PENGAPLIKASIAN KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN DALAM SUATU PERUSAHAAN
MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi II
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Oleh: Ani Khalifah
103403041
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTASEKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2010
LEMBAR PENGESAHAN/PENERIMAAN
Makalah ini telah diterima pada hari…………..…, tanggal………………………
oleh Dosen Mata Kuliah Pengantar Akuntansi II,
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com H. Maman Suherman, S.E., Ak.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh swt. Karena berkata rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Pengaplikasian Kas dan Bank, Piutang, dan Persediaan Dalam Suatu Perusahaan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi II. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak H. Maman Suherman, S.E., Ak selkau Dosen Mata Kuliah Pengantar
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Akuntansi II;
2. Orang tua yang selalu memberikan inspirasi dan do’a demi kelancaran pembuatan makalah ini;
3. Rekan-rekan
Akuntansi
yang
telah
memotivasi
penulis
untuk
menyelesaikan makalah ini; 4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin. Tasikmalaya,
ii
Maret 2011.
Penulis
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………..
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………...
ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………… B. Rumusan Masalah …………………………………………. 2
1
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com C. Tujuan Makalah ……………………………………………
3
D. Kegunaan Makalah ………………………………………... 3 E. Prosedur Makalah …………………………………………. 4
BAB II PENGAPLIKASIAN KAS DAN BANK, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN DALAM SUATU PERUSAHAAN A. Kajian Teoritis ………………………………………………
5
B. Pembahasan ………………………………………………… 7 BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan …………………………………………………...... 22 B. Saran ………………………………………………………..... DAFTAR PUSTAKA
iii
23
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, kita semua menggunakan akuntansi dalam berbagai bentuk. Dalam transaksi pembelian kita menggunakn informasi akuntansi untuk menentukan mampu tidaknya membeli dan manfaat barang tersebut.Tujuan makalah ini menggambarkan konsep dasar akuntansi yang dapat membantu pengambilan keputusan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun perusahaan. Dalam akuntansi terdapt akun Kas, Piutang dan Persediaan. Kas merupakan aktiva lancar yang paling mudah dicairkan. Kita semua berkepentingan dengan uang kas yang kita miliki.Begitu juga,
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com perusahaan
berkepentingan
melindungi
dan
mengendalikan
kas.
Pengendalin yang tidak memadai dapat dan sering mengakibatkan,
pencurian dan penyalahgunaan dana.
Piutang merupakan tagihan dari suatu perusahaan kepada para pelanggan yang jangka waktunya tidak melebihi satu periode akuntansi. Sebagian besar piutang ini berasal dari penyediaan jasa atau penjualan barang usaha secara kredit. Persediaan merupakan sisa suatu barang yang kita miliki yang merupakan kalkulasi dari penjualan dan pembelian. Dalam persediaan di bahas bagaimana menentukan biaya atau harga pokok barang dagang dalam persediaan dan biaya barang dagang yang telah terjual.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apa yang dimaksud dengan Kas?
1
2.
Bagaimana sifat kas dalam pengendalian internal terhadap kas?
3.
Bagaimana
sifat
akun
bank
dan
penggunaannya
dalam
mengendalikan kas? 4.
Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank dan bagaimana cara mengaplikasikannya?
5.
Apa yang dimkasud dengan kas kecil serta cara pengelolaanya?
6.
Apa yang dimaksud dengan persediaan?
7.
Bagaimana cara menghitung persediaan menurut sistem fisik dan sistem perfektual?
8.
Apa yang dimaksud dengan piutang?
9.
Bagaimana mengklasifikasikan piutang?
10.
Bagaimana metode-metode dalam pencatatan piutang?
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com C.
Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1.
pengertian kas;
2.
sifat kas dalam pengendalian internal terhadap kas;
3.
sifat akun bank dan penggunaannya dalam mengendalikan kas;
4
pengertian rekonsiliasi bank dan cara pengaplikasiannya;
5
pengertian kas kecil dan cara pengelolaanya;
6
pengertian persediaan;
7
cara menghitung persediaan menurut sistem fisik dan sistem perfektual;
8
pengertian piutang;
9
mengklasifikasikan piutang;
10
metode-metode dalam pencatatan piutang;
2
D.
Kegunaan Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak yang terkait didalamnya. Secara teoritis makalah ini disusun agar si pembaca atau pihak lainnya mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dari makalah ini.
E.
Prosedur Makalah Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengn teknik study pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data
serta mengaplikasikan data.
3
BAB II PENGAPLIKASIAN KAS, PIUTANG, PERSEDIAAN DALAM SUATU PERUSAHAAN
A. Pembahasan 1. Pengertian Kas Dalam akuntansi yang dimaksud dengan kas (cash) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas atau logam dan benda-benda lain yang mempunyai sifat seperti uang. Artinya dapat digunakan sebagai media
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
tukar atau alat pembayaran yang sah. Kriteria umum aktiva dapat
diperlakukan sebagai kas ialah dapat diterima oleh bank sebagai setoran
dengan jumlah yang sama dengan jumlah nominal yang tertulis di dalamnya. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa termasuk ke dalam golongan kas adalah aktiva yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau media tukar pada saat diperlukan, antara lain:
a. Uang tunai dalam bentuk uang kertas atau logam, baik mata uang sendiri (yang dikeluarkan oleh pemerintah) maupun mata uang asing. b. Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil, atau dalam bentuk simpanan giro. c. Cek yang diterima sebgai penbayaran dari pihak lain. d. Cek perjalanan (Traveller’s Check) yaitu cek yang diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak juah. Cek tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran biaya perjalanan, misalnya biaya transportasi dan penginapan. Selain dapat digunakan sebagai alat pembayaran, Traveller’s Check dapat
4
diuangkan pada cabang bank penerbit di kota lain. e. Kasir Check (Cashir’s Check) yaitu cek yang dibuat dan ditandatangani oleh suatu bank, ditarik oleh bank itu sendiri. Kasir cek merupakan suatu perintah dari suatu bank kepada bank itu sendiri, untuk melakukan pembayaran kepada pihak lain. f. Wesel Pos. Termasuk kedalam golongan kas, karena sifatnya dapat segera dijadikan sebagai uang tunai pada saat diperlukan. Berdasarkan keterangan diatas, tidak diperlukan sebagai kas antara lain sebagai berikut: a. Deposito berjangka (Time Deposit) yaitu uang simpanan di bank yang hanya dapat di ambil setelah jangka waktu tertentu berakhir. b. Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terikat penggunaannya, misalnya dana untuk pelunasan hutang obligasi,
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com dana pensiun, dan dana untuk pembayaran deviden.
c. Cek Mundur (Post Date Check). Tidak dapat digolongkan kedalam kas sebelum tanggal jatuhnya temo.
d. Perangko. Walaupun dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk biaya pengiriman dalam jumlah kecil, tetapi tidak digolongkan kedalam kas karena tidak diterima sebagai setoran ke bank. Perangko biasanya diperlikan sebagai perlangkapan kantor (Office Supplies).
2. Sifat Kas Dalam Pengendalian Internal Terhadap kas Kas merupakan aktiva yang paling banyak terlibat dalam transaksi perusahaan. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan baik yang langsung maupun yang tidak langsung terkait dengan kas pada akhirnya bermuarah pada kas. Selain merupakan aktiva yang paling lancar, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, dalam artian tidak menimbulkan penghasilan sepanjang tidak diubah (dikonversi) kedalam aktiva bentuk lain. Sifat-sifat kas tersebut mengakibatkan perlakuan akuntansi terhadap
5
kas menjadi sangat penting, terutama dalam hubungannya dengan kepentingan pengawasan kas. Sifat kas sebagai aktiva yang paling lancar dan mudah dupindahkan, sangat memungkinkan terjandinya penyimpangan dalam penggunaan kas untuk menghindari hal demikian di perlukan suatu sistem pengelolaan yang
memadai,
pengelolaan
yang
terutama
bertujuan
untuk
menagamankan aktiva kas. Pengelolaan kas erat kaitanya dengan sisitem pengawasan kas sehingga dalam pelaksanaanya menyangkut prosedur administratif dan prosedur pencatatan. Oleh karena itu, dalam perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual, untuk pengelolaaan kas di perlukan sarana sebagai berikut: a.
prosedur yang ditetapkan perusahaan baik untuk transaksi penerimaan maupun untuk transaksi pengeluaran kas;
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
b. sarana (alat dan bahan) yang diperlukna dalam pelaksanaan kegiatan akuntansi, antara lain:
1) bukti transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran kas;
2) buku jurnal penerimaan kas dan buku jurnal pengeluaran kas (register cek); 3) buku jurnal kas kecil (petty cash); 4) alat tulis kantor seperti kertas, pensil, penghapus, dan penggaris; 5) alat hitung baik manual maupun elektronik; 6) rekening koran dari bank; 7) formulir-formulir laporan.
