NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BUKU KREATIF BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VII TERBITAN GANECA
JURNAL PUBLIKASI
Oleh: Murti Puji Rahayu A 310 080 243
PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ii ii
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BUKU KREATIF BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VII TERBITAN GANECA Murti Puji Rahayu A310080243 Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Tujuan penelitian: (1) mendiskripsikan karakteristik penyajian isi materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra untuk SMP Kelas VII Terbitan Ganeca, dan (2) menggali kandungan nilai-nilai pendidikan karakter pada materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra untuk SMP Kelas VII Terbitan Ganeca. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Objek penelitian adalah penyajian isi buku dan kalimat-kalimat yang mengandung nilai pendidikan karakter. Teknik pengumpulan data dengan teknik simak dan teknik catat. Teknik pengujian dalam menentukan keabsahan data menggunakan trianggulasi peneliti. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Karakteristik penyajian materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP kelas VII terbitan Ganeca dari aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan grafika sudah memenuhi kriteria buku teks yang baik menurut BSNP. Namun, dalam penulisan materi, penulis buku perlu melengkapi penjelasan agar mudah dimengerti oleh siswa; (2) Nilai-nilai pendidikan karakter yang ditemukan pada materi ajar buku terbitan Ganeca terdapat 18 nilai pendidikan karakter yaitu (1) religius (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis (9) rasa ingin tahu), (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab. Kata Kunci : Karakteristik penyajian, Nilai pendidikan karakter, Buku materi ajar Bahasa Indonesia.
iii
1. PENDAHULUAN Krisis multidimensi yang dialami bangsa Indonesia saat ini telah memberi dampak yang besar dalam berbagai tatanan kehidupan bangsa, khususnya dunia pendidikan. Banyak yang mengatakan bahwa masalah yang dihadapi bangsa Indonesia adalah pada aspek moral. Hal tersebut yang mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan penguatan nilai-nilai budi yang luhur sejak dini dengan mengimplikasikan pendidikan karakter pada seluruh lapisan pendidikan saat ini. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Secara jelas, arah kebijakan pembangunan nasional 2010-2014 adalah pada pembentukan akhlak mulia dan karakter bangsa. Terjadinya degradasi moral dan menurunnya nilai kebanggaan berbangsa dan bernegara dipandang sebagai gejala belum efektifnya implementasi pendidikan (Adi, Kuntora dkk. , 2010:8). Karakater adalah kualitas individu atau kolektif yang menjadi ciri seseorang atau kelompok. Dalam hal ini karakter dapat dimaknai positif atau negative. Dalam konteks pendidikan karakter terdapat nilai-nilai yang unik-baik seperti tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik yang terpateri dalam diri dan terealisasikan dalam perilaku. (Kemendiknas, 2010:1) Aktualisasi nilai dalam pembentukan karakter melalui dunia pendidikan memerlukan perencanaan yang teliti agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Proses penanaman nilai dalam pembentukan karakter melalui pendidikan harus dikemas secara baik dan berstuktur yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan pembelajaran. Salah satu penujang kegiatan pembelajaran adalah adanya media pembelajaran. Dalam media pembelajaran yang sering digunakan para guru dalam mengajar adalah menggunakan buku teks/buku pelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia buku pelajaran sangat membantu guru dan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.
1
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter adalah melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia mampu dijadikan gerbang dalam penanaman nilai-nilai karakter. Nilainilai karakter seperti religius, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, disiplin, kerjasama, jujur, cinta tanah air, dan sebagainya banyak ditemukan dalam materimateri pelajaran bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti tertarik pada pendidikan karakter yang direlevansikan dengan buku mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menganggap bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia mampu dijadikan gerbang dalam penanaman nilai-nilai pendidikan karakter. Tujuan yang ingin dicapai adalah (1) mendiskripsikan karakteristik penyajian dan (2) menggali kandungan nilai pendidikan karakter pada pada materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca.
