ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK ELEKTRONIK SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PENERBITAN FAKTUR PAJAK FIKTIF (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng) Nisrina Atikasari Heru Susilo Rizki Yudhi Dewantara (PS Perpajakan, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya,
[email protected] ) ABSTRACT This study aimed to analyze the implementation of the Electronic Tax Invoice Tax Office Primary Surabaya Gubeng, barriers that are occured and how to overcome obstacles in the implementation of Electronic Tax Invoice as an effort to prevent the issuance of fictitious tax invoices. Researcher uses qualitative research with descriptive analysis. Results from this study is that the Tax Office Primary Surabaya Gubeng already well in implementing the Electronic Tax Invoice, it proved with significant results in terms of preventing the issuance of fictitious tax invoices are carried out by the taxpayer. Obstacles that are arised during the implementation of the Tax Invoice Electronic is a reliance on the system and internet network connection, the level of ability and omissions Taxable Entrepreneur and computer facilities Taxable Entrepreneur unsatisfactory, while alternative ways to overcome the obstacles that are arised during the implementation of the Tax Invoice Electronic is through increased quality information system network, opened a training class operation Electronic Tax Invoice and urged the Taxable Entrepreneur to renew or to update the computer. Keywords : Tax invoice, Electronic Tax Invoice, Tax Invoice Fictitious ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Faktur Pajak Elektronik pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng, hambatan yang terjadi serta cara mengatasi hambatan dalam penerapan Faktur Pajak Elektronik sebagai upaya mencegah penerbitan faktur pajak fiktif. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng sudah baik dalam menerapkan Faktur Pajak Elektronik, hal itu terbukti dengan hasil yang signifikan dalam hal mencegah penerbitan faktur pajak fiktif yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Hambatan yang muncul selama penerapan Faktur Pajak Elektronik adalah ketergantungan pada sistem serta koneksi jaringan internet, tingkat kemampuan dan kelalaian Pengusaha Kena Pajak dan fasilitas komputer Pengusaha Kena Pajak yang kurang memadai, sedangkan alternatif cara untuk mengatasi hambatan yang muncul selama penerapan Faktur Pajak Elektronik adalah melalui peningkatan kualitas jaringan sistem informasi, membuka kelas pelatihan pengoperasian Faktur Pajak Elektronik dan menghimbau kepada Pengusaha Kena Pajak untuk memperbarui atau melakukan update komputer. Kata kunci : Faktur pajak, Faktur Pajak Elektronik, Faktur Pajak Fiktif
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
PENDAHULUAN
mempengaruhi besaran jumlah penerimaan
Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah
pajaknya, hal tersebut tidak semata terjadi
satu jenis pajak dimana terdapat mekanisme
karena tindakan wajib pajak saja, tetapi juga
pengkreditan
disebabkan oleh kemampuan dan kejujuran
pajak
masukan
dan
pajak
keluaran. Sistem pengkreditan yang dimaksud
fiskus.
adalah ketika pihak penjual memungut Pajak
dilakukan oleh petugas pajak memerlukan
Pertambahan Nilai atas penjualannya dan
pemahaman dan penegakan hukum yang
membuat faktur pajak sebagai bukti pungut
baik, The Administrative process consist of both
yang nantinya akan diberikan kepada pihak
interpreting and enforcing law (Sommerfel,
pembeli
1982:2).
serta
pihak
pembeli
mengklaim
kredit
pajak
Pertambahan
Nilai
masukan
juga atas
bisa
Pelaksanaan
administrasi
yang
Pajak
yang
telah
dibayarkan sehingga dalam hal ini faktur
Pajak Pertambahan Nilai Pajak
Pertambahan
Nilai
memiliki
pajak memiliki peran yang penting dalam
karakteristik yaitu pajak tidak langsung, pajak
penggunaannya (Khairani dan Mukharromah,
objektif, multistage tax, tarif tunggal dan Credit
2015:13). Pada pelaksanaannya masih banyak
Method/Invoice
Wajib Pajak yang memanfaatkan faktur pajak
Method (Sukardji, 2010:22-33).
