntasan belajar pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Dimungkinkan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi antara lain:
53
1. Dalam pelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI guru berfungsi sebagai mediator dan fasilitator yang menyediakan fasilitas dan situasi pendukung, sedangkan siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkannya sendiri sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna. 2. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI sswa dikelompokkan secara heterogen sehingga antara siswa dengan siswa saling membantu dalam prses pembelajaran. Sedangkan proses pembelajaranVARMA menyampaikan pelajaran dengan cara berbicara diawal pelajaan, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Siswa hanya mendengar dan membuat catatan sehingga siswa cenderung enerima dan sulit mngembangkan konsep yang telah diperolehnya yang akibatnya siswa kurang menguasai materi yang diberikan. Selain itu siswa menjadi terpaku dengan pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai jawaban satu – satunya jawaban yang benar. Adapun kesulitan - kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam menerapkan pembelajaran VARMA antara lain: 1. Ada beberapa siswa kurang tertarik dengan penyampaian materi yang hanya transfer rumus dan penjelasan tanpa praktek. 2. Sebagian siswa masih ada yang tidak bisa menerima kehadiran peneliti sebagai pengganti guru matematikanya, sehingga cenderung acuh. Pengambilan taraf signifikan 5% dalam penelitian ini menunjukkan penarikan kesimpulan kemungkinan salah 5%. Dengan kata lain kesimpulan tersebut 95% dapat dipercaya. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
54
TAI memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan pengajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus pada siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang.
BAB V PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanaakan pada tanggal 29 November 2010 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran VARMA, pembelajaran ceramaah pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII SMP Agus Salim Semarang tahun ajaran 2010/2011 Pada analisis hasil akhir dengan Uji Anova Satu Jalur diperoleh F hitung = 4,02 dan Ftabel = 3,072. Karena Fhitung > Ftabel, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar
antara
siswa
yang
mendapatkan
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran TAI, pembelajaran VARMA dan pembelajaran ceramah pada materi pokok perasamaan garis lurus siswa kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang. Perbedaan lebih terlihat dengan menggunakan analisis uji t – test dengan hasil sebagai berikut: (1)t1= 2,502 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan. Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah. (2)t2= 2,590 > ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan VARMA lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran Ceramaah.
55
56
(3)t3= 0,275< ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan . Dimana hasil belajar dengan menggunakan kooperatif tipe TAI maupun VARMA sama – sama baik . Sedangkan kriteria ketuntasan, kelompok eksperimen juga lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan VARMA lebih efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Sedangkan dilihat dari nilai rata – rata individu pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran VARMA maupun ceramaah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang tahun pelajaan 2010/2011. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe TAI lebih baik dibandingkan dengan menggunakan VARMA, dan ceramaah. Saran Dari hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Karena pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dan VARMA memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa, maka hendaknya guru mampu menerapkan pembelajaran dengan model tersebut dalam proses belajar mengajar. 2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran yang tepat dan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dikelas. 3. Agar siswa lebih bersemangat dalam saat pembelajaran, hendaknya guru lebih meningkatkan motivasi yang dimiliki oleh siswa misalny acara yang paling sering
57
digunakan adalah pemberian nilai tambahan untuk siswa yang telah berani mengemukakan pendapatnya. 4. Agar lebih antusias atau semangat terhadap pelajaran matematika disamping memilih model yang tepat, guru juga harus bisa memilih model yang kreatif dan menyenangkan supaya siswa tidak bosan dalam menerima pelajaran. 5. Guru harus mengerti tingkat pemahaman siswa khususnya dalam pelajran matematika supaya lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran matematika.
Lampiran 1 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
DAFTAR NILAI HASIL TES UJI COBA NAMA KODE ADITYA YUSUF KURNIAWAN UC-01 AHMAD FAIZIN UC-02 AHMAD SOLEH MUGHOFIR UC-03 ALY SYAMSUDIN UC-04 ANA EKA SAPUTRI UC-05 ARIF MUDIANSYAH UC-06 ARIF SUMARDIONO UC-07 ARYA TRI PRASETYO UC-08 DANANG FIRMANSYAH UC-09 FEBRIANTO UC-10 HABIB MAULANA UC-11 HANDIKA PRATAMA UC-12 HANIKA GUNTUR CAKRABUANA UC-13 IIN UNDIRO WATRI UC-14 IMAM MARMO HIDAYAT UC-15 KODRI SETIYAWAN UC-16 LINARA LAMTIUR VLIEN UC-17 LUCKY SARTIKA DEWI UC-18 LUKMAN HANAFI UC-19 MALIK PRIHANDIKA UC-20 MEGA NOVITA UC-21 MOCHAMMAD RISNALDI UC-22 MONDYA KATON MAHARDIKA UC-23 NANANG NUGROHO UC-24 NOR ROMADON UC-25 ONGKY REYNALDI UC-26 PANCA NOVITA SARI UC-27 PRADHANA BAYU ANGGORO UC-28 REINDA BAWONO AJI UC-29 RIKE YUNI ARDELIA UC-30 RIKY YOHAN UC-31 RINDU MITRA HAQIQI UC-32 RISKI HARMANTO UC-33 RYAN SAIFI RUSDI UC-34 TRI LESTARI UC-35 TRI PURWANTO UC-36 TRIYANTO NUR HIDAYAT UC-37 VICA FITRIANA UC-38 VITA ISNAINI AGUSTINA UC-39 YUNITA MARIA PANDANWANGI UC-40
NILAI 7,75 7,5 7,25 7 6 5,25 5 4,5 4,5 4,25 4,25 4,25 4,25 4 4 4 4 4 4 3,75 3,75 3,75 3,5 3,5 3,5 3,25 3,25 3 3 3 3 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,75 2,5
lampiran 2
UC-21 UC-40 UC-39 UC-17 UC-11 UC-18 UC-37 UC-3 UC-15 UC-4 UC-5 UC-7 UC-9 UC-33 UC-34 UC-26 UC-30 UC-1 UC-10 UC-2 UC-22 UC-32 UC-16 UC-27 UC-20 UC-13 UC-36 UC-25 UC-28 UC-29 UC-38 UC-6 UC-8 UC-12 UC-19 UC-23 UC-24 UC-31
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 0 5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Skor Yang Diperoleh 3 4 5 5 3 5 5 2 5 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 0 3 5 2 3 5 2 1 5 1 2 5 1 1 5 1 1 5 1 1 5 2 2 5 0 2 5 2 2 4 0 3 5 0 3 5 3 2 5 1 2 5 3 1 5 2 1 5 0 2 5 1 2 5 0 2 5 0 2 5 0 2 5 0 2 4 0 2 5 0 2 5 0 1 2 2 2 5 3 0 5 0 1 5 0 1 4 0 2 5 0 0 3 1 1 5 1 1
39
UC-35
2
1
5
0
2
1
0
0
11
121
40
UC-14
1
1
5
0
1
1
1
0
10
Validitas
TABEL TABULASI HASIL TES UJI COBA INSTRUMEN
∑x
65
39
192
42
77
120
61
46
642
100 1148 8
(∑x)2
4225
1521
36864
1764
5929
14400
3721
2116
No
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
6 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 2 3 3 1 1 3 0 2 3 3 2 3 1
7 5 5 5 5 2 5 3 3 2 1 1 1 1 0 1 0 2 0 1 0 1 1 2 1 3 2 0 1 1 1 0 0 2 0 0 1 0 1
8 5 5 5 5 0 0 0 0 1 4 4 4 0 3 0 3 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Y
Y2
31 30 29 28 24 21 20 18 18 17 17 17 17 16 16 16 16 16 16 15 15 15 14 14 14 13 13 12 12 12 12 11 11 11 11 11 11 11
961 900 841 784 576 441 400 324 324 289 289 289 289 256 256 256 256 256 256 225 225 225 196 196 196 169 169 144 144 144 144 121 121 121 121 121 121 121
Reliabilitas daya pembeda
∑xy rxy rtabel Kriteria Var vartotal rhitung N Ket ∑x1 ∑x2 MH ML
1051 0,067
652 0,155
3113 0,589
Drop 0,284
Drop 0,599
valid 0,06
19 13 1,727 1,455
13 10 1,182 0,107
55 49 5 0,455
∑x12
2,187
17,635
0
∑x22
4,727 1,088 1,72 Tdk Sign 39 40 98% Sukar
0,906 0,664 1,72 Tdk Sign 39 40 98% sukar
10,727 1,747 1,72
thitung ttabel
Kesukaran
Ket Gagal N P Kriteria
815 1412 0,580 0,765 0,312 valid valid 1,248 1,119 29,598 0,734 8 reliabel 20 30 7 12 1,818 2,727 0,165 0,248 20,18 9,635 7 10,54 4,906 2,76 3,423 1,72 1,72
2157 0,791
1255 0,810
990 0,665
valid 1,8
valid valid 2,449 3,027
50 20 4,545 0,413
37 6 3,364 0,306
6,727
28,54
11,635 6,667 1,72
4,727 6,062 1,72
29 2 2,636 0,240 53,86 4 1,635 3,456 1,72
Sign
Sign
Sign
Sign
Sign
Sign
1 40 3% mudah
34 40 85% sukar
31 40 78% sukar
11 40 28% Sedang
32 40 80% sukar
31 40 78% sukar
Lampiran 3 TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES UJI COBA
Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
∑x
∑x2
(∑x)2
∑xy
∑y
∑y2
(∑y)2
65 39 192 42 77 120 61 46
119 61 961 94 194 441 191 175
4225 1521 36864 1764 5929 14400 3721 2116
1051 652 3113 815 1412 2157 1255 990
642
11488
412164
Lampiran 4
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 19 1,727 2,187
2 1 1 1 0 5 1 0 1 1 1 1 13 1,182 17,635
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5 0
UC-26 UC-38 UC-6 UC-8 UC-12 UC-19 UC-23 UC-24 UC-31 UC-35 UC-14 ∑x2 ML ∑x22
3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 16 1,455 4,727
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0,909 0,906
5 2 5 5 5 4 5 3 5 5 5 49 4,455 10,727
Skor Yang Diperoleh 4 5 6 3 5 5 2 5 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 0 3 5 2 3 5 2 1 4 1 2 5 1 1 3 1 1 3 20 30 50 1,818 2,727 4,545 9,635 20,187 6,727 0 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 7 0,636 10,54
1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 1 12 1,091 4,906
1 3 0 2 3 3 2 3 1 1 1 20 1,818 11,635
7 5 5 5 5 2 5 3 3 2 1 1 37 3,364 28,54
8 5 5 5 5 0 0 0 0 1 4 4 29 2,636 53,864
1 0 0 2 0 0 1 0 1 0 1 6 0,545 4,727
0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 0,182 1,635
Y
Y2
31 30 29 28 24 21 20 18 18 17 17
961 900 841 784 576 441 400 324 324 289 289
12 12 11 11 11 11 11 11 11 11 10
144 144 121 121 121 121 121 121 121 121 100
Kelompok bawah
Kode Siswa UC-21 UC-40 UC-39 UC-17 UC-11 UC-18 UC-37 UC-3 UC-15 UC-4 UC-5 ∑x1 MH ∑x12
Kelompok atas
TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA
Tabel bantu uji instrunem penelitian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. ∑X2
X12 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 9 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 117
X22 1 1 1 0 25 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 62
X32 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 16 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 4 25 25 4 25 25 25 16 25 9 25 25 25 924
TABEL X2 X42 X52 9 25 4 25 9 9 9 9 4 9 0 9 4 9 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 0 4 4 4 0 9 0 9 9 4 1 4 9 1 4 1 0 4 1 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 1 4 4 9 0 0 1 0 1 0 4 0 0 1 1 1 1 0 4 0 1 94 193
X62 25 25 25 25 25 25 25 16 25 9 9 9 16 9 9 9 9 9 16 9 9 9 1 9 4 4 9 9 1 1 9 0 4 9 9 4 9 1 1 1 432
X72 25 25 25 25 4 25 9 9 4 1 1 1 1 0 1 0 4 0 1 0 1 1 4 1 9 4 0 1 1 1 0 0 4 0 0 1 0 1 0 1 191
X82 25 25 25 25 0 0 0 0 1 16 16 16 0 9 0 9 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 174
TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. ∑XY
X1Y 62 60 58 56 48 42 40 36 18 17 17 17 34 32 32 32 32 32 16 30 30 30 14 14 28 26 26 12 12 36 24 22 11 11 11 11 11 11 22 10 1051
X2Y 31 30 29 0 120 21 0 18 18 17 17 17 17 16 16 16 16 16 16 15 15 15 14 14 0 0 13 12 12 12 12 11 0 11 11 11 11 11 11 10 652
X3Y 155 150 145 140 120 105 100 90 90 85 85 85 85 80 80 64 80 80 80 75 75 75 70 70 70 65 65 48 60 60 24 55 55 55 44 55 33 55 55 50 3113
X.Y X4Y X5Y 93 155 60 150 87 87 84 84 48 72 0 63 40 60 36 18 18 36 17 17 17 17 17 17 34 34 0 32 32 32 0 48 0 48 48 32 16 32 45 15 30 15 0 30 14 28 0 28 0 28 0 26 0 26 0 24 0 24 0 12 24 24 33 0 0 11 0 11 0 22 0 0 11 11 11 11 0 22 0 10 815 1412
X6Y 155 150 140 140 120 105 100 72 90 51 51 51 68 48 48 48 48 48 64 45 45 45 14 42 28 26 39 36 12 12 36 0 22 33 33 22 33 11 11 10 2157
X7Y 155 150 140 140 48 105 60 54 36 17 17 17 17 0 16 0 32 0 16 0 15 15 28 14 42 26 0 12 12 12 0 0 22 0 0 11 0 11 0 10 1255
X 8Y 155 150 140 140 0 0 0 0 18 68 68 68 0 48 0 48 0 0 16 0 0 15 14 14 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 11 11 0 0 0 990
Lampiran 5 PERHITUNGAN VALIDITAS PADA TES UJI COBA Rumus:
rXY
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
Kriteria: Apabila rhitung rtabel , maka butir soal tersebut valid. Perhitungan:
Butir 1 Diketahui: N = 40
∑X2 = 117
∑XY = 1051
∑Y2 = 11488
∑X = 65
(∑X)2 = 4225
∑Y = 642
(∑Y)2 = 412164
rXY
=
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
40.(1051) (65)(642) 0,067 40(117) 422540(11488) 412164
Koefisien validitas item nomor I adalah 0,067 untuk harga kritik dari r product moment, dengan = 5% dan N = 40. maka diperoleh rtabel = 0,312 sehingga harga rxy < r tabel atau 0,067 < 0,312. maka butir soal no 1 dinyatakan drop (tidak valid).
