PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN “BENDERA PELANGI” PADA SISWA KELAS VIIID SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Nur Alfin Hidayati* Abstract : Basically, learning the language means learning to communicate with others. In GBPP / main teaching guideline, Indonesian Language and Literature (Depdikbud, 1993: 3) it is mentioned that learning Indonesian language aimed to express ideas, opinions, experiences, and messages and feelings in oral or written discourses. Again, it is emphasized in a few Standart Competency and Competency Policy on Curriculum Education Unit, which is used as a platform of learning implementation at this time. Standart Competency mentions that students are able to express thoughts and feelings can be applied to the learning literature, both prose, poetry, or drama. Specially in learning poetry, the facts shows that the majority of teachers (including the author) find it difficult to teach poetry. It cannot be denied that, poetry is a form of literature in which the linguistic symbols used to expres feeling author (Sari Sastra Indonesia, Sumiati Budiman: 1987: 8). This study was carried out in SMP Negeri 1 Sugihwaras Regency Bojonegoro Year Education 2013/2014, which is focused in VIII-D. In order to be efficient and effective, the study was conducted in accordance with the schedule of teacher’s learning in the classroom or totally, there were 8X research meetings in VIII-D (4 weeks). The research was started in the beginning of mid- March to mid-April 2013. There were 34 students and 1 Drop Out 1 student. Thus, 33 students were the research focus. The data collection used are documentation, observation and a survey. There were 3 cycles in the research. In cycle 1, there is no significant improvement towards the students score. There was only 45 % , then in the second cycle was increasing in this study is 60 % and in the third cycle there is a significant improvement achieved in 80 %. Keyword: Writing Skill, Bendera Pelangi Model. PENDAHULUAN Pada dasarnya mempelajari bahasa berarti belajar berkomunikasi dengan orang lain.Dalam GBPP mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Depdikbud,1993:3) disebutkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan pesan serta perasaan secara lisan maupun tulisan.Hal tersebut ditegaskan lagi dalam beberapa Standart
Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dipakai sebagai landasan pelaksanaan pembelajaran saat ini. Standart Kompetensi yang berbunyi mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan dapat diaplikasikan pada pembelajaran sastra, baik prosa, puisi, maupun drama. Khususnya dalam pembelajaran puisi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian guru (termasuk penulis) merasa cukup
*IKIP PGRI Bojonegoro
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
27
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
kesulitan menyampaikan kepada siswa pada aspek menulis agar siswa mampu menulis puisi dengan baik. Karena pada dasarnya, puisi merupakan bentuk sastra yang banyak menggunakan bahasa-bahasa symbol/ ambang untuk mengungkapan perasaan penulis (Sari Sastra Indonesia, Sumiati Budiman: 1987, 8).
Beberapa hal yang nampak nyata di lapangan,antara lain munculnya rasa malas bagi guru untuk melaksanakan tugas memeriksa pekerjaan siswa/koreksi dan membuat catatan hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar tersebut.Alasannya karena
menyampaikan
hasil siswa merupakan contekan dari karya orang lain, bukan ciptaan sendiri. Lebih-lebih kalau puisi yang
pembelajaran puisi hanya terbatas pada teori-teori yang mencakup bentuk dan jenis-jenis puisi
dicontek siswa merupakan puisi karya sastrawan terkenal, sangat kihatan larik-larik kalimatnya
didasarkan pada sejarah perkembangan sastra di Indonesia. Misalnya ada puisi Indonesia lama, dengan
IDENTIFIKASI MASALAH
Hampir
semua
guru
berbagai nama dan ciri-cirinya. Ada puisi Indonesia baru dan Puisi Indonesia Modern. Setelah itu siswa diberi tugas untk menciptakan puisi tertentu, berdasarkan pembagian-pembagian tersebut. Sama sekali tidak diberikan bimbingan/petunjuk cara memperoleh kata yang bersifat puitis untuk mewakili perasaannya agar dapat mengungkapkan perasaannya itu kepada orang lain dengan maksimal rasa. Sama sekali tidak diberikan bimbingan/petunjuk cara memperoleh kata yang bersifat puitis untuk mewakili perasaannya agar dapat mengungkapkan perasaannya itu kepada orang lain dengan maksimal rasa. Hal-hal di atas menyebabkan siswa merasa frustasi karena merasa tidak mampu memilih kata yang tepat dan menggunakannya dengan benar.Beberapa siswa malah memilih untuk berlaku sebagai plagiat dengan mencontoh puisi karya orang lain dan menggantinya dengan namanya sendiri sebagai penciptanya. Ketidakmampuan siswa tersebut sebenarnya diketahui juga oleh guru, tetapi nampaknya guru sendiri tidak semuanya mampu memberikan cara yang smart untuk mencapai Standart
Langkah untuk mengadakan penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan di atas, selanjutnya perlu diadakan suatu identifikasi permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian.Adapun Identifikasi Masalah tersebut antara lain: Media Pembelajaran apa yang dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi? RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” dapat meningkatkan menulis Puisi Pada siswa kelas VIIID di SMP N 1 Sugihwaras semester genap tahun pelajaran 2013/2014? TUJUAN PENELITIAN Tujuan pada penelitian ini adalah Apakah Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” dapat meningkatkan menulis Puisi Pada siswa kelas VIIID di SMP N 1 Sugihwaras semester genap tahun pelajaran 2013/2014.
