Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
Mewartakan Iman dan Kasih
http://www.uki.ca
H
ingar bingar perayaan tahun baru 2009 telah usai dan sekarang kita semua dihadapkan pada suatu realita bahwa kehidupan terus berjalan dengan segala aneka perniknya yang melingkupi kita semua. Yang jelas bahwa di awal tahun yang baru ini kita dihadapkan dengan situasi ekonomi global yang kurang baik, bayang-bayang lay off menghantui banyak orang karena tidak sedikit perusahaan yang tutup atau mengurangi pegawainya. Situasi ini tentunya bisa menimbulkan banyak dampak dalam kehidupan kita semua baik itu dari segi kesejahteraan keluarga maupun psikologis, masalah sosial serta meningkatnya angka kriminalitas (menurut berita yang saya baca di awal tahun ini sudah ada 5 orang yang meninggal karena kriminalitas di GTA). Belum lagi persoalan keamanan secara umum di dunia ini: persoalan Israel-Hamas, Afghanistan, Konggo, para bajak laut dari Somalia yang terus mengganas, dllnya. Inilah realitas yang kita hadapi diawal tahun yang baru ini. Hal ini bisa menimbulkan kepanikan, kecemasan, ketakutan, dan keputusaan dalam memandang masa depan kita yang tidak jelas di tahun 2009 ini. Apa yang mestinya kita lakukan agar kita dapat mengarungi tahun 2009 ini dengan baik? Yohanes 10:1-19 berbicara tentang Gembala yang baik. Seorang gembala yang baik selalu memperhatikan kawanan domba yang diserahkan kepadanya. Dia akan menuntun dan membimbing kawanan dombanya menuju ke padang rumput yang hijau, ke sungai yang banyak airnya, serta siap borkorban untuk membela kawanan dombanya dari ancaman binatang buas sehingga kawanan dombanya akan memperoleh keselamatan dalam lindungannya. Gembala yang baik (yang diceritakan dalam perikopa) itu adalah Yesus sendiri dan kawanan domba itu adalah kita. Melalui perumpamaan ini Yesus hendak menegaskan kepada kita semua bahwa tidak ada alasan untuk takut dan bimbang apalagi putus-asa dalam memandang perjalanan tahun 2009 yang sedang kita jalani ini. Memang betul bahwa kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi di sepanjang tahun ini, akan tetapi perikopa yang kita baca tadi memberikan salah satu solusi
January 2009 / No. 212
bagaimana caranya kita menjalani sesuatu yang tidak pasti ini. Kunci dari semuanya ini adalah menjadikan diri kita ini seperti domba yang setia mengikuti apa yang diarahkan/ditunjukkan oleh sang Gembala yang baik karena sang Gembala itu sendiri sungguh bisa dipercaya dan diandalkan. Hal ini bisa kita lihat dalam perjalanan tahun 2008 yang baru saja berlalu. Yesus selalu memberkati dan membantu kita dalam mengarungi sukaduka perjalanan kehidupan disepanjang tahun tersebut. Kalau sekarang kita bisa hidup seperti sekarang ini, itu semua tidak terlepas dari campur-tangan Yesus dalam perjalanan kehidupan kita. Kesulitan yang sering muncul adalah kita sering mengandalkan diri sendiri, mencari sesuatu yang serba instant, dan serakah akibatnya arah dan jalan yang telah Yesus berikan kepada kita dianggap tidak cocok dan diabaikan begitu saja. Oleh karena itu diawal tahun ini saya ingin mengajak kita semua untuk memasuki tahun 2009 ini dengan suatu keyakinan bahwa kita tidak sendirian. Apapun yang akan terjadi di tahun ini, Yesus (yang kelahiran-Nya kita rayakan pada 25 Desember yang lalu) akan menemani dan siap membantu kita serta akan membawa kita kepada kehidupan yang membahagiakan. Kesetiaan, kerendah-hatian, kesabaran, penyerahan diri yang total kepada Yesus-sang Imanuel