ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PDRB, JUMLAH PENDUDUK, PENERIMAAN PEMBANGUNAN, DAN INFLASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh: Karlina Batik Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah E-mail/No. Hp:
[email protected] Abstract Mark sense application autonomousing to expected region gets to give facility to region to even out its own housewifery, also give room opportunity for region to dig up and mendayagunakan is proprietary potency optimal ala. PAD as one of accepting region reflects to increase region independence. The greater PAD therefore points out that region progressively is able to dig up and utilizes source those are at its region. To the effect that wants to be reached in this research is menganalisis affecting investment, PDRB, population, Development acceptance, and inflation to PAD. Observed data in this research is time series's data with runtut time 1980 2007. Estimation model that is utilized is bifilar regression that ditranspormasikan goes to to form logarithm. Key word: Financially Region, PAD, Investment, PDRB, Resident, Development acceptance, Inflation. Abstrak Adanya pemberian otonomi kepada daerah diharapkan dapat memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri, juga memberikan peluang ruang bagi daerah untuk menggali dan mendayagunakan potensi yang dimiliki secara optimal. PAD sebagai salah satu penerimaan daerah mencerminkan tingkat kemandirian daerah. Semakin besar PAD maka menunjukkan bahwa daerah semakin mampu untuk menggali dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada di daerahnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh investasi, PDRB, jumlah penduduk, Penerimaan Pembangunan, dan inflasi terhadap PAD. Data yang diamati dalam penelitian ini adalah data time series dengan runtut waktu 19802007. Model estimasi yang digunakan adalah regresi berganda yang ditranspormasikan ke bentuk logaritma. Kata Kunci : Keuangan Daerah, PAD, Investasi, PDRB, Penduduk, Penerimaan Pembangunan, Inflasi. PENDAHULUAN Ciri utama suatu daerah yang mampu
melaksanakan
otonomi
daerah
adalah
ditandai
oleh
kemampuan keuangan daerah. Halim
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
(2001)
menjelaskan
bahwa
cirri
pada dasarnya terkandung tiga misi
utama suatu daerah yang mampu
utama
melaksanakan
pelaksanaan otonomi daerah dan
otonomi,
Kemampuan artinya
keuangan
daerah
harus
yaitu daerah memiliki
sehubungan
desentralisasi
dengan
(Mardiasmo,
2004)
yaitu :
kewenangan dan kemampuan untuk
Menciptakan efesiensi dan
menggali sumber-sumber keuangan,
efektivitas pengelolaan sumber daya
mengelola
dan
menggunakan
daerah.
keuangan
sendiri
yang
pelayanan umum dan kesejahteraan
memadai
cukup
untuk
menyelenggaraan
pemerintahannya
Ketergantungan
kepada
bantuan
kuantitas
masyarakat.Memberdayakan
dan
menciptakan
bagi
ruang
gerak
harus
masyarakat untuk ikut serta dalam
seminimal mungkin, agar pendapatan
proses pembangunan. Oleh karena
asli daerah (PAD) dapat menjadi
itu selain menggali sumber-sumber
bagian sumber keuangan terbesar
keuangan
sehingga peranan pemerintah daerah
daerah harus sanggup pula untuk
menjadi lebih besar.
mengelola dan menggunakan secara
Dengan
pusat
Meningkatkan
diberlakukannya
efesien
di
daerah,
dan
pemerintah
efektif
keuangan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun
daerahnya
2004 tentang Perimbangan Keuangan
penyelenggaraan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah
daerahnya,
merupakan paradigma yang sangat
kepada bantuan pemerintah pusat
berarti bagi pengelolaan keuangan
dapat ditekan semaksimal mungkin.
daerah,
Dengan
baik
ditingkat
Provinsi
maupun Kabupaten/Kota.
dalam
agar
rangka pemerintah
ketergantungan
berkurangnya
ketergantungan kepada pemerintah
Adanya pemberian otonomi
pusat, maka PAD di daerah menjadi
kepada daerah diharapkan dapat
sumber keuangan utama. Kegiatan
memberikan
ini hendaknya didukung juga oleh
keleluasaan
kepada
daerah dalam pembangunan daerah
kebijakan
melalui usaha-usaha yang sejauh
pemerintah pusat dan daerah sebagai
mungkin
prasyarat dalam sistem pemerintahan
mampu
meningkatkan
partisipatif aktif masyarakat, karena
perimbangan
keuangan
Negara (Koswara,2000:50)
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
116
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Proses menuju kemandirian tersebut,
terutama
pembiayaan
dari
segi
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan
PAD terhadap penerimaan daerah masih
kecil.
Fenomena
tersebut
ditunjukkan oleh tabel 1. Pada table tersebut
menunjukkan
selama ini masih dirasakan kurang.
pendapatan
Hal ini tercermin dari peranan PAD
Lombok
terhadap APBD yang masih rendah,
kontribusinya terhadap penerimaan
khususnya PAD Kabupaten/Kota.
daerah dan PAD Kabupaten masih
Kabupaten
daerah
bahwa
Barat
Kabupaten masih
kecil
Lombok
Barat
sangat tergantung kepada sumber
sumber
PAD,
dana dari pusat, karena kemampuan
diantaranya berasal dari restribusi
dari sumber dana dari PAD hanya
pelabuhan laut lembar dan kawasan
sekitar
memiliki
wisata
banyak
sengggi
Walaupun
dan
8,37
persen.
lain-lain.
sumber-sumber
PAD
cukup banyak namun kontribusi Tabel 1. Kontribusi PAD Terhadap Penerimaan Daerah Tahun 2003-2006 Jenis Penerimaan (Rp.000) Tahun Sumbangan Pendapatan Asli No. Anggaran (%) Dana Perimbangan Daerah 1. 2003 21.084.349.287 270.471.121.000 7.80 2. 2004 26.773.520.690 266.100.793.806 10.06 3. 2005 26.767.867.474 296.370.030.913 9.03 4. 2006 32.388.707.130 444.946.322.385 7.28 Total 107.014.444.581 1.277.888.268.104 8.37 Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Obyek sumber PAD adalah masyarakat
setempat,
pemerintah
daerah
melaksanakan
pemungutan
jika dalam PAD
tidak memperhatikan kepentingan masyarakat
daerahnya,
maka
tersedianya
fasilitas,
sarana
prasarana
pendukung
ekonomi
di
dan
kegiatan
daerah
untuk
pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan pada fenomena sebagaimana
sudah
diungkapkan,
pemerintah daerah akan mengalami
maka permasalahan yang akan dikaji
kesulitan dalam upaya meningkatkan
adalah pengaruh investasi, PDRB
PAD.Salah satu aspek kepentingan
dan jumlah penduduk, Penerimaan
masyarakat
Pembangunan dan Inflasi terhadap
di
daerah
adalah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
117
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
seringkali mematikan inisiatif dan
Kabupaten Lombok Barat.
prakarsa
Secara
teoritis,
pemerintah
di
daerah
yang
sehingga program yang telah disusun
dimaksud dengan keuangan daerah
berdasarkan kebutuhan daerah tidak
adalah semua hak dan kewajiban
dapat dilaksanakan. Konsep ekonomi
yang dapat dinilai baik berupa uang
daerah menjelaskan bahwa suatu
maupun barang yang dapat dijadikan
daerah
kekayaan daerah sepanjang belum
otonomi,
memiliki atau dikuasai oleh Negara
memiliki sumber-sumber keuangan.
