NGUDI WALUYO SCHOOL OF HEALTH UNGARAN SCHOOL OF PHARMACY THE DIURETIC EFFECT OF ETHANOL EKSTRAK OF POSELEN (Talinum triangular (Jacq) Willd.) LEAVES ON WHITE MALE RATS of WISTAR LINEAGE Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Ari jumianti ABSTRACT Poslen (Talinum triangular (Jacq) Willd) leaves widely used by Indonesian people as a traditional medicine. The poslen leaves contain flavonoid that efficacious as a diuretic. This study aims to find the diuretic effect of ethanol extract of poslen leaves on white male rats of Wistar lineage. This was an experimental study with purely posttest group design. The objects of animal that tested as many as 25 white male rats of Wistar lineage were fasted for 8 hours, the first group as negative control were given distilled water, the second group as positive control were given furosemid with dose of 2,5 mg/kg BW, the third, fourth and fifth group were given ethanol extract of poslen leaves with level of 20% w/v, 40% w/v, and 60% w/v, respectively, by 2,5 ml. The results of the data significance by implementing the normality test obtained that the significance levels of 0.439, 0.718, 0.347, 0.460, and 0.876 (P>0.05). For the homogenity and normality that the significance level of 0,058 (P>0.05), which indicates that the data derived from the same population. Than , data were analyzed by using one way analysis of variance (ANOVA) and obtained that the significance level of 0.000 (P>0.05), which means, there is a difference between the groups, so it followed by LSD (Least Significant Difference) test with the confidence level of 95%. The results of cumulative AUC (Area Under the Curve) indicate that the etanol extract of poslen leaves at leaves 20% w/v with the positive control has significant different (P<0.05), that means it has a diuretic effect, but not comparable to furosemid (dose of 2,5 mg/kg BW), whereas on the levels of 40% w/v and 60% w/v it has not significant dfferent (P>0.05) with positive control, that means it has a diuretic effect that comparable to furosemid (dose 2,5 mg/kg BW). Keywords: Ethanol Extract leaves of Poslen (Talinum triangular (Jacq) Willd), flavonoid, Diuretic
1
STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN PROGRAM STUDI FARMASI UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN POSLEN (Talinum triangulare (Jacq) Willd.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Ari jumianti INTISARI Daun Poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd) banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Daun poslen mengandung flavonoid yang berefek sebagai diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol daun poslen pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental murni post test group design. Hewan uji sebanyak 25 ekor tikus putih jantan galur wistar dipuasakan selama 8 jam, kelompok I kontrol negatif diberi aquadest, kelompok II kontrol positif diberi furosemid dosis 2,5 mg/kg BB, kelompok III, IV, dan V diberi ekstrak etanol daun poslen kadar 20% b/v, 40% b/v, 60% b/v sebanyak 2,5 ml. Hasil signifikansi dari data dilakukan uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0,439, 0,718,0,347,0,460 dan 0,876 (P>0,05), untuk uji homogenitas didapat nilai signifikansi 0,058 (P>0,05) yang menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang sama (homogen). Hasil analisis (ANAVA) didapat nilai signifikansi 0,000 (P<0,05) artinya bahwa terdapat perbedaan antar kelompok, sehingga dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil AUCkumulatif (Area Under the Curve) uji LSD menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun poslen pada kadar 20% b/v dengan kontrol positif berbeda signifikan dengan semua perlakuan dengan nilai signifikan 0,000 (P<0,05) artinya mempunyai efek diuretik namun tidak sebanding dengan furosemid, sedangkan pada kadar 40% b/v dan 60% b/v berbeda tidak signifikan dengan kontrol positif, didapat nilai signifikan 0,266 dan 0,670 (P>0,05) artinya mempunyai efek diuretik yang sebanding dengan furosemid (dosis 2,5 mg/kg BB). Kata kunci : Ekstrak Etanol Daun Poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd), Diuretik, Flavonoid
