perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK SISWA KELAS XI SMA BATIK 1 SURAKARTA
Skripsi
Skripsi
Oleh : Anwar Fuadi K 2306016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK SISWA KELAS XI SMA BATIK 1 SURAKARTA
Oleh : Anwar Fuadi K 2306016
Skripsi Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari
:
Tanggal
:
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Trustho Raharjo, M. Pd NIP. 19510823 198103 1 001
Ahmad Fauzi, S.Pd, M.Pd NIP. 19790205 200312 1 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi :
Ketua
: Dra. Rini Budiharti, M.Pd
Sekretaris
: Drs. Pujayanto, M.Si
Anggota I
: Drs. Trustho Raharjo, M. Pd
....................... ........................
Anggota II : Ahmad Fauzi, S.Pd, M.Pd
Disahkan oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user iv
........................ ........................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Anwar Fuadi, K2306016. UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK SISWA SMA KELAS XI SMA BATIK 1 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok Fluida Statik dengan penerapan
pembelajaran
berbasis ICT. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus diawali tahap persiapan dan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 yang dikhususkan pada materi pokok Fluida Statik sebanyak 43 siswa. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan guru, tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
menerapkan pembelajaran berbasis ICT pada materi pokok Fluida Statik ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan ditampilkannya animasi-animasi melalui program Macromedia Flash menjadikan konsep yang semula abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami siswa. Penggunaan metode diskusi kelompok dalam memecahkan permasalahan LKS juga menjadikan siswa terlibat aktif untuk berpendapat, menyampaikan ide/gagasan, kemudian bersama-sama menyimpulkan jawaban yang sebenarnya. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa pada siklus I rata-rata pencapaian aspek aktivitas belajar siswa mencapai 50% yang kemudian meningkat menjadi 67% pada siklus II. Dari hasil tes siklus I dan II dapat dilihat bahwa pada siklus I ketuntasan belajar siswa sebesar 41,86% yang kemudian meningkat menjadi 72,09% pada siklus II. Sedangkan rata-rata kemampuan siswa dalam menjawab soal meningkat
commit to user
dari 60,4% pada siklus I menjadi 69,6% pada siklus II.
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Anwar Fuadi, K2306016. THE IMPROVEMENT EFFORT OF LEARNING ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVEMENT OF PHYSICS THROUGH THE APPLICATION OF ICT BASED LEARNING FOR SENIOR HIGH SCHOOL IN CLASS XI IPA 2 SMA BATIK 1 SURAKARTA. Thesis. Surakarta : Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University, January 2011. The aims of the research are to increase the activity of learning and learning achievement physics of XI IPA 2 Batik 1 Surakarta Senior High School’s student in the school year of 2009/2010 on the subject matter Fluid Static with the application of ICT based learning. The method of this research was Classroom Action Research that was held in two cycles. The cycles are started by preparation phase and execution phase that consist of action planning, action, observation, evaluation, and reflection. The research subject is XI IPA 2 Batik 1 senior High School student in the school year of 2009/2010, which consist of 43 students in the subject matter Fluid Static. Techniques of collecting data were observation, interview with teacher, test, questionnaire and documentation. Descriptive qualitative technique was used to analyze the data. Based on research results, can be concluded that by implementing ICTbased learning in subject matter Fluid Static can increase the activity of learning and student achievement of XI IPA 2 students SMA Batik 1 Surakarta Academic Year 2009/2010. By showing the animations through Macromedia Flash program made the abstract concepts into concrete so it is easy to understand by students. The use of group discussion method in solving problems of LKS also makes students engage actively to the opinion, convey ideas / thoughts, and then jointly conclude the actual answer. From the results of observation can be seen that in the first cycle average attainment aspects of student learning activities reached 50%, which later increased to 67% in cycle II. From the results of the test cycle I and II can be seen that in the first cycle students' mastery of 41.86%, which then increased to 72.09% in cycle II. While the average student's ability in answering questions increased from 60.4% incommit the firsttocycle userto 69.6% in cycle II.
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO ”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” ( QS. Al-Insyirah : 6 ) “Orang-orang besar akan senantiasa menganggap perkara dan masalah yang besar menjadi hal yang biasa dan sering dihadapi,tetapi orang kerdil akan menganggap sekecil apapun masalahnya menjadi suatu beban terberat yang diterimanya”. ( Anis Matta ) “Apapun hasil yang kita peroleh, itulah yang terbaik dari Nya”. ( Penulis )
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan ibu yang selalu menyayangi, mendoakan, dan membimbing setiap langkahku.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi ini. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 2. Ibu Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si, Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan Skripsi ini. 3. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd, Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. Trustho Raharjo, M.Pd, Dosen Pembimbing I Program Fisika Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Ahmad Fauzi, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini. 6. Bapak Drs. H. Literzet Sobri, M.Pd, Kepala SMA Batik I Surakarta yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian. 7. Bapak Zainul Arifin, S.Pd, guru mata pelajaran Fisika SMA Batik 1 Surakarta telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian. 8. Siswa-siswi kelas XI IPA 2. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya. 9. Kakak-kakakku dan Adik-adikku tercinta yang senantiasa menjadi motivator. 10. Sahabat dan saudara seperguruanku, Epha Hasan yang senantiasa mendukung dan berjuang bersama.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Sahabat-sahabatku di fisika 2006 untuk segala dukungan, persahabatan, dan bantuannya. 12. Teman-teman Raudhotut Tholibin (Ardan, Ivan, Qomar, Farid, Gatot, Ade) yang selalu memberi warna tersendiri untuk segala dukungan dan kekeluargaannya. 13. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya skripsi yang telah dikerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak lain yang berkepentingan.
Surakarta, Januari 2011
Penulis
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN..........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………...
iv
HALAMAN ABSTRAK...............................................................................
v
HALAMAN ABSTRACT………………………………………………….
vi
HALAMAN MOTTO...................................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................
viii
KATA PENGANTAR...................................................................................
x
DAFTAR ISI.................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... DAFTAR TABEL......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ BAB I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah............................................................
1
B. Identifikasi Masalah..................................................................
3
C. Pembatasan Masalah.................................................................
4
D. Perumusan Masalah...................................................................
5
E. Tujuan Penulisan.......................................................................
5
F. Manfaat Penulisan..................................................................... BAB II. LANDASAN TEORI
5 7
A. Tinjauan Pustaka.....................................................................
7
1. Hakikat Pembelajaran Fisika.............................................
7
a. Hakikat Fisika..............................................................
7
b. Pembelajaran Fisika.....................................................
8
2. Hakikat Pembelajaran Berbasis ICT..................................
9
3. Hakikat Aktivitas Belajar...................................................
11
4. Hakikat Prestasi Belajar.....................................................
13
a. Pengertian Prestasi Belajar...........................................
13
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Pengukuran Prestasi Belajar.........................................
13
5. Materi Fluida Statik...........................................................
15
B. Penelitian yang Relevan...........................................................
16
C. Kerangka Pemikiran.................................................................
16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
18
A. Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................
18
B. Subjek Penelitian......................................................................
18
C. Metode Penelitian....................................................................
18
D. Data dan Teknik Pengumpulan Data.......................................
19
1. Data Penelitian...................................................................
19
2. Teknik Pengumpulan Data.................................................
19
a. Wawancara...................................................................
19
b. Observasi atau Pengamatan Langsung.........................
20
c. Nilai Tes.......................................................................
20
d. Angket.........................................................................
20
e. Kajian Dokumentasi....................................................
21
E. Instrumen Penelitian................................................................
21
a. Silabus.........................................................................
21
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................
21
c. Instrumen Penelitian Kognitif.....................................
21
d. Lembar Observasi dalam Proses Belajar Mengajar.....
25
e. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran.............
25
F. Analisis Data...........................................................................
25
G. Pemeriksaan Validitas Data....................................................
25
H. Prosedur Penelitian..................................................................
27
I. Indikator Kinerja.....................................................................
32
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33
A. Deskripsi Kondisi Awal...........................................................
33
B. Pelaksanaan Siklus I…………………………………………
35
C. Pelaksanaan Siklus II………………………………………...
44
D. Pembahasan…………………………………………………..
50
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan..................................................................................
53 53
B. Implikasi................................................................................... 53 C. Saran......................................................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
55
LAMPIRAN..................................................................................................
57
PERIJINAN..................................................................................................
190
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Pengungkapan Hasil Belajar...................................................
14
Tabel 3.2
Indikator Keberhasilan Siklus 1 dan 2....................................
32
Tabel 4.1
Persentase Aktivitas Belajar Siswa pada Observasi Awal......
33
Tabel 4.2
Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I..........
35
Tabel 4.3
Pengamatan dan Refleksi Tindakan pada Siklus I.................
36
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I..................
38
Tabel 4.5
Hasil Tes Kognitif Siklus I.....................................................
38
Tabel 4.6
One Sample Statistic................................................................ 39
Tabel 4.7
One Sample Test.....................................................................
40
Tabel 4.8
Aspek Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I......................
40
Tabel 4.9
Rincian Hasil Tes Kognitif Siklus 1 Tiap Butir Soal..............
41
Tabel 4.10
Target Keberhasilan dan Ketercapaian pada Siklus I.............
41
Tabel 4.11
Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II.......... 43
Tabel 4.12
Pengamatan dan Refleksi Tindakan pada Siklus II.................
45
Tabel 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II..................
46
Tabel 4.14
Hasil Tes Kognitif Siklus II....................................................
46
Tabel 4.15
One Sample Statistic................................................................ 47
Tabel 4.16
One Sample Test.....................................................................
47
Tabel 4.17
Aspek Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I......................
48
Tabel 4.18
Rincian Hasil Tes Kognitif Siklus 1 Tiap Butir Soal..............
48
Tabel 4.19
Persentase Hasil Penelitian dari Tahap Prasiklus-Siklus II....
51
Tabel 4.20
Pencapaian Keberhasilan Target Penelitian............................
52
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran....................................................
17
Gambar 3.1
Komponen-Komponen Analisis Data.....................................
26
Gambar 3.2
Skema Pemeriksaan Validitas Data........................................