atau daerah yang lebih tinggi serta
Hal tersebut diperlukan agar daerah
pihak-pihak lain sesuai ketentuan
dapat mengurus rumah tangganya
atau peraturan perundang-undangan
sendiri dengan sebaik-baiknya. Salah
yang berlaku (Mamesah,1997:16)
satu sumber keuangan daerah adalah
disebut jika
sebagai daerah
daerah tersebut
Manajemen keuangan daerah,
berasal dari Pendapatan Asli Daerah
penyusunan APBD bertumpu pada
(PAD). PAD merupakan pendapatan
perencanaan tahunan. APBD sendiri
yang berasal dari sumber-sumber
terbagi
keuangan daerah yang terdiri dari
atas
anggaran
tiga
bagian
penerimaan,
yaitu
anggaran
pajak
anggaran
bagian laba BUMN, penerimaan
pembangunan. Ketiganya dilakukan
dinas-dinas dan penerimaan lain-lain
dengan
(Kaho,1997:37).
pengeluaran
dan
pendekatanline-item
dan
incrementalism. Hal ini seringkali
daerah,
restribusi
daerah,
PAD sebagai sumber utama
bertentangan dengan kebutuhan riil
pembiayaan
dan kepentingan masyarakat. Artinya
pembangunan di daerah menuntut
pendekatan yang diterapkan lebih
untuk selalu dan terus menerus
berorentasi pada anggaran dari pada
dipacu pertumbuhannya. Jumlah dan
kebutuhan.
kenaikan kontribusi PAD pemerintah
pemerintah pemerintah keuangan
Ketergantungan daerah pusat masih
terhadap dalam
relative
akibatnya
akan
kelancaran
pembangunan
hal tinggi,
mengganggu
kegiatan
rutin
dan
kabupaten/kota akan dapat berperan dalam
rencana
kemandirian
peningkatan
pemerintah
daerah
untuk tidak selalu bergantung pada
dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
118
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
pemerintah pusat dan pemerintah
Pendapatan Asli Daerahnya dapat
provinsi.
diukur melalui
Kristiadi menegaskan daerah
(1998:40-57)
bahwa
yang
penerimaan
terpenting
banyak
tergantung pada tingkat pendapatan
Peranan
PAD
dalam
membiayai
pengeluaran
rutin
pemerintah
daerah
yang
bersangkutan;
dan perekonomian setempat yang
Perbandingan
antara
PAD
langsung dipengaruhi oleh tingkat
dengan PDRB non-migas masing-
perkembangan
masing daerah. Ada berbagai faktor
ekonomi
nasional.
Usaha peningkatan PAD yang tanpa
yang
memperhatikan
kemampuan keuangan daerah yaitu
efeknya
terhadap
berpengaruh
terhadap
kegiatan ekonomi dan potensi yang
faktor
ada, akan menimbulkan gangguan
meliputi,Investasi,PDRB,
terhadap kelancaran ekonomi dan
Penduduk, Penerimaan Subsidi dari
perdagangan,
pemerintah
bahkan
akan
menghambat sektor-sektor ekonomi
eksternal
pusat,
yang Jumlah
Penerimaan
pembangunan, Inflasi.
tertentu.PAD dapat juga diartikan
Pengaruh Investasi terhadap
sebagai pendapatan yang digali dari
PAD
sumber keuangan daerah itu sendiri.
Manurung (2004:49) dalam teori
Hal
dengan
ekonomi makro, investasi secara
penyelenggaraan tugas desentralisasi.
fisik adalah dalam bentuk barang dan
Dengan banyaknya kebutuhan daerah
modal
dapat dibiayai oleh pendapatan asli
bangunan dan persediaan barang
daerahnya, maka semakin tinggi pula
(inventory)
kualitas
tersebut, definisi investasi dapat
ini
berkaitan
erat
otonominya.
Dengan
Menurut
(pabrik
Raharjo
dan
Dengan
dan
peralatan),
pembatasan
demikian PAD yang mempunyai
lebih
prospek yang cukup baik untuk
pengeluaran-pengeluaran
setiap daerah otonom pada masa
meningkatkan stok barang modal
yang akan datang.
(capital
stock).
dengan
stok
Djoyosubroto
(1992;42)
dipertajam
Yang
sebagai yang
dimaksud
barang
modal
mengemukakan bahwa kemampuan
(persediaan barang modal) adalah
daerah
jumlah
dalam
memobilisasi
barang
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
modal
suatu
119
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
perekonomian, tertentu.
pada
Untuk
satu
saat
mempermudah
faktor-faktor
lain
selain
tingkat
bunga mengalami perubahan.
perhitungan, umumnya stok barang
Teori pertumbuhan ekonomi
modal dinilai dengan uang, yaitu
Horrod-Domar,
jumlah barang modal dikalikan harga
menyatakan
bahwa
tingkat
perolehan per unit barang modal.
pertumbuhan
GDP
(AY/Y)
Dengan demikian barang modal
ditentukan secara bersama-sama oleh
merupakan
(stock
tabungan nasional, s, serta rasio
concept), karena besarnya dihitung
modal-output nasional, k. Secara
pada satu periode tertentu.
lebih
konsep
stock
Menurut (1999:232)
Iswardono pengikut
Keynes
secara
spesifik
jelas
pertumbuhan
pendapatan nasional akan secara langsung
atau
secara
menekankan bahwa tingkat bunga
berbanding
bukan merupakan veriabel kritis
tabungan (yakni, semakin banyak
dalam
bagian GDP yang ditabung dan
menentukan
permintaan
investasi. Menurut mereka menjadi
variable
variable
yang
kritis
yang
lurus
“positif”
dengan
diinvestasikan, maka
rasio
akan lebih
adalah
besar lagi pertumbuhan GDP yang
menentukan
dihasilkan) dan secara “negative”
keuntungan yang diharapkan dan
atau berbanding terbalik terhadap
dikenal sebagai “Marginal Efficiency
rasio
of Investment”. Mereka berpendapat
perekonomian (yakni, semakin besar
bahwa permintaan investasi adalah
rasio modal-output nasional atau k,
inelastic terhadap tingkat bunga. Hal
maka tingkat pertumbuhan GDP
ini berarti bahwa perubahan tingkat
akan semakin rendah).
modal-output
dari
suatu
bunga membawa perubahan kecil
Oleh karena itu pengaruh
pada permintaan investasi. Landasan
investasi terhadap PAD sangat besar,
pemikirannya
bahwa
oleh karenanya apabila investasi
keuntungan yang diharapkan dari
dapat masuk ke dalam suatu daerah,
adanya
seperti Kabupaten Lombok Barat,
adalah
investasi
akan
menurun
dengan cepat jika tingkat bunga
dampaknya
meningkat.
terhadap
investasi
Tetapi akan
permintaan
berubah
apabila
penyerapan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
akan
semakin
pertumbuhan tenaga
luas
ekonomi, kerja
dan
120
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
kemampuan
masyarakat
terhadap
(biasanya satu tahun). Eksport netto
daya beli meningkat yang pada
merupakan eksport dikurangi import.
akhirnya akan berpengaruh pada kemampuan keuangan suatu daerah. Pengaruh
PDRB
Menurut pendapatan,
pendekatan
PDRB
merupakan
terhadap
jumlah barang dan jasa yang diterima
PAD, Pengertian PDRB adalah total
oleh faktor produksi yang ikut serta
nilai produk barang dan jasa yang
dalam proses produksi di suatu
diproduksi di wilayah (regional)
wilayah dalam jangka waktu tertentu
tertentu dalam waktu tertentu (satu
(biasanya satu tahun). Balas jasa
tahun)
faktor
(Anonim,1997:1).