a. Pengendalian atas penerimaan kas Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari di terimanya kas sampai disetorkan ke bank. Perusahaan biasanya menerima kas dari dua sumber utama yaitu :
6
1) Pengendalin kas yang diterima dari penjualan tunai Perusahaan harus menjaga dan membukukan penerimaan kas sebagaimana semestinya. Salah satu alat pengendalian yang penting untuk menggunakan kas yang diterima di konter penjualan adalah register kas. 2) Pengendalian kas yang ditema dari pembayaran piutang a) Piutang timbul dari transaksi penjualan barang dengan pembayaran secara kredit. Pembayaran dari para debitor pada umumnya dilakukan dengan pengiriman cek atau transfer dana sehingga akan diterima oleh departemen kasir yang akan menggabungkannya dengan penerimaaan dari penjulan tunai dan menyiapkan formulir setoran ke bank.Slip pembayaran yang diterima di setorkan ke bagian akuntansi
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
agar dilakukan pencatatan dan memoskanya ke akun-akun pelanggan.
b) Pengendalian internal atas pembayara kas Pengendalian
internal
atas
pembayaran
kas
harus
memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi yang diotoritaskan. Salah satu sistem untuk mengatur pengendalian ini yaitu: (1) Sisitem Voucher Sistem Voucher adalah serangkaian prosedure untuk mengotorisasi dan membukukan kewajiban serta pembayaran kas. Voucher berfungsi sebagai bukti otoritas untuk pembayran kas. Contoh Voucher :
7
Voucher Date : April 1, 2011
Voucher No. 23
Payee : Accesories Manufacturing Company, 683 Ilon Road Chicago, IL 6063-3189 Date Maret 28, 2011
Details Invoice No. 432-C,
Amount 1.500
$ 1.500 FOB Chicago, 2/10, n/30
Halaman Depan
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
8
Halaman Belakang Account Distribution Debit
No. 23 Amount
Merchandise Inventory
150
00
Date : 1/4/2011
Due :
8/4/2011
0 Payee
Supplies Advertising Expense
Accesories Manufacturing Company
Delivery Expense
683 Ilo Road Chicago, IL 6063-3189
Misc. Selling Expense Voucher Summary
Misc. Admintration Expens Amount
1500
00
Discount
30
00
Net
1470
00
Adjusment
Appoved
Mc. Les
Controller
Recorded W.B
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Payment Summary
Credit Account Payable
150
00
Date
8/4/2011
Amount
1470,00
Check No.
43
Aproved
Pat King
Recorded
L.K.R
0
Distribution Aproved
L. Donelly
Sistim
bisa
voucher
disiapkan
secara
manual
A.S
atau
komputerisasi . Pada sistem yang dikomputerisasi dokumen pendukung yang telah mendapat persetujuan akan langsung dimasukan ke arsip komputer. Pada tanggal jatuh tempo, cek akan disiapkan secar otomatis dan dikirimkan kepada kreditor, saat itu juga voucher akan secara otomatis di transfer ke arsif voucher yang sudah di bayar. (2)
Transfer dana Secara Elektronik Dengan perkembangan teknologi perusahaan lebih menggunak sistem yang efisien yaitu Transfer dana secara
9
elektronik (EFT = Elektronic Funds Trnsfer). Pada sisitim ini komputer menggantikan kertas (uang, cek, dsb) dalam pelaksanaan
transaksi
kas.
Dimana
para
kreditor
menyetorkan cek hutang mereka ke rekening bank perusahaan. 3. Sifat Akun Bank Penggunaanya Dalam Pengendalian kas a.
Akun Bank Perusahaan Perusahaan seringkali memiliki akun bank. Formulirformulir yang terkait dalam setiap akun bank adalah karu spesiment tanda tangan, formulir setoran, cek, dan daftar cek yang ditarik. Kartu spesimen digunakan bank untuk memeriksa tanda tangan pada cek yang diserahkan untuk dibayar.incian setoran
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
ke bank di catat dalam formulir setoran. Cek merupakan dokumen tertulis yang di tandatangani oleh deposan, yang
memerintahkan bank untuk membayar sejumlah unag tertentu
kepada peroranga atau badan usaha. Pihak-pihak yang terkait dengan suatu cek adalah penarik, si tertarik, dan si terbayar. Penarik orang yang menandatangani cek, yang memerintahkan bank untuk melakukan pembayaran. Si tertarik adalah bank atas mana cek itu di tarik. Si terbayar merupakan pihak yang mendapat pembayaran atas cek tersebut. Tujuan dari slip pembayaran untuk memasrikan bahwa pembukuan di pihak kedito akan dilakukan dengan benar sehingga resiko kesalahn bisa di tekan. b. Laporan Bank Laporan bank merupakan catatan atas semua taansaksi yang berkaitan dengan suatu akun atau rekening yang dikirimkan kepda deposan setipa bulan.
10
Laporan Bank disusun dari catatan bank bersangkutan sehingga saldo dana deposan pada bank dinyatakan sebagai kewajibandengan saldo kredit (bagi bank tesebut) c.
Akun bank sebagai Pengendalian terhadap Kas Akun bank merupakan salah satu alat utama yang digunakan perusahaan untuk mengendalikan kas. Perusahaaan dapatmenggunakan laporan bank untuk membandingkan transaksi kas yang dicatat dalam catatan akuntansi dengan yang dicatat oleh bank. Saldo kas pada laporan Bank biasanya berbeda dari saldo kas menurut catatan akuntasi. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh penundaan pencatatan transaksi oleh suatu pihak, perbedaa juga disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan baik oleh perusahaan atau abank
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com dalam mencatat taransaksi.
4. Rekonsiliasi bank
a. Hubungan Rekening Koran dengan Akun Kas Telah disebutkan bahwa sistem pengawasan kas mengharuskan semua kas baik dalam bentuk uang tunai maupun cek yang diterima setiap hari disetorkan ke bank. Sementara pembayaran kas dilakukan dengan menggunakan cek sehingga transaksi yang menyangkut kas selain dicatat oleh perusahaan juga dicatat oleh pihak bank. Semua kas yang diterima, sebelum disetor ke bank oleh perusahaan di catat dalam buku jurnal penerimaan kas. Semua cek yang dikeluarkan untuk semua jenis pembayaran (pengeluaran kas) dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas. Data kedua buku jurnal tersebut dihimpun (bertemu) dalam akun Kas setelah dilakukan posting. Setoran dana perusahaan dan penguangan cek yang dikeluarkan perusahaan oleh pihak bank dicatat dalam suatu rekening yang disebut
11
rekening giro. Simpanan dana dalam rekening tersebut bersifat lancar (current), dalam artian dapat ditarik sewaktu-waktu sehingga saldonya sering berubah. Oleh karena itu, rekening giro juga disebut rekening koran. Bank biasanya mengirimkan rekening koran sebagai laporan kepada nasabah giro untuk mutasi kas setiap bulan. Rekening koran yang disampaikan kepada nasabah bank pada dasarnya memuat informasi antara lain mengenai: 1)
saldo simpanan perusahaan (nasabah) pada awal bulan yang bersangkutan;
2)
setoran-setoran perusahaan baik dalam bentuk uang tunai meupun cek yang diterima perusahaan dari pihak lain. Jumlahjumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutasi kredit;
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com 3)
cek-cek yang ditarik perusahaan untuk pembayaran kepada pihak lain yang telah diuangkan oleh penerima cek. Jumlah-
jumlah yang bersangkutan dicatat sebagi mutasi debet;
4)
jasa giro (bunga) yang telah diperhitungkan bank untuk keuntungan perusahaan. Jumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutasi kredit;
5)
biaya administrasi bank yang dibebankan kepada perusahaan. Jumlah yang bersangkutan dicatat sebagai mutasai debet;
6)
saldo simpanan giro perusahaan pada akhir bulan yang bersangkutan. Setoran perusahaan, dipandang dari pihak bank merupakan
penambahan hutang bank kepada pihak perusahaan, oleh karena itu oleh pihak bank dicatat sebagai mutasi kredit pada rekening perusahaan yang bersangkutan. Cek ygn dikeluarkan oleh perusahaan dan diuangkan oleh pemegang cek, bagi pihak bank merupakan pengurangan hutang kepada perusahaan penarik, oleh karena itu oleh
12
bank dicatat sebagai mutasi debet pada rekening perusahaan yang bersangkutan. Pencatatan mutasai simpanan giro perusahaan yang dilakukan oleh bank selain diatas, bagi perusahaan yang menyetorkan semua dana yang diterimanya ke bank, saldo kredit rekening koran pada akhir suatu periode merupakan saldo kas perusahaan sehingga harus sama dengan saldo kas catatan perusahaan pada akun kas dalam buku besar. Hubungan antara pencatatan kas diperusahaan dengan pencatatan di pihak bank, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut
Pencairan cek Rp 2.000 KAS KECIL
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Cek untuk penyediaan dana Rp 2.000
KAS UMUM
Disetorkan Rp 50.000
BANK
Pengeluaran cek Rp 20.000
Pembayaran oleh bank Rp 20.000 Penerima Cek Pencairan cek
50.000 Penerimaan kas Rp
Catatan Perusahaan Kas
Debet Rp 50.000
Rekening Koran Bank Keterangan
Kredit Rp 2.000
MUTASI DEBET
Setoran tunai
13
-
SALDO KREDIT
Rp 50.000
Rp 50.000
Rp 50.000
Saldo D
Rp 20.000
Penarikan
Rp 2.000
-
Rp 48.000
Rp 28.000
Penarikan
Rp 20.000
-
Rp 28.000
Rp 28.000
b. Tujuan Dan Bentuk Rekonsiliasi Bank 1) Tujuan rekonsiliasi bank Rekonsiliasi Bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaaan untuk merukunkan catatan perusahaan debgan catatan dalam rekening koran, agar dapat diketahui transaksitransaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank atau sebaliknya sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya perbedaan saldo kas.