Lampiran 6 PERHITUNGAN RELIABILITAS PADA TES UJI COBA Rumus: 2 Y Y2 i k 2 N r11 dengan σ t 1 2 k 1 N t
2
Kriteria: Apabila rhitung rtabel , maka instrument tersebut reliabel. Perhitungan: Diketahui: N = 40 ∑X12 = 117
(∑X1)2 = 4225
∑X22 = 62
(∑X2)2 = 1521
∑X32 = 924
(∑X3)2 = 36864
∑X42 = 94
(∑X4)2 = 1764
∑X52 = 193
(∑X5)2 = 5929
∑X62 = 432
(∑X6)2 = 14400
∑X72 = 191
(∑X7)2 = 3721
∑X82 = 174
(∑X8)2 = 2116
(∑Y)2 = 412164
(∑Y2) = 11488
X1 2
1 2
( X 1 ) 2
N
N
4225 40 0,284 40
117
X2 2
2 2
3
4 2
5 2
6 2
X3
2
X
2 4
2
( X 3 ) 2 N
( X 4 ) 2 N
N
X
2 5
( X 5 ) 2 N
N
X
2 6
( X 6 ) 2 N
N
X7
( X 7 ) 2 N
N
X8 2
8
N
2
7
N
N 2
2
( X 2 ) 2
( X 8 ) 2 N
N
1521 40 0,599 40
62
36864 40 0,06 40
924
1764 40 1,248 40
94
5929 40 1,119 40
193
14400 40 1,8 40
432
3721 40 2,45 40
191
2116 40 3,027 40
174
b 1 2 3 4 5 6 7 8 2
2
2
2
2
2
2
2
2
= 0,284 + 0,599 + 0,06 + 1,248 + 1,119 + 1,8 + 2,449 + 3,027 = 10,586
t 2
r11
Y 2
( Y ) 2
N
N
412164 40 29,598 40
11488
2 n b 8 10,586 1 2 1 1,143.0,642 0,734 (n 1) t (8 1) 29,598
Karena harga r11 terletak pada selang 0,600 r11 0,800 sehingga didapat 0,600 < 0,734 < 0,800, maka tingkat reliabiltas termasuk tinggi.
Lampiran 7 PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN PADA TES UJI COBA Rumus:
P
Banyaksiswayanggagal x100% JS
Kriteria: 0%
: soal mudah
27% P≤72%
: soal sedang
72%
: soal sukar
Perhitungan: No.
G
JS
P
Keterangan soal
1.
39
40
98%
Sukar
2.
39
40
98%
Sukar
3.
1
40
3%
Mudah
4.
34
40
85%
Sukar
5.
31
40
78%
Sukar
6.
11
40
28%
Sedang
7.
32
40
80%
Sukar
8.
31
40
78%
Sukar
Lampiran 8 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL PADA TES UJI COBA Rumus:
t
MH ML X a X b ni ni 1 2
2
Kriteria: Butir soal mempunyai daya beda yang signifikan jika t hitung t tabel Perhitungan: Tabel 1: Tabel 1 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi ) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.1 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 2 0,075 2. 2 0,075 3. 2 0,075 4. 2 0,075 5. 2 0,075 6. 2 0,075 7. 2 0,075 8. 2 0,075 9. 1 0,529 10. 1 0,529 11. 1 0,529 Jumlah 19 2,187 Rata – rata 1,727
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 3 2,387 2. 2 0,297 3. 2 0,297 4. 1 0,207 5. 1 0,207 6. 1 0,207 7. 1 0,207 8. 1 0,207 9. 1 0,207 10. 2 0,297 11. 1 0,207 Jumlah 16 4,727 Rata – rata 1,455
Dari Tabel 1 di atas diperoleh bahwa :
MH 1,727
X1 MH 2,187
ML 1,455
X 2 ML 4,727 MH ML
maka, t
n 11
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(1,727 1,455) 2,187 4,727 11(111)
1,088 Dari tebel distribusi t, untuk
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
1,72 karena t hitung t tabel yaitu 1,088 1,72 maka daya pembeda soal nomor 1 tidak signifikan Tabel 2: Tabel 2 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.2 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 1 0,033 2. 1 0,033 3. 1 0,033 4. 0 1,397 5. 5 14,577 6. 1 0,033 7. 0 1,397 8. 1 0,033 9. 1 0,033 10. 1 0,033 11. 1 0,033 Jumlah 13 17,635 Rata – rata 1,182
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 1 0,008 2. 1 0,008 3. 1 0,008 4. 0 0,826 5. 1 0,008 6. 1 0,008 7. 1 0,008 8. 1 0,008 9. 1 0,008 10. 1 0,008 11. 1 0,008 Jumlah 10 0,906 Rata – rata 0,909
Dari Tabel 2 di atas diperoleh bahwa :
MH 1,182
X1 MH 17,635
ML 0,909
X 2 ML 0,906 MH ML
maka, t
n 11
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(1,182 0,909) 2,187 4,727 11(111)
0,664 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 0,664 1,72 maka daya pembeda soal nomor 2 tidak
signifikan Tabel 3: Tabel 3 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.3 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 5 0 2. 5 0 3. 5 0 4. 5 0 5. 5 0 6. 5 0 7. 5 0 8. 5 0 9. 5 0 10. 5 0 11. 5 0 Jumlah 55 0 Rata – rata 5
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 5 0,297 2. 2 6,027 3. 5 0,297 4. 5 0,297 5. 5 0,297 6. 4 0,207 7. 5 0,297 8. 3 2,117 9. 5 0,297 10. 5 0,297 11. 5 0,297 Jumlah 49 10,727 Rata – rata 1,455
Dari Tabel 3 di atas diperoleh bahwa :
X1 MH 0 n 11
MH 5
2
X 2 ML 10,727 MH ML
ML 4,455 maka, t
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(5 4,455) 010,727 11(111)
1,747 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena
t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 1, 747 1,72 maka daya pembeda soal nomor 3
signifikan Tabel 4: Tabel 4 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.4 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 3 1,397 2. 2 0,033 3. 3 1,397 4. 3 1,397 5. 2 0,033 6. 0 3,305 7. 2 0,033 8. 2 0,033 9. 1 0,669 10. 1 0,669 11. 1 0,669 Jumlah 20 9,635 Rata – rata 1,818
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 0 0,404 2. 2 1,860 3. 3 5,588 4. 0 0,404 5. 0 0,404 6. 0 0,404 7. 0 0,404 8. 1 0,132 9. 1 0,132 10. 0 0,404 11. 0 0,404 Jumlah 7 10,54 Rata – rata 0,636
Dari Tabel 4 di atas diperoleh bahwa :
MH 1,818
X1 MH 9,635
ML 0,636
X 2 ML 10,54 MH ML
maka, t
n 11
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(1,8180,636) 9,63510,54 11(111)
2,67 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 2,76 1,72 maka daya pembeda soal nomor 4 signifikan
Tabel 5: Tabel 5 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.5 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 5 5,167 2. 5 5,167 3. 3 0,075 4. 3 0,075 5. 3 0,075 6. 3 0,075 7. 3 0,075 8. 1 2,983 9. 2 0,529 10. 1 2,983 11. 1 2,983 Jumlah 30 20,187 Rata – rata 2,727 Dari Tabel 5 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 1 0,008 2. 2 0,826 3. 0 1,190 4. 1 0,008 5. 1 0,008 6. 2 0,826 7. 0 1,190 8. 1 0,008 9. 1 0,008 10. 2 0,826 11. 1 0,008 Jumlah 12 4,906 Rata – rata 1,091
X1 MH 20,187
MH 2,727
X 2 ML 4,906 MH ML
ML 1,091 maka, t
n 11
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(2,727 1,091) 20,187 4,906 11(111)
3,423 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena
t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 3, 423 1,72 maka daya pembeda soal nomor 5
signifikan Tabel 6: Tabel 6 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.6 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 5 0,207 2. 5 0,207 3. 5 0,207 4. 5 0,207 5. 5 0,207 6. 5 0,207 7. 5 0,207 8. 4 0,297 9. 5 0,207 10. 3 2,387 11. 3 2,387 Jumlah 50 6,727 Rata – rata 4,545 Dari Tabel 6 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 1 0,404 2. 3 1,860 3. 0 5,588 4. 2 0,404 5. 3 0,404 6. 3 0,404 7. 2 0,404 8. 3 0,132 9. 1 0,132 10. 1 0,404 11. 1 0,404 Jumlah 20 11,635 Rata – rata 1,818
X1 MH 6,727
MH 4,545
X 2 ML 11,635 MH ML
ML 1,818 maka, t
n 11
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(4,5451,818) 6,727 11,635 11(111)
6,667 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena
t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 6,667 1,72 maka daya pembeda soal nomor 6
signifikan Tabel 7: Tabel 7 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.7 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 5 2,676 2. 5 2,676 3. 5 2,676 4. 5 2,676 5. 2 1,860 6. 5 2,676 7. 3 0,132 8. 3 0,132 9. 2 1,860 10. 1 5,588 11. 1 5,588 Jumlah 37 28,54 Rata – rata 3,364 Dari Tabel 7 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 1 0,207 2. 0 0,297 3. 0 0,297 4. 2 2,117 5. 0 0,297 6. 0 0,297 7. 1 0,207 8. 0 0,297 9. 1 0,207 10. 0 0,297 11. 1 0,207 Jumlah 6 4,727 Rata – rata 0,545
MH 3,364
X1 MH 28,54
ML 0,545
X 2 ML 4,727 MH ML
maka, t
n 11
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(3,364 0,545) 28,54 4,727 11(111)
6,062 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena
t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 6,062 1,72 maka daya pembeda soal nomor 7
signifikan Tabel 8: Tabel 8 untuk mencari rata-rata dan jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas (kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi) dan kelompok bawah (kelompok siswa yang memperoleh skor terendah) soal no.8 Kelompok atas No. X1 (X1 - MH)2 1. 5 5,588 2. 5 5,588 3. 5 5,588 4. 5 5,588 5. 0 6,948 6. 0 6,948 7. 0 6,948 8. 0 6,948 9. 1 2,676 10. 4 1,860 11. 4 1,860 Jumlah 29 53,864 Rata – rata 2,636 Dari Tabel 8 di atas diperoleh bahwa :
Kelompok bawah No. X1 (X1 - ML)2 1. 0 0,033 2. 0 0,033 3. 0 0,033 4. 0 0,033 5. 0 0,033 6. 0 0,033 7. 1 0,669 8. 1 0,669 9. 0 0,033 10. 0 0,033 11. 0 0,033 Jumlah 2 1,635 Rata – rata 0,636
X1 MH 53,864
MH 2,636
n 11
X 2 ML 1,635 MH ML
ML 0,636 maka, t
2
2
x1 x 2 n i n i 1 2
2
(2,636 0,636) 53,864 1,635 11(111)
3,456 Dari tebel distribusi t, untuk 1,72 karena signifikan
t
hitung
5%
dk = (11 – 1) + (11 – 1) = 20 diperoleh t tabel =
t tabel yaitu 3, 456 1,72 maka daya pembeda soal nomor 8
Lampiran 8. a Penentuan butir soal yang digunakan No.item
Validitas
Tingkat kesukaran
Daya pembeda
Keterangan
1.
Drop
Sukar
Tidak signifikan
Tidak dipakai
2.
Drop
Sukar
Tidak signifikan
Tidak dipakai
3.
Valid
Mudah
Signifikan
Dipakai
4.
Valid
Sukar
Signifikan
Dipakai
5.
Valid
Sukar
Signifikan
Dipakai
6.
Valid
Sedang
Signifikan
Dipakai
7.
Valid
Sukar
Signifikan
Dipakai
8.
Valid
Sukar
Signifikan
Dipakai
.
Lampiran 9 DAFTAR NAMA KELAS SAMPEL Kelas Eksperimem model kooperatif tipe TAI
Kelas Eksperimen model VARMA
No
Kode
Nama siswa
No
Kode
Nama siswa
1.
A-01
ABDUL AZIZ KAP. LAUT
1.
B-01
ADEK SETIYATNO
2.
A-02
ADE AGUNG WIBOWO
2.
B-02
ADITYA NURULHUDA
3.
A-03
AGINSARA AYUNING AGUNG
3.
B-03
AGUS YONGKI SETIAWAN
4.
A-04
AGUSTI TOPAZ PRANADA
4.
B-04
AHMAD RIFQI AINULYAQIN
5.
A-05
AHMAD KHOERUDIN
5.
B-05
AJI MUTIARA ABIDIN
6.
A-06
AINUN APRILIANA
6.
B-06
ANA SARI
7.
A-07
AISYAH AINUN ISROURROHMAH
7.
B-07
ANDRATMAJA TIRTA PALGUNA
8.
A-08
AJI FAJAR NUGROHO
8.
B-08
BAGAS RISKI YUNIAR
9.
A-09
ANGGA WIBOWO
9.
B-09
BAGUS FIRDAUS ALFALAH
10.
A-10
ANJAS SAPUTRA
10.
B-10
DANI FATAKHI
11.
A-11
ARIF RAMANG DARMAWAN
11.
B-11
DANU NUGROHO
12.
A-12
DAMARJATI WICAKSANA
12.
B-12
DEVI NOVIA
13.
A-13
DENI IRAWAN
13.
B-13
DEWI AGUSTINA
14.
A-14
DESIANA DIYAH NOVITASARI
14.
B-14
DIMAS HERNOWO SAPUTRO
15.
A-15
DWI PORYANTI
15.
B-15
DIMAS PUJIARTO NUGROHO
16.
A-16
FAISAL ARDINSYAH
16.
B-16
FAHRIZAL BHAKTI RAMADHAN
17.
A-17
IIS NUR LAELA SARI
17.
B-17
FAJAR ADI SUSANTO
18.