adalah point penting untuk menjadikan tahun 2009 sebagai tahun yang membawa berkat baik untuk diri sendiri-keluarga, maupun untuk orang-orang yang kita cintai dan jumpai. Pada kesempatan yang baik ini juga, saya ingin mengajak seluruh warga UKI di tahun 2009 ini untuk lebih bergairah lagi menjadikan UKI sebagai Gereja yang hidup. Gereja yang dapat berfungsi sebagai penyalur berkat kasih dan damai bagi semakin banyak orang. Tentu saja ini mengandaikan adanya kerjasama dan keterlibatan dari seluruh warga UKI dalam segela aktifitas yang ada. Para pengurus tentunya tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik apabila tidak mendapat suport dari seluruh warganya dan suport itu diwujudkan secara langsung dalam keterlibatan kita baik dengan hadir di dalam kegiatan yang ada maupun dengan senang hati menjadi volunter di segala aspek kegiatan yang ada. Saya sungguh merindukan UKI berkembang sebagai sebuah Gereja di mana semua warganya bisa saling mensharingkan imannya akan Kristus satu-sama lain, sehingga satu-sama lain bisa saling diperkaya. Dan untuk itu sharing yang harus kita lakukan adalah sharing kehidupan iman akan Kristus dalam pratek kehidupan kita sehari-hari. Semoga di tahun 2009 ini semua warga dengan senang hati ambil bagian secara aktif untuk menghadirkan UKI sebagai Gereja yang sungguh-sungguh hidup. Amin. Tuhan Memberkati Kita Semua, Rm. Aegi SCJ
1
Gereja St. Anselm’s Church. 1MacNaughton Rd. (Bayview & Milwood). Toronto. ON M4G 3H3. Ph: (416) 485-1792. Subway Stn: Davisville Redaksi Angelina Hanapie,
[email protected] Juliana Wibowo,
[email protected] Yusup,
[email protected] Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat Redaksi:c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto, ON M6R 1M8
Pastor Pamong Deacon
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator Wakil Koordinator Sekretaris Bendahara Wilayah Timur Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Children’s Liturgy Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
: Irwandi Pranadjaja
[email protected] : Leo Gan
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected] : Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected] : Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Rudy S. Budihartono
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected] : Bambang Micha Djaja
[email protected] : Anthony Renditya
[email protected]
: Angie Hanapie (Temporary)
[email protected] : Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Iis Adisuria
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
(905) 284-0595 (416)748-6638 (905) 814-5644 (905) 819-8697 (647) 895-7089
PenerimaanLaporan dari biaya rekoleksi Keuangan $ 1,607.00
Bulan Desember 2008 Total penerimaan Kolekte Sumbangan Iklan Pengeluaran Rent St Anselm's Church Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium Seksi Liturgi Seksi Rumah Tangga Biaya Keperluan Sekretariat Seksi Sosial Perayaan Natal Christmas Parcel Total pengeluaran
$ 9,683.29 $ 8,533.29 $ 1,000.00 $ 150.00
$ 558.03 $ 202.54 $ 79.10 $ 758.84 $ 2,405.40 $ 454.87 $ 6,162.13
SURPLUS
$ 3,521.16
$
750.00
$
953.35
Terima kasih atas sumbangan Anda, Tuhan memberkati. Kolekte II (St. Anselm)December
$ 3,091.00
Kolekte II (St. Anselm) November
$ 1,152.75
(416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251 (416) 284-4707
IMPORTANT DATE !
(905) 824-1168 (905) 821-3385 (905) 814-8475 (905) 816-0765
PEMILU UKI,
(647) 722-2272
KOORDINATOR & WAKIL KOORDINATOR UKI.