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com 2) Bentuk Rekonsiliasi Bank
Rekonsilasi dilakukan hanya terhadap saldo akhir , laporan
rekonsiliasi bank dapat disusun dengan bentuk sebagai berikut : a) Rekonsiliasi saldo menurut bank dan saldo menurut perusahaan kearah saldo yang benar. b) Rekonsilasi saldo menurut bank kearah saldo menurut catatan perusahaan. Rekonsiliasi bank dilakukan terhadap saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir lapaoran rekonsiliasi bank dapat disusun dalam bentuk sebagai berikut: a) Rekonsilasi bentuk empat kolom b) Rekonsiliasi bentuk delapan kolom
c.
Prosedur Rekonsiliasi Bank Prosedur kegiatanya meliputi penghitungan selisih anatara
14
saldo kas menurut catatan perusahaan dengan dengan saldo menurut rekening koran, identifikasi penyebab timbulnya perbedaan saldo kas dan penyusunana laporan rekonsiliasi bank. 1) Perhitungan selisih saldo kas Dalam perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual, saldo kas menurut catatan perusahaan tampak dalm buku besar pada akun kas telah dilakukan posting data jurnal penerimaan dan pengeluaran kasdengan demikian selisih saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo kaas menurut rekening koran pada akhir suatu periode, dapat diketahui dari saldo rekening koran dan saldo akun kas yang diperbandingkan. Walaupun demikian, untuk kepentingan rekonsialasi bank perlu dilakukan pengecekan terhadap jumlah
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
kas yang diterima dan jumlah setoran ke bank, demikian pula terhadap jumlah kas yang dikeluarkan. Dalam proses rekonsiliasi
diperlukan buku-buku dan dokumen antara lain: a) buku jurnal penerimaan kas; b) buku jurnal pengeluaran kas (register cek); c)
rekening koran untuk periode yang bersangkutan;
d) daftar bukti setoran ke bank untuk periode yang bersangkutan; e) bukti peneriamaan dan pengeluaran kas dengan dokumendokumen. 2) Identifikasi penyebab timbulnya perbedaan saldo kas Rekonsiliasi bank dilakukan dengan cara membandingkan jumlah-jumlah mutasi debet rekening koran dengan data jurnal pengeluaran kas atau register cek. Demikian pula jumlah-jumlah mutasi kredit rekening koran dengan data jurnal penerimaan kas atau bukti setoran.
15
Transaksi-transaksi
yang
bisa
mengakibatkan
terjadinya
perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening koran, antara lain, yaitu: a) setoran dalam proses atu setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran perusahaan yang belum diterima oleh bank pada saat rekening koran sudah ditutup; b) cek dalam peredaran (out standing cek), yaitu cek yang telah dikeluarkan perusahaan untuk pembayaran pihak lain, tetapi sampai dengan saat penutupan rekening koran, cek yang bersangkutan belum diuangkan sehingga belum tercatat dalam rekening koran; c)
penerimaan piutang perusahaan oleh bank, misalnya piutang yang diterima melalui inkaso (penagihan oleh bank),
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com atau melalui trasfer;
d) jasa giro dan biaya administrasi yang telah diperhitungkan dan dicatat oleh bank dalam rekening koran. Sementara
perusahaan baru mengetahui setelah menerima rekening koran dari bank; e) kesalahan
mencatat
jumlah,
misalanya
jumlah
yang
seharusnya Rp 7.500.000, dicatat dengan Rp 5.700.000. hal tersebut bisa terjadi dipihak perusahaan atau dipihak bank; f)
bank mencatat dalam rekening yang salah, misalnya setoran PT ABC dicatat kedalam rekening PT BCA;
g) cek yang diterima dari debitor dan telah disetorkan ke bank, ditolak oleh bank karena dananya tidak mencukupi.
3) Penyusunan laporan rekonsiliasi bank a)
Rekonsiliasi saldo akhir menurut bank dan menurut perusahaan ke arah saldo yang benar
16
Menyusun laporan dalam bentuk ini, pada dasarnya melakukan penambahan atau pengurangan terhadap kas menurut catatan perusahaan atau saldo menurut rekening koran,
sesuai
dengan
pengaruh
transaksi
yang
mengakibatkan terjadinya perbedaan saldo kas sehingga pada akhirnya diperoleh saldo yang sama. b)
Rekonsiliasi saldo akhir menurut bank kearah saldo menurut catetan perusahaan Bentuk ini dilakukan dengan cara menyesuaikan catatan yang telah dilakukan bank, mengacu kepada catatan
menurut
perusahaan
sehingga
jika
semua
penyebab terjadinya perbedaan saldo kas telah diketahui, saldo kas menurut bank akan sama dengan saldo kas
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com menurut catetan perusahaan.
17
d. Penyesuaian Saldo Kas Dari kegiatan rekonsiliasi bank dapat diketahui transaksitransaksi yang belum dicatat atau salah dicatat, baik dipihak perusahaan maupun di pihak bank. Transaksi yang belum atau salah di catat oleh pihak bank adalah urusan bank. Sementara transaksi yang belum atau salah dicatat oleh perusahaan harus segera di ctat atau dibuat jurnal koreksi.
5. Kas Kecil Dan Cara Pengelolaannya
a. Pengertian Kas Kecil Kas kecil merupakan dana kas kecil yang bisa digunakan perusahaan untuk melakukan pembayaran kecil yan sering terjadi.
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
Dana kas kecil ditempatkan dibawah pengawasan karyawan tertentu yang memberikan otorisasi atas pembayaran dari dana tersebut. Secara periodik apabila jumlah uang dalam dana tersebut menurun
kejumlah minimum, maka pengisian kembali dana dilakukan.
b. Peralatan dan Perlengkapan Yang Diperlukan Dalam perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi secara manual selain adanya prosedur yang ditetapkan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dalam pengelolaan dana kas kecil antara lain: 1) buku jurnal pengeluaran kas; 2) buku jurnal kas kecil; 3) formulir surat permintaan pengisian dana kas kecil; 4) formulir permintaan pengeluaran dana kas kecil; 5) formulir bukti pengeluaran kas kecil; 6) formulir laporan penggunaan dan kas kecil;
18
7) alat-alat tulis kantor seperti kertas, pensil, bolpoint, penghapus dan penggaris; 8) alat-alat hitung manual dan elektronik.
c. Prosedur Pengelolaan Kas Kecil Kegiatan pengelolaan dana kas kecil meliputi : 1) Pembentukan dana kas kecil Dana kas kecil dibentuk (disediakan) berdasrkan surat keputusan kepala bagian keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki prosedur operasional, semuia jenis pengeluaran kas melibatkan bagian hutang sehingga unit organisasi (bagian) yang terlibat dalam prosedur pembetuka dana kas kecil adalah bagian hutang, bagian kasa, dan pemegang dana kas kecil.