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dimaksud. Akhirnya keadaan semacam ini berlanjut dari generasi ke generasi siswa berikutnya, yang bisa menimbulkan dampak negatif baik bagi siswa maupun bagi guru sendiri.
28
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
MANFAAT PENELITIAN
4.
Manfaat yang dapat diperoleh pada penelitian
perbedaan pemikiran/pendapat diatasi melalui musyawarah dan mufakat.
ini antara lain: 1.
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan menguji kemampuan penulis.
2.
Untuk menumbuh kembangkan ilmu-ilmu pembelajaran di sekolah.
3.
Untuk mengetahui peningkatan dalam menciptakan puisi setelah diberikan metode pembelajaran melalui media bendera pelangi, sehingga pengaruh media pembejalaran tersebut dapat diketahui/diukur.
KAJIAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Pengertian mata pelajaran Bahasa Indoneasi adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melesatrikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak bisa lepas dari materi sastra Indonesia pula. Nilai luhur dan moral tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku yang tersebut di atas,tercantun dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2; yang meliputi : 1.
Perilaku yang mencerminkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama.
2.
Perilaku yang bersifat adil dan beradab.
3.
Perilaku yang mendukung persatuan dan masyarakat yang beraneka ragam kepentingannya.
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
Perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama sehingga
5.
Perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk membekali siswa dengan budi pekerti ,pengetahuan, kemampuan dasar berkenaan dengan kesadaran sebagai warga untuk mempersatukan bangsa. Sehingga pada akhirnya akan menjadi warga negara yang dapat diandalkan demi keutuhan bangsa dan negara. KAJIAN TENTANG SASTRA INDONESIA Bahasa Indonesia tidak bisa lepas dari pembelajaran sastra. Dikarenakan tujuan dan fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia yang sedemikian terikat dengan perwujudan persatuan bangsa melalui budaya yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, mempelajari Bahasa Indonesia harus sekaligus mempelajari sastra Indonesia pula. 1.
Pembagian Sastra Indonesia Karya sastra Indonesia sampai saat ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu: a)
Puisi adalah bentuk karya sastra yang disajikan dengan bahasa yang pekat, padat, dan terikat. Pekat dalam hal ini dapat diartikan bahwa bahasa dalam puisi dapat menggunakan kata tertentu yang minim (hanya berupa simbol) tetapi memilki arti/ makna yang luas terkait dengan kalimat yang ditempatinya. Adapun padat dapat diartikan bahwa satu baris atau satu larik kalimat dalam puisi bisa menimbulkan makna yang
29
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
berbeda bagi pembaca yang satu dengan pembaca yang lain; tergantung dari
b.
Berbeda dengan puisi Indonesia Lama yang memiliki syarat-syarat mengikat, puisi Indonesia Baru lebih mengutamakan isi
interpretasi, masing-masing pembaca. Terikat di sini dapat diartikan sebagai tererikatan dalam berbagai hal seperti jumlah kata, jumlah baris, rima, tipografi dan
daripada bentuk. Pembagian jenisnya didasarkan pada jumlah baris pada setiap
sebagainya. b). Prosa merupakan bentuk karya sastra yang berupa karangan bebas/ berurai.Bebas yang dimaksudkan adalah
bait. Puisi Indonesia Baru adalah 1). Disticon: puisi baru yang terdiri atas dua baris. 2).Terzina: puisi baru yang terdiri atas tiga baris. 3). Kuatrin: puisi baru yang terdiri
dapat berupa kalimat lengkap yang dapat mengungkapkan perasaan pengarang.