PDRB
produksi
yang
dimaksud
dapat diukur melalui 3 macam
adalah upah dan gaji, sewa tanah,
pendekatan,
pendekatan
bunga modal dan keuntungan, semua
produksi, pendekatan pendapatan,
sebelum dipotong pajak penghasilan
dan pendekatan pengeluaran. PDRB
dan pajak langsung lainnya. Dalam
dapat diinterprestasikan menurut 3
pengertian PDRB, kecuali faktor
pendekatan
Menurut
pendapatan termasuk pula komponen
pendekatan produksi PDRB adalah
pendapatan persektor disebut sebagai
jumlah nilai barang dan jasa yang
nilai tambah bruto sektoral. PDRB
dihasilkan
merupakan jumlah dari nilai tambah
yaitu
:
yaitu
oleh
berbagai
unit
produksi di suatu wilayah dalam
bruto
jangka waktu tertentu (biasanya satu
usaha). Hal ini sesuai dengan model
tahun) (Anonim, 1997:2) Menurut
pertumbuhan neoklasik dari Robert
pendekatan
PDRB
Solow yang mengemukakan bahwa
adalah semua komponen permintaan
secara kondisional, perekonomian
akhir dari Pengeluaran konsumsi
berbagai
rumah tangga dan lembaga swasta
(converge) pada tingkat pendapatan
yang
mencari
yang sama, dengan syarat bahwa
pemerintah
negara-negara tersebut mempunyai
pengeluaran.
tidak
untung.Konsumen
seluruh
sektor
negara
akan
bertemu
Pembentukan modal tetap domestic
tingkat
bruto.Perubahan stock eksport netto,
pertumbuhan angkatan kerja, dan
dalam
pertumbuhan
jangka
waktu
tertentu
tabungan,
(lapangan
depresiasi,
produktivitas
yang
sama.(Todaro:2006).
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
121
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Hubungan
antara
PAD
standart hidup suatu negara atau
dengan PDRB merupakan hubungan
daerah.
secara
paling
fungsional.
Dengan
Namun utama
demikian,
yang
mengapa
masalah
sangat
menarik
meningkatnya PDRB maka akan
penduduk
menambah penerimaan pemerintah
perhatian para pakar ekonomi adalah
daerah untuk membiayai program-
karena penduduk itu merupakan
program pembangunan. Selanjutnya
sumber
akan
resource, di samping sumber faktor
mendorong
peningkatan
pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat yang diharapkan akan dapat meningkatkan produkvitasnya.
ini
tenaga
kerja,
human
produksi skill (Rosyidi, 2002:87) Apabila
suatu
daerah
mempunyai jumlah penduduk yang
PDRB dibagi dengan jumlah
sangat sedikit maka penduduk tidak
penduduk pertengahan tahun yang
akan mampu memanfaatkan sumber-
tinggal di wilayah ini, maka akan
sumbernya
diperoleh suatu PDRB perkapita,
sebagaimana
PDRB yang mengalami peningkatan
dihasilkan jika jumlah penduduknya
cenderung
mempengaruhi
besar. Dalam keadaan seperti ini,
tenaga kerja yang akan diserap.
usaha untuk mewujudkan produksi
Apabila upah tenaga kerja lebih
secara besar-besaran sangatlah tidak
tinggi maka hal ini secara tidak
mungkin. Sebaliknya, apabila suatu
langsung
menaikkan
daerah menderita over population,
pendapatan perkapita masyarakat,
maka penduduk dapat memanfaatkan
sehingga masyrakat akan mampu
tanah ataupun modalnya seefesien
membayar pajak daerah ataupun
mungkin, namun demikian karena
restribusi daerah, hal tersebut akan
penduduk terlalu banyak maka hasil
menambah
yang diterima oleh setiap orangpun
akan
akan
sumber
PAD
(Mankiw,2002:19). Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap PADJumlah serta mutu
menjadi
dengan
efisien
yang
mungkin
sangat
kecil
(Rosyidi,2002:92). Oleh
karena
itu
jumlah
penduduk suatu daerah merupakan
penduduk sangat berpengaruh dalam
unsur penentu yang paling penting
menentukan besarnya produksi suatu
bagi kemampuan memproduksi serta
daerah. Dengan demikian jumlah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
122
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
penduduk
sangat
berpengaruh
terhadap PAD di daerah tersebut.
rutin, satu-satunya ukuran kinerja yang dipakai adalah aturan bahwa
Jumlah penduduk merupakan
jumlah
dana
untuk
penerimaan
faktor yang sangat penting sebagai
pembangunan yang tertera dalam
wajib pajak. Karena pajak adalah
anggaran daerah adalah jumlah dana
gejala sosial, artinya pajak hanya
maksimal yang dapat dibelanjakan
terdapat di dalam masyarakat. Jika
untuk
tidak ada masyarakat berarti tidak
pembangunan.
Dengan
ada pajak, sebab pajak dipungut
bila
penerimaan
untuk kepentingan masyarakat dalam
pemerintah
pembangunan. hubungan
Oleh
antara
setiap
pada
rutin
cenderung
menghabiskan
pajak
dan
penerimaan pembangunan hal yang
di
2004:174).
masyarakat sebagai
daerah
demikian,
itu,
sama
digunakan
penerimaan
karena
masyarakat erat sekali. Pajak-pajak dalam
pos
alat
dapat untuk
juga
dana,
maka
terjadi.
Pengaruh
(Mardiasmo,
Inflasi
terhadap
mencapai tujuan ekonomi. Pajak juga
PAD,
dapat digunakan sebagai alat untuk
Iswardono, 1999:213) bahwa yang
meratakan
dimaksud
pendapatan
dengan
Menurut
pada
Ackley
inflasi
(dalam
adalah
suatu
menerapkan tarif yang progresif
kenaikan harga secara terus menerus
(Soemitro, 1997:41).
dari barang-barang dan jasa secara
Pengaruh
Penerimaan
umum (bukan satu macam barang
Pembangunan terhadap PAD, Seperti
saja dan sesaat). Menurut definisi ini
halnya
pada
permasalahan penerimaan
penerimaan
rutin,
kenaikan harga yang sporadic bukan
yang
ada
pada
dikatakan sebagai inflasi.
pembangunan
sama.
Pengalaman
berbagai
Dari segi bentuk dan strukturnya,
Negara
komponen penerimaan pembangunan
menunjukkan
diseluruh
daerah
penyebab tetap inflasi yaitu terlalu
diseragamkan menjadi 20 sektor.
banyaknya jumlah uang beredar,
Selanjutnya dari segi alokasi dana,
upah,
ukuran-ukuran kinerja yang baik
kekeringan dan deficit anggaran.
seperti halnya pada pos penerimaan
Akan tetapi tidak satupun faktor
pemerintah
yang
di
krisis
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
mengalami bahwa
energy,
inflasi
beberapa
paceklik,
123
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
tersebut mampu menjelaskan inflasi secara konsisten sepanjang waktu. Kebanyakan
model
inflasi
Keuangan
Daerah
adalah
sebagai suatu hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang
menekankan dampak kenaikan upah
maupun
pada jumlah uang beredar sebagai
kakayaan daerah yang berhubungan
penyebab utamanya, dan biasanya
dengan
dikatakan bahwa ada dua jalur sebab
kewajiban
antara jumlah uang beredar atau
wewenang daerah.
inflasi karena jumlah uang beredar
Pendapatan
yang berlebihan.
barang
yang
pelaksanaan tersebut
menjadi
hak
dan
dalam
batas
Asli
daerah
(PAD) adalah pendapatan asli daerah
Tingginya
inflasi
seperti
sendiri yang terdiri dari hasil pajak,
kondisi saat ini akan berakibat
restribusi daerah, pendapatan dari
terhadap
beli
dinas-dinas, BUMN dan lain-lain,
masyarakat, dan sebaliknya, jika
dihitung dalam ribuan rupiah per
kondisi
tahun.