27
Gambar 3.3
Skema Prosedur Penelitian...................................................... 31
Gambar 4.1
Grafik Nilai Ulangan Harian Siswa Prasiklus......................... 34
Gambar 4.2
Diagram Pie Aspek Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I..........
Gambar 4.3
Diagram Pie Aspek Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II......... 48
commit to user xv
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian..................................................................... 57
Lampiran 2
Sauan Pembelajaran................................................................
58
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I.....................................
64
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II....................................
71
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III................................... 80
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.........................
89
Lampiran 7
Lembar Kegiatan Siswa I........................................................
103
Lampiran 8
Lembar Kegiatan Siswa II....................................................... 105
Lampiran 9
Lembar Kegiatan Siswa III.....................................................
Lampiran 10
Lembar Kegiatan Siswa Siklus II............................................ 111
Lampiran 11
Kisi-Kisi Soal Tryout Kemampuan Kognitif Fisika Siklus I..
112
Lampiran 12
Kisi-Kisi Soal Kemampuan Kognitif Fisika Siklus I..............
113
Lampiran 13
Soal Tes Kemampuan Kognitif Fisika Siklus I.......................
114
Lampiran 14
Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Prestasi Belajar Siklus I................................
108
122
Lampiran 15
Kisi-Kisi Soal Tryout Kemampuan Kognitif Fisika Siklus II. 125
Lampiran 16
Kisi-Kisi Soal Kemampuan Kognitif Fisika Siklus II............. 126
Lampiran 17
Soal Tes Kemampuan Kognitif Fisika Siklus II...................... 127
Lampiran 18
Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Prestasi Belajar Siklus II..............................
135
Lampiran 19
Lembar Jawaban...................................................................... 138
Lampiran 20
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus.......................... 139
Lampiran 21
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan I)..... 140
Lampiran 22
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan II)...
141
Lampiran 23
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan III)..
142
Lampiran 24
Simpulan Aktivitas Siswa Siklus I..........................................
143
Lampiran 25
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II........................... 144
Lampiran 26
Simpulan Aktivitas Siswa Siklus II......................................... 145
Lampiran 27
Lembar Penghargaan commit toSiswa user Dan Kelompok Terbaik............. xvi
146
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 28
Analisis Prestasi Belajar Siklus I............................................
148
Lampiran 29
Analisis Prestasi Belajar Siklus II...........................................
151
Lampiran 30
Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran....................... 154
Lampiran 31
Analisis Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran......... 155
Lampiran 32
Persentase Respon Siswa Terhadap Pembelajaran.................. 156
Lampiran 33
Hasil Wawancara Guru...........................................................
157
Lampiran 34
Hasil Wawancara Siswa Prasiklus..........................................
159
Lampiran 35
Hasil Wawancara Siswa Pascasiklus....................................... 161
Lampiran 36
Daftar Kelompok..................................................................... 163
Lampiran 37
Daftar Nilai Ulangan Harian Momentum Sudut dan Rotasi
Lampiran 38
Benda Tegar............................................................................
164
Dokumentasi Proses Pembelajaran.........................................
165
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya merupakan usaha untuk menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya aktivitas belajar pada diri siswa. Keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor yang saling berhubungan, utamanya dari segi siswa sebagai subjek belajar dan sistem lingkungan yang dibangun untuk membelajarkan siswa. Prinsip belajar dalam kegiatan belajar mengajar apapun menuntut adanya konsentrasi. Konsentrasi merupakan faktor penting dalam proses belajar karena keberadaannya memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan belajar secara optimal. Konsentrasi belajar memudahkan siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang dipelajari, serta menjadikan konsep-konsep pembelajaran diterima secara lebih jelas dan bermakna. Berpijak dari urgensi tersebut maka dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung perlu dikondisikan terbentuknya situasi dan lingkungan belajar yang kondusif, yang mampu membangun terciptanya konsentrasi belajar pada diri siswa. Peningkatan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran dapat diupayakan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dalam pembelajaran fisika di kelas, misalnya kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta, guru Fisika masih menerapkan pembelajaran konvensional yang dicirikan
dengan
mengandalkan
penggunaan
metode
ekspositori
yaitu
menjelaskan, memberi contoh, mengajukan pertanyaan, dan memberi tugas secara klasikal. Model pembelajaran seperti ini menunjukan bahwa guru masih menjadi sentral
dalam
pembelajaran,
sementara
siswa
kurang
diberdayakan
kemampuannya secara optimal sehingga aktivitas dan partisipasi siswa kurang berarti. Di samping kurang variatifnya metode pembelajaran yang digunakan, penggunaan media yang belum optimal menjadi suatu permasalahan yang tidak bisa diabaikan. Penggunaan media yang kurang menarik dapat menyebabkan
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
siswa cepat bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Hal itu tentu akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya mampu berinovasi dan berkreasi dalam rangka merancang suatu pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Selain menggunakan metode pembelajaran yang tepat, guru hendaknya juga mampu menggunakan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan guru adalah komputer yang dapat menampilkan konsep-konsep fisika yang abstrak menjadi terlihat kongkret. Sehingga proses pembelajaran tidak lagi monoton dan menjenuhkan. Salah satu program yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membuat animasi-animasi fisika adalah Macromedia Flash 8. SMA Batik 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang terakreditasi A di kota Surakarta. Kendati demikian, dari hasil wawancara dengan guru fisika kelas XI di SMA Batik 1 Surakarta diperoleh suatu fakta bahwa tidak semua siswa kelas XI memiliki nilai yang bagus dalam mata pelajaran fisika dan masih banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran Fisika. Selain itu, dalam proses pembelajaran fisika yang berlangsung selama ini didominasi dengan metode ceramah sehingga membuat suasana semakin tidak menarik sehingga mengakibatkan siswa jenuh dengan pembelajaran yang kurang variatif tersebut. Proses pembelajaran selama ini juga cenderung " Teacher Centered " sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan guru Fisika kelas XI di SMA Batik 1 Surakarta dan pengamatan langsung dapat diidentifikasi permasalahanpermasalahan yang terjadi. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di SMA Batik 1 Surakarta dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Metode konvensional masih dominan dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa. 2. Kurang optimalnya perhatian dan aktivitas siswa dalam belajar Fisika. Tercatat dari obsevasi awal hanya 13 siswa (30%) dari 43 siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran Fisika. 4. Kondisi siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran Fisika. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa yang enggan bertanya maupun menjawab pertanyaan guru. Terbukti dari observasi awal hanya tercatat 3 orang (7%) dari 43 siswa yang mau bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. 5. Setiap kelas telah dilengkapi dengan LCD dan sound system tetapi belum dioptimalkan penggunaannya sebagai media pembelajaran. 6. Cara mengajar guru yang terlalu serius membuat situasi kelas terkesan kaku. 7. Pada umumnya banyak siswa yang masih sulit memahami konsep Fisika sehingga berakibat kurang maksimalnya prestasi belajar siswa. Terbukti dengan nilai ulangan harian Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar yang hanya 6 siswa (14%) dari 43 siswa dinyatakan tuntas dengan batas ketuntasan 65. Berdasarkan silabus, materi berikutnya adalah Fluida sehingga penelitian mengambil materi tersebut tetapi hanya pada subbab Fluida Statis. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, dapat dikemukakan bahwa aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran fisika masih kurang. Guru juga kurang memanfaatkan fasilitas yang ada. Untuk itu penulis akan mencoba menyikapi dengan memberikan rangsangan berupa media yang berbasis ICT, karena menurut Degeng (2005), dengan memberikan media berupa ICT maka siswa akan termotivasi, tertantang, menyenangkan, terinspirasi dan interaktif. Untuk itu, penulis mencoba mengangkat judul pada penelitian ini dalam menjawab permasalahan pembelajaran Fisika pada materi Fluida Statik kelas XI SMA. Adapun judul penelitian tersebut adalah " Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Fisika Melalui Penerapan Pembelajaran Fisika Berbasis ICT Untuk Siswa SMA Kelas XI SMA Batik 1 Surakarta "
B. Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang dikemukakan, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
1.
Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari keberhasilan guru dalam mengajar dan keberhasilan sekolah dalam menyelenggarakan program pendidikan.
2.
Siswa hanya dibiarkan duduk, mendengar, mencatat dan menghafal dan tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif sehingga diperlukan pengembangan pembelajaran kreatif dan inovatif yang mampu mengembangkan bakat dan potensi siswa secara optimal.
3.
Metode pembelajaran yang dilakukan guru belum merangsang aktivitas belajar siswa di dalam pembelajaran yang dapat di lihat dari kurangnya keingintahuan siswa terhadap materi yang disampaikan guru, siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi pasif. Hal ini akan berpengaruh pada hasil belajar siswa .
4.
Pembelajaran fisika dengan
menggunakan media ICT (komputer) jarang
digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah menengah. 5.
Penggunaan pembelajaran dengan memanfaatkan media ICT dimungkinkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar penelitian ini dapat mencapai tujuan, ruang lingkup dan arahan yang jelas. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Materi Pelajaran Materi pelajaran Fisika dibatasi pada materi Fluida Statis. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta semester genap Tahun Pelajaran 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
3. Aktivitas Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas siswa dalam belajar fisika yang meliputi visual activities, oral activities dan writing activities 4. Prestasi belajar Prestasi belajar ditinjau dari kemampuan kognitif akhir siswa.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dikemukakan perumusan masalah yaitu bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok Fluida Statik dengan penerapan pembelajaran berbasis ICT? ICT yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan media teknologi dan komunikasi (Information, Comunication and Technology)
pada bidang
pembelajaran yaitu komputer yang kemudian dimanfaatkan sebagai media penunjang untuk menampilkan beberapa animasi pembelajaran tentang Fluida Statik dengan menggunakan program Macromedia Flash.
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 pada materi pokok Fluida Statik dengan penerapan
pembelajaran
berbasis ICT.