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com 2) Pengeluaran dana kas kecil
Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dan kas kecil
terdiri atas formulir surat permintaan pengeluaran dan kas kecil
dan bukti pengeluran kas kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dan kas kecil adalah pemegang dana kas kecil dan bagian yang menggunakan (pemakai) dana kas kecil. 3)
Pengisian kembali dana kas kecil Pengisian kembali dana kas keci dilakukan apabila sisa dan kas kecil di pandang tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan bagian – bagian pemakai dana kas kecil. Formulir dan dokumen yang diperlukan dalam pengisian kembali dan kas kecil terdiri atas formulir permintaan pengisian kembali dan kas kecil dan formulir bukti pengeluaran kas, bukti pengeluaran kas kecil dengan dokumen pendukungnya.
19
d. Metode Pencatatan Dana Kas Kecil 1) Metode dana tetap ( Imprest Fund Method) Menurut metode dan tetap, dan kas kecil ditetapkan dengan jumlah dana yang relatif tetap. Artinya sepanjang jumlah yang telah
ditetapkan
dianggap
cukup
untuk
pengeluaran-
pengeluaran kas kecil selama periode tertentu, jumlah dan kas kecil tidak dinaikan atau diturunkan. Ciri- ciri pengeluaran dana kas kecil dengan emnggunak metode dan tetap sebagai berikut : (a) Pemegang dan kas kecil mengumpulkan bukti pengeluaran kas kecil yang diserahkan oleh bagian-bagian pemakai dan beserta dokumen pendukungnya. (b) Pengisian kembali dan kas kecil dilakukan dengan penarikan cek sebesar dan kas kecil yang telah digunakan.Dana kas
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
kecil yang telah tersedia akn kembli kepada jumlah yang ditetapkan.
(c) Bukti pengeluaran dan kas kecil dicatat dalam jumlah pengeluaran kas oleh bagian jurnl pada saat penggantian dan dengan mendebet akun-akun beban yang terkait dengan dan yang digunakan.
Contoh soal: (a) Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil PT SINAR pada tanggal 2 januari 2011 membentuk dana kas kecil dengan jumlah tetap sebesar Rp 5.000.000,00 untuk kepentingan itu dikeluarakan cek No. C.001 sebesar Rp 5.000.000,00 dengan bukti pengeluaran kas No. 401. Bagian jurnal mencatat transaksi tersebut dalam buku jurnal pengeluaran kas sebagai berikut: JURNAL PENGELUARAN KAS
20
Tgl
No
Dibayarkan untuk
BKK
Jan
401
No
Debet
Cek
Dana kas kecil
Kredit
Lain-lain
001
Kas
Akun
No
Jumlah
Kas kecil
112
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
2
Pemindahbukuan data buku jurnal pengeluaran kas seperti diatas, akun Kas Kecil didebet sebesar Rp 5.000.000,00. Jumlah tersebut tidak akan berubah sampai dengan ada keputusan kepala bagian bagian keuangan untuk mengubah jumlah dana tetap kas kecil. (b) Pencatatan transaksi pengisian kembali kas kecil Pada tanggal 14 Februari 2011 bagian jurnal menerima bukti pengeluaran kas (BKK) No 402 dengan No Cek C.002, dilampiri permintaan pengisian kembali dana kas kecil yang
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
membuat data rekapitulasi Bukti Pengeluaran Kas Kecil
(BPKK) senagai berikut:
No. Akun 5100, biaya angkut pembelian......... Rp 850.000 No. Akun 5200, beban penjualan.................... Rp 1.680.000 No. Akun 5300, Beban adm dan umum...........Rp 1.270.000 Jumlah dana kas kecil yang telah digunakan
Rp 3.800.000
Catatan data Bukti Pengeluaran Kas (BKK) No.402 di atas dalam buku jurnal pengeluaran kas akan tampak seperti di bawah ini: JURNAL PENGELUARAN KAS Tgl
Jan 14
No
Dibayarkan
BKK
untuk
402
Pengisian
No Cek
C.002
DEBET
KREDIT
Biaya angkut
Bebean
Beban Adm
pembelian
Penjualan
Umum
Rp 850.000
Rp 1.680.000
Rp 1.270.0000
Kas kecil
21
Kas
Rp 3.800.000
2) Metode Fluktuasi (Fluctuation Method) Dalam penggunaan metode fluktuasi, dana kas kecil tidak ditetapkan dengan jumlah yang tetap sehingga penggantian dan kas kecil tidak perlu sama dengan jumlah dana yang telah digunakan. Jumlah dana kas kecil akan berfluktuasi, disesuaikan dengan jumlah dan yang diperlukan. Ciri-ciri penggunaan dan kas kecil dengan metode fluktuaasi adalh sebagai berikut : (a) Pembentukan dan pengisian dana kas kecil dicatat debet dalam akun kas kecil. Contoh Soal : Januari
2,
Pembentukan dan kas kecil sebesar Rp
2.000.000,00 No BKK 051, CEK No.B.04651 Januari 15,Pengisian kembali dana kas kecil sebesar Rp
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com 1.500.000,00 BKK No.066,Cek No.B.04667
Jurnal Pengeluaran kas Tgl
Nomor
Dibayarkan Untuk
BKK
Nomor
Debet
Kredit
Cek
Lain-lain
Kas
Akun
No
Jumlah
Jan 2
051
Dana kas kecil
B.04651
Kas kecil
1102
2.000.000
2.000.000
Jan 15
066
Pengisian kas kecil
B.04667
Kas kecil
1102
1.500.000
1.500.000
(b) Bukti pengeluarn kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebet akun-akun
yanbg terkait dengan
penggunaan dana dan mengkredit akun kas kecil. Contoh soal:
22
Januari 8, BPKK No. 0101 untuk pembayaran:
Rekening listrik dan telepon
Pembelian perlengkapan kantor
Beben penyelenggaraan rapat
Rp 468.000,00 Rp 350.000,00 Rp
260.000,00 Jumlah
Tgl
No
Rp 1.096.000,00
Keterangan
No Akun
Debet
Kredit
Beban Administrasi Umum
5300
Rp 1.096.000,00
-
-
1102
-
Rp 1.096.000
BPKK Jan 8
0101
Kas Kecil
(c) Besarnya jumlah kas kecil yang disedikan berfluktuasi, disesuaikan dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com pemakai dana.
e. Pemeriksaan Dana Kas Kecil
Dalam perusahaan yang banyak menggunakan dana kas kecil dalam melakukan pembayaran, mutasi dana kas kecil menjadi sering terjadi sehingga diperlukan pengawasan yang memadai. Salah satu kegiatan pengawasan kas kecil adalah pemeriksaan terhadap kas kecil, baik yang dilakukan secara rutin maupun secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dalam hal dana kas kecil dikelola menurut metode dana tetap, besarnya dana yang disediakan (dibentuk) harus sama dengan jumlah unsur-unsur sebagai berikut: 1) Uang tunai yang ada pada pemegang dana kas kecil. 2) Jumlah rupiah bukti-bukti pengeluaran kas kecil (BPKK) yang belum mendapat penggantian. 3) Jumlah rupiah surat permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK)
23
yang bukti pengeluaran kas kecilnya belum diterima oleh pemegang dana kas kecil. Apabila pengelolaan dana kas kecil menggunakan metode fluktuasi, pemeriksaan dana kas kecil dapat dilakukan melalui pemeriksaan buku jurnal kas kecil, verifikasi dokumen-dokumen mutasi dana kas kecil dan perhitungan fisik uang yang ada pada pemegang dana kas kecil. Dalam penerapan metode fluktuasi, besarnya dana kas kecil yang disediakan dalam suatu periode adalah sisa dana ditambah dengan jumlah rupiah pengisian kembali kas kecil yang diterima pemegang dana kas kecil. Apabila tidak terjadi kekeliruan, besarnya dana kas kecil yang disediakan harus sama dengan uang tunai ditambah jumlah uang rupiah bukti pengeluaran kas kecil yang ada pada pemegang dana kas kecil.
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com 6. Pengertian Persediaan
Barang dagangan pada dasarnya adalah barang yang disediakan
untuk dijual. Penyediaannya biasanya melalui pembelian, dalam arti barang dibeli, disimpan sementara, kemudian dijual tanpa mengadakan perubahan lebih dulu terhadap sifat barang yang bersangkutan. Bisa juga penyediaannya melalui proses produks, dimulai dari pembelian bahan baku, kemudian diloah sehingga menjadi produk yang siap di jual.dalam hal demikaian barang yang dijual adalah barang yang diproduksi sendiri. Dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang, sebagian besar kekayaan perusahaan pada umumnya tertanam dalam sediaan. Oleh karena itu pengelolaanya harus dilakukan dengan sistem dan prosedur yang memadai. Pengelolaan sediaan dalamm perusahaan dagang
didukug
dengan
prosedur
pengeluaran dan prosedur pencatatan.