rendahnya
inflasi
berdampak
daya
rendah
pada
akan
pendapatan
Investasi adalah pengeluaran-
masyarakat pula. Dengan demikian
pengeluaran yang meningkatkan stok
akan
terhadap
barang modal (capital stock) yang
peningkatan PAD pemerintah daerah
besarnya dihitung pada satu periode
Kabupaten Lombok Barat.
tertentu.
berdampak
Jenis data yang digunakan adalah
data
digunakan
adalah PDRB menurut lapangan
merupakan data tahunan seluruh
usaha atau dasar harga berlaku.
variable yang diamati (Investasi,
Jumlah penduduk yang digunakan
PDRB,
adalah jumlah penduduk akhir tahun
Penerimaan Inflasi)
series,
yang
yaitu
dan
time
PDRB
Jumlah
Penduduk,
Pembangunan,
sebanyak
84
data
dan
Penerimaan
Pembangunan
dari
dimaksudkan adalah sejumlah dana diterima
oleh
yang
periode waktu tahun 1980 sampai
yang
Kabupaten
dengan tahun 2007. Data tersebut
Lombok Barat dari Pemerintah Pusat
diperoleh melalui BPS Kabupaten
dan Pemerintah Daerah Tingkat I.
Lombok Barat.
Inflasi adalah kenaikan harga secara terus menerus terutama terhadap
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
124
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
barang-barang
Sembilan
bahan
tahapan analisis sebagai berikut Uji
kebutuhan pokok yang terjadi selama
F-Statistik,Uji
tahun 1980-2007..
koefisien
t-statistik,Uji (R2),
determinan
,Uji
asumsi klasik Uji
METODE PENELITIAN Analisis dalam
yang
melakukan
digunakan
penelitian
ini
F-statistik
digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel
adalah regresi linier berganda dengan
(independent)
menggunakan
OLS
regresi
yang
terhadap variabel terikat (dependent).
mengetahui
Nilai F hitung diperoleh melalui
(Ordinary
metode
Least
digunakan
Square)
untuk
hubungan antara Investasi, PDRB, Jumalh
Penduduk,
dalam
bebas
secara
persamaan
bersama-sama
rumus sebagai berikut :
Penerimaan
Pembangunan, dan Inflasi terhadap Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
Keterangan :
persamaan
R2 = Nilai koefisien determinasi, k =
matematis yang memiliki hubungan
Jumlah variabel dalam model regresi
secara fungsional dengan formulasi
n
sebagai berikut PAD = β0 + β1I +
pengujian
β2PDRB + β3JP + β4PP + β5IF + еt.
menggunakan
Keterangan :PAD = Pendapatan Asli
sebagai berikut, Ho: β = β = β = β
Daerah, I
= β = 0, Makna dari kaidah tersebut
dinyatakan
dalam
= Investasi, PDRB=
Produk Domestik Rate Bruto. JP= Jumlah Penduduk, PP = Penerimaan Pembangunan,
IF=
Inflasi,
β0 =
Konstanta, β1,β2,β3,β4,β5,= Koefisien Regresi, et =
=
Jumlah
observasi,
dengan
Untuk
distribusi
kaidah 1
f
hipotesis 2
3
4
5
adalah variabel I, PDRB, JP, PP, dan IF secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel PAD. Hi: β ≠ β ≠ β ≠ β ≠ β ≠0, 1
error termDalam
2
3
4
5
regresi
Makna dari kaidah tersebut adalah
untuk menaksir/memperkirakan nilai
variabel I, PDRB, JP, PP, dan IF
aktual dapat dilihat dari goodness of
secara
fit - nya, Secara statistik pengukuran
signifikan
tersebut
PAD.Dengan menggunakan derajat
menilai ketepatan fungsi
dapat
diperoleh
dengan
simultan terhadap
berpengaruh variabel
kepercayaan sebesar 95% (α = 5%) Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
125
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
(df),
berikut : Jika –t tabel ≤ t statistik ≤ t
pembilang sebesar (k) dan penyebut
tabel → Ho diterima dan Jika t
sebesar (n – k - 1), maka interpretasi
statistik > t tabel atau -t statistik < - t
terhadap hasil perhitungan adalah
tabel → Ho ditolak
sebagai beriku Jika F statistik < F
Uji
dan
derajat
kebebasan
R2
digunakan
untuk
tabel (F {α, k, n - k - 1 }) → Ho
menilai
diterima Jika F statistik > F tabel (F
(jumlah kuadrat simpangan suatu
{α, k, n – k - 1 }) → Ho ditolak
variabel dengan nilai rata - ratanya)
Uji
signifikansi
seberapa
besar
variasi
parameter
dari variabel terikat dapat dijelaskan
merupakan metode yang digunakan
oleh variabel bebasnya (independent)
untuk mengetahui pengaruh secara
dalam model regresi, sehingga dapat
parsial (individual) masing - masing
mengetahui kecocokan model regresi
variabel
tersebut (goodness of fit). Koefisien
independent
terhadap
variabel dependent dalam persamaan
determinan
regresi,
dimana
mempunyai dua sifat, yaitu: R2
dilakukan
dengan
pengujiannya cara
sebagai
majemuk
sendiri
merupakan besaran non negatif Nilai R2 berada diantara 0
berikut (Yuliadi, 2009:68) :
sampai 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1 dimana semakin dekat nilai R2 dengan 1 menunjukkan R2 yang semakin baik.
Keterangan :
Jika nilai R2 sama dengan 1, maka
t = Nilai t hitung β = Koesifien i
regresi ke i Sβ
i
Hi: βi ≠ 0; i = 1, 2, 3, …., k, Maknanya, variabel I, PDRB, JP, PP, dan IF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel PAD. Dengan
melakukan
pengujian
t
statistik dua arah, dengan derajat kepercayaan sebesar 95% (α = 5%), dan derajat kebebasan (df) sebesar (n – k - 1), maka interpretasi terhadap
garis deviasi regresi yangregresi dicocokkan = Standar koefisien ke i. Untuk pengujian den menjelaskan 100 persen variasi dalam variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai R2 sama dengan 0, maka garis
regresi
tidak
menjelaskan
sedikitpun variasi dalam variabel terikat. Besarnya diperoleh
nilai
dengan
R2
dapat
menggunakan
rumus berikut
hasil perhitungan adalah sebagai
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
126
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
2
Keterangan Σe = Σ kuadrat i
residual (Residual Sum of Squares, 2
uji asumsi klaik sebagai berikut Diantara uji asumsi klasik yang hampir tidak bisa dihindarkan dalam
RSS) Σy = Σ kuadrat total (Total
suatu proses regresi dan korelasi data
Sum
runtut waktu (time series) adalah
i
of
Squares,
TSS).
Dalam
menganalisis sering terjadi beberapa
permasalahan
masalah yang muncul pada saat
Multikolinearitas
analisis regresi untuk mengestimasi
merupakan suatu keadaan dimana
suatu model dengan sejumlah data
satu atau variabel independen dapat
variabel.
dinyatakan sebagai kombinasi linier
Masalah
yang terdapat
didalam buku ekonometrika dasar
yaitu
masalah
ada
atau
tidaknya
multikolinieritas,
(sempurna)
dari variabel independen lainnya.
termasuk dalam pengujian asumsi klasik
multikolinearitas.
