ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP WANA WISATA CURUG NANGKA KPH BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN
Oleh NURDIANTI RAHAYU H24102053
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
ABSTRAK Nurdianti Rahayu. H24102053. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap Wana Wisata Curug Nangka, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Di bawah bimbingan Mimin Aminah Penelitian ini menganalisis tentang Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) yang dilakukan di Wana Wisata Curug Nangka (WWCN), berlokasi di Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor dan dilakukan selama tiga bulan dari April hingga Juni 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik konsumen yang mengunjungi WWCN, (2) Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa wisata WWCN, (3) Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut WWCN, (4) Merumuskan upaya-upaya apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola WWCN dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangkan objek wisata yang dimilikinya. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 110 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif, Analisis Faktor dan Regresi Logistik Ordinal. Pengolahan data dibantu dengan Microsoft Excel, program SPSS versi 11.5 for Windows, dan Minitab 14. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar pengunjung WWCN berjenis kelamin laki-laki (70.91%) dengan usia berkisar antara 15 tahun hingga 24 tahun (44.55%). Daerah asal kedatangan pengunjung WWCN mayoritas datang dari Jakarta (49.09%) dan Bogor (35.45%). Tingkat pendidikan terakhir pengunjung sebagian besar adalah lulusan SMU/SMK (41.82%). Pengunjung sebagian besar bekerja sebagai pegawai swasta (39.09%), dengan pendapatan terbanyak berada pada level B atau kelas menengah bawah (63.64%) yaitu pendapatan yang berkisar antara Rp500.000 hingga Rp2.350.000 per bulan. Berdasarkan analisis diketahui bahwa proses pengambilan keputusan konsumen terhadap WWCN dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Tujuan utama berkunjung ke WWCN adalah untuk menikmati keindahan alam. Manfaat utama yang dicari konsumen adalah hiburan. Sumber informasi konsumen mengenai WWCN didapatkan melalui teman. Suasana yang segar dan santai merupakan fokus perhatian utama konsumen pada saat mengetahui promosi tentang WWCN. Pertimbangan utama konsumen dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi adalah dari keindahan alam. Hal yang membuat konsumen pertama kali memutuskan berkunjung ke WWCN adalah karena lokasinya yang mudah didapat dan mereka merencanakan sebelumnya untuk melakukan kunjungan. Media yang paling mempengaruhi konsumen untuk berkunjung adalah teman. Pengaruh teman sangat terasa karena sebagian besar konsumen datang ke WWCN bersama temannya. Sebagian besar dari konsumen telah mengunjungi WWCN lebih dari satu kali dan biaya yang mereka habiskan selama berkunjung berkisar Rp50.000 sampai dengan Rp100.000. Curug (air terjun) merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen dan berenang dan bermain air merupakan kegiatan yang paling banyak digemari. Sebagian besar dari konsumen menyukai objek wisata dan menyatakan puas setelah berkunjung ke WWCN serta berniat untuk berkunjung kembali. Berdasarkan metode dengan analisis faktor terbentuk lima faktor preferensi konsumen terhadap WWCN, diantaranya (1) Faktor fasilitas alam, (2) Faktor pengelolaan dan pelayanan, (3) Faktor aksesabilitas, (4) Faktor motivasi wisata, dan (5) Faktor daya tarik wisata. Sedangkan variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap tingkat kepuasan yang diolah dengan model regresi logistik ordinal terdiri dari faktor aksesabilitas, faktor motivasi wisata, faktor daya tarik wisata, dan asal kedatangan.
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP WANA WISATA CURUG NANGKA KPH BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh NURDIANTI RAHAYU H24102053
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang tertentu waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran 145)
Karya kecil ini kupersembahkan untuk orang-orang yang kusayangi: Ayahanda Dadi Sutadi Iskandar, Ibunda Yayah Setiasih, Teh Epi, Kang Ridwan, A’ Adi, Teh Ima, Mas Rahmat, Tasya dan Ayyasy
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis pada tanggal 12 Februari 1984 dari
pasangan Bapak Dadi Sutadi Iskandar dan Ibu
Yayah Setiasih sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di TK Rantai Sari Sagalaherang pada tahun 1990-1991, kemudian melanjutkan pendidikan di SDN Sagalaherang III (tamat tahun 1996), SLTP Negeri 1 Panawangan (tamat tahun 1999), lalu ke SMU Negeri 1 Ciamis (tamat tahun 2002). Pada tahun 2002 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif mengikuti kegiatan akademik dan organisasi kemahasiswaan. Dalam kegiatan akademik, penulis mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa yang diselenggarakan dan dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI). Penulis aktif dalam kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Manajemen sebagai staff Administrasi Kesekretariatan dan Keuangan (AK2) periode 2003/2004. Selain itu, penulis berpartisipasi dalam beberapa kepanitiaan acara seperti pada seminar dan dialog interaktif Manajemen Syariah dalam Praktek, Income 2003 (Interaction among the Community of Management Departement) serta kepanitiaan yang diselenggarakan oleh BEM FEM IPB seperti panitia Kompetisi Ekonomi SMU se-Jawa dan Bali pada acara Dies Natalis III FEM. Penulis juga aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar, seperi Marketing Touch, seminar Bisnis, seminar Pasar Uang dan Pasar Modal, The Agro Estate Expo 2003 Centre of Management (Com@), SPSS Training for Management dan pelatihan aplikasi multivariate menggunakan SPSS yang diselenggarakan oleh program softskill Departemen Manajemen, dan lain-lain.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah AWT, karena atas curahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Wana Wisata Curug Nangka KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga selesainya penyusunan skripsi ini, diantaranya kepada: 1.
Ibu Ir Mimin Aminah, MM (The most important person in making this scription..) sebagai dosen pembimbing, terimakasih telah memberikan arahan, bimbingan, nasihat, serta wawasan ilmu yang begitu berharga kepada penulis.
2.
Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc dan ibu Erlin Trisyulianti, S.TP., M.Si sebagai dosen penguji pada ujian sidang skripsi. Terimakasih atas segala masukan dan arahannya kepada penulis.
3.
Ayahanda Dadi Sutadi Iskandar dan Ibunda Yayah Setiasih yang tiada henti-hentinya memberikan doa, dukungan dan kasih sayang yang selalu tercurah kepada penulis. Terimakasih atas segala pemberian dan pengorbanan selama penulis menyelesaikan studi di IPB. Terimakasih juga untuk Teh Epi, Kang Ridwan, A’Adi, Teh Ima, Tasya dan Dede Ayyasy yang senantiasa memberikan do’a, nasihat, bantuan dan dukungan kepada penulis.
4.
Mas Rahmat..terimakasih atas doa, dukungan, bantuan, kasih sayang, dan segala perhatian yang selalu tercurah kepada penulis. You make my life more beautiful.. Thanks for everything.. Juga buat ibu terimakasih atas do’a dan nasihatnya.
5.
Teman-teman seperjungan, anet, ap, uthe dan uthie. Terimakasih buat dukungan,do’a dan kerjasamanya. Semoga apa yang telah kita lalui akan memberikan pelajaran berharga bagi masa depan.. Tetep semangat ya...!
iv
Untuk teman-teman dekatku, anggi, isyana, widya, eko, yulis, dian, eko, aang, yushinta, lusi. Terimakasih atas semua kebaikannya. 6.
Kemuning’s crew: nawang dan tionya, belen, ima, fitri, adik baruku ‘mimi cilik’, yani, nia, teh mpop, teh iar, maya, wini the pooh, the ade dan yang lainnya. Terimakasih buat kebersamaan dan dukungannya. (jangan lupa passwordnya ya..!)
7.
Pengelola Wana Wisata Curug Nangka, Mas Yusuf, Mas Ervan, Mas Riswan, Mba Sri, Pak Wendi, Pak Edi, Pak Ece, Pak Agus, dan Pak Rahmat. Terimakasih atas segala informasi dan pemberian data yang dibutuhkan oleh penulis. Terimakasih juga kepada bapak Kepala Desa Sukajadi dan bapak Ketua RT Sukajadi atas kesediaannnya untuk diwawancara oleh penulis.
8.
Semua teman-teman Manajemen ’39 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih atas kebersamaan dan kekompakkannya selama empat tahun di bangku kuliah.
9.
Seluruh dosen dan staf TU Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Untuk Mas Dedi terimakasih atas saran, masukan traktiran dan izinnya untuk menggunakan komputer di lab kom. Juga buat Mas Eko terimakasih atas saran-sarannya dan mas da’a buat terimakasih traktiran seminarnya.
10.
Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga semua amal kebaikannya mendapat ridho dan pahala dari Allah SWT. Amiin.. Tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan penulisan skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadikannya lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT. Amiin.
Bogor, Agustus 2006
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP ..................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
iv
DAFTAR ISI .............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
x
I
PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................
x 1 2 4 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... Pemasaran ............................................................................................ Karakteristik Jasa ................................................................................. Perilaku Konsumen .............................................................................. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen ................. Pengambilan Keputusan Konsumen .................................................... Preferensi Konsumen ........................................................................... Pariwisata ............................................................................................. Wana Wisata ........................................................................................ Analisis Faktor ..................................................................................... Regresi Logistik Ordinal ...................................................................... Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................................
6 6 6 7 8 11 17 18 20 21 22 22
III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................ 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 3.4. Teknik Pengambilan Sampel....................................................... 3.5. Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 3.5.1. Uji Reliabilitas dan Validitas ......................................... 3.5.2. Analisis Deskriptif ......................................................... 3.5.3. Analisis Faktor ............................................................... 3.5.4. Regresi Logistik Ordinal ................................................
25 25 27 27 28 29 29 32 32 35
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 4.1 Gambaran Umum Perusahaan .....................................................
44 44
vi
4.1.1. Sejarah Wana Wisata Curug Nangka .............................. 4.1.2. Letak dan Luas ................................................................ 4.1.3. Kondisi Biologis ............................................................. 4.1.4. Objek dan Kegiatan Wisata ............................................. 4.1.5. Pengelolaan dan Struktur Organisasi .............................. Karakteristik Responden ............................................................. 4.2.1. Jenis Kelamin .................................................................. 4.2.2. Usia ................................................................................. 4.2.3. Status Pernikahan ............................................................ 4.2.4. Asal Kedatangan ............................................................. 4.2.5. Pendidikan Terakhir ........................................................ 4.2.6. Pekerjaan ......................................................................... 4.2.7. Pendapatan ...................................................................... Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen .................. 4.3.1. Pengenalan Kebutuhan .................................................... 4.3.2. Pencarian Informasi ........................................................ 4.3.3. Evaluasi Alternatif .......................................................... 4.3.4. Pembelian ........................................................................ 4.3.5. Evaluasi Pasca Pembelian ............................................... Analisis Variabel Wisata yang Mempengaruhi Preferensi Pengunjung ................................................................ Analisis Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan ........ Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Pelayanan dan Pengembangan Objek Wisata WWCN ...............................
44 44 45 45 46 46 47 47 49 49 50 51 52 54 54 56 57 59 65
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 1. Kesimpulan ........................................................................................ 2. Saran ..................................................................................................
86 86 87
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
89
LAMPIRAN ..............................................................................................
92
4.2.
4.3.
4.4. 4.5. 4.6.
vii
69 77 82
DAFTAR TABEL
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Halaman Data kunjungan wisatawan ke Wana Wisata di Kabupaten Bogor tahun 2000-2005 ........................................... Tingkat kesuaian penggunaan analisis faktor dengan harga KMO. Jenis kelamin responden ................................................................ Usia responden ............................................................................... Status pernikahan responden .......................................................... Asal kedatangan responden ............................................................ Tingkat pendidikan terakhir responden .......................................... Pekerjaan responden ..................................................................... Pendapatan perbulan responden ..................................................... Tujuan utama berunjung ke WWCN .............................................. Manfaat berkunjung ke WWCN .................................................... Sumber informasi pengunjung mengenai WWCN ........................ Fokus perhatian pengunjung dalam promosi WWCN ................... Pertimbangan pengunjung dalam memilih suatu tempat wisata .... Prioritas utama WWCN sebagai tempat pilihan untuk berwisata ... Alasan berkunjung ke WWCN ...................................................... Cara memutuskan untuk berkunjung ke WWCN ........................... Sumber utama yang mempengaruhi untuk berkunjung ke WWCN Tanggapan pengunjung terhadap kelancaran arus lalu lintas ......... Alat transportasi yang digunakan pengunjung WWCN ................. Teman berkunjung ke WWCN ....................................................... Frekuensi berkunjung ke WWCN .................................................. Biaya selama melakukan kunjungan ke WWCN ........................... Objek yang dikunjungi di WWCN ................................................. Kegiatan wisata yang dilakukan pengunjung WWCN ................... Tingkat kesukaan pengunjung terhadap objek WWCN ................. Tingkat kepuasan pengunjung WWCN ......................................... Niat melakukan kunjungan ulang ke WWCN ................................ Kesediaan pengunjung untuk menyarankan berkunjung dan mempromosikan WWCN kepada orang lain ........................... Pengaruh kenaikan harga tiket terhadap keinginan untuk tetap berkunjung ke WWCN ................................................ Toleransi kenaikan harga tiket untuk memasuki WWCN .............. Hasil analisis KMO dan Bartlett's Test .......................................... Lima faktor utama hasil analisis faktor .......................................... Dugaan parameter dengan model reduksi ...................................... Nilai rasio odds untuk model Regresi Logistik Ordinal ................
DAFTAR GAMBAR
viii
2 34 47 48 49 50 51 52 53 55 56 57 57 58 59 60 60 61 61 62 63 63 64 64 65 66 67 67 68 68 79 70 73 79 79
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian .................. 8 Model pemrosesan kognitif pengambilan keputusan konsumen......... 11 Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan konsumen.............. 12 Komponen dasar proses evaluasi alternatif ........................................ 15 Alus kerangka pemikiran penelitian ................................................... 26
DAFTAR LAMPIRAN
ix
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Halaman Struktur organisasi Wana Wisata Curug Nangka ........................... Uji validitas dan reliabilitas ........................................................... Anti Image Matriks ......................................................................... Total Variance Explained .............................................................. Communalities ............................................................................... Component Matrix ......................................................................... Rotated Component Matrix ............................................................ Score Factor ................................................................................... Ordinal Logistic Regression .......................................................... Pembentukan variabel boneka (Dummy Variabel) ........................ Kuesioner penelitian kepada pengunjung ......................................
x
91 92 95 97 98 99 100 101 104 106 107
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai suatu negara kepulauan terletak di khatulistiwa dengan iklim tropis memiliki kekayaan lingkungan alam berupa sumber daya alam hayati dan non-hayati yang harus dilindungi, dipelihara dan dilestarikan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Semua potensi tersebut merupakan modal bagi pembangunan nasional Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang ditunjang dengan pembangunan pada semua sektor. Pariwisata adalah salah satu sektor potensial yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
dimana
keberadaannya
diharapkan
dapat
meningkatkan
pendapatan nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan kepariwisataan adalah untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Salah satu sektor pariwisata yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah wisata alam hutan. Wisata alam hutan atau wana wisata diartikan sebagai hutan yang mencakup bagian daratan maupun lautan terutama dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam (Atmajaya, 2002). Pengelolaan objek wisata alam hutan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan fungsi hutan secara optimal, serba guna dan lestari dengan tetap mempertahankan aspek konsevasi, keserasian dan keseimbangan lingkungan serta tidak merubah bentuk aslinya (Perum Perhutani, KPH Bogor). Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat yang memiliki beberapa lokasi yang dijadikan sebagai objek wisata berupa wisata alam hutan atau wana wisata. Terdapat lima lokasi wana wisata (WW) di Kabupaten Bogor yang pengelolaannya berada di bawah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Wana wisata tersebut diantaranya Wana Wisata Curug Cilember, Wana Wisata Curug
2
Nangka (WWCN), Wana Wisata Bumi Perkemahan Sukamantri, Wana Wisata Bumi Perkemahan Gunung Bunder, dan Wana Wisata Penangkaran Rusa (Perum perhutani, KPH Bogor). Kelima lokasi tersebut merupakan objek wisata yang memiliki daya tarik dan banyak diminati oleh pengunjung untuk menikmati keindahan alam yang ada. Konsep pemasaran menitikberatkan kepada apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi oleh produsen. Selain itu untuk menunjang keberhasilan suatu usaha, maka konsumen memegang peranan yang sangat penting. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen maka perusahaan akan mampu memasarkan produknya dengan baik bahkan mampu mempertahankan loyalitas konsumennya. Oleh karena itu penelitian perilaku konsumen khususnya mengenai proses pengambilan keputusan serta preferensinya perlu dilakukan untuk mendukung efisiensi pemasaran suatu produk, dalam hal ini adalah pemasaran produk jasa wisata. 1.2. Perumusan Masalah Salah satu faktor yang sangat berperan dalam eksistensi suatu objek wisata adalah pengunjung. Dewasa ini tidak sedikit masyarakat yang ingin mencari kesenangan di objek wisata alam terbuka (out door recreation) dengan menikmati udara segar, pemandangan indah dan suasana alam yang nyaman. Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) merupakan salah satu objek wisata alam hutan yang terdapat di Kabupaten Bogor yang memiliki daya tarik berupa pesona alam yang indah. Objek wisata ini telah dikembangkan sejak tahun 1990 dan dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Pembangunan objek wisata ini tidak semata-mata ditujukan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan, tetapi dimaksudkan pula sebagai sarana pembinaan masyarakat agar lebih mencintai alam dan lingkungannya. (Perum Perhutani, KPH Bogor). Inovasi dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar tetap mampu bersaing dengan objek wana wisata lainnya sangat diperlukan oleh WWCN. Kompetisi untuk dapat menarik minat pengunjung tidak dapat diabaikan karena di Bogor terdapat beberapa objek wana wisata yang menjadi pesaing WWCN. Objek wana wisata tersebut beserta
3
banyaknya jumlah pengunjung dapat dilihat pada Tabel 1. Dari data pada Tabel 1 tersebut jika diurutkan berdasarkan banyaknya pengunjung, pada tahun 2001-2005 WWCN menempati urutan kedua setelah WW Curug Cilember. Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan ke Wana Wisata Di Kabupaten Bogor tahun 2001-2005 Lokasi
WW
WW
WW Curug
WW Buper
WW
Curug
Curug
Buper
Gn. Bunder
Penangkaran
Tahun
Cilember
Nangka
Sukamantri
2001
67.279
34.706
6.356
2.877
-
2002
76.391
25.994
7.410
9.926
-
2003
83.732
27.339
9.740
19.377
-
2004
104.225
69.651
7.900
39.303
679
2005
121.860
87.723
6.674
46.298
2.008
Rusa
Sumber: Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor Peningkatan pengambilan keputusan untuk berwisata merupakan gejala yang menggembirakan. Akan tetapi perkembangan objek wisata lain baik yang sejenis maupun bukan, akan menyebabkan persaingan konsumen semakin ketat. Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa dibandingkan dengan objek wisata yang menjadi pesaing utama WWCN yaitu WW Curug Cilember, maka banyaknya pengunjung WWCN masih berada di bawah jumlah pengunjung WW Curug Cilember. Pada tahun 2002 jumlah pengunjung WWCN mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun berikutnya jumlah pengunjung mengalami kenaikan, dan kenaiknnya cukup pesat pada tahun 2005. Meskipun jumlah pengunjung WWCN meningkat, tetapi jumlahnya masih tetap berada di bawah pesaingnya. Hal ini seharusnya menjadi pendorong bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan dan pembenahan yang diperlukan. Dalam menentukan keberhasilan suatu usaha, perusahaan sebagai pemasar pada umumnya sepakat bahwa konsumen memainkan peranan yang penting. Para pemasar berkewajiban
untuk
memahami konsumen,
mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa
4
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setiadi (2003) menyatakan bahwa pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Disamping itu para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Dengan mengerti berbagai partisipan dalam proses pembelian dan pengaruh-pengaruh utama dalam pembelian mereka, para pemasar dapat merancang program pemasaran yang lebih efektif. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Berdasarkan uraian diatas, maka hal yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana karakteristik konsumen yang mengunjungi WWCN ?
2.
Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa WWCN ?
3.
Bagaimana preferensi konsumen terhadap atribut WWCN ?
4.
Variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan?
5.
Upaya-upaya apakah yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola WWCN untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan objek wisata yang dimilikinya?
1.3. Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui karakteristik konsumen yang mengunjungi WWCN.
2.
Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa WWCN.
3.
Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut WWCN.
4.
Merumuskan variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan.
5.
Merumuskan upaya-upaya apa yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola WWCN untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan objek wisata yang dimilikinya.
5
1.4
Manfaat Penelitian 1.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengelola tempat wisata, khususnya pengelola WWCN untuk mengembangkan tempat wisatanya sehingga dapat menarik minat pengunjung lebih banyak ke tempat tersebut.
2.
Bagi penulis sebagai salah satu sarana pengembangan wawasan dan pengalaman dalam menganalisis preferensi dan proses pengambilan keputusan konsumen terhadap suatu objek wana wisata alam.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang telah penulis paparkan, maka penelitian ini difokuskan pada: 1.
Penelitian mengenai analisis proses pengambilan keputusan dan preferensi konsumen/pengunjung terhadap WWCN.
2.
Responden adalah pengunjung yang datang ke objek WWCN dengan sasaran pengunjung berusia 15 tahun ke atas. Jumlah responden sebanyak 110 orang yang diambil dari aturan umum analisis faktor yaitu lima kali jumlah variabel. Jumlah variabel dalam penelitian ini sebanyak 21 variabel.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002). Menurut American Marketing Association dalam Kotler (2002) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide, jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Menurut Boyd, Walker dan Larecce (2000) pemasaran sebagai suatu proses
sosial
yang
melibatkan
kegiatan-kegiatan
penting
yang
memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. 2.2. Karakteristik Jasa Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu terdiri dari intangible (tidak berwujud), inseparability (tidak terpisahkan), variability (bervariasi), perishability (mudah lenyap). Keempat karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (Kotler, 2002) 1). Intangible (Tidak Berwujud) Tidak seperti halnya produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, para pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu jasa. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol dan harga yang mereka lihat.
7
2). Inseperability (Tidak Terpisahkan) Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyedianya merupakan bagian dari jasa itu. 3). Variability (Bervariasi) Jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan. Perusahaan dapat melakukan tiga langkah dalam pengendalian mutu. Pertama adalah melakukan investasi untuk menciptakan prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. Kedua adalah menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi. Ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan melakukan belanja perbandingan. 4). Perishability (Mudah lenyap). Suatu jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah lenyap tidak akan jadi masalah apabila permintaan tetap. Masalah akan timbul apabila permintaan akan jasa berfluktuatif. 2.3. Perilaku Konsumen Pemahaman mengenai perilaku konsumen berkaitan dengan segala cara orang yang mungkin melakukan perannya sebagai konsumen, tetapi dalam prakteknya cenderung mengarah pada perlaku yang berhubungan dengan mencari, membeli dan menggunakan produk dan jasa. Konsumen mungkin diperlakukan sebagai suatu kelompok, segmen pasar khusus, diidentifikasi dengan karakteristik demografi dan diasumsikan memiliki sikap dan perilaku yang umum. Individu sebagai suatu alternatif, pandangan subjektif yang dapat membentuk pola keteladanan dalam karakter seseorang (Johns dan Pine, 2002). Menurut Engel. J. F. et al (1994), pengertian dari perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan Schiffman dan Kanuk (1999) memberikan definisi perilaku konsumen:
8
”The term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs.” Dapat diartikan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan
konsumen
dalam
mencari,
membeli,
menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. 2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Berbagai keputusan mengenai aktivitas seringkali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari. Perilaku konsumen berusaha memahami bagaimana konsumen mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa. Selain itu, disiplin perilaku konsumen juga berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut (Sumarwan, 2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. KEBUDAYAAN: Budaya Sub-budaya Kelas Sosial
SOSIAL: Kelompok Referensi Keluarga Peran dan Status
PRIBADI: Umur dan Siklus Kehidupan Pekerjaan Gaya Hidup Kepribadian
PSIKOLOGIS: Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepercayaan dan Tingkah
Laku
Pembeli Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ( Kotler, 1997) Menurut Setiadi (2003) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Penjelasan dari faktorfaktor tersebut adalah sebagai berikut:
9
1).
Kebudayaan Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya - sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan ras, dan area geografis. Kelas sosial adalah kelompokkelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2).
Sosial Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan seperti teman, keluarga, tetangga, dan teman sejawat. Kelompokkelompok sekunder yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Suatu kelompok disasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap perilaku dan motivasi pembeli. Keluarga mempunyai sumber nilai, sikap, tingkah laku, dan aspirasi bagi anggotanya (Sumarwan, 2004). Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya baik keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi seseorang dalam kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.
3).
Pribadi Usia dan tahap daur hidup, pekerjaan dan situasi konsumen, gaya hidup, dan kepribadian termasuk faktor pribadi yang mempengaruhi
10
konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan (Kotler, 1997). Konsumsi seseorang dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Menurut Sumarwan (2004) jenis pekerjaan dan situasi ekonomi mempengaruhi konsumen dalam hal selera terhadap produk atau merek. Pekerjaan dan situasi ekonomi menentukan besarnya pendapatan yang dimiliki seseorang sehingga menggambarkan daya beli orang tersebut, yang akhirnya akan menggambarkan banyaknya jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. 4).
Psikologis Faktor
psikologis
meliputi
motivasi,
persepsi,
belajar,
kepercayaan, dan sikap konsumen. Motivasi timbul disebabkan adanya kebutuhan dan keinginan yang dirasakan konsumen. Persepsi didefinisikan
sebagai
mengorganisasikan,
proses
mengartikan
dimana masukan
seseorang
memilih,
informasi
untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini (Setiadi, 2003). Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu dinamakan kepercayaan dan sikap. 2.5. Pengambilan Keputusan Konsumen Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan di antara dua atau lebih pilihan alternatif tindakan (perilaku). Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan merek mana yang akan dibeli. Selain itu juga pemasar perlu memperhatikan bahwa konsumen juga
11
membuat beberapa keputusan sehubungan dengan perilaku tidak membeli (Peter dan Olson, 2000). Exposure pada Informasi Lingkungan Proses Interpretasi
Perhatian Pemahaman Pengetahuan, Arti, Dan Kepercayaan
Ingatan
Pengetahuan, Arti dan Kepercayaan
Proses Pengintegrasian
Sikap dan Keinginan Pengambilan keputusan
Perilaku Gambar 2. Model Pemrosesan Kognitif Pengambilan Keputusan Konsumen (Peter dan Olson, 2000) Gambar 2 memperlihatkan bahwa di dalam model pengambilan keputusan konsumen semua aspek pengaruh dan kondisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan, yang diaktifkan dari ingatan serta proses perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di lingkungan. Inti dari proses pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Keinginan
12
berperilaku adalah suatu rencana (kadangkala disebut sebagai rencana keputusan) untuk terlibat dalam beberapa perilaku. Gambar 2 menjelaskan bahwa semua perilaku sengaja (voluntary) dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan ketika konsumen secara sadar memilih salah satu diantara tindakan alternatif yang ada. Ini tidak berarti bahwa suatu proses pengambilan keputusan sadar harus muncul setiap saat perilaku tersebut dinyatakan. Beberapa perilaku sadar dapat berubah menjadi kebiasaan. Perilaku tersebut didasarkan pada keinginan yang tersimpan diingatan yang dihasilkan oleh proses pengambilan masa lampau. Ketika diaktifkan, keinginan atau rencana keputusan yang telah terbentuk sebelumnya ini secara otomatis mempengaruhi perilaku. Akhirnya, beberapa perilaku tidak dilakukan secara sengaja dan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Peter dan Olson, 2000). Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli, tidak dapat muncul begitu saja melainkan melalui suatu tahapan tertentu. Menurut Engel. J. F. et al (1994) proses dalam pengambilan keputusan konsumen terdiri dari lima tahapan. Kelima tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi alternatif Pembelian Hasil Gambar 3. Langkah-Langkah Dalam Pengambilan Keputusan Konsumen (Engel. J. F. et al) Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: 1).