Method/Indirect
Substraction
sebagai cara untuk meminimalkan beban pajak atau untuk memperoleh restitusi Pajak Pertambahan Nilai dengan menerbitkan faktur pajak
fiktif.
penomoran
Melalui
faktur
pajak
PER-17/PJ/2014 akan
diberikan
Faktur Pajak Fiktif Faktur pajak fiktif adalah faktur pajak yang diterbitkan tidak sesuai dengan transaksi yang sesungguhnya
atau
diterbitkan
oleh
langsung oleh sistem yang sudah terintegrasi
pengusaha yang belum dikukuhkan menjadi
dengan
Pengusaha Kena Pajak (Yamin & Putranti,
Direktorat
Jenderal
Pajak
untuk
digunakan dalam Faktur Pajak Elektronik,
2009:20).
sehingga dengan diterapkannya sistem Faktur Pajak Elektronik diharapkan dapat menjadi
Faktor-Faktor Pendorong Penerbitan Faktur
sarana bagi Direktorat Jenderal Pajak guna
Pajak Fiktif
mengendalikan
yang
Faktor-faktor yang mendorong Wajib Pajak
untuk
dalam melakukan penerbitan faktur pajak
menghindari adanya pembuatan faktur pajak
fiktif adalah untuk memperoleh keuntungan
fiktif (Khairani dan Mukharromah, 2015:13).
pribadi
Tujuan
untuk
Pertambahan Nilai (restitusi) (Khairani dan
Pajak
Mukharromah, 2015:12).
dilakukan
dari
menganalisis Elektronik,
setiap
oleh
transaksi
Wajib
penelitian
Pajak
ini
penerapan hambatan
yang
yaitu Faktur terjadi
berupa
pengembalian
Pajak
serta
alternatif cara mengatasi hambatan dalam penerapan Faktur Pajak Elektronik sebagai upaya mencegah faktur pajak fikitf.
Pengawasan Pajak Pengawasan
dapat
membandingkan
dilakukan
antara
pajak
dengan terutang
menurut Wajib Pajak dan menurut peraturan TINJAUAN PUSTAKA
perpajakan.
Administrasi Pajak
menerbitkan
Administrasi perpajakan diupayakan untuk
Ketentuan
penerimaan
2015:35).
Administrasi
(Pandiangan,
perpajakan
2008:8).
Surat
pajak
Ketetapan
berhak Pajak
jika
terdapat perbedaan menurut Undang-Undang
merealisasikan peraturan perpajakan, dan negara
Aparatur
Umum
Perpajakan
(Prahaji,
tentunya
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
Sistem
METODE PENELITIAN
Sistem
memiliki
tiga
komponen
dasar
Penelitian
ini
menggunakan
meliputi input yang berarti menerima dan
kualitatif
menangkap elemen yang masuk kedalam
deskriptif.
Penelitian
sistem dan
membentuk
suatu
kemudian
dilanjutkan
untuk
dengan
penelitian
menggunakan kualitatif
kata-kata,
informan
analisis adalah
melaporkan
diproses. Selanjutnya pengolahan melibatkan
pandangan
proses transformasi yang mengkonversi input
lengkap serta disajikan dalam sebuah latar
secara
cermat
dan
menjadi output (O’ Brien, 2004:8).
ilmiah sebagai hasil dari sebuah proses pengematan dan penelitian untuk memahami
Sistem Informasi Manajemen
persoalan sosial atau persoalan manusia,
Sistem informasi manajemen adalah sebuah
berdasarkan
pada
penciptaan
gambaran
sistem yang menyediakan informasi dalam
holistik lengkap (Creswell, 1994:1-2). Tujuan
bentuk
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
laporan
diberikan
dan
kepada
gambaran
manajer
untuk
dan
para
profesional (O’Brien, 2007:26).
adalah
untuk
menganalisis
penerapan
program Faktur Pajak Elektronik sebagai upaya mencegah penerbitan faktur pajak fiktif
Teknologi Informasi Menurut
dan peneliti menggunakan analisis deskriptif
O’Brien
(2007:6)
teknologi
adalah
untuk
menjelaskan
maupun
pemahaman
mengenai
informasi adalah teknologi yang berfungsi
menggambarakan
sebagai
sistem
penerapan program Faktur Pajak Elektronik
informasi, yaitu sistem yang berdasarkan pada
untuk mencegah penerbitan faktur pajak fiktif
TI yang mengolah elemen-elemennya berupa
pada lingkungan Kantor Pelayanan Pajak
perangkat keras, perangkat lunak, netware,
Pratama Surabaya Gubeng. Fokus penelitian
dataware, dan brainware untuk merubah sebuah
dalam penelitian ini adalah :
data menjadi bentuk yahng lebih berguna
1.