Peneliti
menggunakan
metode Klein’s rule of thumb yang dilakukan
dengan
menghitung
heterokedastisitas, autokorelasi, dan
koefisien korelasi
normalitas (Gujarati. 2002:157).
independen untuk menguji ada atau
Penyimpangan yang terjadi
tidaknya
antar variabel
multikolinearitas
dalam
terhadap asumsi klasik tersebut akan
model penelitian ini. Apabila nilai
menyebabkan uji f-statistik dan uji t-
koefisien korelasi > 0,8, maka dapat
statistik yang dilakukan menjadi
dinyatakan bahwa model regresi
tidak valid dan secara statistik akan
tersebut
mengacaukan
multikolinearitas
kesimpulan
yang
memiliki dan
masalah jika
nilai
diperoleh. Pada dasarnya hasil dari
koefisien korelasi < 0,8, maka dapat
estimasi persamaan regresi yang baik
dinyatakan bahwa model regresi
adalah hasil regresi yang memenuhi
tidak
kriteria BLUE (Best Linear Unbiased
multikolinearitas.
Estimator), (Gujarati, 2002:44) maka
memiliki
Tujuan
masalah
dari
Uji
dalam persamaan regresi dengan
heterokedastisitas
metode OLS, penelti merasa harus
mendeteksi terjadinya nilai varian
melakukan uji asumsi klasik untuk
yang berbeda untuk setiap varian
memperkuat hasil yang diperoleh
variabel
dari analisis dengan macam – macam
(Independent)
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
-
adalah
variabel di
dalam
untuk
bebas model
127
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
regresi.
masalah
nilai Obs*R- squared (n.R2) > nilai
menyebabkan
2 tabel, atau nilai P < 0.05 maka Hi
Adanya
heterokedastisitas
hasil taksiran regresi menjadi kurang
diterima,
atau lebih dari seharusnya. Sehingga
masalah heterokedastisitas.
penaksiran
koefisien
-
koefisien
regresi menjadi tidak signifikan.
sehingga
data
terdapat
Dalam model regresi linier klasik dapat diasumsikan bahwa
Untuk mendeteksi ada atau
unsur gangguan yang berhubungan
tidaknya masalah heterokedastisitas
dengan observasi tidak dipengaruhi
model regresi didalam penelitian ini
oleh
peneliti menggunakan uji White. Uji
berhubungan dengan observasi lain
white
(disturbansi)
merupakan
menggunakan
uji
residual
yang kuadrat
unsur
gangguan
yang
yang
dapat
menyebabkan
terjadinya
sebagai variabel terikat (dependent),
autokorelasi. Adanya permasalahan
dan variabel bebasnya (independent)
autokorelasi akan menyebabkan hasil
yang terdiri atas variabel bebas yang
taksiran
sudah ada, ditambah dengan kuadrat
signifikan.
variabel bebas, ditambah perkalian
regresi
menjadi
Autokorelasi
tidak
merupakan
variabel bebasnya. Dalam penelitian
korelasi antara anggota serangkaian
ini,
observasi yang diurutkan menurut
pengujian
dilakukan
Heteroskedastisitas
dengan
uji
hipotesis
waktu (time series) atau ruang (cross
dengan Ho: Untuk data yang tidak
section).
bersifat Heterokedastisitas, dan Hi:
Autokorelasi
Untuk
data
Heterokedastisitas
Adapun
penyebab
adalah
kelambanan
yang
bersifat
(inersia), Bias spesifikasi : kasus
dengan
asumsi
variabel yang tidak dimasukkan, Bias
sebagai berikut :
spesifikasi : bentuk fungsional yang
Jika dari hasil regresi tersebut
tidak
benar,
fenomena
Cobweb,
nilai Obs*R - squared (n.R2) < nilai
keterlambatan
2 tabel pada tingkat kesalahan (α)
manipulasi data (Gujarati, 2002:157-
5%, atau nilai P < 0.05 maka Ho
205).
waktu
(lag)
dan
diterima, sehingga data tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
Sebaliknya, jika dari hasil regresi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
128
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Tabel 2 : Uji Durbin - Watson Tolak Ho = Tidak dapat Tidak Tidak dapat Tolak Ho = ada diputuskan menolak Ho diputuskan ada autokorelasi = ada = tidak ada = ada autokorelasi positif autokorelasi autokorelasi autokorelasi negatif negatif negatif 0 dL du 2 4-du 4-dL 4 1,10 1,54 2,46 2,90 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi
model
di
penelitian,
dalam
langkah
dalam
Melakukan estimasi dengan
menggunakan uji Durbin - Watson,
menggunakan
dengan hipotesis Ho : data tidak ada
yang diamati,
autokorelasi dan Hi : data terdapat
tidaknya dengan
masalah cara
uji
tersebut adalah sebagai berikut:
peneliti
autokorelasi. Uji ini mendekeksi ada
melakukan
persamaan
Menghitung nilai
model
J
-
B
Statistik dengan menggunakan rumus
autokorelasi
mencocokan
nilai
Durbin - Watson statistik pada hasil
dimana:
estimasi model regresi sesuai dengan
S = Nilai Skewness K = Nilai
tabel uji diatas. (Gujarati, 2002: 216)
Kurtosis N = Jumlah data observasi
Uji Normalitas merupakan uji
3.Kemudian bandingkan nilai J - B
atau
Statistik dengan nilai 2 tabel dengan
tidaknya faktor pengganggu et (error
pedoman sebagai berikut: Jika nilai J
terms). Sebagaimana telah diketahui
- B statistik > nilai 2 atau nilai P <
bahwa
0.05
untuk
mengetahui
normal
faktor
diansumsikan
pengganggu
memiliki
distribusi
tabel
berarti
hipotesisnya
menyatakan bahwa residual ut adalah
normal sehingga uji t-Statistik dan f-
berdistribusi
Statistik dapat dilakukan.
sedangkan Jika nilai J - B statistik <
Metode dalam
yang
penelitian
mendeteksi
masalah
digunakan ini
nomal
nilai 2 atau nilai P > 0.05 tabel
untuk
berarti
hipotesisnya
normalitas
bahwa
residual
adalah dengan menggunakan Jarque
ditolak,
menyatakan ut
adalah
berdistribusi nomal tidak ditolak.
- Bera test (J - B test). Langkah -
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
129
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Sebelum
dilakukan
pada
model
regresi
ditemukan
interpretasi atas hasil regresi, terlebih
adanya korelasi antar variabel bebas
dahulu
pengujian
yaitu variabel I, PDRB, JP, PP,dan
asumsi-
IF. Untuk mengetahui keberadaan
dilakukan
penyimpangan
terhadap
asumsi klasik dari metode OLS
multikolinieritas,
(Ordinary Least Square), sehingga
digunakan metode Klein’s rule of
dapat diketahui apakah model yang
thumb
dipakai tersebut relevan atau tidak.
menghitung koefisien korelasi antar
Pengujian yang dilakukan meliputi
variabel
uji
multikolinieritas,
signifikansi model regresi bebas dari
heterokedastisitas autokorelasi dan
masalah multikonieritas yakni < 0,8.
normalitas. Secara lengkap disajikan
Dari
pada Lampiran 3.
menggunakan software eviews 6.0
Uji
multikolinieritas
digunakan untuk menguji apakah Tabel 3. Nilai Korelasi Parsial I PDRB I 0.292205 PDRB 0.292205 JP -0.244546 0.066426 PP 0.162387 0.651192 IF 0.085385 0.037256 Sumber: Data Penelitian Diolah Berdasarkan tabel 3, nilai
yang
dengan
multikonieritas, sebagai
PP 0.162387 0.651192 0.212805
0.212805 -0.133731
tingkat
perhitungan
hasil
JP -0.244546 0.066426
dengan
dengan
pengujian
diperoleh
dapat
dilakukan
bebas
hasil
dalam
maka
berikut:
IF 0.085385 0.037256 -0.133731 -0.136827
-0.136827
yaitu I, PDRB, JP, PP, dan IF di
korelasi dari kelima variabel bebas
dalam
yaitu I, PDRB, JP, PP, dan IF
mendeteksi
menunjukkan nilai kurang dari 0.8,
masalah heterokedastisitas di dalam
sehingga dapat diambil kesimpulan
model
bahwa model regresi tersebut bebas
menggunakan uji White. Dari hasil
dari masalah multikolinieritas.
