Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010
1. Analisis Laporan Keuangan Pengertian : Suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa kini dan masa lalu dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Prosedur Analisi Laporan Keuangan : Langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan adalah a. b. c. d.
Memahami latar belakang data keuangan perusahaan Memahami kondisi apa saja yang berpengaruh pada oerusahaan Mempelajari dan me-review laporan keuangan Menganalisis laporan keuangan
Metode Analisis Laporan Keuangan : Metode analisis diklasifikasikan menjadi 2, yaitu a.
b.
Metode Horizontal Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan variabel yang sama dalam periode yang berbeda. Teknik yang termasuk dalam metode horizontal antara lain Teknik Analisis Perbandingan, Teknik Analisis Trend, Teknik Analisis Sumber Penggunaan Dana, dan Teknik Analisis Perubahan Laba Kotor. Metode Vertikal Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan menganalisis laporan keuanan pada periode tertentu dan hanya membandingkan pos-pos yang sama dari periode-periode tersebut. Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain Teknik Analisis Persentase Perkomponen (Common-Size), Analisis Ratio, dan Analisis Impas.
2. Aspek ekonomi dalam suatu proyek Berdasarkan studi kelayakan bisnis, dalam suatu pembangunan proyek dapat terlaksana atau dijalankan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek atau ruang lingkup yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan suatu proyek antara lain aspek hukum, aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek menejemen, dan aspek keuangan. Hal-hal yang perlu dianalisis mengenai aspek ekonomi dalam penyusunan suatu proyek adalah hal yang berkaitan dengan proyek terhadap perekonomian nasional dan sosial serta
Tugas Online 2
1
Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010
masalah-masalah yang menghambat pembangunan ekonomi. Pembangunan suatu proyek harus memperhatikan manfaatnya bagi perekonomian seperti: a. b. c. d. e. f.
Apakah proyek tersebut dapat membuka lapangan kerja baru; Apakah proyek mampu memberdayakan sumber daya nasional; Apakah proyek dapat menghasilkan dan menghemat devisa; Apakah proyek ternyata mampu mendorong pertumbuhan industri lain; Apakah proyek dapat memenuhi kebutuhan masyarakat; dan Apakah proyek menambah pendapatan nasional atau justru hanya merugikan negara.
Aspek ekonomi juga menganalisis tentang hambatan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan proyek seperti: a. Iklim yang kurang mendukung; b. Kualitas SDM dan SDA kurang menunjang sehingga mengakibatkan produktivitas rendah; c. Kurangnya modal yang tersedia sehingga berdampak negatif terhadap penyelesaian dan kesinambungan operasional proyek; d. Tidak stabilnya kurs mata uang; e. Tingginya interest rate atau suku bunga bank; serta f. Situasi kondisi sosial politik dan keamanan nasional yang kurang kondusif.
Tugas Online 2
2
Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010
Prosedur Analsis Laporan Keuangan A. Analisis Horizontal 1. LRA dan Neraca Uraian
Persamaan
SiLPA di LRA harus sama dengan SiLPA (LRA) = EDL – SiLPA (Neraca) EDL-SiLPA di neraca. SiLPA di LRA harus sama dengan kas SiLPA (LRA) = Kas di Kas Daerah + Kas di kas daerah ditambah kas di di Bendahara Pengeluaran + Setara bendahara pengeluaran ditambah Kas – Utang PFK (Neraca) setara kas kemudian dikurangi dengan utang PFK di neraca. Pengeluaran Pembiayaan untuk Pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) Penyertaan Modal Daerah harus harus termasuk dalam Nilai tercermin dalam CaLK Penyertaan Modal Daerah (Neraca) Penerimaan pembiayaan pinjaman jangka panjang harus sama dengan utang jangka panjang ditambah bagian lancar utang jangka panjang tahun berkenaan dikurangi utang jangka panjang tahun sebelumnya.
Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Jangka Panjang (LRA) = Utang Jangka Panjang + Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Tahun berkenaan – Utang Jangka Panjang Tahun sebelumnya (Neraca)
SiLPA (LRA) tahun sebelumnya harus sama dengan penerimaan pembiayaan-penggunaan SiLPA(LRA) tahun berjalan dan sama dengan EDL-SiLPA di neraca tahun sebelumnya.
SiLPA Tahun sebelumnya (LRA) = Penerimaan Pembiayaan – Penggunaan SiLPA Tahun berjalan (LRA) = EDL – SiLPA Tahun Sebelumnya (Neraca) Selisih antara Realisasi Belanja Modal (LRA) – Perubahan Aset Tetap dalam Neraca (Aset Tetap Tahun Berkenaan – Aset Tetap Tahun lalu) harus dijelaskan dalam CaLK Teliti apakah pengungkapan selisih dalam CaLK sudah cukup memadai.
2. LRA dan LAK Uraian Arus kas masuk dari aktivitas operasi Arus
Tugas Online 2
Persamaan Kas
Masuk
Dari Aktivitas
3
Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010
(LAK) harus sama dengan total pendapatan daerah (LRA) dikurangi pendapatan asli daerah lainnya yang berasal dari penjualan aset tetap dan aset lainnya.
Operasi (LAK) = Daerah (LRA) – Daerah Lainnya Penjualan Aset Lainnya (LRA)
Total Pendapatan Pendapatan Asli yang Berasal dari Tetap dan Aset
Arus kas keluar dari aktivitas operasi harus sama dengan belanja operasi ditambah belanja tak terduga (di LRA).
Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Operasi = Belanja Operasi + Belanja Tak Terduga (di LRA)
Arus kas masuk dari aktivitas investasi (LAK) harus sama dengan pendapatan asli daerah yang berasal dari penjualan aset tetap dan aset lainnya (di LRA).
Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Investasi (LAK) = Pendapatan Asli Daerah Yang Berasal Dari Penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya (di LRA)
Arus kas keluar dari aktivitas Arus Kas Keluar Dari investasi (LAK) harus sama dengan Investasi (LAK) = belanja modal (di LRA). Belanja Modal (di LRA) Ars kas masuk dari aktivitas pembiayaan (LAK) harus sama dengan penerimaan pembiayaan di LRA (selain penggunaan SiLPA).
Aktivitas
Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Pembiayaan (LAK) = Penerimaan Pembiayaan Di LRA (Selain Penggunaan SiLPA)
Arus kas keluar dari aktivitas Arus Kas Keluar Dari Aktivitas pembiayaan (LAK) harus sama Pembiayaan (LAK) = dengan pengeluaran pembiayaan di Pengeluaran Pembiayaan di LRA LRA. 3. Neraca dan LAK Persamaan
Keterangan
Saldo akhir kas tahun lalu (LAK) harus sama dengan saldo awal kas tahun berkenaan (LAK), saldo akhir kas di neraca tahun lalu, dan saldo awal kas di neraca tahun berjalan.
Saldo Akhir Kas Tahun Lalu (LAK) = Saldo awal Kas Tahun Berkenaan (LAK) = Saldo Akhir Kas Tahun lalu (Neraca) = Saldo Awal Kas Tahun Berjalan (Neraca) Apabila terdapat selisih diungkapkan dalam CaLK
haru
Saldo akhir kas di neraca tahun Saldo Akhir Kas Tahun Berjalan berjalan harus sama dengan saldo (Neraca) = Saldo Akhir Kas Tahun akhir kas di LAK tahun berjalan. Berjalan (LAK) Apabila
Tugas Online 2
terdapat
selisih
harus
4
Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010 diungkapkan dalam CaLk
Utang PFK di neraca harus sama Utang PFK (Neraca) = Utang PFK di dengan utang PFK di BUD ditambah BUD + Utang PFK pada Bendahara utang PFK di bendahara Pengeluaran pengeluaran. Saldo utang PFK di neraca tahun berjalan harus sama dengan saldo utang PFK di neraca tahun sebelumnya ditambah penerimaan PFK tahun berjalan dikurangi pengeluaran PFK tahun berjalan di LAK.