A-18
INNA SATUTI INTAN CAHYA P
18.
B-18
FERA SAMUDRA
19.
A-19
IRFAN IBNU FAHMI
19.
B-19
FITRI NUR LAILI
20.
A-20
IRFAN NUGROHO
20.
B-20
GISKA PUTRA PRATAMA
21.
A-21
KARTIKA DWI WIDIASTUTI
21.
B-21
INAYA TIARA KUSUMA
22.
A-22
KHABUL BUDI HANDONO
22.
B-22
INDAH WAHYU LESTARI
23.
A-23
KHARISMA FAWZIA
23.
B-23
ISNAENIDINA ARDIYANI
24.
A-24
KHARISMA TIAS IZAKY
24.
B-24
IQBAL AZHAR
25.
A-25
LAELA
25.
B-25
JOKO MULYONO
26.
A-26
MISBACHUL CHOIR
26.
B-26
LUTFI ADIGUNO
27.
A-27
MUHAMAD LUTFIL KHAKIM
27.
B-27
MUHAMMAD KHORUDDIN
28.
A-28
NENENG KHOERUNNISA
28.
B-28
MUHAMMAD HABIB HISBULLAH
29.
A-29
NISSA NUR AULLYA
29.
B-29
NOVITASARI
30.
A-30
NOVITA SARI
30.
B-30
OCTAVIANA EKA PUTRI
31.
A-31
OCTAVIA WULANDARI
31.
B-31
PANJI ASMORO WIBOWO
32.
A-32
POPI PUSPITASARI
32.
B-32
PATER LUIS MEGA NANDA
33.
A-33
RENALDI TYASDIANTO
33.
B-33
PRABELLA YUNISTIA
34.
A-34
RICKY AJI SETIAWAN
34.
B-34
SARI ALFAIDAH
35.
A-35
RIVO ARDIANTO
35.
B-35
SELLA ANJARISMA
36.
A-36
RIZKY WAHYU NUGROHO
36.
B-36
SEPTIAN AAN GITA PRATAMA
37.
A-37
SATRIA ADI PURNAMA
37.
B-37
SRI UTAMI
38.
A-38
SRIYANI INDAH PERTIWI
38.
B-38
SRI UTAMI RETNO NENGSEH
39.
A-39
TYAS INDAH PRATIWI
39.
B-39
SUSILAWATI
40.
A-40
VALENTICO PARDINATA
40.
B-40
UDIN SISWANTO SARI
41.
A-41
YUNO TRI WIDIANTO
41.
B-41
YUDI ADI WIBOWO
1
DAFTAR NAMA KELAS KONTROL NAMA KODE AHMAD HIJRIYANTO K – 01
2
AHMAD LATIF
K – 02
3
AJFA AINUN NIZA
K – 03
4
ANGGUN SUPRIYONO
K – 04
5
ANINDIA AVIB SAFITRI
K – 05
6
ANISA PUTRI DAMAYANTI
K – 06
7
ANJAR KENANG MAULANA
K – 07
8
ANNAS PRIKOLIDA
K – 08
9
ARDHIAN PUTRA PERDANA
K – 09
10
ARDI BAYU AJI SURYA
K – 10
11
ARDI WAHYU ARYANTO
K – 11
12
AVIN SETYABUDI
K – 12
13
BAGAS PRAKOSO
K – 13
14
BELLA KRYSTAL
K – 14
15
DANANG ARIF WIJANARKO
K – 15
16
DAVID PRASETYO
K – 16
17
DESY KURNIASIH
K – 17
18
DITA JULIA RESKI
K – 18
19
DONI MUCHAMAD ARIFIN
K – 19
20
DONI SETIAWAN PRATAMA
K – 20
21
EKO SUGI WIDIANTORO
K – 21
22
ELIN OKA LIVIA
K – 22
23
IBNU HERMAWAN
K – 23
24
ISNAENI DYAH HABSARI
K – 24
25
IVAN BUDI ANNUR
K – 25
26
KURNIA MAHFIROH
K – 26
27
MAULANA HARFIAN SARWONO
K – 27
28
MAY PRASETYO SANTOSO
K – 28
29
METRI SETYANING BUDI
K – 29
30
NITA SETIAWATI
K – 30
31
RENDY ANGGA MAHARDIKA
K – 31
32
RICKY PADOVANO
K – 32
33
RIFANDRIYANTO
K – 33
34
ROHMAD EFENDI
K – 34
NO
35
RONY SUSENO
K – 35
36
SYU’RINA MUTIA AGUSTIN
K – 36
37
TIKA AYU ANANDA
K – 37
38
TIRA ANGGITA ARUM SARI
K – 38
39
UVAERA KAMILIA KHANSA
K – 39
40
WIDIA SUMEKAR HUNINGTIAS
K – 40
41
YOGA WAHYU PRASETYO
K – 41
Lampiran 10 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PADA KELOMPOK EKSPERIMEN (SEBELUM PERLAKUAN)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kode A - 01 A - 02 A - 03 A - 04 A - 05 A - 06 A - 07 A - 08 A - 09 A - 10 A - 11 A - 12 A - 13 A - 14 A - 15 A - 16 A - 17 A - 18 A - 19 A - 20 A - 21 A - 22 A - 23 A - 24 A - 25 A - 26 A - 27 A - 28 A - 29 A - 30 A - 31 A - 32 A - 33 A - 34 A - 35 A - 36 A - 37 A - 38 A - 39 A - 40
xe 6.5 7 7 6.5 5 5 6 8 6.5 6 6 7.5 5 5 6.5 4 5.5 5 7.5 6.5 7 7.5 6.5 8 8 8 6.5 6.5 6.5 6 7 6 5.5 5.5 5 7 7,5 7 4 5.5
xe 2 42.25 49 49 42.25 25 25 36 64 42.25 36 36 56.25 25 25 42.25 16 30.25 25 56.25 42.25 49 56.25 42.25 64 64 64 42.25 42.25 42.25 36 49 36 30.25 30.25 25 49 56,25 49 16 30.25
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kode B – 01 B – 02 B – 03 B – 04 B – 05 B – 06 B – 07 B – 08 B – 09 B – 10 B – 11 B – 12 B – 13 B – 14 B – 15 B – 16 B – 17 B – 18 B – 19 B – 20 B – 21 B – 22 B – 23 B – 24 B – 25 B – 26 B – 27 B – 28 B – 29 B – 30 B – 31 B – 32 B – 33 B – 34 B – 35 B – 36 B – 37 B – 38 B – 39 B – 40
xk 4.5 4.5 5 6 5.5 7.5 7.5 5.5 5 8 6.5 6.5 6.5 6.5 6 6 6.5 4.5 5 7 4.5 6 5 5 5.5 5 6 6.5 5.5 6 5.5 5.5 5 7 5.5 5.5 6 6.5 6.5 6
xk2 20.25 20.25 25 36 30.25 56.25 56.25 30.25 25 64 42.25 42.25 42.25 42.25 36 36 42.25 20.25 25 49 20.25 36 25 25 30.25 25 36 42.25 30.25 36 30.25 30.25 25 49 30.25 30.25 36 42.25 42.25 36
41 A - 41 Jumlah Rata – rata
5 257,5 6,280
25
41
B – 41 Jumlah Rata – rata
5 239 5,829
25
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PADA KELOMPOK KONTROL (SEBELUM PERLAKUAN) Xk
Xk2
No
1
Kode K – 01
Xk
Xk2
33
Kode K – 33
6,5
42,25
5,5
30,25
2
K – 02
6,5
42,25
34
K – 34
5
25
3
K – 03
5
25
35
K – 35
7
49
4
K – 04
5
25
36
K – 36
4,5
20,25
5
K – 05
5
25
37
K – 37
6
36
6
K – 06
4,5
20,25
38
K – 38
5,5
30,25
7
K – 07
4,5
20,25
39
K – 39
5,5
30,25
8
K – 08
5
25
40
K – 40
6,5
42,25
9
K – 09
5,5
30,25
41
K – 41
6
36
10
K – 10
4,5
20,25
Jumlah
220,5
11
K – 11
4,5
20,25
Rata – rata
5,378
12
K – 12
5
25
13
K – 13
4,5
20,25
14
K – 14
6
36
15
K – 15
5,5
30,25
16
K – 16
5
25
17
K – 17
4,5
20,25
18
K – 18
4
16
19
K – 19
7,5
56,25
20
K – 20
4
16
21
K – 21
6,5
42,25
22
K – 22
5,5
30,25
23
K – 23
6,5
42,25
24
K – 24
4,5
20,25
25
K – 25
5,5
30,25
26
K – 26
5,5
30,25
27
K – 27
6
36
28
K – 28
6
36
29
K – 29
5,5
30,25
30
K – 30
4
16
31
K – 31
4,5
20,25
32
K – 32
6,5
42,25
No
Lampiran 11 ANALISIS AWAL
a. Uji Normalitas DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN 1 (KOOPERATIF TIPE TAI) SEBELUM PERLAKUAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Xi 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5,5 5,5 5,5 5,5 6 6 6 6 6 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 7 7 7 7 7 7 7,5
Zi -2,13 -2,13 -1,19 -1,19 -1,19 -1,19 -1,19 -1,19 -1,19 -0,73 -0,73 -0,73 -0,73 -0,26 -0,26 -0,26 -0,26 -0,26 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 1,14
F(Zi) 0,0168 0,0168 0,1163 0,1163 0,1163 0,1163 0,1163 0,1163 0,1163 0,2334 0,2334 0,2334 0,2334 0,3969 0,3969 0,3969 0,3969 0,3969 0,5811 0,5811 0,5811 0,5811 0,5811 0,5811 0,5811 0,5811 0,5811 0,7488 0,7488 0,7488 0,7488 0,7488 0,7488 0,8722
S(Zi) 0,0488 0,0488 0,2195 0,2195 0,2195 0,2195 0,2195 0,2195 0,2195 0,3171 0,3171 0,3171 0,3171 0,4390 0,4390 0,4390 0,4390 0,4390 0,6585 0,6585 0,6585 0,6585 0,6585 0,6585 0,6585 0,6585 0,6585 0,8049 0,8049 0,8049 0,8049 0,8049 0,8049 0,9024
|F(Zi) S(Zi)| 0,0320 0,0320 0,1032 0,1032 0,1032 0,1032 0,1032 0,1032 0,1032 0,0836 0,0836 0,0836 0,0836 0,0422 0,0422 0,0422 0,0422 0,0422 0,0775 0,0775 0,0775 0,0775 0,0775 0,0775 0,0775 0,0775 0,0775 0,0561 0,0561 0,0561 0,0561 0,0561 0,0561 0,0302
35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Ratarata s2 s
7,5 7,5 7,5 8 8 8 8 257,5 6,280488 1,151 1,073
1,14 1,14 1,14 1,60 1,60 1,60 1,60
0,8722 0,8722 0,8722 0,9455 0,9455 0,9455 0,9455
0,9024 0,9024 0,9024 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Lo
0,0302 0,0302 0,0302 0,0545 0,0545 0,0545 0,0545 0,1032
L(5%)
0,1384
Ket
Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI) (SEBELUM PERLAKUAN) Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 1. Menetapkan Hipotesis Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal Ha = Sampel berasal dari distribusi normal 2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%) 3. Mencari Nilai-nilai
No
Kode
Xi
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)- S(Zi)
|F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
X
N = 41
x
X n
i
i
S
i
1663,25
252,25 6,280 41
n X i X i 2
2
X
257,5
2
n(n 1)
41.1663,25 (257,5) 2 68193,25 63755,25 1,151 41(41 1) 41.40
S 1,151 1,073 Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
Zi
( xi x) S
Contoh: i = 1
Zi
4 6,280 2,13 1,645
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku. Contoh: i = 1
Zi = -2,13 pada tabel distribusi normal baku = 0,4049 F(Zi) = 0,5 – 0,4032 = 0,0168 4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384 5. Menentukan Lo Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1032 6. Kesimpulan Diketahui Lo = 0,1032 dan L = 0,1384 Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 12 DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA) SEBELUM PERLAKUAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Rata-rata s2 s
Xi 4,5 4,5 4,5 4,5 5 5 5 5 5 5 5 5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 6 6 6 6 6 6 6 6 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 7 7 7,5 7,5 8 239 5,829268 0,758 0,870
Zi -1,53 -1,53 -1,53 -1,53 -0,95 -0,95 -0,95 -0,95 -0,95 -0,95 -0,95 -0,95 -0,38 -0,38 -0,38 -0,38 -0,38 -0,38 -0,38 -0,38 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 1,35 1,35 1,92 1,92 2,49
F(Zi) 0,0634 0,0634 0,0634 0,0634 0,1704 0,1704 0,1704 0,1704 0,1704 0,1704 0,1704 0,1704 0,3526 0,3526 0,3526 0,3526 0,3526 0,3526 0,3526 0,3526 0,5778 0,5778 0,5778 0,5778 0,5778 0,5778 0,5778 0,5778 0,7795 0,7795 0,7795 0,7795 0,7795 0,7795 0,7795 0,7795 0,9107 0,9107 0,9725 0,9725 0,9937
S(Zi) 0,0976 0,0976 0,0976 0,0976 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,9268 0,9268 0,9756 0,9756 1,0000 Lo L(5%)
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0342 0,0342 0,0342 0,0342 0,1223 0,1223 0,1223 0,1223 0,1223 0,1223 0,1223 0,1223 0,1352 0,1352 0,1352 0,1352 0,1352 0,1352 0,1352 0,1352 0,1052 0,1052 0,1052 0,1052 0,1052 0,1052 0,1052 0,1052 0,0985 0,0985 0,0985 0,0985 0,0985 0,0985 0,0985 0,0985 0,0161 0,0161 0,0031 0,0031 0,0063 0,1352 0,1384
Ket
Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA) (SEBELUM PERLAKUAN) Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 1. Menetapkan Hipotesis Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal Ha = Sampel berasal dari distribusi normal 2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%) 3. Mencari Nilai-nilai No
Kode
Xi
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)- S(Zi)
|F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
X
N = 41
x
X n
i
i
S
i
1428,75
239 5,829 41
n X i X i 2
2
X
239
n(n 1)
2
41.1428,75 (239) 2 58578,75 57121 0,758 41(41 1) 41.40
S 0,758 0,870 Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
Zi
Zi
( xi x) Contoh: i = 1 S
4,5 5,829 1,53 0,870
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku. Contoh: i = 1
Zi = -1,53 pada tabel distribusi normal baku = 0,4366 F(Zi) = 0,5 – 0,4366 = 0,0634 4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384 5. Menentukan Lo Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1352 6. Kesimpulan Diketahui Lo = 0,1352 dan L = 0,1384 Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 13 DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH) SEBELUM PERLAKUAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Ratarata s2 S
Xi 4 4 4 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 5 5 5 5 5 5 5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 6 6 6 6 6 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 7 7,5 220,5 5,378049 0,760 0,872
Zi -1,58 -1,58 -1,58 -1,01 -1,01 -1,01 -1,01 -1,01 -1,01 -1,01 -1,01 -1,01 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,86 2,43
F(Zi) 0,0569 0,0569 0,0569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,3322 0,3322 0,3322 0,3322 0,3322 0,3322 0,3322 0,5556 0,5556 0,5556 0,5556 0,5556 0,5556 0,5556 0,5556 0,5556 0,7622 0,7622 0,7622 0,7622 0,7622 0,9010 0,9010 0,9010 0,9010 0,9010 0,9010 0,9686 0,9925