perhitungan dengan menggunakan
Uji bertujuan
heterokedastisitas untuk
model ada
regresi,
regresi. atau
Untuk tidaknya
penelitian
ini
software eviews 6.0 dalam pengujian
mendeteksi
multikonieritas,
terjadinya nilai varian yang berbeda
sebagai berikut:
diperoleh
hasil
dari setiap varian variabel bebas
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
130
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Tabel 4: Pengujian Heterokedastisitas dengan Uji White R-Squared = 0.999 Obs*R-Squared = 27.985 Prob = 0.109 N = 28 Sumber: Data Penelitian Diolah Berdasarkan tabel 4, dapat
observasi dipengaruhi oleh unsur
diperoleh hasil Obs*R-squared (N x
disturbansi
R. Squared) = 28x0.999 = 27.985.
berhubungan dengan observasi lain.
dan nilai Sig (Prob) sebesar 0.109.
Untuk
karena nilai Prob > 0.05, maka dapat
autokorekasi dalam suatu model
disimpulkan bahwa hasil regresi
regresi dilakukan dengan pengujian
antara I, PDRB, JP, PP, dan IF
terhadap nilai uji Durbin Watson
terhadap
(DW) dengan ketentuan sebagai
PAD,
tidak
terdapat
masalah heterokedastisitas.
atau
gangguan
mengetahui
yang
adanya
berikut (dari tabel Durbin Watson
Uji autokorelasi digunakan
diperoleh nilai dL sebesar 1.571 dan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
dU sebesar 1.780, sehingga diperoleh
masalah aotokorelasi dimana unsur
4-dU sebesar 2.220 dan 4-dL sebesar
gangguan yang berhubungan dengan
2.429):
Tabel 5: Pegujian Autokorelasi Durbin Watson Nilai Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1.571 Ada autokorelasi 1.571 sampai dengan 1.780 Tanpa Kesimpulan 1.780 sampai dengan 2.220 Tidak ada autokorelasi 2.220 sampai dengn 2.429 Tanpa Kesimpulan lebih dari 2.429 Ada autokorelasi Berdasarkan
tabel
5,
diperoleh hasil regresi nilai DW-Stat
IF terhadap PAD, tidak terdapat masalah autokorelasi.
sebesar 2.161 maka dapat di ambil
Uji Normalitas merupakan uji
kesimpulan bahwa nilai DW statistik
untuk
mengetahui
terletak antara interval 1,780 sampai
(normal
atau
dengan
pengganggu
2,220.
Sehingga
dapat
et
normalitas
tidaknya)
faktor
(error
terms).
diambil kesimpulan bahwa model
Sebagaimana telah diketahui bahwa
regresi antara I, PDRB, JP, PP, dan
faktor
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
pengganggu
tersebut
131
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
diansumsikan
memiliki
distribusi
Jarque-Bera test (J-B test). Dari
normal sehingga uji t-Stat dan F-Stat
hasil
dapat
dapat
menggunakan software eviews 6.0
menguji normalitas model regresi,
diperoleh nilai Jarque-Bera statistik
penelitian ini menggunakan metode
sebagai berikut:
dilakukan.
Untuk
perhitungan
dengan
Tabel 6: Pegujian Normalitas Jarque-Bera test (J-B test) Skewness 0.287 Kurtosis 6.837 Jarque-Bera Probability
17.564 0.001
Dari tabel 6, nilai JarqueBera
statistik
model
regresi
Sehingga perlu dilakukan pengujian ulang terhadap data transformasi.
menujukkan nilai 17.564 dengan
Sebelum
dilakukan
Probability sebesar 0.0001. Karena
interpretasi atas hasil regresi, terlebih
nilai Prob masih lebih kecil dari 0.05
dahulu
(tingkat kesalahan 5%), maka asumsi
penyimpangan
normalitas belum terpenuhi. Dari
asumsi klasik dari metode OLS
hasil pengujian asumsi, tiga asumsi
(Ordinary Least Square), sehingga
yaitu multikolinieritas, autokorelasi,
dapat diketahui apakah model yang
dan
telah
dipakai tersebut relevan atau tidak.
asumsi
Pengujian yang dilakukan meliputi
heteroskedastisitas
terpenuhi,
akan
tetapi
dilakukan
pengujian
terhadap
asumsi-
normalitas tidak terpenuhi, sehingga
uji
multikolinieritas,
perlu dilakukan tindakan perbaikan
heterokedastisitas autokorelasi dan
untuk mengatasi masalah normalitas.
normalitas. Secara lengkap disajikan
Gujarati (2002) menyatakan bahwa
pada Lampiran 5.
untuk mengatasi asumsi normalitas
Uji
multikolinieritas
yang tidak terpenuhi, yaitu data
digunakan untuk menguji apakah
ditransformasi.
pada
Salah
satu
model
regresi
ditemukan
transformasi yang tepat pada data
adanya korelasi antar variabel bebas
yang memiliki skala yang berbeda
yaitu variabel I, PDRB, JP, PP,dan
adalah
IF. Untuk mengetahui keberadaan
transformasi
logaritma.
multikolinieritas,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
maka
dapat
132
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
digunakan metode Klein’s rule of
masalah multikonieritas yakni < 0,8.
thumb
Dari
yang
dilakukan
dengan
hasil
perhitungan
dengan
menghitung koefisien korelasi antar
menggunakan software eviews 6.0
variabel
dalam
bebas
dengan
tingkat
signifikansi model regresi bebas dari Tabel 7: Nilai Korelasi Parsial I_LN PDRB_LN I_LN 0.578234 PDRB_LN 0.578234 JP_LN -0.247021 -0.087621 PP_LN 0.645345 0.673616 IF_LN -0.036628 -0.122054 Sumber: Data Penelitian Diolah
pengujian
diperoleh
hasil
JP_LN -0.247021 -0.087621
multikonieritas, sebagai
PP_LN 0.645345 0.673616 0.048703
0.048703 0.025488
berikut:
IF_LN -0.036628 -0.122054 0.025488 -0.210536
-0.210536
Berdasarkan tabel 7, nilai
dari setiap varian variabel bebas
korelasi dari kelima variabel bebas
yaitu logaritma I, PDRB, JP, PP, dan
yaitu logaritma I, PDRB, JP, PP, dan
IF di dalam model regresi. Untuk
IF menunjukkan nilai kurang dari
mendeteksi
0.8,
masalah heterokedastisitas di dalam
sehingga
dapat
diambil
ada
tidaknya
kesimpulan bahwa model regresi
model
tersebut
menggunakan uji White. Dari hasil
bebas
dari
masalah
multikolinieritas. Uji bertujuan
regresi,
atau
penelitian
ini
perhitungan dengan menggunakan heterokedastisitas
untuk
software eviews 6.0 dalam pengujian
mendeteksi
multikonieritas,
terjadinya nilai varian yang berbeda
sebagai berikut:
diperoleh
hasil
Tabel 8: Pengujian Heterokedastisitas dengan Uji White R-Squared = 0.962 Obs*R-Squared = 26.953 Prob = 0.079 N = 28 Sumber: Data Penelitian Diolah Berdasarkan tabel 8, dapat
disimpulkan bahwa hasil regresi
diperoleh hasil Obs*R-squared (N x
antara logaritma I, PDRB, JP, PP,
R. Squared) = 28x0.962 = 26.953.
dan IF terhadap PAD, tidak terdapat
dan nilai Sig (Prob) sebesar 0.079.
masalah heterokedastisitas.
karena nilai Prob > 0.05, maka dapat
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
133
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Uji autokorelasi digunakan
regresi dilakukan dengan pengujian
untuk mengetahui ada atau tidaknya
terhadap nilai uji Durbin Watson
masalah aotokorelasi dimana unsur
(DW) dengan ketentuan sebagai
gangguan yang berhubungan dengan
berikut (dari tabel Durbin Watson
observasi dipengaruhi oleh unsur
diperoleh nilai dL sebesar 1.571 dan
disturbansi
yang
dU sebesar 1.780, sehingga diperoleh
berhubungan dengan observasi lain.