24
penerimaan,
penyimpanan,
7. Sistem Pencatatan Persediaan Barang Dagangan Pada dasarnya ada dua sistem pencatatan persediaan barang dagangan, yaitu sistem inventaris fisik (phisical system) dan sistem perfektual (perfectual system). a.
Sistem Inventaris Fisik Pencatatan sistem inventaris fisik disebut juga sisitem periodik (periodical system). Sistem ini terutama digunakan oleh perusahaan yang menjual barang yang jenisnya banyak, harga satuan tiap jenis barang relatif murah sehingga secara teknis harga pokok penjulan untuk tipa jenis barang sulit dihitung. Oleh karena itu dalam penerapan sisitem pencatatan fisik harga pokok penjualan dihitung tipa akhir periode setelah sisa barang dihitung secara fisik. Dalam pencatatan sistem fisik, nilai persediaan barang akhir periode
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
diketahu setelah kuantitas barang yang tersedia dihitung secara fisik
kemudian dikalikan dengan harga satuannya. Harga satuan barang yang digunakan sebagai dasar penilaian sediaan bergantung kepada metode penilaian yang digunakan. Metode penilaian sediaan yang dapat digunakan dalam pencatatan sistem fisik antara lain metode: tanda metode
pengenai taksiran.
khusus,rata-rata,FIFO,LIFO,sediaan Sebagai
ilistrasi
penerapan
dasar,
dan
masing-masing
metode,misalkan data sediaan barang CX untuk bulang maret 2004 sebagai berikut: Maret 1, sediaan.................6.000kg@Rp 2.000,00= Rp 12.000.000,00 Maret 5, pembelian.............6.000kg@Rp 2.200,00= Rp 13.200.000,00 Maret 10, pembelian...........5.000kg@Rp 2.400,00= Rp 12.000.000,00 Maret 15, pembelian...........8.000kg@Rp 2.600,00= Rp 20.800.000,00 Maret 20, pembelian...........4.000kg@Rp 2.700,00= Rp 10.800.000,00 Maret 26, pembelian...........6.000kg@Rp 2.600,00= Rp 15.600.000,00 Maret 30,pembelian............5.000kg@Rp 2.800,00= Rp 14.000.000,00
25
Barang disediakan untuk dijual bulan maret 2004:.....40.000kg
Rp 98.400.000,00
Setelah dilakukan penghitungan fisik atas sisa barang tanggal 31 maret 2004, digudang masih tersedia barang CX sebanyak 7.500kg. Harga pokok (nilai) barang tersbut bergantung kepada metode penilaian sediaan sbb: 1.
Metode Tanda Pengenal Khusus Dengan metode ini,setiap barang yang masuk (dibeli) diberi tanda pengenal yang menunjukan harga satuan sesuai dengan stuktur faktur yang diterima misalnya sediaan barang CX sebanyak 7.500kg dalam contoh diatas, terdiri atas 75 karung @100kg(neto). Berdasarkan tanda pengenal yang ada pada setiap karung misalkan barang yang bersangkutan terdiri atas:
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com 40 karung dengan tanda pengenal Rp 2.800 per kg
30 karung dengan tanda pengenal Rp 2.600 per kg 5 karung dengan tanda pengenal Rp 2.400 per kg
Dari data diatas nilai sediaan barang CX pada tanggal 31 maret 2004 dihitung sbb: 40 x100 x Rp 2.800..................................= Rp 11.200.000,00 30 x 100 x Rp 2.400.................................= Rp 7.800.000,00 5 x 100 x Rp 2.400..................................= Rp 1.200.000,00 Jumlah,.......= Rp 20.200.000,00 2.
Metoda rata-rata a.
Metoda rata-rata sederhana Dengan metode ini harga rata-rata persatuan barang dihitung dengan cara membagi total harga per satuan setiap transaksi
pembelian
dengan
jumlah
transaksi
pembelianntermasuk persediaan awal periode berdasarkan data persediaan pada contoh diatas, harga rata-rata tiap kg
26
dihitung sebagai berikut Rp(2.000+2.200+2.400+2.600+2.700+2.600+2.800) 7 = Rp 2.471,43 Dengan demikian menurut metode rata-rata sederhana nilai persediaan barang CX pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp 7.500 x Rp 2.471,43= Rp 18.575.725,00 b. Metode Rata-Rata Tertimbang Dengan metode ini, Harga Pokok Rata-rata persatuan barang dihitung dengan cara membagi jumlah harga pembelian barang yang disediakan untuk dijual,dengan jumlah satuan(kuantitas). Nilai sediaan akhir periode adalah hasil kali kuantitas sediaan dengan harga rata-rata persatuan
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
. berdasarkan pada sediaan pada contoh diatas nilai sediaan
barang CD akhir maret 2004 dihitung sbb:
Harga rata-rata tiap kg : Rp 98.400.000 = Rp 2.460 40.000
c.
Menggunakan Metode FIFO Nilai sediaan barang CX tanggal 31 MareT 2011 Mengunakan Metode FIFO Metode FIFO digunakan selama periode inflasi atau hargaharga meningkat ,biaya per unit paling awal lebih rendah dari biaya per unit paling akhir.Pada metode ini apabila tingginya laba kotor yang dihasilkan hanya bersifat sementara karena persediaan harus kembali diganti dengan harga yang terus meningkat.
d.
Menggunakan Metode LIFO Apabila menggunakan metode LIFO digunakan selama periode
inflasi
atau
27
harga-harga
meningkat,hasilnya
merupakan kebalikan dari hasi dual metode lainnya.Metode LIFO menghasilkan jumlah harga pokok penjualan yang lebih tinggi jumlah laba kotor yang lebih rendah,dan persediaan akhir yang lebih rendah dibandingkan dua metode lainnnya.Alasannya adalah karena biaya dari unit yang dibeli paling akhir kurang lebih sama dengan biaya penggantiannya tahun 2011, 7.500 x Rp. 2.460,00 = Rp 18.450.000,00
8. Pengertian Piutang a. Klasifikasi piutang Banyak perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa. Piutang yang timbul dari
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
penjualan semacam itu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau wesel tagih. Istilah piutang ( receivable ) meliputi semua klaim dalam bentukuang terhadap entitas lainnya, termasuk individu , perusahaan , atau organisasi lainnya. Piutang ini biasanya memiliki bagian yang segnifikan dari totl aktiva
perusahaan. 1.
Pitang Usaha Transaksi yang paling umum yang menciptakan piutang adalah
penjualan
barang
dagang
atau
jasa
secara
kredit.Piutang dicatat dengan mendebet akun piutang usaha. Piutang usaha (account receivable) semcam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancer. 2.
Wesel Tagih Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam
28
setahun, maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancer. Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan, dimana pelanggan dimaksud telah menerbitkan surat utang formal kepada perusahaan. Promes atau wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari enam puluh hari. Sebagai contoh, sebuah dealer mobil atau perbotan rumah tamgga biasanya meminta uang muka pada saat penjualan dan menerima promes untuk sisanya.
Promes
atau
wesel
semcam
itu
umumnya
mengharuskan pelanggan untuk melakukan pembayaran secara bulanan. Promes bias digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
dari transaksi penjualan, maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang 9trade receivables). Kecuali tidak ada
keterangan lain, kami akan mengasumsikan bahwa semua
wesel tagih dan piutang usaha dalam bab ini berasal dari transaksi penjualan.
3.
Piutang Lain-lain Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancer. Jika penagihannya lebih dari satu tahun, maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancardan dilaporkan dibawah judul Investasi.Piutang lain-lain meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan.
b. Pengendalian Internal atas Piutang
29
Prinsip-prinsip pengendalian internal yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dapat digunakan untuk membentuk pengendalian dalam rangka melindungi piutang. Sebagai contoh, fungsi persetujuan kredit, fungsi akuntansi, dan fungsi penagihan harus dipisahkan. Individu-individu yang bertanggung jawab menangani penjualan harus dipisahkan dari individu-individu yang menangani akuntansi untuk piutang dan persetujuan kredit. Dengan begitu fungsi
akuntansi dan persetujuan kredit bertindak sebagai
pemeriksa independen atas fungsi penjualan. Karyawan yang menangani akuntansi untuk piutang tidak boleh terlibat dalam penagihan pitang. Pemisahan fungsi-fungsi ini mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan dana.
