ELEKTRODEPOSITION Cr/Ni PADA BAJA KARBON UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik Mesin
Oleh:
DANANG SULISTIYONO D 200 110 016
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
i
ii
iii
ELEKTRODEPOSITION Cr/Ni PADA BAJA KARBON Danang sulistiyono, Tri Widodo Besar R, Agus Dwi Anggono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartosuro email :
[email protected] ABTRAKSI Elektrodeposition atau elektroplating adalah proses pelapisan logam dengan logam lain di dalam suatu larutan elektrolit yang dialiri arus listrik. Proses elektroplating banyak dipakai untuk melapisi logam krom pada komponen baja karbon karena prosesnya yang murah dan pengoperasian yang sederhana. Meskipun demikian, gas hidrogen yang keluar ketika proses elektroplating menyebabkan terjadinya retak pada permukaan krom, sehingga menyebabkan permukaan krom mudah mengalami aus. Lapisan Cr/Ni menawarkan metode alternatif untuk menggantikan lapisan krom. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode elektrodeposition untuk menghasilkan lapisan Cr/Ni pada logam baja karbon dan meneliti pengaruh parameter proses, yaitu waktu pencelupan terhadap ketebalan lapisan dan sifat mekanik. Benda kerja sebagai logam induk yang dipakai adalah baja karbon ST 40 yang berbentuk silinder diameter 16 mm dan tebal 3 mm. Pelapisan krom dilakukan dengan menggunakan waktu tetap 60 menit dan voltage 6 volt. Adapun pelapisan nikel dilakukan dengan variasi waktu celup 30, 45, 60, 90 dan 120 menit, dengan voltage yang sama yaitu 2.8 volt. Komposisi larutan elektrolit krom untuk setiap liter aquades yaitu chromic acid (250 gr/l), (asam sulfat 2.5 gr/l) dan KCN (10 gr/l), sedangkan larutan nikel disusun oleh nickel sulfat (60 gr/l), nickel chloride (18.75 gr/l), dan boric acid (13 gr/l). Pengujian ketebalan dilakukan dengan menggunakan alat uji optical microscope (type euromax holland) analisa dengan software image raster, pengujian kekerasan menggunakan alat mikro vickres (TTS unlimited HWMMT-X7), dan pengujian keausan menggunakan alat uji keausan (type ogoshi testing machine). Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin lama waktu pencelupan maka semakin tebal lapisan, semakin keras dan tingkat keausan semakin tinggi. Dengan waktu pencelupan 120 menit maka menghasilkan ketebalan maksimum 22.8 µm, kekerasan 438.7 HV, dan keausan 2.94 × 10−6
mm 2 kg
.
Kata kunci : Elektrodeposition, multilayer Cr/Ni, ketebalan, kekerasan, keausan. ABSTRACTS Electrodeposition or electroplating is a process of coating metal with other metals in an electrolyte solution which is electrified. Electroplating process is widely used for the coating of chromium metal on carbon steel components because the process is cheap and simple. Nonetheless, the hydrogen gas that comes out when the electroplating process causes cracks in the chrome surface, causing the chrome surfaces prone to wear. Electrodeposition of multilayer Cr/Ni offering alternative methods to replace chrome coating. This research aims to develop methods electro-deposition to deposit a layer of Ni above the Cr layer using carbon steel metal. The influence of process parameters, namely the time of immersion of the layer thickness and the mechanical properties of the Ni layer was examined. The workpiece used as the parent metal was carbon steel ST 40 with diameter of 16 mm and a thickness of 3 mm. Electro-deposition of chrome is done by using a fixed time of 60 minutes and 6 volt voltage, whereas the nickel plating was done by varying the immersion time using 30, 45, 60, 90 and 120 minutes, with the same voltage of 2.8 volts. The composition of the electrolyte solution chromium per liter of distilled water was chromic acid (250 g/l), sulfuric acid (2.5 g/l) and KCN (10 g/l), while the solution of nickel was prepared by nickel sulfate (60 g/l), nickel chloride (18.75 g/l) and boric acid (13 g/l). The thickness measurement was conducted using an optical microscope type Euromax Holland and analysed using image raster software, the micro hardness testing was carried out using Vickers microhardness tester type TTS unlimited HWMMT-X7, and wear testing was done using test Ogoshi testing machine type OAT-U. The results showed that an increase in the immersion time produced an increase in the thickness and hardness of coating, but the wear area decreased. With the immersion time of 120 minutes the maximum thickness of Ni was 22.8 μm, hardness was 438.7 HV, and the wear area was 2.94 × 10−6
mm 2 kg
.
