Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
ISSN : 2407 - 2656
KARAKTERISTIK IBU DALAM PENERAPAN PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI DI TK MDI 1 GAREN KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI
Characteristics Of Women In The Implementation Of Sex Education Early Childhood At TK MDI 1 Garen District Ngemplak Boyolali
Ika Rahma Pujiastuti, Anjar Nurrohmah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
ABSTRACT UNICEF report in 1998, sexually exploited children reach 40,000-70,000 that spread in Indonesia. In Central Java, there are 1,600 cases of child sexual crime. Boyolali have high case of 21 million cases of violence, 52 percent are sex crimes that afflicts children, one of which is child abuse cases in four kids of kindergartens in Ngemplak Boyolali in September 2015. Objective to determine the level of knowledge of mothers and the behavior of the implementation of early sex education in TK MDI 1 Garen, Ngemplak Boyolali. Methods: descriptive study, with 59 respondents. Using stratified random sampling. Using univariate analysis techniques. Results: Most of the mothers have age between 21-30 as many as 33 people (55.9%). Most of the mothers have high school education as much as 69.5%, and most of the mothers work as self-employed about 18 people (30.5%). Most mothers have knowledge of early sex education was good as many as 33 people (55.9%) and only a few mothers who have good behavior in the implementation of early sex education as many as 35 people (40.9%). Conclusion: The majority of high school educated mother with an age range of 21-30 years and has a self-employed job. Most mothers have a good knowledge of early sex education and only a few mothers who have good behavior in the implementation of early sex education. Keyword: Knowledge, Early sex education, Behavior in implementation of sex education ABSTRAK Laporan UNICEF tahun 1998, anak yang tereksploitasi seksual mencapai 40.000-70.000 tersebar di wilayah Indonesia. Jawa Tengah terdapat 1.600 kasus kejahatan seksual anak. Boyolali termasuk kategori tinggi dari 21 juta kasus kekerasan, sebanyak 52 persen merupakan kejahatan seksual yang menimpa anak
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
25
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
ISSN : 2407 - 2656
yang salah satunya adalah kasus pencabulan pada empat anak TK di Ngemplak, Boyolali bulan September 2015. Tujuan mengetahui tingkat pengetahuan ibu dalam perilaku penerapan pendidikan seks anak usia dini di TK MDI 1 Garen, Ngemplak Boyolali. Jenis penelitian deskriptif, dengan 59 responden. Menggunakan stratified random sampling. Menggunakan teknik analisa univariate. Hasil sebagian besar ibu berusia antara 21-30 sebanyak 33 orang (55.9%). Sebagian besar ibu berpendidikan SMA sebanyak 69,5%, dan sebagian besar ibu bekerja wiraswasta yaitu sebanyak 18 orang (30,5 %). Sebagian besar ibu yang mempunyai pengetahuan tentang pendidikan seks anak usia dini yang baik sebanyak 33 orang (55,9 %) dan hanya sebagian kecil ibu yang mempunyai perilaku baik dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini yaitu sebanyak 35 orang (40.9%). Kesimpulan sebagian besar ibu berpendidikan SMA dengan rentang usia 21-30 tahun dan mempunyai pekerjaan wiraswasta. Sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang pendidikan anak usia dini dan hanya sebagian kecil ibu yang mempunyai perilaku baik dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini. Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan seks anak usia dini, Perilaku penerapan pendidikan seks serta cara membina hubungan dengan
PENDAHULUAN Pendidikan seks anak usia dini
orang lain. Pendidikan seks tidak hanya
pengajaran,
mencakup pengetahuan seputar seks.
penyadaran, dan penerangan kepada
Pendidikan seks juga membahas cara
anak sejak ia memikirkan masalah-
mendidik perilaku anak terhadap seks
masalah seksual, hasrat, dan pernikahan
(Tjandra, 2012).
merupakan
upaya
menjadi
Pendidikan seks dapat dimulai
dan
sejak anak berusia dini, sebelum mereka
kehidupan
memasuki masa pubertas, dan sebelum
maka ia mengetahui kehalalan dan
mereka memiliki pola perilaku yang
keharaman (Madani, 2014). Tahap awal
dapat
pendidikan seks adalah mengajarkan
terhadap
konsep benar dan salah, membiasakan
muncul pada setiap anak pada setiap
membersihkan
tahapan
sehingga pemuda, memahami
ketika
anak
tumbuh
itu dewasa,
urusan-urusan
anggota
tubuh,
mengajarkan cara menjaga diri sendiri,
dipertanggungjawabkan. masalah
usia
seks
Minat
sebenarnya
(Tjandra,
2012).