2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk memberikan pemahaman dalam memaparkan karakteristik penyajian isi buku dan mendiskripsikan kandungan nilai-nilai pendidikan karakter pada materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca. Objek penelitian ini adalah penyajian isi buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra untuk
SMP Kelas VII terbitan
Ganeca dan kalimat-kalimat dalam materi ajar buku yang mengandung nilainilai pendidikan karakter Lofland dan Lofland (dalam Moelong, 2006:157) menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama adalah materi ajar buku Kreatif Bersastra dan Berbahasa Indonesia untuk SMP kelas VII terbitan Ganeca dan sumber penunjang dalam melakukan penelitian adalah buku-buku yang relevan dengan buku pendidikan karakter.
2
Pada tahap pengumpulan data peneliti menggunakan teknik simak dengan cara membaca buku materi ajar Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca untuk menggali data dalam karakteristik penyajian buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia Terbitan Ganeca Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik catat. Pada tahapan ini peneliti. setelah membaca buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia terbitan Ganeca kemudian peneliti melakukan tahapan mengklasifikasikan data kedalam 18 butir nilai pendidikan karakter dan kemudian mencatatnya. Jenis teknik trianggulasi yang digunakan peneliti adalah teknik trianggulasi peneliti. Trianggulasi peneliti adalah suatu teknik dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. (Moelong, 2006:331) Pada tahap analisis data, peneliti langsung meneliti permasalahan yang terkandung dalam data. Tahap pertama dalam menganalisis penelitian yang berkaitan dengan penyajian isi buku materi ajar Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca. Langkah-langkahya adalah
(1) melakukan tahap membaca secara keseluruhan isi buku yang
dimulai dari halaman depan sampai halaman belakang, (2) mendata komponenkomponen yang penyajian dari awal hingga akhir yang berupa peta konsep,teori, teks, latihan, dan pengayaan dalam buku apakah sudah sistematis. Tahap kedua dalam menganalisis penelitian yang berkaitan dengan nilai pendidikan dalam buku materi ajar Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca. Langkah-langkahnya adalah (1) melakukan tahap membaca secara komprehensif buku
materi ajar Kreatif
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca, (2) melakukan pemilahan materi-materi berdasarkan bagian kalimat-kalimat yang mengandung butir-butir pendidikan karakter, (3) memaparkan simpulan mengenai kelengkapan nilai-nilai pendidikan karakter serta dijelaskan alasan mengapa kalimat dalam materi tersebut mengandung butir nilai pendidikan
3
karakter, (4) melakukan pemetaan berdasarkan temuan tiap nilai pendidikan karakter, dan (5) temuan nilai pendidikan karakter yang dilakukan peneliti dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Tahap terakhir setelah menganalisis data peneliti memaparkan hasil analisis data. Pemaparan hasil penelitian berisi segala hal yang ditemukan peneliti. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. (Kemendiknas, 2010:13) Farihah Ziyadatul (2006) meneliti “Relevansi Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Erlangga dengan Kurikulum 2004”. Temuannya adalah menunjukkan bahwa antara BTBI untuk kelas VII SMP terbitan Erlangga dengan Kurikulum 2004 terdapat relevansi. Rincian hasil penelitian tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: (1) terdapat relevansi antara penyajian isi bahan pembelajaran dalam BTBI untuk kelas VII terbitan Erlangga dengan Kurikulum Bahasa Indonesia 2004, (2) terdapat relevansi antara paparan kegiatan pembelajaran dalam BTBI untuk kelas VII terbitan Erlangga dengan Kurikulum Bahasa Indonesia 2004 dilihat dari pendekatan pembelajaran kontekstual, (3) terdapat relevansi antara pelatihan dalam BTBI untuk kelas VII terbitan Erlangga dengan pelatihan Kurikulum Bahasa Indonesia 2004. Dwi Prastawaningsih (2011) meneliti “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Kompetensi Berbicara dalam Buku Aku Bisa Basa Jawa Terbitan Yudhistira”. Hasil temuannya pada kompetensi berbicara dalam buku Aku Bisa Basa Jawa terbitan Yudhistira terdapat tujuh nilai yang ditemukan yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) kerja keras, (5) rasa ingin tahu, (6)
4
bersahabat/ komunikatif, (7) tanggungjawab, dan nilai temuan yaitu nilai kesopanan. 3.1 Penyajian Buku Teks berdasarkan BSNP Buku ini berjudul Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII. Penulis Wahono dan Rusmiyanto tahun 2007 di terbitkan oleh Ganeca yang ditujukan pada siswa SMP kelas VII.