Keywords :Elektrodeposition, multilayer Cr/Ni, thickness, hardness, wear
1
1. PENDAHULUAN Proses elektrodeposition adalah proses untuk melapisi sebuah benda kerja dengan menggunakan bantuan elektrolit dan arus listrik/tegangan DC untuk menghantarkan ion-ion dari anoda (kutub positif) menuju katoda (kutub negatif). Proses ini telah lama dikenal untuk proses pelapisan logam seperti krom, nikel, emas dan perak. Di antara pelapisan logam tersebut, pelapisan logam krom memegang peranan yang cukup penting terutama di sektor industri. Beberapa sektor industri yang menggunakan krom antara lain dapat dijumpai pada industri barang elektronik, instalasi minyak dan gas, industri otomotif, industri manufaktur, industri pertanian dan industri dirgantara. (C. Sanchez Bautista, 2006). Pelapisan krom dengan metode elektroplating banyak dijumpai pada industri kecil menegah karena proses yang sederhana dan biaya yang relatif murah. Akan tetapi pada proses elektroplating, gas hidrogen yang timbul akibat reaksi pada larutan elektrolit dapat menyebabkan retak pada permukaan. Retak tersebut sangat berbahaya jika digunakan pada komponen industri karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Jika reaksi oksidasi terjadi maka oksida yang terbentuk akan menyebabkan degradasi kekuatan bahan. Dengan demikian maka perlindungan terhadap terjadinya reaksi oksidasi pada kondisi temperatur tinggi sangat diperlukan. Pelapisan dengan bahan tambahan yang lebih tahan oksidasi akan meningkatkan kemampuan lapisan krom (C. Pascal, 2003). Pada beberapa dekade belakang ini, multilapis Cr/Ni telah diteliti dapat mengatasi masalah retak yang terdapat pada lapisan krom. Beberapa studi melaporkan bahwa penggunaan multilapis Cr/Ni dapat digunakan untuk memperbaiki sifat mekanik permukaan krom (W.L. Cheng, dkk)( C. A. Huang, dkk)( S. Bulbul, dkk). Dengan demikian, maka pada penelitian ini akan diteliti bagaimana cara mempersiapkan bahan untuk menghasilkan bahan Cr/Ni melalui proses elektrodeposition, dan mengetahui bagaimana pengaruh parameter prosesnya terhadap ketebalan serta sifat mekanik produk Cr/Ni. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan metode elektrodeposition untuk menghasilkan lapisan Cr/Ni dan memperbaiki sifat mekanis pada logam baja karbon. 2. Meneliti pengaruh parameter proses, yaitu waktu pencelupan terhadap ketebalan lapisan dan sifat kekerasan dan keausan lapisan Cr/Ni. Pada penelitian ini akan dibatasi pada pembuatan lapisan Cr/Ni pada baja karbon melalui proses elektrodeposition. 1. Penelitian difokuskan untuk keberhasilan membuat lapisan Cr dan Ni yang direkatkan pada substrate baja karbon. 2. Variabel yang akan diteliti adalah pengaruh ketebalan lapisan Cr dan Ni yang merupakan fungsi dari komposisi larutan untuk menghasilkan produk Cr/Ni dengan variasi waktu pada lapisan nikel yaitu 30, 45 ,60 ,90 ,120 menit 3. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan proses elektrodeposition. Penerapan hasil penelitian untuk mengatasi retak ini akan sangat manfaat bagi industri minyak dan gas, eksplorasi gas alam, dan industri manufaktur. Keberhasilan metode baru ini juga akan mendukung terciptanya kemandirian untuk memproduksi bahan yang tahan panas seperti pipa gas dan pahat insert yang selama ini masih banyak bergantung pada produk impor. Selain untuk kebutuhan nyata di industri, publikasi hasil penelitian ini juga akan berkontribusi langsung terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pengembangan rekayasa material dan proses. ii
2. METODE PENELITIAN Mulai
Studi literatur dan Studi
Substrate (baja)