2
PENDAHULUAN Ginjal merupakan organ tubuh yang terletak di belakang rongga perut. Organ ini termasuk salah satu organ yang memegang peran penting dalam sistem pembuangan (ekskresi), khususnya urin. Proses pengeluaran urin merupakan salah satu sistem detoksifikasi atau pengeluaran racun yang ada di dalam tubuh. Gangguan pada ginjal biasanya ditandai dengan sulitnya buang air kecil atau dysuria. Dysuria merupakan nyeri ketika buang air kecil, yang disebabkan karena adanya jaringan bekas luka pada saluran kemih, kelainan bawaan , kelanjar prostat yang membesar, dan batu ginjal (Wibawa, 2012). Diuretika merupakan zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran air kencing (Diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan eksternal kembali normal.fungsi penting lainnya adalah meregulasi kadar garam dan cairan tubuh. Mekanisme kerja diuretika dengan mengurangi reabsorbsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih dan demikian juga dari air diperbanyak (Gunawan, 2007). Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai peluruh kencing (diuretik) adalah poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd), zat aktif yang digunakan untuk peluruh kencing (diuretik) adalah flavonoid, selain flavonoid juga mengandung saponin dan tanin (Dalimartha, 2003). Mekanisme kerja flavonoid adalah menghambat reabsorbsi Na+ atau K+ dan juga Cl- sehingga menyebabkan retensi Na+, K+ ,Cl- dan air dalam tubulus (Khabibah, 2011). BAHAN DAN CARA PENELITIAN A. BAHAN a. Daun poslen, etanol 70%, H2SO4, hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar, furosemid digunakan untuk kontrol positif, aquades digunakan untuk kontrol negatif. b. Alat Ayakan, blender, nampan, cawan penguap, penangas air, waterbath.,spuit oral, timbangan, alat-alat gelas, kandang metabolik.
B.
CARA PENELITIAN
a.
Determinasi Determinasi tanaman dilakukan di Laboraturium Ekologi dan Matematika Jurusan Bilologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran daun poslen.
b.
Pembuatan ekstrak etanol daun poslen Pembuatan ekstrak etanol daun poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd), yaitu menggunakan metode maserasi. Kurang lebih 500 g serbuk simplisia dimasukkan dalam bejana kemudian diberi etanol 70% sebanyak 3750 ml. Maserasi dilakukan selama 5 hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan sering dilakukan pengadukan.
3
c.
Identifikasi flavonoid Identifikasi flavonoid dilakukan dengan cara menimbang sebanyak 0,1 gram sampel di tambahkan metanol sampai terendam lalu dipanaskan kemudian filtratnya ditambahkan H2SO4.
d.
Uji diuretik Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar karena beberapa organ fisiologi tikus memiliki kesamaan dengan organ fisiologi manusia. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari masing-masing 5 ekor tikus, pada percobaan ini terdapat 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif yang diberi furosemid dosis 2,5 mg/ kg BB, kontrol negatif yang diberi aquades, ekstrak 20% b/v, ekstrak 40% b/v daun poslen, dan ekstrak 60% b/v daun poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd).
HASIL a.
Hasil Determinasi Hasil determinasi tanaman pada penelitian ini adalah 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16a,........ Golongan 10. Tumbuhan dengan daun , terletak berhadapan........... 239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250b, 266b, 267b, 273b, 276a, 277b............ Famili 44 : Portulacaceae........ 1b, Genus 2 : Talinum. Species : Talimum trangulare (Jacq.) Willd. (Daun Poslen) (Backer, 1963). Berdasarkkan hasil determinasi tanaman membuktikan bahwa adanya kebenaran daun poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd) (Van, 1981).
b.
Identifikasi flavonoid Dari hasil identifikasi menunjukkan perubahan warna kuning kehijauan menjadi warna merah. Hal ini menunjukkan adanya senyawa flavonoid dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi kimia flavonoid O
O H
O
H
H
H
H
O
O
O H
-
OH H
H
O
O
flavonoid
kalkon
4
c.