Berdasarkan pendapat dari (Khairani,
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
26
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
2013)
batasan
tentang
masa
ISSN : 2407 - 2656
anak
Indonesia, meliputi 179 kabupaten/kota
ditemukan cukup bervariasi di negara
di 34 provinsi. Jawa Tengah berada di
maju, istilah anak usia dini (early
urutan 12 kasus kejahatan seksual.
childhood) adalah anak yang berkisar
Jumlahnya 1.600 kasus. Sedangkan
antara usia 0-8 tahun. Namun bila dilihat
Boyolali termasuk dalam kategori tinggi.
dari jenjang pendidikan yang berlaku di
Ditambahkan,
Indonesia, maka yang termasuk dalam
kekerasan tersebut, sebanyak 52 persen
kelompok anak usia dini adalah anak
merupakan
usia SD kelas rendah (1-3), Taman
menimpa anak dan perempuan. Pada
Kanak-kanak (kindergarten), kelompok
tahun 2013 sebanyak 14 persen dari
bermain (play group) dan anak masa
jumlah
sebelumnya (masa bayi).
dilakukan
Januar (2007) menyebutkan di dunia diperkirakan terdapat 1 juta
dari
21
kejahatan
kejahatan oleh
juta
kasus
seksual
seksual
yang
ternyata
anak-anak
dan
meningkat menjadi 26 persen pada tahun 2014 (Widianto, 2015).
pekerja seks anak di bawah 18 tahun. Di
Adapun kasus pelecehan seksual
antaranya, 300 ribu terdapat di Asia
pada anak telah terjadi di berbagai
Pasifik. Dari laporan UNICEF tahun
daerah
1998, diperkirakan jumlah anak yang
informasi terjadi kasus pencabulan pada
tereksploitasi seksual mencapai 40.000-
empat anak TK di Kecamatan Ngemplak
70.000 anak tersebar di 75.106 tempat di
Kabupaten
seluruh
September
secara
wilayah pasti
Indonesia.
tidak
Jumlah
diketahui,
salah
satunya
Boyolali 2015,
didapatkan
pada
aksi
bulan
pencabulan
tapi
tersebut diduga dilakukan berkali-kali
diperkirakan sekitar 30% dari seluruh
oleh salah satu warga desa setempat dan
jumlah pelacur yang ada adalah anak
anaknya. Dua diantara korban masih
perempuan berusia kurang dari 18 tahun.
memiliki
hubungan
kerabat
dengan
Data tahun 2010 hingga 2014,
pelaku. Dua korban lainnya merupakan
terjadi 21 juta kasus tindak kekerasan
tetangga pelaku. Akibat kejadian ini ada
pada
banyak orangtua di desa tersebut yang
anak
dan
perempuan.
Kasus
tersebut merata di seluruh wilayah Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
27
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
ISSN : 2407 - 2656
mengaku khawatir dengan anak-anak
dengan teman-temannya, mengapa perut
perempuannya (Asfar, 2015).
ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh
Informasi lain yang diperoleh
dan lain-lain, di TK PGRI dari 12
peneliti adalah terdapat empat TK di
orangtua wali murid 3 orangtua murid
kelurahan Pandeyan diantaranya TK
mengatakan anaknya sering bertanya
MDI 1, TK Perwanida, TK Aisyiyah,
mengenai ia berasal darimana, mengapa
dan TK PGRI. Berdasarkan wawancara
jenis kelaminnya berbeda dengan teman-
yang dilakukan dengan 12 orangtua wali
temannya,
murid pada tiap TK tersebut didapatkan
membesar, apa fungsi anggota tubuh dan
hasil bahwa di TK MDI 1 dari 12
lain-lain.