Persiapan alat dan bahan
Larutan Cr & Ni
Proses elektrodeposition lapisan Cr dengan tegangan 6 Volt dan waktu celup 60 menit Proses elektrodeposition lapisan Ni dengan tegangan 2.8 Volt, variasi waktu celup 30, 45, 60, 90, dan 120 Karakteristik foto mikro (Uji Ketebalan)
Uji kekerasan
Evaluasi sifat mekanis
Uji Keausan
Analisa dan pembahasan Kesimpulan
Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian 1. Studi pustaka dan studi lapangan Pencarian data yang berhubungan dengan penelitian dari buku atau laporan yang sesuai, serta meninjau langsung ketempat elektrodeposition. 2. Persiapan alat dan bahan Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian. Baja karbon yang digunakan adalah baja karbon rendah dengan tipe baja karbon ST 40. Mempersiapkan larutan untuk pelapisan krom dan nikel pada substrat baja karbon. 3. Cutting, Grinding, Polishing Proses pemotongan, penggrindaan, penghalusan dan polis. Penghalusan menggunakan amplas dan melalui beberapa tahapan amplas yaitu menggunakan amplas dari nomor 240, 400, 600, 800, 1500, 2000 kemudian terakhir menggunakan batu hijau/autosol agar lebih kilap.
3
4. Proses elektrodeposition Proses pelapisan baja karbon dengan Cr/Ni didalam larutan elektrolit, menggunakan arus listrik DC dengan tegangan untuk pelapisan chrom sebesar 6 volt dengan waktu celup 1 jam sedangkan untuk pelapisan nikel sebesar 2.8 volt dengan waktu celup 30, 45, 60, 90, dan 120 menit. 5. Karateristik ketebalan lapisan Proses pengambilan foto mikro pada spesimen yang sudah melalui proses elektrodeposition dengan standar pengujian ASTM E3 . Pada pengambilan foto mikro ini menggunakan alat pengujian optikal microscop type euromax hollandz software image raster dengan lensa 10x pembesaran. 6. Pengujian kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas dan kekerasan dari bahan yang sudah dilapisi Cr/Ni. Pada proses pengujian ini standar untuk pengujian yang dilakukan adalah ASTM E384. 7. Pengujian keausan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keausan hasil lapisan Cr/Ni, alat uji yang digunakan mesin type ogoshi testing machine (type OAT-U). Dengan standar pengujian ASTM G99. 8. Analisa dan pembahasan Mencatat data hasil penelitian dan melakukan pembahasan lebih lanjut diharap dapat mempunyai hasil positif. 9. Kesimpulan Menyimpulkan data dan hasil pembahasan. 2.1 Alat dan bahan Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah gerinda polis, gergaji besi, amplas, kain budru, autosol, power supply DC, thermometer, gelas ukur, timbangan digital, stopwacth, masker, sarung tangan, alat uji foto mikro, alat uji kekerasan, alat uji keausan. Bahan yang digunakan untuk larutan krom adalah cromic acid (250 gr/l), asam sulfat (2,5 gr/l), KCN (10 gr/l), sedangkan untuk larutan nikel adalah nickel sulfat (60 gr/l), nickel cloride (18,75 gr/l), boric acid (13 gr/l), untuk bahan mounting adalah resin dan katalis. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil pengujian foto mikro Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ketebalan lapisan Cr/Ni pada baja ST 40. Dari hasil pengujian foto mikro dengan spesimen variasi waktu 30 menit, 45 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit dapat dilihat bahwa setiap variasi waktu celup pada proses elektroplating akan menunjukkan bahwa terjadi perubahan ketebalan, dan bentuk lapisan. Perhitungan ketebalan secara teoritis proses elektroplating Ni ditunjukkan pada Tabel 2 sedangkan untuk ketebalan lapisan krom teoritis dengan arus 2.5 Ampere dan waktu celup 60 menit diperoleh ketebalan 13.5 µm, sedangkan ketebalan rata-rata lapisan krom