Penerapan Faktur Pajak Elektronik
yaitu
2.
Hambatan-hambatan dan alternatif cara
pendukung
informasi.
kesimpulan
dari
Jadi
bahwa
sebuah
dapat
diambil
teknologi
informasi
sebagai perangkat keras, perangkat lunak,
mengatasi hambatan-hambatan tersebut 3.
Penerapan
Faktur
Pajak
Elektronik
netware, dataware, brainware, dan teknologi
sebagai upaya mencegah faktur pajak
pengolah
fiktif.
informasi
lainnya
untuk
mendukung sistem informasi.
Peneliti memilih lokasi penelitian yang berada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kualitas Sistem
Surabaya Gubeng yang beralamat di Jl.
Kualitas sistem ditujukan untuk mengukur kualitas
sistem
22-24
kecamatan
Gubeng
kelurahan Gubeng kota Surabaya. Sumber
(lima)
data yang digunakan dalam penelitian ini
indikator dalam pengukuran suatu kualitas
adalah sumber data primer yaitu peneliti
sistem yang terdapat pada model kesuksesan
sebagai interviewer melakukan kegiatan tanya
sistem informasi DeLone dan Mclean (2003)
jawab
yang
wawancara kepada pihak-pihak yang menjadi
2016:12).
meliputi
Penggunaan), Akses),
ease
Flexibility (keamanan).
Terdapat
of
Response
Reliability
itu
No.
sendiri
(Jogiyanto,
teknologi
Sumatera
use
(Kemudahan
Time
(Keandalan
(Fleksibilitas)
5
dan
(Kecepatan
dengan
interviewees
menggunakan
meliputi
pedoman
pegawai
Kantor
Sistem),
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng
Security
serta
Pengusaha
menggunakan
Kena
Faktur
Pajak
Pajak
yang
Elektronik,
sedangkan sumber data sekunder dalam
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
penelitian ini adalah arsip Kantor Pelayanan
benar digunakan oleh seluruh Pengusaha
Pajak Pratama Surabaya Gubeng yaitu record
Kena Pajak, karena aplikasi Faktur Pajak
mengenai faktur pajak fiktif, Pengusaha Kena
Elektronik tidak lepas dari adanya dukungan
Pajak aktif dan non aktif serta realisasi
kualitas sistem yang fit sehingga dapat
penerimaan Pajak Pertambahan Nilai pada
mengurangi kemungkinan terjadinya kendala
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya
selama
Gubeng (Moleong, 2012:216).
Elektronik.
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan
model
interaktif
2.
sebagaimana
dalam
model
ini
Sosialiasi
aplikasi
atau
Faktur
Penyuluhan
Pajak dengan
Pengusaha Kena Pajak
dikemukakan oleh Miles dan Huberman, dimana
penerapan
Sosialiasi yang dilakukan oleh pihak Kantor
terdapat
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng
pengumpulan data, reduksi data, penyajian
semata-mata dilakukan untuk mengenalkan
data dan penarikan kesimpulan (Husaini dan
Faktur Pajak Elektronik kepada Pengusaha
Akbar, 2008:85).
Kena
Pajaknya,
dimana
terkait
dengan
mengapa harus menggunakan Faktur Pajak HASIL DAN PEMBAHASAN
Elektronik, manfaat yang akan diperoleh
Gambaran Umum Faktur Pajak Elektronik
ketika
Syarat yang harus dipenuhi oleh Pengusaha
mengaplikasikan
terkait
Pajak Elektronik meliputi permohonan Kode
Elektronik itu sendiri.