Pengenalan Kebutuhan Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.
Dalam
proses
pengenalan
kebutuhan,
konsumen
mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi
13
aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Timbulnya kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal yaitu kebutuhan dasar seseorang seperti rasa lapar, haus dan lain-lain yang akan timbul dan menjadi dorongan untuk memenuhi dorongan tersebut. Selain itu kebutuhan juga berasal dari rangsangan eksternal. Segera setelah konsumen tergerak oleh suatu stimulus, maka kemungkinan ia akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi (Kotler, 1997). Menurut
Sumarwan
(2004)
kebutuhan
harus
diaktifkan
(activated) terlebih dahulu sebelum ia bisa dikenali (recognized). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan (need activation), yaitu waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, dan pengaruh pemasaran. 2).
Pencarian Informasi Pencarian
informasi
mulai
dilakukan
ketika
konsumen
memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya (internal) dan mencari informasi dari luar (eksternal). Dalam pencarian internal, informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalahnya atau memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin cukup sampai pada pencarian internal jika apa yang dicari telah dipenuhi. Jika tidak, konsumen akan berlanjut ke tahap
pencarian
eksternal.
Konsumen
mungkin
juga
mengkombinasikan antara pencarian internal dan eksternal agar informasi yang diperolehnya mengenai produk dan merek menjadi sempurna dan meyakinkan. Pencarian ekternal adalah proses pencarian informasi mengenai produk dan merek, pembelian maupun konsumsi kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan bertanya kepada teman, saudara atau tenaga penjual. Selain itu, konsumen akan membaca kemasan, surat kabar, majalah konsumen, melihat dan mendengar berbagai iklan produk (Sumarwan, 2004).
14
Tahap pencarian informasi dipengaruhi oleh faktor lain yaitu situasi pencarian, ciri-ciri produk/jasa dan konsumen itu sendiri. Tekanan waktu merupakan salah satu sumber pengaruh situasi. Situasi yang mendesak menuntut sedikit waktu untuk melakukan pencarian ekstensif dan teliti. Pencarian ekstensif akan dilakukan apabila konsumen merasakan adanya perbedaan ciri-ciri produk/jasa di antara merek-merek
yang
ada.
kepercayaan,
sikap,
serta
Terakhir,
pengetahuan,
karakteristik
demografi
keterlibatan, merupakan
karakteristik konsumen yang mempengaruhi pencarian informasi (Engel. J. F. et al, 1995). 3).
Evaluasi Alternatif Kriteria
yang
digunakan
konsumen
selama
pengambilan
keputusan akan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya: 1) Pengaruh situasi, 2) Kesamaan alternatif-alternatif pilihan, 3). Motivasi, 4) Keterlibatan, 5) Pengetahuan (Engel. J. F. et al, 1995). Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dimana kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional (Setiadi, 2003). Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus: 1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif, 2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan, 3). Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan 4). Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Tahapan evaluasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
15
Menentukan kriteria evaluasi
Memutuskan alternatif evaluasi
Menilai kinerja dan alternatif
Memilih dan menerapkan kaidah akhir
Gambar 4. Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif (Engel. J. F. et al, 1995) 4).
Pembelian Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara pembayarannya (Sumarwan, 2004). Menurut Setiadi (2003) terdapat dua faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang. Kedua, tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. Proses pembelian produk dan jasa yang dilakukan konsumen dapat digolongkan ke dalam tiga macam yaitu sebagai berikut (Engel. J. F. et al, 1994): 1) Pembelian yang Terencana Sepenuhnya Dalam proses pembelian produk dan jasa ini, konsumen menginvestasikan waktu dan energi dalam mendapatkan produk
16
dalam proses pembelian yang terencana sepenuhnya. Konsumen biasanya lebih menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum pembelian dilakukan. 2). Pembelian yang Separuh Terencana Konsumen sering kali mengetahui produk yang akan dibeli, namun konsumen masih tidak mengetahui secara pasti merek yang akan dibeli. 3). Pembelian yang Tidak Terencana Konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Pembelian yang tidak terencana disebut juga pembelian berdasarkan impuls. Pembelian terjadi ketika konsumen mengalami desakan yang mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut dengan segera 5).
Hasil Konsumen
mengevaluasi
apakah
alternatif
yang
dipilih
memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Menurut Sumarwan (2004) di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan
proses
evaluasi
terhadap
konsumsi
yang
telah
dilakukannya. Dalam tahap proses keputusan pembelian, hal ini dinamakan hasil atau evaluasi alternatif pasca pembelian atau pasca konsumsi. Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi adalah konsumen merasa puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk satu jasa, konsumen akan merasa puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut. 2.6. Preferensi Konsumen Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada (Kotler, 1997). Menurut Nicholson (2001) suatu
17
konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang mengatakan dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B. Hubungan preferensi konsumen biasanya diasumsikan memiliki dua sifat dasar (properti), yaitu Nicholson (2001): 1.
Kelengkapan (Completeness) Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu harus bisa menspesifikan apakah: a. A lebih suka daripada B b. B lebih suka daripada A c. A dan B sama-sama disukai Dengan properti ini tiap orang diasumsikan tidak pernah bingung dalam menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan di antara dua alternatif.
2.
Transitivitas (Transitivity) Jika seorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan
demikian
preferensinya
yang
seseorang saling
tidak
bisa
bertentangan.
mengartikulasikan Properti
di
atas
mengasumsikan bahwa konsumen selalu dapat membuat peringkat atas semua situasi dan kondisi mulai dari hal yang paling disukai hingga hal yang paling tidak disukai. Preferensi konsumen dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen adalah sifat-sifat yang membedakan konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya. Menurut Irawan dan Wijaya (1996), perbedaan tersebut meliputi 6 O, yaitu : 1.
Object (Apa yang Dibeli) Berdasarkan produk atau barang apa yang dibeli dapat digabungkan ke dalam barang konsumsi dan barang industri.
18
2.
Objective (Mengapa Membeli) Tujuan
konsumen
membeli
produk
dipengaruhi
oleh
faktor,
diantaranya faktor sosial, ekonomi dan psikologis. 3.
Occupant (Siapa Konsumen) Konsumen dapat dibedakan berdasarkan umur, pendapatan, tingkat pendidikan, mobilitas, selera dan sebagainya. Perbedaan masingmasing konsumen perlu dipelajari guna mengembangkan produk agar sesuai kebutuhan konsumen.
4.
Occasion (Kapan Membeli) Strategi pemasaran harus menyesuaikan dengan perbedaan tingkat pemakaian, yaitu pemakaian sering, ringan atau jarang. Tingkat pemakaian akan berbeda pada masing-masing konsumen.
5.
Operation (Bagaimana Membeli) Pembelian bukanlah hanya satu tindakan saja bagi konsumen, melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keutusan tentang jenis produk, bentuk, merek, jumlah penjual, waktu dan cara pembayaran. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen.
6.
Organization (Siapa yang Terlibat dalam Pembelian) Salah satu tugas bagian pemasaran adalah menentukan siapa yang mengambil keputusan dalam membeli suatu barang dan jasa. Pemasar perlu mengetahui berbagai peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yang mencakup pengambil inisiatif (initiator), pemberi nasehat (influencer), pengambil keputusan pembelian (decider), pelaku pembelian (buyer), dan pengguna produk (user).
2.7. Pariwisata Undang-Undang
no.
9
Tahun
1990
tentang
Kepariwisataan
mendefinisikan pariwisata sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Wisata terbagi ke dalam dua jenis, yaitu wisata alam dan wisata terbatas. Wisata alam adalah kegiatan atau sebagian dari kegiatan yang dilakukan secara sukarela, bersifat sementara, untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam. Sedangkan wisata terbatas
19
adalah wisata alam yang kegiatannya terbatas pada mengunjungi, melihat dan menikmati keindahan alam. Menurut Yoeti (1996) pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah di tempat wisata, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan lainnya. Suyitno (2001) membuat suatu kesimpulan bahwa wisata berbeda dengan perjalanan dalam hal: -
Pemakaian waktu yang relatif cepat
-
Melibatkan komponen wisata seperti objek wisata, toko cinderamata
-
Wisata dilakukan dengan mengunjungi objek dan atraksi wisata daerah.
-
Tujuan wisata untuk mendapatkan kesenangan.
-
Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan
Suyitno (2001) memberikan batasan produk wisata, yaitu: 1).
Tidak berwujud (intangible) dalam arti wisata hanya memberikan kesan atau pengalaman kepada wisatawan.
2).
Wisata tidak dapat diukur secara kuantitatif (unmeasurable), pengukuran melalui kelas wisata, seperti deluxe, standard, economy, atau berdasar budget.
3).
Wisata merupakan produk yang tidak tahan lama dan mudah kadaluarsa (perishable) serta masa jual terbatas.
4).
Tidak dapat disimpan (unstorable)
5).
Melibatkan konsumen (wisatawan) dalam proses produksinya.
6).
Proses produksi dan konsumsi terjadi dalam waktu yang sama.
2.8. Wana Wisata PT Perhutani aktif mengembangkan sektor kepariwisataan dengan memanfaatkan nilai estetika hutan. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi hutan. Dengan tidak meninggalkan asas perlindungan dan kelestarian alam, lokasi objek wisata dikembangkan menjadi objek wisata hutan yang disebut wana wisata.
20
Menurut Surat Edaran Direksi Perum Perhutani No. 034.7/Dir tanggal 5 Nopember 1980 tentang Pedoman Pengembangan Wana Wisata mendefinisikan wana wisata sebagai objek-objek wisata alam yang lokasinya di dalam kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Pembangunan dan pengembangan wana wisata dilakukan oleh Perum Perhutani. Wana wisata yang dikembangkan oleh Perum Perhutani pada dasarnya dapat dibagi dalam dua macam diantaranya 1) Wana wisata bermalam yaitu dalam hal ini berupa Bumi Perkemahan. 2) Wana wisata tak bermalam (day recreation) yaitu lapangan terbuka dengan sekedar fasilitas antara lain bangku piknik (Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kepariwisataan Perum Perhutani, 1994). Terdapat beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan di tempat wana wisata, antara lain: (Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kepariwisataan Perum Perhutani, 1994) 1).
Lintas Jalan Kaki, yaitu suatu jalur jalan selebar kurang lebih 2 meter untuk jalan kaki yang tidak sukar sehingga orang dapat jalan dengan santai selama lebih kurang 1.5 jam.
2).
Lintas Hutan Indah, yaitu jalur jalan kaki yang disediakan dengan tujuan untuk menikmati, mempelajari, mengkaji keindahan alam, fenomena alam, flora, fauna dan sebagainya yang terdapat di kanan kiri jalur setapak dalam hutan.
3).
Penangkaran Rusa, yaitu pembiakan rusa di alam bebas dalam rangka pelestariannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi, dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
4).
Perlindungan Jurang, yaitu usaha pengawetan tanah serta memperbaiki keseimbangan lingkungan dengan cara penutupan tanah/jurang oleh vegetasi hutan untuk melindungi tanah dari bahaya erosi dan lain-lain. Sebagai salah satu komponen wisata terdapat beberapa kelebihan dari
wana wisata yaitu sifatnya yang alami, udara yang bersih dan sejuk, objek yang menarik dan luas serta beberapa kelebihan lain. Kelebihan ini menjadikan wana wisata mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang
21
Menurut Atmajaya (2002), hutan wisata alam didefinisikan sebagai hutan yang mencakup bagian daratan maupun lautan terutama yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam (out-bond), dengan kriteria sebagai berikut: 1)
Memiliki keadaan alam yang menarik dan indah.
2)
Memenuhi kebutuhan untuk rekreasi.
3)
Berdekatan dengan zona pemukiman.
4)
Memiliki jenis-jenis satwa baru.
5)
Cukup luas dan keadaan lapangan tidak membahayakan.
2.9. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu teknik interdependen metrik dalam analisis multivariat. Teknik interdependen merupakan teknik yang mencoba untuk membagi suatu variabel menjadi beberapa kelompok atau untuk memberi arti pada kelompok variabel. Analisis multivariat didefinisikan sebagai metode aplikasi yang berhubungan dengan sejumlah besar hasil pengukuran atas sebuah objek dalam satu atau lebih sampel yang simultan (Wibisono, 2000). Metode analisis faktor pertama kali digunakan oleh Charles Spearman untuk memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya pada American Journal of Psichology pada tahun 1904 mengenai penetapan dan pengukuran intelektual. Analisis faktor menganalisis sejumlah variabel dari suatu pengukuran atau pengamatan yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan yang sebenarnya dan menganalisis interkolesasi (hubungan) antar variabel tersebut untuk menetapkan apakah variasi-variasi yang tampak dalam variabel tersebut berasal atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel. Selain itu
Wibisono
(2002)
menambahkan
bahwa
analisis
faktor
dapat
menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada set data atau variabel amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan atau mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang mempunyai set faktor yang lebih kecil.
22
2.10. Ordinal Logistic Regression Analisis regresi logistik digunakan untuk memeriksa hubungan antara peubah respon yang biasanya terdiri atas data kualitatif, yaitu peubah berskala nominal atau ordinal dengan peubah-peubah penjelas yang bisa terdiri dari data kualitaif atau kuantitatif. Peubah respon dalam regresi logistik dapat dalam bentuk dikhotom (biner) maupun polytomous (ordinal atau nominal). Jika kategori dari peubah respon menunjukkan suatu peringkat maka analisis yang dipergunakan adalah regresi logistik ordinal, sedangkan jika kategori peubah respon tidak menunjukkan peringkat maka disebut regresi logistik nominal (Hosmer & Lameshow, 1989). Menurut Aldrich & Nelson dalam Thoha (2003) asumsi yang mendasari model regresi logistik multirespon adalah sebagai berikut: 1) Ada sejumlah N pengamatan dengan K peubah penjelas. 2) Peubah tak bebas memiliki M kategori dengan M>1. 3) Peubah tak bebas diukur sebagai banyaknya respon yang masuk ke dalam kategori tertentu. 4) Respon saling bebas di dalam dan antar pengamatan. 2.11. Hasil Penelitian Terdahulu Prasetia (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Preferensi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan ke Taman Bunga Nusantara Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk: 1). Mengetahui karakteristik dan proses pengambilan keputusan kunjungan ke Taman Bunga , 2). Preferensi pengunjung terhadap atribut agrowisata Taman Bunga Nusantara. 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ke Taman Wisata. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Thrustone, metode regresi logistik, dan metode analisis deskriptif. Setelah dilakukan pengolahan data maka diperoleh bahwa atribut yang paling dipentingkan oleh pengunjung Taman Bunga Nusantara adalah kelengkapan fasilitas yang ada di Taman Bunga Nusantara. Fasilitas yang ada berpengaruh nyata terhadap keputusan untuk berkunjung kembali ke Taman Bunga Nusantara dengan peluang
23
sebesar 48,380 kali dibandingkan dengan pengunjung yang tidak berkunjung kembali. Mahfudz (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Wisata Alam Pantai Anyer. Tujuan dari penelitian tersebut adalah 1). Menganalisis perilaku dan proses keputusan konsumen dalam pembelian jasa wisata alam Pantai Anyer. 2). Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut wisata alam Pantai Anyer. 3). Rekomendasi alternatif kebijakan dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan. objek wisata Pantai Anyer. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data penelitian tersebut adalah analisis deskriptif dengan analisis tabulasi silang (uji chi-kuadrat) untuk melihat keterkaitan antara karakteristik demografi dengan perilaku konsumen wisata alam Pantai Anyer. Selain itu digunakan analisis Thrustone untuk melihat peringkat kepentingan atribut wisata Pantai Anyer. Hasil tabulasi silang dengan uju chi-kuadrat didapat variabel-variabel yang berhubungan antara lain pendapatan dengan biaya transportasi, tingkat pendidikan dengan biaya transportasi, status pernikahan dengan teman berkunjung, tingkat pendidikan dengan sumber informasi. Dari hasil analisis Thrustone, urutan peringkat kepentingan atribut wisata alam pantai anyer antara lain (1). Kenyamanan, (2). Kebersihan, (3). Harga, (4). Lokasi Wisata, (5). Pelayanan Wisata, (6). Kelengkapan
Fasilitas.
(7).
Manfaat
yang
Diperoleh,
(8).
Karyawan/Pemandu Wisata, (9). Promosi. Sunaryo (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, Bogor, Jawa Barat. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, dan Important Performance Analysis. Hasil dari analisis tingkat kepentingan menunjukan bahwa udara yang segar merupakan atribut yang dinilai paling penting oleh konsumen, sedangkan atribut yang relatif paling tidak penting menurut konsumen adalah pemandu wisata. Harga merupakan atribut kedua yang paling tidak dipentingkan oleh konsumen. Luas areal perkebunan merupakan atribut yang menggunakan ketidakpuasan yang paling kecil, sedangkan kebersihan
24
merupakan atribut yang menimbulkan ketidakpuasan paling besar. Atributatribut yang harus menjadi prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya adalah kebersihan, toilet, dan fasilitas areal teawalk yang juga terletak pada Kuadran I. Sarana peribadatan, kenyamanan, keamanan, lokasi parkir, dan keindahan alam merupakan atribut-atribut yang perlu dipertahankan kinerjanya (Kuadran II). Atribut yang terlalu berlebihan kinerjanya adalah atribut luas areal perkebunan (Kuadran III). Sedangkan atribut-atribut yang memiliki tingkat kepentingan di bawah rata-rata dan kinerja perusahaanpun di bawah rata-rata juga sehingga menjadi prioritas terakhir adalah fasilitas kedai teh dan kualitas tehnya, paket wisata, jalur teawalk, harga tiket, promosi, dan pemandu wisata, (Kuadran IV).
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Pemikiran Konseptual Fokus penelitian dalam analisis proses pengambilan keputusan pembelian dan preferensi konsumen terhadap Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) ini adalah konsumen pariwisata atau pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut. Konsumen adalah pihak yang menentukan kualitas jasa. Oleh karena itu pemasar harus mengetahui sampai sejauh mana kebutuhan konsumen yang perlu dipenuhi oleh pemasar tersebut. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberadaan suatu wisata adalah pengunjung. Begitu pula dengan Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) dalam mempertahankan eksistensinya sangat dipengaruhi oleh jumlah pengunjung yang datang. Oleh karena itu sangat penting bagi pemasar untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari pengunjung tersebut agar perusahaan mendapatkan informasi yang akurat tentang pengunjung. Dalam setiap konsumsinya, konsumen cenderung melalui beberapa tahapan proses dalam pengambilan keputusan terlebih dahulu untuk mencapai kepuasan yang maksimum. Tahapan yang dilalui konsumen dalam proses keputusan pembeliannya tersebut diantaranya adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian serta pasca pembelian atau hasil. Dalam menelaah proses tersebut digunakan analisis deskriptif. Pengunjung WWCN sebagai pemasar pariwisata memiliki penilaian tersendiri terhadap atribut-atribut WWCN. Untuk menganalisis preferensi pengunjung terhadap atribut WWCN digunakan analisis multivariat yaitu analisis faktor. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut-atribut jasa wisata WWCN. Selain itu juga dilakukan analisis model regresi logistik ordinal untuk mengetahui variabelvariabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung. Setelah dilakukan analisis mengenai proses pengambilan keputusan konsumen serta preferensi terhadap WWCN, maka akan membantu pemasar dalam mengembangkan tempat wisata tersebut.
26
Sumber Daya Alam Objek Wisata Wana Wisata Curug Nangka
Karakteristik Pengunjung: a. Jenis Kelamin b. Asal c. Usia d. Pendidikan e. Status f. Pekerjaan g. Pengeluaran
Proses Pengambilan Keputusan: a.Pengenalan Kebutuhan b.Pencarian Informasi c.Evaluasi Alternatif d.Pembelian e.Hasil
Atribut-atribut Tempat Wisata
Preferensi Pengunjung Terhadap Atribut Tempat Wisata Analisis Faktor
Ordinal Logistic Regression
Analisa Deskriptif
Pengembangan Wana Wisata Curug Nangka
Gambar 5. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian
27
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ”Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Wana Wisata Curug Nangka KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten” ini dilaksanakan di Wana Wisata Curug Nangka KPH Bogor yang berlokasi di wilayah perbatasan antara Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari dan Desa Gunung Malang Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yang didasarkan atas pertimbangan bahwa WWCN merupakan salah satu objek wisata di kabupaten Bogor yang memiliki potensi wisata yang cukup besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut berupa daya tarik, seperti pemandangan alam yang indah, adanya objek wisata curug, area bumi perkemahan, tegakan pinus, kegiatan-kegiatan wisata dan sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai dengan Juni 2006. 3.3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan (observasi), hasil penyebaran kuesioner kepada responden/pengunjung dan wawancara kepada pengunjung, manajemen perusahaan maupun masyarakat serta tokoh masyarakat setempat. Observasi merupakan pengumpulan data primer
dengan
mengamati
langsung
perilaku
dan
kegiatan
konsumen/pengunjung selama berkunjung ke lokasi WWCN. Kuesioner yang diberikan kepada pengunjung dapat berupa pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka berupa pertanyaan yang diberikan dengan memberikan kebebasan jawaban dari responden, sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawabannya.
Wawancara
dilakukan
dengan
mengajukan
beberapa
pertanyaan kepada pihak pengelola WWCN dan masyarakat serta tokoh masyarakat setempat. Untuk data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan. Metode ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi umum lokasi penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara
28
mengumpulkan, mempelajari, dan menelaah buku-buku, brosur-brosur, dokumen-dokumen yang terkait dengan tujuan penelitian. Selain itu, data sekunder pada penelitian ini diperoleh internet serta kantor-kantor yang berhubungan dengan penelitian, seperti Perum Perhutani/ Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor serta dari hasil penelitian yang relevan dengan topik penelitian. 3.4. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
purposive sampling. Dalam metode purposive sampling sampel yang akan dipilih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam penelitian
ini
sampel
yang
dipilih
didasarkan
pada
kesediaaan
responden/pengunjung untuk mengisi kuesioner serta berdasarkan pada kemampuan responden tersebut
untuk menjawab pertanyaan pada
kuesioner. Jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung berdasarkan aturan umum dalam analisis faktor yaitu jumlah observasi empat sampai lima kali jumlah variabel (Wibisono, 2000). Variabel atau atribut yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 21 buah sehingga jumlah contoh ideal yang diperlukan sebanyak 105 (5 x 21 = 105). Jumlah riil dari sampel dibulatkan menjadi 110 responden. Berdasarkan buku pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) tahun 2003 yang dikeluarkan oleh Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan bahwa variabel kriteria penilaian dan pengembangan dari Objek dan Daya Tarik Wisata Alam adalah: (modifikasi) 1).
Daya Tarik -
Keindahan Alam
-
Keunikan Sumber Daya Alam
-
Banyaknya jenis sumber daya alam yang menonjol
-
Jenis kegiatan wisata alam (tracking, mendaki, rafting, camping, pendidikan, religius, hiking, canoeing, mancing).
29
2).
3).
4).
-
Kebersihan lokasi
-
Keamanan kawasan
Kadar Hubungan/Aksesabilitas -
Kondisi dan jarak jalan darat dari ibu kota propinsi
-
Waktu tempuh dari ibu kota propinsi
-
Frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata
Pengelolaan dan pelayanan -
Pengelolaan
-
Kemampuan berbahasa
-
Pelayanan pengunjung
Iklim -
5).
Pengaruh iklim terhadap waktu kunjungan
Sarana dan Prasarana penunjang -
Sarana (rumah makan, sarana wisata tirta, sarana wisata budaya, sarana angkutan umum, kios cenderamata).
-
Prasarana (jalan, jembatan, areal parkir, jaringan listrik, jaringan air minum, jaringan telepon, jaringan drainase/saluran, sistem pembuangan limbah, dermaga, helipad)
6).
7).
Ketersediaan air bersih -
Jarak lokasi air bersih terhadap lokasi objek
-
Kelayakan dikonsumsi
-
Ketersediaan
Pengaturan pengunjung -
8).
Kenyamanan
Pemasaran -
Tarif/harga terjangkau
-
Sarana penyampaian informasi
-
Promosi
3.5. Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1. Uji Reliabilitas dan Validitas Tahap awal dalam pengolahan data adalah menguji validitas dan reliabilitas setiap pertanyaan dalam kuesioner. Sifat skala yang
30
digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Sedangkan metode skala yang digunakan adalah skala likert. Dalam skala likert kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar ’penting’ dan ’tidak penting’ saja melainkan terdapat kemungkinan beberapa jawaban dengan kisaran bobot antara satu sampai lima. Untuk pernyataan ’sangat penting’ diberi bobot nilai 5, bobot 4 untuk menyatakan ’penting’, bobot 3 untuk menyatakan ’cukup penting’. Pernyataan ’tidak penting’ diberi bobot 2, dan untuk menyatakan ’sangat tidak penting’ diberi bobot 1. Uji validitas adalah pernyataan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2002). Alford dan Engelland (2004) mengemukakan bahwa persoalan mengenai pengukuran validasi dalam pemasaran dimaksudkan untuk mengevaluasi secara kritis penggunaan standar pada saat ini untuk pengukuran suatu penelitian. Pengukuran yang tidak valid dapat merusak kesesuaian dari pemahaman penelitian untuk suatu peristiwa yang menarik, hasil dari penemuan yang mempunyai penggunaan yang minimal dan menambah sesuatu yang kurang berharga untuk penelitian yang berada di sekeliling kita. Pengujian validitas kuesioner menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson yaitu dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11.5 for Windows. Rumus dari korelasi product moment yaitu: n( ΣXY ) – ( Σ X Σ Y)
r =
√ [ n ΣX – ( Σ X ) ][ n Σ Y – ( Σ Y)] Dimana: X adalah skor pertanyaan Y adalah skor total Tingkat kevalidan kuesioner dapat terlihat dari perbandingan r hitung
dengan r
tabel.
Jika diperoleh nilai r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka pertanyaan tersebut tidak valid. Suatu pertanyaan dinyatakan
31
valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga keseluruhan variabel dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan pengukuran konsistensi semua alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Umar,
2002).
Reliabilitas
menunjukkan
suatu
hasil
pengukuran relatif konstan apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Alat ukur yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas ini adalah dengan analisis Cronbach’s Alpha (Umar, 2002). Analisis ini dipergunakan untuk instrumen yang berupa rentangan antara 1-5. Rumus pengujian reliabilitas dengan menggunakan analisis Cronbach’s Alpha adalah: r11 =
1 – Σσ2b
k k–1
σt
Dimana: r11
adalah reliabilitas instrumen
k
adalah banyak butir pertanyaan
σ
2
t
adalah ragam total
Σσ2b adalah jumlah varians butir Rumus untuk mencari nilai ragam adalah (Umar, 2002): (ΣX)2
ΣX2 – σ2 =
n n
Di mana: σ2 adalah ragam n adalah jumlah contoh (responden) X adalah nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan).
