FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUKSI PADA PABRIK ROTI DI BEKASI
Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing
: Wahyu Andriyanto : 19213194 : Manajemen : DR. Aris Budi Setiyawan,SE,MM
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Di Bekasi usaha-usaha di bidang industry makanan sangat diminati dan berkembang cukup pesat. Hal tersebut banyak orang untuk memulai bisnis atau usaha di bidang makanan. Peluang usaha di bidang makanan khususnya roti belakangan ini cukup di minati dan berkembang. Dalam menjalankan suatu proses produksi secara umum faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi lima golongan yaitu manusia, mesin, bahan baku, method dan uang, tetapi faktor utama untuk mencapi kelancaran produksi adalah manusia, mesin dan bahan baku tanpa ada ke tiga faktor tersebut maka bisa dikatakan produksi kurang efesien. Kebutuhan tenaga kerja yang terampil, bahan baku yang baik dan mesin yang beroprasi dengan baik memegang peran penting dalam menjalankan proses produksi sehingga mampu menghasilkan produk yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapakan. Sistem pengendalian mutu memungkinkan produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas. Hal ini dikarenakan, sistem ini diimplementasikan perusahaan untuk memastikan produk bagus yang dihasilkan secara berkesinambungan. Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul mengenai : “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUKSI PADA PABRIK ROTI DI BEKASI”.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Perusahaan industri sangat memperhatikan sekali kualitas produk yang dihasilkannya, sehingga para konsumen merasa puas oleh produk yang mereka buat. Tetapi masalah selalu datang pada kegiatan produksi, pada umumnya permasalahan terjadi terhadap kualitas sumber daya manusianya, dikarenakan minimya pendidikan dan pengetahuan tentang pengolahan produk. Permasalahan bisa terjadi pada mesin produksi dikarenakan kondisinya sudah tua atau lama sehingga mempengaruhi kualitas produksi. Selajutnya permasalah juga bisa dari material atau bahan bakunya dikarenakan bahan bakunya tidak sesuai standar mutu yang diinginkan perusahaan. Permasalahan di atas dapat di rumuskan kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Benarkah kualitas produksi, seperti manusia, mesin dan bahan baku secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap tingginya kualitas hasil produksi pada pabrik roti di Bekasi ? 2. Diantara faktor-faktor kualitas produksi tersebut, mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas hasil produksi pada pabrik roti di Bekasi ? 3. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatakan kualitas produksi roti ?
Batasan Masalah Di sini penulis hanya membatasi pada pengaruh faktor-faktor kualitas produksi seperti manusia, mesin dan bahan baku pada pabrik roti di Bekasi. Dengan bahan baku utama antara lain tepung terigu, telor, ragi, baking powder dan margarin. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah benar faktor-faktor kualitas produksi seperti manusia, mesin dan bahan baku secara bersama-sama mempengaruhi kualitas produksi. 2. Untuk menegetahui faktor-faktor manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhdap kualitas produksi. 3. Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan untuk meningkatakan kualitas produksi roti.
BAB III METODE PENELITIAN Objek Penelitian Pabrik Roti Alamanda merupakan pabrik roti yang dikenal dengan Roti Alamnda, dimulai dari usaha milik pribadi yang didirikan pada tahun 2010. Roti Alamnda, makanan terigu olahan yang merupakan produk dari Alamnda. Pabrik roti Alamnda selalu berusaha menghasilkan produk yang terbaik dengan memenuhi standar kualitas serta mengutamakan kepuasan pelanggan.
Data Penulis akan menggunakan data perusahaan yang ada pada tahun 2015. Berikut ini data yang dipakai oleh penulis yang didapat dari Pabrik Roti Alamnda sebagai berikut : a. Data jumlah karyawan pabrik roti Alamnda. b. Data jumlah mesin yang digunakan untuk peroses produksi. c. Data jenis-jenis bahan baku yang digunakan untuk peroses produksi.
Metode Pengumpulan Data 1) Studi Lapangan Penulis melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada objek yang akan diteliti. 2) Studi Kepustakaan Penulis ini melakukan pengumpulan data dengan membaca buku-buku dan catatan-catatan lain yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ilmiah ini. 3) Wawancara Penulis menyusun dafatar pertanyaan yang kemudian ditanyakan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan.
•
Alat Analisis Yang Digunaka 1) Uji Validitas Adalah digunakan untuk megukur sah atau vaildinya suatu kuisioner. 2) Uji Reabilitas Adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan Indikator dari variabel tersebtu. 3) Regresi Linear Berganda Adalah hubungansecara linear antaradua atau lebih variable independen (X1, X2,X3….Xn) denganvariable dependen (Y). 4) Koefisien Determinasi Digunakan untuk melihat besarnya persentase (%) pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
5) Uji Normalitas Adalah uji asumsi kelasik, untuk mencari tau kenormalan distribusinya. 6) Uji T ( UjiParsial ) Digunakan untuk mengetahui signifikasi dari pengaruhvariable independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganagap konstan. 7) Uji F Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
BAB IV PEMBAHASAN •
Uji Validitas Dari hasil pengujian validitas atas kualitas sdm, mesin, dan bahan baku terhadap kualitas produksi pada barik roti Alamnda dengan 24 pertanyaan, maka setelah dilakukan hasil pengujian validitas bahwa semua item pertanyaan dikatakan valid dalam arti kuesioner yang dibagikan sudah dapat menghasilkan informasi tentang kualitas sdm, mesin dan bahan baku seperti yang penulis harapakan.