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
Untuk mengilustrasikan betapa pentingnya pemisahan
fungsi-fungsi diatas , asumsikan bahwa klerk penagihan piutng
usaha memiliki akses terhadap penerimaan kas dari pelanggan. Klerk tersebut dapat mencuri prrmbayaran kas oleh pelanggan dan kemudian
mengubah
llaporan
bulanan
pelanggan
untuk
mengindikasikan bahwa pembayaran tlah diterima.Pelanggan kecil kemungkinannya untuk mengajukan keluhan dan pencurian ini tidakakan terditeksi. Sebagai ilustrasi lain, asumsikan bahwa seorang tenaga penjualan (wiraniaga) memiliki wewenang untuk menyetujui permohonan
kredit.
komisi,katakanlah
Jika
10%
dari
wiraniaga penjualan,
itu
mendapatkan mereka
dapat
meningkatkan komisinya dengan menyetujui penjualan kepada pelanggan yang memiliki risiko kredit tinggi. Jadi, fungsi persetujuan kredit biasanya diberikan kepada orang lain diluar wiraniaga.
30
Standar kredit digunakan oleh banyak perusahaan untuk memutuskan pelanggan mana yang pantas mendapat kredit dan dan seberapa besar kredit yang dapat mereka terima.penentuan standar
kredit
mengharuskan
perusahaan
harus
menilai
“kreditibilitas” atau “kualitas kredit” pelanggan. Secara tradisional, penilaian kredibilitas pelanggan melibatkan pertimbangan atas 5K. Masing-masing dari K tersebut akan dijelaskan secara singkat berikut ini. 1) Karakter mengacu kepada probabilitas bahwa pelanggan akan menghormati kewajibannya. Banyak manajer kredit bersikeras bahwa karakter merupakan K yang paling penting dari 5K. Karakter mencerminkan kejujuran pelanggan dan tanggung jawab moral yang dimiliki pelanggan untuk
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
menghormati utang. Para manajer kredit seringkali mencari informasi mengenai karakter pelanggan dengan menyelidiki
suatu komunitas bisnis. Penyelidikan semacam itu bias dilakukan melalui bankir-bankir lokal, pengacara, kreditor lain, dan bahkan para pesaing.
2) Kapasitas mengacu kepada kemampuan pelanggan untuk membayar. Manajer kredit menilai factor ini dengan mengkaji ulang
catatan
pengetahuan
pembayaran umum
pelanggan
mengenai
bisnis
di
masa
lalu,
pelanggan,
dan
barangkali observasi fisik atas operasi pelanggan. 3) Kapital mengacu kepada kondisi umum bisnis pelanggan seperti yang diperlihatkan oleh laporan keuangan.Manajer kredit biasanya memberikan perhatian khusus pada ukuran solvensi dan likuiditas serta rasio-rasio lain seperti rasio modal kerja dan rasio lancer. 4) Kolateral mengacu kepada aktiva-aktiva yang ingin diberikan
31
pelanggan sebagai jaminan untuk kredit.Institusi atau lembag keuangan biasanya meminta kolateral atas kredit-kredit berjumlah besar. Kolateral bias berbentuk aktiva apapun , seperti tanah, bangunan, atau persediaan. 5) Kondisi mengacu kepada trend-trend ekonomi nasional dan regional yang bias mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar. Sebagai contoh, selama periode resasi ekonomi , manajer kredit biasanya memperketat standarstandar kredit sebagai antisipasi terhadap menurunnya kemampuan para pelanggan untuk membayar.
c. Piutang Tak Tertagih Dalam
bab-bab
sebelumnya
telah
dijelaskan
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com diilustrasikan
akuntansi
untuk
trransaksi
yang
dan
melibatkan
penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Topik penting
yang belum dibahas adalah piutang tak tertagih (uncollectible receivables). Perusahaan berusaha membatasi nilai piutang tak tertagih dengan
menerapkan
berbagai
perangkat
pengendalian.
Pengendalian yang paling penting disini berhubungan dengan fungsi pengesahan kredit. Pengendalian ini biasanya melibatkan penyelidikan atas kreditibilitas pelanggan, dengan menggunakan referensi dan pemeriksaan atas latar belakang pelanggan. Sebagai contoh sebagian beesar dari kita mungkin pernah mengisi formulir aplikasi kredit yang menyaratkan semcam itu.Pada saat pertama kali anda memperoleh kartu kredit, batas kredit anda biasanya adalah $500 hingga $1.000. Setelah menggunakan
piutang
jatuh
proedur-prosedur
32
tempo, untuk
perusahaan
akan
memaksimumkan
penagihan
piutang
tersebut.
Jika
setelah
upaya
yang
berulang-ulang ternyata gagal, perusahaan mungkin perlu memindahkan tugas penagihan keagen penagihan. Perusahaan
eceran
atau
ritel
seringkali
berupaya
memindahkan risiko piutang tak tertagih ke perusahaanperusahaan lain. Sebagai contoh, sejumlah pengecer tidak menerima penjualan secra kredit, tetapi hanya menerima penjualan tunai atau dengan kartu kredit. Kebijakan semmacam itu
sebetulnya
merupakan
cara
memindahkan
risiko
ke
perusahaan kartu kredit. Perusahaan pengecer lainnya, seperti Macy’s, sears, dan J.C.Peney’sbahkan menerbitkan kartu kredit mereka sendiri. Perusahaan
juga
dapat
menjual
piutangnya
kepada
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
perusahaan-perusahaan lain di mana transaksi ini dinamakan dengan
anjak
piutang
(factoring)
dan
pembeli
piutang
dinamakandengan factor. Keuntungan factoring bagi perusahaan
penjual adalah dapat diperolehnya kas secara cepat yang akan digunakan untuk operasi dan kebutuhan-kebutuhan lain. Selain itu, tergantung pada kesepakatan faktoring, sebagian risiko piutang tak tertagih dapat dipindahkan kepada factor. Tanpa memperhatikan kriteria yang digunakan dalam pemberian kredit dan prosedur penagihan yang diterapkan, biasanya sebagian dari penjualan kredit di pastikan tidak akan tertagih. Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang dinamakan beban piutang tak tertagih(uncollectible accounts expense) , beban piutang macet (bed debts expense ) , atau beban piutang tak tertagih (doubtful accounts expense). Kapan piutang usaha atau wesel tagih menjadi tak tertagih? Tidak ada satupun ketentuan umum yang dapat digunakan untuk
33
menentukan kapan suatu piutang atau wesel menjadi tidak tertagih. Kenyataannya, bahwa seorang debitur gagal untuk membayar piutang sesuai kontrak penjualan ataupun weselnya terpaksa ditolak pada saat jatuh tempo tidak berarti bahwa utangutang tersebut tidak akan dapat ditagih. Bangkruutnya debitor adalah salah satu petunjuk yang paling signifikan mengenai tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang. Petunjuk lainnya meliputi penutupan bisnis pelanggan atau gaglnya upaya penagihan setelah dilakukan beberapa kali usaha. Terdapat dua metode akuntansi untuk mencatat piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih. Metode penyisihan (allowance method) membuat akun beban piutng tak tertagih dimuka sebelum piutang tersebut dihapus.Prosedur lain, yang
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
dinamakan metode penghapusan langsung (direct write-off
method), mengakui beban hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat ditagih lagi.
1) Metode Penyisihan ( Allowance Method ) Metode ini merupakan metode yang digunakan yang menasumsikan bahwa sebagian atau seluruh dari piutang tak tertagih akan dapat diterima kembali pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu taksiran tersebut masih bisa ditagih pada masa yang akan datang. Apabila terdapat piutang tak tertagih pada akhir periode maka akan di jurnal dalam jurnal penyesuaian sbb : Beban piutang tak tertagih - Penyisihan piutang ragu-ragu
XXX XXX
Tujuan menentukan taksiran piutang tak tertagih adalah Menunjukan nilai piutang dagang yang dapat di realisasikan.
34
Untuk itu ada ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya taksiran piutang tak tertagih , yaitu : (a)Metode Penjualan Metode penjualan didasarkan pada persentase dari penjualan kredit yang mungkin tak tertagih. Misalnya: Saldo taksiran piutang tak tertagih tahun 2010 adalah Rp 2.500.000 , apabila jumlah piutang tak tertagih tahun 2011 adalah 2% dari penjualan kredit sebesar Rp 400.000, akan diperoleh jumlah piutang tak tertagih yang diakui sebagai piutang adalah : = 2% x 400.000- 2.500.000 =Rp 5.500.000
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com JURNAL :
Beban piutang tak tertagih
Rp. 5.500.000
Penyisihan piutang tak tertagih
Rp 5.500.000
**Untuk diketahui** Diketahui
: Penyisihan piutang ragu-ragu periode
2010 memiliki saldo kredit Rp 45.000, Piutang tak tertagih periode 2011 dietimasikan 2% dari penjualan kredit sebesar Rp.1.200.000, saldo piutang usaha sebelum penyesuaian adalah Rp 290.000 Ditanyakan
:
(1)Beban piutang tak tertagih untuk periode 2011 ? (2)Saldo penyisihan piutang ragu-ragu setelah penyesuaian ?
