MODULE-2. PANDUAN PENGUKURAN GPS Navigasi UNTUK P.A.I 1
Hidupkan alat receiver GPS dengan cara menekan tombol ON/OFF sesuai dengan tipe dan jenis alat nya .
2
Pastikan receiver GPS telah di setup sebagai begikut : a. Position format nya sbb : hddd˚mm’ ss.ss” b. Map Datum nya : WGS 84
3
Pastikan pada receiver GPS tersebut tidak terdapat data waypoint dan tracks yang tersimpan dalam memory. Kalau terdapat data lain agar dikosongkan (delete).
4
Pastikan receiver GPS telah menerima sinyal dari 4 satelit (minimal) dan muncul tampilan halaman informasi satelit beserta nilai koordinat yang terukur.
1
5
Memulai pengukuran untuk keperluan P.A.I a. Dimulai dari lokasi Bendung, tepat di atas/sekitar lokasi bendung, Siapkan formulir pengukuran untuk mencatat hasil pengukuran. b. Siapkan juga daftar kode bangunan sebagai berikut :
2
c. Setelah receiver GPS menunjukkan ketelitian maksimal (misal nya ± 3m), lakukan perekaman data waypoint dengan cara menekan tombol enter (GPS seri 76, seri 60), untuk tipe etrex, masuk page main menu, pilih mark, tekan tombol navigasi lalu tekan OK, pada menu posisi waypoint lengkap dengan nomor dan pilihan untuk di save (OK), misalkan sebagai 001.
d. Selanjutnya tambahkan inisial kode bangunan pada bagian waypoint name, misalnya untuk bendung adalah A02 (lihat daftar kode bangunan), maka ditulis sebagai berikut : 001A02. e. On kan juga posisi Tracks. Artinya, selain melakukan pengukuran Waypoints, dilakukan juga pengukuran traks.
3
f. Catat dalam formulir pengukuran, antara lain Nomor waypoint dan nama bangunan air, lengkapi dengan gambar sketsa dan nomor foto digital yang diambil. g. Berjalan mengikuti saluran irigasi Primer atau Sekunder, menuju Bangunan air berikutnya. h. Pada lokasi bangunan air berikutnya misalnya bangunan siphon sebagai
bangunan
pelengkap,
tekan
lagi
tombol
Enter
beberapa saat untuk merekam lokasi waypoints tersebut, misal sebagai 002. i. Tambahkan inisial kode bangunan pada bagian waypoint name, misalnya untuk bangunan siphon adalah B05 (lihat daftar kode bangunan),
karena
bangunan
siphon
adalah
bangunan
pelengkap maka ditulis sebagai berikut : 002B05001. Nomor 001 pada bagian akhir adalah nomor track (sbg saluran) pertama dimana bangunan pelengkap tersebut berada. j.
Catat lagi dalam formulir pengukuran, nama bangunan air, gambar sketsa serta nomor foto digital yang diambil. Demikian
seterusnya
sampai
dengan
lokasi
bangunan
sadap/bagi/bagi-sadap, yang menunjukkan bahwa pengukuran tracks akan berakhir (untuk satu tracks) di lokasi bangunan tersebut. k. Pada
Lokasi
bangunan
Sadap/bagi/bagi-sadap
tersebut
misalnya pada posisi nomor 006 sebagai bangunan bagi, setelah dilakukan perekaman data waypoints selanjutnya pilih menu tracks, pilih Save Tracks. Setelah itu pilih OFF tracks. Artinya
perekaman
data
tracks
berakhir
pada
lokasi
bangunan sadap tersebut. Selanjutnya Tambahkan inisial kode 4
bangunan
pada
bagian
bangunan
bagi-sadap
waypoint adalah
name,
A05
(lihat
misalnya
untuk
daftar
kode
bangunan), maka ditulis sebagai berikut : 006A05. l. Dengan cara yang sama, pengukuran lokasi bangunan air berikutnya sebagai waypoints dan pengukuran saluran irigasi sebagai tracks dilakukan mulai dari lokasi bangunan sadap tersebut, menuju bangunan sadap berikutnya lagi. Misalnya pengukuran berakhir pada nomor 021 sebagai bangunan sadap, maka pada way point tersebut ditambahkan kode bangunan menjadi 021A07. Hasil dari pengukuran bangunan air sebagai waypoint saat dilakukan download menggunakan software DNR Garmin adalah sebagai berikut :
m. Sedangkan hasil pengukuran tracks nya adalah sebagai berikut : Setiap track yang kita simpan akan mempunyai dua file yaitu file yang bernama tanggal pengukuran serta file active log. Misalnya kita punya 3 tracks, maka file data tracks nya seperti pada gambar tabel berikut ini
5
n. Proses download data hasil pengukuran. i.
Pastikan alat receiver GPS anda dilengkapi dengan kabel connector untuk komputer dengan interface USB.
ii.
Pastikan pada komputer anda telah terinstall driver alat receiver
GPS.
Lakukan
proses
installasi
dari
CD
mapsource. iii.
Install dan Jalankan Program DNR Garmin.
iv.
Pastikan set port GPS nya pada posisi USB, sebagai berikut :
6
v. Pastikan set
projection nya menggunakan
datum
WGS84 dan koordinat proyeksi UTM sesuai dengan lokasi pengukuran, dengan cara sebagai berikut.
7
vi. Hubungkan alat Receiver GPS dengan komputer melalui kabel data yang tersedia (USB). Hasilnya adalah sebagai berikut :
vii. Setelah alat receiver GPS terdeteksi oleh software DNR Garmin, maka seluruh data hasil pengukuran (berupa waypoints dan atau tracks), langsung dapat terbaca. Dibawah ini adalah contoh lokasi lain
8
6
Data waypoint dan data tracks selanjutnya di save sebagai file shape (.shp) agar dapat dibaca oleh software Quantum GIS. Hasilnya sebagai berikut:
9
7
Khusus untuk data saluran sebagai hasil pengukuran tracks, perlu dilakukan cleaning data, sebagai berikut : a. Delete data tracks dan data active log yang tidak diperlukan b. Ganti nama track dan atau data active log sesuai dengan kode saluran nya. Misalnya hasilnya adalah sebagai berikut : i. 001C01001006 : 1. Nomor urut saluran nya 001 2. Jenis saluran nya Saluran Pembawa Primer (c01) 3. Nomor Bangunan awalnya 001 4. Nomor bangunan akhir nya 006 dan ii. 002C01006021 : 1. Nomor urut saluran nya 002 2. Jenis saluran nya Saluran Pembawa Primer (C01) 3. Nomor bangunan awal nya 006 4. Nomor bangunan akhir nya 021
10
8
Data hasil pengukuran GPS tersebut selanjutnya menjadi data awal untuk applikasi P.A.I dengan cara sebagai berikut: a. Simpan shape file (.shp) Waypoint untuk data bangunan dan shape file (.shp) tracks untuk data saluran ke dalam direktori yang sudah disiapkan. b. Misalkan D:\Data Daerah Irigasi Sareng
9
Langkah selanjutnya ikuti petunjuk dalam penggunaan applikasi PAI.
11
10
Hasil pengukuran GPS daerah irigasi Sareng, setelah dilakukan proses cleaning dan posting, siap untuk dimasukkan data aset irigasinya sebagai berikut :
12