atas empat baris. 4). Kuin: puisi baru yang terdiri atas lima baris. 5). Sektet: puisi baru
Biasanya disusun dalam bentuk paragrafparagraf untuk menggambarkan tiap-tiap
yang terdiri atas enam baris. 6). Septima: puisi baru yang terdiri atas tujuh baris. 7). Stanza: puisi baru yang terdiri atas delapan baris, 8). Soneta: puisi baru yang terdiri atas empatbelas baris, berasal dari kesusastraan Itali. Soneta dibawa ke Indonesia oleh beberapa penyair, yaitu Muhammad Yamin, Rustam Efendi, dan Sanusi Pane. Muhammad Yamin mendapat julukan Bapak Soneta Indonesia karena beliau merupakan orang yang mengembangkan soneta paling banyak.
satuan pikiran pengarang. c). Prosa Liris adalah karangan yang berbentuk prosa tetapi mengutamakan irama.d). Drama menurut etimologinya berasaldari bahasa Yunani Draomae yang berari perbuatan atau gerakan.Pada perkembangan selanjutnya, drama diartikan sebagai suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan atau dialog dan dapat dipentaskan. 2.
Penggolongan Puisi Indonesia Puisi Indonesia dapat digolongkan ke dalam tiga jenis kurun waktu; yaitu: a.
Puisi Indonesia Lama Puisi Indonesia Lama memiliki beberapa syarat yang mengikat, antara lain: (1) Jumlah baris dalam setiap bait, (2) Jumlah kata/suku kata pada setiap baris, (3) Menggunakan rima/persamaan bunyi tertentu, (4) Mengandung irama yang jelas
30
Puisi Indonesia Baru
c.
Puisi Indonesia Modern/Puisi Bebas Puisi Indonesia modern muncul bersamaan dengan lahirnya Angkatan ’45, yang dipelopori oleh Chairi Anwar.Para sastrawan pada saat itu merasa tidak puas terhadap bentuk-bentuk puisi yang ada, karena dianggap tidak mampu lagi mengekspresikan jiwa. Chairil Anwar dengan berani, menciptakan puisi yang menggelorakan jiwa dan semangat perlawanan, meskipun harus beresiko siap
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
ditangkap oleh penjajah. Puisinya AKU karya Chairil Anwar mengumpamakan dirinya sebagai binatang jalang,dari kumpulanya terbuang.Karena beliau merasa puisi karyanya tersebut sama sekali tidak memenuhi aturan puisi-puisi angkatan sebelumnya. Ciri-ciri Puisi Modern, antara lain 1). Bentuknya bebas (tidak terikat oleh jumlah baris dan jumlah kata), 2). Isinya mengekspresikan jiwa, 3). Setiap kata mendukung makna,membangkitkan imajinasi dan bernilai estetis, 4). Penulisannya cenderung bersifat eksperimen. Artinya berisi hal-hal yang berupa ungkapan perasaan pada saat itu. Bisa jadi berdasarkan situasi dan kondisi sesaat, berdasarkan pengalaman pribadi seseorang, atau berdasarkan adanya tekanan batin penulisnya.
sesuai, c). Kompetensi Dasar 16.2. Menulis Puisi Bebas dengan memperhatikan unsur persajakan. Penentuan Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini ,penentuan objek penelitian menggunakan dua cara yang dipakai sebagai acuan, yaitu: Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIIID Semester Genap SMP Negeri 1 Bojonegoro tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan sampel siswa Kelas VIIID sebagai Objek Penelitian. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan metode sebagai berikut: 1.
Metode dokumentasi diperlukan untuk memperoleh data berupa nilai hasil belajar siswa, Observasi yang dilakukan di kelas VIIID semester genap SMP Negeri 1 Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2013/ 2014.
2.
Metode Observasi dilakukan langsung terhadap subyek penelitian.
3.