S(Zi) 0,0732 0,0732 0,0732 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,2927 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,6829 0,7073 0,7073 0,7073 0,7073 0,8049 0,9512 0,9512 0,9512 0,9512 0,9512 0,9512 0,9756 1,0000 Lo
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0162 0,0162 0,0162 0,1358 0,1358 0,1358 0,1358 0,1358 0,1358 0,1358 0,1358 0,1358 0,1312 0,1312 0,1312 0,1312 0,1312 0,1312 0,1312 0,1273 0,1273 0,1273 0,1273 0,1273 0,1273 0,1273 0,1273 0,1273 0,0549 0,0549 0,0549 0,0549 0,0426 0,0502 0,0502 0,0502 0,0502 0,0502 0,0502 0,0070 0,0075 0,1358
L(5%)
0,1401
Ket
normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH) (SEBELUM PERLAKUAN) Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 1. Menetapkan Hipotesis Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal Ha = Sampel berasal dari distribusi normal 2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%) 3. Mencari Nilai-nilai No
Kode
Xi
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)- S(Zi)
|F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
X
N = 41
x
X n
i
i
S
i
1189
220,5 5,378 41
n X i X i 2
2
X
220,5
n(n 1)
2
41.1189 (220,5) 2 48745 48620,25 0,760 41(41 1) 41.40
S 0,760 0,872 Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
Zi Zi
( xi x) Contoh: i = 1 S
4 5,317 1,524 0,864
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku. Contoh: i = 1 Zi = -1,524 pada tabel distribusi normal baku = 0,4357 F(Zi) = 0,5 – 0,4357 = 0,0643 4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1401 5. Menentukan Lo Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1385 6. Kesimpulan Diketahui Lo = 0,1385 dan L = 0,1401 Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 14
b. Uji Homogenitas UJI HOMOGENITAS 2
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh s1 = 1,151; s22 = 0,75; s32 = 0,760 2
Dimana: s1 = varians kelompok eksperimen 1(TAI) sebelum perlakuan
s22 = Varians kelompok eksperimen 2 (VARMA) sebelum perlakuan s32 = Varians kelompok control sebelum perlakuan Harga - harga yang perlu untuk Uji Barlet Ho = 1 2 3 2
Sampel ke 1 2 3 Jumlah
dk 40 40 40 120
1/dk 0,0250 0,0250 0,0250 0,075
si2 1,151 0,758 0,760 2,6680
2
2
dk.si2 46,0244 30,3049 30,3902 106,7195
log si2 0,0609 -0,1205 -0,1193 -0,1789
(dk)log si2 2,4371 -4,8219 -4,7730 -7,1578
1) Varians gabungan dari tiga sampel adalah:
(n 1)s 2
s2
i
i
(n 1) i
s2
40(1,151) 40(0,758) 40(0,760) = 0,889 40 40 40
Sehingga log s2 = log 0,889 = - 0,051 2) Harga satuan B dengan rumus: B = (log s2)∑(ni – 1) B = (-0,051)(120) = -6,112 Untuk Uji Barlet digunakan statistic chi kuadrat :
X 2 ( In10)B ( ni 1)log si 2,407 2
Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2didapat X 2 0,95 ( 2 ) 5,99 ternyata bahwa yaitu X 2 X 2 0 ,95 ( 2 ) yaitu 2,407 < 5,99 sehingga hipotesis Ho = 2 2 2 1 2 3 diterima dengan taraf nyata 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok
mempunyai varians yang sama (homogen)
TABEL BANTU UJI MATCHING X1
X2
Xk
SD12
SD22
SDk2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Rata-rata
6,5 7 7 6,5 5 5 6 8 6,5 6 6 7,5 5 5 6,5 4 5,5 5 7,5 6,5 7 7,5 6,5 8 8 8 6,5 6,5 6,5 6 7 6 5,5 5,5 5 7 7,5 7 4 5,5 5 257,5 6,280
4,5 4,5 5 6 5,5 7,5 7,5 5,5 5 8 6,5 6,5 6,5 6,5 6 6 6,5 4,5 5 7 4,5 6 5 5 5,5 5 6 6,5 5,5 6 5,5 5,5 5 7 5,5 5,5 6 6,5 6,5 6 5 239 5,829
6,5 6,5 5 5 5 4,5 4,5 5 5,5 4,5 4,5 5 4,5 6 5,5 5 4,5 4 7,5 4 6,5 5,5 6,5 4,5 5,5 5,5 6 6 5,5 4 4,5 6,5 5,5 5 7 4,5 6 5,5 5,5 6,5 6 220,5 5,378
0,048 0,518 0,518 0,048 1,640 1,640 0,079 2,957 0,048 0,079 0,079 1,487 1,640 1,640 0,048 5,201 0,609 1,640 1,487 0,048 0,518 1,487 0,048 2,957 2,957 2,957 0,048 0,048 0,048 0,079 0,518 0,079 0,609 0,609 1,640 0,518 1,487 0,518 5,201 0,609 1,640 46,024
1,767 1,767 0,688 0,029 0,108 2,791 2,791 0,108 0,688 4,712 0,450 0,450 0,450 0,450 0,029 0,029 0,450 1,767 0,688 1,371 1,767 0,029 0,688 0,688 0,108 0,688 0,029 0,450 0,108 0,029 0,108 0,108 0,688 1,371 0,108 0,108 0,029 0,450 0,450 0,029 0,688 30,305
1,259 1,259 0,143 0,143 0,143 0,771 0,771 0,143 0,015 0,771 0,771 0,143 0,771 0,387 0,015 0,143 0,771 1,899 4,503 1,899 1,259 0,015 1,259 0,771 0,015 0,015 0,387 0,387 0,015 1,899 0,771 1,259 0,015 0,143 2,631 0,771 0,387 0,015 0,015 1,259 0,387 30,390
SD2m
1,151
0,758
0,760
Ftabel
1,6928
S
1,073
0,870
0,872
F12
1,5187
T
0,327
0,366
0,653
F2k
1,003
ttabel
1,990
F1k
1,514
No.
Lampiran 15 PERHITUNGAN UJI T – MATCHING
1. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Eksperimen 2 __
__
x 1 = 6,280 x 2
= 5,829
SD12= 46,024
SD22
= 30,305
N1 = 41
N2
= 41
SDMe1 2
SDMe 2
t
2
SD 2 46,024 = 1,151 (ne 1) 40
SD 2 30,305 = 0,758 (nk 1) 40 M e1 M e 2
=
2 SDMe 1 SD Me 2
2
6,280 5,829
=
46,024 30,305
= 0,327 Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2. 2. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol __
__
x 1 = 6,280 x kontrol = 5,378 SD12= 46,024
SDk2
= 30,390
N1 = 41
Nk
= 41
SDMe1
SD 2 46,024 = 1,151 (ne 1) 40
SDMk
SD 2 30,390 = 0,760 (nk 1) 40
2
2
t
Mk Me
=
2 SDMe 1 SD Mk
2
6,280 5,378
=
1,151 0,760
= 0,653 Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok kontrol. 3. Antara Kelas Eksperimen 2 dengan Kelas Kontrol __
__
x 2 = 5,829 x kontrol = 5,378 SD22= 30,305
SDk2
= 30,390
N2 = 41
Nk
= 41
SDMe 2
2
SD 2 30,305 = 0,758 (nk 1) 40
SDMk 2
t
=
=
SD 2 30,390 = 0,760 (nk 1) 40 M k M e2
2 SDMe 2 SD Mk
2
5,829 5,378 0,758 0,760
= 0,366 Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena thitung < ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok kontrol.
Lampiran 16 Nilai Akhir Test Kelas Eksperimen I (Kooperatif tipe TAI) No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
A – 01 A – 02 A – 03 A – 04 A – 05 A – 06 A – 07 A – 08 A – 09 A – 10 A – 11 A – 12 A – 13 A – 14 A – 15 A – 16 A – 17 A – 18 A – 19 A – 20 A – 21 A – 22 A – 23 A – 24 A – 25 A – 26 A – 27 A – 28 A – 29 A – 30 A – 31 A – 32 A – 33 A – 34 A – 35 A – 36 A – 37 A – 38 A – 39 A – 40 A – 41
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Item soal 2 3 4 15 15 20 15 15 20 15 15 15 15 15 20 0 5 20 15 15 15 10 10 15 10 10 20 15 10 5 15 0 15 15 5 10 10 15 15 15 15 20 10 5 15 5 15 20 5 5 15 15 15 5 10 10 15 15 15 15 15 15 20 10 15 15 15 15 20 10 10 10 15 15 10 15 15 10 15 15 20 15 15 20 5 5 10 15 15 10 15 10 20 15 15 10 15 15 15 15 15 5 15 10 15 15 15 15 15 15 20 15 15 20 15 15 20 5 5 10 10 15 15 15 15 5 Jumlah Rata – rata Nilai min Nilai max
5 20 15 15 20 20 20 10 20 20 20 20 20 5 15 15 10 20 10 15 20 15 15 10 20 10 10 15 15 0 20 10 20 20 15 15 10 20 20 10 5 5
6 20 10 15 0 20 5 10 10 5 20 20 15 5 20 20 10 20 5 15 10 10 20 5 20 10 20 0 15 20 20 10 20 20 0 15 10 20 20 10 5 5
Jumlah 100 85 85 80 75 80 65 80 65 80 80 85 70 75 85 55 85 60 85 90 75 95 55 90 70 90 75 60 70 95 70 95 85 65 85 80 100 100 50 60 55 3185 77,683 55 100
Nilai Akhir Test Kelas Eksperimen II (VARMA) No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
B – 01 B – 02 B – 03 B – 04 B – 05 B – 06 B – 07 B – 08 B – 09 B – 10 B – 11 B – 12 B – 13 B – 14 B – 15 B – 16 B – 17 B – 18 B – 19 B – 20 B – 21 B – 22 B – 23 B – 24 B – 25 B – 26 B – 27 B – 28 B – 29 B – 30 B – 31 B – 32 B – 33 B – 34 B – 35 B – 36 B – 37 B – 38 B – 39 B – 40 B – 41
Item soal 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2 15 10 15 10 10 15 15 15 15 15 15 5 15 15 15 15 5 5 10 15 15 10 15 5 15 15 10 10 15 15 5 10 15 15 15 10 15 15 15 15 15
3 15 15 15 15 15 15 15 15 5 15 15 15 15 15 10 15 5 15 15 15 15 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 5 15 10 15 15 5 15 15 10 15
Jumlah Rata – rata Nilai min Nilai max
4 15 20 20 10 10 20 15 20 20 20 0 15 20 20 15 15 20 10 20 20 20 10 10 15 10 15 5 5 5 20 20 15 20 20 5 20 20 20 20 20 15
5 10 20 10 20 15 20 5 10 15 20 20 15 15 5 10 0 20 20 20 5 0 15 10 20 15 5 15 10 5 15 15 10 5 20 15 20 20 5 5 20 15
6 15 15 5 20 15 20 5 10 10 20 20 20 10 5 5 15 20 20 20 5 5 10 10 20 15 20 20 15 10 5 5 10 15 10 15 10 15 5 10 15 0
Jumlah 80 90 75 85 75 100 65 80 75 100 80 80 85 70 65 70 80 80 95 70 60 65 70 85 80 80 75 65 55 80 70 55 80 85 75 85 85 70 75 90 70 3155 76,95 65 100
Nilai Akhir Test Kelas Kontrol No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
K – 01 K – 02 K – 03 K – 04 K – 05 K – 06 K – 07 K – 08 K – 09 K – 10 K – 11 K – 12 K – 13 K – 14 K – 15 K – 16 K – 17 K – 18 K – 19 K – 20 K – 21 K – 22 K – 23 K – 24 K – 25 K – 26 K – 27 K – 28 K – 29 K – 30 K – 31 K – 32 K – 33 K – 34 K – 35 K – 36 K – 37 K – 38 K – 39 K – 40 K – 41
1 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 5 10 10
Item soal 2 3 4 15 10 10 15 15 15 15 15 15 15 15 10 0 5 20 15 15 15 10 10 15 10 10 20 15 10 5 15 0 15 15 5 10 10 15 15 15 15 20 10 5 15 5 15 10 5 5 15 15 15 5 10 10 15 15 15 15 15 15 15 10 15 15 15 15 15 10 10 10 15 10 10 15 15 10 15 15 10 15 15 20 5 5 10 15 15 10 15 10 15 15 15 10 15 15 10 15 15 5 15 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 20 15 15 10 5 5 10 10 15 15 15 15 5 Jumlah Rata – rata Nilai min Nilai max
5 5 15 15 20 20 20 10 20 20 15 20 20 5 15 15 10 15 10 10 10 15 15 10 20 10 10 15 15 0 10 10 15 20 15 15 10 10 10 10 5 5
6 10 10 10 0 20 10 10 10 5 20 20 15 5 20 20 10 20 5 15 5 10 10 5 15 10 15 0 15 20 15 10 10 10 0 15 10 10 20 10 5 5
Jumlah 60 80 80 70 70 85 65 80 65 75 75 85 70 75 75 50 80 60 80 70 75 80 55 75 70 75 75 60 70 75 70 70 75 65 85 75 80 80 45 60 55 2920 71,22 45 85
Lampiran 17 ANALISIS AKHIR
a. Uji Normalitas DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Rata-rata s2 S
Xi 50 55 55 55 60 60 60 65 65 65 70 70 70 70 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 85 85 90 90 90 95 95 95 100 100 100 3185 77,68293 182,622 13,514
Zi -2,05 -1,68 -1,68 -1,68 -1,31 -1,31 -1,31 -0,94 -0,94 -0,94 -0,57 -0,57 -0,57 -0,57 -0,20 -0,20 -0,20 -0,20 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,91 0,91 0,91 1,28 1,28 1,28 1,65 1,65 1,65
F(Zi) 0,0203 0,0466 0,0466 0,0466 0,0953 0,0953 0,0953 0,1740 0,1740 0,1740 0,2848 0,2848 0,2848 0,2848 0,4213 0,4213 0,4213 0,4213 0,5681 0,5681 0,5681 0,5681 0,5681 0,5681 0,7059 0,7059 0,7059 0,7059 0,7059 0,7059 0,7059 0,7059 0,8190 0,8190 0,8190 0,9000 0,9000 0,9000 0,9507 0,9507 0,9507
S(Zi) 0,0244 0,0976 0,0976 0,0976 0,1707 0,1707 0,1707 0,2439 0,2439 0,2439 0,3415 0,3415 0,3415 0,3415 0,4390 0,4390 0,4390 0,4390 0,5854 0,5854 0,5854 0,5854 0,5854 0,5854 0,7805 0,7805 0,7805 0,7805 0,7805 0,7805 0,7805 0,7805 0,8537 0,8537 0,8537 0,9268 0,9268 0,9268 1,0000 1,0000 1,0000 Lo L(5%)
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0041 0,0509 0,0509 0,0509 0,0754 0,0754 0,0754 0,0699 0,0699 0,0699 0,0566 0,0566 0,0566 0,0566 0,0177 0,0177 0,0177 0,0177 0,0173 0,0173 0,0173 0,0173 0,0173 0,0173 0,0746 0,0746 0,0746 0,0746 0,0746 0,0746 0,0746 0,0746 0,0347 0,0347 0,0347 0,0268 0,0268 0,0268 0,0493 0,0493 0,0493 0,0754 0,1384