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
1. Bagi Siswa Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar fisika siswa yang terlibat dalam kegiatan penelitian. 2. Bagi Guru Memberikan pengalaman dan wawasan baru dalam penerapan pembelajaran berbasis ICT dan penelitian tindakan kelas. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi pengembangan sekolah, utamanya untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah. 4. Bagi Peneliti Sebagai bentuk latihan dalam penulisan hasil penelitian khususnya penelitian tindakan kelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Pembelajaran Fisika a. Hakikat Fisika Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau IPA. Oleh karena itu untuk mengetahui hakekat Fisika, terlebih dahulu harus mengetahui definisi tentang IPA. Berikut ini akan dikemukakan pendapat para ahli dalam mendefinisikan IPA. Secara sederhana IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam. Menurut Margono dkk (1998: 21) bahwa IPA meliputi tiga hal yaitu produk, proses dan sikap ilmiah yang ketiganya saling berhubungan. IPA dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan suatu tata cara tertentu yang sifatnya analisis, cermat, lengkap dan menghubungkan gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang obyek yang diamati. IPA dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Produk ini berupa prinsip-prinsip, hukum-hukum, teoriteori, konsep-konsep ataupun fakta-fakta yang kesemuanya itu ditunjukkan untuk menjelaskan tentang gejala alam. IPA dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap alam semesta dari sudut pandang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah (sikap ilmiah). Selama melakukan metode ilmiah melalui proses observasi, eksperimentasi, dan berfikir rasional harus digunakan sikap-sikap seperti: memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar, tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti, jujur, terbuka,
commit to user
7 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
toleran, skeptis, optimis, pemberani dan kreatif. Sikap inilah yang dinamakan sikap ilmiah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode berdasarkan observasi mengenai gejala-gejala alam yang bisa diamati melalui percobaan maupun secara teoritik. Sehingga IPA dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap alam semesta dari sudut pandang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah (sikap ilmiah). Fisika adalah salah satu cabang dari IPA, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala alam berdasarkan atas pengamatan dan pengukuran. Menurut Garth seen yang dikemukakan oleh Herbert Druxes, Gernot Born dan Fritz Siemsen (1986 : 3) menyatakan bahwa : "Fisika adalah suatu teori yang menerangkan gejala-gejala alam sederhana dan berusaha menentukan hubungan antara kenyataan-kenyataannya. Persyaratan dasar untuk pemecahannya ialah mengamati gejala-gejala tersebut". Sementara menurut pendapat Brackhous yang dikutip oleh Herbert Druxes (1986: 3) menyatakan "Fisika adalah ilmu yang mempelajari kejadian alam yang memungkinkan penelitian dengan percobaan, pengukuran apa yang didapat, penyajian secara matematis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum". Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan dan menganalisis struktur dan peristiwa alam yang sesederhana mungkin sehingga menghasilkan pengetahuan baru. Fisika menguraikan dan menganalisa struktur peristiwa alam semesta dan dari sini akan ditemukan konsep-konsep, aturan-aturan atau hukum-hukum dalam alam yang dapat menerangkan gejala-gejala berdasarkan struktur logika. b. Pembelajaran Fisika Menurut Piaget, pengetahuan datang dari tindakan (Suparno, 2001). Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung pada seberapa aktif anak memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan kognitif bukan merupakan akumulasi dari kepingan informasi terpisah, namun lebih merupakan pengkonstruksian oleh siswa untuk memahami lingkungan mereka. Sehingga
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
dalam pembelajaran fisika, guru seharusnya hadir sebagai fasilitator bagi siswa dalam mengkonstruksi pemahaman dan pengetahuannya. Karena belajar fisika akan menarik jika penyajiannya melibatkan siswa secara aktif baik dari segi mental maupun fisik dan bersifat nyata (kontekstual). Pembelajaran fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan penyelidikan secara sistematis, memahami konsep dan hubungan antar konsep berdasarkan fakta dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu berkomunikasi dengan menggunakan terminologi dan penyajian ilmiah. Dengan demikian, pembelajaran fisika memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mencari, mempertanyakan, dan mengeksplorasi pengetahuan.
2. Hakikat Pembelajaran Berbasis ICT Pembelajaran yang berbasis ICT adalah pembelajaran yang memakai media teknologi dan komunikasi (Information, Comunication and Technology) pada bidang pembelajaran (Learning). Dengan menggunakan fasilitas elektronika, penggabungan antara keduanya disebut pembelajaran melalui elektronik atau e_learning. Dengan demikian, e-Lerning atau pembelajaran melalui on-line adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh teknologi seperti telepon, audio, video, tape, transmisi atau komputer. Penggunaan media komputer dalam pembelajaran sangat memudahkan bagi guru dalam menyajikan materi, misalnya dengan Macromedia Flash 8, guru dapat membuat gambar yang bergerak (animasi) sehingga materi yang abstrak dapat disajikan lebih kongkret. Komputer adalah suatu alat teknologi yang mengambil satu daftar langkah-langkah yang disebut program dan sejumlah informasi (data) dan secara otomatis mengerjakan informasi itu untuk menghasilkan data-data baru (Forrest M, 1986: 8). Komputer merupakan salah satu media komunikasi yang populer dewasa ini. Mengingat proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi, maka komputer dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Anderson, R.H (1986: 199-200) bahwa :
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
komputer dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, menurutnya ada dua macam pemakaian komputer dalam proses pembelajaran yaitu CAI (Computer Assisted Instruction), merupakan penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihanlatihan dan mengantar kemajuan siswa, sedang CMI (Computer Managed Instruction) merupakan alat untuk membantu pengajar mengerjakan fungsi administratif. Komputer
mampu
memberikan
kontribusi
yang
penting
dalam
pembelajaran, yakni dalam bentuk Computer Assisted Learning (CAL). Ada dua model penggunaannya yaitu : a) Model tutor pengganti Dalam model ini siswa berinteraksi langsung dengan komputer yang diprogram untuk mereaksi terhadap respon-respon siswa. b) Model laboratorium simulasi Dalam model ini komputer lebih merupakan sumber belajar. Situasi-situasi praktis dapat dijadikan model pada komputer yang memungkinkan untuk dipelajari (Oemar Hamalik, 1989 :68-73). Meskipun dalam banyak hal komputer mengandung banyak kebaikan, namun menurut Oemar Hamalik (1989 : 25-26) dalam beberapa segi juga mengandung beberapa kelemahan diantaranya: kebutuhan pengetahuan yang luas dan mendalam tentang pemrograman yang berbagai ragam dan berbeda-beda, kebutuhan
banyak
biaya
untuk
menyusun
program
komputer,
tenaga
pemrograman komputer dewasa ini masih langka. Berdasarkan uraian di atas, nampak sekali bahwa komputer adalah salah satu media yang dapat memudahkan penyampaian materi dalam proses pembelajaran siswa. Dalam penelitian ini komputer dimanfaatkan sebagai media penunjang untuk menampilkan beberapa animasi pembelajaran tentang Fluida Statik dengan menggunakan program Macromedia Flash.
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
3. Hakikat Aktivitas Belajar Menurut Anwar D. (2005:18) dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia, aktivitas didefinisikan sebagai kegiatan atau kesibukan. Selanjutnya menurut TIM Dosen FIP IKIP Malang (1980:130) mengungkapkan bahwa manusia adalah merupakan mahluk yang aktif. Keaktifan itu diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan menyusaikan diri dengan lingkungannya, yang mana proses pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas pendidikan. Menurut Montessori dalam Hamalik (2001:171) pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Anak (siswa) belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya. Serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup dimasyarakat. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini asas aktivitas lebih ditonjolkan melalui suatu program Unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk menjapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai. Aktivitas siswa merupakan prinsip yang sangat penting di dalam proses belajar mengajar. Dengan aktif dalam pembelajaran, pelajaran menjadi berkesan dan dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan siswa lain atau dengan guru. Selain itu, siswa mengalami sendiri proses pencapaian pengetahuan sehingga kegiatan belajar akan lebih bermakna bagi siswa. Menurut John Monaghan (2007: 1) menyatakan bahwa: pemberian tugas untuk siswa kelas atas, merupakan salah satu hal agar siswa bisa mengerjakan tugas tersebut dengan baik dan tanggung jawab untuk menyelesaikannya, sehingga bisa memunculkan cita-cita siswa. Siswa juga dituntut agar bisa aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan agar siswa bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Peran aktif siswa sangat penting untuk membentuk generasi kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Guru diharuskan menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
berbagai tingkat kemampuan siswa. Jenis-jenis aktivitas belajar menurut Sardiman (2001: 99) meliputi: 1) Visual activities (aktivitas melihat), misalnya: membaca, memperhatikan, gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain; 2) Oral activities (aktivitas berbicara/lisan), seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi; 3) Listening activities (aktivitas mendengarkan), meliputi: uraian, percakapan, diskusi, musik pidato; 4) Writing activities (aktivitas menulis), seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin; 5) Drawing activities (aktivitas menggambar), misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram; 6) Motor aktivities (aktivitas motorik), seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan beternak; 7) Mental activities (aktivitas mental), misalnya: menganggap, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa,
melihat
hubungan, dan
mengambil
keputusan; 8) Emosional activities (aktivitas emosional), seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
Selanjutnya Hamalik (2001:175) mengatakan bahwa penggunaan asas aktivitas belajar besar nilainya bagi pengajaran para siswa, oleh karena : 1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan selutuh aspek pribadi siswa secara integrtal 3. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa 4. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri 5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan susana belajar menjadi demokratis
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
6. Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat dan hubungan antara orang tua dengan guru. 7. Pengajaran diselenggarakan secara relistis dan kongkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindari perbalistis . 8. Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.
4. Hakikat Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai di akhir proses belajar. Menurut Zainal Arifin (1990: 2) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” . Prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil atau bukti dari usaha optimal yang telah dilakukan sehingga dapat menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang. Adapun dalam penelitian ini, prestasi belajar siswa di batasi pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika untuk sub pokok bahasan Fluida Statik. b. Pengukuran Prestasi Belajar Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar bersifat
fungsional-struktural,
material-substansial,
dan
behaviorial.