hasil eksperimen adalah 15.04 µm atau lebih tinggi dari perhitungan teori. Hasil pengukuran terhadap ketebalan lapisan Ni ditunjukkan pada Tabel 1. Hasil eksperimen melalui foto mikro menunjukkan bahwa ketebalan lapisan Ni lebih rendah dibandingkan perhitungan secara teoritis. Hal ini dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhinya seperti ampere yang berubah-ubah dengan sendirinya, suhu cairan semakin lama pencelupan semakin panas jika cairan panas maka ion yang menempel semakin sedikit, serta kurang maksimalnya proses treatment. Gambar 2 menunjukkan foto mikro spesimen lapisan Cr/Ni pada baja karbon. ii
(a)
(b)
Substrate Fe+C
Coating Cr
Substrate Fe+C
Coating Cr
Coating Ni
Coating Ni Resin
Resin
(c)
(d)
Substrate Fe+C
Coating Cr
Substrate Fe+C
Coating Cr Coating Ni
Coating Ni
Resin
Resin
(e)
Substrate Fe+C
Coating Cr Coating Ni
Resin
Gambar 2 Foto mikro lapisan Cr/Ni dengan variasi waktu: (a) 30, (b), 45, (c) 60, (d) 90 dan (d)120 menit. 5
Hasil yang diperoleh dari pengujian foto mikro dan perhitungan teoritis di ketahui ketebalan lapisan nikel yaitu seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Data hasil pengujian ketebalan lapisan Nikel dengan foto mikro Waktu Voltase Tebal (menit) (volt) lapisan (µm) 1 30 2.8 10.2 2 45 2.8 12.5 3 60 2.8 20.8 4 90 2.8 21.8 5 120 2.8 22.8 Tabel 2 Hasil perhitungan teoritis lapisan Nikel No
Luas Arus Waktu Voltage Tebal Permukaan (A) (menit (Volt) (µm) (𝑐𝑐𝑐𝑐2 ) ) 1 0.06 30 2.0096 2.8 18.3 2 0.06 45 2.0096 2.8 27.5 3 0.06 60 2.0096 2.8 36.6 4 0.06 90 2.0096 2.8 54.9 5 0.06 120 2.0096 2.8 73.3 Dari tabel di atas didapatkan grafik teoritis dan eksperimen hubungan antara lama waktu pencelupan spesimen dengan ketebalan lapisan Ni dengan pengujian foto mikro. Untuk memudahkan analisis data maka hasil pada Tabel 1 dan 2 juga ditunjukkan dengan bentuk grafik seperti pada Gambar 3 dibawah ini:
Ketebalan lapisan (µm)
No
80 70 60 50 40 30 20 10 0
73.3 54.9 36.6
27.5
teoritis eksperimen
18.3 10.2 30
12.5 45
20.8 60
21.8 90
22.8
120
Waktu(menit)
Gambar 3 Ketebalan lapisan Nikel teori dan eksperimen 3.2 Data hasil pengujian kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan pada lapisan permukaan spesimen Ni, karena disesuaikan pada pengaplikasian / kebutuhan lapisan yang kontak langsung dengan benda lain adalah lapisan paling luar. Pengujian kekerasan lapisan nikel(terluar) di ambil dari 3 titik yang berbeda pada satu spesimen. Pada uji kekerasan kali ini menggunakan gaya tekan sebesar 50 gf dan waktu tekan sebesar 10 s. Hasil pengujian kekerasan yang dilakukan dengan variasi waktu celup 30, 45, 60, 90 dan 120 menit, menunjukkan bahwa semakin lama waktu pencelupan akan semakin tinggi pula tingkat kekerasan lapisan. Kekerasan tertinggi diperoleh pada waktu celup 120 menit yaitu hal ini terbukti pada spesimen dengan waktu ii
lama pencelupan 120 menit Ni menunjukkan tingkat kekerasan yang paling tinggi yaitu 438.6 HV. Kekerasan ini jauh lebih tinggi dibanding kekerasan baja karbon tanpa dilapisi yaitu HV, sedangkan lapisan krom yang diperoleh dengan waktu 60 menit menghasilkan kekerasan 181.1 HV. Untuk memudahkan analisis data maka hasil pada Tabel 3 juga ditunjukkan dengan bentuk grafik seperti pada Gambar 4. Tabel 3 hasil pengujian kekerasan. Waktu celup Ni Titik Kekerasan Kekerasan (menit) uji (HV) rata-rata (HV) 1 283.1 30 287.5 2 289.7 3 289.7 1 315.7 45 313.8 2 315.7 3 310.1 1 333.4 60 345.1 2 384.4 3 317.6 1 427.9 90 417.1 2 408.2 3 415.1 1 433.1 120 438.6 2 440.1 3 442.8 Dari tabel di atas didapatkan grafik kekerasan lapisan Cr/Ni dengan pengujian mikro hardnes vickers.