Uji Diuretik 1. Tabel Rata-rata AUC kumulatf AUC digunakan untuk menentukan besarnya volume urin yang dihasilkan dengan data sebagai berikut: Tabel I. Rata-rata AUC Urin Tiap Waktu Pengamatan Pada Masing-Masing Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan
AUC kumulatif
Kontrol Positif (furosemid)
20,51
Kontrol Negatif (aquadest)
9,21
Ekstrak Kadar 20% b/v
14,45
Ekstrak Kadar 40% b/v
19,08
Ekstrak Kadar 60% b/v
21,05
2. Tabel Uji LSD AUC Urin Kumulatif Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dilanjutkan dengan uji LSD yang dapat dilihat pada tabel II. Tabel II. Hasil Uji LSD AUC Urin Kumulatif Kelompok perlakuan
Signifikansi
Keteragan
K (-) VS K (+)
0.000
berbeda signifikan
K (-) VS P1
0.000
berbeda signifikan
K (-) VS P2
0.000
berbeda signifikan
K (-) VS P3
0.000
berbeda signifikan
K (+) VS P1
0.000
berbeda signifikan
K (+) VS P2
0.266
tidak berbeda signifikan
K (+) VS P3
0.670
tidak berbeda signifikan
P1 VS P2
0.001
berbeda signifikan
P1 VS P3
0.000
berbeda signifikan
P2 VS P3
0.130
tidak berbeda signifikan
3. Tabel Rata-Rata persentasi daya diuretik Berdasarkan data luas daerah bawah kurva (AUCkumulatif) dilakukan analisa statistik dari perhitungan AUC juga dapat dihitung % daya diuretik dapat dilihat pada tabel III. Tabel III. Rata - Rata Persentase Daya Diuretik Kelompok Perlakuan Terhadap Kontrol Negatif Perlakuan
(mean ± SD)% Daya diuretik
Kontrol positif
123,26±19,84
Kontrol negatif
-
Ekstrak daun poslen kadar 20% b/v
57,394±12,84
Ekstrak daun poslen kadar 40% b/v
107,61±28,47
Ekstrak daun poslen kadar 60% b/v
129,13±5,29
5
4. Tabel Uji LSD Persentase Daya Diuretik Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dilanjutkan dengan uji LSD yang dapat dilihat pada tabel IV. Tabel IV. Hasil Uji LSD Persentase Daya Diuretik Kelompok perlakuan
Signifikan
Keterangan
K (+) vs P1
0,000
Berbeda signifikan
K (+) vs P2
0,266
Tidak berbeda signifikan
K (+) vs P3
0,627
Tidak berbeda signifikan
P1 vs P2
0,001
Berbeda signifikan
P 1 vs P3
0,000
Berbeda signifikan
P2 vs P3
0,000
Berbeda signifikan
Keterangan : K (+) = Kontrol positif K (-) = Kontrol negatif PI = Ekstrak etanol daun poslen konsentrasi 20 % b/v PII = Ekstrak etanol daun poslen konsentrasi 40 % b/v PIII = Ekstrak etanol daun poslen konsentrasi 60 % b/v PEMBAHASAN Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar. Hewan uji yang digunakan berasal dari satu galur 2-3 bulan dengan berat 180-200 gram. Dari
tabel I diperoleh hasil perhitungan rata-rata AUCkumulatif pada kontrol positif
sebanyak 20,51 dibandingkan dengan perlakuan I ekstrak kadar 20% b/v (14,45) berefek diuretik yang tidak sebanding dengan furosemid, sedangkan pada perlakuan II kadar 40% b/v (19,08) dan perlakuan III kadar 60% b/v (21,05) berefek diuretik yang sebanding dengan kontrol positif (furosemid). Dari uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0,439, 0,718, 0,347, 0,460,dan 0,876 (P≥ 0,05) (Normal), uji homogenitas didapatkan nilai signifikansi 0,058 (P ≥ 0,05) (homogen). Data homogen dan terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan statistik ANAVA didapat nilai signifikan 0,000 (P<0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antar kelompok kemudian dilanjutkan ke uji LSD yang dapat dilihat pada tabel II Dari tabel II hasil uji LSD yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol negatif berbeda signifikan dengan semua perlakuan dengan nilai sigifikan 0,000 (P< 0,05). Kontrol positif berbeda signifikan dengan kontrol negatif, perlakuan I, dengan nilai signifikan 0,000 (P<0,05).Kontrol positif tidak berbeda signifikan dengan perlakuan II dan III dengan nilai signifikan 0,266 dan 0,670 (P≥ 0,05), perlakuan II dan III memiliki kemampuan meningkatkan volume urin yang sebanding karena kandungan flavonoidnya lebih banyak. Dari tabel III hasil yang diperoleh bahwa ekstrak etanol daun poslen pada kadar 20% b/v, 40% b/v, 60% b/v mampu memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur wistar dengan % daya diuretik sebesar (57,394±12,84), (107,61±28,47), (129,13±5,29).