32
3.5.2. Analisis Deskriptif Analisis selanjutnya adalah analisis proses pengambilan keputusan konsumen dilakukan analisis deskriptif. Studi deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan serta mencoba untuk mencari suatu uraian yang menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan (Suprapto, 1991). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik umum dan proses pengambilan keputusan konsumen untuk berkunjung ke WWCN. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan konsumen tersebut diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner
yang
berkunjung
ke
WWCN
yang
ditabulasikan dalam kerangka tabel yang telah dipersiapkan. Pada analisis ini jawaban yang sama dikelompokkan dan dipresentasikan. Karakteristik umum yang dilihat meliputi jenis kelamin, status perkawinan, asal, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan rata-rata pendapatan RT/keluarga per bulan. Sedangkan analisis mengenai proses pengambilan keputusan konsumen untuk berkunjung ke WWCN meliputi pengenalan kebutuhan pengunjung, pencarian informasi yang dilakukan pengunjung terhadap tempat wisata yang dikunjungi,
evaluasi
alternatif,
hasil,
dan
pasca
pembelian
mengetahui
preferensi
pengunjung terhadap tempat wisata (WWCN). 3.5.3. Analisis Faktor Analisis
yang
digunakan
untuk
konsumen terhadap WWCN adalah analisis faktor. Pengolahan analisis faktor ini dibantu dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11.5 for Windows. Secara matematis, analisis fakor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya kombinasi linear yang diperlihatkan setiap variabel pada faktorfaktor yang mendasarinya. Perbedaannya adalah dalam analisis regresi berganda dikenal dengan adanya dependent variabel (variabel tak bebas) dan independent variabel (variabel bebas) dimana analisis faktor adalah teknik yang bersifat interdependensi. Metode
33
interdependensi adalah teknik yang mencoba untuk membagi suatu variabel menjadi beberapa kelompok atau untuk memberi arti pada sekelompok variabel (Wibisono, 2000). Menurut Cooper (1998) analisis faktor merupakan deskripsi umum bagi beberapa teknik perhitungan tertentu dimana semua teknik tersebut bertujuan untuk mereduksi (menurunkan) jumlah variabel menjadi jumlah yang mudah ditangani dan memiliki karakteistik pengukuran yang tumpang tindih. Dalam penelitian ini, analisis faktor digunakan untuk menentukan variabel jasa dari wana wisata yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih objek wisata. Ada beberapa teknik analisis interdependensi variabel yang dapat dimasukkan dalam analisis faktor, yaitu (Wibisono, 2000): 1.
Analisis Komponen Utama (Principle Component Analysis) Merupakan teknik reduksi data yang bertujuan untuk membentuk suatu kombinasi linear dari variabel awal dengan memperhitungkan sebanyak mungkin jumlah variasi variabel awal yang mungkin.
2.
Analisis Faktor Umum (Common Factor Analysis) Merupakan
model
faktor
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasikan sejumlah dimensi dalam data (faktor) yang tidak mudah untuk dikenali. Proses dasar dari analisis faktor adalah sebagai berikut: (Santoso, 2002) 1).
Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis
2).
Menguji variabel-variabel yang akan ditentukan, dengan menggunakan metode Barlett test of sphericity. Untuk menguji kesesuaian pemakaian analisis faktor, digunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin
(KMO).
KMO
merupakan
indeks
pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial (Wibisono, 2000). Menurut Kaiser dalam Wibisono (2000) tingkat kesesuaian harga KMO
34
dijelaskan pada Tabel 2. Untuk menentukan apakah proses pengambilan sampel sudah memadai atau tidak digunakan pengukuran Measure of Sampling Adequacy (MSA) syarat minimum untuk besarnya nilai MSA adalah sebesar 0.5. Tabel 2. Tingkat kesuaian penggunaan analisis faktor dengan harga KMO Harga Tingkat kesesuaian penggunaan analisis KMO 0.9
Sangat memuaskan
0.8
Memuaskan
0.7
Harga Menengah
0.6
Cukup
0.5
Kurang memuaskan
< 0.5 3).
faktor
Dapat diterima
Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya.
4).
Melalukan proses Factor Rotation atau rotasi pada faktor yang telah terbentuk. Tujuan rotasi adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Beberapa metode Rotasi adalah:
Orthogonal Rotation, adalah dengan memutar sumbu 900 ke kanan. Proses rotasi dengan metode Orthogonal dapat dibedakan menjadi Quartimax, Varimax, dan Equimax.
Oblique Rotation, adalah memutar sumbu ke kanan, namun tidak harus 900. Proses rotasi dengan metode Oblique dapat dibedakan menjadi Oblimin, Promax, Orthoblique, dan lain-lain.
5).
Interpretasi atas faktor yang terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. Menurut Wibisono (2000) tahapan dalam interpretasi adalah (1).
35
Dimulai
dari
variabel
pada
urutan
pertama
dengan
menggerakan faktor paling kiri ke faktor paling kanan pada setiap baris untuk mencari bilangan yang nilai mutlak paling besar dalam baris tersebut. (2) Mengetahui variabel-variabel mana yang masuk dalam suatu faktor. (3) Mengulang point (1) dan (2) sehingga semua variabel telah tercakup dalam faktorfaktor hasil ekstraksi. (4) Mengevaluasi bila terdapat variabel yang tidak memiliki bobot yang signifikan untuk mengetahui relevansi variabel dalam penelitian yang dilakukan. 6).
Validasi atas faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk telah valid. Validasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti (1) Membagi sampel awal menjadi dua bagian, kemudian membandingkan hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak perbedaan, bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid. (2) Dengan menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan cara Struktural Education Modelling.
3.5.4. Regresi Logistik Ordinal Setelah diketahui preferensi konsumen terhadap WWCN yang dianalisis dengan analisis faktor, maka tahap pengolahan selanjutnya adalah merumuskan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan dengan menggunakan model analisis regresi logistik ordinal, dimana dalam pengolahannya dibantu dengan program Minitab 14. Analisis regresi logistk digunakan untuk memeriksa hubungan antara peubah respon yang terdiri dari data kategorik dengan peubah penjelas yang terdiri dari data kategorik atau numerik. Peubah respon dalam regresi logistik dapat berskala biner, nominal, atau ordinal. Menurut Agresti (1990) dalam menggunakan regresi logistik yang bersakala ordinal digunakan cara yaitu dengan membentuk fungsi logit dari peluang kumulatif atau model peluang logistik kumulatif Fj(x) sebagai berikut:
36
Fj(x) = P (Y≤j|x) Fj(x) = л1(x) + л2(x) + ... + лj(x) Dengan: J = 1, 2, ... , k-1 Л = Peluang kategori ke-j Fj = Peluang kumulatif kategori ke-j Logit kumulatif didefinisikan dengan: gj(x)
= logit [Fj(x)] = log
Fj(x) 1- Fj(x)
= log
л1(x) + ... + лj(x) л j+1(x) + ... + лk(x)
Setelah terbentuk fungsi logit maka dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood) dibuat model linear dalam parameter-parameternya sebagai berikut: g1(x) = αj + β’x ...........................................(1) dimana: g1(x) = konstanta kejadian ke-j x
= vektor covariate dari faktor
β
= vektor koefisien penduga
Adapun model dari regresi logistik ordinal adalah sebagai berikut: g1(x) = αj - β’x ...........................................(2) Asumsi yang mendasari model regresi tersebut adalah ragam dari sisaan bernilai satu (α2 = 1). Rumus dari ragam sisaan adalah sebagai berikut: σ2 =
χ2 (Nk – N – p)
dengan: σ2 = ragam sisaan χ2 = nilai khi kuadrat N
= banyaknya peubah penjelas
37
k
= banyaknya kategori paubah respon
p
= banyaknya parameter penduga Tanda yang dipakai untuk koefisien penduga model pada
persamaan (1) di atas adalah positif, sedangkan pada model regresi logistik ordinal (persamaan2) bertanda negatif. Vektor koefisien β bertanda positif mengandung arti bahwa nilai logit kumulatif akan bertambah besar seiring peningkatan nilai X dan secara relatif nilai peluang kumulatif Y juga akan meningkat. Hal ini berarti nilai-nilai mengumpul pada batas bawah skala Y, sehingga nilai Y cenderung menjadi lebih kecil ketika nilai X bertambah besar. Supaya nilai Y bertambah besar maka seiring bertambahnya nilai X, maka tanda koefisien β diganti dengan -β. Pendugaan Parameter Agresti (1990) menjelaskan bahwa pendugaan parameter model regresi
logistik
ordinal
menggunakan
metode
kemungkinan
maksimum (maximum likelihood estimate). Fungsi yang mendasari metode kemungkinan maksimum adalah: l( лi;yi) =
Плj (x1)yij
...........................................(3)
dengan: i
= 1, 2, ... , p
j
= 1, 2, ... , k-1
p
=
banyaknya nilai respon yang mungkin terjadi
yij
=
pengamatan pada peubah penjelas ke-i, kategori ke-j
лj(x1)
=
peluang pada kategori ke-j untuk peubah penjelas ke-i
Langkah
selanjutnya
dalam
pendugaan
adalah
dengan
memaksimumkan fungsi (3). Untuk memudahkan proses perhitungan maka dilakukan pendekatan
logaritma sehingga fungsi log
kemungkinannya untuk peubah ke-i sebagai berikut: L(l( лi;yi)) =
Σ yij log(лj (x1))
38
Selanjutnya digunakan metode kuadrat terkecil terboboti secara iteratif (iteratively reweighted least square) untuk mendapatkan pendugaan parameter model. Pengujian Parameter Pengujian terhadap parameter-parameter model dilakukan untuk mengetahui peran seluruh peubah penjelas baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Untuk pengujian parameter secara bersama dapat digunakan uji nisbah kemungkinan yaitu uji-G dengan hipotesa sebagai berikut; Ho : β1 = β2 = ... = βp = 0 H1 : paling sedikit ada satu β1 ≠ 0, i = 1, 2, ..., p Sedangkan rumus untuk uji G adalah: G = -2 ln Lo Lk Dengan: Lo = fungsi kemungkinan maksimum tanpa peubah penjelas Lk = fungsi kemungkinan maksimum dengan penjelas Statistik uji G mengikuti sebaran khi kuadrat dengan derajat bebas p (banyaknya peubah). Kriteria uji yang digunakan adalah hipotesis Ho ditolak jika G lebih besar dari pada khi kuadrat. Statistik G juga dapat digunakan untuk menguji kebaikan suatu model setelah direduksi sebanyak q peubah terhadap model penuhnya dengan hipotesis: Ho : βq = 0 H1 : βq ≠ 0 untuk q Є {1, 2, ..., p} Statistik uji Gred didefinisikan sebagai berikut: Gred = -2ln Likelihood reduksi Likelihood penuh Kriteria uji yang digunakan untuk statistik uji Gred sama dengan uji-G dengan derajat bebas q dan mengikuti sebaran khi kuadrat. Sedangkan pengujian secara parsial menggunakan statistik uji-Wald dengan hipotesis: Ho = βi = 0
39
H1 = βi ≠ 0 dengan i = 1, 2, ..., p Rumus untuk uji- Wald adalah: W = β1 SE (β1) Dengan: β1
= penduga β1
SE (β1)
= galat baku penduga β1
Statistik uji Wald mengikuti sebaran normal, dengan kriteria uji: |W| =
≤ Z α/2,
Terima Ho
≥ Z α/2,
Tolak Ho
Peubah Boneka (Dummy Variabel) Pada peubah penjelas yang merupakan data kategorik, dilakukan transformasi dengan memasukkan peubah boneka (dummy variabel) ke dalam model. Jika ada peubah penjelas yang mempunyai k kategori, maka ada (k-1) peubah boneka yang digunakan di dalam model (Hosmer&Lomeshow, 1989). Interpretasi Koefisien Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik ordinal dapat menggunakan nilai rasio oddsnya. Menurut Hosmer & Lomeshow (1989) rasio odds adalah ukuran yang memperkirakan berapa besarnya kecenderungan peubah-peubah penjelas terhadap peubah respon. Rasio odds dapat digunakan untuk memudahkan interpretasi koefisien. Jika suatu peubah penjelas mempunyai koefisien positif maka nilai rasio oddsnya akan lebih besar dari satu. Sebaliknya jika tanda koefisien rasio odds negatif maka nilai rasio odds akan lebih kecil dari satu. Rasio odds pada kategori Y ≤ j merupakan perbandingan antara x1 = a dan x1 = b adalah; g1(a) – g1(b) = log
P (Y ≤j | a / P(Y>j | a) P (Y ≤j | b / P(Y>j | b)
= log
Fj (a) / (1 – Fj (a)) Fj (b) / (1 – Fj (b))
40
= β1 (a - b) dengan: i = 1, 2, ..., p p = banyaknya peubah penjelas Parameter β1 diartikan sebagai perubahan nilai dari fungsi logit kumulatif yang disebabkan oleh perubahan satu unit peubah penjelas ke-i, yang disebut log odds (Hosmer & Lameshow, 1989) (misalnya antara x = a dan x = b) yang dinotasikan sebagai: Ln [ ψ (a,b)]
= g(x1 = a) – g(x1 = b) = β1 (a-b)
sehingga didapat penduga untuk rasio odds adalah sebagai berikut: ψ = exp (β1) Rumus selang kepercayaan untuk rasio odds adalah; Exp [β1 ± t α/2 SE (β1)] Dalam penelitian ini terdapat peubah-peubah yang diamati baik peubah respon (Y) atau peubah penjelas (X). Peubah-peubah tersebut diantaranya: 1).
Peubah Respon (Y) Yang menjadi peubah respon adalah tingkat kepuasan pengunjung setelah berkunjung ke Wana Wisata Curug Nangka yang terbagi ke dalam tiga kriteria penilaian yaitu ”1 = Sangat Puas”, ”2 = Puas” dan ”3 = Biasa Saja”.
2).
Peubah Penjelas (X) Peubah penjelas yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua belas peubah yang terdiri dari peubah hasil pengolahan analisis faktor dengan memasukkan factor score dan tujuh peubah karakteristik demografi responden. Lima faktor yang terbentuk hasil analisis faktor terdiri dari faktor fasilitas alam, pengelolaan dan pelayanan, aksesabilitas, motivasi wisata dan daya tarik wisata. Sedangkan untuk demografi responden terdiri dari jenis kelamin, status pernikahan, usia, asal kedatangan, tingkat pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan
41
pendapatan. Masing-masing dari peubah penjelas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor1, faktor2, faktor3, faktor 4,dan faktor5 Kelima peubah ini merupakan hasil dari pengolahan analisis faktor dimana angka yang dimasukkan ke dalam model merupakan score factor yang diperoleh pada masing-masing faktor. b. Jenis Kelamin Peubah ini merupakan peubah biner dengan nilai 0 untuk jenis kelamin laki-laki dan 1 untuk jenis kelamin perempuan. c. Status Pernikahan Status pernikahan merupakan peubah penjelas yang berskala biner dengan nilai 0 untuk responden yang belum menikah dan 1 untuk responden yang sudah menikah. d. Usia Kelompok usia merupakan peubah kategori berskala ordinal. Oleh karena peubah penjelas ini merupakan data kategori, maka ke dalam model dimasukkan dummy variabel. Perincian dummy variabel tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Usia 15-24 merupakan variabel pembanding untuk usia yang lain. Usia 1 digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan kelompok usia 25-34 dengan variabel pembanding. Begitu pula halnya untuk usia 2, usia 3, dan usia 4. e.
Asal Kedatangan Asal kedatangan merupakan data kategori dengan skala nominal. Seperti halnya dengan usia, asal kedatanganpun merupakan data kategori dimana di dalam model dibuat dummy
variabel.
Lampiran
6
menjelaskan
tentang
pengelompokan dummy variabel untuk asal kedatangan. Asal kedatangan Jakarta merupakan variabel pembanding
42
untuk asal kedatangan yang lain. Asal 1 digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan pengunjung yang berasal dari kota Bogor dengan variabel pembanding yaitu Jakarta. Begitu pula untuk asal 2 untuk membandingkan kota Tangerang, asal 3 kota Depok, asal 4 kota Bekasi, asal 5 luar Jabodetabek dan asal 6 untuk mancanegara. f.
Tingkat Pendidikan Terakhir Seperti halnya kelompok usia yang merupakan data kategori yang berskala ordinal, demikian pula dengan tingkat
pendidikan
terakhir
dimana
dalam
model
dimasukkan dummy variabel. Perincian dummy variabel ditunjukkan pada Lampiran 6. Dapat dilihat bahwa yang merupakan variabel pembanding untuk tingkat pendidikan adalah
SD/SLTP.
Pendidikan
1
digunakan
untuk
membandingkan tingkat kepuasan pada tingkat pendidikan SMU/SMK dengan variabel pembanding yaitu SD/SLTP. Pendidikan 2 untuk diploma, pendidikan 3 untuk S1, pendidikan 4 untuk S2 dan pendidikan 5 untuk S3. d.
Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan merupakan peubah kategori dengan skala nominal. Pada Lampiran 6 dapat dilihat bahwa pada pembentukan dummy variabel, variabel mahasiswa/pelajar merupakan variabel pembanding. Pekerjaan 1 digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan pengunjung yang bekerja sebagai pegawai swasta dengan pengunjung yang masih berstatus sebagai mahasiswa/pelajar. Demikian pula dengan pendidikan 2 untuk wiraswasta, pendidikan 3 untuk pegawai negeri dan pendidikan 4 untuk pedagang.
e.
Pendapatan merupakan peubah dengan data kategori yang berskala ordinal. Oleh karena merupakan data kategori maka dibentuk dummy variabel. Perincian dari dummy variabel (peubah boneka) pada variabel ini dapat dilihat
43
pada Lampiran 6. Pendapatan kurang dari Rp200.000 merupakan variabel pembanding untuk rentang pendapatan yang lain. Pendapatan 1 digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan pengunjung dengan rentang pendapatan antara Rp200.000 - Rp500.000 dengan pengunjung dengan rentang pendapatan kurang dari Rp200.000. Demikan pula halnya dengan pendapatan 2 untuk rentang pendapatan Rp500.000 - Rp2.350.000, pendapatan 3 untuk rentang pendapatan antara Rp2.350.000 - Rp3.500.000, dan seterusnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) Pada awalnya Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) merupakan suatu tempat penggalian batu besar atau yang disebut juga dengan belongan atau belong. Belongan adalah suatu tempat dimana masyarakat menggali batu dengan menggunakan alat penghancur batu. Di dekat belong terdapat sebuah curug (air terjun) yang kira-kira berjarak 300 meter dari tempat penggalian batu, sehingga curug ini dinamakan curug belong. Sedangkan penamaan tempat dengan nama curug nangka, hal ini diceritakan oleh sebagian masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan WWCN serta dari pengelolanya bahwa dahulu di dekat curug terdapat suatu pohon yang cukup besar yaitu pohon nangka, sehingga dinamakan curug nangka yang kemudian oleh Perum Perhutani tempat ini dikembangkan tepatnya pada tahun 1999. Sebagai tempat wisata yang kini mulai banyak dikenal dan ramai dikunjungi wisatawan terutama pada hari libur, WWCN dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung wisata seperti pintu gerbang yang jaraknya sekitar 1.5 km dari tempat penjualan karcis, ruang informasi, shelter, musholla, camping ground area, jogging track, toilet, lapangan parkir, serta warung wisata. Selain fasilitas yang dapat dinikmati, juga dapat dijumpai aneka flora dan fauna yang terdapat di WWCN. 4.1.2
Letak dan Luas WWCN merupakan salah satu objek wisata alam hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Secara administratif batas wilayah WWCN sebelah utara adalah Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gunung Malang Kecamatan Ciampea, dan diantara kedua desa tersebut terdapat aliran sungai yang membatasi. Sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Salak yang berada pada ketinggian 750 m dpl. Tepatnya berada di antara 50 55’ - 6051’ LS dan 1060 25’ – 1070 19’ BT dengan luas total
45
kawasan ±27.5 Ha, sedangkan luas kawasan yang telah dikelola seluas 5 Ha. WWCN terletak pada petak 40a RPH Sukamantri, BKPH Bogor. 4.1.3
Kondisi Biologis
Flora Wana Wisata Curug Nangka memiliki flora atau vegetasi yang
beragam dan khas Jawa Barat, diantaranya Ki damar, kayu manis, rasamala (Altingia excelsa), kisireum, Puspa (Schima noronhae), pasang (Quercus Sp) dan vegetasi hutan lain yaitu pinus (Pinus merkusii), paku tiang (Cyanthea arborea), ramogiling (Scheffera actinophyla), seucang (Pygeum latifiolium), dan ipis kulit (Kibessia azzorea). Selain itu di daerah tebing juga banyak terdapat bambu.
Fauna Selain memiliki flora yang beragam dan khas, WWCN juga memiliki
jenis fauna atau satwa yang beraneka jenis dan merupakan khas Jawa Barat, diantaranya monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), rusa, ayam hutan (Gallyusgallus) yang terkadang dijumpai di atas hutan, elang hitam, babi hutan (Suscrofa), ular tanah (Agkis trodon rodusthoma), burung kutilang (Pynonoctus aurigaster), dan pipit (Lonchura leucogastroides). Namun karena sering terjadinya perburuan liar, maka binatang tersebut jarang dijumpai lagi. 4.1.4. Objek Wisata dan Kegiatan Wisata WWCN merupakan salah satu aset dari sektor pariwisata di kota Bogor yang menyediakan dan menawarkan panorama alam berupa hamparan vegetasi hutan pegunungan yang didominasi oleh tegakan pinus. Selain memiliki pesona alam yang indah, juga mudah dijangkau oleh kendaraan baik roda dua ataupun roda empat serta tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Daya tarik wisata ini adalah terdapatnya tiga air terjun (curug) yang terdiri dari curug nangka, curug daun dan curug kawung dengan masing-masing ketinggian antara 10-20 m dan masingmasing air terjun tersebut memiliki keunikan tersendiri.
46
Terdapat beberapa aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung di kawasan WWCN, diantaranya menyusuri sungai, berenang di sungai, berkemah atau camping, jogging, rekreasi keluarga, pengenalan vegetasi
outbond
seperi
raftling
dan
flying
fox,
latihan
dasar
kepemimpinan, pengamatan satwa (bird watching), dan lain-lain. 4.1.5. Pengelolaan dan Struktur Organisasi WWCN merupakan suatu kawasan hutan produksi yang dikelola sejak tahun 1978 dengan jenis kelas perusahaan pinus. Kemudian pada tahun 1990 sebagian dari kawasan hutan tersebut dikembangkan untuk kegiatan wisata yang pada awalnya dikelola sendiri oleh masyarakat sekitar dengan pengelolaan seadanya dan penghasilan yang minim. Oleh karena itu, pada tahun 1997 pihak Perhutani Unit III jawa Barat, BKPH Bogor
mengambil
alih
pengelolaannya
berdasarkan
SK
No.
556.4/746/SIUP/DIP tanggal 21 Desember 1994 yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor. Pada tanggal 2 Agustus 2004, Pihak perhutani mengadakan kerjasama dengan pihak IPB. Dalam pengelolaan serta pengawasan di lapangan, Perhutani bersama dengan pihak IPB melaksanakan pengelolaan dengan dengan kebijakan-kebijakan yang telah disepakati dalam perjanjian awal untuk meningkatkan citra pariwisata khususnya WWCN. Struktur organisasi WWCN dapat dilihat pada Lampiran 1. 4.2.
Karakteristik Pengunjung Wana Wisata Curug Nangka Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan yang menjual produk barang ataupun jasa adalah kemampuannya dalam menarik konsumen. Seperti halnya perusahaan jasa khususnya pada bidang pariwisata,
kemampuan
untuk
dapat
menarik
minat
pengunjung
merupakan hal yang sangat penting. Semakin banyak pengunjung maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami bagaimana karakteristik pengunjung sehingga perusahaan dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli serta mampu membuat kebijakan-kebijakan yang efektif dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pengunjung
47
sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung WWCN yang sedang berada di lokasi dengan batas usia minimal 15 tahun. Karakteristik pengunjung dapat dilihat dari segi usia, jenis kelamin (gender), usia, status pernikahan, asal, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir serta rata-rata pendapatan per bulan. 4.2.1. Jenis Kelamin Hasil penelitian yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner, diketahui bahwa sebagian besar pengunjung WWCN adalah laki laki (70.91%), dan sisanya perempuan sebanyak 29.09%. Tabel 3. Jenis kelamin responden Jenis Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Laki-laki
78
70.91
70.91
Perempuan
32
29.09.
100
Total
110
100%
Kelamin
Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung WWCN berjenis kelamin laki-laki. Maka hal ini sebaiknya menjadi perhatian bagi pengelola WWCN dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk memberikan pelayanan kepada pengunjungnya. Pengelola dapat menambah atau menyediakan fasilitas yang belum ada untuk menunjang kegiatan yang biasanya banyak digemari oleh pengunjung laki-laki, seperti menambah fasilitas untuk kegiatan outbond, raftling, flying fox, dan lainlain. 4.2.2. Usia Selain jenis kelamin, salah satu kondisi kependudukan yang merupakan faktor pendorong orang untuk mengadakan perjalanan wisata adalah struktur usia. Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan terhadap usia responden dimana pengunjung WWCN yang dijadikan sampel memiliki usia minimal 15 tahun. Hal ini dikarenakan pada batas usia
48
tersebut, mereka dianggap telah mampu menentukan pengambilan keputusan dalam memilih tempat wisata. Tingkat usia dari pengunjung WWCN cukup beragam. Hal ini mengingat bahwa WWCN memiliki panorama yang indah dengan udara yang segar dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya untuk dapat dinikmati oleh berbagai rentang usia. Sebagian besar pengunjung WWCN berusia antara 15 – 24 tahun (44.55%), kemudian dengan selisih yang cukup kecil diikuti oleh kelompok usia 25 – 34 tahun sebesar 40.91%. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Usia responden Usia Frekuensi
Persentase (%)
(orang)
Persentase Kumulatif (%)
15 – 24
49
44.55
44.55
25 – 34
44
40.91
85.46
35 – 44
32
11.82
97.28
45 - 54
2
1.81
99.09
55 – 64
1
0.91
100
110
100
Total
Pemahaman mengenai usia responden diperlukan bagi perusahaan untuk membantu menentukan sasaran yang tepat dalam menyusun kebijakan pemasaran yang efektif. Tabel 4 menunjukkan bahwa golongan pengunjung WWCN mayoritas adalah kaum muda yang senang untuk melakukan kegiatan wisata alam (petualang) dimana diperoleh presentasi sebesar 44.55% untuk pengunjung yang berusia antara 15-24 tahun. Berdasarkan informasi ini maka pengelola dapat melakukan kebijakan dalam upaya kelangkapan fasilitas wisata yang lebih ditujukan bagi pengunjung yang berusia antara 15 – 34 tahun, seperti memperbanyak fasilitas untuk camping, memperbaiki jalur hikking, dan lain-lain.