Sistematikanya menggunakan penggolongan perilaku menurut Bloom dalam kawasan-kawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menyadari sepenuhnya bahwa mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar itu yang sukar untuk dimasukkan secara tegas salah satu diantaranya. Menurut Abin Syamsuddin yang dikutip oleh A. Tabrani Rusyan, dkk (1989: 22), beberapa
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
indikator dan kemungkinan cara mengungkapkan secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1. Pengungkapan Hasil Belajar Jenis Hasil Belajar
Indikator-indikator
Cara pengungkapan
1) Kognitif - Pengamatan / perceptual -
dapat menunjukkan,
- tugas, tes, observasi.
membandingkan, menghubungkan. - Hafalan / ingatan
-
- Pengertian / pemahaman -
dapat menyebutkan,
- pertanyaan, tugas,
menunjukkan.
tes.
dapat menjelaskan,
- pertanyan, soal, tes,
mengidentifikasi dengan
tugas.
kata-kata sendiri - Aplikasi / penggunaan
-
dapat memberikan contoh,
- tugas, persoalan,
menggunakan dengan tepat,
tes, observasi.
memecahkan masalah. - Analisis
- Sintesis
-
-
dapat menguraikan,
- tugas, persoalan,
mengklasifikasikan.
tes.
dapat menghubungkan,
- tugas, persoalan,
menyimpulkan,
tes.
menggenerasikan - Evaluasi
-
dapat menginterpretasikan,
- tugas, persoalan,
memberikan kritik,
tes.
memberikan pertimbangan penilaian. 1) Afektif - Penerimaan
-
Bersikap menerima,
- pertanyaan, tes
menyetujui, atau sebaliknya. skala sikap. - Sambutan
-
Bersedia terlibat,
- tugas, observasi, tes.
berpartisipasi, memanfaatkan, atau
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
sebaliknya. - Penghargaan / apresiasi
-
Memandang penting,
- skala penilaian,
bernilai, berfaedah indah,
tugas, observasi.
harmonis, kagum, atau sebaliknya. - Internalisasi/pendalaman -
Mengakui, mempercayai,
- skala sikap, tugas
meyakinkan, atau
ekspresif,proaktif
sebaliknya. - Karakterisasi/
-
penghayatan
Melembagakan,
- observasi.
membiasakan, menjelakan dalam pribadi dan perilakunya sehari-hari.
2) Psikomotorik - keterampilan
-
bergerak/bertindak - keterampilan ekspresi
-
Koordinasi mata, tangan,
- tugas, observasi, tes,
dan kaki.
tindakan, tugas.
Gerak, mimik, dan ucapan.
- Observasi, tes,
verbal dan non verbal
tindakan
(A. Tabrani Rusyan, dkk 1989: 22)
5. Materi Fluida Statik Sub pokok bahasan Fluida Statik terdiri dari enam materi yaitu : a. Tekanan Hidrostatis b. Hukum Pascal c. Hukum Archimedes d. Tegangan Permukaan e. Kapilaritas f. Viskositas Keenam materi tersebut, selengkapnya dapat dilihat di lampiran 3.
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Suparman (2007). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran fisika berbasis ICT mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas XII SMAN 4 Kendari.
C. Kerangka Pemikiran Batas ketuntasan belajar yang ditetapkan tiap sekolah berbeda-beda. SMA Batik 1 Surakarta misalnya, menetapkan batas ketuntasan untuk pelajaran fisika sebesar 65. Namun, dalam pelaksanaanya batas tersebut seringkali tidak tercapai. Terbukti dari hasil ulangan harian Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar hanya 6 siswa (14%) dari 43 siswa yang dinyatakan tuntas. Dari hasil pengamatan, sebagian besar pembelajaran yang dilakukan di SMA Batik I Surakarta masih menggunakan metode ceramah atau konvensional yang hanya berpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar tersebut. Guru kurang mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran padahal fasilitas kelas di SMA Batik 1 Surakarta cukup lengkap. Setiap kelas telah dilengkapi dengan LCD dan Sound System. Penyampaian ilmu yang bersifat satu arah inilah yang menyebabkan siswa menjadi kurang semangat dalam mengikuti pelajaran, cepat bosan mengikuti pelajaran, partisipasi rendah, kerja sama dalam kelompok belum optimal, kegiatan belajar mengajar tidak efisien dan pada akhirnya hasil belajar siswa rendah atau siswa tidak dapat mencapai batas ketuntasan yang sudah ditetapkan. Dalam belajar fisika tidak hanya sekedar menghafal dengan mentransfer pengetahuan secara informatif saja tetapi melibatkan unsur proses dan aktivitas siswa dalam mengolah informasi yang diterimanya menjadi suatu konsep yang dapat dikuasai dan dipahaminya. Sedangkan dalam fisika ada banyak konsep abstrak yang kadang tidak dimengerti siswa. Untuk itu perlu diterapkan strategi belajar baru yaitu penggunaan pembelajaran berbasis ICT. Karena pembelajaran berbasis ICT merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan media komputer sebagai sarana untuk menampilkan konsep-konsep fisika yang abstrak menjadi
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
terlihat kongkret. Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan program Macromedia Flash 8 untuk membuat animasi-animasi fisika sehingga proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan. Dengan penerapan pembelajaran berbasis ICT diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran dapat dilihat pada bagan berikut : INPUT
PROSES
1. Guru masih menggunakan metode konvensional 2. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran 3. Kondisi siswa yang kurang aktif 4. Prestasi belajar siswa rendah atau siswa tidak dapat mencapai batas ketuntasan yang sudah ditetapkan.
Penerapan pembelajaran berbasis ICT
OUTPUT
1. Aktivitas belajar meningkat 2. Prestasi belajar siswa meningkat
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Batik 1 Surakarta dan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Desember Tahun Pelajaran 2009/2010. Adapun tahaptahap pelaksanaanya sebagai berikut: a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing, pembuatan proposal penelitian, survey ke sekolah yang digunakan untuk penelitian, permohonan ijin penelitian, dan menyusun instrumen penelitian b. Tahap pelaksanaan, meliputi semua kegiatan yang berlangsung di lapangan meliputi uji coba instrumen, pelaksanaan penilitian dan pengambilan data. c. Tahap penyelesaian, meliputi menganalisis data dan menyusun laporan penelitian.
B. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta semester genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Pemilihan subjek dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan yaitu subjek tersebut mempunyai permasalahanpermasalahan yang telah diidentifikasi pada saat observasi awal.
C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas bersifat praktis dengan tujuan utama memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran yang sehari-hari dialami oleh guru dan siswa, di mana pelaksanannya dilakukan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Data yang didapatkan melalui catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian diinterprestasikan secara kualitatif. Observasi
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
dipergunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, sedangkan tes dilakukan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar yang telah ditargetkan. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh data yang akurat sehingga akan mempermudah proses analisis. Solusi permasalahan dirancang berdasarkan input dari lapangan dan kajian teori pembelajaran (Zainal Aqib, 2006 : 136) Rancangan solusi yang dimaksud adalah tindakan berupa penerapan pembelajaran berbasis ICT. Dalam penerapannya digunakan tindakan siklus pada setiap pembelajaran berbasis ICT pada pembelajaran siklus pertama hampir sama dengan yang diterapkan pada pembelajaran siklus kedua, tergantung pada fakta dan interpretasi data yang ada pada siklus pertama, artinya dalam siklus kedua dilakukan perbaikan untuk bagian-bagian yang kurang dari pembelajaran di siklus pertama.
D. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa data catatan lapangan tentang proses pelaksanaan pembelajaran. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah penilaian hasil belajar dari materi pokok fluida statik berupa nilai yang diperoleh siswa dari tes kognitif.
2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, angket, tes dan dokumentasi. a. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi sekolah maupun kondisi pembelajaran di kelas dari guru Fisika yang bersangkutan. Wawancara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
dengan guru dilakukan sebelum proses pelaksanaan penelitian, sedangkan wawancara dengan siswa dilakukan baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan penelitian. b. Observasi atau Pengamatan Lapangan Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa aktivitas siswa saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Observasi atau pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan secara pasif. Observasi awal (pra siklus) berupa pengamatan terhadap siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan peneliti dengan mengambil posisi tempat duduk paling belakang. Pengamatan terhadap siswa diarahkan pada perhatian, kesungguhan dalam mengikuti PBM, keaktifan siswa, dan tingkat partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan dari guru. c. Tes Nilai tes yang terdiri dari nilai ulangan materi fisika pra siklus (materi momentum sudut dan rotasi benda tegar), tes siklus I dan tes siklus II untuk mengetahui kemampuan kognitif fisika siswa. d. Angket Angket ini berisi tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan di kelas. Dari angket respon ini dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan terhadap proses pembelajaran, sehingga angket ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penentuan kualitas proses pembelajaran. Angket ini diisi siswa secara langsung setelah seluruh proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Pada angket ini berupa bentuk daftar cek (check list), pada saat pengisian siswa tinggal membubuhkan tanda cek pada pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan pendapatnya. Pada angket yang disusun, digunakan alternatif jawaban setuju – tidak setuju.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
e. Kajian Dokumentasi Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti kurikulum, rencana pembelajaran yang dibuat guru, buku atau materi pelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan tindakan, media, maupun instrumen yang digunakan dalam penelitian agar tetap sesuai dengan ketentuan sekolah.
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya a. Instrumen Pelaksanaan Penelitian Instrumen pelaksanaan penelitian dalam penelitian ini berupa Satuan Pempelajaran (SP), Rencana Program Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Instrumen pelaksanaan penelitian tersebut disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. c. Instrumen Penilaian Kognitif Untuk penilaian kognitif menggunakan bentuk tes pilihan ganda. Adapun langkah pembuatan tes terdiri dari : membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal tes dan mengadakan uji coba tes (try-out). Pada penilaian kognitif menggunakan bentuk tes objektif, terdiri dari soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban (option). Skala penilaian menggunakan skala 100. Sebelum tes digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut telah memenuhi persyaratan tes yang baik yaitu dalam hal validitas isi, reliabilitas , taraf kesukaran soal dan daya pembeda soal, secara lengkap disajikan sebagai berikut : 1. Uji Validitas "Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Nana Sujana, 2009 : 12)". Validitas yang diuji dalam penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
adalah validitas butir. Validitas butir suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal. Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda ini skor terhadap jawaban setiap soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda ini, skor terhadap jawaban setiap soal hanya terdiri atas angka 1 dan 0. Menurut Saifudin Azwar (1997: 19), ”bahwa dalam kasus yang salah satu variabelnya hanya terdiri dari dua macam, yaitu 1 dan 0, perhitungan koefisien korelasinya dihitung dengan point biserial, sehingga rumus perhitungannya sebagai berikut.