(416) 733-7989 (905) 948-9251
Kami mengundang sekaligus mengharapkan kedatangan seluruh warga UKI untuk berpartisipasi dalam mensukseskan pemilihan pengurus baru periode 2009 – 2012
(905) 814-5644 (416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658 (905) 763-1522
Amplop Kolekte dan Tax Receipt. Untuk memudahkan Bendahara dalam menerbitkan Tax receipt, kami mohon kepada setiap umat untuk menuliskan nama dan alamat yang jelas di setiap amplop kolekte. Terimakasih. 2
Jadwal Rencana Kegiatan UKI 2009 8 Februari 22 Februari 27 – 28 Februari 14 Maret 5 April 12 April 10 Mei 16 Mei 15 -17 Mei 20 Juni 26 – 28 Juni 17 – 19 Juli 1 – 2 Agustus 9 Agustus 23 Agustus 5 – 6 September 13 September 19 September 27 September 11 Oktober 10 Nopember 28 Nopember 25 Desember 31 Desember
Pemilu UKI, Koordinator & Wakil Koordinator UKI Pesta Ultah UKI ke 29 Seminar Family Tree (PDKK) Rekoleksi Pra Paskah Minggu Palma Paskah + Pesta Paskah Mother’s Day Ziarah Ke Matrir Shrine Seminar Dasar Hidup Kristiani (PDKK) UKI Family Day National Conference (PDKK) Camping UKI Seminar Penyembuhan Luka Batin (PDKK) Bible Quiz 1 Bible Quiz 2 Retreat UKI Bible Quiz 3 BAZAAR UKI Bible Quiz 4 Senior Day Ziarah ke Holy Land Rekoleksi Advent Natal + Pesta Natal New Year’s Eve Party
STOP PRESS! Persekutuan Doa Karismatik West dan Gracia Spiritus Sancti telah terdaftar pada Catholic Charismatic Renual Council (CCRC) Toronto, sehingga segala kegiatan menjadi lebih terhimpun dan terarah. Pada tahun 2009 ini, kelompok Persekutuan Doa telah mempersiapkan beberapa seminar yang akan diadakan pada tanggal: 27 – 28 Feb 2009 15 – 17 May 2009 26 – 28 Juni 2009 1 – 2 Agustus 2009
: Seminar Family Tree : Seminar Dasar Hidup Kristiani : National Conference : Seminar Penyembuhan Luka Batin.
Gereja UKI, Gereja Kita Bersama! Tahun 2008 sudah kita lewati dan sekarang kita memasuki tahun 2009. Pada kesempatan ini, saya (sebagai Moderator UKI di GTA) dengan ketulusan hati yang terdalam mengucapkan banyak terimakasih kepada: - Seluruh Jajaran Pengurus yang ada di UKI dan Diakon Val. Danukaryanto. - Para volunter: usher, misdinar, pembagi Komuni, koor, pembuat teks Misa/Ibadat untuk orang meninggal, mereka yang bekerja di dapur dan mengurus konsumsi, mereka yang mendekor dan menset up panggung dan hall pada setiap acara besar yang ada di UKI, mereka yang terlibat langsung dalam pengisian sebuah acara (rekoleksi/retret, lomba Kitab Suci, Senior Day, Paska-Natal, Bazaar, CampingRekreasi bersama). - Seluruh umat yang rela dan selalu setia meluangkan waktunya untuk ikut hadir dalam setiap perayaan Ekaristi dan kegiatan yang diadakan oleh UKI. Apa yang telah kita capai dalam tahun 2008 merupakan hasil dari kerjasama dan keterlibatan kita bersama, maka sekali lagi saya mengucapkan banyak terimakasih atas semuanya itu. Saya juga mengajak Anda sekalian, baik pengurus maupun seluruh warga UKI, dalam memasuki dan mengisi tahun 2009 ini untuk bersama-sama membangun