49
4.2.3. Status Pernikahan Status pernikahan menunjukkan apakah seseorang sudah menikah atau belum. Pengunjung yang telah menikah atau berkeluarga cenderung memiliki potensi yang cukup besar untuk melakukan kunjungan beserta dengan anggota keluarganya. Anggota keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan anak yang masing-masing memiliki kebutuhan serta preferensi yang berbeda dalam pemilihan tempat wisata. Disamping itu, anggota keluarga juga turut serta dalam menentukan pengambilan keputusan terhadap tempat wisata mana yang hendak dikunjungi. Dengan memahami karakteristik dari status pernikahan responden, maka hal ini akan membantu perusahaan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik. Dilihat dari status pernikahan, pengunjung WWCN sebagian besar belum menikah (69.09%), sedangkan sisanya sebesar 39.91% sudah menikah.
Tabel
5
menunjukkan
rincian
karakteristik
responden
berdasarkan status pernikahan. Tabel 5. Status pernikahan responden Status Pernikahan Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Menikah
34
39.91
39.91
Belum menikah
76
69.09
100
Total
110
100
4.2.3. Asal Kedatangan Berdasarkan asal kedatangan, pengunjung WWCN cukup beragam tidak hanya berasal dari daerah lokal kota Bogor, melainkan berasal dari luar kota Bogor yang termasuk ke dalam wilayah Jabodetabek maupun bukan, bahkan ada yang berasal dari luar negeri. Sebagian besar dari pengunjung berasal dari Jabodetabek dimana kota Jakarta merupakan kota dari sebagian besar pengunjung yang datang ke WWCN (49.09%), kemudian diikuti oleh pengunjung dari Bogor sebesar 35.45%, Depok (5.45%), Tangerang (1.82%), Bekasi (1.82%), luar Jabodetabek sebesar 4.55% dan yang berasal dari luar negeri dengan persentasi yang paling
50
kecil yaitu sebesar 0.91%. Secara lebih terperinci, sebaran karakteristik responden berdasarkan asal kedatangan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Asal kedatangan responden Asal Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Bekasi
2
1.82
1.82
Bogor
39
35.45
37.27
Boyolali
1
0.91
38.18
Cianjur
1
0.91
39.09
Cilacap
1
0.91
40
Depok
6
5.45
45.45
England
1
0.91
46.36
Jakarta
54
49.09
86.45
Jogyakarta
1
0.91
87.36
Lampung
1
0.91
88.27
Sumedang
1
0.91
89.18
Tangerang
2
1.82
100
110
100
Kedatangan
Total
Berdasarkan informasi pada Tabel 6 bahwa untuk kota-kota selain kota Bogor dan Jakarta memiliki persentasi pengunjung yang cukup kecil. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan WWCN belum dikenal secara luas di tingkat nasional. Informasi dan promosi yang kurang tersebar luas mengenai WWCN menyebabkan wisatawan dari luar daerah belum banyak yang berkunjung. Pengelola WWCN dapat melakukan upaya dalam meningkatkan jumlah pengunjung dengan melakukan promosi baik melalui media cetak seperti koran, majalah, penyebaran brosur/leaflet, atau media elektronik seperti televisi dan radio. 4.2.4. Pendidikan Terakhir Karakteristik responden yang diamati selanjutnya adalah pendidikan terakhir responden. Tingkat pendidikan seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses keputusan untuk melakukan pembelian
51
terhadap suatu produk baik barang maupun jasa. Cara berfikir, cara pandang, bahkan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Selain itu ketanggapan terhadap suatu informasi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Semakin baik tingkat pendidikan seseorang maka semakin tanggap terhadap informasi. Semakin banyak informasi yang diperoleh pengunjung maka semakin besar pengaruhnya dalam pemilihan tempat wisata yang akan dikunjungi. Pengunjung WWCN memiliki latar belakang pendidikan terakhir yang beragam. Persentase terbesar dari pengunjung WWCN adalah pengunjung dengan latar belakang pendidikan terakhir SMU/SMK (41.82%). Selanjutnya diikuti responden yang berpendidikan S1 (23.64%) dan diploma sebesar 20.91%. Sebanyak 10% responden berpendidikan terakhir SD/SLTP dan hanya 3.64% responden dengan pendidikan terakhir S2. Tabel 7 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir. Tabel 7. Tingkat pendidikan terakhir responden Frekuensi Persentase Pendidikan Terakhir
Persentase Kumulatif
(orang)
(%)
(%)
SD/SLTP
11
10
10
SMU/SMK
46
41.82
51.82
Diploma
23
20.91
72.73
S1
26
23.64
96.37
S2
4
3.64
100
110
100
Total
4.2.5. Pekerjaan Seperti diperlihatkan pada Tabel 8 bahwa pengunjung WWCN memiliki pekerjaan yang beragam. Sebesar 30.09% pengunjung WWCN bekerja sebagai pegawai swasta. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan dalam upaya promosi WWCN, dimana konsumen yang puas akan menjadi media promosi yang efektif dalam menginformasikan WWCN kepada rekan kerjanya sehingga diharapkan mereka akan tertarik
52
untuk mengunjungi WWCN. Pekerjaan selanjutnya adalah sebagai wiraswasta sebesar 20.91%, mahasiswa (16.36%), pelajar dan pedagang dimana masing-masing memiliki persentase yang sama yaitu 7.27%. Hanya sebesar 2.73% memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri dan lainlain sebesar 6.36% yang terdiri pengacara (0.91%), pegawai BUMN (3.64%) dan ibu rumah tangga (1.82%). Tabel 8. Jenis pekerjaan responden Pekerjaan Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Mahasiswa
18
16.36
16.36
Pelajar
8
7.27
23.63
Pegawai Swasta
43
39.09
62.72
Wiraswasta
23
20.91
83.63
Pegawai Negeri
3
2.73
86.36
Pedagang
8
7.27
93.64
Lainnya
7
6.36
100
110
100
Total
4.2.6. Pendapatan Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata pendapatan per bulan yang diterima. Semakin tinggi pendapatan maka semakin besar pula daya beli konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Bila responden telah berkeluarga, maka besarnya pendapatan adalah pendapatan perbulan suami, sedangkan bagi kalangan mahasiswa adalah besarnya uang saku perbulan yang diterima dari orang tua. Menurut Kasali (1998)
pembagian
kelas
sosial
ekonomi
di
Indonesia
sering
dikelompokkan menjadi lima kriteria, diantaranya Kelas A+ atau dinamakan kelas atas-atas, kelas A atau kelas atas bagian bawah, untuk kelas menengah bagian atas termasuk ke dalam kelas B+, kelas B atau kelas menengah bawah, kelas C+ atau kelas bawah bagian atas dan terakhir kelas bawah bagian bawah yang tergolong ke dalam kelas C.
53
Pembagian kelas sosial ini biasanya disertai dengan pengelompokkan berdasarkan daya beli atau penghasilan individu yang disandang oleh masing-masing kelas. Dalam penelitian ini kelas C adalah golongan kelas dengan rentang pendapatan kurang dari Rp200.000, kelas C+ dengan rentang pendapatan Rp200.000 - Rp500.000, rentang pendapatan Rp500.000 - Rp2.350.000 termasuk ke dalam kelas B. Selanjutnya kelas B+ memiliki rentang pendapatan Rp2.350.000 - Rp3.500.000, kelas A dengan rentang pendapatan Rp3.500.000 - Rp5000.000 dan terakhir adalah rentang pendapatan lebih dari Rp5000.000 yang termasuk ke dalam kelas A+. Tabel 9. Pendapatan perbulan responden Pendapatan berdasarkan Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
C (<200.000)
5
4.55
4.55
C+ (200.000-500.000)
8
7.27
12.82
B (500.000-2.350.000)
70
63.64
76.46
B+ (2.350.000-3.500.000)
15
13.64
90.1
A (3.500.000-5.000.000)
6
5.45
95.55
A+ (> 5.000.000)
6
5.45
100
110
100
kelas sosial
Total
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa sebagian besar pengunjung WWCN termasuk ke dalam kelas B atau kalangan menengah ke bawah yaitu dengan pendapatan antara Rp500.000 - Rp2.350.000 (63.64%). Secara lebih terperinci karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 9. Informasi mengenai tingkat pendapatan dari pengunjung ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola WWCN
dalam menentukan kebijakan
pemasaran yang efektif dalam hal penjualan jasa wisata. Misalnya dalam menentukkan kebijakan untuk tiket masuk atau biaya sewa dari fasilitas yang disediakan oleh pengelola disesuakan dengan kemampuan daya beli pengunjung.
54
4.3.
Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian konsumen Berdasarkan Engel. J. F. et al (1994) proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan evaluasi pasca pembelian.
4.3.1
Pengenalan Kebutuhan Tahap pertama dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini timbul karena terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Dalam menganalisis tahap pengenalan kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan konsumen terhadap WWCN dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai tujuan utama berkunjung serta manfaat utama apa yang dicari dari kegiatan yang dipilih apabila berkunjung ke WWCN. Dari
hasil
penelitian
diketahui
sebagian
besar
pengunjung
menyatakan bahwa yang menjadi tujuan mereka berkunjung ke WWCN adalah untuk menikmati keindahan alam (59.09%). Mereka mengakui dengan menikmati indahnya alam yang ada dapat memberikan ketenangan dan dapat menghilangkan kepenatan dari aktivitas rutin yang biasa dikerjakan. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian bagi pengelola WWCN untuk menjadikan pengunjung tetap ingin berkunjung ke WWCN yaitu dengan cara menjaga kelestarian dan keindahan alam yang ada. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kebersihan lingkungan dan mengurangi vendalisme atau tindakan-tindakan yang dapat merusak lingkungan. Tujuan lain responden dalam melakukan kunjungan adalah untuk rekreasi (23.64%). Terdapat perbedaan aktivitas pengunjung antara menikmati keindahan alam dan rekreasi. Menurut Ensiklopedia Indonesia (1984) pengertian rekreasi merupakan suatu istilah yang memiliki makna kata yang sama dengan pemanfaatan waktu senggang dan pada asasnya mencakup semua fiil yang berlangsung dan dapat saja muncul pada saat luang. Manfaat dari rekreasi adalah dapat menambah pengalaman seseorang yang berhubungan dengan emosi dan inspirasi setelah
55
melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan menikmati pemandangan alam adalah menikmati sebagian tertentu dari keseluruhan alam, baik sebagai gambaran keadaan setempat maupun sebagai motif pernyataan seni pribadi. Tujuan berkunjung selanjutnya adalah untuk mengisi waktu luang (10%), dan menginap (3.64%). Tidak terdapat pengunjung yang datang dengan tujuan untuk olahraga. Tabel 10. Tujuan utama berkunjung ke WWCN Tujuan Utama Frekuensi Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Menikmati keindahan alam
65
59.09
59.09
Menikmati flora dan fauna
1
0.91
60
Mengisi waktu luang
11
10
70
Rekreasi
26
23.64
93.64
Menginap
4
3.64
97.28
Olahraga
0
0
97.28
Lainnya
3
2.73
100
110
100
Total
Data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa manfaat terbesar yang dicari responden untuk berkunjung ke WWCN adalah untuk hiburan (60.91%). Dengan melakukan berbagai kegiatan di tempat wisata tersebut seperti berenang dan bermain air, camping, hiking, fotografi, piknik, rekreasi dan sebagainya dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi pengunjung. Disamping itu, sebanyak 20% responden mencari manfaat berkunjung ke WWCN untuk kesehatan. Mereka dapat melakukan kegiatan seperti jogging, berenang ataupun hiking untuk membuat tubuh mereka menjadi sehat dan bugar. Sementara itu manfaat untuk memperoleh pengetahuan sebesar 11.82%, dan hanya 2.73% responden yang mencari manfaat berkunjung untuk status sosial.
56
Tabel 11. Manfaat berkunjung ke WWCN Manfaat Frekuensi Persentase yang dicari
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Kesehatan
22
20
20
Hiburan
67
60.91
80.91
Status sosial
3
2.73
83.64
Pengetahuan
13
11.81
95.45
Lainnya
5
4.55
100
110
100
Total
4.3.2. Pencarian Informasi Setelah konsumen memandang bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk barang maupun jasa, maka konsumen mulai melakukan pencarian informasi untuk pemenuhan kebutuhannya tersebut. Informasi yang diperoleh dapat berasal dari internal atau yang berasal dari ingatannya sendiri maupun informasi dari luar (eksternal). Pada tahap ini dianalisis dengan pertanyaan dari mana sumber informasi mengenai WWCN serta fokus perhatian Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh para pemasar seperti iklan, tenaga penjualan, pameran atau dari sumber umum seperti media massa dan organisasi konsumen. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung memperoleh informasi mengenai WWCN dari sumber pribadi yaitu cerita orang (87.27%). Ini merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dikaji dimana penyampaian informasi melalui word of mouth atau mulut ke mulut merupakan salah satu media promosi yang sangat efektif. Sarana promosi melaui media elektronik dan media massa masing-masing memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 4.55% dan terpaut jauh dibandingkan dengan media informasi melalui word of mouth. Sementara sumber informasi yang diperoleh melalui guru atau dosen sebesar 2.73% dan hanya 0.91% responden yang mengetahui WWCN dari papan reklame.
57
Tabel 12. Sumber informasi pengunjung mengenai WWCN Sumber Informasi Frekuensi Persentase Persentase (orang)
(%)
Kumulatif (%)
Media elektronik
5
4.55
4.55
Media massa
5
4.55
9.1
Cerita dari orang
96
87.27
96.37
Papan reklame
1
0.91
97.28
Guru atau dosen
3
2.73
100
110
100
Fokus perhatian pengunjung mengenai promosi WWCN cukup beragam. Sebagian besar responden memperhatikan keadaan suasana yang segar dan santai (44.55%), selanjutnya dengan selisih yang tidak terlalu jauh mereka juga memperhatikan pemandangan yang lepas dan indah (42.73%). Tabel 13 menyajikan hal yang menjadi fokus perhatian utama pengunjung terhadap WWCN secara terperinci. Tabel 13. Fokus Perhatian Pengunjung dalam Promosi WWCN Fokus Perhatian Frekuensi Persentase Persentase (orang)
(%)
Kumulatif (%)
Pemandangan
yang
lepas
dan
47
42.73
42.73
Suasana yang segar dan santai
49
44.55
87.28
Flora dan fauna
5
4.55
91.83
Nilai pengetahuan dan penelitian
1
0.91
92.74
Fasilitas
3
2.73
2.73
Aksesabilitas
3
2.73
98.2
Biaya yang murah
2
1.82
100
100
100
indah
Total
4.3.3. Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif (prepurchase alternative evaluation) adalah tahap ketiga dari analisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen.
58
Pada tahap ini konsumen mengevaluasi pilihan produk atau merek dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, pada proses evaluasi alternatif konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi, responden mempertimbangkan berbagai kriteria yang pada akhirnya akan dipilih sesuai dengan kebutuhannya. Tabel
14
memperlihatkan
sebanyak
53.64%
responden
mempertimbangkan keindahan alam sebagai faktor utama dalam memilih suatu objek wisata. Pertimbangan lain dari responden dalam pemilihan tempat wisata adalah lokasi yang mudah didapat yang memiliki jumlah perolehan jawaban yamg sama dengan kenyamanan yaitu sebesar 19.09 persen. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 4.55% responden yang mempertimbangkan
masalah
harga,
selanjutnya
responden
yang
mempertimbangkan pelayanan sebesar 2.73% dan pertimbangan lainnya sebesar 0.91%. Tabel 14. Pertimbangan utama pengunjung dalam memilih objek wisata Frekuensi Persentase Persentase Pertimbangan Utama
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Lokasi yang mudah didapat
21
19.09
19.09
Kenyamanan
21
19.09
38.18
Harga
5
4.55
42.73
Pelayanan
3
2.73
45.46
Keindahan alam
60
54.55
100
Total
110
100
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang memilih WWCN menjadi prioritas utama bila dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata adalah sebesar 54.55%. Hal ini ini menunjukkan bahwa objek WWCN memiliki daya tarik bagi pengunjungnya. Walaupun begitu, selisih untuk responden yang tidak memilih WWCN sebagai pilihan untuk berwisata tidak terlalu jauh yaitu sebesar 45.45%. Hal ini perlu
59
diperhatikan oleh pemasar agar lebih memperbaiki kualitas pelayanannya supaya pengunjung yang memilih objek WWCN lebih meningkat. Tabel 15. Prioritas utama pengunjung WWCN sebagai pilihan untuk berwisata Prioritas Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif Utama
(orang)
(%)
(%)
Ya
60
54.55
54.55
Tidak
50
45.45
100
Total
110
100
4.3.4. Pembelian Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin menggantinya jika diperlukan, maka langkah selanjutnya yang dilakukan konsumen adalah pembelian. Adapun analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah alasan berkunjung untuk pertama kali, cara memutuskan untuk berkunjung, yang mempengaruhi untuk berkunjung, pengaruh kelancaran lalu lintas, alat transportasi yang digunakan, teman berkunjung, frekuensi berkunjung, biaya yang dikeluarkan selama berkunjung, objek yang dikunjungi dan kegiatan wisata yang dilakukan selama berkunjung. Tabel 16 menyajikan alasan untuk berkunjung pertama kali ke WWCN. Sebagian dari responden memutuskan untuk berkunjung ke WWCN dengan alasan lokasi yang mudah didapat (47.27%). Hal ini sesuai dengan keberadaan lokasi WWCN yang mudah dijangkau dengan kendaraan apapun dan tidak terlalu membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Faktor selanjutnya yang menjadi alasan pengunjung adalah kenyamanan (25.45%). Hal ini diungkapkan responden dimana mereka merasa nyaman bila berada di lokasi WWCN dengan suasananya alamnya yang segar dan santai dan dapat memberikan ketenangan. Alasan lain pengunjung datang ke WWCN adalah karena dekat dengan tempat tinggal (13.64%), dan merupakan objek wisata yang tekenal (8.18%). Tabel 16 memperlihatkan alasan pengunjung memutuskan berkunjung ke WWCN pertama kali.
60
Tabel 16. Alasan berkunjung ke WWCN Alasan Berkunjung Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Lokasi yang mudah didapat
52
47.27
42.27
Dekat dengan tempat tinggal
15
13.64
55.91
Pelayanan yang memuaskan
0
0
55.91
Objek wisata yang terkenal
9
8.18
64.09
Nyaman
28
25.45
89.54
Lainnya
6
5.45
100
110
100
Pertama Kali
Total
Berdasarkan hasil pengolahan data, sebagian besar dari responden menyatakan bahwa mereka merencanakan dahulu untuk berkunjung ke WWCN (58.18%). Sementara sisanya sebanyak 41.82% responden memutuskan untuk berkunjung secara mendadak yaitu pada saat mereka tanpa disengaja melewati daerah lokasi wisata. Tabel 17 memperlihatkan cara pengunjung dalam memutuskan berkunjung ke WWCN. Tabel 17. Cara memutusakan berkunjung ke WWCN Cara Memutuskan Frekuensi Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Terencana
64
58.18
58.18
Tidak Terencana
46
41.82
100
Total
110
100
Tabel 18 menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi konsumen dalam memutuskan melakukan kunjungan ke WWCN adalah teman (49.09%). Dari data ini dapat dilihat bahwa cara promosi melalui word of mouth adalah salah satu cara yang efektif. Selanjutnya diikuti oleh pengaruh diri sendiri sebesar 36.36%, keluarga (7.27%). Pengaruh media iklan terhadap keputusan untuk berkunjung hanya sebesar 3.64%. Hal ini menunjukkan bahwa WWCN kurang melakukan promosi terhadap objek wisata yang dimilinya melalui media iklan baik media cetak maupun
61
elektronik. Secara lebih terperinci sebaran data tersebut dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Sumber utama yang mempengaruhi untuk berkunjung ke WWCN Yang mempengaruhi Frekuensi Persentase Persentase (orang)
(%)
Kumulatif (%)
Diri sendiri
40
36.36
36.36
Teman
54
49.09
85.45
Keluarga
8
7.27
92.72
Media Iklan
4
3.64
96.36
Lainnya
4
3.64
100
110
100
Total
Salah satu hal yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk berkunjung ke WWCN adalah arus lalu lintas. Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar pengunjung WWCN terpengaruh dengan kondisi arus lalu lintas untuk menuju lokasi wisata (62.73%). Kondisi lalu lintas yang lancar tanpa sering dihadapi kemacetan lebih mendorong keinginan pengunjung untuk mengunjungi suatu tempat wisata. Sebaliknya kondisi kemacetan lalu lintas untuk menuju ke suatu tempat wisata akan membuat pengunjung enggan untuk melakukan kunjungan. Tabel 19. Tanggapan pengunjung terhadap kelancaran arus lalu lintas Mempengaruhi Frekuensi Persentase Persentase (orang)
(%)
Kumulatif (%)
Ya
69
62.73
62.73
Tidak
41
37.27
100
Total
110
100
Tabel 20 memperlihatkan alat transportasi yang digunakan oleh pengunjung untuk menuju WWCN. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung menggunakan sepeda motor untuk menuju ke lokasi wisata (39.09%). Selain menggunakan sepeda motor alat transportasi terbanyak kedua yang digunakan adalah angkutan kota
62
(26.36%), kemudian mobil pribadi (22.73), bus (8.18%), dan kendaraan sewaan (3.64%). Data selengkapnya dapat dlihat pada Tabel 20. Tabel 20. Alat transportasi yang digunakan pengunjung WWCN Alat Taransportasi Frekuensi Persentase Persentase (orang)
(%)
Kumulatif (%)
Bus
9
8.18
8.18
Sepeda motor
43
39.09
47.27
Mobil pribadi
25
22.73
70
Kendaraan sewaan
4
3.64
73.64
Angkutan Kota
29
26.36
100
Total
110
100
. Tabel 21 menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung WWCN datang bersama teman-temannya (70.91%). Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi pengelola WWCN dalam upaya mempromosikan WWCN secara lebih meluas. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan pengunjung yang datang berupa media promosi seperti leaflet, booklet, brosur atau media cetakan sejenisnya yang berisi tentang informasi mengenai WWCN. Dengan cara ini diharapkan pengunjung yang telah berkunjung akan menginformasikan WWCN kepada temannya sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung ke WWCN. Jika dilihat dari jenis wisatanya maka WWCN termasuk ke dalam jenis wisata masal dimana sebagian besar pengunjung yang datang lebih dari satu orang. Hal ini merupakan alasan mengapa sebagian besar pengunjung cenderung datang disertai dengan teman. Selain bersama teman, sebesar 15.46% pengunjung datang ke WWCN bersama dengan keluarga, kemudian diikuti denagn pasangan (7.27%). Hanya 6.36% pengunjung yang memutuskan untuk datang sendiri ke WWCN.
63
Tabel 21. Teman berkunjung ke WWCN Teman Frekuensi Persentase Berkunjung
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Keluarga
17
15.46
15.46
Sendiri
7
6.36
21.82
Teman
78
70.91
92.73
Pasangan
8
7.27
100
110
100
Total .
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 22 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung WWCN telah melakukan kunjungan lebih dari satu kali (60%), dimana sebagian besar dari mereka yang telah berkunjung sebanyak dua kali sebesar 23.64%, sebanyak tiga kali sebesar 10.91%, empat kali sebanyak 4.55% dan yang telah berkunjung lebih dari empat sebanyak 20%. Pengunjung yang baru pertama kali melakukan kunjungan sebesar 40%. Tabel 22. Frekuensi berkunjung ke WWCN Frekuensi Frekuensi Persentase Berkunjung
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Pertama kali
44
40
40
2 kali
26
23.64
63.64
3 kali
12
10.91
74.55
4 kali
5
4.55
79.1
Lebih dari 4 kali
23
20.9
100
Total
110
100
Jika
dilihat
dari
besarnya
pengeluaran,
sebanyak
29.09%
pengunjung menghabiskan uangnya selama melakukan kunjungan antara Rp50.000 - Rp100.000 dan hanya 6.36% pengunjung menghabiskan uangnya antara Rp150.000 - Rp200.000. Secara lebih rinci data mengenai pengeluaran pengunjung dapat dilihat pada Tabel 23.
64
Tabel 23. Biaya selama berkunjung ke WWCN Pengeluaran Frekuensi Persentase Berwisata
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
≤ 25.000
23
20.91
20.91
25.000-50.000
26
23.64
44.55
50.000-100.000
32
29.09
73.64
100.000-150.000
14
12.73
86.37
150.000-200.000
7
6.36
92.73
>200.000
8
7.27
100
110
100
Total
Daya tarik dari WWCN adalah adanya curug (air terjun). Hampir sebagian besar pengunjung yang datang melakukan kunjungan ke air terjun (81.67%). Hal ini dikarenakan air terjun yang ditawarkan oleh objek wisata WWCN memiliki ciri khas berupa panorama ketiga air terjun yang memiliki keunikan masing-masing. Ketiga air terjun (curug) tersebut diantaranya curug nangka, curug daun dan curug kawung. Dengan mengunjungi objek air terjun, pengunjung dapat melakukan kegiatan, seperti berenang dan bermain air. Karena sebagian besar pengunjung datang untuk mengunjungi objek curug, maka pengelola WWCN dapat menyediakan
fasilitas
yang
dapat
menunjang
pengunjung
untuk
melakukan kegiatan di lokasi tersebut. Sisanya sebesar 18.33% adalah pengunjung yang datang untuk mengunjungi bumi perkemahan. Mereka yang mengunjungi bumi perkemahan biasanya menginap dan mengadakan camping. Tabel 24. Objek yang dikunjungi di WWCN Objek yang Dikunjungi
Frekuensi
Persentase
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Curug
98
81.67
81.67
Bumi Perkemahan
22
18.33
100
Total
120
100
65
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung yang datang ke WWCN beraneka ragam diantaranya berkemah, fotografi, piknik dan rekreasi, outbond, bermain air dan berenang, serta hiking. Bermain air dan berenang merupakan kegiatan wisata yang paling banyak digemari oleh pengunjung (29.32%). Kegiatan ini dilakukan oleh mereka pada saat mereka berada di lokasi objek curug. Sebagian besar dari pengunjung mengakui bahwa mereka belum merasa puas apabila belum merasakan kesegaran dan dinginnya air yang terdapat di WWCN. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian bagi pengelola WWCN untuk dapat lebih memuaskan pengunjungnya dengan cara menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan wisata air, misalnya disediakan perahu angsa atau kegiatan memancing. Kegiatan lain yang banyak digemari pengunjung adalah piknik dan rekreasi (28.57%). Hanya 5.26% pengunjung yang melakukan kegiatan outbond selama berkunjung ke WWCN. Informasi yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Kegiatan wisata yang dilakukan pengunjung WWCN Frekuensi Persentase Persentase Jenis Kegiatan Wisata
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Berkemah
17
12.78
12.78
Fotografi
13
9.77
22.55
Piknik dan rekreasi
38
28.57
51.12
Outbond
7
5.26
56.38
Bermain air dan berenang
39
29.32
85.7
Hiking
19
14.3
100
Total
133
100
4.3.5. Evaluasi Pasca Pembelian Proses pengambilan keputusan pembelian, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi. Evaluasi terhadap hasil konsumsi merupakan proses yang dilakukan konsumen setelah melakukan pembelian terhadap produk barang maupun jasa. Hasil dari evaluasi pasca pembelian adalah perasaan puas atau tidak puas konsumen setelah mengkonsumsi
66
suatu produk atau jasa. Kepuasan akan mendorong membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Adapun proses evaluasi alternatif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah mengenai tingkat kesukaan dan kepuasan setelah melakukan kunjungan ke WWCN, niat untuk melakukan kunjungan ulang, dan niat untuk merekomendasikan serta mempromosikan WWCN kepada orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen yang datang berkunjung menyukai objek WWCN (55.45%), kemudian pengunjung yang berpendapat biasa saja sebesar 22.73% dan pengunjung yang merasa sangat suka sebesar 21.82%. Tabel 26 menunjukkan tingkat kesukaan pengunjung terhadap objek WWCN Tabel 26. Tingkat kesukaan pengunjung terhadap objek WWCN Tingkat Kesukaan Frekuensi Persentase Persentase (orang)
(%)
Kumulatif (%)
Sangat suka
24
21.82
21.82
Suka
61
55.45
77.27
Biasa saja
25
22.73
100
Tidak suka
0
0
100
Sangat tidak suka
0
0
100
100
110
Total
Setelah membeli jasa yang diinginkan dengan melakukan kunjungan ke WWCN maka akan timbul sikap tertentu yang akan berpengaruh terhadap pembelian jasa wisata selanjutnya. Sikap tersebut diapresiasikan pengunjung melalui tingkat kepuasan yang mereka rasakan setelah melakukan kunjungan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sebagian besar pengunjung merasa puas setelah berkunjung ke WWCN (60%). Sebesar 24.44% pengunjung merasa puas dan pengunjung yang merasa sangat puas setelah berkunjung adalah sebesar 14.45%. Tidak ada pengunjung yang merasa tidak puas setelah berkunjung ke WWCN.