Aktivasi dan Password, permintaan sertifikat
3.
elektronik dan permintaan Nomor Seri Faktur Permohonan
penerapan
Faktur
Pajak
Pengawasan terhadap penerapan Faktur Pajak Elektronik yang telah berjalan Seksi pelayanan melalui petugas khusus
Password dapat dilakukan dengan membuat
yang berada dibagian pendaftaran sertifikat
surat
elektronik
dan
Aktivasi
dengan
dan
permohonan
Kode
Pajak
Elektronik serta peraturan perpajakan terbaru
Kena Pajak untuk dapat menggunakan Faktur
Pajak.
Faktur
diajukan
kepada
melakukan
kegiatan
controlling
Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha
sebagai salah satu bentuk upaya dalam
Kena
perekaman
Pajak
dikukuhkan.
Pengajuan
data
Pengusaha
Kegiatan
terkait dengan permintaan Nomor Seri Faktur
pengajuan persyaratan oleh Pengusaha Kena
Pajak secara online dan penggunaan faktur
Pajak sehingga perekaman data Pengusaha
pajak
elektronik.
dimulai
pada
Pajak.
permintaan sertifikat elektronik dilakukan
secara
tersebut
Kena
saat
Selanjutnya
Kena Pajak akan lebih mudah diperoleh
permintaan Nomor Seri Faktur pajak dapat
apabila seksi pelayanan menerima berkas
dilakukan melalui website ataupun melalui
persyaratan yang lengkap dari Pengusaha
Kantor Pelayanan Pajak dimana Pengusaha
Kena Pajak sebagai pengguna Faktur Pajak
Kena Pajak dikukuhkan.
Elektronik. 4.
Langkah Penerapan Faktur Pajak Elektronik pada
Kantor
Pelayanan
Pajak
Pratama
Faktur
Pajak
Elektronik
terhadap
penegakan hukum Seksi waskon terus dikerahkan oleh Kantor
Surabaya Gubeng
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng
1.
Melakukan Persiapan Sistem Teknologi
terkait dalam hal meningkatkan pengawasan
Informasi
terhadap
Uji coba terhadap aplikasi Faktur Pajak
menerbitkan faktur fiktif dan menghimbau
Elektronik dilakukan oleh Kantor Pelayanan
untuk melakukan koreksi atas faktur pajaknya
Pajak Pratama Surabaya Gubeng sebagai
berdasarkan itikad baiknya. Ketika Pengusaha
langkah awal sebelum aplikasi tersebut benar-
Kena Pajak berkeinginan untuk melakukan
Pengusaha
Kena
Pajak
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
yang
4
perbaikan atas faktur pajaknya yang salah,
tersedianya komputer dengan spesifikasi yang
maka hal tersebut juga berdampak baik bagi
baik. Pengusaha Kena Pajak juga harus
peningkatan penerimaan pajak, seksi waskon
mempersiapkan sarana penunjang berupa
akan memberikan konsultasi baik secara
komputer
langsung
sehingga dapat menopang kerja Faktur Pajak
maupun
via
telepon
ketika
dengan
Pengusaha Kena Pajak mengalami kesulitan
Elektronik
dalam melakukan pengisian faktur pajaknya.
pengadministrasian
spesifikasi
dan
yang
memperlancar hak
dan
baik, proses
kewajiban
Pengusaha Kena Pajak sehingga nantinya juga Hambatan-Hambatan
dalam
Penerapan
Faktur Pajak Elektronik di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng 1.
Tingkat
Kemampuan
ikut berpengaruh terhadap kemudahan proses perekaman data oleh Kantor Pelayanan Pajak. Implementasi Faktur Pajak Elektronik pada
dan
Kelalaian
Pengusaha Kena Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng tidak bisa dilepaskan dari hambatan
Hambatan yang terjadi yaitu masih terdapat
maupun kendala baik yang dirasakan oleh
Pengusaha Kena Pajak yang lalai dalam
Pengusaha Kena Pajak maupun aparatur
membawa
persyaratan
pajak. Hambatan tersebut meliputi adanya
pendaftaran sertifikat elektronik sehingga hal
kendala pada sistem Faktur Pajak Elektronik.
tersebut
kelengkapan
Kena
Seperti yang telah dibahas di tinjauan pustaka
Pajak belum bisa menggunakan aplikasi faktur
mengakibatkan
Pengusaha
pada bab sebelumnya bahwa sebuah sistem
pajak secara elektronik.