Kekerasan rata-rata
500 450
438.6
400
407.7
350 300 250
345.1 287.4
313.8
200 30
45
60 90 Waktu (menit)
120
Gambar 4 Kekerasan lapisan Cr/Ni. 3.3 Data hasil pengujian keausan Pengujian aus dilakukan pada spesimen dengan variasi waktu celup 30, 45, 60, 90 dan 120 menit pada permukaan lapisan Ni dengan alat uji mesin aus type Ogoshi high speed universal wear testing machine. Pengujian ini menggunakan gear rasio dengan ukuran 70/40, dengan beban yang di berikan sebesar 3.18 kg. Dengan tebal piringan pengaus sebesar 3 mm dan waktu tahan penyayatan sebesar 30 s. Hasil pengujian keausan ditunjukan pada tabel dan grafik dibawah ini. Hasil pengujian aus menunjukkan bahwa semakin lama waktu celup maka tingkat keausan akan semakin rendah. Hal ini berarti bahwa permukaan semakin tahan aus. 7
Untuk memudahkan analisis data maka hasil pada 4 juga ditunjukkan dengan bentuk grafik seperti pada Gambar 5. Tabel 4 hasil uji keausan pada lapisan Cr/Ni. Waktu Hasil Keausan Tingkat 𝒎𝒎𝒎𝒎𝟐𝟐 celup No Sayatan(mm) ( ) Keausan 𝒌𝒌𝒌𝒌 nikel rata-rata (menit)
30
45
60
90
120
1
29
2
41
3
49
1
29
2
38
3
48
1
23
2
49
3
40
1
20
2
37
3
46
1
21
2
29
3
44
3.13
5.99 × 10−6
3.02
5.38 × 10−6
2.94
4.96 × 10−6
2.71
3.89 × 10−6
2.47
2.94 × 10−6
Dari tabel tingkat keausan diatas didapatkan grafik tingkat keausan lapisan Cr/Ni.
Tungkat keausan
7.E-06 6.E-06
5,99E-06
5,38E-06 4,96E-06 3,89E-06
5.E-06 4.E-06
2,94E-06
3.E-06 2.E-06 1.E-06 30
45
60 90 Waktu (menit)
120
Gambar 5 Tingkat keausan lapisan Cr/Ni
ii
4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Metode elektrodeposition untuk membuat lapisan Cr/Ni pada baja karbon ST 40 berhasil memperbaiki sifat baja karbon yang sebelumnya sifatnya rendah. 2. Hasil Pengujian disimpulkan sebagai berikut: a) Secara teoritis ketebalan lapisan nikel dengan waktu celup 1 yaitu 73.3 µm lebih tebal, dibanding lapisan nikel secara eksperimen yang menghasilkan ketebalan 22,8 µm. Semakin lama waktu penyelupan semakin tebal lapisanya sesuai teori, tetapi tebal lapisan masih kurang tebal karena anodanya menggunakan karbon bukan menggunakan nikel batangan. b) Baja yang belum dilapisi memiliki kekerasan 152.5 HV dan baja yang dilapisi krom memiliki kekerasan 181,1 HV. Semakin lama pencelupan semakin keras spesimen yang dilapisi. Kekerasan paling tinggi dihasilkan pada waktu 120 menit yaitu memiliki kekerasan 407.7 HV, ini jauh lebih keras dibandingkan dengan baja yang belum dilapisi atau yang sudah dilapisi krom. c) Pengujian keausan lapisan Cr/Ni dengan hasil tingkat keausan tertinggi dicapai pada waktu celup 120 menit yaitu 2.94 × 10−6
𝑚𝑚𝑚𝑚 2 𝑘𝑘𝑘𝑘
.