67
Tabel 27. Tingkat kepuasan pengunjung WWCN Tingkat
Frekuensi
Persentase
Persentase
Kepuasan
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Sangat puas
17
15.45
15.45
Puas
66
60
75.45
Biasa saja
27
24.55
100
Tidak suka
0
0
100
Sangat tidak suka
0
0
100
110
100
Total
Tabel 28 menunjukkan bahwa sebesar 93.64% pengunjung WWCN bersedia untuk berkunjung kembali. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung WWCN merasa puas setelah berkunjung sehingga berniat untuk datang kembali. Hanya 6.34% pengunjung yang tidak berniat untuk kembali berkunjung ke WWCN. Tabel 28. Niat kunjungan ulang ke WWCN Niat Kunjungan Frekuensi Persentase Ulang
Persentase
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
103
93.64
93.63
Tidak
7
6.34
100
Total
110
100
Ya
Berdasarkan data pada Tabel 29 sebagian besar dari pengunjung WWCN akan menyarankan untuk berkunjung serta mempromosikan WWCN kepada orang lain (97.27%). Hal ini memberikan dampak positif bagi
perusahaan
karena
apabila
mereka
bersedia
untuk
mempromosikannya kepada orang lain maka pengunjung yang hendak berkunjung ke WWCN akan semakin banyak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pengelola untuk mempromosikan WWCN adalah dengan memberikan leaflet kepada pengunjung yang berisi informasi tentang objek WWCN. Dengan cara ini diharapkan pengunjung yang datang akan
68
menginformasikan WWCN kepada temannya sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung. Tabel 29. Kesediaan pengunjung untuk menyarankan berkunjung dan mempromosikan WWCN kepada orang lain Kesedian Frekuensi Persentase Persentase Pengunjung
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
107
97.27
97.27
Tidak
3
2.73
100
Total
110
100
Ya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung WWCN tidak terpengaruh terhadap kenaikan tiket untuk memasuki WWCN. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan pengunjung yang sebagian besar akan tetap berkunjung ke WWCN walaupun harga tiket naik (84.55%). Berdasarkan hal tersebut, berarti WWCN dapat melakukan kebijakan untuk meningkatkan harga tiket disertai dengan peningkatan pelayanan terhadap pengunjung melalui peningkatan fasilitas untuk kegiatan rekreasi, memperbaiki sarana prasarana yang kurang layak dan meningkatkan promosi objek WWCN. Tabel 30. Pengaruh kenaikan harga tiket untuk memasuki WWCN Pengaruh Terhadap Frekuensi Persentase Persentase Kenaikan Harga
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
Akan tetap berkunjung
93
84.55
84.55
Tidak
17
15.45
100
110
100
akan
berkunjung
kembali Total
Kenaikan harga tiket untuk memasuki WWCN memiliki batasan sesuai dengan daya beli pengunjung, artinya disesuaikan dengan kemampuan pengunjung untuk membayar dengan harga yang wajar. Sebagian besar pengunjung menyatakan bahwa kenaikan harga tiket yang wajar adalah antara Rp3000 – Rp3.500 (70%), sebesar 14.55% menyataan batas kenaikan harga yang wajar adalah antara Rp3500 – Rp4000, yang
69
memilih kisaran kenakan harga tiket antara Rp4000 – Rp4.500 sebesar 9.09% dan hanya 6.39% pengunjung yang mampu mentoleransi kenaikan harga antara Rp4500 – Rp5000. Pengunjung mengakui bahwa mereka bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi jika diseratai penyediaan fasilitas yang lebih lengkap serta pengelolaannya semakin ditingkatkan. Tabel 31. Toleransi kenaikan harga tiket mengunjungi WWCN Toleransi Frekuensi Persentase Persentase Kenaikan harga
(orang)
(%)
Kumulatif (%)
3000 – 3500
77
70
70
3500 – 4000
16
14.55
84.55
4000 – 4500
10
9.09
93.64
4500 – 5000
7
6.36
100
110
100
Total
4.4.
Analisis Variabel Tempat Wisata yang Mempengaruhi Preferensi Pengunjung Analisis preferensi pengunjung WWCN terhadap atribut-atribut wisata yang dimilikinya dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi sejumlah variabel yang akan membentuk sejumlah faktor yang lebih sedikit dari variabel sebelumnya. Data yang digunakan untuk analisis ini diperoleh dari tingkat kepentingan terhadap masing-masing atribut yang disebarkan kepada pengunjung yang sedang berkunjung ke WWCN Tahap awal dalam analisis faktor adalah menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini terdapat 21 variabel dimana masing-masing variabel akan dianalisis lebih mendalam melalui tahaptahap analisis faktor selanjutnya. Tahap kedua yaitu pengujian korelasi antar variabel dalam preferensi konsumen yang dilakukan dengan menggunakan metode Barlett test of sphericity dan pengukuran KaiserMeyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (MSA). KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Sedangkan MSA (Measure of Sampling
70
Adequacy) menentukan apakah proses pengambilan sampel telah memadai atau tidak. Hasil pengujian korelasi antar variabel dengan analisis faktor dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel. 32. Hasil analisis KMO dan Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
.731 664.004 210 .000
Pada Tabel 31 dapat dilihat bahwa angka indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial (KMO) dan Barlett’s Test sebesar 0.731 dengan signifikasi sebesar 0.000. Nilai MSA yang lebih besar dari 0.5 menunjukkan bahwa proses pengambilan sampel cukup memadai dalam penggunaan analisis faktor. Oleh karena angka MSA pada penelitian ini sudah lebih besar dari 0.5 dan signifikasi jauh di bawah 0.05 (0.000<0.05), maka variabel dan sampel yang ada sudah dapat dianalisis lebih lanjut. Angka MSA digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang telah diambil memadai atau tidak dimana nilai kisarannya antara nol sampai satu. Jika angka MSA sama dengan satu maka variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. MSA kurang dari satu berarti variabel masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Variabel tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya jika angka MSA di bawah 0.5. Nilai MSA dapat dilihat pada Tabel Anti Image Corellation (Lampiran 3), khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Pengujian pertama dalam penelitian ini diperoleh nilai MSA diatas 0.5. karena angka MSA sudah di atas 0.5, maka tidak perlu dilakukan proses pengujian ulang dimana variabel yang ada masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut (Lampiran 3). Tahap selanjutnya dalam analisis faktor adalah proses inti, yaitu factoring. Metode factoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah
71
Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis). Analisis komponen utama merupakan suatu teknik reduksi data yang bertujuan untuk membentuk suatu kombinasi linier dari variabel awal dengan memperhitungkan sebanyak mungkin jumlah variasi variabel awal yang mungkin. Comunalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari suatu variabel mula-mula yang dapat dijelaskan oleh faktor yang ada. Nilai comunalities menunjukkan seberapa baik tiap-tiap variabel dijelaskan atau diwakili oleh faktor yang terbentuk. Menurut Shukla, R. Lal dan Ebinger (2006) perkiraan comunalities yang tinggi menunjukkan bahwa suatu varians yang tinggi telah dijelaskan oleh faktor; oleh karena itu, hal itu akan memperoleh preferensi yang lebih tinggi melebihi suatu perkiraan comunalities yang rendah. Semakin besar nilai comunalities sebuah variabel, hal ini berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. (Lampiran 5) Berdasarkan hasil pengolahan analisis faktor dapat disimpulkan bahwa dari 21 variabel yang dianalisis dapat diekstraksi menjadi lima faktor utama. Hal ini dapat dilihat pada tabel Total Variance Explained yang menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka (Lampiran 4). Eigenvalue menunjukkan kepentingan relatif masingmasing faktor dalam menghitung varians seluruh variabel yang dianalisis. Total eigenvalue dari faktor yang terbentuk akan sama dengan total nilai communalities tiap variabel. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah satu tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Dalam penelitian ini terbentuk lima faktor dimana masingmasing memiliki nilai eigenvalue diatas satu dan dapat menjelaskan 54.75% dari total keragaman (varians) data. Dapat diartikan bahwa penelitian ini dapat menjelaskan faktor-faktor preferensi konsumen terhadap atribut WWCN sebanyak 54.75% dari total keseluruhan faktorfaktor yang dipertimbangkan, dan sebanyak 45.25% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
72
Sedangkan Component Matrix menunjukkan distribusi dari keenam faktor yang terbentuk. Angka-angka yang terdapat pada tabel Component Matrix menunjukkan nilai factor loading, yaitu nilai yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, dan faktor 5 (Lampiran 6). Proses penentuan variabel mana yang akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada tiap baris. Untuk memperjelas posisi sebuah variabel untuk dapat masuk ke suatu faktor maka dilakukan proses rotasi. Proses rotasi dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan rotasi varimax. Metode varimax bertujuan untuk merotasi faktor awal hasil ekstraksi sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi dimana dalam satu kolom nilai yang ada sebanyak mungkin mendekati nol. Dari hasil proses rotasi didapat Rotated Component Matrix yang memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Seluruh variabel tersebut mengelompok pada lima faktor berdasarkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Hal ini ditunjukkan oleh nilai loading yang dihasilkan masingmasing variabel. Besarnya nilai loading dapat dilihat pada Lampiran 7. Berdasarkan serangkaian proses yang dilakukan dengan analisis faktor, maka terbentuk lima faktor yang menjadi preferensi konsumen terhadap WWCN. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dimana angka yang diberikan pada kuesioner berkisar antara satu yang menunjukkan penilaian sangat tidak penting sampai angka 5 yang menunjukkan penilaian sangat penting. Semakin besar penilaian terhadap suatu atribut maka semakin positif pula penilaian responden terhadap variabel yang diberikan. Tabel 33 menunjukkan preferensi konsumen terhadap atribut WWCN.
73
Tabel 33. Lima faktor utama hasil analisis faktor Faktor Varian Variabel (%) Asal 1. Faktor Pertama 22.688 1).Keamanan (Fasilitas Alam) 2).Jarak sumber air bersih 3).Kelayakan air 4).Ketersediaan air 5).Kenyamanan 2. Faktor Kedua 8.913 1).Kebersihan (Pengelolaan dan 2).Pengelolaan Pelayanan) kawasan 3).Pelayanan kepada pengunjung 4).Kemampuan Berbahasa 5) Sarana Penyampaian Informasi 3. Faktor Ketiga 8.459 1).Kondisi dan jarak jalan (Aksesabilitas) darat dari pusat kota. 2).Waktu Tempuh dari Pusat kota ke Lokasi Wisata 3).Frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata 4. Faktor Keempat 7.729 1).Keindahan alam (Motivasi 2).Pengaruh musim Wisata) 3).Sarana dan prasarana 4).Promosi 5. Faktor Kelima 6.963 1).Keunikan Sumber Daya (Daya Tarik Alam Wisata) 2).Jenis Sumber Daya Alam 3).Jenis kegiatan wisata
Loading 0.657 0.619 0.799 0.742 0.528 0.670 0.490 0.794 0.466 0.504 0.901 0.867 0.484 0.465 0.753 0.730 0.731 0.720 0.694 0.693
Faktor Pertama: Fasilitas Alam Faktor pertama yang terbentuk melalui hasil analisis faktor dinamakan fasilitas alam yang terdiri dari variabel keamanan, jarak sumber air bersih terhadap objek, kelayakan air, ketersediaan air serta kenyamanan. Kelima variabel yang terbentuk dapat menjelaskan keragaman data sebesar 22.688%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 22.688% kriteria konsumen terhadap ketertarikan pada atribut yang terdapat pada WWCN mempertimbangkan faktor fasilitas alam.
74
Ketersediaan fasilitas alam sangat penting dimiliki oleh suatu tempat wisata. Jika fasilitas alam ini tidak tersedia dan tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen maka mereka pun enggan untuk melakukan kunjungan. Begitu pula halnya dengan WWCN perlu memperhatikan ketersediaan fasilitas alam untuk meningkatkan minat pengunjung untuk berkunjung ke tempat tersebut, antara lain dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan pengunjung pada saat melakukan kegiatan di lokasi objek WWCN, memperhatikan kebersihan dan ketersediaan air bagi pengunjung, serta memperhatikan kenyamanan pada saat pengunjung berada di WWCN. Nilai korelasi variabel-variabel yang termasuk ke dalam faktor fasilitas alam seluruhnya bernilai positif. Dapat diartikan bahwa semakin lengkap fasilitas alam yang tersedia bagi pengunjung yang datang ke WWCN maka konsumen semakin tertarik untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata tersebut. Faktor Kedua: Pengelolaan dan Pelayanan Pada faktor ketiga terdapat tiga variabel yang berpengaruh dominan yaitu variabel kebersihan, pengelolaan kawasan wisata dan pelayanan kepada pengunjung. Variabel yang mendominasi faktor ketiga ini erat kaitannya dengan pelayanan oleh pengelola tempat wisata terhadap pengunjung. Oleh karena itu faktor ini dinamakan faktor pengelolaan dan pelayanan. Kepuasan pengunjung WWCN dipengaruhi oleh kegiatan pengelolaan dan pelayanan yang diberikan oleh suatu objek wisata kepada pengunjung. Walaupun dalam suatu objek wisata memiliki potensi wisata dan fasilitas yang lengkap, bila tanpa pengelolaan dan pelayanan yang baik maka potensi tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan secara optimal. Faktor pelayanan dan pengelolaan ini memiliki variansi sebesar 8.913%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya preferensi konsumen terhadap WWCN karena penyediaan pelayanan dan pengelolaan lokasi sebesar 8.913%. Keseluruhan variabel yang termasuk ke dalam faktor pelayanan dan pengelolaan berkorelasi positif. Hal ini berarti semakin baik pengelolaan dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, maka preferensi konsumen terhadap objek WWCN semakin besar. Supaya
75
pengunjung tetap tertarik untuk melakukan kunjungan ke WWCN maka pihak pengelola sebaiknya memperhatikan pelayanan kepada pengunjung serta pengelolaan dari lokasi objek WWCN, seperti menjaga kebersihan lokasi, tetap merawat dan menjaga kelestarian alam yang ada, memperhatikan kelengkapan sarana penyampaian informasi, dan lain-lain. Faktor Ketiga: Aksesabilitas Faktor kedua preferensi pengunjung terhadap atribut WWCN adalah faktor aksesabilitas yang terdiri dari kondisi dan jarak jalan darat dari pusat kota, waktu tempuh dari pusat kota ke lokasi wisata dan frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata. Ketiga variabel tersebut mampu menjelaskan keragaman sebesar 8.459%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 8.459% kriteria pengunjung yang melakukan kunjungan ke WWCN mempertimbangkan variabel yang ada pada faktor kedua ini. Objek wisata merupakan akhir dari perjalanan wisata dan harus memenuhi syarat aksesabilitas dimana objek wisata harus mudah dicapai dan juga mudah ditemukan. Kondisi jalan umum dan jalan akses menentukan aksesabilitas suatu objek wisata. Aksesabilitas merupakan faktor penting pada WWCN dan menjadi perhatian pengunjung dalam memilih objek wisata tersebut. Oleh karena itu pengelola WWCN harus memperhatikan dan meningkatkan akses atau jalan menuju lokasi objek wisata tersebut. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan memasang informasi mengenai WWCN disertai dengan petunjuk arah pada alat transportasi seperti kereta atau angkot yang biasa digunakan oleh pengunjung untuk menuju lokasi objek WWCN. Selain itu pengelola WWCN disarankan untuk memperbaiki jalan atau akses untuk menuju lokasi objek wisata WWCN dan menyediakan peta atau rute di dalam area wisata tersebut. Nilai korelasi dari variabel-variabel yang termasuk dalam faktor aksesabilitas memiliki korelasi keseluruhan yang positif. Artinya bahwa semakin baik aksesabilitas yang tersedia untuk pengunjung maka semakin tinggi pula preferensi pengunjung dalam memilih WWCN sebagai tempat tujuan wisata.
76
Faktor Keempat: Motivasi Wisata Seseorang yang hendak melalukan perjalanan wisata memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk berkunjung ke tempat yang dituju. Motivasi berkaitan dengan sesuatu hal yang mendorong orang untuk mengadakan perjalanan wisata. Dalam faktor motivasi berkunjung terdapat empat variabel yang mempengarui preferensi pengunjung terhadap WWCN yang terdiri dari keinginan untuk menikmati keindahan alam yang ada, pengaruh musim, sarana dan prasarana yang tersedia serta promosi. Sebagian besar pengunjung WWCN
termotivasi untuk
melakukan kunjungan karena ingin menikmati keindahan alam (59.09%). Selain karena alam yang indah, musim juga mempengaruhi keinginan untuk berkunjung. Mereka mempertimbangkan keadaan musim, apakah dalam keadaan musim kemarau atau musim hujan. Pengunjung WWCN lebih senang berkunjung pada musim kemarau daripada musim hujan. Hal ini dikarenakan pada musim hujan dikhawatiran terjadi peristiwa alam seperti banjir yang akan membahayakan keselamatan pengunjung. Selain itu ketersediaan sarana dan prasarana dari suatu tempat wisata dapat menjadi motivasi untuk berwisata. Sarana dan prasarana yang lengkap seperti tempat parkir, toilet, mushola, jembatan, warung wisata dan lain-lain merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen untuk berkunjung. Pengelola WWCN perlu memperhatikan faktor motivasi wisata supaya dapat menarik minat orang untuk berkunjung ke lokasi objek wisata tersebut. Faktor motivasi wisata ini memiliki nilai variansi sebesar 7.729%. Hal ini berarti bahwa sebesar 7.729% konsumen memilih WWCN sebagai tempat tujuan wisata karena didorong oleh keinginan untuk berwisata. Variabel yang terdapat pada faktor motivasi berkunjung seluruhnya mempunyai korelasi positif. Artinya semakin tinggi faktor motivasi konsumen untuk mengunjungi WWCN maka semakin besar pula keinginan mereka untuk mengunjungi objek wisata tersebut.
77
Faktor Kelima: Daya Tarik Wisata Faktor kelima dinamakan daya tarik wisata yang terdiri dari keunikan sumber daya alam, jenis sumber daya alam, dan jenis kegiatan wisata. Variabel yang terdapat pada faktor daya tarik wisata ini penting dimiliki oleh suatu objek wisata karena merupakan faktor yang dapat menarik minat konsumen untuk berkunjung. Keunikan sumber daya alam merupakan objek-objek yang memiliki ciri khas sumberdaya dalam suatu lokasi yang tidak dimiliki oleh lokasi lain. Objek WWCN memiliki keunikan berupa tiga curug yaitu curug kawung, curug daun dan curug nangka yang masing-masing memiliki karakteristik dan keunikan masingmasing. Banyaknya jenis sumber daya alam berkaitan dengan keragaman jenis flora maupun fauna yang khas yang dimiliki oleh objek wisata. Sedangkan jenis kegiatan wisata merupakan kegiatan-kegiatan wisata yang ditawarkan pada objek WWCN yang dapat menarik minat konsumen untuk berkunjung seperti berenang, camping, outbond, pengamatan burung (Bird Watching) dan lain-lain. Supaya dapat menarik minat untuk berkunjung ke WWCN, pengelola harus memperhatikan faktor daya tarik tersebut diantaranya tetap mempertahankan dan menjaga keunikan dari SDA yang ada, tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu dan merusak kelesatarian SDA, serta meningkatkan kegiatan wisata di WWCN. Besarnya nilai variansi pada faktor daya tarik wisata ini sebesar 6.963%. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria konsumen dalam memutuskan berkunjung karena faktor ini sebesar 6.963%. Nilai korelasi daya tarik wisata selurunya positif artinya semakin tinggi daya tarik yang dimiliki oleh WWCN maka konsumen akan semakin tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. 3.5.
Analisis Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Dalam menganalisis hubungan dan pengaruh antara faktor preferensi konsumen dan karakteristik demografi responden terhadap tingkat kepuasan setelah berkunjung ke WWCN digunakan alat analisis statistik yaitu Regresi Logistik (Logistic Regression) dengan model regresi
78
logistik ordinal (Ordinal Logistic Regression). Analisis regresi logistik digunakan untuk memeriksa hubungan antara peubah respon yang terdiri dari data kategorik dengan peubah penjelas yang bisa terdiri dari data kategorik atau numerik. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan model regresi logistik ordinal diperoleh pendugaan model penuh dengan menggunakan dua belas peubah penjelas yang menghasilkan nilai statistik-G sebesar 26.834 dan nilai-p sebesar 0.418. Pendugaan model penuh adalah pendugaan dengan memasukkan semua variabel ke dalam model. Pada penggunaan selang kepercayaan 90% disimpulkan bahwa model tersebut tidak signifikan karena nilai p lebih besar dari taraf nyata 10% (Lampiran 9). Pada tabel regresi logistik (Lampiran 9) dapat dilihat bahwa terdapat empat peubah yang memiliki hubungan nyata dengan peubah terikat dimana nilai pValue lebih kecil dari taraf nyata 10%. Peubah tersebut antara lain faktor3 (aksesabilitas), faktor4 (motivasi wisata), faktor 5 (daya tarik wisata) dan asal. Sedangkan peubah lainnya dinyatakan tidak signifikan pada taraf nyata 10% yang berarti bahwa peubah tersebut kurang dapat menerangkan peubah respon (kepuasan). Oleh karena itu peubah-peubah yang tidak signifikan tersebut direduksi dari model. Peubah yang tidak signifikan atau tidak memiliki keterkaitan dengan peubah respon (tingkat kepuasan) adalah faktor fasilitas alam, faktor pengelolaan dan pelayanan, jenis kelamin, status pernikahan, usia, tingkat pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Dapat diartikan bahwa peubah-peubah tersebut tidak mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen yang berkunjung ke WWCN. Selanjutnya dibentuk model reduksi tanpa memasukkan peubahpeubah yang tidak signifikan. Dari model reduksi tersebut diperoleh statistik-G sebesar 16.785 dan p-Value sebesar 0.002 yang berarti bahwa model baru dengan mereduksi peubah yang tidak signifikan dapat diterima. (Lampiran 9). Peubah-peubah yang ada dalam model baru semuanya memiliki nilai p-Value yang labih kecil dari taraf nyata 10%.
79
Hal ini dapat diartikan bahwa peubah-peubah tersebut memiliki hubungan nyata dengan peubah terikat (tingkat kepuasan). Tabel 34. Dugaan parameter dengan model reduksi Peubah Penjelas Koefisien Wald
Nilai P
Constanta 1
-1.954
-6.74
0.000
Constanta 2
1.225
5.10
0.000
Faktor3
0.442
2.20
0.028
Faktor4
0.515
2.40
0.014
Faktor5
0.382
1.92
0.055
Asal3
3.00
2.01
0.045
Statistik G = 16.785 p-Value = 0.002 Untuk interpretasi koefisien dalam model regresi logistik dilakukan dengan melihat rasio odds. Jika suatu koefisien memiliki nilai positif, maka nilai rasio oddsnya akan lebih besar dari satu. Pada Tabel 35 dapat dilihat bahwa koefisien peubah aksesabilitas, motivasi wisata, daya tarik wisata dan asal 3 memiliki koefisien peubah yang bernilai positif yang berarti pendugaan rasio odds lebih dari satu. Tabel 35. Nilai rasio odds untuk model Regresi Logistik Ordinal Peubah Penjelas Rasio Selang Kepercayaan Odds
Batas Bawah
Batas Atas
Aksesabilitas
1.56
1.05
2.31
Motivasi Wisata
1.67
1.11
2.53
Daya Tarik Wisata
1.46
0.99
2.16
Asal3
20.14
1.07
378.21
Aksesabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung untuk mengunjungi suatu tempat wisata. Tabel 35 menjelaskan bahwa peubah aksesabilitas mempunyai rasio odds dengan selang (1.05 ; 2.31), yang berarti bahwa dengan keyakinan 90% setiap adanya kenaikan pada faktor3 (Aksesabilitas) maka kecenderungan pengunjung untuk merasa lebih puas adalah antara 1.05 kali hingga 2.31 kali. Nilai rasio odds untuk faktor aksesabilitas ini adalah sebesar 1.56.
80
Hal ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan satu satuan pada peubah faktor aksesabilitas maka menyebabkan kecenderungan pengunjung merasa puas sebesar 1.56 kali. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik aksesabilitas untuk menuju lokasi WWCN seperti kondisi dan jarak jalan dari pusat kota, waktu tempuh dari pusat kota ke lokasi wisata dan frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata, maka kepuasan pengunjung pun akan semakin meningkat. Supaya kepuasan pengunjung meningkat, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki jalan untuk menuju lokasi wisata, memasang informasi pada alat transportasi yang biasa digunakan oleh pengunjung yang berisi tentang keterangan menganai objek WWCN disertai dengan petunjuk arah untuk menuju lokasi tersebut dan menyediakan peta atau rute di dalam area wisata. Selang kepercayaan 90% bagi rasio odds untuk faktor 4 (motivasi wisata) adalah (1.11 ; 2.53). Hal ini menjelaskan bahwa pengunjung akan merasa lebih puas antara 1.11 kali hingga 2.53 kali apabila terjadi kenaikan sebesar satu satuan pada faktor motivasi wisata. Nilai rasio odds pada faktor ini sebesar 1.67 kali, berarti setiap adanya kenaikan sebesar satu satuan pada faktor motivasi wisata maka kecenderungan pengunjung untuk merasa lebih puas sebesar 1.67 kali. Seperti halnya pada faktor aksesabilitas maka pada faktor motivasi wisata ini pun memiliki interpretasi yang sama dimana semakin meningkat faktor motivasi pengunjung untuk datang ke WWCN maka kepuasan mereka pun akan semakin meningkat. Setiap objek wisata memiliki daya tarik tersendiri yang dapat membuat pengunjungnya tertarik untuk berkunjung. Daya tarik yang ditawarkan dapat berupa daya tarik alami dari objek wisata atau pun daya tarik yang secara sengaja disediakan oleh perusahaan. Daya tarik alami dapat berupa keunikan SDA atau jenis SDA yang tersedia. Sedangkan daya tarik yang disediakan oleh perusahaan dapat berupa berbagai jenis kegiatan wisata dimana fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut disediakan oleh perusahaan seperti camping, raftling, dan lain sebagainya.