dikatakan baik dapat dilihat pada kualitas
2. Ketergantungan pada Sistem serta Koneksi
sistemnya, menurut DeLone dan McLean
Jaringan Internet
kualitas
sistem
meliputi
kemudahan
Pembuatan faktur pajak secara elektronik
pengguna (ese of use), kecepatan akses (response
merupakan serangkaian hasil yang sudah
time), keandalan sistem (reliability), fleksibilitas
melalui tahap-tahap sistem dalam aplikasi
sistem
Faktur
(security).
Pajak
Elektronik,
dalam
(flexibility),
dan
keamanan
sistem
pelaksanaannya seringkali terkendala oleh
Penerapan sistem Faktur Pajak Elektronik
jaringan internet. Hambatan yang dialami oleh
masih terkendala pada keandalan sistem
Pengusaha Kena Pajak adalah kesulitan pada
(reliability)
saat upload faktur pajak untuk memperoleh
Elektronik masih mengalami masalah pada
persetujuan ataupun approval dari Direktorat
saat Pengusaha Kena Pajak melakukan proses
Jenderal Pajak.
upload faktur pajak kepada Direktorat Jenderal
3.
Pajak.
Fasilitas komputer Pengusaha Kena Pajak yang kurang memadai
dimana
sistem
Faktur
Pajak
Hambatan dalam Penerapan Faktur Pajak
Kendala yang dialami oleh Kantor Pelayanan
Elektronik yang selanjutnya adalah terdapat
Pajak Surabaya Gubeng bisa berasal dari
beberapa
Pengusaha Kena Pajak sendiri yang tidak
mengalami kesulitan dalam pengisian Faktur
memiliki fasilitas penunjang yaitu komputer
Pajak Elektronik. Kurangnya kemampuan
dengan spesifikasi yang baik sehingga proses
Pengusaha Kena Pajak dalam mengoperasikan
pembuatan faktur pajak menjadi terkendala,
Faktur Pajak Elektronik serta rendahnya
karena masalah komputer yang kurang update
jumlah kehadiran Pengusaha Kena Pajak
mengakibatkan proses Faktur Pajak Elektronik
dalam
berjalan
pengoperasian Faktur Pajak Elektronik karena
lambat
dan
kurang
optimal.
Pengusaha
mengikuti
Kena
Pajak
kelas
yang
pelatihan
Penggunaan Faktur Pajak Elektronik oleh
berbenturan
Pengusaha
membuat Seperti yang telah dibahas di
Kena
Pajak
mengharuskan
dengan
jam
kerja
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
kantor
5
tinjauan pustaka pada bab sebelumnya bahwa
Faktur Pajak Elektronik bagi Pengusaha Kena
sebuah sistem dikatakan baik dapat dilihat
Pajak
pada kualitas sistemnya, menurut DeLone dan
pelatihan
McLean kualitas sistem meliputi kemudahan
guna
pengguna (ese of use), kecepatan akses (response
pengetahuan Pengusaha Kena Pajak mengenai
time), keandalan sistem (reliability), fleksibilitas
pengoperasian
sistem
Pajak Elektronik.
(flexibility),
dan
keamanan
sistem
(security). Sistem Faktur Pajak Elektronik
2.
yang
terdaftar.
tersebut
Pembukaan
semata-mata
meningkatkan
kelas
ditujukan
kemampuan
maupun
pengisian
serta Faktur
Meningkatkan kualitas jaringan sistem
masih terkendala pada kemudahan pengguna
informasi
(ease of use) dimana masih terdapat Pengusaha
Upaya yang dilakukan oleh Direktorat
Kena Pajak yang mengalami kesulitan dalam
Jenderal Pajak serta Kantor Pelayanan Pajak
pengisian faktur pajak secara elektronik.
guna meningkatkan kualitas jaringan sistem
Menurut peneliti, perlu adanya perbaikan
infromasi adalah dengan terus melakukan
sistem dan jaringan pada penerapan Faktur
perbaikan kualitas jaringan internetnya agar
Pajak Elektronik, salah satunya adalah melalui
pemberian Nomor Seri Faktur Pajak dan
peningkatan kualitas sistem dan jaringan pada
proses upload faktur pajak menjadi lancar.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya
3.