γ pbi =
M p − Mt St
p q
dengan:
γ pbi
= koefisien korelasi biserial
Mp
= mean skor dari subjek yang menjawab benar, item yang dicari validitasnya
Mt
= mean skor total (skor rata-rata dari seluruh peserta tes)
St
= standar deviasi dari skor total
P
= proporsi subjek yang menjawab benar item soal =
q
jumlah siswa yang menjawab benar jumlah seluruh siswa
= proporsi subjek yang menjawab salah item soal (q = 1-p)
γ
Kriteria validitas item soal dikatakan valid apabila pbi
γ tabel
(Suharsimi Arikunto, 2006:76)
2. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek tidak sama pada waktu yang sama. Untuk menghitung koefisien realibilitas tes bentuk obyektif digunakan rumus KR 20 yaitu sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
r11
S2 − pq n n −1 S2
=
dengan : r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
q
= 1–p pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
= banyaknya item
S2
= varians dari tes
Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91
1,00
= Sangat Tinggi (ST)
0,71
0,90
= Tinggi (T)
0,41
0,70
= Cukup (C)
0,21
0,40
= Rendah (R)
Negatif
0,20 = Sangat Rendah (SR) (Masidjo, 1995:233)
3. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi (pandai) dengan siswa yang berkemampuan rendah (kurang pandai). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item tes, digunakan rumus: D=
BA BB = PA - P B − JA JB
dengan : D
= daya pembeda
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB
= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda: D = 0,00 – 0,20 : jelek (poor) D = 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory) D = 0,40 – 0,70 : baik (good) D = 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent) D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. (Suharsimi Arikunto, 2006:218)
4. Uji Taraf Kesukaran Soal Taraf kesukaran item tes adalah pengukuran derajat kesukaran suatu item tes. Besarnya angka yang menunjukkan taraf kesukaran disebut Indeks Kesukaran (P). Soal yang baik adalah soal yang memiliki taraf kesukaran memadai, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur taraf kesukaran masing-masing soal adalah: P=
B Js
dengan : P
= indeks kesukaran
B
= Banyak siswa yang menjawab soal benar
Js
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00
P < 0,30 adalah sukar
0,30
P < 0,70 adalah sedang
0,70
P < 1,00adalah mudah (Suharsimi Arikunto, 2006:210)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
d. Lembar Observasi dalam Proses Belajar Mengajar Observasi terhadap masing-masing individu dari siswa, kegiatan siswa dalam kelompok serta kegiatan guru yang dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi diisi langsung oleh pengamat secara langsung pada saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.
e. Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Angket ini berisi tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan di kelas. Dari angket respon ini dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan terhadap proses pembelajaran, sehingga angket ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penentuan kualitas proses pembelajaran. Angket ini diisi siswa secara langsung setelah seluruh proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Pada angket ini berupa bentuk daftar cek (check list), pada saat pengisian siswa tinggal membubuhkan tanda cek pada pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan pendapatnya. Pada angket yang disusun, digunakan alternatif jawaban setuju – tidak setuju.
F. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis menurut Miles dan Huberman (1992: 15-21) yang dilakukan dalam tiga komponen yang meliputi :
1. Reduksi Data Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas.
2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data dimulai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masingmasing siklus.
3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Penarikan simpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data terkumpul disajikan secara sistematis dan perlu diberi makna. Verifikasi dapat berisi mengenai tinjauan ulang catatan lapangan atau peninjauan kembali mengenai hasil penelitian. Adapun tahapan analisis data secara skematis dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan Simpulan
Gambar 3.1. Komponen-komponen Analisis Data
G. Pemeriksaan Validitas Data Data yang telah berhasil diperoleh, dikumpulkan dan dicatat dalam pelaksanaan tindakan harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan bagi penelitianya. Teknik yang diperlukan untuk memeriksa validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, yaitu observasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Menurut Elliot, triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu sudut pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang yang melakukan pengawasan atau observan (Rochiati, 2005:169). Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Lexy J. Moleong, 2000: 178). Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data tetap dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, kajian dokumen atau arsip, angket dan tes hasil belajar. Adapun skema dari pemeriksaan validitas data yang digunakan dapat dilihat dalam gambar 3.2 berikut ini: Wawancara / Arsip
Data
Observasi
Sumber Data
Tes / Angket
Gambar 3.2. Skema Pemeriksaan Validitas Data
H. Prosedur Penelitian Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan tindakan ini, yaitu mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang berupa model spiral. Perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana tindakan, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan suatu dasar pemecahan permasalahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Pada penelitian ini, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dari aspek kognitif, setelah dilaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rancangan solusi yang telah direncanakan, siswa diberikan tes. Setelah dievaluasi, dari hasil tersebut apakah hasilnya sudah memenuhi target keberhasilan yang telah ditetapkan atau belum, jika belum memenuhi target keberhasilan di siklus I maka dilaksanakan pembelajaran ulang di siklus II dengan menggunakan rancangan solusi yang telah diperbaiki sesuai dengan hasil refleksi di siklus I. Secara umum, langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan siklus, yang terdiri dari : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap refleksi. Tahap pelaksanaan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Pada tahap ini kegiatan yang dapat dilakukan adalah: a. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan belajar mengajar khususnya mata pelajaran Fisika di SMA Batik 1 Surakarta. b. Mengidentifikasi permasalan dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Tahap Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Menyusun serangkaian kegiatan pelaksanaan tindakan berupa penerapan variasi metode pembelajaran berbasis ICT pada pokok materi Fluida Statik. b. Menyusun
instrumen
penelitian
meliputi
lembar
observasi
atau
pengamatan aktivitas siswa, soal tes kognitif, dan angket respon siswa terhadap pembelajaran.
3. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan (Acting) Tindakan dilakukan peneliti untuk memperbaiki masalah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain : a. Melaksanakan PBM sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam Rencana Pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
b. Melakukan kegiatan pemantauan proses pembelajaran melalui observasi langsung. c. Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa. d. Melakukan modifikasi berupa perbaikan atau penyempurnaan alternatif tindakan apabila proses dan prestasi belajar masih kurang memuaskan.
4. Tahap Observasi dan Evaluasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses observasi adalah : a. Pengumpulan data. b. Sumber data. c. Critical friend dalam penelitian. d. Analisis data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan pengamatan oleh mitra peneliti. b. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi. c. Mendiskusikan dengan guru maupun dosen (sebagai critical friend) terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai. d. Membuat kesimpulan hasil pengamatan. Sedangkan langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan alat-alat evaluasi. b. Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai. c. Melaksanakan analisis hasil evaluasi. d. Kriteria keberhasilan tindakan.
5. Tahap Refleksi (Reflecting) Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukan sebagai berikut : a. Menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
b. Mencocokkan pengamatan oleh pengamat/guru pada lembar mentoring. Apabila hasil pengamatan ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi multi arah maka model kegiatan pembelajaran
yang
dilaksanakan
dinyatakan
menarik
dan
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan daya serap yang tinggi. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Dari data hasil refleksi, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan tindakan maka peneliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan menentukan tindakan perbaikan berikutnya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini secara skematis dilihat pada gambar sebagai berikut :
commit to user
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
Aktivitas Belajar Siswa Kurang dan Prestasi Belajar Siswa Rendah
Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Meningkat
Pembelajaran Fisika Berbasis ICT
Perencanaan I
Selesai
Belum
SIKLUS I Refleksi I
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan I
Selesai
Belum
Perencanaan II
Refleksi II
SIKLUS II
Pengamatan II
Pelaksanaan Tindakan II
Siklus Berikutnya
Gambar 3.3 Skema Prosedur Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
I. INDIKATOR KINERJA Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2008: 71). Indikator kinerja dikemukakan atau dirumuskan sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan. Apabila hasil refleksi siklus telah mencapai target pada indikator kinerja maka siklus dapat dihentikan namun apabila hasil refleksi belum mencapai target yang ditetapkan maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya dengan melakukan beberapa perbaikan. Menurut Suhardjono (2008 : 75), "Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya minimal dua siklus". Berikut ini merupakan indikator keberhasilan Siklus I dan Siklus II yang tertuang dalam Tabel 3.2 Tabel 3.2. Indikator Keberhasilan Siklus 1 dan 2 No
Indikator
Target
Sub Indikator Siklus 1
1.
Visual Activity
Memperhatikan penjelasan guru/teman
80 %
2.
Oral Activity
Memberikan/menanggapi pendapat dalam
20 %
kerja kelompok (diskusi/presentasi). Bertanya/menjawab
pertanyaan
dari
25 %
guru/anggota kelompok. 3.
4.
Writing Activity
Prestasi Belajar
Mengerjakan tugas/PR
70 %
Menulis yang relevan dengan KBM
70 %
Soal Tes Kognitif
65 % siswa mencapai KKM
commit to user
Siklus 2
Siklus N
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi awal penelitian melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan pada mata pelajaran Fisika di kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta diketahui bahwa guru terbiasa menggunakan metode konvensional dengan memberikan contoh–contoh soal yang menguatkan tentang materi tersebut, kemudian menunjuk siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan soal yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru di kelas maka lama–kelamaan siswa merasa jenuh dan cenderung mengobrol dengan teman sebangkunya dan bermain– main sendiri di dalam kelas. Selain itu, cara mengajar guru yang demikian juga membuat siswa merasa tegang dalam mengikuti proses pembelajaran karena khawatir ditunjuk guru untuk mengerjakan soal di depan kelas. Selain dalam hal kejenuhan siswa pada saat pembelajaran fisika, kendala yang dialami guru dalam mengajar adalah belum bisa memaksimalkan penggunaan media pembelajaran maupun fasilitas yang telah tersedia di kelas yaitu LCD dan sound system. Pada awal penelitian, dilakukan observasi pra siklus untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas tersebut. Dari observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Belajar siswa pada Observasi Awal No Indikator Sub Indikator
Presentase
1.
