PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012
Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected]
Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk media pembelajaran untuk keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA dalam bentuk kuis interaktif berbasis komputer bertampilan flash dengan menggunakan software Wondershare Quiz Creator. Prosedur pengembangan ini dilakukan melalui tujuh langkah. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan angket dari 47 orang uji. Data wawancara dan observasi dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, sedangkan data angket dianalisis dengan teknik persentase. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa media tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman secara efektif dan efisien, meskipun perlu adanya revisi. Kata Kunci: media pembelajaran, kuis interaktif, keterampilan membaca Abstract: This developing needed to conduct the research in developing a learning media product for the German reading skills in SMA in the form of computer-based interactive quiz in flash format with using Wondershare Quiz Creator software. The procedures are done through the development of seven steps. The data are collected by interview, observation and questionnaires from 47 test person. Interview and observation data was analyzed using the qualitative descriptive technique, whereas questionnaires data was analyzed using the percentage technique. The result of this research and development study indicates that the learning media can be used effectively and efficiently in the process of learning German language, notiwithstanding need little revision. Keywords: learning media, interactive quiz, reading skills
Dalam KTSP 2006 disebutkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia adalah agar para peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis untuk berkomunikasi secara sederhana. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pengembang dengan guru bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit, diketahui bahwa guru hanya menggunakan media konvensional dalam proses pembelajarannya, khususnya pada keterampilan membaca. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran kurang bervariatif dan monoton, serta banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman, terutama dalam memahami teks bahasa Jerman. Oleh karena itu, diperlukan suatu media yang menarik, efektif, dan efisien, sehingga dapat mengatasi permasalahan siswa tersebut. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru kepada siswa dalam memberikan suatu materi pembelajaran, sehingga tercipta suasana belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Media pembelajaran
terdiri dari dua jenis, yaitu konvensional dan digital. Pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk media pembelajaran dalam bentuk kuis interaktif berbasis komputer bertampilan flash. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) (dalam Sadiman, 2008:7) mengemukakan bahwa media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik dalam bentuk cetak maupun audiovisual beserta peralatannya. Media tersebut hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran menurut Sudjana dan Rivai (2009:4-5) sebaiknya memperhatikan beberapa kriteria, yakni ketepatannya dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berpikir siswa. Media pembelajaran dalam pengembangan ini menggunakan software Wondershare Quiz Creator versi 4.1, karena software tersebut memiliki fitur yang lengkap dengan berbagai jenis soal latihan dan dapat didesain semenarik mungkin. Selain menggunakan software tersebut, pengembang juga menggunakan bantuan software aplikasi Autoplay Media Studio versi 8. Hal tersebut dikarenakan agar pengembangan media dengan menggunakan program Wondershare Quiz Creator dapat tertata rapi menurut sub temanya dan menampilkan informasi tambahan yang akan diberikan kepada pengguna. Media kuis interaktif dengan menggunakan software tersebut digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Dampit dengan harapan agar dapat membantu pemahaman siswa dalam memahami teks bahasa Jerman. Selain itu, dengan penggunaan media tersebut dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. METODE Pengembangan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan model pengembangan hasil adaptasi dari model desain pembelajaran Sugiyono (2006). Prosedur pengembangan ini dilakukan melalui 7 (tujuh) langkah, diantaranya adalah potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Adapun sumber data untuk mengetahui uji kelayakannya dilakukan oleh empat ahli, yang meliputi ahli materi, ahli media, dan 2 orang