orangtua wali murid 8 orangtua wali murid
mengatakan
perut
ibu
Bertitik tolak belakang dari latar
sering
belakang diatas, hal ini menunjukkan
bertanya mengenai ia berasal darimana,
bahwa anak memiliki keingintahuan
mengapa
yang
jenis
anaknya
mengapa
kelaminnya
berbeda
tinggi
mengenai
seks
sesuai
dengan teman-temannya, mengapa perut
dengan perkembangan usianya, maka
ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh
penulis tertarik melakukan penelitian
dan lain-lain, di TK Perwanida dari 12
lebih lanjut tentang gambaran tingkat
orangtua wali murid 6 orangtua wali
pengetahuan dan perilaku Ibu dalam
murid
sering
penerapkan pendidikan seks pada anak
bertanya mengenai ia berasal darimana,
usia dini di TK MDI 1 Garen Kecamatan
mengapa
Ngemplak Kabupaten Boyolali.
mengatakan
jenis
anaknya
kelaminnya
berbeda
dengan teman-temannya, mengapa perut ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh
METODE PENELITIAN
dan lain-lain, di TK Aisyiyah dari 12
Jenis penelitian ini merupakan
orangtua wali murid 4 orangtua wali
penelitian deskriptif yaitu Penelitian
murid
yang dilakukan dengan memaparkan,
mengatakan
anaknya
sering
bertanya mengenai ia berasal darimana,
melukiskan
mengapa
keadaan objek yang diteliti sebagaimana
jenis
kelaminnya
berbeda
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
dan
melaporkan
segala
28
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
ISSN : 2407 - 2656
adanya tanpa menarik suatu kesimpulan.
Umur merupakan periode terhadap pola-
Populasi dalam penelitian ini adalah
pola kehidupan yang baru (Mubarak,
semua ibu yang menjadi wali murid di
2007). Hal ini menunjukkan bahwa
TK MDI 1 Garen Kecamatan Ngemplak
responden memiliki usia yang matang
Kabupaten Boyolali sebanyak 141 Ibu.
dalam berfikir dan bekerja atau usia
Teknik
produktif. Sejalan dengan
pengambilan
sampel
pendapat
menggunakan metode stratified random
Nursalam (2013) bahwa semakin cukup
sampling, adapun jumlah sampelnya
umur, tingkat kematangan dan kekuatan
sebanyak
yang
seseorang akan lebih matang dalam
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah
berfikir dan bekerja. Karena dengan
data primer dan data sekunder. Teknik
bertambahnya umur seseorang maka
analisa penelitian menggunakan teknik
kematangan dalam berfikir semakin baik
analisa univariat dengan skala ordinal.
sehingga
59
Ibu.
Data
akan
termotivasi
setiap
melakukan pekerjaan dalam melayani HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien secara profesional.
Hasil Umur Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasar karakteristik umur Ibu No. Umur Frekuensi Persentase(%) 1. 21-30 33 55,9 2. 31-40 23 39 3. 41-50 3 5,1 Total 59 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai rentang umur 21-30 yaitu sebanyak 33 orang (55,9%). Umur adalah lamanya hidup yang
Pendidikan Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasar karakteristik pendidikan ibu No.
Pendidikan
1. 2. 3. 4.
Lulus SD Lulus SMP Lulus SMA Lulus Perguruan Tinggi Total
Frekuensi Persentase (%) 2 3,4 4 6,8 41 69,5 12 20,3
59
100
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
mayoritas
responden
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 41 orang (69,5%).
dihitung sejak lahir sampai saat ini.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
29
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk
juga
perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta
dalam
pembangunan,
pada
umumnya
makin
tinggi
pendidikan
seseorang
makin
mudah
menerima
informasi
(Dewi,
2011).