Angket, digunakan untuk mengetahui prosentase tanggapan siswa terhadap metode dan
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2013/2014, yang dikhususkan pada kelas VIII D. Peneliti adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar kelas tersebut (VIII). Penelitian ini
Siklus Penelitian Siklus penelitian ini dilaksanakan dalam tiga
dilaksanakan sesuai dengan jadwal pembelajaran di kelas VIII D selama 8 X pertemuan atau 4 Minggu; mulai pertengahan Maret sampai pertengahan April 2013. Jumlah siswa adalah 34 anak, Drop Out 1 orang
siklus,yang masing-masing siklus terdiri atas empat kegiatan;yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah dalam persiapan melaksanakan siklus penelitian:
tinggal 33 anak. Materi pembelajarannya meliputi:
1.
Menuliskan Kompetensi Dasar yang akan dibahas.
a). Kompetensi Dasar 15.2. Mengenali ciri-ciri umum
2.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran atau Indikator.
puisi dari buku Antologi Puisi, b). Kompetensi Dasar 16.1 .Menulis Puisi Bebas dengan pilihan kata yang
3.
Merumuskan langkah-langkah pembelajaran
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
31
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
Instrumen Penelitian Instrument
yang
b. digunakan
untuk
Menuliskan Kompetensi Dasar yang akan
mengumpulkan data terdiri atas: a.
dibahas, menuliskan Tujuan pembelajaran/ Indikator, menjelaskan metode dan media
Lembar Rencana Pelaksanaan Pengajaran/RPP
pembelajaran yang akan digunakan 1 X 45 menit pertama dilakukan tes awal/pretest 3 X 45 menit
Lembar ini digunakan untuk mengetahui lebih jelas Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sedang dipelajari pada KBM di kelas VIIID semester genap, siswa SMP negeri 1 Sugihwaras
Kegiatan Belajar Mengajar tentang Sastra Indonesia. Pada tahap ini guru sengaja belum
Kab. Bojonegoro. b.
menggunakan media pembelajaran,untuk mempertegas adanya masalah.Pada akhir KBM disisakan waktu sekitar 20 menit untuk mengerjakan soal-soal postes,dengan tujuan
Lembar kerja siswa, baik kelompok maupun individu. Tes ini dilaksanakan di awal maupun di akhir pertemuan,dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran dan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran.
c.
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Tujuan instrument ini digunakan untuk nguru dalam merefleksi diri sehingga dapat melakukan perbaikan pada kegiatan selanjutnya. Bagi siswa dapat mengetahui tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.Pengamatan dilaksanakan setiap pertemuan dan dilaksanakan oleh peneliti.
HASIL PENELITIAN Siklus Pertama dilaksanakan 4 X 45 Menit (2 X Pertemuan) a.
Perencanaan Menentukan Kompetensi Dasar, Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Indikator, Mempersiapkan alat-alat sebagai media, Mempersiapkan bahan pembelajaran (contohcontoh puisi modern), Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa.
32
Pelaksanaan
untuk membandingkan nilai perolehan siswa pada saat sebelum dan sesudah menerima materi sastra khususnya puisi modern. c.
Pengamatan Hasil pembelajaran pada siklus pertama ini menunjukkan data a). Pretest, Rata-rata kelas jawaban soal no.1 mencapai angka 34,8. Ratarata kelas jawaban soal no.2 mencapai angka 40,4. Rata-rata kelas jawaban soal no.3 mencapai angka 39,4. Rata-rata kelas jawaban soal no 4 mencapai angka 40. Rata-rata kelas jawaban soal no.5 mencapai angka 28,5. b). Postest, Rata-rata kelas jawaban soal no.1 mencapai angka 63,6. Rata-rata kelas jawaban soal no.2 mencapai angka 77,8. Rata-rata kelas jawaban soal no.3 mencapai angka 73,7. Rata-rata kelas jawaban soal no 4 mencapai angka 89. Rata-rata kelas jawaban soal no.5 mencapai angka 52,7. Berdasarkan rincian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata kelas VIIID pada tes akhir terdapat peningkatan nilai, tetapi dianggap belum maksimal oleh penulis.Karena ketuntasan klasikalnya belum mencapai 85%.