3.2 Penyajian Buku Teks berdasarkan BSNP 3.2.1 Kelayakan isi Pada aspek kelayakan isi buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca isi materi yang ada di buku telah sesuai dengan SK dan KD, sesuai dengan kurikulum yang berlaku, serta materi yang ada benar-benar akurat. 1.2.2 Kelayakan Bahasa Bahasa yang digunakan oleh penulis buku teks ini sudah cukup baik dengan adanya kalimat-kalimat yang mudah dipahami siswa. Kalimat-kalimat yang digunakan singkat-singkat. 1.2.3 Kelayakan Penyajian Dalam penyajian buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca dari awal pendahuluan, isi, dan penutup telah sistematis sesuai dengan kriteria buku yang baik menurut BSNP. 1.2.4 Grafika Pada aspek grafika (fisik buku) buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia Untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca desain kulit buku menarik, sederhana dan ilustratrif baik dari pemilihan font, warna, dan ilustrasi.
5
3.3 Kandungan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Materi Ajar Buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Ganeca 3.3.1 Religius Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 1) Malam yang sunyi, rasanya ingin medekatkan diri pada Ilahi. Aku berusaha bangun malam mengatasi kantuk untuk tahajud. Kusatukan raga dan jiwaku agar dapat berdoa secara khusyuk. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 12). Makna yang terkandung adalah sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan sebagai umat muslim kita harus selalu menjalankan shalat wajib maupun shalat sunnah sebagai konsekuensi rasa syukur dan terima kasih atas segala karunia yang telah diberikan-Nya. 3.3.2 Jujur Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya yang menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. 2) Ma, terus terang aku tidak punya uang. Uangku habis kugunakan untuk berwisata ke Pulau Karimun Jawa, Jawa Tengah. Keindahan bawah laut di pulau itu tak bisa membendung keinginan Ayu ke sana. Aku tahu perbuatanku ini keliru. Maafkan ayu, ya Ma. Ayu tidak pandai mengatur uang. Tidak paham ini uang untuk apa dan harus dibagaimanakan. Sudah habis uangnya, ayu minta lagi ke mama atau papa. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 59). Makna yang terkandung adalah siswa diajarkan agar senantiasa berkata jujurkepada siapapun. 3.3.3 Toleransi Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku bangsa, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang yang berbeda dengan dirinya. 3) Prabu Arya Seto sangat masygul mengobatkan anaknya, Putri Kemuning yang terserang penyakit langka, yaitu keringat berbau tidak enak yang tidak sembuh-sembuh. Akhirnya beliau mengadakan sayembara , apabila ada pria yang dapat mengobati akan dijadikan menantu. Salah satu peserta sayembara itu adalah Joko Budug, 6
seorang pemuda yang buruk rupa. “ Ampun, Tuanku! Ampun ! hamba memberanikan diri mengikuti sayembara untuk meringankan penderitaan sang putri.” Sang raja tertegun karena seandainya pemuda itu berhasil, apakah putrinya mau menjadi istrinya. Namun, akhirnya beliau pun berkata “Baiklah Jaka Budug, kau juga rakyatku. Keinginanmu kuterima. Engkau boleh mengikuti sayembara ini. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 86) Makna yang terkandung dalam data adalah toleransi karena raja (atasan) mempunyai sikap menghargai perbedaan. 3.3.4 Disiplin Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 4) Setiap hari soni bermain-main saja. Buku pelajarannya pun tak pernah dibuka, apalagi dipelajari. Tiap kali ayah dan ibunya mengingatkan Soni bahwa ujian sudah dekat. Akan tetapi, Soni tidak mau menurut. Ia masih saja tidak mau merubah sikapnya. Akhirnya Soni tidak lulus ujian. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 108). Makna yang terkandung dalam data adalah orangtua menginginkan anaknya bisa menghargai waktu dan disiplin. 3.3.5 Kerja keras Kerja keras adalah perilaku yang menujukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 5) Awal minggu merupakan hari pertama masuk sekolah, saat yang paling mendebarkan hati karena mendapatkan tugas sebagi pengibar bendera pada acara MOS. Pada saat inilah, aku benar-benar teruji. Alhamdulilah, semua dapat kujalani dengan baik. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 12). Kandungan makna yang dapat diteladani adalah seorang siswa apabila diberi sebuah tanggung jawab harus dikerjakan semaksimal mungkin agar pekerjaan yang kita lakukan tidak mengecewakan orang lain.