Penelitian
Asiah (2012) bahwa tingkat pendidikan seseorang tinggi, maka cara berfikir seseorang lebih luas, hal ini ditunjukkan oleh berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari. seseorang
Dengan
pendidikan
dapat
meningkatkan
kematangan intelektual sehingga dapat memberikan keputusan yang tepat untuk dirinya. Wanita khususnya ibu rumah tangga
seharusnya
sangat
memperhatikan kesehatannya termasuk kesehatan anak-anaknya terkait dengan pendidikan seksual untuk anaknya. Bila pendidikan
seksual
pada
anak
diperhatikan tentu resiko yang mungkin terjadi
misalnya
pergaulan terhindarkan.
dengan
terjadinya teman
salah dapat
ISSN : 2407 - 2656
Pekerjaan Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasar karakteristik pekerjaan ibu No. Pekerjaan Frekuensi Persentase(%) 1. Tidak 5 8,5 bekerja 2. Petani 4 6,8 3. Buruh 5 8,5 4. Swasta 14 23,7 5. Wiraswasta 18 30,5 6. PNS 13 22,0 Total 59 100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 18 orang (30,5%). Pekerjaan kesenangan,
bukanlah tetapi
lebih
sumber banyak
merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan (Dewi, 2011). Sedangkan bekerja umumya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi Ibuibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga
(Dewi,
2011).
Bekerja diartikan sebagai melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan atau membantu penghasilan barang atau jasa dengan
maksud
untuk
memperoleh
penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu (time reference) tertentu. Lingkungan pekerjaan dapat
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
30
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
menjadikan
seseorang
pengalaman
dan
memperoleh
pengetahuan
baik
ISSN : 2407 - 2656
Informasi
sangat
pengetahuan
berpengaruh
seseorang.
pada
Kemudahan
secara langsung maupun tidak langsung
untuk memperoleh suatu informasi dapat
(Mubarak, 2007).
membantu
mempercepat
seseorang
untuk memperoleh pengetahuan yang Pengetahuan Ibu tentang pendidikan seks anak usia dini Tabel 4. Kategori Pengetahuan Ibu tentang pendidikan seks anak usia dini No
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase (%)
1. 2.
Baik Kurang baik Total
33 26
55,9 44,1
59
100
baru (Mubarak, 2007). Pendapat ini mendukung
penelitian
Hapsari
&
Agustina (2012) mengemukakan bahwa tingginya tingkat pengetahuan keluarga yang baik tentang pendidikan seks merupakan salah satu aspek penting pada sebuah keluarga dalam pemberian
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas
responden yang
pendidikan seks bagi remajanya. Selain itu
dapat
pula
dipengaruhi
oleh
seseorang
dapat
berpengetahuan baik tentang pendidikan
pengalaman
seks anak usia dini yaitu sebanyak 33
memperoleh informasi pengetahuan dari
orang (55,9%).
pengalaman sekitar. Membaca buku,
Menurut Riyanto (2013) bahwa pendidikan
mengikuti seminar sehingga mempunyai
proses
pengetahuan yang lebih baik dibanding
pendidikan
dengan ibu yang sama sekali belum
seseorang, makin mudah orang tersebut
pernah mendapatkan informasi tentang
untuk menerima informasi. Semakin
pendidikan seks remaja.
belajar,
mempengaruhi
ibu,
makin
tinggi
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan di mana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya.
Perilaku Ibu dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini Tabel 5. Kategori Perilaku Ibu tentang pendidikan seks anak usia dini No.
Perilaku
1. Baik 2. Kurang baik Total
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
Frekuensi 24 35 59
Persentase (%) 40,7 59,3 100
31
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
mayoritas
berperilaku
responden
kurang
yang
baik
dalam
ISSN : 2407 - 2656
suatu perbuatan atau tindakan yang nyata
diperlukan
atau
kondisi yang mendukung. Sikap adalah suatu reaksi atau
penerapan pendidikan seks anak usia
respon
dini yaitu sebanyak 35 orang (59,3%).
pendukung
yang
masih
tertutup
dari
Hal ini salah satu faktor yang
seseorang terhadap suatu stimulus atau
mempengaruhi adalah sikap, bahwa ibu
objek. Sikap belum merupakan suatu
dalam hal ini masih sungkan berbicara
tindakan
tentang hal yang berkaitan dengan seksualitas kepada anak-anaknya sejak dini. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Anugraheni
dkk
(2012)
terdapat hubungan antara sikap dengan
atau
aktivitas,
namun
merupakan predisposisi tindakan atau perilaku (Mubarak, et al 2007). Menurut penelitian Anugraheni (2012) terdapat hubungan
antara
sikap
dengan
pemberian pendidikan seks pada remaja. Jika responden memiliki sikap positif
pemberian pendidikan seks pada remaja.