Visual Activity
Memperhatikan penjelasan guru/teman
30 %
2.
Oral Activity
Memberikan/menanggapi pendapat dalam
12 %
kerja kelompok (diskusi/presentasi). Bertanya/menjawab
pertanyaan
dari
7%
guru/anggota kelompok. 3.
Writing Activity
Mengerjakan tugas/PR Menulis yang relevan dengan KBM Rata-rata
commit to user 33
30 % 14 % 19%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang, siswa masih belum terlibat secara penuh dan aktif dalam proses pembelajaran, atau hanya beberapa siswa yang mendominasi
dalam
proses
pembelajaran.
Hasil
diskusi
dengan
guru
menyebutkan bahwa rendahnya aktivitas siswa ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang kurang melatih siswa untuk berperan aktif, juga dalam berpikir kritis dan analitis, sehingga dalam proses pembelajaran siswa masih cenderung pasif. Aktivitas siswa yang cenderung pasif ini memberikan dampak terhadap kurangnya penguasaan konsep materi fisika dan ketuntasan belajar siswa, hal ini ditunjukkan oleh hasil ulangan harian sebelum tindakan dimana dimana hanya terdapat 6 siswa dari 43 siswa (14%) yang telah mencapai nilai KKM sekolah yaitu 65, sedangkan sisanya yaitu 37 siswa (86%) belum mencapai nilai KKM (lampiran 44). Nilai ulangan harian pra siklus disajikan dalam Gambar 4.1 dengan daftar nilai ulangan harian siswa terlampir. Nilai Ulangan Harian 100
Nilai
80 60 Nilai Ulangan Harian
40 20 0 1
5
9 13 17 21 25 29 33 37 41 Siswa
Gambar 4.1 Sebaran Nilai Ulangan Harian
B. Pelaksanaan Siklus I Kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan oleh peneliti diterapkan di kelas XI IPA 2 SMA Batik I Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 8-15 Februari 2010. Pada siklus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
I peneliti membuat rencana pembelajaran yang terdiri dari tiga pertemuan. Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru fisika yang bersangkutan, pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian adalah fluida statik. Masing-masing pertemuan menggunakan metode diskusi kelompok dengan bantuan
media
LCD
untuk
menampilkan
animasi
Flash.
Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I yang berupa perencanaan dan pelaksanaan tindakan dapat dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut Tabel 4.2 Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I Perencanaan 1. Peneliti
menyusun
Tindakan rencana 1. Pertemuan pertama untuk siklus I
pembelajaran untuk tiga pertemuan
dilaksanakan pada tanggal 8 Februari
yaitu RPP 1 untuk pertemuan
2010. Pada pertemuan pertama ini
pertama, RPP 2 untuk pertemuan
menjelaskan
kedua, dan RPP 3 untuk pertemuan
Tekanan
ketiga.
kedua dilaksanakan pada tanggal 9
materi
mengenai
Hidrostatis.
Pertemuan
Februari 2010. Pada pertemuan ini, materi yang dibahas hokum
Pascal
dan
mengenai Archimedes.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2010. Materi yang dibahas adalah
tegangan
pemukaan, kapilaitas dan viskositas 2. Di dalam ketiga RPP tersebut 2. Untuk peneliti
akan
kelompok
diskusi
dibuat
melaksanakan
sembilan kelompok dengan personel
pembelajaran dengan menerapkan
masing-masing kelompok berjumlah
pembelajaran berbasis ICT dan
5-6
metode diskusi kelompok
digunakan
orang.
komputer
Pembelajaran
yang
memanfaatkan media berupa
animasi
Macromedia Flash mengenai fluida statik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
3. Untuk mengamati aktivitas siswa 3. Membuat lembar aktivitas siswa dalam setiap pertemuan, peneliti
berupa lembar cek list yang akan
menyusun lembar aktivitas belajar
diisi observer (teman sejawat) yang
siswa
berada di belakang kelas sebagai lembar
monitoring/pengamatan
aktivitas siswa yang tidak mungkin diamati secara detail oleh peneliti 4. Sebagai alat evaluasi di akhir 4. Membuat Instrumen tes kognitif pembelajaran
siklus
I,
peneliti
menyusun instrumen tes kognitif
kemudian diujicobakan pada siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA MTA Surakarta. Berdasarkan hasil ujicoba instrumen tes kognitif siswa mengenai
validitas,
realibilitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda maka peneliti menyusun instrumen tes kognitif siklus I yang terdiri dari soal pilihan ganda berjumlah 20 soal
Sedangkan hasil pengamatan dan refleksi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dijabarkan pada Tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Pengamatan dan Refleksi Tindakan pada Siklus I Pengamatan
Refleksi
1. Selama melakukan tindakan, guru 1. Kegaduhan pada awal kegiatan dibantu
observer
(peneliti)
mengamati
kegiatan siswa baik
pembelajaran ini disebabkan karena siswa
belum
sepenuhnya
bisa
dalam kegiatan belajar mengajar
menyesuaiakan diri dengan teman-
maupun di dalam kelompok. Pada
teman kelompoknya. Selain itu,
awal kegiatan pembelajaran pada
siswa jarang menggunakan metode
siklus I, kelas belum terkondisikan
diskusi kelompok dalam proses
dengan baik. Siswa masih sulit
pembelajaran
sehingga
siswa
menyesuaikan diri dengan teman-
memerlukan
waktu
untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
teman kelompoknya dalam kegiatan kelompok.
Untuk
beradaptasi.
perpindahan
tempat duduk siswa kelihatan masih sedikit ribut. Siswa belum benarbenar bisa menyesuaikan diri di dalam kelompoknya. Pada awal pembelajaran, siswa masih sedikit mengalami kesulitan menemukan penyelesaian
dari
permasalahan.
Akan tetapi, dengan bimbingan dari guru,
kesulitan
tersebut
dapat
diatasi. 2. Hasil
observasi
menunjukkan 2. Hal tersebut dikarenakan masih
bahwa oral activity siswa masih
banyak siswa yang masih enggan
kurang. Siswa masih enggan dalam
dan
mengajukan
pertanyaan, atau masalah-masalah
pertanyaan
maupun
memberikan tanggapan.
yang
malu
dalam
dihadapi
mengajukan
baik
kepada
temannya maupun kepada guru. Selain itu dalam diskusi kelompok, pertanyaan dan tanggapan banyak didominasi memiliki
oleh
siswa
kemampuan
yang
akademik
tinggi. 3. Hanya 18 siswa dari 43 siswa yang 3. Perlu adanya metode yang lebih dinyatakan lulus pada tes siklus I
memprioritaskan
dengan
konsep dalam diri siswa terutama
persentase
41,86%.
penguasaan
Persentase ini belum melampaui
cara-cara
penyelesaian
soal
target yang ditentukan sebelumnya
hitungan. Oleh karena itu,
materi
yaitu 65%
pembelajaran yang diulang pada siklus II lebih difokuskan pada materi
commit to user
dengan
indikator
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
menunjukkan hasil yang belum maksimal dimana masih banyak siswa yang menjawab salah.
Adapun data penelitian yang diperoleh dari siklus I ini adalah sebagai berikut : a. Aktivitas Belajar Siswa Pengukuran aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi langsung. Dari hasil observasi, diperoleh bahwa distribusi aktivitas belajar siswa pada siklus pertama seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 . Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 No
Indikator
Sub Indikator
Presentase
1.
Visual Activity
Memperhatikan penjelasan guru/teman
80 %
2.
Oral Activity
Memberikan/menanggapi pendapat dalam
13 %
kerja kelompok (diskusi/presentasi). Bertanya/menjawab
pertanyaan
dari
17 %
guru/anggota kelompok. 3.
Writing Activity
Mengerjakan tugas/PR Menulis yang relevan dengan KBM
70% 71 %
Rata-rata
50%
b. Ketuntasan Belajar Siswa Hasil tes kognitif siklus I yang dilaksanakan pada akhir pemberian tindakan pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut Tabel 4.5 . Hasil tes kognitif Siklus 1 No
Kode Siswa
Nilai
No
Kode Siswa
Nilai
1
A1
55
22
A22
75
2
A2
60
23
A23
60
3
A3
70
24
A24
50
4
A4
55
25
A25
50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
5
A5
75
26
A26
70
6
A6
70
27
A27
60
7
A7
65
28
A28
45
8
A8
55
29
A29
55
9
A9
60
30
A30
45
10
A10
60
31
A31
70
11
A11
60
32
A32
65
12
A12
70
33
A33
65
13
A13
60
34
A34
50
14
A14
50
35
A35
45
15
A15
70
36
A36
55
16
A16
65
37
A37
50
17
A17
40
38
A38
70
18
A18
55
39
A39
55
19
A19
65
40
A40
80
20
A20
80
41
A41
55
21
A21
70
42
A42
65
43
A43
60
Berdasarkan analisis dengan menggunakan program SPSS 14, diperoleh hasil yang ditampilkan pada Tabel 4.6 dan 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.6 One-Sample Statistic One-Sample Statistics
N SEBELUM
43
Mean 60.5814
Std. Deviation 9.71065
commit to user
Std. Error Mean 1.48086
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Tabel 4.7 One-Sample Test One-Sample Test
Test Value = 65 95% Confidence Interval of the Difference t SEBELUM
-2.984
Df
Sig. (2-tailed) 42
.005
Mean Difference -4.4186
Lower
Upper
-7.4071
-1.4301
Dari Tabel 4.7 diperoleh probabilitas 0,005 < 0,05 yang berarti H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas XI IPA 2 berbeda secara nyata dengan batas nilai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Adapun data mengenai ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Aspek ketuntasan belajar siswa pada siklus I Aspek Yang
Siswa Yang
Dinilai
Tuntas
Ketuntasan Belajar
18
Jumlah Siswa
Persentase (%)
43
41.86%
Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran
Gambar 4.2 Diagram Pie Aspek Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pada Siklus I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Apabila hasil tes kognitif siklus I dirinci tiap butir soal, persentase ketercapaian masing-masing adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Rincian hasil tes kognitif siklus I tiap butir soal No Indikator Nomor Persentase Ketercapaian (%) Soal Setiap Setiap Indikator Soal kompetensi 1
Tekanan Hidrostatis
2
Hukum Pascal
3
Hukum Archimedes
4
Tegangan Permukaan dan Kapilaritas
5
Viskositas
4 5 7 1 2 6 8 9 3 13 14 10 11 12 18 15 16 17 19 20
67 56 23 60 95 65 70 16 60 79 58 40 88 77 72 30 84 79 42 47
Rata-rata
48.67
61.2
65.67
69.25
56.4
60.4 60.24
Berdasarkan target keberhasilan pada siklus I, maka target keberhasilan dari kegiatan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Target Keberhasilan dan Ketercapaian pada Siklus 1 No
1.