Gereja UKI sebagai Gereja yang seperti kita dambakan bersama. Dukungan, partisipasi, dan keterlibatan yang secara langsung merupakan unsur penting dalam mewujudkan cita-cita kita bersama: “Melayani dalam Tuhan, bekerja antar sesama umat dan bersama-sama membangun serta menumbuh kembangkan Iman, Cinta dan Harapan dan hidup di dalam kehangatan kasih Tuhan”. Semoga pencapaian yang akan kita capai di tahun 2009 ini akan lebih baik dari apa yang sudah kita capai di tahun 2008 yang lalu. Sekali lagi terimakasih atas dukungan yang telah Anda sekalian berikan kepada saya dan khususnya Gereja UKI selama ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Rm. Aegi SCJ 3
D
osa-dosa apakah yang harus diakukan dalam
pengakuan? Ada dua macam beratnya dosa: dosa yang mematikan (dosa berat) dan dosa ringan. Kita harus mengakukan semua dosa berat kita: a. jumlahnya, sejauh dapat kita ingat. b. macamnya, misalnya: saya mencuri 200 ribu rupiah (tidak cukup hanya mengatakan:”Saya melanggar perintah ketujuh dari sepuluh perintah Allah”). c. setiap keadaan yang dapat mengubah hakikat dosa, misalnya: “Suami saya mempunyai tabiat yang kasar dan saya takut.” Kita juga dianjurkan untuk mengakukan semua dosa ringan. Jika kita sungguh-sungguh lupa menyebutkan suatu dosa berat ketika menerima sakramen Tobat, maka dosa itu diampuni. Kita tidak perlu menjauhkan diri dari Komuni atau kembali ke pangakuan dengan segera. Dalam pengakuan dosa berikutnya, kita hendaknya berkata:”Dalam pengakuan dosa saya yang terakhir, saya lupa menyebutkan suatu dosa berat” dan kemudian mengakukannya. Apakah yang dimaksud dengan ”pengakuan yang buruk” ? “Pengakuan yang buruk” adalah pengakuan di mana seorang peniten dengan sengaja (Lanjutan dari bulan lalu) menyembunyikan Oleh: Rm Aegi SCJ suatu dosa berat. Ini menyebabkan pengakuan dosanya tidak sah dan berdosa, dan menyebabkan semua pengakuan dosa lainnya di masa mendatang tidak sah dan berdosa, sampai dosa itu diakukan. Apakah yang dimaksudkan dengan “niat tidak berdosa lagi”? Yang dimaksudkan dengan “niat tidak berdosa lagi” ialah suatu niat yang tulus untuk tidak berdosa lagi. Allah sendiri tidak akan mengampuni suatu dosa, kecuali jika si pendosa berniat tidak akan melakukannya lagi. Jika seseorang berniat untuk tidak mengulangi lagi suatu pelanggaran, maka orang itu boleh dikatakan menyesali perbuatannya. Niat untuk menghindari dosa di masa mendatang, suatu yang perlu untuk pengampunan dosa. Dalam hal dosa ringan, jika kita tidak menyesali yang kita akukan dan tidak berniat untuk tidak akan melakukannya lagi, maka lebih baik kita tidak mengakukannya sebab dosa-dosa itu tidak diampuni. Hanya dosa-dosa ringan, yang kita janjikan untuk tidak akan dilakukan lagi di masa mendatang, yang diampuni. Dalam hal dosa berat, jika kita tidak menyesali semua dosa berat kita dan tidak berniat untuk tidak melakukan dosa berat apapun di masa mendatang, maka dosa-dosa berat kita tidak akan diampuni.