35
(3)Nilai realisasi bersih dari piutang setelah penyesuaian ? Jawab
:
(1)estimasi piutang tak tertagih X Saldo piutang = 2 % X 1.200.000 = Rp. 24.000 (Beban piutang tak tertagih) (2)saldo penyisihan piutang ragu-ragu periode 2010+Beban piutang tak Tertagih periode 2011 = 45.000 + 24.000 = 69.000 (Saldo penyisihan piutang ragu-ragu setelah penyesuaian) (3)saldo
piutang
usaha
sebelum
penyesuaian-Saldo
penyisihan piutang ragu-ragu setelah penyesuaian = 290.000 – 69.000
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
= 221.000 (Nilai realisasi bersih dari piutang setelah
penyesuaian)
(b) Metode Analisis Umur Piutang Metode ini didasarkan pada analisa umur piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Umur piutang melibatkan seluruh total piutang baik yang telah jatuh tempo maupun yang belum. Piutang yang telah jatuh tempo selanjutnya di analisa dari sisi sudah berapa lama jatuh temponya , untuk lebih jelasnya berikut ini disampaikan tabel analisa umur piutang. Pelangga
Saldo
n
Piutang
Jatuh Tempo Belum
Sudah 1-30 hari
31-60
61-90
Lebih
hari
hari
dari 90 hari
A
25 jt
15 jt
10 jt
-
-
-
B
18 jt
7 jt
11 jt
-
-
-
C
42 jt
35 jt
6 jt
1 jt
-
-
D
10 jt
10 jt
-
-
-
-
36
E
25 jt
25 jt
-
-
-
-
F
20 jt
12 jt
8 jt
-
-
-
G
25 jt
-
15 jt
5 jt
5 jt
-
Total
165 jt
104 jt
50 jt
6 jt
5 jt
-
Berdasarkan tabel analisa umur piutang , maka kita dapat menentukan besarnya jumlah piutang tak tertagih sbb :
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Status Piutang
Saldo
% tak
Piutang tak tertagih
tertagih
Belu jatuh tempo
Rp 104.000.000
2
Rp 2.080.000
01-30 hari
Rp 50.000.000
5
Rp 2.500.000
31-90 hari
Rp 60.000.000
10
Rp 600.000
61-90 hari
Rp 5.000.000
25
Rp 1.250.000
Sudah jatuh tempo:
TOTAL piutang ragu-ragu atau tak tertagih
Rp 6.439.000
Jurnal : Beban piutang tak tertagih Penyisihan
piutang
Rp. 6.439.000 tak
tertagi
Rp.6.439.000 d. Penghapusan Piutang Ada dua metode penghapusan yang dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi penghapusan piutang yaitu metode Langsung (Direct Write-off method) dan metode Tidak Langsung
37
atau metode penyisihan (Allowance method). Metode mana yang digunakan, biasanya diteteapkan dengan memperhatikan jangka waktu pembayaran (syarat pembayaran) yang telah ditetapkan perusahaan. 1) Metode Penghapusan Langsung ( Direct Write Off method ) (a) Pencatatan transaksi penghapusan piutang Menurut metode langsung, kerugian akibat piutang yang tidak dapat ditagih dicatat langsung sebagai bebean periode saat terjadinya penghapusan piutang. Artinya bukti memorial untuk penghapusan piutang dicatat dalam buku jurnal umum dengan mendebet akun Beban Penghapusan Piutang dan kredit akun Piutang Dagang
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Contoh:
Pada tanggal 10 februari 2011, PD SARI JAYA
menghapus piutang pada debitor Haryanto sebesar Rp 450.000,00. Debitor yang bersangkutan tidak diketahui
lagi tempat tinggalnya. Bukti memorial No 018 PD SARI JAYA mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umu sbb: Tgl
No
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Bukti Feb
BM
Beban penghapusan
Rp 450.000,00
-
10
018
piutang
-
Rp 450.000,00
-
Piutang dagang
a) Pencatatan transaksi penerimaan piutang yang telah dihapuskan Adakalanya piutang yang telah dihapuskan ternyata diterima pembayarannya, atau debitor yang bersangkutan menyatakan kesanggupan untuk membayar. Dalam hal
38
demikian,
ada
dua
kemungkinan
saat
kejadiannya.
Kemungkinan pertama terjadi pada periode yang sama dengan periode saat terjadinya penghapusan piutang. Kemungkinan
kedua
terjadi
pada
periode
akuntansi
berikutnya, setelah periode saat terjadi penghapusan piutang. Dalam hal piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya pada periode yang sama, jumlah uang atau nilai barang yang diterima dicatat debet akun aktiva yang bersangkutan dan kredit pada akun Beban Penghapusan Piutang. Jika debitor yang bersangkutan menyatakan kesanggupan untuk membayar hutangnya, piutang yang telah dihapuskan harus dimunculkan kembali dalam
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
pencatatan pembukuan dengan mendebet akun Piutang
Dagang dan kreedit akun Beban Peghapusan Piutang.
Contoh 1:
Pada tanggal 10 februari 2011 PD SARI JAYA menghapuskan piutang pada debitor Haryanto sebesar Rp 450.000,00. Pada tanggal 15 maret 2011 PD SARI JAYA menerima uang tunai dari Haryanto untuk melunasi hutangnya sebesar Rp 450.000,00. Bukti kas no 435. PD SARI JAYA mencatat transaksi tanggal 15 maret 2011 dalam buku jurnal penerimaan kas sbb: Tgl
No
Keterangan
DEBET
Bukti
Kas
KREDIT Piutang
Lain-lain Akun
15/
435
Rp 450.000
-
3
Beban penghapusan piutang
Contoh 2:
39
Ref
Jumlah Rp 450.000
Pada tanggal 10 februari 2011, PD SARI JAYA menghapuska piutang pada debitor Haryanto sebesar Rp 450.000. pada tanggal 15 maret 2011 menyatakan kesanggupan melunasi hutangnya pada tangal 5 april 2011. Bukti memo No 020. Transaksi tanggal 15 Maret 2011 (bukti memo no 020) diatas dicatat dalam kartu piutang haryanto sebagai mutasi debet. Di bagian jural buku besar dicatat dalam buku jurnal umum sbb: Tgl
No Bukti
15/3
BM 020
Keterangan
Ref
Piutang dagang
Debet
Kredit
Rp 450.000,00
-
-
Rp 450.000,00
- Beban penghapusan piutang
Pada
saat
piutang
yang
bersangkutan
diterima
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
pembayarannya tanggal 5 april 2011, bukti penerimaan kas yang bersangkutan dicatat dalam buku jurnal penerimaan
kas dengan mendebet aku kas dan kredit akun Piutang
Dagang. Di bagian piutang dicatat dalam kartu piutang haryanto sebagai mutasi kredit. Tgl
No bukt
Keterangan
Ref
Debet Kas
i 5/
Kredit Pot
Piutang
Penjualan
Dagang
-
Rp 450.000
Rp 450.000
Penjualan
Serbaserbi
-
-
4
Dalam hal piutang yang telah dihapuskan pada suatu periode ternyata dapat diterima pembayarannya pada periode berikutnya, jumlah uang yang diterima biasanya dicatat kedalam akun penerimaan piutang yang telah dihapuskan (Bad Debts Recovered).
2) Metode Penyisihan (Allowance method)
40
(a) Pencatatan Beban Penghapusan Piutang Dalam penerapan metode penyisihan (Allowance method) penghapusan piutang yang dibebenkan kepada suatu periode akuntansi, ditentukan dan dicatat pada akhir periode yang bersangkutan.Oleh karena itu berdasarkan data
status
diperkirakan
piutang,pada besarnya
akhir
kerugian
periode dari
akuntansi
piutang
yang
disangsikan dapat diterima pembayarannya. Selanjutnya berdasarkan bukti memorial yang dikeluarkan oleh bagian kredit, jumlah taksiran kerugian dicatat dalam jurnal umum dengan mendebet akun Beban Penghapusan Piutang dan kredit akun Penyisihan Kerugian Piutang (Allowance for Bad debts atau Allowance uncollectibles).