4.2 Saran 1. Pemilihan bahan krom harus diperhatikan dan untuk anoda harus pakai timbal jika menggunakan karbon hasil kurang maksimal. 2. Pemilihan bahan larutan elektrolit yang digunakan pada proses pelapisan niikel harus dikembangkan kembali karena harga dari pembelian bahan kimia untuk membuat cairan elektrodeposition nikel terlalu mahal. 3. Pada saat pembuatan spesimen perlu diperhatikan kehalusan permukaan yang mau dilapisi karena dapat mempengaruhi hasil dari pelapisan. 4. Untuk mendapatkan hasil pelapisan yang bagus perlu diperhatikan antara lain: • Kualitas dari bahan yang akan dilapisi serta persiapan alat. • Komposisi bahan kimia serta kemurnian dari larutan elektrolit. • Temperatur, rapat arus, tegangan serta waktu pencelupan perlu diperhatikan. 5. Pada saat proses elektrodeposition sebaiknya dilakukan di ruangan yang sirkulasi udara yang baik, karena pada saat proses berlangsung dapat membahayakan kesehatan yang di sebabkan radiasi dari cairan kimia.
9
PERSANTUNAN Syukur alahamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian ini tugas akhir berjudul “ ELEKTRODEPOSITION Cr/Ni PADA BAJA KARBON “ dapat terselesaikan atas dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT, Ph.D, sebagaidekan fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Tri Widodo Besar Riyadi, ST, M.Sc, Ph.D, selaku ketua jurusan teknik mesin dan pembimbing utama yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik, sabar dan ramah. 3. Bapak Agus Dwi Anggono, ST, M.Eng, Ph.D, selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing dan mengoreksi dalam penyusunan tugas akhir ini dengan baik, sabar dan ramah. 4. Semua dosen teknik mesin yang telah memberikan banyak ilmu dan dorongan yang sangat membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini dengan baik. 5. Bapak serta Ibu tercinta yang tiada henti memberikan motivasi dan do’a kepada penulis dari awal hingga terselesaikannya penyusunantugas akhir ini. 6. Teman - teman satu kelompok,satu angkatan terima kasih atas bantuan dan dukunganya. Penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akansangat bermanfaan bagi penulisan laporan selanjutnya.
ii
DAFTAR PUSTAKA C. A. Huang, C. Y. Chen, C. C. Chen, T. Kelly, and H. M. Lin, “Microstructure analysis of a Cr-Ni multilayer pulse-electroplated in a bath containing trivalent chromium and divalent nickel ions,” Surf. Coatings Technol., vol. 255, pp. 153–157, 2014. C. Pascal, C. Merlet, and J. C. Tedenac, “Combustion synthesis: a new route for repair of gas turbine components achievements and perspectives for development of SHS rebuilding”, J. Mater. Process. Technol., vol. 135, pp. 2–11, 2003. C. R. Thurber, Y. H. Ahmad, S. F. Sanders, A. Al-Shenawa, N. D’Souza, A. M. A. Mohamed, and T. D. Golden, “Electrodeposition of 70-30 Cu–Ni nanocomposite coatings for enhanced mechanical and corrosion properties,” Curr. Appl. Phys., vol. 16, no. 3, pp. 387–396, 2016. C. Sánchez Bautista, A. Ferriere, G. P. Rodríguez, M. López-Almodovar, A. Barba, C. Sierra, and A. J. Vázquez, “NiAl intermetallic coatings elaborated by a solar assisted SHS process”, vol. 14, no. 10–11, pp. 1270–1275, Oct. 2006. G. Sauthoff, "Basics of Thermodynamics and Phase Transitions in Complex Intermetallics", Vol. 1. London: World Sceintific, 2008. N. S. Stolo, C. T. Liu, and S. C. Deevi, “Emerging applications of intermetallics,” vol. 8, pp. 1313–1320, 2000. V. Eyupoglu and R. A. Kumbasar, “Extraction of Ni(II) from spent Cr-Ni electroplating bath solutions using LIX 63 and 2BDA as carriers by emulsion liquid membrane technique,” J. Ind. Eng. Chem., vol. 21, pp. 303–310, 2015. N. Salim, ”Studi Pelapisan Krom Pada Baja Karbon Dengan Arus 5 Ampere Tegangan 12 Volt Dan Variasi Waktu Pencelupan 10, 20, 30, 40, 50 Menit”,Universitas Muhammadiyah surakarta, 2016
11