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
d.
benderanya tersebut, Siswa bekerja secara kelompok atau berdiskusi untuk mengurutkan
Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh di atas,
larik-larik puisi yang diterima kelompok mereka,dan menyusun sebuah bendera besar warna-warni yang berisi satu bait puisi, Siswa menunjukkan bendera pelanginya kepada guru,
dapat dinyatakan bahwa penelitian ini cukup berhasil. Untuk menegaskan keberhasilan tersebut, peneliti memutuskan untuk meneruskannya dengan siklus kedua; dilengkapi
Guru dan siswa membahas hasil pekerjaan mereka, mencocokkannya dengan puisi karya penulis aslinya, Sebelum diputuskan untuk
dengan media pembelajaran Bendera Pelangi, dengan harapan ada peningkatan yang sigfinikan.
melanjutkan ke siklus berikutnya,materi pembelajaran ditambah dengan majas/bahasa
Siklus Kedua Siklus ini dilaksanakan dalam 4 X pertemuan/ 8 X 45 menit a.
lambang yang biasanya dipakai untuk menyusun puisi, Siswa dikelompokkan menjadi beberapa
Perencanaan
kelompok, Siswa diajak keluar rungan kelas, Siswa diberi lembaran-lembaran bendera kosongan dan diberi tema, Siswa berlatih mengisi benderanya masing-masing dengan kalimat sesuai tema, Siswa bekerja secara kelompok, menggabungkan bendera kecilnya menjadi sebuah bendera besar yang berisi puisi dalam satu bait, Kelompok yang sudah selesai ,menyerahkan pekerjaannya kepada guru, Guru mengoreksi pekerjaan siswa dengan mengisi rubric penilaian yang telah dipersiapkan
Mempersiapkan bahan pembelajaran (contoh-contoh puisi modern lainnya), Menyusun bendera-bendera kecil dari kertas warna-warni, Mengisi/menulisi masing-masingbendera dengan satu larik puisi, Mengelompokkan laris-larik puisi sesuai kodenya, Menyusun rubrik penilaian. b.
Pelaksanaan Menegaskan kembali KD dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, Menunjukkan kepada siswa, metode dan media pembelajaran yang akan digunakan, Mengawali KBM dengan bertanya-jawab tentang puisi modern, Guru menambahkan materi Majas atau Gaya Bahasa sebagai dasar untuk mengembangkan kosakata/ diksi dalam menciptakan puisi, Guru
c.
Pengamatan Kegiatan pembelajaran pada siklus kedua ini, menunjukkan data sebagai berikut: Hasil Kerja Kelompok pada Kegiatan ke-1: 1. Kelompok I memperoleh nilai
100
menjelaskan cara kerja menggunakan media pembelajaran Bendera Pelangi, Guru
2. Kelompok 2 memperoleh nilai
92
3. Kelompok 3 memperoleh nilai
68
membagikan bendera kecil secara acak kepada seluruh siswa dalam satu kelas, Siswa
4. Kelompok 4 memperoleh nilai
100
5. Kelompok 5 memperoleh nilai
68
6. Kelompok 6 memperoleh nilai
92
7. Kelompok 7 memperoleh nilai
92
memperhatikan kode yang terdapat di balik benderanya masing-masing, Guru memerintah siswa untuk berkelompok sesuai dengan kode
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
33
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
Hasil Kerja Kelompok pada Kegiatan ke-2
Siklus Ketiga
1. Kelompok I memperoleh nilai
60
2. Kelompok 2 memperoleh nilai
76,7
Siklus ini dilaksanakan dalam waktu 4 X45 Menit/2 X pertemuan
3. Kelompok 3 memperoleh nilai
80
4. Kelompok 4 memperoleh nilai
60
5. Kelompok 5 memperoleh nilai
74,3
6. Kelompok 6 memperoleh nilai
74,3
7. Kelompok 7 memperoleh nilai
74,3
a.
Mempersiapkan kertas warna-warni, Mempersiapkan lem,gunting dan tangkai bendera (sebagai persiapan kalau siswa ada yang tidak membawa bahan dan peralatan tersebut), Menyusun rubrik penilaian kerja siswa secara individu.
Daftar nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas kegiatan ke-1 lebih tinggi jika dibandingkan nilai rata-rata kelas pada kegiatan ke-2.Untuk itu peneliti bermaksud melanjutkannya dengan siklus ketiga,untuk mengetahui hasil kegiatan secara individu. c.
Refleksi Karena pada siklus kedua tersebutkegiatan penilaian dilaksanakan dengan metode kelompok; untuk mempertegas keberhasilan selanjutnya penulis memutuskan untuk meneruskannya dengan siklus ketiga; dengan kegiatan penilaian secara individu. Siswa diberi tugas membawa peralatan dan bahan membuat bendera pelangi, untuk pertemuan berikutnya.