POJOK KATEKESE Bab 26: Sakramen Tobat
Penting untuk diingat bahwa semua yang diminta oleh Allah dalam “niat untuk tidak berdosa lagi” ialah bahwa kita sungguh-sungguh dan dengan teguh melakukan yang sebaik mungkin. Tidak boleh seorangpun mengatakan dengan aman, bahwa “Saya pasti tidak akan pernah berdosa lagi”. Yang dapat kita katakan ialah:”Dengan bantuan Allah, saya akan melakukan yang terbaik. Saya berniat untuk tidak akan melakukan dosa lagi dan akan tetap menjauhkan diri dari segala sesuatu yang akan menyebabkan saya berdosa lagi.” Apakah yang dimaksud dengan silih atau penitensi? Karena kebanyakan dosa, kita merugikan sesama, maka bila kita sungguh-sungguh menyesal, kita harus melakukan apa yang mungkin untuk diperbaiki. Misalnya, jika kita mencuri, maka kita harus memberikan ganti rugi atau restitusi. Tetapi semua dosa dalam arti tertentu merugikan kita dan hidup rohani kita. Maka untuk memulihkan kembali kesehatan rohani kita, perlulah kita membuat silih atas dosa-dosa kita. Inilah alasan adanya penitensi yang diberikan oleh imam. Penitensi dapat bermacam-macam (doa, karya amal, pengurbanan suka rela). Maksudnya untuk membantu memperdalam pertobatan batin kita dan menjadi orang-orang yang sungguh baik. Bagaimanakah kita menyiapkan diri untuk menerima Sakramen Tobat? Kita menyiapkan diri untuk menerima sakramen Tobat dengan menempatkan diri kita di hadirat Allah dan mengadakan penelitian atas suara hati kita. Penelitian batin adalah suatu usaha untuk mengingat kembali dosa-dosa yang dilakukan sejak pengakuan dosa kita yang terakhir. Dalam penelitian itu, kita harus menghindarkan diri dari dua bahaya: pertama ialah sikap sembrono/kurang berusaha untuk mengingat kembali dosa-dosa kita; kedua ialah rasa cemas dan terlalu berlebih-lebihan meneliti batin kita. Suatu penelitian suara hati yang baik juga memperhatikan perbuatan-perbuatan baik yang kita laksanakan. Seseorang harus mengajukan pertanyaanpertanyaan seperti: ”Apakah aku mencoba untuk membantu sesamaku dalam saat diperlukan? Apakah aku selalu berbicara dengan ramah kepada orang lain?” dllnya. Seorang Kristen harus menghindari dosa dan harus menyatakan kasih kepada Allah dan sesama secara positif (tidak melakukan hal semacam ini kadang disebut sebagai “dosa karena kelalaian”). Bagaimanakah kita mengadakan penelitian batin? Pertama-tama kita berdoa kepada Roh Kudus untuk memohon kebijaksanaan guna mengenal dosa-dosa kita dan memohon rahmat untuk menyesalinya. Kemudian kita mengingat perintah-perintah Allah (misalnya: 10 Perintah Allah) dan kewajiban-kewajiban Gereja (misalnya: 5 Perintah Gereja) sesuai dengan status kita. Selanjutnya, kita bertanya diri, di bidang manakah kita telah gagal untuk menghayati panggilan Kristus dalam hidup kita. Jika kita kerap kali mengaku dosa maka kita hanya dapat bertanya kepada diri kita apakah kita berdosa dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan melawan Allah-sesama dan diri sendiri, sejak pengakuan dosa kita yang terakhir.
4
Apakah yang harus dilakukan bila kita menemukan bahwa kita tidak mempunyai dosa untuk diakukan atau pengakuan dosa telah menjadi rutin ? Dalam kasus pertama, kita biasanya dapat menemukan dosa-dosa dan cacat-cacat kita, bila meneliti suara hati kita dengan lebih seksama pada masalah yang berkaitan dengan kasih serta keutamaan-keutamaan lainnya. Orang-orang kudus selalu menyadari sungguh-sungguh kekurangan mereka. Dalam kasus kedua, kita hendaknya memilih satu atau dua cacat atau kegagalan yang sungguh-sungguh kita sesali (daripada