praktisi pembelajaran bahasa Jerman. Uji kelayakan tersebut juga dilakukan oleh guru dan siswa. Uji kelayakan siswa dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya adalah uji satu lawan satu oleh 3 siswa kelas XI IPS 3, uji kelompok kecil oleh 10 siswa XI IPA 4, dan uji kelompok besar sebagai subjek sasaran oleh 29 siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit. Instrumen yang digunakan dalam pengembangan ini adalah wawancara, observasi, dan angket terbuka dan tertutup yang menggunakan skala likert. Data wawancara dan observasi dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, sedangkan data angket dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. PENYAJIAN DATA Hasil validasi angket oleh ahli materi dikatakan valid dengan persentase sebesar 97,92%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer untuk keterampilan membaca bahasa Jerman siswa
kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit dapat digunakan dalam kegiatan belajarmengajar tanpa revisi. Hasil validasi angket oleh ahli media dikatakan cukup valid dengan persentase sebesar 68,75%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan sedikit revisi. Selanjutnya kedua praktisi pembelajaran bahasa Jerman menilai bahwa media pembelajaran tersebut valid berdasarkan hasil validasi angket. Hasil validasi angket praktisi pembelajaran pertama menunjukkan bahwa tingkat persentase kevalidan media tersebut mencapai 86,36% dan praktisi pembelajaran kedua mencapai persentase 93,18%, sehingga rata-rata persentase dari validasi angket kedua praktisi tersebut adalah sebesar 89,77%. Hasil angket uji coba produk siswa dalam tiga kelas di kelas XI SMA Negeri 1 Dampit menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut dikatakan valid dengan rata-rata persentase mencapai 86,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajarmengajar tanpa revisi. Pada tahap uji coba satu lawan satu oleh tiga siswa kelas IPS 3, media tersebut dinyatakan valid dengan persentase kevalidan sebesar 87,04%. Selanjutnya pada tahap uji coba kelompok kecil oleh 10 siswa kelas IPA 4, media tersebut dinyatakan valid dengan persentase kevalidan sebesar 85,83%. Tahap terakhir dilakukan uji coba kelompok besar oleh 29 siswa kelas IPS 4 sebagai subjek sasaran. Hasil validasi menunjukkan bahwa media tersebut juga telah mencapai kevalidan dengan persentase sebesar 85,73 %. Berdasarkan hasil observasi oleh guru mata pelajaran bahasa Jerman kelas XI IPS 4 SMA Negerei 1 Dampit terhadap proses uji coba produk di kelas pada kelompok besar, dapat diketahui bahwa tingkat ketertarikan siswa terhadap produk yang dikembangkan sangat tinggi. Hasil dari observasi menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer, meskipun terdapat dua butir pernyataan yang menunjukkan siswa bersemangat. Berdasarkan hasil wawancara pengembang dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit yang diperoleh sebelum tahap perencanaan pengembangan produk dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru masih menggunakan media konvensional dalam pembelajarannya. Hal tersebut dibuktikan dari pernyataan guru bahwa penggunaan media LCD kurang intensif dan jarang sekali digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Siswa terlihat bersemangat dengan pengajaran yang dilakukan oleh guru, akan tetapi masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang baik pada saat ujian. Siswa kelas XI IPS 4 memiliki motivasi yang rendah terhadap mata pelajaran bahasa Jerman, karena sebagian besar dari mereka kurang bisa mengerjakan latihan soal atau tes yang diberikan guru. Siswa di kelas tersebut mempunyai kesulitan pada keterampilan membaca, karena 60% dari total keseluruhan siswa di kelas memiliki nilai dibawah SKM, yaitu 75. Wawancara tahap kedua dilakukan setelah media pembelajaran diuji cobakan pada kelompok besar (kelas XI IPS 4). Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer sangat sesuai diterapkan di SMA Negeri 1 Dampit secara lebih lanjut. Hal tersebut nampak terlihat dari keaktifan siswa pada saat mengoperasikan media tersebut. Selain itu, guru belum pernah menggunakan jenis media tersebut dalam pembelajaran. Media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer tersebut
dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar bahasa Jerman, meskipun masih banyak siswa yang memiliki penguasaan kosa kata yang terbatas. Guru menyatakan bahwa guru membutuhkan persiapan yang banyak dan matang sebelum menggunakannya, dikarenakan kondisi komputer yang berbeda-beda. Oleh karena itu, guru tersebut memberikan saran agar guru-guru bahasa Jerman dapat menggunakan media tersebut dengan materi yang lain, sehingga dapat membuat siswa aktif belajar dan menumbuhkan ketertarikannya terhadap mata pelajaran bahasa Jerman. Selain itu, guru juga menyarankan agar siswa diberikan nilai langsung secara lisan pada saat proses pembelajaran berlangsung. PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA Berdasarkan hasil validasi dan beberapa masukan yang diperoleh dari para ahli, diketahui bahwa media pembelajaran tersebut diperbaiki dan disempurnakan agar dapat digunakan dengan nyaman dan baik oleh penggunanya. Adapun data hasil serta pembahasannya adalah sebagai berikut. Pembahasan dan Analisis Data Ahli Materi Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari ahli materi, dapat diketahui bahwa ahli materi sangat setuju dengan beberapa butir pernyataan dalam angket. Butir-butir tersebut antara lain mengenai: kesesuaian antara materi dengan Standar Kompetensi membaca KTSP Bahasa Jerman SMA, materi dengan KD Membaca, materi dengan indikator untuk kompetensi membaca, bahasa yang digunakan dalam teks dengan kemampuan siswa SMA kelas XI Keterampilan Semester II, teks dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari, dan antara jenis latihan dengan kemampuan siswa SMA Kelas XI Keterampilan Semester II, serta kesesuaian latihan soal dengan teks. Selanjutnya ketepatan isi teks dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, bahasa yang digunakan dalam latihan mudah dipahami siswa, variasi latihan soal, dan kemenarikan penyajian latihan soal. Dengan demikian, persentase hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut adalah mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi pada butir tersebut. Akan tetapi ahli materi setuju dengan satu butir pernyataan dalam angket mengenai kejelasan petunjuk pengisian latihan soal. Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga perlu dilakukan sedikit revisi pada bagian tersebut. Hal tersebut sejalan dengan ungkapan Garlach & Ely (dalam Arsyad, 2009:12-14), bahwa media harus memiliki ciri distributif, sehingga media tersebut harus mampu menyampaikan suatu objek melalui penjelasan petunjuk yang baik, agar tercapainya tujuan pembelajaran. Ahli materi menyatakan dalam bagian rekomendasi, bahwa media pembelajaran yang telah disusun dianggap valid tapi perlu dilakukan revisi. Selain itu, ahli materi juga memberikan kritik dan komentar mengenai media pembelajaran yaitu masih terdapat banyak kesalahan penulisan dan antara petunjuk pengisian latihan, pengajuan jawaban, dan halaman hasil masih belum menggunakan kata sapaan yang seragam. Ahli materi menyarankan agar pengembang menyeragamkan kata sapaan dengan menggunakan Du-Form (sapaan-kamu). Meskipun demikian, menurut ahli materi latihan-latihan sudah cukup bervariasi. Persentase keberhasilan menurut ahli materi secara keseluruhan mencapai 97,92%, sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kuis
interaktif berbasis komputer untuk keterampilan membaca bahasa Jerman siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit tersebut valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Pembahasan dan Analisis Data Ahli Media Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari ahli media, dapat diketahui bahwa ahli media sangat setuju dengan beberapa butir pernyataan dalam angket. Butir-butir tersebut antara lain mengenai: kejelasan petunjuk penggunaan media, kejelasan penggunaan font dan ukuran huruf dalam tampilan isi, dan kerapian tata letak dan pengetikan pada tampilan isi dan akhir. Dengan demikian, persentase hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut adalah mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi pada butir tersebut. Ahli media setuju dengan tiga butir pernyataan dalam angket mengenai: font dan ukuran huruf yang digunakan dalam tampilan awal, karena jelas dan mudah dibaca. Tampilan awal tata letak dan pengetikan dianggap rapi, dan pada terdapat pengatur lagu (power stop), yang bisa digunakan sesuai dengan keinginan siswa (dengan/tanpa lagu). Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga perlu dilakukan adanya sedikit revisi pada bagian tersebut. Akan tetapi ahli media menyatakan kurang setuju dengan tujuh butir pernyataan dalam angket. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: background pembuka halaman, tampilan isi, dan tampilan akhir menarik, gambar dan warna dalam tampilan awal,isi, dan akhir menarik dan sesuai, kesesuaian tipografi, ukuran, jenis huruf pada tampilan isi. Persentase yang diperoleh dari hasil penilaian tersebut adalah sebesar 50% dan termasuk dalam kriteria kualifikasi kurang valid, sehingga baru dapat digunakan, apabila dilakukan revisi pada bagian tersebut. Ahli media tidak setuju dengan penggunaan lagu yang disajikan, karena dianggap kurang menarik dan mengganggu proses penggunaan media. Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut adalah sebesar 25%, termasuk dalam kualifikasi tidak valid, oleh sebab itu lagu harus diganti. Hal tersebut diperkuat dengan penjelasan dari Sudjana dan Rivai (2009:2) mengenai manfaat media pembelajaran yaitu pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan dapat menumbuhkan motivasi belajar, sehingga tampilan media harus menarik dan dapat menumbuhkan ketertarikan siswa. Setelah memberikan penilaian tersebut, ahli media memberikan komentar mengenai warna background dianggap menarik, meskipun gambarnya kurang menarik. Ahli media menyarankan agar font diseragamkan. Selain itu, ahli media juga menyarankan untuk mengatur lagi posisi ikon supaya lebih proporsional. Berdasarkan validasi ahli media terhadap media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer secara keseluruhan mencapai rata-rata persentase 68,75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran termasuk dalam kualifikasi cukup valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman dengan sedikit revisi. Penyempurnaan media tersebut sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2009:2) mengenai manfaat media, bahwa bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
Pembahasan dan Analisis Data Praktisi Pembelajaran Pertama Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari praktisi pembelajaran pertama, dapat diketahui bahwa praktisi pembelajaran pertama sangat setuju dengan beberapa butir pernyataan dalam angket. Butir-butir tersebut antara lain mengenai: kesesuian antara materi dengan SK dan KD membaca, materi dengan indikator untuk kompetensi membaca, materi dengan tema kehidupan sehari-hari, dan antara teks dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, persentase hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut adalah mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi pada bagian butir tersebut. Akan tetapi praktisi pembelajaran pertama setuju dengan enam butir pernyataan dalam angket. Adapun enam butir pernyataan tersebut antara lain mengenai: ketepatan isi teks dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, kemenarikan background yang digunakan, kejelasan font dan ukuran huruf yang digunakan, kesesuaian warna yang digunakan, kejelasan petunjuk penggunaan media, kemudahan pemahaman siswa terhadap bahasa yang digunakan. Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga perlu dilakukan adanya sedikit revisi pada bagian tersebut. Setelah memberikan penilaian tersebut, praktisi pembelajaran pertama memberikan komentar mengenai media pembelajaran tersebut yaitu bentuk soal yang ditampilkan sangat bagus. Selain itu, praktisi pembelajaran pertama juga menyarankan sebaiknya waktu untuk menyelesaikan setiap kuis satu atau dua menit saja. Berdasarkan hasil angket dapat diketahui secara keseluruhan validitas media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer rata-rata mencapai persentase 86,36%, artinya media pembelajaran tersebut valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa dilakukan revisi. Apabila guru menggunakan media pembelajaran yang menarik, maka siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Hal tersebut dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2009:2) mengenai manfaat media. Pembahasan dan Analisis Data Praktisi Pembelajaran Kedua Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari praktisi pembelajaran kedua, dapat diketahui bahwa praktisi pembelajaran kedua sangat setuju dengan beberapa butir pernyataan dalam angket. Butir-butir tersebut antara lain mengenai: kesesuaian antara materi dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari, teks dalam media dengan tema kehidupan sehari-hari, dan antara warna yang digunakan. Selanjutnya ketepatan isi teks dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, background yang digunakan menarik, font dan ukuran huruf yang digunakan mudah dibaca, kejelasan petunjuk penggunaan media, bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa. Dengan demikian, persentase hasil validasi butir-butir pernyataan tersebut adalah mencapai 100% dan tidak perlu ada revisi pada bagian butir tersebut. Akan tetapi praktisi pembelajaran kedua setuju dengan tiga butir pernyataan dalam angket. Adapun tiga butir pernyataan tersebut adalah mengenai kesesuaian antara materi dengan SK dan KD membaca serta antara materi dengan indikator untuk kompetensi membaca. Persentase yang diperoleh dari penilaian tersebut adalah sebesar 75% dan termasuk dalam kategori cukup valid, sehingga perlu dilakukan adanya sedikit revisi pada bagian tersebut.