81
Pada Tabel 35 dapat dilihat bahwa selang rasio odds untuk peubah penjelas daya tarik wisata pada selang kepercayaan 90% berada di antara (0.99 ; 2.16). Hal ini menerangkan bahwa setiap kenaikan satu satuan pada faktor daya tarik wisata maka akan menyebabkan peningkatan kepuasan sebesar antara 0.99 kali hingga 2.16 kali. Nilai rasio odds untuk faktor ini sebesar 1.46 yang berarti bahwa kecenderungan pengunjung untuk merasa lebih puas sebanyak 1.46 kali. Perusahaan perlu menjaga dan memelihara keutuhan dan kelestarian faktor daya tarik karena faktor ini merupakan faktor yang sangat penting karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap keinginan pengunjung untuk datang berkunjung ke WWCN. Peubah penjelas lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan adalah peubah asal kedatangan. Tabel 35 menjelaskan bahwa asal3 (Depok) mempunyai selang rasio odds antara (1.07 ; 378.21), yang berarti dengan selang kepercayaan 90% maka kecenderungan pengunjung yang berasal dari Depok akan merasa lebih puas antara 1.07 kali hingga 378.21 kali daripada pengunjung yang berasal dari
kota
Jakarta. Begitu pula dengan nilai rasio odds yang diperoleh yaitu sebesar 20.14 yang berarti bahwa pengunjung yang berasal dari kota Depok akan merasa lebih puas sebesar 20.14 kali daripada pengunjung yang berasal dari kota Jakarta. Hal ini diduga karena di Depok tidak tersedia objekobjek wisata khususnya wisata alam yang dapat memberikan kebutuhan out door recreation. Selain itu, aksesabilitas untuk menuju lokasi objek WWCN dari kota Depok mudah dijangkau yaitu dengan menggunakan kereta dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini penting diperhatikan oleh pemasar dimana kota Depok dapat dijadikan sasaran potensial dalam upaya mempromosikan WWCN karena mereka cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih besar setelah berkunjung dibandingkan daerah-daerah lainnya.
82
4.4.
Upaya-Upaya yang Sebaiknya Dilakukan oleh Pengelola WWCN Untuk Meningkatkan Pelayanan dan Pengembangan Objek Wisata yang Dimilikinya. Salah satu faktor yang dapat mempertahankan keberadaan suatu objek wisata adalah pengunjung. Pengelola WWCN perlu melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan pelayanan serta pengembangan dari objek wisata yang dimilikinya supaya jumlah pengunjung yang datang ke WWCN semakin meningkat. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung maka pendapatan bagi perusahaan pun akan semakin bertambah. Disamping itu, upaya ini perlu dilakukan supaya WWCN dapat bersaing dengan objek wana wisata lainnya, terutama dengan Wana Wisata Curug Cilember (WWCC) yang merupakan pesaing utama WWCN. WWCC merupakan salah satu objek wana wisata yang berada di kota Bogor, tepatnya berada di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Objek WWCC ini memiliki daya tarik yang cukup tinggi, diantaranya air terjun, daerah aliran sungai, hutan pinus, dan objek wisata buatan ( Taman Anggrek, Taman Kupu-Kupu, dan Wisma Peristirahatan), serta sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pengelola WWCN untuk dapat meningkatkan pelayanan dan pengembangan agar dapat bersaing dengan WWCC, antara lain:
1).
Menjaga keindahan dan kelestarian sumber daya alam. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar tujuan pengunjung yang datang ke WWCN adalah untuk menikmati keindahan alam (59.09%). Hal ini merupakan alasan yang wajar karena WWCN merupakan salah satu objek wana wisata di Kabupaten Bogor yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut berupa daya tarik, seperti pemandangan alam yang indah, adanya objek wisata curug, area bumi perkemahan, tegakan pinus, kegiatan-kegiatan wisata dan sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Upaya yang dapat dilakukan pengelola untuk tetap menjaga kelestarian dan keindahan alam adalah dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan harus selalu diperhatikan supaya
83
kenyamanan pengunjung tidak terganggu. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah tempat-tempat sampah di tempat yang ramai dikunjungi pengunjung serta petugas kebersihan membersihkan lokasi setiap hari. Selain itu perlu dilakukan upaya untuk mengurangi vendalisme atau coratcoret di sembarang tempat karena hal ini dapat merusak keindahan lingkungan. 2).
Meningkatkan kegiatan promosi Pengelola WWCN perlu melakukan kegiatan promosi baik promosi melalui media cetak maupun media elektronik agar WWCN dapat dikenal secara meluas. Berdasarkan hasil penelitian, yang paling mempengaruhi konsumen dalam memutuskan melakukan kunjungan ke WWCN adalah teman (49.09%). Dari data ini dapat dilihat bahwa cara promosi melalui word of mouth adalah salah satu cara yang efektif. Pengelola dapat melakukan
upaya
dalam
mempromosikan
WWCN
dengan
cara
memberikan menitipkan brosur atau leaflet yang berisi informasi lengkap tentang objek WWCN kepada pengunjung. Dengan cara ini diharapkan pengunjung yang datang akan menginformasikan WWCN kepada temannya sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung. Hasil penelitian juga menunjukkan hanya sebagian kecil pengunjung yang mengetahui WWCN dari media elektronik (5%), media massa (5%), dan papan reklame (1%). Jika dibandingkan dengan Wana Wisata Curug Cilember (WWCC) yang merupakan objek wisata saingannya, WWCN masih perlu melakukan promosi secara lebih meluas. Gunarya (2004) menyatakan dari hasil penelitiannya, selama ini WWCC telah melakukan promosi dengan jangkauan informasi yang cukup luas, yaitu dengan peliputan yang dilakukan stasiun televisi seperti SCTV, TPI, Trans TV, dan RCTI. Selain itu, media cetak nasional seperti Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, serta media cetak lokal seperti Radar Bogor pernah meliput daya tarik dan keindahan Curug Cilember. Hal yang sama sebaiknya dilakukan juga oleh WWCN supaya masyarakat yang mengetahui keberadaan WWCN semakin meluas.
84
3).
Menambah fasilitas dan kegiatan wisata yang lebih bervariasi terutama pada objek air Pengelola
WWCN
perlu
melakukan
upaya
untuk
dapat
meningkatkan pelayanan kepada pengunjung sehingga mereka merasa puas setelah berkunjung ke WWCN. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pengunjung yang datang ke WWCN menyenangi kegiatan permainan air. Oleh karena itu, pengelola sebagai pemasar sebaiknya memperhatikan kegiatan permainan air misalnya disediakannya perahu, rakit atau kegiatan memancing. Hasil penelitian diketahui bahwa salah satu variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung WWCN adalah variabel daya tarik berupa kegiatan wisata. Pengelola dapat melakukan upaya untuk dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dengan cara menambah kegiatan wisata yang lebih bervariasi pada objek WWCN yang didukung dengan adanya fasilitas yang dapat menunjang kegiatan wisata tersebut. Pada objek wisata WWCC yang merupakan saingan dari WWCN terdapat objek wisata buatan seperti taman anggrek dan tempat penangkaran kupukupu. Hal ini sebaiknya menjadi pertimbangan bagi pengelola WWCN untuk lebih meningkatkan daya tarik objeknya dengan menambah fasilitas untuk kegiatan wisata yang sejenis seperti halnya WWCC, misalnya dengan membuat taman buatan seperti taman anggrek juga adanya tempat penangkaran burung atau kupu-kupu. 4).
Memperbaiki aksesabilitas untuk menuju lokasi WWCN Salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan pengunjung untuk datang ke suatu objek wisata adalah aksesabilitas untuk menuju lokasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, aksesabilitas merupakan salah satu variabel yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan pengunjung. Oleh karena itu pengelola sebaiknya melakukan beberapa upaya diantaranya memperbaiki jalan atau akses untuk menuju lokasi objek wisata WWCN dan menyediakan peta atau rute di dalam area wisata tersebut.
85
5).
Kebijakan Untuk Meningkatkan Harga Tiket Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pengunjung WWCN tidak terpengaruh terhadap kenaikan tiket untuk memasuki WWCN. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan pengunjung yang sebagian besar akan tetap berkunjung ke WWCN walaupun harga tiket naik (84.55%). Berdasarkan hal tersebut, berarti WWCN dapat melakukan kebijakan untuk meningkatkan harga tiket. Hasil penelitian menunjukan bahwa kisaran harga yang dapat dilakukan oleh pengelola berkisar antara Rp3000- Rp3500. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari pengelola WWCN, jumlah rata-rata pengunjung perbulan pada tahun 2005 sebanyak 7305 orang. Maka alokasi dana jika diambil dari rata-rata jumlah pengunjung per bulan adalah sebesar 7305 x Rp500 = Rp3.652.500. Dengan tambahan pendapatan ini, pengelola dapat melakukan upaya untuk dapat meningkatkan jumlah pengunjung, diantaranya menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan seperti perahu angsa atau fasilitas untuk kegiatan memancing yang dapat menunjang kegiatan wisata air. Selain itu pengelola dapat meningkatkan promosi melalui pembuatan leaflet atau brosur juga promosi melaui media cetak maupun elektronik, meningkatkan aksesabilitas dengan memperbaiki jalan dan penyediaan peta atau rute di dalam area wisata.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar dari pengunjung Wana Wisata Curug Nangka berjenis kelamin laki-laki (70.91%) dengan usia yang cukup merata berkisar antara 15 tahun hingga 24 tahun (44.55%). Daerah asal kedatangan pengunjung WWCN mayoritas datang dari Jakarta (49.09%) dan Bogor (35.45%). Tingkat pendidikan terakhir dari pengunjung sebagian besar adalah lulusan SMU/SMK (41.82%). Pengunjung sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta (39.09%) dan pendapatan terbanyak pengunjung (63.64%) berkisar antara Rp500.000 Rp2.350.000 per bulan. Berdasarkan analisis diketahui bahwa proses pengambilan keputusan konsumen terhadap WWCN dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Tujuan utama berkunjung ke WWCN adalah untuk menikmati keindahan alam (59.09%). Sumber informasi konsumen didapatkan melalui teman (87.27%). Pertimbangan utama konsumen dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi adalah dari keindahan alam (53.64%). Wana Wisata Curug Nangka dijadikan prioritas pengunjung jika dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata (54.55%). Hal yang membuat konsumen pertama kali memutuskan berkunjung ke WWCN adalah karena lokasinya yang mudah didapat (47.27%) dan mereka merencanakan sebelumnya untuk melakukan kunjungan (58.18%). Media yang paling mempengaruhi konsumen untuk berkunjung adalah teman (49.09%). Sebagian besar dari konsumen telah mengunjungi WWCN lebih dari satu kali (60%) dan biaya yang mereka habiskan selama berkunjung berkisar Rp 50.000-Rp 100.000 (29.09%). Curug (air terjun) merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen (89.09%) dan berenang dan bermain air merupakan kegiatan yang paling banyak digemari (35.45%). Sebagian besar dari konsumen menyatakan puas setelah berkunjung ke WWCN (60%) dan mereka tidak terpengaruh
87
dengan adanya kenaikan tiket dimana akan tetap berkunjung ke WWCN walaupun harga tiket naik (84.55%). Dari hasil analisis faktor terbentuk enam faktor preferensi konsumen terhadap WWCN yaitu faktor fasilitas alam, faktor pengelolaan dan pelayanan, faktor aksesabilitas, faktor motivasi wisata, faktor daya tarik wisata. Sedangkan variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan terdiri dari faktor aksesabilitas, faktor motivasi wisata, faktor daya tarik wisata, dan asal kedatangan. 2. Saran 1). Mengingat keindahan alam merupakan tujuan utama berkunjung ke WWCN, maka pengelola WWCN sebagai pemasar sebaiknya tetap menjaga kelestarian dan keindahan alam yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan kebersihan lingkungan dan mengurangi vendalisme atau tindakan-tindakan yang dapat merusak lingkungan. 2). Berdasarkan hasil penelitian, informasi yang diperoleh pengunjung dalam pengambilan keputusan untuk berkunjung ke WWCN berasal dari teman yang pernah berkunjung, maka pengelola WWCN dapat melakukan promosi dengan cara menitipkan brosur atau leaflet yang berisi informasi lengkap tentang objek WWCN kepada pengunjung. Dengan cara ini diharapkan pengunjung yang datang akan menginformasikan WWCN kepada temannya sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung. 3). Analisis terhadap
proses pembelian konsumen terhadap jasa WWCN
menyatakan bahwa kegiatan yang paling banyak disukai pengunjung adalah berenang dan bermain air, maka pengelola WWCN sebagai pemasar sebaiknya memperhatikan kegiatan permainan air misalnya disediakan perahu angsa atau kegiatan memancing. Selain itu untuk lebih menarik minat pengunjung sebaiknya pengelola WWCN menyediakan fasilitas untuk permainan anak. 4). Mengingat faktor aksesabilitas berpengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan pengunjung, maka pengelola WWCN disarankan untuk memperbaiki jalan atau akses untuk menuju lokasi objek wisata WWCN dan menyediakan peta atau rute di dalam area wisata tersebut.
88
5). Pengelola WWCN dapat melakukan kebijakan untuk meningkatkan harga tiket disertai dengan peningkatan pelayanan terhadap pengunjung melalui peningkatan fasilitas untuk kegiatan rekreasi, memperbaiki sarana prasarana yang kurang layak dan meningkatkan promosi objek WWCN. Peningkatan harga yang masih dapat dilakukan oleh pengelola berada pada kisaran antara Rp3000 – Rp3500.
DAFTAR PUSTAKA
Agresti, Alan. 1990. Categorical Data Analysis. John Wiley and Sons, New York Alford, Buce L dan Brian T. Engelland. 2004. Measurement Validation in Marketing Research A Review and Commentary. Journal of Business Research, 57 : 95-97 Atmajaya, 2002. Pengelolaan/Penataan Ruang Pesisir Laut dan Pulau-Pulau Kecil. http:www.atmajaya.ac.id.agenda21/Bab13.html. Boyd, Harper W, Walker, Orville C, Larreche, Jean Claude. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu pendekatan Strategis dengan Orientasi Global.Jilid I edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. Cooper, Donald R. 1998. Metode Penelitian Bisnis (Terjemahan). Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta . Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2003. Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam. Dirjen PHKA. Bogor. Engel. J. F. et al. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Edisi Keenam Jilid I. Binaputra, Jakarta. ______________. 1995. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Edisi Keenam Jilid 2. Binaputra, Jakarta. Gunarya. 2004. Manajemen Pengunjung di Wana Wisata Curug Cilember KPH Bogor. Skripsi pada Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hosmer, D. W dan Stanley Lemeshow. 1989. Applied Logistic Regression. John Wiley and Sons, New York Irawan dan F. Wijaya. 1996. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Johns, N dan Ray Pine. 2002. Consumer Behaviour in The Food Service Industry: a Review. International Journal of Hospitality Management, 21 : 119-134. Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid I. Prenhalindo, Jakarta.
88
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. Prenhalindo, Jakarta. Mahfudz, Didi. 2003. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Wisata Alam Pantai Anyer. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nicholson, W. 2001. Teori Ekonomi Makro: Prinsip Dasar dan Pengembangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Perum Perhutani. 1994. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kepariwisataan Perum Perhutani. Perum Perhutani, Jakarta. Peter, P. Dan Olson. 2000. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Terjemahan. Jilid I). Erlangga. Jakarta. Prasetia, Adi. 2005. Kajian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan ke Taman Bunga Nusantara Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo, Jakarta. Schiffman, Leon G & Kanuk.1999. Consumer Behavior-fifth edition. PrenticeHall International (UK) Limited. London. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana, Jakarta. Shukla M.K, R. Lal, dan M. Ebinger. 2006. Determining Soil Quality Indicators by Factor Analysis. Soil and Tillage Research, 87 : 194-204. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Jakarta. Sunaryo. 2005. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, Bogor, Jawa Barat. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Kansius, Yogyakarta. Suprapto, J. 1991. Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
89
Thoha, I. F. 2003. Studi Tentang Keberhasilan Mahasiswa S2 Program Pascasarjana IPB. Skripsi pada Jurusan Statistika, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wibisono, D. 2000. Riset Bisnis. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Yoeti, Oka A. 1996. Pemasaran Pariwisata. Edisi Revisi. Angkasa, Bandung.
STRUKTUR ORGANISASI WANA WISATA CURUG ANGKA KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN
KPH BOGOR
BKPH BOGOR
RPH SUKAMANTRI
PIHAK IPB
MANDOR WISATA WANA WISATA CURUG ANGKA BOGOR
EKOWISATA CURUG NANGKA
KOORDINATOR LAPANG
MANDOR WISATA
PENJAGA TIKET
LAPANGAN
PENJAGA TIKET
LAPANGAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Wana Wisata Curug Nangka
Lampiran 1. Struktur Organisasi Wana Wisata Curug Nangka
Lampiran 5. Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Componen % of Cumulative % of Cumulative t Total Variance % Total Variance % 1 4.765 22.688 22.688 4.765 22.688 22.688 2 1.872 8.913 31.602 1.872 8.913 31.602 3 1.776 8.459 40.061 1.776 8.459 40.061 4 1.623 7.729 47.790 1.623 7.729 47.790 5 1.462 6.963 54.753 1.462 6.963 54.753 6 1.193 5.682 60.435 7 1.046 4.982 65.417 8 .885 4.214 69.631 9 .826 3.936 73.567 10 .720 3.428 76.994 11 .646 3.075 80.069 12 .606 2.887 82.956 13 .562 2.675 85.630 14 .542 2.581 88.211 15 .507 2.415 90.626 16 .467 2.222 92.848 17 .381 1.814 94.663 18 .360 1.715 96.378 19 .339 1.614 97.991 20 .242 1.151 99.142 21 .180 .858 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 2.867 13.650 13.650 2.313 11.012 24.662 2.240 10.667 35.329 2.209 10.521 45.851 1.870 8.902 54.753
Lampiran 6. Communalities Initial Extraction KEINDHAN 1.000 .476 KEUNIKAN 1.000 .640 SDA 1.000 .601 KEGIATAN 1.000 .598 BERSIH 1.000 .546 JALAN 1.000 .825 WAKTU 1.000 .807 KNDARAAN 1.000 .390 KELOLA 1.000 .488 BAHASA 1.000 .249 PLAYANAN 1.000 .673 MUSIM 1.000 .602 SARANA 1.000 .641 AMAN 1.000 .565 SUMBER 1.000 .431 LAYAKAIR 1.000 .674 SEDIAAIR 1.000 .576 NYAMAN 1.000 .557 TIKET 1.000 .215 INFORMSI 1.000 .391 PROMOSI 1.000 .553 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lampiran 7. Component Matrix
1 KEINDHAN .161 KEUNIKAN .457 SDA .316 KEGIATAN .441 BERSIH .518 JALAN .422 WAKTU .468 KNDARAAN .497 KELOLA .503 BAHASA .193 PLAYANAN .451 MUSIM .516 SARANA .615 AMAN .582 SUMBER .527 LAYAKAIR .552 SEDIAAIR .503 NYAMAN .690 TIKET .354 INFORMSI .458 PROMOSI .445 a 5 components extracted.
2 -.133 .185 .385 .000 .083 .589 .566 .107 .336 .229 .207 -.070 -.038 -.415 -.251 -.521 -.485 -.146 .021 -.008 -.085
Component 3 .170 .142 .451 .486 .394 -.480 -.493 -.333 -.013 .359 .365 -.224 -.099 -.135 -.118 -.135 -.140 .089 -.047 .372 -.081
4 .635 .285 .288 .230 -.330 -.144 .069 -.143 -.099 -.147 -.285 .436 .342 -.150 -.223 -.070 -.076 -.205 -.213 -.203 .466
5 .035 .544 .258 .338 -.078 .221 .143 .028 -.335 -.091 -.460 -.300 -.366 -.113 .164 .272 .250 -.099 .202 .027 -.353
Lampiran 8. Rotated Component Matrix (a)
1 KEINDHAN -.027 KEUNIKAN .209 SDA -.148 KEGIATAN .213 BERSIH .265 JALAN .068 WAKTU .025 KNDARAAN .341 KELOLA .017 BAHASA -.079 PLAYANAN .021 MUSIM .176 SARANA .201 AMAN .657 SUMBER .619 LAYAKAIR .799 SEDIAAIR .742 NYAMAN .528 TIKET .334 INFORMSI .286 PROMOSI .092 a Rotation converged in 6 iterations.