Ket
Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI) (SETELAH PERLAKUAN) Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 1. Menetapkan Hipotesis Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal Ha = Sampel berasal dari distribusi normal 2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%) 3. Mencari Nilai-nilai No
Kode
Xi
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)- S(Zi)
|F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
X
N = 41
x
X n
i
i
S
2 i
234725
3185 77,682 41
n X i X i 2
2
X
3185
2
n(n 1)
41.234725 (3185) 2 9623725 10144225 182,622 41(41 1) 41.40
S 182,622 13,514 Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
Zi
Zi
( xi x) Contoh: i = 1 S
50 77,682 2,05 13,514
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku. Contoh: i = 1 Zi = -2,05 pada tabel distribusi normal baku = 0,4797 F(Zi) = 0,5 – 0,4797 = 0,0203 4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384 5. Menentukan Lo Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,0754 6. Kesimpulan Diketahui Lo = 0,0754 dan L = 0,1384 Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA) SETELAH PERLAKUAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Ratarata s2 s
Xi 55 55 60 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 90 90 95 100 100 3155 76,95122 109,848 10,481
Zi -2,09 -2,09 -1,62 -1,14 -1,14 -1,14 -1,14 -0,66 -0,66 -0,66 -0,66 -0,66 -0,66 -0,66 -0,19 -0,19 -0,19 -0,19 -0,19 -0,19 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 1,25 1,25 1,72 2,20 2,20
F(Zi) 0,0181 0,0181 0,0529 0,1271 0,1271 0,1271 0,1271 0,2536 0,2536 0,2536 0,2536 0,2536 0,2536 0,2536 0,4262 0,4262 0,4262 0,4262 0,4262 0,4262 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,6144 0,7787 0,7787 0,7787 0,7787 0,7787 0,7787 0,8934 0,8934 0,9575 0,9861 0,9861
S(Zi) 0,0488 0,0488 0,0732 0,1707 0,1707 0,1707 0,1707 0,3415 0,3415 0,3415 0,3415 0,3415 0,3415 0,3415 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,4878 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,8780 0,9268 0,9268 0,9512 1,0000 1,0000 Lo
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0307 0,0307 0,0203 0,0436 0,0436 0,0436 0,0436 0,0879 0,0879 0,0879 0,0879 0,0879 0,0879 0,0879 0,0616 0,0616 0,0616 0,0616 0,0616 0,0616 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,1173 0,0993 0,0993 0,0993 0,0993 0,0993 0,0993 0,0334 0,0334 0,0063 0,0139 0,0139 0,1173
L(5%)
0,1384
Ket
Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA) (SETELAH PERLAKUAN) Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 1. Menetapkan Hipotesis Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal Ha = Sampel berasal dari distribusi normal 2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%) 3. Mencari Nilai-nilai No
Kode
Xi
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)- S(Zi)
|F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
X
N = 41
x
X n
i
i
S
i
237175
3155 76,95 41
n X i X i 2
2
X
3155
2
n(n 1)
41.237175 (3155) 2 9724175 9954025 109,848 41(41 1) 41.40
S 109,848 10,481 Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
Zi
Zi
( xi x) Contoh: i = 1 S
5,5 5,829 2,09 10,481
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku. Contoh: i = 1 Zi = -2,09 pada tabel distribusi normal baku =0,4819
F(Zi) = 0,5 – 0,4819 = 0,0181 4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384 5. Menentukan Lo Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1173 6. Kesimpulan Diketahui Lo = 0,1173 dan L = 0,1384 Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jumlah Ratarata s2 s
Xi 45 50 55 55 60 60 60 60 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 2920 71,21951 90,976 9,538
Zi -2,75 -2,22 -1,70 -1,70 -1,18 -1,18 -1,18 -1,18 -0,65 -0,65 -0,65 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 0,92 1,44 1,44 1,44
F(Zi) 0,0030 0,0131 0,0445 0,0445 0,1197 0,1197 0,1197 0,1197 0,2572 0,2572 0,2572 0,4491 0,4491 0,4491 0,4491 0,4491 0,4491 0,4491 0,4491 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,6541 0,8214 0,8214 0,8214 0,8214 0,8214 0,8214 0,8214 0,8214 0,9257 0,9257 0,9257
S(Zi) 0,0244 0,0488 0,0976 0,0976 0,1951 0,1951 0,1951 0,1951 0,2683 0,2683 0,2683 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,4634 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,7317 0,9268 0,9268 0,9268 0,9268 0,9268 0,9268 0,9268 0,9268 1,0000 1,0000 1,0000 Lo
|F(Zi) - S(Zi)| 0,0214 0,0357 0,0530 0,0530 0,0754 0,0754 0,0754 0,0754 0,0111 0,0111 0,0111 0,0143 0,0143 0,0143 0,0143 0,0143 0,0143 0,0143 0,0143 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,0776 0,1055 0,1055 0,1055 0,1055 0,1055 0,1055 0,1055 0,1055 0,0743 0,0743 0,0743 0,1055
L(5%)
0,1384
Ket
Normal
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS SAMPEL KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 1. Menetapkan Hipotesis Ho = Sampel tidak berasal dari distribusi normal Ha = Sampel berasal dari distribusi normal 2. Menetapkan nilai alfa (α = 5%) 3. Mencari Nilai-nilai No
Kode
Xi
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)- S(Zi)
|F(Zi) -(Zi)|
Berdasarkan lampiran 16 diperoleh
X
N = 41
x
X n
i
i
S
i
211600
2920 71,219 41
n X i X i 2
2
X
2920
n(n 1)
2
41.211600 (71,219) 2 8675600 5072,146 90,976 41(41 1) 41.40
S 90,976 9,538 Karena X i dan S sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:
Zi Zi
( xi x) Contoh: i = 1 S
4,5 5,378 2,75 9,538
Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku. Contoh: i = 1
Zi = -2,75 pada tabel distribusi normal baku = 0,497 F(Zi) = 0,5 – 0,497 = 0,003 4. Mencari Harga L dari Nilai Kritik Uji Lilliefors Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 41 diperoleh L = 0,1384 5. Menentukan Lo Lo diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari │F(Zi)-S(Zi)│yaitu 0,1055 6. Kesimpulan Diketahui Lo = 0,1055 dan L = 0,1384 Berarti Lo < L maka Ho ditolak Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Lampiran 18
b. Uji Homoginitas PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS 2
Dari lampiran, lampiran, lampiran diperoleh s1 = 182,622; s22 =109,848; s32 = 90,976 2
Dimana: s1 = varians kelompok eksperimen 1(TAI) setelah perlakuan
s22 = Varians kelompok eksperimen 2 (VARMA) setelah perlakuan s32 = Varians kelompok kontrol setelah perlakuan Harga - harga yang perlu untuk Uji Barlet Ho = 1 2 3 2
2
2
Sampel ke
dk
1/dk
si2
dk.si2
log si2
(dk)log si2
1
40
0,0250
182,622
7304,88
2,26
90,4
2
40
0,0250
109,848
4393,92
2,04
81,6
3
40
0,0250
90,976
3639,04
1,96
78,4
Jumlah
120
0,075
383,446
15337,84
6,26
250,4
1) Varians gabungan dari tiga sampel adalah:
(n 1)s 2
s
2
i
(n
i
s2
i
1)
40(182,622) 40(109,848) 40(90,976) = 127,82 40 40 40
Sehingga log s2 = log 127,82 = 2,107 2) Harga satuan B dengan rumus: B = (log s2)∑(ni – 1)
B = (2,107)(120) = 252,84 Untuk Uji Barlet digunakan statistic chi kuadrat :
X 2 ( In10)B ( n i 1)log s i
2
5,618
Jika α = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (k-1) = 3 - 1 = 2 didapat X 2 0,95 ( 2 ) 5,99 ternyata bahwa yaitu X 2 X 2 0 ,95 ( 2 ) yaitu 5,618 < 5,99 sehingga hipotesis Ho = 1 2 3 diterima dengan taraf nyata 0,05. Maka 2
2
2
dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok mempunyai varians yang sama (homogen)
Lampiran 19
c. Uji Anova Satu jalur (One way Anova) Hipotesis Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran TAI(Somatic, Audio,Visual and Intelektual), model pembelajaran VARMA (Contextual, Teachingand Learning), dan model caramah pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester I SMP Agus Salim Semarang. Ha : Paling sedikit terdapat sepasang perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat modelpembelajaran TAI (Somatic, Audio,Visual and Intelektual), model pembelajaran VARMA (Contextual, Teaching and Learning), dan model caramah pada materi Persamaan Garis Lurus kelas VIII semester 1 SMP Agus Salim Semarang.
1
X1 100
X1 10000
Tabel penolong untuk perhitungan anova VARMA CERAMAAH 2 X2 X2 X3 X32 80 6400 60 3600
2
85
7225
90
8100
80
6400
255
21725
3
85
7225
75
5625
80
6400
240
19250
4
80
6400
85
7225
70
4900
235
18525
5
75
5625
75
5625
70
4900
220
16150
6
80
6400
100
10000
85
7225
265
23625
7
65
4225
65
4225
65
4225
195
12675
8
80
6400
80
6400
80
6400
240
19200
9
65
4225
75
5625
65
4225
205
14075
10
80
6400
100
10000
75
5625
255
22025
11
80
6400
80
6400
75
5625
No.
TAI 2
Jumlah total X 240
X2 20000
18425
12
85
7225
80
6400
85
7225
235
20850
13
70
4900
85
7225
70
4900
250
17025
14
75
5625
70
4900
75
5625
225
16150
15
85
7225
65
4225
75
5625
220
17075
16
55
3025
70
4900
50
2500
225
10425
17
85
7225
80
6400
80
6400
175
20025
18
60
3600
80
6400
60
3600
245
13600
19
85
7225
95
9025
80
6400
200
22650
20
90
8100
70
4900
70
4900
260
17900
21
75
5625
60
3600
75
5625
230
14850
22
95
9025
65
4225
80
6400
210
19650
23
55
3025
70
4900
55
5625
240
10950
24
90
8100
85
7225
75
5625
180
20950
25
70
4900
80
6400
70
4900
250
16200
26
90
8100
80
6400
75
5625
220
20125
27
75
5625
75
5625
75
5625
245
16875
28
60
3600
65
4225
60
3600
225
11425
29
70
4900
55
3025
70
4900
185
12825
30
95
9025
80
6400
75
5625
195
21050
31
70
4900
70
4900
70
4900
250
14700
32
95
9025
55
3025
70
4900
210
16950
33
85
7225
80
6400
75
5625
220
19250
34
65
4225
85
7225
65
4225
240
15675
35
85
7225
75
5625
85
7225
215
20075
36
80
6400
85
7225
75
5625
245
19250
37
100
10000
85
7225
80
6400
240
23625
38
100
10000
70
4900
80
6400
265
21300
39
50
2500
75
5625
45
2025
250
10150
40
60
3600
90
8100
60
3600
170
15300
41
55
3025
70
4900
55
3025
210
10950
180 Jmlh
∑X1 =3185 n1 = 41
∑X2 =3155 n2 = 41
∑X3 =2920 n3 = 41
∑Xi=9260
x1
= 3185
x2
= 3155
x3
= 2920
x12
= 254725
x22
= 247175
x32
= 211600
n1
= 41
n2
= 41
n3
= 41
JK R
=
x1 x2 x3 xn 2 n1 n2 n3 n n
(3185 3155 2920) 2 = 41 41 41 =
(9260) 2 123
= 697134,96 =
x3 xn ( x1 ) 2 x 2 + JK R n1 n2 n3 nn
=
(3185) 2 (3155) 2 (2920) 2 - 697134,96 41 41 41
2
JK A
2
2
= 247420,12 + 242781,10 + 207960,98 - 697134,96 = 1027,24 x2
= x12 + x22 + x32 = 254725+ 247175+ 211600 = 713500
∑Y2 =713500 ∑N = 123
JK D
= x 2 JK R JK A = 713500- 697134,96 - 1027,24 = 15337,80
dk rata rata = 1 dk A
=k–1 =3–1=2
dk D
= N – k = 123 – 3 = 120
RK rata rata =
JK R 697134,96 = = 697134,96 dk R 1
RK A =
JK A 1027,24 = = 513,61789 dk A 2
RK D =
JK D 15337,80 = = 127,815 dk D 120
Fhitung =
RK A 513,61789 = = 4,02 RK D 127,815 Avalisis Varians
Sumber variasi Rata-rata Antar Kelompok Dalam Kelompok
dk 1 2
JK KT 697134,96 697134,96 1027,24 513,61789
120
15337,80
Total
123
713500,00
F
Ftabel
4,02
3,072
127,815
Untuk = 5%, dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 120 diperoleh Ftabel = 3,072. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan tiap perlakuan akan memberikan hasil yang berbeda pula.