Setelah memberikan penilaian tersebut, praktisi pembelajaran kedua memberikan komentar mengenai media pembelajaran tersebut yaitu media sudah baik, menarik, dan dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil angket praktisi pembelajaran kedua tersebut, dapat diketahui secara keseluruhan validitas media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer rata-rata mencapai persentase 93,18%, artinya media pembelajaran tersebut valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa revisi. Dengan demikian, dari seluruh hasil angket kedua praktisi pembelajaran di atas, dapat diketahui secara keseluruhan validitas media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer rata-rata mencapai persentase 89,77%, artinya media pembelajaran tersebut valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa revisi. Pembahasan dan Analisis Data Uji Coba Siswa Analisis data siswa meliputi hasil uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Dari data uji coba siswa diperoleh dari angket yang terdiri dari 9 butir pernyataan, yaitu dengan klasifikasi penilaian empat butir untuk produk media pembelajaran dan lima butir untuk materi. Adapun uraian selengkapnya adalah sebagia berikut. Uji Coba Satu Lawan Satu Hasil angket dari tiga siswa uji coba kelompok besar, menunjukkan bahwa enam butir pernyataan dalam angket dinyatakan valid, sehingga pada bagian tersebut tidak perlu dilakukan revisi. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: tampilan media (warna, gambar, dan grafis), bahasa yang digunakan mudah dipahami, teks yang disajikan mudah dipahami, kejelasan petunjuk dalam mengerjakan soal, kesesuaian latihan soal dengan teks, dan latihan soal yang disajikan mudah dipahami. Akan tetapi tiga butir pernyataan dalam angket menurut siswa termasuk dalam kategori cukup valid dengan mencapai persentase 75%, sehingga pada bagian tersebut perlu dilakukan sedikit revisi. Adapun butirbutir tersebut antara lain mengenai: kejelasan font dan ukuran huruf, kemudahan dalam mengoperasikan media, dan latihan soal yang disajikan mudah dikerjakan. Setelah memberikan penilaian tersebut, ketiga siswa uji coba satu lawan satu memberikan saran, kritik, dan komentar mengenai media pembelajaran tersebut. Siswa menyarankan untuk memperbesar ukuran huruf agar dapat terlihat jelas. Menurut mereka ikon petunjuk penggunaan kurang jelas. Komentar mereka tentang media yang dikembangkan adalah sangat baik dan mudah dimengerti. Dengan adanya tampilan yang menarik membuat pembelajaran jadi lebih seru dan tidak membosankan. Berdasarkan hasil angket siswa uji coba satu lawan satu tersebut, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persentase yang diperoleh sebesar 87,01%. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria valid, sehingga media tersebut tidak diperlukan adanya revisi. Uji Coba Kelompok Kecil Hasil angket dari sepuluh siswa uji coba kelompok kecil, menunjukkan bahwa tujuh butir pernyataan dalam angket dinyatakan valid, sehingga pada bagian tersebut tidak perlu dilakukan revisi. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: tampilan media (warna, gambar, dan grafis), bahasa yang
digunakan mudah dipahami, teks yang disajikan mudah dipahami, kejelasan petunjuk dalam mengerjakan soal, kesesuaian latihan soal dengan teks, latihan soal yang disajikan mudah dipahami dan dikerjakan. Akan tetapi dua butir pernyataan dalam angket menurut siswa termasuk dalam kategori cukup valid dengan mencapai persentase 75%, sehingga pada bagian tersebut perlu dilakukan sedikit revisi. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: kejelasan font dan ukuran huruf dan kemudahan dalam mengoperasikan media. Setelah memberikan penilaian tersebut, sepuluh siswa uji coba kelompok kecil memberikan saran, kritik, dan komentar mengenai media pembelajaran tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa menyarankan untuk memperbesar ukuran huruf agar dapat terlihat jelas serta menambahkan grafik dan tampilan agar lebih menarik. Kritik mereka untuk media tersebut adalah petunjuk penggunaan media terlalu banyak dan kurang jelas. Selain itu, mereka berpendapat bahwa media yang dikembangkan sangat bagus dan teks beserta soalnya mudah dimengerti. Dengan adanya tampilan yang menarik membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Berdasarkan hasil angket siswa kelompok kecil tersebut, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persentase yang diperoleh sebesar 85,83%. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria valid, sehingga media tersebut tidak memerlukan revisi. Uji Coba Kelompok Besar Hasil angket dari 29 siswa pada uji coba kelompok besar sebagai subjek sasaran menunjukkan bahwa enam butir pernyataan dalam angket dinyatakan valid. Adapun butir-butir tersebut antara lain mengenai: tampilan media (warna, gambar, dan grafis), kejelasan font dan ukuran huruf, bahasa yang digunakan mudah dipahami, kemudahan dalam mengoperasikan media, teks yang disajikan mudah dipahami, kejelasan petunjuk dalam mengerjakan soal, kesesuaian latihan soal dengan teks, dan kejelasan soal. Setelah memberikan penilaian tersebut, seluruh siswa uji coba kelompok besar memberikan saran, kritik, dan komentar mengenai media pembelajaran tersebut. Siswa menyarankan untuk menambah ketentuan batas waktu dalam penyelesaian mengerjakan latihan dan menggunakan kalimat perintah yang lebih sederhana. Komentar mereka tentang media yang dikembangkan adalah sangat baik, menarik, dan mudah dipahami. Media tersebut dapat menambah ketertarikan mereka dalam mempelajari bahasa Jerman dan dapat membantu siswa memahami materi yang disajikan. Berdasarkan hasil angket siswa uji coba kelompok besar tersebut, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persentase yang diperoleh sebesar 85,73%. Hasil tersebut termasuk dalam kriteria valid jika digunakan sebagai alternatif media pembelajaran di sekolah, sehingga media tersebut tidak diperlukan adanya revisi. Dengan demikian, dari seluruh hasil angket ketiga kelompok uji coba siswa di atas, dapat diketahui secara keseluruhan validitas media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer rata-rata mencapai persentase 86,2% dapat dikatakan bahwa media pembelajaran tersebut valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman dengan tanpa revisi. Setelah pelaksanaan uji coba, pengembang melakukan wawancara kepada salah satu siswa. Dari hasil wawancara dengan siswa setelah uji coba produk kelompok besar, pengembang mendapat keterangan, bahwa media pembelajaran
kuis interaktif berbasis komputer tersebut sangat efektif digunakan dalam proses belajar siswa, karena materinya sangat mudah dimengerti dan media bisa digunakan dimanapun. Teks dalam media tersebut mudah dipahami dan sesuai dengan kemampuan siswa, akan tetapi kalimat perintah pada setiap latihan sedikit sulit dimengerti. Selain itu, teks dan latihan-latihan dalam media tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi bahasa Jerman, karena guru jarang sekali memberikan latihan seperti pada media tersebut. Selain itu seringkali guru langsung mengadakan ulangan tanpa adanya latihan terlebih dahulu setelah memberikan materi di kelas. Secara umum media tersebut bagus dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, karena pada hakikatnya sebuah media pembelajaran yang baik memiliki kriteria tertentu yang dimiliki agar terciptanya tujuan pembelajaran. Kriteria media menurut Sudjana dan Rivai (2009:4-5) meliputi ketepatannya dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berpikir siswa. Pembahasan dan Analisis Data Guru Berdasarkan hasil data wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit sebelum perencanaan pengembangan produk, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan media konvensional. Guru mata pelajaran bahasa Jeraman menyatakan bahwa siswa kelas XI IPS 4 memiliki ketertarikan yang kurang terhadap mata pelajaran bahasa Jerman, terutama pada keterampilan membaca. Berdasarkan hasil data wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit setelah tahap uji coba produk, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer sangat sesuai digunakan di SMA Negeri 1 Dampit secara lebih lanjut. Selain itu siswa sangat aktif dan semangat saat mengoperasikan media tersebut. Di sisi lain, guru harus melakukan persiapan dengan baik sebelum menggunakan media tersebut di komputer manapun dan memeriksa kondisi setiap komputer yang akan digunakan. Sebaiknya guru-guru bahasa Jerman dapat menggunakan media tersebut dengan materi yang lain, agar dapat membuat siswa aktif belajar dan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap bahasa Jerman. Hasil observasi guru mata pelajaran bahasa Jerman SMA Negeri 1 Dampit dapat disimpulkan bahwa siswa sangat bersemangat ketika mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer. Hal tersebut ditunjukkan dari penilaian guru sebagai observer dengan mengisi lima dari tujuh butir pernyataan dalam lembar observasi dengan jawaban siswa sangat bersemangat, sedangkan dua sisanya dijawab oleh guru dengan semangat. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari hasil pengembangan ini adalah bahwa media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer untuk keterampilan membaca siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa Jerman siswa kelas XI Keterampilan pada tema Kehidupan
Sehari-hari. Meskipun demikian, media pembelajaran tersebut memerlukan sedikit revisi agar media lebih sempurna dan dapat digunakan dengan nyaman dan baik oleh pengguna. Saran Demi menyempurnakan media pembelajaran kuis interaktif berbasis komputer disarankan beberapa hal tentang penyebarluasan dan pengembangan lebih lanjut. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, peneliti menyarankan kepada pengembang selanjutnya adalah untuk mengembangkan media pembelajaran dengan tema dan keterampilan berbahasa lainnya. Penyempurnaan media dengan desain yang lebih menarik juga bisa dilakukan. DAFTAR RUJUKAN Anonim. 2011. Wondershare Quiz Creator, (Online), Desember 2011:28, (http://www.quiz-creator.com/about.html), diakses tanggal 16 Januari 2012. Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sadiman, Arief S. dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.