Component 2 3 -.168 -.209 -.010 .274 .280 .117 .241 -.090 .670 .049 .052 .901 -.006 .867 .115 .484 .497 .376 .466 .016 .794 .047 .008 .168 .205 .153 .182 .025 .133 .165 -.056 .003 -.059 .008 .456 .122 .153 .244 .504 -.019 .063 .032
4 .465 .050 .076 .084 -.019 -.017 .195 .154 .311 -.045 .185 .735 .730 .290 .041 .127 .110 .227 -.092 -.006 .731
5 .432 .720 .694 .693 .153 .072 .129 -.051 -.052 .152 -.074 .046 .056 -.126 .038 .125 .099 .052 .107 .234 .074
Lampiran 9. Score Factor
Responden1 Responden2 Responden3 Responden4 Responden5 Responden6 Responden7 Responden8 Responden9 Responden10 Responden11 Responden12 Responden13 Responden14 Responden15 Responden16 Responden17 Responden18 Responden19 Responden20 Responden21 Responden22 Responden23 Responden24 Responden25 Responden26 Responden27 Responden28 Responden29 Responden30 Responden31 Responden32 Responden33 Responden34 Responden35 Responden36 Responden37 Responden38 Responden39 Responden40 Responden41 Responden42 Responden43 Responden44 Responden45
Faktor1 Faktor2 Faktor3 Faktor4 Faktor5 -1.2064 0.86015 0.18614 -0.58384 0.26204 0.57907 -0.44147 0.26371 0.97783 -0.17087 0.77222 0.80743 1.39553 0.01658 1.28449 -1.4631 0.60731 0.64365 -0.7235 -1.5674 0.41227 -1.2567 0.28787 1.03545 -0.12213 0.30351 0.14285 -1.81371 0.5105 0.16166 0.65767 0.12162 -0.43857 -1.07205 -0.08367 1.32435 -0.44164 -1.19068 0.839 -1.11705 -0.77828 0.39837 -1.888 0.70247 0.55226 1.02593 -0.18628 1.3124 0.10144 -0.89794 -0.24695 -0.44796 0.08479 1.65084 -0.12878 0.30422 -1.70245 0.51271 -1.34215 -1.34159 1.89066 -2.09347 -3.21121 -3.08632 1.49195 0.43625 0.27988 0.35603 0.40053 0.50658 0.81183 1.19612 -0.06535 -3.06327 -0.68733 -0.84125 -1.29542 0.57795 -0.67083 -0.47024 -0.5223 -1.12886 -0.73661 0.45567 0.65141 -0.93795 -0.32934 0.5028 -1.16052 -0.4443 0.43223 0.14668 1.33289 -0.29844 0.24006 1.12104 -1.56457 -0.56826 -0.46991 -0.03201 0.00673 1.23912 -0.88277 0.56069 0.85721 0.9464 0.53997 0.29062 0.13907 -2.9509 -1.1415 0.83067 -0.68837 1.88181 -1.51063 -0.41695 1.72379 -0.68501 -0.12664 -0.4737 0.43861 1.09932 -1.78983 -0.44106 0.88878 -0.05865 0.35759 -0.62208 0.20572 0.97407 -1.30589 1.12598 1.56685 0.4548 -0.3288 0.82184 0.12895 -0.11279 1.38856 -0.44393 0.71809 0.1763 0.49086 0.54412 1.71959 0.81058 0.66611 1.60547 -0.52459 0.42994 -0.96924 0.82409 1.2398 -0.05598 1.53341 1.1453 0.8439 -1.60022 -1.10911 -0.50693 0.62839 -0.16097 0.42178 0.35953 0.12218 -0.32611 1.46841 -1.77216 0.41754 -0.78968 -0.8983 1.20097 0.44284 -0.74242 -0.98075 1.35114 1.17363 0.37689 -2.79392 0.34137 0.62712 0.74318 1.28047 0.86722 1.24362 0.95184 0.1512 1.06332 0.55673 -0.33135 -0.92678 0.74393 -0.19918 1.42452 0.01 -0.3927 -0.75187 -0.34678 1.12381 0.60566 0.53111 -1.45566 -1.01902 -0.07838 1.49549 -1.98336 -1.20495 1.2876 -2.10803 -0.18494 0.44455 0.04696 -0.32925 1.60392 -0.18158 -1.59945 0.03707 -0.15922 -0.40771 1.25793 0.07782 -0.54095 -1.04822 0.84099 0.7829
Responden46 Responden47 Responden48 Responden49 Responden50 Responden51 Responden52 Responden53 Responden54 Responden55 Responden56 Responden57 Responden58 Responden59 Responden60 Responden61 Responden62 Responden63 Responden64 Responden65 Responden66 Responden67 Responden68 Responden69 Responden70 Responden71 Responden72 Responden73 Responden74 Responden75 Responden76 Responden77 Responden78 Responden79 Responden80 Responden81 Responden82 Responden83 Responden84 Responden85 Responden86 Responden87 Responden88 Responden89 Responden90 Responden91 Responden92 Responden93
-0.27784 -0.14686 1.01019 -0.04437 0.803 0.60247 0.42289 0.90537 -1.75738 0.85007 0.71512 -1.01776 0.05845 -1.77324 -2.91842 -0.00359 0.37168 0.52762 -0.065 -3.68516 -0.79728 -0.15026 1.03227 -1.83934 0.14321 0.44435 0.7902 0.76911 -1.6879 1.33938 0.05437 -0.02756 0.7994 -2.62131 -1.06114 -1.13114 0.35599 -0.71968 -0.65415 0.85978 0.72608 0.29338 1.15465 1.12287 -0.48493 -0.30443 0.91282 0.58305
-0.78936 -2.33395 0.85396 -0.5023 0.91967 -0.55206 -1.30889 -0.62323 1.23637 0.62264 0.65917 1.06222 0.73533 0.10654 -2.61358 0.97218 -1.54968 -1.14335 0.65869 1.34267 1.09975 0.46805 0.37465 0.85292 1.15902 0.58564 -0.03289 0.01731 0.01932 0.46755 0.37432 -0.49714 -1.21975 -2.71059 -0.05564 0.02449 -0.5552 -2.07283 -0.21156 -0.14067 0.96565 0.85413 -1.64708 -0.98811 -0.65902 1.14347 0.48724 0.91417
-0.13228 -0.68913 1.14427 0.01755 0.45696 0.66959 1.62214 -1.35008 -0.13646 0.23541 -1.0747 -0.84905 -1.12036 -1.51098 -1.07555 -1.80895 -1.27105 0.38054 0.75789 0.77359 0.10758 1.33016 -1.08247 -1.24524 -1.74268 0.33674 0.35004 0.70177 0.36305 -0.76538 0.10003 0.79062 1.78758 -0.38645 1.02571 -0.1036 0.03233 -0.62186 0.52023 0.04909 1.50994 -0.5462 1.36925 1.23753 -0.14392 -0.22199 -1.58676 -0.0684
-0.90827 1.12869 -0.10568 -0.94322 0.50854 -1.16303 0.78043 0.80767 0.85244 0.01079 -0.65243 1.33921 -0.49212 0.38926 0.33163 1.16425 -2.05836 0.28123 -1.42089 -2.3731 0.21207 0.27552 0.9198 -0.91774 -0.06334 -0.954 0.19216 -1.49008 -0.2425 -1.28828 -0.1158 0.92588 -0.63835 -0.3851 -0.31632 -0.39653 1.41392 1.20216 -0.38939 1.15761 0.44947 -0.08212 0.58289 0.24798 -1.12742 0.07385 -1.06097 0.46029
0.71979 -0.78726 -1.06756 -0.22385 1.22189 1.07274 1.44537 1.90192 -1.05439 0.45624 -0.51799 0.66773 -0.24276 0.50776 0.21575 -0.40651 -0.40847 0.9469 -1.0868 2.05328 -0.6907 0.81336 1.01589 -0.58666 -0.4567 0.01324 -0.51226 -1.86019 -0.07205 -1.37074 0.44474 -3.14843 0.14328 -1.34955 1.20414 0.05256 -1.69375 -0.06581 -0.43126 -0.09419 0.8415 -0.97713 0.69673 -1.47982 -1.42984 0.31354 0.45111 0.89521
Responden94 Responden95 Responden96 Responden97 Responden98 Responden99 Responden100 Responden101 Responden102 Responden103 Responden104 Responden105 Responden106 Responden107 Responden108 Responden109 Responden110
-0.67582 1.01073 -1.06782 -0.4452 0.73968 -0.78808 1.14508 0.22927 -0.53756 0.41721 0.34493 1.09723 0.18321 -1.32086 0.62712 0.72608 0.28019
-1.00098 -1.53121 1.45295 0.049 1.35816 0.45042 -0.03857 -0.17738 0.30392 -1.08848 0.6502 -0.77839 -0.34006 -1.99858 0.74318 0.96565 -0.46909
0.33804 0.43957 -0.06174 0.89853 -1.72593 1.33442 -0.02989 0.68439 0.31669 -0.90229 0.16516 1.5019 -0.56016 0.44783 1.28047 1.50994 -0.12862
0.19746 0.7947 1.66262 0.92824 0.75474 -0.6111 -1.377 0.03689 0.03186 0.71803 -0.30338 0.43981 0.65149 0.19124 0.86722 0.44947 0.24432
-0.45663 -1.99448 -0.81156 0.45973 -1.08058 0.13847 0.34375 0.18136 -0.95062 1.66198 1.14457 -0.02348 1.15596 1.12239 1.24362 0.8415 -0.72212
Lampiran 9. Ordinal Logistic Regression Link Function: Logit Response Information Variable Value Count kepuasan 1 17 2 66 3 27 Total 110 Logistic Regression Table Predictor Const(1) Const(2) faktor1 faktor2 faktor3 faktor4 faktor5 gender status usia1 usia2 usia3 usia4 asal1 asal2 asal3 asal4 asal5 asal6 pendidikan1 pendidikan2 pendidikan3 pendidikan4 pendapatan1 pendapatan2 pendapatan3 pendapatan4 pendapatan5
Coef -1.35210 2.04619 -0.0474933 0.0002993 0.461475 0.568600 0.409264 0.196489 -0.220282 -0.247259 -0.0322141 -23.0398 1.11551 -0.495084 -0.197011 3.17266 0.557181 -0.726413 23.8475 -0.363355 -0.751440 -0.589517 -1.72639 -0.749074 0.109483 0.137214 1.26700 -0.0772794
SE Coef 1.20550 1.21781 0.229627 0.232689 0.227696 0.236392 0.213990 0.489668 0.617987 0.541770 0.857444 22749.3 2.52576 0.511240 0.910051 1.70686 1.60802 0.982228 22749.3 0.793809 0.928822 0.955779 1.42310 1.28632 1.05342 1.19023 1.40977 1.56385
Z -1.12 1.68 -0.21 0.00 2.03 2.41 1.91 0.40 -0.36 -0.46 -0.04 -0.00 0.44 -0.97 -0.22 1.86 0.35 -0.74 0.00 -0.46 -0.81 -0.62 -1.21 -0.58 0.10 0.12 0.90 -0.05
P 0.262 0.093 0.836 0.999 0.043 0.016 0.056 0.688 0.722 0.648 0.970 0.999 0.659 0.333 0.829 0.063 0.729 0.460 0.999 0.647 0.419 0.537 0.225 0.560 0.917 0.908 0.369 0.961
Odds Ratio
0.95 1.00 1.59 1.77 1.51 1.22 0.80 0.78 0.97 0.00 3.05 0.61 0.82 23.87 1.75 0.48 2.27415E+10 0.70 0.47 0.55 0.18 0.47 1.12 1.15 3.55 0.93
90% CI Lower Upper
0.61 0.63 1.02 1.11 0.99 0.47 0.24 0.27 0.18 0.00 0.02 0.22 0.14 0.84 0.07 0.07 0.00 0.15 0.08 0.09 0.01 0.04 0.14 0.11 0.22 0.04
1.50 1.58 2.48 2.81 2.29 3.18 2.69 2.26 5.20 * 430.95 1.66 4.89 677.29 40.81 3.32 * 3.30 2.91 3.61 2.89 5.88 8.80 11.82 56.27 19.84
Log-Likelihood = -89.966 Test that all slopes are zero: G = 26.834, DF = 26, P-Value = 0.418 Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square Pearson 193.906 Deviance 179.933
DF 192 192
P 0.448 0.724
Measures of Association: (Between the Response Variable and Predicted Probabilities) Pairs Number Percent Summary Measures Concordant 2498 74.3 Somers' D Discordant 844 25.1 Goodman-Kruskal Gamma Ties 21 0.6 Kendall's Tau-a Total 3363 100.0
0.49 0.49 0.28
Ordinal Logistic Regression: kepuasan versus faktor3, faktor4, faktor5, asal3 Link Function: Logit Response Information Variable Value Count kepuasan 1 17 2 66 3 27 Total 110 Logistic Regression Table Predictor Const(1) Const(2) faktor3 faktor4 faktor5 asal3
Coef -1.95413 1.22542 0.442502 0.515128 0.381809 3.00249
SE Coef 0.290141 0.240170 0.200850 0.210279 0.198727 1.49641
Z -6.74 5.10 2.20 2.45 1.92 2.01
P 0.000 0.000 0.028 0.014 0.055 0.045
Odds Ratio
1.56 1.67 1.46 20.14
90% CI Lower Upper
1.05 1.11 0.99 1.07
2.31 2.53 2.16 378.21
Log-Likelihood = -94.991 Test that all slopes are zero: G = 16.785, DF = 4, P-Value = 0.002 Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square Pearson 206.793 Deviance 189.982
DF 210 210
P 0.550 0.836
Measures of Association: (Between the Response Variable and Predicted Probabilities) Pairs Number Percent Summary Measures Concordant 2263 67.3 Somers' D Discordant 1077 32.0 Goodman-Kruskal Gamma Ties 23 0.7 Kendall's Tau-a Total 3363 100.0
0.35 0.36 0.20
Lampiran 10. Pembentukan Variabel Boneka (Dummy Variabel) 1). Variabel boneka untuk usia Usia 1 0 1 0 0 0
15 - 24 25 – 34 35 – 44 45 – 54 55 - 64
Usia2 0 0 1 0 0
Usia3 0 0 0 1 0
Usia4 0 0 0 0 1
2). Variabel boneka untuk asal kedatangan Jakarta Bogor Tangerang Depok Bekasi Luar Jabodetabek Mancanegara
Asal1 0 1 0 0 0 0 0
Asal2 0 0 1 0 0 0 0
Asal3 0 0 0 1 0 0 0
Asal4 0 0 0 0 1 0 0
Asal5 0 0 0 0 0 1 0
Asal6 0 0 0 0 0 0 1
3). Variabel boneka untuk tingkat pendidikan
SD/SLTP SMU/SMK Diploma S1 S2 S3
Pnddkan1 0 1 0 0 0 0
Pnddkan2 0 0 1 0 0 0
Pnddkan3 0 0 0 1 0 0
Pnddkan4 0 0 0 0 1 0
Pnddkan5 0 0 0 0 0 1
4). Variabel boneka untuk jenis pekerjaan Mahasiswa/Pelajar Pegawai Swasta Wiraswasta Pegawai Negeri Pedagang
Pekerjaan1 0 1 0 0 0
Pekerjaan2 0 0 1 0 0
Pekerjaan3 0 0 0 1 0
Pekerjaan4 0 0 0 0 1
5). Variabel boneka untuk pendapatan Dalam 000 > 200 200 – 500 500 – 2.350 2.350 – 3.500 3.500 – 5000 > 5000
Pndptn1 0 1 0 0 0 0
Pndptn2 0 0 0 0 0 0
Pndptn3 0 0 1 0 0 0
Pndptn4 0 0 0 1 0 0
Pendpn5 0 0 0 0 1 0
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Kepada Pengunjung KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP WANA WISATA CURUG NANGKA KPH BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN No. Responden : Hari/Tanggal Lokasi
: :
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya bernama Nurdianti Rahayu, mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB sedang melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan dan tercapainya hasil yang diinginkan. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
BAGIAN I Nama Jenis Kelamin Usia Status Asal (Bogor, Jakarta, dll) Pendidikan Terakhir
: : : : : :
Pekerjaan
:
Laki-laki/Perempuan Menikah/Belum Menikah a) b) c) f) a) b) c) d)
SD/SLTP c) Diploma SMU/SMK d) S1 Diploma e) S2 S3 Mahasiswa e) Pegawai Negeri Pelajar f) Pedagang Pegawai Swasta g) Petani Wiraswasta Lain-lain:.............
Rata-rata pendapatan keluarga/RT anda per bulan: a. Kurang dari Rp. 200.000 e. Rp. 2.350.000 – Rp. 3.500.000 b. Rp. 200.000 - Rp. 500.000 f. Rp. 3.500.000 – Rp. 5.000.000 c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 g. Diatas Rp.5000.000 d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.350.000 Petunjuk Umum : Isilah/berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih. I. Pengenalan Kebutuhan 1. Tujuan utama Anda berkunjung ke lokasi WWCN adalah: a. Menikmati keindahan alam e. Menginap b. Menikmati flora dan fauna f. Olahraga c. Mengisi waktu luang g. Lainnya...................................... d. Rekreasi
2. Manfaat utama apa yang Anda cari dari kegiatan yang anda pilih: a. Kesehatan b. Hiburan e.Lainnya: ................ c. Status Sosial d. Pengetahuan II. Pencarian Informasi 1. Dari mana Anda tahu tentang WWCN? a. Media elektronik (televisi dan radio) d. Papan reklame b. Media massa (koran, majalah, bulletin, dsb) e. Guru atau dosen c. Cerita dari orang (keluarga atau teman) 2. Jika Anda mendengar/melihat promosi mengenai WWCN, maka yang menjadi fokus perhatian Anda adalah: a. Pemandangan yang lepas dan indah e. Fasilitasnya b. Suasananya yang segar dan santai f. Aksesabilitasnya c. Flora dan fauna g. Biayanya yang murah d. Nilai pengetahuan dan penelitian h. Lain-lain:……………… III. Evaluasi Alternatif 1. Pertimbangan utama apa yang Anda gunakan dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi? a. Lokasi yang mudah didapat c. Harga e. Keindahan Alam b. Kenyamanan d. Pelayanan f. Lainnya................................... 2. Ketika Anda dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata, apakah WWCN akan menjadi prioritas pilihan Anda? a. Ya b. Tidak IV. Keputusan Pembelian 1. Hal-hal apakah yang membuat Anda pertama kali memutuskan untuk mencoba berkunjung ke WWCN? a. Lokasi yang mudah dicapai d. Objek wisata yang terkenal b. Dekat dengan tempat tinggal e. Nyaman c. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya: ............. 2. Cara memutuskan untuk mengunjungi WWCN: a. terencana (sudah direncanakan dari rumah) b. mendadak (niat berkunjung terjadi ketika di jalan/melewati daerah WWCN) 3. Siapakah yang mempengaruhi Anda berkunjung ke WW Curug Nangka? a. Diri sendiri c. Keluarga e. Media Iklan b. Teman d. Lainnya:……… 4. Apakah kondisi lancar tidaknya arus lalu lintas mempengaruhi keinginan Anda untuk berkunjung ke WWCN? a. Ya b. Tidak 5. Untuk mencapai lokasi WW Curug Nangka, kendaraan apa yang Anda gunakan? a. Bus c. Mobil pribadi e. Angkutan kota b. Sepeda motor d. Kendaraan sewaan f. Lainnya :.............. 6. Bersama siapakah biasanya Anda berkunjunga ke WWCN? a. Keluarga c. Teman-teman e. Pasangan b . Sendiri d. Lainnya:............................................... 7. Berapa kali Anda berkunjung ke kawasan ini? a. pertama kali c. 3 kali e. Lebih dari 4 kali b. 2 kali d. 4 kali 8. Berapa besar pengeluaran yang anda keluarkan selama berkunjung ke WWCN? a. ≤ 25 ribu c. 50 ribu-100 ribu e. 150 ribu-200 ribu b. 25 ribu-50 ribu d. 100 ribu-150 ribu f. ≥ 200 ribu 9. Objek apa saja yang anda kunjungi/ikuti selama berada di WWCN? a. Curug b. Bumi Perkemahan
10. Kegiatan wisata apa saja yang Anda lakukan selama berkunjung ke WWCN? a. Berkemah d. Outbond b. Fotografi e. Bermain air dan berenang c. Piknik atau rekreasi f. Hiking V. Evaluasi Pasca Pembelian 1. Apakah anda benar-benar menyukai objek wisata di WWCN? a. Sangat suka b. Sukac. Biasa saja d. Tidak suka e. Sangat tidak suka 2. Apakah Anda merasa puas setelah berkunjung ke WWCN? a. Sangat puas b. Puas c. Biasa d. Tidak puas e. Sangat tidak puas 3. Setelah berkunjung ke WWCN, apakah anda akan berkunjung lagi? a. Ya b. Tidak 4. Setelah anda berkunjung ke WWCN, apakah anda menyarankan untuk berkunjung dan mempromosikan WWCN kepada orang lain? a. Ya b. Tidak 5. Apakah anda pernah mengunjungi tempat wisata lain selain WWCN? a. Ya b. Tidak Jika jawaban anda ”Ya”, silahkan lanjutkan ke pertanyaan no. 6 dan jika tidak silahkan lanjutkan pada pertanyaan no. 11 6. Tempat wisata yang pernah Anda kunjungi: Ya Tidak Biaya Masuk/org a. WW Curug Cilember (Cisarua) ................. b. WW Curug Buper Sukamantri (Tmn Sari) ................. c. WW Curug Gn. Bunder (Pamijahan) ................. d. WW Penangkaran Rusa (Cariu) ................. e. WW Curug Luhur (Ciampea) ................. f. Taman Wisata Alam Gunung Pancar ................. (Bukit Sentul) 7. Dari pilihan objek wisata di atas, lokasi manakah yang menjadi prioritas untuk anda kunjungi? (Jawaban boleh lebih dari satu dan mohon diurutkan) ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 7. Apakah alasan anda memilih objek wisata yang menjadi prioritas pertama Anda? a. Lokasi yang mudah didapat b. Harga c. Keindahan Alam d. Kenyamanan e. Pelayanan Lainnya................................................................................................................ 9. Berapa lama waktu yang anda tempuh untuk menuju lokasi wisata tersebut?..........jam. Biaya transportasi Pulang Pergi (PP)/orang sebesar Rp..................... 10. Menurut pendapat anda, apa keunggulan objek wisata tersebut dibandingkan dengan objek WWCN? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Lokasi yang mudah didapat b. Harga c. Keindahan Alam d. Kenyamanan e. Pelayanan Lainnya................................................................................................................ 11. Jika harga tiket untuk memasuki WWCN mengalami kenaikan, maka Anda: a. Akan tetap mengunjungi WWCN b. Tidak akan mengunjungi kembali WWCN
12. Jika pada pertanyaan no 11 di atas Anda menjawab dengan jawaban pada butir a, maka berapakah kisaran harga tiket yang wajar menurut Anda? a. Rp. 3000 – Rp. 3500 c. Rp. 4000 – Rp. 4500 b. Rp. 3500 – Rp. 4000 d. Rp. 5000 – Rp. 5500
BAGIAN II Petunjuk: Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Anda. 5 = Sangat Penting 4 = Penting 3 = Cukup Penting No
2 = Tidak Penting 1 = Sangat Tidak Penting
Atribut Wisata Alam 5
1. 2. 3. 4.. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Keindahan Alam Keunikan Sumber Daya Alam Banyaknya jenis sumber daya alam (flora, fauna, dll) Jenis kegiatan wisata alam Kebersihan lokasi Kondisi dan jarak jalan dari pusat kota (Bogor) Waktu tempuh dari pusat kota (Bogor) ke lokasi wisata Frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata Pengelolaan kawasan wisata Kemampuan berbahasa pengelola Pelayanan kepada pengunjung Pengaruh musim (kemarau/hujan) terhadap keinginan berkunjung Sarana dan prasarana (Rumah Makan, Jalan, Areal Parkir, angkutan umum, jembatan, dll) Keamanan lokasi objek wisata Jarak lokasi sumber air bersih terhadap objek Kelayakan air untuk dikonsumsi Ketersediaan air Kenyamanan lokasi Tarif/harga tiket masuk Sarana penyampaian informasi Promosi Terima Kasih
Tingkat Kepentingan 4 3 2
1
Lampiran 1. Struktur Organisasi Wana Wisata Curug Nangka STRUKTUR ORGANISASI WANA WISATA CURUG ANGKA KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN
KPH BOGOR
BKPH BOGOR
RPH SUKAMANTRI
PIHAK IPB
MANDOR WISATA WANA WISATA CURUG ANGKA BOGOR
EKOWISATA CURUG NANGKA
KOORDINATOR LAPANG
MANDOR WISATA
PENJAGA TIKET
LAPANGAN
PENJAGA TIKET
LAPANGAN
Lampiran 4. Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Componen % of Cumulative % of Cumulative t Total Variance % Total Variance % 1 4.765 22.688 22.688 4.765 22.688 22.688 2 1.872 8.913 31.602 1.872 8.913 31.602 3 1.776 8.459 40.061 1.776 8.459 40.061 4 1.623 7.729 47.790 1.623 7.729 47.790 5 1.462 6.963 54.753 1.462 6.963 54.753 6 1.193 5.682 60.435 7 1.046 4.982 65.417 8 .885 4.214 69.631 9 .826 3.936 73.567 10 .720 3.428 76.994 11 .646 3.075 80.069 12 .606 2.887 82.956 13 .562 2.675 85.630 14 .542 2.581 88.211 15 .507 2.415 90.626 16 .467 2.222 92.848 17 .381 1.814 94.663 18 .360 1.715 96.378 19 .339 1.614 97.991 20 .242 1.151 99.142 21 .180 .858 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Total Variance % 2.867 13.650 13.650 2.313 11.012 24.662 2.240 10.667 35.329 2.209 10.521 45.851 1.870 8.902 54.753
Lampiran 5. Communalities Initial Extraction KEINDHAN 1.000 .476 KEUNIKAN 1.000 .640 SDA 1.000 .601 KEGIATAN 1.000 .598 BERSIH 1.000 .546 JALAN 1.000 .825 WAKTU 1.000 .807 KNDARAAN 1.000 .390 KELOLA 1.000 .488 BAHASA 1.000 .249 PLAYANAN 1.000 .673 MUSIM 1.000 .602 SARANA 1.000 .641 AMAN 1.000 .565 SUMBER 1.000 .431 LAYAKAIR 1.000 .674 SEDIAAIR 1.000 .576 NYAMAN 1.000 .557 TIKET 1.000 .215 INFORMSI 1.000 .391 PROMOSI 1.000 .553 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lampiran 6. Component Matrix
1 KEINDHAN .161 KEUNIKAN .457 SDA .316 KEGIATAN .441 BERSIH .518 JALAN .422 WAKTU .468 KNDARAAN .497 KELOLA .503 BAHASA .193 PLAYANAN .451 MUSIM .516 SARANA .615 AMAN .582 SUMBER .527 LAYAKAIR .552 SEDIAAIR .503 NYAMAN .690 TIKET .354 INFORMSI .458 PROMOSI .445 a 5 components extracted.
2 -.133 .185 .385 .000 .083 .589 .566 .107 .336 .229 .207 -.070 -.038 -.415 -.251 -.521 -.485 -.146 .021 -.008 -.085
Component 3 .170 .142 .451 .486 .394 -.480 -.493 -.333 -.013 .359 .365 -.224 -.099 -.135 -.118 -.135 -.140 .089 -.047 .372 -.081
4 .635 .285 .288 .230 -.330 -.144 .069 -.143 -.099 -.147 -.285 .436 .342 -.150 -.223 -.070 -.076 -.205 -.213 -.203 .466
5 .035 .544 .258 .338 -.078 .221 .143 .028 -.335 -.091 -.460 -.300 -.366 -.113 .164 .272 .250 -.099 .202 .027 -.353
Lampiran 7. Rotated Component Matrix (a)
1 KEINDHAN -.027 KEUNIKAN .209 SDA -.148 KEGIATAN .213 BERSIH .265 JALAN .068 WAKTU .025 KNDARAAN .341 KELOLA .017 BAHASA -.079 PLAYANAN .021 MUSIM .176 SARANA .201 AMAN .657 SUMBER .619 LAYAKAIR .799 SEDIAAIR .742 NYAMAN .528 TIKET .334 INFORMSI .286 PROMOSI .092 a Rotation converged in 6 iterations.