Lampiran 20 TABEL UJI – T No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
X1 100 85 85 80 75 80 65 80 65 80 80 85 70 75 85 55 85 60 85 90 75 95 55 90 70 90 75 60 70 95 70 95 85 65 85 80 100 100
X2 80 90 75 85 75 100 65 80 75 100 80 80 85 70 65 70 80 80 95 70 60 65 70 85 80 80 75 65 55 80 70 55 80 85 75 85 85 70
Xk 60 80 80 70 70 85 65 80 65 75 75 85 70 75 75 50 80 60 80 70 75 80 55 75 70 75 75 60 70 75 70 70 75 65 85 75 80 80
39 40 41 Jumlah Ratarata si2 s2 s t ttabel
50 60 55 3185
75 90 70 3155
45 60 55 2920
77,683 182,622 146,235 12,093 0,274 1,990
76,951 109,848 100,412 10,021 2,590
71,220 90,976 136,799 11,696 2,502
PERHITUNGAN UJI - T 1. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol __
__
x 1 = 77,683
x kontrol = 71,220
s12 = 182,662
s2kontrol = 90,976
N1 = 41
N2
s2gab
= 41
=
2 (n1 1) s12 (n kontrol 1) s kontrol n1 nkontrol 2
=
(40 x182,662) (40 x90,976) 41 41 2
= 136,799 s
=
136,799
= 11,696 __
t
=
s
=
__
x 1 x kontrol 1 1 n1 n kontrol
77,683 71,220 11,696
1 1 41 41
= 2,502 Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok kontrol.
2. Antara Kelas Eksperimen 2 dengan Kelas Kontrol __
__
x 2 = 76,951
x kontrol = 71,220
s22 = 109,848
s2kontrol = 90,976
N2 = 41
N2
= 41
2 (n2 1) s 22 (n kontrol 1) s kontrol = n 2 n kontrol 2
2
s gab
(40 x109,848) (40 x90,976) 41 41 2
=
= 100,412 s
100,412
=
= 10,021 __
t
=
s
=
__
x 2 x kontrol 1 1 n 2 n kontrol
76,951 71,220 10,021
1 1 41 41
= 2,590 Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok 2 dan kelompok kontrol. 3. Antara Kelas Eksperimen 1 dengan Kelas Kontrol __
__
x 1 = 77,683
x 2 = 76,951
s12 = 182,662
s22 = 109,848
N1 = 41
N2 = 41
s2gab
=
(n1 1) s12 (n2 1) s22 n1 n2 2
=
(40 x182,662) (40 x109,848) 41 41 2
= 146,255 s
146,255
=
= 12,09 __
t
=
s
=
__
x1 x 2 1 1 n1 n2
77,683 76,951 12,09
1 1 41 41
= 0,275 Untuk dk = n1 + n2 – 2 = 41 + 41 – 2 = 80, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,990. Karena thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II.
Lampiran 21 ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN I (KOOPERATIF TIPE TAI) 1. Rata – rata nilai
x
x 3185 77,68 N
41
2. Ketuntasan individu Prosentase (%) =
No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
A – 01 A - 02 A - 03 A - 04 A - 05 A - 06 A - 07 A - 08 A - 09 A - 10 A - 11 A - 12 A - 13 A - 14 A - 15 A - 16 A - 17 A - 18 A - 19 A - 20 A - 21 A - 22 A - 23 A - 24 A - 25 A - 26 A - 27 A – 28 A – 29
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
jumlahskoryangdiperolehsiswa x100% jumlahskormaksimal
2 15 15 15 15 0 15 10 10 15 15 15 10 15 10 5 5 15 10 15 15 10 15 10 15 15 15 15 5 15
Nomor soal 3 4 15 20 15 20 15 15 15 20 5 20 15 15 10 15 10 20 10 5 0 15 5 10 15 15 15 20 5 15 15 20 5 15 15 5 10 15 15 15 15 20 15 15 15 20 10 10 15 10 15 10 15 20 15 20 5 10 15 10
5 20 15 15 20 20 20 10 20 20 20 20 20 5 15 15 10 20 10 15 20 15 15 10 20 10 10 15 15 0
6 20 10 15 0 20 5 10 10 5 20 20 15 5 20 20 10 20 5 15 10 10 20 5 20 10 20 0 15 20
Jumlah 100 85 85 80 75 80 65 80 65 80 80 85 70 75 85 55 85 60 85 90 75 95 55 90 70 90 75 60 70
%
Tuntas Belum
100 85 85 80 75 80 65 80 65 80 80 85 70 75 85 55 85 60 85 90 75 95 55 90 70 90 75 60 70
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
A – 30 10 15 A – 31 10 15 A – 32 10 15 A - 33 10 15 A - 34 10 15 A - 35 10 15 A - 36 10 15 A - 37 10 15 A - 38 10 15 A - 39 10 5 A - 40 10 10 A - 41 10 15 Jumlah 3. Ketuntasan klasikal Prosentase (%) = =
10 15 15 15 10 15 15 15 15 5 15 15
20 10 15 5 15 15 20 20 20 10 15 5
20 10 20 20 15 15 10 20 20 10 5 5
20 10 20 20 0 15 10 20 20 10 5 5
95 70 95 85 65 85 80 100 100 50 60 55 3185
jumlahsiswayangtuntas x 100% jumlahsiswa
31 x100% 75,61% 41
Karena ketuntasan klasikal 75,61 % maka KBM menggunakan model pembelajaran TAI berhasil.
95 70 95 85 65 85 80 100 100 50 60 55
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Belum
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN II (VARMA) 1. Rata – rata nilai
x
x 3155 76,95 N
41
2. Ketuntasan individu Prosentase (%) =
No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
B - 01 B - 02 B - 03 B - 04 B - 05 B - 06 B - 07 B - 08 B - 09 B - 10 B - 11 B - 12 B - 13 B - 14 B - 15 B - 16 B - 17 B - 18 B - 19 B - 20 B - 21 B - 22 B - 23 B - 24 B - 25 B - 26 B - 27 B - 28 B - 29 B - 30 B - 31
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10
jumlahskoryangdiperolehsiswa x100% jumlahskormaksimal
2 15 10 15 10 10 15 15 15 15 15 15 5 15 15 15 15 5 5 10 15 15 10 15 5 15 15 10 10 15 15 5
Nomor soal 3 4 15 15 15 20 15 20 15 10 15 10 15 20 15 15 15 20 5 20 15 20 15 0 15 15 15 20 15 20 10 15 15 15 5 20 15 10 15 20 15 20 15 20 10 10 15 10 15 15 15 10 15 15 15 5 15 5 15 5 15 20 15 20
5 10 20 10 20 15 20 5 10 15 20 20 15 15 5 10 0 20 20 20 5 0 15 10 20 15 5 15 10 5 15 15
6 15 15 5 20 15 20 5 10 10 20 20 20 10 5 5 15 20 20 20 5 5 10 10 20 15 20 20 15 10 5 5
Jumlah 80 90 75 85 75 100 65 80 75 100 80 80 85 70 65 70 80 80 95 70 60 65 70 85 80 80 75 65 55 80 70
%
Tuntas
80 90 75 85 75 100 65 80 75 100 80 80 85 70 65 70 80 80 95 70 60 65 70 85 80 80 75 65 55 80 70
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Belum
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Belum Tuntas Tuntas
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
B - 32 5 10 B - 33 10 15 B - 34 10 15 B - 35 10 15 B - 36 10 10 B - 37 10 15 B - 38 10 15 B - 39 10 15 B - 40 10 15 B - 41 10 15 3. Ketuntasan klasikal Prosentase (%) = =
5 15 10 15 15 5 15 15 10 15
15 20 20 5 20 20 20 20 20 15
10 5 20 15 20 20 5 5 20 15
10 15 10 15 10 15 5 10 15 0
55 80 85 75 85 85 70 75 90 70
55 80 85 75 85 85 70 75 90 70
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
jumlahsiswayangtuntas x 100% jumlahsiswa
34 x100% 82,92% 41
Karena ketuntasan klasikal 82,92 % maka KBM menggunakan model pembelajaran VARMA berhasil.
ANALISIS HASIL TES BELAJAR KELOMPOK KONTROL (CERAMAAH)
1. Rata – rata nilai
x
x 2920 71,22 N
41
2. Ketuntasan individu Prosentase (%) =
No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
K - 01 K - 02 K - 03 K - 04 K - 05 K - 06 K - 07 K - 08 K - 09 K - 10 K - 11 K - 12 K - 13 K - 14 K - 15 K - 16 K - 17 K - 18 K - 19 K - 20 K - 21 K - 22 K - 23 K - 24 K - 25 K - 26 K - 27 K - 28 K - 29 K - 30
1 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10
jumlahskoryangdiperolehsiswa x100% jumlahskormaksimal
2 15 15 15 15 0 15 10 10 15 15 15 10 15 10 5 5 15 10 15 15 10 15 10 15 15 15 15 5 15 15
Nomor soal 3 4 10 10 15 15 15 15 15 10 5 20 15 15 10 15 10 20 10 5 0 15 5 10 15 15 15 20 5 15 15 10 5 15 15 5 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 10 10 10 10 15 10 15 10 15 20 5 10 15 10 10 15
5 5 15 15 20 20 20 10 20 20 15 20 20 5 15 15 10 15 10 10 10 15 15 10 20 10 10 15 15 0 10
6 10 10 10 0 20 10 10 10 5 20 20 15 5 20 20 10 20 5 15 5 10 10 5 15 10 15 0 15 20 15
Jumlah 60 80 80 70 70 85 65 80 65 75 75 85 70 75 75 50 80 60 80 70 75 80 55 75 70 75 75 60 70 75
% 70,58 94,12 94,12 82,35 82,35 100 76,47 94,12 76,47 88,24 88,24 100 82,35 88,24 88,24 58,82 94,12 70,58 94,12 82,35 88,24 94,12 64,71 88,24 82,35 88,24 88,24 70,35 82,35 88,24
Tuntas
Belum
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 3.
K - 31 10 15 K – 32 5 15 K – 33 10 15 K – 34 10 15 K – 35 10 15 K – 36 10 15 K – 37 10 15 K – 38 10 15 K – 39 5 5 K – 40 10 10 K – 41 10 15 Ketuntasan klasikal Prosentase (%) = =
15 15 15 10 15 15 15 15 5 15 15
10 10 5 15 15 15 20 10 10 15 5
10 15 20 15 15 10 10 10 10 5 5
10 10 10 0 15 10 10 20 10 5 5
70 70 75 65 85 75 80 80 45 60 55
82,35 82,35 88,24 76,47 100 88,24 94,12 94,12 52,94 70,59 64,71
jumlahsiswayangtuntas x 100% jumlahsiswa
33 x100% 80,48% 41
Karena ketuntasan klasikal 80,48 % maka KBM menggunakan model pembelajaran ceramaah berhasil.