•
Uji Reabilitas Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk variabel kualitas sdm, mesin, bahan baku dan kualitas produksi dinyatakan realibel bahwa dalam penelitian ini mampu memperoleh sebuah informasi yang dapat dipercaya dan mampu mengungkap informasi yang sebenar – benarnya yang berada di dilapangan.
Uji Normalitas
•
Berdasarkan hasil uji normalitas Kolomogrof - Smirnov di atas menghasilkan signifikasi (2-tailed) sebesar 0,705 yang mana nilai signifikasi tersebut lebih dari nilai α yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji adalah berdistribusi normal.
Merubah Ordinal Menjadi Interval •
Methode Succesive Interval (MSI) merupakan peroses mengubah data ordinal menjadi data interval. Data ordinal harus diubah dalam bentuk interval, supaya dalam penelitian ini variabel kualitas sdm, mesin dan bahan baku yang diperoleh dari kuesioner ordinal dan akan dinaikan tingkat skalanya pengukuran nya menjadi interval dengan metode MSI.
•
Salah satu manfaat dalam mengubah data ini ialah hasil analisis yang menggunakan prosedur-prosedur yang mengharuskan penggunaan data bersekala interval akan menjadi signifikan.
• Uji Regersi Berganda Setelah data ordinal hasil kuesioner diperoleh, telah menjadi data interval, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasil uji regresi berganda yang ada dibawah ini :
Dari tabel di atas dapat diperoleh sigma sebesar 0,448 dan constant 27,081 yaitu variabel Y ditambah dengan variabel (X1) Kualitas SDM, (X2) Mesin, dan (X3) Bahan Baku.
Lanjutan Uji Regresi Berganda
Y = 27,081 + 0,719 (X1) + 0,594 (X2) + 0,381 (X3) Artinya : a) Kostanta sebesar 27,081 menyatakan, bahwa jika kualitas sdm, mesin dan bahan baku secara matematis tetap, maka kualitas produksi adalah 27,081 satuan. b) Koefesien regersi X1 sebesar 0,719 menyatakan bahawa setiap adanya penambahan kualitas sdm sebesar 1 satuan, maka akan ada penambahan nilai variabel tidak bebas (Y) yaitu kualitas produksi sebesar 0,719 satuan. c) Koefesien regresi X2 sebesar 0,594 menyatakan bahwa setiap adanya penambahan mesin sebesar 1 satuan, maka akan ada penambahan nilai variabel tidak bebas (Y) yaitu kualitas produksi sebesar 0,595 satuan. d) Koefesien regresi X3 sebesar 0,381 menyatakan bahwa setiap adanya penambahan bahan baku sebesar 1 satuan, maka akan ada penambahan nilai variabel tidak bebas (Y) yaitu kualitas produksi sebesar 0,381 satuan.
•
Uji T
a) Terdapat nilai Sig dibawah 5% maka H1 diterima dan H0 ditolak. variabel (X1) kualitas sdm mempunyai t hitung yakni 7,001 dengan t tabel 1,662 jadi t hitung > t tabel, yang berarti bahwa kualitas sdm mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil produksi. b) Terdapat nilai Sig dibawah 3% maka H1 diterima dan H0 ditolak. variabel (X2) mesin mempunyai t hitung yakni 5,181 dengan t tabel 1,662 jadi t hitung > t tabel, yang berarti bahwa mesin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil produksi. c) Terdapat nilai Sig dibawah 0% maka H1 diterima dan H0 ditolak. variabel (X3) bahan baku mempunyai t hitung yakni 3,174 dengan t tabel 1,662 jadi t hitung > t tabel, yang berarti bahwa bahan baku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil produksi,
• Uji F Untuk menguji hubungan antara variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat, dalam hal ini untuk mengetahui apakaha variabel-variabel kualitas sdm, mesin dan bahan baku secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil produksi pada pabrik roti Alamnda di Bekasi digunakan Uji F.
Dari tabel uji F, diperoleh niali F hitung sebesar 26,404, sedangkan nilai F tabel sebesar (2,32). dengan demikian, niali F hitung yang diperoleh sebesar 26,404 lebih besar dari F tabel pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05, hal ini berarti nilai F hitung > F tabel (26,404 > 2,32) dan tingkat signifikasinya (0,000 < 0,05). Dengan demikian, hipotesis meyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kulitas sdm, mesin dan bahan baku secara bersama-sama terhadap kaulitas produksi, dengan kata lain Ho ditolak Ha diterima. Jadi kualitas sdm, mesin dan bahan baku sangat menentukan dalam kualitas hasil prduksi pada pabrik roti Alamnda di Bekasi.
• Uji Koefesien Determinasi Berikut ini adalah hasil koefesien determinasi yang ada dibawah ini :
Tabel di atas menunjukan besarnya koefesien determinasi berganda (R²) = 0,586, hal ini berarti bahwa variabel-variabel kualitas sdm, mesin dan bahan baku secara serempak mempengaruhi terhadap variasi kualitas hasil produksi sebesar 0,586%, sedangkan sisanya sebesar 41,4% bahwa kualitas hasil produksi roti Alamanda dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
BAB V KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Ternyata memang benar secara bersama – sama variabel kualitas sdm, mesin dan bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kualitas produksi pada pabrik roti Alamnda. 2) Diantara ketiga faktor tersebut, faktor yang berpengaruh secara dominan terhadap kualitas produksi roti Alamnda adalah kualitas sdmnya.. 3) Upaya yang harus dilakukan adalah perusahaan harus berinovasi untuk menciptakan produk baru untuk bersaing di pasaran, Dengan meningkatkan kualitas sdm dengan memberikan pembekalan keterampilan dan pengetahuan dalam membuat roti yang enak dan menarik yang pastinya banyak diminati oleh konsumen .