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Contoh :
Dalam buku besar PD SARI JAYA tanggal 31 Desember 2010 akun piutang dagang menunjukan saldo Rp 140000000 dari
jumlah
tersebut
ditaksir
tidak
dapat
diterima
pembayarannya sebesar 3%. Taksiran
kerugian
piutang
pada
contoh
diatas
ditetapkan sebesar 3% dari saldo piutanng pada tanggal 31 desember 2010 atau sebesar 3% X Rp 140000000=Rp 4200000. Dengan anggapan tidak ada saldo akun Penyisihan kerugian piutang pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah Rp 4200000 diakui sebagai beban penghapsan piutang tahun 2010. Misalnya bukti memorial yang bersangkutan nomor 022 jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember2010 (penyesuaian) sbb:
41
Tgl
No Bukti
Des 31
BM 022
Keterangan
Ref
Beban Penghapusan Piutang Penyisihan Kerugian Piutang
Debet
Kredit
Rp 4.200.000
-
-
Rp 4.200.000
(b) Pencatatan Transaksi Penghapusan Piutang Contoh : Pada tanggal 12 Maret 2011 PT. SARIJAYA menghapuskan piutang pada Toko BARU sebesar Rp 550.000 , Karena debitur yang bersangkutan jatuh vailid. Bukti memorial nomor. 133 transaksi tersebut dicatat dalam buku jurnal umum sbb : Maret. 12
BM 013
Penyisihan kerugian piutang
550.00
550.00 0
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com -
Piutang dagang......
0
-
e. Karakteristik Wesel Tagih Kas diterima dalam pembayaran piutang yang di timbulkan dicatat seperti biasa yaitu mendebet kas, dan mengkredit piutang. Surat promes adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang atas permintaan atau pada suatu waktu tertentu. Dalam hal ini jumlah yang terutang harus dibayarkan atas permintaan perusahaan. Pihak yang meminta agar promes/ wesel tagih dibayarkan dinamakan dengan penerima pembayaran (payye), sementara pihak yang membuat janji dinamakan makker. Promes memeiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi pencatatan laporan keuangan adalah sbb : 1) Bunga wesel Wesel tagih memiliki unsur bunga, sehingga nilai jatuh
42
temponya adalah nilai nominal piutang ditambah dengan bunga. Bunga dihitung dengan rumus :
Bunga = Nilai Nominal X % Bunga X Waktu Contoh : Sebuah wesel tagih tertanggal 5 agustus 2006 dengan nilai nominal Rp 30.000.000, bunga 3%, 60 h . berapa bunga dan nilai jatuh tempo wesel tersebut ? Jawab : Bunga = Rp 300.000.000 X 3% X 60/360 = Rp 150.000 Nilai jatuh tempo wesel tagih adalah
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com Rp 300.000.000 + Rp 150.000 = Rp 30.150.000
2) Penentuan Jatuh Tempo Penentuan
jatuh
tempo
perlu
kita
ketahui
untuk
menentukan kapan saatnya kita menerima uang dari promis yang kita miliki. Contoh : Promis tanggal 28 agustus 2006 , Rp 50.000.000. 90 h, akan jatuh tempo pada tanggal 26 November 2006. Tanggal ini I tentukan dengan cara sbb : Agustus
:
32-28 = 3
September
= 30
Oktober
= 31
November
= ??? sisanya = 26
Jumlah hari harus
= 90 h
Maka tangal jatuh tempo promis adalah 26 November 2006
43
3) Berakhirnya Piutang Wesel a)
Menghitung nilai jatuh tempo piutang wesel
b)
Menghitung diskonta
c)
Menghitung penerimaan kas
d)
Menghitung nilai buku piutang wesel
e)
Menghitung laba/rugi.jika diakui sebagai penjualan , maka L/R = pendapatan bunga atau biaya jika diakui sebagai utang , maka L/R = penerimaan kas – nilai buku piutang
f)
Mencatat transaksi
Semua tahap di atas akan terlihat dari contoh sbb : Wesel tagih tanggal 28 agustus 2006, nominal Rp 50.000.000, 90
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
hari , di diskontokan ke bank pada tanggal 5 september 2006 dengan bunga 5 %. Hitung dan buat jurnal yang diperlukan !
Jawab :
Nilai jatuh tempo promis : Rp 30.000.000 X 3% X 60/360
= Rp 30.150.000
Nilai periode diskon : Rp 30.000.000 X 5% X 29/360
= Rp 30.120.833
Hasil diskonto (Proceeds)
= Rp 30.030.167
Maka jurnal diskontonya adalah sbb : Kas
Rp 30.030.167 Promis
Rp 30.000.000
Pendapatan bunga
Rp
Keterangan : #Tanggal jatuh tempo promis : Agustus
31-5 = 26
44
30.167
September
= 30
Oktober
= ? (4) -> tanggal 4 Okt jatuh tempo promis
Jumlah
= 60 h
#29 hari diperoleh dari : September
30 – 5 = 25
Oktober
=4
Jumlah hari
= 29
a.
Pengahapusan piutang wesel Piutang wesel yang tidak dilunasi debitur tetap sebagai piutang wesel dan dipertimbangkan sebagai piutang wesel tertunggak, dan harus diklasifikasikan secara terpisah dalam neraca. Namun tidak terselesaikan, piutang wesel harus
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
dihapus sebagai rugi. Rugi kemungkinan dibebankan ke
rekening taksiran piutang tak tertagih atau secara langsug sebagai rugi.
Akuntansi untuk Wesel Tagih Wesel tagih bisa saja diterima dari pelanggan untuk menggantikan piutang usaha. Sebagai contoh : prois berjangka waktu 30 hari dan bunga 12% tertanggal 21 november 2000, ditrima sebagai pelunasan utang Tn. Dani yang telah jatuh tempo dan memiliki saldo Rp 6.000, ayat jurnal untuk mencatat transaksi tsb adalah sbb : 21 Nov
Wesel tagih
Rp 6.000
Piutang usaha Tn. Dani
Rp 6.000
Pada saat promis jatuh tempo jurnal untuk mencatat penerimaan bunga sbb : 21 Des
Kas
Rp 6.060
Wesel tagih
Rp 6.000
45
Pendapatan bunga
Rp 60
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
46
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan a. Kas meliputi koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan dai bank yang penarikannya tidak dibatasi. Karena mudahnya pemindahan uang, perusahaan harus merancang dan menggunakan pengendalian untuk pengendalian untuk mengamankan kas dan memberikan otoritas terhadap transaksi kas. b. Sifat kas sebagai aktiva yang paling lancar dan mudah dipindahkan,
sangat memungkinkan terjadinya penyimpangan dalam penggunaan kas untuk menghindari hal demikian di perlukan suatu sistem pengelolaan yang
memadai,
pengelolaan
yang
terutama
bertujuan
untuk
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
mengamankan aktiva kas. Sifat kas dalam pengendalian internal terhadap
kas antara lain: Pengendalin kas yang diterima dari penjualan tunai dan
Pengendalian kas yang ditema dari pembayaran piutang.
c. Sifat akun bank dalam mengendalikan kas antara lain sebagai Akun Bank Perusahaan, Laporan Bank, dan sebagai Pengendalian Terhadap Kas. d. Rekonsiliasi Bank merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaaan untuk merukunkan catatan perusahaan debgan catatan dalam rekening koran, agar dapat diketahui transaksi-transaksi yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank atau sebaliknya sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya perbedaan saldo kas. e. Kas kecil merupakan dana kas kecil yang bisa digunakan perusahaan untuk melakukan pembayaran kecil yan sering terjadi. Kegiatan pengelolaan dana kas kecil meliputi : Pembentukan dana kas kecil, Pengeluaran dana kas kecil dan Pengisian kembali dana kas kecil. f. Persediaan Barang Dagangan adalah barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi normal perusahaan dan bahan yang
47
terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. g. Istilah piutang meliputi semua klaim uang terhadap entitas-entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan dan organisasi lainnya. h. Piutang biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha, wesel tagih, atau piutang lain-lain. i.
Ada dua metode penghapusan yang dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi penghapusan piutang yaitu metode Langsung (Direct Write-off method) dan metode Tidak Langsung atau metode penyisihan (Allowance method).
B. Saran Diharapkan dalam penerapan kegiatan akuntansi dalam perusahaan atau dalam kehidupan sehari-hari menggunakan sistim atau prosedur yang di ajurkan,
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com sehingga semuanya dapat terkendali.
48
DAFTAR PUSTAKA
Diulio, Eugene. A. (1990) Uang dan Bank. Jakarta: Erlangga Sugiarto, Ferry.N.Idroes. (2006) Manajemen Risiko Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu Kasmir, SE., MM. (1998) Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
NON-ACTIVATED VERSION www.avs4you.com
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Arsitektur+Perbankan+Indonesia/[Ming
gu, 28november2010,12:50]
http://www.slideshare.net/moavan/m-a-n-a-j-e-m-e-n-b-a-n-k.[Sabtu,4 desember 2010,14:55] http://www.scribd.com/doc/24974003/sistem-pengendalian-manajemen[Sabtu,4 Desember 2010,14:55]