terhadap pendidikan seks pada remaja,
Jika responden memiliki sikap positif
maka
terhadap pendidikan seks pada remaja,
memberikan
maka
itu
remaja. Jika reponden memiliki sikap
pada
negatif terhadap pemberian pendidikan
tindakan
memberikan
respondennya
pendidikan
seks
tindakan
pendidikan
negatif terhadap pemberian pendidikan
respondennya itu tidak memberikan
seks
pendidikan seks pada remaja. Hal
maka
tindakan
respondennya itu tidak memberikan pendidikan seks pada remaja. Hal tersebut
sesuai
dengan
yang
dikemukakan Notoatmojo (2007) bahwa seseorang yang bersikap baik akan mewujudkan praktik yang baik dan untuk mewujudkan sikap agar menjadi
tersebut
sesuai
maka
pada
seks
remaja,
remaja,
seks
itu
remaja. Jika reponden memiliki sikap
pada
pada
respondennya
tindakan
dengan
yang
dikemukakan Notoatmojo (2007) bahwa seseorang yang bersikap baik akan mewujudkan praktik yang baik dan untuk mewujudkan sikap agar menjadi suatu perbuatan atau tindakan yang nyata
diperlukan
pendukung
atau
kondisi yang mendukung.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
32
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas Ibu di TK MDI 1 Garen, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali mempunyai rentang usia 21-30 tahun, berpendidikan SMA, bekerja sebagai wiraswasta, mempunyai pengetahuan baik, dan mempunyai perilaku kurang baik. Saran Disarankan untuk meningkatkan perilaku
ibu
dalam
penerapan
pendidikan seksual usia dini maka fihak sekolah dapat memberikan informasi kepada
ibu
tentang
penerapan
pendidikan seksual pada anak melalui kegiatan parenting dengan bekerjsama dengan psikolog,
fihak
yang
maupun
terkait dinas
seperti
kesehatan
terkait ataupun memasukkan pendidikan
ISSN : 2407 - 2656
DAFTAR PUSTAKA Anugraheni, E., Luthvianti, N, Rokhmah, D. 2012. “ Hubungan Pengetahuan danSikap Orang Tua tentang Pendidikan Seks dengan tindakan Orang Tua dalam Pemberian Pendidikan Seks pada Remaja (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)”, Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2012 vol.5 No.2 April 2012. Asfar, A. 2015. Ayah-Anak di Ngemplak Boyolali Cabuli 4 Bocah TK, Madiun Pos, 8 September. . Asiah, M, D. 2012. ” Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah Tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh”, Jurnal Penelitian FKIP Biologi vol.2 No.1 Juni 2012. Dewi, M., & Wawan, M. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
keseahatan anak usia dini ini dalam kurikulum pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian untuk mengungkap persepsi ibu tentang pentingnya pendidikan anak usia dini ini sekaligus mengungkap variabel lain
Hapsari, R, M., & Agustina, E. 2012. ” Hubungan antara Pengetahuan Keluarga tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Keluarga dalam Pemberian Pendidikan Seks pada Remaja ”, Jurnal AKP vol.1 No.5 Juni 2012.
terkait pendidikan anak usia dini. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
33
Volume 3 / Nomor 2 / November 2016
Januar, I. 2007. Sex Before Married?. Jakarta: Gema Insani. Khairani, M. 2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
ISSN : 2407 - 2656
Widianto, D. 2015. Darurat! Kasus Kejahatan Seksual Pada Anak, KrJogja, 8 April, http://krjogja.com/read/255582/dar urat-kasus-kejahatan-seksualpada-anak.kr>.
Madani, Y. 2014. Pendidikan Seks Usia Dini Bagi Anak Muslim. Jakarta: Zahra Publishing House. Mubarak, W,I. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan . Jogjakarta: Graha Ilmu. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Teori & Jakarta: Rineka Cipta.
Promosi Aplikasi.
Nursalam. 2013. Konsep & Penerapan Metodologi Peneliti Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Riyanto, A., & Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Tjandra, E., & Kurnia, N. 2012. Bunda, Seks itu apa sih? Cara Cerdas dan Bijak Menjelaskan Seks pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan
34