Saldo Utang PFK tahun berjalan (neraca) = Saldo Utang PFK Tahun sebelumnya (Neraca) + Penerimaan PFK Tahun berjalan – Pengeluaran PFK Tahun Berjalan (LAK) Apabila terdapat selisih maka selisih tersebut adalah utang PFK yang ada di bendahara pengeluaran
B. Analisis Vertikal 1. LRA Uraian
Persamaan
SiLPA tahun berjalan harus sama dengan total pendapatan dikurangi total belanja ditambah total penerimaan pembiayaan kemudian dikurangi dengan total pengeluaran pembiayaan.
SiLPA = Total Pendapatan – Total Belanja + Total Penerimaan Pembiayaan – Total Pengeluaran Pembiayaan
Uraian
Persamaan
2. Neraca Aset harus sama dengan total kewajiban ditambah dengan total ekuitas. SiLPA di neraca harus sama dengan kas di daerah ditambah kas di bendahara pengeluaran ditambah setara kas ditambah investasi jangka pendek kemudian dikurangi utang PFK. Kas di bendahara pengeluaran harus sama dengan sisa Uang Persediaan yang belum disetor ditambah dengan utang PFK di bendahara pengeluaran. Pendapatan yang ditangguhkan harus sama dengan kas di bendahara penerimaan ditambah dengan penerimaan di bendahara Tugas Online 2
Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana
SiLPA di Neraca = Kas di Kas Daerah + Kas di Bendahara Pengeluaran + Setara Kas + Investasi Jangka Pendek – Utang PFK
Kas di Bendahara Pengeluaran = Sisa Uang Persediaan yang Belum Disetor + Utang PFK di Bendahara Pengeluaran Pendapatan Ditangguhkan = Kas di Bendahara Penerimaan + Penerimaan di Bendahara Pengeluaran 5
Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010
pengeluaran. *) Penerimaan di pengeluaran harus dalam CaLK
Bendahara diungkapkan
Piutang harus sama dengan EDL- Piutang = EDL - Cadangan Piutang cadangan piutang. Persediaan harus sama dengan EDL- Persediaan = cadangan persediaan Persediaan Kewajiban jangka pendek, kecuali utang PFK, harus sama dengan EDLdana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
EDL
–
Cadangan
Kewajiban Jangka Pendek (kecuali Utang PFK) = EDL - Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Investasi jangka panjang harus sama Investasi Jangka Panjang = EDI – dengan EDI - diinvestasikan dalam Diinvestasikan Dalam Investasi investasi jangka panjang. Jangka Panjang Aset tetap harus sama dengan EDI- Aset Tetap = EDI – Diinvestasikan diinvestasikan dalam aset tetap. Dalam Aset Tetap Aset lainnya harus sama dengan EDI- Aset Lainnya = EDI – Diinvestasikan diinvestasikan dalam aset lainnya. Dalam Aset Lainnya Dana cadangan harus sama dengan Dana Cadangan = EDC EDC-diinvestasikan dalam dana Diinvestasikan dalam cadangan. Cadangan
– Dana
Kewajiban jangka panjang harus Kewajiban Jangka Panjang = sama dengan dana yang harus Dana yang Harus Disediakan untuk disediakan untuk pembayaran utang Pembayaran Utang Jangka Panjang jangka panjang. 3. LAK Uraian
Persamaan
Arus kas bersih dari aktivitas operasi harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas operasi dikurangi arus keluar dari aktivitas operasi.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi Arus Keluar dari Aktivitas Operasi
Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset nonkeuangan harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan dikurangi arus keluar dari aktivitas investasi aset nonkeuangan.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan - Arus Keluar dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus kas bersih dari aktivitas Arus Kas Bersih pembiayaan harus sama dengan arus Pembiayaan =
Tugas Online 2
dari
Aktivitas
6
Analisis Biaya November 13th, 2013
ULIA RAHMA 2012-21-010
masuk kas dari aktivitas pembiayaan Arus Masuk Kas dari Aktivitas dikurangi arus keluar dari aktivitas Pembiayaan - Arus Keluar dari pembiayaan. Aktivitas Pembiayaan Arus kas bersih dari aktivitas nonanggaran harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran ditambah arus keluar masuk dari aktivitas nonanggara.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Anggaran = Arus Masuk Kas Aktivitas Non Anggaran + Keluar Masuk dari Aktivitas Anggaran
Non dari Arus Non
Kenaikan/ penurunan kas harus sama dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi ditambah arus kas bersih dari aktivitas investasi aset nonkeuangan ditambah arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan ditambah arus kas bersih dari aktivitas dari aktivitas nonanggaran.