mengucapkan seluruh daftar “dosa-dosa ringan yang biasa”) dan berusaha untuk mengingat berapa kali kita telah melakukan dosa semacam itu. Dalam kedua hal itu, baiklah kalau meminta nasihat Bapa Pengakuan. Bagaimanakah prosedur untuk menerima Sakramen Tobat ? Ada dua cara untuk menerima sakramen Tobat. Cara yang pertama ialah mengadakan persiapan secara pribadi dan mendekati imam untuk melakukan pengakuan dosa. Sedangkan cara yang kedua ialah dengan merayakan sakramen Tobat, yakni selebrasi Tobat dalam upacara pengakuan dosa bersama. Di sini sejumlah umat berkumpul bersama-sama (biasanya di gereja) dan sesudah bacaan Kitab Suci, mereka melakukan pemeriksaan batin bersamasama. Kemudian mereka secara pribadi mendekati seorang imam untuk mengakukan dosanya dan menerima absolusi secara pribadi. Ada dua corak pengakuan dosa. Yang pertama ialah pengakuan dosa tradisional di mana orang dipisahkan dari imam dengan suatu tirai yang menyebabkan sulit untuk dikenal dan menjaga sifa anonim begi mereka yang mengingkannya. Cara yang kedua ialah bertatap muka dengan imam. Cara semacam ini memungkinkan pendekatan yang lebih pribadi dalam menerima sakramen, yang bagi banyak orang membantu dan memuaskan. Apa maksud bacaan Kitab Suci dalam menerima Sakramen Tobat? Maksud bacaan Kitab Suci ialah untuk membantu pendosa mengingat kebaikan Allah dan membangkitkan keinginan pribadi untuk memperbaiki hidupnya. Beberapa orang memilih suatu kutipan khusus dalam suatu pengakuan tertentu, tetapi mereka juga menggunakan kutipan itu sebagai pegangan untuk meneliti batin, hari demi hari, di antara penerimaan pengakuan dosa. Misalnya, kita mengambil Sabda Bahagia “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak Allah.”(Mateus 5:9). Dengan menggunakan hal ini setiap hari, kita dapat bertanya diri, “Apakah aku membawa damai kepada keluargaku dengan cara saya memperlakukan mereka? Atau justru menyebabkan perasaan tidak senang dan kekecewaan?” Dalam suatu perayaan bersama, bacaan Kitab Suci dibaca oleh seorang Lektor demi kepentingan umat yang hadir. Dalam pengakuan dosa secara pribadi, baik imam maupun penitent dapat memilih sendiri bacaan. Apa saja yang penting agar kita dapat menerima Sakramen Tobat dengan layak?
Penelitian batin, menyesali dosa, niat menghindari dosa di masa mendatang, mengakuan dosa-dosa, dan menerima penitensi. Apakah yang dimaksud dengan “hukuman oleh karena dosa”? Hukuman karena dosa besar yang tidak disesali adalah perpisahan abadi dengan Allah. “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Mateus 25:41) Dosa kecil tidak patut untuk menerima hukuman semacam itu. Namun orang yang berdosa kecil hendaknya berusaha membuat silih atas dosa-dosa itu, menyesalinya dan mengakukannya. Bagaimanakah Sakramen Tobat membantu kita untuk bertumbuh dalam hidup ilahi? a. Sakramen Tobat tidak hanya mengampuni dosa-dosa, tetapi juga mengembangkan keutamaan-keutamaan yang membuat kita lebih mirip dengan Kristus. b. Sakramen Tobat didasarkan pada suatu kepekaan terhadap kekudusan Allah. Kesadaran bahwa Allah itu baik kepada kita, harus menjadi dasar untuk bersedih hati. Kesadaran itu harus semakin bertumbuh setiap saat kita menyesal atau mengaku dosa. c. Sakramen Tobat mengingatkan kita akan kebesaran kasih Allah kepada kita. Kasih melahirkan kasih, kita hendaknya tumbuh dalam kasih kepada Allah dan sesama setiap kali kita menerima sakramen Tobat. d. Sakramen Tobat menumbuhkan harapan kita. Kita menyadari bahwa meskipun kita pendosa, kita dapat memperoleh dari Allah bantuan yang kita butuhkan untuk mencapai surga. Siapakah pelayan Sakramen Tobat? Para Uskup dan Imam yang bekerja sama dalam pelayanan Uskup adalah pelayan-pelayan sakramen Tobat. “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jika kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yohanes 20:23). Sampai bertemu lagi dibulan depan