6
Persentase daya diuretik dianalisa dengan statistik parametrik atau non parametrik . Didapatkan normalitas dengan nilai signifikansi
0,781, 0,347, dan 0,460 ( P ≥ 0,05) yang
menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi normal. Selanjutnya untuk uji homogenitas didapatkan nilai signifikansi 0,06 (P < 0,05) Selanjutnya dengan uji ANAVA satu jalan sehingga didapatkan nilai signifikan 0,000 (P>0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antar kelompok, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD yang dapat dilihat pada tabel IV. Dari hasil uji LSD didapat perlakuan I dibandingkan dengan kontrol positif didapat nilai signifikan 0,000 ( P < 0,05 ), artinya ada perbedaan daya diuretik dengan perlakuan I. Sedangkan kontrol positif dibandingkan denagan perlakuan II dan III didapat nilai signifikan 0,266 (P> 0,05)dan 0,627 (P> 0,05) tidak ada perbedaan antara kontrol positif (furosemid 2,5 mg/kg BB) dengan perlakuan II dan III memiliki daya diuretik yang sama (sebanding). Hal tersebut disebabkan karena kandungan flavonoid pada kadar 40% b/v dan 60 % b/v lebih banyak dibandingkan kadar 20 % b/v, daun poslen bisa digunakan sebagai diuretik dengan mekanisme kerja menghambat reabsorbsi Na+, K+ dan Cl- sehingga menyebabkan retensi Na+, K+, Cl- dan air dalam tubulus.
KESIMPULAN DAN SARAN a.
Kesimpulan 1. Ekstrak etanol daun poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd.) memiliki efek diuretik pada tikus putih jantan galur wistar 2. Ekstrak etanol daun poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd.) pada kadar 40% b/v dan 60% b/v memiliki efek diuretik yang sebanding dengan furosemid dosis 2,5 mg/kg BB. 3. Ekstrak etanol daun poslen (Talinum triangulare (Jacq) Willd.) dilihat dari hasil penelitian pada kadar 20% b/v ,40% b/v dan 60% b/v mampu memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur wistar dengan % daya diuretik sebesar (57,394±12,84), (107,61±28,47), (129,13±5,29).
b.
Saran 1. Perlu dilakukan isolasi senyawa aktif diuretik yang terdapat dalam ekstrak daun poslen ( Talinum triangulare (Jacq) Willd) 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap uji toksisitas dengan LD50 (dosis letal median)
7
UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada tim peneliti dan pihak yang telah membantu. DAFTAR PUSTAKA Dalimartha, S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, 111-113, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Gunawan, D., dan Muliani, S., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi), 11-12, Penerbit Swadaya, Jakarta. Khabibah, N., 2011, Uji Efek Diuretik Ekstrak Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar, Skripsi, Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo, Ungaran. Wibawa, R. P., 2012, Ajaibnya Terapi Herbal Tumpas Penyakit Ginjal, 16-17, Dunia Sehat, Jakarta. Backer, CA, RBC Van Den Brink, 1963. Flora of Java. Volume I (III). NV. Noordhroff, groninen, The Netherlands. Van Steenis, C.G.G.J.1981. Flora, Untuk Sekolah Indonesia.P.T. Pradnya Paramita, jakarta
8