2.
Indikator
Target Siklus 1
Sub Indikator
Visual
Memperhatikan
Activity
penjelasan guru/teman
Oral
Memberikan/menangga
Activity
pi pendapat dalam kerja
Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan
Ketercapaian
80 %
80 %
Berhasil
20 %
13 %
Tidak Berhasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
kelompok Bertanya/menjawab pertanyaan
25 %
17 %
Tidak Berhasil
dari
guru/anggota kelompok. 3.
Writing
Mengerjakan tugas/PR
70 %
70%
Berhasil
Activity
Menulis yang relevan
70 %
71 %
Berhasil
65 % tuntas
41,86 % tuntas
Tidak Berhasil
dengan KBM 4.
Hasil
Soal Tes Kognitif
Belajar
Adapun analisis data dari siklus I adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan observasi aktivitas siswa, indikator yang perlu ditingkatkan adalah oral activity. Dalam hal menjawab pertanyaan hanya beberapa siswa yang mau mengemukakan pendapat atau menjawab. Hal ini disebabkan oleh kurang berani atau kurangnya rasa percaya diri siswa. 2. Dalam diskusi kelompok, banyak siswa terlihat kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan. Hal tersebut dikarenakan masih banyak siswa yang masih enggan dan malu dalam mengajukan pertanyaan atau menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi baik kepada temannya maupun kepada guru. Pertanyaan dan tanggapan banyak didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi. 3. Untuk itu pada tindakan II perlu adanya metode yang dapat memancing siswa untuk lebih aktif lagi. 4. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I ini belum menunjukkan keberhasilan. Dari 43 siswa hanya 18 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 41,86%. Persentase ini belum mencapai keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 65%. 5. Untuk sub materi tekanan hidrostatik, hukum pascal dan viskositas belum dapat dikatakan mencapai batas tuntas karena hanya mencapai 48,67%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
untuk sub materi tekanan hidrostatik, 61.2% untuk sub materi hukum Pascal dan 56,4% untuk sub materi viskositas. 6. Perlu adanya metode yang lebih memprioritaskan penguasaan konsep dalam diri siswa terutama cara-cara penyelesaian soal hitungan. 7. Materi pembelajaran yang diulang pada siklus II lebih difokuskan pada materi dengan indikator yang menunjukkan hasil yang belum maksimal dimana masih banyak siswa yang menjawab salah.
C. Pelaksanaan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I maka dilakukan perencanaan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II. Siklus II ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 16 Februari dan 19 Februari 2010. Pertemuan pertama adalah pelaksanaan pembelajaran, sedang pertemuan kedua digunkan untuk tes kognitif siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang berupa perencanaan dan pelaksanaan tindakan dapat dijabarkan pada Tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II Perencanaan
Tindakan
1. Pada siklus II ini materi yang
1. Guru
mengingatkan
kembali
diberikan adalah sub materi yang
konsep tentang tekanan hidrostatik,
belum tuntas pada siklus I yaitu sub
hukum
materi tekanan hidrostatik, hukum
melalui
ceramah
Pascal, dan Viskositas. Walaupun
dengan
menggunakan
demikian, sub materi yang lain juga
animasi
tetap
siklus II lebih difokuskan untuk
diberikan
namun
hanya
sekadar pengingatan saja.
pascal
Flash.
penyempurnaan
dan
viskositas
siswa
media
Tindakan
dan
aktif
pada
perbaikan
terhadap kendala – kendala yang terdapat pada siklus I. 2. Pelaksanaan menggunakan
siklus
II
pendekatan
masih
2. Pada diskusi kelompok ada sedikit
dan
perbedaan dengan diskusi pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
metode
yang
sama
dengan
pelaksanaan siklus I
siklus I. Pada diskusi kelompok siklus
II
akan
diberikan
penghargaan untuk siswa terbaik, dan juga kelompok terbaik. Dengan pemberian penghargaan tersebut diharapkan
dapat
memancing
aktivitas siswa baik dalam visual activity,
oral
activity
maupun
writing activity –nya. 3. Pembelajaran dilaksanakan
tindakan dalam
II 3. Pada proses pembelajaran guru sekali
menekankan
konsep
–
konsep
pertemuan dengan alokasi waktu 90
pokok yang belum dipahami siswa
menit.
dengan hasil analisis dari refleksi pada tindakan I yaitu tentang sub materi tekanan hidrostatis, hukum pascal dan viskositas
4. Untuk mengamati aktivitas siswa 4. Membuat lembar aktivitas siswa dalam setiap pertemuan, peneliti
berupa lembar cek list yang akan
menyusun lembar aktivitas belajar
diisi observer (teman sejawat) yang
siswa
berada di belakang kelas sebagai lembar
monitoring/pengamatan
aktivitas siswa yang tidak mungkin diamati secara detail oleh peneliti 5. Sebagai alat evaluasi di akhir 5. Berdasarkan hasil ujicoba instrumen pembelajaran siklus II, peneliti
tes
kognitif
menyusun instrumen tes kognitif
validitas,
siswa
realibilitas,
mengenai tingkat
kesukaran, dan daya pembeda maka peneliti menyusun instrumen tes kognitif siklus II yang terdiri dari soal pilihan ganda berjumlah 20 soal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Sedangkan hasil pengamatan dan refleksi dari pelaksanaan tindakan pada siklus II dijabarkan pada Tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Pengamatan dan Refleksi Tindakan pada Siklus II Pengamatan
Refleksi
1. Pada saat pelaksanaan pembelajaran
1. Adanya penghargaan untuk siswa
siklus II terlihat berbagai perubahan
terbaik, dan juga kelompok terbaik
yang ditunjukkan oleh siswa kelas
ternyata berhasil memancing siswa
XI IPA 2. Pada aspek aktivitas
untuk lebih aktif. Siswa yang
siswa, terjadi peningkatan di semua
dulunya masih enggan dan malu
indikator baik visual activity, oral
dalam
activity maupun writing activity.
sudah mulai terlihat berpartisipasi
mengajukan
pertanyaan
aktif. Jumlah siswa yang bertanya dan menanggapi pendapat sudah menunjukkan
kemajuan.
Dalam
diskusi juga sudah tidak lagi didominasi
oleh
siswa
dengan
kemampuan akademik tinggi. 2. Berdasarkan hasil tes siklus II 2.
Adanya beberapa perubahan teknis
diperoleh hasil bahwa siswa yang
dalam pelaksanaan pembelajaran
berhasil
ketuntasan
siklus II tidak hanya berdampak
belajar mengalami peningkatan dari
positif terhadap aspek aktivitas
18 orang menjadi 31 orang dengan
siswa tapi juga prestasi belajar
persentase 72,09%
siswa. Terbukti dengan terjadinya
mencapai
peningkatan
ketuntasan
belajar
sebesar 72,09%. Hal ini sudah melampaui
target
keberhasilan
yang ditetapkan yaitu 65%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Data penelitian yang diperoleh dari siklus II ini adalah sebagai berikut : a. Aktivitas Siswa Dari hasil observasi, diperoleh bahwa distribusi aktivitas belajar siswa pada siklus kedua seperti ditunjukkan pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 No
Indikator
Sub Indikator
Presentase
1.
Visual Activity
Memperhatikan penjelasan guru/teman
93 %
2.
Oral Activity
Memberikan/menanggapi pendapat dalam
37%
kerja kelompok (diskusi/presentasi). Bertanya/menjawab
pertanyaan
dari
40 %
guru/anggota kelompok. 3.