Perencanaan
b.
Pelaksanaan Siswa dan guru merefleksi materi pada kegiatan pembelajaran sebelumnya,yaitu masalah Puisi Modern, Guru memberikan perintah kepada siswa untuk menciptakan sebait puisi modern di buku tugasnya masing-masing, Guru memberikan petunjuk cara kerja berikutnya, untuk menyusun puisi karya siswa tersebut ke dalam bentuk bendera pelangi, Siswa diberi kesempatan berkreasi untuk menyusun bendera pelanginya dalam berbagai variasi, sesuai dengan daya kreasinya masing-masing, Siswa yang sudah selesai, mengumpulkan hasil kreatifitasnya kepada guru, Guru meneliti pekerjaan siswa menggunakan rubrik penilaian yang telah dipersiapkan
34
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
c.
Pengamatan Pada siklus ini menunjukkan data sebagai berikut: No
Nama Judul
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Skor Diksi Rima
Nilai Akhir
Ketuntasan ya tidak “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “ “
Jml Baris
5 3 5 3 3 3 5 3 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 3 3 5 3 5 3 3
8 8 10 8 8 8 10 8 8 8 8 8 8 8 8 5 10 10 10 8 8 8 8 8 8 10 5 8 10 8 8 5 5
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2
10 10 10 10 8 8 10 8 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 10 8 8 10 10 10 10 8 10 10 10 10 8 8
86,7 80 96,7 80 73 73 96,7 73 86,9 86,9 86,9 80 80 80 80 60 96,7 96,7 86,7 86,9 73 73 86,9 86,9 80 96,7 60 80 96,7 80 86,9 60 60
Jumlah
133
266
102
312
809
Rata-rata Kelas
80,6
80,6
61,8
94,5
81,7
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511
35
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” ....
REFLEKSI
Saran-saran
Setelah berakhirnya siklus ketiga ini,siswa dan guru melakukan refleksi tentang materi sastra keseluruhan sampai terinci pada puisi modern.
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka perlu kiranya penulis utarakan beberapa saran sebagai berikut:
Dari data yang diperoleh,terjadi peningkatan secara signifikan mulai dari tes awal sampai latihan soal terakhir;baik secara kelompok maupun individu.
1.
belajar dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap proses pembelajaran, berbagai Kompetensi Dasar.
Untuk itu peneliti memutuskan bahwa siklus tersebut tidak dilanjutkan lagi, melainkan cukup diakhiri sampai siklus ketiga saja.
2.
Setiap guru berusaha mencari dan menemukan metode maupun media pembelajaran yang tepat, sehingga hasil yang diperoleh siswa bisa maksimal.
3.
Media pembelajaran “Bendera Pelangi” dapat juga dipakai untuk Kompetensi Dasar yang lain, tidak hanya untuk materi puisi.
Adapun alokasi waktu yang tersisa,sesuai dengan yang tercantum pada awal karya tulis ini;digunakan untuk refleksi secara keseluruhan tentang penelitian ini termasuk pengisian anket/ lembar observasi, baik untuk siswa maupun guru.
Setiap guru hendaknya memberikan motivasi kepada para siswa agar lebih bersemangat dalam
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
DAFTAR RUJUKAN
Dari hasil penelitian dan analisis data tentang perbedaan prestasi belajar siswa kelas VIIID semester genap SMP Negeri 1 Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Budiman, Sumiati. 1989. Sari Sastra Indonesia. Jakarta: Intan Pariwara.
1.
Darminto,Poerwo.1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
2.
Ada perbedaan yang positif terhadap hasil belajar siswa dalam menciptakan karya dalam bentuk puisi. Terdapat peningkatan yang sigfinikan terhadap kreatifitas siswa dalam menciptakan puisi,setelah mempelajari materi tersebut menggunakan media pembelajaran “Bendera Pelangi.”
3.
Media Pembelajaran “Bendera Pelangi” dapat berpengaruh terhadap kreatifitas siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam menciptakan karya PUISI.
36
BSNP .2007. Kurikulum Tingka Satuan Pendidikan untuk SMP dan MTs. Jakarta: PT.Binatama Raya.
Depdikbud. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran SLTP Mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kosasih, E. Drs . 2004. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SLTP. Bandung: CV. Pustaka Setia
Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014 ISSN 0215-9511