Ucapan Terimakasih Tiada perkataan yang cukup untuk mengungkapkan rasa terimakasih kami yang mendalam kepada seluruh Warga UKI dan Komunitas Indonesia di Toronto & sekitarnya. Terimakasih atas segala perhatian, dukungan, bantuan yang diberikan dan dicurahkan kepada keluarga kami khususnya kepada Almarhum suami saya – Theo Liem. Terimakasih kepada Romo Aegidius SCJ atas dukungan moril & spiritual, Karel & Annie Liem beserta warga Wisma Mega Indah untuk doa rosari rutin, kelompok sel & bible study East & West atas dukungan doa dan puasa berantainya. Semoga Tuhan senantiasa membalas segala kebaikan budi saudara/i sekalian. Salam damai dalam Kristus, Kwat Lie Liem dan anak-anak: Sian & Robert Banglmaier, Clift & Liza Liem beserta cucu-cucu; Mia,Talia, Brady & Joshua 5
Perayaan Natal Bersama 25 Desember 2008
Misa Natal UKI dipimpin oleh Rm. Aegi SCJ & Deacon Val
Choir Group West dibawah pimpinan Hartoni Ashali
Pertunjukkan Children Musical Theatre
Rm. Aegidius Warsito SCJ, Bp. Bambang Gunawan (Konjen RI), Bp. Irwandi Pranadjaja (Koord. UKI)
Tamu Undangan dari KJRI Toronto bersama Santa Claus
Pertunjukkan Angklung oleh kelompok Sebring 6
Permainan Musik oleh Saskia dan Arie
Yoh. 5:24 :Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal. Kami, Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, bersama ini mengucapkan :
TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya :
Bapak Endry Tjandrawidjaja (59 th) Pada tanggal 15 Desember 2008 di Jakarta Suami dari Ibu Nanci Tjandrawidjaja Ayah dari Peggy & Llyod Sanders (USA) Menantu dari Sumadji Hutamadjaja & Tjitrawati (Canada) Saudara Ipar dari Jane & Wangsa Susilo (Canada) Grace & Robert Tedjasubrata (Canada) Hardjo Sukamto & Kelly Wang (USA) Paman dari Linda Susilo & Ambi Partaatmadja, Jeffrey Susilo, Stephanie – Alexander Tedjasubrata, Victoria Wang. Keluarga Santa Claus
Ucapan Terima Kasih Kepada Romo Aegi dan Seluruh Anggota Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, Atas nama keluarga besar Sumadji Hutamadjaja, kami sangat berterima kasih untuk telpon, kartu ucapan dan doa-doa yang sudah kami terima atas meninggalnya anak, saudara, saudara ipar, oom dan papa yang tercinta: Bapak Endry Tjandrawidajaja. Tuhan Memberkati. Keluarga besar Sumadji Hutamadjaja.
Mr Bradbury, Barry Patrick (50 th) Pada tanggal 18 Desember 2008 di Mexico City Suami dari Peggy Pusaka Ayah dari Matthew Spencer Bradbury dan Mitchell James Bradbury Keponakan dari Maria Koo. Bapak Henry Hariman (80 th) Pada tanggal 21 Desember 2008 di North York Suami dari Ibu Nita Hariman (Djiak) Ayah/Ayah mertua dari: Mendy & Martin Russell, Riano & Lisa Hariman, Rony & Maria Hariman Opa dari: Joshua D. Russell, Alexandra M Russell, Samantha L. Russell, Naomi Hariman dan Gadiza Hariman. Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya 7
Galery Foto, Desember 2008 Pasangan Berbahagia merayakan Ulang Tahun Pernikahan dibulan Desember.
... " Semoga Kasih Karunia Allah senantiasa melingkupi keluargamu" ...
Pasutri Ramond & Evy Christianto
Pasutri Sutrisna & Laswati Budiman
Pasutri Heru & Lia Kristiono
Pasutri Wangsa & Jane Susilo
Pasutri Stephanus & Ellyawati Limpi
Pautri Joseph & Liduina Undyantara
8