7
3.3.6 Kreatif Kreatif adalah cara berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 6) “Tuan Mogu, buatlah api tanpa menggunakan pematik api!” Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung, lalu mengumpulkan setumpuk daun kering. Ia membuat api, menggunakan kaca yang dipantulkan ke sinar matahari. Tidak lama kemudian, daun itu pun terbakar api. Raja semakin kagum. Sementara Tuan Monda semakin kesal. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 94-95). Kandungan makna yang dapat diteladani adalah siswa diajarkan agar dapat kreatif memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar untuk menciptakan hasil temuan yang baru. 3.3.7 Mandiri Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 7) Sesuai dengan janji saya pada paman pada tujuh bulan yang lalu, liburan panjang tahun ini saya akan main ke rumah paman di Jakarta. Saya akan berangkat dari semarang tanggal 2 juli 2003 naik kereta api Senja Utama. Jika paman ada waktu, mohon dijemput karena saya lupa rute ke rumah paman. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 43). Kandungan makna yang dapat diteladani adalah siswa diharapkan diajarkan sedari kecil untuk mandiri dalam melakukan tugas dan aktivitas. 3.3.8 Demokratis Demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 8) Prabu Arya Seto sangat masygul mengobatkan anaknya, Putri Kemuning yang terserang penyakit langka, yaitu keringat berbau tidak enak yang tidak sembuh-sembuh. Akhirnya beliau mengadakan sayembara, apabila ada pria yang dapat mengobati akan dijadikan menantu. Salah satu peserta sayembara itu adalah Joko Budug, seorang pemuda yang buruk rupa. “Ampun, Tuanku! Ampun! hamba memberanikan diri mengikuti sayembara untuk meringankan penderitaan sang putri.” Sang raja tertegun karena seandainya pemuda itu berhasil, apakah putrinya mau menjadi istrinya. Namun, akhirnya beliau pun berkata “Baiklah Jaka Budug, kau
8
juga rakyatku. Keinginanmu kuterima. Engkau boleh mengikuti sayembara ini. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 86). Kandungan makna yang dapat diteladani adalah sebagai seorang manusia harus memperlakukan orang lain secara sama. 3.3.9 Rasa ingin tahu Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar. 9) gimana ya rasanya kalau aku kayak mereka?. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 9) Kalimat tersebut mempunyai makna keingintahuan seorang anak gelandangan yang ingin bersekolah seperti yang lain. 3.3.10 Semangat kebangsaan Semangat kebangsaan adalah cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya 10) Keharuan menyelimuti kalbuku melihat anak-anak mengikuti lomba memeriahkan HUT RI ke-58. Dengan tingkah dan gaya mereka lari dengan terompah kayu mengingatkanku pada masa lalu. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 12) Makna yang terkandung dalam data adalah sebagai seorang warga negara diharap untuk selalu ingat dan menghargai negara kita.