Writing Activity
Mengerjakan tugas/PR Menulis yang relevan dengan KBM Rata-rata
86% 81% 67%
b. Ketuntasan Belajar Siswa Hasil tes kognitif siklus II yang dilaksanakan pada akhir pemberian tindakan pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut Tabel 4.14. Hasil tes kognitif Siklus II No
Kode Siswa
Nilai
No
Kode Siswa
Nilai
1
A1
70
22
A22
65
2
A2
60
23
A23
65
3
A3
90
24
A24
65
4
A4
85
25
A25
70
5
A5
90
26
A26
70
6
A6
75
27
A27
50
7
A7
75
28
A28
60
8
A8
65
29
A29
60
9
A9
60
30
A30
65
10
A10
85
31
A31
80
11
A11
90
32
A32
70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
12
A12
80
33
A33
70
13
A13
70
34
A34
70
14
A14
60
35
A35
60
15
A15
85
36
A36
55
16
A16
80
37
A37
65
17
A17
65
38
A38
75
18
A18
80
39
A39
60
19
A19
70
40
A40
75
20
A20
65
41
A41
60
21
A21
50
42
A42
60
43
A43
65
Berdasarkan analisis dengan menggunakan program SPSS 14, diperoleh hasil yang ditampilkan pada Tabel 4.15 dan 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.15 One-Sample Statistic One-Sample Statistics
N SEBELUM
43
Mean 69.4186
Std. Deviation 10.36301
Std. Error Mean 1.58034
Tabel 4.16 One-Sample Test One-Sample Test
Test Value = 65 95% Confidence Interval of the Difference t SEBELUM
2.796
Df
Sig. (2-tailed) 42
.008
Mean Difference 4.4186
Lower
Upper
1.2293
7.6079
Dari Tabel 4.16 diperoleh probabilitas 0,008 < 0,05 yang berarti H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas XI IPA 2 berbeda secara nyata dengan batas nilai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Adapun data–data mengenai ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
Tabel 4.17 Aspek Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Aspek Yang Dinilai Ketuntasan Belajar
Siswa Yang Tuntas 31
Jumlah Siswa
Persentase (%)
43
72,09
Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek ketuntasan belajar siswa pada proses belajar dalam sistem pembelajaran:
Gambar 4.3. Diagram Pie Aspek Ketuntasan Belajar Siswa pada Proses Belajar Siklus II
Apabila hasil tes kognitif siklus II dirinci tiap butir soal, persentase ketercapaian masing-masing adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 Rincian hasil tes kognitif siklus II tiap butir soal Persentase Ketercapaian (%) No Indikator Nomor Soal Setiap Setiap Indikator Soal kompetensi 1 Tekanan Hidrostatis
2 Hukum Pascal
1 3 4 5 7 14 6 8 9 10
84 67 65 63 65 63 81 74 65 63
commit to user
67.83
70.75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
3 Hukum Archimedes
4 Tegangan Permukaan 5 Kapilaritas dan Viskositas Rata-rata
2 11 12 13 17 16 20
84 65 56 72 74 63 88
15 18 19
67 70 63 69.6
70.20
75.5
66.67 70.19
Dari data di atas dapat diketahui bahwa semua sub materi telah mencapai persentase ketercapaian di atas 65%. Artinya semua sub materi telah mencapai batas ketuntasan. Adapun analisis data dari siklus II adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran siklus II memberikan dampak positif terhadap aktivitas siswa saat KBM berlangsung. Terbukti dengan meningkatnya persentase hampir di semua indikator baik visual activity, oral activity maupun writing activity. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II telah berhasil dilaksanakan untuk mengatasi atau setidaknya meminimalisir masalah yang timbul pada pembelajaran siklus I.
2. Adanya penghargaan untuk siswa terbaik, dan juga kelompok terbaik ternyata berhasil memancing siswa untuk lebih aktif. Siswa yang dulunya masih enggan dan malu dalam mengajukan pertanyaan sudah mulai terlihat berpartisipasi aktif. Jumlah siswa yang bertanya dan menanggapi pendapat sudah menunjukkan kemajuan. Dalam diskusi juga sudah tidak lagi didominasi oleh siswa dengan kemampuan akademik tinggi.
3. Berdasarkan hasil tes kognitif siklus II diperoleh data bahwa jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 31 orang dengan persentase 72,09%. Hal tersebut menunjukkan bahwa target ketercapaian ketuntasan belajar sebesar 65% telah tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
D. Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Suakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 ini dilakukan karena berdasarkan hasil observasi awal diketahui bahwa tingkat aktivitas belajar fisika dan nilai kognitif fisika siswa di kelas tersebut masih rendah. Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis ICT yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan media komputer dan juga program animasi Macromedia Flash. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan pembelajaran berbasis ICT dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan aktivitas belajar fisika dan prestasi belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat melalui hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar. Sedangkan peningkatan pestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil tes kemampuan kognitif di akhir siklus. Pada akhir siklus I terjadi peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa. Rata-rata persentase observasi aktivitas siswa meningkat sebesar 31% dari pra siklus sebesar 19% menjadi 50% pada akhir siklus I. Kemampuan kognitif fisika meningkat 27,86% dilihat dari tingkat ketuntasan pada hasil tes kognitif siklus I yang mencapai 41,86% dibandingkan hasil ulangan bab momentum sudut dan rotasi benda tegar sebesar 14%. Akan tetapi peningkatan kemampuan kognitif fisika siswa belum maksimal dikarenakan masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 65%. Namun demikian, adanya peningkatan dua aspek tersebut membuktikan bahwa penerapan pembelajaran berbasis ICT memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Perbaikan penerapan pembelajaran yang dilakukan peneliti pada tindakan II ternyata berpengaruh terhadap hasil akhir observasi siklus II. Terbukti pada siklus II ini sebagian besar siswa sudah aktif baik dalam aktivitas fisik, visual activities, oral activities maupun writing activities. Hasil observasi menunjukkan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 17% dari siklus I sebesar 50% menjadi 67% pada akhir siklus II. Prestasi belajar juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
meningkat 30,23% dilihat dari tingkat ketuntasan pada hasil tes kognitif siklus II yang mencapai 72,09% dibandingkan siklus I sebesar 41,86%. Selengkapnya hasil penelitian dari tahap pra siklus sampai akhir siklus II dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini : Tabel 4.19 Persentase hasil penelitian dari tahap pra siklus-siklus II No 1
2
Indikator
Persentase Ketercapaian
Subindikator
Visual
Memperhatikan
Activity
guru/teman
penjelasan
Oral
Memberikan/menanggapi
Activity
pendapat
dalam
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
30 %
80%
93 %
12 %
13 %
37 %
7%
17 %
40 %
kerja
kelompok (diskusi/presentasi). Bertanya/menjawab pertanyaan
dari
guru/anggota kelompok. 3
Writing
Mengerjakan tugas/PR
30 %
70%
86%
Activity
Menulis
14 %
71 %
81%
14%
41,86%
72,09%
yang
relevan
dengan KBM 4
Prestasi
Soal Tes Kognitif
Belajar
Dari tabel 4.19 dapat disimpulkan bahwa semua indikator yang dinilai mengalami
peningkatan.
Peningkatan
ini
dipengaruhi
oleh
penggunaan
pembelajaran berbasis ICT. Penerapan pembelajaran ini mengakibatkan kegiatan belajar mengajar menjadi menarik sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran fisika. Selain itu, ditampilkannya animasi-animasi melalui program Macromedia Flash menjadikan konsep yang semula abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami siswa. Penggunaan metode diskusi kelompok dalam memecahkan permasalahan LKS menjadikan siswa terlibat aktif untuk berpendapat,
menyampaikan
ide/gagasan,
commit to user
kemudian
bersama-sama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
menyimpulkan jawaban yang sebenarnya. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa 70% siswa memberikan tanggapan positif (setuju) terhadap pembelajaran berbasis ICT, dan 30% tidak setuju. Selengkapnya hasil rata-rata angket respon siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran 39. Sarwiji Sarwandi (2008) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki karakteristik untuk berupaya memperbaiki praktis pembelajaran agar menjadi lebih efektif. PTK dilaksanakan dalam rangka memecahkan sebuah permasalahan dalam sebuah kelas yang dialami guru dan siswa agar tercipta pembelajaran yang lebih efektif. Pencapaian target keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan terhadap siswa kelas XI IPA 2 SMA Batik1 Surakarta selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.20 Pencapaian Keberhasilan Target Penelitian No
Indikator
1.
Visual
Memperhatikan
Activity
guru/teman
2.
Sub Indikator
Persentase Ketercapaian Target Hasil Penelitian Penelitian
penjelasan
Oral
Memberikan/menanggapi
Activity
pendapat dalam kerja kelompok
Kesimpulan
90%
93 %
Tercapai
30 %
37 %
Tercapai
35 %
40 %
Tercapai
80%
86%
Tercapai
80 %
81 %
Tercapai
65%
72,09%
Tercapai
(diskusi/presentasi). Bertanya/menjawab pertanyaan dari guru/anggota kelompok. 3.
Writing
Mengerjakan tugas/PR
Activity
Menulis yang relevan dengan KBM
4
Prestasi Belajar
Soal Tes Kognitif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Dari hasil penelitian, maka dapat diambil simpulan yaitu : dengan menerapkan pembelajaran berbasis ICT pada materi pokok Fluida Statik ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan ditampilkannya animasi-animasi melalui program Macromedia Flash menjadikan konsep yang semula abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami siswa. Penggunaan metode diskusi kelompok dalam memecahkan permasalahan LKS juga menjadikan siswa terlibat aktif untuk berpendapat, menyampaikan ide/gagasan, kemudian bersama-sama menyimpulkan jawaban yang sebenarnya. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa pada siklus I rata-rata pencapaian aspek aktivitas belajar siswa mencapai 50% yang kemudian meningkat menjadi 67% pada siklus II. Dari hasil tes siklus I dan II dapat dilihat bahwa pada siklus I ketuntasan belajar siswa sebesar 41,86% yang kemudian meningkat menjadi 72,09% pada siklus II. Sedangkan rata-rata kemampuan siswa dalam menjawab soal meningkat dari 60,4% pada siklus I menjadi 69,6% pada siklus II.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dikemukakan implikasi secara teoritis dan praktis. 1. Implikasi Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya dan dapat digunakan untuk mengusahakan upaya bersama antara guru, orang tua dan siswa serta pihak sekolah lainnya agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil dan proses belajar fisika secara maksimal.
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
2. Implikasi Praktis Secara praktis berdasarkan hasil penelitian, penerapan pembelajaran berbasis ICT dapat diterapkan pada kegiatan belajar mengajar fisika untuk meningkatkan aktivitas belaja dan pestasi belajar siswa pada materi pokok Fluida Statik. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Guru Hendaknya guru dapat menyajikan materi pokok menggunakan variasi pembelajaran berbasis ICT dengan baik. Guru lebih cermat lagi memilih metode yang paling sesuai untuk digunakan dalam jenis materi tertentu dan karakteristik siswanya sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pestasi belajar siswa. 2. Siswa Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik terhadap guru dalam menyajikan materi fluida statik menggunakan pembelajaran berbasis ICT sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pestasi belajar siswa. 3. Peneliti a. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis hendaknya sedapat mungkin terlebih dahulu menganalisis kembali perangkat pembelajaran yang telah dibuat untuk disesuaikan penggunaanya, terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung dan karakteritik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut. b. Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkapkan dan dikembangkan.
commit to user