4-dU sebesar 2.220 dan 4-dL sebesar
Untuk
2.429):
atau
gangguan
mengetahui
adanya
autokorekasi dalam suatu model Tabel 9: Pegujian Autokorelasi Durbin Watson Nilai Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1.571 Ada autokorelasi 1.571 sampai dengan 1.780 Tanpa Kesimpulan 1.780 sampai dengan 2.220 Tidak ada autokorelasi 2.220 sampai dengn 2.429 Tanpa Kesimpulan lebih dari 2.429 Ada autokorelasi Berdasarkan data tabel 9,
Sebagaimana telah diketahui bahwa
diperoleh hasil regresi nilai DW-Stat
faktor
sebesar 1.806 maka dapat di ambil
diansumsikan
kesimpulan bahwa nilai DW statistik
normal sehingga uji t-Stat dan F-Stat
terletak antara interval 1,780 sampai
dapat
dengan
dapat
menguji normalitas model regresi,
diambil kesimpulan bahwa model
penelitian ini menggunakan metode
regresi antara I, PDRB, JP, PP, dan
Jarque-Bera test (J-B test). Dari
IF terhadap PAD, tidak terdapat
hasil
masalah autokorelasi. Uji Normalitas
menggunakan software eviews 6.0
merupakan uji untuk mengetahui
diperoleh nilai Jarque-Bera statistik
normalitas (normal atau tidaknya)
sebagai
2,220.
Sehingga
pengganggu memiliki
dilakukan.
tersebut distribusi
Untuk
perhitungan
dapat
dengan
berikut:
faktor pengganggu et (error terms). Tabel 10: Pegujian Normalitas Jarque-Bera test (J-B test) Skewness -0.480 Kurtosis 3.594 Jarque-Bera Probability
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
1.489 0.474
134
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Dari tabel 10, nilai JarqueBera
statistik
Asli
Daerah
dinyatakan
dengan
matematis yang memiliki hubungan
Probability sebesar 0.474. Karena
secara fungsional dengan formulasi
nilai Prob lebih besar dari 0.05
sebagai berikut PAD = β0 + β1I +
(tingkat kesalahan 5%), maka asumsi
β2PDRB + β3JP + β4PP + β5IF + еt.
nilai
1.489
normalitas telah terpenuhi.Dari hasil
dalam
(PAD)
regresi
menujukkan
model
Pendapatan
Untuk
dapat
menjelaskan
pengujian asumsi, keempat asumsi
pengaruh
yaitu multikolinieritas, autokorelasi,
terhadap variabel terikat, penelitian
heteroskedastisitas dan normalitas
ini
telah terpenuhi. Sehingga analisis
(Ordinary
regresi
diregresikan dengan menggunakan
yang
digunakan
diiinterpretasikan
adalah
untuk analisis
regresi hasil transformasi logaritma. Analisis berganda
dalam
regresi penelitian
Investasi,
Penduduk,
PDRB,
menggunakan
bantuan
least
software
variabel
bebas
metode
OLS
square)
yang
eviews
6.0.
Berdasarkan hasil analisis regresi
linier
dengan menggunakan metode OLS
ini
(Ordinary Least Square) diperoleh
bertujuan untuk mengetahui apakah nilai
antara
persamaan
hasil
sebagai
berikut:
Jumalh
Penerimaan
Pembangunan, dan Inflasi terhadap Tabel 11: Hasil Estimasi Model Regresi VARIABEL KOEFISIE N I 0.110043 PDRB 0.877801 JP 0.135519 PP 0.201545 IF 0.101281 R-Squared = 0.985 F-Stat = 307.625 F-Prob = 0.000 Sumber: Data Penelitian Diolah Selanjutnya
dari
hasil
t-STAT
PROB
2.324451 11.68110 0.341649 5.341202 2.040741
0.0297 0.0000 0.7359 0.0000 0.0535
model regresi dengan tahapan dan
estimasi tabel 11 tersebut dilakukan
hasil
analisis
penilaian keaktualan dan keakuratan
berikut Uji F-statistik digunakan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
pengujian
sebagai
135
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
untuk mengetahui apakah variabel
yakni PAD. Dengan pengujian t
bebas yakni I, PDRB, JP, PP, dan IF
statistik dua arah, tingkat signifikansi
berpengaruh secara bersama-sama
(α) = 5% dan nilai df (Degree of
terhadap
Freedom) sebesar 94, diperoleh t-
variabel
terikat
yakni
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
tabel
sebesar
2.073,
maka
Berdasarkan Tabel di atas,
menghasilkan pengujian t statistik
nilai F statistik menunjukkan angka
sebagai berikut Berdasarkan tabel di
sebesar
atas, maka interpretasi terhadap hasil
307.625,
maka
dengan
tingkat signifikansi (α) = 5% dan nilai
df
(Degree
of
perhitungan adalah sebagai berikut:
Freedom)
Pengujian
Variabel
I
pembilang sebesar 5 dan df penyebut
(Investasi) secara parsial terhadap
sebesar n – 1 – 5 = 100 – 1 – 5 = 94
PAD,
diperoleh F-tabel sebesar 2.661.
sebesar
Diperoleh pula perhitungan Prob
probabilitas-t sebesar 0.029. Dari
sebesar 0.000.
tabel statistik dengan alpha 5%,
Berdasarkan
hasil
analisis
diperoleh
nilai
2.324,
diperoleh
t-statistik
dengan
t-tabel
sebesar
nilai
2.073.
diatas, maka pengujian F statistik > F
Karena nilai t-statistik > t-tabel
tabel (307.625 > 2.661). Demikian
(2.324
pula nilai Prob < 0.05. Hal ini
Probabilitas < 0.05 (0.029 < 0.05),
memberikan
untuk
maka H0 dalam penelitian ditolak.
menolak hipotesis H0 dan menerima
Hal ini mengindikasikan terdapat
Hi. Sehingga menunjukkan hasil
pengaruh yang signifikan antara
bahwa variabel bebas yaitu I, PDRB,
variabel I (Investasi) terhadap PAD.
JP, PP, dan IF secara bersama-sama
Mengingat koefisien bertanda positif
memiliki
(0.110)
kesimpulan
pengaruh
signifikan
terhadap variabel terikat yaitu PAD. Uji
t-statistik
merupakan
>
2.073),
dan
nilai
mengindikasikan
hubungannya positif atau searah. Artinya
semakin
tinggi
nilai
I
pengujian untuk mengetahui apakah
(Investasi), akan semakin tinggi pula
variabel bebas yakni I, PDRB, JP,
Pendapatan Asli Daerah.
PP, dan IF secara individu (parsial) mempunyai
pengaruh
yang
signifikan terhadap variabel terikat
Pengujian Variabel PDRB (Produk secara
Domestik parsial
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
Rate
Bruto)
terhadap
PAD,
136
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
diperoleh nilai t-statistik sebesar
antara
variabel
11.681, dengan nilai probabilitas-t
Penduduk) terhadap PAD. Artinya
sebesar 0.000. Dari tabel statistik
berapapun
dengan alpha 5%, diperoleh t-tabel
Penduduk), tidak akan berpengaruh
sebesar 2.073. Karena nilai t-statistik
terhadap
> t-tabel (11.681 > 2.073), dan nilai
Pendapatan Asli Daerah.