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum
Lampiran 22
No.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A - 01 A - 02 A - 03 A - 04 A - 05 A - 06 A - 07 A - 08 A - 09 A - 10 A - 11 A - 12 A - 13 A - 14 A - 15 A - 16 A - 17 A - 18 A - 19 A - 20 A - 21
1 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2
2 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 2 3 3
3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2
5 2 1 1 1 3 2 3 3 1 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3
6 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 1
7 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1
SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI Nomor Angket 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 3 1 1 3 3 2 1 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 1 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 3 2 1 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 1 3 1 3 3 2 1 3 1 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 1 2 1 3 3 3
20 1 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3
21 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 1 1 2
22 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 2
23 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3
24 3 1 2 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2
25 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 1 3 3
Jmlh 61 56 56 58 51 56 59 59 57 56 60 59 57 63 57 61 62 61 50 63 57
% 81% 75% 75% 77% 68% 75% 79% 79% 76% 75% 80% 79% 76% 84% 76% 81% 83% 81% 67% 84% 76%
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
A - 22 A - 23 A - 24 A - 25 A - 26 A - 27 A - 28 A - 29 A - 30 A - 31 A - 32 A - 33 A - 34 A - 35 A - 36 A - 37 A - 38 A - 39 A - 40 A - 41
2 3 1 1 1 3 1 3 2 1 3 3 3 2 2 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 1 3 1 1 1 3 2 3 Klasikal
3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3
2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 3
2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3
3 2 3 1 1 2 2 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3
3 1 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3
2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 1 2 3
3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 3 3 3 3 3
3 1 2 2 3 1 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3
3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3
2 3 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 1
3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2
2 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3
3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 1 2 1
3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1
3 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 2 2 1 3 1 3 3 3 3
1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3
1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3
2 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3 3 3 2 2 3 3 1 3 1
3 3 3 1 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2
3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3
3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3
62 59 63 60 61 59 66 51 63 57 67 53 66 54 59 66 67 50 64 63 2429
83% 79% 84% 80% 81% 79% 88% 68% 84% 76% 89% 71% 88% 72% 79% 88% 89% 67% 85% 84% 79%
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Kode B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08
1
2
SKOR HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA MODEL PEMBELAJARAN VARMA Nomor Angket 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
3
3
3 2 1 3 2 1 3
2
3
1
3
3
2
3
2
1
3
3
2
1
3
2
3
2
3
1 3 3 3 2 1 3
3
3
2
1
3
2
1
3
2
3
1
2
3
3
1
2
1
3
3 3 1 1 3 3 3
1
2
3
2
1
2
2
3
1
1
2
3
3
2
1
2
3
3
3 3 2 1 3 3 2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
1
3
3
3
3
3 2 3 3 3 3 1
3
3
2
3
2
3
3
3
1
3
2
1
2
3
2
1
2
1
3 3 3 3 3 3 2
1
3
1
1
2
1
1
2
1
2
3
3
3
3
3
2
2
1
2 3 3 1 3 1 2
3
2
3
3
1
2
3
2
3
2
1
3
2
1
1
3
2
3
3 3 2 3 1 3 2
1
1
3
2
1
1
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
20
21
22
23
24
25
Jmlh
%
58
77%
56
75%
52
69%
64
85%
61
81%
55
73%
53
71%
56
75%
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
B09 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21
1
3
2 1 3 3 2 1 3
2
3
2
3
2
1
2
3
1
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3 3 2 3 2 3 3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
2 2 1 2 1 2 1
2
1
3
2
1
3
3
3
3
3
1
3
3
3
2
1
2
1
3 2 3 2 3 3 2
2
3
3
2
1
1
3
3
2
1
1
2
1
3
3
3
2
2
3 1 2 1 3 1 2
3
3
1
3
3
3
2
3
1
3
3
3
2
3
1
1
2
3
1 2 3 2 3 2 3
3
2
3
3
3
2
3
1
3
1
3
3
2
1
3
3
3
2
3 2 1 3 2 2 1
2
3
3
1
2
3
2
1
3
1
3
3
2
3
3
3
3
2
1 1 1 2 3 2 1
2
2
2
2
3
1
1
3
3
3
3
2
1
3
2
1
2
2
2 2 1 3 3 2 2
1
1
1
3
3
3
2
3
2
2
3
2
1
3
3
2
1
1
3 2 1 2 3 2 1
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
1
3
2
1
3
2
3
3 3 3 2 3 3 3
1
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 2 1 3 3 3 1
3
1
3
2
3
3
2
1
3
3
1
3
3
3
1
3
3
1
3 3 3 1 3 3 3
3
3
1
1
3
3
2
1
3
3
2
1
3
1
3
2
55
73%
70
93%
52
69%
55
73%
55
73%
60
80%
57
76%
50
67%
54
72%
55
73%
68
91%
60
80%
58
77%
22 23
B22 B23
2
2
3 3 1 2 3 3 3
3
3
2
3
2
1
3
1
2
3
2
1
3
3
2
1
3
3
3 2 3 2 3 2 1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
1
3
3
2
1
57
76%
62
83%
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35
3
3
3 3 3 3 3 2 1
3
3
2
1
3
3
3
2
1
2
3
3
2
1
2
3
2
3
2 1 3 3 2 1 3
3
3
3
3
2
3
2
1
3
3
2
1
3
3
3
2
3
3
2 1 2 3 3 3 3
2
2
3
3
2
1
3
2
1
3
3
3
2
1
3
2
2
2
3 3 1 3 3 2 1
3
3
2
1
3
3
3
3
1
2
3
3
1
3
1
3
2
1
3 1 3 3 3 3 1
1
2
1
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
2
2
1
3
2
2 3 2 3 3 2 1
3
2
3
3
2
1
3
3
3
2
1
3
3
3
3
3
2
3
2 3 1 3 2 3 3
3
3
1
2
3
3
3
3
3
1
2
3
1
3
1
2
3
1
2 3 3 1 3 1 3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
1
3
2
3
3
2
3
3 3 2 3 2 3 3
1
2
3
3
3
3
2
3
2
1
3
3
3
2
3
2
3
3
2 3 2 3 3 3 2
3
2
1
2
1
3
3
1
3
3
3
3
1
3
2
3
2
3
1 2 2 3 1 3 3
3
2
1
3
1
3
2
1
3
2
1
2
3
2
2
2
3
3
3 3 3 3 1 1 3
1
3
3
3
1
3
3
3
1
2
1
3
3
1
1
3
61
81%
60
80%
59
79%
58
77%
56
75%
62
83%
59
79%
53
71%
63
84%
61
81%
53
71%
58
77%
36 37 38 39 40 41
B36 B37 B38 B39 B40 B41
3
2
3 3 3 3 3 2 3
2
3
3
3
2
2
1
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3 1 3 3 2 3 1
3
3
3
2
3
3
2
1
1
3
3
3
1
3
3
3
1
2
3 2 3 2 3 2 3
1
1
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
1
3
3
3 3 3 1 3 1 3
1
3
3
3
2
3
3
2
1
3
2
2
2
2
1
3
3
2
2 2 3 3 3 2 3
3
2
3
3
3
2
3
1
1
3
3
1
1
3
2
3
2
1
1 3 3 3 3 2 1
3
3
2
3
3
1
2
3
3
2
3
2
2
3
3
2
Klasikal
64
85%
61
81%
58
77%
59
79%
60
80%
59 2387
79% 78%
Lampiran 23 LEMBAR DISKUSI Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VIII / I
Pokok bahasan
: Gradien
Alokasi Waktu
: 40 Menit
A. Petunjuk bagi siswa Tulislah nama pada lembar jawab yang sudah disediakan. Kerjakan soal sesuai kelompoknya masing-masing. Baca soal dengan teliti. B. Kompetensi Dasar Memahami dan menyelesaikan persamaan garis lurus. C.
Indikator Menerapkan konsep untuk menyelesaikan soal – soal tentang gradien. Menentukan penyelesaian dari gradien
Kelompok: Anggota:
1. ……………………….. 2. ……………………….. 3. ……………………….. 4. ………………………..
D.
Uraian Materi GRADIEN GARIS
Gradien suatu garis adalah kemiringan garis terhadap suatu mendatar A.
Gradient suatu garis yang melalui pusat O(0,0) dan titik A(x1,y1) Gradient = m =
y1 x1
Garis yang persamaannya y = mx adalah garis yang melalui titik pangkal O(0, 0) dan gradiennya m (m = konstanta) Contoh: 1. Tentukan gradien suatu garis yang melalui titik (0, 0) dan (3, 2) Penyelesaian : Gradient suatu garis yang melalui titik (0, 0)dan (3, 2) dapat dicari dengan rumus: m = , dengan x = 3 dan y = 2
m= jadi, gradient
LATIHAN 1.1 1. Tentukan gradient garis yang memiliki persamaan berikut!
2.
a. y = x
d. y = - x
b. y = -x
e. y = - x
c. y = x
f. y = x
Tentukan gradient garis yang melalui titik 0(0, 0) dan titik berikut! a. (3, -4)
d. (5, -3)
b. (-2, 4)
e. (-10, -5)
c. (-3, -5)
f. (2, 3)
3. Tentukan gradient garis dengan persamaan a. 3y = 2x d. 2y – 5x = 0
B.
b. 2y = x
e. 4x + y = 0
c. 3y = -9x
f. 7x – y = 0
Gradient yang melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) m=
y 2 y1 x 2 x1
persamaan garis y – y1 = m (x – x1) disubtitusikan ke persamaan menjadi y – y1 = m (x – x1) y – y1 =
y 2 y1 (x – x1) x 2 x1
y y1 x x1 y 2 y1 x2 x1 Contoh: 1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) Penyelesaian:
Cara 1: (3, -3) artinya x = 3 dan y = -3 (-2, -1) artinya x = -2 dan y = -1, sehingga
y y1 x x1 y 2 y1 x2 x1 y (3) x3 1 (3) 2 3 y 3 x3 2 5 -5(y + 3) = 2(x - 3) -5y -15 = 2x – 6 -5y = 2x + 9
2 9 y x 5 5 Cara 2: Tentukan dahulu gradient yang melalui (3, -3) dan (-2, -1) yaitu
m
y 2 y1 x 2 x1
m
1 (3) 2 23 5
Persamaan garis: y - y1 = m (x – x1) y – (-3) =
2 (x - 3) 5
y+3=
2 6 x 5 5
2 6 y x 3 5 5 2 9 y x 5 5 Jadi, persamaan garis yang melalui titik (3, -3) dan (-2, -1) adalah y
2 9 x 5 5
LATIHAN 1.2 1. Dengan menggunakan rumus, tentukan gradient suatu garis yang melalui titik tersebut! a. (-5, 2) dan (3, 2)
d. (3, 0) dan (4, 2)
b. (-6, -4) dan (-4, 2)
e. (4, -3) dan (0, 2)
c. (0, 3) dan (2, 4)
f. (-5, 2) dan (3, 0)
2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik a. (2, 1) dan (5, 4)
d. (-2, -1) dan (3, -2)
b. (3, -2) dan (5, 4)
e. (5, 3) dan (2, 1)
c. (3, -1) dan (4, 3)
f. (4, -3) dan (1, 2)
3. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik:
C.
a. (-4, 2)
d. (2, 2)
b. (-7, 0)
e. (8, 3)
c. (-3, 4)
f. (1, 7)
Gradient garis ax + by + c = 0 Dalam menentukan gradient garis yang berbentuk ax + by + c = 0, kita harus mengubah ke bentuk y = mx + c ax + by + c = 0 ↔ by = -ax – c ↔ y = Perhatikan bentuk y =
a c x b b a c x dan y = mx + c b b
Gradient (m) = -
a b
Gradient garis ax + by + c = 0 adalah m = -
a b
Contoh: 2. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-4, 2) Penyelesaian: Cara 1: Secara umum persamaan garis adalah y = mx + c y = mx + c y = 4x + c
2 = 4(-4) + c 2 = -16 + c c = 18 jadi, persamaan garis yang bergradien 4 adalah y = 4x + 18 Cara 2: Diketahui m = 4 Titik (-4, 2) artinya x1 = -4 dan y1 = 2 y – y1 = m (x – x1) y – 2 = 4(x – (-4)) y – 2 = 4x + 16 y = 4x + 18 LATIHAN 1.3 1. Tentukan persamaan garis berikut: a. Titik (1, -3) dan gradient 1 b. Titik (0, -1) dan gradient -2 c. Titik (3, -2) dan gradient 4 d. Titik (3, -2) dan gradient 4 e. Titik (2, 4) dan gradient -3 f.
Titik (0, 3) dan gradient -2
2. Tentukan gradient dari masing – masing garis berikut ini: a. 2x + 3y = 2
d. y = 5 – 4x
b. y = x + 9
e. 4x – y = 8
c. 8 = 3x + y
f. y = x + 2
3. Tentukan nilai a, jika garis melalui: a. (1, a) dan (2, 9) bergradien 4 b. (2, 7) dan (a, 16) bergradien c. (8, a) dan (1, 3) bergradien 2 d. (2, 3) dan (4, a) bergradien 3 e. (4, 3) dan (a, 5) bergradien f.