Menghimbau kepada Pengusaha Kena
Gubeng dan Direktorat Jenderal Pajak, karena
Pajak
terdapat masalah yang berhubungan dengan
melakukan update komputer
keandalan
sistem
dimana
hal
tersebut
untuk
Pengusaha
memperbarui
Kena
Pajak
juga
atau harus
merupakan suatu indikator suatu sistem dapat
mempersiapkan fasilitas penunjang berupa
dikatakan baik. Direktorat Jenderal Pajak
komputer
selaku penyelenggara administrasi perpajakan
menopang kerja Faktur Pajak Elektronik dan
harus
memperlancar
terus
melakukan
penyuluhan
dan
yang
baik,
proses
sehingga
dapat
pengadministrasian
sosialisasi secara kontinu dengan menambah
Pengusaha Kena Pajak sehingga nantinya juga
jam kelas pelatihan pengoperasian Faktur
ikut berpengaruh terhadap kemudahan proses
Pajak
perekaman data oleh Kantor Pelayanan Pajak.
Elektronik
untuk
meningkatkkan
kemampuan Pengusaha Kena Pajak agar mudah dalam menggunakan sistem Faktur
Pencegahan Faktur Pajak Fiktif di Kantor
Pajak Elektronik karena terdapat masalah
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng
yang
setelah Penerapan Faktur Pajak Elektronik
berhubungan
dengan
kemudahan
pengguna dimana hal tersebut merupakan
Pencegahan faktur pajak fiktif melalui
suatu indikator suatu sistem dapat dikatakan
penerapan
Faktur
baik
mendapatkan hasil yang signifikan. Sebelum diterapkannya
Alternatif
Cara
Faktur
Pajak
Elektronik Elektronik
Hambatan
terdapat 74 pengguna faktur pajak fiktif
Penerapan Faktur Pajak Elektronik pada
dengan jumlah keseluruhan faktur pajak fiktif
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya
sebesar 1551 dan setelah penerapan Faktur
Gubeng
Pajak Elektronik tidak ditemukan lagi kasus
1.
Membuka kelas pelatihan pengoperasian
faktur
Faktur Pajak Elektronik
Pengolahan
Kendala dalam penerapan Faktur Pajak
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng
Elektronik dapat segera teratasi karena Kantor
per 4 Januari 2015). Hasil pencegahan faktur
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng
pajak fiktif melalui penerapan Faktur Pajak
membuka
Elektronik pada Kantor Pelayanan Pajak
kelas
Mengatasi
Pajak
pelatihan
pengoperasian
pajak
fiktif
data
dan
(Sumber
:
Bagian
Informasi
Kantor
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
Pratama
Surabaya
Gubeng
merupakan
keberhasilan pembenahan sistem administrasi
Saran
Pajak Pertambahan Nilai.
Penelitian mengenai penerapan Faktur Pajak
Elektronik
sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN
mencegah
Kesimpulan
peneliti dapat menyarankan :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
1.
upaya
penerbitan faktur
untuk
pajak fiktif,
Pembenahan sistem melalui penggantian
dijelaskan dan fokus penelitian yang telah
jaringan internet dengan memilih provider
ditentukan, maka peneliti dapat menarik
yang lebih baik dari yang sebelumnya
beberapa kesimpulan, antara lain sebagai
digunakan untuk mengurangi hambatan
berikut
pelaksanaan
1.
Langkah
yang
dilakukan
meskipun
membutuhkan biaya yang cukup besar namun apabila dilihat dari manfaat yang
melakukan sosialisasi secara maksimal
diperoleh kedepannya yaitu penerimaan
dan terus-menerus, melakukan controlling
pajak meningkat dan diikuti dengan
serta penegakan hukum terkait Pengusaha
kepatuhan Wajib Pajak yang meningkat,
Kena Pajak yang melakukan kesalahan
maka biaya sebesar apapun akan tertutup
pemenuhan
hak
dan
kewajiban
oleh
hal
penerapan
Faktur Pajak Elektronik.