Probabilitas < 0.05 (0.000 < 0.05),
JP
besarnya
tinggi
d.
(Jumlah
JP
(Jumlah
rendahnya
nilai
Pengujian Variabel PP
maka H0 dalam penelitian ditolak.
(Penerimaan Pembangunan) secara
Hal ini mengindikasikan terdapat
parsial terhadap PAD, diperoleh nilai
pengaruh yang signifikan antara
t-statistik sebesar 5.341, dengan nilai
variabel PDRB (Produk Domestik
probabilitas-t sebesar 0.000. Dari
Rate
tabel statistik dengan alpha 5%,
Bruto)
terhadap
PAD.
Mengingat koefisien bertanda positif
diperoleh
(0.110)
Karena nilai t-statistik > t-tabel
mengindikasikan
t-tabel
(5.341
Artinya semakin tinggi nilai PDRB
Probabilitas < 0.05 (0.000 < 0.05),
(Produk Domestik Rate Bruto), akan
maka H0 dalam penelitian ditolak.
semakin tinggi pula Pendapatan Asli
Hal ini mengindikasikan terdapat
Daerah.
pengaruh yang signifikan antara Variabel
JP
variabel
2.073),
2.073.
hubungannya positif atau searah.
Pengujian
>
sebesar
PP
dan
nilai
(Penerimaan
(Jumlah Penduduk) secara parsial
Pembangunan)
terhadap PAD, diperoleh nilai t-
Mengingat koefisien bertanda positif
statistik sebesar 0.341, dengan nilai
(0.201)
probabilitas-t sebesar 0.735. Dari
hubungannya positif atau searah.
tabel statistik dengan alpha 5%,
Artinya semakin tinggi nilai PP
diperoleh
2.073.
(Penerimaan Pembangunan), akan
Karena nilai t-statistik < t-tabel
semakin tinggi pula Pendapatan Asli
(0.341
Daerah.
t-tabel
<
sebesar
2.073),
dan
nilai
Probabilitas > 0.05 (0.735 > 0.05),
Pengujian (Inflasi)
Hal
PAD,
mengindikasikan
tidak
terdapat pengaruh yang signifikan
sebesar
PAD.
mengindikasikan
maka H0 dalam penelitian diterima. ini
terhadap
Variabel
IF
secara
parsial
terhadap
diperoleh
nilai
t-statistik
2.040,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
dengan
nilai
137
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
probabilitas-t sebesar 0.053. Dari
sedangkan sisanya sebesar 1.5%
tabel statistik dengan alpha 5%,
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
diperoleh
model regresi.
t-tabel
sebesar
2.073.
Karena nilai t-statistik < t-tabel (2.040
<
2.073),
dan
nilai
Faktor-faktor eksogen yang diduga
mempengaruhi
presentase
Probabilitas > 0.05 (0.053 > 0.05),
perubahan PAD adalah Investasi,
maka H0 dalam penelitian diterima.
PDRB,
Hal
Penerimaan
ini
mengindikasikan
tidak
Jumlah
Penduduk,
Pembangunan,
dan
terdapat pengaruh yang signifikan
Inflasi, hal ini dapat dilihat dari hasil
antara variabel IF (Inflasi) terhadap
regresi bahwa kelima variabel bebas
PAD. Artinya berapapun besarnya IF
tersebut
(Inflasi), tidak akan berpengaruh
multikolinieritas,
terhadap
dan autokorelasi, namun nilai jarque-
tinggi
rendahnya
nilai
Pendapatan Asli Daerah. R2
Uji
Bera
digunakan
bebas
dari
masalah
heterokedastisitas
statistik
model
regresi
untuk
menunjukkan nilai probalitas masih
mengukur seberapa besar variasi (
kecil, maka asumsi normalitas belum
jumlah kuadrat simpangan suatu
terpenuhi sehingga perlu melakukan
variabel dari nilai rata-ratanya) dari
tindakan
variabel terikat dapat dijelaskan oleh
melakukan transpormasi logaritma.
variabel
model
Dari ke lima variabel bebas tersebut
regresi, sehingga dapat mengetahui
yang mempunyai pengaruh yang
kecocokan model regresi tersebut
signifikan terhadap PAD adalah
(goodness of fit).
variabel invertasi, variabel PDRB
bebasnya
dalam
Berdasarkan sebelumnya,
Tabel
menunjukkan
hasil
dan
perbaikan
variabel
dengan
Penerimaan
Pembangunan sedangkan variabel
estimasi diperoleh nilai R Square
jumlah
sebesar 0.985 yang berarti sebesar
inflasi tidak mempunyai pengaruh
98.5% variasi perubahan PAD dapat
yang signifikan terhadap PAD, yang
dijelaskan/dipengaruhi oleh adanya
artinya berapapun besarnya jumlah
Inflasi, Produk Domestik Rate Bruto,
penduduk tidak akan berpengaruh
Jumlah
terhadap tinggi rendahnya nilai PAD
Penduduk,
Pembangunan,
dan
Penerimaan Inflasi,
begitu
penduduk,
juga
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
dan
dengan
variabel
inflasi.
138
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
Berapapun besarnya inflasi, tidak akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai PAD. Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka yang menjadi saran pada penulisan ini adalah dieperlukan adanya suatu kebijakan
pemerintah
(interpensi
pemerintah) yang tepat, sehingga jumlah penduduk dan inflasi dapat berpengaruh
secara
signifikan
terhadap PAD. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2005. Pelaksanaan Keuangan Daerah dan Program Penstrada.Htt://www.surabay a.go.M/pdf/Aku/Bab2.pdf. Djojosubroto, Dono Iskandar. 1992. Masalah dan Prospek Pembiayaan Pembangunan Daerah, Makalah pada Munas ISEI VII, 8 September 1992, Banjarmasin. Gujarati, Damodar 2002. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Halim,Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit UPP AMP YKPN Yogyakarta. Ichsan, Moch, Ratih Nur Pratiwi, Trilaksono Nugroho. 1997. Administrasi Keuangan Daerah : Pengelolaan dan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Cetakan Pertama. PT. Danar Wijaya,
Brawijaya Universitas Press. Malang. Iswandono, 1999. Uang dan Bank BPFE, Yogyakarta. Kaho, Joseph Riwu. 1997. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. PT. Grafindo Persada. Jakarta. Kristiadi J.B. 1998. Masalah Sekitar Pendapatan Daerah. Prisma No. 12 LP3ES. Jakarta, Hal. 40-57. Koswara, E. 2000. “Menyonsong Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999: Suatu Telaahan dan Menyangkut Kebijakan, Pelaksanaannya dan Kompleksitasnya”. CSIS XXIX Nomor 1. Jakarta. Mamesah,D.J. 1997. Sistem Administrasi Keuangan Daerah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mankiw N, 2002, Teori Makro Ekonomi, Edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mardiasmo, 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan daerah, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Raharja, Pratama, dan Mandala, Manurung, 2004, “Teori Ekonomi Makro”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia, Jakarta. Rosidi, Suherman, 2002, Pengantar Teori Ekonomi, Pendekatan Kepada teori Ekonomi Mikro
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
139
Analisis Pengaruh Investasi … ( Karlina Batik) .
dan Makro, Edisi Baru, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Todaro, Stephen C. Smith, 2006. Pembangunan Ekonomi, Edisi kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sumitro, R. 1997. Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan. Erasco, Jakarta.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 01 Juni 2013
140