3.3.11 Cinta tanah air Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 11) Janji siswa 1. Setia dan taat kepada pancasila dan UUD 1945
9
2. Patuh dan taat terhadap nasihat guru dan orang tua, peraturan, dan tata tertib sekolah. 3. Belajar keras dan bekerja keras untuk meningkatkan ketakwaaan terhadap tuhan yang maha esa, kecerdasan, ketrampilan, dan cinta tanah air. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 57). Makna yang terkandung dalam data menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan sosial. 3.3.12 Menghargai prestasi Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 12) Eh kamu tahu nggak si Doni yang badung itu. Dia sekarang jadi beda banget lho. Denger-denger sih dia termasuk anak berprestasi di SMP-nya. Salut aku. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 33). Kandungan makna yang dapat diteladani adalah siswa tidak boleh meremehkan kemampuan orang lain. 3.3.13 Bersahabat/komunikatif Bersahabat/komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 13) Rita bagaimana kabarmu di sekolah yang baru? Baik-baik saja kan? Aku yakin kau pasti senang, apalagi dengan sikapmu yang supel tentu engkau cepat menyesuaikan diri. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 42). Kandungan makna adalah siswa diharapkan agar selalu menjaga hubungan baik dengan teman, walaupun teman tersebut berjauhan tempat tinggalnya. 3.3.14 Cinta damai Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa aman atas kehadiran dirinya. 14) Karena itu ya Allah, satu padukan hati kami dan pemimpin bangsa kami, tumbuh kembangkan kasih sayang di antara kami. 10
Hilangkanlah silang sengketa di antara kami. Hindarkanlah kami dari perpecahaan dan disintegrasi bangsa, agar kami dapat bergandeng tangan untuk membangun dan mepertahankan tetap tegaknya Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang Engkau ridai. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 58). Makna yang dapat diteladani dari pendidikan karakter cinta damai adalah siswa diajarkan agar selalu menjaga keamanan dan kedamaian agar kerusuhan dan disintegrasi dapat diminimalisirkan. 3.3.15 Gemar membaca Gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 15) Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Mogu namanya. Sehari-hari ia berladang dan mencari kayu bakar di hutan. Hidupnya sebatang kara. Mogu amat rajin membaca. Suatu hari ia tersesat di hutan. Hari sudah gelap. Akhirnya, Mogu memutuskan untuk bermalam di hutan. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 93). Kandungan makna adalah sebagai siswa harus rajin belajar dan membaca walaupun dalam kondisi apapun. Siswa yang rajin belajar dan rajin membaca wawasan tentang ilmu pengetahuan akan semakin luas. 3.3.16 Peduli lingkungan Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang berupaya mencegah
kerusakan
pada
lingkungan
alam
di
sekitarnya,
dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 16) Masalah lingkungan (1) merupakan masalah kita bersama, adanya hutan gundul (2), tanah longsor (3), polusi (4), dan sampah (5) yang menggunung di berbagai tempat merupakan tanggung jawab kita bersama. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 21). Makna yang terkandung dalam data adalah upaya penyelamatan masalah lingkungan, dan sampah yang menggunung di berbagai tempat merupakan tanggung jawab kita bersama..
11
3.3.17 Peduli social Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membuthukan. 17) Ya, Polan yang pada hari itu menyelamatkan nyawa dua orang. Orang yang menyeberangi jalan dan anaknya sendiri harus menebus sikap kepahlawanannya dengan nyawanya. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 68). Makna yang terkandung adalah siswa diajarkan agar tidak terlalu mementingkan diri sendiri. 3.3.18 Tanggung jawab Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam dan sosial), bangsa dan negara. 18) Ya, Polan yang pada hari itu menyelamatkan nyawa dua orang. Orang yang menyeberangi jalan dan anaknya sendiri harus menebus sikap kepahlawanannya dengan nyawanya. (buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, hal 68). Kandungan maknanya adalah siswa diajarkan agar bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban dan perannya.
2. SIMPULAN Karakteristik penyajian materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP kelas VII terbitan Ganeca dari apek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan grafika sudah memenuhi kriteria buku teks yang baik menurut BSNP. Namun, dalam penulisan materi, penulis buku perlu melengkapi penjelasan agar mudah dimengerti oleh siswa. Nilai-nilai pendidikan karakter yang ditemukan pada materi ajar buku Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP kelas VII terbitan Ganeca terungkap 18 nilai pendidikan karakter yaitu: (1) religius (2) jujur, (3) toleransi, 12
(4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab. Dari temuan dari tiaptiap nilai pendidikan karakter agar siswa bisa meneladani dan mempraktikkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA Adi, Kuntoro dkk.2010. Model Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta. Kemendiknas. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa : Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum. Moleong, M. A. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Rosda Karya. Prastawaningsih, Dwi.2011. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Kompetensi Berbicara dalam Buku Aku Bisa Basa Jawa Terbitan Yudhistira”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Wahono dan Rusmiyanto. 2007. Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Ganeca. Ziyadatul, Farihah. 2006. “Relevansi Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Erlangga dengan Kurikulum 2004”. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang.
13