dalam
Penerapan
secara kontinu dengan menambah jam
Faktur Pajak Elektronik yaitu kelalaian
kelas pelatihan pegoperasian Faktur Pajak
dan ketidakmampuan Pengusaha Kena
Elektronik dihari libur kantor ataupun
Pajak,
kepada
diluar jam kerja kantor agar Pengusaha
fasilitas komputer Pengusaha Kena Pajak
Kena Pajak dapat mengikuti sepenuhnya
yang kurang memadai dan sambungan
sosialisasi
jaringan
dalam
Faktur Pajak Elektronik. Hambatan-hambatan
serta
2.
ketergantungan
internet,
alternatif
keberhasilan
dalam
penerapan
Melakukan sosialisasi dan penyuluhan
maupun
penyuluhan
yang
cara
diadakan oleh Kantor Pelayanan Pajak
mengatasinya meliputi perbaikan mutu
Pratama Surabaya Gubeng terkait dengan
jaringan,
penerapan Faktur Pajak Elektroni.
melakukan himbauan
dan
mengadakan kelas pelatihan. 3.
Pajak.
memperkuat sistem teknologi informasi,
perpajakannya 2.
Faktur
meliputi
3.
Melakukan pengawasan terkait dengan
Pencegahan Faktur Pajak Fiktif Setelah
kebenaran
Penerapan Faktur Pajak Elektronik
Pengusaha Kena Pajak terkait dengan
Hilangnya
pengukuhan dan verifikasi Pengusaha
kasus
penerbitan
maupun
alamat
tempat
usaha
penggunaan faktur pajak fiktif sejak mulai
Kena
diterapkannya Faktur Pajak Elektronik
perekaman
data
membuktikan bahwa penerapan Faktur
penerbitan
faktur
Pajak Elektronik berhasil dalam mencapai
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak
tujuannya
yaitu
untuk
Pajak
agar
mempermudah
serta pajak
meminimalisir fiktif
yang
mencegah
penerbitan faktur pajak fiktif dan Kantor
DAFTAR PUSTAKA
Pelayanan
Surabaya
Creswell, John W. 1994. Research Design:
Gubeng telah menerapkannya dengan
Qualitative and Quantitative Approach.
baik.
California: Sage Publication.
Pajak
Pratama
DeLone, W.H., dan McLean, E.R. 2003. The DeLone and McLane of Information Systems Success: a ten-year update,
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
7
Journal of Management Information Systems, Vol. 19, No. 4, hal. 9-30. Jogiyanto, 2006. Pengenalan Komputer Ed. V. Yogyakarta: Andi. Khairani,
Dienda
dan
Awwaliatul
Yamin, Luiyanto, Putranti, Titi Muswati. 2009. Model penyelewengan Pajak Menggunakan Faktur Pajak Fiktrif. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Vol. 16 No. 1. Hal. 1-7.
Mukharromah. 2015. Lebih Mudah, Aman dan Nyaman dengan E-Faktur, Inside
Tax
Ed.33.
Jakarta
:
Darussalam Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya. O’ Brien, James A. 2004. Managing Information and
Technology
in
The
Business
Enterprise. McGraw-Hill, New York. O’Brien,
James
A.
2007.
Management
Information System, McGraw-Hill, New York. Pandiangan, Liberti, 2008, Modernisasi dan Reformasi
Pelayanan
Perpajakan
Berdasarkan Undang-Undang Terbaru, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-17PJ/2014 Ukuran,
Tentang
Tata
Cara
Bentuk, Pengisian,
Keterangan, Prosedur Pemberitahuan Dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak. Prahaji, Maulana. 2015. Analisis Penerapan Elektronik Nomor
Faktur
Sebagai
Upaya Untuk Mencegah Penerbitan Faktur Pajak Fiktif (Suatu Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Tiga).
Administrasi
Fakultas Bisnis
Ilmu
Universitas
Brawijaya Malang. Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistik. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara. Sukardji, Untung. 2010. Pajak Pertambahan Nilai. Jakarta: Raja Grafindo persada. Sommerfeld, ray M. 1982. An Introduction to Taxation:
Advanced
Topics.
USA:Harcourt Brace Jovanovich Inc.
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
8