Component 2 3 -.168 -.209 -.010 .274 .280 .117 .241 -.090 .670 .049 .052 .901 -.006 .867 .115 .484 .497 .376 .466 .016 .794 .047 .008 .168 .205 .153 .182 .025 .133 .165 -.056 .003 -.059 .008 .456 .122 .153 .244 .504 -.019 .063 .032
4 .465 .050 .076 .084 -.019 -.017 .195 .154 .311 -.045 .185 .735 .730 .290 .041 .127 .110 .227 -.092 -.006 .731
5 .432 .720 .694 .693 .153 .072 .129 -.051 -.052 .152 -.074 .046 .056 -.126 .038 .125 .099 .052 .107 .234 .074
Lampiran 8. Score Factor
Responden1 Responden2 Responden3 Responden4 Responden5 Responden6 Responden7 Responden8 Responden9 Responden10 Responden11 Responden12 Responden13 Responden14 Responden15 Responden16 Responden17 Responden18 Responden19 Responden20 Responden21 Responden22 Responden23 Responden24 Responden25 Responden26 Responden27 Responden28 Responden29 Responden30 Responden31 Responden32 Responden33 Responden34 Responden35 Responden36 Responden37 Responden38 Responden39 Responden40 Responden41 Responden42 Responden43 Responden44 Responden45
Faktor1 Faktor2 Faktor3 Faktor4 Faktor5 -1.2064 0.86015 0.18614 -0.58384 0.26204 0.57907 -0.44147 0.26371 0.97783 -0.17087 0.77222 0.80743 1.39553 0.01658 1.28449 -1.4631 0.60731 0.64365 -0.7235 -1.5674 0.41227 -1.2567 0.28787 1.03545 -0.12213 0.30351 0.14285 -1.81371 0.5105 0.16166 0.65767 0.12162 -0.43857 -1.07205 -0.08367 1.32435 -0.44164 -1.19068 0.839 -1.11705 -0.77828 0.39837 -1.888 0.70247 0.55226 1.02593 -0.18628 1.3124 0.10144 -0.89794 -0.24695 -0.44796 0.08479 1.65084 -0.12878 0.30422 -1.70245 0.51271 -1.34215 -1.34159 1.89066 -2.09347 -3.21121 -3.08632 1.49195 0.43625 0.27988 0.35603 0.40053 0.50658 0.81183 1.19612 -0.06535 -3.06327 -0.68733 -0.84125 -1.29542 0.57795 -0.67083 -0.47024 -0.5223 -1.12886 -0.73661 0.45567 0.65141 -0.93795 -0.32934 0.5028 -1.16052 -0.4443 0.43223 0.14668 1.33289 -0.29844 0.24006 1.12104 -1.56457 -0.56826 -0.46991 -0.03201 0.00673 1.23912 -0.88277 0.56069 0.85721 0.9464 0.53997 0.29062 0.13907 -2.9509 -1.1415 0.83067 -0.68837 1.88181 -1.51063 -0.41695 1.72379 -0.68501 -0.12664 -0.4737 0.43861 1.09932 -1.78983 -0.44106 0.88878 -0.05865 0.35759 -0.62208 0.20572 0.97407 -1.30589 1.12598 1.56685 0.4548 -0.3288 0.82184 0.12895 -0.11279 1.38856 -0.44393 0.71809 0.1763 0.49086 0.54412 1.71959 0.81058 0.66611 1.60547 -0.52459 0.42994 -0.96924 0.82409 1.2398 -0.05598 1.53341 1.1453 0.8439 -1.60022 -1.10911 -0.50693 0.62839 -0.16097 0.42178 0.35953 0.12218 -0.32611 1.46841 -1.77216 0.41754 -0.78968 -0.8983 1.20097 0.44284 -0.74242 -0.98075 1.35114 1.17363 0.37689 -2.79392 0.34137 0.62712 0.74318 1.28047 0.86722 1.24362 0.95184 0.1512 1.06332 0.55673 -0.33135 -0.92678 0.74393 -0.19918 1.42452 0.01 -0.3927 -0.75187 -0.34678 1.12381 0.60566 0.53111 -1.45566 -1.01902 -0.07838 1.49549 -1.98336 -1.20495 1.2876 -2.10803 -0.18494 0.44455 0.04696 -0.32925 1.60392 -0.18158 -1.59945 0.03707 -0.15922 -0.40771 1.25793 0.07782 -0.54095 -1.04822 0.84099 0.7829
Responden46 Responden47 Responden48 Responden49 Responden50 Responden51 Responden52 Responden53 Responden54 Responden55 Responden56 Responden57 Responden58 Responden59 Responden60 Responden61 Responden62 Responden63 Responden64 Responden65 Responden66 Responden67 Responden68 Responden69 Responden70 Responden71 Responden72 Responden73 Responden74 Responden75 Responden76 Responden77 Responden78 Responden79 Responden80 Responden81 Responden82 Responden83 Responden84 Responden85 Responden86 Responden87 Responden88 Responden89 Responden90 Responden91 Responden92 Responden93
-0.27784 -0.14686 1.01019 -0.04437 0.803 0.60247 0.42289 0.90537 -1.75738 0.85007 0.71512 -1.01776 0.05845 -1.77324 -2.91842 -0.00359 0.37168 0.52762 -0.065 -3.68516 -0.79728 -0.15026 1.03227 -1.83934 0.14321 0.44435 0.7902 0.76911 -1.6879 1.33938 0.05437 -0.02756 0.7994 -2.62131 -1.06114 -1.13114 0.35599 -0.71968 -0.65415 0.85978 0.72608 0.29338 1.15465 1.12287 -0.48493 -0.30443 0.91282 0.58305
-0.78936 -2.33395 0.85396 -0.5023 0.91967 -0.55206 -1.30889 -0.62323 1.23637 0.62264 0.65917 1.06222 0.73533 0.10654 -2.61358 0.97218 -1.54968 -1.14335 0.65869 1.34267 1.09975 0.46805 0.37465 0.85292 1.15902 0.58564 -0.03289 0.01731 0.01932 0.46755 0.37432 -0.49714 -1.21975 -2.71059 -0.05564 0.02449 -0.5552 -2.07283 -0.21156 -0.14067 0.96565 0.85413 -1.64708 -0.98811 -0.65902 1.14347 0.48724 0.91417
-0.13228 -0.68913 1.14427 0.01755 0.45696 0.66959 1.62214 -1.35008 -0.13646 0.23541 -1.0747 -0.84905 -1.12036 -1.51098 -1.07555 -1.80895 -1.27105 0.38054 0.75789 0.77359 0.10758 1.33016 -1.08247 -1.24524 -1.74268 0.33674 0.35004 0.70177 0.36305 -0.76538 0.10003 0.79062 1.78758 -0.38645 1.02571 -0.1036 0.03233 -0.62186 0.52023 0.04909 1.50994 -0.5462 1.36925 1.23753 -0.14392 -0.22199 -1.58676 -0.0684
-0.90827 1.12869 -0.10568 -0.94322 0.50854 -1.16303 0.78043 0.80767 0.85244 0.01079 -0.65243 1.33921 -0.49212 0.38926 0.33163 1.16425 -2.05836 0.28123 -1.42089 -2.3731 0.21207 0.27552 0.9198 -0.91774 -0.06334 -0.954 0.19216 -1.49008 -0.2425 -1.28828 -0.1158 0.92588 -0.63835 -0.3851 -0.31632 -0.39653 1.41392 1.20216 -0.38939 1.15761 0.44947 -0.08212 0.58289 0.24798 -1.12742 0.07385 -1.06097 0.46029
0.71979 -0.78726 -1.06756 -0.22385 1.22189 1.07274 1.44537 1.90192 -1.05439 0.45624 -0.51799 0.66773 -0.24276 0.50776 0.21575 -0.40651 -0.40847 0.9469 -1.0868 2.05328 -0.6907 0.81336 1.01589 -0.58666 -0.4567 0.01324 -0.51226 -1.86019 -0.07205 -1.37074 0.44474 -3.14843 0.14328 -1.34955 1.20414 0.05256 -1.69375 -0.06581 -0.43126 -0.09419 0.8415 -0.97713 0.69673 -1.47982 -1.42984 0.31354 0.45111 0.89521
Responden94 Responden95 Responden96 Responden97 Responden98 Responden99 Responden100 Responden101 Responden102 Responden103 Responden104 Responden105 Responden106 Responden107 Responden108 Responden109 Responden110
-0.67582 1.01073 -1.06782 -0.4452 0.73968 -0.78808 1.14508 0.22927 -0.53756 0.41721 0.34493 1.09723 0.18321 -1.32086 0.62712 0.72608 0.28019
-1.00098 -1.53121 1.45295 0.049 1.35816 0.45042 -0.03857 -0.17738 0.30392 -1.08848 0.6502 -0.77839 -0.34006 -1.99858 0.74318 0.96565 -0.46909
0.33804 0.43957 -0.06174 0.89853 -1.72593 1.33442 -0.02989 0.68439 0.31669 -0.90229 0.16516 1.5019 -0.56016 0.44783 1.28047 1.50994 -0.12862
0.19746 0.7947 1.66262 0.92824 0.75474 -0.6111 -1.377 0.03689 0.03186 0.71803 -0.30338 0.43981 0.65149 0.19124 0.86722 0.44947 0.24432
-0.45663 -1.99448 -0.81156 0.45973 -1.08058 0.13847 0.34375 0.18136 -0.95062 1.66198 1.14457 -0.02348 1.15596 1.12239 1.24362 0.8415 -0.72212
Lampiran 9. Ordinal Logistic Regression Link Function: Logit Response Information Variable Value Count kepuasan 1 17 2 66 3 27 Total 110 Logistic Regression Table Predictor Const(1) Const(2) faktor1 faktor2 faktor3 faktor4 faktor5 gender status usia1 usia2 usia3 usia4 asal1 asal2 asal3 asal4 asal5 asal6 pendidikan1 pendidikan2 pendidikan3 pendidikan4 pendapatan1 pendapatan2 pendapatan3 pendapatan4 pendapatan5
Coef -1.35210 2.04619 -0.0474933 0.0002993 0.461475 0.568600 0.409264 0.196489 -0.220282 -0.247259 -0.0322141 -23.0398 1.11551 -0.495084 -0.197011 3.17266 0.557181 -0.726413 23.8475 -0.363355 -0.751440 -0.589517 -1.72639 -0.749074 0.109483 0.137214 1.26700 -0.0772794
SE Coef 1.20550 1.21781 0.229627 0.232689 0.227696 0.236392 0.213990 0.489668 0.617987 0.541770 0.857444 22749.3 2.52576 0.511240 0.910051 1.70686 1.60802 0.982228 22749.3 0.793809 0.928822 0.955779 1.42310 1.28632 1.05342 1.19023 1.40977 1.56385
Z -1.12 1.68 -0.21 0.00 2.03 2.41 1.91 0.40 -0.36 -0.46 -0.04 -0.00 0.44 -0.97 -0.22 1.86 0.35 -0.74 0.00 -0.46 -0.81 -0.62 -1.21 -0.58 0.10 0.12 0.90 -0.05
P 0.262 0.093 0.836 0.999 0.043 0.016 0.056 0.688 0.722 0.648 0.970 0.999 0.659 0.333 0.829 0.063 0.729 0.460 0.999 0.647 0.419 0.537 0.225 0.560 0.917 0.908 0.369 0.961
Odds Ratio
0.95 1.00 1.59 1.77 1.51 1.22 0.80 0.78 0.97 0.00 3.05 0.61 0.82 23.87 1.75 0.48 2.27415E+10 0.70 0.47 0.55 0.18 0.47 1.12 1.15 3.55 0.93
90% CI Lower Upper
0.61 0.63 1.02 1.11 0.99 0.47 0.24 0.27 0.18 0.00 0.02 0.22 0.14 0.84 0.07 0.07 0.00 0.15 0.08 0.09 0.01 0.04 0.14 0.11 0.22 0.04
1.50 1.58 2.48 2.81 2.29 3.18 2.69 2.26 5.20 * 430.95 1.66 4.89 677.29 40.81 3.32 * 3.30 2.91 3.61 2.89 5.88 8.80 11.82 56.27 19.84
Log-Likelihood = -89.966 Test that all slopes are zero: G = 26.834, DF = 26, P-Value = 0.418 Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square Pearson 193.906 Deviance 179.933
DF 192 192
P 0.448 0.724
Measures of Association: (Between the Response Variable and Predicted Probabilities) Pairs Number Percent Summary Measures Concordant 2498 74.3 Somers' D Discordant 844 25.1 Goodman-Kruskal Gamma Ties 21 0.6 Kendall's Tau-a Total 3363 100.0
0.49 0.49 0.28
Ordinal Logistic Regression: kepuasan versus faktor3, faktor4, faktor5, asal3 Link Function: Logit Response Information Variable Value Count kepuasan 1 17 2 66 3 27 Total 110 Logistic Regression Table Predictor Const(1) Const(2) faktor3 faktor4 faktor5 asal3
Coef -1.95413 1.22542 0.442502 0.515128 0.381809 3.00249
SE Coef 0.290141 0.240170 0.200850 0.210279 0.198727 1.49641
Z -6.74 5.10 2.20 2.45 1.92 2.01
P 0.000 0.000 0.028 0.014 0.055 0.045
Odds Ratio
1.56 1.67 1.46 20.14
90% CI Lower Upper
1.05 1.11 0.99 1.07
2.31 2.53 2.16 378.21
Log-Likelihood = -94.991 Test that all slopes are zero: G = 16.785, DF = 4, P-Value = 0.002 Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square Pearson 206.793 Deviance 189.982
DF 210 210
P 0.550 0.836
Measures of Association: (Between the Response Variable and Predicted Probabilities) Pairs Number Percent Summary Measures Concordant 2263 67.3 Somers' D Discordant 1077 32.0 Goodman-Kruskal Gamma Ties 23 0.7 Kendall's Tau-a Total 3363 100.0
0.35 0.36 0.20
Lampiran 10. Pembentukan Variabel Boneka (Dummy Variabel) 1). Variabel boneka untuk usia Usia 1 0 1 0 0 0
15 - 24 25 – 34 35 – 44 45 – 54 55 - 64
Usia2 0 0 1 0 0
Usia3 0 0 0 1 0
Usia4 0 0 0 0 1
2). Variabel boneka untuk asal kedatangan Jakarta Bogor Tangerang Depok Bekasi Luar Jabodetabek Mancanegara
Asal1 0 1 0 0 0 0 0
Asal2 0 0 1 0 0 0 0
Asal3 0 0 0 1 0 0 0
Asal4 0 0 0 0 1 0 0
Asal5 0 0 0 0 0 1 0
Asal6 0 0 0 0 0 0 1
3). Variabel boneka untuk tingkat pendidikan
SD/SLTP SMU/SMK Diploma S1 S2 S3
Pnddkan1 0 1 0 0 0 0
Pnddkan2 0 0 1 0 0 0
Pnddkan3 0 0 0 1 0 0
Pnddkan4 0 0 0 0 1 0
Pnddkan5 0 0 0 0 0 1
4). Variabel boneka untuk jenis pekerjaan Mahasiswa/Pelajar Pegawai Swasta Wiraswasta Pegawai Negeri Pedagang
Pekerjaan1 0 1 0 0 0
Pekerjaan2 0 0 1 0 0
Pekerjaan3 0 0 0 1 0
Pekerjaan4 0 0 0 0 1
5). Variabel boneka untuk pendapatan Dalam 000 > 200 200 – 500 500 – 2.350 2.350 – 3.500 3.500 – 5000 > 5000
Pndptn1 0 1 0 0 0 0
Pndptn2 0 0 0 0 0 0
Pndptn3 0 0 1 0 0 0
Pndptn4 0 0 0 1 0 0
Pendpn5 0 0 0 0 1 0
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Kepada Pengunjung KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP WANA WISATA CURUG NANGKA KPH BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN No. Responden : Hari/Tanggal Lokasi
: :
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya bernama Nurdianti Rahayu, mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB sedang melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan dan tercapainya hasil yang diinginkan. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
BAGIAN I Nama Jenis Kelamin Usia Status Asal (Bogor, Jakarta, dll) Pendidikan Terakhir
: : : : : :
Pekerjaan
:
Laki-laki/Perempuan Menikah/Belum Menikah a) b) c) f) a) b) c) d)
SD/SLTP c) Diploma SMU/SMK d) S1 Diploma e) S2 S3 Mahasiswa e) Pegawai Negeri Pelajar f) Pedagang Pegawai Swasta g) Petani Wiraswasta Lain-lain:.............
Rata-rata pendapatan keluarga/RT anda per bulan: a. Kurang dari Rp. 200.000 e. Rp. 2.350.000 – Rp. 3.500.000 b. Rp. 200.000 - Rp. 500.000 f. Rp. 3.500.000 – Rp. 5.000.000 c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 g. Diatas Rp.5000.000 d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.350.000 Petunjuk Umum : Isilah/berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih. I. Pengenalan Kebutuhan 1. Tujuan utama Anda berkunjung ke lokasi WWCN adalah: a. Menikmati keindahan alam e. Menginap b. Menikmati flora dan fauna f. Olahraga c. Mengisi waktu luang g. Lainnya...................................... d. Rekreasi
2. Manfaat utama apa yang Anda cari dari kegiatan yang anda pilih: a. Kesehatan b. Hiburan e.Lainnya: ................ c. Status Sosial d. Pengetahuan II. Pencarian Informasi 1. Dari mana Anda tahu tentang WWCN? a. Media elektronik (televisi dan radio) d. Papan reklame b. Media massa (koran, majalah, bulletin, dsb) e. Guru atau dosen c. Cerita dari orang (keluarga atau teman) 2. Jika Anda mendengar/melihat promosi mengenai WWCN, maka yang menjadi fokus perhatian Anda adalah: a. Pemandangan yang lepas dan indah e. Fasilitasnya b. Suasananya yang segar dan santai f. Aksesabilitasnya c. Flora dan fauna g. Biayanya yang murah d. Nilai pengetahuan dan penelitian h. Lain-lain:……………… III. Evaluasi Alternatif 1. Pertimbangan utama apa yang Anda gunakan dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi? a. Lokasi yang mudah didapat c. Harga e. Keindahan Alam b. Kenyamanan d. Pelayanan f. Lainnya................................... 2. Ketika Anda dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata, apakah WWCN akan menjadi prioritas pilihan Anda? a. Ya b. Tidak IV. Keputusan Pembelian 1. Hal-hal apakah yang membuat Anda pertama kali memutuskan untuk mencoba berkunjung ke WWCN? a. Lokasi yang mudah dicapai d. Objek wisata yang terkenal b. Dekat dengan tempat tinggal e. Nyaman c. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya: ............. 2. Cara memutuskan untuk mengunjungi WWCN: a. terencana (sudah direncanakan dari rumah) b. mendadak (niat berkunjung terjadi ketika di jalan/melewati daerah WWCN) 3. Siapakah yang mempengaruhi Anda berkunjung ke WW Curug Nangka? a. Diri sendiri c. Keluarga e. Media Iklan b. Teman d. Lainnya:……… 4. Apakah kondisi lancar tidaknya arus lalu lintas mempengaruhi keinginan Anda untuk berkunjung ke WWCN? a. Ya b. Tidak 5. Untuk mencapai lokasi WW Curug Nangka, kendaraan apa yang Anda gunakan? a. Bus c. Mobil pribadi e. Angkutan kota b. Sepeda motor d. Kendaraan sewaan f. Lainnya :.............. 6. Bersama siapakah biasanya Anda berkunjunga ke WWCN? a. Keluarga c. Teman-teman e. Pasangan b . Sendiri d. Lainnya:............................................... 7. Berapa kali Anda berkunjung ke kawasan ini? a. pertama kali c. 3 kali e. Lebih dari 4 kali b. 2 kali d. 4 kali 8. Berapa besar pengeluaran yang anda keluarkan selama berkunjung ke WWCN? a. ≤ 25 ribu c. 50 ribu-100 ribu e. 150 ribu-200 ribu b. 25 ribu-50 ribu d. 100 ribu-150 ribu f. ≥ 200 ribu 9. Objek apa saja yang anda kunjungi/ikuti selama berada di WWCN? a. Curug b. Bumi Perkemahan
10. Kegiatan wisata apa saja yang Anda lakukan selama berkunjung ke WWCN? a. Berkemah d. Outbond b. Fotografi e. Bermain air dan berenang c. Piknik atau rekreasi f. Hiking V. Evaluasi Pasca Pembelian 1. Apakah anda benar-benar menyukai objek wisata di WWCN? a. Sangat suka b. Sukac. Biasa saja d. Tidak suka e. Sangat tidak suka 2. Apakah Anda merasa puas setelah berkunjung ke WWCN? a. Sangat puas b. Puas c. Biasa d. Tidak puas e. Sangat tidak puas 3. Setelah berkunjung ke WWCN, apakah anda akan berkunjung lagi? a. Ya b. Tidak 4. Setelah anda berkunjung ke WWCN, apakah anda menyarankan untuk berkunjung dan mempromosikan WWCN kepada orang lain? a. Ya b. Tidak 5. Apakah anda pernah mengunjungi tempat wisata lain selain WWCN? a. Ya b. Tidak Jika jawaban anda ”Ya”, silahkan lanjutkan ke pertanyaan no. 6 dan jika tidak silahkan lanjutkan pada pertanyaan no. 11 6. Tempat wisata yang pernah Anda kunjungi: Ya Tidak Biaya Masuk/org a. WW Curug Cilember (Cisarua) ................. b. WW Curug Buper Sukamantri (Tmn Sari) ................. c. WW Curug Gn. Bunder (Pamijahan) ................. d. WW Penangkaran Rusa (Cariu) ................. e. WW Curug Luhur (Ciampea) ................. f. Taman Wisata Alam Gunung Pancar ................. (Bukit Sentul) 7. Dari pilihan objek wisata di atas, lokasi manakah yang menjadi prioritas untuk anda kunjungi? (Jawaban boleh lebih dari satu dan mohon diurutkan) ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 7. Apakah alasan anda memilih objek wisata yang menjadi prioritas pertama Anda? a. Lokasi yang mudah didapat b. Harga c. Keindahan Alam d. Kenyamanan e. Pelayanan Lainnya................................................................................................................ 9. Berapa lama waktu yang anda tempuh untuk menuju lokasi wisata tersebut?..........jam. Biaya transportasi Pulang Pergi (PP)/orang sebesar Rp..................... 10. Menurut pendapat anda, apa keunggulan objek wisata tersebut dibandingkan dengan objek WWCN? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Lokasi yang mudah didapat b. Harga c. Keindahan Alam d. Kenyamanan e. Pelayanan Lainnya................................................................................................................ 11. Jika harga tiket untuk memasuki WWCN mengalami kenaikan, maka Anda: a. Akan tetap mengunjungi WWCN b. Tidak akan mengunjungi kembali WWCN
12. Jika pada pertanyaan no 11 di atas Anda menjawab dengan jawaban pada butir a, maka berapakah kisaran harga tiket yang wajar menurut Anda? a. Rp. 3000 – Rp. 3500 c. Rp. 4000 – Rp. 4500 b. Rp. 3500 – Rp. 4000 d. Rp. 5000 – Rp. 5500
BAGIAN II Petunjuk: Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Anda. 5 = Sangat Penting 4 = Penting 3 = Cukup Penting No
2 = Tidak Penting 1 = Sangat Tidak Penting
Atribut Wisata Alam 5
1. 2. 3. 4.. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Keindahan Alam Keunikan Sumber Daya Alam Banyaknya jenis sumber daya alam (flora, fauna, dll) Jenis kegiatan wisata alam Kebersihan lokasi Kondisi dan jarak jalan dari pusat kota (Bogor) Waktu tempuh dari pusat kota (Bogor) ke lokasi wisata Frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata Pengelolaan kawasan wisata Kemampuan berbahasa pengelola Pelayanan kepada pengunjung Pengaruh musim (kemarau/hujan) terhadap keinginan berkunjung Sarana dan prasarana (Rumah Makan, Jalan, Areal Parkir, angkutan umum, jembatan, dll) Keamanan lokasi objek wisata Jarak lokasi sumber air bersih terhadap objek Kelayakan air untuk dikonsumsi Ketersediaan air Kenyamanan lokasi Tarif/harga tiket masuk Sarana penyampaian informasi Promosi Terima Kasih
Tingkat Kepentingan 4 3 2
1
108
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Kepada Pengunjung KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP WANA WISATA CURUG NANGKA KPH BOGOR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN No. Responden : Hari/Tanggal Lokasi
: :
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya bernama Nurdianti Rahayu, mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB sedang melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen terhadap Wana Wisata Curug Nangka (WWCN) KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten”. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan dan tercapainya hasil yang diinginkan. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
BAGIAN I Nama Jenis Kelamin Usia Status Asal (Bogor, Jakarta, dll) Pendidikan Terakhir
: : : : : :
Pekerjaan
:
Laki-laki/Perempuan Menikah/Belum Menikah a) b) c) f) a) b) c) d)
SD/SLTP SMU/SMK Diploma S3 Mahasiswa Pelajar Pegawai Swasta Wiraswasta
c) Diploma d) S1 e) S2 e) Pegawai Negeri f) Pedagang g) Petani Lain-lain:.............
Rata-rata pendapatan keluarga/RT anda per bulan: a. Kurang dari Rp. 200.000 e. Rp. 2.350.000 – Rp. 3.500.000 b. Rp. 200.000 - Rp. 500.000 f. Rp. 3.500.000 – Rp. 5.000.000 c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 g. Diatas Rp.5000.000 d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.350.000 Petunjuk Umum : Isilah/berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih. I. Pengenalan Kebutuhan 1. Tujuan utama Anda berkunjung ke lokasi WWCN adalah: a. Menikmati keindahan alam e. Menginap
109
b. Menikmati flora dan fauna f. Olahraga c. Mengisi waktu luang g. Lainnya...................................... d. Rekreasi 2. Manfaat utama apa yang Anda cari dari kegiatan yang anda pilih: a. Kesehatan b. Hiburan e.Lainnya: ................ c. Status Sosial d. Pengetahuan II. Pencarian Informasi 1. Dari mana Anda tahu tentang WWCN? a. Media elektronik (televisi dan radio) d. Papan reklame b. Media massa (koran, majalah, bulletin, dsb) e. Guru atau dosen c. Cerita dari orang (keluarga atau teman) 2. Jika Anda mendengar/melihat promosi mengenai WWCN, maka yang menjadi fokus perhatian Anda adalah: a. Pemandangan yang lepas dan indah e. Fasilitasnya b. Suasananya yang segar dan santai f. Aksesabilitasnya c. Flora dan fauna g. Biayanya yang murah d. Nilai pengetahuan dan penelitian h. Lain-lain:……………… III. Evaluasi Alternatif 1. Pertimbangan utama apa yang Anda gunakan dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi? a. Lokasi yang mudah didapat c. Harga e. Keindahan Alam b. Kenyamanan d. Pelayanan f. Lainnya.................. 2. Ketika Anda dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata, apakah WWCN akan menjadi prioritas pilihan Anda? a. Ya b. Tidak IV. Keputusan Pembelian 1. Hal-hal apakah yang membuat Anda pertama kali memutuskan untuk mencoba berkunjung ke WWCN? a. Lokasi yang mudah dicapai d. Objek wisata yang terkenal b. Dekat dengan tempat tinggal e. Nyaman c. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya: ............. 2. Cara memutuskan untuk mengunjungi WWCN: a. terencana (sudah direncanakan dari rumah) b. mendadak (niat berkunjung terjadi ketika di jalan/melewati daerah WWCN) 3. Siapakah yang mempengaruhi Anda berkunjung ke WW Curug Nangka? a. Diri sendiri c. Keluarga e. Media Iklan b. Teman d. Lainnya:……… 4. Apakah kondisi lancar tidaknya arus lalu lintas mempengaruhi keinginan Anda untuk berkunjung ke WWCN? a. Ya b. Tidak 5. Untuk mencapai lokasi WW Curug Nangka, kendaraan apa yang Anda gunakan? a. Bus c. Mobil pribadi e. Angkutan kota b. Sepeda motor d. Kendaraan sewaan f. Lainnya :.............. 6. Bersama siapakah biasanya Anda berkunjunga ke WWCN? a. Keluarga c. Teman-teman e. Pasangan b . Sendiri d. Lainnya:............................................... 7. Berapa kali Anda berkunjung ke kawasan ini? a. pertama kali c. 3 kali e. Lebih dari 4 kali b. 2 kali d. 4 kali
110
8. Berapa besar pengeluaran yang anda keluarkan selama berkunjung ke WWCN? a. ≤ 25 ribu c. 50 ribu-100 ribu e. 150 ribu-200 ribu b. 25 ribu-50 ribu d. 100 ribu-150 ribu f. ≥ 200 ribu 9. Objek apa saja yang anda kunjungi/ikuti selama berada di WWCN? a. Curug b. Bumi Perkemahan 10. Kegiatan wisata apa saja yang Anda lakukan selama berkunjung ke WWCN? a. Berkemah d. Outbond b. Fotografi e. Bermain air dan berenang c. Piknik atau rekreasi f. Hiking V. Evaluasi Pasca Pembelian 1. Apakah anda benar-benar menyukai objek wisata di WWCN? a. Sangat suka b. Suka c. Biasa saja d. Tidak suka e. Sangat tidak suka 2. Apakah Anda merasa puas setelah berkunjung ke WWCN? a. Sangat puas b. Puas c. Biasa d. Tidak puas e. Sangat tidak puas 3. Setelah berkunjung ke WWCN, apakah anda akan berkunjung lagi? a. Ya b. Tidak 4. Setelah anda berkunjung ke WWCN, apakah anda menyarankan untuk berkunjung dan mempromosikan WWCN kepada orang lain? a. Ya b. Tidak 5. Apakah anda pernah mengunjungi tempat wisata lain selain WWCN? a. Ya b. Tidak Jika jawaban anda ”Ya”, silahkan lanjutkan ke pertanyaan no. 6 dan jika tidak silahkan lanjutkan pada pertanyaan no. 11 6. Tempat wisata yang pernah Anda kunjungi: Ya Tidak Biaya Masuk/org a. WW Curug Cilember (Cisarua) ................. b. WW Curug Buper Sukamantri (Taman Sari) ................. c. WW Curug Gn. Bunder (Pamijahan) ................. d. WW Penangkaran Rusa (Cariu) ................. e. WW Curug Luhur (Ciampea) ................. f. Taman Wisata Alam Gunung Pancar ................. (Bukit Sentul) 7. Dari pilihan objek wisata di atas, lokasi manakah yang menjadi prioritas untuk anda kunjungi? (Jawaban boleh lebih dari satu dan mohon diurutkan) ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 7. Apakah alasan anda memilih objek wisata yang menjadi prioritas pertama Anda? a. Lokasi yang mudah didapat b. Harga c. Keindahan Alam d. Kenyamanan e. Pelayanan Lainnya................................................................................................................ 9. Berapa lama waktu yang anda tempuh untuk menuju lokasi wisata tersebut?..........jam. Biaya transportasi Pulang Pergi (PP)/orang sebesar Rp..................... 10. Menurut pendapat anda, apa keunggulan objek wisata tersebut dibandingkan dengan objek WWCN? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Lokasi yang mudah didapat b. Harga c. Keindahan Alam d. Kenyamanan e. Pelayanan Lainnya................................................................................................................
111
11. Jika harga tiket untuk memasuki WWCN mengalami kenaikan, maka Anda: a. Akan tetap mengunjungi WWCN b. Tidak akan mengunjungi kembali WWCN 12. Jika pada pertanyaan no 11 di atas Anda menjawab dengan jawaban pada butir a, maka berapakah kisaran harga tiket yang wajar menurut Anda? a. Rp. 3000 – Rp. 3500 c. Rp. 4000 – Rp. 4500 b. Rp. 3500 – Rp. 4000 d. Rp. 5000 – Rp. 5500
BAGIAN II Petunjuk: Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Anda. 5 = Sangat Penting 4 = Penting 3 = Cukup Penting No
2 = Tidak Penting 1 = Sangat Tidak Penting
Atribut Wisata Alam 5
1. 2. 3. 4.. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Keindahan Alam Keunikan Sumber Daya Alam Banyaknya jenis sumber daya alam (flora, fauna, dll) Jenis kegiatan wisata alam Kebersihan lokasi Kondisi dan jarak jalan dari pusat kota (Bogor) Waktu tempuh dari pusat kota (Bogor) ke lokasi wisata Frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata Pengelolaan kawasan wisata Kemampuan berbahasa pengelola Pelayanan kepada pengunjung Pengaruh musim (kemarau/hujan) terhadap keinginan berkunjung Sarana dan prasarana (Rumah Makan, Jalan, Areal Parkir, angkutan umum, jembatan, dll) Keamanan lokasi objek wisata Jarak lokasi sumber air bersih terhadap objek Kelayakan air untuk dikonsumsi Ketersediaan air Kenyamanan lokasi Tarif/harga tiket masuk Sarana penyampaian informasi Promosi Terima Kasih
Tingkat Kepentingan 4 3 2
1