Kenaikan/Penurunan Kas = Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran
Saldo akhir kas di BUD harus sama Saldo Akhir Kas di BUD = Saldo Awal dengan saldo awal kas di BUD Kas di BUD + Kenaikan/Penurunan ditambah kenaikan/ penurunan kas. Kas Saldo akhir kas harus sama dengan saldo akhir di BUD ditambah saldo akhir kas di bendahara pengeluaran ditambah saldo akhir kas di bendahara penerimaan.
Saldo Akhir Kas = Saldo Akhir di BUD + Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran + SaldoAkhir Kas di Bendahara Penerimaan
C. Analisis Ratio dan Trend
Akun
Data yang digunakan LRA, BKU dan Rekening Kas Daerah LRA, BKU
Harapan
Risiko salah saji
Realisasi Penerimaan = Total nilai kredit Rekening Kasda – pengembalian belanja pada tahun berjalan Realisasi belanja = (Total SP2D) + (Total SP3) – SP2D UP – SP2D TUP – (total pengembalian sisa belanja)
Kurang/lebih saji penerimaan
Kas di Neraca, BKU Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran = saldo UP + jumlah pinjaman yang belum di SP2D kan
Kurang/lebih saji Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas Lainnya dan Setara Kas
Potongan pajak yang belum disetor + SP2D LS ke bendahara yang belum diberikan kepada yang berhak +
Kurang saji kas lainnya dan setara kas
Realisasi Penerimaan
Realisasi Belanja
Tugas Online 2
Neraca, BKU
Kurang/lebih saji belanja
7
Analisis Biaya November 13th, 2013
Akun Kas di Bendahara Penerimaan Aset Tetap
Utang Jangka Panjang dan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang PFK
Tugas Online 2
ULIA RAHMA 2012-21-010
Data yang digunakan
Harapan
Neraca, BKU
bunga jasa giro Kas di Bendahara Penerimaan = Saldo kas di BKU
LRA, Neraca
(Belanja Modal + penambahan dari hasil inventarisasi) = (So Aset Tetap per 31 Des 200X) – (So Aset Tetap per 31 Des 200X-1) +/- mutasi masuk/keluar
Neraca, Daftar Inventaris Barang Daerah
Total aset tetap menurut Daftar Inventaris Barang DAerah intrakomptabel = total aset tetap di Neraca
LRA dan Neraca
Penambahan/penurunan Utang Jangka Panjang dan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang = Penambahan/penurunan Pembiayaan
Neraca dan LAK
Utang PFK = saldo utang PFK tahun sebelumnya + penerimaan non Anggaran PFK (diluar penerimaan karena kesalahan rekening) – pengeluaran non anggaran PFK (diluar pengeluaran karena kesalahan rekening)
Risiko salah saji Kurang/lebih saji Kas di Bendahara Penerimaan Hibah aset tetap yang tidak diungkapkan, penghapusan AT tidak diungkapkan, salah pengelompokkan anggaran, aset tetap kurang/ lebih saji Aset yang dilaporkan tidak ada, aset tetap diperoleh dari hibah belum dicatat di neraca Kesalahan kompilasi Lebih/kurang saji akun utang atau akun pembiayaan, kekurangan pengungkapan atas selisih yang mungkin terjadi Lebih/kurang saji utang PFK, selisih fisik dan catatan SAL
8