(a, -3) dan (-2, -1) bergradien -
Lampiran 24 Kunci jawaban LATIHAN 1.1 1.a. m = 1 b. m = -1
1 3
c. m =
d. m = -
5 4
e. m = -
1 2
3 4
f. m =
y 4 1 1 x 3 3
2. a. m =
y 4 2 x 2
b. m = c. m =
y 5 5 x 3 3
d. m =
y 3 x 5
e.m =
y 5 1 x 10 2
f. m =
y 3 1 1 x 2 2
3. a. 3y = 2x
y m=
2 x 3 2 3
b. 2y = x
y
1 x 2
m=
1 2
c. 3y = -9x
9 x 3
y
y = -3x m = -3 d. 2y - 5x = 0 2y = 5x
y
2 x 5
m= 2
1 2
e. 4x + y = 0 y = -4x m = -4 f. 7x –y =0 7x = y y = 7x m=7
LATIHAN 1.2 1. a. m =
y 2 y1 22 0 x 2 x1 3 (5) 8
b. m =
y 2 y1 2 (4) 6 3 x 2 x1 4 (6) 2
c. m =
y 2 y1 4 3 1 x 2 x1 2 0 2
d. m =
y 2 y1 2 0 2 1 x 2 x1 4 3 1
e. m =
y 2 y1 2 (3) 5 x 2 x1 04 4
f. m =
y 2 y1 02 2 x 2 x1 3 (5) 8
2. a. ( x1 , y1 ) = (2, 1) (x 2 , y 2 ) = (5, 4)
y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 y 1 x 2 4 1 5 2 y 1 x 2 3 3 3x - 6 = 3y - 3 3y - 3 = 3x – 6 3y = 3x – 3 y=x–1 b.(x 1 , y 1 ) = (5, 4) (x 2 , y 2 ) = (3, -2)
y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1
y4 x5 2 4 35 y 4 x5 6 2 -2y + 8 = -6x + 30 -2y = -6x + 30 – 8 -2y = -6x + 22 y=
6 22 2
y = 3x – 11 c. (x 1 , y 1 ) = (3, -1) (x 2 , y 2 ) = (4, 3)
y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 y (1) x3 2 (1) 4 3 y 1 x 3 3 1 1 y + 1 = 4x – 12 y = 4x -12 -1 y = 4x -13 d. (x 1 , y 1 ) = (-2, -1) (x 2 , y 2 ) = (3, -2)
y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 y (1) x (2) 2 (1) 3 (2) y 1 x2 2 1 3 2 y 1 x 2 1 5 5y + 5 = -x – 2 5y = -x - 2 – 5
y=
x7 5
e. (x 1 , y 1 ) = (5, 3) (x 2 , y 2 ) = (2, 1)
y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 y 3 x5 1 3 2 5 -3y + 9 = -2x + 10 -3y = -2x + 1
y
2x 1 3
3. a. m = 4 dengan titik (-4, 2) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 2) = 4 (x - (-4)) y - 2 = 4(x + 4) y – 2 = 4x + 16 y = 4x + 16 + 2 y = 4x + 18 b. m = 4 dengan titik (-7, 0) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 0) = 4(x –(-7)) (y - 0) = 4x + 28 y = 4x + 28 c. m = 4 dengan titik (-3, 4) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 4) = 4(x – (-3)) (y - 4) = 4(x + 3) y = 4x + 12 + 4 y = 4x +16 d. m = 4 dengan titik (2, 2)
(y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 2) = 4(x - 2) y – 2 = 4x – 8 y = 4x – 8 + 2 y = 4x – 6 e. m = 4 dengan titik (8, 3) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 3) = 4(x - 8) y – 3 = 4x – 32 y = 4x -32 + 3 y = 4x – 29 f. m = 4 dengan titik (1, 7) (y - y1 ) = m(x - x 1 ) (y - 7) = 4(x - 1) y – 7 = 4x – 4 y = 4x - 4 + 7 y = 4x +3
LATIHAN 1. 3 1.a. (1, -3), m = 1
1 2
y = mx + c
1 2
-3 = 1 .1 + c
3 =c 2
-3 -4
1 =c 2 1 2
y=1 x-4
1 2
b. (0, -1), m = -2 y = mx + c (-1) = -2 . 0 + c -1 = 0 + c y = -2x -1 c. (3, -2), m = 4 y = mx + c -2 = 4 . 3 + c -2 = 12 + c -14 = c y = 4x - 14 d. (3, 3), m = 4 y = mx + c 5=4.3+c 5 -12 = c -7 = c y = 4x – 7 e. (2, 4), m = -3 y = mx + c 4 = (-4) . 2 + 2 4 = -8 + c 4+8=c
12 = c Yy = -3x + 12 f. (0, 3), m = -2 y = mx + c 3 = (-2) . 0 + c 3=0+c c=3 y = -2x + 3 2. a. 2x + 3y = 2 2x + 3y – 2 = 0 ax + by + c = 0 m=-
a 2 b 3 2 x9 3
b. y
y = mx + c
2 3
m=
c. 8 = 3x + y 3x + y – 8 = 0 m=-
a 3 3 b 1
d. y = -4x + 5 y = mx + c m = -4 e. 4x - y = 8 4x - y – 8 = 0 ax + by + c = 0 m=f. y
a 4 4 b 1
1 x2 2
1 x y20 2
ax + by + c = 0
1 a 1 m=- 2 b 1 2
y 2 y1 x 2 x1
3. a. m =
4 4=
9d 2 1
9d 1
9-d=4 9-4=d d=5 b. m =
3=
y 2 y1 x 2 x1
d 3 42
3=
d 3 2
6=d–3 6+3=d 9=d
y 2 y1 x 2 x1
c. m =
2=
3d 1 8
2=
3d 7
-14 = 3 – d -14 -3 = - d -17 = - d d = 17 d. m =
y 2 y1 x 2 x1
3=
d 3 42
3=
d 3 2
6=d–3 d=9 e. m =
y 2 y1 x 2 x1
4 53 3 d 4 4 2 3 d 4 4d -16 = 6 4d = 6 + 16 d=
22 2
d = 5,5 f. m =
y 2 y1 x 2 x1
2 1 (3) 5 2d
2 2 5 2d
10 = 4 + d d=6
Lampiran 25 Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran VARMA No. 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Motivasi belajar siswa Tanggapan terhadap model pembelajaran VARMA Siswa berminat dengan pelajaran matematika Kesiapan guru saat menyampaikan materi Siswa dalam proses pembelajaran berlangsung
No.item 2, 3, 4, 5, 6 7, 10, 17, 25 1, 11, 12, 18, 19, 20, 23 13, 14, 21, 22, 24 8, 9, 15, 16
Kisi – kisi angket siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI No. 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator No.item Motivasi belajar siswa 2, 3, 4, 5, 6 Tanggapan terhadap model pembelajaran 7, 10, 11, 12, 18, 19 kooperarif tipe TAI Siswa berminat dengan pelajaran matematika 1, 13, 14, 17, 21, 22, 23, 25 Kesiapan guru saat menyampaikan materi 15, 16, 24 Siswa dalam proses pembelajaran 8, 9, 20 berlangsung
Lampiran 26 ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN VARMA Nama siswa: Kelas/ No. Absen : Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai pilihanmu! 1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan sungguh-sungguh a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam belajar matematika a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran tersebut dengan lapang dada a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam memahami materi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 9. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran VARMA a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 10. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan pembelajaran saat ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 11. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
12. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak tentang materi ini a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
13. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat saya a. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Tidak menyenangkan
14. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik 15. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran VARMA a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
16. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran VARMA a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
17. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif apabila menggunakan pembelajaran VARMA a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
18. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
19. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya: a. Sangat senang
b. Senang
c. Tidak senang
20. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
21. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai dengan keinginan a. Sudah
b. Cukup
c. Belum
22. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn sehari-hari a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
23. Matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
24. Saya lebih senang belajar matematika jika gurunya tidak galak a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
25. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
ANGKET TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI Nama siswa: Kelas/ No. Absen : Petunjuk ! Pilihlah salah satu jawaban dengan member tanda silang (X) pada huruf a, b, c sesuai pilihanmu! 1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya sukai a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 2. Agar saya dapat menjadi bintang kelas maka saya harus belajar dengan giat dan sungguh-sungguh a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 3. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 4. Karena keinginan dan kebutuhan sendiri, maka saya selalu bersemangat dalam belajar matematika a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 5. Tanpa disuruh orang tua, saya akan rajin belajar demi terwujudnya cita-cita saya a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 6. Apabila saya ditegur guru karena kesalahan saya, saya akan menerima teguran tersebut dengan lapang dada a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 7. Dengan menggunakan pembelajaran saat ini sangat membantu saya dalam memahami materi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 8. Semua siswa dituntut aktif dalam pembelajaran ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 9. Siswa cenderung kerjasama dengan teman kelompok masing – masing a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 10. Keadaan kelas lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 11. Guru memberikan pendampingan setiap ada diskusi a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 12. Materi yang disampaikan guru lebih menyenangkan apabila menggunakan pembelajaran saat ini a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 13. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
14. Saya senang mengikuti pelajaran ini, sehingga saya ingin tahu lebih banyak tentang materi ini a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
15. Penampilan guru yaang mengajar matematika pada hari ini, menurut pendapat saya b. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Tidak menyenangkan
16. Kesan saya terhadap cara mengajar guru matematika b. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik 17. Matematika pelajaran yang sangat sulit a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
18. Materi gradien lebih mudah dipahami bila menggunakan pembelajaran tipe TAI a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
19. Materi pelajaran lebih mudah diingat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
20. Interaksi belajar yang terjadi pada saat proses belajar mengajar menjadi efektif apabila menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
21. Saya mengerjakan semua soal dengan senang hati a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
22. Jika guru sering memberikan PR matematika, maka saya: b. Sangat senang
b. Senang
c. Tidak senang
23. Masalah yang berhubungan dengan matematika merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi saya, karena saya ditantang untuk memecahkannya b. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
24. Menurut saya guru sudah memberikan bimbingan pada saat pelajaran sesuai dengan keinginan b. Sudah
b. Cukup
c. Belum
25. Pelajaran matematika sangat perlu dipelajari karena bermanfaat dalam kehidupn sehari-hari a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
Lampiran 27 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / semester
: VIII / 1
Materi Pokok
: Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan
: Gradien
Alokasi Waktu
: 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi : 1.
Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
Kompetensi Dasar : 1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus Indikator : 1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk 2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu Model Pembelajaran : ceramaah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas Metode : Ekspositori Pendekatan : Induktif Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga Langkah – langkah Pembelajaran:
1.) Kegiatan Awal: a. Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Memotivasi
siswa
dengan
memberi
penjelasan
tentang
pentingnya
mempelajari materi ini 2.) Kegiatan Inti: a. Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan materi tersebut b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai pengertian gradien c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku paket
d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan soal dari buku paket 3.) Kegiatan Akhir: a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR) Penilaian: a. Hasil kerja individu b. Tes formatif
Guru,
Agus Tri Waluyo,S.Pd
Peneliti,
Asri Agusari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen I Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / semester
: VIII / 1
Materi Pokok
: Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan
: Gradien
Alokasi Waktu
: 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar : 1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus Indikator : 1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk 2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu Model Pembelajaran : VARMA Metode : Ekspositori, pemecahan masalah Pendekatan : Induktif Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga Langkah – langkah Pembelajaran: 1.) Kegiatan Awal: a. Mengucapkan salam b. Mengontrol kehadiran siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model VARMA d. Mengingatkan kembali materi tentang persamaan garis lurus 2.) Kegiatan Inti: a. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai pengertian gradien kemudian antara siswa dan guru mendiskusikan materi tersebut b. Siswa mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai pengertian gradien c. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas contoh soal dalam buku paket
d. Siswa mengerjakan beberapa latihan soal dari buku paket e. Siswa dan guru secara bersama – sama membahas beberapa jawaban latihan soal dari buku paket 3.) Kegiatan Akhir: a. Siswa membuat rangkuman yang telah dipelajari b. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR) Penilaian: a. Hasil kerja individu b. Tes formatif
Guru,
Peneliti,
Agus Tri Waluyo, S. Pd
Asri Agusari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen II Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / semester
: VIII / 1
Materi Pokok
: Persamaan Garis Lurus
Pokok Bahasan
: Gradien
Alokasi Waktu
: 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar : 1.b. Membentuk gradien persamaan garis lurus Indikator : 1. Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk 2. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui satu titik dengan gradien tertentu Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TAI Metode : Ekspositori, pemecahan masalah Pendekatan : Deduktif Sumber Belajar : Matematika untuk SMP kelas VIII, Sukino, Erlangga Langkah – langkah Pembelajaran : 1.) Kegiatan Awal: a. Guru membuka pelajaran dan mengucapkan salam b. Guru mengecek kehadiran siswa c. Guru mengkomunikasikan indikator d. Guru menyampaikan apersepsi, mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya 2.) Kegiatan Inti: a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh siswa b. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai dari tes awal, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa c. Guru menjelaskan tentang pengertian gradien, kedudukan garis dua garis lurus, membuat persamaan garis lurus d. Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok
e. Masing – masing siswa dengan kemampuannya sendiri mengerjakan soal tersebut siswa yang mengalami kesulitan bisa minta bantuan teman sekelompoknya sebelum minta bantuan guru f.
Guru berkeliling membimbing, mengawasi dan membantu siswa yang kesulitan memecahkan masalah
g. Guru memotivasi siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompoknya h. Guru meminta kepada siswa untuk mempresentasikan jawaban dari soal tes yang telah mereka kerjakan i.
Guru bersama siswa membahas jawaban dari soal yang telah dipresentasikan siswa
3.) Kegiatan Akhir: a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan b. Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan soal tes c. Guru menutup peajaran dengan memberikan salam penutup Penilaian: a. Ketepatan siswa dalam mengerjakan soal b. Kerjasama dalam kelompok Guru,
Peneliti,
Agus Tri Waluyo, S. Pd
Asri Agusari
Lampiran 28 SOAL TES 1. Buktikan bahwa persamaan garis yang melalui A(x1, y1) dan B(x2, y2) adalah (x2 – x1)y - (y2 – y1)x = x1y2 – x2y1 2. Diketahui persamaan garis y + p + 20 = (p - 1)x, melalui titik (7, p - 2). Tentukan gradien tersebut? 3. Jika titik A(-8, a) terletak pada garis yang persamaannya y nilai a
3 15 . Tentukan 4
4. Gradient garis pada gambar di samping adalah y
A (0, 2) B (2, 0) X
1 2
5. Gambarlah garis yang memenuhi persamaan y = 1 x 1 6. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (5, 3) dan (2, 1) 7. Tentukan nilai a, jika garis melalui titik (8, a) dan titik (1, 3) bergradien 2 8. Tentukan gradient dari garis -3x – 6y – 4 = 0
Lampiran 29 KUNCI JAWABAN
1.
y y1 x x1 y 2 y1 x2 x1
↔(x2 – x1)(y – y1) = (x – x1)(y2 - y1) ↔ (x2 – x1)y - y1(x2 – x1) = (y2 - y1)x - x1(y2 - y1) ↔(x2 – x1)y – y1x2 + x1y1 = (y2 - y1)x – x1y2 + x1y1 ↔ (y2 - y1)x - (x2 – x1)y - x1y2 + y1x2 = 0 (y2 - y1)x - (x2 – x1)y = x1y2 - y1x2 2. ax+ by + c = 0 (p - 1)x – y – (p + 20) = 0
m
a ( p 1) ( p 1) b 1
Titik (7, p - 2) →(p - 1)x – y – (p + 20) = 0 (p - 1) . 7 – (p - 2) – (p + 20) = 0 7p – 7 - (p - 2) – (p + 20) = 0 7p – 7 – p + 2 – p – 20 = 0 5p – 25 = 0 5p = 25 p=5 m = (p - 1) = (5 - 1) = 4 3. A(-8, a), maka x = -8 dan y = a
3 y 15 4 3 a = (8) 15 4 = 6 + 15 = 21
4. Titik A(0, 2) dan titik B (2, 0), subtitusikan ke m
y 2 y1 x 2 x1
02 1 20 1 5. y = 1 x 1 melalui titik (0, -1) 2 m
m= 1
Y
1 3 2 2
komponen y = 3 komponen x = 2
6. (x 1 , y 1 ) = (5, 3)
(0, -1)
X
(x 2 , y 2 ) = (2, 1)
y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 y 3 x5 1 3 2 5 -3y + 9 = -2x + 10 -3y = -2x + 1
y
2x 1 3
7. m =
y 2 y1 x 2 x1
2=
3a 1 8
2
=
3a 7
-14 = 3 – a -14 -3 = - a -17 = - a a = 17
8. Garis dengan persamaan -3x – 6y – 4 = 0, berarti a = -3, b = -1, dan c = 2 a (3) Gradient m = 3 b 1
T A B E L NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT N 3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959
N 27 28 29
Taraf Signifikan 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,479 0,367 0,470
N 55 60 65
Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
30 31 32 33 34
0,361 0,355 0,349 0,544 0,339
0,463 0,456 0,449 0,442 0,436
70 75 80 85 90
0,235 0,227 0,220 0,213 0,207
0,306 0,296 0,286 0,278 0,270
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
35 36 37 38 39
0,344 0,329 0,325 0,320 0,316
0,430 0,424 0,418 0,413 0,408
95 100 125 150 175
0,202 0,195 0,176 0,159 0,148
0,263 0,256 0,230 0,210 0,194
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
40 41 42 43 44
0,312 0,308 0,304 0,301 0,297
0,403 0,398 0,393 0,389 0,384
200 300 400 500 600
0,138 0,113 0,098 0,088 0,080
0,181 0,148 0,128 0,115 0,105
21 22 23 24 25 26
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496
45 46 47 48 49 50
0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,380 0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
700 800 900 1000
0,074 0,070 0,065 0,062
0,097 0,091 0,086 0,081